Deki Candra 210810110 Bab 11&12
Deki Candra 210810110 Bab 11&12
Deki Candra 210810110 Bab 11&12
BAB 12
Tarif Pajak
a. Tarif Marginal (Marginal Tax Rate)
Adalah persentase tariff pajak yang berlaku untuk suatu kenaikan dasar pengenaan pajak.
Untuk dapat menjelaskan tarig tersebut, berikut adalah struktur tariff PPh pasal 17 yang
berlaku wajib pajak Orang Pribadi (WPOP) sebagaimana termaktub dalam Undan-Undang
PPh No. 42 Tahun 2008, sebagai berikut:
No Dasar Pengenaan Pajak Tarif Pajak
1 Sampai dengan Rp. 50.000.000,00 5%
2 Diatas Rp. 50.000.000,00 s/d Rp. 250.000.0000,00 15%
3 Diatas Rp. 250.000.000,00 s/d 500.000.000,00 25%
4 Diatas Rp. 500.000.000,00 30%
Sebagai perbandingan, Marginal Tax Rate (MTR) tertinggi untuk PPh WPOP di Indonesia
sejak 2009 sebesar 30%, dibandingkan dengan Singapura sebesar 20%, sengakan MTR
tertinggi PPh Badan di Indonesia sejak 2010 sebesar 25% sedangkan dengan Singapura
sebesar 18%.
b. Tarif Efektif
Tarig efektf adalah tariff besanya persentase tariff pajak yang berlaku atau yang harus
diterapkan atas dasar pengenaan pajak tertentu. Dalam hal ini pajak penghasilan, dasar
pengenaan pajak yang dipergunakan lazimnya adalah penghasilan netto, penghasilan netto
untuk wajib pajak badan menjadi penghasilan kena pajak, sengangkan untuk wajib pajak
perorangan, penghasilan netto dikurangi terlebih dahulu dengan penghasilan tidak kena
pajak dan sisanya baru merupakan penghasilan kena pajak. Contoh menghitung tarig efektif
pajak penghasilan:
Misalnya suatu badan menghitung tariff efektif yang berlaku atas penghasilan netto yang
diperolehnya dalam tahun 2012 sebesar Rp. 90.000.000,00 maka pajak yang terutang
adalah sebagai berikut:
Atas Rp. 50.000.000,00 diterapkan tariff marginal 5% =
5% x Rp. 50.000.000,00 = Rp.2.500.000,00
Atas Rp. 40.000.000,00
15% x Rp. 40.000.000,00 = Rp. 6.000.000,00
Dari apa yang kita lihat diatas, maka struktur tariff PPh sebagaimana termuat dalam pasal 17
undang-undang PPh 1984, tarif efektif yang berlaku atas penghasilan netto yang melebihi
Rp. 50.000.000,00, tarif efektifnya sama dengan tarif marginal yang berlaku, yaitu 5%.
Dalam hal penghasilan netto sebesar Rp. 350.000.000,00, maka:
Atas Rp. 50.000.000,00 diterapkan tarif marginal 5% =
5% x Rp. 50.000.000,00 = Rp. 2.500.000,00
Atas Rp. 200.000.000,00 sisnya dikenakan
15% x Rp. 200.000.000,00 = Rp. 30.000.000,00
Atas Rp. 100.000.000,00 sisanya dikenakan
25% x Rp. 100.000.000 = Rp. 25.000.000,00
Tarif efektif yang berlaku atas penghasilan neto badan yang bersangkutan yang juga
menjdai penghasilan kena pajak untuk badan tersebut adalah:
57.500.000 x 100% = 16,43%
350.000.000
Dalam ketentuan yang lain, tariff efektif diterapakan pada PPN dan PPh Final, seperti:
PPN yang terutang atas jasa pengiriman paket adalah sebesar 10% x 10% x jumlah
tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih, sehingga tariff efektif adalah 1% x jumlah
tagihan atau jumlah yang seharunya ditagih.
PPN yang terutang atas jasa penyerahan jasa biro perjalanan atau jasa biro pariwisata
adalah sebesar 10% x 10% x jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih.
PPN yang terutang atas penyerahan jasa pengurusan transportasi (freight forwading)
yang didalam tagihan jasa pengurusan transportasi tersebut terdapat biaya transportasi
(freight charges) sebesar 10% x 10% jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya
ditagih, sehingga tariff efektif adalah 1% x jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya
ditagih.
PPN yang terutang atas penyerahan emas perhiasan termasuk penyerahan jasa
perbaikan dan modifikasi emas perhiasan serta jasa-jasa lainnya yang berkaitan dengan
emas perhiasan yang dilakukan oleh pabrikan emas perhiasan adalah sebesar 10% x
20% x harga jual emas perhiasan atau nilai penggantian, sehingga tarif efektif adalah
2% x harga jual emas perhiasan atau nilai penggantian.
Peraturan Pemerintah No.46 Tahun 2013 tentang PPh Final 1% atas penghasilan dari
usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak orang pribadi atau wajib pajak badan
tidak termasuk bentuk usaha tetap, yang menerima penghasilan dari usaha tidak
termasuk penghasilan dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas, dengan predaran
bruto tidak melebihi Rp. 4.800.000.000,00 dalam 1 tahun pajak, dikenakan pajak
penghasilan yang bersifat final dengan tariff sebesar 1% dari peredaran bruto.