Tugas 1 ADBI4330 Administrasi Perpajakan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Tugas I

Nama/NIM : Prasetyo Eko Ramadhani/043372724


Mata Kuliah : ADBI4330 Administrasi Perpajakan

Soal

1. Sebutkan perbedaan dari pajak, retribusi dan sumbangan?


2. Sebutkan penggolongan tarif pajak yang anda ketahui serta jelaskan secara singkat
mengenai perbedaannya!
3. Reformasi perpajakan saat ini sering dilakukan pemerintah diantaranya membuat sistem
administrasi perpajakan modern? Apakah reformasi perpajakan yang dilakukan
pemerintah efektif dalam meningkatkan penerimaan pajak di Indonesia! Jelaskan secara
ringkas beserta contohnya!
4. Pajak haruslah dipungut berdasarkan suatu keadilan. Keadilan tersebut harus
dituangkan, baik dalam perundang-undangan maupun diwujudkan dalam
pelaksanaannya. R. Santosa Brotodihardjo, SH dalam bukunya “Pengantar Ilmu Hukum
Pajak”, menguraikan beberapa teori utuk memberikan dasar menyatakan keadilan.
Sebutkanlah teori yang mendasari keadilan yang saudara/i ketahui!
Jawaban
1. Pajak berdasarkan UU KUP Nomor 28 Tahun 2007 adalah kontribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Contohnya,
Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN);

Retribusi berdasarkan UU Nomor 28 Tahun 2009 adalah Pungutan Daerah sebagai


pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau
diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.
Contohnya, Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Retribusi Tempat Khusus Parkir
dan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor.

Sumbangan adalah menurut KBBI adalah pemberian sebagai bantuan (pada pesta
perkawinan dsb). Perbedaan paling mencolok antara sumbangan dengan retribusi dan
pajak terletak pada sifat pemungutannya. Retribusi dan pajak bersifat wajib ditunaikan .
Sedangkan, sumbangan bersifat sukarela. Dalam hal pemungutan sumbangan,
pemerintah melalui lembaga-lembaga sosial biasanya melakukan penggalangan dana
untuk menanggulangi bencana nasional atau kemalangan yang terjadi di daerah tertentu.

2. Penggolongan Tarif Pajak


a. Tarif tetap
Tarif tetap adalah tarif pajak yang jumlah nominalnya tetap walaupun dasar
pengenaan pajaknya berbeda/berubah. Sehingga jumlah pajak yang terutang di
sini selalu tetap. Contohnya Bea Materai untuk dokumen yang menyatakan jumlah
uang dengan nilai nominal lebih dari Rp 5 juta sampai berapa pun jumlahnya
tarifnya tetap Rp10.000,-
b. Tarif Progresif
Tarif progresif adalah tarif pajak yang persentasenya semakin besar apabila dasar
pengenaan pajaknya meningkat. Contohnya adalah UU Nomor 17 Tahun 2000
tentang Pajak Penghasilan (PPh) menganut sistem pajak progresif, yaitu sebagai
berikut:
 Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
Sampai dengan Rp. 25 juta 5%
Di atas Rp. 25 juta s.d Rp. 50 juta 10%
Di atas Rp. 50 juta s.d Rp. 100 juta 15%
Di atas Rp. 100 juta s.d Rp. 200 juta 25%
Di atas Rp. 200 juta 35%

 Untuk Wajib Pajak Badan dan Bentuk Usaha Tetap

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak


Sampai dengan Rp. 50 juta 10%
Di atas Rp. 50 juta s.d Rp. 100 juta 15%
Di atas Rp. 100 juta 30%

c. Tarif Sebanding/Proporsional
Tarif sebanding/proporsional adalah tarif persentase yang tetap terhadap
berapapun jumlah yang dikenakan pajak, sehingga besarnya pajak yang terutang
proporsional terhadap besarnya nilai yang dikenakan pajak. Sebagai contoh, UU
PPN Nomor 18 Tahun 2000 tentang Pajak Pertambahan Nilai mengenakan
besarnya tarif sebesar 10% terhadap penyerahan barang kena pajak di dalam
daerah pabean.
Dasar Pengenaan Pajak Tarif Pajak Jumlah Pajak
Rp.1.000.000 10% Rp.100.000
Rp.2.000.000 10% Rp.200.000
Rp.3.000.000 10% Rp.300.000

3. Dari tahun 1983 sampai sekarang reformasi perpajakan masih terus berjalan. Perubahan
tersebut mencakup pembaruan kebijakan perpajakan ( Tax Policy Reform) melalui
perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU PPh), Undang-Undang Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah (UU PPN dan PPnBM), Undang -
Undang Pajak Bumi dan Bangunan (UU PBB). Perubahan tersebut ditujukan guna
memberikan kepastian hukum bagi sistem perpajakan Indonesia sehingga pencapaian
penerimaan pajak dapat dioptimalkan. Reformasi pajak tersebut mencakup tiga pilar, yaitu
Kebijakan Pajak (Tax Policy), Administrasi Pajak (Tax Administration), dan Peraturan
Pajak (Tax Law). Salah satu pembaruan yang berjalan cukup signifikan dan menjadi kunci
dalam proses pemungutan pajak adalah pembaruan administrasi perpajakan ( Tax
Administrative Reform). Beberapa reformasi administrasi pajak yang telah dilakukan oleh
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yaitu di antaranya e-registration, e-filing, e-billing.
Administrasi pajak dianggap merupakan kunci keberhasilan dalam suatu kebijakan pajak.
Reformasi administrasi pajak idealnya merupakan instrumen untuk meningkatkan
kepatuhan sukarela WP, meningkatkan kepercayaan masyarakat ( trust), dan
meningkatkan integritas aparat pajak. Namun, ironisnya Kepatuhan pajak Indonesia
masih terbilang rendah, yang tergambarkan dalam stagnasi tax ratio yang masih berada
di bawah negara lain pada kisaran 12-13 persen. Capaian tax ratio Indonesia masih di
bawah Filipina (14 persen), Malaysia (16 persen), Thailand (17 persen), Korea Selatan
(25 persen), Afrika Selatan (27 persen), dan Brasil (34 persen), atau rerata negara
berpenghasilan menengah-bawah (17 persen). Diharapkan melalui sistem e-registration,
ebilling dan efiling pajak, sistem administrasi perpajakan Indonesia menjadi lebih efisien
dan diharapkan di tahun-tahun yang akan mendatang meningkatkan penerimaan pajak di
Indonesia. (Sumber: https://www.online-pajak.com/tentang-efiling/modernisasi-
administrasi-perpajakan-upaya-penyempurnaan-pelayanan-pajak-bagian-1-1)

4. R. Santosa Brotodihardjo, SH dalam bukunya ”Pengantar Ilmu Hukum Pajak”,


menguraikan beberapa teori untuk memberikan dasar menyatakan keadilan tersebut
antara lain sebagai berikut.
a. Teori Asuransi
Menurut teori asuransi pembayaran pajak yang dilakukan oleh warga negara
(masyarakat) dipersamakan dengan pembayaran premi asuransi kepada negara,
oleh karena negara dalam tugasnya telah melindungi orang dan segala
kepentingannya, (dianggap seolah-olah sebagai asuransi).
b. Teori Kepentingan
Menurut teori kepentingan, pembayaran pajak yang dilakukan oleh masyarakat
kepada negara merupakan perwujudan dari peran serta masyarakat terhadap
biaya kenegaraan dalam rangka menjaga dan melindungi kepentingan
masyarakat. Kepentingan tersebut termasuk perlindungan atas jiwa dan harta
bendanya.
c. Teori Gaya Pikul
Menurut teori gaya pikul, pembayaran pajak oleh masyarakat kepada negara agar
memenuhi rasa keadilan haruslah disesuaikan dengan gaya pikul masing-masing
orang yang ukurannya adalah besarnya penghasilan. Semakin besar gaya pikul
seseorang berarti semakin besar pula jumlah beban pajak yang akan dipikulkan
kepadanya dan sebaliknya. Gaya pikul seseorang dapat diukur misalnya dengan
indikator penghasilan, kekayaan, pengeluaran (belanja) atau tanggungan keluarga
dan sebagainya.
d. Teori Kewajiban Pajak Mutlak atau Teori Bakti
Menurut teori kewajiban pajak mutlak atau teori bakti, pembayaran pajak oleh
masyarakat kepada negara dipandang sebagai suatu bentuk pembuktian rasa
baktinya kepada negara. Kebaktian tersebut dilakukan sehubungan dengan
terlaksananya penyelenggaraan kepentingan umum. Dalam teori ini dasar hukum
pajak terletak pada hubungan antara rakyat dengan negara, karena hakikat
negara itulah maka timbul hak negara untuk memungut pajak.
e. Teori Asas Daya beli
Menurut teori asas daya beli, pembayaran pajak oleh masyarakat merupakan
transfer daya beli dari sektor swasta ke sektor pemerintah, dan ditransfer kembali
ke masyarakat dengan maksud untuk memelihara kehidupan masyarakat dan
membawanya ke arah tertentu. Dasar keadilan dari pemungutan pajak terletak
pada penyelenggaraan kepentingan masyarakat, bukannya kepentingan individu
dan negara. (Sumber: http://repository.ut.ac.id/4534/1/PAJA3345-M1.pdf)

Anda mungkin juga menyukai