SIPNAP

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

1.

TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pencatatan, pengarsipan,
penyiapan laporan dan penggunaan laporan untuk mengelola obat
narkotika, psikotropika dan precursor farmasi

2. PENANGGUNG JAWAB
Personil yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan dan
pengawasan pengelolaan resep.

3. PROSEDUR
Pencatatan
1. Petugas farmasi melakukan screening resep yang mengandung obat
golongan narkotika dan psikotropika
2. Petugas farmasi yang membawa kunci lemari khusus melakukan
pengambilan obat narkotika dan psikotropika di lemari khusus disaksikan
oleh petugas lain yang membawa kunci
3. Petugas farmasi menulis jumlah pengambilan ke kartu stok obat yang
terdapat pada lemari khusus penyimpanan obat narkotika dan psikotropika
4. Petugas farmasi menyiapkan obat sesuai dengan resep disertai
pencatatan dalam buku harian penggunaan obat narkotika dan psikotropika
yang mencantumkan identitas pasien
5. Petugas farmasi menyiapkan obat dan menyerahkan kepada pasien
6. Petugas farmasi mendokumentasikan dan melaporkan penggunaan obat
narkotika dan psikotropika setiap bulan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan tembusan Kepala Balai setempat.
7. Catatan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi wajib disimpan
secara terpisah paling singkat 3 (tiga) tahun.
8. Catatan yang telah disimpan selama 3 (tiga) tahun atau lebih,
dimusnahkan sesuai tata cara pemusnahan

Pelaporan
1. Laporan penggunaan obat narkotika di lakukan melalui online SIPNAP
(Sistem Pelaporan Narkotika dan Psikotropika).
2. Masukkan pasword dan username (didapatkan setelah melakukan
registrasi pada dinkes setempat.)
3. Asisten apoteker setiap bulannya menginput data penggunaan narkotika
dan psikotropika
4. Setelah data telah terinput data tersebut di import (paling lama sebelum
tanggal 10 pada bulan berikutnya).
5. Laporan meliputi laporan pemakaian narkotika untuk bulan bersangkutan
(meliputi nomor urut, nama bahan/sediaan, satuan, persediaan awal bulan)

Lampiran :
Formulir pelaporan narkotika secara elektronik
(maaf guys gue tau ga gitu jelas di sinii, buka di manual book nya aja
halaman 16 huhu)
http://sipnap.kemkes.go.id/data/manual_book_apotek.pdf
LAPORAN

Narkotika
Proses input/upload pelaporan narkotika d4akukan untuk sel uruh produk yang terdapat pada
unit layanan dalann jangka waktu satu periode (1 bulan j. Proses ini dapat dilakukan melalui
menu [LAPORA* I * pload/lnput Pelaporan | Narkotika]. T ampilan form Input/Upload
Pelaporan Narkotika sebagai berikut:

Langkah-langkañ untuk proses input pelaporan narkotika sebagai berikut:


Pills Jenis Entry: Web Form. akan menampikan forrTi benKrit:

LAPORAN | {-Č-+
contoh bentuk formulir pencatatan penggunaan narkotika dll (ini sih biar ada
gambaran aja, ga harus di masukin)
8. Jelaskan cara pemusnahan obat dan narkotika yg rusak/kadaluarsa.Tuliskan
nomor peraturan penerintah yg mengaturnya.

Permenkes Nomor 3 Tahun 2015 tentang PEREDARAN, PENYIMPANAN,


PEMUSNAHAN, DAN PELAPORAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN
PREKURSOR FARMASI

Pemusnahan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi dilakukan dengan


tahapan sebagai berikut:
a. penanggung jawab fasilitas produksi/fasilitas distribusi/fasilitas pelayanan
kefarmasian/pimpinan lembaga/dokter praktik perorangan menyampaikan surat
pemberitahuan dan permohonan saksi kepada:
1. Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan, bagi Instalasi
Farmasi Pemerintah Pusat;
2. Dinas Kesehatan Provinsi dan/atau Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan
Makanan setempat, bagi Importir, Industri Farmasi, PBF, Lembaga Ilmu
Pengetahuan, atau Instalasi Farmasi Pemerintah Provinsi; atau
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan
Makanan setempat, bagi Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Instalasi Farmasi
Klinik, Instalasi Farmasi Pemerintah Kabupaten/Kota, Dokter, atau Toko Obat
b. Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Dinas Kesehatan
Provinsi, Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan setempat, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota menetapkan petugas di lingkungannya menjadi saksi
pemusnahan sesuai dengan surat permohonan sebagai saksi.
c. Pemusnahan disaksikan oleh petugas yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada
huruf b.
d. Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi dalam bentuk bahan baku,
produk antara, dan produk ruahan harus dilakukan sampling untuk kepentingan
pengujian oleh petugas yang berwenang sebelum dilakukan pemusnahan.
e. Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi dalam bentuk obat jadi harus dilakukan
pemastian kebenaran secara organoleptis oleh saksi sebelum dilakukan pemusnahan.
Lampiran (ga ditulis, biar tau aja)

Anda mungkin juga menyukai