Tugas 1 ADBI4330 Administrasi Perpajakan
Tugas 1 ADBI4330 Administrasi Perpajakan
Tugas 1 ADBI4330 Administrasi Perpajakan
Soal
Sumbangan adalah menurut KBBI adalah pemberian sebagai bantuan (pada pesta
perkawinan dsb). Perbedaan paling mencolok antara sumbangan dengan retribusi dan
pajak terletak pada sifat pemungutannya. Retribusi dan pajak bersifat wajib ditunaikan .
Sedangkan, sumbangan bersifat sukarela. Dalam hal pemungutan sumbangan,
pemerintah melalui lembaga-lembaga sosial biasanya melakukan penggalangan dana
untuk menanggulangi bencana nasional atau kemalangan yang terjadi di daerah tertentu.
c. Tarif Sebanding/Proporsional
Tarif sebanding/proporsional adalah tarif persentase yang tetap terhadap
berapapun jumlah yang dikenakan pajak, sehingga besarnya pajak yang terutang
proporsional terhadap besarnya nilai yang dikenakan pajak. Sebagai contoh, UU
PPN Nomor 18 Tahun 2000 tentang Pajak Pertambahan Nilai mengenakan
besarnya tarif sebesar 10% terhadap penyerahan barang kena pajak di dalam
daerah pabean.
Dasar Pengenaan Pajak Tarif Pajak Jumlah Pajak
Rp.1.000.000 10% Rp.100.000
Rp.2.000.000 10% Rp.200.000
Rp.3.000.000 10% Rp.300.000
3. Dari tahun 1983 sampai sekarang reformasi perpajakan masih terus berjalan. Perubahan
tersebut mencakup pembaruan kebijakan perpajakan ( Tax Policy Reform) melalui
perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU PPh), Undang-Undang Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah (UU PPN dan PPnBM), Undang -
Undang Pajak Bumi dan Bangunan (UU PBB). Perubahan tersebut ditujukan guna
memberikan kepastian hukum bagi sistem perpajakan Indonesia sehingga pencapaian
penerimaan pajak dapat dioptimalkan. Reformasi pajak tersebut mencakup tiga pilar, yaitu
Kebijakan Pajak (Tax Policy), Administrasi Pajak (Tax Administration), dan Peraturan
Pajak (Tax Law). Salah satu pembaruan yang berjalan cukup signifikan dan menjadi kunci
dalam proses pemungutan pajak adalah pembaruan administrasi perpajakan ( Tax
Administrative Reform). Beberapa reformasi administrasi pajak yang telah dilakukan oleh
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yaitu di antaranya e-registration, e-filing, e-billing.
Administrasi pajak dianggap merupakan kunci keberhasilan dalam suatu kebijakan pajak.
Reformasi administrasi pajak idealnya merupakan instrumen untuk meningkatkan
kepatuhan sukarela WP, meningkatkan kepercayaan masyarakat ( trust), dan
meningkatkan integritas aparat pajak. Namun, ironisnya Kepatuhan pajak Indonesia
masih terbilang rendah, yang tergambarkan dalam stagnasi tax ratio yang masih berada
di bawah negara lain pada kisaran 12-13 persen. Capaian tax ratio Indonesia masih di
bawah Filipina (14 persen), Malaysia (16 persen), Thailand (17 persen), Korea Selatan
(25 persen), Afrika Selatan (27 persen), dan Brasil (34 persen), atau rerata negara
berpenghasilan menengah-bawah (17 persen). Diharapkan melalui sistem e-registration,
ebilling dan efiling pajak, sistem administrasi perpajakan Indonesia menjadi lebih efisien
dan diharapkan di tahun-tahun yang akan mendatang meningkatkan penerimaan pajak di
Indonesia. (Sumber: https://www.online-pajak.com/tentang-efiling/modernisasi-
administrasi-perpajakan-upaya-penyempurnaan-pelayanan-pajak-bagian-1-1)