Modul 2 Pengantar Ilmu Komunikasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

MODUL PERKULIAHAN

PENGANTAR
ILMU
KOMUNIKASI
ARTI PENTING KOMUNIKASI

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Fakultas Ilmu Public Relations
Komunikasi

02
Kornelia Johana S.Ikom.,M.Ikom

Abstract Kompetensi
MODUL INI AKAN SETELAH MEMPELAJARI
MENJELASKAN MENGENAI MODUL INI, DIHARAPKAN
PROSES DAN PRINSIP-PRINSIP MAHASISWA DAPAT
DASAR KOMUNIKASI MEMAHAMI PROSES DAN
PRINSIP DASAR TERJADINYA
KOMUNIKASI
MANUSIA
ARTI PENTING KOMUNIKASI

Komunikasi merupakan hal penting yang menjadi bagian dari hari-hari kita dalam
berinteraksi. Apa pentingnya kita mempelajari ilmu komunikasi? Dalam kehidupan
manusia, komunikasi memiliki peranan yang sangat penting, sebagai alat dan jembatan
penghubung antara individu dalam pemenuhan kebutuhannya. Setiap kegiatan yang kita
lakukan akan melibatkan komunikasi, bahkan yang berhubungan dengan diri kita sendiri.

Seperti telah dijelaskan pada modul sebelumnya bahwa komunikasi merupakan proses
penyampaian pesan, ide dan gagasan dari komunikator kepada komunikan yang mana
prosesnya dipengaruhi berbagai konteks. Setiap proses penyampaian pesan akan
berbeda-beda bergantung apa yang melatari interaksi yang terjadi; dilihat secara fisik,
psikologis maupun konteks sosial budaya. Manusia sebagai bagian dari interaksi sosial
merupakan sosok dinamis yang senantiasa bergerak, berkembang dan bahkan berubah.
Oleh karena itu, komunikasi menempati posisi yang sangat penting dalam kehidupan
manusia.

Pada modul ini akan dijelaskan bagaimana komunikasi menempati fungsi-fungsi tertentu
dalam kehidupan interaksi manusia; fungsi sosial, ekspresif, ritual dan instrumental.

Bahwa melalui interaksi sosial, komunikasi digunakan untuk pemenuhan kebutuhan


hidup manusia bersosialisasi, pembentukan citra diri, menghindari rasa keterasingan dari
lingkungan sosial dan pemenuhan kepentingan diri sendiri untuk mengenal dan
berkembang. Rasa percaya diri dapat wujud sebagai efek dari pujian dan pengakuan
lingkungan sosial.

Melalui komunikasi dalam interaksi sosial, manusia akan bisa mengekspresikan apa
yang ada di kepalanya sebagai sebuah gagasan dan ide. Selain itu juga dapat
menggambarkan apa yang dirasakan dalam wujud ekpresi diri. Melalui interaksi social
dan komunikasi juga manusia dapat mengenal dan mempelajari tentang kehidupan
masyarakat dan budaya melalui peristiwa yang terjadi disekitarrnya , Selain itu,
komunikasi dijadikan juga untuk berbagi ilmu dan pengatahuan, salaing menghibur dan
lain sebagainya

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa komunikasi bukan hanya sekadar
berbicara dan berekspresi. Lebih dari itu, komunikasi digunakan sebagai alat pemenuhan
kebutuhan hidup manusia.

FUNGSI KOMUNIKASI
Komunikasi adalah aktifitas yang kompleks, sehingga pelaksanaannya tidaklah mudah.
Komunikasi bukan hanya sekedar menyampaikan isi kepala kepada orang lainnya. Untuk
memiliki kemampuan komunikasi yang baik, diperlukan adanya pemahaman dan
ketrampilan sehingga komunikasi yang dilakukan menjadi efektif. Sesuai seperti yang
dibutuhkan. Bahwa manusia juga adalah makhluk yang kompleks, menjadikan
komunikasi di antara mereka memerlukan pemahaman antara satu dan lainnya.
Mengenai latar belakang masing-masing individunya, budayanya, pahamnya, dan
lainnya.

Inti dari komunikasi adalah agar manusia dapat menyampaikan isi pikiran atau
perasaannya, kemudian tidak merasa terasing atau terisolasi dari lingkungannya, dapat
memberitahu atau mengajarkan sesuatu kepada orang lain, dapat mengenal diri sendiri,
menghibur orang lain dan mendapatkan hiburan, dapat mengisi waktu luang, menambah
pengetahuan dan memengaruhi orang lain. Semua hal ini merupakan bagian dari
interaksi manusia dimana memerlukan komunikasi sebagai pencapaian tujuannya.

Dalam interaksi tersebut, komunikasi memiliki fungsi kendali, motivasi, pengungkapan


emosi, sarana untuk menyampaikan informasi dan masih banyak lagi. Berikut ini, William
I. Gorden dalam Deddy Mulyana (2005: 5-30) menjelaskan beberapa fungsi komunikasi
sebagaimana diuraikan di bawah ini:

1. Sebagai komunikasi sosial

Komunikasi berfungsi sebagai komunikasi sosial menggambarkan bahwa dalam interaksi


manusia sebagai makhluk sosial dan multidimensional, komunikasi

Kelangsungan hidup, membangun konsep diri yang berhubungan dengan bagaimana kita
Ilmu komunikasi
2019
3 Kornelia Johana S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
menilai dan memahami diri sendiri yang hanya dapat dipenuhi dengan interaksi dengan
orang lain yang kemudia bagaimana kiyaakan memberikan informasi bagaimana kita
digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusingfa. Kelangsungan hidup membangun
konsep diri yang berhubungan dengan bagaimana kita menilai dan memahami diri sendiri
yang hanya dapat dipenuhi dengan interaksi dengan orang lain dan kemudian akan
memberi informasi tententang bagaimana kita .

Pemenuhan rasa aman dan nyaman, memperoleh kebahagiaan, pemenuhan kebutuhan


akan kasih sayang dan lain sebagainya terpenuhi dengan adanya interaksi antara individu
satu dan lainnya melalui komunikasi. Dengan komunikasi, kita bukan hanya dapat
berinteraksi dengan sesama, namun lebih dari itu kita berusaha untuk memenuhi
kebutuhan hidup kita melalui interaksi komunikasi ini.

Pemenuhan kebutuhan untuk aktualisasi diri juga dapat terpenuhi melalui komunikasi
dengan orang lain. Dengan menunjukkan dirinya eksis dalam interaksi sosial, dan
pengakuan dilontarkan dari orang-orang di sekitar akan meningkatkan rasa dibutuhkan,
rasa percaya diri, rasa diakui. Lagi-lagi proses ini membutuhkan proses komunikasi di
dalamnya.

Seperti pembentukan konsep diri, setiap dari kita akan membentuk image dan citra diri kita
ketika berada di lingkungan masyarakat; keluarga, tetangga, lingkungan kerja, pertemanan
dan lainnya. Untuk dapat melihat wujud itu, kita memerlukan bantuan orang lain untuk
melihat dan menilai kita, sebenarnya bagaimana kita telah mencitrakan diri kita di hadapan
orang lain. Melalui interaksi dengan orang lain, kita banyak belajar mengenai diri kita,
mengenal diri kita lebih dalam.

Untuk menjadi sosok yang berpenampilan menarik, seseorang membutuhkan pengakuan


dari orang lainnya yang menyatakan bahwa dirinya menarik. Untuk menyadari dan menjadi
orang pintar, seseorang butuh pengakuan dari orang lain yang mengakui dan menyadari
kelebihannya. Bahkan untuk merasa berharga, seseorang butuh orang lain untuk
menyayangi dan membuatnya merasa diperlukan. Pembentukan konsep diri senantiasa
bergulir seiring perkembangan interaksi kita.

Manusia berkecenderungan untuk memiliki citra diri yang berbeda-bedabergantung pada


lingkungan di mana kita berada; sebagai seorang anak, sebagai seorang profesional,
Ilmu komunikasi
2019
4 Kornelia Johana S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
sebagai seorang istri/suami, sebagai orang tua dan lainnya, yang semuanya membutuhkan
pengakuan dan penilaian orang lain untuk pembentukan konsep diri kita.

Para psikolog berpendapat bahwa kebutuhan dasar yang utama bagi manusia untuk
menjadi manusia yang sehat secara rohaniah adalah kebutuhan akan hubungan sosial
yang ramah. Hubungan sosial ini dapat terwujud dengan membina hubungan yang baik
dengan manusia lainnya. Dalam prakteknya, interaksi manusia dapat dilakukan
dengan dijembatani adanya komunikasi untuk memperoleh dan memberi informasi, ide
maupun gagasan, untuk membujuk dan memengaruhi, dan tujuan- tujuan lainnya termasuk
tujuan hiburan.
Selain itu, komunikasi juga digunakan sebagai alat untuk berbagi nilai yang berlaku dalam
kehidupan masyarakat sosial. Bagaimana budaya mengatur nilai-nilai yang diamalkan dan
tidak diamalkan dalam interaksi manusia, semuaya disosialisasikan melalui interaksi
komunikasi.
Communication is culture, culture is communication (Edward T. Hall 1969). Melalui
komunikasi, tata cara kehidupan sosial diajarkan; bagaimana berbicara dengan orang yang
lebih tua, bagaimana cara makan, cara berpakaian, bagaimana bahasa yang harus
digunakan ketika dalam situasi formal, dan lain sebagainya. Semua nilai, tata cara, aturan,
undang-undang diajarkan, dibagikan, diperkenalkan melalui komunikasi.

1. Sebagai komunikasi ekspresif


Melalui komunikasi, manusia dapat menyampaikan bukan saja apa yang ada
dalam pikiran, namun apa yang dirasa. Komunikasi berfungsi untuk
menyampaikan perasaan berupa emosi terhadap orang lainnya maupun terhadap
berbagai hal yang dihadapi. Rasa bahagia, terharu, bangga, marah, sedih, takut,
khawatir dan lainnya dapat disampaikan tidak melulu melalui kata-kata namun
juga raut wajah dan simbol lainnya. Tersenyum, mengernyit, mengkerutkan dahi,
memicingkan mata, memelototkan mata, dan lain sebagainya adalah cara
seseorang menyampaikan pesan kepada lawan bicaranya. Dalam saat yang
bersamaan, pesan tersebut merupakan gambaran dari emosi yang dirasakan
untuk kemudian ditunukkan kepada lawan bicaranya
2. Sebagai komunikasi ritual
Bahwa kehidupan manusia penuh dengan budaya, paham, ideologi dan
kepercayaan yang dapat dipelajari tidak melulu melalui penyampaian secara
verbal, di sinilah peranan komunikasi sebagai petunjuk makna ritual yang
Ilmu komunikasi
2019
5 Kornelia Johana S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
dilakukan. Tujuh bulanan, sunatan, pernikahan, upacara keagamaan, wisuda,
syukuran dan ritual lainnya dilakukan untuk memberikan simbol dan pesan

terhadap suatu hal yang akan dipahami bersama dengan orang lainnya.

Ilmu komunikasi
2019
6 Kornelia Johana S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Komunikasi sebagai sebuah instrumen penyampaian pesan, pemberian motivasi,
mengajar, memberi dorongan, penggerak, menghibur dan lainnya. Sebagai instrumen,
komunikasi adalah sebagai alat untuk penyampaian pesan. Sebagai jembatan pada
interaksi sosial. Dengan memahami komunikasi sebagai bagian dari interaksi sosial,
kita dapat belajar dengan lebih dalam bagaimana komunikasi ini digunakan sebagai
alat untuk pencapaian tujuan.

Komunikasi digunakan untuk berbagai tujuan. Komunikasi sebagai instrumen


digunakan untuk pemenuhan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang.
Kebutuhan jangka pendek meliputi pemenuhan kebutuhan mendapatkan rasa simpati
dan empati, pujian, pemenuhan kebutuhan dasar dan lainnya. Sementara untuk tujuan
jangka panjang, komunikasi digunakan untuk pembentukan keahlian berbicara di
depan publik, berunding, menulis dan lainnya Secara individual masing- masing orang
akan menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mendapatkan pujian, pengakuan,
simpati dan empati.

Melalui pemaknaan, komunikasi digunakan untuk membuat konstruksi pesan dari


lingkungan sekitar dalam interaksi manusia. Di sini fungsi komunikasi untuk
memberikan edukasi, memberikan informasi, menghibur dan memengaruhi berperan.
Pada dasarnya, komunikasi ini digunakan sebagai alat untuk mengekspresikan simbol
dan hasrat yang dicitakan. Menandai sesuatu sebagai penyampaian pesan berupa
makna.

Keempat fungsi komunikasi itu tidak mutlak, karena sesuai bentuknya, komunikasi memiliki
fungsi yang lebih luas, bergantung dari sisi mana kita melihatnya. Seperti komunikasi dalam
konteksnya sebagai komunikasi massa memiliki fungsi sebagai sarana informasi, pendidikan,
hiburan, meyakinkan khalayak, membius, transmisi budaya, sarana aktifitas kegiatan politik
dan lain sebagainya.

K O N T E K S K O M U N IK A S I
4. Sebagai komunikasi instrumental
Ilmu komunikasi
2019
7 Kornelia Johana S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Dalam komunikasi, terdapat tiga unsur penting yang selalu terlibat; komunikator, saluran,
dan komunikan (Burhan Bungin 2011, 57-58). Komunikator merupakan orang atau
organisasi penyampai pesan yang memiliki informasi untuk disampaikan atau disebarkan,
saluran merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan baik itu berupa
tatap muka antar individu maupun media massa, yang terakhir adalah komunikan
perseorangan atau kelompok dalam masyarakat yang menerima pesan atau menjadi
sasaran penyampaian informasi dari komunikator.

1. Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi yang terjadi dalam diri


komunikator itu sendiri. Proses komunikasi ini terjadi berupa proses pengolahan informasi
melalui panca indera dan sistem syaraf manusia. Pada komunikasi ini, proses penerimaan
informasi, mengolah, menyimpan dan menghasilkan kembali terjadi dalam diri seorang
individu.

2. Komunikasi antarpersonal merupakan komunikasi yang terjadi antar-perorangan


baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan media yang bersifat
pribadi (Burhan Bungin 2011, 32).

Kumpulan beberapa individu yang berkomunikasi dengan kumpulan yang lainnya


dikategorikan sebagai bentuk komunikasi kelompok, walaupun jenis komunikasi ini tetap
melibatkan individu namun proses perumusan pesan, penyampaian pesan dan respon
terhadap pesan dibuat atas kesepakatan bersama diantara anggota kumpulan tersebut.

Ada pula konteks komunikasi publik yang menjelaskan proses interaksi komunikasi antara
seorang pembicara dengan khalayaknya yang tidak bisa dikenali satu demi satu.
Komunikasi demikian juga sering dikenal sebagai proses pidato, ceramah atau pun kuliah
umum.

3. Komunikasi sosial secara luas terjadi diantara anggota masyarakat yang bersifat
dua arah dan lebih mengarah pada pencapaian integrasi sosial, stabilitas sosial, tertib
sosial, pemecahan masalah sosial dan hal lainnya yang menyangkut kepentingan orang
banyak dalam masyarakat.

Ilmu komunikasi
2019
8 Kornelia Johana S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
4. Komunikasi organisasi yang merujuk pada pola komunikasi dalam konteks organisasi
yang melibatkan bentuk komunikasi lainnya; komunikasi antarpribadi dan komunikasi
kelompok. Dalam komunikasi ini terapat struktur dan fungsi organisasi,

hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian, serta kebudayaan


berorganisasi.

5. Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang memerlukan peran media massa
dalam penyampaian pesan. Secara teori, komunikasi massa adalah proses penyampaian
pesan dimana komunikator merupakan suatu organisasi media yang kompleks dan besar yang
menggunakan alat bantu media atau pun transmitor untuk menyampaikan pesan kepada
khalayak luas yang heterogen, anonim (tidak dikenal) dan jumlah yang banyak (Dominick
2011, 9). Pesan yang disebarkan melalui media massa biasanya bersifat terbuka untuk publik
sehingga siapa saja yang dapat mengakses media tersebut dapat menerima.

Pada era digital dan perkembangan konvergensi media (media convergence) berupa internet,
media massa ini kemudian dipertanyakan apakah hanya didefinisikan terbatas sebagai
komunikasi yang bersifat massa atau bisa dikategorikan sebagai komunikasi antarpribadi yang
menggunakan media? Dominick (2011) mengupas fenomena media internet ini sebagai satu
media yang bukan hanya organisasi besar media yang menjadi komunikatornya namun
individu pengguna media masa itu sendiri.

Fungsi dan konteks komunikasi yang telah diuraikan di atas hendaknya dapat diketahui dan
dipahami bagaimana wujudnya dalam interaksi manusia secara nyata dalam masyarakat.
Pentingnya seorang sarjana komunikasi memahami hal dasar ini adalah agar dapat melihat
fenomena komunikasi ini secara detil dan mendalam, sehingga dapat menganalisis fenomena
dan isu dalam interaksi tersebut. Sebagai orang awam, kita perlu setidaknya mengetahui
bahwa komunikasi tidak sesederhana kita berbicara tanpa tahu bagaimana hubungan antara
para pelakunya, sehingga dalam pelaksanaan proses penyampaian dan penerimaan pesan
terdapat kesadaran bahwa proses tersebut dilakukan dengan cara yang, mungkin saja,
berbeda bergantung bagaimana konteksnya.

LATIHAN DAN DISKUSI

Coba Anda dan rekan-rekan dalam satu kelompok diskusikan konteks komunikasi yang
telah diuraikan di atas dengan memberikan contohnya dalam dunia nyata. Pilihlah dua
jenis konteks komunikasi yang berbeda, kemudian berikan contoh dan jelaskan
bagaimana proses komunikasi dan interaksi antara para pelakunya berperan dalam
interaksi tersebut. Presentasikan di depan kelas!

Ilmu komunikasi
2019
9 Kornelia Johana S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
DAFTAR PUSTAKA

Burhan, Bungin. 2011. Sosiologi Komunikasi. Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.
Dominick, J. R. 2011. The Dynamic of Mass Communication. New York: The McGraw-Hill
Companies, Inc.
Devito, J. A. 1997. Komunikasi Antar Manusia.
Littlejohn, S. W. & Foss, K. A. 2005. Theories of Human Communication. Wardsworth: New
York.
Pearce, W. B. 1989. Communication and the Human Condition. USA: Southern Illinois
University.

Ilmu komunikasi
2019
10 Kornelia Johana S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Telah dijelaskan pada modul-modul sebelumnya bahwa dalam proses komunikasi
terdapat beberapa komponen yang terlibat, seperti berikut:

1. Komunikator
2. Pesan
3. Saluran
4. Komunikan
5. Efek
6. Umpan Balik
7. Gangguan

Dalam proses komunikasi yang berlangsung pada interaksi sosial, terjadi tahapan proses
ketika komunikator memformulasikan pesan (encoding) dan kemudian disampaikan
kepada komunikannya. Ketika komunikan menerima stimulus pesan tersebut, terjadi
tahapan proses penerimaan pesan (decoding) yaitu ketika pesan diinterpretasikan dan
diuraikan menjadi sebuah pemahaman yang dimengerti oleh komunikan. Setelah pesan
dipahami, komunikan akan memberikan respon, bisa juga berupa penyampaian pesan
baru di mana proses encoding terjadi lagi. Berikut ini bagan yang menunjukkan proses
sederhana berlangsungnya komunikasi antara komunikator dengan komunian:

Ilmu komunikasi
2019
11 Kornelia Johana S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Sumber gambar:
http://tinyurl.com/9b7ob25

Ilmu komunikasi
2019
12 Kornelia Johana S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Gambar bagan di atas menunjukkan model komunikasi Berlos yang biasa
disingkat menjadi SMCR Model (Source-Message-Channel-Receiver) yang menjelaskan
secara detil bagaimana proses komunikasi berlangsung dan apa saja yang terlibat di
dalamnya terkandung pada masing-masing komponen S-C-M-R. Source atau sumber
melibatkan komunikator yang perlu memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik
dengan memahami konteks komunikasi yang dilakukan, memiliki pengetahuan secara
umum tentang isu yang dibincangkan, pengetahuan tentang sistem dan struktur sosial
juga budaya, memiliki perilaku yang sebagaimana mestinya.

Kemudian Message atau pesan yang diformulasikan dari gagasan-gagasan


komunikator yang mengandung makna, kemudian disampaikan kepada komunikan
dalam interaksi komunikasi dalam wujud verbal dan non verbal. Channel merupakan
saluran berupa media yang digunakan untuk menyampaikan pesan apabila dibutuhkan,
karena tidak semua proses komunikasi memerlukan media; seperti komunikasi tatap
muka.

Sementara Receiver atau penerima, dikenal sebagai komunikan, adalah


penerima pesan yang juga perlu memiliki kemahiran dalam berkomunikasi agar proses
komunikasi berjalan dengan baik. Jika semua unsur terpenuhi, sesuai yang dibutuhkan,
maka alur komunikasi akan berjalan secara dinamis dan timbal balik antara komunikator
dan komunikannya.
Jika digambarkan, proses komunikasi antar manusia merupakan satu proses yang
dinamis, terus berlangsung berulang-ulang, bisa digambarkan seperti bagan berikut ini:

Ilmu komunikasi
2019
13 Kornelia Johana S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Sumber gambar: http://tinyurl.com/9afeb55

Dari gambaran pada bagan tersebut dapat kita lihat bahwa komunikasi
berlangsung karena adanya proses timbal balik antara komunikator dan komunikan. Jika
hal ini tidak terpenuhi, proses komunikasi tetap bisa berjalan, namun tujuan akhirnya
mungkin tidak akan sama. Seperti ketika seseorang menawarkan barang kepada orang
lainnya (calon konsumen), segala informasi mengenai manfaat, nilai dan harga barang
disampaikan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan
dengan tujuan untuk membujuk komunikan agar membelinya, setidaknya satu. Namun
pada akhir penawaran, proses persuasi tidak beralan mulus dan komunikan tidak
memberikan respon berupa membeli barang, hanya mengatakan “tidak, terima kasih”.
Dapat diketahui bahwa proses penyampaian pesan berjalan, namun tujuan akhirnya
tidak tercapai.

Proses komunikasi dapat berjalan baik jika terdapat pertautan minat dan
kepentingan di antara individu yang terlibat dalam proses tersebut (Schramm 1973).
Untuk itu, diperlukan adanya persamaan dalam kerangka referensi (frame of reference)
dari keduanya; tingkat pendidikan, pengetahuan, latar budaya, kepentingan dan
orientasi.

Ilmu komunikasi
2019
14 Kornelia Johana S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Semakin besar tingkat persamaan, semakin besar pula tautan minat dan kepentingan di antara
keduanya. Oleh karena itu, dalam berkomunikasi, kita harus dapat mengolah dan menyampaikan
pesan dalam aturan tata bahasa, sesuai norma dan disesuaikan dengan tingkat pengetahuan,
pengalaman dan orientasi lawan bicara agar tujuan dari proses terebut dapat tercapai. Seperti contoh
di atas, ketika kepentingan, komunikator adalah menjual barang X, dan pada masa yang bersamaan
komunikan ternyata memerlukan barang X dan tertarik, maka akan terjadi proses jual beli yang mana
menjadi tujuan dari proses komunikasi yang dijalankan oleh komunikator tersebut.

Berdasarkan partisipasi para pelaku yang terlibat dalam komunikasi, terdapat dua bentuk komunikasi
yang dapat terjadi:

1.Komunikasi satu arah (one way communication)

Komunikator pada komunikasi satu arah ini bersifat aktif menyampaikan pesan kepada komunikannya,
sementara komunikan cenderung sebagai penerima saja

2.Komunikasi dua arah (two way communication)

Baik komunikator dan komunikan pada komunikasi dua arah ini sama-sama aktif dalam menyampaikan
pesan dan memberi umpan balik, pada komunikasi ini digambarkan satu proses komunikasi yang
dinamis

Komunikasi sebagai sebuah proses dapat dipahami melalui tiga kerangka pemahaman seperti berikut
ini:

1.Bahwa komunikasi dilihat sebagai tindakan satu arah

Komunikasi dipahami digunakan untuk menyampaikan pesan dari seseorang/sekumpulan orang


kepada yang lainnya baik secara langsung maupun melalui bantuan media. Untuk komunikasi secara
langsung atau tatap muka, konsep ini mungkin tidak sepenuhnya akan terbukti mengingat setiap
interaksi memungkinkan adanya reaksi antara satu individu dan yang lainnya. Bahkan anggukkan atau
gelengan kepala pun merupakan respon dari pesan yang diterima komunikan.

Namun, dalam komunikasi massa, konsep ini dominan. Coba tempatkan diri Anda sebagai pembaca
koran atau majalah, penonton televisi atau film layar lebar, pendengar radio dan saluran media massa
lainnya. Pengiriman pesan seolah hanya berjalan satu arah saja, walaupun pemberian umpan balik
dapat dilakukan, namunsifatnya akan tertunda. Berbeda jika dibandingkan dengankomunikasi tatap
muka. Namun merujuk pada paradigma lama bahwa komunikasi adalah proses peyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan, telah memunculkan pemahaman bahawa dapat dilihat sebagai
Tindakan satu arah saja.

2.Komunikasi sebagai interaksi

Pada modul-modul sebelumnya telah dijelaskan bahwa komunikasi merupakan jembatan atau alat
yang digunakan manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya. Dalam interaksi itu terjadi
Ilmu komunikasi
2019
15 Kornelia Johana S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
penyampaian pesan, pertukaran informasi, gagasan dan pandangan yang dimiliki oleh masing-masing
individu atau kelompok dengan yang lainnya.

Komunikasi sebagai suatu interaksi dilihat sebagai proses adanya sebab-akibat atau aksi-reaksi antara
para pelakunya. Oleh karena itu dalam komponen komunikasi dapat kita lihat bahwa proses
komunikasi itu tidak hanya penyampaian pesan saja, namun juga respon terhadap pesan yang telah
diterima.

3.Komunikasi sebagai suatu transaksi

Dalam interaksi, proses komunikasi berlangsung sama halnya seperti kita melakukan transaksi jual beli;
ada uang-ada barang, ada yang menjual-ada yang membeli, ada yang memberi-ada yang menerima.
Komunikator memformulasikan pesan dan mengirimkannya melalui kata atau pun isyarat, kemudian
komunikator menerimanya, menginterpretasikannya dan kemudian memberikan umpan balik. Di sini
konsep transaksi terjadi dalam proses komunikasi.

PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
Berikut ini akan dijelaskan beberapa prinsip komnikasi:

1.Komunikasi adalah suatu proses simbolik

Bahwa komunikasi manusia dimulai dengan diciptakannya lambang-lambang untuk menceritakan


bagaimana kehidupan mereka pada masa pra-sejarah. Lambang- lambang ini digunakan untuk merujuk
pada sesuatu lainnya dengan pemahaman yang disepakati oleh sekelompok orang yang
menggunakannya. Simbol adalah kata, jargon, isyarat, gaya atau objek yang diberi makna dan dipahami
oleh mereka yang

Ilmu komunikasi
2019
16 Kornelia Johana S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
manasuka atau sewenang-wenang yang maksudnya apa pun bisa dijadikan lambang jika dimaknai,
selama orang-orang yang terlibat dalam interaksi menyepakati makna tersebut; bisa berupa kata,
isyarat, makanan atau cara makannya, bangunan, hewan maupun tumbuhan, angka, bunyi, dan lain
sebagainya.

Lambang pada dasarnya tidak mempunyai makna selama kita sebagai penggunanya tidak
memaknainya. Pada dasarnya, makna ada dalam setiap benak manusia dan bukan pada lambang.
Candi dimaknai sebagai peninggalan sejarah kuno Ramayana atau Mahabratha, angka 4 dan 13
dimaknai sebagai angka sial dan lain sebagainya. Selama kata, angka, benda, atau apa pun itu diberi
makna, maka semuanya menjadi lambang yang dikomunikasikan.

Lambang bervariasi sehingga wujudnya berbeda pada setiap budaya atau kelompok masyarakat.
Makna pada lambang ditentukan oleh konteksnya, dimensi ruang dan waktunya, dan budaya, sehingga
tidak heran jika akan muncul lambang yang sama dengan makna yang berbeda di dua
daerah/kelompok yang berbeda.

2.Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi

Kenyataan bahwa manusia saling membutuhkan satu dengan yang lainnya memberikan makna bahwa
manusia tidak bisa tidak melakukan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, segala
bentuk aktivitas manusia dikomunikasikan oleh mereka yang terlibat.

3.Komunikasi memiliki dimensi isi dan hubungan

Dimensi isi menunjukkan muatan isi komunikasi; apa yang dimaksudkan melalui pesan yang
disampaikan. Sementara dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara pesan tersebut disampaikan
menyangkut bagaimana hubungan antara individu- individu yang terlibat dalam interaksi komunikasi.
Dengan kata lain, dimensi isi disandikan secara verbal, sementara dimensi hubungan disandikan secara
non verbal.

4.Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan

Kesengajaan ini wujud dalam komunikasi yang tidak disengaja sampai komunikasi yang memang
sengaja dilakukan. Komunikasi yang dilakukan secara spontan karena melihat sesuatu atau
mengomentari sesuatu tanpa direncanakan, kita memandangi orang lain yang sedang melamun
dengan sangat serius, kita memperhatikan cara orang berpakaian dari atas sampai bawah dan contoh
lainnya merupakan

komunikasi yang dilakukan tanpa kesengajaan. Komunikasi yang disengaja dilakukan ketika kita
memang mempersiapkan diri untuk menyampaikan informasi kepada orang lain dan ada pengharapan
umpan balik atau respon yang diberikan oleh komunikan.

5.Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu


Ilmu komunikasi
2019
17 Kornelia Johana S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Makna dari pesan yang disampaikan dan diterima dalam suatu proses komunikasi bergantung pada
konteks ruang, waktu, sosial dan psikologis para pelakunya. Ketika seseorang menerima tamu di luar
pagar, duduk di teras rumah, di ruang tamu atau di ruang keluarga memberikan makna yang berbeda
terhadap hubungan antara komunikator dengan komunikan atau tuan rumah dengan tamunya.

Waktu penyampaian pesan juga akan memengaruhi interaksi manusia. Menelepon pada waktu-waktu
di luar jam wajar interaksi, antara jam 21.00 – 06.00, dianggap sebagai pesan yang harus disampaikan
karena tingkat kepentingan yang mendesak. Hal ini berhubungan dengan etika dan kesopanan.
Kunjungan pada malam minggu selalu dihubungkan dengan kencan yang bersifat romantis, dan lain
sebagainya.

Dalam konteks sosial, masing-masing individu akan terikat antara satu dengan lainnya. Semakin rapat
hubungan antar individu maka segala penyampaian pesan akan semakin mudah. Namun jika antara
dua orang atau lebih pernah terjadi selisih paham atau pertengkaran, maka interaksi pun akan
berbeda.

Latar belakang psikologis memengaruhi bagaimana interaksi komunikasi berlangsung. Seperti berita
tentang kenaikan harga BBM ditanggapi oleh masyarakat dengan cara yang berbeda-beda atau berita
duka dihadapi dengan cara yang beragam.

6.Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi

Ketika kita melakukan suatu aksi komunikasi seperti menyapa, tersenyum, menepuk pundak tanda
menyapa, atau hal lainnya, tentu saja ada harapan dari aksi tersebut. Tidak bisa dipungkiri bahwa
setelah sekian lama kita berinteraksi dengan banyak orang, ada prediksi dari setiap interaksi yang kita
lakukan. Kembali disapa, balasan senyum atau pertanyaan bernada sopan dalam upaya menimpali dan
menghormati sapaan sebelumnya.

Ketika berkomunikasi, manusia cenderung akan memprediksi efek yang akan terjadi karena dalam
masyarakatnya mereka memahami tata aturan, norma dan etika yang sama. Namun, prediksi ini tidak
selalu disadari karena prosesnya cepat. Namun secara tidak sadar, kita paham balasan apa yang akan
muncul ketika kita melakukan aksi tertentu. Bisa juga prediksi kita salah karena respon orang lain
bergantung pula dengan latar psikologisnya, sosial dan lainnya yang bisa memengaruhi.

7.Komunikasi bersifat sistemik

Manusia adalah suatu sistem yang hidup (a living system) dengan organ-organ dalam tubuh yang saling
berhubungan. Kerusakan pada bagian dari tubuh menjadikan kita tidak stabil, termasuk dalam berpikir
dan bersikap. Bayangkan ketika Anda sedang dalam keadaan pusing dan bertepatan dengan pekerjaan
yang menumpuk kemudian ditambah dengan teguran dari atasan.

Terdapat dua sistem dasar dalam transaksi komunikasi manusia yaitu Sistem Internal yang merupakan
seluruh sistem nilai yang dibawa individu ketika berpartisipasi dalam komunikasi; keluarga, rekan kerja,
kelompok sebaya dan lainnya dan Sistem Eksternal yang terdiri dari unsur-unsur lingkungan di luar
individu; kata-kata yang dipilih, isyarat fisik, kegaduhan sekitar, cahaya, ruangan dan lainnya.
Ilmu komunikasi
2019
18 Kornelia Johana S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
8.Semakin mirip latar belakang sosial-budaya peserta komunikasi, maka semakin efektif proses
komunikasi tersebut

Komunikasi yang efektif terjadi ketika hasil dari interaksi komunikasi tersebut sesuai dengan yang
diharapkan. Untuk itu, antara komunikator dan komunikan, setidaknya, memiliki latar belakang yang
sama sehingga hal yang dibicarakan atau dikomunikasikan sama-sama dapat dimengerti. Namun, akan
sulit menemukan orang yang benar-benar sama dalam berpikir, karena masing-masing orang memiliki
latar belakang budaya, pengetahuan dan pengalaman yang berbeda-beda. Oleh karena itu, akan selalu
ada jarak antara individu-individu yang berinteraksi. Dapat dikatakan bahwa semakin kecil jarak itu,
dalam artian semakin banyak kesamaan di antara pelaku komunikasi, maka interaksi komunikasi yang
berlangsung akan cenderung semakin efektif.

9.Komunikasi bersifat non-sekuensial

Interaksi menimbulkan efek timbal balik. Begitu pula komunikasi, bukan proses searah, namun sirkular.
Dalam setiap proses komunikasi ada aksi penyampaianpesan, penerimaan, pemberian umpan balik,
dan begitu terus hingga interaksi tersebut berhenti.

10.Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional

Terjadi proses pertukaran dalam komunikasi. Proses pembentukan pesan, pengiriman, penerimaan,
dan terus berulang sehingga dikatakan dinamis.

11.Komunikasi bersifat irreversible

Ketika kita berjalan, melewati suatu daerah yang sejuk, kita akan mengingat keindahan daerah
tersebut dan terkadang masih terasa bagaimana kesejukan menembus kulit. Di lain hari, kita melewati
tempat yang sama, mungkin kita masih merasakan sejuk, namun sejuk yang berbeda, pemandangan
yang mulai berubah. Begitu pula dengan proses komunikasi. Kita bisa mengulang apa yang kita
katakan, namun akan berbeda dengan proses sebelumnya. Latar belakang, dimensi ruang dan waktu,
faktor psikologis pelakunya dan faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, dikatakan bahwa proses
komunikasi tidak dapat berulang atau tergantikan dengan yang baru.

12.Komunikasi bukanlah Panasea

untuk menyelesaikan berbagai masalah Komunikasi bukanlan satu-satunya cara untuk menyelesaikan
masalah. Namun komunikasi dapat digunakan sebagai jembatan untuk menemukan titik terang
mengenai masalah yang dihadapai oleh individu-individu dalam lingkungan sosial. Karena alat tidak
melulu bisa memperbaiki, sama seperti obat yang tidak selalu bisa menyembuhkan.

Ilmu komunikasi
2019
19 Kornelia Johana S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
DAFTAR PUSTAKA

Deddy, Mulyana. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosdakarya

Dani, Vardiansyah. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi: Pendekatan Taksonomi Kontekstual.

Ilmu komunikasi
2019
20 Kornelia Johana S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Ilmu komunikasi
2019
21 Kornelia Johana S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id

Anda mungkin juga menyukai