AR Bukopin 2019 030420pagi
AR Bukopin 2019 030420pagi
AR Bukopin 2019 030420pagi
DEBIT CARD
N
O RA
P N
LA UNA
H
TA
Laporan tahunan ini memuat pernyataan kondisi Laporan tahunan ini memuat kata “Bank Bukopin”,
keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, “Bank” dan “Perseroan” yang didefinisikan sebagai
kebijakan, serta tujuan Perseroan, yang digolongkan PT Bank Bukopin Tbk yang menjalankan kegiatan
sebagai pernyataan ke depan dalam pelaksanaan usaha di bidang perbankan. Penyebutan satuan
Perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal- mata uang “Rupiah”, “Rp” atau IDR merujuk pada
hal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan mata uang resmi Republik Indonesia, sedangkan
tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, “Dolar AS” atau USD merujuk pada mata uang
serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual resmi Amerika Serikat. Semua informasi keuangan
secara material berbeda dari yang dilaporkan. disajikan dalam mata uang Rupiah sesuai dengan
Standar Akuntasi Keuangan Indonesia.
Pernyataan-pernyataan prospektif dalam laporan
tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi Laporan ini disajikan dalam dua Bahasa dengan
mengenai kondisi terkini dan kondisi Perseroan buku berbeda yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa
pada masa mendatang serta lingkungan bisnis Inggris dengan menggunakan jenis dan ukuran
di mana Perseroan menjalankan kegiatan usaha. huruf yang mudah dibaca dan dicetak dengan
Perseroan tidak menjamin bahwa dokumen- kualitas yang baik. Laporan Tahunan ini dapat dilihat
dokumen yang telah dipastikan keabsahannya ini dan diunduh di website resmi Bank Bukopin yaitu
akan memberikan hasil yang diharapkan. www.bukopin.co.id.
2018
MERAIH MASA DEPAN YANG LEBIH CERAH
Tahun 2018 merupakan salah satu tahun terpenting dalam perjalanan
sejarah Bank Bukopin. Pada tahun tersebut, Perseroan fokus membangun
landasan Tata Kelola dan infrastruktur yang kokoh. Strategi usaha
Perseroan dikonsentrasikan untuk memperbaiki rasio kecukupan modal,
kualitas kredit dan mengelola biaya overhead. Penyiapan fondasi yang
kokoh tersebut dilakukan untuk memacu pertumbuhan berkelanjutan
di tahun-tahun berikutnya. Pencapaian kinerja Perseroan per Desember
2018 menunjukkan bahwa kinerja Bank Bukopin semakin membaik
dibandingkan periode sebelumnya. Peningkatan kinerja Perseroan pada
periode tersebut didorong oleh perbaikan kualitas kredit dan penurunan
biaya dana. Pada 2018 Bank Bukopin berhasil merealisasikan agenda
penting yaitu pelaksanaan Rights Issue. Melalui aksi korporasi tersebut
permodalan Bank Bukopin menjadi semakin kuat. Di sisi lain, komposisi
pemegang saham Perseroan kini juga menjadi semakin lengkap dengan
keberadaan PT Bosowa Corporindo mewakili unsur Swasta, Kopelindo
mewakili unsur koperasi, Negara RI, serta KB Kookmin Bank mewakili
unsur Global. Kami yakin dengan dukungan pemegang saham yang solid
Bank Bukopin akan dapat melaju lebih pesat lagi untuk mewujudkan
tujuan dan visi bank.
2017
KUALITAS, EFISIENSI, DIGITALISASI
Memasuki era Disrupsi yang ditandai dengan kehadiran industri teknologi
finansial, perbankan digital, dan menghadapi situasi ekonomi politik
yang sangat Dinamis, Kualitas, Efisiensi, dan Digitalisasi menjadi pilihan
kata kunci yang ditetapkan Bank Bukopin untuk memacu pertumbuhan
kinerja baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Perseroan
meyakini tiga elemen tersebut merupakan pilihan strategi yang harus
diimplementasikan untuk mengantisipasi iklim bisnis perbankan yang
mulai memasuki masa maturity. Tema tersebut menjadi jiwa pada seluruh
proses bisnis di Perseroan. Kualitas menjadi kata kunci dalam aspek
mobilisasi dana pihak ketiga, penyaluran kredit, optimalisasi fee based
income, dan Sumber Daya Manusia. Efisiensi diimplementasikan dalam
bisnis proses dan pengendalian biaya pada semua aspek. Sedangkan
Digital difokuskan pada Pengembangan Digitalisasi Bisnis Proses
Internal, tak terkecuali dalam pengembangan produk dan layanan yang
relevan dengan kebutuhan pasar. Melalui peningkatan kualitas, efisiensi
dan akselerasi proses digitalisasi pada seluruh aspek, Perseroan telah
membangun daya saing berkelanjutan sekaligus bersiap memenangkan
persaingan bisnis di era digital, sehingga dapat terus menjadi mitra
bagi seluruh stakeholder, termasuk pemegang saham dan nasabah.
Sampul Laporan Tahunan ini menampilkan sosok BNVO, yaitu robot yang
dikisahkan datang dari masa depan sebagai agen perubahan di bumi.
Melalui BNVLabs, BNVO melakukan berbagai inovasi untuk menciptakan
teknologi yang berguna bagi manusia. Perseroan berinisiatif untuk ikut
aktif membangun ekosistem dan mendorong tumbuh kembangnya
pelaku startup di sektor fintech.
2015
MELAJU DALAM KEBERSAMAAN MENUJU
KEMENANGAN
Olahraga dayung mewakili semangat, kerja keras, fokus, sinergi dan
sejumlah nilai positif lainnya. Visual perjuangan tim dayung untuk
memenangkan pertandingan sangat cocok untuk mewakili analogi
tentang perjuangan Bank Bukopin yang terus memperkuat sinergi untuk
meraih kesuksesan dalam persaingan industri perbankan yang semakin
ketat. Layaknya tim dayung, Bank Bukopin juga harus memadukan
strategi dan menciptakan sinergi untuk memenangkan persaingan
di dunia perbankan 2015. Bukopin harus menghadapi tantangan-
tantangan berat seperti kondisi makro ekonomi tahun 2015 tidak lebih
baik dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, tahun 2015 juga diwarnai
dengan pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS yang melemah
cukup tajam. Hal ini berdampak pada penurunan daya beli masyarakat
dan pelemahan berbagai sektor industri. Dengan semangat kebersamaan
dan sinergi yang tercipta antar insan Bukopin, Bank Bukopin dapat
membukukan kinerja yang cukup membanggakan di tengah kondisi
perekonomian yang kurang menggembirakan sepanjang tahun 2015.
Hampir seluruh indikator kinerja operasional dan keuangan Bank Bukopin
mengalami peningkatan yang baik, bahkan secara umum berada diatas
rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional.
01
PENINGKATAN
KREDIT YANG
DISALURKAN (KYD)
Perseroan berhasil menyalurkan
kredit sebesar Rp69,55 triliun pada
tahun 2019, meningkat 4,67%
dibandingkan dengan realisasi
penyaluran kredit pada tahun 2018
sebesar Rp66,44 triliun.
02
PERBAIKAN
KUALITAS KREDIT
04
PERTUMBUHAN
LABA BERSIH
Laba Bersih Perseroan tumbuh
sebesar 14% dari Rp190 miliar
pada tahun 2018, menjadi Rp217
miliar pada tahun 2019.
BRAND IMAGE
Melalui serangkaian bentuk edukasi maupun
komunikasi pemasaran yang terintegrasi
(integrated marketing communication) kepada
masyarakat, Perseroan masuk ke dalam Indonesia’s
Top 100 Most Valuable Brand 2019 berdasarkan
pemeringkatan yang dilakukan oleh Majalah SWA
dan konsultan valuasi merek Brand Finance dan
Millenials Admirable Brand dari Iconomics.
KEMITRAAN
STRATEGIS
Dalam rangka mempercepat pertumbuhan di
segmen bisnis Ritel yang menjadi kompetensi inti
Perseroan, beragam upaya kemitraan dilakukan
melalui kerjasama dengan berbagai mitra strategis
dan berbagai pihak terkait. Kemitraan ini diwujudkan
baik dalam bentuk pengelolaan keseluruhan mata
rantai usaha dari mitra (hulu sampai dengan hilir)
maupun penyediaan produk/layanan yang dimiliki
oleh Perseroan yang didesain secara khusus untuk
nasabah yang bersangkutan (tailor made). Kemitraan
ini telah menciptakan keuntungan di kedua sisi yang
berorientasi pada terciptanya efisiensi dalam proses
bisnis serta solusi atas permasalahan yang dihadapi
oleh mitra kerja dan seluruh stakeholder-nya.
2 Kesinambungan Tema
4 Financial Highlights
8 Daftar Isi
71 Inovasi Bisnis
102
Struktur dan Komposisi Pemegang
Saham
FUNGSI PENUNJANG
BISNIS
110 Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
259 Sumber Daya Manusia
112 Struktur Grup Perusahaan
Strategi Manajemen Sumber Daya
260 Manusia
Lembaga dan/atau Profesi
113 Penunjang
261 Pengembangan Organisasi
116 Informasi Website Perusahaan
262 Manajemen Sumber Daya Manusia
Program Pendidikan dan Pelatihan
118 Manajemen 267 Sistem Informasi SDM
Program Pengembangan
269 Kompetensi
274 Master Plan Teknologi Informasi
ANALISIS DAN
PEMBAHASAN 275
Struktur Pengelola Teknologi
Informasi
MANAJEMEN
276 Manajemen Teknologi Informasi
126 Tinjauan Perekonomian
KILAS
KINERJA
2019
Di tengah dinamisnya
tantangan usaha dan
tingkat persaingan di
industri perbankan yang
semakin ketat, Bank
Bukopin secara konsisten
mampu membukukan
kinerja yang positif.
IKHTISAR
KEUANGAN
LIABILITAS
Liabilitas Segera 488.661 296.666 666.912
Simpanan Nasabah 80.813.460 76.149.550 88.586.160
Simpanan dari Bank Lain 1.154.348 3.121.804 1.584.645
Surat-Surat Berharga yang Dijual Dengan Janji Dibeli Kembali - Neto 4.275.068 1.606.714 3.389.208
Liabilitas Derivatif - - 643
Liabilitas Akseptasi 111.321 134.915 170.227
Pinjaman yang Diterima 1.072.147 1.279.392 846.980
Utang Pajak 89.179 116.184 63.434
Liabilitas Lain-Lain 1.556.633 1.048.755 1.083.944
Surat Berharga yang Diterbitkan 1.797.946 3.295.506 3.291.894
TOTAL LIABILITAS 91.358.763 87.049.486 99.684.047
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Modal Saham 1.376.437 1.376.437 1.119.908
Tambahan Modal Disetor 2.923.938 2.923.938 1.724.069
Surplus Revaluasi Aset 1.368.875 1.368.875 1.161.530
Keuntungan/(Kerugian) yang Belum Direalisasi atas Surat-Surat 12.937 (41.838) 19.644
Berharga dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual dan Nilai Wajar Melalui
Penghasilan Komprehensif Lain - setelah Pajak Ditangguhkan
Saldo Laba 3.200.834 2.945.004 2.712.306
Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 8.883.021 8.572.416 6.737.457
Kepentingan Non Pengendali 22.464 22.021 21.495
TOTAL EKUITAS 8.905.485 8.594.437 6.758.952
TOTAL LIABILITAS Dan EKUITAS 100.264.248 95.643.923 106.442.999
IKHTISAR KEUANGAN
dalam %
dalam %
*) Per 31 Desember 2019 terdapat pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dikarenakan adanya perubahan peraturan,
dimana peraturan sebelumnya berdasarkan PBI No.7/3/PBI/2005 dan No.8/13/PBI/2008 telah diperbaharui dengan POJK NO.32/
POJK.03/2018 tentang BMPK bagi Bank Umum. Pelampauan BMPK yang terjadi berkaitan dengan batas maksimum penjaminan kredit
dalam rangka Teknik Manajemen Risiko Kredit (MRK). Per Maret 2020, pelampauan BMPK ini telah dapat diselesaikan.
IKHTISAR KEUANGAN
88.586.160
70.479.820
106.442.999 67.835.773 80.813.460
100.264.248 64.365.307 76.149.550
95.643.923
783.880
8.905.485 216.749
8.594.437 767.409 783.593
189.970
6.758.952 135.901
3,17%
6,37%
13,41% 12.59%
4,75% 2,95%
10,52% 4,45%
1,85%
Channel
919
867
834
409
378 366
IKHTISAR
SAHAM
2019
949.237
498.923
405.590
334
312
222.562
268
224
Q1 Q2 Q3 Q4
2018
942.492
580
766.877
676.525
592.288
358
346
272
Q1 Q2 Q3 Q4
Sepanjang tahun 2019, tidak terdapat sanksi dan penghentian sementara atas perdagangan saham Bank
Bukopin yang diberikan oleh Bursa Efek Indonesia.
IKHTISAR EFEK
LAINNYA
INFORMASI SUKUK
Pada tahun 2019 sampai dengan Desember 2019, Bank Bukopin tidak menerbitkan sukuk, dengan demikian
tidak terdapat informasi mengenai sukuk yang dapat disampaikan pada laporan ini.
Sampai dengan Desember 2019, Bank Bukopin tidak menerbitkan obligasi konversi, dengan demikian tidak
terdapat informasi mengenai obligasi konversi yang dapat disampaikan pada laporan ini.
Bank Bukopin menerbitkan sumber pendanaan lainnya pada tanggal 4 September 2019 melalui penerbitan
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragunan Aset (KIK EBA).
Acara Acara
Indonesia Digital Innovation Awards 2019 Satisfaction Loyalty Engagement (SLE) Awards 2019
Acara Acara
Satisfaction Loyalty Engagement (SLE) Awards 2019 Satisfaction Loyalty Engagement (SLE) Awards 2019
Acara Acara
Satisfaction Loyalty Engagement (SLE) Awards 2019 Satisfaction Loyalty Engagement (SLE) Awards 2019
Acara Acara
Satisfaction Loyalty Engagement (SLE) Awards 2019 Brand Finance Award 2019
Nama Penghargaan
Millenials Admirable Brand in Bank BUKU 3
Lembaga Pemberi
RRI Iconomics
Acara
Financial Award 2019 Millenials Choise
Bidang Penghargaan
Brand Awareness
Tanggal Perolehan
5 Desember 2019
SERTIFIKASI
1. ISO 9001:2000 (Customer Service Unit) SGS United Kingdom Ltd. System & Service Certifications, 2017
2. ISO 27001 (IT Security Management Systems), Bureau Veritas Indonesia, 2018
3. ISO 20000 (IT Service Management Systems), Proxsis Group, 2018
15 FEBRUARI 2019
12 MARET 2019
2 MEI 2019
22 MEI 2019
10 JULI 2019
13 JULI 2019
17 AGUSTUS 2019
27 AGUSTUS 2019
29 AGUSTUS 2019
24 OKTOBER 2019
12 DESEMBER 2019
Peluncuran Viola
Bank Bukopin memperkenalkan layanan Virtual
Interactive Online Assistant yang diberi nama Viola.
Layanan tersebut merupakan bentuk inovasi digital
banking yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat guna mendapatkan informasi seputar
layanan perbankan dengan lebih mudah dan cepat.
Mustafa Abubakar
Komisaris Utama Independen
Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan Lainnya yang Kami Hormati,
Bersama ini kami sampaikan Laporan Dewan Fokus pengawasan Dewan Komisaris selama tahun
Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan 2019 sejalan dengan fokus 3 (tiga) pilar utama
dan pemberian nasihat atas jalannya kepengurusan strategi pertumbuhan Perseroan di tahun 2019,
Perseroan. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan yaitu Produktivitas, Kualitas, dan Bisnis Proses.
Komisaris berpedoman pada aturan perundang- Pengawasan dilakukan terhadap rencana bisnis
undangan yang berlaku serta Anggaran Dasar atau prospek usaha yang disusun Direksi dan
Perusahaan. implementasi strategi Perseroan.
Sedangkan pilar Bisnis Proses diarahkan pada (FBI) meningkat Rp287 juta yaitu dari Rp783,6 miliar
pertumbuhan bisnis yang prudent dan kompetitif pada tahun 2018 menjadi Rp783,9 milyar pada
melalui percepatan bisnis proses, simplifikasi tahun 2019.
dan pemantauan teknologi informasi untuk
mempercepat service level agreement (SLA), selain Dari sisi kualitas kredit, Perseroan juga telah
itu juga melakukan penguatan struktur organisasi berhasil meningkatkan kualitas kredit yang
dan menjalankan program efisiensi. disalurkan. NPL gross di tahun 2019 mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu
Selama tahun 2019 Direksi secara konsisten dari 6,67% di tahun 2018 menjadi 5,99% di tahun
menjalankan program-program tersebut dan 2019. Sedangkan NPL nett di tahun 2019 mengalami
menunjukan hasil yang positif. penurunan dari tahun sebelumnya yaitu dari 4,75%
di tahun 2018 menjadi 4,45% di tahun 2019.
Dibandingkan dengan tahun 2018, terjadi
peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang Berkenaan dengan hal tersebut Dewan Komisaris
dihimpun dan kredit yang disalurkan masing- memberikan apresiasi setinggi-tingginya
masing sebesar 6,12% dan 4,67%. Perseroan kepada Direksi yang mampu menghadapi
berhasil meningkatkan Laba Tahun Berjalan sebesar tantangan industri perbankan di tengah berbagai
14,10% yaitu dari Rp190 miliar di tahun 2018 permasalahan yang dihadapi Perseroan pada
menjadi Rp217 miliar di tahun 2019. Return on tahun 2019.
Equity (ROE) meningkat menjadi 3,17% pada tahun
2019 dari 2,95% pada tahun 2018. Fee-based income
Dari sisi peningkatan kualitas kredit, Perseroan bagi nasabah melalui penguatan bisnis proses dan
tetap fokus pada percepatan penyelesaian kredit digitalisasi proses internal.
Kolektibilitas 2, percepatan penyelesaian NPL,
Penjualan AYDA, normalisasi kredit restruktur dan Berkenaan dengan prospek usaha yang telah
peningkatan recovery kredit hapus buku. disusun oleh Direksi tersebut, Dewan Komisaris
berpendapat bahwa prospek usaha telah sesuai
Untuk tahun 2020, Perseroan fokus pada dengan kondisi lingkungan eksternal maupun
komersialisasi produk yang sudah ada saat ini internal Perseroan. Sejumlah kebijakan strategis
seperti Flexy Bill, Flexy Gas, Flexy Health dan telah dipersiapkan oleh Direksi untuk menghadapi
Invoice Financing. Di sisi lain, penjualan fee perkembangan kondisi eksternal di tahun 2020.
based income non-core akan terus digiatkan.
Untuk meningkatkan daya saing di industri Meskipun terlalu dini pada saat ini untuk
perbankan, Perseroan berkomitmen untuk terus memprediksi dampak pandemi Covid-19 di
mengembangkan pelayanan terbaik bagi nasabah, Indonesia, Perseroan harus terus memantau situasi
meningkatkan Service Level Agreement (SLA) dan dengan seksama dan hati-hati sehingga dapat
kecepatan proses, serta memberikan solusi terbaik mengantisipasi dan mengambil strategi langkah-
langkah yang tepat.
kepatuhan sehingga tidak akan terjadi lagi Terkait dengan penerapan manajemen risiko
kelemahan/pelanggaran ketentuan dalam kegiatan terintegrasi bagi konglomerasi keuangan, Perseroan
operasional Bank. sebagai Entitas Utama telah memiliki kebijakan
penerapan Manajemen Risiko dan Penilaian Profil
Perseroan memiliki Satuan Kerja Audit Internal Risiko terintegrasi yang meliputi 8 risiko yang ada
(SKAI) yang pembentukannya telah sesuai dengan dan tambahan 2 risiko, yaitu risiko asuransi dan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik risiko intragroup.
Indonesia No. 1/POJK.03/2019 Tentang Penerapan
Fungsi Audit Internal Pada Bank Umum. SKAI Dalam penerapan manajemen risiko, Perseroan
merupakan fungsi independen yang bertanggung memandang pentingnya peran Dewan Komisaris
jawab langsung kepada Direktur Utama dan dapat dan Direksi dalam pelaksanaan kebijakan dan
berkomunikasi langsung dengan Direksi, Dewan strategi manajemen risiko. Selain itu, kecukupan
Komisaris dan Komite Audit. kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko
menjadi bagian lain yang wajib diperhatikan untuk
Perseroan memiliki Bagian Anti Fraud yang berjalannya manajemen risiko yang efektif.
pembentukannya telah sesuai dengan Surat
Edaran Bank Indonesia No. 13/28/DPNP tanggal PENERAPAN TATA KELOLA
9 Desember 2011 perihal Penerapan Strategi Anti TERINTEGRASI
Fraud Bagi Bank Umum yang kemudian diganti
dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Terkait dengan Konglomerasi Keuangan, di mana
Indonesia No. 39/POJK.03/2019 Tentang Penerapan Perseroan sebagai entitas utama dan PT Bank
Strategi Anti Fraud Bagi Bank Umum yang efektif Syariah Bukopin (BSB), PT Bukopin Finance,
berlaku 1 Januari 2020. PT Bosowa Asuransi, PT Bosowa Sekuritas,
PT Bosowa Multifinance, dan PT Sadira Finance
Terkait dengan auditor eksternal, melaksanakan sebagai anggota entitas, Perseroan juga telah
Keputusan RUPS Tahun Buku 2018, Dewan melakukan penilaian sendiri atas penerapan Tata
Komisaris telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Kelola Terintegrasi untuk Konglomerasi Keuangan
Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (RSM Perseroan, sebagaimana diamanatkan dalam
Indonesia) untuk mengaudit laporan keuangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 18/
konsolidasian Perseroan tahun buku 2019. POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola
Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Hasil Penilaian Sendiri (self assessment)
Dalam mengelola risiko, Perseroan telah Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi adalah
memastikan bahwa setiap kebijakan risiko yang Peringkat 2 (P2) yaitu Konglomerasi Keuangan
diambil telah sesuai dengan strategi bisnis serta Perseroan dinilai telah melakukan penerapan Tata
sumber daya yang dimiliki oleh Perseroan. Kelola Terintegrasi yang secara umum baik. Hal
Oleh karena itu kerangka dan mekanisme ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas
manajemen risiko Perseroan ditetapkan dengan penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi. Apabila
memperhatikan keseimbangan antara risiko dan terdapat kelemahan dalam penerapan Tata Kelola
hasil yang diperoleh. Penerapan manajemen risiko Terintegrasi, secara umum kelemahan tersebut
dilakukan terhadap 8 jenis risiko dengan cara kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan
melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan tindakan normal oleh Entitas Utama dan/atau LJK
dan pengendalian risiko secara periodik maupun anggota entitas Konglomerasi Keuangan Perseroan.
insidentil, sesuai dengan kompleksitas dan ukuran
usaha serta sasaran bisnis Perseroan. Terkait dengan berbagai kelemahan dalam
penerapan Tata Kelola Terintegrasi, Dewan Komisaris
telah menyampaikan rekomendasi kepada Direksi pada Perseroan sebagaimana diatur dalam Surat
Perseroan agar mengambil langkah-langkah Keputusan No.1291 Tahun 2018 tentang Pedoman
strategis dan efektif dalam upaya memperbaiki Whistleblowing System Bank Bukopin.
pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi di lingkungan
Konglomerasi Keuangan Perseroan. Dengan Sebagai bentuk pencegahan (preventive),
demikian diharapkan ke depannya tidak terdapat Bagian Anti Fraud secara rutin sudah melakukan
lagi kelemahan-kelemahan tersebut. sosialisasi dan edukasi kepada seluruh karyawan
untuk meningkatkan awareness terhadap fraud
PENERAPAN WHISTLEBLOWING melalui media-media komunikasi internal yang
SYSTEM sering di akses oleh karyawan Perseroan antara
lain Bukopin Office Communication (BOC) serta
Whistleblowing System (WBS) merupakan bentuk postmaster email.
dari penerapan Good Corporate Governance (GCG)
yang dijalankan secara profesional, independen, Dewan Komisaris senantiasa memastikan bahwa
dan sistematis. Pelaksanaan WBS merupakan salah penerapan WBS berjalan dengan baik, mulai
satu mekanisme yang digunakan oleh pihak internal dari pelaporan, pemrosesan maupun dalam
Perseroan dan pihak eksternal untuk melaporkan penegakannya. Dewan Komisaris berpendapat
tindak pelanggaran di lingkungan Perseroan bahwa penerapan WBS telah berjalan dengan baik
yang dapat menimbulkan kerugian finansial dan mulai dari pelaporan, pemrosesan maupun dalam
merusak image Perseroan. Melalui implementasi penegakannya. Sepanjang tahun 2019, terdapat 10
WBS, Perseroan dapat meningkatkan komitmen (sepuluh) informasi yang dilaporkan melalui WBS.
untuk mewujudkan lingkungan kerja yang bersih Semua laporan telah selesai ditindaklanjuti.
dan berintegritas. Kebijakan yang mengatur
mengenai pelaksanaan Whistleblowing System
Komposisi Dewan Komisaris Bank Bukopin per tanggal 31 Desember 2019 berjumlah 8 (delapan) orang,
dengan susunan sebagai berikut:
PENUTUP
Atas upaya Direksi yang telah mampu menjalankan tugasnya dengan baik, Dewan Komisaris memberikan
apresiasi setinggi-tingginya. Direksi telah mampu menghadapi tantangan dalam perekonomian dan industri
perbankan.
Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada para Pemegang Saham atas kepercayaan yang
diberikan. Kedepannya, Dewan Komisaris akan tetap berupaya sebaik mungkin dalam menjalankan tugas
dan pemberian nasihat kepada Direksi guna meningkatkan kinerja Perseroan dalam jangka panjang.
Mustafa Abubakar
Komisaris Utama Independen
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan Lainnya yang Kami Hormati,
LAPORAN DIREKSI
LAPORAN DIREKSI
pembiayaan Rp5 miliar dan kredit mikro melaui re- Dengan sejumlah pencapaian tersebut, Bank
launch Swamitra. Bukopin berhasil menutup tahun 2019 dengan
membukukan pertumbuhan kinerja secara
Sebagai langkah riil terhadap kebijakan penyaluran signifikan. Selama periode tersebut, sektor trade
pembiayaan tahun 2019 yang fokus pada segmen finance menjadi salah satu andalan Perseroan untuk
ritel, maka alokasi target kuantitatif kredit dan KPI memacu pertumbuhan bisnis. Beberapa produk
tahun 2019 diarahkan pada pertumbuhan kredit ritel. trade finance menjadi andalan Perseroan sepanjang
Dari sisi kredit, salah satu program utama tahun 2019, diantaranya adalah Bank Garansi, Flexy Bill,
2019 adalah tetap fokus pada perbaikan kualitas Flexy Health, Flexy Gas, dan Invoice Financing.
kredit baik untuk percepatan penyelesaian Kredit
kolektibilitas 2, percepatan penyelesaian kredit Selama periode tersebut, produk Bank Garansi
bermasalah (NPL), penjualan AYDA, normalisasi Bank Bukopin tumbuh 36% menjadi Rp8,74
atas kredit-kredit restruktur, serta peningkatan triliun dibandingkan periode 31 Desember 2018
recovery kredit hapus buku. yaitu sebesar Rp6,45 triliun. Pada periode yang
sama Flexy Bill juga tercatat tumbuh signifikan
Saat ini Bank Bukopin telah memiliki produk-produk sebesar 105% menjadi Rp684 miliar dibandingkan
fee based yang cukup komprehensif dan kompetitif, periode sebelumnya secara year-on-year sebesar
namun masih terdapat beberapa produk yang Rp334 miliar.
belum mencapai produktivitas yang diharapkan.
Untuk itu pada tahun 2019 komersialisasi produk Secara keseluruhan, sepanjang 2019 Bank Bukopin
eksisting dan volume penjualan fee based non- berhasil membukukan laba bersih sebesar
core akan ditingkatkan, sejalan dengan penjualan Rp217 miliar, tumbuh 14% dibandingkan dengan
menggunakan mekanisme product bundling. pencapaian laba pada tahun 2018. Pencapaian
pertumbuhan laba Perseroan pada tahun 2019
Peningkatan fee based income dibukukan oleh sesuai dengan rencana dan strategi yang
beragam produk dan layanan diantaranya bank telah ditetapkan Bank Bukopin untuk tumbuh
garansi, wealth management, bank kustodi, wali berkelanjutan.
amanat, forex, serta layanan public service non
PLN, dan lain-lain. Pengembangan fee based baru Realisasi pencapaian laba bersih Perseroan pada
akan difokuskan pada product bundling dan fee tahun 2019 dikontribusikan oleh pendapatan bunga
based income berbasis digital banking. Setelah dan syariah-netto sebesar Rp2 triliun serta dari
sukses dengan pengembangan Flexy Bill pada pendapatan operasional lainnya (fee based income)
tahun 2018, untuk melanjutkan hal tersebut pada sebesar Rp784 miliar. Pada pos fee based income,
tahun 2019 akan dikembangkan layanan product produk trade finance Perseroan tercatat tumbuh
bundling lainnya yang berbasis tagihan bekerja signifikan 88% menjadi Rp242 miliar dibandingkan
sama dengan BPJS Kesehatan, PGN dan Pertamina. periode 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp129
miliar.
Berbagai inisiatif strategis tersebut diharapkan
dapat berpengaruh terhadap kontribusi fee Pada tahun 2019, Bank Bukopin juga berhasil
based income yang lebih terdistribusi dan tidak mencatat pertumbuhan aset yang cukup baik, yaitu
hanya bergantung pada beberapa produk. Untuk dari Rp95,64 triliun per 31 Desember 2018 menjadi
meningkatkan daya saing di industri perbankan, Rp100,26 triliun per 31 Desember 2019.
Bank berkomitmen untuk terus mengembangkan Selama 2019 Bank Bukopin berhasil menyalurkan
pelayanan terbaik bagi nasabah, meningkatkan kredit sebesar Rp69,55 triliun, meningkat 4,67%
Service Level Agreement (SLA) dan kecepatan dibandingkan dengan realisasi penyaluran kredit
proses, serta memberikan solusi terbaik bagi pada 2018 sebesar Rp66,44 triliun. Sesuai dengan
nasabah. Hal ini dicapai melalui penguatan bisnis fokus bisnis Perseroan, kredit yang disalurkan untuk
proses dan digitalisasi proses Internal. nasabah sebagian besar adalah segmen Ritel, yaitu
sebesar 68,44% dari total kredit. Bank Bukopin terus
memperkuat fokus untuk melayani segmen UMKM segmen-segmen unggulan. Segmen UMKM
di Tanah Air. Rasio kredit UMKM terhadap total merupakan salah satu motor penggerak terpenting
kredit Bank Bukopin berada di posisi 57,4% dari total bagi Bank Bukopin yang memfokuskan bisnisnya
kredit yang disalurkan sepanjang tahun 2019. pada segmen Ritel.
Per Desember 2019, di antara 21 bank dengan aset Sementara itu, Bank Bukopin berhasil membukukan
terbesar di Tanah Air, dengan komposisi sebesar pertumbuhan kredit Konsumer sebesar 9,03%.
57,4%, Bank Bukopin menjadi bank dengan porsi Untuk meningkatkan daya saing di segmen
kredut UMKM terbesar. Dua bank dibawahnya Konsumer, Bank Bukopin telah menetapkan fokus
memiliki pangsa kredit UMKM sebesar 48,4% dan pada percepatan proses dengan pemanfaatan
24,9%. teknologi informasi dan simplifikasi proses, antara
lain melalui otomasi akuisisi nasabah dengan
Penetapan pangsa kredit UMKM tersebut mengacu penggunaan e-form dan sentralisasi proses
pada definisi pelaku usaha sesuai dengan UU No. akseptasi kredit Konsumer secara bertahap.
20 Tahun 2008 Tentang UMKM. Undang-Undang
tersebut mendefinisikan UMKM sebagai usaha Di sisi lain, tingkat kepercayaan masyarakat kepada
produktif yang memenuhi kriteria usaha dengan Perseroan juga terus meningkat. Hal itu terlihat
batasan tertentu kekayaan bersih dari hasil dari realisasi Dana Pihak Ketiga yang mencapai
penjualan tahunan. Berdasarkan regulasi tersebut, Rp80,81 triliun, tumbuh 6% dibandingkan dengan
segmen usaha mikro memiliki kriteria aset sebesar posisi Dana Pihak Ketiga pada tahun sebelumnya
maksimal Rp50 juta dan omset maksimal Rp300 yaitu sebesar Rp76,15 triliun. Pertumbuhan DPK
juta. Sementara segmen usaha kecil memiliki aset terbesar disumbang dari segmen ritel sebesar
diantara Rp50 juta s.d Rp500 juta dan omset antara Rp55,31 triliun.
Rp300 juta s.d Rp2,5 miliar. Sedangkan segmen
usaha menengah memiliki aset antara Rp500 juta Pada sisi kualitas kredit, hingga 31 Desember 2019
s.d Rp10 miliar dan omset antara Rp2,5 miliar s.d rasio NPL net Bank Bukopin berada di kisaran 4,45%,
Rp5 miliar. membaik dibandingkan dengan posisi NPL net
pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 4,75%. Pada
Bank Bukopin mendukung pengembangan periode yang sama rasio NSFR dan LCR Perseroan
pelaku usaha pada sektor UMKM, dengan tetap masing-masing tercatat 103,19% dan 123,36%.
menyalurkan pembiayaan kredit produktif di
LAPORAN DIREKSI
Dalam situasi tersebut, berdasarkan jumlah aset itu, berdasarkan kredit yang diberikan, pangsa
yang dimiliki, pangsa pasar Bank Bukopin di 2019 pasar Bank Bukopin di tahun 2019 mencapai 1,22%.
mencapai 1,17%. Pangsa pasar di tahun 2019 Pangsa pasar di tahun 2019 mengalami penurunan
mengalami penurunan sebesar 0,02% dikarenakan karena pertumbuhan kredit industri secara yoy lebih
pertumbuhan aset industri secara yoy sebesar tinggi sebesar 6,08% dibandingkan pertumbuhan
6,13% lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan aset kredit Bank Bukopin sebesar 4,67%. Hal tersebut
Bank Bukopin yang sebesar 4,83%. Hal tersebut disebabkan Bank lebih fokus pada pertumbuhan
disebabkan pada tahun 2019 Bank Bukopin lebih kredit yang selektif dan fokus pada penyelesaian
fokus kepada rekomposisi aset dan dana pihak kredit bermasalah serta perbaikan kualitas kredit.
ketiga untuk peningkatan kualitas DPK seperti Di sisi lain, ketatnya likuiditas dan persaingan
pertumbuhan CASA serta DPK jangka menengah antar bank membuat kinerja industri perbankan
dan panjang, kemudian dari sisi penyaluran kredit khusus di BUKU III tertekan, dimana pertumbuhan
Bank Bukopin menerapkan strategi pertumbuhan kredit terkoreksi 5,12%, Dana Pihak Ketiga turun
yang selektif dan fokus pada penyelesaian kredit 5,47% dan pertumbuhan laba bersih Bank BUKU III
bermasalah serta perbaikan kualitas kredit. menurun 10,05%.
Berdasarkan jumlah dana pihak ketiga yang berhasil Secara keseluruhan, jika dibandingkan dengan
dihimpun, pangsa pasar Bank Bukopin di 2019 kinerja industri perbankan nasional maupun Bank
mencapai 1,35%. Pertumbuhan dana pihak ketiga BUKU III, realisasi kinerja Bank Bukopin masih
industri secara yoy sebesar 6,54%, hampir sama cukup solid, yaitu Kredit tumbuh 4,67%, Dana Pihak
dengan pertumbuhan dana pihak ketiga Bank Ketiga meningkat 6,12% dan Laba bersih meningkat
Bukopin yang tercatat sebesar 6,12%. Sementara 14,10%.
Terkait dengan risiko yang berkaitan dengan untuk pelanggan korporasi dan Flexy Gas yang
kredit, Perseroan telah melakukan stress test dan merupakan layanan sejenis yang ditujukan bagi
kajian atas risiko yang muncul dari Covid-19 serta pelanggan korporasi untuk membiayai pembayaran
perlambatan ekonomi, serta telah mempersiapkan tagihan gas, serta Flexy Health, yaitu pembiayaan
langkah-langkah antisipasi secara komprehensif tagihan BPJS Kesehatan.
untuk memastikan Perseroan telah siap melewati
masa-masa yang sulit seperti saat ini. Dengan menerapkan strategi-strategi tersebut
dan melihat prospek perekonomian dalam jangka
Di tengah tekanan tersebut, Bank Bukopin tetap panjang, Perseroan optimistis akan memiliki
berupaya menjaga konsistensi kinerja pada tahun prospek yang baik di masa yang akan datang. Hal
2020 dengan terus melakukan perbaikan kualitas, ini didukung dengan kekuatan-kekuatan Bank yang
peningkatan produktivitas, dan mengoptimalkan dimiliki saat ini, antara lain memiliki pengalaman
bisnis transaksional. Perseroan juga akan di segmen ritel dan manajemen yang solid,
memacu pendapatan dari sejumlah produk berpengalaman dan profesional.
andalan, di antaranya melalui produk Flexy Bill,
yaitu pembiayaan pembayaran tagihan listrik
STRATEGI KEBERLANJUTAN
Untuk menjaga arah pertumbuhan bisnis, Perseroan bisnis yang sustainable akan dicapai melalui
telah menetapkan strategi keberlanjutan jangka produktivitas point of sales, sumber daya,
pendek, menengah dan jangka panjang yang dapat perbaikan kualitas, dan proses bisnis
dijabarkan sebagai berikut: yang kompetitif.
1. Jangka Pendek 2. Jangka Menengah dan Panjang
Sasaran Bank dalam jangka pendek 1 (satu) Bank diharapkan dapat tumbuh berkelanjutan
sampai 3 (tiga) tahun ke depan adalah dengan struktur bisnis yang kuat dan sehat
pertumbuhan bisnis yang sustainable dengan melalui fokus pada segmen ritel, produktivitas
disiplin dan fokus pada segmen Ritel, perbaikan sumber daya, struktur bisnis berkualitas dan
kualitas aset dan struktur sumber dana, serta bisnis proses yang efisien sehingga Bank dapat
penguatan bisnis proses. Fokus segmen Ritel beroperasi secara kompetitif dan memiliki
tidak hanya difokuskan pada pembiayaan value proposition.
namun juga pada sisi pendanaan dan sumber
fee based maupun transaksional. Pertumbuhan
LAPORAN DIREKSI
Prinsip nilai GCG tersebut diimplementasikan Bank Bukopin senantiasa mewujudkan budaya
oleh Bank Bukopin dalam Visi, Misi dan Budaya perusahaan yang selalu menjunjung tinggi
Perusahaan. Agar tetap relevan menghadapi integritas, kualitas layanan dan prudential banking.
lingkungan yang semakin dinamis, pada tahun 2019 Budaya perusahaan tersebut diterapkan melalui
Perseroan telah mempertajam Visi dan Misi menjadi proses internalisasi ke dalam sistem dan prosedur
sebagai berikut: serta pembentukan perilaku yang sesuai dengan
norma. Dengan pendekatan tersebut, budaya
VISI Bank Bukopin selain tertuang dalam kebijakan dan
Menjadi Lembaga Keuangan Pilihan Utama prosedur harus juga menjadi suatu disiplin (soft
di Indonesia. skills) yang dapat diimplementasikan oleh Dewan
Komisaris, Direksi dan karyawan dalam pelaksanaan
MISI tugas dan tanggung jawabnya.
Memahami dan Memberi Solusi kepada Nasabah.
Penerapan GCG merupakan suatu proses jangka
Visi dan Misi tersebut kemudian diterjemahkan panjang yang dapat memberikan hasil berupa
dalam Budaya Perusahaan baru Bank Bukopin yaitu sustainable value. Aktualisasi GCG sebagai budaya
menjadi I CAN yang dijabarkan sebagai berikut: dilakukan melalui proses internal yang melibatkan
Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan.
Integrity Interaksi tersebut membentuk budaya kerja yang
1. Jujur positif dan memberikan keunggulan bersaing
2. Disiplin dan Berkomitmen bagi Perseroan.
LAPORAN DIREKSI
Periode 1 Januari 2019-22 Mei 2019 Periode 22 Mei 2019-31 Desember 2019
Direktur Utama: Eko Rachmansyah Gindo Direktur Utama: Eko Rachmansyah Gindo
Direktur: Mikrowa Kirana Direktur: Heri Purwanto
Direktur: Heri Purwanto Direktur: Rivan A. Purwantono
Direktur: Rivan A. Purwantono Direktur: Adhi Brahmantya
Direktur: Adhi Brahmantya Direktur: M. Rachmat Kaimuddin
Direktur: M. Rachmat Kaimuddin Direktur: Hari Wurianto
Direktur: Hari Wurianto Direktur: Jong-Hwan Han**
Direktur: Jong-Hwan Han** Direktur: Lalu Azhari
PENUTUP
Para pemangku kepentingan yang kami hormati, kinerja yang cukup membanggakan. Kami juga
mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang
Demikian pengantar Laporan Tahunan ini kami diberikan oleh para Pemegang Saham.
sampaikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa
tentu masih banyak pekerjaan rumah yang harus Di tengah situasi yang penuh tantangan, Kami
Kami selesaikan untuk meningkatkan pertumbuhan meyakini dengan penuh optimistis bahwa
bisnis Perseroan pada tahun-tahun berikutnya. Perseroan akan mampu menjaga pertumbuhan
Dalam konteks ini, Kami meyakini bahwa perbaikan secara berkelanjutan dan Kami berkomitmen untuk
kinerja merupakan proses yang tiada henti. senantiasa memberikan yang terbaik. Hal itu semua
tentu akan dapat terealisasi dengan dukungan
Atas pencapaian ini, perkenankan Kami seluruh stakeholder.
mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya
kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan
atas dedikasi kerja yang diberikan sepanjang
tahun 2019, sehingga Perseroan mampu mencapai
DEWAN KOMISARIS
Mustafa Abubakar
Komisaris Utama Independen
DIREKSI
PROFIL
PERUSAHAAN
Perseroan terus melakukan
penyempurnaan produk
dan layanan dengan
memadukan budaya inovasi
dan penerapan teknologi
agar dapat menjadi solusi
yang tepat bagi pelanggan.
Sejalan dengan itu, Perseroan
juga melakukan perkuatan
organisasi agar dapat
menghadapi tantangan usaha
yang dinamis.
IDENTITAS
PERUSAHAAN
Tanggal Pendirian
10 Juli 1970 Jenis Perusahaan/
Bidang Usaha
Tanggal Go Public Jasa Perbankan
10 Juli 2006
Kepemilikan
• PT Bosowa Corporindo:
23,395%
• KB Kookmin Bank: 21,996% Tidak termasuk karyawan yang resign pada Desember 2019, karyawan
• Negara Republik Indonesia: peserta program Magang Bina Bukopin, serta Komisaris dan Direksi.
8,917%
• KOPELINDO (Koperasi
Pegawai Bulog Seluruh Entitas Anak
Indonesia): 5,259% PT Bank Syariah Bukopin
• Publik/Masyarakat: 40,433% PT Bukopin Finance
RIWAYAT SINGKAT
PERUSAHAAN
Anggaran Dasar Bank Bukopin mengalami beberapa Pada tahun 1994, PT Bank Bukopin merupakan
kali perubahan seiring waktu dan perubahan pemegang saham pada PT Indo Trans Buana Multi
terakhir dinyatakan dengan Akta Pernyataan Finance yang bergerak dalam bidang kegiatan
Keputusan Rapat tertanggal 22 Mei 2019 No. 14 pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja dan
sebagaimana telah diterima dan dicatat di dalam pembiayaan multi guna untuk kemudian mengubah
database Sistem Administrasi Badan Hukum nama perusahaan tersebut menjadi PT Bukopin
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Finance pada tahun 2008 sebagai pemegang saham
tertanggal 21 Juni 2019 No. AHU-AH.01.03-0289094 pengendali dan utama. Pada tahun yang sama
Perihal: Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Bank Bukopin melakukan upaya pengembangan
Anggaran Dasar, dan sesuai dengan susunan bisnis perusahaan dengan melakukan akuisisi atas
terakhir anggota Direksi dalam Akta Pernyataan PT Bank Perserikatan Indonesia yang telah berada
Keputusan Rapat tertanggal 22 Mei 2019 No. 15, di bawah asistensi Bank Bukopin selama 3 tahun.
sebagaimana telah diterima dan dicatat di dalam Dalam melihat peluang bisnis di perbankan syariah,
database Sistem Administrasi Badan Hukum PT Bank Persyarikatan Indonesia mengubah arah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI bisnisnya dari Bank Konvensional menjadi Bank
tertanggal 20 Juni 2019 No. AHU-AH.01.03-0288652 Syariah dan mengubah nama menjadi PT Bank
Perihal: Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Syariah Bukopin.
Perseroan PT Bank Bukopin Tbk.
Seiring dengan perkembangan industri bisnis
Bank Bukopin juga beberapa kali mengubah status perbankan, Bank Bukopin terus melakukan
Perusahaan hingga akhirnya menjadi Perusahan inovasi dengan mengembangkan produk dan
Terbuka pada tahun 2004 (informasi perubahan layanan berbasis digital yang tidak dimiliki oleh
status perusahaan dapat dilihat pada sub bab kompetitornya seperti Flexy Bill, Flexy Gas dan
berikut). Dengan struktur permodalan yang semakin Flexy Health yang akan semakin memperkuat posisi
kokoh sebagai hasil pelaksanaan Initial Public Bank Bukopin dalam jangka panjang.
Offering (IPO) pada 10 Juli 2006, Bank Bukopin
terus mengembangkan program operasionalnya Hingga akhir tahun 2019, Bank Bukopin memiliki
dengan menerapkan skala prioritas sesuai strategi jaringan operasional lebih dari 409 outlet yang
jangka pendek yang telah disusun dengan matang. tersebar di 24 provinsi di seluruh Indonesia yang
Penerapan strategi tersebut ditujukan untuk terhubung secara real time on-line. Perseroan juga
menjamin dipenuhinya layanan Perbankan yang telah membangun jaringan micro-banking yang
komprehensif pada nasabah melalui jaringan yang diberi nama “Swamitra”, yang kini berjumlah 605
terhubung secara nasional maupun internasional, outlet, sebagai wujud program kemitraan dengan
produk yang beragam serta mutu pelayanan dengan koperasi dan Perseroan. Selain itu, Perseroan juga
standar yang tinggi. memiliki 834 ATM dan terhubung dengan seluruh
ATM yang berada pada jaringan ATM Plus, ATM
Bersama, dan ATM Prima.
19
70 20
03
20
09 20
12
• Bank Umum Koperasi • Pelaksanaan Penawaran • Penerbitan Obligasi
• Penerbitan Obligasi Seri
Indonesia (Bukopin) Umum Terbatas (PUT) I. Subordinasi
A, Obligasi Subordinasi
didirikan dengan badan • Spin off unit usaha Berkelanjutan I Bank
Seri B, dan Obligasi
hukum koperasi. Syariah kepada Bank Bukopin Tahap I
Syariah Mudharabah.
Syariah Bukopin sehingga tahun 2012.
Bank Bukopin memiliki
89
65,4%.
19 20
06 20
13
• Perubahan nama Bukopin
menjadi Bank Bukopin.
• Menjadi perusahaan
terbuka melalui IPO
20
10 • Penawaran Umum
• Menerbitkan Obligasi (Initial Public Offering). Terbatas (PUT) III.
pertama kali. • Pertama kali diluncurkan
• Akuisisi saham
dan disosialisasikan
PT Bank Syariah Bukopin
14
budaya PRIDE
(sebelumnya PT Bank 20
93
(Professionalism,
19 Persyarikatan Indonesia)
Respect Other, Integrity,
sebesar 24,73%.
Dedicated to Customer, • Peningkatan kepemilikan
• Akuisisi saham
dan Exellence) di di PT Bank Syariah
• Perubahan status badan PT Bukopin Finance
internal Perseroan. Bukopin menjadi 86,82%.
hukum menjadi Perseroan (sebelumnya
Terbatas dengan nama PT PT Indo Trans Buana
Bank Bukopin.
11
Multifinance).
20
20
08 • Pelaksanaan Penawaran
Umum Terbatas (PUT) II.
• Peningkatan kepemilikan
• Akuisisi saham PT Bank
di PT Bank Syariah
Syariah Bukopin menjadi
Bukopin menjadi 77,57%.
65,44%.
• Pelunasan Obligasi Seri
A, Obligasi Subordinasi
Seri B, dan Obligasi
Syariah Mudharabah.
20
15 20
17 2019
• PT Bosowa Corporindo • Menginisiasi pendirian
• Peluncuran Visi-Misi dan
menjadi pemegang BNV Labs sebagai
saham pengendali. inkubator startup di Budaya Perusahaan baru
• Penerbitan Obligasi bidang fintech. yaitu I CAN (Integrity,
Subordinasi • Meluncurkan tabungan
Berkelanjutan II Bank digital Wokee untuk Competent. Care,
Bukopin Tahap I memperkuat bisnis Accountable, Never Give Up).
Tahun 2015. Perseroan pada segmen
• Peningkatan kepemilikan perbankan digital. • Peluncuran layanan Virtual
pada PT Bank Syariah • Penerbitan Obligasi Interactive Online Assistant
Bukopin menjadi sebesar Subordinasi
89,07%. Berkelanjutan II Bank
atau VIOLA.
Bukopin Tahap II • Melengkapi lini produk
tahun 2017.
fasilitas dana talangan Flexy
20
16 Bill dengan Flexy Gas, Flexy
• Peningkatan kepemilikan
pada PT Bank Syariah
20
18 Health dan Invoice Financing.
Logo sebagai sarana identitas yang mencerminkan karakter, produk dan jasa sebuah perusahaan sehingga
dapat menyampaikan informasi mengenai perusahaan kepada publik, dimana sebuah logo memiliki
banyak elemen berupa bentuk, warna, garis dan jenis yang keseluruhannya saling mendukung untuk
mempengaruhi pemikiran, pandangan atau pendapat publik terhadap perusahaan.
Simbol Pohon Beringin memiliki makna mengayomi, memberikan rasa aman dan berkesan kokoh.
8 garis tebal membentuk 8 (delapan) garis tebal yang membentuk siluet pohon beringin memiliki filosofi sebagai
siluet pohon beringin delapan pendiri Perseroan. Bank Bukopin didirikan atas inisiasi delapan koperasi besar yang
beroperasi di Indonesia saat itu, yaitu:
• INKOPAU: Induk Koperasi Angkatan Udara
• INKOPAL: Induk Koperasi Angkatan Laut
• INKOPAD: Induk Koperasi Angkatan Darat
• INKOVERI: Induk Koperasi Veteran Republik Indonesia
• IKPN: Ikatan Koperasi Pegawai Negeri
• IKPI: Ikatan Koperasi Perikanan Indonesia
• GKSI: Gabungan Koperasi Susu Indonesia
• GKBI: Gabungan Koperasi Batik Indonesia
10 garis tipis membentuk • 10 (sepuluh) garis tipis yang melintang menggambarkan tanggal berdirinya Perseroan.
lingkaran berwarna hijau Simbol ini mengekspresikan kegiatan perbankan yang dinamis yang ditangani
secara profesional.
• Warna hijau pada simbol berarti rasa aman, nyaman dan kesejahteraan.
Tulisan Bank Bukopin Warna biru melambangkan teknologi dan inovasi yang terus berkembang dalam pelayanan
berwarna biru maupun produk-produk yang ditawarkan.
BIDANG
USAHA
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, pasal 3 ayat 1 Perseroan bergerak di industri jasa perbankan.
Kegiatan Usaha yang
Dijalankan pada Tahun 2019
Kegiatan Usaha Berdasarkan Anggaran Dasar Terakhir
Sudah Belum
Dijalankan Dijalankan
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito Sudah
berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya.
Memberikan Kredit. Sudah
Menerbitkan surat pengakuan utang. Sudah
• Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas Sudah
perintah nasabahnya;
• Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya
tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
• Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih
lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
• Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan Pemerintah;
• Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
• Obligasi;
• Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun;
• Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun.
Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah. Sudah
Menempatkan dana pada, meminjam dana hari, atau meminjamkan dana kepada Bank lain, Sudah
baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek,
atau sarana lainnya.
Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan Sudah
dengan antar pihak ketiga.
Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. Sudah
Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak. Sudah
Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat Sudah
berharga yang tidak tercatat di Bursa Efek.
Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak Sudah
memenuhi kewajibannnya kepada Bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut
wajib dicairkan secepatnya.
Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan Wali Amanat. Sudah
Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan Sudah
dengan Undang-Undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Sudah
Bank Indonesia.
Melakukan kegiatan pernyataan modal pada Bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, Sudah
seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring
penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia.
Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit, Sudah
dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Adapun fokus layanan perbankan yang ditawarkan Perseroan terbagi dua yakni segmen Ritel dan segmen
Komersial. Segmen Ritel terdiri dari segmen UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) serta segmen Konsumer.
Bisnis Ritel Perseroan ini didukung oleh Bisnis Komersial yang pertumbuhannya sebagai penyeimbang dari Bisnis
Ritel. Keseluruhan segmen tersebut didukung oleh Perbankan Internasional, Treasury, dan layanan berbasis fee.
Masing-masing bisnis tersebut terdiri dari aktivitas penyaluran kredit, penghimpunan dana, peningkatan
fee based income dan aktivitas layanan lainnya yang semua dilakukan sesuai dengan value yang telah ada.
Bisnis Perseroan ini didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, teknologi informasi yang
terkini serta manajemen risiko dan kepatuhan yang handal.
Kegiatan usaha Perseroan meliputi produk segmen Ritel dan segmen Komersial, yang terdiri dari berbagai
produk dan layanan yakni produk simpanan, produk pinjaman, serta berbagai layanan yang dijelaskan
sebagai berikut:
RITEL
KONSUMER UMKM
SIMPANAN SIMPANAN
Produk simpanan Konsumer terbagi dari produk Produk simpanan UMKM, terdiri dari beberapa
deposito dan giro, antara lain: jenis tabungan yang disediakan Perseroan kepada
1. Produk Deposito yang disediakan Perseroan nasabah yaitu:
kepada nasabah memiliki turunan produk yaitu: 1. Tabungan Siaga Bukopin,
• Deposito Bukopin Rupiah, 2. Tabungan Siaga Bukopin Kerjasama,
• Deposito Bukopin Valas, 3. Tabungan Siaga Bukopin Rencana,
• Deposito Merdeka, dan 4. Tabungan Siaga Bukopin Bisnis (Perorangan dan
• Deposit on Call. Badan Usaha),
5. Tabungan Siaga Bukopin Premium,
2. Produk Giro yang disediakan Perseroan kepada 6. Tabungan Bukopin Siaga Valas
nasabah memiliki turunan produk yaitu: 7. Tabungan Siaga Pensiunan,
• Giro Bukopin Rupiah, dan 8. Tabungan SIMPEL,
• Giro Bukopin Valas. 9. Tabungan Bukopin Rakyat,
10. Tabungan Digital Wokee, dan
PINJAMAN 11. TabunganKu
Produk pinjaman Konsumer yang disediakan
Perseroan kepada nasabah memiliki turunan PINJAMAN
produk yaitu: Produk pinjaman UMKM yang disediakan Perseroan
1. Kredit Pensiunan, kepada nasabah memiliki turunan produk, yaitu:
2. Kredit Masa Pra Pensiun (MPP), 1. Kredit Usaha Rakyat (KUR),
3. Kredit Pemilikan Mobil, 2. Kredit Showroom Financing,
4. Kredit Pemilikan Rumah/Apartemen, 3. Kredit Project Financing Konstruksi dan
5. Kredit Serba Guna (KSG), Non Konstruksi,
6. Back to Back Loan, 4. Kredit Pre Project Financing,
7. Kartu Kredit, dan 5. Kredit Kepemilikan Kendaraan untuk Usaha
8. Produk Kredit PNS Aktif Channeling BPR. (KPKU),
6. Kredit Swamitra Baru, dan
7. Kredit Modal Tidak Tetap Swamitra.
KOMERSIAL
SIMPANAN PINJAMAN
Produk simpanan komersial terbagi dari produk Produk pinjaman komersial yang disediakan
deposito dan giro, antara lain: Perseroan kepada nasabah memiliki turunan
1. Produk Deposito yang disediakan Perseroan produk, yaitu:
kepada nasabah memiliki turunan produk yaitu: 1. Kredit Modal Kerja,
• Deposito Bukopin Rupiah, 2. Kredit Investasi, dan
• Deposito Valas, dan 3. Kredit Sindikasi.
• Deposit on Call.
2. Produk Giro yang disediakan Perseroan kepada
nasabah memiliki turunan produk yaitu:
• Giro Umum, dan
• Giro Valas.
JASA LAINNYA
PERBANKAN INTERNASIONAL
Layanan Perbankan Internasional menjadi salah Segmentasi bisnis Perbankan Internasional nasabah
satu bisnis andalan Perseroan. Peningkatan perorangan maupun badan usaha dengan kriteria
kualitas pelayanan dan pengembangan bisnis sebagai berikut:
Perbankan Internasional terus ditingkatkan guna 1. Eksportir dan impotir.
memperoleh kepercayaan dan kepuasan nasabah 2. BUMN dan afiliasinya.
dalam bertransaksi ekspor, impor, dan transfer 3. Badan usaha non BUMN (BUMD, PMA, Group
valas yang kian tahun semakin bertambah. Dengan Swasta Nasional).
semakin meningkatnya reputasi, Perseroan 4. Individu/perorangan nasabah transfer valas.
semakin dapat menggalang kerjasama dengan
berbagai bank koresponden di dalam maupun Segmen ini memiliki skala usaha yang berorientasi
luar negeri dengan jumlah hampir mencapai 600 transaksi perdagangan ekspor impor maupun dalam
bank koresponden yang tersebar di berbagai kota perdagangan dalam negeri.
besar maupun pusat perdagangan di berbagai
belahan dunia di Asia, Amerika, Eropa dan Afrika.
TREASURY
Tugas utama Treasury adalah mengelola likuiditas Produk dan Jasa Treasury yang ditawarkan kepada
Perseroan. Pengelolaan likuiditas dilakukan nasabah antara lain:
dalam rangka penerapan regulasi perbankan 1. Transaksi jual beli forex (Value Today, Tom, Spot,
sesuai aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Forward, Swap).
maupun Bank Indonesia (BI) serta secara simultan 2. Deposit on Call (DOC).
melakukan optimalisasi profil likuiditas Perseroan. 3. Transaksi jual beli Obligasi (pemerintah dan
Divisi Treasury dalam menjalankan tugasnya korporasi).
senantiasa berkoordinasi dengan seluruh unit 4. Jasa Kustodi (administrasi surat berharga
bisnis dan unit pendukungnya. Koordinasi yang nasabah).
dilakukan antara lain memonitor mutasi dana 5. Jasa Wali Amanat.
nasabah dan data keuangan internal Bank, sebagai
bahan pertimbangan dalam penerapan strategi
pengelolaan likuiditas harian.
INOVASI
BISNIS
DIGITAL LOUNGE
Perseroan meluncurkan fasilitas Digital Lounge yang dikembangkan dengan desain baru yang lebih modern,
dilengkapi dengan fasilitas ASTRID (artificial intelligence video banking), VICA (video authentification) dan
sejumlah fasilitas lainnya yang dapat memudahkan calon nasabah dalam pembukaan rekening baru.
Kantor Cabang 43 43 42 42 39
Kantor Fungsional 9 22 22 75 90
43 176 156
Kantor Cabang Kantor Cabang Kantor Kas
Pembantu
834 ATM
DI 24 PROVINSI
Perseroan telah menetapkan visi dan misi yang dijadikan acuan bagi arah
pengembangan usaha. Visi dan Misi Perusahaan tersebut ditetapkan melalui SK
Dewan Komisaris No. SKEP/001/D.KOM/VII/2013 tentang Penyempurnaan Visi dan
Misi PT Bank Bukopin Tbk, tertanggal 9 Juli 2013 dan SK Direksi No. SKEP/634/
DIR/VII/2013 tanggal 10 Juli 2013 yang telah diubah sesuai dengan Surat
Keputusan Direksi No. 1092 tanggal 24 Juni 2019 sebagai berikut:
VISI MISI
Menjadi Lembaga Memahami dan Memberi
Keuangan Pilihan Utama Solusi kepada Nasabah
di Indonesia
DEBIT CARD
BUDAYA
PERUSAHAAN
Budaya Perusahaan merupakan nilai dan falsafah yang diyakini dapat menjadi landasan dan acuan untuk
mencapai tujuan. Hingga pertengahan tahun 2019, Perusahaan menyatakan tidak berlakunya Budaya
Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Direksi No. SKEP/120/DIR/IV/2010 tanggal 15
April 2010 yang dituangkan dalam nilai-nilai Perusahaan yaitu: Professionalism, Respect Others, Integrity,
Dedicated to Customer, dan Excellence yang disingkat PRIDE dan disempurnakan menjadi I CAN yaitu nilai-
nilai Perusahaan hasil tinjauan kembali manajemen pada tahun 2019.
Kesepakatan untuk menyempurnakan Nilai-Nilai Perusahaan dari PRIDE menjadi I CAN ini tertuang dalam
Surat Keputusan Direksi No. 1092 Tahun 2019 dan menjabarkan akan isi dari nilai-nilai dasar Perusahaan
sebagaimana tabel berikut ini:
Integrity (Integritas) Diartikan sebagai mengutamakan kejujuran, kedisiplinan dan komitmen untuk membangun
kepercayaan Nasabah.
Perilaku utama yang sejalan dengan nilai ini:
• Jujur
• Disiplin dan Berkomitmen
Competent (Kompeten) Diartikan sebagai cakap dalam melaksanakan tugas dan melakukan perbaikan terus-
menerus untuk selalu menjadi yang terbaik.
Perilaku utama yang sejalan dengan nilai ini:
• Cepat belajar
• Peningkatan dan perbaikan berkesinambungan
Care (Peduli) Diartikan sebagai peduli dan sinergi untuk kemajuan bersama.
Perilaku utama yang sejalan dengan nilai ini:
• Tulus/empati & peduli
• Sinergi/kerjasama
Accountable (Akuntabilitas) Diartikan sebagai bertanggung jawab penuh dan menguasai pekerjaan untuk mencapai
hasil terbaik.
Perilaku utama yang sejalan dengan nilai ini:
• Bertanggung jawab
• Menguasai tugas
Never Give Up (Tidak Diartikan sebagai mampu berpikir “out of the box” dan pantang menyerah dalam
Pernah Menyerah) menghadapi tantangan dan hambatan untuk mencapai hasil terbaik.
Perilaku utama yang sejalan dengan nilai ini:
• Pantang menyerah
• Berpikir “out of the box”
Nilai-Nilai Perusahaan I CAN tersebut diharapkan dapat diimplementasikan dalam perilaku sehari-hari oleh
seluruh jajaran manajemen dan karyawan di Perseroan untuk mewujudkan visi dan misi Perusahaan.
Berikut adalah Struktur Organisasi revisi terakhir berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 0959 Tahun 2019
Tentang penyempurnaan Struktur Organisasi Bank Bukopin.
DIREKSI
DIREKTORAT UTAMA
Divisi Dana
Grup Bisnis Regional Grup Bisnis Kredit Konsumer Komersial I Grup Sumber Daya
Manusia
Divisi Dana
Kantor Cabang Divisi Kredit Konsumer Komersial II
Divisi
Divisi Kredit Komersial Pengembangan SDM
Divisi Kartu Kredit & Merchant I
Divisi Mikro Swamitra
Divisi
Divisi Kredit Komersial Pengelolaan SDM
Divisi Dukungan Divisi Bisnis Personal I II
Bisnis UMKM
Divisi Kredit Komersial
Divisi Bisnis Personal II III Satuan Kerja Audit Internal
Divisi Dukungan
Grup Pengembangan Bisnis Komersial Divisi Satuan Kerja
Bisnis Konsumer & Digital
Audit Internal I
STRUKTUR ORGANISASI
Divisi Kepatuhan/Pejabat
Grup Treasury & Khusus Pengenalan
Grup Operasional Grup Analis Kredit
Perbankan Internasional Nasabah
Divisi Manajemen Aset & Divisi Penagihan Kredit Divisi Penyehatan Kredit
Pengadaan Ritail
Perusahaan Anak
MUSTAFA ABUBAKAR
Komisaris Utama Independen
Usia 70 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS Tahunan No. 22 tanggal 22 Mei 2018, Periode 2018-RUPS
Pertama Tahunan Tahun Buku 2022
Dasar Hukum Pengangkatan N/A
Terakhir
Riwayat Pendidikan • Sarjana di bidang Manajemen Sumber Daya Perairan dari Institut Pertanian
Bogor pada tahun 1977
• Magister Sains dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 2002
• Doktoral Teknologi Kelautan dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 2004
Riwayat Pekerjaan • Direktur Utama Perum Bulog periode 2007-2009
• Menteri BUMN periode 2009-2011
• Wakil Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) 2012-2015
• Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) periode 2015-2017
Rangkap Jabatan Ketua Senat di STIE Indonesia Banking School
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Pendidikan dan Pelatihan pada • Analisa Laporan Keuangan Bagi Komisaris, Anggota Komite dan Div.
Tahun 2019 terkait, Jakarta, 27-28 Maret 2019
• Executive Risk Management Refreshment Program, Barcelona, 13-22 Juli
2019
• Seminar Economic Review Strategi Menghadapi Perekonomian Indonesia
Pasca Pemilu 2019, Jakarta, 13 Agustus 2019
• Workshop Evaluasi Kinerja Komite di bawah Dewan Komisaris Semester I
Tahun 2019, Bogor, 22-23 Agustus 2019
• Pelaksanaan 22nd ASEAN Banking Conference & 49th ASEAN Banking
Council Meeting, Kamboja, 24-27 November 2019
• Training Economic Review & Economic Outlook 2020, Jakarta, 10 Desember
2019
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Usia 33 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS Tahunan No. 22 tanggal 22 Mei 2018, Periode 2018–
Pertama RUPS Tahunan Tahun Buku 2022
Dasar Hukum Pengangkatan N/A
Terakhir
Riwayat Pendidikan Bachelor Degree di bidang Business Administration dari University of
Hertfordshire, United Kingdom pada tahun 2001
Riwayat Pekerjaan • Komisaris PT Semen Bosowa Maros (2015-2018)
• Komisaris Utama PT Gowa Motor (2016-2018)
• Direktur Utama PT Bosowa Terminal Indonesia (2017-2018)
Rangkap Jabatan Direktur di PT Bosowa Corporindo dan Wakil Direktur Utama di PT Semen
Bosowa Maros
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Pendidikan dan Pelatihan pada • Seminar Economic Review Strategi Menghadapi Perekonomian Indonesia
Tahun 2019 Pasca Pemilu 2019, Jakarta, 13 Agustus 2019
• Workshop Evaluasi Kinerja Komite di bawah Dewan Komisaris Semester I
Tahun 2019, Bogor, 22-23 Agustus 2019
• “International Conference: Risk Beyond 2019”, Denpasar, 5-6 Desember 2019
Hubungan Afiliasi Memiliki hubungan afiliasi baik dengan pemegang saham pengendali
dan utama.
SUSIWIJONO
Komisaris
Usia 50 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS Tahunan No. 22 tanggal 22 Mei 2018, Periode 2018–
Pertama RUPS Tahunan Tahun Buku 2022
Dasar Hukum Pengangkatan N/A
Terakhir
Riwayat Pendidikan • Diploma di bidang Kepabeanan & Cukai dari Badan Diklat Keuangan STAN
pada tahun 1991
• Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1997
• Magister di bidang Ekonomi dari Universitas Trisakti pada tahun 2017
Riwayat Pekerjaan • Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai, Ditjen Bea dan Cukai (2010-2012)
• Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai, Ditjen Bea dan
Cukai (2012-2015)
• Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi
Informasi (2015-2018)
Rangkap Jabatan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian dari Juli 2018
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Pendidikan dan Pelatihan pada Workshop Evaluasi Kinerja Komite di bawah Dewan Komisaris Semester I
Tahun 2019 Tahun 2019, Bogor, 22-23 Agustus 2019
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama
DEDDY S. A. KODIR
Komisaris
Usia 64 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS No. 23 tahun 2010
Pertama
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS Tahunan No. 15 tanggal 22 Mei 2019, Periode 2019-RUPS
Terakhir Tahunan Tahun Buku 2023
Riwayat Pendidikan • Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Jayabaya pada tahun 1989
• Magister Manajemen Pemasaran di bidang Ekonomi dari STIE Indonesia
pada tahun 1997
Riwayat Pekerjaan • Direktur SDM dan Umum, BULOG (2007-2009)
• Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha, BULOG (2009-2011)
• Direktur SDM dan Umum, BULOG (2011-2012)
Rangkap Jabatan Ketua Kopelindo sejak 2008
Kepemilikan Saham Perusahaan 134.500 lembar
Pendidikan dan Pelatihan pada • Kerugian Negara Dalam BUMN, Kuta, 11-12 Juli 2019
Tahun 2019 • Seminar Economic Review Strategi Menghadapi Perekonomian Indonesia
Pasca Pemilu 2019, Jakarta, 13 Agustus 2019
• Workshop Evaluasi Kinerja Komite di bawah Dewan Komisaris Semester I
Tahun 2019, Bogor, 22-23 Agustus 2019
• “International Conference: Risk Beyond 2019”, Denpasar, 5-6 Desember 2019
• Training Economic Review & Economic Outlook 2020, Jakarta, 10 Desember
2019
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
CHANG SU CHOI*
Komisaris
Usia 53 tahun
Kewarganegaraan Republic of Korea
Domisili Seoul, South Korea
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS Tahunan No. 15 tanggal 22 Mei 2019, Periode 2019-RUPS
Pertama Tahunan Tahun Buku 2023
Dasar Hukum Pengangkatan N/A
Terakhir
Riwayat Pendidikan • Bachelor Degree di bidang Business Administration dari University of Seoul pada
tahun 1993
• Master of Business Administration dari KAIST pada tahun 1999
Riwayat Pekerjaan • Team Head KB Kookmin Bank (2014-2015)
• General Managing KB Insurance (2015)
• Managing Director KB Insurance (2016-2018)
Rangkap Jabatan Managing Director KB Kookmin Bank periode 2019 sampai saat ini
Kepemilikan Saham -
Perusahaan
Pendidikan dan Pelatihan -
pada Tahun 2019
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016;
POJK No. 37/POJK.03/2017 dan/atau Peraturan Perundang-undangan lainnya yang berlaku.
KARYA BUDIANA
Komisaris Independen
Usia 62 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Akta keputusan RUPS Luar Biasa No. 41 tanggal 28 Mei 2015 Periode 2015–RUPS
Pengangkatan Pertama Tahunan Tahun Buku 2019
Dasar Hukum Akta keputusan RUPS Tahunan No. 22 tanggal 22 Mei 2018, Periode 2015–RUPS
Pengangkatan Terakhir Tahunan Tahun Buku 2019
Riwayat Pendidikan • Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1981
• Master of Business Administration dari University of Antwerp, Belgia pada tahun
1986
• Master of Art in Economics dari Catholic University of Leuven, Belgia pada tahun
1988
Riwayat Pekerjaan • Division Head for Plantation Series, Divisi Agribisnis Sinar Mas Group (2000-2008)
• Chief Executive Automotive, Chief Executive Cement Group, Member of Executive
Committee di Bosowa Group (2008-2010)
• Pemimpin Unit-Usaha Pengembangan Perusahaan Anak, PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk (2010-2015)
• Komisaris Utama PT BNI Multifinance, PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
(2010-2015)
• Komisaris Independen, PT Bank Bukopin Tbk (2015-2016)
• Komisaris Utama Independen, PT Bank Bukopin Tbk (2016-2018)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham -
Perusahaan
Pendidikan dan Pelatihan • Analisa Laporan Keuangan Bagi Komisaris, Anggota Komite dan Div. terkait,
pada Tahun 2019 Jakarta, 27-28 Maret 2019
• Workshop Evaluasi Kinerja Komite di bawah Dewan Komisaris Semester I Tahun
2019, Bogor, 22-23 Agustus 2019
• “International Conference: Risk Beyond 2019”, Denpasar, 5-6 Desember 2019
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama
MULIA PANUSUNAN
NASUTION*)
Komisaris Independen
Usia 68 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Akta keputusan RUPS Tahunan No. 41 tanggal 27 Mei 2009, Periode 2010–RUPS
Pengangkatan Pertama Tahunan Tahun Buku 2010
Dasar Hukum Akta keputusan RUPS Tahunan No. 41 tanggal 28 Mei 2015, Periode 2015–RUPS
Pengangkatan Terakhir Tahunan Tahun Buku 2014
Riwayat Pendidikan • Sarjana di bidang Kebendaharaan dari Institut Ilmu Keuangan pada tahun 1980
• Magister Administrasi Publik dari Paris University pada tahun 1985
• Doktor bidang Keuangan Negara dari Paris University pada tahun 1989
Riwayat Pekerjaan • Sekretariat Jendral Departemen Keuangan di Kementerian Keuangan (2005–
2011)
• Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal di
Kementerian Keuangan (2011–2012)
• Anggota Dewan Pengawas di RS Cipto Mangunkusumo (2011–2015)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham -
Perusahaan
Pendidikan dan Pelatihan • Corporate Governance Leadership Training Program (IICD, Jakarta)
pada Tahun 2019 • Round Table Discussion Anti Fraud (Association of Certified Fraud
Examiner, Jakarta)
• Refreshment Kompentensi Manajemen Risiko (Lembaga Sertifikasi Perbankan
Indonesia, Jakarta)
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 (Lembaga Sertifikasi Perbankan Indonesia,
Jakarta)
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
MARGUESTINNY
OEMAR ALI*)
Komisaris Independen
Usia 62 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Akta keputusan RUPS Tahunan No. 19 tanggal 18 April 2011, Periode 2012–RUPS
Pengangkatan Pertama Tahunan Tahun Buku 2012
Dasar Hukum Akta keputusan RUPS Tahunan No. 18 tanggal 17 Juni 2014, Periode 2015–RUPS
Pengangkatan Terakhir Tahunan Tahun Buku 2015
Riwayat Pendidikan • Sarjana di bidang Ekonomi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1987
• Magister Administrasi Bisnis dari University of Colorado pada tahun 1997
Riwayat Pekerjaan • Kepala Bidang Sistem Akuntansi di Kementerian Keuangan (2004–2010)
• Pimpinan Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan di Kementerian
Perumahan Rakyat (2010–2011)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham -
Perusahaan
Pendidikan dan Pelatihan • Corporate Governance Leadership Training Program (IICD, Jakarta)
pada Tahun 2019 • Round Table Discussion Anti Fraud (Association of Certified Fraud
Examiner, Jakarta)
• Refreshment Kompentensi Manajemen Risiko (Lembaga Sertifikasi Perbankan
Indonesia, Jakarta)
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
AHMAD FUAD*
Komisaris Independen
Usia 65 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS Tahunan No. 15 tanggal 22 Mei 2019, Periode 2019-RUPS
Pertama Tahunan Tahun Buku 2023
Dasar Hukum Pengangkatan N/A
Terakhir
Riwayat Pendidikan • Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1982
• Master of Business Administration di bidang Finance dari University of Adelaide
pada tahun 1995
Riwayat Pekerjaan • Direktur Investigasi dan Mediasi Perbankan Bank Indonesia periode 2005-2008
• Direktur Hukum Bank Indonesia periode 2008-2012
• Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk periode 2012-2017
Rangkap Jabatan Komisaris di PT Mekar Investama Sampoerna
Kepemilikan Saham -
Perusahaan
Pendidikan dan Pelatihan • Risk Management Certification Refresher “PSAK 71 Impairment Deep Dive in Risk
pada Tahun 2019 Management Perspective, Denpasar, 11-12 Juli 2019
• Seminar Economic Review Strategi Menghadapi Perekonomian Indonesia Pasca
Pemilu 2019, Jakarta, 13 Agustus 2019
• Workshop Evaluasi Kinerja Komite di bawah Dewan Komisaris Semester I Tahun
2019, Bogor, 22-23 Agustus 2019
• Training Economic Review & Economic Outlook 2020, Jakarta, 10 Desember 2019
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Usia 62 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS Tahunan No. 15 tanggal 22 Mei 2019, Periode 2019-RUPS
Pertama Tahunan Tahun Buku 2023
Dasar Hukum Pengangkatan N/A
Terakhir
Riwayat Pendidikan • Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran
pada tahun 1984
• Magister Manajemen di bidang Manajemen dari Universitas Indonesia pada
tahun 1999
• Doktoral di bidang Manajemen Bisnis dari Institut Pertanian Bogor pada
tahun 2018
Riwayat Pekerjaan • Kepala Divisi Jaringan Bisnis Ritel PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
periode 2007–2011
• Pemimpin Wilayah, Kantor Wilayah Bandung PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk periode 2009-2011
• Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk periode 2012-April
2019
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham -
Perusahaan
Pendidikan dan Pelatihan pada • Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5, Denpasar, 19 Juni 2019
Tahun 2019 • Seminar Economic Review Strategi Menghadapi Perekonomian Indonesia
Pasca Pemilu 2019, Jakarta, 13 Agustus 2019
• Workshop Evaluasi Kinerja Komite di bawah Dewan Komisaris Semester I
Tahun 2019, Bogor, 22-23 Agustus 2019
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Usia 49 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS No. 41 tahun 2015 tanggal 28 Mei 2015
Pertama
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS No. 3 tanggal 10 Januari 2018, Periode 2018-2019
Terakhir
Riwayat Pendidikan Sarjana di bidang Teknik Perminyakan dari Institut Teknologi Bandung pada
tahun 1995
Riwayat Pekerjaan • Direktur Utama PT Semen Bosowa Indonesia (2010-2012)
• Direktur Utama PT Bank Victoria Internasional Tbk (2012-2015)
• Direktur Utama PT Bank Victoria Tbk (2012-2015)
• Direktur Keuangan dan Perencanaan PT Bank Bukopin Tbk (2015-2018)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Pendidikan dan Pelatihan pada • Training Asean Global Leadership & Forum (London School of Economic and
Tahun 2019 Political Science, London)
• Training Economic Review & Economic Outlook 2020 (PT Bank Bukopin Tbk,
Jakarta)
• Workshop Evaluasi Kinerja Semester I (PT Bank Bukopin Tbk, Jakarta)
• Talk Show & Sharing Session oleh Bapak Mustafa Abubakar (PT Bank
Bukopin Tbk, Jakarta)
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
PROFIL DIREKSI
ADHI BRAHMANTYA
Direktur Operasi & Teknologi Informasi
Usia 57 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS No. 26 tahun 2013, Periode 2014-2018
Pertama
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS No. 15 tanggal 22 Mei 2019, Periode 2019-2023
Terakhir
Riwayat Pendidikan • Sarjana di bidang Pertanian dari Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran“ pada tahun 1987
• Master of Business Administration dari Oklahoma City University pada tahun
1995
Riwayat Pekerjaan • General Manager Pengembangan Bisnis (2011-2013)
• Direktur Konsumer (2013)
• Direktur Teknologi Informasi dan Pengembangan Bisnis (2013-2018)
• Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi (2018)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan 85.995 lembar
Pendidikan dan Pelatihan pada • World Fintech Summit Industry 4.0 Cisco Live Conference (Packet System
Tahun 2019 Indonesia, Barcelona)
• Training Economic Review & Economic Outlook 2020 (PT Bank Bukopin Tbk,
Jakarta)
• Talk Show & Sharing Session oleh Bapak Mustafa Abubakar (PT Bank
Bukopin Tbk, Jakarta)
• Seminar Economic Review Strategi Menghadapi Perekonomian Indonesia
Pasca Pemilu 2019 (UGM, Jakarta)
• Workshop Evaluasi Kinerja Semester I (PT Bank Bukopin Tbk, Jakarta)
• Imagine Summit Asia Pacific Acreditation Cooperation 2019 (XW and Emerio,
Singapura)
• Leadership Sharing Session oleh Direktur Utama LMAN (PT Bank Bukopin
Tbk, Jakarta)
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Heri Purwanto
Direktur UMKM
Usia 58 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS No. 41 tanggal 28 Mei 2015, Periode 2015-2019
Pertama
Dasar Hukum Pengangkatan N/A
Terakhir
Riwayat Pendidikan Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Slamet Riyadi Solo pada tahun 1991
Riwayat Pekerjaan • Pemimpin Cabang Semarang PT Bank Bukopin Tbk (2008-2010),
• Pemimpin Cabang Surabaya di PT Bank Bukopin Tbk (2010-2012),
• Kepala Divisi Kredit Komersial III PT Bank Bukopin Tbk (2012-2013),
• General Manager Bisnis Regional IV PT Bank Bukopin Tbk (2013-2014),
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Pendidikan dan Pelatihan pada • Workshop Evaluasi Kinerja Semester I (PT Bank Bukopin Tbk, Jakarta)
Tahun 2019 • lnternational Conference: Risk Beyond 2019 (Risk Beyond, Bali)
• Training Economic Review & Economic Outlook 2020 (PT Bank Bukopin Tbk,
Jakarta)
• Talk Show & Sharing Session oleh Bapak Mustafa Abubakar (PT Bank
Bukopin Tbk, Jakarta)
• Leadership Sharing Session oleh Direktur Utama LMAN (PT Bank Bukopin
Tbk, Jakarta)
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
PROFIL DIREKSI
RIVAN ACHMAD
PURWANTONO
Direktur Konsumer
Usia 53 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS No. 3 tanggal 10 Januari 2018, Periode 2018-2022
Pertama
Dasar Hukum Pengangkatan N/A
Terakhir
Riwayat Pendidikan • Sarjana di bidang Sosial Politik dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,
1991
• Magister Hukum dari Universitas Pelita Harapan tahun 2003
Riwayat Pekerjaan • Kepala Divisi Sales Management PT Bank Bukopin Tbk (2011- 2012)
• Kepala Divisi Dana Komersial PT Bank Bukopin Tbk (2012-2013)
• General Manager Pengembangan Bisnis PT Bank Bukopin Tbk (2014-2017)
• General Manager Bisnis Konsumer PT Bank Bukopin Tbk (2017-2018)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan 50.500 lembar
Pendidikan dan Pelatihan pada • Imagine Summit Asia Pacific Acreditation Cooperation 2019 (XW and
Tahun 2019 Emerio, Singapura)
• Workshop Evaluasi Kinerja Semester I (PT Bank Bukopin Tbk, Jakarta)
• Seminar Economic Review Strategi Menghadapi Perekonomian lndonesia
Pasca Pemilu 2019 (UGM, Jakarta)
• Talk Show & Sharing Session oleh Bapak Mustafa Abubakar (PT Bank
Bukopin Tbk, Jakarta)
• lnternational Conference: Risk Beyond 2019 (Risk Beyond, Bali)
• Training Economic Review & Economic Outlook 2020 (PT Bank Bukopin Tbk,
Jakarta)
• Leadership Sharing Session oleh Direktur Utama LMAN (PT Bank Bukopin
Tbk, Jakarta)
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
MUHAMMAD RACHMAT
KAIMUDDIN*)
Direktur Keuangan & Perencanaan
Usia 40 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS No. 22 tanggal 22 Mei 2018, Periode 2018-2022
Pertama
Dasar Hukum Pengangkatan N/A
Terakhir
Riwayat Pendidikan • Bachelor Degree di bidang Electrical Engineering dari Massachusetts Institute
of Technology tahun 2001
• Master of Business Administration dari Stanford University pada tahun 2008
Riwayat Pekerjaan • Group Chief Financial Officer di PT Amstelco Indonesia Tbk (2011-2012)
• Vice President/Chief Rep. Officer for Indonesia di Baring Private Equity Asia
(2012-2014)
• Direktur Keuangan PT Bosowa Corporindo (2014-2018)
• Komisaris PT Bank Bukopin Tbk sejak 2014-2018
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Pendidikan dan Pelatihan pada • Seminar Bara Risk PSAK 71 Management (BARA, Bali)
Tahun 2019 • Advance Bank Analysis Hongkong (Fitch Learning, Hongkong)
• Pelatihan Dasar Perbankan Syariah (PT Bank Bukopin Tbk, Jakarta)
• Workshop Evaluasi Kinerja Semester I (PT Bank Bukopin Tbk, Jakarta)
• Sertifikasi Corporate Credit Analysis (Fitch Learning, Frankfurt)
• Talk Show & Sharing Session oleh Bapak Mustafa Abubakar (PT Bank
Bukopin Tbk, Jakarta)
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
PROFIL DIREKSI
HARI WURIYANTO
Direktur Kepatuhan
Usia 53 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS No. No. 22 tanggal 22 Mei 2018, Periode 2018-2022
Pertama
Dasar Hukum Pengangkatan N/A
Terakhir
Riwayat Pendidikan • Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1989
• Magister di bidang Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen IPMI Jakarta
pada tahun 2006
Riwayat Pekerjaan • Kepala Divisi Jaringan Distribusi dan Kerjasama Bisnis PT Bank Bukopin Tbk
(2011-2012)
• Kepala Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia PT Bank Bukopin Tbk
(2012-2014)
• General Manager Strategi dan Transformasi PT Bank Bukopin Tbk (2014-2017)
• General Manager Bisnis Regional I PT Bank Bukopin Tbk (2017-2018)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Pendidikan dan Pelatihan pada • Seminar Integrated GRC & Financial Crime (Asia Anti Fraud, Denpasar)
Tahun 2019 • Training Economic Review & Economic Outlook 2020 (PT Bank Bukopin Tbk,
Jakarta)
• Seminar Economic Review Strategi Menghadapi Perekonomian Indonesia
Pasca Pemilu 2019 (UGM, Jakarta)
• Training Economic Review & Economic Outlook 2020 (PT Bank Bukopin Tbk,
Jakarta)
• Workshop Evaluasi Kinerja Semester I (PT Bank Bukopin Tbk, Jakarta)
• Talk Show & Sharing Session oleh Bapak Mustafa Abubakar (PT Bank
Bukopin Tbk, Jakarta)
• Seminar Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan (OJK, Yogyakarta)
• Leadership Sharing Session oleh Direktur Utama LMAN (PT Bank Bukopin
Tbk, Jakarta)
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
JONG-HWAN HAN*)
Direktur Manajemen Risiko
Usia 54 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS No. 5 tanggal 6 November 2018, Periode 2018-2022
Pertama
Dasar Hukum Pengangkatan N/A
Terakhir
Riwayat Pendidikan • Bachelor of Administration dari Yonsei University, Korea, pada tahun 1991
• Master of Business Administration dari University of Washington, USA,
pada tahun 2005
Riwayat Pekerjaan • General Manager Credit Risk Departement KB Kookmin Bank (2012)
• General Manager Risk Management Department KB Kookmin Bank (2013)
• Risk Director Bank Center Credit, Almaty, Kazakhstan (2014-2017)
• Head of Busan Regional Head Office KB Kookmin Bank (2017-2018)
Rangkap Jabatan -
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016;
POJK No. 37/POJK.03/2017 dan/atau Peraturan Perundang-undangan lainnya yang berlaku.
PROFIL DIREKSI
MIKROWA KIRANA*
Direktur Komersial
Usia 58 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS No. 85 tanggal 26 Desember 2006, Periode RUPS Tahunan
Pertama Tahun Buku 2006
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS No. 18 tanggal 22 Mei 2014, Periode RUPS Tahunan Tahun
Terakhir Buku 2014
Riwayat Pendidikan • Sarjana di Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985
• Magister Adminstrasi Bisnis dari Coventry University pada tahun 1997
Riwayat Pekerjaan • Head Grup Bisnis Komersial PT Bank Bukopin Tbk (2001–2002)
• Head Grup Bisnis Agro Industri dan Kehutanan PT Bank Bukopin Tbk (2002–
2006)
• Head Grup Bisnis Pertambangan, Migas, dan Telekomunikasi PT Bank
Bukopin Tbk (2006)
Rangkap Jabatan -
Pendidikan dan Pelatihan pada • Refreshment Manajemen Risiko (Lembaga Sertifikasi Perbankan Indonesia,
Tahun 2019 Jakarta)
• Training Sertifikasi Manajemen Risiko Level V (LSPP, Jakarta)
• Seminar Economic Review Strategi Menghadapi Perekonomian lndonesia
Pasca Pemilu 2019 (UGM, Jakarta)
• Training Sustainable Finance (PRIMAKELOLA, Denpasar)
• Leadership Sharing Session oleh Direktur Utama LMAN (PT Bank Bukopin
Tbk, Jakarta)
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
LALU AZHARI*
Direktur Komersial
Usia 52 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS No. 15 tanggal 22 Mei 2019, Periode RUPS Tahunan Tahun
Pertama Buku
Dasar Hukum Pengangkatan N/A
Terakhir
Riwayat Pendidikan Sarjana di bidang Manajemen dari Institut Manajemen Koperasi Indonesia pada
tahun 2007
Riwayat Pekerjaan • Plt. Kepala Divisi Area 1 Jakarta PT Bank Bukopin Tbk (2016-2017)
• Kepala Divisi Dana Komersial PT Bank Bukopin Tbk (2017)
• General Manager Bisnis Regional II PT Bank Bukopin Tbk (2017–2018)
• General Manager Bisnis Regional I PT Bank Bukopin Tbk (2018–2019)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Pendidikan dan Pelatihan pada • Training Sertifikasi Manajemen Risiko Level V (LSPP, Jakarta)
Tahun 2019 • Seminar Economic Review Strategi Menghadapi Perekonomian lndonesia
Pasca Pemilu 2019 (UGM, Jakarta)
• Training Economic Review & Economic Outlook 2020 (PT Bank Bukopin
Tbk Jakarta)
• Talk Show & Sharing Session oleh Bapak Mustafa Abubakar (PT Bank
Bukopin Tbk, Jakarta)
• Training Sustainable Finance (PRIMAKELOLA, Denpasar)
• Leadership Sharing Session oleh Direktur Utama LMAN (PT Bank Bukopin
Tbk, Jakarta)
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
96 Memperkuat
MemperkuatSinergi,
Sinergi,Memperkokoh
MemperkokohFondasi
FondasiBisnis
Bisnis
Profil
Perusahaan
PROFIL DIREKSI
GEGER N. MAULANA*
Direktur Keuangan & Perencanaan
Usia 58 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Akta keputusan RUPS No. 6 tanggal 20 Februari 2020–RUPS LB Tahun 2020
Pertama
Dasar Hukum Pengangkatan N/A
Terakhir
Riwayat Pendidikan • Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran pada tahun 1986
• Magister di bidang Manajemen dari Universitas Gadjah Mada pada tahun
1998
Riwayat Pekerjaan • Senior VP General Manager Divisi Pengendalian Keuangan PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk (2009–2012)
• Ketua Dewan Pengawas Yayasan Dana Pensiun PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk (2010–2012)
• Wakil Direktur Utama PT BNI Life Insurance (2011–2017)
• Direktur Utama PT BNI Life Insurance (2017–2018)
• Direktur Manajemen PT BNI Sekuritas (2018–Februari 2020)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Pendidikan dan Pelatihan pada • Program Pendidikan Berkelanjutan Anggota Direksi Perusahaan Efek
Tahun 2019 (Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia, Jakarta)
• CEO Mentoring Innovate Strategies to Improve Company Performance
(Intipesan, Jakarta)
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper) dari
Otoritas Jasa Keuangan.
Dery Januar
General Manager Analis Kredit
Usia 50 tahun
Domisili Jakarta
Menjabat Sejak 8 November 2017
Riwayat Pendidikan Magister Manajemen dari Universitas Indonesia
Arifin Joyodiguno
General Manager Sumber Daya Manusia
Usia 54 tahun
Domisili Jakarta
Menjabat Sejak 9 Maret 2018
Riwayat Pendidikan • Sarjana di bidang Teknologi Industri Pertanian dari Institut
Pertanian Bogor
• Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada
Dewi Andari
General Manager Treasury dan Perbankan Internasional
Usia 53 tahun
Domisili Jakarta
Menjabat Sejak 9 Maret 2018
Riwayat Pendidikan Sarjana di bidang Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YPKP
M. Agus Setiono
General Manager Teknologi Informasi
Usia 43 tahun
Domisili Jakarta
Menjabat Sejak 9 Maret 2018
Riwayat Pendidikan Sarjana Informatika dari Universitas Mercubuana
Titis Savitri
General Manager Operasional
Usia 52 tahun
Domisili Jakarta
Menjabat Sejak 1 Juli 2019
Riwayat Pendidikan Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor
Indra Adestira
General Manager Pengembangan Bisnis Konsumer & Digital
Usia 45 tahun
Domisili Jakarta
Menjabat Sejak 1 Juli 2019
Riwayat Pendidikan Sarjana Ekonomi dari Perbanas Institute
Helmi Fahrudin
Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI)
Usia 44 tahun
Domisili Jakarta
Menjabat Sejak 19 Juli 2019
Riwayat Pendidikan Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi dari Universitas
Kristen Indonesia pada tahun 2003
Dewi Ekawati
General Manager Bisnis Konsumer
Usia 53 tahun
Domisili Jakarta
Menjabat Sejak 23 Juli 2018
Riwayat Pendidikan • Sarjana Pertanian dari Universitas Sebelas Maret,
Surakarta
• Magister Manajemen Agribisnis dari Institut Pertanian
Bogor
Iman Hurustyadi
General Manager Bisnis Regional I
Usia 47 tahun
Domisili Jakarta
Menjabat Sejak 1 Juli 2019
Riwayat Pendidikan • Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor
• Magister Manajemen dari Institut Pertanian Bogor
Setiani
General Manager Regional II
Usia 54 tahun
Domisili Jakarta
Menjabat Sejak 1 Juli 2019
Riwayat Pendidikan Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Airlangga
Suko Hadiananto
General Manager Bisnis Regional III
Usia 46 tahun
Domisili Jakarta
Menjabat Sejak 1 Juli 2019
Riwayat Pendidikan Sarjana di bidang Pertanian dari Institut Pertanian Bogor
Bambang Widyatmoko
General Manager Bisnis Regional IV
Usia 49 tahun
Domisili Jakarta
Menjabat Sejak 21 Januari 2019
Riwayat Pendidikan • Sarjana di bidang Manajemen dari Universitas
Diponegoro
• Magister bidang Manajemen dari Universitas Indonusa
Esa Unggul
Darmanto
General Manager Bisnis Regional V
Usia 46 tahun
Domisili Jakarta
Menjabat Sejak 13 Februari 2019
Riwayat Pendidikan • Sarjana Ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Malangkucecwara
• Magister Manajemen dari Universitas Diponegoro pada
tahun 2009
Karyawan 0,30%
Yayasan 0,28%
Dana Pensiun 0,18%
Asuransi 0,14%
Investor Ritel Asing 0,05%
Persentase
Nama Investor Jumlah Saham Status
Kepemilikan (%)
BOSOWA CORPORINDO, PT 2.725.986.130 23,40% Lokal
KOOKMIN BANK CO., LTD. 2.563.000.000 22,00% Asing
NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1.038.968.631 8,92% Lokal
KOPERASI PEGAWAI BULOG SELURUH INDONESIA 612.727.934 5,26% Lokal
GENERAL RESOURCES ASIA LIMITED 436.038.500 3,74% Asing
NEW LUCK HOLDINGS LIMITED 432.195.995 3,71% Asing
KOPERASI PERKAYUAN APKINDO MPI 402.530.806 3,45% Lokal
SSB VA12 S/A IVA INTERNATIONAL FUND-2144 238.036.400 2,04% Asing
LUCY SISWANTO 94.951.932 0,81% Lokal
ALEXANDER SUGIMAN TJIOE 75.623.800 0,65% Lokal
HAIYANTO 69.699.300 0,60% Lokal
JPMCB NA RE-AUSTRALIAN SUPER 67.198.200 0,58% Asing
CITIBANK NEW YORK S/A EMERGING MARKETS C 62.572.100 0,54% Asing
NT TST CO S/A LSV EMERGING MARKETS EQUIT 61.232.000 0,53% Asing
CITIBANK NEW YORK S/A DIMENSIONAL EMERGI 49.146.933 0,42% Asing
ARJUNA SIWALINGGAM 48.701.280 0,42% Lokal
RAHMA HERLINA 46.875.000 0,40% Lokal
CITIBANK NEW YORK S/A THE EMERGING MARKET 45.338.266 0,39% Asing
LIZZA CHRISTINA BUDIHARDJO 43.369.195 0,37% Lokal
BUDI WIRAWAN, BBM. MBA 40.242.180 0,35% Lokal
Persentase
Nama Investor Jumlah Saham Status
Kepemilikan (%)
Bosowa Corporindo, PT 2.725.986.130 23,40 Lokal
Kookmin Bank Co., Ltd. 2.563.000.000 22,00 Asing
Negara Republik Indonesia 1.038.968.631 8,92 Lokal
Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia 612.727.934 5,26 Lokal
Publik 4.711.226.053 40,43
Total 11.651.908.748 100,00
Persentase
Jumlah Pemegang
Kepemilikan Saham Jumlah Saham Kepemilikan
Saham
(%)
NASIONAL 7.702 3.112.631.107 26,71
Investor Ritel 7.213 2.379.101.106 20,41
Karyawan 383 35.015.765 0,30
Badan Usaha 62 105.684.881 0,90
Koperasi 20 470.867.033 4,04
Yayasan 1 32.051.300 0,28
Dana Pensiun 11 20.500.216 0,18
Asuransi 5 16.277.399 0,14
Reksadana 7 53.133.407 0,46
ASING 105 1.598.594.946 13,72
Investor Ritel 30 6.184.300 0,05
Badan Usaha 75 1.592.410.646 13,67
Total 7.807 4.711.226.503 40,43
Persentase
No. Nama Jabatan Jumlah Saham
Kepemilikan (%)
DEWAN KOMISARIS
1. Mustafa Abubakar Komisaris Utama Independen 0 0
2. M. Subhan Aksa Komisaris 0 0
3. Jae Hong Park* Komisaris 0 0
4. Deddy S. A. Kodir Komisaris 134.500 0,0011543
5. Susiwijono Komisaris 0 0
6. Karya Budiana Komisaris Independen 0 0
7. Moch. Hadi Santoso** Komisaris Independen 0 0
8. Ahmad Fuad** Komisaris Independen 0 0
DIREKSI
1. Eko Rachmansyah Gindo Direktur Utama 0 0
2. Adhi Brahmantya Direktur 85.995 0,0007380
3. Heri Purwanto Direktur 0 0
4. Rivan A. Purwantono Direktur 50.500 0,0004334
5. M. Rachmat Kaimuddin Direktur 0 0
6. Hari Wurianto Direktur 0 0
7. Lalu Azhari Direktur 0 0
8. Jong Hwan Han* Direktur 0 0
Total 270.995 0,0067625
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016; POJK No. 37/POJK.03/2017 dan/
atau Peraturan Perundang-undangan lainnya yang berlaku.
**) Efektif setelah mendapat persetujuan OJK.
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 11/POJK.04/2017 tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan
Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka, setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi diwajibkan untuk
menyampaikan informasi kepada Bank mengenai kepemilikan dan setiap perubahan kepemilikannya
atas saham Bank paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah terjadinya transaksi. Selanjutnya, Bank wajib
menyampaikan laporan kepada OJK atas transaksi tersebut selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sejak
terjadi transaksi.
Jumlah Jumlah
Jumlah
Saham Harga Saham Tanggal Tujuan
Nama Jabatan Transaksi Pembelian/ Pelaporan
sebelum Saham setelah Transaksi Transaksi
Penjualan
Transaksi Transaksi
Deddy S. A. Komisaris - 134.500 - - 134.500 - - -
Kodir lembar lembar
(0,0011543%) (0,0011543%)
Adhi Direktur - 85.995 - - 85.995 lembar - - -
Brahmantya Operasi lembar (0,0007380%)
dan TI (0,0007380%)
Rivan A. Direktur - 50.500 - - 50.500 lembar - - -
Purwantono Konsumer lembar (0,0004334%)
(0,0004334%)
Pada tanggal 28 Oktober 2013, Bank telah Pada tanggal 4 Mei 2018, Bank telah menyampaikan
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan
sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas Penawaran Umum Terbatas IV kepada Otoritas Jasa
III kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui surat Keuangan melalui surat No. 06529/DIR/V/2018 dalam
No. 13308/DIR/X/2013 dalam rangka penerbitan rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham. Saham
kepada pemegang saham. Saham yang ditawarkan yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya
sebanyak-banyaknya 2.659.505.614 saham biasa 2.565.288.316 saham biasa kelas B baru (“Saham
kelas B baru (“Saham Baru”) dengan nilai nominal Baru”) dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh)
Rp100 (nilai penuh) per saham dengan harga per saham dengan harga penawaran Rp570 (nilai
penawaran Rp660 (nilai penuh) per saham. Bank penuh) per saham. Bank memperoleh pernyataan
memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan
Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Penawaran Umum Terbatas IV melalui surat No.
Terbatas III melalui surat No. S-424/D.04/2013 S-92/D.04/2018 tanggal 29 Juni 2018.
tanggal 12 Desember 2013. Pada tanggal 11-13
Desember 2013, Bank melakukan Rapat Umum Pada tanggal 22 Mei 2018, Bank melakukan Rapat
Pemegang Saham Luar Biasa untuk menyetujui Umum Pemegang Saham Tahunan untuk menyetujui
pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas III dalam pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas IV dalam
rangka penerbitan HMETD. Penawaran Umum rangka penerbitan HMETD. Penawaran Umum
Terbatas III dilaksanakan pada tanggal 30 Desember Terbatas IV dilaksanakan pada tanggal 13 Juli
2013-7 Januari 2014. 2018–25 Juli 2018. Jumlah dana yang diperoleh
dari hasil Penawaran Umum Terbatas IV sebesar
Jumlah dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Rp1.462 miliar, dari nilai tersebut sebesar Rp1.460
Umum Terbatas III sebesar Rp730,13 miliar (untuk miliar diperoleh dari KB Kookmin Bank sebagai
1.106.252.141 saham biasa kelas B), dari nilai standby buyer, sebesar Rp1,3 miliar diperoleh
tersebut sebesar Rp9.29 miliar (untuk 14.076.556 dari masyarakat. Dana yang diperoleh dari
saham biasa kelas B) diperoleh dari masyarakat, Penawaran Umum Terbatas IV ini telah diterima
sebesar Rp343.41 miliar (untuk 520.319.150 saham oleh Bank hingga tanggal 25 Juli 2018 sebesar
biasa kelas B) diperoleh dari Koperasi Pegawai Rp1.462.214.340.120.
Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) dan sebesar
Rp377,42 miliar (untuk 571.856.435 saham biasa Pada tanggal 24 Oktober 2019, Bank melakukan
kelas B) dari PT Bosowa Corporindo. Dana yang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk
diperoleh dari Penawaran Umum Terbatas III menyetujui pelaksanaan Penawaran Umum
ini telah diterima oleh Bank hingga tanggal 31 Terbatas V dengan Hak Memesan Efek Terlebih
Desember 2013 sebesar Rp587.49 miliar dan hingga Dahulu. Saham yang ditawarkan adalah sebanyak-
tanggal 9 Januari 2014 sebesar Rp730,13 miliar. banyaknya 4.660.763.499 saham biasa kelas B
baru (“Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp100
(nilai penuh) per saham. Saat Laporan Tahunan ini
diterbitkan, Bank sedang dalam proses Registrasi
kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Nominal Rating
Tanggal
Nama Obligasi dan Tanggal Tenor Mata (dalam
Jatuh Kupon
Sukuk Penerbitan (Tahun) Uang Rp 2019 2018
Tempo
miliar)
Penerbitan Obligasi 31 Mei 1989 25 Mei 1994 6 - Rupiah 30 - -
Obligasi Seri A Bank 30 Juni 2003 10 Juli 2008 5 - Rupiah 319 * *
Bukopin II Tahun 2003
Obligasi Subordinasi Seri 30 Juni 2003 10 Juli 2008 10 - Rupiah 236 ** **
B Bank Bukopin Tahun
2003
Obligasi Syariah 30 Juni 2003 10 Juli 2008 5 - Rupiah 45 *** ***
Mudharabah Bank Bukopin
Tahun 2003
Obligasi Subordinasi 6 Maret 2012 6 Maret 2019 7 9,25% p.a Rupiah 1.500 idBBB+ idA
Berkelanjutan I Bank (Stable (Stable
Bukopin Tahap I Tahun 2012 Outlook) Outlook)
oleh oleh
Pefindo Pefindo
Obligasi Subordinasi 30 Juni 2003 30 Juni 2022 7 12% p.a Rupiah 400 idBBB+ idA
Berkelanjutan II Bank (Stable (Stable
Bukopin Tahap I Tahun 2015 Outlook) Outlook)
oleh oleh
Pefindo Pefindo
Obligasi Subordinasi 28 Februari 28 Februari 7 11% p.a Rupiah 1.405 idBBB+ idA
Berkelanjutan II Bank 2017 2024 (Stable (Stable
Bukopin Tahap II Tahun Outlook) Outlook)
2017 oleh oleh
Pefindo Pefindo
Keterangan:
*) Peringkat obligasi pada tahun 2007 adalah IdA- (stable outlook) dari Pemeringkat Efek Indonesia.
**) Peringkat obligasi pada tahun 2007 adalah IdBBB+ (stable outlook) dari Pemeringkat Efek Indonesia.
***) Peringkat obligasi pada tahun 2007 adalah IdA-(sy) (stable outlook) dari Pemeringkat Efek Indonesia.
PT BUKOPIN FINANCE
PT Bukopin Finance (Perseroan) berdiri dengan Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham
nama awal PT Leasing Indo Corporation Luar Biasa Perseroan pada tanggal 7 Mei 2008 telah
berdasarkan Akta No. 5 tanggal 11 Maret 1983 disetujui perubahan nama dari PT Indo Trans Buana
yang di buat di hadapan Tan A. Sioe, S.H., Notaris Multi Finance menjadi PT Bukopin Finance, yang
di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh tercantum dalam Akta Notaris Amastasia Dau, S.H.,
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat dengan Akta No. 1 tertanggal 9 Juni 2008.
Keputusan No. C2-5233.HT.01.01. TH83 tanggal 29
Juli 1983 dan diumumkan dalam Berita Negara Kepemilikan saham Bank Bukopin sebesar 97,03%
Republik Indonesia No. 26, beserta Tambahan No. dengan susunan kepengurusan hingga akhir tahun
432 tanggal 1 April 1986. Perseroan memperoleh 2019 adalah sebagai berikut:
izin usaha sebagai Perusahaan Pembiayaan dari
Menteri Keuangan Republik Indonesia sesuai Dewan Komisaris
Surat Keputusan No. 66/KMK.017/1994 tertanggal 5 Komisaris Utama : Lamira Septini Parwedi
Maret 1994. Komisaris : Aris Wahyudi
Direksi
Setelah mengalami beberapa kali perubahan Direktur Utama : Tri Djoko Reosiono
Anggaran Dasar termasuk perubahan nama menjadi Direktur : Ferry Adrian Takari
PT Indo Trans Buana Multi Finance sesuai Akta Direktur : Darmanto*
No. 99 tanggal 3 Mei 1991 hingga masuknya
*Masih dalam proses Fit and Proper Test
PT Bank Bukopin sebagai Pemegang Saham sesuai
Akta No. 181 tanggal 26 Desember 1994.
PT Bank Syariah Bukopin bergerak dalam bidang melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia
perbankan yang berbasis prinsip Islami. Berawal No. 10/69/KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27 Oktober
dari akuisisi Bank Bukopin terhadap PT Bank 2008 tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan
Persyarikatan Indonesia yang berlangsung secara Usaha Bank Konvensional menjadi Bank Syariah,
bertahap sejak tahun 2005 hingga tahun 2008. dan Perubahan Nama PT Bank Persyarikatan
Indonesia Menjadi PT Bank Syariah Bukopin di
Berawal dari PT Bank Swansarindo Internasional mana secara resmi mulai efektif beroperasi tanggal
yang diakuisisi oleh PT Bank Persyarikatan 9 Desember 2008.
Indonesia, yang didirikan di Samarinda Kalimantan
Timur berdasarkan Akta No. 102 tanggal 29 Juli Kepemilikan saham PT Bank Bukopin Tbk sebesar
1990 merupakan bank umum yang memperolah 92,78% dan susunan kepengurusan PT Bank
Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1.659/ Syariah Bukopin hingga akhir tahun 2019 adalah
KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990 tentang sebagai berikut:
Pemberian Izin Peleburan Usaha 2 (dua) Bank
Pasar dan Peningkatan Status Menjadi Bank Umum Dewan Komisaris
dengan nama PT Bank Swansarindo Internasional Komisaris Utama Independen : Tri Joko Prihanto
yang memperoleh kegiatan operasi berdasarkan Komisaris Independen : Rudi Bachtiar
surat Bank Indonesia (BI) No. 24/1/UPBD/PBD2/Smr Komisaris : Suyatno
tanggal 1 Mei 1991 tentang Pemberian Izin Usaha Direksi
Bank Umum dan Pemindahan Kantor Bank. Direktur Utama : Jeffry ZC Nelwan
Direktur Operasi & Pelayanan : Ruddy Susatyo
Perubahan nama PT Bank Swansarindo Direktur Kepatuhan, Manajemen : Adil Syahputra
Internasional menjadi PT Bank Persyarikatan Risiko dan Sumber Daya Insani
Indonesia, memperoleh persetujuan dari (BI) Direktur : Akhmad Hariyadi
No. 5/4/KEP. DGS/2003 tanggal 24 Januari 2003 Dewan Pengawas Syariah
yang dituangkan ke dalam akta No. 109 tanggal Ketua Dewan Pengawas Sayriah : Prof. Dr. H. Yunahar
31 Januari 2003 untuk kemudian secara bertahap Ilyas, LC., MA
diakuisisi oleh PT Bank Bukopin Tbk pada tahun Anggota Dewan Pengawas : H. Ikhwan Abidin
2008 dan memperolah izin kegiatan usaha bank Syariah Basrie, MA
umum yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah
LEMBAGA DAN/ATAU
PROFESI PENUNJANG
PEMERINGKAT EFEK
Nama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
Alamat Panin Tower Senayan City, 17th Floor
Jl. Asia Afrika Lot. 19
Jakarta 10270-Indonesia
Telepon: (62-21) 7278 2380
Faks: (+62) 21 72782370
Website: www.pefindo.com
Jasa yang Diberikan • Pemantauan dan Pemeringkatan
• Publikasi
Biaya Rp181.500.000
Periode Penugasan Januari s.d Desember 2019
WALI AMANAT
Nama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Alamat Gedung Plaza Mandiri
Lantai 22 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38
Jakarta 12190-Indonesia
Telepon: (+62) 21 5268216
Faks: (+62) 21 5268201
Website: www.bankmandiri.co.id
Jasa yang Diberikan • Wali amanat Obligasi Subordinasi II Tahap I 2015
• Wali amanat Obligasi Subordinasi II Tahap II 2017
Biaya Rp126.500.000
Periode Penugasan Januari s.d Desember 2019
BAE
Nama PT Datindo Entrycom
Alamat Jl. Hayam Wuruk No.28
Jakarta 10210-Indonesia
Telepon: (+62) 21 3508077
Faks: (+62) 21 3508078
Website: www.datindo.com
Email: [email protected]
Jasa yang Diberikan • Pengelolaan daftar pemegang saham
• Penyelenggara RUPS Tahunan tahun buku 2018
• Penyelenggara RUPS Luar Biasa tahun buku 2019
Biaya Rp244.200.000
Periode Penugasan Januari s.d Desember 2019
KUSTODIAN
Nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Alamat Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, Lantai 5
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190-Indonesia
Tel: (62-21) 5152855
Faks: (62-21) 52991199
Website: www.ksei.co.id
Email: [email protected]
Jasa yang Diberikan Pengelolaan administrasi efek (saham dan obligasi)
Biaya Rp160.000.000
Periode Penugasan Januari s.d Desember 2019
NOTARIS
Nama Dr. Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H.
Alamat Prince Center, Lantai XI R.1103
Jl. Jend. Sudirman Kav. 3-4, Jakarta 12190, Indonesia
Tel: (62-21) 5734129
Faks: (62-21) 5735205
Email: [email protected]
Jasa yang Diberikan • Penyusunan Akta Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2017
• RUPS Luar Biasa dan Penawaran Umum Terbatas IV 2018
Biaya Rp480.000.000
Periode Penugasan Januari s.d Desember 2019
KONSULTAN HUKUM
Nama Imran Muntaz & Co
Alamat Office 8 Building 35th Floor Zone G
Sudirman Central Business District Lot. 28
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia
Tel: (62-21) 29333800
Faks: (62-21) 29333801
Website: imcolaw.com
Email: [email protected]
Jasa yang Diberikan Konsultasi hukum
Biaya Rp215.000.000
Periode Penugasan Januari s.d Juni 2019
KONSULTAN HUKUM
Nama AYMP Atelier of Law
Alamat Generali Tower
Penthouse Floor-Gran Rubina Business Park
Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta 12940, Indonesia
Tel: (62-21) 8370 7777
Faks: (62-21) 8370 7771
Website: www.aymp.law
Email: [email protected]
Jasa yang Diberikan Konsultasi Hukum
Biaya Rp250.000.000
Periode Penugasan Juli s.d Desember 2019
Penerapan keterbukaan informasi di Bank Bukopin mengacu kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 8/POJK.04/2015 tentang Situs Web Perusahaan Publik dan Emiten. Berdasarkan ketentuan tersebut,
Perusahaan diwajibkan memuat informasi yang dipersyaratkan dan senantiasa dimutakhirkan secara
berkala dari tahun ke tahun dengan memperhatikan 4 (empat) bagian utama informasi yang wajib dimuat
pada website perusahaan, yaitu:
1. Informasi umum emiten atau perusahaan publik;
2. Informasi bagi pemodal atau investor;
3. Informasi tata kelola perusahaan;
4. Informasi tanggung jawab sosial perusahaan.
Website Perusahaan biasanya dipergunakan sebagai alat untuk mempromosikan produk atau jasa yang
ditawarkan oleh Perusahaan, dengan desain penyajian yang menarik, tampil dalam dua bahasa yaitu bahasa
Inggris dan bahasa Indonesia, terdapat logo Perusahaan sebagai identitas dan sistem navigasi yang simpel
sehingga memudahkan pengunjungnya dalam mencari informasi. Data dan informasi yang ditampilkan
senantiasa diperbaharui setiap kali ada perubahan, selain untuk memenuhi ketentuan peraturan juga
menerapkan prinsip GCG.
Dengan tersedianya website Bank Bukopin sebagai sarana keterbukaan informasi tentang Perusahaan,
diharapkan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat luas serta tentunya Pemegang Saham.
Waktu dan
Materi Pengembangan
Nama Jabatan Tempat Penyelenggara
Kompetensi/Pelatihan
Pelaksanaan
Mustafa Komisaris Training Analisa Lap. Keuangan (DKOM) Jakarta, 27-28 Maret Diklat SDM Bukopin
Abubakar Utama 2019
Independen Executive Risk Management Refreshment Barcelona, 13-22 Lembaga
Program Juli 2019 Pengembangan
Perbankan Indonesia
(LPPI)
Seminar Economic Review Strategi Menghadapi Jakarta, 13 Agustus Universitas Gadjah
Perekonomian Indonesia Pasca Pemilu 2019 2019 Mada
Workshop Dewan Komisaris & Komite di bawah Bogor, 22-23 Diklat SDM Bukopin
Dewan Komisaris Agustus 2019
Pelaksanaan 22nd ASEAN Banking Conference & Kamboja, 24-27 Perbanas Institute
49 th ASEAN Banking Council Meeting bertransaksi
Training Economic Review & Economic Outlook Jakarta, 10 Diklat SDM Bukopin
2020 Desember 2019
Muhammad Komisaris Seminar Economic Review Strategi Menghadapi Jakarta, 13 Agustus Universitas Gadjah
Subhan Aksa Perekonomian Indonesia Pasca Pemilu 2019 2019 Mada
Workshop Dewan Komisaris & Komite di bawah Bogor, 22-23 Diklat SDM Bukopin
Dewan Komisaris Agustus 2019
"International Conference: Risk Beyond 2019" Bali, 5-6 Desember Risk Beyond
2019
Susiwijono Komisaris Workshop Dewan Komisaris & Komite di bawah Bogor, 22-23 Diklat SDM Bukopin
Independen Dewan Komisaris Agustus 2019
Chang Su Choi* Komisaris - - -
Deddy S. A. Komisaris Kerugian Negara Dalam BUMN Kuta, 11-12 Juli 2019 Lembaga Sertifikasi
Kodir Profesi Perbankan
(LSPP)
Seminar Economic Review Strategi Menghadapi Jakarta, 13 Agustus Universitas Gadjah
Perekonomian Indonesia Pasca Pemilu 2019 2019 Mada
Workshop Dewan Komisaris & Komite di bawah Bogor, 22-23 Diklat SDM Bukopin
Dewan Komisaris Agustus 2019
Training Economic Review & Economic Outlook Jakarta, 10 Diklat SDM Bukopin
2020 Desember 2019
Ahmad Fuad Komisaris SEMINAR BARA RISK FORUM untuk Komisaris Kuta, 11-12 Juli 2019 Lembaga Sertifikasi
Independen Independen Profesi Perbankan
(LSPP)
Seminar Economic Review Strategi Menghadapi Jakarta, 13 Agustus Universitas Gadjah
Perekonomian Indonesia Pasca Pemilu 2019 2019 Mada
Workshop Dewan Komisaris & Komite di bawah Bogor, 22-23 Diklat SDM Bukopin
Dewan Komisaris Agustus 2019
Training Economic Review & Economic Outlook Jakarta, 10 Diklat SDM Bukopin
2020 Desember 2019
Mulia P. Komisaris Sinergi Antara Komite & Interprestasi Laporan Surabaya, 30-31 Diklat SDM Bukopin
Nasution Independen Keuangan Januari 2019
Training Analisis Laporan Keuangan (DKOM) Jakarta, 27-28 Maret Diklat SDM Bukopin
2019
Karya Budiana Komisaris Training Analisis Laporan Keuangan (DKOM) Jakarta, 27-28 Maret Diklat SDM Bukopin
2019
Workshop Dewan Komisaris & Komite di bawah Bogor, 22-23 Diklat SDM Bukopin
Dewan Komisaris Agustus 2019
"International Conference: Risk Beyond 2019" Bali, 5-6 Desember Risk Beyond
2019
Waktu dan
Materi Pengembangan
Nama Jabatan Tempat Penyelenggara
Kompetensi/Pelatihan
Pelaksanaan
Moch. Hadi Komisaris Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko Level Denpasar, 19 Juni Badan Sertifikasi
Santoso 5 2019 Manajemen Risiko
(BSMR)
Seminar Economic Review Strategi Menghadapi Jakarta, 13 Agustus Universitas Gadjah
Perekonomian Indonesia Pasca Pemilu 2019 2019 Mada
Workshop Dewan Komisaris & Komite di bawah Bogor, 22-23 Diklat SDM Bukopin
Dewan Komisaris Agustus 2019
*Efektif setelah memenuhi persyaratan dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan
lainnya yang berlaku.
Pengembangan kompetensi yang diikuti anggota Divisi Manajemen Risiko selama 2019, sebagai berikut:
Tanggal
No. Nama Pendidikan dan Pengembangan Karyawan Tempat
Penyelenggaraan
1. Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 dan 2 10 Januari 2019 s.d 2 Februari 2019 Jakarta
3. Persiapan Financial Risk Manager 2 Februari 2019 s.d 11 Mei 2019 Jakarta
7. Seminar Economic Review Strategi 13 Agustus 2019 s.d 19 Agustus 2019 Jakarta
8. Workshop Investigasi Kredit Bank Bukopin Tahun 2019 15 Agustus 2019 s.d 16 Agustus 2019 Jakarta
9. Workshop Publik Strategi Keuangan POJK 12 September 2019 s.d 14 September 2019 Denpasar
10. Training Publik PSAK 71&73 dan Diskusi POJK 51 26 September 2019 Jakarta
11. Workshop Perubahan Struktur Organisasi DOKK 23 September 2019 s.d 24 September 2019 Jakarta
12. Training English Business Writing and Reporting 1 Oktober 2019 s.d 1 Desember 2019 Jakarta
13. Workshop Pedoman Perkreditan Konsumer 3 Oktober 2019 s.d 4 Oktober 2019 Jakarta
14. Training Analis Lingkungan Tahun 2019 7 Oktober 2019 s.d 10 Oktober 2019 Denpasar
16. Training Risk Governance dan Konferensi ERM 4 Desember 2019 s.d 6 Desember 2019 Denpasar
19. Seminar Prospek dan Tantangan Ekonomi 2020 19 Desember 2019 Jakarta
ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Strategi pengembangan
usaha yang dijalankan
Bank Bukopin adalah untuk
menunjang pencapaian
visi dan misi Perseroan.
Penerapan bauran strategi
yang tepat serta sinergi yang
terjalin antara setiap lini
usaha membuat Perseroan
berhasil membukukan kinerja
operasional dan keuangan
yang positif.
TINJAUAN
PEREKONOMIAN
TINJAUAN PEREKONOMIAN
Nilai tukar Rupiah terus menguat didukung kinerja ini dilakukan untuk memberikan stimulus kepada
Neraca Pembayaran Indonesia yang membaik. masyarakat untuk tetap menjaga konsumsi mereka.
Disisi lain, penguatan Rupiah juga dipengaruhi oleh
pasokan valas dari para eksportir dan aliran masuk Optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia
modal asing yang tetap berlanjut sejalan prospek yang didukung oleh pelonggaran kebijakan
ekonomi Indonesia yang tetap terjaga. Nilai tukar moneter mendukung pelaku usaha untuk dapat
Rupiah tetap stabil seiring dengan prospek ekonomi menggencarkan investasi atau melakukan ekspansi
domestik yang membaik serta dampak positif dari sehingga akhirnya dapat mendorong produksi.
kebijakan moneter di negara maju. Perbaikan ekspor terus membaik, didorong oleh
kenaikan permintaan mitra dagang dan harga
Peran Pemerintah memberikan kontribusi besar beberapa komoditas ekspor utama. Produk ekspor
dalam pengendalian laju inflasi sepanjang tahun seperti ekspor batubara, kendaraan bermotor,
2019. Laju inflasi yang tetap terjaga pada level besi dan baja, serta biji logam dan sisa logam
rendah menunjukkan inflasi selama lima tahun mencatat pertumbuhan positif pada tahun 2019.
terakhir konsisten berada dalam kisaran sasarannya. Secara spasial, ekspor biji nikel dari Sulawesi
Hal ini didorong oleh terkendalinya komponen dan ekspor tembaga dari Nusa Tenggara Barat
harga bahan pangan seiring dengan terjaganya juga meningkat. Konsumsi rumah tangga tetap
produktivitas dan distribusi stok bahan pangan terjaga, ditopang keyakinan konsumen yang
di dalam negeri. Pemerintah dan Bank Indonesia mulai meningkat. Sementara itu, investasi terus
(BI) juga berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi membaik dan diprakirakan akan terus berlanjut
Indonesia melalui kebijakan yang diterbitkan. Pada didorong pembangunan infrastruktur serta
tahun 2019, BI tercatat empat kali menurunkan kenaikan keyakinan pelaku usaha sebagai dampak
suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate, hal peningkatan ekspor.
Sumber: Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2019, 30 Maret 2020, Bank Indonesia
Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan nasional menggunakan Kartu ATM/Debit dengan pangsa
yang masih tinggi meskipun sedikit menurun 92,92%. Transaksi Uang Elektronik (UE) juga telah
dibandingkan pada tahun 2018. Tercatat di akhir berhasil mencatatkan pertumbuhan tinggi mencapai
tahun 2019, LDR industri berada pada posisi 94,4% 188,31% (yoy). Kinerja positif uang elektronik dan
sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2018 yang digital banking tersebut tidak terlepas dari pengaruh
tercatat sebesar 94,8%. menguatnya preferensi masyarakat bertransaksi
menggunakan platform teknologi finansial (tekfin),
Kelancaran Sistem Pembayaran tetap tejaga, e-commerce, dan penggunaan uang digital pada
baik dari sisi tunai maupun non tunai. Dari sisi beberapa sektor di antaranya sektor transportasi.
pembayaran tunai, posisi Uang yang Diedarkan Bank Indonesia akan terus mendorong digitalisasi
(UYD) tumbuh 5,95% (yoy), menurun dibandingkan ekonomi dan keuangan, termasuk di dalamnya
tahun sebelumnya yang tumbuh 7,8% (yoy). penguatan inklusi ekonomi sebagai salah satu
Sementara itu, sistem pembayaran nontunai solusi infrastruktur sistem pembayaran ritel yang
melalui transaksi menggunakan ATM, Kartu Debit, cepat, real-time, tersedia setiap saat, aman, dan
Kartu Kredit, dan Uang Elektronik (UE) posisi murah dengan tetap mendukung perlindungan
Desember 2019 tumbuh 2,45% (yoy). Pertumbuhan konsumen dan menjaga stabilitas makroekonomi.
tersebut didominasi oleh transaksi nontunai
Sumber: Laporan Kebijakan Moneter Triwulan IV 2019, 27 Februari 2019, Bank Indonesia, Kajian Stabilitas Keuangan No. 33, September
2019, Bank Indonesia.
TINJAUAN PEREKONOMIAN
Di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan dari produk Flexy, Invoice Financing, dan Trade
selama tahun 2019, Bank Bukopin berhasil meraih Finance yang fee based income-nya tercatat tumbuh
laba bersih Rp217 miliar atau tumbuh 14,10% signifikan sebesar 181,24% di tahun 2019.
dibandingkan kinerja 2018. Pencapaian tersebut
antara lain bersumber dari pendapatan bunga Sebagai perbandingan kinerja Bank Bukopin
dan syariah serta pendapatan operasional lainnya terhadap perbankan nasional, berikut ini
(fee based income). Tahun 2019 Bank fokus untuk merupakan pencapaian kinerja Bank Bukopin
mengembangkan produk fee based income, salah tahun 2019 dibandingkan kinerja Bank BUKU III dan
satunya melalui produk yang antara lain bersumber Industri Perbankan.
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK)-Statistik Perbankan Indonesia Periode Desember 2019.
Bank Bukopin secara konsisten berupaya untuk meningkatkan daya saing terhadap peers group dalam
segala aspek termasuk dari kompetensi, pelayanan yang bersifat consumer centric, dan jaringan distribusi.
Berikut adalah peringkat Bank Bukopin di antara Bank Peers Group selama tahun 2019.
Posisi Bank Bukopin terhadap Peers Group (Posisi Desember 2019-Induk saja)
Peringkat Aset Kredit Dana Pihak Ketiga Laba setelah Pajak
1 BJB BJB BJB BJB
2 UOB Indonesia UOB Indonesia UOB Indonesia Mayapada
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK)-Laporan Publikasi Bank Periode Desember 2019.
Berdasarkan peringkat keuangan di atas, posisi bisnis Bank Bukopin berada di peringkat medium peers
group. Pada Desember 2019 aset Bank Bukopin (bank only) tumbuh sebesar 4,73% dan menempati
peringkat ketiga. Dari sisi penyaluran kredit, penghimpunan dana dan laba setelah pajak, Bank Bukopin
berada pada peringkat keempat. Kondisi ini menunjukkan bahwa Bank untuk terus meningkatkan daya
saing di sisi penghimpunan dana dan penyaluran kredit serta pencapaian laba agar mampu menjadi
peringkat pertama di kalangan peers group. Kinerja tahun 2019, Bank Bukopin berhasil membukukan
pertumbuhan kredit dan DPK masing-masing sebesar 4,11% dan 5,77%. Tahun 2019, Bank Bukopin berhasil
membukukan laba sebesar Rp205 miliar dengan pertumbuhan year on year sebesar 15,19%.
Memasuki tahun 2020, Bank Bukopin berupaya untuk terus fokus dan disiplin pada pengembangan bisnis
ritel dengan penguatan value proposition melalui peningkatan produktivitas pada seluruh sumber daya,
melanjutkan perbaikan kualitas struktur bisnis, dan pengembangan bisnis transaksional yang kompetitif
dan prudent. Bank bertekad untuk meningkatkan volume usaha, dengan terus meningkatkan kualitas aset,
dan pengembangan fee based income sehingga mampu meningkatkan profitabilitas yang lebih baik.
TINJAUAN
OPERASIONAL
Bank Bukopin merupakan salah satu bank swasta bisnis Ritel. Untuk itu Visi Bank Bukopin adalah
nasional di Indonesia yang nasabahnya berupa “Menjadi Lembaga Keuangan Pilihan Utama di
nasabah individual dan badan usaha baik swasta Indonesia”. Dalam langkah Bank menjadi pilihan
maupun BUMN serta institusi pemerintah. Dalam utama di industri yang memiliki persaingan yang
menjalankan usahanya, Bank Bukopin menghimpun ketat maka Bank dituntut untuk terus memberikan
dana masyarakat yang kemudian disalurkan dalam produk dan layanan yang memahami permasalahan
bentuk pemberian kredit kepada perorangan nasabah dan memberikan solusi yang tepat kepada
maupun korporasi. Selain itu, Bank Bukopin nasabah. Untuk itu “Memahami dan Memberi
juga menyediakan berbagai layanan lainnya Solusi kepada Nasabah” ditetapkan sebagai Misi
yang memudahkan nasabah dalam melakukan Bank Bukopin. Secara lebih luas “Memahami
berbagai kegiatan. dan Memberi Solusi” merupakan wujud dari
semangat seluruh elemen Bank untuk memberikan
Kegiatan usaha Bank Bukopin mencakup 3 (tiga) layanan yang terbaik kepada seluruh stakeholders,
besar layanan utama yaitu Kredit, Dana, dan sekaligus sebagai tantangan untuk terus melakukan
Produk/Layanan yang menghasilkan fee based inovasi, pembaruan dan pengembangan
income (FBI). Kegiatan usaha Kredit terbagi atas strategi bisnis sehingga dapat memahami
bisnis Ritel, yaitu UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan dinamika sekaligus mengembangkan solusi bagi
Menengah) dan Konsumer, dan bisnis Komersial. kebutuhan stakeholders.
Untuk kegiatan usaha Dana meliputi bisnis Ritel dan
Komersial serta berbagai produk dan layanan fee Untuk mencapai visi dan misi Bank, ditetapkan dan
based income. Semua kegiatan usaha Bank Bukopin diterapkan nilai-nilai Budaya Perusahaan, yakni
ini disiapkan dalam rangka melayani kebutuhan Integrity (Integritas), Competent (Kompeten), Care
nasabah dan dalam rangka pelaksanaan visi dan (Peduli), Accountable (Akuntabilitas), dan Never
misi Bank Bukopin. Give Up (Tidak Pernah Menyerah). Nilai-nilai
tersebut disingkat menjadi I CAN yang berarti Saya
Tahun 2019 Bank Bukopin telah meresmikan visi, Bisa (diambil dari huruf pertama masing-masing
misi, dan budaya perusahaan yang baru. Hal ini nilai). Nilai-nilai tersebut diimplementasi oleh setiap
merupakan bentuk implementasi atas aktivitas karyawan dalam berperilaku dan menjalankan
transformasi bisnis dan organisasi Bank Bukopin tugas sehingga dapat menjadi kebanggaan
yang ingin menjadi Lembaga Keuangan pilihan semua stakeholders.
utama di Indonesia khususnya pada segmen
STRATEGI BANK
Strategi Bank Bukopin pada tahun 2019 mengacu ARAH KEBIJAKAN BANK
kepada visi dan misi Bank yang didukung oleh
terciptanya budaya perusahaan. Penetapan Dengan memperhatikan kondisi eksternal dan
strategi diarahkan untuk pencapaian visi Bank kemampuan internal, arah kebijakan Perseroan
yakni menjadi Lembaga Keuangan pilihan utama yakni untuk dapat tumbuh secara berkelanjutan
di Indonesia yang dalam hal ini khususnya pada (sustainable growth). Pertumbuhan berkelanjutan
segmen Ritel, serta misi Bank untuk memahami sendiri didefinisikan sebagai kondisi Perseroan
dan memberi solusi kepada nasabah dengan yang terus tumbuh baik dari sisi intermediasi, yaitu
memberikan layanan terbaik yang didukung oleh penyaluran kredit dan penghimpunan dana dari
inovasi untuk mengembangkan solusi bagi nasabah nasabah, serta dapat memberikan nilai tambah bagi
dan stakeholders. stakeholders melalui pertumbuhan profitabilitas dan
menjalankan prudential banking.
TINJAUAN OPERASIONAL
Peningkatan kualitas mencakup intensif collection, Fokus utama bisnis Bank tidak mengalami
penyelesaian kredit bermasalah, intensif collection perubahan yaitu bisnis Ritel dengan
kredit hapus buku, percepatan penjualan AYDA, mengembangkan bisnis Usaha Mikro Kecil
perbaikan proses kredit, peningkatan manajemen Menengah dan Koperasi, serta bisnis Konsumer.
risiko dan struktur portofolio baik dari sisi komposisi Pertumbuhan bisnis Ritel ini masih akan didukung
kredit sesuai dengan segmen bisnis, penurunan oleh bisnis lainnya yaitu bisnis Komersial sebagai
suku bunga dana, perbaikan jangka waktu dana, penyeimbang. Perwujudan dari langkah strategis
komposisi dana, peningkatan fee based income non yang berbasis pada peningkatan produktivitas,
core dan pengembangan produk fee based baru. kualitas, dan bisnis proses tersebut diatas
diimbangi dengan peningkatan fungsi Manajemen
Produktivitas merupakan upaya strategis Risiko dan Kepatuhan, SDM yang berkompeten dan
Perseroan dalam menciptakan laba yang optimal Teknologi Informasi yang handal. Disamping itu
melalui upaya-upaya peningkatan volume pada tahun 2019 telah dilakukan pengembangan
bisnis baik penghimpunan DPK dan penyaluran organisasi untuk penajaman bisnis, penguatan span
kredit, peningkatan produktivitas outlet, volume of control dan pengembangan bisnis kedepan yang
bisnis dari produk-produk fee based eksisting, fokus pada segmen Ritel yakni UMKM, Koperasi,
serta produktivitas SDM melalui peningkatan dan Konsumer.
kompetensi maupun engagement karyawan. Proses
peningkatan kualitas dan produktivitas ini didukung
oleh bisnis proses yang kompetitif dan prudent
melalui upaya-upaya digitalisasi operasional
perbankan baik dari sisi proses kredit, dokumentasi
dan monitoring.
ASPEK PEMASARAN
Uraian aspek pemasaran meliputi strategi strategi pemasaran dan komunikasi pemasaran
pemasaran serta pangsa pasar atas produk dan akan tepat sasaran dan tujuan jika diarahkan ke
jasa Bank Bukopin. Strategi pemasaran yang tepat jalur yang sama dalam era digital saat ini.
akan mendorong peningkatan pangsa produk dan
jasa Perseroan. STRATEGI PEMASARAN TAHUN 2019
Peningkatan pemasaran secara digital akan Target utama program pemasaran ini adalah
terus dilakukan untuk mengimbangi pola hidup sektor pendidikan, kesehatan, apartemen/hotel,
masyarakat saat ini yang sudah mulai ke arah transportasi, dan sektor lain yang berpotensi.
digital. Penggunaan platform digital dalam 4. Program peningkatan loyalitas nasabah, yaitu
pemasaran produk lebih efisien dan tepat saat dengan pembaharuan ketentuan dan standar
dibandingkan dengan penggunaan media below layanan prioritas dan gathering nasabah secara
the line. Strategi pemasaran dan komunikasi berkala di skala lokal (Cabang).
pemasaran akan tepat sasaran dan tujuan jika 5. Untuk nasabah perorangan affluent dan
diarahkan ke jalur yang sama dalam era digital high nett worth customer peningkatan dana
saat ini. dan loyalitas dilakukan dengan program
bundling produk dana dengan produk
Bank berkompetisi untuk memenangkan pesaingan wealth management serta co-branding yang
melalui transformasi untuk memperkuat value berbasis komunitas.
proposition dan value added di mata masyarakat. 6. Program pemasaran kredit personal fokus
Fokus pada segmen unggulan yang sudah menjadi pada mempererat kerjasama dengan mitra
core business utama dan menciptakan market baru strategis saat ini yaitu PT TASPEN (Persero),
melalui pengembangan skema khusus menjadi nilai PT ASABRI (Persero) dan DAPEN BUMN/D,
tambah tersendiri bagi bank. Di sisi lain, bank juga serta menginisiasi kerjasama dengan Badan
mulai beradaptasi melalui kolaborasi dengan fintech Kepegawaian Negara dan Daerah, BUMN/
untuk menciptakan ekosistem layanan keuangan BUMD/BUMS dan Instansi lainnya dengan
yang terintegrasi dan kekinian dengan mengadopsi mengembangkan pola pemasaran untuk
trend internet of things tersebut. penyaluran kredit pegawai aktif.
7. Untuk meningkatkan loyalitas nasabah
Adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh dilaksanakan program optimalisasi outlet/
Bank Bukopin tahun 2019 adalah sebagai berikut: kantor Bank Bukopin untuk kegiatan
1. Target market utama pemasaran dana komunitas pensiunan yang antara lain berupa
adalah segmen mass affluent dan affluent, aktivitas kesehatan untuk pensiunan serta
di mana untuk segmen lower mass serta sosialisasi wirausaha.
rekening berstatus pasif (transaksi) akan digali 8. Untuk meningkatkan daya saing dan
kembali potensinya dengan program aktivasi mempercepat proses kredit maka proses
rekening dan penawaran produk dan layanan akuisisi nasabah akan dilakukan secara digital
yang sesuai. berbasis teknologi informasi, yang terintegrasi
2. Peningkatan kualitas dana dititikberatkan dengan Loan Originating System Bank.
pada upaya penghimpunan CASA dan upaya 9. Untuk mendukung ekspansi KPR/A akan
penurunan Cost of Fund serta penjualan diterapkan pola bunga khusus dan pola
untuk meningkatkan komposisi dana jangka insentif yang diberikan kepada developer
menengah dan panjang dengan program serta memperbanyak kerja sama dengan para
apresiasi dan komitmen blokir. developer unggulan.
3. Penajaman strategi follow the money untuk 10. Ekspansi produk KPM terus dioptimalkan
nasabah Komersial dengan skema value dengan pola penjualan joint financing dengan
chain serta program kerjasama operasional perusahaan anak (Bukopin Finance). Untuk
bank dengan skema bundling untuk nasabah meningkatkan value added Bukopin Finance
corporate sebagai underlying penempatan dana, kepada showroom, maka telah dipersiapkan
yaitu dengan bundling payroll, penggunaan skema pembiayaan khusus dari Bank Bukopin
layanan Bukopin Cash Management, kerjasama kepada showroom yang menjadi rekanan
host to host pembayaran, serta layanan jasa lain Bukopin Finance.
seperti LC SKBDN, Bank Garansi, dan Flexy Bill.
TINJAUAN OPERASIONAL
11. Penjualan kredit UMKM dengan plafon di STRATEGI PEMASARAN TAHUN 2020
bawah Rp5 miliar yang fokus pada segmen
unggulan berdasarkan sektor dan sub- Menghadapi tahun 2020, Bank semakin mantap
sektor industri maupun untuk mendukung untuk meningkatkan value proposition dan value
program pemerintah. added bagi nasabah dengan fokus sebagai Bank
12. Fokus pada pengembangan dan penjualan Ritel. Di tengah persaingan perbankan yang cukup
produk skema bisnis khusus untuk menggarap ketat ditambah munculnya financial technology
potensi bisnis, di mana produk tersebut yang memberikan warna bagi pemenuhan
merupakan champion product yang berbasis kebutuhan masyarakat dengan berbagai fitur yang
non-cash loan seperti Flexy Bill, Flexy Health, menarik, Bank Bukopin telah mampu beradaptasi
Flexy Gas, Flexy Ritel, dan Invoice Financing. melalui strategi pengembangan produk tabungan
13. Memperkuat market share pada layanan public digital Wokee, serta pengembangan fitur baru
service dengan model kerjasama B2C dan B2B. lainnya diantaranya Bukopinet yang merupakan
Pemasaran B2C melalui penjualan kepada pengembangan sistem aplikasi layanan PPOB
agen Bukopinet dan B-Tunai dengan terobosan (Payment Point Online Bank), VICA (Video
kemitraan PPOB memanfaatkan penggunaan Authentication) sebagai fitur tambahan yang
mobile application. Strategi pemasaran B2B melengkapi Wokee, serta VIOLA (Virtual Interactive
dilakukan dengan kemitraan Bukopinet dengan Online Assistant) yang merupakan pengembangan
Collecting Agents melalui sistem Host to Host dari artificial intelligence berbentuk chatbot yang
dengan merangkul E-commerce dan fintech ditujukan bagi nasabah dan masyarakat luas guna
yang memiliki model bisnis yang sama. mendapatkan kemudahan dalam mengakses
14. Menghadapi era digital dan internet of things, informasi transaksi perbankan.
maka kegiatan komunikasi dilakukan dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi Sejalan dengan misi Bank Bukopin yakni memahami
digital yaitu dengan menjalankan aktivitas dan memberi solusi bagi Nasabah, Bank Bukopin
digital marketing melalui official website, dan senantiasa relevan dalam berkompetisi di industri
media sosial. keuangan global dengan tetap memperhatikan
15. Secara berkala melakukan kegiatan komunikasi prinsip kehati-hatian dalam bisnis prosesnya. Bank
melalui media partner untuk mengangkat citra fokus pada segmen unggulan yang sudah menjadi
Bank Bukopin baik dalam rangka peningkatan core business utama dan menciptakan market baru
corporate image maupun product image melalui pengembangan pembiayaan dengan skema
dalam bentuk media elektronik, seperti televisi, khusus yang melibatkan 3 (tiga) pihak maupun
radio dan media online. Kegiatan komunikasi berkolaborasi dengan financial technology.
skala lokal (Cabang) dilakukan sejalan dengan
program nasional yang berlangsung melalui Adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh
media lokal/setempat baik media cetak Bank Bukopin tahun 2020 adalah sebagai berikut:
maupun media radio serta gathering nasabah 1. Penyaluran kredit akan tetap konsisten pada
dan komunitas. ekspansi kredit secara selektif dan fokus pada
16. Strategi penjualan tidak akan optimal jika tidak segmen Ritel, yaitu segmen Konsumer dan
diimbangi dengan pengembangan kompetensi UMKM sebagai engine growth.
Sumber Daya Manusia (SDM), untuk itu 2. Memperkuat market share melalui produktivitas
Bank telah memiliki program peningkatan point of sales, penetrasi penjualan ke cash
kompetensi karyawan. rich area, alignment target market dengan
potensial industri yang ada, serta penerapan
strategi peningkatan terstruktur khususnya pada
segmen kredit personal.
3. Bank melakukan kolaborasi antar segmen untuk 12. Bank fokus pada peningkatan deposito ritel,
mendukung Bank Bukopin sebagai one stop peningkatan komposisi dana jangka menengah
banking bagi nasabah di mana mendukung misi dan panjang dengan program apresiasi dan
Bank Bukopin yakni memahami dan memberi komitmen blokir.
solusi bagi nasabah. 13. Strategi peningkatan dana pihak ketiga dengan
4. Penyaluran kredit segmen Konsumer akan target nasabah corporate adalah dengan
difokuskan pada pembiayaan kredit personal memperkuat aliansi strategis yang saat ini telah
yaitu pensiunan PNS/TNI/Polri, PNS aktif dan dibangun dengan berbagai mitra startegis,
pensiunan BUMN, Kredit Kepemilikan Rumah penajaman strategi follow the money.
(KPR), dan Kredit Kepemilikan Kendaraan 14. Untuk menumbuhkan customer base yang
(KPM) melalui sinergi dengan perusahaan anak lebih berkesinambungan, disertai pengendapan
Bukopin Finance. simpanan nasabah yang lebih stabil, maka
5. Untuk segmen UMKM ekspansi kredit penghimpunan dana difokuskan pada
difokuskan pada pembiayaan kredit produktif segmen mass, mass affluent, dan affluent
pada segmen unggulan dengan mengutamakan untuk meningkatkan volume dana dengan
plafon dibawah Rp5 miliar. Hal ini dilakukan produk simpanan yang disesuaikan dengan
untuk penguatan struktur, sebaran portofolio kebutuhan pasar.
dan risiko, serta ATMR rendah. 15. Untuk mendapatkan laba perusahaan secara
6. Pertumbuhan kredit segmen Komersial sebagai maksimal, ditempuh strategi pengelolaan
penyeimbang dan bersifat replacement melalui Cost of Fund (COF) dengan memfokuskan
penjualan produk-produk pembiayaan yang penghimpunan dana pada produk-produk dana
fokus pada scheme based financing dengan yang memiliki COF rendah.
skema bisnis 3 (tiga) pihak. 16. Peningkatan kualitas transaksi dengan upaya
7. Penyaluran kredit dilakukan dengan penajaman peningkatan penjualan produk-produk
analisa dan pengembangan struktur e-channel seperti layanan public service
pembiayaan secara tepat dengan kombinasi dan digital seperti produk tabungan Wokee.
cash loan dan non cash loan untuk memastikan Khusus untuk penyelenggaran aktivitas event
ketepatan penggunaan kredit dan menghindari Wokee dilaksanakan melalui penyeragaman
side streaming sehingga risiko kredit pola pemasaran.
lebih terukur. 17. Menghadapi era digital dan internet of things,
8. Memperkuat produk eksisting melalui maka kegiatan komunikasi dilakukan dengan
peningkatan atas sumber FBI eksisting saat memanfaatkan perkembangan teknologi digital
ini yang menjadi core sumber pendapatan dengan menjalankan aktivitas digital marketing
seperti public service, wealth management, melalui official website, dan media sosial.
administrasi, jasa nasabah, bank garansi, dan 18. Secara berkala melakukan kegiatan komunikasi
lainnya. melalui media partner untuk mengangkat citra
9. Memperkuat posisi Bank dalam jasa layanan perusahaan baik dalam rangka corporate image
publik dan transaksional melalui produk multi maupun product image dalam bentuk media
biller dan multi channel. elektronik, seperti televisi dan radio, serta
10. Memperkuat posisi Bank dalam layanan media online. Khusus Cabang akan melakukan
pembiayaan scheme based financing yang kegiatan komunikasi yang sejalan dengan
menjadi unggulan Bank melalu produk Flexi Bill program yang berlangsung melalui media lokal/
PLN, Flexi Health (BPJS), Flexi Gas (PGN) serta setempat baik media cetak maupun media radio.
Invoice Financing. 19. Pengembangan kompetensi SDM dan
11. Penghimpunan dana pihak ketiga difokuskan penajaman fungsi untuk membangun SDM
pada penjualan CASA sebagai strategi yang produktif untuk menjamin pertumbuhan
penurunan cost of fund. yang berkelanjutan.
TINJAUAN OPERASIONAL
PANGSA PASAR
Bank Bukopin sebagai bank konvensional, secara umum menghadapi persaingan dengan seluruh bank
umum yang ada di Indonesia dalam menentukan penguasaan pasar. Persaingan usaha tersebut antara lain
dapat dilihat berdasarkan jumlah aset yang dimiliki, jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun, dan
jumlah kredit yang diberikan oleh Bank Bukopin.
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK)-Statistik Perbankan Indonesia Periode Desember 2019.
Berdasarkan kredit yang diberikan, pangsa pasar Bank Bukopin di tahun 2019 mencapai 1,22%. Pangsa
pasar di tahun 2019 mengalami penurunan karena pertumbuhan kredit industri secara yoy lebih tinggi
sebesar 6,08% dibandingkan pertumbuhan kredit Bank Bukopin sebesar 4,67%. Hal tersebut disebabkan
Bank lebih fokus pada pertumbuhan kredit yang selektif pada segmen Ritel dan segmen Komersial sebagai
penyeimbang serta fokus pada penyelesaian kredit bermasalah dan perbaikan kualitas kredit.
Pangsa Pasar Bank Bukopin di Industri Perbankan Indonesia Berdasarkan Jumlah Aset, DPK dan KYD
Tahun 2019
Grafik Pangsa Pasar Bank Bukopin di Industri Perbankan Indonesia Berdasarkan Jumlah Aset, DPK dan
DPK selama Tahun 2017-2019
1,67%
1,44% 1,35% 1,35% 1,52%
1,19% 1,24% 1,22%
1,17%
Selain menghadapi persaingan di industri perbankan nasional, secara khusus Bank Bukopin menghadapi
persaingan dengan bank umum konvensional kelas usaha BUKU III (Bank dengan modal inti Rp5 triliun
sampai dengan kurang dari Rp30 triliun). Persaingan usaha tersebut dijelaskan sebagai berikut:
TINJAUAN OPERASIONAL
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Statistik Perbankan Indonesia Periode Desember 2019.
Pangsa pasar Bank Bukopin di tahun 2019 Pangsa pasar Bank Bukopin di tahun 2019
berdasarkan jumlah aset BUKU III mencapai berdasarkan dana pihak ketiga BUKU III mencapai
3,83%, meningkat sebesar 0,34% dibandingkan 4,83%, meningkat sebesar 0,53% dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut dengan tahun sebelumnya. Pangsa pasar di
dikarenakan pertumbuhan aset BUKU III secara yoy tahun 2019 mengalami peningkatan disebabkan
menurun sebesar 4,57%, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan dana pihak ketiga BUKU III secara yoy
pertumbuhan aset Bank Bukopin yang meningkat menurun sebesar 5,47%, lebih rendah dibandingkan
sebesar 4,83%. Peningkatan aset Bank Bukopin pertumbuhan dana pihak ketiga Bank Bukopin yang
pada tahun 2019 tersebut disebabkan oleh strategi meningkat sebesar 6,12%. Peningkatan tersebut
rekomposisi aset, strategi pertumbuhan kredit dikarenakan implementasi strategi Bank yang lebih
yang selektif dan fokus pada segmen Ritel, serta fokus pada pertumbuhan dana pihak ketiga segmen
fokus pada pertumbuhan scheme based financing Ritel dengan realisasi pertumbuhan CASA sebesar
melalui produk Flexy Bill, Flexy Health, Flexy Gas, 41,34% di tahun 2019, meningkat sebesar 0,78%
Flexy Retail, dengan realisasi outstanding produk dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang
tersebut mencapai Rp798 Miliar dengan kontribusi tumbuh sebesar 40,56%. Komposisi dana pihak
fee based income mencapai Rp74,39 Miliar. Disisi ketiga didominasi oleh dana ritel sebesar 68,44%
lain komposisi penyaluran kredit segmen Ritel dengan dana komersial sebagai penyeimbang
Bank Bukopin terus meningkat dari tahun 2018 dengan komposisi sebesar 31,56%. Strategi
sebesar 67,04% menjadi 68,44% pada tahun 2019. rekomposisi DPK tersebut tetap memperhatikan
Selaras dengan pertumbuhan kredit, pertumbuhan kondisi dan kebutuhan likuiditas, yang tercermin
DPK juga difokuskan pada segmen Ritel dengan dari pencapaian LDR yang sehat dan optimal yaitu
pertumbuhan dana pihak ketiga ritel sebesar 4,39% 84,82% ditengah ketatnya likuditas BUKU III yang
dan komposisi DPK ritel sebesar 68,44%. Bank tercermin dari rasio LDR yang mencapai 103,71%.
fokus pada peningkatan CASA yang tumbuh dari
40,56% di tahun 2018 menjadi 41,34% di tahun 2019.
Sementara itu, pertumbuhan DPK jangka menengah
dan panjang juga menjadi strategi Bank untuk
meningkatkan value proposition sebagai bank yang
fokus pada segmen Ritel.
Pangsa Pasar Bank Bukopin di Industri Perbankan Indonesia Kelas Usaha BUKU III Berdasarkan Jumlah
Aset, DPK dan KYD Tahun 2019
Grafik Pangsa Pasar Bank Bukopin di Industri Perbankan Indonesia Kelas Usaha BUKU III Berdasarkan
Jumlah Aset, DPK dan DPK selama Tahun 2017-2019
TINJAUAN OPERASIONAL
TINJAUAN OPERASIONAL
syarat yang mudah dan suku bunga yang f. Kredit Back to Back
ditawarkan kompetitif. Selain itu juga Fasilitas pinjaman yang diberikan kepada
produk ini menawarkan perlindungan nasabah dengan agunan dalam bentuk
optimal melalui cover asuransi. Fitur yang tabungan/deposito/giro.
ditawarkan produk ini di antaranya plafond g. Kartu Kredit
yang ditawarkan mulai dari Rp1 juta hingga Untuk keperluan belanja atau kebutuhan
Rp300 juta, jangka waktu yang diberikan tunai, Bank Bukopin menawarkan Kartu
mulai 1 (satu) sampai dengan 15 (lima belas) Kredit VISA, MASTERCARD dan private label
tahun atau usia maksimal saat kredit lunas (Bukopin Card) yang memberikan banyak
yaitu 75 (tujuh puluh lima) tahun. kemudahan dan sekaligus keuntungan
b. Kredit Masa Pra Pensiun (MPP) bagi konsumen. Kartu Kredit Bukopin
Merupakan Kredit yang diberikan kepada memberikan suku bunga yang ringan dan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah kompetitif dengan tidak membedakan
memasuki masa Persiapan Pensiun atau 2 transaksi belanja maupun tarik tunai. Saat
(dua) tahun sebelum pensiun. Keunggulan ini Bank Bukopin menawarkan beberapa
dari produk ini yaitu sebagai persiapan jenis kartu kredit, di antaranya:
masa depan dalam menghadapi masa • Kartu Kredit Infinite
pensiun dengan perlindungan optimal • Kartu Kredit Platinum
melalui asuransi. Kredit ini dapat diangsur • Kartu Kredit Gold
sebelum dan sesudah masa pensiun dengan • Kartu Kredit Classic
suku bunga kompetitif. Persyaratan yang • Business Card
ditawarkan cukup mudah dan dengan • Private label Bukopin card
proses yang cepat. Plafond yang ditawarkan h. Kredit PNS Aktif Channeling BPR
mulai Rp1 juta sampai dengan Rp300 juta Pegawai Negeri Sipil (PNS) aktif dapat
dengan jangka waktu maksimal 15 (lima memanfaatkan pinjaman dana dari Bank
belas) tahun. Bukopin untuk membuka usaha/peluang
c. Kredit Pemilikan Mobil bisnis maupun untuk memenuhi kebutuhan
Merupakan fasilitas pinjaman kepada lainnya melalui Pinjaman PNS aktif dari
nasabah untuk memenuhi kebutuhan dalam Bank Bukopin yang bekerjasama dengan
pemilikan dan/atau meningkatkan daya BPR Pemerintah Daerah/Pemerintah Kota
guna mobil dengan proses cepat, ringan, di seluruh Indonesia. Keunggulan dari
dan fleksibel. produk ini mampu menjangkau nasabah
d. Kredit Kepemilikan Rumah/Apartemen hingga pelosok sesuai dengan lokasi BPR
Merupakan fasilitas pinjaman kepada berada. Kredit ini dapat dijadikan sebagai
nasabah untuk memenuhi kebutuhan dalam modal usaha dengan proses cepat dan
pemilikan, renovasi dan/atau meningkatkan syarat mudah disertai perlindungan optimal
daya guna rumah/apartemen impian dengan melalui jaminan asuransi. Fitur yang
proses cepat, ringan, dan fleksibel. ditawarkan oleh produk ini berupa plafond
e. Kredit Serbaguna (KSG) mulai Rp1 juta sampai dengan Rp200 juta
Fasilitas pinjaman kepada nasabah yang dengan jangka waktu maksimal 15 (lima
merupakan karyawan suatu perusahaan belas) tahun atau pada saat kredit lunas
untuk memenuhi keperluan multiguna maksimal memasuki usia pensiun.
seperti biaya pendidikan, biaya pernikahan,
biaya rumah sakit, perjalanan wisata,
pembelian peralatan rumah tangga, dan
keperluan konsumtif lainnya.
Kredit Komersial
Produk kredit pada segmen komersial terdiri dari 3 (tiga) produk yaitu produk Kredit Modal Kerja, Kredit
Investasi, dan Kredit Sindikasi.
1. Kredit Modal Kerja
Merupakan fasilitas kredit jangka pendek yang diberikan untuk membiayai kebutuhan modal kerja
debitur dengan jangka waktu pengembalian maksimal 1 (satu) tahun. Fasilitas ini membantu nasabah
dalam memperbaiki likuiditas memenuhi kebutuhan dana dalam rangka menunaikan kewajibannya dan/
atau menjalankan operasional harian perusahaan dalam waktu dekat.
2. Kredit Investasi
Merupakan fasilitas kredit jangka menengah dan jangka panjang yang diberikan kepada debitur guna
membiayai pengadaan aktiva tetap/sarana ataupun pembangunan suatu proyek yang dapat menunjang
kelancaran usaha, mengolah/menghasilkan suatu barang atau jasa, dan pengembalian kredit
tersebut berasal dari operasionalisasi dan/atau komersialisasi proyek tersebut dengan jangka waktu
pengembalian antara 3 (tiga) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun.
3. Kredit Sindikasi
Merupakan pembiayaan kepada debitur yang dilakukan oleh beberapa bank secara bersama-sama
untuk membiayai suatu proyek.
TINJAUAN OPERASIONAL
KREDIT RITEL
Perseroan terus memperkuat sektor kredit Ritel yang selama ini sudah menjadi salah satu kekuatan
utama Bank. Tahun 2019, penyaluran kredit Ritel mencapai Rp47,60 triliun, naik 6,87% atau Rp3,06 triliun
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp44,54 triliun. Peningkatan tersebut berasal dari kredit UMKM
dan Konsumer yang pada tahun 2019 mengalami peningkatan masing-masing sebesar 5,73% dan 9,03%.
Kredit UMKM tumbuh sebesar Rp1,68 triliun dari Rp29,28 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp30,96 triliun
pada tahun 2019. Pertumbuhan kredit UMKM ini dipengaruhi oleh pengembangan produk unggulan yaitu
produk UMKM scheme based financing, yang terdiri dari showroom financing, project financing, pre project
financing, serta swamitra baru yang diluncurkan pada tahun 2019 dalam rangka mendukung pertumbuhan
kredit UMKM. Peningkatan signifikan juga terjadi pada kredit segmen Konsumer dengan melakukan
penyaluran kredit yang difokuskan pada kredit personal, yaitu pensiunan PNS/TNI/Polri, PNS aktif dan
pensiunan BUMN, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), dan Kredit Kepemilikan Kendaraan (KPM) melalui
sinergi dengan perusahaan anak Bukopin Finance dengan pola joint financing.
Kinerja produk kredit UMKM sepanjang tahun 2019 menjadi fokus antara lain Showroom Financing
menunjukan pertumbuhan positif yakni sebesar sinergi dengan Bukopin Finance, Swamitra
5,73% atau meningkat Rp1,68 triliun dari Rp29,28 baru yaitu kerjasama dengan Koperasi, Project
triliun pada tahun 2018 menjadi Rp30,96 triliun pada Financing Kontruksi dan Non Kontruksi, Kredit Pre
tahun 2019. Peningkatan kredit UMKM terutama Financing, serta Kredit Kepemilikan Kendaraan
bersumber dari penyaluran kredit umum yang untuk Usaha (KPKU). Produk-produk pembiayaan
mencapai Rp27,74 triliun, tumbuh Rp617 miliar yang dikembangkan tersebut memperkuat value
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang proposition Bank Bukopin di peta persaingan
mencapai Rp27,12 triliun. Di sisi lain penyaluran perbankan. Sepanjang tahun 2019, produk-produk
kredit KPKU juga tumbuh signifikan sebesar 97,91% scheme based financing memberikan kontribusi
atau Rp563 miliar dari Rp575 miliar pada tahun cukup baik terhadap pertumbuhan kredit UMKM,
2018 menjadi Rp1,14 triliun pada tahun 2019. Kredit di antaranya penyaluran kredit produk Project
KPKU merupakan kredit yang diberikan kepada Financing mencapai Rp389 miliar, Showroom
debitur end user melalui dan direkomendasikan Financing sebesar Rp52 miliar, Pre Project
oleh perusahaan multifinace yang digunakan untuk Financing sebesar Rp5 miliar, dan Swamitra Baru
usaha atau mendukung usaha. Pertumbuhan kredit sebesar Rp2 miliar. Kedepan, Perseroan akan
UMKM juga dipengaruhi oleh penyaluran KUR terus mengembangkan produk menggunakan
yang tumbuh 51,47% atau Rp70 miliar dari Rp136 pola scheme based financing untuk mendukung
miliar pada tahun 2018 menjadi Rp206 miliar pada penyaluran kredit khususnya pada segmen Ritel dan
tahun 2019. Sementara itu Kredit Modal Tidak Tetap fokus meningkatkan kualitas kredit, memperbaiki
Swamitra relatif stabil dengan total penyaluran kualitas kredit, serta meningkatkan fee based
kredit sebesar Rp1,43 triliun. income Perseroan.
Secara internal, Perseroan terus berperan aktif
Tahun 2019, Perseroan fokus pada pembiayaan dalam mengembangkan proses bisnis kredit UMKM
segmen Ritel dengan pengembangan produk untuk memenuhi misi Perseroan yaitu memahami
menggunakan pola scheme based financing dan memberi solusi bagi nasabah. Dimana
dengan skema bisnis 3 (tiga) pihak. Hal ini guna Perseroan berperan aktif dalam mengembangkan
mendapatkan kepastian penggunaan dana dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang berdaya
kepastian pembayaran kewajiban sehingga saing yang tercermin dari keterlibatan Perseroan
meminimalisir side streaming. Produk-produk dalam penyaluran kredit kepada UMKM program
scheme based financing segmen UMKM yang Pemerintah yaitu KUR (Kredit Usaha Rakyat).
KREDIT KONSUMER
Adapun uraian terkait kinerja produk kredit konsumer dijabarkan pada tabel berikut:
TINJAUAN OPERASIONAL
Perseroan terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis kartu kredit dan
merchant, akuisisi kartu kredit difokuskan pada nasabah eksisting guna meningkatkan pelayanan dan
kualitas kredit. Untuk meningkatkan transaksi merchant dan penggunaan kartu, Perseroan melaksanakan
beberapa program di antaranya program e-commerce seru, cicilan seru, groceries seru, belanja seru,
kuliner seru, dan santai seru, aktivitas anti attrition dan retention sebagai upaya mempertahankan posisi
kartu aktif, serta program loyalty berupa platform untuk tukar poin. Melalui berbagai program yang
dilaksanakan oleh Perseroan, pada tahun 2019 kinerja feebase merchant tumbuh baik sebesar 1,76%
menjadi Rp34 miliar pada tahun 2019.
KREDIT KOMERSIAL
Adapun uraian terkait kinerja masing masing produk sebagai berikut:
Sesuai dengan strategi korporat segmen Komersial diarahkan sebagai segmen penyeimbang, dan
pertumbuhannya diarahkan untuk replacement sehingga selama tahun 2019, kinerja produk segmen
Komersial selaras dengan strategi tersebut, dimana relatif stabil dengan pertumbuhan sebesar 0,20%.
TINJAUAN OPERASIONAL
TINJAUAN OPERASIONAL
Jumlah dana yang berhasil dihimpun Perseroan di Rp2,02 triliun dari Rp23,48 triliun pada tahun 2018
tahun 2019 mencapai Rp80,81 triliun, mengalami menjadi Rp25,50 triliun pada tahun 2019. Dengan
peningkatan sebesar 6,12% atau Rp4,66 triliun pertumbuhan dana pihak ketiga baik dana Ritel
dari tahun 2018 yang sebesar Rp76,15 triliun. maupun dana Komersial yang positif, Perseroan
Peningkatan ini terutama berasal dari peningkatan mampu mengelola likuiditas yang sehat sehingga
produk dana segmen Ritel yang meningkat posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) Perseroan tahun
sebesar 5,02% atau Rp2,64 triliun dari Rp52,67 2019 berada pada tingkat yang optimal dan sesuai
triliun pada tahun 2018 menjadi Rp55,31 triliun dengan ketentuan regulasi yakni sebesar 84,82%
pada tahun 2019. Selain itu produk dana segmen di tengah kondisi pengetatan likuiditas perbankan
Komersial juga tumbuh positif sebesar 8,61% atau nasional.
DANA RITEL
Seiring dengan perubahan struktur organisasi, maka segmen bisnis pendanaan UMKM dan Konsumer
digabung menjadi segmen bisnis Ritel. Segmen pendanaan bisnis Ritel dihimpun melalui berbagai produk
tabungan, giro, dan deposito baik perorangan maupun badan usaha. Kinerja produk dana Ritel Perseroan
dijelaskan sebagai berikut:
Jumlah Rekening Dana Ritel
Jumlah rekening dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Perseroan pada segmen dana Ritel di tahun
2019 mengalami peningkatan sebesar 4,39% atau tumbuh sebesar 71.604 unit rekening dari 1.632.533
unit rekening di 2018 menjadi 1.704.137 unit rekening di 2019. Peningkatan tersebut didominasi oleh
peningkatan rekening tabungan sebesar 4,47% atau 70.492 unit rekening dari 1.578.209 unit rekening di
2018 menjadi 1.648.701 unit rekening di 2019. Di sisi lain jumlah rekening produk giro dan deposito Ritel
juga meningkat masing-masing sebesar 1,61% dan 2,31% secara yoy.
Jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Perseroan pada segmen Ritel meningkat sebesar
5,02% atau Rp2,64 triliun dari Rp52,67 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp55,31 triliun pada tahun 2019.
Peningkatan ini didominasi oleh peningkatan produk deposito yang tumbuh signifikan sebesar 9,54% atau
Rp2,78 triliun dari Rp29,11 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp31,89 triliun pada tahun 2019 dan produk giro
yang tumbuh sebesar 17,81% atau Rp648 miliar dari Rp3,64 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp4,29 triliun
pada tahun 2019.
TINJAUAN OPERASIONAL
GIRO
Pada tahun 2019, jumlah rekening produk giro pada segmen dana Ritel tumbuh positif sebesar 1,61% atau
meningkat sebanyak 328 unit rekening dari 20.415 unit rekening pada tahun 2018 menjadi 20.743 unit
rekening pada tahun 2019. Peningkatan ini berasal dari produk Giro Umum yang naik sebanyak 1,50% atau
sebesar 296 unit rekening dari 19.671 unit rekening pada tahun 2018 menjadi 19.967 unit rekening pada
tahun 2019 dan produk Giro Valas yang juga tumbuh positif sebesar 4,30% atau 32 unit rekening dari 744
unit rekening pada tahun 2018 menjadi 776 unit rekening pada tahun 2019.
Jumlah dana produk giro pada segmen dana Ritel meningkat sebesar 17,81% atau naik sebesar Rp648
miliar dari Rp3,64 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp4,29 triliun pada 2019. Peningkatan tersebut berasal
dari peningkatan pada produk Giro Umum sebesar 15,88% atau Rp543 miliar dari Rp3,42 triliun pada tahun
2018 menjadi Rp3,97 triliun pada tahun 2019 dan peningkatan pada produk Giro Valas yang tumbuh sebesar
48,19% atau Rp105 miliar dari Rp217 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp322 miliar pada tahun 2019.
TABUNGAN
Jumlah rekening tabungan yang berhasil dihimpun sepanjang tahun 2019 meningkat sebesar 4,47% atau
tumbuh sebesar 70.492 unit rekening dari 1.578.209 unit rekening pada tahun 2018 menjadi 1.648.701 unit
rekening pada tahun 2019. Peningkatan rekening tabungan khususnya berasal dari peningkatan rekening
tabungan SiAga Bukopin Kerjasama sebesar 4,09% atau 25.368 unit rekening dari 619.950 unit rekening
pada tahun 2018 menjadi 645.318 unit rekening pada tahun 2019 dan dari peningkatan rekening tabungan
SiAga Bukopin Pensiun sebesar 13,22% atau 18.084 unit rekening dari 136.822 unit rekening pada tahun
2018 menjadi 154.906 unit rekening pada tahun 2019, seiring dengan pengembangan bisnis pensiunan di
Bank Bukopin dan pertumbuhan nasabah yang memilih Bank Bukopin sebagai juru bayar uang pensiunnya.
Di tahun 2019, Perseroan merupakan salah satu Bank juru bayar gaji pensiunan terbesar di Indonesia
dengan jumlah nasabah pensiunan yang terus tumbuh dari tahun ke tahun.
Perseroan terus berupaya mengembangkan struktur Selama tahun 2019, Perseroan aktif dalam
dana Ritel dan customer base sebagai langkah pelaksanaan aktivitas peningkatan inklusi dan
untuk memperkuat struktur dana pihak ketiga literasi keuangan. Literasi keuangan difokuskan
dengan berbagai program, layanan transaksional, pada berbagai bentuk sosialisasi dan edukasi
dan pengembangan perbankan digital. Hal kepada masyarakat untuk meningkatkan
tersebut mempengaruhi pertumbuhan jumlah pemahaman masyarakat terhadap Bank Bukopin.
rekening tabungan yang dihimpun di tahun 2019, Literasi keuangan yang dilakukan Perseoroan
di antaranya peningkatan rekening tabungan SiAga utamanya dikhususnya untuk memberi edukasi
Bukopin sebesar 2,18% atau 10.160 unit rekening kepada masyarakat sejak dini sehingga sasarannya
dari 465.182 unit rekening di tahun 2018 menjadi merupakan para siswa baik SD, SMP, dan SMU yang
475.342 unit rekening di tahun 2019. Di sisi lain, juga merupakan target market dari produk tabungan
peningkatan rekening tabungan Wokee sebesar SIMPEL. Melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi
65,24% atau 8.821 unit rekening dari 13.521 unit tersebut, para pelajar dapat belajar untuk menabung
rekening di tahun 2018 menjadi 22.342 unit rekening melalui tabungan SIMPEL Bank Bukopin. Hal ini
di tahun 2019. Seiring dengan perkembangan tercermin dari peningkatan rekening TabunganKu
teknologi digital yang mewarnai industri perbankan sebesar 2,16% atau 5.541 unit rekening dari 256.206
saat ini, Perseroan secara agresif menjangkau unit rekening di tahun 2018 menjadi 261.747 unit
nasabah milenial dengan solusi perbankan digital rekening di tahun 2019, serta peningkatan unit
yang dikembangkan melalui produk tabungan rekening tabungan SIMPEL sebesar 11,19% atau
Wokee. Tabungan Wokee merupakan tabungan 2.822 unit rekening dari 25.213 unit rekening di
perorangan yang berbasis elektronik yang dapat tahun 2018 menjadi 28.035 unit rekening di tahun
digunakan sebagai rekening transaksi tanpa kartu, 2019.
dengan menggunakan basis aplikasi digital yang
di dalamnya terdapat beragam fitur yang dapat
diakses untuk melakukan berbagai transaksi.
TINJAUAN OPERASIONAL
Jumlah dana yang dihimpun Perseroan pada segmen dana Ritel melalui produk tabungan cenderung stabil
namun mengalami sedikit penurunan sebesar 3,94% atau sebesar Rp784 miliar dari Rp19,92 triliun pada
tahun 2018 menjadi Rp19,13 triliun pada 2019. Penurunan tabungan disebabkan oleh penurunan tabungan
SiAga Bukopin Bisnis Badan Usaha sebesar 12,77% atau Rp411 miliar dan penurunan dana dari tabungan
SiAga Bukopin Bisnis Perorangan sebesar 4,78% atau Rp381 miliar, namun demikian penurunan tersebut
dapat diimbangi antara lain dengan peningkatan tabungan SiAga Bukopin Premium sebesar 3,13% atau
Rp126 miliar dari Rp4,02 triliun menjadi Rp4,14 triliun, serta produk tabungan SiAga Pensiun, tabungan
SiAga Bukopin Valas, tabungan Wokee dan tabungan SIMPEL yang tumbuh masing-masing sebesar 0,78%,
2,73%, 90,26%, dan 13,64% di tahun 2019.
DEPOSITO
Produk deposito berjangka Perseroan pada segmen dana Ritel mengalami peningkatan jumlah rekening
di 2019, jumlah rekening produk Deposito berjangka naik sebesar 2,31% atau 784 unit rekening dari 33.909
unit rekening pada tahun 2018 menjadi 34.693 unit rekening pada tahun 2019. Peningkatan tersebut
khususnya berasal dari peningkatan rekening produk Deposito Umum sebesar 13,13% atau sebanyak 1.589
unit rekening dari 12.104 unit rekening pada tahun 2018 menjadi 13.693 unit rekening pada tahun 2019. Di
sisi lain, Deposito Badan Usaha juga tumbuh positif sebesar 11,09% atau sebanyak 358 unit rekening dari
3.228 unit rekening pada tahun 2018 menjadi 3.586 unit rekening pada tahun 2019.
Jumlah dana produk deposito berjangka mengalami peningkatan sebesar 9,54% atau sebesar Rp2,78 triliun
dari Rp29,11 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp31,89 triliun pada 2019. Peningkatan tersebut berasal dari
peningkatan produk Deposito Umum sebesar 40,18% atau Rp4,49 triliun dari Rp11,17 triliun pada tahun
2018 menjadi Rp15,66 triliun di 2019.
DANA KOMERSIAL
Pada segmen bisnis Komersial, Perseroan memiliki dua jenis produk dana simpanan bagi nasabah
Komersial, yaitu produk Giro dan Deposito. Produk dana dari segmen bisnis Komersial merupakan
komponen penyeimbang dalam penghimpunan dana simpanan nasabah Perseroan. Rincian terkait kinerja
produk dana Komersial yang berhasil dihimpun oleh segmen bisnis Komersial Perseroan diuraikan
sebagai berikut:
Jumlah Rekening Dana Komersial
TINJAUAN OPERASIONAL
Jumlah rekening dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Perseroan pada segmen dana Komersial di
tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar 2,48% atau naik 78 unit rekening dari 3.151 unit rekening pada
tahun 2018 menjadi 3.229 unit rekening pada tahun 2019. Peningkatan tersebut berasal dari peningkatan
jumlah rekening produk Giro sebesar 1,58% atau 22 unit rekening dari 1.392 unit rekening pada tahun 2018
menjadi 1.414 unit rekening pada tahun 2019 dan peningkatan jumlah rekening produk Deposito sebesar
3,18% atau 56 unit rekening dari 1.759 unit rekening pada tahun 2018 menjadi 1.815 unit rekening pada
tahun 2019.
Di sisi produk Giro, jumlah rekening produk Giro Valas tumbuh positif sebesar 14,35% atau 31 unit rekening
dari 216 unit rekening pada tahun 2018 menjadi 247 unit rekening pada tahun 2019. Sementara dari sisi
produk Deposito, jumlah rekening produk Deposito Rupiah meningkat dengan baik sebesar 11,69% atau 173
unit rekening dari 1.480 unit rekening pada tahun 2018 menjadi 1.653 unit rekening pada tahun 2019.
Selain menyajikan kinerja rekening yang dihimpun oleh segmen dana Komersial, Perseroan juga
menyajikan kinerja berdasarkan jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Perseroan pada produk
dana Komersial. Adapun uraian terkait jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh Perseroan
untuk segmen dana Komersial digambarkan pada tabel berikut:
Jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Perseroan pada segmen dana Komersial di tahun 2019
meningkat sebesar 8,61% atau Rp2,02 triliun dari Rp23,48 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp25,50 triliun
pada tahun 2019. Peningkatan tersebut berasal dari peningkatan dana produk Giro sebesar 35,70% atau
Rp2,29 triliun dari Rp6,40 triliun pada tahun 2018 menjadi 8,69 triliun pada tahun 2019. Peningkatan dana
produk Giro tersebut dipengaruhi oleh peningkatan dana produk Giro Umum sebesar 23,21% atau Rp1,21
triliun dari Rp5,23 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp6,44 triliun pada tahun 2019. Sementara jumlah dana
produk Deposito Rupiah juga tumbuh positif sebesar 3,90% atau Rp562 miliar dari Rp14,39 triliun pada
tahun 2018 menjadi Rp14,96 triliun.
Kegiatan Fee Based Income bersumber dari aktivitas jual beli (trading) produk Treasury, Public Services,
Trade Finance, Bank Garansi, dan jasa keagenan dengan peningkatan layanan fasilitas e-banking, cash
management, fee kartu kredit, jasa kustodian, jasa manajemen pengelolaan dan IT Swamitra, serta public
utilities. Seiring dengan semakin berkembangnya layanan perbankan, Perseroan juga mulai melayani
penjualan produk-produk berbasis investasi dan wealth management.
Rincian terkait layanan fee based income diuraikan Dengan skala usaha yang berorientasi transaksi
sebagai berikut: perdagangan ekspor impor maupun perdagangan
dalam negeri.
Perbankan Internasional
Layanan Perbankan Internasional menjadi salah Adapun kinerja operasional dari Perbankan
satu bisnis andalan Perseroan. Peningkatan kualitas Internasional diuraikan sebagai berikut:
pelayanan dan pengembangan bisnis Perbankan
Internasional terus ditingkatkan guna memperoleh Bukopin Trade Finance
kepercayaan dan kepuasan nasabah dalam Bukopin Trade Finance adalah produk pembiayaan
bertransaksi ekspor impor dan transfer valas yang perdagangan yang diberikan Perseroan dalam
kian tahun semakin bertambah. Dengan semakin rangka pembiayaan transaksi jual beli barang
meningkatnya reputasi, Perseroan semakin dapat antara penjual (seller) dan pembeli (buyer) baik
menggalang kerjasama dengan berbagai bank dalam negeri maupun antara Negara. Produk Trade
koresponden di dalam maupun luar negeri dengan Finance meliputi Export Services, Import Services,
jumlah hampir mencapai 600 bank koresponden Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN),
yang tersebar di berbagai kota besar maupun Bank Garansi, Standby L/C dan Flexy Bill. Flexy
pusat perdagangan di berbagai belahan dunia. Bill merupakan champion product Perseroan yang
Segmentasi bisnis Perbankan Internasional nasabah merupakan modifikasi dari produk trade finance
perorangan maupun badan usaha dengan kriteria untuk mengakomodasi transaksi pembayaran
eksportir dan importir, BUMN dan afiliasinya, tagihan bulanan (big bills), seperti pembayaran
badan usaha non BUMN (BUMD, PMA, Group listrik, gas, bahan bakar, dan tagihan lainnya.
Swasta Nasional), individu/perorangan nasabah Rincian Kinerja produk Bukopin Trade Finance
transfer valas. diuraikan sebagai berikut:
Transaksi trade finance selama tahun 2019, mencapai 2.034 transaksi yang berasal dari 96 transaksi
ekspor, 103 transaksi impor, 176 transaksi SKBDN dan 1.659 transaksi Flexy Bill. Jumlah transaksi tersebut
meningkat sebesar 183.68% atau naik sebanyak 1.317 transaksi jika dibandingkan dengan tahun 2018 yang
mencapai 717 transaksi. Peningkatan jumlah transaksi terutama berasal dari transaksi Flexy bill sebanyak
1.659 yang meningkat 378,10% dari tahun lalu.
TINJAUAN OPERASIONAL
Penerimaan fee based income dari transaksi dengan seluruh unit bisnis dan unit pendukungnya.
trade finance selama tahun 2019 mencatatkan Koordinasi yang dilakukan antara lain memonitor
pertumbuhan yang signifikan yaitu sebesar 181,24% cash flow harian dengan meperhatikan mutasi dana
atau Rp80,43 miliar dari Rp44,38 miliar pada nasabah besar dan tren harian nasabah berdasarkan
tahun 2018 menjadi Rp124,81 miliar pada tahun data keuangan internal Perseroan, sebagai
2019. Peningkatan tersebut terutama berasal dari bahan pertimbangan dalam penerapan strategi
produk andalan Bank Bukopin yaitu Flexy Bill, yang pengelolaan likuiditas harian.
berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp66,70
miliar atau meningkat 212,31% dari tahun lalu. Peran sebagai pengelola likuiditas dijalankan secara
Tahun 2019, Bank mengembangkan produk Flexy simultan dengan peran sebagai profit center, yaitu
Bill dengan menfaatkan kemitraan dengan BPJS optimalisasi pendapatan bunga dari transaksi
Kesehatan melalui produk Flexy Health. Bank juga pasar uang dan pasar modal, serta pendapatan non
memanfaatkan kemitraan dengan PGN melalui bunga (fee based income) dari transaksi jual beli
produk Flexy Gas, serta mengembangkan produk valuta asing dan surat berharga. Transaksi dilakukan
Flexy Ritel dengan memanfaatkan kemitraan dengan terutama dengan counterparty yang terdiri dari
PLN dan collecting agent dengan menggunakan Bank Indonesia, bank umum lainnya, sekuritas,
skema Documentary Collection. Kedepan, dan money broker. Transaksi dengan nasabah terus
Perseroan akan terus memperkuat posisi Perseroan dikembangkan untuk meningkatkan fungsi treasury
sebagai intermediasi dalam jasa pelayanan dan sebagai profit center, terutama terkait dengan
pembayaran melalui komersialisasi untuk sumber transaksi jual beli valuta asing, surat berharga
FBI transaksional seperti trade finance dan produk dalam layanan jasa kustodian serta wali amanat.
unggulan Perseroan. Produk dan jasa treasury yang dapat ditawarkan
kepada nasabah antara lain:
Treasury 1. Transaksi jual beli forex (value today, tom, spot,
Tugas utama treasury adalah mengelola likuiditas forward, swap).
Perseroan. Pengelolaan likuiditas dilakukan dalam 2. Deposit on Call (DOC).
rangka penerapan regulasi perbankan sesuai aturan 3. Transaksi jual beli obligasi (pemerintah dan
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Bank korporasi).
Indonesia (BI) serta secara simultan melakukan 4. Jasa kustodi (administrasi surat berharga
optimalisasi profit Perseroan. Treasury dalam nasabah).
menjalankan tugasnya senantiasa berkoordinasi 5. Jasa wali amanat (perwakilan investor).
Transaksi treasury di tahun 2019 masih didominasi oleh transaksi pasar uang (money market), penurunan
volume transaksi sebesar 28,18% selama tahun 2019 dikarenakan treasury fokus untuk menjaga likuiditas
Perseroan sesuai regulasi, ditengah pengetatan kondisi likuiditas pasar yang terjadi di tahun 2019.
Pendapatan Bunga dari Bank Indonesia 96.991 12,63% 70.653 9,73% 26.338 37,28%
Pendapatan Bunga dari Bank Lain 33.381 4,35% 14.907 2,05% 18.474 123,93%
Pendapatan Bunga Obligasi 637.415 83,02% 640.468 88,22% (3.053) -0,48%
Total Pendapatan Bunga Treasury 767.787 100,00% 726.028 100,00% 41.759 5,75%
Jasa dan layanan lainnya yang ditawarkan Perseroan di tahun 2019 mencakup Bisnis Kartu, E-Banking,
Bukopin Prioritas, Bukopin Cash Management, Modul Penerimaan Negara, dan Jasa Perbankan Lainnya.
Bisnis Kartu
Pada tahun 2019, jumlah transaksi kartu debit Bukopin tercatat sebesar 3.794.586 transaksi, hal ini
merupakan kesuksesan implementasi strategi Business to Customer Bank Bukopin. Penggunaan kartu
debit di Indonesia terus mengalami peningkatan dan mendorong pertumbuhan pembayaran elektronik
atau nontunai. Tahun 2018 Perseroan telah merilis kartu debit dengan logo GPN dan kartu debit Mastercard.
Hal ini menunjukkan bahwa Perseoran turut berperan aktif dalam pelaksanaan program National Standard
Indonesian Chip Card Specification (NSICCS) atau Standar Nasional Teknologi Chip (SNTC). Di tengah
pertumbuhan pembayaran elektronik atau nontunai yang tinggi di Indonesia, baik kartu debit maupun
kartu kredit Perseoran menunjukkan kinerja yang cukup baik. Jumlah nominal transaksi kartu debit Bukopin
sebesar Rp4,27 miliar dan kartu kredit Bukopin sebesar Rp2,79 triliun. Di sisi lain, bisnis kartu kredit
selama tahun 2019 terdapat penurunan jumlah transaksi sebesar 20,94% dan penurunan nominal transaksi
mencapai Rp673 miliar.
TINJAUAN OPERASIONAL
E-Banking
Jasa pembayaran tagihan yang dapat dilakukan melalui berbagai jaringan distribusi yang meliputi ATM,
SMS Banking, Internet Banking, dan Phone Banking, sehingga nasabah dapat melakukan transaksi
perbankan kapanpun dan di manapun nasabah berada.
Pada tahun 2019, jumlah transaksi ATM yang dicatatkan Perseroan sebesar 13.202.806 transaksi. Kemudian
untuk layanan Phone Banking sebanyak 132.152 transaksi. Selain itu layanan SMS Banking tercatat
sebanyak 874.952 transaksi di tahun 2019. Jumlah volume dana transaksi ATM sebesar Rp9,48 triliun di
tahun 2019. Jumlah volume dana layanan Phone Banking sebesar Rp111,40 miliar di tahun 2019. Kemudian,
untuk SMS Banking mencatatkan volume dana sebesar Rp696,43 miliar di tahun 2019.
Bukopin Proritas
Bukopin Prioritas ditujukan untuk nasabah dengan saldo simpanan di atas Rp500 juta. Untuk setiap nasabah
Bukopin Prioritas dilayani oleh seorang relationship officer yang membantu nasabah dalam mengelola
asetnya. Jasa yang ditawarkan Bukopin Prioritas meliputi pengelolaan nasabah yang dikemas dalam suatu
perencanaan keuangan yang terarah serta dapat meningkatkan keuntungan dan rasa aman bagi nasabah.
Jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bukopin Prioritas tahun 2019 mencapai sebesar Rp10,80
triliun dengan jumlah nasabah yang tercatat 4.388 nasabah.
Pada tahun 2019, jumlah transaksi Modul Penerimaan Negara (MPN) tercatat sebesar 116.041 transaksi.
Kemudian untuk jumlah volume yang berhasil dihimpun Perseroan melalui Modul Penerimaan Negara
(MPN) ditahun 2019 adalah sebesar Rp4,19 triliun.
Jumlah volume listrik prabayar (prepaid) dan H2H Pertamina yang berhasil dihimpun Perseroan pada tahun
2019 masing-masing sebesar Rp3,09 triliun dan Rp3,50 triliun. Sementara itu, pada tahun yang sama jumlah
volume Virtual Account Giro Bukopin meningkat sebesar Rp34 miliar dari Rp8,89 triliun di tahun 2018
menjadi Rp8,92 triliun di tahun 2019.
TINJAUAN OPERASIONAL
SEGMEN PEMBIAYAAN
Produk dan jasa yang ditawarkan pada segmen Pembiayaan ini berasal dari produk dan jasa Entitas Anak
Perseroan yaitu Bukopin Finance. Jasa yang ditawarkan mencakup Pembiayaan Investasi, Pembiayaan
Modal Kerja, dan Pembiayaan Multiguna.
Selama tahun 2019, produk pembiayaan pada segmen ini mengalami penurunan sebesar 2,35% atau
Rp16,07 miliar, menurun dari Rp683 miliar di tahun 2018 menjadi Rp667 miliar. Penurunan ini berasal dari
pembiayaan multiguna yang mengalami penurunan sebesar 29,36% atau Rp82,43 miliar di tahun 2019.
Sesuai dengan arah kebijakan bisnis Kredit Kepemilikan Mobil (KPM) difokuskan di anak perusahaan
(Bukopin Finance). Untuk mendukung sinergi dengan induk, maka PT Bukopin Finance fokus di Pembiayaan
Multiguna dengan metode joint financing yang terus tumbuh dengan pertumbuhan sebesar 180,24% atau
Rp787,62 miliar dari Rp436,99 miliar menjadi Rp1,22 triliun pada tahun 2019. Pertumbuhan signifikan pada
metode joint financing didukung oleh pertumbuhan pada Pembiayaan Investasi sebesar 259,43% atau
Rp521,81 miliar dari Rp201,14 miliar di tahun 2018 menjadi Rp722,94 di tahun 2019, Pembiayaan Multiguna
tumbuh sebesar 106,34% atau Rp247,22 miliar dari Rp232,48 miliar di tahun 2018 menjadi Rp479,70 miliar di
tahun 2019, Pembiayaan Modal Kerja tumbuh sebesar 69,45% atau Rp2,35 miliar dari Rp3,39 miliar di tahun
2018 menjadi Rp5,73 miliar di tahun 2019, serta pencapaian Pembiayaan Jual Beli (Syariah) sebesar Rp16,25
miliar di tahun 2019.
SEGMEN SYARIAH
Produk dan jasa yang ditawarkan pada segmen pembiayaan ini berasal dari produk dan jasa Entitas Anak
Perseroan yaitu Bank Syariah Bukopin. Produk yang ditawarkan mencakup produk pembiayaan, produk
pendanaan, dan jasa lainnya.
Produktivitas segmen Syariah meliputi produk pembiayaan, produk pendanaan, dan fee based income
disajikan sebagai berikut:
Produk Pembiayaan
Selama tahun 2019, segmen pembiayaan tercatat mencapai Rp4,76 triliun meningkat sebesar Rp512 miliar
atau 12,06% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk pengembangan bisnis ke depan PT Bank Syariah
Bukopin masih tetap fokus pada 5 (lima) segmen usaha yang saat ini masih tumbuh dengan optimal, yakni
kesehatan, pendidikan, pensiunan, konsumer lain dan perdagangan, serta developer kelas menengah.
Produk pembiayaan untuk perdagangan tumbuh baik sebesar Rp48,74 miliar atau 7,50% dari Rp649,82
miliar di tahun 2018 menjadi Rp698,56 miliar di tahun 2019, disusul oleh produk pembiayaan properti dan
konstruksi yang tumbuh sebesar Rp43,02 miliar atau 7,38% dari Rp583,12 miliar di tahun 2018 menjadi
Rp626,14 miliar di tahun 2019.
Adapun rincian terkait kinerja produk pembiayaan Syariah Bukopin ialah sebagai berikut:
TINJAUAN OPERASIONAL
Produk Pendanaan
Selama tahun 2019, segmen Pendanaan tercatat sebesar 208.071 unit rekening meningkat sebesar 7.426 unit
rekening atau 3,70% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya program-
program yang berkesinambungan untuk menambah jumlah customer base yang berimplikasi pada
peningkatan jumlah rekening terutama pada dana murah seperti program blokir tabungan hadiah umrah,
program insentif tabungan, dan program unggulan lainnya.
Selama tahun 2019, segmen Pendanaan tercatat sebesar Rp5,09 triliun meningkat sebesar Rp544 miliar atau
11,96% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp4,54 triliun. Peningkatan terbesar berasal
dari produk Deposito yang tumbuh sebesar Rp644 miliar atau 17,76% dari Rp3,63 triliun di tahun 2018
menjadi Rp4,27 triliun di tahun 2019.
SEGMEN GEOGRAFIS
Segmen Geografis adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada
lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan
risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Perseroan
melaporkan segmen Geografis berdasarkan daerah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan lain-lain.
Produktivitas segmen Geografis meliputi kredit yang diberikan dan simpanan nasabah yang disajikan
sebagai berikut:
Simpanan Nasabah
Untuk segmen Geografis, simpanan nasabah paling besar berasal dari wilayah Jawa sebesar Rp68,48 triliun
atau dengan komposisi 84,73%. Pada tahun 2019, simpanan nasabah meningkat Rp4,66 triliun atau sebesar
6,12% dari Rp76,15 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp80,81 triliun di tahun 2019. Peningkatan simpanan
nasabah terbesar berasal dari wilayah Jawa, Kalimantan dan Sumatera yang masing-masing meningkat
sebesar 6,07%, 36,54% dan 2,05% sedangkan segmen Geografis lain-lain menurun sebesar 8,28%.
TINJAUAN OPERASIONAL
Informasi yang berkaitan dengan Segmen Operasi yang utama dari Bank yaitu Segmen Usaha
Konvensional, Pembiayaan, dan Syariah (Bank dan Entitas Anak) disajikan dalam tabel di bawah ini.
TINJAUAN OPERASIONAL
TINJAUAN OPERASIONAL
PROSPEK USAHA
Optimisme terhadap pemulihan ekonomi Tahun 2019 Perseroan telah meresmikan visi,
global sempat menguat pada triwulan IV-2019. misi, dan budaya perusahaan yang baru. Hal ini
Kesepakatan tahap 1 perundingan perdagangan merupakan bentuk implementasi atas aktivitas
AS-Tiongkok sempat menurunkan ketidakpastian transformasi bisnis dan organisasi Perseroan yang
global dan meningkatkan optimisme pelaku ingin menjadi Lembaga Keuangan pilihan utama
ekonomi terhadap prospek pemulihan ekonomi di Indonesia khususnya pada segmen bisnis Ritel.
global. Optimisme berubah setelah terjadinya Untuk itu Visi Perseroan adalah “Menjadi Lembaga
pandemi Covid-19 yang diprakirakan akan menekan Keuangan Pilihan Utama di Indonesia”. Dalam
pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan menghambat langkah Perseroan menjadi lembaga keuangan
keberlanjutan pemulihan ekonomi global. pilihan utama di industri yang memiliki persaingan
Pertumbuhan ekonomi dunia diprakirakan menjadi yang ketat ini maka Perseroan dituntut untuk terus
3,0% dari prakiraan 3,1% pada tahun 2020 dan memberikan produk dan layanan yang memahami
kemudian meningkat menjadi 3,4% dari prakiraan permasalahan nasabah dan memberikan solusi
semula 3,2% pada tahun 2021. yang tepat kepada nasabah. Untuk itu “Memahami
dan Memberi Solusi kepada Nasabah” ditetapkan
Sementara itu, prospek ekonomi Indonesia sebagai Misi Perseroan. Secara lebih luas
diprakirakan tetap berdaya tahan, meskipun “Memahami dan Memberi Solusi” merupakan
sedikit melambat sejalan dengan melemahnya wujud dari semangat seluruh elemen Perseroan
perekonomian global dan meningkatnya risiko untuk memberikan layanan yang terbaik kepada
tertundanya prospek pemulihan perekonomian seluruh stakeholders, sekaligus sebagai tantangan
dunia. Ancaman penyebaran Covid-19 untuk terus melakukan inovasi, pembaruan dan
mempengaruhi perekonomian Indonesia khususnya pengembangan strategi bisnis sehingga dapat
melalui jalur pariwisata, perdagangan, dan memahami dinamika sekaligus mengembangkan
investasi. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah solusi bagi kebutuhan stakeholders.
merespon dengan melakukan berbagai langkah
perlindungan sosial dan stimulus ekonomi di Untuk mencapai visi dan misi Perseroan, ditetapkan
antaranya melalui pemberlakuan Pembatasan dan diterapkan nilai-nilai budaya perusahaan, yakni
Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah, Integrity (Integritas), Competent (Kompeten), Care
percepatan belanja dan kebijakan mendorong padat (Peduli), Accountable (Akuntabilitas), serta Never
karya, stimulus moneter, serta stimulus sektor Give Up (Pantang Menyerah). Nilai-nilai tersebut
perbankan dan industri perusahaan pembiayaan. disingkat menjadi I CAN yang berarti Saya Bisa
Berbagai stimulus dan paket kebijakan tersebut (diambil dari huruf pertama masing-masing nilai).
memberikan sinyal positif pada pertumbuhan Perseroan berharap nilai-nilai tersebut dapat
ekonomi Indonesia tahun 2020. diimplementasikan oleh setiap karyawan dalam
berperilaku dan menjalankan tugas sehingga dapat
menjadi kebanggaan semua stakeholder.
TINJAUAN OPERASIONAL
Dengan visi dan misi yang baru, Perseroan 4. Peningkatan volume dan kualitas kredit, baik
berupaya untuk memahami dan memberikan penyelesaian kredit bermasalah dan penurunan
solusi yang tepat kepada nasabah. Ditengah Aset yang Diambil Alih (AYDA).
ketidakpastian kondisi ekonomi global dan nasional, 5. Peningkatan produktivas feebase non core,
Perseroan mengambil langkah strategis untuk pengembangan new product trade finance
melanjutkan pengembangan bisnis yang fokus pada (Flexy Bill, Flexy Heath, Flexy Gas, Invoice
bisnis Ritel baik kredit maupun sumber dana yang Financing).
diharapkan dapat mendukung pertumbuhan UMKM 6. Perbaikan struktur sumber dana, baik perbaikan
dan Konsumer, serta penyehatan dan perbaikan komposisi deposan inti, peningkatan CASA,
kualitas kredit. Ke depan, Perseroan konsisten fokus penguatan struktur dana jangka menengah
pada segmen Ritel dan pengembangan bisnis yang panjang serta pengembangan sumber dana non
fokus pada biaya modal yang efisien. Hal tersebut simpanan nasabah.
diwujudkan melalui produktivitas, kualitas, dan 7. Efisiensi dengan optimalisasi sumber daya
pengembangan bisnis transaksional. Perseroan manusia yang ada.
akan meningkatkan produktivitas feebase non 8. Proses bisnis dan layanan yang berkualitas
core serta pengembangan produk trade finance. dan prudent.
Strategi perbaikan kualitas diantaranya dengan 9. Pengembangan teknologi dan informasi.
perbaikan struktur dana, perbaikan kualitas kredit, 10. Sumber daya manusia yang produktif
serta penurunan Aset yang Diambil Alih (AYDA). dan berkompeten.
Perseroan senantiasa untuk memberikan layanan 11. Penerapan manajemen risiko dan pengendalian
yang berkualitas serta prudent dan bersinergi internal yang berkualitas dan berbudaya patuh.
dengan perusahaan anak. 12. Penguatan implementasi Good Corporate
Governance (GCG) pada seluruh bidang dan
Arah kebijakan manajemen yang akan jenjang organisasi.
diimplementasi dalam rangka pengembangan 13. Pertumbuhan non organic melalui
bisnis dan pencapaian Rencana Bisnis tahun 2020 pengembangan Perusahaan Anak.
adalah sebagai berikut:
1. Penguatan permodalan dan strategi Dengan menerapkan fokus pada arah kebijakan
pengembangan bisnis yang fokus pada biaya manajemen serta disiplin dalam implementasi
modal yang efisien. strategi tersebut dan tetap mempertimbangkan
2. Pengembangan bisnis yang fokus dan disiplin prospek perekonomian di atas, Perseroan optimis
pada segmen Ritel, baik kredit maupun akan memiliki prospek yang baik di masa yang akan
sumber dana. datang. Hal ini didukung dengan kekuatan-kekuatan
3. Ekspansi kredit dengan ATMR rendah. Perseroan yang dimiliki saat ini, antara lain memiliki
pengalaman di segmen Ritel dan manajemen yang
solid, berpengalaman dan profesional.
STRATEGI KE DEPAN
Tahun 2020 Perseroan fokus dan disiplin pada pensiunan PNS/TNI/Polri, PNS aktif dan pensiunan
pengembangan bisnis Ritel dengan penguatan BUMN, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), dan
value proposition melalui peningkatan produktivitas Kredit Kepemilikan Kendaraan (KPM) melalui
pada seluruh sumber daya, melanjutkan perbaikan sinergi dengan perusahaan anak Bukopin Finance,
kualitas struktur bisnis, dan pengembangan bisnis sedangkan pada segmen UMKM ekspansi kredit
transaksional yang kompetitif dan prudent. difokuskan pada pembiayaan kredit produktif
pada segmen unggulan. Untuk meningkatkan
Kebijakan pengembangan sumber dana akan daya saing di segmen Konsumer, Perseroan fokus
difokuskan pada peningkatan produktivitas point pada percepatan proses dengan pemanfaataan
of sales, strategi penurunan cost of fund dengan teknologi informasi dan simplifikasi proses antara
penjualan CASA, peningkatan deposito ritel, dan lain melalui otomasi akuisisi nasabah dengan
peningkatan komposisi dana jangka menengah dan penggunaan e-form dan sentralisasi proses
panjang dengan program apreasiasi dan komitmen akseptasi/loan approval kredit konsumer secara
blokir. Pada nasabah corporate strategi yang bertahap. Pertumbuhan kredit segmen Komersial
menjadi fokus adalah memperkuat aliansi strategis diarahkan sebagai penyeimbang dan lebih
yang saat ini telah dibangun dengan berbagai mitra bersifat replacement.
startegis, penajaman strategi follow the money
untuk nasabah komersial, program kerjasama Pada segmen transaksional, Perseroan fokus pada
operasional bank dengan skema bundling untuk komersialisasi produk eksisting, memperkuat
nasabah corporate sebagai underlying penempatan posisi Perseroan dalam pembayaran listrik,
dana, yaitu dengan bundling payroll, penggunaan dan peningkatan penjualan fee based non core.
layanan Bukopin Cash Mangement, kerjasama host Perseroan juga meningkatkan kerjasama mitra
to host pembayaran dan layanan jasa lain seperti LC strategis (biller) dan memperkuat produk e-channel
SKBDN, Bank Garansi dan Flexy Bill. saat ini sebagai platform pembayaran multi
biller. Saat ini Perseroan telah memiliki produk-
Selain itu dilakukan program peningkatan loyalitas produk fee based yang cukup komprehensif dan
nasabah dengan program high tea/gathering kompetitif. Produk seperti Flexy Bill, Flexy Gas,
nasabah secara berkala di skala lokal. Untuk Flexy Health dan Invoice Financing masih menjadi
meningkatkan produk dan brand image Perseroan produk unggulan, disisi lain penjualan fee based
maka program komunikasi pemasaran senantiasa income non core akan terus digiatkan seperti
dilakukan melalui platform konvensional (mass bank garansi, wealth management, bank kustodi,
media) serta memanfaatkan platform digital dan wali amanat, forex, serta layanan public service
social media. Dengan demikian diharapkan dapat non PLN, dan lain-lain. Pengembangan fee based
diperoleh struktur dana pihak ketiga yang lebih non core terus dikembangkan untuk menurunkan
stabil dengan tingkat biaya dana yang lebih efisien ketergantungan pada beberapa produk fee based
serta tetap memperhatikan kecukupan likuiditas. tertentu. Untuk meningkatkan daya saing di industri
perbankan, Perseroan berkomitmen untuk terus
Kebijakan penyaluran atau ekspansi kredit tahun mengembangkan pelayanan terbaik bagi nasabah,
2020 tetap konsisten pada ekspansi kredit secara meningkatkan Service Level Agreement (SLA) dan
selektif dan fokus pada segmen Ritel dengan kecepatan proses, serta memberikan solusi terbaik
ATMR rendah, yaitu segmen Konsumer dan bagi nasabah. Hal ini dicapai melalui penguatan
UMKM. Pada segmen Konsumer, Perseroan tetap bisnis proses dan digitalisasi proses internal.
fokus pada pembiayaan kredit personal, yaitu
TINJAUAN
KEUANGAN
KINERJA KEUANGAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TINJAUAN KEUANGAN
91.359 8.905
100.264
95.644
87.049
8.594
ASET
Total aset Perseroan pada tahun 2019 tercatat sebesar Rp100,26 triliun meningkat 4,83% atau sebesar
Rp4,62 triliun dibandingkan tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp95,64 triliun. Peningkatan total aset
tersebut khususnya berasal dari peningkatan kredit yang diberikan dan pembiayaan/piutang Syariah-neto
sebesar Rp3,47 triliun atau meningkat 5,39% menjadi Rp67,84 triliun di tahun 2019, peningkatan surat
berharga neto sebesar 15,65% menjadi Rp9,07 triliun serta peningkatan aset lain-lain neto sebesar Rp2,40
triliun atau 34,73% menjadi Rp9,31 triliun di tahun 2019 yang terutama berasal dari peningkatan atas
pembiayaan transaksi perdagangan produk flexy dan invoice financing. Peningkatan aset Perseroan juga
didukung oleh peningkatan simpanan nasabah sebesar 6,12% atau Rp4,66 triliun menjadi Rp80,81 triliun.
ASET KEUANGAN
Aset keuangan Perseroan di tahun 2019 mencapai Rp87,67 triliun, meningkat 2,72% atau sebesar Rp2,32
triliun dibandingkan tahun 2018 yang mencapai Rp85,35 triliun. Peningkatan tersebut terutama berasal
dari peningkatan kredit yang diberikan dan pembiayaan/piutang Syariah-neto sebesar Rp3,47 triliun atau
meningkat 5,39% menjadi Rp67,84 triliun di tahun 2019, peningkatan surat berharga neto sebesar 15,65%
menjadi Rp9,07 triliun, di sisi lain pos penempatan pada Bank lndonesia dan Bank Lain serta Surat berharga
yang dibeli dengan janji dijual kembali-neto mengalami penurunan masing-masing sebesar Rp1,51 triliun
dan Rp1,00 triliun dibandingkan tahun 2018, hal tersebut merupakan bagian dari strategi Perseroan dalam
mengelola likuiditas dengan menempatkan pada instrumen aset keuangan yang memberikan imbal hasil
paling optimal.
Aset Keuangan
Aset non keuangan Perseroan meningkat 22,35% atau Rp2,30 triliun dari Rp10,30 triliun menjadi Rp12,60
triliun di 2019. Peningkatan aset non keuangan terutama berasal dari peningkatan aset lain-lain neto sebesar
Rp2,40 triliun atau 34,73% menjadi Rp9,31 triliun di tahun 2019 yang terutama berasal dari peningkatan atas
pembiayaan transaksi perdagangan produk flexy dan invoice financing. Pembiayaan transaksi perdagangan
terdiri dari tagihan perdagangan UPAS, tagihan flexy gas, flexy bill, dan flexy health, serta tagihan invoice
financing. Dengan fasilitas ini debitur dapat memperoleh pembiayaan jangka pendek dari Bank baik untuk
kebutuhan pembayaran tagihan listrik big bill ke PLN (flexy bill) maupun tagihan gas ke PGN (flexy gas),
selain itu melalui fasilitas flexy health debitur dapat mengajukan pembiayaan dengan underlying tagihan
ke BPJS.
TINJAUAN KEUANGAN
Pada tahun 2019, total Liabilitas Perseroan sebesar Liabilitas keuangan Perseroan meningkat Rp4,34
Rp91,36 triliun meningkat sebesar 4,95% atau triliun atau sebesar 4,99% dari Rp86,93 triliun pada
sebesar Rp4,31 triliun dari tahun 2018 yang tercatat tahun 2018 menjadi Rp91,27 triliun pada tahun
sebesar Rp87,05 triliun. Peningkatan Liabilitas 2019. Peningkatan terbesar berasal dari simpanan
berasal dari peningkatan simpanan nasabah sebesar nasabah sebesar Rp4,66 triliun atau sebesar 6,12%
Rp4,66 triliun atau 6,12% menjadi Rp80,81 triliun, dari tahun 2018, peningkatan dari surat berharga
peningkatan surat berharga yang dijual dengan janji yang dijual dengan janji dibeli kembali-neto sebesar
dibeli kembali-neto sebesar Rp2,67 triliun menjadi Rp2,67 triliun atau 166,08% dari Rp1,61 triliun di
Rp4,27 triliun di akhir tahun 2019 serta peningkatan tahun 2018 menjadi Rp4,27 triliun di tahun 2019
liabilitas segera sebesar Rp192 miliar dari Rp297 serta peningkatan liabilitas segera sebesar Rp192
miliar di tahun 2018 menjadi Rp489 miliar di tahun miliar menjadi Rp489 miliar di akhir tahun 2019, di
2019, disisi lain terdapat penurunan pada pos sisi lain terdapat penurunan pada pos simpanan
simpanan bank lain sebesar Rp1,97 triliun menjadi bank lain dan pinjaman diterima yang masing-
Rp1,15 triliun di akhir tahun 2019 serta penurunan masing sebesar Rp1,97 trilun dan Rp207 miliar
pada pos surat berharga yang diterbitkan sebesar yang disebabkan aktivitas pengelolaan likuiditas
Rp1,50 triliun yang dikarenakan perseroan telah bank untuk mendapatkan imbal hasil yang optimal.
melakukan pelunasan pokok sekaligus kupon Selain itu terdapat penurunan pada pos surat
terakhir Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Tahap berharga yang diterbitkan sebesar Rp1,50 triliun
I Tahun 2012 sebesar Rp1,5 triliun yang jatuh tempo yang disebabkan pelunasan Obligasi Subordinasi
pada triwulan 1 tahun 2019, selama jangka waktu Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012 yang telah jatuh
Obligasi Subordinasi tersebut perseroan dapat tempo pada triwulan 1 tahun 2019.
menjaga reputasi dan kepercayaan investor dengan
memenuhi semua kewajiban sebagai emiten
dan tepat waktu dalam pembayaran kupon dan
pelunasan pokok.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas non keuangan Perseroan menurun Rp27 miliar atau sebesar 23,24% dari Rp116 miliar di 2018
menjadi Rp89 miliar di 2019 yang disebabkan penurunan utang pajak terutama pada pos-pos pajak
penghasilan pasal 23 dan 4 ayat 2 serta utang pajak lainnya.
TINJAUAN KEUANGAN
EKUITAS
Total ekuitas Perseroan pada tahun 2019 meningkat Rp311 miliar atau sebesar 3,62% dari Rp8,59 triliun
pada tahun 2018 menjadi Rp8,91 triliun di tahun 2019. Peningkatan total ekuitas terutama berasal dari
peningkatan saldo laba sebesar 8,69% atau Rp256 miliar dari Rp2,95 triliun menjadi Rp3,20 triliun di
akhir tahun 2019 dan peningkatan dari pos Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas surat-surat
berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual dan nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain-
setelah pajak tangguhan sebesar 130,92% atau sebesar Rp55 miliar.
Ekuitas
TINJAUAN KEUANGAN
217
19
190
216 16
134
TINJAUAN KEUANGAN
Pendapatan (Beban) operasional lainnya-neto membaik 21,62% atau sebesar Rp529 miliar dari Rp2,45 triliun
di 2018 menjadi Rp1,92 triliun di tahun 2019. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan operasional
lainnya terutama bersumber dari peningkatan provisi dan komisi lainnya sebesar Rp93 miliar serta
penurunan beban operasional lainnya sebesar Rp529 miliar atau 16,37%, hal ini sejalan dengan langkah
perbaikan kualitas kredit perseroan selama tahun 2019 dan program efisiensi.
LABA OPERASIONAL
Laba operasional Perseroan tahun 2019 sebesar Rp96 Miliar menurun Rp49 miliar atau 33,95% dari Rp145
miliar di 2018. Penurunan ini disebabkan penurunan pendapatan bunga dan syariah-neto sebesar Rp579
miliar atau 22,31% serta peningkatan biaya operasional lainnya sebesar Rp42 miliar atau 1,52%, di sisi
lain terdapat perbaikan pada pos penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan-neto, di mana
tahun 2019 perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp102 miliar dari sebelumnya pada tahun
2018 membukukan beban sebesar Rp467 miliar, hal ini sejalan dengan langkah perbaikan kualitas kredit
perseroan selama tahun 2019.
Laba Operasional
Total Pendapatan (beban) non operasional–neto di 2019 sebesar Rp38 miliar atau menurun Rp33 miliar dari
tahun 2018 yang mencapai Rp71 miliar, penurunan berasal dari penurunan keuntungan dari penjualan
agunan yang diambil alih sebesar Rp2 miliar, walaupun demikian selama tahun 2019 perseroan mampu
menurunkan AYDA sebesar Rp681 miliar, selain itu terdapat penurunan pada pos lain-lain neto yang
terdiri dari denda yang timbul dari transaksi perpajakan, komitmen kredit, dan lain-lain yang menurun
sebesar Rp32 miliar menjadi Rp17 miliar di tahun 2019, penurunan tersebut diimbagi oleh peningkatan
keuntungan dari penjualan aset tetap yang meningkat mencapai Rp2 miliar atau 39,52% menjadi Rp5 miliar
di tahun 2019.
Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan tahun 2019 mencapai Rp134 miliar atau mengalami penurunan
sebesar 38,15% atau Rp83 miliar dari Rp216 miliar di 2018. Penurunan tersebut berasal dari penurunan laba
operasional dan pendapatan non operasional Perseroan.
TINJAUAN KEUANGAN
Beban pajak penghasilan-neto di tahun 2019 mengalami penurunan sebesar Rp109 miliar atau sebesar
414,64% dibandingkan tahun 2018. Penurunan tersebut berasal dari beban pajak penghasilan kini sebesar
Rp42 miliar dan penyesuaian pajak tahun lalu sebesar Rp120 miliar yang terutama berasal dari persetujuan
Pajak atas permohonan restitusi PPh badan yang diajukan Bank.
Laba bersih tahun berjalan Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp26,78 miliar atau 14,10% dari
Rp189,98 miliar di tahun 2018 menjadi Rp216,75 miliar di tahun 2019. Adapun laba tahun berjalan tersebut
terdiri dari:
1. Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang mencapai
Rp216,32 miliar di tahun 2019, meningkat Rp26,73 miliar atau 14,10% dari Rp189,60 miliar di tahun 2018;
dan
2. Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali mencapai
Rp425 juta di tahun 2019, meningkat Rp50 juta atau 13,33%.
Pada tahun 2019 Perseroan mencatat keuntungan komprehensif lain neto sebesar Rp94 miliar, menurun
sebesar Rp95 miliar atau 50,10% dari tahun 2018. Penurunan tersebut terutama berasal dari perubahan
surplus revaluasi aset tetap dan pajak penghasilan terkait pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi, yang
diimbangi dengan peningkatan pada pos nilai wajar surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk
dijual dan nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.
Total penghasilan komprehensif tahun 2019 Perseroan mencapai Rp311,05 miliar, mengalami penurunan
sebesar Rp68,04 miliar atau 17,95% dari Rp379,09 miliar di 2018. Adapun penghasilan komprehensif tahun
berjalan tersebut terdiri dari:
1. Penghasilan komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang
mencapai Rp311,05 miliar.
2. Penghasilan komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali
yang mencapai Rp443 juta tahun 2019 menurun Rp83 juta atau 15,78% dari Rp526 juta pada tahun 2018.
TINJAUAN KEUANGAN
Laba per saham dasar/dilusian mengalami peningkatan Rp2 atau sebesar 14,14% dari Rp16 di tahun 2018
menjadi Rp19 di tahun 2019. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan laba bersih tahun berjalan.
Penurunan kas dan setara kas tahun 2019 adalah sebesar Rp1,30 triliun sehingga saldo kas dan setara kas
pada akhir tahun 2019 adalah sebesar Rp10,66 triliun menurun 10,84% dibandingkan tahun 2018 sebesar
Rp11,96 triliun. Penurunan tersebut terutama berasal dari arus kas untuk investasi. Arus kas Perseroan
selama 2019 diuraikan sebagai berikut:
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
operasi untuk tahun 2019 adalah sebesar Rp2,14 investasi pada tahun 2019 sebesar Rp442 miliar,
triliun atau naik sebesar Rp4,02 triliun dibandingkan menurun sebesar Rp3,06 triliun atau 116,88%
tahun 2018. Kenaikan ini sebagian besar berasal dari dari tahun 2018. Penurunan terbesar berasal dari
kenaikan simpanan nasabah sebesar Rp4,80 triliun. penerimaan surat-surat berharga yang dibeli
dengan janji dijual kembali yang telah jatuh tempo
sebesar Rp12,01 triliun atau turun sebesar Rp2,09
triliun dibandingkan tahun lalu dan penerimaan
dari surat berharga yang jatuh tempo sebesar
Rp578 miliar atau turun sebesar Rp3,11 triliun
dibandingkan tahun lalu.
Pada tahun 2019 arus kas masuk bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp1,25 triliun,
meningkat sebesar Rp977 miliar atau 361,80% dari tahun 2018. Arus kas masuk terbesar berasal dari
penerimaan dari surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali sebesar Rp35,36 triliun. Di sisi
lain, arus kas keluar terbesar berasal dari pembayaran atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli
kembali sebesar Rp32,41 triliun.
TINJAUAN KEUANGAN
Rentabilitas Perseroan diukur melalui Sejak tahun 1998, Pemerintah menjamin kewajiban
rasio-rasio berikut: bank umum meliputi giro, tabungan, deposito
Rasio Rentabilitas Bank Bukopin berjangka, deposito on call, obligasi, surat berharga,
Uraian 2019 2018 pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima,
ROA 0,13% 0,22% Letters of Credit, akseptasi, swap mata uang, dan
ROE 3,17% 2,95%
liabilitas kontinjensi lainnya seperti bank garansi,
NIM 2,08% 2,83%
standby Letters of Credit, performance bonds, dan
kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalam
BOPO 98,98% 98,41%
keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan
Pada Tahun 2019, Perseroan mencatatkan Return on kewajiban kepada direktur, komisaris, dan pihak
Asset (ROA) sebesar 0,13% menurun dibandingkan terkait dengan Bank.
tahun 2018 sebesar 0,22%. Nilai Return on Equity
(ROE) Perseroan tahun 2019 sebesar 3,17% Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik
meningkat dibandingkan tahun 2018 sebesar Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66
2,95%, hal ini sejalan dengan peningkatan laba Tahun 2008 tentang besaran nilai simpanan yang
setelah pajak yang meningkat sebesar 14,10% dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan.
atau Rp27 miliar. Sedangkan Net Interest Margin
(NIM) mengalami penurunan menjadi 2,08% dari Berdasarkan Peraturan tersebut, nilai simpanan
2,83% pada tahun 2018. Selain itu, rasio BOPO yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank
tetap terjaga dibawah 100%, yaitu sebesar 98,98%. yang semula berdasarkan Undang-Undang No.
Hal ini menunjukkan efisiensi Bank yang diperoleh 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100 juta
melalui perbaikan bisnis proses dan optimalisasi diubah menjadi maksimum Rp2 miliar.
sumber daya, perbaikan kualitas kredit, dan
peningkatan profitabilitas. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia
No. 7 Tahun 2009, Perusahaan Pemerintah pengganti
Dari rasio-rasio yang telah diuraikan sebelumnya, Undang-Undang tentang Lembaga Penjaminan
Perseroan telah memiliki kemampuan untuk Simpanan telah ditetapkan menjadi Undang-
menghasilkan laba dan tingkat efektivitas yang baik Undang sejak tanggal 13 Januari 2009.
dalam menjalankan kegiatan operasional Bank.
Kemampuan membayar utang juga dapat tercermin berdasarkan peringkat dari efek-efek yang diterbitkan
Perseroan yaitu Obligasi. Obligasi yang diterbitkan secara rutin dinilai oleh lembaga pemeringkatan guna
mendukung kelayakan. Kualitas obligasi sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan penerbit obligasi
dalam membayar obligasi nya pada saat jatuh tempo dan kemampuannya membayar bunga atau kupon
selama jangka waktu penerbitan obligasi tersebut. Obligasi yang diterbitkan dicatatkan di Bursa Efek
Indonesia, Perseroan menggunakan Pefindo sebagai lembaga pemeringkat.
Obligasi
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank idBBB (Pefindo) idA- (Single A Minus; Stable
Bukopin Tahap II Tahun 2017 Outlook) (Pefindo)
Arti Peringkat
Lembaga
Peringkat Arti Peringkat
Pemeringkat
PEFINDO idA Kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas
efek utang tersebut, dibandingkan dengan Obligor lainnya di Indonesia, adalah
kuat. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan terpengaruh oleh
perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi, dibandingkan dengan efek utang yang
peringkatnya lebih tinggi.
KOLEKTIBILTAS PIUTANG
Kolektibilitas Kredit Perseroan terlihat dari total kredit bermasalah (Non Performing Loan-NPL). Pada 31
Desember 2019 dan 2018, Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan-NPL) Bruto masing-masing
sebesar 5,99%, dan 6,67%. Rasio NPL netto masing-masing sebesar 4,45% dan 4,75% pada tanggal 31
Desember 2019 dan 2018. Perseroan telah melakukan pemantauan secara aktif terhadap perkembangan
kualitas piutang, khususnya kredit yang telah disalurkan.
Perseroan terus melakukan upaya dalam hal pengendalian risiko kredit sehingga tingkat kolektibilitas kredit
yang diberikan tetap terjaga salah satunya dengan perbaikan kualitas aset secara bertahap, perbaikan
diversifikasi portofolio ke arah pertumbuhan sektor yang lebih sehat, perbaikan infrastruktur dan bisnis
proses, peningkatan kapabilitas sumber daya manusia di bidang perkreditan, serta perbaikan policy
dan procedure.
Kualitas kredit konsolidasian yang diberikan berdasarkan jenis, mata uang, dan kolektibilitas diuraikan ke
dalam tabel sebagai berikut:
TINJAUAN KEUANGAN
Dalam
Kurang
Keterangan Lancar Perhatian Diragukan Macet Total
Lancar
Khusus
Rupiah:
Modal Kerja 19.999.391 7.133.555 56.837 474.186 1.836.702 29.500.671
Investasi 15.306.108 4.677.257 52.157 90.638 555.775 20.681.935
Konsumsi 14.471.904 1.048.628 100.788 175.804 581.706 16.378.830
Program Pemerintah 79.449 232 - - 6.473 86.154
Sindikasi - - - 126.123 4.349 130.472
Direksi dan Karyawan 98.526 - - - - 98.526
Total Rupiah 49.955.378 12.859.672 209.782 866.751 2.985.005 66.876.588
Penyisihan Kerugian (402.187) (207.466) (26.044) (109.178) (937.015) (1.681.890)
Penurunan Nilai
Neto 49.553.191 12.652.206 183.738 757.573 2.047.990 65.194.698
Mata Uang Asing:
Modal Kerja 158.862 - - - 87.263 246.125
Investasi 1.432.894 723.402 - - - 2.156.296
Konsumsi 1.997 - - - - 1.997
Sindikasi - 264.539 - - - 264.539
Total Mata Uang Asing 1.593.753 987.941 - - 87.263 2.668.957
Penyisihan Kerugian (902) (9.074) - - (17.906) (27.882)
Penurunan Nilai
Neto 1.592.851 978.867 - - 69.357 2.641.075
Total 51.146.042 13.631.073 183.738 757.573 2.117.347 67.835.773
Komposisi 75,40% 20,09% 0,27% 1,12% 3,12% 100,00%
Perseroan melakukan investasi barang modal dalam bentuk Tanah, Bangunan, Perabot dan Peralatan
Kantor, Kendaraan Bermotor, Prasaran Bangunan, dan Aset dalam Konstruksi. Investasi barang modal ini
bertujuan untuk mendukung kelancaran kegiatan operasional Bank.
Pada tahun 2019, jumlah investasi barang modal sebesar Rp98 miliar. Kegiatan investasi barang modal
tersebut dalam bentuk penambahan tanah sebesar Rp19 miliar, bangunan sebesar Rp17 miliar, perabot dan
peralatan kantor sebesar Rp16 miliar, kendaraan bermotor sebesar Rp1 miliar, prasarana dan bangunan
sebesar Rp21 miliar dan aset dalam konstruksi sebesar Rp24 miliar.
TINJAUAN KEUANGAN
Pada tanggal 31 Desember 2019 tidak terdapat tagihan dan liabilitas derivatif. Rincian transaksi derivatif atas
swap mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2018
Pihak
Nilai Kontrak Nilai Wajar Tagihan Derivatif Liabilitas Derivatif
Pihak Ketiga
Swap Mata Uang Asing Dolar
Amerika Serikat:
PT Moratel Indonesia 2.274 2.161 113 -
Total 2.274 2.161 113 -
Perseroan melakukan investasi pada sejumlah obligasi perusahaan lain dengan tujuan meningkatkan
profitabilitas dan kinerja Bank, adapun sumber dana untuk melakukan kegiatan investasi tersebut berasal
dari dana yang dimiliki Perseroan.
Rincian Investasi
Peringkat
Uraian Tanggal Jatuh Tempo
31 Desember 2019 31 Desember 2018
Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance tahap 22 Maret 2020 idAAA idAAA
V Tahun 2017 Seri B
Obligasi Berkelanjutan III Bank Tabungan 13 Juli 2020 idAA+ idAA+
Negara Tahun 2017 Tahap I Seri A
Obligasi Berkelanjutan II Wahana Ottomitra 22 Agustus 2020 AA-(idn) AA-
Multiartha Tahap II Tahun 2017 Seri B
Obligasi II Bank Maluku Tahun 2017 Seri B 08 Desember 2020 A(idn) A(idn)
Obligasi Berkelanjutan I Bank DKI Tahap I 30 Juni 2021 idAA- idA+
Tahun 2016
Obligasi IV Bank Lampung 7 Juli 2022 A(idn) idA-
Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I 11 Juli 2022 idA- idA-
Tahun 2017
Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria 2018 5 Juni 2021 idA- idA-
Seri A
Obligasi MTM Bank Jambi Tahap II Tahun 2017 6 Juni 2020 A(idn) idA-
Obligasi MTN Tahap II Bank Sumitomo Mitsui 14 Juni 2020 idAAA idA+
Obligasi MTN I Bank Danamon 2019 6 Maret 2020 idAAA -
Obligasi Clipan Finance Indonesia Tahun 2018 28 Maret 2021 idAA- idAA-
Wesel SKBDN 7 November 2019 s.d 10 Oktober Tanpa peringkat* Tanpa peringkat*
2020
Obligasi Pemerintah-Rupiah 15 Juni 2021 s.d 15 Februari Tanpa peringkat* Tanpa peringkat*
2038
Obligasi Pemerintah-Dolar Amerika Serikat 17 Oktober 2023 s.d 29 Maret Baa3 Baa3
2027
Obligasi Sukuk Ijarah Negara Indonesia 15 September 2020 s.d 15 Tanpa peringkat* Tanpa peringkat*
Februari 2023
Sertifikat Bank Indonesia 3 Januari 2020 s.d 14 Agustus Tanpa peringkat* Tanpa peringkat*
2020
Sukuk Bank Indonesia 9 Januari 2020 Tanpa peringkat* Tanpa peringkat*
*Surat berharga yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia dan Bank Indonesia, sesuai regulasi merupakan instrumen bebas risiko
(zero risk).
Peringkat untuk obligasi yang terdaftar di Bursa Efek lndonesia berdasarkan peringkat yang dilaporkan
oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan PT Fitch Ratings Indonesia, sedangkan peringkat untuk
obligasi lain yang tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan peringkat obligasi yang dilaporkan
oleh Moody’s dan Fitch Ratings.
EKSPANSI AKUISISI
Selama tahun 2019 Bank Bukopin tidak melakukan Selama tahun 2019, Bank Bukopin tidak melakukan
kegiatan ekspansi. kegiatan akuisisi.
TINJAUAN KEUANGAN
Di tengah tekanan ekonomi, secara umum pencapaian target indikator keuangan penting Bank Bukopin di
2019 menunjukkan hasil yang baik, dengan pencapaian Aset, Kredit, Simpanan nasabah, dan Laba bersih
masing-masing sebesar 99,81%; 100,68%; 104,48%; dan 90,99%.
PROYEKSI 2020
Memasuki tahun 2020, Perseroan Bank telah menyusun Rencana Bisnis Bank dengan mempertimbangkan
kondisi ekonomi saat ini dan proyeksi perekonomian di tahun 2020, baik dari segi makro maupun mikro.
Dengan tantangan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar, Perseroan mengambil langkah strategis untuk
melanjutkan pengembangan bisnis yang fokus pada bisnis Ritel, baik kredit maupun sumber dana yang
diharapkan dapat mendukung pertumbuhan bisnis UMKM, serta penyehatan dan perbaikan kualitas kredit
ke depan. Perseroan konsisten fokus pada segmen Ritel dan pengembangan bisnis yang fokus pada biaya
modal yang efisien, serta penyaluran kredit secara selektif. Ke depan, Perseroan juga akan meningkatkan
poduktivitas produk unggulan seperti flexy produk serta invoice financing. Rencana Bisnis Bank tersebut
diuraikan sebagai berikut:
TINJAUAN KEUANGAN
Berdasarkan Anggaran Dasar Bank tentang Penggunaan Laba dan Pembagian Dividen, maka kebijakan
pembagian dividen yang diterapkan Bank disesuaikan dengan kemampuan Bank berdasarkan keputusan
yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan
kondisi keuangan dan tingkat kesehatan keuangan, serta peraturan mengenai permodalan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di bidang perbankan. Pembagian dividen tersebut tergantung kepada
kinerja dan kondisi keuangan Perseroan.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 22 Mei 2019, pemegang saham setuju untuk tidak
membagikan dividen. Adapun untuk kinerja keuangan tahun buku 2019 akan diputuskan pada RUPS
tahun 2020.
Pembayaran Dividen
Dividen
Dividen Tunai Laba Bersih Dividend
Tahun per Tanggal Tanggal
(miliar (miliar Payout
Buku Lembar Pengumuman Pembayaran
Rupiah) Rupiah) Ratio
Saham
2018 - 190 - - 22 Mei 2019 -
2017 - 136 - - 22 Mei 2018 -
2016 326 1.087 35,87 30% 12 Mei 2017 09 Juni 2017
TINJAUAN KEUANGAN
Rencana Penggunaan
Nilai Realisasi Hasil Penawaran Realisasi Penggunaan
Dana Menurut
Terbatas Dana
Prospektus
Sisa Dana
Jenis
Tanggal Modal Kerja Hasil
Penawaran
Efektif Jumlah Hasil Biaya Kegiatan Penawaran
Terbatas Hasil Pembiayaan
Penawaran Penawaran Usaha Total Total Terbatas
Bersih Kredit Mikro
Terbatas Terbatas Pembiayaan
Bank
Penawaran 28 1.405.000 9.515 1.395.485 1.395.485 1.395.485 1.395.485 1.395.485 0
Obligasi Februari
Subordinasi 2017
Berkelanjutan
II Bank
Bukopin
Tahap II
Tahun 2017
Pada tanggal 30 Juni 2015, Bank menerbitkan dan akan ada di kemudian hari, baik barang bergerak
mencatatkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II maupun barang tidak bergerak sesuai dengan
Bank Bukopin Tahap I tahun 2015 sebesar Rp400.000 ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-
dengan tingkat bunga tetap sebesar 12% per tahun Undang Hukum Perdata.
dan berjangka waktu 7 (tujuh) tahun sejak tanggal
emisi. Obligasi ini dicatat di Bursa Efek Indonesia. Perjanjian obligasi subordinasi mencakup beberapa
Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. pembatasan, antara lain mengenai larangan
Pembayaran bunga obligasi pertama telah dilakukan pengurangan modal dasar, modal ditempatkan
pada tanggal 30 September 2015, sedangkan dan modal disetor, penggabungan dan atau
pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh peleburan usaha, transaksi dengan pihak berelasi,
tempo pokok obligasi akan dilakukan pada tanggal pinjaman, dan penerbitan obligasi. Selama tahun
30 Juni 2022. yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2019 dan 2018, Bank telah memenuhi ketentuan
Pada tanggal 28 Februari 2017, Bank menerbitkan tentang pembatasan-pembatasan kewajiban-
dan mencatatkan Obligasi Subordinasi kewajiban sebagaimana disepakati dalam Perjanjian
Berkelanjutan II Perseroan Tahap II tahun 2017 Perwaliamanatan. Selama tahun yang berakhir
sebesar Rp1.405.000 juta dengan tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Bank
tetap sebesar 11% per tahun dan berjangka waktu telah melakukan pembayaran bunga obligasi secara
7 (tujuh) tahun sejak tanggal emisi. Obligasi ini tepat waktu.
dicatat di Bursa Efek Indonesia. Bunga obligasi
dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran bunga Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018,
obligasi pertama telah dilakukan pada tanggal 29 terdapat obligasi subordinasi Bank yang dimiliki
Mei 2017, sedangkan pembayaran bunga obligasi oleh pihak berelasi dengan nilai nominal masing-
terakhir sekaligus jatuh tempo pokok obligasi akan masing sebesar Rp54.650 juta dan Rp78.975 juta.
dilakukan pada tanggal 28 Februari 2024.
Untuk keperluan perhitungan rasio Kewajiban
Bank menerbitkan obligasi subordinasi untuk Penyediaan Modal Minimum (KPMM), obligasi
mengembangkan pembiayaan dan memperkuat subordinasi di atas diperhitungkan sebagai
struktur pendanaan jangka panjang Bank. modal pelengkap setelah Bank menerima surat
persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan No.
Obligasi subordinasi ini tidak dijamin dengan suatu S-56/PB.31/2015 tanggal 7 Juli 2015 dan dari Bank
agunan khusus, akan tetapi dijamin dengan seluruh Indonesia No. 14/24/DPB1/TPB1-4 tanggal 14
harta kekayaan Bank, yang telah ada maupun yang Maret 2012.
TINJAUAN KEUANGAN
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, di mana
persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak yang
tidak berelasi.
Berdasarkan ketentuan tersebut, pihak-pihak berelasi dan sifat hubungannya dengan Bank diuraikan
sebagai berikut:
Adapun nama dan sifat dari hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
REALISASI TRANSAKSI
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank dan entitas anaknya melakukan transaksi-transaksi tertentu
dengan pihak-pihak berelasi.
Rincian saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 yang
diuraikan dalam tabel sebagai berikut:
Pihak-Pihak Berelasi
LIABILITAS
Giro 49.489 40.452
Tabungan 19.768 25.478
Deposito Berjangka 53.434 42.486
Surat berharga yang diterbitkan - -
Dana Pensiun Bank Bukopin 51.150 71.600
Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Pejabat Eksekutif 3.500 7.375
Total Liabilitas untuk pihak berelasi 177.341 187.391
Persentase terhadap total Liabilitas 0,19% 0,22%
TINJAUAN KEUANGAN
Pendapatan operasional lainnya
Pendapatan dan komisi lainnya dari pihak berelasi 1.011 773
Persentase terhadap pendapatan operasional lainnya 0,13% 0,10%
Beban bunga dan Syariah dari pihak berelasi 5.109 4.794
Persentase terhadap beban bunga dan Syariah 0,09% 0,09%
Beban operasional lainnya
Gaji dan tunjangan karyawan, pengurus dan pejabat eksekutif 120.390 188.855
Persentase terhadap operasional lainnya 4,30% 6,84%
Kontijensi
Pihak Ketiga
Tagihan kontinjensi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 1.651.026 1.520.428
Liabilitas kontinjensi
Bank garansi yang diterbitkan (8.743.353) (6.452.844)
Kontinjensi-neto (7.092.327) (4.932.416)
Liabilitas komitmen dan kontinjensi-neto (14.523.455) (12.813.505)
Jumlah komitmen dan kontinjensi bersih pada posisi 31 Desember 2019 sebesar Rp14,5 triliun mengalami
peningkatan sebesar Rp1,7 triliun atau 13,34% dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya yang sebesar
Rp12,8 triliun. Peningkatan tersebut terutama berasal dari peningkatan bank garansi yang diterbitkan
dari Rp6,4 triliun di tahun 2018 menjadi Rp8,7 triliun di tahun berikutnya dan di set off dengan penurunan
fasilitas kredit yang diberikan dan pembiayaan/piutang syariah yang belum digunakan dari Rp7,3 triliun di
tahun 2018 menjadi Rp7,1 triliun.
TINJAUAN KEUANGAN
Adapun perubahan beberapa peraturan perundang-undangan sepanjang tahun 2019 dan dampaknya bagi
Perseroan diuraikan di dalam tabel sebagai berikut:
Perubahan Signifikan
Peraturan
dari Peraturan Dampak Bagi
No. Perundangan- Alasan Perubahan
sebelumnya atau Pokok Bank Bukopin
undangan
dari Peraturan yang Baru
1. • POJK No. 32/POJK.03/2018 Penyempurnaan ketentuan Penyempurnaan Bank Bukopin
• POJK No. 38/POJK.03/2019 sesuai standar Internasional, ketentuan sesuai menerapkan MRK
antara lain: standar internasional sesuai ketentuan
BATAS MAKSIMUM 1. Terkait Prime Bank: antara lain pengaturan dimaksud dan
PEMBERIAN KREDIT DAN a. Penghapusan mengenai Prime Bank, telah melakukan
PENYEDIAAN DANA BESAR pengecualian BMPK central counterparty, dan penyesuaian
BAGI BANK UMUM untuk penempatan pelaporan perhitungan BMPK
pada PrimeBank; serta menyesuaikan
b. Penghapusan kewajiban Pelaporan.
pengecualian BMPK
untuk eksposure
yang dijamin oleh
Prime Bank selain
pihak terkait.
2. Pengaturan terkait
penyediaan dana kepada
Central Counterparty;
3. Penambahan kewajiban
laporan 20 debitur besar.
2. PADG No. 21/27/PADG/2019 1. Penurunan GWM dalam Untuk meningkatkan Bank Bukopin telah
Rupiah bagi BUK yang efektivitas transmisi memelihara GWM
GIRO WAJIB MINIMUM semula 6% menjadi 5,5%, kebijakan moneter Rupiah secara
(GWM) DALAM RUPIAH DAN dengan pemenuhan: dalam menjaga stabilitas konvensional sebesar
VALUTA ASING BAGI BANK a. Porsi GWM harian makroekonomi dan 2,5% untuk Porsi
UMUM KONVENSIONAL, yang semula 3% sistem keuangan serta GWM harian dan 3%
BANK UMUM SYARIAH, DAN menjadi 2,5%. mendukung momentum untuk porsi GWM rata-
UNIT USAHA SYARIAH b. Porsi GWM rata-rata pertumbuhan ekonomi rata.Terkait Syariah,
tetap 3%. domestik di tengah sebesar 1% porsi GWM
2. Penyesuaian GWM dalam perekonomian global harian dan 3% untuk
Rupiah bagi BUS/UUS yang yang melambat. porsi GWM rata-rata.
semula 4,5% menjadi 4%,
dengan pemenuhan:
a. Porsi GWM harian
yang semula 1,5%
menjadi 1%.
b. Porsi GWM rata-rata
tetap 3%.
Perubahan Signifikan
Peraturan
dari Peraturan Dampak Bagi
No. Perundangan- Alasan Perubahan
sebelumnya atau Pokok Bank Bukopin
undangan
dari Peraturan yang Baru
3. POJK No. 23/POJK.01/2019 1. Bank wajib menolak Sebagai bentuk Bank Bukopin telah
hubungan usaha, transaksi, pelaksanaan Resolusi melakukan pengkinian
PENERAPAN PROGRAM ANTI membatalkan transaksi atau Dewan Keamanan PBB kebijakan & prosedur
PENCUCIAN UANG DAN menutup hubungan usaha mengenai pencegahan serta juknis APU &
PENCEGAHAN PENDANAAN dengan Proliferasi Senjata Proliferasi Senjata PPT sesuai dengan
TERORISME DI SEKTOR JASA Pemusnah Massal. Pemusnah Massal, POJK ini.
KEUANGAN 2. Kewajiban pemeliharaan Indonesia telah
data daftar Proliferasi menerbitkan Peraturan
Senjata Pemusnah Massal. Bersama Menteri Luar
Negeri Republik Indonesia,
Kapolri, Kepala PPATK,
dan Kepala Badan
Pengawas Tenaga Nuklir
tentang Pencantuman
Identitas Orang atau
Korporasi Dalam Daftar
Pendanaan Proliferasi
Senjata Pemusnah Massal,
untuk menjaga keamanan
dan perdamaian dunia
yang merupakan tujuan
nasional NKRI.
4. POJK No. 1/POJK.03/2019 1. Menyesuaikan Piagam POJK ini merupakan Bank Bukopin telah
PENERAPAN FUNGSI AUDIT Audit Internal sesuai penyempurnaan ketentuan menyesuaikan Piagam
INTERNAL PADA BANK dengan ketentuan ini, mengenai penerapan Audit sesuai dengan
UMUM paling lambat sebelum 1 fungsi audit internal ketentuan POJK ini.
Juni 2019. sebagaimana diatur dalam
2. Komunikasi antara SKAI PBI No.1/6/PBI/1999.
dengan Pengawas Bank Perubahan mengakomodir
wajib dilakukan paling perkembangan praktik tata
sedikit sekali dalam kelola dan best practice
1 tahun. fungsi audit internal yang
diterbitkan oleh The Basel
Committee on Banking
Supervision serta standar
praktik profesional audit
internal yang diterbitkan
oleh The Institute of
Internal Auditors.
TINJAUAN KEUANGAN
Perubahan Signifikan
Peraturan
dari Peraturan Dampak Bagi
No. Perundangan- Alasan Perubahan
sebelumnya atau Pokok Bank Bukopin
undangan
dari Peraturan yang Baru
5. POJK No. 39/POJK.03/2019 1. Menyesuaikan pedoman Untuk meningkatkan Bank Bukopin telah
strategi Anti-Fraud sesuai akurasi data serta menyesuaikan
PENERAPAN STRATEGI ANTI dengan ketentuan ini. percepatan penyampaian pedoman strategi
FRAUD BAGI BANK UMUM 2. Terdapat pengelompokan pelaporan terkait Anti Fraud sesuai
baru terkait dengan penerapan strategi dengan POJK ini dan
aktivitas Fraud. Anti-Fraud di Bank, menyampaikan laporan
3. Sistem pelaporan Stategi dipandang perlu untuk perkembangannya
Anti Fraud memalui sistem menyempurnakan kepada OJK.
pelaporan OJK (APOLO). format serta tata cara
penyampaian laporan
Bank kepada OJK,
termasuk format laporan
penerapan strategi Anti-
Fraud, sehingga dapat
memberikan nilai tambah
antara lain pengetahuan
yang lebih baik
mengenai perkembangan
Fraud yang terjadi di
Industri perbankan.
Perubahan Signifikan
Peraturan
dari Peraturan Dampak Bagi
No. Perundangan- Alasan Perubahan
sebelumnya atau Pokok Bank Bukopin
undangan
dari Peraturan yang Baru
6. POJK No. 40/POJK.03/2019 1. perubahan threshold Untuk menciptakan Bank Bukopin
batasan nominal untuk sistem perbankan sedang dalam
PENILAIAN KUALITAS ASET kredit dan penyediaan yang sehat bank perlu proses melakukan
BANK UMUM dana yang dinilai hanya menjaga kualitas aset penyesuaian terhadap
berdasarkan ketepatan serta penyisihan penilaian kebijakan-kebijakan
pembayaran pokok dan/ kualitas aset serta internal terkait dengan
atau bunga; ketentuan mengenai Penilaian Kualitas
2. perubahan batasan kualitas aset yang ada Aset dan Penetapan
jumlah aset produktif perlu disesuaikan dengan Kualitas Kredit yang
dalam menentukan kondisi saat ini. di rekstrukturisasi
kategori penilai agunan sebagaimana
sebagai pengurang dalam dipersyaratkan dalam
perhitungan PPKA; OJK ini.
3. tambahan persyaratan
terhadap kualitas surat
berharga yang untuk
ditetapkan lancar, berupa
aktif diperdagangkan di
bursa efek di negara lain
yang termasuk dalam bursa
utama;
4. pengaturan tambahan
mengenai kualitas aset dari
efek bersifat utang dan/atau
sukuk yang dilakukan tanpa
melalui penawaran umum;
5. pengaturan AYDA
mengikuti standar
akuntansi keuangan;
6. eksekusi pengambilalihan
AYDA hanya dapat
dilakukan jika kredit telah
berkualitas macet;
7. penghapusan pengaturan
terkait hapus tagih, dengan
pertimbangan relevansi dan
standar akuntansi keuangan
sebagai acuan;
8. laporan restrukturisasi yang
menjadi dilaporkan melalui
APOLO (sebelumnya
LBBU) dengan sanksi juga
mengacu pada POJK No.12/
POJK.03/2019 tentang
Pelaporan Bank Umum
melalui Sistem Pelaporan
Otoritas Jasa Keuangan.
TINJAUAN KEUANGAN
Perubahan Signifikan
Peraturan
dari Peraturan Dampak Bagi
No. Perundangan- Alasan Perubahan
sebelumnya atau Pokok Bank Bukopin
undangan
dari Peraturan yang Baru
7. POJK No. 28/POJK.03/2019 1. Sinergi Perbankan dapat Meningkatkan efisiensi Bank Bukopin akan
dilakukan oleh BUS dan industri perbankan syariah memperhatikan
SINERGI PERBANKAN Bank Umum yang memiliki melalui pengoptimalan ketentuan ini
DALAM SATU KEPEMILIKAN hubungan kepemilikan. sumber daya Bank Umum dalam Penerapan
UNTUK PENGEMBANGAN 2. BUS dan Bank Umum oleh BUS yang memiliki Layanan Syariah
PERBANKAN SYARIAH tidak dapat melakukan hubungan kepemilikan Bank Umum (LSBU)
Sinergi Perbankan dengan Bank Umum. dan dalam rangka
untuk permodalan Meningkatkan daya saing upaya percepatan
dan manajemen. BUS dalam memberikan implementasi Qanun
pelayanan kepada Aceh No. 11 Tahun
nasabah BUS agar setara 2018 tentang Lembaga
dengan pelayanan Bank Keuangan Syariah
Umum kepada nasabah (LKS) pada Bank
Bank Umum. Bukopin Cabang Aceh.
Memperluas akses
layanan perbankan
syariah bagi masyarakat
yang belum mengenal,
menggunakan, dan/atau
mendapatkan layanan
perbankan syariah.
8. POJK No. 31/POJK.03/2019 Rasio Leverage diukur dengan Penyusunan POJK Rasio Bank Bukopin telah
membandingkan modal Inti Leverage dilakukan dalam menyesuaikan
KEWAJIBAN PEMENUHAN (Tier 1) terhadap Total Eksposur rangka memenuhi Standar perhitungan rasio
RASIO PENGUNGKIT BAGI Bank, dengan nilai minimum Basel III: Finalising post- pengungkit sesuai
BANK UMUM yang wajib dipelihara oleh Bank crisis reforms (Basel III dengan ketentuan
adalah 3%. Reforms) tahun 2017. Rasio POJK yang berlaku dan
Leverage merupakan akan menyesuaikan
pengukuran permodalan laporannya kepada
yang lebih sederhana OJK sejak awal
dan tidak berdasarkan tahun 2020.
risiko (non-risk based
capital) sebagai pelengkap
perhitungan modal
berdasarkan risiko, yaitu
rasio KPMM.
9. POJK No. 11/POJK.03/2019 1. Jenis aset yang dialihkan Untuk meningkatkan Bank Bukopin telah
meliputi aset keuangan dan intermediasi perbankan, membuat dan
PRINSIP KEHATI-HATIAN aset syariah. diperlukan alternatif memiliki kebijakan
DALAM AKTIVITAS 2. Perluasan definisi kreditur sumber pendanaan bagi internal terkait dengan
SEKURITAS ASET BAGI BANK awal/originator, yakni bank selain dana pihak Sekuritisasi Aset
UMUM meliputi pula pihak yang ketiga yaitu dengan sebagaimana diatur
menjadi sponsor dalam melakukan aktivitas dalam POJK ini.
penerbitan asset backed sekuritisasi aset serta
commercial paper/surat aktivitas sekuritisasi aset
berharga jenis lain. dapat meningkatkan
3. Kewajiban pelaporan. risiko kredit bagi
4. Internalisasi kebijakan. bank yang memiliki
eksposur sekuritisasi
sehingga mempengaruhi
permodalan bank.
ALASAN PENERAPAN
Perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan di tahun 2019 adalah terkait dengan penerapan standar
akuntansi (PSAK) baru. Penerapan standar akutansi keuangan dilakukan untuk mematuhi PSAK
yang berlaku.
Efektif 1 Januari 2019, Bank dan Entitas Anaknya telah menerapkan beberapa standar akuntansi (PSAK)
baru, perubahan, dan interpretasi (ISAK) yang relevan dengan operasi Bank dan entitas anaknya yang
berlaku efektif sejak tanggal tersebut, sebagai berikut:
Perubahan
Standar Dampak Perubahan Standar
Ringkasan Perubahan
Akuntansi Akuntansi Baru
Keuangan Baru
PSAK 22 Mengklarifikasi bahwa ketika salah satu pihak dalam Implementasi dari standar-standar tersebut
(Penyesuaian 2018): suatu pengaturan bersama, memperoleh pengendalian tidak memiliki dampak yang signifikan
“Kombinasi Bisnis” atas bisnis yang merupakan suatu operasi bersama terhadap jumlah yang dilaporkan di tahun
(sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 66), dan memiliki berjalan atau tahun sebelumnya.
hak atas aset dan kewajiban atas liabilitas terkait dengan
operasi bersama tersebut sesaat sebelum tanggal akuisisi, PSAK ini berlaku efektif pada tanggal 1
transaksi tersebut adalah kombinasi bisnis yang dilakukan Januari 2019.
secara bertahap.
TINJAUAN KEUANGAN
Perubahan
Standar Dampak Perubahan Standar
Ringkasan Perubahan
Akuntansi Akuntansi Baru
Keuangan Baru
PSAK 46 Menegaskan mengenai konsekuensi pajak penghasilan Implementasi dari standar-standar tersebut
(Penyesuaian 2018): atas dividen dengan konsekuensi pajak penghasilan tidak memiliki dampak yang signifikan
“Pajak Penghasilan” atas dividen (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK terhadap jumlah yang dilaporkan di tahun
71: Instrumen Keuangan) timbul ketika entitas mengakui berjalan atau tahun sebelumnya.
liabilitas untuk membayar dividen.
PSAK ini berlaku efektif pada tanggal 1
Konsekuensi pajak penghasilan tersebut lebih terkait Januari 2019.
secara langsung dengan transaksi atau peristiwa masa
lalu yang menghasilkan laba yang dapat didistribusikan
daripada dengan distribusi kepada pemilik.
Perubahan PSAK dan ISAK tersebut di atas tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang
dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian untuk periode berjalan atau periode tahun sebelumnya.
Dari hasil self assessment profil risiko triwulanan yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan,
untuk posisi Desember 2019, risiko Bank secara keseluruhan tetap berada pada tingkat risiko komposit low
to moderate.
TINJAUAN KEUANGAN
RASIO KEUANGAN
Rasio Keuangan
(dalam %)
* Pelampauan BMPK ini merupakan dampak dari terbitnya POJK No. 38/POJK.03/2019 Tentang Perubahan Atas POJK No. 32/POJK.03/2018
Tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit dan Penyediaan Dana Besar Bagi Bank Umum. Pelampauan BMPK yang dialami oleh Bank
berkaitan dengan penjaminan kredit dan bukan penyediaan dana. Atas pelampauan BMPK ini, Bank telah menyampaikan rencana
penyelesaian dalam surat No.13726/DIR/VIII/2019 tanggal 29 Agustus 2019 ke Otoritas Jasa Keuangan.
TINJAUAN KEUANGAN
ASPEK PERPAJAKAN
Kontribusi kepada negara diwujudkan dengan kepatuhan Bank dalam pembayaran pajak. Perseroan dalam
kegiatan operasionalnya telah menjalankan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance)
yang dilakukan secara transparan dan akuntabel khususnya dalam mengelola hak dan kewajiban
perpajakannya, dengan hak dan kewajiban perpajakannya dilakukan sesuai peraturan yang berlaku.
PEMBAYARAN PAJAK
Total Pembayaran Pajak periode Januari sampai dengan Desember 2019, sebagai berikut:
Pembayaran Pajak
Pada periode 2019, tidak terdapat ketidakpatuhan Perseroan dalam hal kewajiban membayar pajak (NIHIL).
TINJAUAN KEUANGAN
Aset pada tahun 2019 tercatat naik sebesar 6,50% menjadi Rp6,74 triliun. Sementara itu, ekuitas meningkat
sebesar 0,46% menjadi Rp889 miliar per akhir 2019. Di tengah perkembangan ekonomi syariah yang
terbilang stagnan bahkan cenderung menurun Bank Syariah Bukopin berhasil mencatat laba bersih sebesar
1,7 miliar di tahun 2019.
PT BUKOPIN FINANCE
Aset Bukopin Finance pada tahun 2019 turun Rp24 miliar atau 3,03% menjadi Rp779 miliar pada tahun 2019.
Sementara itu, ekuitas mengalami peningkatan sebesar Rp8,8 miliar atau 3,86% menjadi Rp237 miliar pada
tahun 2019. Kenaikan ekuitas tersebut didorong oleh kinerja profitabilitas Bukopin finance yang lebih baik di
tahun 2019 daripada di 2018. Bukopin Finance berhasil mencatat kenaikan laba bersih sebesar Rp10,1 miliar
atau 41,02% dibandingkan tahun lalu.
PERMODALAN
Perseroan menyusun Rencana Permodalan berdasarkan telaah dan penilaian atas kebutuhan kecukupan
permodalan yang dipersyaratkan dan mengkombinasikannya dengan tinjauan perkembangan ekonomi
terkini. Rencana Permodalan tersebut disusun oleh Direksi sebagai bagian dari Rencana Bisnis Bank dan
disetujui oleh Dewan Komisaris. Demikian pula dengan bisnis yang didasarkan pada permodalan dan
persyaratan likuiditas Bank. Kebutuhan permodalan tersebut direncanakan dan dikaji secara rutin dengan
didukung data-data analisis.
Kebijakan manajemen terkait permodalan tersebut ditujukan untuk memastikan bahwa Perseroan memiliki
modal dan struktur permodalan yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan ekspansi usaha saat ini
dan mempertahankan kelangsungan pengembangan di masa mendatang. Selain itu, kebijakan permodalan
ditetapkan untuk memenuhi ketentuan kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator serta
memastikan agar struktur permodalan Bank telah efisien.
Perseroan telah melakukan perhitungan kecukupan modal berdasarkan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) yang berlaku, di mana modal yang dimiliki diklasifikasikan dalam 2 Tier, yaitu Modal Tier I dan Modal
Tier II. Bank telah mematuhi semua persyaratan kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator
yaitu mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 11/POJK.03/2016 tanggal 2 Februari 2016
tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/
POJK.03/2016 tanggal 26 September 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 11/
POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 6/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan
Kantor Berdasarkan Modal Inti, maka ruang lingkup kegiatan usaha dan jaringan kantor disesuaikan dengan
jumlah modal inti bank. Dengan jumlah modal inti Bank Desember 2019 sebesar Rp6,36 triliun maka
Perseroan masuk dalam kelompok BUKU 3 yaitu bank dengan modal inti sebesar Rp5 triliun sampai dengan
Rp30 triliun. Dengan masuk ke dalam BUKU 3 maka Perseroan lebih leluasa dalam melakukan pengembangan
jaringan dan kegiatan usahanya.
31 Desember 31 Desember
Komponen Modal
2019 2018
1.2.1.1.2 Potensi keuntungan dari peningkatan 125.920 36.742
nilai wajar aset keuangan dalam
kelompok tersedia untuk dijual
1.2.1.1.3 Saldo Surplus revaluasi aset tetap 1.339.559 1.339.559
1.2.1.2 Cadangan tambahan modal lainnya (other 5.912.335 5.707.430
disclosed reserves)
1.2.1.2.1 Agio 2.923.938 2.923.938
1.2.1.2.2 Cadangan umum 2.783.492 2.605.614
. 1.2.1.2.3 Laba tahun-tahun lalu - -
1.2.1.2.4 Laba tahun berjalan 204.905 177.878
1.2.1.2.5 Dana setoran modal - -
1.2.1.2.6 Lainnya - -
1.2.2 Faktor Pengurang (1.396.278) (950.711)
1.2.2.1 Pendapatan komprehensif lainnya - -
1.2.2.1.1 Selisih kurang penjabaran laporan - -
keuangan
1.2.2.1.2 Potensi Kerugian dari penurunan nilai - -
wajar aset keuangan dalam kelompok
tersedia untuk dijual
1.2.2.2 Cadangan tambahan modal lainnya (other (1.396.278) (950.711)
disclosed reserves)
1.2.2.2.1 Disagio - -
1.2.2.2.2 Rugu tahun-tahun lalu - -
1.2.2.2.3 Rugi tahun berjalan - -
1.2.2.2.4 Selisih kurang antara Penyisihan (682.932) (441.528)
Penghapusan Aset (PPA) dan Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas
aset produktif
1.2.2.2.5 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai - -
wajar dari instrumen keuangan dalam
trading book
1.2.2.2.6 PPA aset non produktif yang wajib (713.346) (509.183)
dibentuk
1.2.2.2.7 Lainnya - -
1.3 Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan
1.4 Faktor Pengurang Modal Inti Utama 1) (1.001.995) (1.037.058)
1.4.1 Perhitungan pajak tangguhan (17.201) (75.217)
1.4.2 Goodwill - -
1.4.3 Seluruh aset tidak berwujud lainnya (58.408) (36.855)
1.4.4 Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang (926.386) (924.986)
1.4.5 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi - -
1.4.6 Eksposur sekuritisasi - -
1.4.7 Faktor pengurang modal inti utama lainnya - -
1.4.7.1 Penempatan dana pada instrumen AT I dan/atau Tier - -
2 pada bank lain
1.4.7.2 Kepemilikan silang pada entitas lan yang diperoleh - -
berdasarkan peralihan karena hukum, hibah, atau
hibah wasiat
31 Desember 31 Desember
Komponen Modal
2019 2018
2. Modal Inti Tambahan (AT-1) - -
2.1 Instrumen yang memenuhi persyaratan AT-1 - -
2.2 Agio/Disagio - -
2.3 Faktor Pengurang: Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank - -
lain
2.3.1 Penempatan dana pada instrumen AT I dan/atau Tier 2 pada - -
bank lain
2.3.2 Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh - -
berdasarkan peralihan karena hukum, hibah, atau hibah wasiat
B. MODAL PELENGKAP (Tier 2) 1.878.170 2.251.711
1. Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi 1.313.773 1.675.504
persyaratan
2. Agio atas disagio yang berasal dari penerbitan instrumen modal inti tambahan - -
3. Cadangan umum aset produktif PPA yang wajib dibentuk (maksimal 1,25% 564.397 576.207
ATMR Risiko Kredit)
4. Faktor pengurang modal pelengkap 1) - -
4.1 Sinking Fund - -
4.2 Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain 2) - -
4.3 Kepemilikan silang pada entitas lan yang diperoleh berdasarkan - -
peralihan karena hukum, hibah, atau hibah wasiat
TOTAL MODAL 8.234.148 8.724.110
Bank melakukan evaluasi atas tingkat risiko kredit terkait pemberian fasilitas kepada nasabah atau proyek,
dengan mempertimbangkan berbagai faktor, antara lain:
1. Historis dan proyeksi kondisi keuangan, termasuk laporan posisi keuangan, laba rugi, dan arus
kas nasabah;
2. Riwayat hubungan kredit;
3. Kualitas, kinerja, dan pengalaman dari pengelolaan nasabah;
4. Sektor industri nasabah;
5. Posisi nasabah dalam persaingan di industri sejenis; serta
6. Kondisi ekonomi secara umum.
Bank telah menjalankan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko yang
mencakup profil risiko kredit secara terintegrasi dalam suatu proses manajemen risiko yang komprehensif.
Bank juga melakukan stress test untuk mengetahui peningkatan risiko kredit pada skenario kondisi terburuk.
Selain itu, Bank terus mengupayakan peningkatan kesadaran risiko (risk awareness) pada setiap unit kerja,
di antaranya dengan pengisian Form Pernyataan Risiko dan melakukan kegiatan training manajemen risiko
ke cabang melalui kegiatan Branch Risk forum.
31 Desember 19
10. Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 1.138.813,59 1.089.354,59 232.815,87 403.735,27 2.864.719,32
31 Desember 18
10. Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 353.314 999.048 243.119 417.885 2.013.366
31 Desember 19
No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih Bedasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak
> 1 Tahun > 3 Tahun Non
<1 Tahun >5 Tahun Total
s.d 3 Tahun s.d 5 Tahun Kontraktual
1. Tagihan kepada Pemerintah 4.850.818 438.892 743.091 2.569.069 8.601.870
10. Tagihan yang Telah Jatuh 891.631 616.393 185.899 1.170.796 2.864.719
Tempo
11. Aset Lainnya 158.034 2.021.155 700.017 71.956 5.772.037 8.723.199
31 Desember 18
No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih Bedasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak
> 1 Tahun > 3 Tahun Non
<1 Tahun >5 Tahun Total
s.d 3 Tahun s.d 5 Tahun Kontraktual
1. Tagihan kepada Pemerintah 12.481.222 857.867 978.874 3.236.931 17.554.894
10. Tagihan yang Telah Jatuh 823.551 157.490 307.395 724.929 2.013.366
Tempo
11. Aset Lainnya 9.953.584 9.953.584 9.953.584
31 Desember 2019
Tagihan
Tagihan
kepada Bank Kredit
Tagihan kepada Tagihan
Pembangunan Beragun
No. Sektor Ekonomi kepada Entitas kepada
Multilateral Rumah
Pemerintah Sektor Bank
dan Lembaga Tinggal
Publik
Internasional
1. Pertanian, Perburuan, Kehutanan - 289.196 - - -
2. Perikanan - - - - -
3. Pertambangan dan Penggalian - - - - -
4. Industri Pengolahan 233
5. Listrik, Gas dan Air - 603.276 - -
6. Konstruksi - - - - -
7. Perdagangan Besar dan Eceran - - - - 147
8. Penyediaan Akomodasi dan - - - - -
Penyediaan Makanan Minum
9. Transportasi, Pergudangan dan - - - - -
Komunikasi
10. Perantara Keuangan - - - 50.000 -
11. Real Estate, Usaha Persewaan - - - - -
dan Jasa Perusahaan
12. Administrasi Pemerintahan, - - - - -
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
13. Jasa Pendidikan - - - - -
14. Jasa Kesehatan dan Kegiatan - - - - -
Sosial
15. Jasa Kemasyarakatan, Sosial - - - - -
Budaya, Hiburan dan Perorangan
Lainnya
16. Jasa Perorangan yang Melayani - - - - -
Rumah Tangga
17. Badan Internasional dan Badan - - - - -
Ekstra Internasional Lainnya
18. Kegiatan yang Belum Jelas - - - - -
Batasannya
19. Bukan Lapangan Usaha 1.940.244
20. Lainnya 8.601.870 2.187.480 5.104.728
Total 8.601.870 3.079.952 0 5.154.728 1.940.624
- - - - - - -
- - 9.148 1.898 - - -
- - - - - - -
- - 869 8.990 - - -
31 Desember 2018
Tagihan
Tagihan
Kepada-Bank Kredit
Tagihan kepada Tagihan
Pembangunan Beragun
No. Sektor Ekonomi kepada Entitas kepada
Multilateral Rumah
Pemerintah Sektor Bank
dan Lembaga Tinggal
Publik
Internasional
1. Pertanian, Perburuan, 156.476 - - -
Kehutanan
2. Perikanan - - - 204.747
- - - - - - -
- - 11.381 2.397 78 - -
- - - - - - -
- - 543 9.000 - - -
31-Dec-2019
No. Keterangan Tagihan Berdasarkan Wilayah
Jabodetabek Jawa Non Jabodetabek Sumatera Lain-Lain Total
1. Tagihan 47.711.003 22.644.171 8.169.876 12.487.007 91.012.056
2. Tagihan yang
mengalami
penurunan nilai
a. Belum jatuh tempo 3.538.322 3.793.312 1.033.628 3.524.559 11.889.821
31-Dec-2018
No. Keterangan Tagihan Berdasarkan Wilayah
Jabodetabek Jawa Non Jabodetabek Sumatera Lain-Lain Total
1. Tagihan 57.440.349 25.324.599 10.228.619 12.779.388 105.772.955
2. Tagihan yang
mengalami
penurunan nilai
a. Belum jatuh tempo 1.430.449 2.926.015 212.963 1.770.792 6.340.219
31 Desember 2019
Cadangan Cadangan
Kerugian Kerugian
Tagihan yang
Penurunan Penurunan Tagihan yang
No. Sektor Ekonomi Tagihan Mengalami
Nilai Nilai Dihapusbuku
Penurunan Nilai
(CKPN)- (CKPN)-
Individual Kolektif
Belum Telah
Jatuh Jatuh
Tempo Tempo
1. Pertanian, Perburuan, 1.046.131 48.078 33.114 4.933 3.470
Kehutanan
2. Perikanan 955.545 405.738 2.097 194 6.553
3. Pertambangan dan 3.209.768 1.009.983 96.800 74.327 3.240
Penggalian
4. Industri Pengolahan 3.741.790 737.313 250.345 36.855 27.665
5. Listrik, Gas dan Air 1.074.763 47.135 32.365 4.456 2.132
6. Konstruksi 7.505.164 1.434.033 623.838 95.278 39.603
7. Perdagangan Besar dan 11.353.094 2.128.075 1.494.587 263.674 84.685
Eceran
8. Penyediaan Akomodasi 4.991.679 637.004 61.438 8.322 12.952
dan Penyediaan
Makanan Minum
9. Transportasi, 3.949.672 1.497.989 235.787 53.796 36.095
Pergudangan dan
Komunikasi
10. Perantara Keuangan 2.255.852 992.517 24.871 46.279 6.498
11. Real Estate, Usaha 5.073.120 1.460.097 87.983 28.755 17.136
Persewaan dan Jasa
Perusahaan
12. Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
13. Jasa Pendidikan 838.978 107.919 2.081 1.492 990
14. Jasa Kesehatan dan 649.306 42.333 5.395 531 1.696
Kegiatan Sosial
15. Jasa Kemasyarakatan, 1.125.339 286.631 39.352 4.719 8.986
Sosial Budaya, Hiburan
dan Perorangan
Lainnya
31 Desember 2019
Cadangan Cadangan
Kerugian Kerugian
Tagihan yang
Penurunan Penurunan Tagihan yang
No. Sektor Ekonomi Tagihan Mengalami
Nilai Nilai Dihapusbuku
Penurunan Nilai
(CKPN)- (CKPN)-
Individual Kolektif
16. Jasa Perorangan yang 11.069 956 23
Melayani Rumah
Tangga
17. Badan Internasional
dan Badan Ekstra
Internasional Lainnya
18. Kegiatan yang Belum 9.867 9
Jelas Batasannya
19. Bukan Lapangan Usaha 15.807.342 1.054.021 859.264 41.819 264.266
20. Lainnya 27.413.576
Total 91.012.056 11.889.821 3.849.315 665.430 515.998
31 Desember 2018
Cadangan
Cadangan
Kerugian
Tagihan yang Kerugian
Sektor Penurunan Tagihan yang
No. Tagihan Mengalami Penurunan Penurunan
Ekonomi Nilai Dihapusbuku
Nilai Nilai (CKPN)-
(CKPN)-
Individual
Kolektif
Belum Jatuh Telah Jatuh
Tempo Tempo
1. Pertanian, 1.345.306 20.801 34.307 5.250 3.551
Perburuan,
Kehutanan
2. Perikanan 545.300 58.464 1.540 247 1.119
31 Desember 2018
Cadangan
Cadangan
Kerugian
Tagihan yang Kerugian
Sektor Penurunan Tagihan yang
No. Tagihan Mengalami Penurunan Penurunan
Ekonomi Nilai Dihapusbuku
Nilai Nilai (CKPN)-
(CKPN)-
Individual
Kolektif
8. Penyediaan 4.750.800 408.161 71.774 5.912 9.749
Akomodasi dan
Penyediaan
Makanan Minum
9. Transportasi, 5.075.472 294.314 247.134 50.295 32.757
Pergudangan dan
Komunikasi
10. Perantara 3.068.343 17.959 1.066.339 152.279 9.148
Keuangan
11. Real Estate, 5.418.265 538.947 132.011 50.382 16.260
Usaha Persewaan
dan Jasa
Perusahaan
12. Administrasi - - - - -
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial
Wajib
13. Jasa Pendidikan 643.339 95.349 586 1.631 147
Uraian terkait Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat dijabarkan dalam tabel berikut:
31 Desember 2019
Lembaga
Peringkat Jangka Panjang
Pemeringkat
AA+(idn)
PT Fitch Ratings A+(idn) BBB+(idn)
AAA (idn) s.d AA-
Indonesia s.d. A-(idn) s.d BBB-(idn)
(idn)
[Idr]AA+
PT ICRA [Idr]A+ s.d [Idr]BBB+
[Idr] AAA s.d [Idr]
Indonesia [Idr]A- s.d [Idr]BBB-
AA-
PT Pemeringkat idA+ s.d id BBB+ s.d
idAAA
Efek Indonesia id A- id BBB-
1. Tagihan kepada Pemerintah - 133.602 61.093 - -
2. Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - 2.187.480 - 251.536 -
3. Tagihan kepada Bank Pembangunan - - - - -
Multilateral dan Lembaga Internasional
4. Tagihan kepada Bank - - 85.180 - -
5. Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - -
6. Kredit Beragun Properti Komersial - - - - -
7. Kredit Pegawai atau Pensiunan - - - - -
8. Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, - - - - -
dan Portofolio Ritel
9. Tagihan kepada Korporasi - - 6.878 - -
10. Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - - - -
11. Aset Lainnya - - - - -
12. Eksposur di Unit Syariah - - - - -
Tagihan Bersih
- - - - - - - 5.069.547 5.154.728
- - - - - - - 1.940.624 1.940.624
- - - - - - - 4.084.744 4.084.744
- - - - - - - 10.750.989 10.750.989
- - - - - - - 7.688.931 7.688.931
31 Desember 2018
Lembaga
Peringkat Jangka Panjang
Pemeringkat
Tagihan Bersih
- - - - - - - 9.083.531 17.554.894
- - - - - - - 1.259.012 1.259.012
- - - - - - - - -
- - - - - - - 3.315.127 3.400.327
- - - - - - - 2.193.450 2.193.450
- - - - - - - 5.877.967 5.877.967
- - - - - - - 9.509.559 9.509.559
- - - - - - - 7.007.113 7.007.113
- - - - - - - 35.822.719 35.824.582
- - - - - - - 2.013.366 2.013.366
- - - - - - - 9.953.584 9.953.584
- - - - - - - - -
31 Desember 2019
Lembaga
Peringkat Jangka Panjang
Pemeringkat
AA+(idn)
PT Fitch Ratings A+(idn) BBB+(idn)
AAA (idn) s.d AA-
Indonesia s.d. A-(idn) s.d BBB-(idn)
(idn)
[Idr]AA+
PT ICRA [Idr]A+ s.d [Idr]BBB+
[Idr] AAA s.d [Idr]
Indonesia [Idr]A- s.d [Idr]BBB-
AA-
PT Pemeringkat idA+ s.d id BBB+ s.d
idAAA
Efek Indonesia id A- id BBB-
1. Tagihan kepada Pemerintah - - - - -
2. Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - -
3. Tagihan kepada Bank Pembangunan - - - - -
Multilateral dan Lembaga Internasional
4. Tagihan kepada Bank - - - - -
5. Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - -
6. Kredit Beragun Properti Komersial - - - - -
7. Kredit Pegawai atau Pensiunan - - - - -
8. Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, - - - - -
dan Portofolio Ritel
9. Tagihan kepada Korporasi - - - - -
10. Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - - - -
11. Aset Lainnya - - - - -
12. Eksposur di Unit Syariah - - - - -
Tagihan Bersih
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
31 Desember 19 31 Desember 18
Uraian terkait Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah Memperhitungkan Dampak
Mitigasi Risiko Kredit dan Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit diuraikan
sebagai berikut:
31-Des-19
No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
0% 20% 25% 35% 40% 45%
A Eksposur Neraca
1. Tagihan Kepada Pemerintah 8.601.870 - - - - -
2. Tagihan Kepada Entitas Sektor 604.633 2.187.480 -
Publik
3. Tagihan Kepada - Bank - - - - - -
Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
4. Tagihan Kepada Bank - 5.082.590 - - - -
5. Kredit Beragun Rumah Tinggal - 879.302 686.956 374.366 - -
- - - - - - -
287.839 - - - - 581.415 -
- - - - - - -
72.138 - - - - 1.052.587 -
- - - - - 478.627 -
31-Des-19
No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
0% 20% 25% 35% 40% 45%
6. Kredit Beragun Properti Komersial 3.875 694.627 - - - -
7. Kredit Pegawai atau Pensiunan 65 51.709 - - - -
8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, 377.308 1.832.474 - - - -
Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
9 Tagihan Kepada Korporasi 5.252.551 5.681.722 - - - -
10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 60.183 7.214 - - - -
11. Aset Lainnya 783.886 - - - - -
12. Eksposur di Unit Syariah - - - - - -
Total Eksposur Neraca 15.684.371 16.417.118 686.956 374.366 - -
B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif
1. Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - -
2. Tagihan Kepada Entitas Sektor 4.278 - - - - -
Publik
3. Tagihan Kepada - Bank - - - - - -
Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
4. Tagihan Kepada Bank - - - - - -
5. Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - -
6. Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - -
7. Kredit Pegawai atau Pensiunan - - - - - -
8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, 409.124 - - - - -
Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
9. Tagihan Kepada Korporasi 1.342.790 - - - - -
10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - -
11. Eksposur di Unit Syariah - - - - - -
Total Eksposur TRA 1.756.192 0 0 0 0 0
- - 26.006.600 - - 27.142.944 -
- - 738.179 2.059.144 - 3.828.337 -
- - 4.988.151 2.951.162 - 9.414.893 -
- - - - - 0 -
11.059.192 5.479.148 35.119.172 5.010.306 - 55.859.778 -
- - - - - 0 -
288.362 - - - - 144.181 -
- - - - - 0 -
647 - - - - 324 -
- - - - - 0 -
- - 1.810 - - 1.810 -
317 - - - - 158 -
- 1.235.877 - - - 926.908 -
- - 1.490.307 - - 1.490.307 -
- - 3 203 - 307 -
- - - - 0 -
289.326 1.235.877 1.492.120 203 - 2.563.995 -
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
31-Des-18
No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
0% 20% 35% 40% 45%
A Eksposur Neraca
1. Tagihan Kepada Pemerintah 7.556.248 - - - -
2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - -
3. Tagihan Kepada - Bank Pembangunan Multilateral - - - - -
dan Lembaga Internasional
4. Tagihan Kepada Bank - 2.287.709 - - -
5. Kredit Beragun Rumah Tinggal - - 853.086 894.613 444.762
6. Kredit Beragun Properti Komersial - - - - -
7. Kredit Pegawai atau Pensiunan - - - - -
8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan - - - - -
Portofolio Ritel
9 Tagihan Kepada Korporasi - - - - -
10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - -
11. Aset Lainnya 772.093 - - - -
12. Eksposur di Unit Syariah - - - - -
Total Eksposur Neraca 8.328.341 2.287.709 853.086 894.613 444.762
B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif
1. Tagihan Kepada Pemerintah - - - - -
2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - -
3. Tagihan Kepada - Bank Pembangunan Multilateral - - - - -
dan Lembaga Internasional
4. Tagihan Kepada Bank - 37 - - -
5. Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - -
6. Kredit Beragun Properti Komersial - - - - -
7. Kredit Pegawai atau Pensiunan - - - - -
8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan - - - - -
Portofolio Ritel
9. Tagihan Kepada Korporasi - - - - -
10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - -
11. Eksposur di Unit Syariah - - - - -
Total Eksposur TRA - 37 - - -
- - - - - - -
1.073.998 - - - - 536.999 -
- - - - - - -
96.600 - - - - 505.842 -
- - - - - 856.579 -
- - 5.294.328 - - 5.380.425 -
9.437.540 - - - - 4.733.054 -
- 4.367.103 - - - 3.540.637 -
- - 25.836.644 - - 26.711.756 -
- - 735.350 1.201.314 - 2.537.321 -
- - 5.604.265 3.577.226 - 10.970.104 -
- - - - - - -
10.608.138 4.367.103 37.470.587 4.778.540 - 55.772.718 -
- - - - - - -
179.925 - - - - 89.962 -
- - - - - - -
14.543 - - - - 7.279 -
- - - - - - -
- - 1.360 - - 1.360 -
60 - - - - 30 -
- 894.965 - - - 671.224 -
- - 1.009.747 - - 1.009.747 -
- - 0 923 - 1.384 -
- - - - -
194.528 894.965 1.011.107 923 - 1.780.985 -
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - 27 -
- - - - - - -
- - - - - - -
- -
- - - - - 27 -
Uraian terkait perhitungan ATMR Risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan standar adalah
sebagai berikut:
31 Desember 19
No. Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK
1. Tagihan kepada Pemerintah 8.601.870 - -
2. Tagihan kepada Entitas Sektor Publik 3.079.952 883.732 581.415
3. Tagihan kepada-Bank Pembangunan Multilateral - - -
dan Lembaga Internasional
4. Tagihan kepada Bank 5.154.728 1.052.587 1.052.587
5. Kredit Beragun Rumah Tinggal 1.940.624 478.627 478.627
6. Kredit Beragun Properti Komersial 4.084.744 4.084.744 3.525.168
7. Kredit Pegawai atau Pensiunan 10.750.989 5.375.495 5.359.949
8. Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan 7.688.931 5.766.698 4.475.856
Portofolio Ritel
9. Tagihan kepada Korporasi 36.940.872 36.935.370 27.142.944
10. Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 2.864.719 3.927.540 3.828.337
11. Aset Lainnya 8.723.199 9.414.893
Total 89.830.628 58.504.794 55.859.778
31 Desember 18
No. Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK
1. Tagihan kepada Pemerintah 15.950.986 - -
2. Tagihan kepada Entitas Sektor Publik 1.075.821 537.911 536.999
3. Tagihan kepada-Bank Pembangunan - - -
Multilateral dan Lembaga Internasional
4. Tagihan kepada Bank 2.384.309 505.842 505.842
5. Kredit Beragun Rumah Tinggal 2.193.450 857.008 856.579
6. Kredit Beragun Properti Komersial 5.876.607 5.876.607 5.380.425
7. Kredit Pegawai atau Pensiunan 9.509.499 4.754.750 4.733.054
8. Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan 5.872.184 4.404.138 3.540.637
Portofolio Ritel
9. Tagihan kepada Korporasi 33.775.851 33.775.851 26.711.756
10. Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 2.012.443 2.621.108 2.537.321
11. Aset Lainnya 9.953.584 - 10.970.104
Total 88.604.735 53.333.214 55.772.718
31 Desember 19 31 Desember 18
3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
31 Desember 19 31 Desember 18
RISIKO PASAR
Risiko pasar adalah risiko pada laporan posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi
derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option.
Variabel pasar dalam hal ini adalah suku bunga dan nilai tukar. Risiko suku bunga adalah risiko akibat
perubahan harga instrument keuangan dari posisi trading book atau akibat perubahan nilai ekonomis
dari posisi banking book, yang disebabkan oleh perubahan suku bunga. Risiko nilai tukar adalah risiko
akibat perubahan nilai posisi trading book dan banking book yang disebabkan oleh perubahan nilai tukar
valuta asing.
Pengelolaan risiko pasar dijalankan berdasarkan kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan produk,
jasa, dan aktivitas treasury dan bisnis yang terpapar risiko tersebut. Pengendalian risiko nilai tukar mata
uang asing dan risiko suku bunga Bank pada trading book antara lain dilakukan melalui analisis risiko dan
limit untuk aktivitas trading seperti transaksi money market, foreign exchange, dan fixed income securities
(surat-surat berharga). Selain itu, dilakukan proses mark to market untuk posisi trading book, monitoring
posisi devisa neto dan Value at Risk (VaR) atas posisi tersebut.
Uraian terkait Risiko Pasar dengan menggunakan metode standar dijabarkan sebagai berikut:
31 Desember 19 31 Desember 18
No. Jenis Risiko Bank Bank
Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR
1. Risiko Suku Bunga
a. Risiko Spesifik 0 0 3.183 39.787
b. Risiko Umum 1.349 16.861 31.908 398.855
2. Risiko Nilai Tukar 2.942 36.781 1.250 15.630
3. Risiko Ekuitas
4. Risiko Komoditas
5. Risiko Option
Total 4.291 53.642 36.342 454.273
RISIKO OPERASIONAL
Risiko operasional adalah risiko akibat ketidak cukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal,
kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang berpotensi
menimbulkan kerugian finansial maupun non finansial bagi Bank. Pengelolaan terhadap eksposur risiko
operasional di Bank Bukopin mencakup pengelolaan terhadap eksposur risiko hukum, reputasi, kepatuhan,
dan strategik yang terdapat pada setiap proses bisnis dan aktivitas operasional.
Metode dan kebijakan dalam pengendalian risiko operasional dilaksanakan di antaranya melalui:
1. Identifikasi, evaluasi dan monitoring terhadap kebijakan, pedoman, dan prosedur pengendalian internal
sesuai dengan kondisi perkembangan bisnis perbankan.
2. Pelaksanaan pemisahan fungsi (dual control) selalu dilakukan terhadap aktivitas operasional baik
terhadap aktivitas yang bersifat transaksional maupun aktivitas non transaksional.
3. Penerapan Disaster Recovery Plan dalam menghadapi kejadian bencana sebagai pengelolaan dan
pengendalian aktivitas Bank Bukopin.
4. Pengkajian terhadap produk dan aktivitas baru.
5. Identifikasi serta pengukuran risiko operasional juga dilakukan melalui perhitungan risiko berdasarkan
accounting loss data (pengalaman kerugian dimasa lalu).
6. Pelaksanaan peningkatan atas kapabilitas Sumber Daya Manusia secara berkelanjutan.
7. Pelaksanaan monitoring secara berkala atas keamanan sistem teknologi informasi yang dipergunakan
oleh Bank.
8. Kajian analisis beban operasional pendapatan operasional dengan tujuan hasil dari kajian tersebut
dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk meningkatkan keefektifan (effectiveness) dan efisiensi
(efficiency) Perseroan.
9. Bank melalukan perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum Bank untuk risiko operasional
menggunakan Pendekatan Indikator Dasar, sesuai dengan regulasi dari Bank Indonesia terkait dengan
masuknya risiko operasional dalam perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR).
Risiko Operasional
31 Desember 19 31 Desember 18
Pendekatan
No. yang Pendapatan Bruto Pendapatan Bruto
Beban Beban
Digunakan (Rata-Rata 3 ATMR (Rata-Rata 3 ATMR
Modal Modal
Tahun Terakhir) Tahun Terakhir)
1. Pendekatan 2.997.624 449.644 5.620.546 3.659.217 548.883 6.861.033
Indikator Dasar
Uraian Profil Maturitas di tahun 2019 dan 2018 dijabarkan sebagai berikut:
3 bulan-1
Keterangan Total < 3 bulan 1– 5 tahun >5 tahun
tahun
Liabilitas Segera 488.661 488.661 - - -
Simpanan Nasabah 80.813.460 75.592.358 5.221.102 - -
Simpanan dari Bank Lain 1.154.348 1.154.348 - - -
Surat Berharga yang Diterbitkan 4.275.068 4.275.068 - - -
dengan Janji Dijual Kembali
Pinjaman yang Diterima 1.072.147 49.501 25.244 997.402 -
Liabilitas Akseptasi 111.321 87.877 23.444 - -
Surat Berharga yang Diterbitkan 1.797.946 - - - 1.797.946
Liabilitas Lain-Lain - - - - -
Total 89.712.951 81.647.813 5.269.790 997.402 1.797.946
3 bulan-1
Keterangan Total < 3 bulan – 5 tahun >5 tahun
tahun
Liabilitas Segera 296.666 296.666 - - -
Simpanan Nasabah 76.146.550 71.268.361 4.881.189 - -
Simpanan dari Bank Lain 3.121.804 3.121.804 - - -
Surat Berharga yang Diterbitkan 1.606.714 1.606.714 - - -
dengan Janji Dijual Kembali
Pinjaman yang Diterima 1.279.392 - 69.500 1.012.167 197.725
Liabilitas Akseptasi 134.915 115.917 18.998 - -
Surat Berharga yang Diterbitkan 3.295.506 - - - 3.295.506
Liabilitas Lain-Lain 1.048.755 801.289 136.967 110.499 -
Total 86.933.302 77.210.751 5.106.654 1.122.666 3.493.231
RISIKO HUKUM
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum Identifikasi serta pengukuran risiko hukum juga
dan/atau kelemahan aspek yuridis, yang antara lain dilakukan melalui perhitungan risiko berdasarkan
disebabkan oleh lemahnya perikatan yang dilakukan accounting loss data.
oleh Bank, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan
perundang-undangan yang menyebabkan suatu Bank telah memiliki beberapa unit kerja yang
transaksi yang telah dilakukan Bank menjadi tidak memiliki fungsi dan wewenang dalam penerapan
sesuai dengan ketentuan yang akan ada, dan proses pengendalian risiko hukum. Selain itu Bank terus
litigasi baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga melanjutkan upaya perbaikan dan penyempurnaan
terhadap Bank maupun Bank terhadap pihak ketiga. atas sejumlah kebijakan perusahaan dalam rangka
rencana kerja (action plan) perbaikan proses
Identifikasi risiko hukum dilakukan pada seluruh manajemen risiko dan corporate governance.
aktivitas fungsional yang melekat pada perkreditan
(penyediaan dana), treasury dan investasi,
operasional dan jasa, trade finance services, sistem
informasi teknologi dan Management Information
System (MIS), serta pengelolaan sumber
daya manusia.
Risiko strategik adalah risiko akibat ketidaktepatan Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena
dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan
suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam peraturan perundang-undangan, dan ketentuan.
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Pada prakteknya risiko kepatuhan melekat pada
Pengendalian risiko stratejik di antaranya dilakukan risiko Bank yang terkait pada peraturan perundang-
melalui monitoring posisi Bank baik di antara undangan, ketentuan kehati-hatian, dan ketentuan
industri perbankan maupun diantara peer group, lain yang berlaku, antara lain yaitu:
monitoring pencapaian realisasi atas anggaran 1. Risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban
(rencana bisnis) dan dilanjutkan dengan mitigasi Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas
atas faktor penyebab kegagalan serta pelaksanaan Aset, Pembentukan Cadangan Kerugian
monitoring atas perkembangan kondisi makro Penurunan Nilai (CKPN), Analisa Tertimbang
ekonomi yang kemungkinan dapat berdampak pada Menurut Risiko (ATMR) Risiko Operasional dan
bisnis Bank. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK);
2. Risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi
Devisa Neto (PDN);
3. Risiko likuiditas terkait dengan ketentuan Giro
Wajib Minimum (GWM);
4. Risiko strategik terkait dengan penetapan
Rencana Bisnis Bank (RBB);
5. Risiko operasional terkait pemenuhan ketentuan
terkait Know Your Customer (KYC) dan Anti
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APUPPT);
6. Risiko Operasional terkait internal proses bisnis;
7. Risiko denda atas pelaporan kepada regulator.
RISIKO REPUTASI
SUMBER DAYA
MANUSIA
Penanggung jawab pengelolaan SDM di Bank Bukopin berada di bawah Grup Sumber Daya Manusia yang
dipimpin oleh seorang Group Head dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
Direktur Utama
Bagian Hubungan
Bagian HR Business Partner I
Industrial dan Alih Daya
Pada tahun 2019 sebagai upaya grup SDM berkontribusi langsung terhadap tujuan perusahaan maka
dibentuknya Bagian Human Resources Business Partner (HRBP). HRBP berperan sebagai strategic business
partner yang menyelaraskan antara tujuan bisnis perusahaan dengan Karyawan dan Manajemen dan
berperan sebagai konsultan bagi Manajemen dalam hal isu-isu terkait SDM untuk mendukung pencapaian
sasaran bisnis. HRBP melakukan tugas dan fungsinya di bidang Pengembangan Organisasi, Talent
Management, Training, dan Performance Management.
Bank Bukopin telah merancang Strategi Sumber Daya Manusia yang dituangkan dalam Human Capital
Framework yang terdiri dari 8 (delapan) pilar utama, yaitu Job/Work Design, Rekrutmen dan Seleksi,
Pengembangan Kompetensi, Manajemen Karir dan Talenta, Manajemen Kinerja, Manajemen Kompensasi,
Hubungan Karyawan, serta Hubungan Industrial.
Strategi
Human Capital
Hubungan Karyawan
Rekrutmen & Seleksi
Hubungan Industrial
Manajemen Kinerja
Job/Work Design
Manajemen Karir
Pengembangan
Kompetensi
& Talenta
Fungsi-fungsi utama dalam Human Capital Framework Bank Bukopin adalah sebagai berikut:
1. Job/Work Design, yaitu perancangan pekerjaan dengan proses penentuan tugas-tugas dan tanggung
jawab yang harus dilaksanakan oleh pemegang jabatan.
2. Rekrutmen dan Seleksi, yaitu proses menemukan dan menarik pelamar yang memenuhi syarat
untuk dipekerjakan.
3. Pengembangan Kompetensi, yaitu pengembangan dan pembelajaran Human Capital untuk mendukung
kebutuhan bisnis.
4. Manajemen Karir dan Talenta, yaitu proses pengelolaan karir yang meliputi kegiatan perencanaan karir,
pengembangan dan konseling karir, serta pengambilan keputusan karir.
5. Manajemen Kinerja, yaitu proses penataan secara menyeluruh yang berkaitan dengan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian terhadap hasil kerja karyawan.
6. Manajemen Kompensasi yaitu kegiatan merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan serta
mengembangkan sistem dan mekanisme kompensasi dalam suatu organisasi sehingga terbentuk suatu
keseimbangan penerimaan antara individu dan organisasi.
7. Hubungan Karyawan yaitu kegiatan mengembangkan, memelihara, dan meningkatkan hubungan
antara Perusahaan dan karyawan dengan efektif dan secara proaktif berkomunikasi dengan karyawan.
8. Hubungan Industrial yaitu kegiatan dalam rangka membina hubungan antara pengusaha/manajemen,
pekerja/karyawan serta pemerintah dan/atau nasabah atas keberhasilan proses bisnis Perseroan.
PENGEMBANGAN
ORGANISASI
Perseroan telah menjalankan sistem pengembangan Bank Bukopin menerapkan sistem manajemen
SDM berbasis kompetensi yang dijalankan secara kinerja berbasis penilaian Key Performance
holistik. Sistem pengembangan ini mencakup Indicator berdasarkan Balanced Scorecard, yang
seluruh proses dalam pengembangan SDM, yaitu telah disepakati oleh masing-masing Unit Kerja.
meliputi proses perencanaan, pengorganisasian, Tujuan dari sistem ini adalah mengukur dan
pelaksanaan dan pengendalian aktivitas tenaga mengevaluasi kinerja karyawan selama periode
kerja secara optimal mulai dari tahap rekrutmen yang telah ditetapkan, dalam hal ini dilakukan
sampai dengan separation management (purna dua kali dalam setahun dengan harapan mampu
bhakti atau pemberhentian kerja). mewakili dan mempermudah monitoring
kinerja karyawan.
Dalam sistem pengembangan SDM berbasis
kompetensi, seluruh proses pengambilan keputusan Tahapan sistem manajemen kinerja ini meliputi
dilandaskan pada informasi kebutuhan kompetensi Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi, di
jabatan dan kompetensi individu untuk mencapai mana dalam sistem ini terdapat proses diskusi
tujuan perusahaan. Sistem pengembangan antara atasan dengan bawahan terkait target dan
SDM berbasis kompetensi dilakukan agar dapat pencapaiannya, proses pemantauan dan umpan
memberikan hasil sesuai dengan tujuan dan balik serta evaluasi kinerja. Hasil dari evaluasi
sasaran Perseroan dengan standar kinerja yang kinerja digunakan sebagai dasar dalam manajemen
telah ditetapkan. karir dan talenta, manajemen kompensasi
dan beberapa proses terkait kebijakan dalam
Kompetensi yang dimiliki oleh karyawan secara Pengelolaan Sumber Daya Manusia.
individual harus dapat mendukung pelaksanaan visi
misi organisasi melalui kinerja strategis organisasi
tersebut. Kinerja individu dalam organisasi
merupakan jalan untuk meningkatkan produktifitas
organisasi sehingga pengembangan SDM berbasis
kompetensi akan dapat meningkatkan produktifitas
karyawan dan mencapai kualitas kerja yang optimal,
yaitu meningkatkan kepuasan pelanggan.
Sejalan dengan sistem pengembangan SDM berbasis kompetensi, Perseroan juga telah menyiapkan sistem
manajemen karir yang lebih komprehensif. Manajemen karir ditujukan untuk memberi peluang kepada
karyawan dalam mengembangkan dirinya selaras dengan kebutuhan posisi dalam perusahaan dan dapat
memberikan arah pergerakan karir karyawan sesuai potensinya, hal ini akan sangat membantu karyawan
dalam menentukan arah karirnya serta membantu perusahaan dalam melaksanakan proses pengembangan
karir secara konsisten, dan pada gilirannya akan memberikan manfaat signifikan bagi perusahaan. Bagi
karyawan, karir merupakan indikator proses pengembangan diri, dan bagi perusahaan menggambarkan
posisi-posisi yang diperlukan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Posisi terisi
Personal dengan
Kompetensi Committee karyawan
Pusat (PCP) yang
kompeten
Kegiatan
Penilaian Kinerja Rencana Karir Individu
Asesmen
ASSESSMENT KOMPETENSI
Kegiatan assessment kompetensi adalah suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota
tim untuk mengetahui kekuatan dan area pengembangan individu yang hasilnya dapat digunakan untuk
menyusun rancangan pengembangan yang bersangkutan. Kegiatan assessment yang dilakukan merupakan
kegiatan assessment kompetensi, yakni dilakukan berdasarkan kamus kompetensi untuk masing-masing
jabatan, yang telah ditetapkan sebelumnya. Kegiatan assessment yang dilakukan saat ini bertujuan
untuk profiling kompetensi/potensi yang dimiliki oleh karyawan sehingga program pengembangan dapat
disusun sesuai dengan kebutuhan masing-masing serta untuk menilai efektifitas kinerja yang bersangkutan
dalam melaksanakan tugasnya. Kegiatan assessment kompetensi yang dilakukan, merupakan salah satu
bahan pertimbangan, bukan sebagai faktor penentu atau merupakan hasil akhir suatu proses/kegiatan di
pengembangan SDM, baik dalam pengangkatan karyawan (promosi) maupun proses mutasi karyawan.
Survey Employee Engagement terakhir dilakukan Setelah adanya Perjanjian Kerja Bersama
tahun 2017 yaitu dengan Nilai Employee (PKB) yang telah didaftarkan di Kementerian
Engagement Bank Bukopin pada tahun 2017 Ketenagakerjaan RI dan mulai diimplementasikan
adalah 82,5%, mengalami kenaikan dari nilai pada tanggal 29 Mei 2019 maka Manajemen
tahun sebelumnya sebesar 2,5%, nilai Employee Bank Bukopin akan selalu melakukan monitoring
Engagement pada tahun sebelumnya sebesar 80%. atas pelaksanaan PKB serta me-review kebijakan
Angka ini menunjukkan bahwa sebesar 82,5% untuk menyelaraskan dengan perjanjian tersebut.
karyawan Bank telah merasakan kepuasan sebagai Mendekatkan edukasi secara intensif kepada
bagian dari Bank Bukopin dan merasa terikat secara seluruh supervisi terkait pemeliharaan iklim kerja
emosional dengan perusahaan, yang kondusif juga menjadi perhatian perusahaan
di tahun 2019.
KEBIJAKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
Jumlah karyawan Bank Bukopin adalah sebanyak
Hubungan Industrial yang harmonis menjadi 5.067 orang dengan komposisi 3.004 karyawan
faktor yang cukup penting bagi Perseroan dalam laki-laki dan 2.063 karyawan perempuan. Di luar
meningkatkan kinerjanya. Dengan adanya itu, terdapat karyawan yang resign pada Desember
hubungan industrial yang harmonis, karyawan akan 2019 sebanyak 53 orang, karyawan peserta program
merasa nyaman dan aman dalam menjalankan Magang Bina Bukopin, serta Komisaris dan Direksi.
tugas-tugasnya sehingga kinerja Perseroan pun
dapat menjadi lebih baik. KEBIJAKAN DAN PROGRAM
PENSIUN
Bank Bukopin selalu berusaha menciptakan
hubungan kerja yang harmonis dengan pekerja. Salah satu sarana dalam menciptakan hubungan
Untuk itu, Perseroan telah membentuk sebuah kerja sama yang harmonis dengan pekerja, Bank
wadah bagi para Pekerja yang tergabung dalam Bukopin melaksanakan program purnabhakti bagi
Serikat Pekerja PT Bank Bukopin Tbk (SPBB). karyawannya yang sudah memasuki masa pensiun.
SPBB telah resmi terdaftar di kantor Suku Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Administrasi Program apresiasi terhadap kontribusi karyawan
Jakarta Selatan No. 757/SP/JS/VIII/2015 tanggal 11 tetap akan menjadi perhatian perusahaan melalui
Agustus 2015. berbagai program penghargaan bagi karyawan
purnabhakti antara lain seperti:
Selain pembentukan Serikat Pekerja, untuk 1. Pengelolaan Masa Persiapan Pensiun (MPP);
menjalin keharmonisan Bank dan Serikat pekerja, 2. Training Masa Purnabhakti sebagai pembekalan
disusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang bagi para karyawan beserta pasangannya
telah disahkan oleh Kementrian Ketenagakerjaan (suami-istri) dalam menghadapi masa pensiun;
RI Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan 3. Penghargaan koin emas;
Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. 4. Fasilitas asuransi kesehatan serta layanan
Kep.121/PHIJSK-PK/PKB/V/2019 tanggal 17 Mei 2019. kesehatan lainnya.
Sebagai perwujudan kesepakatan yang tertuang
dalam Perjanjian Kerja Bersama, Bank dan Serikat Selain program yang diberikan kepada karyawan
Pekerja senantiasa melakukan rapat koordinasi yang telah purnabhakti, Perseroan mempunyai
rutin bulanan untuk membahas kebijakan-kebijakan program pensiun yang dilaksanakan sejak karyawan
perusahaan terbaru. Perjanjian Kerja Bersama masih aktif bekerja yaitu antara lain:
tersebut akan diperbaharui setiap 2 tahun dan 1. Tunjangan Jaminan Pensiun;
akan dilakukan perundingan untuk menciptakan 2. Tunjangan Hari Tua (JHT); dan
pembaruan Perjanjian Kerja Bersama pada 3. Dana Pensiun yang diberikan secara
tahun 2019. proporsional berdasarkan masa kerja.
SIS TEM
INFORM ASI SDM
PROGRAM PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
KEBIJAKAN
Bank Bukopin memiliki program pelatihan yang bersifat wajib (mandatory) untuk setiap level jabatan.
Pelatihan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan karyawan dan juga untuk
mendukung pengembangan karir karyawan ke depan.
Pelaksanaan pelatihan yang bersifat mandatory untuk masing-masing level jabatan tahun 2019 adalah
sebagai berikut:
Sesuai Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/310/KEP/DIR/1999 tentang Penyediaan Dana
Untuk Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia Bank Umum, bahwa Bank wajib menyediakan
dana pendidikan (BPL) sekurang-kurangnya 5% dari anggaran pengeluaran SDM tahun berjalan/Biaya
Tenaga Kerja (BTK) , Bank Bukopin telah merealisasikan biaya pendidikan dan pelatihan tahun 2019
sebesar Rp45.281.043.503,- yaitu 5,83% dari BTK.
Pengembangan sumber daya manusia dengan meningkatkan kemampuan karyawan agar lebih
produktif dengan meningkatkan kompetensi SDM melalui pemerataan traning berupa Soft Skill,
Technical Skill, Managerial Skill, Sertifikasi dan E-learning. Pengembangan juga dilakukan dengan
melakukan penyempurnaan struktur organisasi dengan melakukan reposisi karyawan baik posisi staf
maupun managerial.
STATISTIK KARYAWAN
5.656
5.195
5.067
Jumlah karyawan Bank Bukopin adalah sebanyak 5.067 orang dengan komposisi 3.004 karyawan laki-laki
dan 2.063 karyawan perempuan. Di luar itu, terdapat karyawan yang resign pada Desember 2019 sebanyak
53 orang, karyawan peserta program Magang Bina Bukopin, serta Komisaris dan Direksi.
Tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, di 2019 komposisi pegawai berdasarkan status kepegawaian
masih didominasi oleh Karyawan Tetap yaitu sebesar 80,64% sedangkan jumlah Karyawan Kontrak tercatat
sebesar 19,36%. Jumlah Karyawan Tetap menurun sebesar 8,49% dari 4.465 orang di 2018 menjadi sebanyak
4.086 orang di 2019.
Komposisi Karyawan Bank Bukopin tahun 2018 dilihat dari level organisasi didominasi oleh karyawan
dengan kelas jabatan staff yaitu sebesar 78,23% atau sebanyak 3.964 Orang, jumlah tersebut menurun
sebesar 9,25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 4.229 Orang. Sedangkan
kontributor terbesar kedua ditempati oleh Karyawan dengan level non staff yang berjumlah sebesar 10,95%,
jumlah tersebut meningkat sebesar 1,65%.
Pada 2019, komposisi jumlah pegawai Bank Bukopin jika dilihat berdasarkan jenjang usia, didominasi oleh
karyawan dengan kelompok rentang usia 30-35 tahun yaitu sebanyak 1.235 karyawan atau sebesar 24,37%
kemudian diikuti oleh kelompok karyawan dengan rentang usia 25-30 tahun sebesar 24,06%.
Pada 2019, karyawan dengan tingkat pendidikan Diploma dan Sarjana masih mendominasi komposisi
karyawan Bukopin yaitu sebesar 85,16% dengan jumlah sebanyak 4.315 Orang, namun demikian jumlah
tersebut menurun sebesar 1,66% jika dibandingkan 2018 yang berjumlah 4.388 Orang. Selanjutnya,
sebesar 11,27% karyawan merupakan lulusan SMA (Sederajat) dengan jumlah sebanyak 571 Orang, jumlah
karyawan pada jenjang ini juga mengalami penurunan sebesar 10,50% dibandingkan jumlah karyawan di
tingkat yang sama pada tahun 2018.
STRUKTUR PENGELOLA
TEKNOLOGI INFORMASI
Teknologi Informasi (TI) dikelola oleh Group Teknologi Informasi yang berada di bawah supervisi Direktur
Operasi dan Teknologi Informasi. Group Teknologi Informasi (GTI) dipimpin oleh seorang General Manager
yang membawahi 3 (tiga) Divisi yaitu Divisi Strategi TI dan Aliansi Bisnis, Divisi Pengembangan TI dan Divisi
Dukungan & Operasi TI. Adapun struktur pengelola TI adalah sebagai berikut:
Direktorat Utama
GM Group TI
Fungsi, tugas, dan tanggung jawab masing-masing unit kerja diuraikan sebagai berikut:
Unit Kerja Fungsi, Tugas, dan Tanggung Jawab
Divisi Strategi TI dan Bertanggung jawab dalam merumuskan strategi, kebijakan, arsitektur, standar kualitas Teknologi
Aliansi Bisnis Informasi (TI), dan Project Management TI untuk memastikan tersedianya strategi, rencana, kebijakan,
prosedur, standar, dan pelayanan TI yang dapat menunjang kebutuhan dan perkembangan Perseroan
dengan memenuhi tuntutan manajemen risiko dan pengamanan yang ditetapkan.
Divisi Bertanggung jawab dalam mengembangkan program aplikasi baik atas permintaan user maupun
Pengembangan TI atas inisiatif internal untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan aplikasi komputer yang terjamin
kehandalannya di dalam ruang lingkup Perseroan.
Divisi Dukungan dan Bertanggung jawab dalam pengelolaan operasional semua Komputer (Production & Disaster
Operasi Recovery Center/DRC) dan semua infrastruktur agar dapat beroperasi dengan baik guna memastikan
beroperasinya komputer dengan tingkat ketersediaan pelayanan yang tinggi dalam rangka mendukung
kelangsungan bisnis Perseroan.
2. Prinsip 2 – TI dan Bisnis yang Selaras didasari pada harga murah namun harus
Pengembangan TI dan bisnis dilakukan mengutamakan total cost of ownership yang
bersama untuk saling memberikan masukan, mencakup faktor biaya akuisisi awal, biaya
saling melengkapi dan meniadakan potensi operasional, biaya pengembangan, biaya
ketidakselarasan pengembangan. Perbedaan pelatihan/edukasi, dan sebagainya.
arah pengembangan bisnis dan TI berdampak 5. Prinsip 5 – Memanfaatkan Praktik Terbaik di
langsung terhadap fleksibilitas Bank Bukopin Industri
menanggapi perubahan pasar, khususnya pasar Banyak tersedia praktik terbaik dalam Industri
ritel yang sangat sensitif terhadap inovasi. TI yang dikembangkan oleh berbagai institusi
Keberadaan unit IT dan kemampuan penyediaan dengan mengumpulkan pengalaman bertahun-
layanan IT seharusnya meningkatkan daya tahun dari berbagai pelaku industri. Praktik
saing usaha, namun hal ini tidak akan tercapai terbaik ini memberikan kesempatan bagi Bank
jika tidak didukung oleh sasaran pengembangan Bukopin untuk belajar dan memanfaatkan
bisnis yang dikomunikasikan kepada unit TI pengalaman berbagai Perusahaan di dunia
secara berkala. dan diterapkan untuk percepatan peningkatan
3. Prinsip 3- Modernisasi TI Berkesinambungan maturitas pengembangan dan pengelolaan TI.
Arah dan bentuk usaha saat ini sangat 6. Prinsip 6 – Memastikan Kelangsungan Kegiatan
dipengaruhi oleh kemampuan teknologi Usaha
informasi. Tidak sedikit keterlambatan Kegiatan usaha Bank Bukopin tergantung
modernisasi TI menurunkan daya saing dengan ketersediaan layanan TI, akibatnya,
usaha bahkan gagal berinovasi. Modernisasi TI menjadi kontributor risiko operasional
tidak hanya dibatasi dari sisi perangkat keras Bank. Penyelenggaraan layanan TI senantiasa
atau piranti lunak, namun juga melakukan memperhatikan kebutuhan akan penyediaan
modernisasi pemanfaatan teknologi tersebut teknologi rangkap (redundant) untuk
agar sesuai dengan rancangan dan maksud menghindari single point of failure.
dibangunnya teknologi tersebut. 7. Prinsip 7 – Mengendalikan Teknologi dan
4. Prinsip 4 – Mendapat Manfaat Maksimum Penyedia Jasa
Dengan biaya dan risiko rendah Ragam teknologi yang tersedia memberikan
TI sebagai tulang punggung inovasi dan pilihan namun juga mendatangkan masalah
operasional Bank Bukopin tidak boleh menjadi jika tidak dilakukan pengendalian dalam
beban melalui kontribusi biaya yang besar dan proses pemilihan dan pemanfaatannya.
menjadi sumber risiko. Ragam teknologi dan Pertimbangan best of breed sering menjadi
mode investasi saat ini memberikan peluang penyebab Perusahaan menerapkan berbagai
yang sangat besar bagi Bank Bukopin untuk jenis teknologi terbaik, namun yang didapat
memanfaatkan teknologi secara maksimum justru sebaliknya, yaitu kompleksitas integrasi
dengan biaya yang sesuai dengan kemampuan dan pengembangan.
finansial Bank. Namun hal ini bukan berarti
pembangunan dan penyelenggaraan TI hanya
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Perseroan berkomitmen untuk
menjadikan prinsip tata kelola
perusahaan sebagai bagian yang
tak terpisahkan dari operasional
Perseroan sehari-hari. Setiap
organ tata kelola menjalankan
fungsi dan tugasnya sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan
didukung dengan peraturan
internal yang selalu ditinjau
secara berkala.
KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PERUSAHAAN
DALAM MENERAPKAN CORPORATE
GOVERNANCE DAN GOVERNANCE OUTCOME
Tata kelola perusahaan merupakan elemen penting direkomendasikan oleh OJK untuk diterapkan
untuk investasi serta pembiayaan melalui modal oleh pelaku pasar modal sebagai pelengkap akan
pasar, dan merupakan kunci untuk meningkatkan prinsip GCG sebelumnya, prinsp GCG G20/OECD
pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Lengkapnya merupakan pengembangan dari prinsip-prinsip
struktur perangkat organisasi dengan pengawasan GCG sebelumnya (TARIF) oleh Organization
yang baik atas kinerja akan berefek baik pula bagi for Economic Cooperation and Development
pencapaian visi, misi dan tujuan yang merupakan (OECD). Diharapkan penerapan prinsip-prinsip
kepentingan perusahaan dan pemegang saham. baru ini dapat memudahkan Bank Bukopin
untuk menyesuaikan implementasi prinsip GCG
Komitmen Bank Bukopin dalam menerapkan serta dengan perubahan dan pertumbuhan bisnis di
melakukan berbagai upaya peningkatan GCG di era sekarang untuk mendorong pertumbuhan dan
dalam Perusahaan antara lain dengan melengkapi keberlangsungan Perusahaan.
prinsip-prinsip GCG (TARIF) dengan prinsip-
prinsip GCG G20/OECD. Prinsip GCG G20 telah
GOVERNANCE FRAMEWORK
Penerapan GCG di Bank Bukopin mengacu 2. Proses Tata Kelola (governance process)
kepada 3 aspek Tata Kelola, yaitu struktur tata bertujuan untuk menilai efektivitas proses
kelola (governance structure), proses tata kelola penerapan prinsip tata kelola yang baik
(governance process) dan hasil tata kelola yang didukung oleh kecukupan struktur
(governance outcome). dan infrastruktur Tata Kelola Bank sehingga
1. Struktur tata kelola (governance structure) menghasilkan outcome yang sesuai dengan
meliputi struktur dan infrastruktur tata kelola harapan Pemangku Kepentingan (Stakeholder)
Bank yang termasuk dalam struktur tata kelola 3. Hasil Tata Kelola (governance outcome) adalah
adalah Direksi, Dewan Komisaris, komite- manifestasi penerapan dan penegakan tata
komite, dan satuan kerja Perseroan. Sedangkan kelola yang berdampak positif terhadap
infrastruktur tata kelola antara lain meliputi penciptaan nilai (value creation) dan
kebijakan dan prosedur, sistem informasi serta keberlangsungan perusahaan.
tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur
organisasi.
Selain itu juga terlihat adanya peningkatan kepercayaan dari pemegang saham pengendali dan pihak
eksternal. Bukti keefektifan penerapan GCG dalam Perseroan juga menjadi sorotan dari beberapa Lembaga
dan media dengan diperolehnya penghargaan-penghargaan di tahun 2019 antara lain:
2. The Best Financial Sector di bidang Tata 14 Oktober 2019 Indonesia Institute Corporate
Kelola Perusahaan Directorship
3. Peringkat 4 Annual Report Award Tahun 2019, 15 November 2019 • Kementerian BUMN
Kategori Private Keuangan Listed • Dirjen Pajak
• OJK
• Bank Indonesia
• Indonesia Stock Exchange
• KNKG
• IAI
Berdasarkan analisis terhadap indikator pada seluruh faktor penilaian pelaksanaan Tata Kelola Bank Bukopin dapat disampaikan
sebagai beirkut:
i. Sehubungan dengan adanya perubahan peraturan eksternal dan/atau perubahan Anggaran Dasar Bank Bukopin
menyangkut kewenangan Dewan Komisaris, maka pada Tahun 2019 Bank Bukopin telah melakukan penyempurnaan
beberapa kebijakan bisnis dan kebijakan operasional.
Selain itu, pada Tahun 2019 Direksi juga telah melakukan perubahan Visi, Misi dan Budaya Perusahaan untuk dapat
mendorong adanya perubahan yang signifikan dan mendukung kinerja perusahaan serta meningkat citra perusahaan
bagi seluruh nasabah dan stakeholder. Adapun visi dan misi perusahaan sebagai berikut:
Visi : “Menjadi Lembaga Keuangan Pilihan Utama di Indonesia”
Misi : “Memahami dan Memberi Solusi kepada Nasabah”
Budaya Perusahaan : Integrity, Competent, Care, Accountable, Never Give Up (ICCAN)
Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek Struktur Tata Kelola adalah sebagai berikut:
a. Masih terdapat kebijakan yang memerlukan penyesuaian/pembaharuan yang disebabkan adanya perubahan atau
penerbitan Ketentuan Regulator baru, arahan langsung dari Otoritas Jasa Keuangan dan/atau Otoritas Pengawas
lainnya dan yang disebabkan oleh adanya perubahan struktur organisasi.
Sehubungan dengan hal tersebut, Bank Bukopin akan selalu menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan
kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki sejalan dengan perkembangan organisasi dan
bisnis proses sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan arahan otoritas.
b. Terdapat 2 (dua) orang anggota Komisaris Independen yang masih dalam proses persetujuan Fit & Proper Tes
dari OJK, namun demikian atas hal ini Bank Bukopin telah berkoordinasi dengan OJK untuk memastikan proses
persetujuan Fit & Proper Tes.
f. Dalam rangka membangun dan memastikan adanya pemahaman yang baik atas visi, misi, budaya perusahaan, dan
perilaku-perilaku utama nilai-nilai budaya tersebut bagi seluruh jajaran manajemen dan karyawan, Bank Bukopin telah
melaksanakan program-program internalisasi budaya perusahaan baik untuk Program jangka Pendek dan Program
jangka Menengah yaitu sebagai berikut:
1) Program Jangka Pendek
• Be On Time, Yes I Can..!
Merupakan program internalisasi budaya perusahaan berupa peningkatan kedisiplinan karyawan (Absensi
kehadiran, waktu bekerja, rapat dan kegiatan perusahaan lainnya).
• Be Friendly, Yes I Can..!
Merupakan program internalisasi budaya dengan melakukan standarisasi greeting yang akan digunakan oleh
seluruh karyawan di perusahan.
• Be Clean, Yes I Can..!
Merupakan program internalisasi budaya yang dikemas dalam bentuk kegiatan merapikan dan membersihkan
area kerja secara bersama-sama oleh seluruh karyawan minimal 1 kali dalam seminggu.
• Be Neatly, Yes I Can..!
Merupakan program internalisasi budaya yang dikemas dalam bentuk standarisasi dan sosialisasi ketentuan
berbusana kerja kepada seluruh karyawan Bank Bukopin.
2) Program Jangka Menengah
• Speak Your Mind, Yes I Can..!
Merupakan program internalisasi budaya yang dikemas dalam bentuk kegiatan bincang-bincang antara
karyawan dengan manajemen (Direksi) membahas berbagai topik terkini yang dapat memberikan dampak
positif bagi kinerja perusahaan.
• Be Creative & Innovative, Yes I Can..!
Merupakan program internalisasi budaya yang dikemas dalam bentuk mini video dengan konten video berupa
success story atau insights dari Direksi/Karyawan berprestasi terkait penerapan budaya I CAN dalam pekerjaan
ataupun kehidupan sehari-hari.
• Be Comply, Yes I Can..!
Merupakan program internalisasi budaya berupa komitmen seluruh karyawan dan manajemen untuk dapat
selalu taat pada aturan dan ketentuan yang berlaku di perusahaan.
• DRIFT, Yes I Can..!
Merupakan program internalisasi budaya berupa komitmen karyawan dan manajemen untuk dapat senantiasa
melakukan sesuatu dengan benar sejak dari awal untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pekerjaan.
Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek Proses Tata Kelola adalah sebagai berikut:
Secara umum pelaksanaan Governance Process telah berjalan dengan baik, namun berdasarkan hasil pemeriksaan audit
internal termasuk hasil observasi yang dilaksanakan oleh Unit Quality Assurance dan berdasarkan hasil audit eksternal
serta pengawasan yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia masih terdapat kelemahan pada
proses bisnis dan operasional antara lain:
a. Analisa kredit di dalam proses restrukturisasi;
b. Proses pengambilalihan Agunan yang Diambilalih (AYDA);
c. Pelaporan kualitas kredit debitur dalam Laporan Bulanan Bank Umum;
d. Pemenuhan dokumen-dokumen kredit dan transaksional;
Dengan adanya kelemahan tersebut Bank Bukopin selalu senantiasa melakukan penguatan fungsi pengendalian
internal untuk memberikan early warning system dalam hal terdapat potensi risiko yang berdampak signifikan terhadap
kelangsungan bisnis dan operasional Bank Bukopin termasuk melakukan konsultasi dan pembahasan bersama OJK dan/
atau Otoritas Pengawas lainnya dalam melakukan upaya-upaya perbaikan untuk kedepannya.
Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek Hasil Tata Kelola adalah sebagai berikut:
a. Selama Tahun 2019 masih terdapat denda pelaporan kepada regulator. Meskipun jumlah denda yang harus dibayar
tidak berdampak signifikan, namun Bank Bukopin selalu melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
pengendalian terhadap risiko kepatuhan yang berdampak pada munculnya biaya denda.
b. Selama Tahun 2019 masih terjadi fraud berdasarkan hasil audit internal yang dilakukan di beberapa kantor cabang,
namun secara jumlah kejadian maupun secara nilai kerugian yang diakibat oleh kejadian fraud tersebut menurun
secara signifikan dibandingkan dengan fraud yang terjadi pada tahun sebelumnya.
c. Atas kejadian fraud tersebut, Bank Bukopin melakukan upaya-upaya pencegahan dengan cara peningkatan fungsi
supervisi dalam melakukan pengawasan dan melakukan review terhadap PKO serta memberikan sanksi yang tegas
untuk meminimalisir terjadinya Fraud untuk kedepannya.
Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/indikator penilaian tersebut diatas, disimpulkan bahwa peringkat faktor
penerapan Tata Kelola Bank Bukopin adalah Peringkat 2 (Baik).
Dari hasil self assessment profil risiko triwulanan yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan,
untuk posisi Desember 2019, risiko Bank secara keseluruhan tetap berada pada tingkat risiko komposit low
to moderate.
Rekomendasi penerapan aspek dan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam Pedoman Tata Kelola
adalah standar penerapan aspek dan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang harus diterapkan
oleh Perseroan.
Berikut adalah daftar kebijakan dan SOP yang dimiliki oleh Bank Bukopin:
Kebijakan/SOP Keterangan
Pedoman Kode Etik • Surat Keputusan Direksi No. 069 tahun 2013 tentang Kode Etik PT Bank Bukopin Tbk
Pedoman Pemberian Kredit • Surat Edaran Direksi No. SE/023/DIR/VI/2014 tentang Addendum I Kebijakan dan
Prosedur Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang telah dilakukan penegasan
berdasarkan Memorandum Direksi No. 088/MEMO-DIR/VII/2018 tanggal 9 Juli 2018.
Pedoman Kerja Dewan Komisaris & • Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 015 tahun 2019 tentang Pedoman dan Tata Tertib
Komite Pendukung Kerja Dewan Komisaris PT Bank Bukopin Tbk
• Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 004 tahun 2019 tentang Pedoman dan Tata Tertib
Kerja Komite Audit PT Bank Bukopin Tbk
• Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 005 tahun 2019 tentang Pedoman dan Tata Tertib
Kerja Komite Pemantau Risiko PT Bank Bukopin Tbk
• Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 001 tahun 2019 tentang Pedoman dan Tata Tertib
Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank Bukopin Tbk
• Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 017 tahun 2019 tentang Pedoman dan Tata Tertib
Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk
Pedoman Kerja Direksi • Surat Keputusan Direksi No. 1379 tahun 2016 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Direksi Bank Bukopin.
Piagam Audit Intern
Pedoman Manajemen Risiko • Surat Keputusan Direksi No. 1939 tahun 2019 tentang Kebijakan Dasar Manajemen
Risiko Bank Bukopin.
Pedoman Pengelolaan Gratifikasi • Surat Keputusan Direksi No. 0879 tahun 2018 tentang Pedoman Penerapan Strategi
Anti Fraud Bank Bukopin.
Pedoman sistem • Surat Keputusan Direksi No. 1291 tahun 2018 tentang Pedoman Whistleblowing System
Pelaporan Pelanggaran Bank Bukopin.
(Whistleblowing System)
Pedoman Lainnya • Anggaran Dasar PT Bank Bukopin Tbk
• Surat Keputusan Direksi No. SK.0988/DIR/VII/2018 tentang Hierarki Peraturan Internal
Bank Bukopin.
Sepanjang tahun 2019, Bank Bukopin telah menyelenggarakan 2 (dua) kali RUPS; RUPS Tahunan dan 1
(satu) kali RUPS Luar Biasa. Berikut penjelasan mengenai masing-masing pelaksanaan RUPS di Bank
Bukopin sepanjang tahun 2019.
RUPS Tahunan
Prosedur Pelaksanaan
Hasil dan
Pemberitahuan Pengumuman Pemanggilan Pelaksanaan
Keputusan
Bank Bukopin telah Bank Bukopin telah Bank Bukopin telah Bank Bukopin Ringkasan Risalah
menyampaikan mengumumkan RUPST melakukan pemanggilan melangsungkan RUPST RUPST telah
pemberitahuan mata di harian Investor untuk RUPST pada pada hari Rabu, tanggal diumumkan pada
acara RUPST kepada Daily pada tanggal 15 harian Investor Daily 22 Mei 2019 bertempat harian Investor
OJK pada tanggal 8 April 2019 dan website tanggal 30 April 2019 di Gedung Bank Bukopin Daily tanggal 24 Mei
April 2019 sebagaimana Perseroan dan Web dan website Perseroan Auditorium Lantai 3 Jl. 2019 dan melalui
dalam surat No. 05195/ Bursa Efek. MT Haryono Kav. 50-51 website Perseroan.
SKPR/IV/2019. Jakarta Selatan.
Kehadiran
RUPS Tahunan diselenggarakan pada hari Rabu tanggal 22 Mei 2019, mulai pukul 13.39 s.d 16.04 WIB,
bertempat di Gedung Bank Bukopin Auditorium Lantai 3 Jl. MT Haryono Kav. 50-51 Jakarta Selatan. Rapat
dihadiri oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi, Notaris dan perwakilan Pemegang Saham sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama Independen : Mustafa Abubakar
Komisaris : M. Subhan Aksa
Komisaris : Deddy SA Kodir
Komisaris : Susiwijono
Komisaris Independen : Margustienny
Komisaris Independen : Mulia Panusunan Nasution
Komisaris Independen : Karya Budiana
Direksi
Direktur Utama : Eko Rachmansyah Gindo
Direktur : Mikrowa Kirana
Direktur : Heri Purwanto
Direktur : Rivan A. Purwantono
Direktur : Adhi Brahmantya
Direktur : M. Rachmat Kaimuddin
Direktur : Hari Wurianto
Direktur : Jong Hwan Han*
*Efektif setelah memenuhi persyaratan dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-
undangan lainnya yang berlaku.
Keputusan RUPST
Dengan hadirnya 73,130% perwakilan pemegang saham dari 8.521.066.704 (delapan miliar lima ratus dua
puluh satu juta enam puluh enam ribu tujuh ratus empat) saham, maka seluruh keputusan yang diambil
adalah sah dan mengikat. Keputusan dari ketujuh mata acara rapat dituangkan dalam akta Risalah Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan No.13 yang dibuat dan disahkan oleh Notaris Dr. Isyana Wisnuwardhani
Sadjarwo, S.H., MH pada tanggal 22 Mei 2019.
Pokok keputusan RUPS Tahunan Bank Bukopin tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Mata Acara Rapat Pertama Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Tugas Pengawasan yang telah
dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2018 dan pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian untuk Tahun Buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2018, serta memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab
sepenuhnya (acquit et decharge) kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan
pengawasan dan pengurusan yang telah dilakukan dalam tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2018.
Jumlah Pemegang Saham 1 (satu) pemegang saham yang bertanya
yang Bertanya
Pengambilan Keputusan Dengan Pemungutan Suara
Setuju Abstain Tidak Setuju
8.512.619.338 saham atau 99,901% 8.447.366 saham atau 0,099% 0%
Keputusan Rapat 1. Menyetujui dan menerima Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Tugas
Pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan mengesahkan Laporan Keuangan
Konsolidasian untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan firma
anggota dari jaringan global RSM sesuai Laporan No. 00387/2.1030/AU.1 Juli 0499-1/1/
III/2019 tanggal 29 Maret 2019 dengan Opini Wajar dalam Semua Hal yang Material, posisi
keuangan konsolidasian PT Bank Bukopin Tbk dan entitas anaknya tanggal 31 Desember
2018 serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
2. Memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge)
kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan pengawasan dan pengurusan
yang telah dilakukan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018,
sejauh tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tindakan tersebut tercermin
dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
Tindak Lanjut/Realisasi Sudah direalisasikan
Mata Acara Rapat Kedua Persetujuan atas penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2018.
Jumlah Pemegang Saham 1 (satu) pemegang saham yang bertanya
yang Bertanya
Pengambilan Keputusan Dengan Pemungutan Suara
Setuju Abstain Tidak Setuju
8.521.066.704 saham atau 100% 0% 0%
Keputusan Rapat 1. Laba yang diperoleh pada Tahun Buku 2018 seluruhnya dialokasikan sebagai laba ditahan
(retained earnings) untuk memperkuat permodalan Perseroan.
2. Tidak ada pembagian Tantiem kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun buku 2018.
Tindak Lanjut/Realisasi Laba bersih yang diperoleh tahun buku 2018 telah dibukukan sebagai penguat modal.
Mata Acara Rapat Ketiga Persetujuan penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk pemeriksaan Laporan Keuangan Perseroan
Tahun Buku 2019 beserta penetapan honorariumnya.
Jumlah Pemegang Saham Nihil
yang Bertanya
Pengambilan Keputusan Dengan Pemungutan Suara
Setuju Abstain Tidak Setuju
8.315.361.906 saham atau 29.338.000 saham atau 0,344% 176.366.798 saham atau
97,586% 2,070%
Keputusan Rapat 1. Menyetujui untuk mendelegasikan kewenangan penunjukan Akuntan Publik dan/atau Kantor
Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun
Buku 2019 berdasarkan kriteria atau batasan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan
honorarium dan persyaratan penunjukan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik.
Tindak Lanjut/Realisasi Perseroan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) terkait pembuatan Laporan Keuangan
Perseroan Tahun Buku 2019 yang diputuskan melalui porses tender sesuai dengan POJK
yang berlaku.
Mata Acara Rapat Keempat Persetujuan penetapan honorarium, gaji dan/atau tunjangan bagi Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan.
Jumlah Pemegang Saham Nihil
yang Bertanya
Pengambilan Keputusan Dengan Pemungutan Suara
Setuju Abstain Tidak Setuju
8.520.546.604 saham atau 520.100 saham atau 0,006% 0%
99,994%
Keputusan Rapat Menyetujui usulan gaji, honorarium, dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi untuk Tahun
Buku 2019 tidak ada penyesuaian.
Tindak Lanjut/Realisasi Sudah direalisasikan
d. Sdr. Moch. Hadi Santoso sebagai Komisaris Independen Perseroan untuk jangka waktu
5 (lima) tahun terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2023, yang akan berlaku efektif setelah
diperolehnya persetujuan Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa
Keuangan.
e. Sdr. Adhi Brahmantya sebagai Direktur Perseroan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan Tahun Buku 2023.
f. Sdr. Lalu Azhari sebagai Direktur Perseroan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung
sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan Tahun Buku 2023, yang akan berlaku efektif setelah diperolehnya persetujuan
Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
4. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan pembagian tugas
dan wewenang setiap anggota Direksi.
5. Memberi Kuasa kepada Direksi dengan hak substitusi, untuk menyatakan keputusan Rapat
ini sehubungan dengan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, dengan
akta resmi tersendiri dihadapan seorang Notaris termasuk namun tidak terbatas untuk
memberitahukan hasil keputusan Rapat ini kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Dengan disetujui oleh Para Pemegang Saham perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi
tersebut, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama Independen : Mustafa Abubakar
Komisaris : M. Subhan Aksa
Komisaris : Deddy SA Kodir
Komisaris : Susiwijono
Komisaris : Chang Su Choi*
Komisaris Independen : Karya Budiana
Komisaris Independen : Ahmad Fuad**
Komisaris Independen : Moch. Hadi Santoso**
*) Sdr. Chang Su Choi terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi
semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/
atau peraturan perundangundangan lainnya yang berlaku.
**) Sdr. Ahmad Fuad dan Sdr. Moch. Hadi Santoso, terhitung efektif sejak ditetapkan oleh
Perseroan setelah diperolehnya persetujuan Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper) dari
Otoritas Jasa Keuangan.
Direksi
Direktur Utama : Eko Rachmansyah Gindo
Direktur : Heri Purwanto
Direktur : Rivan A Purwantono
Direktur : Adhi Brahmantya
Direktur : M. Rachmat Kaimuddin
Direktur : Hari Wurianto
Direktur : Jong Hwan Han*
Direktur : Lalu Azhari
*) Sdr. Jong Hwan Han terhitung efektif setelah memenuhi persyaratan dalam POJK No.
27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya
yang berlaku.
Tindak Lanjut/Realisasi Sdr. Lalu Azhari telah mendapatkan hasil penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper)
dari Otoritas Jasa Keuangan, sementara Sdr. Ahmad Fuad dan Moch. Hadi Santoso dalam proses
pengajuan penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper) dari Otoritas Jasa Keuangan,
Khusus untuk Jong Hwan Han memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No.
27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya
yang berlaku.
Mata Acara Rapat Ketujuh Laporan realisasi penggunaan dana Penawaran Umum Terbatas IV dengan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu Tahun 2018.
Keputusan Rapat Mengingat Agenda Ketujuh ini merupakan Agenda Rapat yang bersifat laporan penggunaan
dana Penawaran Umum Terbatas IV dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Tahun 2018,
dengan demikian tidak perlu dilakukan proses pengambilan keputusan/persetujuan atas
Agenda ini.
Tindak Lanjut/Realisasi Telah terealisasi atas penggunaan dana Penawaran Umum Terbatas IV
Hasil dan
Pemberitahuan Pengumuman Pemanggilan Pelaksanaan
Keputusan
Bank Bukopin telah Bank Bukopin telah Bank Bukopin telah Bank Bukopin Ringkasan Risalah
menyampaikan mengumumkan melakukan pemanggilan melangsungkan RUPSLB telah
pemberitahuan mata RUPSLB di harian untuk RUPSLB pada RUPSLB pada hari diumumkan pada
acara RUPSLB kepada Investor daily pada harian Investor Daily Kamis, tanggal 24 harian Investor Daily
OJK pada tanggal tanggal 17 September tanggal 2 Oktober 2019 Oktober 2019 bertempat tanggal 25 Oktober
26 Agustus 2019 2019 dan website dan website Perseroan di Auditorium Gedung 2019 dan melalui
sebagaimana dalam Perseroan dan Web Bank Bukopin Lantai 3 website Perseroan.
surat No. 13286/SKPR/ Bursa Efek Jl. MT Haryono Kav 50-
VIII/2019 51 Jakarta Selatan
Kehadiran
RUPS Tahunan diselenggarakan pada hari Rabu tanggal 24 Oktober, mulai pukul 10.330 s.d 11.30 WIB,
bertempat di Gedung Bank Bukopin Auditorium Lantai 3 Jl. MT Haryono Kav 50-51 Jakarta Selatan. Rapat
dihadiri oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi, Notaris dan perwakilan Pemegang Saham sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama Independen : Mustafa Abubakar
Komisaris : M. Subhan Aksa
Komisaris : Deddy SA Kodir
Komisaris : Susiwijono
Komisaris Independen : Karya Budiana
Komisaris Independen : Ahmad Fuad*
Komisaris Independen : Moch. Hadi Santoso*
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari
Otoritas Jasa Keuangan
Direksi
Direktur Utama : Eko Rachmansyah Gindo
Direktur : M. Rachmat Kaimuddin
Direktur : Hari Wurianto
Direktur : Adhi Brahmantya
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/
POJK.03/2016, POJK No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Keputusan RUPSLB
Keputusan disahkan dalam akta No. 25 tanggal 24 Oktober 2019 Notaris Dr. Yurisa Martanti, S.H., MH
sebagai berikut:
Mata Acara RUPS LB Persetujuan atas Rencana Perseroan untuk Melaksanakan Penawaran Umum Terbatas V dengan
Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“PUT V”)
Jumlah Pemegang Saham Nihil
yang Bertanya
Pengambilan Keputusan Dengan Pemungutan Suara
Setuju Abstain Tidak Setuju
8.692.042.165 saham atau 0% 283.559.700 saham atau 3,16%
96,84%
Keputusan Rapat 1. Menyetujui rencana Perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas V dengan
memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dengan menerbitkan Saham Kelas B
sebanyak-banyaknya 40% (empat puluh persen) dari jumlah saham yang ditempatkan
dan disetor yaitu sejumlah 11.651.908.748 (sebelas miliar enam ratus lima puluh satu juta
sembilan ratus delapan ribu tujuh ratus empat puluh delapan) saham, sehingga jumlah
Saham Kelas B yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 4.660.763.499 (empat miliar
enam ratus enam puluh juta tujuh ratus enam puluh tiga ribu empat ratus sembilan puluh
sembilan) saham dengan nilai nominal Rp100,- (seratus rupiah) per saham.
2. Memberi kuasa dan wewenang penuh kepada Dewan Komisaris dan/atau Direksi Perseroan
dengan hak substitusi untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan berkaitan
dengan Penawaran Umum Terbatas V sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Sehubungan dengan hasil pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas V:
a. Menyetujui perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan.
b. Memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris dan/atau Direksi Perseroan
untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan Perubahan Pasal
4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan, termasuk menyatakan dalam Akta Notaris dan
memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
serta mendaftarkannya dalam daftar perusahaan sebagaimana dimaksud dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tindak Lanjut/Realisasi Melaksanakan Penawaran Umum Terbatas V sampai saat ini telah melakukan Registrasi I melalui
situs web SPRINT OJK.
Pada tahun 2018, Perseroan telah menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan pada tanggal 22 Mei 2018
dan 2 (dua) kali RUPS Luar Biasa, masing-masing pada tanggal 10 Januari 2018 dan 29 Oktober 2018.
RUPS Tahunan
Diselenggarakan pada hari Selasa, 22 Mei 2018, pada pukul 13.50 s.d 16.47 WIB, bertempat di Gedung Bank
Bukopin Auditorium Lantai 3 Jl. MT. Haryono Kav. 50-51 Jakarta Selatan.
No Mata Acara Rapat Keputusan Realisasi
1. Persetujuan atas Laporan 1. Menyetujui dan menerima Laporan Tahunan Perseroan Sudah direalisasikan
Tahunan Perseroan termasuk Laporan Tugas Pengawasan yang telah
untuk Tahun Buku yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang
berakhir pada tanggal berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan mengesahkan
31 Desember 2017 dan Laporan Keuangan Konsolidasian untuk Tahun Buku yang
Pengesahan Laporan berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang telah diaudit
Keuangan Konsolidasian oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro &
untuk Tahun Buku yang Surja (Firma anggota Ernst & Young Global Limited) sesuai
berakhir pada tanggal Laporan No. RPC-6093/PSS/2018 tanggal 31 Maret 2018
31 Desember 2017, serta dengan Opini Wajar dalam Semua Hal yang Material, posisi
memberikan pembebasan keuangan konsolidasian PT Bank Bukopin Tbk dan entitas
dan pelunasan tanggung anaknya tanggal 31 Desember 2017 serta kinerja keuangan
jawab sepenuhnya (acquit dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir
et de charge) kepada pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi
Dewan Komisaris dan Keuangan di Indonesia.
Direksi Perseroan atas 2. Memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab
tindakan pengawasan dan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Dewan Komisaris
pengurusan yang telah dan Direksi Perseroan atas tindakan pengawasan dan
dilakukan dalam tahun pengurusan yang telah dilakukan selama tahun buku yang
buku yang berakhir pada berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, sejauh tindakan
tanggal 31 Desember 2017. tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tindakan
tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan
Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
2. Persetujuan atas Menyetujui agar laba yang diperoleh pada Tahun Buku 2017 Laba bersih yang diperoleh
Penggunaan Laba Bersih seluruhnya dialokasikan sebagai laba ditahan (retained tahun buku 2017 telah
Perseroan untuk Tahun earnings) untuk memperkuat permodalan Perseroan. dibukukan sebagai
Buku 2017. penguat modal.
3. Persetujuan Pemberian Menyetujui untuk tidak membagikan tantiem kepada Dewan Sudah direalisasikan
Tantiem kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk Tahun Buku 2017.
Komisaris dan Direksi
Perseroan untuk Tahun
Buku 2017.
4. Persetujuan Penunjukan Menyetujui untuk mendelegasikan kewenangan penunjukan Perseroan telah menunjuk
Kantor Akuntan Publik Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Kantor Akuntan Publik (KAP)
untuk Pemeriksaan Komisaris untuk Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun terkait pembuatan Laporan
Laporan Keuangan Buku 2018 berdasarkan kriteria atau batasan Akuntan Publik Keuangan Perseroan Tahun
Perseroan Tahun dan/atau Kantor Akuntan Publik sesuai dengan ketentuan Buku 2018 yang diputuskan
Buku 2018 Beserta yang berlaku. melalui porses tender sesuai
Penetapan Honorariumnya. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris dengan POJK yang berlaku.
Perseroan untuk menetapkan honorarium dan persyaratan
penunjukan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik.
5. Persetujuan Penetapan Menyetujui usulan Gaji, Honorarium, dan Tunjangan Dewan Sudah direalisasikan
Honorarium, Gaji dan/ Komisaris dan Direksi untuk Tahun Buku 2018 tetap, atau tidak
atau Tunjangan bagi ada penyesuaian.
Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan.
Dewan Komisaris adalah Organ Perusahaan yang 7. Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Dewan
berfungsi melakukan pengawasan secara umum Komisaris Bersama Direksi.
dan/atau secara khusus kepada Direksi Perseroan. 8. Pembagian Kerja dan Waktu Kerja Dewan
Pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris.
Komisaris dilaksanakan di dalam RUPS, oleh 9. Kesekretariatan Dewan Komisaris dan Sekretaris
karenanya Dewan Komisaris melaporkan hasil Dewan Komisaris.
pengawasannya kepada Pemegang Saham. 10. Etika Kerja Dewan Komisaris dan Larangan.
11. Transparansi.
DASAR HUKUM 12. Penutup.
DEWAN KOMISARIS
laporan tahunan dan/atau laporan keuangan menetapkan bahwa anggota Dewan Komisaris
kepada Otoritas Jasa Keuangan. diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham,
4. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan masing-masing untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
perundang-undangan. terhitung sejak tanggal yang ditentukan pada
5. Memiliki kemauan dan kemampuan untuk RUPS sampai dengan penutupan RUPS tahun
melakukan pembelajaran secara berkelanjutan kelima setelah tahun pengangkatan, dengan
dalam rangka peningkatan pengetahuan tidak mengurangi hak RUPS untuk menghentikan
tentang perbankan dan perkembangan terkini sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya.
terkait bidang keuangan dan bidang lain yang Dalam hal masa jabatannya telah berakhir dapat
mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung diangkat kembali hanya untuk 1 (satu) kali
jawabnya. masa jabatan.
6. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di
bidang yang dibutuhkan Perseroan. Anggota Dewan Komisaris juga dapat dihentikan
7. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki sewaktu-waktu dalam suatu keputusan RUPS
integritas, kompetensi dan reputasi keuangan berdasarkan kenyataan anggota Dewan Komisaris
yang memadai. yang bersangkutan antara lain:
8. Anggota Dewan Komisaris dilarang saling 1. Tidak/kurang dapat memenuhi kewajibannya
memiliki hubungan keluarga sampai dengan yang telah disepakati dalam kontrak
derajat kedua dengan sesama anggota Dewan manajemen.
Komisaris dan/atau anggota Direksi. 2. Tidak dapat menjalankan tugasnya dengan
9. Anggota Dewan Komisaris harus memenuhi baik.
persyaratan penilaian kemampuan dan 3. Melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan/atau
kepatutan sesuai Peraturan Otoritas Jasa peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Keuangan mengenai Penilaian Kemampuan 4. Melakukan tindakan yang melanggar etika dan/
dan Kepatutan. atau kepatutan yang seharusnya dihormati
sebagai anggota Direksi.
KETENTUAN MASA JABATAN 5. Terlibat dalam tindakan yang merugikan
Perseroan dan/atau negara.
Ketentuan masa jabatan di dalam pasal 111 ayat (3) 6. Dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 diatur bahwa yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
anggota Dewan Komisaris diangkat untuk jangka 7. Mengundurkan diri.
waktu tertentu dan dapat diangkat kembali. 8. Alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS
demi kepentingan dan tujuan Perseroan.
Hal tersebut kemudian diatur lebih lanjut dalam
pasal 17 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan yang
Komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan visi, misi,
dan rencana strategis Perseroan untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan
cepat, serta dapat bertindak secara independen.
Periode 1 Januari-22 Mei 2019 komposisi anggota Dewan Komisaris berjumlah 8 (delapan) orang, dengan
susunan sebagai berikut:
Pada RUPS Tahunan 2019 Bukopin memberhentikan 2 (dua) anggota Dewan Komisaris yaitu Margustienny
Oemar Ali dan Mulia Panusunan Nasution, hingga komposisi Dewan Komisaris Bank Bukopin per tanggal
31 Desember 2019 berjumlah 8 (delapan) orang, dengan susunan sebagai berikut:
Nama Jabatan Dasar Pengangkatan Periode
Mustafa Abubakar Komisaris Utama Independen RUPS Tahunan 22 Mei 2018 2018-RUPS Tahunan Tahun Buku 2022
M. Subhan Aksa Komisaris RUPS Tahunan 22 Mei 2018 2018-RUPS Tahunan Tahun Buku 2022
Deddy SA Kodir Komisaris RUPS Tahunan 22 Mei 2019 2019-RUPS Tahunan Tahun Buku 2023
Susiwijono Komisaris RUPS Tahunan 22 Mei 2018 2018-RUPS Tahunan Tahun Buku 2022
Chang Su Choi* Komisaris RUPS Tahunan 22 Mei 2019 2019-RUPS Tahunan Tahun Buku 2023
Karya Budiana Komisaris Independen RUPS Luar Biasa 28 Mei 2015 2015-RUPS Tahunan Tahun Buku 2019
Ahmad Fuad** Komisaris Independen RUPS Tahunan 22 Mei 2019 2019-RUPS Tahunan Tahun Buku 2023
Moch. Hadi Santoso** Komisaris Independen RUPS Tahunan 22 Mei 2019 2019-RUPS Tahunan Tahun Buku 2023
*) Sdr. Chang Su Choi terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK
No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
**) Sedang dalam pengajuan persetujuan fit and proper oleh OJK.
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 27/POJK.03/2016 tentang Penilaian Kemampuan
dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan menyebutkan bahwa calon anggota Dewan
Komisaris wajib memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan sebelum menjalankan tindakan,
tugas, dan fungsinya sebagai Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris yang telah lulus fit and proper
tanpa catatan dan telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan, mengindikasikan bahwa setiap
anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.
Dasar Pengangkatan dan persetujuan Uji Kemampuan dan Kepatutan OJK tiap anggota Dewan Komisaris,
adalah sebagaimana tabel di bawah ini:
DEWAN KOMISARIS
Sebagai wujud penerapan prinsip transparansi dalam tata kelola Perseroan, seluruh anggota Dewan
Komisaris Bank Bukopin mengungkapkan bahwa tidak satupun anggota yang memiliki saham, baik dalam
Perseroan atau bahkan pada bank dan perusahaan lainnya sesuai dengan aturan OJK yang tertera dalam
POJK No 55/POJK.03 tahun 2016 tentang GCG Bank Umum pasal 39 ayat 1 mengenai aspek transparansi
Dewan Komisaris yaitu:
Anggota Dewan Komisaris wajib mengungkapkan kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima persen)
atau lebih, baik pada Bank yang bersangkutan maupun pada bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan
di dalam dan di luar negeri.
Kepemilikan Saham (lembar saham)
Nama Jabatan Lembaga
Bank Bank Perusahaan
Keuangan Non
Bukopin Lain Lain
Bank
Mustafa Abubakar Komisaris Utama Independen Nihil Nihil Nihil Nihil
M. Subhan Aksa Komisaris Nihil Nihil Nihil Nihil
Deddy SA Kodir Komisaris 134.500 Nihil Nihil Nihil
Susiwijono Komisaris Nihil Nihil Nihil Nihil
Chang Su Choi* Komisaris Nihil Nihil Nihil Nihil
Sebagaimana diatur di dalam Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 Tentang GCG Bank Umum pasal 28
dinyatakan bahwa:
1. Anggota Dewan Komisaris dilarang melakukan rangkap jabatan sebagai anggota Direksi, anggota
Dewan Komisaris atau Pejabat Eksekutif:
• pada lembaga keuangan atau perusahaan keuangan, baik bank maupun bukan bank;
• pada lebih dari 1 (satu) lembaga bukan keuangan atau perusahaan bukan keuangan, baik yang
berkedudukan di dalam maupun di luar negeri.
2. Tidak termasuk rangkap jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam hal:
• anggota Dewan Komisaris menjabat sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau
Pejabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak bukan
bank yang dikendalikan oleh Bank;
• Komisaris Non Independen menjalankan tugas fungsional dari pemegang saham Bank yang
berbentuk badan hukum pada kelompok usaha Bank; dan/atau
• Anggota Dewan Komisaris menduduki jabatan pada organisasi atau lembaga nirlaba.
3. Tugas dalam jabatan dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilaksanakan sepanjang
yang bersangkutan tidak mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Dewan
Komisaris Bank.
DEWAN KOMISARIS
Mengenai hubungan afiliasi Dewan Komisaris juga telah diatur dalam Peraturan OJK No 55/POJK.03 tahun
2016 tentang GCG Bank Umum pasal 29 yaitu mayoritas anggota Dewan Komisaris dilarang saling memiliki
hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau
anggota Direksi serta pasal 39 ayat 2 mengenai aspek transparansi Dewan Komisaris yaitu anggota Dewan
Komisaris wajib mengungkapkan hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan
Komisaris lain, anggota Direksi dan/atau pemegang saham pengendali Bank.
wajib mengarahkan, memantau dan 11. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris
mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis wajib menyelenggarakan RUPS Tahunan dan
Perseroan. RUPS lainnya sesuai dengan kewenangannya
5. Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana sebagaimana diatur dalam peraturan
dimaksud pada butir 3 (tiga), Dewan Komisaris perundang-undangan dan Anggaran Dasar.
dilarang ikut serta dalam pengambilan 12. Dalam rangka mendukung efektivitas
keputusan kegiatan operasional Perseroan, pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Dewan
kecuali: Komisaris wajib membentuk paling sedikit:
a. Penyediaan dana kepada pihak terkait a. Komite Audit
sebagaimana diatur dalam ketentuan b. Komite Pemantau Risiko
mengenai batas maksimum pemberian c. Komite Remunerasi dan Nominasi
kredit Perseroan umum. d. Komite Tata Kelola Terintegrasi
b. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran e. Komite Lainnya jika yang diwajibkan oleh
Dasar Perseroan atau peraturan perundang- peraturan perundangan
undangan yang berlaku. 13. Pengangkatan anggota komite sebagaimana
6. Pengambilan keputusan kegiatan operasional dimaksud pada butir 12 (dua belas), wajib
Perseroan oleh Dewan Komisaris sebagaimana dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan
dimaksud pada butir 5 (lima) merupakan rapat Dewan Komisaris.
bagian dari tugas pengawasan oleh Dewan 14. Memastikan bahwa komite yang telah dibentuk
Komisaris, sehingga tidak meniadakan tanggung sebagaimana dimaksud pada butir 12 (dua
jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan belas) menjalankan tugas secara efektif.
Perseroan. 15. Setiap anggota Dewan Komisaris bertanggung
7. Melakukan penilaian sendiri (self assessment) jawab secara tanggung renteng atas kerugian
untuk menilai kinerja Dewan Komisaris sesuai Perseroan yang disebabkan oleh kesalahan
peraturan perundangan yang berlaku. atau kelalaian anggota Dewan Komisaris dalam
8. Memastikan bahwa Direksi telah menindak menjalankan tugasnya.
lanjuti temuan audit dan rekomendasi dari 16. Anggota Dewan Komisaris tidak dapat
satuan kerja audit intern Perseroan, auditor dipertanggungjawabkan atas kerugian
ekstern, hasil pengawasan Otoritas Jasa Perseroan sebagaimana dimaksud pada butir 15
Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas (lima belas) apabila dapat membuktikan:
lain. a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan
9. Melaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan atau kelalaiannya.
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak b. Telah melakukan pengurusan dengan itikad
ditemukan: baik, penuh tanggung jawab dan kehati-
a. Pelanggaran peraturan perundang-undangan hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan
di bidang keuangan dan perbankan. maksud dan tujuan Perseroan.
b. Keadaan atau perkiraan keadaan yang c. Tidak mempunyai benturan kepentingan
dapat membahayakan kelangsungan usaha baik langsung maupun tidak langsung atas
Perseroan. tindakan pengurusan yang mengakibatkan
10. Menyediakan waktu yang cukup untuk kerugian.
melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah
optimal. timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
DEWAN KOMISARIS
Pembagian tugas diantara anggota Dewan Komisaris ditujukan agar pelaksanaan tugas masing-masing
anggota Dewan Komisaris secara teknis pada aspek yang dibidangi dapat berjalan lancar, efektif dan
efisien, sesuai tanggung jawab dan wewenang masing-masing sehingga terdapat kejelasan tentang peran
anggota Dewan Komisaris, baik secara kolektif maupun individual.
KEPUTUSAN YANG PERLU MENDAPAT Komisaris kepada Direksi dilakukan baik dalam
PERSETUJUAN DEWAN KOMISARIS Rapat, maupun pada setiap kesempatan yang
ada kepada seluruh Direksi maupun dengan salah
Selama tahun 2019 Dewan Komisaris telah satu Direksi.
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam
rangka melakukan pengawasan sebagai berikut: Sepanjang tahun 2019 Dewan Komisaris telah
1. Mengarahkan dan mengevaluasi penyusunan memberikan Rekomendasi serta melakukan tugas
kebijakan strategis Bank, antara lain Corporate dan tanggung jawab Dewan Komisaris tersebut
Strategy dan Rencana Bisnis Bank (RBB) 2020. melalui forum antara lain:
2. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis 1. Rapat Dewan Komisaris yang diantaranya dapat
Bank tahun 2019, pencapaian Rencana Bisnis pula mengundang Direksi (RAKOM) sebanyak 60
Bank (RBB) serta Kinerja Keuangan bulanan (enam puluh) kali.
tahun 2019. 2. Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan
3. Persetujuan penetapan Kantor Akuntan Publik Direksi (RADIRKOM) sebanyak 15 (lima belas)
sesuai dengan Keputusan Rapat Umum kali.
Pemegang Saham Tahunan 2019. 3. Rapat Komite di bawah pengawasan Dewan
4. Memberikan persetujuan atas pemberian Komisaris, yang terdiri dari Rapat Komite Audit,
fasilitas kredit, restrukturisasi kredit dan Rapat Komite Pemantau Risiko, Rapat Komite
investasi di atas limit tertentu serta pemberian Tata Kelola Terintegrasi dan Rapat Komite
fasilitas kredit kepada pihak terkait, yang Remunerasi dan Nominasi. Pada Rapat Komite
merupakan kewenangan Dewan Komisaris. tersebut dapat pula mengundang Direksi atau
anggota Direksi.
Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya, Dewan Komisaris terus Selama tahun 2019, Dewan Komisaris telah
mendorong pelaksanaan keputusan pengawasan mengeluarkan sebanyak 22 (dua puluh dua)
dan penasihatan yang semakin efektif. Dewan surat keputusan dan sebanyak 86 (delapan) surat
Komisaris tidak hanya berperan dari sisi persetujuan/rekomendasi/monitoring tindak lanjut
pengawasan namun juga berperan aktif dari sisi berdasarkan hasil rapat Dewan Komisaris.
pemberian nasihat. Pemberian nasihat dari Dewan
DEWAN KOMISARIS
Surat Keputusan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Komisaris berdasarkan hasil rapat Dewan Komisaris
selama tahun 2019, dapat dilihat pada tabel berikut:
1. 28 Januari 2019 SK No. 001 Tahun 2019 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
2. 28 Januari 2019 SK No. 002 Tahun 2019 Sistem dan Prosedur Nominasi
3. 28 Februari 2019 SK No. 003 Tahun 2019 Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) PT Bank Bukopin Tbk
4. 28 Maret 2019 SK No. 004 Tahun 2019 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit
5. 28 Maret 2019 SK No. 005 Tahun 2019 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko
6. 28 Maret 2019 SK No. 006 Tahun 2019 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
7. 30 April 2019 SK No. 007 Tahun 2019 Pembagian Fungsi Direktorat Dalam Struktur Organisasi PT Bank Bukopin Tbk
8. 30 April 2019 SK No. 008 Tahun 2019 Pembagian Tugas dan Wewenang Anggota Direksi PT Bank Bukopin Tbk
9. 14 Juni 2019 SK No. 009 Tahun 2019 Pembagian Tugas dan Wewenang Anggota Direksi PT Bank Bukopin Tbk
10. 18 Juni 2019 SK No. 010 Tahun 2019 Pedoman dan Tata Tertib Rapat Koordinasi Dewan Komisaris Dengan Direksi
11. 01 Juli 2019 SK No. 011 Tahun 2019 Addendum I Penyempurnaan Kebijakan Remunerasi Berupa Honorarium/Gaji
dan Benefit Lainnya Bagi Direksi
12. 08 Juli 2019 SK No. 012 Tahun 2019 Penyempurnaan Visi dan Misi PT Bank Bukopin Tbk
13. 08 Juli 2019 SK No. 013 Tahun 2019 Penyempurnaan Kewenangan Direksi PT Bank Bukopin Tbk
14. 30 Juli 2019 SKEP/014-KOM/ Penunjukan Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi
VII/2019 Keuangan
15. 05 Agustus 2019 SK No. 015 Tahun 2019 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
16. 13 Agustus 2019 SKEP/016-KOM/ Penyempurnaan Pembentukan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi
VIII/2019 Keuangan
17. 13 Agustus 2019 SK No. 017 Tahun 2019 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi
Keuangan
18. 04 September 2019 SK No. 018 Tahun 2019 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Sekretaris Dewan Komisaris
19. 24 September 2019 SK No. 019 Tahun 2019 Perubahan Atas Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 013 Tahun 2019
tentang Penyempurnaan Kewenangan Direksi PT Bank Bukopin Tbk
20. 19 November 2019 SK No. 020 Tahun 2019 Kewenangan Direksi PT Bank Bukopin Tbk Untuk Pembelian Barang-Barang
Tidak Bergerak
21. 19 November 2019 SK No. 021 Tahun 2019 Kewenangan Direksi PT Bank Bukopin Tbk Untuk Penjualan Barang-Barang
Tidak Bergerak
22. 18 Desember 2019 SE/022/DKOM/XII/2019 Service Level Agreement (SLA) Penyelesaian Risalah Rapat
3. 29 Januari 2019 006/DKOM/I/2019 Persetujuan untuk Perpanjangan Fasilitas Kredit Modal Kerja Usaha
4. 12 Februari 2019 012/DKOM/II/2019 Rekomendasi atas Hasil Kunjungan Kerja Komisaris dan Komite Ke Kantor
Cabang Bukopin
5. 13 Februari 2019 013/DKOM/II/2019 Monitoring Tindak Lanjut atas Laporan Progress dan Permasalahan Hukum
6. 25 Februari 2019 020/DKOM/II/2019 Rekomendasi atas Laporan Realisasi Rencana Bisnis PT Bank Bukopin Tbk
Periode Semester Kedua Tahun 2018
7. 15 Maret 2019 022/DKOM/III/2019 Tindak Lanjut atas Surat dari Advokat & Konsultan Hukum
8. 15 Maret 2019 024/DKOM/III/2019 Tindak Lanjut Komitmen Bank atas Permasalahan Beberapa Debitur Komersial
9. 19 Maret 2019 023/DKOM/III/2019 Persetujuan Penyesuaian RBB PT Bank Bukopin Tbk Tahun 2019-2020
10. 22 Maret 2019 025/DKOM/III/2019 Tindak Lanjut Komitmen Bank atas Hasil Pemeriksaan Aktivitas Perkreditan
oleh OJK posisi Januari 2018
11. 22 Maret 2019 028/DKOM/III/2019 Persetujuan untuk Pemberian Fasilitas Kredit
12. 15 April 2019 033/DKOM/IV/2019 Rekomendasi atas Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Tata
Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk Semester II
Tahun 2018
13. 18 April 2019 036/DKOM/IV/2019 Tindak Lanjut atas Penyelesaian Beberapa Permasalahan Signifikan
15. 7 Mei 2019 044/DKOM/V/2019 Rekomendasi atas Pembahasan Persiapan RUPS Tahun Buku 2018
16. 7 Mei 2019 045/DKOM/V/2019 Rekomendasi atas Persiapan RUPS Tahun Buku 2018 (Masa Jabatan
Direktur Perseroan)
17. 13 Mei 2019 047/DKOM/V/2019 Persetujuan Pembagian Fungsi Direktorat dalam Struktur Organisasi dan
Pembagian Tugas dan Wewenang Anggota Direksi PT Bank Bukopin Tbk
18. 20 Mei 2019 049/DKOM/V/2019 Rekomendasi Usulan Perubahan Pengurus PT Bank Bukopin Tbk
19. 20 Mei 2019 050/DKOM/V/2019 Rekomendasi atas Persiapan RUPS Tahun Buku 2018 (Usulan
Pengurus Perseroan)
20. 21 Mei 2019 052/DKOM/V/2019 Rekomendasi atas Persiapan RUPS Tahun Buku 2018 (Usulan Perubahan
Pengurus Perseroan)
21. 21 Mei 2019 055/DKOM/V/2019 Penunjukan Pimpinan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun
Buku 2018
22. 22 Mei 2019 057/DKOM/V/2019 Tindaklanjut Keputusan RUPS tanggal 22 Mei 2019 Mengenai Remunerasi
untuk Komisaris dan Direktur yang belum efektif (Masih menunggu
persetujuan OJK)
23. 27 Mei 2019 061/DKOM/V/2019 Tindaklanjut Rapat Umum Pemegang Saham
24. 28 Mei 2019 063/DKOM/V/2019 Rekomendasi atas Pergantian Anggota Komite di Bawah Dewan Komisaris
25. 28 Mei 2019 064/DKOM/V/2019 Persetujuan Restrukturisasi Fasilitas Kredit Modal Kerja Usaha
DEWAN KOMISARIS
Surat
Persetujuan/
No Tanggal Rekomendasi/ Perihal
Monitoring
Tindak Lanjut
26. 10 Juni 2019 065 A/DKOM/ Persetujuan Penunjukan Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto,
VI/2019 Mawar & Rekan (RSM Indonesia)
27. 11 Juni 2019 066/DKOM/VI/2019 Tindak Lanjut Keputusan RUPS Tanggal 22 Mei 2019 (Status dan
Remunerasi Komisaris)
28. 12 Juni 2019 070/DKOM/VI/2019 Rekomendasi atas Laporan Hasil Audit Khusus Bisnis Personal
29. 14 Juni 2019 071/DKOM/VI/2019 Rekomendasi Pembagian Tugas dan Wewenang Anggota Direksi PT Bank
Bukopin Tbk
30. 25 Juni 2019 068/DKOM/VI/2019 Tindak Lanjut atas Remunerasi Direksi
31. 25 Juni 2019 075/DKOM/VI/2019 Persetujuan atas Penyampaian Revisi Rencana Bisnis PT Bank Bukopin Tbk
Tahun 2019-2021
32. 28 Juni 2019 083/DKOM/VI/2019 Persetujuan untuk Melakukan Pengajuan dan Kerjasama Pemberian Pinjaman
33. 28 Juni 2019 090/DKOM/VI/2019 Rekomendasi atas Laporan Hasil Audit Khusus Perkreditan Cabang
34. 2 Juli 2019 097/DKOM/VII/2019 Rekomendasi atas Laporan Hasil Audit Khusus Cabang
35. 8 Juli 2019 082/DKOM/VII/2019 Penyampaian Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 012 Tahun 2019
36. 8 Juli 2019 089/DKOM/VII/2019 Penyempurnaan Kewenangan Direksi PT Bank Bukopin Tbk
37. 9 Juli 2019 096/DKOM/VII/2019 Rekomendasi atas Laporan Hasil Audit Khusus Bisnis Personal Cabang
38. 10 Juli 2019 088/DKOM/VII/2019 Perkembangan Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Bukopin
Tbk per 30 Juni 2019
39. 10 Juli 2019 093/DKOM/VII/2019 Tanggapan Komite Audit atas Laporan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan PT Bank
Bukopin Triwulan I Tahun 2019
40. 15 Juli 2019 105/DKOM/VII/2019 Lembar Persetujuan Dewan Komisaris atas Kebijakan Restrukturisasi PT Bank
Bukopin Tbk
41. 15 Juli 2019 105A/DKOM/ Lembar Persetujuan Dewan Komisaris atas Kebijakan Hapus Buku dan Hapus
VII/2019 Tagih PT Bank Bukopin Tbk
42. 23 Juli 2019 100/DKOM/VII/2019 Rekomendasi atas Perkembangan Audit Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT Bank Bukopin Tbk per 30 Juni s/d 19 Juli 2019
43. 24 Juli 2019 098/DKOM/VII/2019 Rekomendasi Pembentukan Tim Pembangunan Dashboard Manajemen Risiko
44. 29 Juli 2019 099/DKOM/VII/2019 Tindak Lanjut Penyampaian Koreksi Pada Pelaporan SLIK
45. 6 Agustus 2019 109/DKOM/VIII/2019 Rekomendasi Penanganan Kasus Hukum yang Material pada Semester I Tahun
2019
46. 16 Agustus 2019 110/DKOM/VIII/2019 Rekomendasi atas Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Tata
Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk Semester I
Tahun 2019
47. 23 Agustus 2019 112/DKOM/VIII/2019 Monitoring Tindak Lanjut atas Laporan Realisasi Rencana Bisnis PT Bank
Bukopin Tbk Periode Semester Pertama Tahun 2019
48. 28 Agustus 2019 113/DKOM/VIII/2019 Persetujuan Untuk Restrukturisasi Fasilitas Kredit Investasi
49. 29 Agustus 2019 114/DKOM/VIII/2019 Monitoring Penyelesaian Audit Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank
Bukopin Tbk per 31 Agustus 2019
50. 3 September 2019 119/DKOM/IX/2019 Persetujuan Penyampaian Revisi Rencana Bisnis PT Bank Bukopin Tbk Tahun
2019-2021
51. 10 September 2019 123/DKOM/IX/2019 Persetujuan atas Pelaksanaan Penambahan Modal Tahun 2019
52. 11 September 2019 125/DKOM/IX/2019 Rekomendasi Hasil Audit Umum Bukopin Cabang
Surat
Persetujuan/
No Tanggal Rekomendasi/ Perihal
Monitoring
Tindak Lanjut
53. 11 September 2019 128/DKOM/IX/2019 Rekomendasi Hasil Pemantauan Manajemen Risiko Bank Bukopin Semester I
Tahun 2019
54. 18 September 2019 129/DKOM/IX/2019 Rekomendasi atas Laporan Hasil Audit Umum Cabang
55. 18 September 2019 130/DKOM/IX/2019 Rekomendasi atas Laporan Hasil Audit Umum Cabang
56. 18 September 2019 131/DKOM/IX/2019 Rekomendasi atas Laporan Hasil Audit Umum Cabang
57. 24 September 2019 132/DKOM/IX/2019 Penyelesaian Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Bukopin Tbk
per 31 Agustus 2019
58. 24 September 2019 133/DKOM/IX/2019 Rekomendasi atas Laporan Hasil Audit Umum Cabang
59. 24 September 2019 136/DKOM/IX/2019 Persetujuan kepada Direksi untuk Perpanjangan Fasilitas Kredit Modal Kerja
60. 24 September 2019 137/DKOM/IX/2019 Persetujuan kepada Direksi untuk Restruktur Fasilitas Kredit Investasi
61. 24 September 2019 138/DKOM/IX/2019 Persetujuan kepada Direksi untuk Restruktur Fasilitas Kredit Investasi
62. 30 September 2019 142/DKOM/IX/2019 Rekomendasi atas Laporan Hasil Audit Umum Cabang
63. 30 September 2019 143/DKOM/IX/2019 Penyelesaian Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Bukopin Tbk
per 31 Agustus 2019
64. 30 September 2019 144/DKOM/IX/2019 Rekomendasi atas Laporan Hasil Pemeriksaan Salah Satu Anak Perusahaan
65. 8 Oktober 2019 146/DKOM/X/2019 Rekomendasi Tanggal Pengangkatan Efektif Direksi PT Bank Bukopin Tbk
66. 8 Oktober 2019 147/DKOM/X/2019 Rekomendasi Penyampaian Penyesuaian Remunerasi atas Pengangkatan
Efektif Direktur PT Bank Bukopin Tbk
67. 8 Oktober 2019 149/DKOM/X/2019 Penyelesaian Audit Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Bukopin Tbk
per 31 Agustus 2019
68. 8 Oktober 2019 163/DKOM/X/2019 Rekomendasi atas Laporan Hasil Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Cabang
Bukopin
69. 9 Oktober 2019 154/DKOM/X/2019 Rekomendasi atas Laporan Hasil Audit Umum Bukopin Cabang
70. 9 Oktober 2019 155/DKOM/X/2019 Rekomendasi atas Penyelesaian Audit Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT Bank Bukopin Tbk per 31 Agustus 2019
71. 15 Oktober 2019 156/DKOM/X/2019 Rekomendasi atas Laporan Hasil Audit Umum Bukopin Cabang
72. 15 Oktober 2019 160/DKOM/X/2019 Rekomendasi atas Laporan Hasil Audit Umum Cabang Bisnis Personal
73. 22 Oktober 2019 161/DKOM/X/2019 Penunjukan Pimpinan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Tahun 2019
74. 22 Oktober 2019 162/DKOM/X/2019 Rekomendasi Penyelesaian Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT
Bank Bukopin Tbk per 31 Agustus 2019
75. 25 Oktober 2019 166/DKOM/X/2019 Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Kredit Modal Kerja
76. 31 Oktober 2019 169/DKOM/X/2019 Rekomendasi atas Laporan Hasil Audit Khusus tentang Indikasi Internal Fraud
77. 19 November 2019 173/DKOM/XI/2019 Persetujuan Penyampaian Rencana Bisnis PT Bank bukopin Tbk Tahun 2020-
2022
78. 20 November 2019 172/DKOM/XI/2019 Rekomendasi Penyelesaian Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT
Bank Bukopin Tbk per 31 Agustus 2019 (Posisi 18 November 2019)
79. 22 November 2019 170/DKOM/XI/2019 Rekomendasi Laporan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan PT Bank Bukopin Tbk
Triwulan III Tahun 2019
80. 28 November 2019 174/DKOM/XI/2019 Rekomendasi Dewan Komisaris atas Laporan Hasil Audit Khusus Perkreditan
81. 28 November 2019 175/DKOM/XI/2019 Rekomendasi Dewan Komisaris atas Laporan Hasil Audit Umum
82. 28 November 2019 176/DKOM/XI/2019 Rekomendasi Penyampaian Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan PT Bank
Bukopin Tbk Tahun 2020
DEWAN KOMISARIS
Surat
Persetujuan/
No Tanggal Rekomendasi/ Perihal
Monitoring
Tindak Lanjut
83. 29 November 2019 178/DKOM/XII/2019 Rekomendasi atas Laporan Hasil Audit Umum Divisi
84. 9 Desember 2019 180/DKOM/XII/2019 Rekomendasi Pengunduran Diri Sdr. M. Rachat Kaimuddin sebagai Direktur
Keuangan dan Perencanaan
85. 18 Desember 2019 183/DKOM/XII/2019 Persetujuan Dewan Komisaris atas Penurunan Plafond dan Penarikan Sebagian
Jaminan Fasilitas Kredit Modal Kerja Usaha
86. 18 Desember 2019 184/DKOM/XII/2019 Persetujuan Dewan Komisaris atas Pemberian Fasilitas Kredit Pemilikan Rumah
(KPR)
Surat Persetujuan/Rekomendasi/Monitoring Tindak Lanjut Dewan Komisaris berdasarkan hasil rapat Dewan
Komisaris yang telah dikeluarkan oleh Dewan Komisaris selama tahun 2019 sebagaimana disebutkan di
atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Surat Dewan Komisaris Jumlah Surat
Persetujuan 24
Rekomendasi/Penunjukkan 50
Monitoring Tindak Lanjut 12
GRAND TOTAL 86
Benturan kepentingan adalah kondisi tertentu di mana kepentingan individual anggota Dewan Komisaris
berpotensi untuk bertentangan dengan kepentingan Perseroan untuk meraih laba, meningkatkan nilai
Perseroan, mencapai visi dan menjalankan misi Perseroan serta melaksanakan keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham.
Pengelolaan benturan kepentingan Dewan Komisaris diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Dewan
Komisaris. Dewan Komisaris harus menghindarkan diri dari benturan kepentingan antara lain dari segala
upaya:
1. Pihak lain atau inisiatif pribadi yang dapat dikategorikan sebagai upaya memanfaatkan Bank untuk
kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan
Bank.
2. Pihak lain atau inisiatif pribadi yang dapat berpotensi dikategorikan mengambil dan/atau menerima
keuntungan pribadi dari Bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan Rapat Umum
Pemegang Saham.
3. Pengambilan keputusan di mana secara pribadi atau dengan cara apapun baik secara langsung maupun
secara tidak langsung para anggota Direksi mempunyai kepentingan pribadi di dalamnya.
Dengan semakin kompleksnya kegiatan usaha perbanakan akan menyebabkan risiko yang dihadapi
juga semakin besar sehingga untuk mendukung pelaksanaan dan pengelolaan manajemen risiko dalam
Perseroan diperlukan pengurus dan pejabat bank yang memiliki kompetensi dan keahlian dalam bidang
manajemen risiko.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 11/19/PBI/2009 tentang Sertifikasi Manajemen
Risiko bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum, Dewan Komisaris dan Direksi wajib memiliki Sertifikat
Manajemen Risiko yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi, dengan klasifikasi sebagai berikut:
Jabatan Level Masa berlaku
Dewan Komisaris Minimal tingkat 1 4 tahun
Komisaris Independen Minimal tingkat 2 4 tahun
Direktur Utama dan Direktur dengan aset 1 hingga 10 T 4 2 tahun
Dalam hal masa berlaku sertifikasi tersebut telah habis, maka wajib dilakukan Program Pemeliharaan
(Refreshment) secara berkala minimal 1 (satu) kali dalam 4 (empat) tahun untuk tingkat 1 dan 2; atau 1
(satu) kali dalam 2 (dua) tahun untuk tingkat 3, 4 dan 5.
Tabel berikut menjabarkan mengenai sertifikasi manajemen risiko yang dimiliki oleh Dewan Komisaris Bank
Bukopin tahun 2019.
Lembaga yang
Level Tanggal Tanggal
Nama Jabatan Bidang Mengeluarkan
Sertifikasi Dikeluarkan Kadaluarsa
Sertifikasi
Mustafa Abubakar Komisaris Utama II Manajemen LSPP 5 November 2019 22 Juli 2023
Independen Risiko
M. Subhan Aksa Komisaris I Manajemen LSPP 18 Agustus 2018 18 Agustus 2022
Risiko
Deddy SA Kodir Komisaris I Manajemen LSPP 25 Oktober 2017 25 Oktober 2021
Risiko
Susiwijono Komisaris I Manajemen LSPP 4 Agustus 2018 4 Agustus 2022
Risiko
Chang Su Choi* Komisaris - - - - -
Karya Budiana Komisaris IV Manajemen LSPP 15 Mei 2018 15 Mei 2020
Independen Risiko
Ahmad Fuad** Komisaris V Manajemen LSPP 29 Juli 2019 28 Juli 2021
Independen Risiko
Moch. Hadi Komisaris V Manajemen LSPP 10 Juli 2019 24 Maret 2021
Santoso** Independen Risiko
*) Sdr. Chang Su Choi terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No.
27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
**) Sedang dalam pengajuan persetujuan fit and proper oleh OJK.
DEWAN KOMISARIS
Pada tahun 2019 Bank Bukopin telah melaksanakan undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar
program pengenalan Perseroan kepada 3 (tiga) maupun amanat Pemegang Saham. Kriteria
anggota Dewan Komisaris baru yaitu: evaluasi formal disampaikan secara terbuka
1. Chang Su Choi kepada Dewan Komisaris sejak pengangkatannya.
2. Ahmad Fuad Hasil evaluasi terhadap kinerja Dewan Komisaris
3. Moch. Hadi Santoso secara keseluruhan dan kinerja masing-masing
anggota Dewan Komisaris secara individual akan
MEKANISME PENGUNDURAN DIRI merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
DAN PEMBERHENTIAN DEWAN skema kompensasi dan pemberian insentif bagi
KOMISARIS Dewan Komisaris. Hasil evaluasi kinerja masing-
masing anggota Dewan Komisaris secara individual
Seorang anggota Dewan Komisaris dapat merupakan salah satu dasar pertimbangan bagi
mengundurkan diri sebelum masa jabatannya Pemegang Saham untuk pemberhentian dan/
berakhir dengan memberitahukan secara tertulis atau menunjuk kembali anggota Dewan Komisaris
mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan yang bersangkutan. Hasil evaluasi kinerja Dewan
dengan tembusan kepada Pemegang Saham, Komisaris baik selaku Dewan maupun individu
Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya merupakan sarana penilaian serta peningkatan
sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh hari) sebelum efektivitas Dewan Komisaris.
tanggal pengunduran dirinya dan Perseroan
wajib menyelenggarakan RUPS dalam jangka Prosedur Pelaksanaan Assessment Kinerja
waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari Dewan Komisaris
setelah diterimanya Surat Pengunduran Diri, Kinerja Dewan Komisaris dilaporkan kepada
untuk menindaklanjuti masalah tersebut atau bila Pemegang Saham melalui RUPS berdasarkan Board
tidak, pengunduran diri akan dianggap sah tanpa Manual serta target-target kinerja Dewan Komisaris.
memerlukan persetujuan RUPS.
Sebelum pengunduran diri berlaku efekif, Dewan Kriteria Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris
Komisaris yang bersangkutan tetap berkewajiban Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan kriteria
untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya kinerja Dewan Komisaris maupun individu anggota
sesuai dengan Anggaran Dasar. Dewan Komisaris. Kriteria evaluasi kinerja individu
Dewan Komisaris antara lain meliputi:
PENILAIAN KINERJA DEWAN 1. Tingkat kehadirannya dalam Rapat Dewan
KOMISARIS Komisaris maupun rapat dengan komite-komite
yang ada.
Terdapat beberapa jenis prosedur penilaian untuk 2. Kontribusinya dalam proses pengawasan
melihat kinerja Dewan Komisaris, dua di antaranya Perseroan.
dijabarkan sebagai berikut: 3. Keterlibatannya dalam penugasan tertentu.
4. Komitmennya dalam memajukan kepentingan
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris oeh Perusahaan.
RUPS 5. Pencapaian realisasi program kerja tahunan.
Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi setiap tahun 6. Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-
oleh Pemegang Saham dalam Rapat Umum undangan yang berlaku serta
Pemegang Saham. Secara umum, kinerja Dewan kebijakan Perusahaan.
Komisaris ditentukan berdasarkan tugas kewajiban
yang tercantum dalam Peraturan Perundang-
Hasil Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris
Untuk Tahun 2019, Dewan Komisaris telah mencakup hal-hal sebagaimana berikut:
menyusun Rencana Kerja Tahunan Dewan Komisaris 1. Evaluasi Pribadi.
dengan memperhatikan tugas, wewenang dan 2. Evaluasi Kompetensi.
kewajiban Dewan Komisaris sesuai dengan 3. Kinerja Komite-Komite Dewan Komisaris dan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. rekomendasi perbaikan yang diperlukan (bila
Dewan Komisaris telah menggunakan Rencana ada).
Kerja Tahunan Dewan Komisaris tersebut sebagai 4. Efektivitas Pelaksanaan Tanggung Jawab dan
pedoman kerja bagi setiap anggota Dewan Proses Kerja Dewan Komisaris.
Komisaris dalam menjalankan tugas pengawasan 5. Efektivitas Rapat Dewan Komisaris.
Perseroan. Sepanjang tahun 2019, Dewan Komisaris
telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Pihak yang Melakukan Assessment
Pihak yang melakukan assessment atas kinerja
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Dewan Komisaris yaitu Compliance Group sebagai
dengan Metode Self-Assessment GCG satuan kerja yang melaksanakan penilaian terhadap
Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan faktor pelaksanaan GCG di Perseroan.
secara rutin 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu pada
bulan Juni dan Desember. Penilaian kinerja Dewan Hasil Assesment
Komisaris dilakukan melalui Self Assessment Berdasarkan Hasil Penilaian Sendiri (Self
berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. Assessment) Penerapan Tata Kelola Bank Bukopin
55/POJK.03/2016 dan Surat Edaran Otoritas Jasa secara umum pelaksanaan tugas dan tanggung
Keuangan No. 13/SEOJK.03/2017 yang mewajibkan jawab Dewan Komisaris telah memadai dan
Bank Umum untuk melakukan penilaian terhadap dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
penerapan tata kelola Bank. perundang-undangan. Namun demikian, secara
komposisi anggota Dewan Komisaris sampai
Prosedur Pelaksanaan Penilaian self dengan posisi Desember 2019 masih terdapat 2
assessment Kinerja Dewan Komisaris (dua) orang Komisaris Indepeden yang masih
Pelaksanaan Self-Assessment GCG untuk kinerja belum mendapatkan persetujuan Fit & Proper
Dewan Komisaris dimulai dari penilaian sendiri Test dari OJK, sehingga secara komposisi jumlah
kinerja masing-masing anggota dengan pengisian anggota Dewan Komisaris Independen belum
template lembar kinerja dan hasilnya akan diberikan memenuhi ketentuan Pasal 24 ayat (2) Peraturan
kepada pemegang saham dalam RUPS Tahunan OJK No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan
untuk dievaluasi dan dijadikan dasar dalam Tata Kelola Bagi Bank Umum yang mengatur
menentukan pemberhentian dan/atau penunjukan bahwa Komisaris Independen wajib paling sedikit
kembali keanggotaan Dewan Komisaris. berjumlah 50% dari jumlah anggota Dewan
Komisaris. Namun demikian, Perseroan telah
berupaya untuk melakukan koordinasi dengan OJK
untuk memastikan proses persetujuan Fit & Proper
Test dilaksanakan sesuai dengan ketentuan berlaku.
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Direksi, anggota
Dewan Komisaris lain dan/atau pemegang saham pengendali, atau hubungan dengan Bank yang dapat
mempengaruhi kemampuan yang bersangkutan untuk bertindak independen.
POJK No. 55/POJK.03/2016 telah menyatakan bahwa Komisaris Independen yang dimiliki oleh Perseroan
minimal 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Pada tahun 2019, Bank Bukopin memiliki 4 orang
Komisaris Independen dari 8 orang anggota Dewan Komisaris yang berarti 50% dari keseluruhan
anggota Dewan Komisaris yang ada.
Persyaratan diangkatnya anggota Dewan Komisaris Independen minimal sama dengan persyaratan
untuk mengangkat anggota Dewan Komisaris non Independen ditambah dengan beberapa aturan lain
dalam Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 sebagaimana berikut ini:
Komisaris Independen
Kriteria Mustafa Karya Ahmad Moch. Hadi
Abubakar Budiana Fuad Santoso
Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai √ √ √ √
wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Emiten
atau Perusahaan Publik tersebut dalam waktu 6 (enam)
bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai
Komisaris Independen Emiten atau Perusahaan Publik pada
periode berikutnya.
Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung √ √ √ √
pada Emiten atau Perusahaan Publik tersebut.
Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Emiten atau √ √ √ √
Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,
atau Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan
Publik tersebut.
Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak √ √ √ √
langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau
Perusahaan Publik tersebut.
POJK No. 55/POJK.03/2016 Pasal 26 ayat (1) menyatakan bahwa Komisaris Independen yang telah
menjabat selama 2 periode masa jabatan berturut-turut dapat diangkat kembali pada periode selanjutnya
sebagai Komisaris Independen.
KOMISARIS INDEPENDEN
Pernyataan independensi dari anggota Dewan Komisaris Independen menyatakan diri tidak memiliki
hubungan afiliasi dengan pihak Perseroan untuk kemudian disampaikan kepada OJK.
Berikut adalah bukti pernyataan Independensi Dewan Komisaris Independen Bank Bukopin:
1. Mustafa Abubakar
2. Karya Budiana
KOMISARIS INDEPENDEN
3. Ahmad Fuad
DIREKSI
Selain ditentukan dalam RUPS, Pedoman kerja Direksi juga menentukan masa jabatan Direksi yang
diangkat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sejak penutupan RUPS sewaktu diangkat, dan apabila ada
anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan Anggaran
Dasar Perseroan.
Nama Jabatan Periode
Eko Rachmansyah Gindo Direktur Utama 2018 s.d. RUPS Tahunan Tahun Buku 2019
Heri Purwanto Direktur UMKM 2015 s.d RUPS Tahunan Tahun Buku 2019
Rivan A Purwantono Direktur Konsumer 2018 s.d. RUPS Tahunan Tahun Buku 2022
Adhi Brahmantya Direktur Operasi dan IT 2019 s.d. RUPS Tahunan Tahun Buku 2023
Hingga akhir tahun 2019, Bank Bukopin memiliki 8 (delapan) anggota Direksi dengan adanya 2 (dua)
anggota Direksi yang baru diangkat tahun ini. Susunan jajaran Direksi pada tahun 2019 yang diangkat
berdasarkan akta persetujuan RUPS dengan rincan sebagai berikut:
DIREKSI
Peraturan OJK No. 27/POJK.03/2016 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama
Lembaga Jasa Keuangan menjabarkan mengenai pertimbangan pengelola/pengurus lembaga keuangan
harus memenuhi persyaratan kemampuan dan kepatutan bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris
dalam melakukan tindakan, tugas dan fungsinya. Persyaratan penilaian mencakup integritas dan kelayakan/
reputasi keuangan dan kompetensi calon pengurus bank (Direksi dan Dewan Komisaris).
Jajaran Direksi bank Bank Bukopin telah mendapatkan persetujuan OJK untuk dapat mulai melaksanakan
tugas, fungsi dan kewajiban yang dibebankan oleh RUPS sebagaimana tergambar dalam tabel berikut ini:
Tanggal
Nama Jabatan Persetujuan OJK/BI
Efektif
Eko Rachmansyah Gindo Direktur Utama Surat Otoritas Jasa Keuangan 3 Mei 2018
No. KEP84/D.03/2018 tanggal 30 April 2018
Heri Purwanto Direktur UMKM Surat Otoritas Jasa Keuangan 26 Agustus 2015
No. SR158/D.03/2015 tanggal 31 Agustus 2015
Mikrowa Kirana**** Direktur Komersial Surat Bank Indonesia 8/151/GBI/DPIP/Rahasia 26 Desember 2006
tanggal 26 Desember 2006
Rivan A. Purwantono Direktur Konsumer Surat Otoritas Jasa Keuangan 21 Mei 2018
No. SR-98/PB.12/2018 tanggal 17 Mei 2018
Adhi Brahmantya Direktur Operasi dan IT Surat Bank Indonesia No. 15/95/GBI/DPIP/Rahasia 1 November 2013
tanggal 1 November 2013
M. Rachmat Kaimuddin*** Direktur Keuangan dan Surat Otoritas Jasa Keuangan 18 Desember 2018
Perencanaan No. KEP/208/D.03/2018 tanggal 7 Desember 2018
Hari Wurianto Direktur Kepatuhan dan Surat Otoritas Jasa Keuangan 18 Desember 2018
Manajemen Risiko No. KEP/209/D.03/2018 tanggal 7 Desember 2018
Jong Hwan Han** Direktur Manajemen Risiko
Lalu Azhari Direktur Komersial Surat Otoritas Jasa Keuangan 8 Oktober 2019
No. KEP-177/D.03/2019 tanggal 25 September 2019
Geger Direktur
Nuryaman Maulana*
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper) dari Otoritas
Jasa Keuangan.
**) Efektif setelah memenuhi persyaratan dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-
undangan lainnya yang berlaku.
***) Efektif mengundurkan diri sejak 6 Januari 2020
****) Efektif mengundurkan diri sejak 22 Mei 2019
Sesuai dengan aturan OJK yang tertera dalam POJK No. 55/POJK.03 tahun 2016 tentang GCG Bank Umum
pasal 21 ayat 1 mengenai aspek transparansi Direksi yaitu:
Anggota Direksi wajib mengungkapkan kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih,
baik pada Bank yang bersangkutan maupun pada bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam
dan di luar negeri. Berikut adalah penjabaran kepemilikan saham anggota Direksi Bank Bank Bukopin
hingga akhir tahun 2019:
Kepemilikan Saham (lembar saham)
Pedoman dan tata kerja Direksi Perseroan Bank Bukopin melarang anggota Direksi untuk merangkap
jabatan sebagai:
1. anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan dan/atau
lembaga lain.
2. Pengurus partai politik, anggota DPR, DPD, DPRD Tingkat I, dan DPRD Tingkat II dan/atau Kepala daerah.
3. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Perundang-Undangan.
Jabatan pada
Nama Perusahaan/
Nama Jabatan Perusahaan/
Instansi Lain
Instansi Lain
Eko Rachmansyah Gindo Direktur Utama Tidak Ada Tidak Ada
Heri Purwanto Direktur UMKM Tidak Ada Tidak Ada
Rivan A. Purwantono Direktur Konsumer Tidak Ada Tidak Ada
Adhi Brahmantya Direktur Operasi dan IT Tidak Ada Tidak Ada
M. Rachmat Kaimuddin** Direktur Keuangan dan Perencanaan Tidak Ada Tidak Ada
Hari Wurianto Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Tidak Ada Tidak Ada
Jong Hwan Han* Direktur Manajemen Risiko Tidak Ada Tidak Ada
Lalu Azhari Direktur Komersial Tidak Ada Tidak Ada
*) Efektif setelah memenuhi persyaratan dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan
lainnya yang berlaku.
**) Efektif mengundurkan sejak 6 Januari 2020, pengesahan akan diajukan pada RUPSLB.
DIREKSI
Anggaran Dasar Perseroan menyatakn bahwa RUPS dapat memberhentikan anggota Direksi bila diantara
para anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris memiliki hubungan
keluarga sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping, termasuk
hubungan yang timbul karena perkawinan.
Hubungan seperti yang dimaksud dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Hubungan Keuangan dengan Hubungan Keluarga dengan
Hubungan
Dewan Pemegang Dewan Pemegang Kepengurusan
Nama Jabatan Direksi Direksi
Komisaris Saham Komisaris Saham
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Eko Direktur √ √ √ √ √ √ √
Rachmansyah Utama
Gindo
Heri Direktur √ √ √ √ √ √ √
Purwanto UMKM
Rivan A. Direktur √ √ √ √ √ √ √
Purwantono Konsumer
Adhi Direktur √ √ √ √ √ √ √
Brahmantya Operasi dan
IT
M. Rachmat Direktur √ √ √ √ √ √ √
Kaimuddin** Keuangan
dan
Perencanaan
Hari Wurianto Direktur √ √ √ √ √ √ √
Kepatuhan
dan
Manajemen
Risiko
Jong Direktur √ √ √ √ √ √ √
Hwan Han* Manajemen
Risiko
Lalu Azhari Direktur √ √ √ √ √ √ √
Komersial
*) Efektif setelah memenuhi persyaratan dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan
lainnya yang berlaku.
**) Efektif mengundurkan diri sejak 6 Januari 2020.
Direktur Independen
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2014 perihal Perubahan
Peraturan No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang diterbitkan oleh
Perusahaan tercatat, mengatur bahwa calon Perusahaan tercatat baik yang akan mencatatkan saham di
papan utama maupun di papan pengembangan wajib memenuhi beberapa persyaratan yang diantaranya
adalah wajib memiliki Direktur Independen.
Direktur Independen berjumlah paling kurang 1 (satu) orang dari jajaran anggota Direksi yang dapat dipilih
terlebih dahulu melalui RUPS. Dengan demikian maka Direktur Independen adalah:
• Salah satu Direktur dari jajaran anggota Direksi.
DIREKSI
10. Menyediakan data dan informasi yang akurat, dalam segala kejadian mengikat Perseroan,
relevan dan tepat waktu kepada Dewan dengan pihak lain, serta menjalankan segala
Komisaris. tindakan, baik yang mengenai kepengurusan
11. Memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang maupun kepemilikan.
bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi. 2. Direktur Utama atau 2 (dua) orang Direktur
12. Segala keputusan Direksi yang diambil sesuai bersama-sama berhak dan berwenang bertindak
dengan pedoman dan tata tertib kerja mengikat untuk dan atas nama Direksi serta mewakili
dan menjadi tanggung jawab seluruh anggota Perseroan.
Direksi. 3. Direksi untuk perbuat an tertentu berhak pula
13. Anggota Direksi dilarang memberikan kuasa mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil
umum kepada pihak lain yang mengakibatkan atau kuasanya dengan memberikan kepadanya
pengalihan tugas dan fungsi Direksi. kekuasaan yang diatur dalam surat kuasa.
4. Direksi dapat mengangkat baik perorangan
HAK DAN WEWENANG DIREKSI maupun 1 (satu) kelompok orang dalam bentuk
komite untuk melaksanakan pengelolaan
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, hak dan kegiatan usaha tertentu Perseroan.
wewenang Direksi adalah sebagai berikut:
1. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam
dan di luar pengadilan tentang segala hal dan
Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan telah dikuatkan di dalam
pedoman tata kerja Direksi, sebagai berikut:
Nama Jabatan Bidang Tugas
Eko Direktur Utama 1. Bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham atau RUPS.
Rachmansyah 2. Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan pengembangan usaha Perseroan,
Gindo sehingga Perseroan secara dinamis dapat meningkat, tumbuh dan berkembang sejalan
dengan visi dan misi Perseroan.
Mikrowa Direktur 1. Bertanggung jawab kepada Pemegang Saham atau RUPS dan melapor kepada Direktur
Kirana**** Komersial Utama.
2. Bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaan risiko Bank, yang dapat
mendukung pencapaian sasaran Perusahaan.
3. Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan kepatuhan Perusahaan sehingga
dapat mendukung pencapaian sasaran Perusahaan yang sesuai dengan prinsip GCG.
4. Bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan sumber daya
manusia yang dapat mendukung pencapaian sasaran Perusahaan.
Heri Purwanto Direktur UMKM 1. Bertanggung jawab kepada Pemegang Saham atau RUPS dan melapor kepada Direktur
Utama.
2. Bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaan risiko Bank, yang dapat
mendukung pencapaian sasaran Perusahaan.
3. Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan kepatuhan Perusahaan sehingga
dapat mendukung pencapaian sasaran Perusahaan yang sesuai dengan prinsip GCG.
4. Bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan sumber daya
manusia yang dapat mendukung pencapaian sasaran Perusahaan.
Rivan A Direktur 1. Bertanggung jawab kepada Pemegang Saham atau RUPS dan melapor kepada Direktur
Purwantono Konsumer Utama.
2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan strategi dan pencapaian target penjualan dari bisnis
konsumer sehingga secara dinamis dapat berkembang dan memberikan keuntungan
maksimum bagi Perusahaan.
DIREKSI
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 11/19/PBI/2009 tentang Sertifikasi Manajemen
Risiko bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum, Dewan Komisaris dan Direksi wajib memiliki Sertifikat
Manajemen Risiko yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi, dengan klasifikasi sebagai berikut:
Jabatan Level Masa berlaku
Dewan Komisaris Mnimal tingkat 1 4 tahun
Komisaris Independen Minimal tingkat 2 4 tahun
Direktur Utama dan Direktur dengan aset 1 hingga 10 T 4 2 tahun
Dalam hal masa berlaku sertifikasi tersebut telah habis, maka wajib dilakukan Program Pemeliharaan
(Refreshment) secara berkala minimal 1 (satu) kali dalam 4 (empat) tahun untuk tingkat 1 dan 2; atau 1
(satu) kali dalam 2 (dua) tahun untuk tingkat 3, 4 dan 5.
Tabel berikut menjabarkan mengenai sertifikasi manajemen risiko yang dimiliki oleh Direksi Bank Bukopin
tahun 2019.
Level
Nama Jabatan Lembaga yang Mengeluarkan Sertifikasi
Sertifikasi
Eko Rachmansyah Gindo Direktur Utama 5 Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP)
Heri Purwanto Direktur UMKM 5 Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP)
Rivan A Purwantono Direktur Konsumer 5 Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP)
Adhi Brahmantya Direktur Operasi dan TI 5 Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP)
M. Rachmat Kaimuddin* Direktur Keuangan dan 5 Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP)
Perencanaan
Hari Wurianto Direktur Kepatuhan dan 5 Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP)
Manajemen Risiko
Jong Hwan Han** Direktur Manajemen - -
Risiko
Lalu Azhari Direktur Komersial 5 Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP)
*) Efektif mengundurkan diri sejak 6 Januari 2020
**) Efektif setelah memenuhi persyaratan dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-
undangan lainnya yang berlaku.
DIREKSI
DIREKSI
PENILAIAN KINERJA KOMITE DAN risiko. Direksi menilai bahwa Komite Support
UNIT KERJA YANG BERADA DI Manajemen Risiko sudah menjalan tugas dan
BAWAH DIREKSI tanggung jawabnya dengan baik.
Penilaian Perusahaan akan perlunya keberagaman komposisi agar dapat memberikan alternatif pemecahan
masalah dan mendorong pengambilan keputusan yang lebih objektif dan komprehensif, dengan
mempertimbangkan unsur keberagaman dari bidang keilmuan, kompetensi, usia, keahlian, pengalaman
kerja, dan gender agar paradigma dalam pengambilan keputusan menjadi lebih luas.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan Bank Bukopin berkomitmen untuk menerapkan
ditetapkan berdasarkan ketentuan Peraturan OJK sistem remunerasi yang kompetitif, adil dan
No. 45/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola seimbang, dan selalu memastikan bahwa tidak
dalam Pemberian Remunerasi bagi Bank Umum ada pekerja yang menerima imbalan di bawah
serta Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. ketentuan yang telah ditetapkan Pemerintah.
40/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola
dalam Pemberian Remunerasi Bank Umum selain Bank Bukopin juga melakukan kaji ulang dan
Keputusan yang diambil dalam RUPS setiap pengkinian atas kebijakan remunerasi agar relevan
tahunnya. Pengkajian sistem remunerasi dan dengan perkembangan industri dan strategi bisnis,
kesejahteraan pekerja dilakukan secara berkala dan serta secara bertahap mengadopsi aspek-aspek
berkesinambungan, dengan memperhatikan hal-hal kepatuhan pada ketentuan perbankan yang berlaku
antara lain sebagai berikut: terkait remunerasi.
1. Kinerja Keuangan Bank.
2. Kompetensi dan kinerja pekerja.
3. Praktik remunerasi yang berlaku di pasar.
Prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris Indikator yang digunakan dalam menentukan
Perseroan adalah sebagai berikut: Remunerasi anggota Dewan Komisaris adalah
1. Pemegang Saham melakukan pembahasan pada sebagai berikut:
RUPS. 1. Remunerasi yang berlaku pada industri
2. RUPS memberikan wewenang dan kuasa perbankan dan skala usaha dari Bank Bukopin
kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan dalam industri perbankan.
besaran remunerasi. 2. Tugas, tanggung jawab dan wewenang anggota
3. Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris
kajian dan evaluasi untuk menentukan dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan kinerja
remunerasi bagi Dewan Komisaris. Bank Bukopin.
4. Komite Remunerasi dan Nominasi memberikan 3. Target kinerja atau kinerja masing-masing
rekomendasi kepada Dewan Komisaris. anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
5. Dewan Komisaris melakukan pembahasan Komisaris.
atas usulan Komite Remunerasi dan Nominasi 4. Keseimbangan tunjangan antara yang bersifat
untuk kemudian diusulkan melalui surat kepada tetap dan bersifat variabel.
Pemegang Saham Pengendali.
6. Surat Penetapan oleh Pemegang Saham
Pengendali kepada Dewan Komisaris.
7. Surat Dewan Komisaris kepada Direksi tentang
Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan
Direksi.
Dewan Komisaris menerima remunerasi tetap dan tidak tetap, yang terdiri dari:
1. Gaji/Honorarium.
2. Tunjangan.
3. Fasilitas kesehatan, komunikasi dan lainnya.
4. Tantiem/Bonus/Insentif Kinerja.
No Jenis Remunerasi/Fasilitas Keterangan
1 Honorarium • Komisaris Utama 56% dari gaji Direktur Utama.
• Komisaris lainnya sebesar 72% dari honorarium Komisaris Utama
2 Tunjangan 1. Sebesar 20% (dua puluh persen) dari Honorarium
Tunjangan Utilitis 2. 1 (satu) kali Upah
Tunjangan Hari Raya Keagamaan 3. Diberikan sesuai ketentuan internal SK Dewan Komisaris No. SKEP/007-DKOM
Tunjangan Komunikasi Mei 2018
Tunjangan Pakaian 4. Dapat diberikan bila ada acara khusus yang memerlukan pakaian khusus
Bantuan Pendidikan 5. Diberikan 1 (satu) kali Honorarium
Santunan Purna Jabatan 6. Diberikan sesuai ketentuan internal SK Dewan Komisaris No. SKEP/007-DKOM
Mei 2018
3 Fasilitas 1. Diberikan penggantian sesuai ketentuan internal yang diatur dalam SK Dewan
Kesehatan Komisaris No. SKEP/007-DKOM Mei 2018
Bantuan hukum 2. Diberikan sesuai ketentuan internal SK Dewan Komisaris No. SKEP/007-DKOM
Perjalanan Dinas Mei 2018
Kendaraan Dinas 3. Diberikan sesuai ketentuan internal SK Dewan Komisaris No. SKEP/007-DKOM
Asuransi Jiwa Mei 2018
4. Diberikan hanya untuk tunjangan transportasi sebesar 15% (lima belas persen)
dari Honorarium
5. Jaminan kematian sebesar 35 (tiga puluh lima) kali Honorarium, Jaminan
Cacat Tetap sebesar 30 (tiga puluh) kali Honorarium
Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 20 April 2005, pemegang saham menyetujui
penerbitan saham opsi bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai Perseroan yang memenuhi
persyaratan. Namun demikian, pada tahun 2019, Perseroan tidak memiliki program opsi saham.
REMUNERASI DIREKSI
PROSEDUR PENETAPAN REMUNERASI INDIKATOR PENETAPAN REMUNERASI
DIREKSI DIREKSI
Besaran remunerasi Direksi ditetapkan dengan Indikator yang digunakan dalam menentukan
memperhatikan keputusan RUPS dan ketentuan Remunerasi anggota Dewan Komisaris adalah
yang berlaku, Perseroan akan memperhatikan sebagai berikut:
target pencapaian profit, kemampuan menjaga 1. Key Performance Indicator (KPI) atau hasil
keberlangsungan dan pengembangkan usaha yang penilaian kinerja dan prestasi Dewan Komisaris.
dilakukan sesuai hasil analisis dan rekomendasi 2. Kinerja dan kemampuan keuangan Perseroan.
Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite 3. Perkembangan bisnis bank.
Remunerasi dan Nominasi kemudian mengusulkan 4. Hasil perbandingan remunerasi industri
kepada Dewan Komisaris untuk kemudian diusulkan Perbankan.
pada RUPS. 5. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka
panjang Perseroan.
Pengungkapan komponen remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Peraturan OJK No. 45/POJK.03/2015
tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi bagi Bank Umum serta Surat Edaran Otoritas
Jasa Keuangan No. 40/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi Bank
Umum. Jumlah nominal/komponen remunerasi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
Remunerasi dalam 1 (satu) tahun dikelompokan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut:
Jumlah Remunerasi Jumlah Direksi
Di atas Rp2 miliar 7
Di atas Rp1 miliar-Rp2 miliar -
Di atas Rp500 juta-Rp1 miliar -
Rp500 juta ke bawah -
Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 20 April 2005, pemegang saham menyetujui
penerbitan saham opsi bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai Perseroan yang memenuhi
persyaratan. Namun demikian, pada tahun 2019, Perseroan tidak memiliki program opsi saham.
Ketentuan dan tata pelaksanaan rapat Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Bukopin Tbk dinyatakan dalam
Anggaran Dasar dan telah kembali ditegaskan dalam Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Pedoman
Kerja Direksi.
Rapat akan diatur oleh Sekretaris Dewan Komisaris mulai dari menyiapkan agenda dan materi hingga
pencatatan risalah rapat sebagai bukti yang sah untuk para anggota Dewan komisaris dalam mengambil
keputusan apabila ada dissenting opinions dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan yang diambil
dalam rapat.
Sepanjang tahun 2019, Dewan Komisaris Bank Bukopin melaksanakan rapat internal Dewan Komisaris
sebanyak 60 (enam puluh) kali, dengan mengalami pergantian keanggotaan Dewan Komisaris pada
bulan Mei 2019 sebanyak 2 (dua) orang anggota. Rata-Rata kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam
rapat Dewan Komisaris sebesar 58%, dengan rincian agenda dan tingkat kehadiran dalam rapat adalah
sebagai berikut:
Kehadiran
Tanggal Agenda
MA MSA DSAK S CSC KB AF MHS M MPN
15 Januari Pembahasan Surat √ √ √ Izin - Izin - - √ √
2019 Direksi Terkait
Permohonan
Persetujuan atas Usulan
Pengangkatan dan
Pemberhentian Kepala
SKAI
Kehadiran
Tanggal Agenda
MA MSA DSAK S CSC KB AF MHS M MPN
12 Februari 1. Pembahasan √ √ √ √ - √ - - √ √
2019 Kesepakatan Hasil
Rapat di Bogor
2. Laporan Kunjungan
Kerja Dewan
Komisaris
3. Laporan Hasil Rapat
Bukopin dengan
OJK Tgl 07 Februari
2019
4. Pembahasan
Rencana Perubahan
AD PT Bank Bukopin
Tbk
5. Lain-lain
Kehadiran
Tanggal Agenda
MA MSA DSAK S CSC KB AF MHS M MPN
26 Februari 1. Laporan Kinerja √ √ √ √ - √ - - √ √
2019 Direktorat Keuangan
dan Perencanaan
Semester II
Tahun 2018
(Bukopin Finance)
2. Rencana Kerja
Direktorat Keuangan
& Perencanaan
Semester I
Tahun 2019
(Bukopin Finance)
26 Februari 1. Laporan Kinerja √ √ √ √ - √ - - √ √
2019 Direktorat Utama
Semester II Tahun
2018
2. Rencana Kerja
Direktorat Utama
Semester I Tahun
2019
04 Maret 1. Laporan Kinerja √ √ Izin √ - √ - - √ √
2019 Direktorat Keuangan
dan Perencanaan
Semester II Tahun
2018
2. Rencana Kerja
Direktorat Keuangan
dan Perencanaan
Semester I Tahun
2019
12 Maret 1. Laporan Kinerja Izin √ √ Izin - √ - - √ Izin
2019 Direktorat
Kepatuhan & MRK
Semester II Tahun
2018
2. Rencana Kerja
Direktorat
Kepatuhan dan MRK
Semester I Tahun
2019
19 Maret Rapat Internal √ √ √ √ - √ - - Izin Izin
2019
19 Maret Progres KAP RSM √ √ √ √ - √ - - Izin Izin
2019 Indonesia
19 Maret Progres Rencana √ √ Izin √ - √ - - Izin Izin
2019 Perubahan Anggaran
Dasar PT Bank Bukopin
Tbk
26 Maret Persiapan RUPS PT Bank √ Izin Izin √ - √ - - √ √
2019 Bukopin Tbk Tahun Buku
2018
Kehadiran
Tanggal Agenda
MA MSA DSAK S CSC KB AF MHS M MPN
26 Maret Laporan Kinerja √ Izin √ √ - Izin - - √ √
2019 Direktorat Operasi & TI
Semester II Tahun 2018
Program Kerja Semester
II Tahun 2019
29 Maret Update Final Progres √ √ √ √ - Izin - - √ √
2019 Audit KAP dan Laporan
Keuangan PT Bank
Bukopin Tbk Tahun 2018
18 April Rapat Internal √ √ √ √ - √ - - √ √
2019
23 April Rapat Internal √ √ √ √ - √ - - √ √
2019
07 Mei 2019 1. Pembahasan √ √ √ √ - √ - - √ √
Persiapan RUPS
Tahunan Tahun Buku
2018
2. Lain-lain
13 Mei 2019 Pembahasan Perubahan √ √ Izin √ - √ - - √ √
Anggaran Dasar PT Bank
Bukopin Tbk
15 Mei 2019 Pembahasan Perubahan √ Izin √ √ - √ - - √ √
Anggaran Dasar
15 Mei 2019 1. Pembahasan √ √ √ √ - √ - - √ √
Persiapan RUPS
Tahunan Tahun Buku
2018
2. Lain-lain
21 Mei 2019 Persiapan RUPS √ √ √ √ - √ - - Izin Izin
Perseroan Tahun Buku
2018 (Usulan Perubahan
Pengurus Perseroan)
22 Mei 2019 Pembahasan Tindak √ √ √ √ Izin √ Izin Izin - -
Lanjut Keputusan
RUPS Tanggal 22
mei 2019 Mengenai
Remunerasi Untuk
Komisaris Dan Direktur
Yang Belum Efektif
(Masih Menunggu
Persetujuan OJK)
28 Mei 2019 Tindak Lanjut Izin Izin √ √ Izin √ Izin Izin - -
Pelaksanaan RUPST
Tahun Buku 2018
28 Mei 2019 Pembahasan Pergantian √ √ √ √ Izin √ Izin Izin - -
Anggota Komite di
Bawah Dewan Komisaris
10 Juni Pembahasan √ Izin √ √ Izin √ √ √ - -
2019 Rekomendasi Komite
Audit atas Penunjukan
Kantor Akuntan Publik
Untuk Melakukan Audit
Laporan Keuangan
Konsolidasian PT Bank
Bukopin Tbk Tahun Buku
2019
Kehadiran
Tanggal Agenda
MA MSA DSAK S CSC KB AF MHS M MPN
11 Juni Tindak Lanjut Keputusan √ √ √ √ Izin √ Izin Izin - -
2019 RUPS Tanggal 22
Mei 2019 (Status dan
Remunerasi Sdr.
Changsu Choi)
18 Juni Tindak Lanjut √ √ √ √ Izin √ √ √ - -
2019 Pelaksanaan RUPST
Tahun Buku 2018
25 Juni Pembahasan √ √ √ √ Izin √ Izin Izin - -
2019 Remunerasi Direksi
25 Juni Tindak Lanjut √ √ Izin Izin Izin √ √ √ - -
2019 Pelaksanaan RUPST
Tahun Buku 2018
08 Juli 2019 Pembahasan Rencana √ √ √ √ Izin √ √ √ - -
Aksi Korporasi PT Bank
Bukopin Tbk
09 Juli 2019 Pembahasan Kredit √ √ √ Izin Izin √ √ √ - -
Struktur, NPL, dan AYDA
16 Juli 2019 Diskusi Metode Izin Izin √ √ √ √ √ √ - -
Pendapatan Bunga
Dengan Konsultan KB
Kookmin
30 Juli 2019 Laporan Kinerja Komite- √ √ √ √ Izin √ √ √ - -
komite Semester I Tahun
2019
Rencana Kerja Komite-
komite Semester II
tahun 2019
30 Juli 2019 1. Laporan Kinerja √ √ √ √ Izin √ √ √ - -
Dewan Komisaris
Semester I Tahun
2019
2. Rencana Kerja
Dewan Komiaris
Semester II Tahun
2019
3. Lain-lain
05 Agustus Persiapan RUPSLB/Right √ √ √ √ Izin √ √ √ - -
2019 Issue PT Bank Bukopin
Tbk
15 Agustus 1. Persiapan √ Izin √ Izin Izin √ √ √ - -
2019 Kunjungan Kerja
Dewan Komisaris
2. Persiapan Workshop
Dewan Komisaris
3. Lain-lain
04 Persetujuan Revisi √ √ √ √ Izin √ √ √ - -
September Rencana Bisnis Bank
2019 (RBB) PT Bank Bukopin
Tbk
10 Laporan Kinerja dan √ Izin √ Izin Izin √ √ √ - -
September Rencana Kerja Direktorat
2019 UMKM
Kehadiran
Tanggal Agenda
MA MSA DSAK S CSC KB AF MHS M MPN
10 Laporan Kinerja dan √ Izin √ Izin Izin √ √ √ - -
September Rencana Kerja Direktorat
2019 Komersial
17 Laporan Kinerja dan Izin √ √ √ √ √ √ √ - -
September Rencana Kerja Direktorat
2019 Operasi dan TI
24 Laporan Kinerja dan √ √ √ Izin Izin √ √ √ - -
September Rencana Kerja Direktorat
2019 Utama
24 Laporan Kinerja √ √ √ √ Izin √ √ √ - -
September dan Rencana Kerja
2019 Direktorat Keuangan dan
Perencanaan untuk Anak
Perusahaan PT Bank
Syariah Bukopin
30 Laporan Kinerja √ √ √ √ Izin √ √ √ - -
September dan Rencana Kerja
2019 Direktorat Keuangan dan
Perencanaan untuk Anak
Perusahaan PT Bukopin
Finance
01 Oktober Laporan Kinerja √ √ √ √ Izin √ √ √ - -
2019 dan Rencana Kerja
Direktorat Keuangan
dan Perencanaan (Divisi
Manajemen Aset)
01 Oktober Laporan Kinerja dan √ √ √ √ Izin √ √ √ - -
2019 Rencana Kerja Direktorat
Kepatuhan
08 Oktober Laporan Kinerja dan √ √ √ √ Izin √ √ √ - -
2019 Rencana Kerja Direktorat
Manajemen Risiko
08 Oktober Laporan Kinerja dan Izin √ √ √ Izin √ √ √ - -
2019 Rencana Kerja Direktorat
Konsumer
08 Oktober Pembahasan Surat Izin √ √ √ Izin √ √ √ - -
2019 Keputusan tentang
Kewenangan Direksi
Berdasarkan Anggaran
Dasar
15 Oktober Laporan Kinerja √ √ √ √ Izin √ √ √ - -
2019 dan Rencana Kerja
Direktorat Keuangan
dan Perencanaan:
1. Group Treasury,
Perbankan
Internasional dan
Capital Market
2. Divisi Perencanaan
Keuangan dan
Akuntansi
17 Oktober Persiapan Pelaksanaan √ Izin √ √ Izin √ √ √ - -
2019 RUPSLB PT Bank
Bukopin Tbk-24 Okt 2019
22 Oktober Persiapan Pelaksanaan √ Izin √ √ Izin √ √ √ - -
2019 RUPSLB PT Bank
Bukopin Tbk-24 Okt 2019
Kehadiran
Tanggal Agenda
MA MSA DSAK S CSC KB AF MHS M MPN
22 Oktober Laporan Kinerja dan √ √ √ Izin Izin √ √ √ - -
19 Rencana Kerja Direktorat
Manajemen Risiko
19 Pembahasan Rencana √ √ √ √ Izin √ √ √ - -
November Bisnis Bank (RBB) Tahun
2019 2020-2022
Keterangan:
MA Mustafa Abubakar KB Karya Budiana
MSA M. Subhan Aksa AF Ahmad Fuad**
DSAK Deddy SA Kodir MHS Moch. Hadi Santoso**
S Susiwijono M Margustienny***
CS Chang Su Choi* MPN Mulia Panusunan Nasution***
*) Sdr. Chang Su Choi terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No.
27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundangundangan lainnya yang berlaku.
**) Sedang dalam pengajuan persetujuan fit and proper oleh OJK.
***) Berhenti menjabat sejak 22 Mei 2019.
RAPAT GABUNGAN
Sepanjang tahun 2019, Dewan Komisaris Bank Bukopin melaksanakan rapat dengan mengundang Direksi
sebanyak 15 (lima belas) kali. Adapun agenda dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam
rapat adalah sebagai berikut:
No Tanggal Agenda
1 15 Januari 2019 1. Laporan Kinerja Keuangan per 31 Desember 2018
2. Lain-lain
2 12 Februari 2019 1. Laporan Kinerja Keuangan per 31 Januari 2019
2. Lain-lain
3 12 Maret 2019 1. Laporan Kinerja Keuangan per 28 Februari 2019
2. Lain-lain
4 23 April 2019 1. Laporan Kinerja Perusahaan per 31 Maret 2019
2. Pembahasan Usulan Direksi Terkait Penyempurnaan Struktur Organisasi & Pembentukan
Direktorat Manajemen Risiko PT Bank Bukopin Tbk
3. Lain-lain
5 14 Mei 2019 1. Laporan Kinerja Perusahaan per 30 April 2019
2. Progres Penjualan/Penyelesaian AYDA
3. Pembahasan Kredit Restruktur
6 28 Mei 2019 Tindak Lanjut Pelaksanaan RUPST Tahun Buku 2018
7 18 Juni 2019 1. Laporan Kinerja Perusahaan per 31 Mei 2019
2. Revisi RBB
3. Lain-lain
8 02 Juli 2019 1. Rencana Aksi Korporasi
2. Rencana Re-Launching Budaya Perusahaan
9 16 Juli 2019 1. Laporan Kinerja Perusahaan 30 Juni 2019
2. Lain-lain
10 17 Juli 2019 1. Progress Action Plan
2. Revisi Rencana Bisnis Bank (RBB)
11 20 Agustus 2019 1. Laporan Kinerja Perusahaan 31 Juli 2019
2. Laporan Perkembangan RUPSLB/Right Issue 2019
3. Laporan Perkembangan Action Plan Debitur Bank Bukopin
4. Laporan Perkembangan Action Plan AYDA dan Restruktur
12 17 September 1. Laporan Kinerja Perusahaan 30 Agustus 2019
2019 2. Lain-lain
13 15 Oktober 2019 1. Laporan Kinerja Perusahaan September 2019
2. Lain-lain
14 12 November 1. Laporan Kinerja Perusahaan 31 Oktober 2019
2019 2. Pembahasan Rencana Bisnis Bank (RBB)
15 18 Desember 1. Laporan Kinerja Perusahaan 29 November 2019
2019 2. Lain-lain
4 √ √ √ √ √ - - √ √ √ √ √ - √ √ √ √
5 √ √ √ √ √ - - √ √ √ - - - √ √ √ √
6 √ - √ √ - √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ √ √
7 √ √ √ - - √ √ √ - - - √ √ √ √ √ √ √
8 √ - √ - - √ √ √ - - - √ √ √ √ √ √ √
9 - √ √ √ √ √ √ √ - - - √ √ - √ √ - √
10 - √ - √ - √ - √ - - - √ - - √ √ - √
11 √ - √ √ - √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ √ √
12 sakit √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ √ Rapat
OJK
13 √ √ √ √ - √ √ √ - - - √ √ √ √ √ √ √
14 √ √ √ √ - √ √ √ - - √ √ √ Cuti √ √ √ √
15 √ √ √ √ - √ √ √ - - √ √ Perjalanan √ √ Perjalanan √ √
Dinas Dinas
15 15 15 15 10 15 10 10 5 5 15 15 15 15 15 15 15 15
12 12 14 12 2 14 9 10 5 5 11 14 12 11 15 15 12 15
80,00% 80,00% 93,33% 80,00% 20,00% 93,33% 90,00% 100% 100% 100% 73,33% 93,33% 80,00% 73,33% 100,00% 100,00% 80,00% 100,00%
Keterangan:
MA Mustafa Abubakar KB Karya Budiana
MSA M. Subhan Aksa AF Ahmad Fuad**
DSAK Deddy SA Kodir MHS Moch. Hadi Santoso**
S Susiwijono M Margustienny***
CS Chang Su Choi* MPN Mulia Panusunan Nasution***
*) Sdr. Chang Su Choi terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No.
27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundangundangan lainnya yang berlaku.
**) Sedang dalam pengajuan persetujuan fit and proper oleh OJK
***) Berhenti menjabat sejak 22 Mei 2019
RAPAT DIREKSI
Rapat Direksi adalah rapat yang diselenggarakan b. Atas permintaan tertulis dari seorang atau
oleh Direksi untuk membuat berbagai keputusan lebih anggota Dewan Komisaris.
bisnis, mengevaluasi kinerja Perusahaan dan 4. Pemanggilan Rapat Direksi harus dilakukan oleh
menetapkan berbagai kebijakan dalam pengurusan anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi
Perusahaan. Rapat Direksi dilakukan berdasarkan menurut ketentuan Anggaran Dasar.
prinsip-prinsip sebagai berikut: 5. Pengambilan keputusan dilakukan secara
1. Direksi wajib mangadakan Rapat Direksi secara musyawarah untuk mufakat dan/atau
berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap pengambilan suara, akan dianggap sah apabila
bulan dan dipimpin oleh Direktur Utama rapat dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah
2. Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi Direksi.
bersama Dewan Komisaris secara berkala paling 6. Risalah rapat dibuat oleh Seretaris Perusahaan
kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan. dan ditandatangani oleh seluruh anggota
3. Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan Direksi yang hadir untuk disimpan dan tersedia
setiap waktu apabila: sewaktu-waktu diminta oleh Dewan Komisaris.
a. Dipandang perlu oleh seorang atau lebih 7. Perbedaan penapat (dissenting opinions) yang
anggota Direksi. terjadi dalam rapat harus dicantumkan di dalam
risalah rapat beserta alasannya.
Sepanjang tahun 2019, Direksi Bank Bukopin melaksanakan rapat Direksi sebanyak 27 (dua puluh tujuh) kali.
Adapun agenda dan tingkat kehadiran Direksi dalam rapat adalah sebagai berikut:
Kehadiran
No Tanggal Agenda
ERG HP RAP AB MRK HW JHH LA MK
1 7 Januari 2019 1. Persiapan Otoritas Jasa x x x x x x dinas - Izin
Keuangan
2. Update Progress Audit
3. Rencana Media Roadshow
dan Pelatihan Media Handling
di Jakarta dan Kantor-kantor
Cabang
4. Lain-lain
2 14 Januari 2019 1. Laporan Produktifitas Bulan x x x x x x Izin - x
Januari 2019
2. Update Progres Audit
3. Pembahasan AYDA yang
belum dikosongkan
4. Usulan Pembaharuan
Progress dan Komite Kredit
UKMK-Komersial
5. Lain-lain
3 21 Januari 2019 1. Tingkat Kesehatan Bank x x x x x x x* - x
2. Update Progress Audit
3. Update Write Off
4. Laporan Observasi Quality
Assurance
5. Lain-lain
4 28 Januari 2019 1. Persiapan Otoritas Jasa sakit x x dinas x x x* - x
Keuangan
2. Update Progress Audit
3. Rencana Media Roadshow
dan Pelatihan Media Handling
di Jakarta dan Kantor-kantor
Cabang
4. Lain-lain
5 04 Februari 1. Laporan Produktifitas Bulan x x x dinas dinas x x* - x
2019 Januari 2019
2. Update Progres Audit
3. Pemabahasan AYDA yang
belum dikosongkan
4. Usulan Pembaharuan
Progress dan Komite Kredit
UKMK-Komersial
5. Lain-lain
6 11 Februari 2019 1. Laporan Kinerja Keuangan x x x x x x x* - x
Bulan Januari 2019
2. Lain-lain
7 11 Maret 2019 1. Laporan Kinerja Keuangan x x x x x x x* - x
Bulan Februari 2019
2. Revisi Rencana Bisnis Bank
3. Progress Audit
4. Struktur Organisasi
5. Skim Swamitra Baru
6. Lain-lain
8 20 Maret 2019 1. Persiapan RUPS x x x x x x x* - x
2. Rencana Kegiatan CSR
3. Lain-lain
Kehadiran
No Tanggal Agenda
ERG HP RAP AB MRK HW JHH LA MK
9 8 April 2019 1. Laporan Kinerja Keuangan x x x x x x x* - x
Bulan Maret 2019
2. Sosialisasi POJK BMPK
terbaru
3. Ketentuan Penjualan AYDA
melalui Kredit
4. Pedoman Kredit
5. Usulan Produk Disconto
Documentary Collection
6. Lain-lain
10 15 April 2019 1. Rencana Pegalihan x dinas x x sakit x x* - x
Kepemilikan Saham Minoritas
Negara Republik Indonesia
2. Laporan Profil Risiko Triwulan
I Tahun 2019
3. Lain-lain
11 22 April 2019 1. Progress Report Implementasi x x x x x x x* - x
Relokasi Data Center
2. Lain-lain
12 29 April 2019 1. Persiapan Rapat Umum x x x x x x x* - x
Pemegang Saham Bank
Bukopin Tahun Buku 2018
2. Lain-lain
Kehadiran
No Tanggal Agenda
ERG HP RAP AB MRK HW JHH LA MK
22 14 Oktober 2019 1. Laporan Profil Risiko Bank x x x x x x x* x **)
Bukopin Triwulan III Tahun
2019
2. Persiapan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa
Tahun 2019
3. Lain-lain
23 28 Oktober 2019 1. Pembahasan Rencana x x x x dinas x x* x **)
Program Implementasi
Budaya Perusahaan
2. Lain-lain
24 4 November 1. Rencana Bisnis Bank Tahun x x x x cuti x x* x **)
2019 2020
2. Salah satu implementasi
Budaya Perusahaan
(Revitalisasi Kantin Bank
Bukopin Pusat)
3. Lain-lain
25 11 November 1. Laporan Kinerja Keuangan x x x Izin x x x* x **)
2019 Bulan Oktober 2019
2. Persiapan Public Expose
Tahunan
3. Lain-lain
26 25 November 1. Progress PUT V x x x x x x x* x **)
2019 2. Pemaparan Konsep Kalender
Bank Bukopin Tahun 2020
3. Lain-lain
27 9 Desember 1. Laporan Kinerja Keuangan x x x x x dinas dinas Izin **)
2019 Bulan November 2019
2. Lain-lain
Jumlah Rapat 27 27 27 27 27 27 27 14 13
Total Tingkat Kehadiran 24 24 26 22 23 26 24 13 11
Rata-Rata kehadiran (persentase) 89% 89% 96% 81% 85% 96% 89% 92% 84%
Keterangan:
x*) hadir belum efektif **) sudah tidak efektif -) belum menjabat Direktur
SEKRETARIS
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris Perseroan saat ini memiliki TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Sekretaris Dewan Komisaris (Sekdekom) yang SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS
berasal dari internal Perseroan dan merupakan
pejabat karir Perseroan. Sekretaris Dewan Komisaris Sekretaris Dewan Komisaris memiliki tugas dan
diangkat oleh Direksi Perseroan berdasarkan tanggung jawab sebagaimana diuraikan dalam
keputusan rapat Dewan Komisaris. Sekretaris Deskripsi Jabatan Sekretaris Dewan Komisaris
Dewan Komisaris Perseroan bertugas untuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.
melaksanakan tugas kesekretariatan dari Dewan SKEP/1453-DIR/IX/2018, tanggal 28 September 2018,
Komisaris. Dalam pelaksanaan tugasnya Sekretaris secara umum sebagai berikut:
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada 1. Menginformasikan dan mengingatkan Dewan
Dewan Komisaris. Komisaris mengenai hal-hal yang berkenaan
dengan Perusahaan, Anggaran Dasar serta
Untuk membantu kelancaran kegiatan administrasi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan 2. Mengkoordinasikan kegiatan Dewan
Komisaris maka Perseroan membentuk Unit Komisaris yang berkaitan dengan operasional
Kesekretariatan Dewan Komisaris yang dipimpin Bank Bukopin.
oleh Sekretaris Dewan Komisaris. 3. Mengkoordinasikan kegiatan rapat Dewan
Komisaris dengan Direksi, Komite-komite
dibawah Dewan Komisaris, dan pihak terkait
lainnya berikut risalah rapatnya.
4. Mengadministrasikan berkas-berkas
Dewan Komisaris.
Sekretaris Dewan Komisaris saat ini dijabat oleh Bapak Ridho Zamzam yang diangkat berdasarkan
keputusan Rapat Dewan Komisaris tanggal 13 September 2018, dan telah ditetapkan Direksi Perseroan
dalam Surat Keputusan Direksi No. SKEP/1453-DIR/IX/2018, tanggal 28 September 2018, tentang Alih Tugas
Karyawan PT Bank Bukopin Tbk, yang berlaku efektif sejak tanggal 01 Oktober 2018.
Ridho Zamzam
Sekretaris Dewan Komisaris
Usia 36 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Riwayat Pendidikan 1. Sarjana Teknik Industri, Universitas Indonesia
2. Magister Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banking School
Riwayat Pekerjaan 1. Internal Auditor PT Bank Bukopin Tbk Cabang Mataram
2. Pengembangan Sistem & Pengendalian Mutu Audit PT Bank Bukopin Tbk
3. Internal Auditor Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk
4. Manager Audit Operasional & Supporting Kantor Pusat PT Bank Bukopin Tbk
5. Manager Pengendalian Mutu Audit Kantor Pusat PT Bank Bukopin Tbk
Jabatan Lainnya -
Sertifikasi 1. Manajemen Risiko Level 3
2. Qualified Internal Auditor (QIA) Lanjutan I
Pengembangan kompetensi yang telah diikuti oleh Sekretaris Dewan Komisaris di tahun 2018 adalah
sebagai berikut:
Materi Pengembangan Waktu dan Tempat
Penyelenggara
Kompetensi/Pelatihan Pelaksanaan
Analisa Laporan Keuangan bagi Komisaris, 27-28 Maret 2019, Jakarta Diklat SDM Bukopin
Anggota Komite dan Divisi Terkait
Sharing Session PSAK 71 oleh RSM Indonesia 16 Juli 2019, Jakarta Diklat SDM Bukopin
2019 IIA Indonesian National Conference 24-25 Juli 2019, Solo The Institute of Internal Auditors Indonesia
Seminar Economic Review Strategi Memghadapi 13 Agustus 2019, Jakarta Diklat SDM Bukopin
Perekonomian Indonesia Pasca Pemilu Tahun 2019
Workshop Evaluasi Kinerja Komite di Bawah 22-23 Agustus 2019, Bogor Diklat SDM Bukopin
Dewan Komisaris Semester I Tahun 2019
The Situational Leadership II Experience-SLX 3-4 September 2019, Jakarta The Ken Blanchard Companies
Public Workshop
Fungsi Sekretaris Dewan Komisaris untuk 6-8 November 2019, Jogjakarta Media Edutama Indonesia
Perbankan
KOMITE
AUDIT
Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris KRITERIA ANGGOTA KOMITE AUDIT
dengan tujuan membantu dan memfasilitasi Dewan
Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi Anggota Komite Audit wajib memenuhi persyaratan
pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan dan kriteria sebagai berikut:
kualitas informasi keuangan, sistem pengendalian 1. Wajib memiliki integritas yang tinggi, akhlak dan
internal, efektivitas pemeriksaan auditor eksternal moral yang baik, kemampuan, pengetahuan,
dan internal, efektivitas pelaksanaan manajemen pengalaman sesuai dengan bidang
risiko serta kepatuhan terhadap peraturan pekerjaannya, serta mampu berkomunikasi
perundang-undangan yang berlaku. dengan baik.
2. Bukan merupakan orang yang bekerja
Terbentuknya Komite Audit dilandasi oleh aturan atau mempunyai wewenang dan tanggung
dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia jawab untuk merencanakan, memimpin,
antara lain: mengendalikan, atau mengawasi kegiatan
1. POJK No. 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir
Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka. kecuali Komisaris Independen.
2. POJK No.55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan 3. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan
dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa
3. POJK No.55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Penilai Publik atau pihak lain yang memberi
Tata Kelola Bank Umum. jasa assurance, jasa nonassurance, jasa penilai
4. POJK No.13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan
Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir.
dalam kegiatan Jasa Keuangan. 4. Wajib memahami laporan keuangan, bisnis
5. SEOJK No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Perusahaan khususnya yang terkait dengan
Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum. layanan jasa atau kegiatan usaha Perseroan,
6. SEOJK No. 36/SEOJK.03/2017 tentang Tata Cara proses audit, manajemen risiko, dan peraturan
Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor perundang-undangan di bidang Pasar Modal
Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan. serta peraturan perundang-undangan terkait
lainnya.
PEDOMAN KERJA/PIAGAM KOMITE 5. Wajib mematuhi kode etik Komite Audit yang
AUDIT ditetapkan oleh Perseroan.
6. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus
Piagam Komite Audit merupakan acuan dalam menerus melalui pendidikan dan pelatihan.
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab anggota 7. Tidak mempunyai saham langsung maupun
Komite yang telah disahkan dalam Surat Keputusan tidak langsung pada Perseroan.
Dewan Komisaris No. 008 tahun 2017 tentang 8. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit saham Perseroan baik langsung maupun tidak
Bank Bukopin. langsung akibat suatu peristiwa hukum, maka
saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak
Piagam Komite Audit Bank Bukopin memuat aturan lain dalam jangka waktu paling lama 6 (enam)
yang berkaitan dengan keanggotaan, tugas dan bulan setelah diperolehnya saham tersebut.
tanggung jawab, kewenangan, pelaporan dan 9. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan
rapat-rapat Komite Audit. Hal-hal tersebut diuraikan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau
secara lebih rinci dalam Pedoman dan Tata Tertib Pemegang Saham Utama Perseroan.
Kerja Komite Audit. 10. Tidak mempunyai hubungan usaha baik
langsung maupun tidak langsung.
Sepanjang tahun 2019 susunan keanggotaan komite audit mengalami 1 (satu) kali perubahan, yaitu:
Susunan dan jumlah keanggotaan Komite Audit yang telah disahkan dalam Surat Keputusan Direksi
No. SKEP-0753/DIR/VI/2018, dengan periode 15 Juni 2018-22 Mei 2019 adalah sebagai berikut:
Nama Jabatan di Komite Jabatan di Bukopin Keahlian
Margustienny Ketua Komisaris Independen Keuangan
Karya Budiana Anggota Komisaris Independen Keuangan, Manufacture dan Pertanian
Eddy Hutarso Anggota Pihak Independen Pengawasan Manajemen Risiko dan GCG
Eddy Rizal Anggota Pihak Independen Tata Kelola
Arzul Andaliza Anggota Pihak Independen Akuntansi dan Pengawasan
Hadi Indraprasta Anggota Pihak Independen Perbankan
Susunan dan jumlah keanggotaan Komite Audit yang telah disahkan dalam Surat Keputusan Direksi
No. 0769 tahun 2019, sebagai berikut:
Nama Jabatan di Komite Jabatan di Bukopin Keahlian
Ahmad Fuad Ketua Komisaris Independen Keuangan
Karya Budiana Anggota Komisaris Independen Keuangan, Manufacture dan Pertanian
Eddy Hutarso Anggota Pihak Independen Pengawasan Manajemen Risiko dan GCG
Eddy Rizal Anggota Pihak Independen Tata Kelola
Arzul Andaliza Anggota Pihak Independen Akuntansi dan Pengawasan
Hadi Indraprasta Anggota Pihak Independen Perbankan
KOMITE AUDIT
Profil Ahmad Fuad dan Karya Budiana dapat dilihat pada bab Profil Perusahaan di dalam buku Laporan
Tahunan ini.
Eddy Rizal
Anggota Komite Audit
Usia 65 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Riwayat Pendidikan 1. Meraih gelar Sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta (1987)
2. Master of Business Administration (MBA) pada tahun 1985 dari Institut
Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) Jakarta
3. Master of Science (MSc) di bidang Human Resources Development dari
University of Manchester pada tahun 1994
Riwayat Pekerjaan 1. Bulog-Kepala Depot Logistik Sulawesi Tengah (1997)
2. Bulog-Direktur SDM & Organisasi (2000)
3. Bulog-Sekretaris Perusahaan (2008)
4. Bulog-Kepala Satuan Pengawas Intern (2010-2013)
Jabatan Lainnya -
Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Direksi No. 0769 tahun 2019
Kualifikasi Memiliki Sertifikasi Risk Management
Eddy Hutarso
Anggota Komite Audit
Usia 64 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Riwayat Pendidikan Meraih gelar Sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta (1987)
Riwayat Pekerjaan 1. Direktur PT Pacific Fiber Indonesia (2007-sekarang)
2. Ketua Koperasi Perkayuan APKINDO-MPI (KOPKAPINDO) (2012- sekarang)
3. Lisensing General Manager of PT Pacific Fiber Indonesia (2006-2007)
4. SSL Manager of PT Pacific Oil and Gas Indonesia (2004-2006)
5. SSL Manager of PT Raja Garuda Mas Indonesia (1997-2004)
Jabatan Lainnya Direktur PT Pacific Fiber Indonesia
Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Direksi No. 0769 tahun 2019
Kualifikasi Memiliki Sertifikasi Risk Management
Arzul Andaliza
Anggota Komite Audit
Usia 64 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Riwayat Pendidikan Master of Business Administration dari Colorado State University, Fort Collins,
Colorado USA pada tahun 1989
Riwayat Pekerjaan 1. Anggota Komite Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko di
PT Pupuk Indonesia (2012-2014)
2. Direktur di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta (2009-
2012)
Jabatan Lainnya Penasihat di PT Dinamika Pasifik Solusindo
Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Direksi No. 0769 tahun 2019
Kualifikasi Memiliki Sertifikasi Risk Management
Hadi Indraprasta
Anggota Komite Audit
Usia 60 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Tangerang
Riwayat Pendidikan Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran pada tahun 1987
Riwayat Pekerjaan 1. Anggota Komite Pemantau Risiko di PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2006-2008)
2. Anggota Komite Audit PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2004-2008)
3. Anggota Komite Audit PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2004-2008)
Jabatan Lainnya -
Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Direksi No. 0769 tahun 2019
Kualifikasi Memiliki Sertifikasi Risk Management
KOMITE AUDIT
Seluruh anggota Komite Audit merupakan pihak independen yang tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan dengan Perseroan, Dewan Komisaris, Direksi
atau Pemegang Saham dan tidak ada anggota komite yang merangkap menjadi anggota komite lainnya.
Independensi diwajibkan dan telah diatur dalam peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember
2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dengan tujuan agar anggota
Komite Audit tidak terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau pihak lain dalam menyampaikan pendapat
dan melaksanakan tugasnya.
Aspek Independensi AF KB EH ER AA HI
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi √ √ √ √ √ √
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak perusahaan, √ √ √ √ √ √
maupun perusahaan afiliasi
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak perusahaan, √ √ √ √ √ √
maupun perusahaan afiliasi
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau √ √ √ √ √ √
sesama anggota Komite Nominasi, Remunerasi dan GCG
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintah √ √ √ √ √ √
Komite Audit mempunyai tugas dan tanggung 6. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
jawab paling kurang: kesesuaian pelaksanaan audit oleh Akuntan
1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan Publik dengan standar audit yang berlaku.
yang akan dikeluarkan Bank kepada publik 7. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
dan/atau pihak otoritas antara lain laporan pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil
keuangan, proyeksi dan laporan lainnya terkait temuan Satuan Kerja Audit Intern, Akuntan
dengan informasi keuangan Bank. Publik, dan hasil pengawasan Otoritas Jasa
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap Keuangan.
peraturan perundang-undangan yang 8. Melakukan penelaahan pengaduan yang
berhubungan dengan kegiatan Bank. berkaitan dengan proses akuntansi dan
3. Memberikan pendapat independen dalam hal pelaporan keuangan Perseroan.
terjadi perbedaan pendapat antara Manajemen 9. Melakukan penelaahan dan memberikan saran
dan Akuntan atas jasa yang diberikannya. kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya
4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan potensi benturan kepentingan.
Komisaris mengenai penunjukan Akuntan Publik 10. Menilai kecukupan pengendalian intern.
dan Kantor Akuntan Publik yang didasarkan 11. Melakukan tugas lain yang diberikan
pada independensi, ruang lingkup penugasan Dewan Komisaris.
dan imbalan jasa audit.
5. Melakukan pemant auan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern
(SKAI).
KOMITE AUDIT
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Komite Audit memiliki kewenangan sebagai berikut:
1. Mengakses dokumen, data, dan informasi Bank tentang karyawan, dana, aset dan sumber daya
Perusahaan yang diperlukan.
2. Berkomunikasi langsung dengan karyawan termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit
internal, manajemen risiko dan Akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit.
3. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu
pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan).
Tata cara rapat Komite Audit telah diatur di dalam Pedoman Kerja Komite Audit, yaitu dipimpin oleh Ketua
Komite Audit dan dihadiri oleh minmal 51% keanggotaan. Rapat diselenggarakan sekurang-kurangnya
sekali dalam satu bulan dengan pengambilan keputusan secara musyawarah untuk mufakat atau
berdasarkan pemungutan suara terbanyak. Setiap keputusan hasil rapat dituangkan dalam risalah dan
ditandatangani seluruh anggota Komite Audit untuk kemudian disampaikan kepada Dewan Komisaris.
Sepanjang tahun 2019, Komite Audit Bank Bukopin telah menyelenggarakan rapat sebagaimana berikut:
Kehadiran
Tanggal Agenda
AF KB EH ER AA HI
8 Januari 1. Analisa Matriks Laporan Hasil Pemeriksaan SKAI Tahun 2018 - √ √ √ √ √
2019 2. Program Kerja Komite Audit ke Cabang-Cabang Tahun 2019
8 Januari 1. Analisa Audit SKAI Tahun 2018 - √ √ √ √ √
2019 2. Program Kerja SKAI Tahun 2018
Kehadiran
Tanggal Agenda
AF KB EH ER AA HI
17 Juni 1. Perkenalan Ketua Komite Audit yang Baru √ √ √ √ √ √
2019 2. Pemaparan Program Kerja dan Hasil Audit SKAI Tahun 2019
2 Juli 2019 Laporan hasil Pemeriksaan SKAI Semester I 2019 √ √ √ √ √ √
9 Juli 2019 Progres Audit atas laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Bukopin Tbk √ √ √ √ √ √
per 30 Juni 2019
5 Agustus Pembahasan Executive Summary Hasil Audit Umum Bisnis Kartu Kredit √ √ √ √ √ √
2019
11 1. Pembahasan Progres Audit dan Tindak Lanjut Hasil Audit s/d Agustus √ √ √ √ √ √
September 2019
2019 2. Update Hasil Audit OJK Tahun 2019
7 Oktober Progress Audit KAP-RSM s/d Oktober 2019 √ √ √ √ √ √
2019
5 November Laporan Progress Audit Laporan Keuangan 31 Agustus 2019 PT Bank √ √ √ √ √ √
2019 Bukopin Tbk
26 Laporan Hasil Pemeriksaan Bank Indonesia Tahun 2019 √ √ √ √ √ √
November
2019
26 Pembahasan Kinerja Tahun 2019 dan Rencana Kerja Divisi Kepatuhan √ √ √ √ √ √
Desember Tahun 2020
2019
Jumlah Rapat 9 21 21 21 21 21
Total Tingkat Kehadiran 9 21 21 21 21 21
Rata-Rata kehadiran 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Tugas dan Tanggung jawab Komite Audit telah dilaksanakan sesuai Program Kerja yang telah disetujui
Dewan Komisaris dengan mengacu kepada Piagam Komite Audit serta Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Komite Audit.
Sesuai Program Kerja Komite Audit Tahun 2019, kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai berikut:
1. Melakukan penelaahan atas laporan keuangan yang akan dipublikasikan sebagaimana nampak pada
tabel berikut:
KOMITE AUDIT
2. Melakukan penelaahan atas Laporan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan yang disampaikan secara
triwulanan oleh Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan dan Pengembangan kepada Direktur
Utama Perseroan yang memuat ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan kegiatan Bank.
3. Melakukan proses pemilihan Auditor Ekstern dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris untuk
menetapkan Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (RSM Indonesia)
sebagai auditor independen untuk mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Bukopin Tbk 31
Agustus 2019.
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dan
perkembangan tindak lanjut hasil Audit SKAI selama tahun 2019 serta evaluasi terhadap pencapaian
kinerja SKAI secara berkala melalui rapat bersama SKAI.
5. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pemberian Jasa Audit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto,
Mawar & Rekan (RSM Indonesia) atas Laporan Keuangan Konsolidasian Bank Bukopin Tahun Buku
2018, sesuai yang diamanatkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 13/POJK.03/2017 tentang
Penggunaan Jasa Akuntan Publik (AP) dan Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam Kegiatan Jasa Keuangan.
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan melalui rapat-rapat dengan Divisi Kepatuhan.
7. Menilai kecukupan pengendalian intern Perseroan melalui hasil audit SKAI dan management letter yang
diterbitkan oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (RSM Indonesia)
sebagai bagian dari Audit Laporan Keuangan Konsolidasian Bank Bukopin Tahun Buku 2019.
8. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan review Fungsi SKAI periode 2014-2016 oleh Kantor Akuntan Publik
(KAP) Bharata, Arifin, Mumajad & Sayuti dalam rangka memenuhi ketentuan PBI No.1 Juni PBI/1999
tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standard Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank
(SPFAIB), yang telah diselesaikan pada 2 Oktober 2017.
9. Melakukan review Piagam Komite Audit dan penyusunan Pedoman & Tata Tertib Kerja Komite
Audit terkait dengan peran dan fungsi Komite Audit, yang telah diselesaikan pada tanggal 26-28
Desember 2019.
10. Melakukan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris yaitu melakukan telaahan dan memberikan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas berbagai usulan Direksi terkait dengan pengadaan yang
memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
No Uraian Keterangan
1 Gaji/Honorarium Maksimal 9,5% dari Gaji Direktur Utama
2 Tunjangan Hari Raya 1 (satu) kali Upah
3 Tunjangan Rumah dan Utilitis Sebesar 12,6% dari Honorarium
4 Bantuan Pendidikan 1 (satu) kali Honorarium
5 Fasilitas Kesehatan Diberikan setara dengan karyawan level Kepala Divisi sebagaimana diatur
dalam SK Dewan Komisaris No. SKEP/005-DKOM Mei 2018
6 Fasilitas Perjalanan Dinas Diberikan setara dengan karyawan level Kepala Divisi sebagaimana diatur
dalam SK Dewan Komisaris No. SKEP/005-DKOM Mei 2018
7 Bonus/Tantiem Dapat diberikan bonus sesuai SK Dewan Komisaris No. SKEP/005-DKOM Mei
2018
Selain itu kriteria anggota Komite Remunerasi dan KETENTUAN MASA JABATAN
Nominasi menurut pedoman kerja sebagai berikut:
1. Komite Remunerasi dan Nominasi paling Masa jabatan anggota Komite Remunerasi dan
sedikit beranggotakan: Nominasi ditetapkan di dalam SK pengangkatan,
a. 1 (satu) orang Komisaris Independen. sesuai dengan POJK No. 34/POJK.04/2014 tentang
b. 1 (satu) orang Komisaris. Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau
c. 1 (satu) orang pejabat eksekutif yang Perusahaan Publik Pasal 4 juga telah dijelaskan
membawahkan Sumber Daya Manusia atau bahwa masa jabatan anggota komite tidak lebih
satu orang perwakilan pegawai. lama dari masa jabatan Dewan Komisaris.
2. Apabila dipandang perlu Anggota Komite, dapat
berasal dari Pihak Independen.
3. Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai
oleh Komisaris Independen merangkap
sebagai anggota.
4. Dalam hal anggota komite ditetapkan lebih dari 3
(tiga) orang, maka anggota Komisaris Independen
paling sedikit berjumlah 2 (dua) orang.
Sepanjang tahun 2019 susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi mengalami 1 (satu) kali
perubahan, yaitu:
Susunan dan jumlah keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi yang telah disahkan dalam Surat
Keputusan Direksi No. SKEP 0755 Tahun 2018 tanggal 7 Juni 2018, dengan periode 15 Juni 2018-22 Mei 2019
adalah sebagai berikut:
Jabatan di Jabatan di
Nama Keahlian Keterangan
Komite Bukopin
Karya Budiana Ketua Komisaris Independen Keuangan, Manufacture dan Pertanian
Deddy SA Kodir Anggota Komisaris Manajemen, SDM, Koperasi
M. Subhan Aksa Anggota Komisaris Manajemen
Susiwijono Anggota Komisaris Manajemen, Keuangan
Mulia P. Nasution Anggota Komisaris Independen Keuangan
Arifin Joyodiguno Anggota Pihak Independen Manajemen
Susunan dan jumlah keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi yang telah disahkan dalam
Surat Keputusan Direksi No. 0770 Tahun 2019, dengan periode 22 Mei 2019-31 Desember 2019 adalah
sebagai berikut:
Jabatan di Jabatan di
Nama Keahlian Keterangan
Komite Bukopin
Karya Budiana Ketua Komisaris Independen Keuangan, Manufacture dan Pertanian
Deddy SA Kodir Anggota Komisaris Manajemen, SDM, Koperasi
M. Subhan Aksa Anggota Komisaris Manajemen
Susiwijono Anggota Komisaris Manajemen, Keuangan
M. H. Santoso* Anggota Komisaris Independen Perbankan
Arifin Joyodiguno Anggota Pihak Independen Manajemen
*) Efektif setelah mendapat persetujuan OJK
Profil Karya Budiana, Deddy SA Kodir, M. Subhan Aksa, Susiwijono dan M. Hadi Santoso, dapat dilihat pada
bab Profil Perusahaan dalam buku Laporan Tahunan ini.
Arifin Joyodiguno
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Usia 55 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jawa Barat
Riwayat Pendidikan 1. Meraih gelar Insinyur dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1989
2. Magister Manajemen dari Universitas Gajah Mada pada tahun 2017
Riwayat Pekerjaan 1. Direktur Utama di PT Kelola Jasa Artha (2009-2013)
2. Kepala Divisi Pengembangan SDM di PT Bank Bukopin Tbk (2013-2017)
3. General Manager Strategi dan Transformasi PT Bank Bukopin Tbk
(2017-Maret 2018)
4. General Manager Sumber Daya Manusia (Maret 2019-sekarang)
Jabatan Lainnya -
Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Direksi No. 0770 Tahun 2019
Kualifikasi Memiliki sertifikasi Manajemen Risiko
Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi yang berasal dari pihak independen tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan
Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan bank, yang dapat
mempengaruhi kemampuannya bertindak independen.
Aspek Independensi KB DSAK MSA S MHS AJ
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan √ √ √ √ √ √
Direksi
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak √ √ √ √ √ √
perusahaan, maupun perusahaan afiliasi
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak √ √ √ √ √ √
perusahaan, maupun perusahaan afiliasi
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, √ √ √ √ √ √
dan/atau sesama anggota Komite Nominasi, Remunerasi dan GCG
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan √ √ √ √ √ √
pemerintah
Rapat Komite diselenggarakan secara berkala minimal 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan dengan dihadiri
oleh ketua dan mayoritas dari jumlah anggota. Keputusan yang diambil secara musyawarah untuk mufakat
atau berdasarkan suara terbanyak sesuai mekanisme yang sudah ditentukan. Hasil rapat wajib dituangkan
dalam risalah untuk disimpan dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
Kehadiran
Tanggal Agenda
KB DSAK MSA S MHS AJ
5 Maret 1. Pembahasan tantiem Dewan komisaris dan Direksi √ √ √ √ √ √
2019 2. Pembahasan Review Honor dan tunjangan (Salary Survey)
Dewan Komisaris dan Direksi
3. Pembahasan Berakhirnya Masa Jabatan Dewan Komisaris dan
Direksi
7 Mei 2019 1. Pembahasan Calon Direksi yang berasal dari dalam perusahaan √ √ √ √ √ √
2. Usulan Pemberian Tantiem Kepada Dewan Komisaris dan Direksi
Tahun Buku 2018
3. Usulan Penetapan Honorarium, Gaji, atau Tunjangan Dewan
Komisaris dan Direksi Tahun Buku 2019
7 Mei 2019 Pembahasan Masa Jabatan Sdr. Mikrowa Kirana sebagai Direktur √ √ √ √ √ √
Perseroan
20 Mei Usulan Pengurus Perseroan – Pengangkatan kembali Sdr. Deddy SA √ √ √ √ √ √
2019 Kodir sebagai Komisaris PT Bank Bukopin
20 Mei Usulan Pengurus Perseroan – Pengangkatan Sdr. Changsu Choi √ √ √ √ √ √
2019 sebagai Komisaris PT Bank Bukopin
21 Mei Usulan Pengurus Perseroan – Pengangkatan Kembali Sdr. Adhi √ √ √ √ √ √
2019 Brahmantya sebagai Direktur PT Bank Bukopin
21 Mei Usulan Pengurus Perseroan – Pengangkatan √ √ √ √ √ √
2019 Sdr. Lalu Azhari sebagai Direktur PT Bank Bukopin
21 Mei Usulan Pengurus Perseroan – Pengangkatan Sdr. Moch Hadi Santoso √ √ √ √ √ √
2019 dan Ahmad Fuad sebagai Komisaris Independen PT Bank Bukopi
22 Mei Remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi yang belum efektif √ √ √ √ √ √
2019 (menunggu persetujuan OJK)
28 Mei 1. Pergantian Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi √ √ √ √ √ √
2019 2. Pergantian Anggota Komite Audit
3. Pergantian Anggota Komite Pemantau Risiko
11 Juni Status dan remunerasi Sdr. Changsu Choi sebagai Komisaris √ √ √ √ √ √
2019
25 Juni Penyempurnaan Kebijakan Car Loan dan Housing Loan untuk Direksi √ √ √ √ √ √
2019
8 Oktober 1. Persetujuan Pengangkatan Sdr. Lalu Azhari sebagai Direktur √ √ √ √ √ √
2019 Komersial PT Bank Bukopin Tbk per tanggal 8 Oktober 2019.
2. Penyesuaian Remunerasi Sdr. Lalu Azhari sesuai ketentuan
yang berlaku yaitu Remunerasi (gaji & tunjangan) secara penuh
(100%).
Kehadiran
Tanggal Agenda
KB DSAK MSA S MHS AJ
9 1. Rekomendasi untuk menerima pengunduran diri Sdr. M. √ √ √ √ √ √
Desember Rachmat Kaimuddin sebagai Direktur Keuangan & Perencanaan
2019 efektif tanggal 5 Januari 2020.
2. Direksi diminta untuk menetapkan Direksi yang menjalankan
fungsi-fungsi dibawah Direktorat Keuangan & Perencanaan sejak
tanggal 5 Januari 2020 sampai dengan RUPS yang memutuskan
Direktur Keuangan & Perencanaan baru.
3. Rekomendasi untuk memberikan apresiasi kepada Sdr. M.
Rachmat Kaimuddin, yang persetujuannya akan diputuskan oleh
RUPS. Untuk besaran apresiasi akan dilimpahkan kepada Dewan
Komisaris dengan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan
Perusahaan.
4. Direksi agar menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
maksimal 90 hari setelah surat pengunduran diri Bapak M
Rachmat Kaimuddin diterima.
Jumlah Rapat 14 14 14 14 14 14
Total Tingkat Kehadiran 14 14 14 14 14 14
Rata-Rata kehadiran 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Sepanjang tahun 2019 susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko mengalami 1 (satu) kali perubahan,
yaitu:
Susunan dan jumlah keanggotaan Komite Pemantau Risiko yang telah disahkan dalam Surat Keputusan
Direksi No. 0754 Tahun 2018 tanggal 7 Juni 2018, dengan periode 15 Juni 2018-22 Mei 2019 adalah
sebagai berikut:
Jabatan di Jabatan di
Nama Keahlian Keterangan
Komite Bukopin
Mulia P. Ketua Komisaris Independen Keuangan
Nasution*
Margustienny Anggota Komisaris Independen Keuangan
Oemar Ali*
Deddy SA Kodir Anggota Komisaris Manajemen, SDM, Koperasi
M. Subhan Aksa Anggota Komisaris Manajemen
Miftah Taufik Anggota Pihak Independen Keuangan
Arinto Setyo M. Anggota Pihak Independen Manajemen
Susunan dan jumlah keanggotaan Komite Pemantau Risiko yang telah disahkan dalam Surat Keputusan
Direksi No.0771 Tahun 2019, dengan periode 22 Mei 2019-31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
Jabatan di Jabatan di
Nama Keahlian Keterangan
Komite Bukopin
Moch. Ketua Komisaris Independen Perbankan
Hadi Santoso*
Ahmad Fuad Anggota Komisaris Independen Hukum, Perbankan
Deddy SA Kodir Anggota Komisaris Manajemen, SDM, Koperasi
M. Subhan Aksa Anggota Komisaris Manajemen
Miftah Taufik Anggota Pihak Independen Keuangan
Arinto Setyo M. Anggota Pihak Independen Manajemen
*) Efektif setelah mendapat persetujuan OJK
Profil Moch. Hadi Santoso, Ahmad Fuad, Deddy SA Kodir dan M. Subhan Aksa dapat dilihat pada bab Profil
Perusahaan dalam buku Laporan Tahunan ini.
Miftah Taufik
Anggota Komite Pemantau Risiko
Usia 65 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Riwayat Pendidikan Meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi tahun 1983
Riwayat Pekerjaan 1. Bendahara Kopelindo (2004-2007)
2. Kepala Divisi Anggaran Direktorat Keuangan Bulog (2003-2006)
3. Kepala Satuan Pengawas Intern Bulog (2005-2010)
Jabatan Lainnya Ketua Pengawas Kopelindo
Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Direksi No. 0771 Tahun 2019
Arinto S. Mulyawan
Anggota Komite Pemantau Risiko
Usia 42 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jawa Barat
Riwayat Pendidikan 1. Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas
Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang tahun 2001
2. Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik, Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia tahun 2012
Riwayat Pekerjaan 1. Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan sebagai Kepala Sub Bidang
Program dan Kegiatan II B pada Pushaka (2007-2009)
2. Kepala Sub Bidang Program dan Kegiatan I C pada Pushaka (2009-2016)
Jabatan Lainnya Kepala Bagian pada Pushaka (2016-sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Direksi No. 0771 Tahun 2019
Dirjo Santoso
Anggota Komite Pemantau Risiko
Usia 48 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jawa Barat
Riwayat Pendidikan Sarjana Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri dari Institut Teknologi 10
November Surabaya tahun 1995
Riwayat Pekerjaan 1. Account Manager pada PT Bank Nusa Nasional (1997-2000)
2. Account Manager pada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (2000-2004)
3. Corporate Finance Senior Manager pada PT Bosowa Investama (2005-2011)
Jabatan Lainnya 1. Direktur PT Bosowa Capital
2. Komisaris Utama PT Bosowa Sekuritas
Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Direksi No. 0771 Tahun 2019
Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris,
Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan bank, yang dapat mempengaruhi
kemampuannya bertindak independen.
Aspek Independensi MHS AAF DSAK MSA MT ASM DS
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan √ √ √ √ √ √ √
Komisaris dan Direksi
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, √ √ √ √ √ √ √
anak perusahaan, maupun perusahaan afiliasi
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, √ √ √ √ √ √ √
anak perusahaan, maupun perusahaan afiliasi
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan √ √ √ √ √ √ √
Komisaris, Direksi, dan/atau sesama anggota Komite
Nominasi, Remunerasi dan GCG
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan √ √ √ √ √ √ √
pemerintah
Penyelenggaraan rapat minimal 4 (empat) kali dalam setahun sesuai dengan peraturan di dalam Pedoman
Komite Pemantau Risiko Bank Bukopin tahun 2017. Rincian rapat Komite pemantau Risiko pada tahun 2019
adalah sebagai berikut:
Kehadiran
Tanggal Agenda
MHS AF DSAK MSA MT ASM DS
21/1/2019 Pembahasan Profile Risiko PT Bank Bukopin Tbk - - √ √ √ √ √
posisi Desember 2018
22 Februari Pembahasan Manajemen Risiko dan Rasio-Rasio - - √ √ √ √ √
2019 Keuangan PT Bank Bukopin Tbk posisi Bulan Januari
2019
19 Maret Pembahasan Kinerja Manajemen Risiko dan Rasio- - - √ √ √ √ √
2019 Rasio Keuangan posisi Bulan Februari 2019
30 April 1. Profile Risiko Triwulan I Tahun 2019 - - √ √ √ √ √
2019 2. Lain-lain
14 Mei 2019 Pembahasan Kinerja Manajemen Risiko danRasio- - - √ √ √ √ √
Rasio Keuangan posisi bulan April 2019
11 Juni 2019 Pembahasan Kinerja Manajemen Risiko danRasio- √ √ √ √ √ √ √
Rasio Keuangan posisi Bulan Mei 2019
16 Juli 2019 1. Profile Risiko Triwulan II Tahun 2019 √ √ √ √ √ √ √
2. Lain-lain
23 Juli 2019 Update Penanganan Kasus Hukum yang Material di √ √ √ √ √ √ √
Bank Bukopin
31 Juli 2019 Update Penanganan Fraud Bagian Operasional yang √ √ √ √ √ √ √
Material di Bank Bukopin
19/8/2019 Perkembangan Peyelesaian AYDA dan Restruktur √ √ √ √ √ √ √
27/8/2019 Pembahasan Laporan Profile Risiko PT Bank Bukopin √ √ √ √ √ √ √
Tbk Bulan Juli 2019
Kehadiran
Tanggal Agenda
MHS AF DSAK MSA MT ASM DS
26/9/2019 Pembahasan Laporan Profile Risiko PT Bank Bukopin √ √ √ √ √ √ √
Tbk Bulan Agustus 2019
15 Oktober Pembahasan Laporan Profil Risiko Triwulan III 2019 √ √ √ √ √ √ √
2019 PT Bank Bukopin Tbk
26 Pembahasan Laporan Profile Risiko PT Bank Bukopin √ √ √ √ √ √ √
November Tbk Bulan Oktober 2019
2019
20 Pembahasan Laporan Profile Risiko PT Bank Bukopin √ √ √ √ √ √ √
Desember Tbk Bulan November 2019
2019
Jumlah Rapat 10 10 15 15 15 15 15
Total Tingkat Kehadiran 10 10 15 15 15 15 15
Rata-Rata kehadiran 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Komite Pemantau Risiko memiliki fungsi membantu Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dalam mengevaluasi dan memastikan bahwa penerapan manajemen risiko Perseroan
telah memenuhi unsur-unsur kecukupan prosedur dan metodologi pengelolaan risiko, sehingga kegiatan
Perseroan tetap dapat terkendali (manageable) pada batas/limit risiko yang dapat diterima.
Untuk maksud tersebut di atas, selama tahun 2019, Komite Pemantau Risiko telah melakukan kegiatan
untuk melaksanakan Program Kerja Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
1. Pemantauan Risiko dengan melakukan review dan evaluasi atas berbagai laporan risiko dari Divisi
Manajemen Risiko yang dilakukan secara Bulanan.
2. Rapat Pemantauan Laporan Profil Risiko yang diterima dari Divisi Manajemen Risiko dilakukan
secara Triwulanan.
3. Mengikuti kegiatan Seminar/Workshop ataupun Training/Pendidikan Pelatihan yang diselenggarakan di
Dalam maupun Luar Negeri minimal 2 (dua) kali dalam setahun untuk masing-masing anggota Komite
Pemantau Risiko.
4. Melakukan kunjungan ke kantor daerah atau kantor cabang (paling sedikit 2 cabang dalam setahun)
dalam rangka meninjau pelaksanaan manajemen risiko dan layanan PT Bank Bukopin Tbk, dengan
usulan diprioritaskan pada kantor daerah atau kantor cabang yang perlu peningkatan kinerja.
Remunerasi Komite Pemantau Risiko yang berasal dari pihak independen non komisaris adalah
sebagaimana berikut:
No Uraian Keterangan
1 Gaji/Honorarium Maksimal 9,5% dari Gaji Direktur Utama
2 Tunjangan Hari Raya 1 (satu) kali Upah
3 Tunjangan Rumah dan Utilitis Sebesar 12,6% dari Honorarium
4 Bantuan Pendidikan 1 (satu) kali Honorarium
5 Fasilitas Kesehatan Diberikan setara dengan karyawan level Kepala Divisi sebagaimana diatur
dalam SK Dewan Komisaris No. SKEP/005-DKOM Mei 2018
6 Fasilitas Perjalanan Dinas Diberikan setara dengan karyawan level Kepala Divisi sebagaimana diatur
dalam SK Dewan Komisaris No. SKEP/005-DKOM Mei 2018
7 Bonus/Tantiem Dapat diberikan bonus sesuai SK Dewan Komisaris No. SKEP/005-DKOM Mei
2018
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/ Pedoman dan Tata Tertib kerja Komite Tata Kelola
POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 Terintegrasi juga menyebutkan mengenai
tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi persyaratan keanggotaan antara lain:
Konglomerasi Keuangan. 1. Komite paling sedikit terdiri dari:
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 21/ a. Komisaris Independen yang menjadi Ketua
POJK.04/2015 tanggal 16 November 2015 pada salah satu komite pada Entitas Utama.
tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola b. Komisaris Independen yang mewakili dan
Perusahaan Terbuka. ditunjuk oleh LJK dalam Konglomerasi
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/ Keuangan yang jumlahnya disesuaikan
POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang dengan kebutuhan.
Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. c. Pihak Independen dari Anggota Komite
4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 15/ Entitas Utama dan Anggota Dewan
SEOJK.03/2015 tanggal 20 Mei 2015 tentang Pengawas Syariah.
Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi 2. Komite diketuai oleh Komisaris Independen
Konglomerasi Keuangan. yang menjadi Ketua pada salah satu komite
5. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Entitas Utama.
Bank Bukopin Tbk No. SKEP/016-KOM/ 3. Penetapan Anggota Komite dari masing-
VIII/2019 tanggal 13 Agustus 2019 tentang masing LJK dalam Konglomerasi Keuangan
Penyempurnaan Pembentukan Komite Tata diatur dalam surat keputusan tersendiri yang
Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan dibuat dan ditetapkan oleh masing-masing LJK
PT Bank Bukopin Tbk Konglomerasi Keuangan.
4. Anggota Komite wajib memiliki integritas,
PEDOMAN KERJA/PIAGAM KOMITE akhlak, moral yang baik dan memiliki
TATA KELOLA TERINTEGRASI kemampuan, pengetahuan, pengalaman sesuai
dengan bidangnya serta mampu berkomunikasi
Komite Tata Kelola Terintegrasi telah memiliki dengan baik.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Tata Kelola 5. Anggota Komite bersedia meningkatkan
Terintegrasi Konglomerasi Keuangan yang disusun kompetensi sacara terus menerus melalui
sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan pendidikan dan/atau pelatihan.
No.18/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014
tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi KETENTUAN MASA JABATAN
Konglomerasi Keuangan. Adapun Pedoman
Tata Tertib Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi Masa jabatan anggota Komite tidak boleh
mencakup hal-hal sebagai berikut: lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris
1. Keanggotaan Komite sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar masing-
2. Masa Jabatan Komite masing Entitas dan dapat dipilih kembali.
3. Wewenang dan Tanggung Jawab Komite
4. Rapat Komite
5. Pelaporan
6. Self Assessment
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Bukopin Tbk No. SKEP/014 – KOM/VII/2019
tanggal 30 Juli 2019 Tentang Penunjukan Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi
Keuangan PT Bank Bukopin Tbk dan Surat Keputusan Dewan Komisaris dari masing-masing Lembaga Jasa
Keuangan (LJK) Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk, maka susunan anggota Komite Tata Kelola
Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Jabatan di
Nama Jabatan di Bukopin Keahlian
Komite
Karya Budiana Ketua Komite Komisaris Independen PT Bank Bukopin Tbk Keuangan, Manufacture dan Pertanian
Ahmad Fuad Anggota Komisaris Independen PT Bank Bukopin Tbk Hukum, Perbankan
Soedarmin Sjamsoe Anggota Komisaris Independen Manajemen
PT Bukopin Finance
Tri Joko Prihanto Anggota Komisaris Utama Independen Manajemen
PT Bank Syariah Bukopin
Ikhwan Abidin Anggota Dewan Pengawas Syariah Manajemen
PT Bank Syariah Bukopin
Agus Hadi Tjahyoni Anggota Komisaris Independen Manajemen
PT Bosowa Asuransi
Arief Tjatur Widodo Anggota Komisaris Independen Manajemen
PT Bosowa Asuransi
Rachmad Eko Pranoto Anggota Komisaris Independen Manajemen
PT Bosowa Sekuritas
Ahmadi Abidin Anggota Komisaris Independen Manajemen
PT Bosowa Multi Finance
Ramli Toalib Anggota Komisaris Indepeden Manajemen
PT Sadira Finance
Arzul Andaliza Anggota Anggota Komite Audit Akuntansi dan Pengawasan
PT Bank Bukopin Tbk
Seluruh anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi yang berasal dari pihak independen tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan
Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan bank yang dapat
mempengaruhi kemampuannya bertindak independen.
Profil Karya Budiana dan Ahmad Fuad, dapat dilihat pada bab Profil Perusahaan dalam buku Laporan
Tahunan ini. Sedangkan untuk Arzul Andaliza dapat dilihat pada subbab profil Anggota Komite Audit dalam
buku Laporan Tahunan ini.
Soedarmin Sjamsoe
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Usia 65 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Riwayat Pendidikan S1 bidang Ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 1985
Riwayat Pekerjaan 1. Kepala Divisi Perencanaan Strategis Perusahaan Bank Bukopin Pusat (2006-2008)
2. Komisaris PT Bank Dhaha Kediri (2007-2009)
3. General Manager Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Bank Bukopin (2008-
2009)
Jabatan Lainnya -
Dasar Hukum Pengangkatan SK Dewan Komisaris PT Bukopin Finance
No. 044/SK-BUFIN/DEKOM/XI/2017
Ikhwan Abidin
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Usia 51 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Riwayat Pendidikan Master dari International Institute of Islamic Economics Islamabad, Pakistan
Riwayat Pekerjaan Anggota Dewan Pengawas Syariah Bank Syariah Bukopin sejak Maret 2008
Pengajar dan Konsultan pada Lembaga Keuangan Syariah
Jabatan Lainnya Anggota Kelompok Kerja Perbankan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
Dasar Hukum Pengangkatan SK Dewan Komisaris PT Bank Syariah
Bukopin No. 010/SKEP-SKOM/KP-JKT/XII/20
Ahmadi Abidin
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Usia 57 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Makassar
Riwayat Pendidikan STIE Malang Kucecwara Malang Jurusan Manajemen Keuangan
Riwayat Pekerjaan Kepala Unit Kerja Palopo, Jayapura, Manado, Makassar PT Bosowa Multi Fianance
sejak tahun 2006-2014.
Jabatan Lainnya -
Dasar Hukum Pengangkatan SK Dewan Komisaris PT Bosowa
Multifinance No. 099/SK-BMF/XI-2017
Ramli Toalib
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Usia 51 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Makassar
Riwayat Pendidikan 1. Sarjana Akuntansi pada Universitas Hasanuddin (1997)
2. Magister Manajemen Keuangan pada Pasca Sarjana STIM Lembaga Pendidikan
Indonesia
Riwayat Pekerjaan 1. Head Section Accounting and Finance PT Bosowa Manajemen Development
Institut (2011-2012))
2. Head Section Accounting and Finance PT Timur Permai (2012-2014)
3. Head treasury, Budget Control and AR/AP Gowa Motor Group (2014-2015)
Jabatan Lainnya Dosen Universitas Indonesia Timur
Dasar Hukum Pengangkatan SK Dewan Komisaris PT Sadira Finance No.
103/SK-SDR/XI-2017
Komite Tata Kelola Terintegrasi memiliki tugas dan Komite Tata Kelola Terintegrasi memiliki
tanggung jawab sebagai berikut: kewenangan sebagai berikut:
1. Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola 1. Komite Tata Kelola Terintegrasi dapat meminta
Terintegrasi paling sedikit melalui penilaian penjelasan atau informasi yang diperlukan
kecukupan pengendalian intern dan mengenai karyawan, dana, aset, serta sumber
pelaksanaan fungsi kepatuhan secara daya lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan
terintegrasi. tugasnya kepada Lembaga Jasa Keuangan
2. Dalam melakukan evaluasi, Komite Tata Kelola dalam konglomerasi keuangan Bank Bukopin
Terintegrasi memperoleh informasi berupa Tbk, dengan tetap memperhatikan peraturan
hasil evaluasi atas pelaksanaan audit intern yang berlaku. Komite wajib melaporkan secara
dan fungsi kepatuhan masing-masing Lembaga tertulis hasil penugasan tersebut kepada Dewan
Jasa Keuangan dari anggota Dewan Komisaris Komisaris Entitas Utama.
masing-masing Lembaga Jasa Keuangan yang 2. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
menjadi anggota pada Komite Tata Kelola berwenang melakukan komunikasi secara
Terintegrasi. langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan
3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan tugas-tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi.
Komisaris PT Bank Bukopin Tbk sebagai 3. Untuk melaksanakan tugasnya Komite Tata
Entitas Utama dalam Konglomerasi Keuangan Kelola Terintegrasi dapat bekerjasama atau
untuk penyempurnaan Pedoman Tata berkoordinasi dengan Komite di bawah Dewan
Kelola Terintegrasi. Komisaris Entitas Utama lainnya, serta divisi-
divisi/satuan/unit-unit kerja yang relevan
pada Entitas Utama atau pada Lembaga
Jasa Keuangan lainnya dalam Konglomerasi
Keuangan PT Bank Bukopin Tbk
Rincian penyelenggaraan rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Kehadiran
Tanggal Agenda
KB AF SS HYT IA AHT REP AA RT AA
8 Februari 1. Pelaksanaan Tindak Lanjut atas Hasil √ - √ √ √ √ √ √ √ √
2019 Penilaian Sendiri (Self Assessment)
Pelaksanaan Manajemen Risiko
Terintegrasi Semester II Tahun 2017 dan
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assesment)
Pelaksanaan Manajemen Risiko
Terintegrasi Semester I Tahun 2018.
2. Pelaksanaan Tindak Lanjut atas Hasil
Penilaian Sendiri (Self Assessment)
Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
Semester II Tahun 2017 dan Hasil
Penilaian Sendiri (Self Assesment)
Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
Semester I Tahun 2018.
7/8/2019 1. Pelaksanaan Tindak Lanjut atas Hasil √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Penilaian Sendiri (Self Assessment)
Pelaksanaan Manajemen Risiko
Terintegrasi Semester II Tahun 2018 dan
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assesment)
Pelaksanaan Manajemen Risiko
Terintegrasi Semester I Tahun 2019.
2. Pelaksanaan Tindak Lanjut atas Hasil
Penilaian Sendiri (Self Assessment)
Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
Semester II Tahun 2018 dan Hasil
Penilaian Sendiri (Self Assesment)
Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
Semester I Tahun 2019.
Jumlah Rapat 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
Total Tingkat Kehadiran 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
Rata-Rata kehadiran 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Dengan jumlah anggota yang telah sesuai dengan kebutuhan dan memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan dalam Peraturan Perundang-undangan serta bertindak secara independen, dalam tahun 2019
Komite Tata Kelola Terintegrasi telah melaksanakan Tugas dan Tanggung Jawab sebagai berikut:
1. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi dengan melakukan penilaian atas
pelaksanaan Fungsi Kepatuhan pada masing-masing Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam
Konglomerasi Keuangan dan memastikan kecukupan pengendalian intern yang dilakukan oleh Satuan
Kerja Audit Internal Terintegrasi.
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Entitas Utama untuk penyempurnaan Pedoman
Tata Kelola Terintegrasi.
3. Melakukan koordinasi dengan organ Konglomerasi Keuangan yaitu Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi
(SKKT), Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi (SKAIT) dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi.
KOMITE DI BAWAH
DIREKSI
Bank Bukopin memiliki 6 (enam) Komite dibawah Direksi yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab Direksi sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yaitu:
1. Komite Manajemen Risiko;
2. Komite Manajemen Risiko Terintegrasi;
3. Komite Support Manajemen Risiko;
4. Komite Kredit;
5. Assets And Liabilities Committee (ALCO);
6. Komite Pengarah Sistem Teknologi Informasi;
7. Komite Remedial.
Komite Manajemen Risiko Perseroan disahkan Anggota Komite Manajemen Risiko terdiri dari
melalui Surat Keputusan Direksi No. 0904 anggota tetap dan anggota tidak tetap, yaitu pejabat
Tahun 2017 tanggal 31 Mei 2017 tentang Komite eksekutif yang terkait dengan permasalahan dan
Manajemen Risiko. Selain itu, pembentukan Komite kebutuhan yang dibahas dalam rapat. Keanggotaan
Manajemen Risiko berpedoman pada: Komite sekurang-kurangnya terdiri dari mayoritas
1. POJK No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret Direksi dan pejabat eksekutif terkait. Salah satu
2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi anggota tetap dari mayoritas Direksi adalah
Bank Umum. Direktur yang membawahi fungsi Manajemen
2. SEOJK No. 34/SEOJK.03/2016 tanggal 1 Risiko. Adapun keanggotaan pejabat eksekutif
September 2016 tentang Penerapan Manajemen dalam komite disesuaikan dengan permasalahan
Risiko Bagi Bank Umum. yang dibahas dalam komite dan sesuai dengan
3. POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 9 Desember kebutuhan Perseroan.
2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank
Umum.
4. Surat Keputusan Direksi No. 1939 tahun 2019
tentang Kebijakan Dasar Manajemen Risiko
Bank Bukopin.
5. Anggaran Dasar PT Bank Bukopin Tbk.
STRUKTUR KEANGGOTAAN
2. 22 Februari 2019 Pembahasan Profil Risiko PT Bank Bukopin Tbk Bulan Januari 2019
3. 2019 Maret 2019 Pembahasan Analisa Kredit Restruktur Bulan Februari 2019
4. 30 April 2019 Pembahasan Profil Risiko PT Bank Bukopin Tbk TW I 2019 (31 Maret 2019)
5. 14 Mei 2019 Pembahasan Profil Risiko PT Bank Bukopin Tbk Bulan April 2019
9. 26 Sptember2019 Pembahasan Profil Risiko PT Bank Bukopin Tbk Bulan Agustus 2019
10. 15 Oktober 2019 Pembahasan Profil Risiko PT Bank Bukopin Tbk TW III 2019
11. 26 November 2019 Pembahasan Profil Risiko PT Bank Bukopin Tbk Bulan Oktober 2019
12. 20 Desember 2019 Pembahasan Profil Risiko PT Bank Bukopin Tbk Bulan November 2019
Sepanjang tahun 2019, Direksi menilai bahwa Komite Manajemen Risiko tersebut telah memberikan
kontribusi, menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik sesuai dengan kompetensi dan kewenangan
yang dimiliki. Komite Manajemen Risiko telah memberikan rekomendasi kepada Dewan Direksi untuk
melakukan evaluasi terkait manajemen risiko, atas rekomendasi tersebut Direktur Utama telah memberikan
persetujuan atas beberapa kebijakan penerapan manajemen risiko, seperti: Kebijakan Dasar Manajemen
Risiko dan Pedoman Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio).
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi berpedoman
pada:
1. POJK No. 17/POJK.03/2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi
Keuangan.
2. SEOJK No. 14/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi
Konglomerasi Keuangan.
3. Surat Otoritas Jasa Keuangan No. S-104/PB.313/2015 tanggal 20 Juni 2015 perihal Laporan Penunjukan
Entitas Keuangan bagi Konglomerasi Keuangan.
4. Surat Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk No. 07255/DIR/V/2015 tanggal 20 Mei 2015 perihal Laporan
Perubahan Penunjukan Entitas Utama Bagi Konglomerasi Keuangan.
5. Surat PT Bosowa Corporindo No. 033/SKL/CFABC/V/2015 tanggal 19 Mei 2015 perihal Penunjukan Entitas
Utama dan Anggota Entitas.
6. Surat Keputusan Direksi No. 1469 Tahun 2019 tentang Komite Manajemen Risiko Terintegrasi
Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk tanggal 19 September 2019.
STRUKTUR KEANGGOTAAN
Struktur dan keanggotaan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi ditetapkan dalam surat Surat Keputusan
Direksi No. 1469 Tahun 2019 tentang Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan
PT Bank Bukopin Tbk tanggal 19 September 2019 dengan komposisi sebagai berikut:
Susunan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi
Ketua Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sekretaris Kepala Divisi Manajemen Risiko
Anggota 1. Direktur yang membidangi Manajemen Risiko PT Bank Syariah Bukopin
2. Direktur yang membidangi Manajemen Risiko PT Bukopin Finance
3. Direktur yang membidangi Manajemen Risiko PT Bosowa Asuransi
4. Direktur yang membidangi Manajemen Risiko PT Bosowa Sekuritas
5. Direktur yang membidangi Manajemen Risiko PT Bosowa Multifinance
6. Direktur yang membidangi Manajemen Risiko PT Sadira Finance
7. Pejabat Eksekutif (PT Bank Bukopin Tbk, Perusahaan Anak dan Perusahaan Terelasi)
Catatan: Pejabat Eksekutif, yang merupakan pejabat satu tingkat di bawah Direktur yang memimpin satuan kerja operasional dan/atau
fungsi/satuan kerja Manajemen Risiko.
Sepanjang tahun 2019, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi mengadakan rapat sebanyak 4 (empat) kali
dengan agenda sebagai berikut:
3. 11 Juni 2019 Perkenalan Anggota Komite Pemantau Risiko yang Baru dan Pembahasan Mekanisme Kerja
Komite Pemantau Risiko dengan Divisi Manajemen Risiko
4. 19 Agustus 2019 Perkembangan Kredit Restruktur dan Penanganan AYDA
KOMITE KREDIT
Komite Kredit adalah suatu Komite yang mempunyai tugas mengevaluasi, mempertimbangkan dan
berwenang memutuskan kelayakan dan persyaratan Kredit atas permohonan Kredit yang diajukan oleh
(calon) Debitur kepada Unit Bisnis (Divisi Bisnis dan Cabang) yang berada dibawah Direktorat Ritel,
Direktorat Komersial dan Direktorat Keuangan dan Perencanaan.
KOMITE REMEDIAL
Komite Remedial adalah komite yang mempunyai URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG
kewenangan dan berkewajiban untuk mengevaluasi, JAWAB KOMITE REMEDIAL
mempertimbangkan, dan memutuskan suatu
rekomendasi untuk penyelamatan/penyehatan atau Secara umum, kewenangan, dan tanggung jawab
penyelesaian fasilitas kredit bermasalah yang terdiri Komite Remedial adalah:
dari hapus buku, hapus tagih, pembelian agunan/ 1. Memutuskan dan merekomendasikan pola
aset, penjualan Aset Yang Diambil Alih (AYDA) dan penyelesaian yang akan ditempuh baik melalui
cash out. Komite Remedial Kantor Pusat mencakup proses pengadilan (litigasi) maupun tanpa
penanganan penyelamatan/penyehatan atau melalui proses pengadilan (non litigasi) dan
penyelesaian kredit baik dari Kantor Pusat maupun penjualan AYDA.
Kantor Cabang/Area yang telah diatur sesuai 2. Memutuskan dan merekomendasikan untuk
kewenangan masing-masing di dalam Kebijakan menghapus kredit bermasalah, yaitu hapus
Batas Kewenangan Pejabat Bank Bukopin untuk buku dan hapus tagih.
Komite Remedial. 3. Komite Remedial Kantor Pusat ber wenang
untuk mengevaluasi atau menilai kembali
STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN rekomendasi Komite Remedial Kantor Cabang/
KOMITE REMEDIAL Area.
4. Melaksanakan tugasnya terutama dalam
Keanggotaan Komite Remedial ditunjuk dan kaitannya dengan pemberian keputusan
diangkat oleh Direksi. Struktur organisasi penyelamatan/penyehatan atau penyelesaian
Komite Remedial Kantor Pusat pada 2016 adalah kredit berdasarkan kompetensi secara jujur,
sebagai berikut: Anggota: Divisi Penyelesaian obyektif, cermat, dan seksama.
Kredit Mengenai kewenangan Komite Remedial 5. Memastikan bahwa pelaksanaan penyelesaian
dapat dilihat dalam Kebijakan Pembaharuan kredit telah sesuai dan memenuhi ketentuan
Batas Kewenangan Pejabat Bank Bukopin untuk dalam Kebijakan Perkreditan Perseroan.
Komite Remedial. 6. Meyakini bahwa upaya penyelesaian kredit
dapat dilaksanakan dan tidak menimbulkan
kerugian yang lebih besar di kemudian hari.
SEKRETARIS
PERUSAHAAN
Sebagai Perusahaan Terbuka, Bank Bukopin wajib memiliki Sekretaris Perusahaan yang berfungsi sebagai
penghubung antara Perseroan dengan Pemegang Saham serta Pemangku Kepentingan lainnya, serta
memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan dan perundang-undangan, khususnya di bidang
pasar modal.
Pembentukan, pengangkatan, dan pelaksanaan fungsi serta tugas Sekretaris Perusahaan, antara lain
mengacu pada:
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau
Perusahaan Publik.
2. Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2014 Perihal Perubahan
Peraturan No. I-A: Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan
oleh Perusahaan Tercatat.
Meliawati**
Usia 39 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Riwayat Pendidikan 1. Sarjana Pertanian, Institut Pertanian Bogor
2. Magister Manajemen Eksekutif, PPM School of Management
Riwayat Pekerjaan 1. Manajer Hubungan Investor, Divisi Sekretariat Perusahaan
2. Manajer Pengelolaan Surat Berharga, Divisi Treasury
3. Berbagai posisi Staf/Dealer di Divisi Treasury (Staf Pengelolaan Surat Berharga,
Staf Valuta Asing, Staf Pemasaran Treasury, Staf Pasar Uang)
Jabatan Lainnya -
Sertifikasi 1. Manajemen Risiko Level 2
2. Sertifikasi Dealer Treasury Basic
3. Certified Investment Banker (CIB)
4. Certified Treasury Professional (CTP)
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Bagian
Bagian Komunikasi Bagian Hubungan
Kesekretariatan dan
Perusahaan Investor
Protokoler
Selama tahun 2019, Sekretaris Perusahaan Perseroan telah melakukan tugas, antara lain:
1. Menyelenggarakan Rapat Direksi, Komisaris, dan Rapat gabung antara Komisaris dan Komisaris.
2. Melakukan penyusunan Notulensi dari setiap Rapat.
3. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa.
4. Mengelola keterbukaan informasi kepada publik dan regulator.
5. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya terkait dengan regulasi pasar modal dan
menyampaikan informasi mengenai perkembangan tersebut kepada Dewan Komisaris, Direksi, dan
pemangku kepentingan.
6. Melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pembentukan image Perseroan.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
Pengembangan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan Sekretaris Perusahaan dilakukan sesuai
dengan fungsi dan tugasnya sebagai penghubung dengan pihak-pihak eksternal. Sepanjang tahun 2019,
Sekretaris Perusahaan telah mengikuti berbagai Pelatihan/Workshop/Seminar antara lain:
SATUAN KERJA
AUDIT INTERNAL
Audit Intern merupakan bagian dari sistem pengendalian intern dengan ruang lingkup pekerjaan audit
intern yang mencakup pemeriksaan dan penilaian atas kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian
intern bank serta penilaian kinerja yang bertujuan memberikan keyakinan bahwa pengendalian telah
berjalan seperti yang ditetapkan.
Dengan perannya sebagai Third line of defense, Satuan Kerja Audit Internal Bank Bukopin harus
memastikan bahwa pengendalian Internal di setiap line of defense semakin kuat dan matang sesuai dengan
ketentuan dan peraturan. Oleh karena itu SKAI terus melakukan inovasi dalam penggunaan metodologi
serta tools audit sehingga pelaksanaan audit lebih efektif dan efisien.
Piagam Audit Internal merupakan pedoman tata laksana kerja internal audit Perseroan yang memuat visi
dan misi, fungsi dan ruang lingkup kerja, kedudukan SKAI, tanggung jawab, kewenangan, akuntabilitas,
independensi, dan kode etik dari SKAI. Piagam Audit Internal ditinjau dan diperbarui secara berkala sesuai
kebutuhan organisasi.
Tahun 2019 Kepala Internal Audit dijabat Helmi Fachrudin yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan
Direksi No. SKEP/0043-DIR/I/2019 tanggal 17 Januari 2019.
Helmi Fachrudin
Kepala Satuan Kerja Audit Internal
Usia 45 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Riwayat Pendidikan S1 Akuntansi dari Universitas Kristen Indonesia (2003)
Riwayat Pekerjaan 1. Manager Pelaporan Keuangan (2010-2013)
2. Kepala Divisi Perencanaan Keuangan & Akuntansi (2014-2017 )
3. Kepala Divisi Perencanaan Strategis Perusahaan (2018)
Jabatan Lainnya -
Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Direksi No. SKEP/0043-DIR/I/2019 tanggal 17 Januari 2019
Sertifikasi 1. Sertifikasi Manajemen Risiko
2. Certified Bank Internal Audit (CBIA)
3. Sertifikasi Dana Pensiun
4. Anggota Ikatan Akuntansi Indonesia
1. Mengakses seluruh informasi yang relevan Dalam mendukung aktivitas audit, SKAI telah
tentang Bank terkait dengan tugas dan memiliki Sistem Aplikasi yaitu SIM SKAI untuk
fungsi SKAI. mempermudah melakukan audit dan melaksanakan
2. Melakukan komunikasi secara langsung dengan fungsi pengawasan internal berdasarkan Rencana
Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite Audit. Audit Tahun 2019 serta memudahkan supervisi
3. Menyelenggarakan rapat secara berkala dan dalam melakukan monitor aktivitas audit yang
insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan dilakukan oleh aparat internal audit.
Komite Audit.
4. Melakukan koordinasi kegiatan terkait STRUKTUR ORGANISASI AUDIT
pengawasan dengan auditor eksternal. INTERNAL DAN JUMLAH PEGAWAI
5. Mengikuti rapat yang bersifat strategis tanpa
memiliki hak suara. Satuan Kerja Audit Internal dalam Perseroan terbagi
6. Mengusulkan perubahan Piagam Audit Internal atas 3 Divisi, yaitu:
sesuai perkembangan lingkungan yang terkait 1. Divisi SKAI I
dengan audit intern kepada Direktur Utama dan • Bagian Audit Operasional dan Supproting
Dewan Komisaris. Kantor Pusat
7. Mengalokasikan sumber daya auditor SKAI. • Bagian Audit Bisnis Kantor Pusat
8. Mengusulkan mutasi, mengikuti pendidikan & • Bagian Audit Bisnis Jabodetabek
pelatihan dan program sertifikasi profesi bagi 2. Divisi SKAI II
auditor SKAI. • Bagian Audit Regional 2 sd. 5
9. Menggunakan tenaga ahli/spesialis dari luar 3. Divisi SKAI III
Perseroan jika diperlukan. • Bagian Audit Teknologi Informasi
• Bagian Audit Perusahaan Anak
RUANG LINGKUP AUDIT INTERN • Bagian Pengendalian Mutu Audit
Ruang lingkup SKAI mencakup audit dan penilaian Masing-masing Divisi dipimpin oleh seorang Kepala
terhadap sistem manajemen risiko, efektivitas Divisi yang berkedudukan di Kantor Pusat dengan
pengendalian intern dan penerapan tata kelola pada jumlah staf sesuai dengan kebutuhan.
setiap aktivitas/produk/jasa dari seluruh entitas
usaha Perseroan dan Anak Perusahaan, serta dapat
juga mencakup Lembaga Jasa Keuangan (LJK)
dalam Konglomerasi Keuangan dan entitas lainya
berdasarkan permintaan tertulis.
DIREKTORAT UTAMA
Divisi Satuan Kerja Audit Internal I Divisi Satuan Kerja Audit Internal II Divisi Satuan Kerja Audit Internal III
Staf Administrasi
Pengendalian Mutu Audit
SA Divisi
6. Kegiatan bisnis Perseroan yang semakin berkembang, menuntut pengembangan kompetensi bagi
personel SKAI untuk terus meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi yang mendukung
pelaksanaan audit. Atas hal tersebut SKAI Perseroan berupaya memberikan pendidikan berkelanjutan
bagi seluruh personel Internal Audit melalui penyusunan program peningkatan kompetensi. Program
peningkatan kompetensi tersebut diimplementasikan melalui kegiatan training, workshop, serta
sertifikasi profesi baik skala nasional maupun internasional.
No. Nama Training Grup
1. Training Audit Operasi Cabang Satuan Kerja Audit Internal
2. Training Investigasi Fraud dan Teknik Interview Satuan Kerja Audit Internal
3. Certified Bank Internal Auditor Satuan Kerja Audit Internal
4. Sertifikasi Manajemen Risiko Satuan Kerja Audit Internal
5. Training Project Management Migrasi CBS Satuan Kerja Audit Internal
6. Training PSAK 72 & 73 Satuan Kerja Audit Internal
7. Training Audit Techniques IT Satuan Kerja Audit Internal
8. Training Audit Program dan Workpapers Serta Audit Report Satuan Kerja Audit Internal
9. Workshop Perubahan Struktur Organisasi DOKK (Akseptasi) Satuan Kerja Audit Internal
10. Workshop Sistem dan Prosedur Satuan Kerja Audit Internal
11. Training Satuan Kerja Audit Internal
Metode Audit
SKAI melaksanakan fungsi pengawasan internal berdasarkan Rencana Audit Tahun 2019 yang telah
disusun dengan pendekatan Audit Berbasis Risiko (Risk Based Audit) dengan fokus proses bisnis dan risiko
inheren dan dalam pelaksanaan auditnya diarahkan pada area-area yang memiliki risiko tinggi yang dapat
menghambat tercapainya target bisnis atau kegiatan operasional.
Total 71 60 84,51%
Dalam rangka memberikan nilai tambah bagi Perusahaan, SKAI juga telah
memberikan rekomendasi perbaikan proses bisnis dan operasional sesuai
hasil pemeriksaan kepada auditee yaitu:
1. Rekomendasi Perbaikan Kredit Konsumer
2. Rekomendasi Perbaikan Bisnis UKM
3. Rekomendasi Perbaikan Proses Operasional
4. Rekomendasi Proses Kredit dan Operasional
5. Rekomendasi Pengelolaan Nasabah Prioritas
1. SKAI Bank Bukopin telah dilakukan evaluasi dan review oleh Kantor
Akuntan Publik Barata, Arifin, Mumajad & Sayuti yang telah teregister
sebagai Akuntan Publik. Berdasarkan hasil review terhadap SKAI
periode 2014, 2015 dan 2016 yang tujuannya untuk memastikan dan
meyakini kepatuhan kegiatan audit internal SKAI terhadap Standar
Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB), memperoleh score
sebesar 86,75 dari skala 100,00 dengan predikat Satisfactory.
AKUNTAN
PUBLIK
Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Bank dilakukan dengan melaksanakan
pemeriksaan Audit Eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Auditor Eksternal yang
memeriksa laporan keuangan Bank tahun buku 2019 ditetapkan melalui RUPS Tahunan berdasarkan
rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Komite Audit. Proses pemilihannya dilakukan sesuai dengan
mekanisme pengadaan barang dan jasa yang berlaku. Untuk menjamin independensi dan kualitas hasil
pemeriksaan, Auditor Eksternal yang ditunjuk.
Pada tahun 2019 Bank Bukopin telah menunjuk Kantor Akuntan Publik yang telah terdaftar di Bank Indonesia
dan OJK yaitu Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (RSM Indonesia) untuk
memeriksa buku-buku Perseroan tahun buku 2019.
Berdasarkan Pasal 6 Peraturan OJK No. 6/POJK.03/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank
telah diatur bahwa Laporan Keuangan posisi akhir bulan Desember yang diumumkan secara triwulanan dan
tahunan wajib diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di OJK.
Pembatasan penggunaan jasa audit atas informasi historis tahunan dari Akuntan Publik yang sama paling
lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut, hal ini sesuai dengan Peraturan OJK No. 13/POJK.03/2017
tentang Penggunaan Jasa Akuntan dan Kantor Akuntan Pulik dalam Kegiatan Jasa Keuangan tanggal 27
Maret 2017.
Nama Akuntan
Tahun Kantor Akuntan Publik (Partner Penanggung Periode Fee (Rp) Izin KAP
Jawab)
2019 Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Saptoto Agustomo 1 Tahun 2.950.000.000 No. 477/KM.1/2015
Mawar dan Rekan
2018 Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Saptoto Agustomo 1 Tahun 2.527.855.000 No. 477/KM.1/2015
Mawar dan Rekan
2017 Purwantono, Sungkoro & Surja Sinarta 1 Tahun 2.000.000.000 No. 603/KM./2015
2016 Purwantono, Sungkoro & Surja Sungkoro 2 tahun 1.800.000.000 No. 603/KM./2015
2015 Purwantono, Sungkoro & Surja Sungkoro 1 Tahun 1.800.000.000 No 603/KM.1/2015
Selama tahun 2019, Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto,
Mawar dan Rekan membantu dalam proses pelaksanaan registrasi
Penawaran Umum Terbatas (PUT) ke-5 (kelima) kepada regulator, melalui
penerbitan comfort letter.
Hal ini sejalan dengan Piagam Komite Audit, Tugas dan Tanggung Jawab
Komite Audit, yang antara lain menyebutkan:
1. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan
pendapat antara Manajemen dan Akuntan atas jasa yang
diberikannya.
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai
penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang
didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan fee.
3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor
internal (Satuan Kerja Audit Internal), auditor eksternal (Kantor
Akuntan Publik) dan lembaga pengawas Bank (BI, OJK atau Lembaga
Otoritas Lainnya) dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh
Direksi atas temuan tersebut.
MANAJEMEN
RISIKO
Manajemen risiko berperan penting dalam Prinsip Kehati-hatian dan Laporan dalam rangka
pengelolaan risiko yang bersifat proaktif dan Penerapan Manajemen Risiko secara Konsolidasi
forward looking dalam mendukung pertumbuhan bagi Bank yang Melakukan Pengendalian
dan kegiatan bisnis perseroan secara berkelanjutan, terhadap Perusahaan Anak.
untuk mencapai tujuan perseroan dan nilai tambah 5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/
bagi pemegang saham. Sistem pengelolaan risiko POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang
dan permodalan yang efektif dan terintegrasi Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi
dibutuhkan dalam rangka mengantisipasi tantangan Konglomerasi Keuangan.
ekonomi domestik maupun global serta peningkatan 6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 26/
eksposur risiko yang dihadapi perseroan. POJK.03/2015 tanggal 4 Desember 2015 tentang
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Perseroan berupaya memitigasi risiko dari setiap lini Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan.
bisnis yang berpotensi memiliki risiko. Pelaksanaan 7. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.: 14/
fungsi manajemen risiko meliputi hal-hal terkait SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang
dengan upaya identifikasi, pengukuran, pemantauan Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi
dan pengendalian risiko. Hal ini termasuk Konglomerasi Keuangan.
pengembangan teknologi dan sistem informasi 8. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.6/
manajemen yang mendukung pengelolaan setiap POJK.03/2016, tanggal 26 Januari 2016
jenis risiko dan peningkatan kualitas sumber daya tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor
manusia untuk meningkatkan kualitas penerapan Berdasarkan Modal Inti Bank.
manajemen risiko. 9. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 27/
SEOJK.03/2016, tanggal 14 Juli 2016 tentang
Perseroan menerapkan manajemen risiko secara Kegiatan Usaha Bank Umum Berdasarkan
konsisten pada setiap proses aktivitas bisnis Modal Inti.
maupun operasional yang menjadikan perseroan 10. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 36/
sehat dan tumbuh secara berkesinambungan. POJK.03/2017 tanggal 12 Juli 2017 tentang
Prinsip Kehati-hatian dalam Kegiatan
DASAR PENERAPAN MANAJEMEN Penyertaan Modal.
RISIKO
Organisasi dan fungsi Manajemen Risiko Bank Bukopin disusun sebagai berikut:
Komite ALCO
Direktur Utama
Manajemen
Pengkajian & Risiko Pasar & Enterprise Risk Pengkajian & Risiko
Risiko
Kebijakan Risiko Likuiditas Management Kebijakan Risiko Transaksional
Operasional
MANAJEMEN RISIKO
paling sedikit 4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu sesuai dengan cakupan risiko,
kebutuhan, dan perkembangan Perseroan. dan
11. Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan frekuensi yang disesuaikan kebutuhan Perseroan,
untuk memastikan:
a. Kecukupan kerangka manajemen risiko.
b. Keakuratan metodologi penilaian risiko, dan
c. Kecukupan sistem informasi manajemen risiko.
Pengembangan kompetensi yang diikuti anggota Satuan Kerja Manajemen Risiko selama 2019,
sebagai berikut:
4 Training Talk Sharing Bisnis 4.0 Batch II 5 April 2019 5 April 2019 Jakarta
6 Workshop Mekanisme Take Over Kredit Personal 18 Juli 2019 18 Juli 2019 Jakarta
8 Workshop Investigasi Kredit Bank Bukopin Tahun 2019 15 Agustus 2019 16 Agustus 2019 Jakarta
9 Workshop Publik Strategi Keuangan POJK 12 September 2019 14 September 2019 Denpasar
10 Training Publik PSAK 71&73 dan Diskusi POJK 51 26 September 2019 26 September 2019 Jakarta
11 Workshop Perubahan Struktur Organisasi DOKK 23 September 2019 24 September 2019 Jakarta
12 Training English Business Writing and Reporting 1 Oktober 2019 1 Desember 2019 Jakarta
14 Training Analis Lingkungan Tahun 2019 7 Oktober 2019 10 Oktober 2019 Denpasar
16 Training Risk Governance dan Konferensi ERM 4 Desember 2019 6 Desember 2019 Denpasar
19 Seminar Prospek dan Tantangan Ekonomi 2020 19 Desember 2019 19 Desember 2019 Jakarta
MANAJEMEN RISIKO
Pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan Komisaris dilakukan melalui forum Rapat Direksi dan Komisaris
(RaKom), maupun dalam rapat Komite Pemantau Risiko, Komite Tata Kelola Terintegrasi dan Komite Audit.
Sehubungan dengan hal tersebut, Komite Pemantau Risiko secara berkala mengadakan pertemuan dan
memberikan rekomendasi perbaikan yang disampaikan dalam notulen. Adapun pertemuan tersebut telah
dilakukan sebanyak 12 kali sepanjang tahun 2019, yaitu:
No Tanggal Agenda
1 21 Januari Pembahasan Profil Risiko PT Bank Bukopin Tbk Bulan Desember 2018
2019
2 22 Februari Pembahasan Profil Risiko PT Bank Bukopin Tbk Bulan Januari 2019
2019
3 19-Mar-19 Pembahasan Analisa Kredit Restruktur Bulan Februari 2019
4 30-Apr-19 Pembahasan Profil Risiko PT Bank Bukopin Tbk TW I 2019 (31 Maret 2019)
5 14-May-19 Pembahasan Profil Risiko PT Bank Bukopin Tbk Bulan April 2019
6 11 Juni 2019 Perkenalan Anggota Komite Pemantau Risiko Yang Baru dan Pembahasan Mekanisme Kerja Komite
Pemantau Risiko dengan Divisi Manajemen Risiko
7 16-Jul-19 Pembahasan Profil Risiko PT Bank Bukopin Tbk TW II 2019
9 26-Sep-19 Pembahasan Profil Risiko PT Bank Bukopin Tbk Bulan Agustus 2019
11 26-Nov-19 Pembahasan Profil Risiko PT Bank Bukopin Tbk Bulan Oktober 2019
12 20-Dec-19 Pembahasan Profil Risiko PT Bank Bukopin Tbk Bulan November 2019
Agar implementasi Manajemen Risiko berjalan 2. Forum ALCO terkait dengan pembahasan
secara efektif, maka pelaksanaannya didasarkan ekonomi makro serta kondisi dan pencapaian
pada Tata Kelola Risiko yang telah ditetapkan. Tata asset & liability yang telah dilaksanakan minimal
Kelola Risiko mengatur dengan jelas peran dan satu bulan sekali pada:
tanggung jawab, proses pengambilan keputusan, a. Rapat ALCO I tanggal 7 Januari 2019
keterkaitan antar fungsi-fungsi pengelolaan Risiko, b. Rapat ALCO II tanggal 25 Februari 2019
serta penetapan kebijakan yang memastikan bahwa c. Rapat ALCO III tanggal 25 Maret 2019
Risiko dikelola dengan baik. d. Rapat ALCO IV tanggal 29 April 2019
e. Rapat ALCO V tanggal 27 Mei 2019
Pengawasan Direksi f. Rapat ALCO VI tanggal 10 Juli 2019
Pelaksanaan fungsi pengawasan Direksi dilakukan g. Rapat ALCO VIII tanggal 26 Agustus 2019
melalui forum Rapat Direksi (Radir), Rapat Komite h. Rapat ALCO X tanggal 23 September 2019
Manajemen Risiko (KMR), Sub Komite Assets & i. Rapat ALCO XI tanggal 29 Oktober 2019
Liabilities (ALCO), Sub Komite Anti Fraud, forum j. Rapat ALCO XII tanggal 29 November 2019
Rapat Komite Kredit.
1. Komite Manajemen Risiko mengadakan Selain itu, Perseroan juga memiliki unit kerja terkait
pertemuan yang dilaksanakan secara berkala pengelolaan risiko sekurang-kurangnya terdiri atas:
minimal tiga bulan sekali (triwulan) yaitu pada: 1. Direktur yang membawahkan fungsi
a. Rapat Komite Manajemen Risiko I tanggal 14 Manajemen Risiko;
Januari 2019 2. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR)
b. Rapat Komite Manajemen Risiko II tanggal merangkap Satuan Kerja Manajemen Risiko
15 April 2019 Terintegrasi (SKMRT);
c. Rapat Komite Manajemen Risiko III tanggal 3. Satuan Kerja Operasional (risk-taking unit);
14 Oktober 2019 4. Satuan Kerja Kepatuhan.
d. Rapat Komite Manajemen Risiko IV tanggal 5. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI);
13 Januari 2020
e. Rapat Komite Manajemen Risiko Terintegrasi
I tanggal 1 Februari 2019
f. Rapat Komite Manajemen Risiko Terintegrasi
II tanggal 7 Agustus 2019
MANAJEMEN RISIKO
2. Second line of defense atau Risk Control Unit Bank Bukopin senantiasa melakukan
dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko Bank, penyempurnaan antara lain melalui review atas
Divisi Kepatuhan dan Divisi Quality Assurance penetapan kategorisasi peringkat dalam setiap
yang bertugas mendorong seluruh jajaran penilaian parameter/indikator dari setiap jenis
organisasi melaksanakan fungsinya sesuai risiko, memastikan sumber data yang digunakan
ketentuan internal. untuk setiap penilaian parameter/indikator dari
3. Sebagai Third Line of Defense, Perseroan setiap jenis risiko dan review tingkat signifikansi
memiliki Satuan Kerja Audit Internal (SKAI). dari suatu kejadian maupun hasil temuan/
SKAI melakukan penilaian secara independen pemeriksaan dan pengaruhnya terhadap Peringkat
terhadap kesesuaian proses penerapan Profil Risiko secara keseluruhan.
Manajemen Risiko dan sistem pengendalian
intern dengan kebijakan dan prosedur yang Secara umum tingkat KPMM Bank Bukopin selalu
ditetapkan secara internal serta kesesuaian dikelola secara hati-hati untuk dapat memitigasi
dengan ketentuan regulator. tingkat risiko yang dihadapi dalam segala kondisi,
melalui penerapan manajemen risiko yang efektif
PELAKSANAAN IMPLEMENTASI BASEL sesuai perkembangan bisnis dan kompleksitas
usaha serta memastikan penetapan strategi
Pilar 2 Basel II untuk memelihara tingkat permodalan Bank
Sebagai bagian implementasi Pilar 2 Basel II, Bukopin yang memadai dalam rangka mendukung
Bank Bukopin telah melakukan proses penilaian kesinambungan usaha, pengembangan bisnis dan
kecukupan modal secara internal (Internal pertumbuhan tingkat keuntungan.
Capital Adequacy Assessment Process/ICAAP)
yang disampaikan setiap semester, yaitu berupa Pilar 3 Basel II
Laporan Perhitungan KPMM sesuai Profil Risiko. Dengan memperhatikan Peraturan Otoritas Jasa
Selain itu Bank Bukopin telah melakukan self Keuangan No.6/POJK.03/2015 perihal Transparansi
assessment Tingkat Kesehatan Bank dengan dan Publikasi Laporan Bank dan Peraturan Otoritas
menggunakan pendekatan Risiko (Risk-based Jasa Keuangan No.32/POJK.03/2016 perihal
Bank Rating/RBBR) dengan cakupan penilaian Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
meliputi faktor-faktor sebagai berikut: Profil Risiko No.6/POJK.03/2015 perihal Transparansi dan
(Risk Profile), Good Corporate Governance (GCG), Publikasi Laporan Bank, terdapat beberapa konten
Rentabilitas (Earnings) dan Permodalan (Capital) laporan khususnya yang terkait dengan manajemen
untuk menghasilkan Peringkat Komposit Tingkat risiko, antara lain yaitu pengungkapan setiap jenis
Kesehatan Bank. risiko, potensi kerugian (risk exposures) yang
dihadapi Bank, praktik manajemen risiko yang
Dalam implementasi Pilar 2 Basel II, adanya diterapkan Bank, dan pengungkapan laporan rasio
kesesuaian pengukuran yang dilakukan oleh kecukupan likuiditas. Secara umum Bank Bukopin
Bank (dengan kerangka Internal Capital Adequacy telah mengungkapkan hal tersebut dalam laporan
Assessment Process/ICAAP) dengan Otoritas tahunan Bank Bukopin dan publikasi pada situs web
Jasa Keuangan (dengan kerangka Supervisory Bank Bukopin.
Review and Evaluation Process/SREP) menjadi
hal yang perlu diperhatikan untuk meminimalkan Bank akan terus meningkatkan pengembangan
gap penilaian dan semakin meningkatkan proses database, sistem informasi dan manajemen risiko
manajemen risiko. sehingga dapat menghasilkan meningkatkan
pengungkapan dan sesuai dengan pilar 3 Basel II.
MANAJEMEN RISIKO
Basel III-Liquidity Coverage Ratio dan Net dan ketersediaan database, review berkala atas
Stable Funding Ratio kebijakan dan prosedur di Bank dalam pelaksanaan
Sehubungan dengan penerapan Basel III, Otoritas pengukuran dan monitoring rasio likuiditas
Jasa Keuangan telah mengeluarkan Peraturan berdasarkan kerangka Basel III.
Otoritas Jasa Keuangan No.42/POJK.03/2015
tanggal 23 Desember 2015 tentang Kewajiban Sesuai dengan POJK No. 50/POJK.03/2017 tentang
Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Kewajiban Pemenuhan Rasio Pendanaan Stabil
Coverage Ratio) Bagi Bank Umum dan Peraturan Bersih (Net Stable Funding Ratio), terhitung mulai
Otoritas Jasa Keuangan No.32/POJK.03/2016 bulan Januari 2018 Bank Bukopin telah melakukan
perihal Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa pemantauan terhadap pemenuhan rasio pendanaan
Keuangan No.6/POJK.03/2015 perihal Transparansi stabil bersih.
dan Publikasi Laporan Bank. Perseroan telah
melakukan review terhadap Pedoman Perhitungan Implementasi kerangka NSFR ini tidak terlepas
Liquidity Coverage Ratio (LCR) yang tertuang dalam dari kerangka LCR dan bersifat saling melengkapi
Surat Edaran Direksi No. 004/DIR/1/2019 tentang sebagai alat untuk mengukur risiko likuiditas Bank,
Pedoman Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan di mana pemenuhan standar LCR bertujuan untuk
Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio) tanggal 14 meningkatkan ketahanan jangka pendek dari profil
Januari 2019 dan Pedoman Perhitungan Net Stable risiko likuiditas Bank Bukopin dengan memastikan
Funding Ratio (NSFR) yang tertuang dalam Surat bahwa Bank Bukopin memiliki High Quality Liquid
Edaran Direksi No 243/DIR/IX/2019 tentang Pedoman Asset (HQLA) yang memadai untuk bertahan
Pelaksanaan Perhitungan Kewajiban Pemenuhan selama periode scenario stress yang signifikan
Rasio Pendanaan Stabil Bersih (Net Stable Funding dalam 30 hari ke depan, sedangkan pemenuhan
Ratio) tanggal 30 September 2019. standar NSFR bertujuan untuk mengurangi risiko
pendanaan untuk jangka waktu yang lebih panjang
Adapun Kewajiban pemenuhan LCR dilakukan dengan mensyaratkan bank mendanai aktivitasnya
secara bertahap, di mana tahapan bagi Bank yang dengan sumber dana stabil yang memadai dalam
termasuk dalam kelompok BUKU 3 adalah 70% rangka memitigasi risiko tekanan pada pendanaan
(tujuh puluh persen) sejak tanggal 30 Juni 2016; di masa depan.
80% (delapan puluh persen) sejak tanggal 30 Juni
2017; 90% (sembilan puluh persen) sejak tanggal 31 Dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas
Desember 2017; dan 100% (seratus persen) sejak permodalan sesuai dengan implementasi Basel III
tanggal 31 Desember 2018. khususnya aspek common equity tier I, conservation
buffer, countercyclical buffer dan leverage ratio,
Bank Bukopin telah menyampaikan laporan LCR Bank Bukopin menyusun langkah-langkah strategis
(individual dan konsolidasi) secara bulanan ke dalam rangka penguatan permodalan untuk
Otoritas Jasa Keuangan dan mempublikasikan mendukung pencapaian rencana bisnis.
laporan LCR triwulanan (individual dan konsolidasi)
pada situs web PT Bank Bukopin Tbk Selain itu Basel III – Interest Rate Risk in The Banking
Bank Bukopin telah melakukan pengelolaan dan Book (IRRBB)
pemantauan tingkat aset likuid dan Liquidity Dalam rangka meningkatkan kemampuan Bank
Coverage Ratio (LCR) secara harian dengan Bukopin dalam pengelolaan risiko pasar, khususnya
memperhatikan limit sebagai bagian dari penerapan risiko suku bunga, yaitu risiko yang bersumber dari
manajemen risiko likuiditas. pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan
dengan posisi banking book yang berpotensi
Hal yang menjadi perhatian dalam penerapan memberikan dampak terhadap permodalan dan
pengukuran sesuai kerangka Basel III tersebut, pendapatan Bank, baik untuk saat ini maupun pada
antara lain terkait kesiapan sistem informasi masa mendatang (Interest Rate Risk in The Banking
Book/IRRBB), Bank Bukopin telah melakukan OJK memuat subtansi yang sama dengan Laporan
persiapan terkait penerapan IRRBB, seperti Profil Risiko Terintegrasi yang disampaikan oleh
memberikan tanggapan berupa masukan/usulan Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi kepada
atas penerbitan consultative paper (CP) IRRBB oleh Direktur Entitas Utama.
OJK serta melengkapi survei dan memberikan
data yang diminta pihak OJK sebagai tindak lanjut Self assessment Profil Risiko Triwulan IV 2019
atas penerbitan CP IRRBB. Selain itu, saat ini Bank disusun berdasarkan data Desember 2019
Bukopin akan mengembangkan sistem informasi (unaudited). Secara keseluruhan peringkat tingkat
yang dapat mendukung pengelolaan risiko suku risiko inheren Risiko Bank Bukopin adalah Low to
bunga dalam banking book (Interest Rate Risk in The Moderate, dengan perincian peringkat risiko Low to
Banking Book). Moderate untuk Risiko pasar, likuiditas, operasional,
hukum, reputasi, Strategik dan kepatuhan.
Peringkat inheren risiko kredit adalah moderate.
PROFIL RISIKO DAN Sedangkan untuk peringkat Kualitas Penerapan
PENGELOLAANNYA Manajemen Risiko (KPMR) secara keseluruhan
adalah Satisfactory, dengan rincian risiko pasar,
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan likuiditas, operasional, hukum, reputasi, Strategik
(POJK) No. 18/POJK.03/2016 mengenai penerapan dan kepatuhan berada di tingkat low to moderate.
manajemen risiko bagi Bank Umum dan POJK No. Sedangkan KPMR untuk risiko kredit berada
17/POJK.03/2014 mengenai penerapan manajemen di tingkat moderate. Dengan demikian, secara
risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan, komposit, Profil Risiko Bukopin di Triwulan IV 2019
Perseroan wajib menyusun Laporan Profil Risiko, adalah Low to Moderate (P2).
baik secara individual maupun secara konsolidasi
dan Laporan Profil Risiko Terintegrasi. Sejalan dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan,
Perseroan senantiasa melakukan pengelolaan risiko
Laporan Profil Risiko secara individual maupun untuk 8 (delapan) jenis risiko, yaitu: risiko kredit,
secara konsolidasi dilakukan secara triwulanan risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional,
untuk posisi bulan Maret, Juni, September dan risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan
Desember, yang disajikan secara komparatif dengan risiko kepatuhan.
posisi triwulan sebelumnya dan disampaikan
ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) paling lama Risiko Kredit
15 (lima belas) hari kerja setelah akhir bulan Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan
laporan. Sedangkan untuk Laporan Profil Risiko debitur dan/atau pihak lain (counterparty) dalam
Terintegrasi disusun setiap semester untuk posisi memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko kredit
akhir bulan Juni dan Desember, yang disampaikan yang dikelola Bank Bukopin tidak hanya terkait
ke OJK paling lambat tanggal 15 (lima belas) pada penyaluran kredit tetapi juga eksposur risiko
bulan kedua setelah berakhirnya bulan laporan kredit Iainnya seperti penempatan, pembelian
yang bersangkutan. surat-surat berharga dan penyertaan yang dikelola
secara komprehensif baik pada tingkat portofolio
Laporan Profil Risiko yang disampaikan oleh Satuan maupun transaksi. Bank Bukopin memiliki pedoman
Kerja Manajemen Risiko kepada OJK memuat perkreditan yang mengatur kebijakan dan prosedur
subtansi yang sama dengan Laporan Profil Risiko dalam pemberian kredit kepada nasabah koperasi,
yang disampaikan oleh Satuan Kerja Manajemen mikro, kecil, menengah, komersial, kartu kredit
Risiko kepada Direktur Utama dan Komite dan konsumer, serta kebijakan dan prosedur
Manajemen Risiko. Demikian pula dengan Laporan dalam rangka penempatan antar bank maupun
Profil Risiko Terintegrasi yang disampaikan oleh kegiatan trade finance. Pedoman perkreditan
Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi kepada tersebut dikaji dan disempurnakan secara berkala,
MANAJEMEN RISIKO
baik atas kebijakan umum maupun pedoman Dewan Komisaris. Bank juga terus melakukan
tiap bisnis, dengan tetap didasarkan pada prinsip penyempurnaan terkait kebijakan Bank Indonesia
pengelolaan risiko yang independen sesuai dengan dalam implementasi Basel, baik dalam penerapan
peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Standardized Approach Risiko Kredit maupun
Keuangan maupun peraturan eksternal lainnya serta persiapan kelengkapan data dan model terkait
kebijakan manajemen risiko yang terkait dengan penerapan Internal Rating Based Approach.
pemberian kredit.
Hal lain yang menjadi kunci penting dalam
Proses persetujuan fasilitas dengan eksposur risiko pengelolaan risiko kredit adalah faktor sumber
kredit dilakukan berdasarkan prinsip bahwa setiap daya manusia. Peningkatan kompetensi terhadap
fasilitas harus diproses melalui Komite Kredit (atau pengelolaan risiko kredit menjadi perhatian utama
komite sejenis). Komposisi dan jumlah anggota dengan memberikan training baik kepada para
komite dapat berbeda sesuai dengan jumlah dan Account Officer sebagai risk owner maupun staf
jenis fasilitas yang diajukan. Untuk eksposur risiko yang berkaitan dengan fungsi analis risiko kredit
kredit dengan nilai yang dirasa signifikan bagi Bank, pada Divisi yang membawahi Risk Management
dilakukan melalui proses Komite Kredit berjenjang dan Divisi Analis Kredit.
mengacu pada kewenangan limitasi risiko kredit
yang dimiliki anggota Komite Kredit. Untuk Untuk meningkatkan kehandalan proses
meningkatkan kualitas keputusan kredit dimaksud manajemen risiko kredit, Bank Bukopin senantiasa
maka pengajuan proposal kredit dilakukan oleh melakukan kajian terhadap desain dan infrastruktur
Analis Kredit yang bersifat independen terpisah dalam proses kredit dengan terus meningkatkan
dari struktur organisasi bisnis, dan diajukan setelah penerapan aspek independensi atas keputusan
proses analisa kelayakan debitur. kredit (four eyes principle) dan prinsip kehati-
hatian (prudential banking). Bank Bukopin
Sistem pengelolaan risiko kredit juga telah melakukan back testing secara berkala untuk
diimplementasikan pada berbagai aspek keperluan validasi, penyempurnaan maupun
pengelolaan risiko kredit. Sistem tersebut antara pengembangan terhadap model pengukuran
lain model Internal Credit Risk Rating (ICRR) untuk risiko kredit. Adapun model pengukuran risiko
usaha kecil, menengah, serta usaha komersial kredit meliputi model pengukuran kredit mikro,
dan model scoring risiko kredit untuk usaha mikro kredit ritel, dan kredit komersial. Bank Bukopin
hingga usaha kecil dengan nominal tertentu juga melakukan kajian dalam rangka memastikan
dan kredit konsumer. Bank Bukopin secara implementasi Risk Appetite dan Risk Tolerance
berkelanjutan melakukan upaya yang diperlukan untuk masing-masing bisnis.
untuk menyempurnakan model tersebut. Bank
mengembangkan sejumlah aplikasi teknologi Selanjutnya, Bank Bukopin melakukan stress test
informasi dalam mendukung proses pengelolaan dengan menggunakan pendekatan macro-related
risiko kredit tersebut, seperti Aplikasi Internal (atau disebut macro bottom up stress testing)
Control System (ICS) yang digunakan dalam yang memperhatikan faktor risiko eksternal seperti
pelaksanaan proses kredit UKM dan Komersial, perkembangan kondisi makro ekonomi yang
e-flow pada proses kredit Konsumer, serta Sistem dapat mempengaruhi kualitas nasabah, termasuk
Informasi Kredit Mikro pada kredit Mikro. dengan menerapkan skenario terburuk (worst
case scenario). Hal ini ditujukan untuk mengetahui
Bank Bukopin secara berkelanjutan mengelola kecukupan modal Bank Bukopin apabila kualitas
risiko kreditnya melalui penetapan dan evaluasi kredit mengalami pemburukan.
proses dan kebijakan kredit, pengaturan dan
evaluasi limit, yang didukung dengan mekanisme
pelaporan secara berkala kepada Direksi dan
MANAJEMEN RISIKO
posisi Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM), historis (historical scenario) dilakukan untuk
posisi alat likuid, liquidity coverage ratio (LCR), dan menguji berapa lama Bank akan mampu bertahan
net stable funding ratio (NSFR) serta penyampaian dalam menghadapi krisis serta mitigasi yang harus
laporan rutin yang mencakup posisi risiko likuiditas dilakukan terkait dengan kondisi tersebut. Sebagai
Bank Bukopin. salah satu dasar asumsi yang digunakan dalam
stress test terkait dengan proyeksi dana keluar dari
Untuk memastikan kemampuan Bank Bukopin penarikan dana pihak ketiga (DPK) oleh nasabah,
dalam memenuhi kewajibannya kepada nasabah/ Bank Bukopin melakukan pemantauan pergerakan
counterparty, Bank Bukopin menerapkan kebijakan DPK secara harian, mingguan maupun bulanan
pengelolaan likuiditas melalui alokasi penempatan untuk mengetahui tingkat pengendapan dana
pada Cadangan Primer (Primary Reserve) dan pihak ketiga (core deposit). Pelaksanaan stress
aset likuid berdasarkan kriteria dan limit tertentu. test tersebut dilakukan dengan memperhatikan
Bank telah memiliki Kebijakan Rencana Pendanaan Pedoman Pelaksanaan Stress Test Risiko Likuiditas.
Darurat (Contingency Funding Plan), yang berisi Selain itu untuk mengetahui tingkat kemampuan
langkah yang harus dilakukan oleh Bank Bukopin Bank Bukopin dalam memperoleh sumber-sumber
dalam mengantisipasi dan menghadapi perubahan pendanaan pada kondisi normal maupun krisis,
kondisi likuiditas harian sehingga Bank Bukopin Bank Bukopin juga melakukan pemantauan tingkat
dapat tetap memenuhi setiap kewajiban finansial akses pasar secara harian antara lain melalui
yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu pemantauan pinjaman antar Bank, SWAP forex,
dan menjaga kelangsungan proses bisnis Bank penjualan surat berharga, Repo surat berharga,
Bukopin. Review terhadap kebijakan, sistem dan penjualan Banker’s Acceptance dan pemanfaatan
prosedur yang berkaitan dengan manajemen risiko pinjaman dari pihak lain.
likuiditas dilakukan secara berkala sesuai dengan
perkembangan Bank Bukopin, ketentuan Bank Sehubungan dengan penerapan Peraturan Otoritas
Indonesia, ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan/ Jasa Keuangan No.42/POJK.03/2015 tentang
atau ketentuan eksternal lainnya. Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas
yaitu Liquidity Coverage Ratio (LCR) bagi Bank
Pengelolaan kondisi likuiditas harian dilakukan oleh Umum di mana kewajiban pemenuhan LCR bagi
Unit Treasury dan perubahan eksternal serta makro Bank yang termasuk dalam kelompok BUKU 3
ekonomi yang terjadi dengan segera diinformasikan dilakukan secara bertahap sejak 30 Juni 2016, dan
dan diambil strategi serta kebijakan internal antara juga Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/
lain melalui mekanisme Assets and Liabilities POJK.03/2016 tentang Perubahan atas Peraturan
Management Committee (ALCO). Otoritas Jasa Keuangan No. 6/POJK.03/2015
tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank,
Dalam melakukan pengukuran risiko, Bank Bukopin Bank Bukopin telah menyampaikan laporan LCR
telah melakukan stress test yang bersifat historis (individual dan konsolidasi) secara bulanan ke
(historical scenario) maupun hipotetis (hypothetical Otoritas Jasa Keuangan dan mempublikasikan
scenario) dengan beberapa skenario yang antara laporan LCR triwulanan (individual dan konsolidasi)
lain juga memperhatikan faktor risiko eksternal pada situs web PT Bank Bukopin Tbk Posisi
seperti perkembangan kondisi makro ekonomi rasio LCR Bank Bukopin hingga akhir Triwulan IV
yang dapat mempengaruhi kondisi pasar dan 2019 secara individual adalah sebesar 130,02%
perilaku nasabah, termasuk dengan menerapkan sedangkan secara konsolidasi adalah sebesar
skenario terburuk (worst case scenario). Hal ini 123,36% atau berada diatas batas minimal yang
ditujukan untuk mengetahui tingkat kemampuan harus dijaga secara harian yaitu sebesar 100%.
Bank Bukopin dalam memenuhi kewajiban yang
jatuh tempo dalam segala kondisi. Stress test
dengan menggunakan skenario yang bersifat
Sesuai dengan POJK No. 50/POJK.03/2017 tentang c. Analisa dengan mengidentifikasi risiko
Kewajiban Pemenuhan Rasio Pendanaan Stabil berdasarkan data kejadian kerugian (Loss
Bersih (Net Stable Funding Ratio), terhitung mulai Event Database).
bulan Januari 2018 Bank Bukopin telah melakukan d. Analisa dari kekurangan maupun
pemantauan terhadap pemenuhan rasio pendanaan pelampauan threshold risiko berdasarkan
stabil bersih. Rasio NSFR hingga akhir Triwulan IV Key Risk Indicator (KRI) yang telah
2019 secara individual adalah sebesar 104,78%, ditetapkan.
sedangkan secara konsolidasi adalah sebesar e. Analisa penyebab risiko mengacu pada hasil
103,19%. Rasio tersebut berada diatas batas temuan atau hasil observasi (data/kejadian
minimal yang harus dijaga yaitu sebesar 100%. lampau) berdasarkan frekuensi dan dampak
yang terjadi.
Risiko Operasional f. Melakukan mapping risk issue pada
Pengelolaan risiko operasional yang melekat beberapa akvitas/fungsi tertentu dengan
di seluruh aktivitas Perseroan bertujuan untuk dilengkapi rancangan mitigasi risiko.
meminimalisasi adanya kerugian bagi Perseroan g. Secara aktif dan fokus pada setiap kegiatan
dengan lebih difokuskan pada aspek sumber operasional dengan mengumpulkan risk
daya manusia dan internal proses, namun issue yang ada.
demikian pengelolaan risiko operasional tetap 2. Pengukuran risiko operasional dilakukan
memperhatikan aspek kejadian eksternal yang berdasarkan data hasil identifikasi risiko berupa:
berpengaruh terhadap operasional Perseroan. a. Top High Risk Issue berdasarkan hasil
pengukuran risiko secara mandiri
Kepedulian setiap individu pada seluruh fungsi b. Top High Risk Issue berdasarkan
atas tanggung jawab risiko yang melekat pada temuan audit.
masing-masing fungsi, secara terus menerus c. Kejadian kerugian yang memiliki dampak
dilakukan perbaikan dan peningkatan dalam rangka tinggi .
pemahaman yang baik terhadap pengelolaan risiko. d. Pelampauan threshold beberapa parameter
yang dimonitor secara rutin.
Pengendalian risiko dilaksanakan oleh masing- e. Profil risiko berdasarkan self assessment
masing fungsi dengan adanya kebijakan dan dan dampak terhadap tingkat kesehatan.
pedoman atau prosedur untuk setiap aktivitas pada 3. Pemantauan risiko operasional fokus pada
masing-masing fungsi yang secara menyeluruh produk, teknologi informasi dan aktivitas antara
dipastikan ketersediaannya dengan disesuaikan lain:
dengan perkembangan bisnis Perseroan. a. Risk Register Information Technology.
b. Risk Register e-channel.
Proses manajemen risiko tercermin dari berbagai c. Risk Register seluruh unit kerja.
aktivitas diantaranya: d. Product Complexity.
1. Identifikasi risiko operasional melalui analisa e. Melakukan kajian terhadap data kerugian
data/informasi dari berbagai sumber antara lain: atau kejadian yang berdampak risiko lainnya
a. Hasil analisa risiko pada setiap bisnis proses bagi perseroan.
yang memiliki potensi risiko. 4. Pengendalian risiko yang dilaksanakan
b. Analisa data dengan mengidentifikasi antara lain:
kemungkinan dan dampak risiko operasional a. Peningkatan fungsi pengendalian pada
pada setiap aktivitas operasional melalui setiap fungsi melalui penerapan kontrol
hasil pengukuran risiko secara mandiri (risk secara berjenjang dan penerapan SLA.
control self-assessment).
MANAJEMEN RISIKO
b. Peningkatan fungsi pengendalian dengan 2. Modul Loss Event Data berbasis web yang
melakukan observasi terhadap kualitas digunakan untuk analisis historical loss data di
kepatuhan dan kedisiplinan terhadap mana hasilnya diarahkan untuk memberikan
prosedur pada setiap aktivitas. informasi risiko-risiko yang harus diantisipasi di
c. Peningkatan kontrol dan monitoring terkait masa yang akan datang atau tidak berulang.
produk dan aktivitas baru. 3. Key Risk Indicator (KRI) yang yang terdiri dari
d. Pengendalian risiko operasional dengan monitoring terhadap, yang hasilnya akan
menerbitkan suatu kajian/opini setelah digunakan sebagai indikator early warning
melakukan review terkait kebijakan, system atas kemungkinan terjadinya suatu
prosedur, aktivitas baru, perjanjian kejadian risiko.
kerjasama, produk, dan Teknologi Informasi.
e. Monitor dan pengendalian risiko operasional Risiko Hukum
antara lain melalui forum diskusi dan forum Pengelolaan risiko hukum Perseroan adalah dalam
meeting yang disampaikan dalam bentuk rangka pengamanan Perseroan dari risiko akibat
laporan, hasil analisa dan memorandum adanya tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek
kepada fungsi/unit kerja. yuridis yang dapat merugikan Perseroan.
f. Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia untuk paham dan dapat mengelola Dalam pengelolaan risiko hukum, Perseroan
risiko sesuai fungsi masing-masing secara membentuk Divisi Hukum Perusahaan dengan
terus menerus. fokus kepada penyelesaian tuntutan hukum, baik
g. Pengelolaan risiko dengan penerapan yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap
Business Contingency Plan dalam Perseroan maupun Perseroan terhadap pihak ketiga.
menghadapi kejadian eksternal (bencana). Selain itu Divisi tersebut bertanggung jawab untuk
h. Pelaksanaan monitoring secara berkala atas memastikan penguatan posisi Perseroan dalam
keamanan sistem teknologi informasi yang seluruh perikatan yang dilakukan dan bertindak
dipergunakan oleh Perseroan, termasuk sebagai corporate legal dalam setiap aktivitas.
dalam setiap kegiatan pengujian DRC.
Dalam rangka meningkatkan efektivitas pengelolaan
Dalam pengeleloaan risiko secara terus menerus risiko hukum secara aktif Divisi Hukum Perusahaan
dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan melaksanakan forum pembahasan risiko atau
kepedulian risiko antara lain: potensi risiko hukum dan pengelolaannya, yaitu
1. Penerapan Control Self Assessment untuk dalam bentuk Legal Watch Forum ataupun Forum
mengukur risiko operasional setiap fungsi. Pengendalian lainnya.
2. Peningkatan risk awareness kepada seluruh
lapisan organisasi perusahaan. Peningkatan kepedulian risiko hukum dan
penyelesaian masalah hukum menjadi prioritas agar
Risk Management Tools: tidak menimbulkan kerugian bagi Perseroan.
Dalam rangka pengelolaan risiko operasional,
Perseroan mengaplikasikan antara lain:
1. Modul Risk Control Self Assessment (RCSA)
manajemen risiko operasional berbasis web
yang digunakan untuk mengidentifikasi,
mengukur, dan memonitor risiko pada setiap
unit kerja.
Risiko Reputasi
Pengelolaan risiko reputasi disebabkan adanya Risiko Strategik
persepsi negatif terhadap Perseroan, secara Pengelolaan risiko Strategik dilaksanakan melalui
konsisten dilakukan dengan pemantauan dan monitoring dan Analisis serta evaluasi atas
pengendalian atas adanya indikasi ataupun pencapaian target dan sasaran Perseroan secara
pengaduan yang disampaikan kepada Perseroan. detail dan rutin.
Perseroan melakukan analisis atas setiap Pembahasan terkait pencapaian target perusahaan
pengaduan nasabah ataupun persepsi negatif yang dikoordinasikan langsung dari Kantor Pusat melalui
disampaikan melalui media untuk memastikan pejabat yang bertanggung jawab di setiap regional,
penyebab serta penyelesaiannya. Perseroan untuk selanjutnya diteruskan sampai level cabang
membentuk unit khusus yang bertanggung jawab dan setiap individu.
terhadap pengelolaan risiko reputasi, terutama
terkait dengan pengaduan nasabah yang dapat Selain itu terkait strategi Perseroan selalu
disampaikan melalui unit customer care. dilakukan evaluasi untuk dapat dilakukan
penyesuaian atau perbaikan sesuai dengan kondisi
Pengelolaan risiko reputasi yang disampaikan perkembangan Perseroan.
secara langsung ataupun melalui media online serta
media lainnya selalu ditingkatkan dan dilakukan Monitoring atas risiko strategi Pengelolaan dengan
mitigasi dengan melakukan Analisis penyebab melakukan pengukuran terhadap posisi Perseroan
kejadian yang telah merugikan reputasi Perseroan, baik diantara industri perbankan maupun diantara
misalnya persepsi negatif, pelanggaran etika bisnis, peers group, yang ditindaklanjuti dengan langkah-
keluhan nasabah dan lainnya. Selain itu, Perseroan langkah mitigasi atas penyebab baik secara internal
telah menetapkan limit risiko untuk penanganan Perseroan maupun perkembangan kondisi makro
pengaduan Nasabah dalam rangka pengukuran, ekonomi yang kemungkinan dapat berdampak pada
monitoring, dan pengendalian risiko reputasi. bisnis Perseroan.
MANAJEMEN RISIKO
MANAJEMEN RISIKO
Selain itu, dalam rangka memenuhi ketentuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan penerapan
dari Otoritas Jasa Keuangan terkait penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi. Perseroan telah
manajemen risiko terintegrasi, Perseroan sebagai mengeluarkan beberapa ketentuan internal terkait
Entitas Utama telah menyusun beberapa kebijakan diantaranya: Surat Keputusan Direksi No. 2105
terkait penerapan manajeman risiko terintegrasi, Tahun 2015 tanggal 16 November 2015 tentang
di antaranya: Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Terintegrasi
Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk,
Bukopin Tbk; Pedoman Penerapan Manajemen Surat Edaran Direksi No. 111/DIR/V/2018 tanggal 30
Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Mei 2018 tentang Pedoman Penerapan Manajemen
PT Bank Bukopin Tbk; Pedoman Penilaian Profil Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan
Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk dan Surat Edaran Direksi
PT Bank Bukopin Tbk dan Kebijakan Kewajiban No. SE/067/DRK/XII/2015 tanggal 15 Desember 2015
Penyediaan Modal Minimum Terintegrasi tentang Pedoman Penilaian Profil Risiko Terintegrasi
Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk
SISTEM PENGENDALIAN
INTERNAL
Bank Bukopin menetapkan Sistem Pengendalian sumber daya lainnya dalam rangka melindungi
Intern sebagai komponen pengawasan yang Bukopin dari Risiko kerugian.
penting dalam pengelolaan Bank dan menjadi 7. Meningkatkan Efektivitas Budaya Risiko (Risk
acuan kegiatan operasional Bank yang sehat Culture) pada Organisasi Bukopin Secara
dan terkendali. Menyeluruh (Tujuan Budaya Risiko).
8. Dimaksudkan untuk mengidentifikasi
Sistem Pengendalian Intern mendukung pencapaian kelemahan dan menilai penyimpangan
tujuan kinerja Bank, untuk meningkatkan nilai bagi secara dini serta menilai kembali kewajaran
stakeholder, meminimalisir risiko kerugian dan kebijakan dan prosedur yang ada di Bukopin
menjaga kepatuhan pada ketentuan dan peraturan secara berkesinambungan.
penundang-undangan yang berlaku.
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank mengacu pada Berdasarkan ketentuan Internal Bank Bukopin, telah
pada POJK No. 46/POJK.03/2017 tentang Fungsi diatur beberapa pedoman operasional sebagai
Kepatuhan Bank Umum yaitu mengelola langkah- dasar pelaksanaan Fungsi Kepatuhan diantaranya:
langkah yang bersifat ex-ante (preventif) untuk 1. Surat Keputusan Direksi No. 508A Tahun
memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem 2011 tentang Kebijakan Pelaksanaan Fungsi
dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Kepatuhan Bank Bukopin;
oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Regulator 2. Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 001
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Tahun 2017 tentang Pedoman Pengawasan
serta memastikan kepatuhan Bank terhadap Dewan Komisaris Terhadap Pelaksanaan Fungsi
komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Kepatuhan di PT Bank Bukopin Tbk;
Jasa Keuangan dan/atau otoritas pengawas lain 3. Surat Edaran Direksi No. SE/009/DIR/IV/2013
yang berwenang. tentang Pelaksanaan Fungsi Satuan Kerja
Kepatuhan dalam Compliance Checklist;
4. Surat Edaran Direksi No. SE/013/DIR/VI/2013
tentang Petunjuk Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
dalam Memastikan terhadap Pelaksanaan
Pemenuhan Komitmen Kepada Bank Indonesia,
Pihak Regulator dan/atau Pihak Otoritas
yang Berwenang;
5. Surat Edaran Direksi No. SE/054/DIR/V/2017
tentang Pedoman Manajemen Risiko Kepatuhan
Bank Bukopin;
6. Surat Edaran Direksi No. SE/155/DIR/VIII/2018
tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Satuan
Kerja Kepatuhan dalam Perkreditan.
FUNGSI KEPATUHAN
Satuan Kerja Kepatuhan bersifat independen dan bebas dari pengaruh unit kerja lainnya. Satuan Kerja
Kepatuhan dibentuk untuk membantu pelaksanaan tugas dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Manajemen Risiko, Kepatuhan, dan PSDM, selaku Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan di Bank
Bukopin. Kedudukan Satuan Kerja Kepatuhan adalah setingkat Divisi.
DIREKTORAT KEPATUHAN
Bagian Regulasi & Bagian Kepatuhan Bagian Kepatuhan Bagian Anti Money
Kebijakan Operasional & TI Bisnis Laundering
Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan adalah Bapak Hari Wurianto selaku Direktur Kepatuhan
dan Manajemen Risiko. Profil ringkas dapat dilihat pada bagian Profil Direksi. Pengangkatan Direktur yang
membawahi fungsi Kepatuhan telah melalui proses fit and proper test sesuai dengan ketentuan Regulator.
Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Satuan Kerja Kepatuhan, mengacu kepada Kebijakan Kepatuhan
Bank Bukopin dan dilaporkan kepada Regulator, dan dilakukan oleh Direktur Utama atas rekomendasi
Direksi untuk kemudian bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan.
KIMIN
Usia 50 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta Selatan
Riwayat Pendidikan S1 Ekonomi dari Universitas Tujuh Belas Agustus Semarang
Riwayat Pekerjaan 1. Koordinator Operasi KC Semarang (Agustus 2010 – Juli 2013)
2. Koordinator Pelayanan KC Magelang (Agustus 2013 – Januari 2014)
3. Manager Pelayanan & Operasi KC Magelang (Januari 2014-November 2014)
4. Manager Pelayanan & Operasi KC Sidoarjo (November 2014-Desember 2016)
5. Manager Pelayanan & Operasi KC Yogyakarta (Januari 2017-Desember 2017)
6. Manager Pelayanan & Operasi KC Makassar (Januari 2018-Februari 2019)
7. Kepala Divisi Kepatuhan/PKPN Kantor Pusat (Februari 2019-sekarang)
Sertifikasi BSMR Level IV
Sertifikasi Kepatuhan Level II
Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan No. SKEP/0161 – DIR/II/2019 tanggal 11 Februari 2019
Berdasarkan POJK No. 46/POJK.03/2017 tentang Pelaksanaan Fungsi kepatuhan Bank Umum, dijelaskan
bahwa Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Kepatuhan adalah sebagai berikut:
1. Membuat langkah untuk mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank
pada setiap jenjang organisasi.
2. Melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan
mengacu pada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai penerapan manajemen
risiko bagi bank umum.
3. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun
prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Melakukan kaji ulang dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan,
ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Melakukan upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta
kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
6. Melakukan tugas lain yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
FUNGSI KEPATUHAN
PRINSIP KEPATUHAN
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank mengacu pada pada POJK No. 46/POJK.03/2017 tentang Fungsi
Kepatuhan Bank Umum yaitu mengelola langkah-langkah yang bersifat ex-ante (preventif) untuk
memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh
Bank telah sesuai dengan ketentuan Regulator dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan
dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
Rencana Strategis Divisi Kepatuhan yang ditetapkan untuk tahun 2019 yaitu:
1. Mewujudkan budaya patuh dengan meningkatkan compliance awareness pada semua tingkatan
organisasi Bank Bukopin dengan melaksanakan berbagai program compliance campaign dan
pengembangan metode sosialisasi produk regulasi & kebijakan.
2. Meningkatkan pengelolaan risiko kepatuhan dengan memastikan kecukupan proses identifikasi,
pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko untuk meminimalisir dampak yang disebabkan
adanya not compliance event.
3. Meningkatkan tata kelola perusahaan Bank Bukopin termasuk memastikan pelaksanaan tata kelola
perusahaan anggota konglomerasi keuangan Bank Bukopin untuk memenuhi harapan para pemangku
kepentingan (stakeholders).
4. Penguatan peran dan fungsi Divisi Kepatuhan sebagai 2nd line of defense untuk memastikan setiap
komitmen Bank Bukopin terhadap pemenuhan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk
penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris (APU PPT).
Dalam rangka pelaksanaan fungsi kepatuhan, b. Melakukan identifikasi atas laporan hasil
beberapa inisiatif untuk menunjang tercapainya pemeriksaan SKAI dan/atau Laporan DQAS
rencana strategis Bank Bukopin terkait untuk menetapkan profil risiko kepatuhan
kepatuhan adalah: pada penilaian risiko periode bulan berjalan.
1. Untuk mendorong terwujudnya Budaya c. Melakukan Compliance on Site
Kepatuhan dan meningkatkan compliance mengumpulkan data dan informasi sehingga
awareness seluruh tingkatan organisasi Bank, dapat diketahui root cause yang terjadi
maka melalui Divisi Kepatuhan akan melakukan dan dapat dilakukan mitigasi risiko atas
langkah-langkah sebagai berikut: Compliance Risk yang terjadi.
a. Secara bersama-sama dengan Direksi d. Melakukan pemantauan terhadap ketepan
dan/atau Dewan Komisaris melaksanakan waktu dan kebenaran data/infomasi atas
program compliance campaign kepada pelaporan Bank kepada regulator termasuk
pelaksana Bank, secara berkala. melakukan pemantauan dan analisa
b. Melakukan sosialisasi ketentuan internal dan terhadap pembebanan denda-denda
eksternal pada setiap tingkatan organisasi yang diterima Bank sebagai akibat dari
secara konsisten dan berkelanjutan. pelanggaran kewajiban pelaporan tersebut.
c. Menerbitkan Compliance News Letter, e. Melakukan koordinasi dengan DQAS & SKAI
berupa ulasan terkait isu-isu regulasi yang untuk melakukan Compliance Assessment
up to date dan selaras dengan kebutuhan baik yang terkait operasional maupun
pengelola dan pelaksana Bank. bisnis proses untuk memastikan kepatuhan
d. Melakukan pengukuran tingkat pemahaman unit kerja terkait terhadap ketentuan
karyawan terhadap ketentuan eksternal Internal/prosedur atau ketentuan eksternal
maupun internal melalui Compliance Test yang berlaku.
yang diselenggarakan secara berkala. 3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan,
e. Enhanced Web IGRC (Integrated Governance prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan
Risk and Compliance) guna meningkatkan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan
layanan Sistem Informasi peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan
Eksternal dan Internal. peraturan perundang-undangan yang berlaku,
f. Pembuatan Media Sosialisasi untuk dengan cara:
meningkatkan kualitas dan ketepatan dalam a. Memastikan kecukupan ketentuan internal
penyampaian informasi dan sosialisasi dan/atau prosedur atas pelaksanaan produk
dalam mewujudkan budaya kepatuhan. dan kegiatan usaha Bank dengan melakukan
g. Melakukan sosialisasi atas hasil Compliance Gap Analisys atas ketentuan internal dan/
Assessment yang dilakukan oleh Divisi atau prosedur yang telah dibuat ditetapkan.
Kepatuhan baik melalui media forum group b. Memberikan opini kepatuhan dalam proses
discussion maupun media sosial pada penyusunan kebijakan, ketentuan, produk
karyawan Bank Bukopin. atau aktivas baru prosedur dan kegiatan
2. Meningkatkan pengelolaan risiko kepatuhan usaha bank.
yang dihadapi oleh Bank, dengan cara: c. Membuat compliance checklist atas proses
a. Melakukan Credit Compliance Advisory atas fit & proper tes terhadap Direksi dan Dewan
proses pengajuan kredit dengan melakukan Komisaris, pembukaan dan atau perubahan
kajian dan/atau opini atas Compliance & status kantor, produk atau aktivitas baru dan
Risk Assessment (CRA) yang dilakukan oleh dokumen pelaporan lainnya.
Analis Kredit.
FUNGSI KEPATUHAN
FUNGSI KEPATUHAN
Penerapan Program APU dan PPT di Bank Bukopin, ketentuan dan perundang-undangan terkini
mengacu pada POJK No. 12/POJK.01/2017 tentang terkait APU dan PPT
Penerapan APU dan PPT di Sektor Jasa Keuangan 7. Peningkatan pemahaman perundang-undangan
dan SE OJK No. 32/SEOJK.03/2017 tentang APU & PPT untuk karyawan/ti pada seluruh
Penerapan Program APU PPT di Sektor Perbankan. cabang/area melalui kegiatan sosialisasi kepada
karyawan secara berkala untuk meningkatkan
Dalam rangka mendukung penerapan program pengetahuan, wawasan, dan pemahaman
APU dan PPT, Bank Bukopin telah membentuk Unit mengenai program APU dan PPT serta
Anti Money Laundering (AML) di kantor pusat dan mengimplementasi di unit kerjanya.
Unit Kerja Khusus (UKK) pada setiap cabang dan
area ayng memiliki fungsi analisis dan pelporan Pelaksanaan Divisi Kepatuhan dalam fungsinya
kepada Unit Kerja AML Kantor Pusat. Kedua unit untuk melakukan pemantauan terhadap pemenuhan
kerja tersebut merupakan unit yang bertanggung kewajiban penerapan Anti Pencucian Uang &
jawab terhadap penerapan Program APU dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT)
PPT, yaitu Divisi Kepatuhan, Manajemen Risiko dengan:
dan Hukum/Bagian Anti Money Laundering dan 1. Memastikan adanya sistem yang mendukung
Pengenalan Nasabah. program APU dan PPT dengan cara melakukan
Reenginering System AML untuk memastikan
Hal-hal yang terkait dengan penerapan program sistem IT dapat men-support pelaporan ke
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan PPATK dan melakukan monitoring atas transaksi
Terorisme yang telah dilaksanakan antara lain dan data nasabah.
sebagai berikut: 2. Memantau pengkinian profil Nasabah dan
1. Melakukan review terhadap Pedoman Kerja profil transaksi Nasabah yang dilakukan
Operasional yang terkait dengan penerapan diantaranya melalui:
Program APU & PPT dengan melakukan a. Implementasi Pembagian Nasabah
penyesuaian berdasarkan kebijakan internal dan Berdasarkan Tingkat Risiko (Risk Based
eksternal yang berlaku. Approach/RBA).
2. Mengelompokkan nasabah berdasarkan profil b. Memantau aktifitas pertumbuhan pengkinian
risiko melalui pendekatan Risk Based Approach data Nasabah Bank Bukopin seluruh
(RBA). Indonesia berdasarkan penarikan data pada
3. Melakukan pemantauan terhadap aktivitas aplikasi Anti Money laundering (AML), pada
penerapan APU & PPT dan sebagai counterparty Posisi Desember 2019 mencapai 98,02%.
Pihak Penyidik dan Regulator dalam pencegahan c. Menyampaikan informasi kepada
tindak pidana pencucian uang dan pencegahan Cabang dan area selindo terkait aktivitas
pendanaan terorisme. pemantauan dan pengkinian data nasabah
4. Menyampaikan kewajiban pelaporan terkait dari nasabah High Risk pada sistem aplikasi
Penerapan Anti Pencucian Uang (APU) dan Anti Money laundering.
Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) sesuai 3. Melakukan koordinasi dan pemantauan
dengan ketentuan perundang-undangan yang terhadap pelaksanaan kebijakan program
berlaku. APU dan PPT dengan unit kerja terkait
5. Melakukan monitoring dan pelaporan program yang berhubungan dengan Nasabah
rencana dan perkembangan pengkinian data dengan melakukan:
nasabah. a. Membina hubungan kerja dengan pihak
6. Mengembangkan aplikasi Sistem Anti Pencucian internal, dalam melakukan pemantauan
Uang (SAPU) untuk mempertajam analisa dan sekaligus berkoordinasi terhadap
memenuhi kebutuhan pelaporan sesuai dengan pelaksanaan kebijakan program APU
dan PPT.
PERMASALAHAN HUKUM/LITIGASI
PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN
Sepanjang tahun 2019, jumlah permasalahan hukum perdata dan pidana yang telah selesai (telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap) dan yang masih dalam proses penyelesaian dapat disajikan
melalui tabel sebagai berikut:
Perkara Debitur
No. Keterangan Perdata Umum Non-Litigasi
PKPU/Pailit
1. Perkara Hukum yang telah Selesai sampai dengan 58 - 2
Desember 2019
2. Dalam Proses Penyelesaian - 2 26
2a. Perkara yang masih proses di Tingkat Pertama 24 - -
(Pengadilan Negeri)
2b. Perkara yang masih dalam proses di tingkat 5 - -
banding (Pengadilan Tinggi )
2c. Perkara yang masih dalam proses di tingkat Kasasi 9 - -
(Mahkamah Agung)
2d. Perkara yang masih dalam proses di tingkat 4 - -
Peninjauan Kembali (Mahkamah Agung)
2e. Arbitrase - - -
TOTAL 130
Perseroan senantiasa berkomitmen untuk menerapkan nilai-nilai GCG, diantaranya melalui penerapan
keterbukaan informasi baik secara internal maupun eksternal. Pengelolaan dan Keterbukaan akan informasi
tentang Perusahaan sangat penting dalam membangun citra Perusahaan di mata publik khusunya para
stakeholder. Oleh karenanya Bank Bukopin berupaya untuk memberikan informasi yang aktual dan
bermanfaat dengan memperhatikan ketentuan terkait data Perusahaan yang tergolong rahasia. Penyediaan
informasi bagi Pemegang Saham dan pemangku kepentingan disampaikan alam bentuk siaran pers, media
cetak, media sosial dan media elektronik.
SIARAN PERS
Sepanjang tahun 2019, Bank Bukopin telah 13. Bank Bukopin Dukung OJK Susun Roadmap
menerbitkan siaran pers sebagai berikut: Laku Pandai 2020-2024.
1. Bank Bukopin Gelar Program Buy 1 Get 1 14. Bank Bukopin – Askrindo Kerja Sama
untuk Nonton Bareng Star Wars: The Rise Penjaminan Kredit.
of Skywalker. 15. Bank Bukopin-KB Insurance Kerja Sama
2. Bank Bukopin Perkenalkan Layanan Virtual Asuransi Kerugian.
Interactive Online Assistant. 16. Dukung Pengembangan Perkoperasian di Tanah
3. Bank Bukopin Dukung Polda Riau dalam Rangka Air Bank Bukopin Revitalisasi Bisnis Swamitra.
Pendistribusian Dana Penanggulangan Karhutla 17. Rayakan HUT ke-49 Tahun, Bank Bukopin Terus
melalui Aplikasi Lancang Kuning. Perkuat Bisnis Ritel dan Digitalisasi.
4. Bank Bukopin Gelar Program Buy 1 Get 1 untuk 18. Bank Bukopin – Gading Auto Center Kerja Sama
Nonton Bareng Charlie’s Angels. Showroom Financing Kendaraan Bermotor.
5. Bank Bukopin Siapkan Flexy Bill, Flexy Gas, 19. Dukung Program OJK, Bank Bukopin Edukasi
Flexy Health & Invoice Financing Sebagai Program Laku Pandai di Sukabumi.
Produk Unggulan. 20. RUPS Sahkan Laporan Keuangan Bank Bukopin.
6. Rencana PUT V Disetujui RUPS, CAR Bank 21. Bank Bukopin – Carkliik Kerja Sama, Showroom
Bukopin Berpotensi Tumbuh Menjadi 16%. Financing Kendaraan Bermotor.
7. Bank Bukopin Gelar Kegiatan Edukasi Laku 22. Bank Bukopin Gelar Program Promo Kartu
Pandai “Festival Klungkung, Serunya Nabung”. Kredit Berhadiah ke Tokyo.
8. KB Kookmin Bank-Bank Bukopin Sinergi 23. OJK-Bank Bukopin Dukung Ikrar Aksi Pelajar
Program Social Responsibility. Indonesia Menabung.
9. Bank Bukopin Sediakan Fasilitas Dana Talangan 24. Bank Bukopin Bukukan Pertumbuhan Laba 40%.
untuk Tagihan Gas PGN. 25. Bank Bukopin Luncurkan Fitur Pembayaran QR
10. Bank Bukopin Siapkan Beragam Kanal untuk Code pada Wokee.
Pembayaran Tagihan PBB DKI. 26. Bank Bukopin Lunasi Obligasi
11. Bank Bukopin Edukasi Program Laku Pandai Subordinasi Berkelanjutan.
ke Magelang. 27. Bank Bukopin Gelar Sekolah Pasar Modal
12. Bank Bukopin menargetkan peningkatan untuk Karyawan.
fee based income 20%-30% dengan 28. Bank Bukopin Tawarkan Flexy Bill untuk
dioperasikannya aplikasi layanan Samsat Industri Perhotelan.
Online Nasional. 29. Bank Bukopin-Totalindo Eka Persada Jajaki Kerja
Sama Project Financing.
KODE ETIK
Kode Etik merupakan bagian dari budaya Perseroan POKOK/INTI KODE ETIK BANK
yang mencerminkan penjiwaan dari nilai-nilai dasar BUKOPIN
Kebijakan Utama Perusahaan. Kode Etik ini juga
merupakan bagian tak terpisahkan dari kebijakan- Pokok-pokok isi kode etik Perseroan adalah:
kebijakan yang terdapat dalam Peraturan Perseroan, 1. Patuh dan taat pada peraturan perundang-
Peraturan Disiplin Perseroan dan peraturan- undangan yang berlaku.
peraturan lainnya. Karena itu, Kode Etik ini 2. Melakukan pencatatan yang benar mengenai
menjadi kerangka kerja (panduan) untuk bersikap, segala transaksi yang berhubungan dengan
berperilaku dalam menjalankan tugas sehari-hari, kegiatan Perseroan.
serta pedoman pada setiap pengambilan keputusan. 3. Menghindari persaingan yang tidak sehat.
4. Tidak menyalahgunakan wewenang untuk
Segenap jajaran mulai dari Dewan Komisaris kepentingan pribadi, keluarga, maupun
dan anggota Komite-Komite, Direksi, Pemimpin kelompok.
Unit Kerja, hingga seluruh karyawan, wajib 5. Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan
menjunjung tinggi komitmen terhadap Kode Etik yang mengandung benturan kepentingan.
Perseroan. Kode Etik Perseroan disusun untuk 6. Menjaga kerahasiaan nasabah dan Perseroan.
memandu perilaku seluruh jajaran Perseroan dalam 7. Memperhitungkan dampak kerugian dari setiap
menjalankan kegiatan bisnis dan operasional kebijakan yang ditetapkan Perusahaan terhadap
sehari-hari, tanpa memandang fungsi, pangkat atau situasi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
posisi jabatan. 8. Tidak menerima hadiah atau imbalan, baik
langsung maupun tidak langsung, terkait
PEDOMAN KODE ETIK dengan tugas dan wewenang yang diemban.
9. Tidak melakukan perbuat an tercela yang dapat
Pedoman Kode Etik disusun untuk dijadikan merugikan citra profesi dan citra Perseroan.
pedoman penerapan bagi seluruh Jajaran 10. Tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis
Perusahaan, baik Dewan Komisaris, Organ yang secara langsung atau tidak langsung dapat
Pendukung Dewan Komisaris, Direksi, Manajemen, merugikan Perseroan.
dan seluruh karyawan yang bersifat mengikat tanpa 11. Tidak memiliki kredit macet.
memandang fungsi, pangkat atau posisi jabatan.
Pedoman ini senantiasa dikaji secara berkala sesuai PENGUNGKAPAN KEPATUHAN
dengan perkembangan dan kebutuhan perusahaan. BAHWA KODE ETIK BERLAKU BAGI
SELURUH LEVEL ORGANISASI
Pedoman Perilaku (Kode Etik) Perseroan, terdiri dari
7 (tujuh) bagian, yaitu: Seluruh anggota Dewan Komisaris, anggota
Bagian I : Kepatuhan Direksi, anggota Komite, Pekerja tetap dan pekerja
Bagian II : Melindungi Aset Perseroan kontrak sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Bagian III : Konflik Kepentingan wajib mematuhi dan melaksanakan Kode Etik Bank
Bagian IV : Pemimpin sebagai Panutan yang ditandai dengan pembubuhan tanda tangan
Bagian V : Hubungan dengan Nasabah, Rekanan dan oleh segenap Insan Bank Bukopin pada surat
Pesaing Pernyataan Kepatuhan terhadap Kode Etik Insan
Bagian VI : Hubungan dengan Perusahaan dan Bank Bukopin sebagai wujud nyata komitmen dalam
Sesama Karyawan melaksanakan Kode Etik Bank Bukopin.
Bagian VII : Hubungan dengan Pemegang Saham dan
Masyarakat
Untuk menyebarluaskan Kode Etik yang dimiliki Jenis sanksi pelanggaran disiplin karyawan
Perseroan ini, Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan terdiri atas:
memastikan bahwa sosialisasi penyebaran Kode 1. Pelanggaran Ringan adalah penyimpangan atau
Etik kepada seluruh karyawan Perusahaan telah pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan
dilakukan dengan beberapa cara antara lain: yang tidak berdampak/menyebabkan kerugian
1. Situs web Perseroan. moril maupun material/finansial maupun
2. Memorandum Internal. image baik secara langsung maupun tidak
3. Media Internal. langsung bagi Perusahaan, namun dapat
4. Meminta Pimpinan unit untuk selalu berpotensi menimbulkan gangguan dalam
mengingatkan personilnya agar berkegiatan pelaksanaan pekerjaan.
dengan mengindahkan kode etik. 2. Pelanggaran Sedang adalah penyimpangan
atau pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan
UPAYA PENERAPAN DAN yang dapat berdampak/menyebabkan kerugian
PENEGAKAN KODE ETIK moril dan atau material/finansial maupun
image baik secara langsung maupun tidak
Pemberlakuan kode etik untuk seluruh jajaran langsung bagi Perusahaan, namun dapat
Perusahaan memberikan pemahaman bahwa berpotensi menimbulkan gangguan dalam
keberhasilan penerapan kode etik merupakan pelaksanaan pekerjaan.
tanggung jawab bersama seluruh jajaran 3. Pelanggaran Berat adalah penyimpangan/
Perusahaan, dimulai dari penerapan pada pribadi pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan
masing-masing karyawan setiap kali melakukan yang tergolong kesalahan berat dan secara
kegiatan operasional untuk kemudian kegiatan langsung atau tidak langsung menyebabkan
pada setiap unit kerja hingga akhirnya akan mampu kerugian moril maupun material/financial
mencapai visi, misi dan tujuan Perusahaan di masa bagi Perusahaan, mengganggu kelancaran
yang akan datang. tugas dan atau keuangan Perusahaan dan atau
mencemarkan nama baik Perusahaan.
Setiap insan Bank Bukopin memiliki tanggung jawab
terhadap keberhasilan penerapan kode etik dalam Tabel Jenis Sanksi Pelanggaran Disiplin Karyawan
aktivitas sehari-hari. Salah satu bentuk tanggung Tingkat Sanksi Jenis Sanksi
jawab Perseroan adalah menyangkut kesediaan Sanksi Pelanggaran Ringan Surat Teguran/Surat
insan Bank Bukopin untuk melaporkan setiap Peringatan 1
tindakan pegawai lain atau rekan kerja yang diyakini Sanksi Pelanggaran Sedang Surat Peringatan 2
merupakan suatu pelanggaran kode etik dan Sanksi Pelanggaran Berat Surat Peringatan 3
menyampaikan setiap fakta penyimpangan yang
diketahuinya. Perseroan memberikan sanksi yang
tegas dan konsisten terhadap pelanggaran Pedoman
kode etik.
KODE ETIK
Ketidakpatuhan terhadap ketentuan dalam Pedoman Kode Etik Perusahaan dikategorikan sebagai
pelanggaran yang akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan sebagai tindakan korektif yang
dilakukan oleh Perusahaan. Berikut adalah tabel yang menjelaskan jenis pelanggaran serta sanksi yang
diberikan Peruahaan:
Jumlah
Jenis Pelanggaran Jenis Sanksi
Pelanggaran
Pelanggaran Ringan Surat Teguran/Surat -
Peringatan 1
adalah penyimpangan atau pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan
yang tidak berdampak/menyebabkan kerugian moril maupun material/
finansial maupun image baik secara langsung maupun tidak langsung
bagi Perusahaan, namun dapat berpotensi menimbulkan gangguan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Bank Bukopin telah memiliki kebijakan anti fraud dan kebijakan lainnya terkait dengan anti korupsi
diantaranya yaitu Surat Keputusan No. 1291 Tahun 2018 tentang Pedoman Whistleblowing System Bank
Bukopin tanggal 27 Agustus 2018 dan Surat Keputusan No. 0879 tahun 2018 tentang Penerapan Strategi Anti
Fraud Bank Bukopin tanggal 10 Juli 2018.
PENGENDALIAN
GRATIFIKASI
Bank Bukopin memiliki Kebijakan Pedoman Pengendalian Gratifikasi yang sebagaimana dimuat dalam
Surat Keputusan Direksi No. 0879 tahun 2018 tentang Pedoman Penerapan Strategi Anti Fraud Bank
Bukopin. Pedoman diberikan kepada seluruh insan Bank Bukopin untuk mampu memahami, mencegah dan
mengendalikan praktek gratifikasi di Perusahaan.
1. Membentuk lingkungan organisasi yang sadar dan terkendali dalam pengendalian praktik gratifikasi
sehingga prinsip keterbukaan dan akuntabilitas dalam menjalankan kegiatan operasional dan bisnis
sehari-hari semakin terimplementasi.
2. Memberikan arahan dan acuan bagi Insan Bank Bukopin mengenai pentingnya kepatuhan melaporkan
gratifikasi untuk perkindungan dirinya sendiri maupun keluarganya dari peluang dikenakannya tuduhan
tindak pidana suap.
3. Menciptakan mekanisme pelaporan gratifikasi secara internal untuk mendukung lingkungan perusahaan
yang bersih dari praktik gratifikasi.
Bank Bukopin telah memenuhi kewajiban transparansi dan publikasi kondisi keuangan dan non-keuangan
sesuai ketentuan berlaku, melalui penyampaian dan publikasi informasi baik melalui media cetak maupun
situs web Bank sebagaimana berikut ini:
1. Laporan Keuangan Bulanan kepada regulator, yang juga dipublikasikan melalui situs web OJK dan Bank.
2. Laporan Keuangan Triwulan kepada regulator, yang juga dipublikasikan melalui media cetak dan situs
web Bank.
3. Laporan Tahunan Bank Bukopin yang disusun dan disajikan sesuai ketentuan dan disampaikan kepada
regulator, rating agency, lembaga pengembangan perbankan, lembaga/institusi riset dan majalah
keuangan dan dipublikasikan melalui situs web Bank.
4. Informasi Tata Kelola Perusahaan, yang di antaranya adalah Laporan Tahunan Tata Kelola Perusahaan,
Visi, Misi, Nilai Perusahaan, Komposisi dan Profil Dewan Komisaris dan Direksi, serta ketentuan internal
terkait tata kelola mulai dari Anggaran Dasar hingga Piagam Komite-Komite yang juga dipublikasikan
melalui situs web Bank.
5. Informasi Produk dan Layanan Perusahaan, termasuk jaringan kantor, dipublikasikan melalui Laporan
Tahunan dan situs web Bank, agar nasabah, investor dan masyarakat luas dapat dengan mudah
mengakses informasi atas produk dan layanan Bank.
6. Informasi Prosedur Penyampaian Pengaduan, Kebijakan Keamanan Informasi dan Tips bagi Nasabah
dalam menggunakan layanan perbankan yang dipublikasikan melalui situs web Bank untuk pelaksanaan
ketentuan perlindungan konsumen.
7. Informasi lainnya yang bertujuan untuk mendukung keterbukaan informasi, edukasi keuangan dan
layanan kepada masyarakat.
Selama tahun 2019, tidak terdapat buyback saham maupun buyback obligasi.
Kebijakan internal Bank melarang keterlibatan Bank termasuk pekerja dalam kegiatan politik, termasuk
memberikan dana untuk kepentingan politik. Kebijakan ini diterapkan guna menjaga independensi dan
profesionalisme Bank dan pekerja.
Dalam hal kegiatan sosial, Bank meyakini bahwa kegiatan sosial memberi dampak positif kepada khalayak
yang lebih luas untuk jangka panjang. (Pelaksanaan kegiatan sosial dilaporkan dalam bagian khusus
tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini).
PENYEDIAAN DANA
KEPADA PIHAK TERKAIT
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait, Perseroan mengacu pada peraturan Bank Indonesia No. 8/13/
PBI/2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 7 Maret PBI/2005 tentang Batas Maksimum
Pemberian Kredit Bank Umum (BMPK). Penyediaan dana kepada Pihak Terkait harus disetujui oleh Dewan
Komisaris dan tata cara proses persetujuan dan pelaksanaannya diatur pada Surat Edaran Direksi No.
SE/023/DIR/VI/2014 tentang Addendum 1 Kebijakan dan Prosedur BMPK.
Sepanjang tahun 2019, penyediaan dan kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar
(large exposure), dapat disampaikan sebagai berikut:
Penyedia Dana pada Pihak 2019 2018
Sifat Hubungan
Terkait (Rp miliar) (Rp milar)
Kredit yang diberikan dan pembiayaan/ 435 406 Dikendalikan/di bawah pengaruh
piutang syariah-bruto signifikan salah satu Pemegang
Saham Utama.
Direksi, Dewan Komisaris, Dewan 24 20 Manajemen dan Karyawan kunci.
Pengawas Syariah dan Pejabat Eksekutif
Lainnya 411 386 Dikendalikan/di bawah pengaruh
signifikan salah satu Pemegang Saham
Utama, dan/atau Manajemen dan
Karyawan kunci.
KEBIJAKAN
PERLINDUNGAN NASABAH
Dalam rangka pelayanan prima kepada nasabah, Perseroan senantiasa meningkatkan kualitas layanan.
Salah satu bentuk peningkatan layanan kepada nasabah, Perseroan menerapkan kebijakan penanganan
pengaduan nasabah yang terintegrasi, online dan handal. Pengaduan nasabah diselesaikan sesegera
mungkin mengingat penanganan pengaduan nasabah merupakan salah satu bentuk perlindungan nasabah
dalam rangka menjamin hak-hak nasabah dalam berhubungan dengan Perseroan.
Dalam hal tidak mencapai kesepakatan penyelesaian pengaduan, Nasabah dapat melakukan penyelesaian
sengketa di luar pengadilan atau melalui pengadilan. Penyelesaian sengketa di luar pengadilan dilakukan
melalui Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Perbankan Indonesia (LAPSPI) di mana Perseroan
merupakan anggota dari LAPSPI sesuai dengan amanat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1/
POJK.07/2014 Tentang Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa di Sektor Keuangan.
PERLINDUNGAN
HAK KREDITUR
Guna melindungi hak-hak kreditur, Bank menerapkan system keterbukaan informasi secara jujur dan
transparan, serta memperlakukan persamaan (equal treatment) kepada seluruh kreditur tanpa adanya
diskriminasi. Dengan keterbukaan informasi, seluruh kreditur maupun mitra usaha berhak memperoleh
informasi yang relevan sesuai kebutuhannya sehingga masing-masing pihak dapat membuat keputusan
yang objektif atas dasar pertimbangan yang adil, wajar dan akurat.
Agar hak-hak kreditur dapat dilaksanakan dengan baik, maka hak-hak tersebut diatur dalam perjanjian yang
disepakati oleh kedua belah pihak dan Bank wajib menjalankan kewajibannya sebagaimana yang dijanjikan
dengan tepat waktu dan berupaya untuk menghindari keterlambatan maupun kelalaian yang berpotensi
menimbulkan kerugian kedua belah pihak.
Belum ada kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading. Namun dalam mempersiapkan dokumen
publikasi selama ini, informasi telah dilokalisir dengan ketat di Divisi-Divisi terkait.
PENERAPAN STRATEGI
PELANGGARAN (FRAUD)
INTERNAL
Penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap, dan pegawai tidak tetap
(honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional perseroan yang
berdampak terhadap timbulnya kerugian secara finansial maupun yang tidak menimbulkan kerugian
finansial secara langsung, tercermin dalam tabel berikut:
ANTIKORUPSI
Korupsi merupakan musuh bersama karena dampak negatif yang ditimbulkan dapat merusak berbagai
sendi kehidupan. Oleh karena itu, Bank Bukopin mendukung komitmen pemerintah untuk memberantas
tindakan korupsi dengan berbagai modusnya. Komitmen Perseroan terhadap anti korupsi tak terpisahkan
dengan impelementasi prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG), yang tujuannya antara lain
meningkatkan kepercayaan nasabah dan pemegang saham. Praktik anti korupsi semakin bermakna karena
Perseroan merupakan lembaga yang mendapat amanat untuk mengelola uang nasabah dalam jumlah
yang sangat besar.
Untuk menjaga amanat, sekaligus meningkatkan kepercayaan nasabah dan pemegang saham, maka pintu-
pintu yang membuka peluang terjadinya penyalahgunaan kekuasan, termasuk kemungkinan terjadinya
praktik gratifikasi dan penyuapan, harus ditutup. Komitmen menutup peluang terjadinya korupsi berlaku
bagi manajemen Bank Bukopin dari lini terbawah hingga teratas. Komitmen anti korupsi juga disampaikan
oleh Perseroan kepada perusahaan-perusahaan yang menjadi mitra Bank Bukopin.
PENANGANAN PENGADUAN
7. Hasil pemeriksaan dan seluruh dokumen WBS di dokumentasikan oleh Bagian Anti Fraud dan
dikategorikan sebagai dokumen rahasia.
Direktur
Satuan
Manajer Utama/
Media Kerja Audit
Pelapor Bagian Direktur/
WBS Intern
Anti Fraud Dewan
(SKAI)
Komisaris
Pelapor melakukan pengaduan melalui
media WBS yaitu
Email: [email protected]
Fax: (6221) 7973763
SMS: 0811.97.1400 5
Whatsapp: 0811.97.14005
Surat: Ditujukan kepada Manajer Bagian
Anti Fraud Gedung Bank Bukopin
Jl. MT. Haryono Kav. 50-51 Jakarta 12770
Manajer Bagian Anti Fraud
menerima pengaduan, mencatat, dan
mendokumentasikan seluruh informasi.
JUMLAH PENGADUAN
Adapun proses tindak lanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
TRANSPARANSI PRAKTIK
BAD GOVERNANCE
Peneraparan Good Corporate Governance di Bank Bank Bukopin selalu ditingkatkan dari tahun ke
tahun dengan melakukan banyak perbaikan dan perubahan kebijakan yang disesuaikan dengan kondisi
Perusahaan, kondisi ekonomi dan dunia perbankan khususnya. Bank Bank Bukopin menyadari bahwa
praktik-praktik bad corporate governance akan mengganggu sistem Tata Kelola yang Baik (GCG) yang
telah dibangun, karenanya Bank tidak melakukan segala tindakan yang bertentangan dengan aturan serta
kebijakan terkait GCG yang ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:
PENDAHULUAN
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin telah
(POJK) No. 18/POJK.03/2014 Tentang Penerapan Tata memiliki Perangkat Kebijakan untuk menerapkan
Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan, Tata Kelola Terintegrasi sesuai POJK No. 18/
bahwa Lembaga Jasa Keuangan yang memiliki POJK.03/2014 Tentang Penerapan Tata Kelola
hubungan kepemilikan dan/atau pengendalian di Terintegrasi, sebagai berikut:
berbagai sektor jasa keuangan telah meningkatkan 1. Surat Keputusan Pembentukan Komite Tata
kompleksitas transaksi dan interaksi antar lembaga Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan
jasa keuangan dalam Konglomerasi Keuangan perlu PT Bank Bukopin Tbk No. SKEP/006-KOM/
menerapkan suatu Tata Kelola Terintegrasi. PT Bank XII/2015.
Bukopin Tbk selanjutnya disebut Bank Bukopin 2. Surat Edaran Direksi No. SE/064/DIR/XII/2015
merupakan salah satu Lembaga Jasa Keuangan tentang Petunjuk Pelaksanaan Self Assesment
yang wajib menerapkan Tata Kelola Terintegrasi Tata Kelola Terintegerasi.
mengingat sampai dengan saat ini Bank Bukopin 3. Surat Edaran No. SE/067/DRK/XII/2015 tentang
memiliki 2 (dua) Anak Perusahaan dan 4 (empat) Pedoman Penilaian Profil Risiko Terintegrasi
Perusahaan Terelasi (Sister Company) yang memiliki Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk.
hubungan kepemilikan dan/atau pengendalian yang 4. Surat Keputusan Direksi Entitas Utama No.
sama yaitu PT Bosowa Corporindo. 0912 Tahun 2016 tentang Kebijakan Penyediaan
Modal Minimum Terintegrasi Konglomerasi
Berdasarkan persetujuan dan penunjukan dari Keuangan PT Bank Bukopin Tbk.
Pemegang Saham Pengendali Konglomerasi 5. Surat Keputusan Direksi No. 0802 Tahun 2018
Keuangan (Ultimate Shareholder) yaitu PT Bosowa tanggal 25 Juni 2018 tentang Pedoman Tata
Corporindo, Bank Bukopin ditunjuk sebagai Entitas Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan
Utama Konglomerasi Keuangan. Hal ini dikarenakan PT Bank Bukopin Tbk.
Bank Bukopin memiliki total aset terbesar dan 6. Surat Keputusan Penunjukan Keanggotaan
memiliki kualitas penerapan manajemen risiko Komite Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi
yang baik diantara Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Keuangan PT Bank Bukopin Tbk No. SKEP/014-
lainnya dalam Konglomerasi Keuangan Grup KOM/VII/2019.
Bosowa-Bukopin. Berikut secara lengkap Anggota 7. Surat Keputusan No. 1648 Tahun 2019 tentang
Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin.: Pedoman Teknis Manajemen Risiko Terintegrasi
Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk.
8. Surat Keputusan No. 1770 Tahun 2019 tentang
1. PT Bank Bukopin Tbk (Entitas Utama)
Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Terintegrasi
2. PT Bank Syariah Bukopin (Perusahaan Anak)
Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk.
3. PT Bukopin Finance (Perusahaan Anak)
9. Surat Keputusan Penunjukan Pejabat Satuan
4. PT Bosowa Asuransi (Perusahaan Terelasi/ Kerja Kepatuhan Terintegrasi, Satuan Kerja
Sister Company)
Audit Internal Terintegrasi, dan Satuan Kerja
5. PT Bosowa Sekuritas (Perusahaan Terelasi/
Sister Company) Manajemen Risiko Terintegrasi, serta Pejabat
6. PT Bosowa Multi Finance (Perusahaan Terelasi/ Perwakilan Perusahaan Anggota Konglomerasi
Sister Company) Keuangan PT Bank Bukopin Tbk No. SKEP/0288/
7. PT Sadira Finance (Perusahaan Terelasi/ DIR/II/2020.
Sister Company)
Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola 3. Struktur Kepengurusan pada Entitas Utama
Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin dan Lembaga Jasa Keuangan. Menggambarkan
Tahun 2019 disusun sesuai dengan: organ-organ serta pengurus pada Entitas
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/ Utama dalam melaksanakan Tata Kelola
POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 Terintegrasi serta menggambarkan pihak-pihak
tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi yang menjadi pengurus dalam LJK Anggota
Konglomerasi Keuangan; Konglomerasi Keuangan.
2. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 15/
SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang 4. Kebijakan Intra – Group
Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Menjelaskan mengenai kebijakan intra-grup
Konglomerasi Keuangan. yang disusun oleh Entitas Utama dalam
mengidentifikasi, mengelola, dan memitigasi
Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola transaksi intra-grup.
Terintegrasi tahun 2019 terdiri atas:
1. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata 5. Laporan Pelaksanaan Good Corporate
Kelola Terintegrasi selama Tahun 2019 Governance PT Bank Bukopin Tbk Tahun 2019
PT Bank Bukopin Tbk sebagai Entitas Utama Menjabarkan isi Laporan Pelaksanaan Good
telah menyampaikan Laporan Penilaian Sendiri Corporate Governance PT Bank Bukopin Tbk
(Self Assessment) Pelaksanaan Tata Kelola sepanjang tahun 2019. Laporan Pelaksanaan
Terintegrasi untuk periode Januari-Juni 2019 dan Good Corporate Governance tahun 2019 ini
Juli-Desember 2019 kepada OJK sesuai dengan masuk dalam Laporan Tahunan Terintegrasi
batas waktu yang ditentukan. Poin Laporan PT Bank Bukopin Tbk tahun 2019 dan
Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi disampaikan kepada OJK sesuai ketentuan
Tahun 2019 ini mencakup Kesimpulan Laporan yang berlaku.
Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola
Terintegrasi Tahun 2019.
Analisis
Berdasarkan analisis terhadap indikator pada seluruh faktor penilaian pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi
Keuangan PT Bank Bukopin Tbk dapat disampaikan bahwa:
1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi
Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek Struktur Tata Kelola Terintegrasi adalah sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Utama telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi dan reputasi keuangan
dengan memperhatikan kompleksitas dan ukuran Bank sebagai Entitas Utama dalam Konglomerasi Keuangan;
b. Entitas Utama selalu berupaya untuk memastikan jumlah dan komposisi Komisaris Independen yang menjadi anggota
Komite Tata Kelola Terintegrasi sesuai dengan kebutuhan Konglomerasi Keuangan serta efisiensi dan efektivitas
pelaksanaan tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi dengan memperhatikan keterwakilan masing-masing LJK anggota
Konglomerasi Keuangan;
c. Anggota Dewan Komisaris Entitas Utama, Direksi Entitas Utama dan anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi memiliki
kompetensi yang memadai dan memahami kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari masing-masing LJK dalam
Konglomerasi Keuangan;
d. Entitas Utama memiliki Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi (SKKT), Satuan Audit Intern Terintegrasi (SKAIT) dan
Satuan Manajemen Risiko Terintegrasi (SKMRT), serta menunjuk pejabat perwakilan dari masing-masing LJK
anggota Konglomerasi Keuangan yang memiliki kualitas dengan kualifikasi tertentu sebagai bagian dari SKKT, SKAIT
dan SKMRT;
e. Entitas Utama memiliki struktur organisasi Konglomerasi Keuangan dengan pembagian tugas, tanggung jawab, dan
wewenang yang jelas dalam pelaksanaan dan pengawasan penerapan tata kelola dalam Konglomerasi Keuangan
Bank Bukopin sebagaimana tercantum dalam Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank
Bukopin Tbk;
f. Entitas Utama memiliki pedoman/kebijakan untuk mendukung jalannya Tata Kelola Terintegrasi yang baik, antara lain:
i. Pedoman/kebijakan terkait Penerapan Tata Kelola Terintegrasi, yaitu diantaranya:
• Pedoman Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk;
• Petunjuk Pelaksanaan Self Asessment Tata Kelola Terintegrasi;
• Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk.
ii. Pedoman/kebijakan terkait Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi yaitu diantaranya:
• Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk;
• Pedoman Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk;
• Pedoman Teknis Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk;
• Pedoman Penilaian Profil Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk;
• Pembentukan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk.
g. Secara umum struktur Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah pada LJK anggota Konglomerasi
Keuangan telah memenuhi Kerangka Tata Kelola Terintegrasi sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK tentang
Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan;
h. LJK anggota Konglomerasi Keuangan memiliki rencana bisnis dan telah disosialisasikan kepada seluruh unit kerja;
i. Seluruh LJK anggota Konglomerasi Keuangan telah memiliki unit kerja atau pegawai yang melaksanakan fungsi
kepatuhan, manajemen risiko dan audit intern;
j. LJK anggota Konglomerasi Keuangan telah memiliki pedoman/kebijakan yang diwajibkan untuk dapat melaksanakan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik di antaranya Pedoman Tata Kelola Perusahaan, Pedoman Penilaian Self Assessment
Tata Kelola, Pedoman Kerja Tata Tertib Direksi & Dewan Komisaris, Pedoman Penerapan Manajemen Risiko, Pedoman
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, dan Pedoman Audit (Audit Charter).
Selain dari faktor-faktor yang menjadi kekuatan dalam aspek Struktur Tata Kelola Terintegrasi sebagaimana tersebut di atas,
masih terdapat nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan dalam struktur Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan
yaitu diantaranya:
a. Jumlah dan komposisi dari anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris Entitas Utama dan LJK anggota Konglomerasi
Keuangan telah sesuai dengan Ketentuan Tata Kelola masing-masing LJK, namun pada Desember 2019 masih terdapat
anggota Dewan Komisaris Entitas Utama yang belum efektif dikarenakan masih dalam proses fit & proper test.
Selain itu juga pada salah satu LJK anggota Konglomerasi Keuangan yaitu PT Bukopin Finance yaitu Bpk. Soedarmin
Sjamsoe sebagai Komisaris Independen telah mengundurkan diri efektif sejak tanggal 6 Desember 2019 dan saat ini
masih dalam proses pengajuan persetujuan pengangkatan calon Komisaris Independen.
Dengan adanya hal tersebut, jumlah dan komposisi keanggotan Komite Tata Kelola Terintegrasi belum terpenuhi
sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK. Namun demikian untuk memenuhi aspek keterwakilan bagi LJK anggota
Konglomerasi Keuangan tersebut, setiap komunikasi dan/atau agenda Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi saat ini
diwakili oleh Komisaris Utama PT Bukopin Finance Bank sampai dengan disetujuinya Komisaris Independen pada LJK
anggota Konglomerasi Keuangan tersebut;
b. Masih terdapat kebijakan yang memerlukan penyesuaian/pembaharuan yang disebabkan adanya perubahan atau
penerbitan peraturan perundang-undangan baru, adanya arahan langsung dari Otoritas Jasa Keuangan dan/atau
Otoritas Pengawas lainnya dan perubahan kebijakan yang disebabkan oleh adanya perubahan anggaran dasar dan/
atau perubahan struktur organisasi.
Berdasarkan penilaian aspek Proses Tata Kelola Terintegrasi, tidak terdapat nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan dalam
aspek Proses Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan.
Meskipun demikian, untuk memastikan terpenuhinya aspek Proses Tata Kelola Terintegrasi, PT Bank Bukopin Tbk selaku
Entitas Utama dan LJK anggota Konglomerasi Keuangan selalu melakukan komunikasi, sosialisasi dan melaksanakan
program-program pelatihan untuk meningkatkan Budaya Kepatuhan dan Risk Awareness pada masing-masing Perusahaan.
Selain dari faktor-faktor yang menjadi kekuatan dalam aspek Hasil Tata kelola Terintegrasi tersebut di atas, masih
terdapat nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan dalam aspek Hasil Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan
yaitu diantaranya:
Selama Tahun 2019, masih terdapat denda atau sanksi yang diberikan oleh regulator dan masih terdapat kejadian
pelanggaran/penyimpangan yang dilakukan oleh karyawan internal (fraud) meskipun nilai denda atau kerugian yang
disebabkan oleh hal tersebut berdampak tidak signifikan terhadap jalannya kegiatan usaha Perusahaan.
Dengan memperhatikan nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan dan/atau kelemahan pada setiap aspek Tata Kelola Terintegrasi,
maka upaya-upaya perbaikan yang akan dilakukan terhadap Penerapan Tata Kelola Terintegrasi adalah sebagai berikut:
1. Entitas Utama secara berkesinambungan akan terus melakukan koordinasi dengan LJK anggota Konglomerasi Keuangan
untuk mengevaluasi dan memperbaiki faktor-faktor yang menjadi kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi
Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin, Tbk.
2. Entitas Utama juga akan melakukan peningkatan monitoring penerapan Tata Kelola Perusahaan pada masing-masing LJK
anggota Konglomerasi Keuangan melalui Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi, Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi, dan
Satuan Manajemen Risiko Terintegrasi.
3. Entitas Utama juga secara berkesinambungan akan terus melakukan diskusi dengan LJK anggota Konglomerasi
serta Otoritas.
Entitas Utama:
PT Bank Bukopin Tbk
LJK Anggota:
1. PT Bank Syariah Bukopin (Perusahaan Anak)
2. PT Bukopin Finance (Perusahaan Anak)
3. PT Bosowa Asuransi (Perusahaan Terelasi)
4. PT Bosowa Sekuritas (Perusahaan Terelasi)
5. PT Bosowa Multifinance (Perusahaan Terelasi)
6. PT Sadira Finance (Perusahaan Terelasi)
BOSOWA
ASURANSI
BOSOWA
MULTI FINANCE
Aksa Ramlah Erwin Sadikin Melinda Atirah Subhan Monalisa Inwardvest Benefiquest
Solfinz Capital
Mahmud Aksa Aksa Aksa Aksa Aksa Aksa Imprenditore Overseas Ltd Inc
Ltd 8,453%
30,701% 7,675% 7,675% 7,675% 7,675% 7,675% 7,675% Inc 5,072% 4,868% 4,852%
PT BOSOWA
KOPELINDO NEGARA RI PUBLIK KB KOOKMIN
CORPORINDO
11,51% 8,92% 40,43% 22,00%
23,40%
YKK Bukopin
1,93%
PT Bank Bukopin Tbk 94%
65,7%
Kopkar Bukopin
PT BOSOWA KAPITAL
1,04%
Individual
92,78% 97,03% 99,56% 98,8% Shareholder
1,2%
Individual
PT. Mitra Usaha Sarana 80% 20% 31,84% Shareholder
2,43% 1,70%
PT BOSOWA
PT SADIRA FINANCE
MULTIFINANCE
Individual Shareholder PT. Putra Mandiri
0,84% Finance
0,76%
Struktur Kepengurusan pada PT Bank Bukopin selaku Entitas Utama dan LJK Anggota dalam Konglomerasi
Keuangan Bank Bukopin posisi 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
Berikut susunan Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama Posisi 31 Desember 2019:
Susunan Direksi
1. Bapak Eko Rachmansyah Gindo Direktur Utama
2. Bapak Adhi Brahmantya Direktur Operasi & TI
3. Bapak Heri Purwanto Direktur UMKM
4. Bapak Rivan Achmad Purwantono Direktur Konsumer
5. Bapak Muhammad Rachmat Kaimuddin*** Direktur Keuangan & Perencanaan
6. Bapak Hari Wurianto Direktur Kepatuhan
7. Bapak Lalu Azhari Direktur Komersial
8. Jong-Hwan Han* Direktur Manajemen Risiko
Berikut susunan Direksi dan Dewan Komisaris Lembaga Jasa Keuangan Anggota Dalam Konglomerasi
Keuangan Posisi 31 Desember 2019:
PT Bukopin Finance
Susunan Direksi
Bapak Tri Djoko Roesiono Direktur Utama
Bapak Darmanto Direktur
Bapak Ferry Adrian Takari Direktur
PT Bosowa Asuransi
Susunan Direksi
Bapak Makmur Tayeb Direktur Utama
Bapak Aan Solhani Direktur
Bapak Bisker Miliater Marpaung Direktur
Bapak Agung A. Santo Direktur
PT Bosowa Sekuritas
Susunan Direksi
Bapak Jimmy Sugiarto Direktur Utama
Bapak Budi Prama Situmeang Direktur
Bapak Zaki Mubarak Direktur
PT Bosowa Multifinance
Susunan Direksi
Bapak Arief Galib, S.E Direktur Utama
Bapak Mohamad Solichin Direktur
Bapak Drs. Ruslan Beddu Direktur
PT Sadira Finance
Susunan Direksi
Bapak Tajuddin Djabir Direktur Utama
Bapak Budiman Tila Direktur
Bapak J.V. Busthomy Direktur
1. Mengevaluasi TKT
KOMITE TATA KELOLA 2. Merekomendasikan
TERINTEGRASI penyempurnaan Pedoman TKT
DIREKTUR KEPATUHAN
PELAPORAN PELAPORAN
Laporan Audit Laporan Manajemen Risiko
PELAPORAN
Terintegrasi Terintegrasi
Laporan Audit
Terintegrasi
(disampaikan
juga kepada
DIrektur Kepatuhan)
SKAIT SKKT SKMRT
PELAPORAN
a. Laporan Fungsi Kepatuhan Memantau & Memantau & Memantau &
b. Laporan Fungsi Internal Audit mengevaluasi mengevaluasi mengevaluasi
c. Laporan Manajemen Risiko audit intern pada fungsi kepatuhan penerapan
Perusahaan pada Perusahaan manajemen risiko
Konglomerasi Konglomerasi pada Perusahaan
Keuangan Keuangan Konglomerasi
Keuangan
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Bukopin Tbk No. SKEP/016 – KOM/VIII/2019 tanggal
13 Agustus 2019 tentang Penyempurnaan Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi
Keuangan PT Bank Bukopin Tbk dan Surat Keputusan Dewan Komisaris dari masing-masing Lembaga Jasa
Keuangan (LJK) Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk, maka susunan anggota Komite Tata Kelola
Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Posisi Dalam
Nama Jabatan Status
Komite
Slamet Imam Priadi* Kepala Divisi Kepatuhan/PKPN PT Bank Bukopin Tbk Tidak Aktif
Kimin Kepala Divisi Kepatuhan/PKPN PT Bank Bukopin Tbk Aktif
Pejabat Perwakilan dalam Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin
Nama Pejabat Asal Perusahaan Status
Lilis Sulindah PT Bank Syariah Bukopin Aktif
M. Rustan Efendi PT Bukopin Finance Aktif
Usmawaty Rasyid PT Bosowa Asuransi Aktif
Virnadi Prihartono* PT Sadira Finance Tidak Aktif
Haziratul Qudsiyah Nurlah PT Sadira Finance Aktif
Erwin** PT Bosowa Multifinance Tidak Aktif
Riska Savitiri PT Bosowa Multifinance Aktif
Didy Kurniawan PT Bosowa Sekuritas Aktif
*Berhenti menjabat sejak Juli 2019.
**Berhenti menjabat sejak Agustus 2019.
1. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan 1. Selama Tahun 2019, Satuan Kerja Kepatuhan
fungsi kepatuhan pada masing-masing LJK Terintegrasi sebagai PIC penyusunan Laporan
dalam Konglomerasi Keuangan. Penilaian Sendiri (Self Assessment) Tata Kelola
2. Menyusun dan menyampaikan laporan Terintegrasi telah menyusun dan membuat
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Laporan tersebut. Penyusunan Laporan Self
kepada Direktur Kepatuhan Entitas Utama Assessment Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
atau Direktur yang ditunjuk untuk melakukan dilakukan dengan meminta dan mengevaluasi
fungsi pengawasan terhadap LJK dalam Laporan Tata Kelola (GCG) dari masing-masing
konglomerasi keuangan. LJK Anggota Konglomerasi Keuangan. Berikut
Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Tata
Kelola Terintegrasi yang telah dikirimkan kepada
OJK selama Tahun 2019.
a. Surat No. 02619/DIR/II/2019 tanggal 13 Entitas Utama dan Direktur Utama Entitas
Februari 2019 perihal Penyampaian Laporan Utama bersamaan dengan Laporan Pelaksanaan
Penilaian Sendiri (Self Assessment) Fungsi Kepatuhan Triwulan diantaranya:
Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi bagi a. Laporan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Posisi Triwulan IV tahun 2018 PT Bank
Tbk Posisi 31 Desember 2018. Bukopin Tbk
b. Surat No. 12415/DIR/VIII/2019 tanggal b. Laporan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
13 Agustus 2019 perihal Penyampaian Posisi Triwulan I tahun 2019 PT Bank Bukopin
Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Tbk
Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi bagi c. Laporan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Posisi Triwulan II tahun 2019 PT Bank
Tbk Posisi 30 Juni 2019. Bukopin Tbk
2. Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi d. Laporan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
sebagai penanggung jawab Monitoring dan Posisi Triwulan III Tahun 2019 PT Bank
Pemenuhan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Bukopin Tbk
OJK, senantiasa melakukan monitoring 4. Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi
dan penyampaian tindak lanjut pemenuhan telah berkoordinasi kepada seluruh LJK
komitmen hasil pemeriksaan kepada OJK. Anggota Konglomerasi Keuangan untuk
3. Selama Periode tahun 2019 Satuan Kerja melakukan pemenuhan tindak lanjut hasil
Kepatuhan Terintegrasi telah menyusun dan pemeriksaan OJK.
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan
Pejabat Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin
Rudi Bachtiar* Kepala Satuan Kerja Audit Internal PT Bank Bukopin Tbk Tidak Aktif
Helmi Fahrudin Kepala Satuan Kerja Audit Internal PT Bank Bukopin Tbk Aktif
*Berhenti menjabat sejak Juli 2019
1. Pejabat Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin
Nama : Budhi Dharma
Jabatan : Kepala Divisi Manajemen Risiko Bank Bukopin
2. Pejabat Perwakilan dalam Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Bank
Bukopin
1. Memberikan masukan kepada Direksi Entitas Utama antara lain dalam penyusunan kebijakan
Manajemen Risiko Terintegrasi Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi 2017, 20
2. Memantau pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi termasuk mengembangkan prosedur
dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko.
3. Melakukan pemantauan Risiko pada Konglomerasi Keuangan dengan melakukan pemantauan terhadap
hasil penilaian profil Risiko setiap LJK dalam Konglomerasi Keuangan, tingkat Risiko setiap jenis Risiko
secara terintegrasi, dan profil Risiko secara terintegrasi.
4. Melakukan stress lesf melalui pengujian terhadap kemampuan Konglomerasi Keuangan dengan
menggunakan skenario stress secara spesifik pada Konglomerasi Keuangan pada pasar.
KEBIJAKAN TRANSAKSI
INTRA – GRUP
Bank Bukopin sebagai Entitas Utama usaha Bank Bukopin pada seluruh tingkatan
menyampaikan Laporan Tahunan Pelaksanaan atau jenjang organisasi.
Tata Kelola Terintegrasi selain memuat informasi e. Rapat Dewan Komisaris telah berjalan
sebagaimana tersebut diatas, memuat pula secara efektif dan efisien. Selain itu
cakupan Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Dewan Komisaris juga menyelenggarakan
sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku Rapat Gabungan dengan Direksi/pihak
mengenai Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum. independen/unit kerja terkait yang telah
dituangkan secara tertulis ke dalam risalah
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan rapat serta didokumentasikan dengan baik.
No.55/POJK.03/2016 tentang penerapan Tata Kelola
Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa 2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Keuangan Nomor 13/SEOJK.03/2017 tentang a. Komposisi susunan Direksi telah memenuhi
Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, maka ketentuan sebagaimana telah diatur oleh
Bank Bukopin telah melakukan penilaian sendiri Otoritas Jasa Keuangan termasuk secara
(self assessment) terhadap 11 (sebelas) faktor komposisi, integritas, dan kompetensi.
penilaian penerapan Tata Kelola. b. Mayoritas anggota Direksi tidak saling
memiliki hubungan keluarga sampai
Berikut ringkasan hasil analisis pelaksanaan dengan derajat kedua dengan sesama
penilaian Tata Kelola Bank Bukopin yang mencakup anggota Direksi, dan/atau dengan anggota
11 Faktor Penilaian Penerapan Tata Kelola, sebagai Dewan Komisaris.
berikut : c. Direksi memiliki pedoman dan tata tertib
kerja yang telah mencantumkan pengaturan
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan etika kerja, waktu kerja, dan rapat.
Komisaris d. Direksi bertanggung jawab penuh atas
a. Komposisi susunan Dewan Komisaris kinerja Bank kepada Dewan Komisaris dan
telah memenuhi ketentuan sebagaimana RUPS. Pertanggungjawaban disampaikan
telah diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui rapat bulanan pertanggungjawaban
termasuk secara komposisi, integritas, kepada Dewan Komisaris yang
dan kompetensi. terdokumentasi dalam risalah rapat antara
b. Seluruh Komisaris Independen tidak Direksi dan Dewan Komisaris dan juga
ada yang memiliki hubungan keuangan, melalui forum RUPS.
kepengurusan, kepemilikan, dan hubungan e. Aktivitas bisnis dan operasional Bank
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris serta berbagai pengambilan keputusan
lainnya, Direksi dan/atau Pemegang strategis yang diambil Direksi sepenuhnya
Saham Pengendali. dilakukan secara profesional dan tidak
c. Untuk membantu pelaksanaan tugas dan terindikasi adanya intervensi dari pemilik/
tanggung jawab Dewan Komisaris telah pemegang saham.
dibentuk Komite Audit, Komite Remunerasi f. Direksi melakukan self-assessment GCG
& Nominasi, dan Komite Pemantau Risiko Bank Bukopin secara periodik setiap 6
yang secara struktur, keanggotaan dan (enam) bulan/per semester sesuai dengan
keahlian telah memenuhi ketentuan ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa
sebagaimana telah diatur oleh Otoritas Keuangan. Direksi juga bertanggung jawab
Jasa Keuangan. atas sosialisasi dan pengawasan GCG di
d. Dewan Komisaris telah melaksanakan Bank Bukopin.
tugasnya untuk memastikan g. Direksi telah menyediakan data dan
terselenggaranya penerapan prinsip Tata informasi yang lengkap, akurat, terkini dan
Kelola yang baik dalam setiap kegiatan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.
pedoman/landasan kerja Satuan Kerja akuntan publik dan perjanjian kerja serta
Audit Internal (SKAI) yang berisikan misi, ruang lingkup audit yang ditetapkan.
fungsi, dan tujuan, ruang lingkup pekerjaan, e. Ruang lingkup pelaksanaan audit dan
wewenang dan tanggung jawab SKAI. hasil audit telah sesuai dengan ketentuan
b. SKAI merupakan unit/fungsi kerja yang yang berlaku yaitu PSAK, ketentuan
independen terhadap satuan kerja Bank Indonesia, ketentuan Otoritas Jasa
operasional (risk-taking unit) dan secara Keuangan dan ketentuan lainnya serta telah
struktural SKAI bertanggung jawab dan sesuai dengan ruang lingkup yang tertuang
memiliki jalur pelaporan administratif dalam Perjanjian Kerjasama.
langsung kepada Direktur Utama dan f. Hasil audit dan management letter yang
jalur pelaporan fungsional kepada Dewan dibuat oleh Akuntan Publik dan/atau KAP
Komisaris dan Komite Audit. telah menggambarkan permasalahan Bank
c. SKAI telah melakukan penilaian yang Bukopin yang signifikan secara menyeluruh
seimbang atas segala hal yang relevan dan dan komprehensif serta berkualitas baik.
tidak terpengaruh secara tidak semestinya Hasil audit dan management letter telah
oleh kepentingan pribadi atau pihak lain disampaikan oleh KAP ke Otoritas Jasa
dalam memberikan pertimbangan Keuangan secara tepat waktu.
d. SKAI telah memantau, menganalisis dan
melaporkan perkembangan tindak lanjut 8. Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem
perbaikan yang dilakukan oleh obyek audit Pengendalian Intern
(auditee). a. Bank Bukopin telah memiliki struktur
organisasi yang cukup memadai untuk
7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern mendukung penerapan manajemen
a. Penunjukan dan penugasan kepada Akuntan risiko dan pengendalian internal. Hal ini
Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik terlihat dari struktur fungsi manajemen
(KAP) telah memenuhi aspek-aspek yang risiko dan pengendalian internal yang
disyaratkan yaitu: kapasitas KAP, legalitas independen dari unit bisnis. Fungsi-fungsi
perjanjian kerja, ruang lingkup audit, manajemen risiko dan pengendalian internal
standar professional akuntan publik dan direpresentasikan antara lain melalui adanya
KAP melakukan komunikasi dengan Otoritas SKAI, SKMR, Komite Manajemen Risiko,
Jasa Keuangan. Komite Pemantau Risiko serta Satuan
b. RUPS Tahunan telah menyetujui untuk Kerja Kepatuhan.
mendelegasikan kewenangan penunjukan b. Bank Bukopin memiliki kebijakan
Akuntan Publik dan/atau KAP kepada Manajemen Risiko termasuk strategi dan
Dewan Komisaris untuk Laporan Keuangan kerangka Manajemen Risiko secara tertulis
Perseroan untuk Tahun Buku 2018 dan komprehensif termasuk limit risiko
berdasarkan kriteria atau batasan Akuntan secara keseluruhan dan per jenis risiko,
Publik dan/atau KAP sesuai ketentuan dengan memperhatikan tingkat risiko
yang berlaku dan memberikan kuasa dan yang diambil dan toleransi risiko terhadap
wewenang kecukupan permodalan.
c. kepada Dewan Komisaris untuk c. Satuan Kerja Manajemen Risiko telah
menetapkan honorarium dan persyaratan mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko
penunjukan Akuntan Publik dan/atau Kantor dan Strategi Manajemen Risiko paling
Akuntan Publik. kurang satu kali dalam satu tahun atau
d. Dalam pelaksanaan audit Akuntan Publik dalam frekuensi yang lebih sering dalam
dan/atau KAP telah mampu bekerja hal terdapat perubahan faktor-faktor yang
independen, memenuhi standar professional mempengaruhi kegiatan usaha Bank
secara signifikan.
d. Bank Bukopin telah memiliki kebijakan jumlah saham yang ditempatkan dan disetor
dan prosedur mengenai pengaturan dan yaitu sejumlah 11.651.908.748 (sebelas miliar
pengelolaan keamanan informasi yang enam ratus lima puluh satu juta sembilan
tertuang pada Pedoman Penyelenggaraan ratus delapan ribu tujuh ratus empat puluh
Teknologi Informasi. delapan) saham, sehingga jumlah Saham
e. Sebagai bentuk komitmen terhadap Kelas B yang akan diterbitkan sebanyak-
keamanan data nasabah yang berstandar banyaknya 4.660.763.499 (empat miliar
International, Bank Bukopin telah enam ratus enam puluh juta tujuh ratus
memperoleh sertifikat ISO27001:2013 enam puluh tiga ribu empat ratus sembilan
(Information Security Management System). puluh sembilan) saham dengan nilai
nominal Rp100,- (seratus rupiah) per saham.
11. Rencana Strategis Bank Atas rencana tersebut Bank bukopin telah
a. Bank Bukopin telah menyusun Rencana mendapatkan persetujuan Rapat Umum
Bisnis Bank secara realistis, komprehensif, Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
terukur (achievable) dengan memperhatikan tanggal 24 Oktober 2019.
prinsip kehati-hatian dan responsif terhadap d. Sebagai bentuk tanggung jawab pemegang
perubahan internal dan eksternal. saham terhadap rencana strategis
b. Dengan mempertimbangkan perkembangan Bank Bukopin dan berkomitmen untuk
bisnis maka Bank Bukopin memandang memperkuat permodalan Bank Bukopin
perlu untuk memperkuat proses antara lain tercermin dari hasil RUPS
pengendalian internal khususnya untuk Tahunan Tahun Buku 2018 tanggal 22 Mei
memastikan bahwa produk dan layanan 2019 yaitu menyetujui agar laba yang
Bank Bukopin secara keseluruhan telah diperoleh pada Tahun Buku 2018 seluruhnya
memenuhi standar kualitas umum yang dialokasikan sebagai laba ditahan
ditetapkan oleh Bank Bukopin. (retained earnings) untuk memperkuat
c. Pada tahun 2019 Bank Bukopin berencana permodalan Perseroan.
untuk melaksanakan Penawaran Umum e. Komisaris telah melaksanakan pengawasan
Terbatas V dengan memberikan Hak terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis
Memesan Efek Terlebih Dahulu, dengan Bank Bukopin.
menerbitkan Saham Kelas B sebanyak-
banyaknya 40% (empat puluh persen) dari
dan tantangan bisnis. Sistem informasi 2. Proses Tata Kelola (Governance Process)
tersebut diantaranya Sistem E-Flow, Sistem a. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung
Informasi Kredit Mikro (SIKM), BukiSys jawabnya sesuai kewenangannya, Direksi
(AS400), Internal Credit Risk Rating (ICRR), telah melaksanakan proses tata kelola sesuai
Risk Control Self Assessment (RCSA), AML- dengan prinsip GCG yaitu diantaranya:
Bukiweb, Internal Control System (ICS), i. Menyusun Rencana Bisnis Bank secara
Silverlake. komprehensif dengan memperhatikan
h. Dalam rangka mendukung perkembangan peluang bisnis dan kekuatan yang
bisnis Bank terkait kebutuhan time to dimiliki oleh Bank Bukopin serta
market atas aplikasi dan produk layanan melakukan identifikasi kelemahan dan
yang semakin meningkat dan diiringi ancaman yang ada.
dengan perkembangan organisasi bisnis ii. Dalam melakukan pengambilan
yang kompleks serta meningkatkan keputusan yang bersifat strategis
pengawasan terhadap anak perusahaan, diputuskan berdasarkan keputusan
maka pada Tahun 2019 Bank Bukopin Rapat Direksi yang dituangkan dalam
melakukan penyempurnaan Struktur notulen rapat dan didokumentasikan
Organisasi diantaranya menambahkan Divisi dengan baik. Implementasi atas
Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) III yang keputusan Rapat Direksi tersebut
membawahi Bagian Audit Perusahaan Anak, kemudian dituangkan dalam Surat
Bagian Audit Teknologi Sistem Informasi dan Keputusan dan/atau Surat Edaran
Bagian Pengendalian Mutu Audit. Selain itu, yang dijadikan sebagai dasar untuk
Bank Bukopin juga melakukan penyesuaian melaksanakan aktivitas bisnis dan
struktur unit kerja pada Divisi Strategi TI operasional Bank Bukopin.
& Aliansi Bisnis, Divisi Pengembangan TI, iii. Menindaklanjuti temuan dan
Divisi Dukungan & Operasi TI dan Divisi rekomendasi dari hasil pemeriksaan
Quality Assurance. SKAI, Audit Eksternal, dan pengawasan
i. Sehubungan dengan adanya perubahan otoritas yang berwenang, termasuk
peraturan eksternal dan/atau perubahan dengan menyusun action plan untuk
Anggaran Dasar Bank Bukopin menyangkut pencegahan dan penyelesaian
kewenangan Dewan Komisaris, maka pada permasalahan non compliance event.
Tahun 2019 Bank Bukopin telah melakukan iv. Melaksanakan tugas dan tanggung
penyempurnaan beberapa kebijakan bisnis jawab lainnya berdasarkan arahan,
dan kebijakan operasional. nasihat dan/atau rekomendasi dari
Selain itu, pada Tahun 2019 Direksi juga Dewan Komisaris dengan tetap
telah melakukan perubahan Visi, Misi dan mengacu pada ketentuan Anggaran
Budaya Perusahaan untuk dapat mendorong Dasar Perusahaan dan ketentuan
adanya perubahan yang signifikan dan perundang-undangan yang berlaku.
mendukung kinerja perusahaan serta b. Dewan Komisaris telah melaksanakan
meningkat citra perusahaan bagi seluruh proses pengawasan terhadap tugas dan
nasabah dan stakeholder. Adapun visi dan tanggung jawab Direksi antara lain dengan
misi perusahaan sebagai berikut: melakukan evaluasi dan monitoring kinerja
Visi : “Menjadi Lembaga Keuangan Pilihan keuangan secara berkala, melakukan
Utama di Indonesia” pembahasan kebijakan strategis Bank
Misi : “Memahami dan Memberi Solusi dan memastikan tindak lanjut atas
kepada Nasabah” temuan SKAI,tindak lanjut atas laporan
Budaya Perusahaan : Integrity, Competent, hasil pemeriksaan audit eksternal, hasil
Care, Accountable, Never Give Up (ICCAN) pengawasan otoritas yang berwenang
dan hal-hal yang berkaitan dengan
Kesimpulan
Penerapan good corporate governance Bank Bukopin secara umum
adalah Baik, sebagaimana tercermin dalam pemenuhan yang
memadai atas prinsip-prinsip good corporate governance. Kelemahan-
kelemahan yang dijumpai dalam penerapan good corporate
governance secara umum adalah kurang signifikan dan dapat
diselesaikan dengan tindakan normal oleh Manajemen Bank.
TANGGUNG
JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Perseroan berupaya untuk
memberikan kontribusi positif
kepada seluruh pemangku
kepentingan dengan menjalankan
pengembangan usaha yang selaras
dengan pengembangan masyarakat
dan lingkungan. Pengembangan
usaha yang dilakukan Perseroan
diselaraskan dengan upaya
perwujudan Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan.
TATA KELOLA TANGGUNG
JAWAB SOSIAL
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan/Corporate Social Responsibility (CSR) bagi Bank Bukopin
tidak semata-mata untuk memenuhi kepentingan pemegang saham, namun kegiatan CSR juga merupakan
tanggung jawab moral kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders). Lebih dari itu, Bank Bukopin
juga mendukung terwujudnya resolusi Perserikatan Bangsa Bangsa pada 21 Oktober 2015 lalu telah
menerbitkan resolusi mengenai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/
SDGs).
Bank Bukopin menyadari bahwa Bank memiliki kewajiban moral untuk memberikan manfaat, termasuk
memperbesar akses bagi masyarakat guna mencapai kondisi sosial, ekonomi, dan kualitas kehidupan yang
lebih baik. Untuk itu, Bank Bukopin berkomitmen dan bertanggung jawab dalam melaksanakan program
CSR untuk terus menjalankan keseimbangan antara pertumbuhan usaha dan manfaat yang dapat diberikan.
Selain itu, dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan, Bank Bukopin juga berkomitmen untuk
mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang menyelaraskan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan
hidup. Sistem keuangan bisa berperan dalam mencegah terjadinya praktik pendanaan atau investasi
pada kegiatan usaha yang menggunakan sumber daya secara berlebihan, yang akhirnya berdampak pada
kesenjangan sosial, dan mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup.
Bank Bukopin telah merumuskan Sustainability Banking Principles yaitu seluruh prinsip pengelolaan
aktivitas Perseroan dalam aspek-aspek: customer, business strategy, banking operations, risk management,
human capital, dan community development.
Pertumbuhan ekonomi
Penerapan berkelanjutan
keuangan dengan menyelaraskan
berkelanjutan pada kepentingan ekonomi,
Perseroan sosial, dan
lingkungan hidup
Selain melakukan pemetaan terhadap pemangku penting tersebut kemudian dijadikan dasar untuk
kepentingan yang terdampak dan berdampak menentukan prioritas dan menetapkan strategi yang
terhadap aktivitas Bank, melalui Focus Group akan dijalankan oleh manajemen.
Discussion (FGD) Bank Bukopin juga melakukan
pemetaan terkait isu dan risiko sosial, ekonomi, Isu dan risiko ekonomi, sosial dan lingkungan
dan lingkungan penting yang terkait dampak penting terkait dampak kegiatan Bank Bukopin
dari kegiatan Bank Bukopin. Isu dan risiko adalah sebagai berikut:
Isu Dampak
Isu Ekonomi
Nilai Ekonomi Langsung yang Dihasilkan dan Berdampak signifikan pada pemegang saham
Didistribusikan
Dampak Ekonomi Tidak Langsung Berdampak signifikan pada pemegang saham, nasabah, pemerintah dan
otoritas keuangan, organisasi bisnis, organisasi kemasyarakatan, mitra kerja,
masyarakat dan media.
Isu Sosial
Kepegawaian Berdampak signifikan pada pemerintah (regulator), serikat pekerja dan
karyawan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Berdampak signifikan pada karyawan
Pelatihan dan Pendidikan Berdampak signifikan pada karyawan
Masyarakat Lokal Berdampak signifikan pada pemangku kepentingan
Isu Lingkungan
Energi Berdampak signifikan pada keberlanjutan lingkungan
Air Berdampak signifikan pada keberlanjutan lingkungan
Secara umum, pelaksanaan program CSR Bank 3. Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang
Bukopin mengacu pada peraturan perundang- Penanaman Modal.
undangan yang berlaku, antara lain: 4. Undang-Undang No. 32 tahun 2009
1. Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Perseroan Terbatas, khususnya Pasal 1 ayat 3. Lingkungan Hidup.
2. Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang
Pasar Modal.
5. Peraturan Menteri Sosial RI No. 13 tahun 2012 1. Tata Kelola Tanggung Jawab Sosial.
tentangForum Tanggung Jawab Dunia Usaha 2. Hak Azasi Manusia.
dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial. 3. Ketenagakerjaan dan Kesehatan &
6. PP No. 47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Keselamatan Kerja.
Sosial dan Lingkungan. 4. Lingkungan Hidup.
7. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 51/ 5. Operasi yang Adil.
POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan 6. Pemenuhan Kepentingan Pelanggan.
Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, 7. Kemasyarakatan.
Emiten dan Perusahaan Publik.
Di samping program CSR yang dijalankan oleh
Namun, peraturan perundang-undangan tersebut di Perseroan, Bank Bukopin juga menjalankan
atas tidak secara spesifik menjelaskan bentuk dan kegiatan CSR lain yang dilakukan oleh Baitul Maal
lingkup kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan Karyawan Bank Bukopin. Organisasi Baitul Maal
yang dijalankan. Sebagai acuan dalam penerapan Karyawan Bukopin menjalankan kegiatan CSR yang
lingkup program CSR, Bank Bukopin mengacu pada dananya berasal dari zakat, infak dan sedekah dari
standar yang berlaku secara internasional, yaitu ISO karyawan Bank Bukopin dan Bank Bukopin Syariah.
26000 yang meliputi: Kegiatan ini sudah dijalankan sejak tahun 2002.
Penanggung jawab pengelolaan program CSR di Bank Bukopin berada pada Divisi Sekretariat Perusahaan
di bawah supervisi dari Direktur Kepatuhan. Dalam tataran operasional, pelaksanaan kegiatan CSR
dikoordinasikan oleh Unit Kerja Komunikasi Perusahaan. Pada implementasinya kegiatan tanggung jawab
sosial Perusahaan seringkali dilakukan melalui kerja sama dengan divisi lain, di antaranya Grup SDM,
kantor-kantor cabang, Baitul Maal Bukopin, Bukopin Club, Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bukopin,
Koperasi Karyawan Bukopin, Persatuan Istri Karyawan (PIKA) Bukopin, Dewan Kemakmuran Masjid,
ataupun institusi lain di luar Bank Bukopin.
Direktur Kepatuhan
Sekretaris Perusahaan
Sejak awal beroperasi Bank Bukopin telah aktif Pada tahun 2019, Bank Bukopin telah mengeluarkan
menjalankan fungsi tanggung jawab sosial bagi dana untuk pelaksanaan kegiatan CSR sebesar
masyarakat dan lingkungan. Bank Bukopin memiliki Rp1,94 miliar. Dana CSR tersebut terbagi
peran bagi masyarakat dan lingkungan melalui untuk Pendidikan, Pemberdayaan Masyarakat,
kepedulian terhadap isu sosial dan bencana alam. Keagamaan, Lingkungan Hidup, serta Bantuan
Seiring dengan perkembangan inovasi manajemen Bencana Alam. Pelaksanaan kegiatan CSR Bank
dan melihat kebutuhan masyarakat di bidang Bukopin juga terus berkembang sesuai dengan
kesejahteraan dan pendidikan, pada tahun 2006 kinerja perusahaan dan inovasi manajemen untuk
Bank Bukopin mendirikan yayasan pendidikan bagi terus memberikan kontribusi kepada masyarakat
masyakarat dengan taraf ekonomi kurang mampu, dan lingkungan sekitar.
dan anak-anak yatim-piatu.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERKAIT DENGAN KEGIATAN OPERASI YANG ADIL
Penerapan tanggung jawab terkait dengan Hak Asasi Manusia yang dilakukan pada Bank Bukopin tertuang
pada Perjanjian Kerja Bersama yang telah ditandatangani oleh Perseroan dan Serikat Pekerja. Perjanjian
Kerja Bersama tersebut telah disahkan oleh instansi yang berwenang di bidang ketenagakerjaan, sesuai
keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. KEP.115/
PHIJSK-PK/PKB/VII/2017 tanggal 26 Juli 2017 tentang pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama PT Bank
Bukopin Tbk.
TARGET KEGIATAN
Perseroan menargetkan prinsip-prinsip hak asasi manusia dengan baik. Dengan demikian akan terciptanya
lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif.
KEGIATAN
PENGAKUAN DAN JAMINAN BAGI SERIKAT PEGAWAI
Bank Bukopin menjamin hak karyawan untuk berserikat, berkumpul, dan menyampaikan pendapat.
Perseroan juga mendukung kegiatan pegawai dalam berserikat dengan membentuk organisasi Serikat
Pekerja (SP).
Bank Bukopin selalu berusaha menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan pekerja. Untuk itu,
Perseroan telah membentuk sebuah wadah bagi para Pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja PT
Bank Bukopin Tbk (SPBB). SPBB telah resmi terdaftar di kantor Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kota Administrasi Jakarta Selatan No. 757/SP/JS/VIII/2015 tanggal 11 Agustus 2015.
Selain pembentukan Serikat Pekerja, untuk Bagi Bank Bukopin, keberadaan serikat pekerja
menjalin keharmonisan Bank dan Serikat pekerja, sangatlah berarti, antara lain untuk menjembatani
disusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang dalam hal terjadi permasalahan antara karyawan
telah disahkan oleh Kementrian Ketenagakerjaan dengan manajemen, termasuk untuk memfasilitasi
RI Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan karyawan dalam mengemukakan usulan kepada
Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. manajemen dan manajemen Perseroan dapat
Kep.121/PHIJSK-PK/PKB/V/2019 tanggal 17 Mei 2019. memberikan umpan balik yang tepat kepada
Sebagai perwujudan kesepakatan yang tertuang karyawan.
dalam Perjanjian Kerja Bersama, Bank dan Serikat
Pekerja senantiasa melakukan rapat koordinasi Perseroan juga telah memiliki Perjanjian
rutin bulanan untuk membahas kebijakan-kebijakan Kerja Bersama (PKB) yang ditandatangi oleh
perusahaan terbaru. Perjanjian Kerja Bersama manajemen dan Serikat Pekerja. PKB tersebut
tersebut akan diperbaharui setiap 2 tahun dan akan diperbaharui setiap 2 (dua) tahun dan
akan dilakukan perundingan untuk menciptakan akan dilakukan perundingan untuk menciptakan
pembaruan Perjanjian Kerja Bersama pada pembaruan Perjanjian Kerja Bersama tersebut.
tahun 2019. Selain itu, Perseroan juga senantiasa melakukan
rapat koordinasi rutin bulanan dengan Serikat
Setelah adanya Perjanjian Kerja Bersama Pekerja untuk membahas kebijakan-kebijakan
(PKB) yang telah didaftarkan di Kementerian perusahaan terbaru.
Ketenagakerjaan RI dan mulai diimplementasikan
pada tanggal 29 Mei 2019 maka Manajemen Dengan terciptanya hubungan baik antara karyawan
Bank Bukopin akan selalu melakukan monitoring dan manajemen diharapkan masing-masing
atas pelaksanaan PKB serta me-review kebijakan pihak dapat memberikan kontribusi terbaik untuk
untuk menyelaraskan dengan perjanjian tersebut. kepentingan bersama Perseroan.
Mendekatkan edukasi secara intensif kepada
seluruh supervisi terkait pemeliharaan iklim kerja
yang kondusif juga menjadi perhatian perusahaan
di tahun 2019.
WAKTU KERJA
Bank Bukopin menerapkan peraturan waktu kerja sesuai pasal 77 Undang-Undang No. 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, yaitu 40 jam dalam 1 minggu.
Waktu kerja karyawan Bank Bukopin dapat dijelaskan pada tabel berikut:
Dengan ketentuan di atas, Bank Bukopin memastikan tidak terdapat praktik kerja paksa yang terjadi di
Perseroan karena pekerja memiliki waktu istirahat yang cukup. Dan sejak pertama kali berdiri hingga saat
ini tidak terdapat laporan kasus pekerja paksa di lingkungan kerja Bank Bukopin.
b. Cuti Ibadah Haji diberikan hanya kepada c. Perusahaan dapat memberikan cuti
karyawan dengan status karyawan tetap dan ekstra kepada karyawan yang menjalani
hanya diberikan kesempatan 1 (satu) kali kuliah dan akan menempuh ujian
selama menjadi karyawan Bank Bukopin. dengan kebijaksanaan dan ijin Pimpinan
Sedangkan untuk karyawan kontrak Perusahaan, sebanyak-banyaknya 3 (tiga)
ditetapkan sebagai cuti di luar tanggungan hari kerja dalam 1 (satu) tahun. Selebihnya
Perseroan, dengan pertimbangan diperhitungkan dengan hak cuti tahunan; di
bahwa pelaksanaan Ibadah Haji tersebut luar ketentuan cuti ekstra tersebut, apabila
memerlukan waktu yang cukup lama. karyawan memerlukan ijin khusus dapat
c. Bagi karyawan yang akan menunaikan diberikan sesuai dengan kebijaksanaan
Ibadah Haji yang kedua dan seterusnya, atasan dengan mempertimbangkan bentuk
ditetapkan sebagai cuti di luar tanggungan keperluannya serta kelancaran pekerjaan.
perusahaan atau karyawan yang 7. Cuti Karena Sakit
bersangkutan dapat menggunakan hak cuti a. Cuti karena sakit adalah libur yang diberikan
panjang. kepada karyawan oleh Perusahaan
d. Lama cuti Ibadah Haji disesuaikan dengan sehubungan dengan penyakit yang
kebutuhan riel jangka waktu pelaksanaan dideritanya sesuai dengan surat keterangan
Ibadah Haji karyawan yang bersangkutan. dari dokter/rumah sakit yang merawatnya;
5. Cuti Haid b. Selama karyawan menjalani cuti karena
a. Cuti haid adalah hak libur yang diberikan sakit, karyawan yang bersangkutan
kepada karyawati yang sedang haid dibayarkan gaji sesuai dengan ketentuan
sebanyak-banyaknya 2 (dua) hari. pembayaran gaji selama sakit;
b. Cuti haid diberikan kepada karyawan c. Apabila penyakit yang diderita karyawan/
(khusus karyawati) yang sedang haid ti sesuai dengan keterangan dokter yang
untuk hari pertama dan hari kedua. Cuti merawatnya dinyatakan belum sembuh
Haid diberikan berdasarkan adanya Surat setelah menjalani cuti selama 1 (satu) tahun,
Keterangan Dokter. kepada karyawan/ti yang bersangkutan
6. Cuti Ekstra dianjurkan untuk mengajukan cuti di luar
a. Cuti ekstra adalah ijin resmi tidak masuk tanggungan Perusahaan.
kerja yang diberikan oleh Perseroan dan 8. Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan
tidak diperhitungkan dengan hak cuti a. Cuti di luar tanggungan Perusahaan adalah
lainnya. cuti yang diberikan Perusahaan kepada
b. Cuti ekstra ini diberikan untuk keperluan- karyawan dalam waktu tertentu dengan tidak
keperluan yang karena sifatnya atau menerima gaji serta tunjangan-tunjangan
kondisi yang dalam keadaan terpaksa harus lainnya.
dilakukan adalah: b. Cuti di luar tanggungan Perusahaan
• Pernikahan Karyawan yang dapat diberikan kepada karyawan/ti untuk
bersangkutan 3 hari kerja; keperluan Study dan keperluan lainnya
• Resepsi pernikahan anak 2 hari kerja; yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan
• Pernikahan kakak/adik kandung 1 Perseroan maupun tugas Negara.
hari kerja; c. Karyawan yang berhak mendapat cuti di luar
• Kematian anggota keluarga karyawan tanggungan Perusahaan adalah karyawan
2 hari kerja (orang tua, kakak/adik/anak/ yang telah mempunyai masa kerja sebagai
mertua/menantu); karyawan tetap di Bank Bukopin sekurang-
• Persalinan isteri karyawan 2 hari kerja; kurangnya 2 (dua) tahun dan cuti di luar
• Khitanan/baptis anak kandung 2 hari tanggungan Perusahaan dapat diberikan
kerja; untuk jangka waktu paling lama 2 (dua)
• Kebanjiran/kebakaran 3 hari kerja. tahun.
CAPAIAN KEGIATAN
Seperti yang telah disampaikan pada bagian kegiatan tanggung jawab sosial terkait dengan Hak Asasi
Manusia, maka penekanan isu HAM adalah pada isu ketenagakerjaan. Atas penerapan tanggung jawab
sosial terkait dengan HAM, produktivitas Bank Bukopin mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp40,4 juta
per karyawan pada tahun 2019 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp34,2 juta per karyawan.
KEGIATAN
KEGIATAN PEMBERIAN KREDIT antara lain dilakukan penggunaan peralatan kerja
RAMAH LINGKUNGAN dengan daya konsumsi listrik lebih rendah, serta
melakukan efisiensi pemakaian penerangan di
Sebagai salah satu penerapan keuangan lingkungan kantor.
berkelanjutan, Perseroan telah memiliki beberapa
kebijakan terkait dengan aspek lingkungan hidup, Upaya lain untuk menghemat listrik, Perseroan
baik dalam pengembangan produk/jasa keuangan melalui kebijakan pengelolaan gedung terhadap
maupun kebijakan yang terkait dengan pelestarian penggunaan listrik untuk penerangan dan AC
lingkungan hidup lainnya. Yang melekat pada ditetapkan 8 (delapan) jam selama jam operasional
kebijakan penyaluran kredit yang dimiliki Bukopin. untuk ruang kerja, sedangkan penggunaan listrik
untuk penerangan dan AC pada ATM dan Server
Kebijakan tersebut menyatakan bahwa Perseroan dilakukan selama 24 (dua puluh empat) jam 7
mensyaratkan dokumen hasil studi AMDAL (Analisa (tujuh) hari penuh. Sama seperti listrik, pasokan air
Mengenai Dampak Lingkungan) dari nasabah, bersih juga kian terbatas. Sebab itu, Bank Bukopin
khususnya untuk pembiayaan dan investasi juga berkomitmen untuk melakukan penghematan.
proyek-proyek pembangunan yang berpotensi Hal itu, antara lain, ditempuh dengan melakukan
merusak lingkungan hidup. Perseroan secara tegas sosialisasi penghematan terhadap penggunaan
menyatakan bahwa tidak akan membiayai usaha sumber daya air di lingkungan kantor, serta
nasabah yang merusak lingkungan. melakukan pengecekan secara rutin instalasi air
sehingga dengan cepat diketahui dan dilakukan
Kebijakan Perseroan terkait pengelolaan dan perbaikan apabila ada kebocoran.
perlindungan lingkungan hidup diwujudkan
dalam bentuk himbauan, maklumat dan Peraturan Dengan berbagai upaya tersebut, tahun 2019
Perusahaan dalam rangka meminimalisir dampak penggunaan listrik di Kantor Pusat Bank Bukopin
operasional Perseroan terhadap lingkungan mengalami penurunan menjadi 3.689.960 kWh dari
hidup. Selain itu, Perseroan juga menyadari 3.911.200 kWh di tahun 2018.
bahwa perbankan dapat mempengaruhi kegiatan
pelestarian lingkungan secara signifikan. EFISIENSI PENGGUNAAN KERTAS
Selain itu, sebagai bagian dari pelaksanaan POJK Sejak tahun 1998 melalui Surat Edaran Direksi No.
No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan SE/066/DIR/VI/1998 tanggal 1 Juni 1998 tentang
Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Ketentuan dan Prosedur Sistem Memorandum
Emiten dan Perusahaan Publik, Bank Bukopin juga Elektronik Perseroan telah mengimplementasikan
menyalurkan kredit ke sektor agrobisnis yang pada Aplikasi Sistem Memorandum Elektronik
akhir tahun 2019 mencapai Rp1,4 triliun. (SME) untuk mengurangi konsumsi kertas
(paperless) dalam kegiatan operasional. Dalam
KEGIATAN PENGHEMATAN ENERGI perkembangannya, penggunaan Aplikasi SME
DAN PENGURANGAN EMISI telah diperbaharui/digantikan dengan Aplikasi
Bukopin Office Communication (BOC). Hal ini
Dalam operasionalnya, Bank Bukopin sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 0292
memanfaatkan energi listrik dan bahan bakar tertanggal 20 Februari 2017 tentang Bukopin
minyak untuk kendaraan operasional. Oleh Office Communication (BOC). Penggunaan
karena keberadaan bahan bakar minyak yang aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan
semakin terbatas, upaya penghematan listrik efisiensi, memudahkan tata kelola persuratan
menjadi penting untuk dilakukan Perseroan yakni di internal Perseroan dan mengoptimalkan
pemanfaatan teknologi dalam memasuki era Merah, tempat sampah B3 (Bahan Berbahaya
paperless correspondence. dan Beracun). Tempat sampah berwarna merah
menampung khusus sampah B3 atau sampah
Tahun 2019, Bank Bukopin menggunakan kertas dengan Bahan Berbahaya dan Beracun. Yang
HVS A4 sebanyak 10.805 rim, jumlah tersebut termasuk dalam kategori ini adalah pecahan kaca,
mengalami penurunan dibandingkan tahun bahan-bahan kimia, dan benda berbahaya lainnya.
sebelumnya sebanyak 10.855 rim. Dengan memilah sampah B3 ke kategorinya
diharapkan dapat meminimalisir/menghilangkan
PENGELOLAAN LIMBAH risiko bahaya bagi petugas orange atau masyarakat.
Kegiatan operasional Bank Bukopin menghasilkan Kepedulian Bank Bukopin terhadap lingkungan
limbah, baik limbah padat dan maupun limbah cair. dalam pengelolaan limbah diwujudkan melalui
Namun, sebagian besar limbah yang dihasilkan praktik dan operasional perbankan yang ramah
Bank merupakan limbah domestik. Limbah yang lingkungan. Selain menerapkan prinsip 3R (Reuse,
dihasilkan dari kegiatan perkantoran Bank Bukopin Reduce dan Recycle), kami berupaya sebaik
dipilah menggunakan wadah tempat sampah. mungkin untuk mengelola penggunaan energi
Merujuk pada Undang-Undang Nomor 18 tahun listrik, bahan bakar minyak (BBM), air, limbah, dan
2008 tentang Pengelolaan Sampah, Bank Bukopin sebagainya.
menyediakan 3 (tiga) jenis tempat sampah di setiap
Kantor Operasional untuk menampung limbah Bank Bukopin bertekad kuat untuk membangun
perkantoran dibuang pada tempat pembuangan kepedulian terhadap lingkungan karena menyadari
akhir. Ketiga jenis tempat sampah tersebut bahwa kelestarian lingkungan merupakan tugas dan
dibedakan berdasarkan warna, yaitu: tanggung jawab bersama, termasuk bagi korporasi
seperti Bank Bukopin. Komitmen tersebut sekaligus
Hijau, tempat sampah organik. Untuk tempat merupakan kepatuhan Perseroan terhadap amanat
sampah yang berwarna hijau, artinya hanya Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang
sampah-sampah organik yang dapat dibuang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
ke tempat tersebut. Sampah organik mencakup
sampah-sampah alami seperti dedaunan, ranting Untuk mengetahui kualitas air limbah yang
pohon, dan sisa makanan. Sampah organik dihasilkan Gedung Pusat, Bukopin secara berkala
mudah terurai di alam. Selain itu sampah organik melakukan pengecekan kandungan air limbah, baik
juga dapat bermanfaat untuk bahan pembuatan sebelum dan setelah air limbah tersebut dibuang
pupuk kompos. ke badan air. Hasil pengecekan air limbah yang
dilakukan oleh UPT Laboratorium Lingkungan
Kuning, tempat sampah anorganik. Sampah Hidup Daerah, Dinas Lingkungan Hidup, Pemda DKI
anorganik harus dibuang ke tempat sampah yang Jakarta, selama tahun 2019 menunjukkan bahwa
berwarna kuning. Contohnya adalah plastik, kaleng, berbagai parameter air limbah yang dibuang
styrofoam, dan sebagainya. Berbeda dengan ke Badan Air Penerima yaitu Sungai Ciliwung
sampah organik, bahan anorganik yang rata-rata masih berada di bawah kadar maksimum yang
merupakan benda yang diciptakan oleh mesin diperbolehkan oleh Kementerian Lingkungan
sangat sulit terurai. Bahkan sampah seperti plastik Hidup RI. Tabel berikut adalah contoh hasil
baru dapat terurai di tanah selama ratusan tahun, pengujian tersebut:
dan sebelum terurai plastik tersebut dapat turut
merusak lingkungan. Oleh karena itu, sampah
anorganik harus dipisahkan dari jenis sampah
lainnya dan didaur ulang.
Contoh Hasil Uji Laboratorium Air Limbah Kantor Pusat Bank Bukopin
EMISI
Emisi gas rumah kaca merupakan penyebab terjadinya pemanasan global. Salah satu sumber emisi, antara
lain, dari penggunaan BBM untuk kendaraan bermotor. Untuk itu, Bank Bukopin turut berupaya mengurangi
sumbangan emisi gas rumah kaca dengan melakukan pembatasan usia mobil, yaitu maksimal lima tahun
sehingga emisi gas buangnya di bawah ambang batas.
Mobil operasional Bank Bukopin merupakan mobil sewa dari pihak ketiga. Sesuai dengan pembatasan usia
mobil, pada tahun 2019, jumlah mobil operasional yang diremajakan sebanyak 39 dari total 180 kendaraan
operasional (21,67%) untuk operasional Jadetabek, Kepala Divisi, dan General Manager. Sedangkan untuk
peremajaan mobil operasional kantor cabang di luar Jadetabek, Perseroan belum memiliki data sehingga
belum bisa disampaikan pada Laporan ini. Upaya lain untuk menekan emisi udara dilakukan melalui
penggunaan bahan bakar beroktan tinggi untuk mobil operasional Perseroan.
2. GM (General Manager) 9 16
TOTAL 39 180
Untuk mengurangi emisi bahan perusak ozon, Perseroan melakukan kebijakan penggunaan refrigeran (zat
pendingin) ramah lingkungan untuk mesin pengatur suhu ruangan (air conditioner), seperti R-32. Selain
lebih ramah lingkungan, refrigeran tersebut juga mampu menekan penggunaan listrik. Sementara itu,
sebagai lembaga jasa keuangan, Bank Bukopin tidak memproduksi, mengekspor atau mengimpor zat yang
termasuk dalam Bahan Perusak Ozon.
Dalam upaya mengurangi pemanasan global, Bank Bukopin ikut menggiatkan penanaman pohon,
penghijauan atau pembuatan taman. Berkaitan dengan keanekaragaman hayati, selama ini Perseroan tidak
memiliki atau menyewa lokasi operasional yang berada atau berdekatan dengan kawasan lindung dengan
nilai keanekaragaman hayati tinggi. Dengan demikian, tidak ada dampak yang signifikan antara kegiatan
operasional Perseroan dengan kemungkinan terganggunya kawasan lindung atau kawasan yang memiliki
keanekaragaman hayati tinggi.
DAMPAK KUANTITATIF
Berbagai upaya yang dilakukan Bank Bukopin yang terkait dengan lingkungan hidup telah memberikan
dampak yang cukup baik, salah satunya adalah turunnya jumlah tagihan listrik di Kantor Pusat menjadi
Rp4,14 miliar, dari tahun sebelumnya sebesar Rp4,42 miliar.
PELAKSANAAN KEGIATAN
KETENAGAKERJAAN sebanyak 5.067 orang dengan komposisi 3.004
karyawan laki-laki dan 2.063 karyawan perempuan.
Kesetaraan Gender dan Kesempatan Di luar itu, terdapat karyawan yang resign pada
Kerja Desember 2019 sebanyak 53 orang, karyawan
Bank Bukopin memberikan kesempatan yang sama peserta program Magang Bina Bukopin, serta
bagi semua orang, baik pria maupun wanita, tanpa Komisaris dan Direksi.
memandang perbedaan etnik, agama, ras, kelas,
gender, ataupun kondisi fisik untuk mengikuti Dari komposisi tersebut, terlihat adanya
program rekrutmen pekerja. Hingga akhir tahun perimbangan yang cukup baik antara karyawan laki-
2019, Jumlah karyawan Bank Bukopin adalah laki dan perempuan di Bank Bukopin.
Remunerasi
Perseroan menerapkan kebijakan sistem remunerasi dengan berpedoman pada Filosofi kompensasi
Perseroan yaitu Pay for Position, Pay for Person dan Pay for Performance. Perseroan juga selalu
memastikan telah mentaati seluruh aturan yang berlaku yang terkait dengan sistem remunerasi. Terkait
dengan remunerasi, Perseroan senantiasa berupaya agar tidak terjadi gap remunerasi terlalu tinggi. Rasio
gaji tertinggi dan terendah selama 2018 adalah sebagai berikut:
Uraian Rasio
Gaji karyawan tertinggi dan terendah 17,84: 1
Gaji Direksi tertinggi dan terendah 1,39: 1
Gaji Komisaris tertinggi dan terendah 1,39: 1
Gaji Direksi tertinggi dan karyawan tertinggi 3,92: 1
Sepanjang tahun 2019, turnover pegawai tercatat sebanyak 624 orang atau tingkat turnover sebesar 12,31%
dari keseluruhan pegawai.
No. Tahun Pegawai Resign Jumlah Pegawai Tingkat Turnover Pegawai (%)
1. 2019 624 5.067 12,31%
2. 2018 559 5.195 10,32%
3. 2017 412 5.638 7,09%
4. 2016 403 5.978 6,54%
Cabang Mataram, Cabang Jember, Cabang Uraian lebih rinci mengenai kesehatan dan
Lampung dan Cabang Padang. Selama tahun 2019 keselamatan kerja tercakup juga disampaikan dalam
fasilitas tersebut telah dimanfaatkan secara optimal Perjanjian Kerja Bersama, Bab XV tentang Jaminan
oleh karyawan, pensiunan karyawan, dan anggota Kesehatan. Di dalamnya, antara lain, mengatur
keluarga yang membutuhkan. tentang perawatan umum (rawat jalan), perawatan
rumah sakit (rawat inap), perawatan gigi, perawatan
Komitmen Bank Bukopin untuk mewujudkan mata, dan perawatan melahirkan anak.
lingkungan kerja yang sehat dan aman membawa
hasil dengan tidak adanya karyawan yang Program Jaminan Kecelakaan Kerja
mengalami cidera ringan, sedang, berat, apalagi Perseroan telah mengikutsertakan seluruh
kematian, akibat pekerjaan yang dijalaninya. Selain karyawannya dalam program Jaminan Kecelakaan
itu, juga tidak ada laporan mengenai karyawan yang Kerja (JKK) dari BPJS Ketenagakerjaan dengan
terkena penyakit atau berisiko terkena penyakit pembayaran iuran oleh Perusahaan yang
tertentu yang terkait dengan pekerjaannya sehari- besarannya sesuai dengan ketentuan.
hari.
Sosialisasi Keselamatan Kerja
Sebagai salah satu langkah pencegahan kecelakaan
kerja di ruangan kantor, Perseroan senantiasa
memberikan sosialisasi terkait penggunaan
peralatan kerja secara aman, misalnya:
penggunaan peralatan listrik yang standar, selalu
mematikan komputer dan alat listrik lain apabila
tidak dipergunakan.
DAMPAK KEGIATAN
Dampak dari serangkaian pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial terkait dengan ketenagakerjaan,
kesehatan dan keselamatan kerja yang dilaksanakan oleh Perseroan dapat dilihat dari meningkatnya
pencapaian laba bersih Bank Bukopin (bank only) yaitu dari Rp177.878 juta pada tahun 2018 menjadi
Rp204.752 juta pada tahun 2019.
KEGIATAN
PUSAT LAYANAN NASABAH
Bank Bukopin menyediakan pusat layanan nasabah melalui layanan Call Center Halo Bukopin 14005 yang
memberikan layanan 24 (dua puluh empat) jam 7 (tujuh) hari dan melalui email di alamat customercare@
bukopin.co.id. Nasabah dapat menghubungi layanan call center untuk memperoleh informasi produk dan
layanan serta menyampaikan pengaduan terkait produk dan layanan yang ditawarkan Bank. Selain itu,
untuk memperoleh informasi produk dan layanan serta menyampaikan pengaduan juga dapat dilakukan
nasabah dengan datang langsung menemui customer service di Kantor Cabang Bank Bukopin terdekat.
Customer
Customer Service/Call CTS Customer Care Unit Kerja
Center
Start
Ya
Nasabah melakukan CS/Call Center Monitoring data Menerima dan melakukan
Data/Informasi Perlu
pengaduan/ input data pada permohonan dan proses penyelesaian
disimpan eskalasi?
permohonan via CS/ CTS pengaduan permasalahan
Call Center Tidak
Data
Menerima Nomor Lengkap
Tiket Permasalahan
Tidak
Ya
Data/Informasi
disimpan
Proses penyelesaian
CS/Call Center pengaduan dan
melakukan permohonan
koreksi data
Data/Informasi
disimpan
Menerima jawaban
penyelesaian melalui
CS/Call Center
Sejak tahun 2006 Bank Bukopin telah menggunakan sistem aplikasi internal, monitoring penyelesaian
aplikasi Complaint Tracking System untuk mencatat pengaduan nasabah dapat dilakukan secara
permohonan dan pengaduan nasabah yang masuk berkesinambungan dan dapat memastikan
melalui berbagai akses yang dapat dijangkau oleh pencapaian SLA penyelesaian pengaduan nasabah
nasabah (email dan Halo Bukopin 14005). Melalui sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
aplikasi tersebut secara sistem pengaduan nasabah
kemudian dieskalasi kepada unit terkait untuk dapat Sepanjang tahun 2019, terdapat 10170 komplain
segera ditindaklanjuti sesuai dengan Service Level nasabah yang dilakukan melalui call center Bank
Agreement (SLA) yang ditetapkan. Bukopin. Dari jumlah tersebut 99% berkaiatan
dengan layanan elektronik channel. Dari jumlah
Penanganan pengaduan nasabah dilaksanakan komplain yang masuk 99% telah diselesaikan sesuai
dengan mengacu kepada prosedur serta SLA SLA. Namun demikian, masih terdapat 132 yang
yang telah ditetapkan. Dengan penggunaan masih dalam proses terkait dispute transaction.
kerjasama dengan beberapa Sekolah Dasar Negeri (SDN). Kerjasama ini bertujuan untuk mengatur
keuangan bagi pelajar dan memaksimalkan manfaat menabung agar menjadi sebuah keuntungan masa
depan bagi para pelajar melalui produk berupa Tabungan Simpanan Pelajar (SIMPEL).
Kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan merupakan salah satu kunci untuk memelihara
stabilitas pada sistem perbankan. Kepercayaan tersebut lahir apabila ada kepastian hukum dalam
pengaturan, pengawas bank, dan penjaminan simpanan nasabah bank. Merespon hal tersebut, kebijakan
yang dijalankan oleh Perseroan adalah Customer intimacy. Customer intimacy merupakan salah satu
aspek yang menunjang penciptaan loyalitas nasabah. Salah satu inisiatif yang dirancang Perseroan untuk
menciptakan hal tersebut adalah dengan meluncurkan program "Happy for Customer".
Program "Happy for Customer" merupakan program yang dikemas khusus untuk memberikan kesan
tersendiri pada setiap nasabah. Dalam realisasinya, seluruh Frontliner diperkenankan membuat suasana
yang berbeda dan pelayanan yang istimewa dengan menyediakan snack dan gift menarik bagi para
nasabahnya. Para manajemen juga secara aktif mendekatkan diri dengan nasabah agar mereka merasa
menjadi bagian penting dari kesuksesan bisnis Perseroan.
Bank Bukopin secara berkala melakukan survei kepuasan pelanggan untuk mengetahui seberapa jauh
pelanggan merasakan puas dengan layanan yang diberikan Bank Bukopin. Pengukuran tingkat kepuasan
nasabah senantiasa dilakukan melalui mekanisme survei oleh internal (Divisi Pelayanan) dilakukan oleh
frontliner dengan frekuensi 2 (dua) kali dalam sebulan dengan metode Net Promoter Score (NPS).
Tahun 2019, survei dilakukan di Kantor Pusat dan 43 Kantor Cabang di seluruh Indonesia dengan total
responden sebanyak 3.330 nasabah, hasil survei menunjukkan 64,95% nasabah telah merasa sangat puas
terhadap layanan yang diberikan oleh customer service. Adapun hasil survei secara lebih rinci dapat dilihat
pada tabel berikut:
2019 2018
No. Tingkat Kepuasan Jumlah Jumlah
% %
Nasabah Nasabah
1. Sangat Puas 2.163 64,95 4.823 58,51
2. Puas 1.083 32,52 3.218 39,04
3. Kurang Puas 46 1,38 156 1,89
4. Tidak Puas 14 0,42 26 0,32
5. Sangat Tidak Puas 24 0,72 20 0,24
6. Blank 0 0 0 0
Jumlah 3.330 100,0% 8.243 100,00
KEBIJAKAN
Bank Bukopin memiliki komitmen untuk bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan masyarakat,
dapat memberdayakan masyarakat secara keagamaan, dan sosial.
berkesinambungan. Komitmen ini diwujudkan
melalui kebijakan Tanggung Jawab Sosial Kelima pilar kegiatan tersebut sejalan dengan
Perusahaan/Corporate Social Responsibility konsep Good Corporate Citizen yang dikembangkan
(CSR). Berdasarkan kebijakan tersebut, Perseroan Perseroan. Perseroan juga sangat menyadari
menyusun program dan melaksanakan kegiatan bahwa keberadaan Perseroan merupakan bagian
CSR yang dapat memberikan dampak positif dari masyarakat, selain itu pertumbuhan usaha
untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan yang diraih Perseroan juga tak lepas dari peran
masyarakat, khususnya di wilayah di mana serta masyarakat. Untuk itu, Perseroan pun
Bank beroperasi. memberikan perhatian yang sangat besar terhadap
pengembangan sosial kemasyarakatan yang
Perseroan merealisasikan program pengembangan diwujudkan dalam berbagai kegiatan CSR yang
masyarakat melalui pelaksanaan Program CSR berkaitan dengan sosial budaya masyarakat.
yang berfokus pada 5 (lima) pilar kegiatan, yakni
Selain Magang, Perseroan juga memberikan Selama tahun 2019 penggunaan dana untuk
akses terhadap Mahasiswa untuk melakukan kegiatan CSR di bidang Keagamaan sebesar
penelitian dan pengambilan data guna Rp847.000.000.
kebutuhan karya tulis ilmiah, seperti Skripsi
dan Tesis. BIDANG SOSIAL KEMASYARAKATAN
Selama tahun 2019, penggunaan dana untuk Perseroan juga aktif dalam menyelenggarakan
kegiatan CSR di bidang pendidikan sebesar kegiatan CSR khususnya ruang lingkup sosial
Rp266.000.000. dan masyarakat di sekitar Kantor Pusat.
Penyelenggaraan tersebut berupa bantuan dana
yang digunakan untuk masyarakat kelurahan Cikoko
BIDANG KEAGAMAAN dalam menyelenggarakan kegiatan HUT RI setiap
tahunnya, penyelenggaraan musyawarah dalam
Bentuk kegiatan CSR dalam bidang keagamaan, perencanaan pembangunan lingkungan antar
yang telah dilaksanakan oleh Perseroan sepanjang warga, dan pemberdayaan masyarakat.
tahun 2019 antara lain dalam bentuk bantuan untuk
kegiatan qurban, pengajian, perayaan Hari Besar Selama tahun 2019 penggunaan dana untuk
Islam pembangunan sarana ibadah, dan santunan kegiatan CSR di bidang Sosial Kemasyarakatan
Yatim-Piatu. sebesar Rp762.985.000.
Bank Bukopin berperan aktif dalam tanggap darurat bencana alam yang terjadi di Indonesia. Pada tahun
2019 Bank Bukopin berinisiatif melakukan penanggulangan bencana alam banjir yang melanda DKI Jakarta
pada Januari 2020. Pada tanggal 24 November 2019 Bank Bukopin secara aktif melibatkan karyawan dan
masyarakat sekitar di lingkungan kantor untuk melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan dan saluran air
sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekaligus penanggulangan bencana alam banjir.
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah: Karyawan Bank Bukopin, masyarakat setempat,
Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan, dan Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan.
Selama tahun 2019 penggunaan dana untuk kegiatan CSR di bidang Bencana Alam sebesar Rp59.200.000.
3. 15 Maret 2019 Santunan Anak Yatim-Piatu sekaligus Perayaan Maulid Nabi, Parung
8. 23 April 2019 CSR Pendidikan berupa Beasiswa di STEI K.H. Bahaudin Mudhary
9. 29 April 2019 Bantuan Renovasi Musholla Al-Hikmah Kebon Nanas, Jakarta Timur
10. 29 April 2019 Donasi untuk Renovasi Mushollah Nurul Salam RT. 07 Kelurahan Rempoa, Ciputat Timur
11. 29 April 2019 Bantuan Kegiatan Senam Lansia Posyandu "Mawar Merah V", Cikoko, Jakarta Selatan
12. 24 Mei 2019 Kegiatan Santunan Yatim Piatu Univ. Azzahra, Kampung Melayu, Jakarta Timur
14. 24 Mei 2019 Santunan Yatim-Piatu piatu Kegiatan Konsorsium Pesantren Indonesia
15. 28 Juni 2019 Donasi Pembangunan dan Pengembangan Mushola Al Ikhlas, Jagakarsa
16. 14 Agustus 2019 Bantuan Biaya Operasional Santri Pondok Pesantren Darus Saadah
19. 24 September 2019 Pembangunan Perpustakaan untuk Warga Sekitar Sentul, Kolaborasi dengan KB Kookmin Bank
20. 15 Oktober 2019 Kegiatan Literasi Keuangan dan Laku Pandai di Klungkung, Bali
21. 06 November 2019 Bantuan Santunan Anak Yatim & Dhuafa di Wilayah Tebet
22. 07 November 2019 Bantuan Air Bersih untuk Masyarakat Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta
23. 20 November 2019 Kegiatan Reboisasi di Wilayah Sekitar Kantor Cabang Pembantu Cinere
24. 22 November 19 Penyelenggaraan Kegiatan Bersih-Bersih Jakarta Selatan (Cikoko, Pengadegan, Kalibata)
25. 25 November 2019 Donasi untuk Pembangunan Masjid Al-Jammah Baitul, Yogyakarta
26. 29 November 2019 Kegiatan CSR & Laku Pandai Nasional
27. 19 December 2019 Kegiatan Khitanan Ceria untuk Anak Karyawan dan Warga Sekitar Kantor Pusat
KEBIJAKAN
Bank Bukopin telah melakukan standarisasi pelaksanaan operasional
Pengadaan Barang dan Jasa di seluruh kantor operasional, yaitu Surat
Edaran No. SE/161/DIR/VIII/2018 tentang Pedoman Kegiatan Operasi
Pengadaan Barang dan Jasa, dan ketentuan kegiatan Operasi Pengadaan
Barang dan Jasa yang merujuk pada No. 04-04/KTN/2010, serta petunjuk
pelaksanaan berdasarkan pada No. 04-04/JLK/2010 pada tanggal 8
September 2010. Kemudian diperbaharui keseluruhan pada kebijakan
mengenai Pengadaan Barang dan Jasa, pada tanggal 29 November 2017
sesuai dengan No. 04/004/BKP/DOPS, serta diperbaharui kembali pada
tanggal 30 Agustus 2018.
TARGET KEGIATAN
Bank Bukopin menargetkan dalam setiap proses pengadaan barang dan
jasa telah menerapkan prinsip-prinsip dasar pelaksanaan meliputi: efektif,
efisien, transparan, adil dan tidak diskiriminatif, akuntabel, tanggung
jawab dan independen.
Supervisor Manager
Operator Manager KaDiv
Cabang/ Cabang/ Pelaksana DMAS Vendor Keu
Cabang DMAS DMAS
Divisi Divisi
Start 1
Masukan
Data Analisa usulan
usulan
E-Catalog pengadaan
pengadaan
Approval
limit Tidak
Sesuai manager?
anggaran 2
Approval
Ya limit
Usulan ke level manager?
Direksi
Masukan data
pendukung
Setuju?
Setuju?
Tidak Lelang?
Tidak Tidak
3 2
Tidak
1 Selesai 4
Tidak
Tidak Selesai Selesai
Batalkan Batalkan
permintaan? permintaan?
Rekam Barang PO
dan Harga Proses PO
(E-Catalog)
Ya Ya
Proses/Monitor DO
Penerimaan
Selesai Selesai
Selesai
Proses/Monitor
Pengiriman
Penerimaan
Invoice
UA +
UA
Proses Invoice Invoice
Selesai
Aanwizing DOKUMEN:
-Daftar Hadir
-Notulen
Rekapitulasi
Dokumen Penawaran
Penawaran Proses Dokumen Penawaran
Rekapitulasi
Proses Lelang/Bidding Scoring
Dokumen
Negosiasi dan Verifikasi Negosiasi
Rekomendasi
Proses Rekomendasi Pemenang
Pemenang
MEMO
Persetujuan
DOKUMEN: Biaya
-SPK
-Pemberitahuan Penentuan Pemenang Tender
Menang/Kalah
Proses pengadaan barang dan jasa dilakukan oleh Divisi Manajemen Aset dan Pengadaan. Divisi tersebut
juga telah melakukan pemeliharaan rekanan terkait pengadaan barang dan jasa, hanya pemasok yang
masuk kualifikasi yang baik pada setiap tahunnya. Vendor tersebut dimasukkan dalam Data Vendor
Rekanan Bank.
Selama tahun 2019, jumlah rekanan vendor Perseroan sebanyak 8 rekanan, menurun dibandingkan tahun
2018 sebanyak 35 rekanan. Penurunan tersebut dilandasi atas hasil evaluasi rekanan atau vendor yang layak
sesuai dengan kriteria internal.
Selain itu, Bank Bukopin pada setiap periode semester melakukan evaluasi vendor, apakah masih layak
untuk bekerjasama atau tidak. Adapun kriteria evaluasi rekanan yang dilaksanakan oleh Bank Bukopin
disampaikan di bawah ini:
Penjelasan Kriteria
Sangat Baik/Sangat
No. Kondisi Baik/Layak (3) Tidak Baik/Tidak Layak (1)
Layak (5)
1. Muti Produk/ Tidak ada komplain atau tidak Hanya terdapat 1 (satu) kali Terdapat lebih dari 1 (satu) kali
Jasa ada reject dari jumlah total complain atau ditemukan reject complain atau reject lebih 1%
pengiriman/pekerjaan kurang dari 1% dari jumlah total jumlah total pengiriman
pengiriman/pekerjaan
2. Harga Mendapat potongan harga Sesuai harga pasar Di atas harga pasar
3. Waktu Kirim/ Pengiriman/Serah Terima Tidak ada keterlambatan Terjadi keterlambatan
Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan pengiriman/serah terima pengiriman/serah terima
lebih awal dari waktu yang pekerjaan pekerjaan
ditentukan
4. Jumlah Kirim/ Dikirim/dikerjakan sesuai Hanya terjadi 1 (satu) kali Terjadi lebih dari 1 (satu) kali
Kesesuaian permintaan perubahan jumlah perubahan jumlah
Progres
5. Dokumentasi Dokumen pendukung dari Terdapat 1 (satu) dokumen Terdapat lebih dari 1 (satu)
pengiriman barang/hasil pendukung dari pengiriman dokumen pendukung dari
pekerjaan dan penagihan barang/hasil pekerjaan dan saat pengiriman barang/hasil
lengkap dan jelas penagihan tidak lengkap dan tidak pekerjaan dan saat penagihan
jelas tidak lengkap dan jelas
6. Purnajual/Masa Respon cepat Respon lambat Tidak ada respon
Pemeliharaan
Bank Bukopin meyakini dengan proses evaluasi tersebut, akan memperoleh vendor rekanan/pemasok
yang memiliki kualitas baik, dari legalitas perusahaan serta barang yang akan dipasok, sehingga dapat
lebih efisien atas kebutuhan barang dan jasa bagi operasional Bank. Pada tahun 2019 jumlah vendor yang
mendaftar dalam program pengadaan di Bank Bukopin sebanyak 15 vendor, namun hanya 8 vendor di
antaranya yang memenuhi kriteria layak berdasarkan hasil evaluasi.
Laporan Posisi Keuangan Entitas Induk Lampiran 1/ Statements of Financial Position Parent Entity
Attachment 1
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Lampiran 2/ Statements of Profit or Loss and Other
Komprehensif Lain Entitas Induk Attachment 2 Comprehensive Income Parent Entity
Laporan Arus Kas Entitas Induk Lampiran 4/ Statements of Cash Flows Parent Entity
Attachment 4
551
552
553
554
555
PT BANK BUKOPIN TBK PT BANK BUKOPIN TBK
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF
KONSOLIDASIAN FINANCIAL POSITION
Per 31 Desember 2019 dan 2018 As of December 31, 2019 and 2018
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in million Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
31 Desember/
December 31,
Catatan/
2019 2018
Notes
Rp Rp
ASET ASSETS
Kas 3, 45, 49 836,192 816,250 Cash
Current accounts with
Giro pada Bank Indonesia 4, 45, 49 4,101,417 4,031,064 Bank Indonesia
Giro pada bank lain 5, 45, 49 867,933 804,721 Current accounts with other banks
Dikurangi: Penyisihan Less: Allowance for
kerugian penurunan nilai (1,425) (1,425) impairment losses
Current accounts with
Giro pada bank lain - neto 866,508 803,296 other banks - net
Penempatan pada Bank Placements with Bank
Indonesia dan bank lain 6, 45, 49 4,847,957 6,354,843 Indonesia and other banks
Surat-surat berharga 7, 37, 45, 49 Marketable securities
Diperdagangkan 29,801 -- Trading
Tersedia untuk dijual 764,341 1,224,947 Available-for-sale
Nilai wajar melalui Fair value through other
penghasilan komprehensif lain 450,007 346,431 comprehensive income
Kredit yang diberikan
dan piutang 112,965 78,591 Loans and receivables
Dimiliki hingga jatuh tempo 5,544,580 4,662,046 Held-to-maturity
Biaya perolehan 2,167,699 1,530,536 Amortized cost
9,069,393 7,842,551
Dikurangi: Penyisihan Less: Allowance for
kerugian penurunan nilai -- (300) impairment losses
Surat-surat berharga - neto 9,069,393 7,842,251 Marketable securities - net
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements as a whole
1
556
PT BANK BUKOPIN TBK PT BANK BUKOPIN TBK
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF
KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL POSITION (Continued)
Per 31 Desember 2019 dan 2018 As of December 31, 2019 and 2018
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
31 Desember/
December 31,
Catatan/
2019 2018
Notes
Rp Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas segera 16, 45, 49 488,661 296,666 Liabilities immediately payable
17, 18, 19
Simpanan nasabah 37, 45, 49 80,813,460 76,149,550 Deposits from customers
Simpanan dari bank lain 20, 45, 49 1,154,348 3,121,804 Deposits from other banks
Surat-surat berharga Marketable securities
yang dijual dengan janji sold with agreements
dibeli kembali - neto 22, 45 4,275,068 1,606,714 to repurchase - net
Liabilitas akseptasi 10, 45 111,321 134,915 Acceptances payables
Pinjaman yang diterima 23, 37, 45 1,072,147 1,279,392 Borrowings
Surat berharga yang diterbitkan 24, 37, 45 1,797,946 3,295,506 Marketable securities issued
Utang pajak 21b 89,179 116,184 Taxes payables
Liabilitas lain-lain 25, 36, 45 1,556,633 1,048,755 Other liabilities
TOTAL LIABILITAS 91,358,763 87,049,486 TOTAL LIABILITIES
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements as a whole
2
557
PT BANK BUKOPIN TBK PT BANK BUKOPIN TBK
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN CONSOLIDATED STATEMENT OF
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN PROFIT OR LOSS AND
KONSOLIDASIAN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada tanggal For the Years Ended
31 Desember 2019 dan 2018 December 31, 2019 and 2018
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in million Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
31 Desember/
Catatan/ December 31,
2019 2018
Notes
Rp Rp
PENDAPATAN NON-OPERATING
NON-OPERASIONAL - NETO 34 38,096 71,448 INCOME - NET
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements as a whole
3
558
PT BANK BUKOPIN TBK PT BANK BUKOPIN TBK
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN CONSOLIDATED STATEMENT OF
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN PROFIT OR LOSS AND
KONSOLIDASIAN (lanjutan) OTHER COMPREHENSIVE INCOME (continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal for the Years Ended
31 Desember 2019 dan 2018 December 31, 2019 and 2018
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in million Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
31 Desember/
Catatan/ December 31,
2019 2018
Notes
Rp Rp
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements as a whole
4
559
PT BANK BUKOPIN TBK PT BANK BUKOPIN TBK
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended
31 Desember 2019 dan 2018 December 31, 2019 and 2018
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in million Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Keuntungan (Kerugian)
yang belum
direalisasi
atas surat-surat
berharga dalam
kelompok tersedia
untuk dijual dan nilai
wajar melalui penghasilan
komprehensif lain
- setelah pajak
Modal tangguhan/Unrealized
ditempatkan gains (losses) on
dan disetor Tambahan available-for-sale and Kepentingan
penuh/ modal Surplus fair value through other non-pengendali/
Issued and disetor/ revaluasi aset/ comprehensive Income Saldo laba/ Non-
fully paid Additional Asset revaluation marketable securities - Retained controlling Total Ekuitas/
capital paid-in capital surplus net of deferred tax earnings Total interest
interest Total Equity
Balance as of
Saldo per 31 Desember 2017 1,119,908 1,724,069 1,161,530 19,644 2,712,306 6,737,457 21,495 6,758,952 December 31, 2017
Peningkatan modal disetor Incremental of paid -off capital
dan agio saham berasal dari and agio from
eksekusi opsi saham 256,529 1,199,869 -- -- -- 1,456,398 -- 1,456,398 stock option execution
Kerugian yang belum direalisasi Unrealized losses on
atas surat-surat berharga dalam available-for-sale
kelompok tersedia untuk dijual and fair value through other
dan nilai wajar melalui comprehensive income
penghasilan komprehensif lain - marketable securities -
setelah pajak tangguhan -- -- -- (61,482) -- (61,482) -- (61,482) net of deferred tax
Surplus revaluasi aset tetap -- -- 207,345 -- -- 207,345 -- 207,345 Surplus of fixed asset revaluation
Pengukuran kembali Remeasurement
atas program imbalan pasti - on defined benefit plans -
setelah pajak tangguhan -- -- -- -- 43,103 43,103 151 43,254 net of deferred tax
Laba tahun berjalan -- -- -- -- 189,595 189,595 375 189,970 Income for the year
Balance as of
Saldo per 31 Desember 2018 1,376,437 2,923,938 1,368,875 (41,838) 2,945,004 8,572,416 22,021 8,594,437 December 31, 2018
Keuntungan yang belum direalisasi Unrealized gain on
atas surat-surat berharga dalam available-for-sale
kelompok tersedia untuk dijual and fair value through other
dan nilai wajar melalui comprehensive income
penghasilan komprehensif lain - marketable securities -
setelah pajak tangguhan -- -- -- 54,775 -- 54,775 -- 54,775 net of deferred tax
Increase in Fixed assets
Pengukuran kembali Remeasurement
atas program imbalan pasti - on defined benefit plans -
setelah pajak tangguhan -- -- -- -- 39,506 39,506 18 39,524 net of deferred tax
Laba periode berjalan -- -- -- -- 216,324 216,324 425 216,749 Income for the period
Balance as of
Saldo per 31 Desember 2019 1,376,437 2,923,938 1,368,875 12,937 3,200,834 8,883,021 22,464 8,905,485 December 31, 2019
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements as a whole
Draft/April 13, 2020 paraf:
560
5
PT BANK BUKOPIN TBK PT BANK BUKOPIN TBK
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS CONSOLIDATED STATEMENTS OF
KONSOLIDASIAN CASH FLOWS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended
31 Desember 2019 dan 2018 December 31, 2019 and 2018
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in million Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
31 Desember/
December 31,
Catatan/ 2019 2018
Notes Rp Rp
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan bunga 7,005,303 6,727,316 Receipts from interest
Penerimaan pendapatan syariah 475,327 451,018 Receipts from sharia income
Pembayaran bunga (5,750,992) (5,253,991) Payments of interest
Pembayaran beban syariah (327,840) (298,526) Payments of sharia charges
Pendapatan operasional Iainnya 781,396 781,971 Other operating income
Penerimaan kembali kredit Recoveries from written-off
yang telah dihapusbukukan 9l 72,289 27,403 loans
Pembayaran gaji dan Payments of salaries and
tunjangan karyawan (898,594) (956,118) employee benefits
Beban operasional Iainnya (1,803,303) (1,646,896) Other operating expenses
Pendapatan lain-lain 35,046 67,748 Other income
Pembayaran pajak Payments of corporate
penghasilan badan (56,068) (46,034) income taxes
Rugi sebelum perubahan dalam Loss before changes in operating
aset dan liabilitas operasi (467,436) (146,109) assets and liabilities
Perubahan dalam aset dan Changes in operating assets
liabilitas operasi: and liabilities:
Penurunan (kenaikan) aset operasi: Decrease (increase) in operating assets:
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan bank lain yang jatuh tempo and other banks with original
lebih dari 3 bulan maturities of more than 3 months
sejak tanggal perolehan 26,794 79,342 from acquisition date
Surat-surat berharga - Marketable securities -
diperdagangkan (29,801) 139,589 trading
Surat-surat berharga - kredit Marketable securities -
yang diberikan dan piutang 216,272 197,633 loans and receivables
Kredit yang diberikan dan Loans and sharia
pembiayaan/piutang syariah (3,553,259) 5,828,838 financing/receivables
Tagihan akseptasi 22,348 42,471 Acceptances receivable
Aset lain-lain (1,946,809) (829,470) Other assets
Kenaikan (penurunan) Increase (decrease)
liabilitas operasi: in operating liabilities:
Liabilitas segera 192,295 (370,635) Liabilities immediately payable
Simpanan nasabah: Deposits from customers:
Giro 3,004,952 (3,067,499) Demand deposits
Tabungan (781,116) (153,649) Savings deposits
Deposito berjangka 2,573,481 (9,395,988) Time deposits
Simpanan dari bank lain (1,967,456) 1,537,159 Deposits from other banks
Liabilitas akseptasi (22,711) (42,447) Acceptances payable
Utang pajak (27,492) 51,437 Taxes payable
Liabilitas lain-lain 616,564 (28,895) Other liabilities
Kas neto digunakan Net cash provided by used in
untuk aktivitas operasi (2,143,374) (6,158,223) operating activities
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements as a whole
Draft/April 13, 2020 paraf:
6
561
PT BANK BUKOPIN TBK PT BANK BUKOPIN TBK
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS CONSOLIDATED STATEMENTS
KONSOLIDASIAN (lanjutan) OF CASH FLOWS (continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal for the Years Ended
31 Desember 2019 dan 2018 December 31, 2019 and 2018
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in million Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
31 Desember/
December 31,
Catatan/ 2019 2018
Notes Rp Rp
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Penerimaan dari surat-surat Receipts from matured marketable
berharga yang dibeli dengan janji securities purchased
dijual kembali yang jatuh tempo 12,001,204 14,094,190 with agreements to resell
Pembayaran atas surat-surat Payments of marketable
berharga yang dibeli dengan securities purchased with
janji dijual kembali (10,975,739) (13,034,211) agreements to resell
Pembelian aset tetap (98,358) (267,364) Purchase of fixed assets
Hasil penjualan aset tetap 13 46,992 35,740 Proceeds from sale of fixed assets
Pembelian piranti lunak 14 (52,537) (11,251) Purchase of software
Kas neto (digunakan untuk) Net cash (used in) provided by
diperoleh dari aktivitas investasi (442,094) 2,619,567 investing activities
Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:
Kas 836,192 816,250 Cash
Giro pada Bank Indonesia 4,101,417 4,031,064 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 867,933 804,721 Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia and
dan bank lain yang jatuh tempo dalam other banks with original maturities of
3 bulan atau kurang sejak 3 months or less
tanggal perolehan 4,828,209 6,308,301 from acquisition date
Total 10,633,751 11,960,336 Total
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements as a whole
Draft/April 13, 2020 paraf:
7
562
PT BANK BUKOPIN Tbk PT BANK BUKOPIN Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN NOTES TO THE CONSOLIDATED
KEUANGAN KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 December 31, 2019 and 2018
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in million Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
1. Umum 1. General
PT Bank Bukopin Tbk (“Bank”) didirikan di PT Bank Bukopin Tbk (the “Bank”) was
Republik lndonesia pada tanggal 10 Juli 1970 established in the Republic of Indonesia on
dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia July 10, 1970 as Bank Umum Koperasi
(disingkat Bukopin) yang disahkan Indonesia (abbreviated to Bukopin) based on
sebagai badan hukum berdasarkan Surat Decision Letter No. 13/Dirjen/Kop/70 of the
Keputusan Direktorat Jenderal Koperasi Directorate General for Cooperatives and was
No. 13/Dirjen/Kop/70 dan didaftarkan dalam registered in the General List of the Directorate
Daftar Umum Direktorat Jenderal Koperasi General for Cooperatives No. 8251 on the
No. 8251 pada tanggal yang sama. Bank mulai same date. The Bank started its commercial
melakukan usaha komersial sebagai Bank operations as a cooperative Bank in Indonesia
umum koperasi di Indonesia sejak tanggal on March 16, 1971 upon the approval of the
16 Maret 1971 dengan izin Menteri Keuangan Ministry of Finance in its Decision Letter No.
dalam Surat Keputusan No. Kep-078/ Kep-078/DDK/II/3/1971 dated March 16, 1971.
DDK/II/3/1971 tanggal 16 Maret 1971.
Menurut anggaran dasar, usaha Bank According to its articles of association, the
mencakup segala kegiatan Bank umum Bank’s scope of activities includes all
sebagaimana dimaksud dalam Undang- commercial Banking activities as defined in the
Undang Perbankan dengan tujuan utama Banking Law, with the main objective of
memperhatikan dan melayani kepentingan providing services to cooperatives in Indonesia
gerakan koperasi di Indonesia sesuai dengan in accordance with the Law on Cooperatives.
Undang-Undang Perkoperasian yang berlaku. During its growth, the Bank merged with
Dalam perkembangannya, Bank telah certain cooperative Banks. The change in the
melakukan penggabungan usaha dengan name from Bank Umum Koperasi Indonesia
beberapa Bank umum koperasi. Perubahan (Bukopin) to Bank Bukopin was approved
nama Bank Umum Koperasi Indonesia during the Cooperative Members’ Meeting of
(Bukopin) menjadi Bank Bukopin disahkan Bank Umum Koperasi Indonesia as stated in
dalam Rapat Anggota Bank Umum Koperasi letter No. 03/RA/XIl/89 dated January 2, 1990.
Indonesia yang dituangkan dalam surat
No. 03/RA/XII/89 tanggaI 2 Januari 1990.
Dalam Rapat Khusus Anggota Bank, yang During the Special Meeting of the Cooperative
dinyatakan dengan akta notaris No. 4 tanggal Members of Bank, the minutes of which were
2 Desember 1992 dari Notaris Muhani Salim, covered by notarial deed No. 4 dated
S.H., para anggota menyetujui untuk December 2, 1992 of Notary Muhani Salim,
mengubah status badan hukum Bank dari S.H., the cooperative members agreed to
koperasi menjadi perseroan terbatas. Akta change the Bank’s legal entity from a
pendirian yang berkaitan dengan perubahan cooperative to a limited liability company. The
status badan hukum Bank dinyatakan dengan Bank’s deed of establishment and the
akta notaris No. 126 tanggal 25 Februari 1993 amendment relating to the change in legal
dari Notaris Muhani Salim, S.H., beserta entity were covered by notarial deed No. 126
pembetulannya, dengan akta notaris No. 118 dated February 25, 1993 of Notary Muhani
tanggal 28 Mei 1993 dari notaris yang sama. Salim, S.H., and notarial deed No. 118 dated
May 28, 1993 of the same notary, respectively.
Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri These changes were approved by the Minister
Kehakiman Republik lndonesia dalam Surat of Justice of the Republic of Indonesia in its
Keputusan No. C2-5332.HT.01.01.TH.93 Decision Letter No. C2-5332.HT.01.01.TH.93
tanggal 29 Juni 1993 serta diumumkan dalam dated June 29, 1993 and were published in
Berita Negara Republik Indonesia No. 3633 Supplement No. 64 of State Gazette No. 3633
tambahan No. 64 tanggal 10 Agustus 1993. dated August 10, 1993. The changes were also
Perubahan ini juga telah disetujui oleh Menteri approved by the Minister of Finance of the
Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Republic of Indonesia in its Decision
Keputusan No. S-1382/MK.17/1993 tanggal Letter No. S-1382/MK.17/1993 dated
28 Agustus 1993. Bank memulai kegiatan August 28, 1993. The Bank started commercial
usaha dalam bentuk perseroan terbatas pada operations as a limited liability company on
tanggal 1 Juli 1993. July 1, 1993.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami The Bank’s Articles of Association have been
beberapa kali perubahan, perubahan terakhir amended several times, the most recent
dinyatakan dengan Akta Pernyataan amendment was made by notarial deed No. 14
Keputusan Rapat No. 14 tanggal 22 Mei 2019 dated May 22, 2019 of Notary Isyana
dari Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H., as
S.H., M.H., sebagaimana telah diterima dan accepted and recorded in the Legal Entity
dicatat di dalam database Sistem Administrasi Administration System Database of Indonesian
Badan Hukum Kementerian Hukum Dan Hak Ministry of Law and Human Right dated
Asasi Manusia RI tertanggal 21 Juni 2019 No. June 21, 2019 in its letter No. AHU-AH.01.03-
AHU-AH.01.03-0289094 perihal Penerimaan 0289094 regarding Acceptance of Notification
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar on changes of articles of association and and
dan sesuai dengan susunan terakhir anggota according to the latest structure of Board of
Direksi dalam Akta Pernyataan Keputusan Directors written on Statement of Meeting
Rapat tertanggal 22 Mei 2019 No. 15, Decision No. 15 dated May 22, 2019, as well
sebagaimana telah diterima dan dicatat di as accepted and recorded in the Legal Entity
dalam database Sistem Administrasi Badan Administration System Database of Indonesian
Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Ministry of Law and Human Right dated
Manusia Republik Indonesia tertanggal 20 Juni June 20, 2019 on its letter No. AHU-AH.01.03-
2019 No. AHU-AH.01.03-0288652 perihal 0288652 regarding Acceptance of Notification
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data on Corporation Data Changes of PT Bank
Perseroan PT Bank Bukopin Tbk. Bukopin Tbk.
Kantor pusat Bank beralamat di Jalan M.T. The Bank’s head office is located at Jalan M.T.
Haryono Kav. 50-51, Jakarta 12770, Indonesia. Haryono Kav. 50-51, Jakarta 12770, Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, As of December 31, 2019 and 2018, the Bank
Bank memiliki kantor cabang, kantor cabang has branches, sub-branches, functional offices,
pembantu, kantor fungsional, kantor kas, dan cash offices, and payment points as follows
payment points sebagai berikut (tidak diaudit): (unaudited):
*) Terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Bank setelah *) Shall be effective as stipulation specified by Bank
memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam after fulfilling all requirements governed by POJK
POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03 No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 and/or
/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan other applicable laws and regulations.
lainnya yang berlaku.
1.b. Susunan Pengurus Bank (lanjutan) 1.b. Composition of the Bank’s Management
(continued)
**) Terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Bank setelah **) Shall be effective as stipulation specified by Bank after
diperolehnya persetujuan Kemampuan dan Kepatutan obtained approval for fit and proper by OJK
(fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
***) Terhitung efektif mengundurkan diri sebagai direktur ***) Effectively resign as the Company’s director since
Bank sejak 6 Januari 2020. January 6, 2020.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank The members of the Bank’s Boards of
pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Commissioners and Directors as of
berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham December 31, 2019 is based on Extraordinary
Luar Biasa yang dituangkan dalam akta notaris General Meeting of Shareholders stated in
No. 15 tanggal 22 Mei 2019. notarial deed No. 15 datedMay 22, 2019.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank The composition of the Bank’s Boards of
pada tanggal 31 Desember 2018 adalah Commissioners and Directors as of
sebagai berikut: December 31, 2018, is as follows:
*) Terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Bank setelah *) shall be effective as stipulation specified bt the Bank
memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam after fulfilling all requirements governed by POJK
POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 and/or
dan/atau peraturan perundang- undangan lainnya other applicable laws and regulations.
yang berlaku.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank The members of the Bank’s Boards of
pada tanggal 31 Desember 2018 adalah Commissioners and Directors as of
berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham December 31, 2018 is based on Extraordinary
Luar Biasa yang dituangkan dalam akta notaris General Meeting of Shareholders stated in
No. 5 tanggal 6 November 2018. notarial deed No. 5 dated November 6,2018.
31 Desember/
December 31,
2019 2018
*) Terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Bank setelah *) shall be effective as stipulation specified bt the Bank
memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam after fulfilling all requirements governed by POJK
POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 and/or
dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya other applicable laws and regulations.
yang berlaku.
Susunan Komite Pemantau Risiko pada The composition of the Bank’s Risk Monitoring
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah Committee as December 31, 2019 and 2018,
sebagai berikut: as follows:
31 Desember/
December 31,
2019 2018
*) Terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Bank setelah *) shall be effective as stipulation specified bt the Bank
memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam after fulfilling all requirements governed by POJK
POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 and/or
dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya other applicable laws and regulations.
yang berlaku.
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi The composition of the Bank’s Remuneration
pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 and Nomination Committee as of
adalah sebagai berikut: December 31, 2019 and 2018, is as follows:
31 Desember/
December 31,
2019 2018
*) Terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Bank setelah *) shall be effective as stipulation specified bt the Bank
memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam after fulfilling all requirements governed by POJK
POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 and/or
dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya other applicable laws and regulations.
yang berlaku.
Draft/April 13, 2020 paraf:
12
567
PT BANK BUKOPIN Tbk PT BANK BUKOPIN Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN NOTES TO THE CONSOLIDATED
KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 December 31, 2019 and 2018
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in million Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
1.b. Susunan Pengurus Bank (lanjutan) 1.b. Composition of the Bank’s Management
(continued)
PT Bukopin Finance (“BF”) didirikan pada PT Bukopin Finance (“BF”) was established on
tanggal 11 Maret 1983 berdasarkan akta March 11, 1983 by notarial deed No. 5 of
notaris No. 5 dari Notaris Tan A Sioe, S.H., dan Notary Tan A Sioe, S.H., and is engaged in
bergerak dalam bidang leasing (perusahaan leasing activities. The Company’s articles of
pembiayaan). Anggaran dasar Perusahaan association have been amended several
telah mengalami beberapa kali perubahan, times, the last of which was made by notarial
terakhir dengan Akta Notaris No. 6 tanggal 30 deed No. 6 dated October 30, 2012 of Notary
Oktober 2012 yang dibuat oleh Notaris Amastasia Dau, S.H., regarding the increase
Amastasia Dau, S.H., sehubungan dengan in authorized, issued, and fully paid capital.
peningkatan modal dasar, ditempatkan, dan
disetor.
Berdasarkan akta notaris No. 270 tanggal Based on notarial deed No. 270 dated
26 September 2018 dari Notaris Otty Hari September 26, 2018 of Notary Otty Hari
Chandra Ubayani, S.H., BF menetapkan Chandra Ubayani, S.H., BF set stock dividend
pembagian dividen saham kepada para distributions amounting to Rp1,200 or 240
pemegang saham sebesar Rp1.200 atau 240 shares, whereby the number of shares
lembar saham, dimana jumlah lembar saham received by the Bank amounted to 240 shares.
yang diperoleh Bank adalah sebanyak 240 On September 26, 2018, the Bank has
lembar saham. Pada tanggal 26 September increased its ownership in BF with the
2018, Bank telah menambah kepemilikannya acquisition price amounting to Rp50,000. The
pada BF dengan biaya perolehan sebesar Bank’s ownership in BF becomes to 97.03%
Rp50.000. Kepemilikan Bank pada BF sebesar after the stock dividend distribution and
97,03% setelah pembagian dividen saham dan additional investment amounting to Rp50,000.
tambahan penyertaan sebesar Rp50.000.
Berdasarkan akta notaris No. 10 tanggal Based on notarial deed No. 10 dated
30 September 2019 dari Notaris Oktaviani September 30, 2019 of Notary Oktaviani
Kusuma Anggraini,SH.,MKn., BF menetapkan Kusuma Anggraini SH., MKn., BF set stock
pembagian deviden saham kepada para dividend distributions to shareholders
pemegang saham sebesar Rp1.445 atau 289 amounting to Rp1,445 or 289 shares and cash
lembar saham dan dividen kas sebesar dividend amounting tp Rp1,443, whereby the
Rp1.443, dimana jumlah lembar saham yang number of shares received by the Bank
diperoleh Bank adalah sebanyak 280 lembar amounted to 280 shares and cash dividend
saham dan dividen kas sebesar Rp1.403. amounting to Rp1,403. The Bank’s ownership
Kepemilikan Bank pada BF tetap sebesar in BF becomes 97.03% after the stock dividend
97,03% setelah pembagian dividen saham. distribution.
Pada tanggal 25 Januari 2006, Bank On January 25, 2006, the Bank acquired
mengakuisisi 24,73% saham BSB sebesar 24.73% of BSB’s shares amounting to
Rp42.000. Pada tanggal 31 Maret 2008 Rp42,000. On March 31, 2008 (acquisition
(tanggal akuisisi), Bank telah menambah date), the Bank had increased its ownership in
kepemilikannya pada BPI dengan nilai sebesar BPI of 40.71% to become 65.44%. The
40,71% menjadi 65,44%. Akuisisi tersebut acquisition was based on the Extraordinary
adalah berdasarkan keputusan Rapat Umum General Meeting of Shareholders of the Bank
Pemegang Saham Luar Biasa Bank tanggal on March 6, 2008, where the Bank received
6 Maret 2008, dimana Bank telah mendapat approval from shareholders to acquire new
persetujuan pemegang saham untuk shares of BPI by purchasing 2,000,000,000
mengakuisisi saham baru BPI dengan cara series C shares with a price of Rp50 (full
membeli saham seri C sebanyak amount) per share (total of Rp100,000) which
2.000.000.000 lembar saham dengan harga made the total share ownership of the Bank to
Rp50 (nilai penuh) per lembar saham (sebesar become 65.44%. This acquisition was one of
Rp100.000) dimana akhirnya total kepemilikan the Bank’s strategies to develop its sharia
saham Bank menjadi 65,44%. Akuisisi tersebut business. Since March 31, 2008, BPI’s
dilakukan sebagai salah satu strategi Bank financial statements have been consolidated
dalam pengembangan usaha syariah Bank into the Bank’s consolidated financial
secara keseluruhan. Mulai tanggal 31 Maret statements.
2008, laporan keuangan BPI telah
dikonsolidasikan kedalam laporan keuangan
konsolidasian Bank.
Bank telah melakukan perhitungan goodwill The Bank has calculated goodwill for the
atas akuisisi 24,73% saham BSB dan acquisition of 24.73% of BSB’s shares and
tambahan akuisisi 40,71% saham. Jumlah additional acquisition of 40.71% shares. Total
keseluruhan goodwill yang dicatat dari akuisisi goodwill recorded from the acquisition
tersebut adalah sebesar Rp295.234. Transaksi amounted to Rp295,234. These transactions
tersebut menjadikan kepemilikan Bank menjadi made the total share ownership of the Bank to
65,44%. become 65.44%.
Pada tanggal 24 Maret 2011, Bank telah On March 24, 2011, the Bank has increased
menambah kepemilikannya pada BSB sebesar its ownership in BSB by 12.13% to become
12,13% menjadi 77,57% melalui pembelian 77.57% by purchasing 2,000,000,000 new
saham seri C baru sebanyak 2.000.000.000 series C shares with a price of Rp50 (full
lembar saham dengan harga Rp50 (nilai penuh) amount) per share (total of Rp100,000).
per lembar saham (sebesar Rp100.000).
Pada tanggal 29 Agustus 2014, Bank telah On August 29, 2014, the Bank has increased
menambah kepemilikannya pada BSB sebesar its ownership in BSB by 9.25% to become
9,25% menjadi 86,82% melalui pembelian 86.82% by purchasing 4,000,000,000 new
saham seri C baru sebanyak 4.000.000.000 series C shares with a price of Rp50 (full
lembar saham dengan harga Rp50 (nilai penuh) amount) per share (total of Rp200,000).
per lembar saham (sebesar Rp200.000).
Pada tanggal 26 September 2015, Bank telah On September 26, 2015, the Bank has
menambah kepemilikannya pada BSB sebesar increased its ownership in BSB by 2.25% to
2,25% menjadi 89,07% melalui pembelian become 89.07% by purchasing 2,000,000,000
saham seri C baru sebanyak 2.000.000.000 new series C shares with a price of Rp50 (full
lembar saham dengan harga Rp50 (nilai penuh) amount) per share (total of Rp100,000).
per lembar saham (sebesar Rp100.000)
Pada tanggal 30 Desember 2016, Bank telah On December 30, 2016, the Bank has
menambah kepemilikannya pada BSB sebesar increased its ownership in BSB by 1.60% to
1,60% menjadi 90,67% melalui pembelian become 90.67% by purchasing 2,000,000,000
saham seri C baru sebanyak 2.000.000.000 new series C shares with a price of Rp50 (full
lembar saham dengan harga Rp50 (nilai penuh) amount) per share (total of Rp100,000).
per lembar saham (sebesar Rp100.000).
Pada tanggal 29 Agustus 2017 dan 31 Oktober On August 29, 2017 and October 31, 2017,
2017, Bank telah menambah kepemilikannya the Bank has increased its ownership in BSB
pada BSB sebesar 2,11% menjadi 92,78% by 2.11% to become 92.78% by purchasing
melalui pembelian saham seri C baru sebanyak 4,000,000,000 new series C shares with a
4.000.000.000 lembar saham dengan harga price of Rp50 (full amount) per share (total of
Rp50 (nilai penuh) per lembar saham (sebesar Rp200,000).
Rp200.000).
Draft/April 13, 2020 paraf:
17
572
PT BANK BUKOPIN Tbk PT BANK BUKOPIN Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN NOTES TO THE CONSOLIDATED
KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 December 31, 2019 and 2018
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in million Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Bank telah mengalihkan Unit Usaha Syariah The Bank had spinned-off its Sharia Business
(“UUS”) kepada BSB pada tanggal 10 Juli 2009, Unit (“SBU”) to BSB on July 10, 2009, which
yang diaktakan dengan Akta Pemisahan Unit was documented under the Deed of Sharia
Usaha Syariah No. 18 tanggal 18 Juni 2009 dari Business Unit Spin-off No. 18 dated June 18,
H. Rakhmat Syamsul Rizal, S.H., M.H. 2009 of H. Rakhmat Syamsul Rizal, S.H., M.H.
Pengalihan tersebut telah mendapat The spin-off was approved by Bank
persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat Indonesia through letter No. 11/842/DPbS
No. 11/842/DPbS tanggal 30 Juni 2009. dated June 30, 2009. As a result, starting on
Terhitung sejak tanggal efektif pemisahan, the effective date of the spin-off:
maka:
i. Semua aset dan liabilitas UUS, karena i. All assets and liabilities of SBU, under the
hukum, dialihkan kepada BSB selaku law, were transferred to BSB as the entity
perusahaan yang menerima pemisahan. that received the spin-off.
ii. Semua operasi, usaha, kegiatan, dan iii. ii. All operations, business, and activities of
aktivitas kantor UUS karena hukum beralih SBU offices, under the law, were
kepada dan akan dijalankan oleh BSB. transferred to and will be conducted by
BSB.
iii.Semua aset dan liabilitas UUS, karena iii. All assets and liabilities of SBU, under the
hukum, dialihkan kepada BSB selaku law, were transferred to BSB as the entity
perusahaan yang menerima pemisahan. that received the spin-off.
iv. Semua operasi, usaha, kegiatan, dan v. iv. All operations, business, and activities of
aktivitas kantor UUS karena hukum beralih SBU offices, under the law, were
kepada dan akan dijalankan oleh BSB. transferred to and will be conducted by
BSB.
v. Semua hak, piutang, wewenang, dan vi. v. All rights, receivables, authorities, and
kewajiban UUS berdasarkan perjanjian, obligations of SBU based on agreements,
tindakan atau peristiwa apapun yang telah actions or any circumstances that had
ada, dibuat, dilakukan atau terjadi pada been made or occured at or before the
atau sebelum tanggal efektif pemisahan, effective date of the spin-off, including but
termasuk tetapi tidak terbatas pada yang not limited to assets and liabilities
tercatat dalam daftar aset dan liabilitas recorded by SBU and all legal relationship
UUS, serta semua hubungan hukum antara between SBU and other parties were
UUS dengan pihak lain karena hukum transferred and will be conducted by BSB.
beralih kepada dan akan dijalankan atau
dilaksanakan oleh BSB.
Atas pengalihan UUS kepada BSB, Bank As the impact of the spin-off of SBU to BSB,
mencatat penempatan pada BSB sebesar the Bank recorded placements with BSB
Rp227.628, dimana sebesar Rp50.000 amounting to Rp227,628, of which Rp50,000
dialihkan menjadi pembiayaan investasi was transferred to Subordinated
Mudharabah Subordinasi (catatan 9r.i). Pada Mudharabah Investment financing
tanggal 22 Februari 2010, penempatan pada (note9r.i). On February 22, 2010, the
BSB yang tidak dialihkan menjadi investasi placement with BSB which was not transferred
Mudharabah Subordinasi sebesar Rp177.628 to Subordinated Mudharabah Investment
telah jatuh tempo seluruhnya. financing amounting to Rp177,628 matured.
Bank ikut serta dalam program rekapitalisasi The Bank’s participation in the Government
Pemerintah sesuai dengan Keputusan recapitalization program in accordance with
Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur BI Joint Decree No. 53/KMK.017/1999 and
No. 53/KMK.017/1999 dan No. 31/12/KEP/GBI No. 31/12/KEP/GBI dated February 8, 1999 of
tanggal 8 Februari 1999 tentang Pelaksanaan the Minister of Finance and the Governor of BI
Program Rekapitulasi Bank Umum dan on the Implementation of the Commercial Bank
mendapat persetujuan Rapat Umum Recapitalization Program, was approved
Pemegang Saham Luar Biasa yang dinyatakan during the Shareholders’ Extraordinary
dengan akta notaris No. 64 tanggal 30 Juni General Meeting, the minutes of which were
1999 dari Notaris Lindasari Bachroem, S.H. covered by notarial deed No. 64 dated
June 30, 1999 of Notary Lindasari Bachroem,
S.H.
1.e. Penawaran Umum Obligasi dan Penawaran 1.e. Public Offering of the Bank’s Bonds and
Umum Saham Bank Shares
Pada tahun 2001, Bank telah menyelesaikan In 2001, the Bank completed its
program rekapitalisasi tersebut dengan recapitalization program by conducting the
melakukan hal-hal berikut: following:
- Pembelian kembali kredit non-performing - Repurchase of non-performing loans
yang sebelumnya telah diserahkan formerly transferred to the Indonesian Bank
kepada Badan Penyehatan Perbankan Restructuring Agency (IBRA).
Nasional (BPPN).
- Konversi saham milik Negara Republik - Conversion of the Bank’s shares held by
Indonesia (saham biasa kelas C) di Bank the Republic of Indonesia (common C
menjadi saham biasa kelas B pada shares) to common B shares on December
tanggal 21 Desember 2001 yang lebih dini 21, 2001 which was earlier than the agreed
dari pada tanggal jatuh temponya, yaitu due date of May 28, 2002.
tanggal 28 Mei 2002.
Pada tanggal 30 Juni 2003, Bank memperoleh On June 30, 2003, the Bank received the
pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas notice of effectivity from the Capital Market and
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Financial Institutions Supervisory Agency
(BAPEPAM-LK) melalui suratnya No. S- (BAPEPAM-LK) No. S-1564/PM/2003 for the
1564/PM/2003 untuk melakukan penawaran public offering of the Bank’s Bonds with a total
umum obligasi sebesar Rp600.000 yang terdiri face value of Rp600,000 consisting of Series A
dari Obligasi Seri A Bank Bukopin II Tahun Bank Bukopin II Year 2003 Bonds amounting
2003 sebesar Rp319.000, Obligasi Subordinasi to Rp319,000, Subordinated Series B Bank
Seri B Bank Bukopin Tahun 2003 sebesar Bukopin Year 2003 Bonds amounting to
Rp236.000, dan Obligasi Syariah Mudharabah Rp236,000, and Sharia Mudharabah Bank
Bank Bukopin Tahun 2003 sebesar Rp45.000. Bukopin Year 2003 Bonds amounting to
Rp45,000.
1.e. Penawaran Umum Obligasi dan Penawaran 1.e. Public Offering of the Bank’s Bonds and
Umum Saham Bank (lanjutan) Shares (continued)
Obligasi Seri A Bank Bukopin II Tahun 2003 Series A Bank Bukopin II Year 2003 Bonds
dan Obligasi Subordinasi Seri B Bank Bukopin and Subordinated Series B Bank Bukopin Year
Tahun 2003 ditawarkan sebesar nilai nominal 2003 Bonds were offered at their nominal
sedangkan Obligasi Syariah Mudharabah Bank value, whereas Sharia Mudharabah Bank
Bukopin Tahun 2003 ditawarkan dengan nilai Bukopin Year 2003 Bonds were offered at
100% dari jumlah Obligasi Syariah. 100% of the value of Sharia Bonds.
Pada tanggal 10 Juli 2008, Obligasi Seri A On July 10, 2008, Series A Bank Bukopin II
Bank Bukopin II Tahun 2003 dan Obligasi Year 2003 Bonds and Sharia Mudharabah
Syariah Mudharabah Bank Bukopin Tahun Bank Bukopin Year 2003 Bonds have matured
2003 telah jatuh tempo dan untuk Obligasi and the Bank exercised its call option on the
Subordinasi Seri B Bank Bukopin Tahun 2003, Subordinated Series B Bank Bukopin Year
Bank melaksanakan opsi beli yang dimilikinya. 2003 Bonds.
Pada tanggal 19 Desember 2011, Bank telah On December 19, 2011, the Bank submitted a
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Statement of Registration in connection with
sehubungan dengan Penawaran Umum the Shelf Public Offering of Shelf-registered
Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Subordinated Bonds I Bank Bukopin Tranche I
Berkelanjutan I Bank Bukopin Tahap I Tahun Year 2012 (Shelf Public Offering) through letter
2012 (Penawaran Umum Berkelanjutan) No. 12400/DIR/XII/2011 to BAPEPAM-LK, in
kepada BAPEPAM-LK melalui surat No. relation with the Shelf Public Offering of Shelf-
12400/DIR/XII/2011 dalam rangka Penawaran registered Subordinated Bonds I Bank Bukopin
Umum Berkelanjutan Obligasi Subordinasi amounted to Rp2,000,000, whereby at first
Berkelanjutan I Bank Bukopin dengan jumlah tranche the Bank issued and offered the Shelf-
sebesar Rp2.000.000, dimana pada tahap registered Subordinated Bonds I Bank Bukopin
pertama Bank menerbitkan dan menawarkan Tranche I Year 2012 (Subordinated Bonds)
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank amounted to Rp1,500,000.
Bukopin Tahap I Tahun 2012 (Obligasi
Subordinasi) dengan jumlah pokok Obligasi
Subordinasi sebesar Rp1.500.000.
Obligasi Subordinasi tersebut diterbitkan tanpa The Subordinated Bond issued were scriptless,
warkat, ditawarkan dengan nilai 100% dari nilai offered at 100% of nominal value, The
nominal, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun Subordinated Bond issued were scriptless,
dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,25% per offered at 100% of nominal value, with 7
tahun dan dibayarkan setiap triwulan dan telah (seven) years tenor and fixed interest rate of
jatuh tempo pada tanggal 6 Maret 2019. Bank 9.25% per annum and paid quarterly. The
memperoleh pernyataan efektif dari bond itself already matured on March 6, 2019.
BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran The Bank received the effective statement
Umum Berkelanjutan melalui suratnya from BAPEPAM-LK to conduct Shelf Public
No. S-2394/BL/2012 tanggal 28 Februari 2012. Offering through its letter No.S-2394/BL/2012
Penawaran Umum Berkelanjutan dilaksanakan dated February 28, 2012. The Shelf Public
pada tanggal 29 Februari 2012 - 1 Maret 2012. Offering was held on February 29, 2012 -
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum March 1, 2012. The proceeds from the Shelf
Berkelanjutan ini telah diterima oleh Bank pada Public Offering were received by the Bank on
tanggal 6 Maret 2012. March 6, 2012.
1.e. Penawaran Umum Obligasi dan Penawaran 1.e. Public Offering of the Bank’s Bonds and
Umum Saham Bank (lanjutan) Shares (continued)
Pada tanggal 21 April 2015, Bank telah On April 21, 2015, the Bank submitted a
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Statement of Registration in connection with
sehubungan dengan Penawaran Umum the Shelf Public Offering of Shelf-registered
Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Subordinated Bonds II Bank Bukopin Tranche I
Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap I Tahun Year 2015 (Shelf Public Offering) through letter
2015 (Penawaran Umum Berkelanjutan) No. 05630/DIR/IV/2015 to Financial Servicecs
kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) Authority (“OJK”) in relation with the Shelf
melalui surat No.05630/DIR/IV/2015 dalam Public Offering of Shelf-registered
rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Subordinated Bonds II Bank Bukopin
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank amounting to Rp2,000,000, whereby at first
Bukopin dengan jumlah sebesar Rp2.000.000, tranche the Bank issued and offered the Shelf-
dimana pada tahap pertama Bank menerbitkan registered Subordinated Bonds II Bank
dan menawarkan Obligasi Subordinasi Bukopin Tranche I Year 2015 (Subordinated
Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap I Tahun Bonds) amounting to Rp400,000.
2015 (Obligasi Subordinasi) dengan jumlah
pokok Obligasi Subordinasi sebesar
Rp400.000.
Obligasi Subordinasi tersebut diterbitkan tanpa The Subordinated Bonds are issued scriptless,
warkat, ditawarkan dengan nilai 100% dari nilai offered at 100% of nominal value, with 7
nominal, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun (seven) years tenor and fixed interest rate of
dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,00% 12.00% per annum and will be paid quarterly
per tahun dan dibayarkan setiap triwulan dan and mature on June 30, 2022. The Bank
akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2022. received the effective statement from OJK to
Bank memperoleh pernyataan efektif dari OJK conduct Shelf Public Offering through its letter
untuk melakukan Penawaran Umum No. S-26/D.04/2015 dated June 23, 2015. The
Berkelanjutan melalui suratnya No.S- Shelf Public Offering was held on June 24,
26/D.04/2015 tanggal 23 Juni 2015. 2015 - June 25, 2015. The proceeds from the
Penawaran Umum Berkelanjutan dilaksanakan Shelf Public Offering were received by the
pada tanggal 24 Juni 2015 - 25 Juni 2015. Bank on June 30, 2015.
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum
Berkelanjutan ini telah diterima oleh Bank pada
tanggal 30 Juni 2015.
Pada tanggal 11 Januari 2017, Bank telah On January 11, 2017, the Bank submitted a
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Statement of Registration in connection with
sehubungan dengan Penawaran Umum the Shelf Public Offering of Shelf-registered
Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Subordinated Bonds II Bank Bukopin Tranche
Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II Tahun II Year 2017 (Shelf Public Offering) through
2017 (Penawaran Umum Berkelanjutan) letter No. 00455/DIR/I/2017 to Financial
kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) Services Authority (“OJK”), in relation with the
melalui surat No. 00455/DIR/I/2017 dalam Shelf Public Offering of Shelf-registered
rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Subordinated Bonds II Bank Bukopin
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank amounting to Rp2,000,000, whereby at second
Bukopin dengan jumlah sebesar Rp2.000.000, tranche the Bank issued and offered the Shelf-
dimana pada tahap kedua Bank menerbitkan registered Subordinated Bonds II Bank
dan menawarkan Obligasi Subordinasi Bukopin Tranche II Year 2017 (Subordinated
Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II Tahun Bonds) amounting to Rp1,405,000.
2017 (Obligasi Subordinasi) dengan jumlah
pokok Obligasi Subordinasi sebesar
Rp1.405.000.
Obligasi Subordinasi tersebut diterbitkan tanpa The Subordinated Bonds issued were
warkat, ditawarkan dengan nilai 100% dari nilai scriptless, offered at 100% of nominal value,
nominal, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun with 7 (seven) years tenor and fixed interest
dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% rate of 11.00% per annum and will be paid
per tahun dan dibayarkan setiap triwulan dan quarterly and mature on February 28, 2024.
akan jatuh tempo pada tanggal 28 Februari The Bank received the effective statement
2024. Bank memperoleh pernyataan efektif from OJK to conduct Shelf Public Offering
dari OJK untuk melakukan Penawaran through its letter No. S-161/PB.313/2016 dated
Umum Berkelanjutan melalui suratnya December 23, 2016. The Shelf Public Offering
No. S-161/PB.313/2016 tanggal 23 Desember was held on February 20, 2017 - February 23,
2016. Penawaran Umum Berkelanjutan 2017. The proceeds from the Shelf Public
dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2017 - Offering were received by the Bank on
23 Februari 2017. Dana yang diperoleh dari February 28, 2017.
Penawaran Umum Berkelanjutan ini telah
diterima oleh Bank pada tanggal 28 Februari
2017.
Pada bulan Juni 2006, Bank melakukan In June 2006, the Bank undertook an Initial
Penawaran Umum Saham Perdana sejumlah Public Offering of Shares of 843,765,500
843.765.500 lembar saham Seri B dengan nilai Series B shares with a par value of Rp100 (full
nominal Rp100 (nilai penuh) per saham amount) per share and offering price of Rp350
dengan harga jual Rp350 (nilai penuh) per (full amount) per share to the public, through
saham kepada masyarakat, melalui pasar the capital market in Indonesia, in accordance
modal sesuai dengan ketentuan perundang- with the prevailing capital market law.
undangan yang berlaku. Penawaran Umum The Bank received the effectivity statement
Saham Perdana saham Seri B kepada from the BAPEPAM-LK through its letter No. S-
masyarakat ini telah memperoleh pernyataan 825/BL/2006 dated June 30, 2006 for the sale
efektif dari BAPEPAM-LK melalui suratnya of Series B shares to the public.
No. S-825/BL/2006 tanggal 30 Juni 2006.
1.e. Penawaran Umum Obligasi dan Penawaran 1.e. Public Offering of the Bank’s Bonds and
Umum Saham Bank (lanjutan) Shares (continued)
Pada tanggal 20 Desember 2010, Bank telah On December 20, 2010, the Bank submitted a
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Statement of Registration regarding Limited
sehubungan dengan Penawaran Umum Public Offering II through letter
Terbatas II kepada BAPEPAM-LK melalui surat No. 11754/DIR/XII/2010 to BAPEPAM-LK, in
No. 11754/DIR/XII/2010 dalam rangka relation with the issuance of pre-emptive rights
penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih to the shareholders (Note 26b). Total shares
Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham offered were 2,051,366,765 common B shares
(Catatan 26b). Saham yang ditawarkan adalah (“New Shares”) with a par value of Rp100 (full
sebanyak 2.051.366.765 saham biasa kelas B amount) per share and offering price of Rp520
baru (“Saham Baru”) dengan nilai nominal (full amount) per share. The Bank received the
Rp100 (nilai penuh) per saham dengan harga effectivity statement from BAPEPAM-LK to
penawaran Rp520 (nilai penuh) per saham. conduct Limited Public Offering II through its
Bank memperoleh pernyataan efektif dari letter No. S-771/BL/2011 dated January 26,
BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran 2011. On January 26, 2011, the Bank held an
Umum Terbatas II melalui suratnya Extraordinary General Meeting of
No. S-771/BL/2011 tanggal 26 Januari 2011. Shareholders to approve the execution of the
Pada tanggal 26 Januari 2011, Bank Limited Public Offering II with pre-emptive
melakukan Rapat Umum Pemegang Saham rights.
Luar Biasa untuk menyetujui pelaksanaan
Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka
penerbitan HMETD.
Penawaran Umum Terbatas II dilaksanakan The Limited Public Offering II was held on
pada tanggal 10 - 17 Februari 2011. Jumlah February 10 - 17, 2011. The total proceeds
dana yang diperoleh dari hasil Penawaran from Limited Public Offering II amounted to
Umum Terbatas II adalah sebesar Rp929.739 Rp929,739 (for 1,787,960,495 common B
(untuk 1.787.960.495 saham biasa kelas B), shares), of which Rp921,098 (for
dimana sebesar Rp921.098 (untuk 1,771,342,921 common B shares) was raised
1.771.342.921 saham biasa kelas B) diperoleh from the public and Rp8,641 (for 16,617,574
dari masyarakat dan sebesar Rp8.641 (untuk common B shares) was raised from Koperasi
16.617.574 saham biasa kelas B) diperoleh Karyawan Bank Bukopin Jakarta (KKBJ) and
dari Koperasi Karyawan Bank Bukopin Jakarta Induk Koperasi Perikanan Indonesia (IKPI).
(KKBJ) dan Induk Koperasi Perikanan The proceeds from the Limited Public Offering
Indonesia (IKPI). Dana yang diperoleh dari II were received by the Bank in February 2011.
Penawaran Umum Terbatas II ini telah diterima
oleh Bank pada bulan Februari 2011.
Pada tanggal 28 Oktober 2013, Bank telah On October 28, 2013, the Bank submitted a
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Statement of Registration regarding Limited
sehubungan dengan Penawaran Umum Public Offering III through letter
Terbatas III kepada Otoritas Jasa Keuangan No. 13308/DIR/X/2013 to The Financial
melalui surat No. 13308/DIR/X/2013 dalam Services Authority, in relation with the issuance
rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih of pre-emptive rights to the shareholders.
Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham.
1.e. Penawaran Umum Obligasi dan Penawaran 1.e. Public Offering of the Bank’s Bonds and
Umum Saham Bank (lanjutan) Shares (continued)
Saham yang ditawarkan adalah sebanyak- Total shares offered were 2,659,505,614
banyaknya 2.659.505.614 saham biasa kelas common B shares (“New Shares”) with a par
B baru (“Saham Baru”) dengan nilai nominal value of Rp100 (full amount) per share and
Rp100 (nilai penuh) per saham dengan harga offering price of Rp660 (full amount) per share.
penawaran Rp660 (nilai penuh) per saham. The Bank received the effectivity statement
Bank memperoleh pernyataan efektif dari from the Financial Services Authority to
Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan conduct Limited Public Offering III through its
Penawaran Umum Terbatas III melalui surat letter No. S-424/D.04/2013 dated
No. S-424/D.04/2013 tanggal 12 Desember December 12, 2013. On December 11 - 13,
2013. Pada tanggal 11 - 13 Desember 2013, 2013, the Bank held an Extraordinary General
Bank melakukan Rapat Umum Pemegang Meeting of Shareholders to approve the
Saham Luar Biasa untuk menyetujui execution of the Limited Public Offering III with
pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas III pre-emptive rights.
dalam rangka penerbitan HMETD.
Penawaran Umum Terbatas III dilaksanakan The Limited Public Offering III was held on
pada tanggal 30 Desember 2013 - 7 Januari December 30, 2013 - January 7, 2014. The
2014. Jumlah dana yang diperoleh dari hasil total proceeds from Limited Public Offering III
Penawaran Umum Terbatas III sebesar amounted to Rp730,126 (for 1,106,252,141
Rp730.126 (untuk 1.106.252.141 saham biasa common B shares), of which Rp9,291 (for
kelas B), dari nilai tersebut sebesar Rp9.291 14,076,556 common B shares) was raised
(untuk 14.076.556 saham biasa kelas B) from the public, Rp343,410 (for 520,319,150
diperoleh dari masyarakat, sebesar Rp343.410 common B shares) was raised from Koperasi
(untuk 520.319.150 saham biasa kelas B) Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo)
diperoleh dari Koperasi Pegawai Bulog Seluruh and Rp377,425 (for 571,856,435 common B
Indonesia (Kopelindo) dan sebesar Rp377.425 shares) was raised from PT Bosowa
(untuk 571.856.435 saham biasa kelas B) dari Corporindo. The proceeds from the Limited
PT Bosowa Corporindo. Dana yang diperoleh Public Offering III received by the Bank until
dari Penawaran Umum Terbatas III ini telah December 31, 2013 amounted to Rp587,490
diterima oleh Bank hingga tanggal and until January 9, 2014 amounted to
31 Desember 2013 sebesar Rp587.490 dan Rp730,126.
hingga tanggal 9 Januari 2014 sebesar
Rp730.126.
1.e. Penawaran Umum Obligasi dan Penawaran 1.e. Public Offering of the Bank’s Bonds and
Umum Saham Bank (lanjutan) Shares (continued)
Pada tanggal 2 Juli 2018, Bank telah On July 2, 2018, the Bank submitted a
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Statement of Registration regarding Limited
sehubungan dengan Penawaran Umum Public Offering IV through letter
Terbatas IV kepada Otoritas Jasa Keuangan No. 10400/SKPR/X/2018 to The Financial
melalui surat No. 10400/SKPR/X/2018 dalam Services Authority, in relation with the issuance
rangka Penyampaian penerbitan Saham of pre-emptive rights to the shareholders. Total
melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu shares offered were 2,725,986,130 common B
(HMETD) kepada pemegang saham. Saham shares (“New Shares”) with a par value of
yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya Rp100 (full amount) per share and offering
2.725.986.130 saham biasa kelas B baru price of Rp570 (full amount) per share. On
(“Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp100 May 22, 2018, the Bank held an Extraordinary
(nilai penuh) per saham dengan harga General Meeting of Shareholders to approve
penawaran Rp570 (nilai penuh) per saham. the execution of the Limited Public Offering IV
Pada tanggal 22 Mei 2018, Bank melakukan with pre-emptive rights. The Bank received the
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan effectivity statement from the Financial
untuk menyetujui pelaksanaan Penawaran Services Authority to conduct
Umum Terbatas IV dalam rangka penerbitan Limited Public Offering IV through its
HMETD. Bank memperoleh pernyataan efektif letter No. S-92/D.04/2018 dated
dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan June 29, 2018.
Penawaran Umum Terbatas IV melalui surat
No.S-92/D.04/2018 tanggal 29 Juni 2018.
Penawaran Umum Terbatas III dilaksanakan The Limited Public Offering III was held on
pada tanggal 30 Desember 2013 - 7 Januari December 30, 2013 - January 7, 2014. The
2014. Jumlah dana yang diperoleh dari hasil total proceeds from Limited Public Offering III
Penawaran Umum Terbatas III sebesar amounted to Rp730,126 (for 1,106,252,141
Rp730.126 (untuk 1.106.252.141 saham biasa common B shares), of which Rp9,291 (for
kelas B), dari nilai tersebut sebesar Rp9.291 14,076,556 common B shares) was raised
(untuk 14.076.556 saham biasa kelas B) from the public, Rp343,410 (for 520,319,150
diperoleh dari masyarakat, sebesar Rp343.410 common B shares) was raised from Koperasi
(untuk 520.319.150 saham biasa kelas B) Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo)
diperoleh dari Koperasi Pegawai Bulog Seluruh and Rp377,425 (for 571,856,435 common B
Indonesia (Kopelindo) dan sebesar Rp377.425 shares) was raised from PT Bosowa
(untuk 571.856.435 saham biasa kelas B) dari Corporindo. The proceeds from the Limited
PT Bosowa Corporindo. Dana yang diperoleh Public Offering III received by the Bank until
dari Penawaran Umum Terbatas III ini telah December 31, 2013 amounted to Rp587,490
diterima oleh Bank hingga tanggal and until January 9, 2014 amounted to
31 Desember 2013 sebesar Rp587.490 dan Rp730,126.
hingga tanggal 9 Januari 2014 sebesar
Rp730.126.
1.e. Penawaran Umum Obligasi dan Penawaran 1.e. Public Offering of the Bank’s Bonds and
Umum Saham Bank (lanjutan) Shares (continued)
Pada tanggal 2 Juli 2018, Bank telah On July 2, 2018, the Bank submitted a
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Statement of Registration regarding Limited
sehubungan dengan Penawaran Umum Public Offering IV through letter
Terbatas IV kepada Otoritas Jasa Keuangan No. 10400/SKPR/X/2018 to The Financial
melalui surat No. 10400/SKPR/X/2018 dalam Services Authority, in relation with the issuance
rangka Penyampaian penerbitan Saham of pre-emptive rights to the shareholders. Total
melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu shares offered were 2,725,986,130 common B
(HMETD) kepada pemegang saham. Saham shares (“New Shares”) with a par value of
yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya Rp100 (full amount) per share and offering
2.725.986.130 saham biasa kelas B baru price of Rp570 (full amount) per share. On
(“Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp100 May 22, 2018, the Bank held an Extraordinary
(nilai penuh) per saham dengan harga General Meeting of Shareholders to approve
penawaran Rp570 (nilai penuh) per saham. the execution of the Limited Public Offering IV
Pada tanggal 22 Mei 2018, Bank melakukan with pre-emptive rights. The Bank received the
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan effectivity statement from the Financial
untuk menyetujui pelaksanaan Penawaran Services Authority to conduct
Umum Terbatas IV dalam rangka penerbitan Limited Public Offering IV through its
HMETD. Bank memperoleh pernyataan efektif letter No. S-92/D.04/2018 dated
dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan June 29, 2018.
Penawaran Umum Terbatas IV melalui surat
No.S-92/D.04/2018 tanggal 29 Juni 2018.
Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV The Limited Public Offering (LPO) IV was held
dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2018 – 25 on July 13, 2018 to July 25, 2018. Until July 27,
Juli 2018. Hingga tanggal 27 Juli 2018, Bank 2018, the Bank has received proceed from
telah menerima dana dari PUT IV sebesar LPO IV amounting to Rp1,462,214, consist of
Rp1.462.214 yaitu dari Kookmin Bank sebesar from Kookmin Bank amounting to Rp1,460,910
Rp1.460.910 dan dari Publik sebesar Rp1.304. and from Public as of Rp1,304. Based on letter
Berdasarkan surat dari PT Datindo Entrycom from PT Datindo Entrycom regarding the
mengenai komposisi pemegang saham pada composition of shareholders as of July 30,
tanggal 30 Juli 2018, dana dari Kookmin Bank 2018, the proceed from Kookmin Bank has
telah dicatatkan sebagai peningkatan modal been registered as increase in paid-up capital
disetor sebesar 2.565.288.316 saham biasa amounting to 2,565,288,316 common B
kelas B. shares.
Tindakan Bank yang mempengaruhi modal The Bank’s action which affects issued and
ditempatkan dan disetor penuh dalam saham fully paid capital in common B shares from
biasa kelas B sejak Penawaran Umum Saham Initial Public Offering of shares up to
Perdana sampai dengan 31 Desember 2019 December 31, 2019 follows:
adalah sebagai berikut:
1.e. Penawaran Umum Obligasi dan Penawaran 1.e. Public Offering of the Bank’s Bonds and
Umum Saham Bank (lanjutan) Shares (continued)
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh/
Issued and fully
Tanggal/Date Tindakan Perusahaan/Corporate Action paid shares
31 Desember 2005/ Total saham sebelum Penawaran Umum Saham Perdana/
December 31, 2005 Total shares before Initial Public Offering 4,760,000,050
Penawaran Umum Saham Perdana sejumlah 843.765.500 lembar saham/
30 Juni 2006/June 30, 2006 Initial Public Offering of shares of 843,765,500 shares 5,603,765,550
30 hari bursa sejak tanggal 10 Juli 2007/ Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
30 trading days starting July 10, 2007 sejumlah 47.864.000 lembar saham/
Exercise of management stock option program of 47,864,000 shares 5,651,629,550
30 hari bursa sejak tanggal
1 November 2007/ 30 trading days Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
starting November 1, 2007 sejumlah 39.370.500 lembar saham/
Exercise of management stock option program of 39,370,500 shares 5,691,000,050
30 hari bursa sejak tanggal 10 Juli 2008/ Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
30 trading days starting July 10, 2008 sejumlah 740.500 lembar saham/
Exercise of management stock option program of 740,500 shares 5,691,740,550
30 hari bursa sejak tanggal Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
1 November 2008/30 trading days sejumlah 780.500 lembar saham/
starting November 1, 2008 Exercise of management stock option program of 780,500 shares 5,692,521,050
30 hari bursa sejak tanggal 10 Juli 2009/ Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
30 trading days starting July 10, 2009 sejumlah 7.156.500 lembar saham/
Exercise of management stock option program of 7,156,500 shares 5,699,677,550
30 hari bursa sejak tanggal Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
1 November 2009/30 trading days sejumlah 1.092.000 lembar saham/
starting November 1, 2009 Exercise of management stock option program of 1,092,000 shares 5,700,769,550
1.e. Penawaran Umum Obligasi dan Penawaran 1.e. Public Offering of the Bank’s Bonds and
Umum Saham Bank (lanjutan) Shares (continued)
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan The principal accounting policies adopted in
dalam penyusunan laporan keuangan preparing the consolidated financial statements
konsolidasian Bank dan entitas anaknya of the Bank and its subsidiaries are set out
adalah seperti dijabarkan di bawah ini: below:
Laporan arus kas konsolidasian disusun The consolidated statement of cash flows
dengan menggunakan metode langsung is prepared using the direct method which
yang menyajikan penerimaan dan presents receipts and payments of cash
pengeluaran kas dan setara kas yang and cash equivalents which are classified
diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, into operating, investing, and financing
investasi, dan pendanaan. activities.
Seluruh angka dalam laporan keuangan All figures in the consolidated financial
konsolidasian ini, kecuali dinyatakan statements are rounded to and stated in
secara khusus, dibulatkan menjadi jutaan millions of Rupiah, unless otherwise
Rupiah yang terdekat. stated.
- nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan - the reported amounts of assets and
pengungkapan atas aset dan liabilitas liabilities and disclosure of contingent
kontinjensi pada tanggal laporan assets and liabilities at the date of the
keuangan konsolidasian, consolidated financial statements,
- jumlah pendapatan dan beban selama - the reported amounts of revenues and
periode pelaporan. expenses during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan Although these estimates are based on
pengetahuan terbaik manajemen atas management’s best knowledge of current
kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang events and activities, actual results may
timbul mungkin berbeda dengan jumlah differ from those estimates.
yang diestimasi semula.
Pertimbangan profesional dan estimasi The most significant uses of the judgment
signifikan dalam menentukan jumlah yang and estimates in determining the amounts
diakui dalam laporan keuangan recognized in the consolidated financial
konsolidasian adalah sebagai berikut: statements are as follows:
Bank dan entitas anaknya mereviu efek The Bank and its subsidiaries review their
utang yang diklasifikasikan sebagai debt securities classified as available-for-
tersedia untuk dijual, nilai wajar melalui sale, fair value through other
penghasilan komprehensif lain, dan dimiliki comprehensive income, and held-to-
hingga jatuh tempo pada setiap tanggal maturity investments at each consolidated
laporan posisi keuangan konsolidasian statement of financial position date to
untuk menilai apakah telah terjadi assess whether they are impaired. This
penurunan nilai. Penilaian tersebut requires similar judgment as applied to the
memerlukan pertimbangan yang sama individual assessment of loans.
seperti yang diterapkan pada penilaian
individual pada kredit yang diberikan.
Penurunan nilai timbul saat nilai tercatat An impairment exists when the carrying
aset atau Unit Penghasil Kas ("UPK") value of an asset or Cash Generating Unit
melebihi nilai terpulihnya, yaitu mana yang ("CGU") exceeds its recoverable amount,
lebih besar antara nilai wajar dikurangi which is the higher of its fair value less
biaya untuk menjual dan nilai pakainya. costs to sell and its value in use. The fair
Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual value less costs to sell calculation is based
didasarkan pada ketersediaan data dari on available data from binding sales
perjanjian penjualan yang mengikat yang transactions in an arm's length transaction
dibuat dalam transaksi normal atas aset of similar assets or observable market
serupa atau harga pasar yang dapat prices less incremental costs for disposing
diamati dikurangi dengan biaya tambahan the asset.
yang dapat diatribusikan dengan
pelepasan aset.
Aset pajak tangguhan (Catatan 21.d) Deferred tax assets (Note 21.d)
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah Deferred tax assets are recognized for the
pajak penghasilan terpulihkan future recoverable taxable income arising
(recoverable) pada periode mendatang from temporary difference. Management
sebagai akibat perbedaan temporer yang judgment is required to determine the
boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen amount of deferred tax assets that can be
diperlukan untuk menentukan jumlah aset recognized, based upon the likely timing
pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai on level of future taxable profits, together
dengan waktu yang tepat dan tingkat laba with future tax planning strategy.
fiskal di masa mendatang sejalan dengan
strategi rencana perpajakan ke depan.
Dalam hal pengendalian terhadap entitas Where an entity either began or ceased to
dimulai atau diakhiri dalam suatu tahun be controlled during the year, the results of
berjalan, maka hasil usaha entitas yang operations of that entity are included into
diperhitungkan ke dalam laporan the consolidated financial statements only
keuangan konsolidasian hanya sebatas from the date that the control commenced
hasil pada saat pengendalian tersebut or up to the date that control ceased.
mulai diperoleh atau hingga saat
pengendalian atas entitas tersebut
berakhir.
Seluruh saldo dan transaksi yang All significant inter-company balances and
signifikan termasuk keuntungan/kerugian transactions, including unrealized
yang belum direalisasi antar entitas gain/loss, are eliminated to reflect the
dieliminasi untuk mencerminkan posisi financial position and results of operations
keuangan dan hasil usaha Bank dan of the Bank and subsidiaries as one
entitas anak sebagai satu kesatuan usaha. business entity.
Laba atau rugi dan setiap komponen Profit or loss and each component of other
penghasilan komprehensif lain comprehensive income are attributed to
diatribusikan pada pemilik entitas induk the equity holders of the parent entity and
dan pada kepentingan non-pengendali. to the non-controlling interest. Total
Seluruh penghasilan komprehensif comprehensive income is attributable to
diatribusikan pada pemilik entitas induk the equity holders of the parent entity and
dan pada kepentingan non-pengendali to the non-controlling interest even if this
bahkan jika hal ini mengakibatkan results in the non-controlling interest
kepentingan non-pengendali mempunyai having a deficit balance.
saldo defisit.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang Exchange gains and losses arising on
timbul dari transaksi dalam mata uang transactions in foreign currency and on the
asing dan dari penjabaran aset dan translation of foreign currency monetary
liabilitas moneter dalam mata uang asing assets and liabilities are recognized in the
diakui pada laba rugi, kecuali apabila profit or loss, except when deferred in
ditangguhkan pada bagian ekuitas sebagai equity as qualifying cash flow hedges.
lindung nilai arus kas yang memenuhi
syarat.
Selisih penjabaran mata uang asing atas Translation differences on debt marketable
efek utang dan aset moneter keuangan securities and other monetary financial
lain yang diukur berdasarkan nilai wajar assets measured at fair value are included
dicatat sebagai bagian dari keuntungan in foreign exchange gains and losses.
dan kerugian selisih kurs.
Berikut ini adalah kurs mata uang asing Below are the major exchange rates used
utama yang digunakan untuk penjabaran for translation of foreign currency
jumlah dalam mata uang asing ke dalam amounts into Rupiah as of December 31,
Rupiah pada tanggal 31 Desember 2019 2019 and 2018 :
dan 2018:
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Pound Sterling Inggris 18,238.14 18,311.50 Great Britain Pound Sterling
Euro Eropa 15,570.61 16,440.66 European Euro
Dolar Amerika Serikat 13,882.50 14,380.00 United States Dollar
Dolar Singapura 10,315.05 10,554.91 Singapore Dollar
Dolar Australia 9,725.39 10,162.35 Australian Dollar
Dolar Hong Kong 1,782.75 1,836.38 Hong Kong Dollar
Yen Jepang 127.81 130.62 Japanese Yen
Won Korea Selatan 12.02 12.92 South Korean Won
Ringgit Malaysia -- 3,480.00 Malaysian Ringgit
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other
Investasi pada Sukuk) Than Investment in Sukuk)
Bank dan entitas anaknya menerapkan The Bank and its subsidiaries implement
PSAK 50 (Revisi 2014) “Instrumen PSAK 50 (Revised 2014) ”Financial
Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (Revisi Instruments: Presentation”, PSAK 55
2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan (Revised 2014) ”Financial Instruments:
dan Pengukuran”, dan PSAK 60 (Revisi Recognition and Measurement”, and PSAK
2014) “Instrumen Keuangan: 60 (Revised 2014) ”Financial Instruments:
Pengungkapan”. Disclosures”.
PSAK 50 (Revisi 2014) berisi persyaratan PSAK 50 (Revised 2014) contains the
penyajian instrumen keuangan dan requirements for the presentation of
pengidentifikasian informasi yang harus financial instruments and identifies the
diungkapkan. Persyaratan penyajian information that should be disclosed. The
tersebut diterapkan terhadap klasifikasi presentation requirements apply to the
instrumen keuangan, dari perspektif classification of financial instruments, from
penerbit, atas aset keuangan, liabilitas the perspective of the issuer, into financial
keuangan, dan instrumen ekuitas; assets, financial liabilities, and equity
klasifikasi yang terkait dengan bunga, instruments; the classification of related
dividen, kerugian dan keuntungan, dan interest, dividends, losses and gains, and
keadaan dimana aset keuangan dan the circumstances in which financial assets
liabilitas keuangan saling hapus. and financial liabilities should be offset.
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, This PSAK requires the disclosure of,
antara lain, informasi mengenai faktor- among others, information about factors
faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu, that affect the amount, timing, and
dan tingkat kepastian arus kas masa certainty of an entity’s future cash flows
depan suatu entitas terkait dengan relating to financial instruments and the
instrumen keuangan dan kebijakan accounting policies applied to those
akuntansi yang diterapkan untuk instrumen instruments.
tersebut.
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Than Investment in Sukuk) (continued)
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Than Investment in Sukuk) (continued)
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya Transaction costs only include costs that
yang dapat diatribusikan secara langsung are directly attributable to the acquisition of
untuk perolehan suatu aset keuangan atau a financial asset or issuance of a financial
penerbitan suatu liabilitas keuangan dan liability and an additional charge that would
merupakan biaya tambahan yang tidak not occur if the instrument is not acquired
akan terjadi apabila instrumen keuangan or issued. For financial assets, transaction
tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. costs are added to the amount recognized
Untuk aset keuangan, biaya transaksi in the initial recognition of the asset, while
ditambahkan pada jumlah yang diakui for financial liabilities, transaction costs are
pada awal pengakuan aset, sedangkan deducted from the amount of debt
untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi recognized on initial recognition of a
dikurangkan dari jumlah utang yang diakui liability. The transaction costs are
pada pengakuan awal liabilitas. Biaya amortized over the terms of the instrument
transaksi tersebut diamortisasi selama based on the effective interest rate method
umur instrumen berdasarkan metode suku and recorded as part of interest income for
bunga efektif dan dicatat sebagai bagian transaction costs related to the financial
dari pendapatan bunga untuk biaya asset or as part of interest expense for
transaksi sehubungan dengan aset transaction costs related to financial
keuangan atau sebagai bagian dari beban liabilities.
bunga untuk biaya transaksi sehubungan
dengan liabilitas keuangan.
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Than Investment in Sukuk) (continued)
i. yang dimaksudkan untuk dijual dalam i. those that the Bank and its
waktu dekat yang diklasifikasikan subsidiaries intend to sell immediately
dalam kelompok untuk or in the near term which are classified
diperdagangkan dan yang pada saat as held-for-trading and those that,
pengakuan awal ditetapkan sebagai upon initial recognition, are designated
aset keuangan yang diukur pada nilai as at fair value through profit or loss;
wajar melalui laba rugi;
ii. yang pada saat pengakuan awal ii. those that, upon initial recognition, are
ditetapkan sebagai tersedia untuk designated as available-for-sale; or
dijual; atau
iii. dalam hal Bank dan entitas anaknya iii. those for which the Bank and its
mungkin tidak akan memperoleh subsidiaries may not recover
kembali investasi awal secara substantially all of the initial
substansial kecuali yang disebabkan investment, other than because of
oleh penurunan kualitas kredit yang credit deterioration.
diberikan dan piutang.
Setelah pengukuran awal, kredit yang After initial measurement, loans and
diberikan dan piutang diukur pada biaya receivables are measured at amortized
perolehan diamortisasi dengan cost using the effective interest rate
menggunakan metode suku bunga efektif, method, less impairment. Amortized cost is
dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya calculated by taking into account any
perolehan diamortisasi dihitung dengan discount or premium on acquisition and
memperhitungkan diskonto atau premi transaction cost that are an integral part of
pada saat akuisisi dan biaya transaksi the effective interest rate. The amortization
yang merupakan bagian tidak terpisahkan is recognized in the consolidated
dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui statement of profit or loss and other
dalam laporan laba rugi dan penghasilan comprehensive income as “Interest
komprehensif lain konsolidasian sebagai income”. Impairment of loans and
“Pendapatan bunga”. Penurunan nilai dari receivables is recognized in the
kredit yang diberikan dan piutang akan consolidated statement of profit or loss and
diakui dalam laporan laba rugi dan other comprehensive income as
penghasilan komprehensif lain “Allowance for impairment losses on
konsolidasian sebagai “Beban penyisihan financial assets”.
kerugian penurunan nilai atas aset
keuangan”.
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Than Investment in Sukuk) (continued)
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Than Investment in Sukuk) (continued)
Kriteria penilaian nilai agunan yang dapat Criteria on appraisal of the collaterals
dikurangkan dalam pembentukan deductible for allowance for impairment
cadangan kerugian penurunan nilai sesuai losses is based on Bank Indonesia
dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI). Regulation (PBI).
Cadangan kerugian ini tidak berlaku untuk This allowance for impairment is not
transaksi murabahah karena perhitungan applied with murabahah transactions
cadangannya sama dengan kredit because its calculation of allowance is the
konvensional. same with conventional loan.
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Than Investment in Sukuk) (continued)
(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada (i) Financial Liabilities at Fair Value
Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Through Profit or Loss (FVTPL)
Liabilitas keuangan yang diukur pada Financial liabilities at FVTPL are
FVTPL adalah liabilitas keuangan yang financial liabilities held for trading or
dimiliki untuk diperdagangkan atau upon initial recognition it is designated
yang pada saat pengakuan awal telah as at fair value through profit or loss.
ditetapkan untuk diukur pada nilai Financial liabilities classified as held
wajar melalui laba rugi. Liabilitas for trading if it is acquired or incurred
Keuangan diklasifikasikan dalam principally for the purpose of selling
kelompok diperdagangkan jika and repurchasing it in the near term, or
diperoleh atau dimiliki terutama untuk it is a part of a portfolio of identified
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam financial instruments that are managed
waktu dekat, atau bagian dari together and for which there is
portofolio instrumen Keuangan tertentu evidence of a recent actual pattern of
yang dikelola bersama dan terdapat short-term profit taking, or it is a
bukti mengenai pola ambil untung derivative, except for a derivative that
dalam jangka pendek aktual saat ini, is a designated and effective hedging
atau merupakan derivatif, kecuali instrument.
derivatif yang ditetapkan dan efektif
sebagai instrument lindung nilai.
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Than Investment in Sukuk) (continued)
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Than Investment in Sukuk) (continued)
Hak yang berkekuatan hukum untuk saling The legally enforceable right of offset must
hapus harus tidak kontinjen atas peristiwa not be contingent on future events and
di masa depan dan harus dapat must be enforceable in the normal course
dipaksakan dalam situasi bisnis yang of business and in the event of default,
normal dan peristiwa kegagalan atau insolvency or Bankruptcy of the Bank and
kebangkrutan dari Bank dan enitas its subsidiaries or the counterparty.
anaknya atau pihak lawan.
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Than Investment in Sukuk) (continued)
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas Fair value of a financial asset or liability
keuangan dapat diukur dengan can be measured by using the quotation in
menggunakan kuotasi di pasar aktif (harga an active market (bid price for long
penawaran bagi aset yang dimiliki atau positions and ask price for short positions).
liabilitas yang akan diterbitkan dan harga Financial instrument is regarded as having
permintaan untuk aset yang akan a quotation in an active market if the
diperoleh atau liabilitas yang dimiliki). quoted price is readily and regularly
Instrumen keuangan dianggap memiliki available from the stock exchange, dealer,
kuotasi di pasar aktif jika harga kuotasi broker, group of industry, pricing
tersedia sewaktu-waktu dan dapat service/regulatory agency and the price
diperoleh secara rutin dari bursa, represents the actual and regularly
pedagang efek (dealer), perantara efek occurring market transaction on an arm’s
(broker), kelompok industri, badan length basis.
pengawas (pricing service/regulatory
agency) dan harga tersebut mencerminkan
transaksi pasar yang aktual dan rutin
dalam suatu transaksi yang wajar.
Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk In case there is no active market for a
suatu aset atau liabilitas keuangan, Bank financial asset or liability, the Bank and
dan entitas anak menentukan nilai wajar subsidiary determine the fair value by
dengan menggunakan teknik penilaian using the appropriate valuation techniques.
yang sesuai. Teknik penilaian meliputi Valuation techniques include using a
penggunaan transaksi pasar terkini yang recent market transaction performed on an
dilakukan secara wajar oleh pihak yang arm’s length basis between willing and
berkeinginan dan memahami, dan apabila knowledgeable parties, and if available,
tersedia, analisa arus kas yang didiskonto discounted cash flows analysis and
dan referensi atas nilai wajar terkini dari reference to the recent fair value of
instrumen lain yang secara substansial another instrument which is substantially
sama. the same.
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Than Investment in Sukuk) (continued)
Bank dan entitas anaknya diperkenankan The Bank and its subsidiaries may
mereklasifikasi aset keuangan dari diukur reclassify a financial asset out of fair value
pada nilai wajar melalui laba rugi jika aset through profit or loss classification if the
keuangan tersebut tidak lagi dimiliki untuk financial asset no longer incurred for the
tujuan penjualan atau pembelian kembali purpose of selling or repurchasing it in the
dalam waktu dekat (meskipun aset near term (although the financial asset
keuangan mungkin telah diperoleh atau may has been acquired or incurred
timbul terutama untuk tujuan penjualan principally for the purpose of selling or
atau pembelian kembali dalam waktu repurchasing it in the near term).
dekat).
Bank dan entitas anaknya tidak The Bank and its subsidiaries shall not
diperkenankan untuk mereklasifikasikan reclassify any financial assets category of
aset keuangan dari kategori dimiliki hingga held-to-maturity. If there is a sale or
jatuh tempo. Jika terjadi penjualan atau reclassification of held-to-maturity financial
reklasifikasi aset keuangan dari kelompok asset for more than an insignificant amount
dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah before maturity (other than in certain
yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan specific circumstances), the entire held-to-
sebelum jatuh tempo (selain dari kondisi- maturity financial assets will have to be
kondisi spesifik tertentu), maka seluruh reclassified as available-for-sale financial
aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh assets. Subsequently, the Bank and its
tempo harus direklasifikasi menjadi aset subsidiaries shall not classify financial
keuangan yang tersedia untuk dijual. asset as held-to-maturity during the
Selanjutnya, Bank dan entitas anaknya following two years. The certain specific
tidak diperkenankan mengklasifikasi aset circumstances are as follows:
keuangan sebagai aset keuangan yang
dimiliki hingga jatuh tempo selama dua
tahun berikutnya. Kondisi spesifik tertentu
yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Than Investment in Sukuk) (continued)
i. Dilakukan ketika aset keuangan sudah i. Performed if financial assets are so close
mendekati jatuh tempo atau tanggal to maturity or call date that changes in
pembelian kembali, dimana harga the market rate of interest would not
perubahan suku bunga tidak akan have a significant effect on their fair
berpengaruh secara signifikan terhadap value;
nilai wajar aset keuangan tersebut;
ii. Ketika Bank dan entitas anaknya telah ii. When the Bank and its subsidiaries have
memperoleh secara substansial seluruh collected substantially all of the financial
jumlah pokok aset-aset keuangan assets original principal through
tersebut sesuai jadwal pembayaran atau scheduled payment or prepayments; or
Bank dan entitas anaknya telah
memperoleh pelunasan dipercepat; atau
iii. Terkait dengan kejadian tertentu yang iii. Attributable to an isolated event that is
berada diluar kendali Bank dan entitas beyond the Bank’s and its subsidiaries’
anaknya, tidak berulang, dan tidak dapat control, is non-recurring and could not
diantisipasi secara wajar oleh Bank dan have been reasonably anticipated by the
entitas anaknya. Bank and its subsidiaries.
Bank dan entitas anaknya menerapkan The Bank and its subsidiaries have applied
PSAK 110 (Revisi 2015) “Akuntansi PSAK 110 (Revised 2015) “Accounting for
Sukuk”. PSAK 110 ini mengatur mengenai Sukuk”. PSAK 110 establishes the
pengakuan, pengukuran, penyajian, dan recognition, measurement, presentation,
pengungkapan transaksi sukuk ijarah dan and disclosures of sukuk ijarah and sukuk
sukuk mudharabah. mudharabah transactions.
- Nilai wajar melalui laba rugi - Fair value through profit or loss
Pada saat pengakuan awal, investasi At the initial recognition, the investment
pada sukuk dalam klasifikasi ini dicatat in sukuk is presented at acquisition cost
sebesar harga perolehan, namun harga which does not include transaction cost.
perolehan tersebut tidak termasuk biaya
transaksi.
Penyajian Presentation
Pendapatan investasi dan beban Investment income and amortization
amortisasi disajikan secara neto dalam expense are presented in net amount in
laba rugi. the profit or loss.
Reklasifikasi Reclassification
Bank dan entitas anaknya tidak dapat The Bank and its subsidiaries cannot
mengubah klasifikasi investasi, kecuali change investment classification unless
terdapat perubahan tujuan model usaha. there is a change in the business model
Model usaha yang bertujuan untuk purpose. Business model that is intended
memperoleh arus kas kontraktual to collect contractual cash flow is based on
didasarkan pada tujuan investasi yang the investment purpose set by the Bank
ditentukan oleh Bank dan entitas anaknya. and its subsidiaries. The underlying
Arus kas kontraktual yang dimaksud contractual cash flow is the cash flow from
adalah arus kas bagi hasil dan pokok dari revenue sharing and principal of sukuk
sukuk mudharabah atau arus kas imbalan mudharabah or benefit cash flow (ujrah)
(ujrah) dari sukuk ijarah. Setelah from sukuk ijarah. After initial recognition, if
pengakuan awal, jika aktual berbeda the actual differs from the investment
dengan tujuan investasi yang telah purpose initially set by the Bank and its
ditetapkan, maka Bank dan entitas subsidiaries, then the Bank and its
anaknya menelaah kembali konsistensi subsidiaries reconsider the consequences
tujuan investasinya. of the revised investment purpose.
f. Giro pada Bank Indonesia dan Bank f. Current Accounts with Bank Indonesia
Lain and Other Banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Current accounts with Bank Indonesia and
pada pengakuan awal diukur pada nilai other banks are initially measured at fair
wajar ditambah biaya transaksi yang dapat value plus directly attributable transaction
diatribusikan secara langsung, jika ada, costs, if any, and subsequently measured
dan selanjutnya diukur sebesar biaya at their amortized cost using effective
perolehan diamortisasi dengan interest rate method. The allowance for
menggunakan metode suku bunga efektif. impairment losses is provided if there is
Penyisihan kerugian penurunan nilai an objective evidence of impairment
dibentuk jika terdapat bukti objektif (Note 2o).
penurunan nilai (Catatan 2o).
g. Penempatan pada Bank Indonesia dan g. Placements with Bank Indonesia and
Bank Lain Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Placements with Bank Indonesia and other
Bank lain pada pengakuan awal diukur Banks are initially measured at fair value
pada nilai wajar ditambah biaya transaksi plus directly attributable transaction costs,
yang dapat diatribusikan secara langsung, if any, and subsequently measured at their
jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar amortized cost using the effective interest
biaya perolehan diamortisasi dengan rate method. The allowance for impairment
menggunakan metode suku bunga efektif. losses is provided if there is an objective
Penyisihan kerugian penurunan nilai evidence of impairment (Note 2o).
dibentuk jika terdapat bukti objektif
penurunan nilai (Catatan 2o).
Keuntungan atau kerugian yang terjadi Gain or loss as a result of fair value
dari perubahan nilai wajar kontrak derivatif changes on a derivative contract not
yang tidak ditujukan untuk lindung nilai designated as a hedging instrument (or
(atau tidak memenuhi kriteria untuk dapat derivative contract that does not qualify as
diklasifikasikan sebagai lindung nilai) a hedging instrument) is recognized in the
diakui dalam laba rugi tahun berjalan. current year’s profit or loss.
Kredit sindikasi, kredit dalam rangka Syndicated, joint financing, and channeling
pembiayaan bersama, dan kredit loans are stated at the loan principal
penerusan dinyatakan sebesar pokok amount based on the risk participation by
kredit sesuai dengan porsi risiko yang the Bank.
ditanggung oleh Bank.
Kerugian dari restrukturisasi kredit dengan Loss on loan restructuring which involves a
cara konversi sebagian kredit yang conversion of loans into equity or other
diberikan menjadi saham atau instrumen financial instruments in partial satisfaction
keuangan Iainnya, diakui hanya apabila of loans, is recognized only if the fair value
nilai wajar penyertaan saham atau of the equity or financial instruments
instrumen keuangan yang diterima received, reduced by estimated expenses
dikurangi estimasi beban untuk to sell the equity or other financial
menjualnya adalah kurang dari nilai instruments, is less than the carrying value
tercatat kredit yang diberikan. of the loan.
Entitas anak Bank menerapkan PSAK 101 The Bank’s subsidiary implements PSAK
(Revisi 2016) tentang “Penyajian Laporan 101 (Revised 2016) regarding “Sharia
Keuangan Syariah”, PSAK 102 Financial Statements Presentation”, PSAK
(Amandemen 2016) tentang “Akuntansi 102 (Amendment 2016) regarding
Murabahah”, PSAK 103 tentang “Murabahah Accounting”, PSAK 103
“Akuntansi Salam”, PSAK 104 regarding “Salam Accounting”, PSAK 104
(Amandemen 2016) tentang “Akuntansi (Amendment 2016) regarding “Istishna
Istishna”, PSAK 105 tentang “Akuntansi Accounting”, PSAK 105 regarding
Mudharabah”, PSAK 106 tentang “Mudharabah Accounting”, PSAK 106
“Akuntansi Musyarakah”, PSAK 107 regarding “Musyarakah Accounting”, PSAK
(Amandemen 2016) tentang “Akuntansi 107 (Amendment 2016) regarding “Ijarah
Ijarah”, PSAK 110 (Revisi 2015) tentang Accounting”, PSAK 110 (Revised 2015)
“Akuntansi Sukuk”, Pedoman Akuntansi “Accounting for Sukuk”, Accounting
Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI Guidelines for Indonesian Sharia Banking
Revisi 2013) dan Standar Akuntansi (PAPSI Revised 2013) and other
Keuangan lain yang ditetapkan Ikatan statement of Financial Accounting
Akuntan Indonesia yang berkaitan dengan Standards established by the Indonesia
pengakuan, pengukuran, penyajian, dan Institute of Accountants relating to
pengungkapan untuk topik tersebut. recognition, measurement, presentation,
and disclosure for those topics.
Entitas anak mengakui aset berupa The subsidiary recognizes assets held
piutang sewa pembiayaan di laporan posisi under a financing lease in its statement of
keuangan sebesar jumlah yang sama financial position and presented them as a
dengan investasi sewa neto. Penerimaan receivable at an amount equal to the net
piutang sewa diperlakukan sebagai investment in the lease. Payment of the
pembayaran pokok dan penghasilan sewa lease receivable is treated as repayment of
pembiayaan. Pengakuan penghasilan principal and financing lease income. The
sewa pembiayaan didasarkan pada suatu recognition of financing lease income is
pola yang mencerminkan suatu tingkat based on a pattern reflecting a constant
pengembalian periodik yang konstan atas periodic rate of return on the subsidiary’s
investasi neto. Entitas anak bertindak net investment in the financing lease. The
sebagai lessor dalam sewa pembiayaan. subsidiary acts as a lessor in finance
leases.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada For financial assets carried at amortized
biaya perolehan diamortisasi, Bank dan cost, the Bank and its subsidiaries first
entitas anaknya pertama kali menentukan assess whether objective evidence of
apakah terdapat bukti objektif penurunan impairment exists individually for financial
nilai secara individual atas aset keuangan assets that are individually significant, or
yang signifikan secara individual, atau collectively for financial assets that are not
secara kolektif untuk aset keuangan yang individually significant.
tidak signifikan secara individual.
Jika Bank dan entitas anaknya If the Bank and its subsidiaries determine
menentukan tidak terdapat bukti objektif that there is no objective evidence of
mengenai penurunan nilai atas aset impairment for an individually assessed
keuangan yang dinilai secara individual, financial asset, the Bank and its
maka Bank dan entitas anaknya subsidiaries include the asset in a group of
memasukkan aset tersebut ke dalam financial assets with similar credit risk
kelompok aset keuangan yang memiliki characteristics and collectively assess
karakteristik risiko kredit yang sejenis dan them for impairment. The future cash flows
menilai penurunan nilai kelompok tersebut of group of financial assets that are
secara kolektif. Arus kas masa datang dari collectively assessed are estimated based
kelompok keuangan yang penurunan on historical loss experience of assets with
nilainya dievaluasi secara kolektif, similar credit rist characteristics. Assets
diestimasi berdasarkan kerugian historis that are individually assessed for
yang pernah dialami atas aset-aset yang impairment and for which an impairment
memiliki karakteristik risiko kredit yang loss is or continues to be recognized are
serupa. Aset yang penurunan nilainya not included in a collective assessment of
dinilai secara individual dan untuk itu impairment.
kerugian penurunan nilai diakui atau tetap
diakui, tidak termasuk dalam penilaian
penurunan nilai secara kolektif.
Penyisihan kerugian penurunan nilai The allowance for impairment losses which
secara kolektif dihitung dengan collectively assessed is calculated using
menggunakan metode statistik dari data statistical method of the historical data
historis berupa probability of default di such as the probability of defaults, time of
masa lalu, waktu pengembalian, dan recoveries, and the amount of loss
jumlah kerugian yang terjadi (loss given incurred (loss given default), which further
default) yang selanjutnya disesuaikan lagi adjusted by management’s judgment of
dengan pertimbangan manajemen terkait current economic and credit conditions.
kondisi ekonomi dan kredit saat ini. Bank The Bank uses statistical model analysis
menggunakan statistical model analysis method, i.e. migration analysis method and
method, yaitu migration analysis method roll rate analysis method to collectively
dan roll rate analysis method untuk assess financial assets impairment.
penilaian penurunan nilai aset keuangan
secara kolektif.
Nilai tercatat aset keuangan diturunkan The carrying amount of the asset is
melalui akun penyisihan dan jumlah reduced through the use of an allowance
kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi. account and the amount of the loss is
Pendapatan bunga tetap diakui atas nilai recognized in the profit or loss. Interest
tercatat yang telah diturunkan tersebut income continues to be accrued on the
berdasarkan tingkat suku bunga efektif reduced carrying amount and is accrued
awal yang digunakan untuk mendiskonto using the rate of interest used to discount
arus kas masa datang dari aset tersebut. the future cash flows for the purpose of
Jika pada periode berikutnya, jumlah measuring impairment loss. If, in
estimasi kerugian penurunan nilai subsequent period, the amount of the
meningkat atau menurun karena peristiwa estimated impairment loss increases or
yang terjadi setelah pengakuan kerugian decreases because of an event occurring
penurunan nilai, maka kerugian penurunan after the impairment was recognized, the
nilai yang sudah diakui sebelumnya previously recognized impairment loss is
dinaikkan atau diturunkan dengan increased or reduced by adjusting the
menyesuaikan akun penyisihan. Aset allowance account. Financial assets
keuangan dan penyisihan yang terkait together with the associated allowance are
dihapuskan jika tidak ada peluang yang written-off when there is no realistic
realistis untuk pengembalian masa datang prospect of future recovery and all
dan semua agunan telah terealisasi atau collateral has been realized or has been
sudah diambil alih oleh Bank dan entitas transferred to the Bank and its
anaknya. Penerimaan kembali aset subsidiaries. Recovery of financial assets
keuangan yang telah dihapusbukukan previously written-off is recorded as a
dicatat sebagai pengurang penyisihan reduction of allowance for impairment loss
kerugian penurunan nilai di laba rugi. in profit or loss.
Untuk aset keuangan tersedia untuk dijual For available-for-sale and fair value
dan nilai wajar melalui penghasilan through other comprehensive income
komprehensif lain, pada setiap tanggal financial assets, the Bank and its
laporan posisi keuangan konsolidasian subsidiaries assess at each consolidated
Bank dan entitas anaknya menilai apakah statement of financial position date
terdapat bukti objektif bahwa aset whether there is objective evidence that
keuangan telah mengalami penurunan financial asset is impaired. In the case of
nilai. Penurunan yang signifikan atau equity instruments classified as available-
penurunan jangka panjang atas nilai wajar for-sale, a significant or prolonged
dari investasi dalam instrumen ekuitas declined in the fair value of equity
yang diklasifikasikan dalam kelompok instrument below its cost is objective
tersedia untuk dijual dibawah biaya evidence of impairment and resulting in
perolehannya merupakan bukti objektif the recognition of an impairment loss.
terjadinya penurunan nilai instrumen
ekuitas dan menyebabkan pengakuan
kerugian penurunan nilai.
Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk If any such evidence exists for available-
aset yang tersedia untuk dijual, kerugian for-sale financial assets, impairment losses
penurunan nilai atas aset keuangan yang on available-for-sale financial assets are
tersedia untuk dijual diakui dengan recognized by transferring the cumulative
mengeluarkan kerugian kumulatif yang loss that has been recognized directly in
telah diakui secara langsung dalam ekuitas equity to the profit or loss. The cumulative
ke laba rugi. Jumlah kerugian kumulatif loss that has been removed from equity
yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui and recognized in the profit or loss is the
pada laba rugi merupakan selisih antara difference between the acquisition cost,
biaya perolehan, setelah dikurangi net of any principal repayment and
pelunasan pokok dan amortisasi, dengan amortization, and the current fair value,
nilai wajar kini, dikurangi kerugian less any impairment loss previously
penurunan nilai aset keuangan yang recognized in the profit or loss.
sebelumnya telah diakui pada laba rugi.
Jika pada periode berikutnya, nilai wajar If, in a subsequent period, the fair value of
instrumen utang yang diklasifikasikan a debt instrument classified as available-
dalam kelompok tersedia untuk dijual for-sale increases and the increase can be
meningkat dan peningkatan tersebut dapat objectively related to an event occurring
secara objektif dihubungkan dengan after the impairment loss was recognized
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan in the profit or loss, the impairment loss is
kerugian penurunan nilai pada laba rugi, reversed through the profit or loss.
maka kerugian penurunan nilai tersebut
harus dipulihkan melalui laba rugi.
Untuk aset keuangan entitas anak For the financial assets of subsidiary under
berdasarkan prinsip perbankan Syariah, Sharia Banking principles, the Bank’s
entitas anak Bank menerapkan peraturan subsidiary applies Financial Services
Otoritas Jasa Keuangan (“POJK”) Authority regulation (“POJK”)
No. 16/POJK.03/2014 tanggal No. 16/POJK.03/2014 dated November 18,
18 November 2014 tentang “Penilaian 2014 regarding “Asset Quality Assessment
Kualitas Aset Bank Umum Syariah dan of Sharia Bank and Sharia Business Unit”
Unit Usaha Syariah” yang berlaku efektif effective starting January 1, 2015. Based
sejak tanggal 1 Januari 2015. Berdasarkan on the regulation, the Bank’s subsidiary is
peraturan tersebut, entitas anak Bank required to provide an allowance for losses
wajib membentuk penyisihan kerugian based on prevailing financial accounting
sesuai dengan standar akuntansi standards. Specifically for murabahah
keuangan yang berlaku. Khusus untuk receivables that represents financing, the
piutang murabahah yang merupakan Bank’s subsidiary evaluates whether there
pembiayaan, entitas anak Bank is objective evidence of impairment and
mengevaluasi apakah terdapat bukti recognizes the impairment losess based
objektif penurunan nilai dan mengakui on PSAK 102 (Revised 2013) which
kerugian penurunan nilai sesuai dengan referring to PSAK 55 (Revised 2014), while
PSAK 102 (Revisi 2013) yang mengacu the allowance for losses for other earning
pada PSAK 55 (Revisi 2014), sedangkan assets is provided as follows:
penyisihan kerugian aset produktif lainnya
dibentuk sebagai berikut:
Lancar *) 1% Current *)
Dalam perhatian khusus 5% Special mention
Kurang lancar 15% Sub-standard
Diragukan 50% Doubtful
Macet 100% Loss
Penyisihan khusus dibentuk atas aset Specific allowance for earning assets on
produktif yang di klasifikasikan sebagai earning assets classified as special
dalam perhatian khusus, kurang lancar, mention, sub-standard, doubtful, and loss,
diragukan, dan macet, dihitung atas nilai is calculated based on principal of the
aset produktif setelah dikurangi dengan earning assets after deducting the value of
nilai agunan. collateral.
Jumlah yang dapat dipulihkan dari suatu The recoverable amount of an asset or
aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) adalah Cash- Generating Unit (CGU) is greater of
sebesar jumlah yang lebih tinggi antara its value in use and its fair value less cost
nilai pakainya dan nilai wajar aset atau to sell. In assessing value in use, the
UPK dikurangi biaya untuk menjual. Dalam estimated future cash flows are discounted
menentukan nilai pakai, estimasi arus kas to their present value using a pre-tax
masa depan didiskontokan ke nilai discount rate that reflects current market
sekarang dengan menggunakan tingkat assessment of the time value of money
diskonto sebelum pajak yang and the risk specific to the assets.
mencerminkan penilaian pasar saat ini
terhadap nilai kas kini dan risiko spesifik
terhadap aset tersebut.
Penyisihan penurunan nilai diakui jika nilai An impairment loss is recognized if the
tercatat dari suatu aset atau UPK melebihi carrying amount of an asset or CGU
nilai yang dapat diperoleh kembali. exceeds its recoverable amount.
Penyisihan penurunan nilai diakui pada Impairment losses are recognized in the
laba rugi tahun berjalan. Penyisihan current year’s profit or loss. Impairment
penurunan nilai yang diakui sehubungan losses in respect of CGUs are allocated
dengan UPK akan dialokasikan pertama first to reduce the carrying amount of any
kali untuk mengurangi nilai tercatat dari goodwill allocated to the CGU and then to
goodwill yang dialokasikan ke UPK dan reduce the carrying amount of the other
kemudian mengurangi nilai tercatat dari assets in the units (group of units) on a pro
aset lainnya di dalam unit tersebut rate basis.
(kelompok unit) secara pro rata.
Tanah disajikan sebesar nilai wajar. Lands are stated at fair value. Valuation of
Penilaian terhadap tanah dilakukan oleh lands is performed by external
penilai independen eksternal yang memiliki independent valuers with certain
sertifikasi. Penilaian dilakukan secara qualification. Valuation is performed with
berkala untuk memastikan bahwa nilai sufficient regularity to ensure that the fair
wajar aset yang direvaluasi tidak berbeda value of a revalued asset does not differ
secara material dengan nilai tercatatnya. materially from its carrying amount.
Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari Increase in the carrying amount arising
revaluasi tanah dicatat sebagai “Surplus from revaluation of land is recorded in
revaluasi aset” dan disajikan sebagai “Asset revaluation surplus” and presented
“Penghasilan komprehensif lain”. as “Other comprehensive income”.
Penurunan nilai tercatat yang timbul dari Decrease in carrying amount as the result
revaluasi dicatat sebagai beban pada of revaluation is recorded as expense in
tahun berjalan. Apabila aset tersebut the current year. If the asset has “Asset
memiliki saldo “Surplus revaluasi aset”, revaluation surplus”, loss from revaluation
maka selisih penurunan nilai tercatat of asset is charged to “Asset revaluation
tersebut dibebankan terhadap “Surplus surplus” balance and the remaining
revaluasi aset” dan sisanya diakui sebagai balance is charged to current year’s
beban tahun berjalan. expenses.
Bank dan entitas anaknya melakukan Bank and its subsidiaries conduct
revaluasi untuk tujuan akuntansi dan revaluation for accounting and tax
pajak. Jumlah pajak yang telah dibayar purposes. The related tax paid is
diakui di penghasilan komprehensif lain recognized in other comprehensive income
dan surplus revaluasi aset di ekuitas. and asset revaluation surplus in equity.
Bank dan entitas anaknya melakukan Bank and its subsidiaries conduct
revaluasi untuk tujuan akuntansi dan revaluation for accounting and tax
pajak. Jumlah pajak yang telah dibayar purposes. The related tax paid is
diakui di penghasilan komprehensif lain recognized in other comprehensive income
dan surplus revaluasi aset di ekuitas. and asset revaluation surplus in equity.
Aset tetap, kecuali tanah yang tidak Fixed assets, except land which is not
disusutkan, dinyatakan berdasarkan biaya depreciated, are stated at cost less
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan accumulated depreciation and impairment
dan rugi penurunan nilai. Penyusutan losses. Depreciation is computed using the
dihitung dengan menggunakan metode straight-line method. The annual
garis lurus (straight-line). Persentase depreciation rates are as follows:
penyusutan per tahun adalah sebagai
berikut:
Tahun/Years
Bangunan 20 Buildings
Perabot dan peralatan kantor 4-8 Furniture, fixtures, and office equipment
Kendaraan bermotor 4-8 Motor vehicles
Prasarana bangunan sesuai masa sewa mana yang lebih rendah Leasehold improvement
dibandingkan umur ekonomis/based on
the lease period whichever is shorter of
economic life
Bank dan entitas anaknya menerapkan The Bank and its subsidiaries have
PSAK 16 (Revisi 2011) tentang “Aset implemented PSAK 16 (Revised 2011)
Tetap tentang Agrikultur: Tanaman regarding “Fixed Assets: regarding
Produktif” dan ISAK 25 tentang “Hak atas Agriculture: Bearer Plant” and ISAK No. 25
Tanah”. Biaya-biaya sehubungan dengan regarding “Land Rights”. Expenses
perolehan hak atas tanah diakui sebagai incurred in relation with the acquisition of
biaya perolehan hak atas tanah. land rights are recognized as part of the
land rights’ acquisition cost.
Bank dan entitas anaknya melakukan The Bank and its subsidiaries conduct a
penelaahan pada akhir tahun untuk review at the end of the year to determine
menentukan adanya indikasi terjadinya whether there are indications of asset
penurunan nilai aset. Bank dan entitas impairment. The Bank and its subsidiaries
anaknya menghitung taksiran jumlah yang calculate the estimated recoverable
dapat diperoleh kembali atas nilai semua amount of all their assets and determines if
aset yang dimiliki apabila terdapat situasi there is a decrease in the value of the
atau keadaan yang memberikan indikasi assets and recognize an impairment loss
terjadinya penurunan nilai aset dan on such assets to the current year’s profit
mengakuinya sebagai rugi penurunan nilai or loss.
dalam laba rugi tahun berjalan.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi When the carrying amount of an asset
taksiran jumlah yang dapat diperoleh exceeds its estimated recoverable amount,
kembali (estimated recoverable amount) the asset is written-down to its estimated
maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke recoverable amount, which is determined
jumlah yang dapat diperoleh kembali as the higher of net selling price or value in
tersebut, yang ditentukan sebagai nilai use.
tertinggi antara harga jual neto dan nilai
pakai.
Aset takberwujud diakui jika, dan hanya Intangible assets are recognized only
jika, biaya perolehan aset tersebut dapat when its cost can be measured reliably
diukur secara andal dan kemungkinan and is probable that expected future
besar Bank dan entitas anaknya akan benefits that are attributable to it will flow to
memperoleh manfaat ekonomis masa the Bank and its subsidiaries.
depan dari aset tersebut.
Selisih antara nilai agunan yang diambil The difference between the value of the
alih dan hasil penjualannya diakui sebagai foreclosed assets and the proceeds from
keuntungan atau kerugian pada saat the sale of such properties is recorded as
penjualan. gain or loss at the time of sale.
Properti terbengkalai diakui sebesar nilai Abandoned properties are stated at net
terendah antara nilai tercatat atau nilai realizable value or at carrying amount
realisasi neto. whichever is lower.
Beban-beban yang berkaitan dengan Expenses for maintaining foreclosed
pemeliharaan agunan yang diambil alih assets and abandoned properties are
dan properti terbengkalai dibebankan pada charged in the profit or loss as incurred.
laba rugi pada saat terjadinya.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat The carrying amount of the foreclosed
permanen, maka nilai tercatat agunan assets and abandoned properties is
yang diambil alih dan properti terbengkalai written-down to recognize a permanent
dikurangi untuk mengakui penurunan decline in value of the foreclosed assets.
tersebut dan kerugiannya dibebankan Any such write-down is charged to the
pada laba rugi tahun berjalan. current year’s profit or loss.
t. Liabilitas Segera t. Liabilities Immediately Payable
Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank Liabilities immediately payable represent
dan entitas anaknya yang harus segera obligations to third parties based on
dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan contract or order by those having authority
kontrak atau perintah dari pihak yang that have to be settled immediately.
mempunyai kewenangan untuk itu. Liabilities immediately payable are
Liabilitas segera diukur sebesar biaya measured at their amortized cost using
perolehan diamortisasi dengan effective interest rate method.
menggunakan metode suku bunga efektif.
Giro wadiah merupakan titipan dana pihak Wadiah demand deposits represent
ketiga yang mendapatkan bonus entrusted third party funds which earn
berdasarkan kebijakan entitas anak Bank. bonus based on the subsidiary of the
Giro wadiah dinyatakan sebesar titipan Bank’s policy. Wadiah demand deposits
pemegang giro di entitas anak Bank. are stated at the amounts due to the
depositors in Bank’s subsidiary.
Nilai tercatat aset atau liabilitas keuangan The carrying amount of the financial asset
disesuaikan jika Bank dan entitas anaknya or financial liability is adjusted if the Bank
merevisi estimasinya untuk pembayaran and its subsidiaries revise their estimates
maupun penerimaan. Nilai tercatat yang of payments or receipts. The adjusted
disesuaikan tersebut dihitung dengan carrying amount is calculated based on the
menggunakan suku bunga efektif awal dan original effective interest rate and the
perubahannya dicatat pada laba rugi. change in carrying amount is recorded in
Tetapi untuk aset keuangan yang telah the profit or loss. However, for a
direklasifikasi, dimana pada periode reclassified financial asset for which the
berikutnya Bank dan entitas anaknya Bank and its subsidiaries subsequently
meningkatkan estimasi penerimaan kas increase their estimates of future cash
sebagai hasil dari peningkatan receipts as a result of increased
pengembalian penerimaan kas, dampak recoverability of those cash receipts, the
peningkatan pemulihan tersebut diakui effect of that increase is recognized as an
sebagai penyesuaian pada suku bunga adjustment to the effective interest rate
efektif sejak tanggal perubahan estimasi. from the date of the change in estimate.
Pendapatan dan beban bunga termasuk Income and interest expense include
pendapatan margin dan bagi hasil serta margin and profit sharing revenue and
beban hak pihak ketiga atas bagi hasil expenses for the rights of any third party
dana syirkah temporer dari Unit Usaha for the temporary syirkah fund of Sharia
Syariah. Business Unit.
Pendapatan Unit Usaha Syariah terdiri dari Revenues of Sharia Business Unit consist
pendapatan margin murabahah, bagi hasil of murabahah margin, profit sharing
dari pembiayaan mudharabah dan mudharabah and musyarakah financing.
musyarakah.
Beban Usaha Syariah merupakan beban Sharia Business Unit expenses represent
bagi hasil dan bonus giro dan tabungan a profit or loss sharing expense and
wadiah, yang diakui pada saat timbulnya current accounts and saving account
kewajiban untuk melakukan bagi hasil janonus, which are recognized when the
sesuai dengan nisbah yang disepakati. obligation occurred in accordance with the
pre-agreed ratio.
aa. Pendapatan dan Beban Provisi dan aa. Fees and Commission Income and
Komisi Expense
Pendapatan dan beban provisi dan komisi Fees and commissions income and
atas aset dan liabilitas keuangan yang expense of financial assets and liabilities,
merupakan bagian dari suku bunga efektif, which are an integral part of the effective
dimasukkan dalam perhitungan suku interest rate are being taken into account
bunga efektif. Pendapatan dan beban ini in calculating the effective interest rate.
diamortisasi sepanjang umur aset atau These income and expense are amortized
liabilitas keuangan. during the life of financial assets or
liabilities.
aa. Pendapatan dan Beban Provisi dan aa. Fees and Commission Income and
Komisi (lanjutan) Expense (continued)
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan Commissions and fees not related to
dengan kegiatan perkreditan dan pinjaman lending and borrowing activities or loan
yang diterima atau jangka waktu and borrowing periods, or those that are
perkreditan dan pinjaman yang diterima, not material are recognized as revenues
atau jumlahnya tidak material diakui and expenses at the time the
sebagai pendapatan atau beban pada saat transactions occur.
terjadinya transaksi.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan kini Current income tax assets and liabilities
diakui sebesar jumlah yang diperkirakan are provided at the amount expected to be
dapat diperoleh dari atau dibayar kepada recovered from or paid to the tax authority
otoritas perpajakan yang dihitung dengan which are computed using the tax rates
menggunakan tarif pajak (dan peraturan (and tax laws) that have been enacted or
pajak) yang berlaku atau yang secara substantively enacted at the reporting date.
substantif diberlakukan pada tanggal
pelaporan.
Pajak penghasilan tangguhan dihitung Deferred income tax is provided using the
dengan menggunakan metode liabilitas, liability method, on all temporary
terhadap semua perbedaan temporer pada differences at the consolidated statement
tanggal laporan posisi keuangan of financial position date between the tax
konsolidasian antara aset dan liabilitas base of assets and liabilities and their
menurut pajak dan nilai tercatatnya pada carrying amounts for financial reporting
untuk tujuan pelaporan keuangan. Pajak purposes. Deferred tax assets and
tangguhan dihitung dengan menggunakan liabilities are measured at the tax rates
tarif pajak (dan peraturan pajak) yang (and tax laws) that have been enacted or
berlaku atau yang secara substansif substantively enacted to the year when the
diberlakukan pada tahun dimana aset asset is realized or the liability is settled.
tersebut direalisasikan atau liabilitas
tersebut diselesaikan.
Liabilitas pajak tangguhan diakui atas Deferred tax liabilities are recognized for
seluruh perbedaan temporer kena pajak. all taxable temporary differences. except
kecuali perbedaan temporer kena pajak to the extent that the deferred tax liability
yang berasal dari: arises from:
a) pengakuan awal goodwill; atau a) the initial recognition of goodwill; or
b) pengakuan awal aset atau liabilitas b) the initial recognition of an asset or
dari transaksi yang bukan kombinasi liability in a transaction which is nor a
bisnis dan pada saat transaksi tidak business combination and at the time
mempengaruhi laba akuntansi atau of the transaction, affects neither
laba kena pajak (rugi pajak) accounting profit nor taxable profit (tax
loss)
Aset pajak tangguhan diakui untuk Deferred tax assets are recognized for all
perbedaan temporer yang dapat deductible temporary differences and carry-
dikurangkan untuk keperluan pajak dan forward of unused tax losses, to the extent
saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi, that it is probable that taxable profit will be
sepanjang besar kemungkinan terdapat available against which the deductible
laba kena pajak pada masa datang yang temporary differences and unused tax
dapat dimanfaatkan atas perbedaan losses can be utilized.
temporer yang dapat dikurangkan untuk
keperluan pajak dan saldo rugi fiskal yang
dapat dikompensasi tersebut.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat Deferred tax assets and liabilities are
saling hapus apabila terdapat hak yang offset when there is a legally enforceable
berkekuatan hukum untuk melakukan right to offset current tax assets against
saling hapus antara aset pajak kini dengan current tax liabilities and when the deferred
liabilitas pajak kini dan apabila aset dan tax assets and liabilities relate to income
liabilitas pajak tangguhan terkait dengan taxes levied by the same tax authority on
pajak penghasilan yang dikenakan oleh either the same taxable entity or different
otoritas perpajakan yang sama, baik atas taxable entities and where there is an
entitas kena pajak yang sama ataupun intention to settle those balances on a net
berbeda dan adanya niat untuk melakukan basis.
penyelesaian saldo-saldo tersebut secara
neto.
Aset dan liabilitas pajak kini dapat saling Current tax assets and liabilities are offset
hapus apabila memiliki hak yang dapat when there is a legally enforceable right to
dipaksakan secara hukum untuk set off the recognized amounts, and
melakukan saling hapus atas jumlah yang intends either to settle on a net basis or to
diakui dan bermaksud untuk realize the assets and settle liabilities
menyelesaikan dengan dasar neto atau simultaneously.
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitas secara bersamaan.
Taksiran pajak penghasilan Bank dan The income tax of the Bank and its
entitas anaknya dihitung untuk masing- subsidiaries is computed for each
masing perusahaan sebagai badan hukum company as a separate legal entity.
terpisah. Aset pajak kini dan liabilitas pajak Current tax assets and current tax liabilities
kini untuk badan hukum yang berbeda for different legal entities are not offset in
tidak disalinghapuskan dalam laporan the consolidated financial statements.
keuangan konsolidasian.
Bank dan entitas anaknya telah The Bank and its subsidiaries have
menerapkan PSAK 46 (Revisi 2014) implemented PSAK 46 (Revised 2014)
“Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan ”Income Tax”, which requires the Bank and
Bank dan entitas anaknya untuk its subsidiaries to account for the current
memperhitungkan konsekuensi pajak kini and future recovery (settlement) of the
dan pajak masa depan atas pemulihan di carrying amount of assets (liabilities) that
masa depan (penyelesaian) dari jumlah are recognized in the consolidated
tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam statement of financial position and
laporan posisi keuangan konsolidasian dan transactions and other events of the
transaksi-transaksi serta peristiwa lain current year that are recognized in the
yang terjadi dalam tahun berjalan yang consolidated financial statements.
diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian.
Bank menerapkan PSAK 56 (Revisi 2011) The Bank has implemented PSAK 56
“Laba Per Saham”, yang menetapkan (Revised 2011) “Earning Per Share”,
prinsip penentuan dan penyajian laba per which prescribe principles for the
saham. determination and presentation of earning
per share.
Laba per saham dasar dihitung dengan Basic earnings per share is computed by
membagi laba tahun berjalan yang dapat dividing income for the year attributable to
diatribusikan kepada pemegang saham ordinary equity holders of the parent entity
biasa entitas induk dengan jumlah rata- by the weighted average number of shares
rata tertimbang saham yang beredar pada outstanding during the year.
tahun yang bersangkutan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan Diluted earnings per share is computed by
membagi laba tahun berjalan yang dapat dividing income for the year attributable to
diatribusikan kepada pemegang saham ordinary equity holders of the parent entity
biasa entitas induk dengan rata-rata by the weighted average number of shares
tertimbang saham yang beredar pada outstanding during the year adjusted for
tahun yang bersangkutan yang the assumed conversion of all dilutive
disesuaikan dengan mengasumsikan potential ordinary shares.
konversi surat berharga berpotensi saham
yang sifatnya dilutif.
Bank dan entitas anaknya mempunyai The Bank and its subsidiaries have
program pensiun sesuai dengan Undang- pension schemes in accordance with
undang (“UU”) Ketenagakerjaan Labor Law No. 13/2003 or the Bank’s and
No. 13/2003 atau kebijakan internal Bank its subsidiaries’ internal policies. Since the
dan entitas anaknya. Karena UU Labor Law sets the formula for determining
Ketenagakerjaan menentukan rumus the minimum amount of benefits, in
tertentu untuk menghitung jumlah minimal substance pension plans under Labor Law
imbalan pensiun, pada dasarnya program represent defined benefit plans.
pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan
adalah program manfaat pasti.
Program-program ini pada umumnya The schemes are generally funded through
didanai melalui pembayaran kepada payments to trustee-administered funds as
pengelola dana pensiun sebagaimana determined by periodic actuarial
ditentukan dalam perhitungan aktuarial calculations. A defined benefit plan is a
yang dilakukan secara berkala. Program pension plan that defines an amount of
pensiun manfaat pasti adalah program pension benefit to be provided, usually as
pensiun yang menentukan jumlah imbalan a function of one or more factors such as
pensiun yang akan diberikan, yang age, years of service or compensation.
pemberiannya biasanya didasarkan pada
satu faktor atau lebih seperti usia, masa
kerja atau kompensasi.
Kewajiban program imbalan pasti yang The liability recognized in the consolidated
diakui di laporan posisi keuangan statements of financial position in respect
konsolidasian dihitung sebesar nilai kini of defined benefit pension plans is
dari estimasi kewajiban imbalan calculated at present value of estimated
pascakerja di masa depan yang timbul dari future benefits that the employees have
jasa yang telah diberikan oleh karyawan earned in return for their services in the
pada masa kini dan masa lalu, dikurangi current and prior period, deducted by any
dengan nilai wajar aset neto dana pensiun. plan assets. The calculation is performed
Perhitungan dilakukan oleh aktuaris by an independent actuary using the
independen dengan metode projected-unit- projected-unit-credit method. Starting
credit. Sejak tanggal 3 Juni 2014, program June 3, 2014, the defined benefit pension
pensiun manfaat pasti diubah menjadi plan is changed to defined contribution
program pensiun iuran pasti. pension plan.
Selain program pensiun manfaat pasti, In addition to defined benefit pension plan,
Bank juga mempunyai program pensiun the Bank also has a defined contribution
iuran pasti untuk karyawan tetap yang pension plan for the permanent employees
bergabung dengan Bank sejak tanggal who joined the Bank starting April 1, 2010,
1 April 2010 dimana Bank membayar iuran where the Bank pays contribution to
kepada program asuransi pensiun yang pension insurance plan managed by
diselenggarakan oleh dana pensiun financial institution pension plan. The
lembaga keuangan. Iuran dibebankan contribution is charged to current year’s
pada laba rugi tahun berjalan. profit or loss.
Imbalan jangka panjang lainnya dihitung Other long-term employment benefits are
dengan menggunakan metode projected calculated using the projected unit credit
unit credit dan didiskontokan ke nilai kini. method and discounted to present value.
Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada Past service costs are recognized in profit
tanggal yang lebih awal antara: or loss on the earlier of:
a. Ketika amandemen atau kurtailmen a. The date of the plan amendment of
program terjadi; dan curtailment; and
b. Ketika Bank mengakui biaya b. The date that Bank recognizes
restrukturisasi terkait atau pesangon. restructuring-related costs.
Sehingga biaya jasa lalu yang belum Therefore, unvested past service cost can
vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan no longer be deferred and recognized over
diakui selama periode vesting masa the future vesting period.
depan.
Biaya pemutusan kontrak kerja dan Termination costs and curtailment gain or
keuntungan/kerugian kurtailmen diakui loss are recognized in the period when
pada periode dimana Bank menunjukkan Bank is demonstrably committed to make
komitmennya untuk mengurangi secara a significant reduction in the number of
signifikan jumlah pekerja yang ditanggung employees covered by a plan.
oleh program.
Sejak tahun 2008, Bank juga memberikan Starting 2008, the Bank provided long
penghargaan masa dinas untuk karyawan service awards for employees whose work
yang telah menyelesaikan masa kerja periods reach 10 years or above. For such
selama 10 tahun atau lebih. Untuk manfaat benefits, PSAK 24 (Revised 2013) requires
tersebut, PSAK 24 (Revisi 2013) an accounting treatment similar to that for
mengharuskan perlakuan akuntansi yang defined benefit plans (as described in the
hampir sama dengan akuntansi untuk previous paragraph), except that the
program manfaat pasti (sebagaimana actuarial gains and losses should all be
disajikan pada paragraf sebelum ini), recognized immediately in the current
kecuali bahwa semua keuntungan dan year’s profit or loss.
kerugian aktuarial yang timbul harus diakui
sekaligus laba rugi tahun berjalan.
Sejak tahun 2014, Bank memberikan Starting 2014, the Bank provides benefit of
imbalan masa persiapan pensiun yaitu pension preparation period, i.e. benefit for
imbalan kepada karyawan sebelum usia employees before retirement age whereby
pensiun dimana karyawan dibebaskan dari the employee is freed from routine tasks
tugas-tugas rutin dan tidak perlu masuk and is not required to present at work, but
kerja, tetapi tetap memperoleh fasilitas still receives certain employment facilities
kepegawaian tertentu dan sejak tahun and starting 2013, the Bank provides
2013, Bank memberikan asuransi pension health insurance for employees
kesehatan pensiun kepada karyawan yang and their spouses during 2 years after the
telah memasuki usia pensiun dan employees’ pension date. Estimated
pasangannya selama 2 tahun setelah liability for these benefits is calculated
tanggal karyawan pensiun. Estimasi using same accounting treatment with the
kewajiban untuk imbalan ini dihitung calculation for defined benefit pension
dengan menggunakan perlakuan plan.
akuntansi yang sama dengan perhitungan
untuk program pensiun imbalan pasti.
Bank menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009) The Bank has implemented PSAK 5
“Segmen Operasi”. PSAK ini mengatur (Revised 2009) “Operating Segments”.
pengungkapan yang memungkinkan The PSAK regulates disclosure to enable
pengguna laporan keuangan untuk users of financial statements to evaluate
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan the nature and financial effects of the
dari aktivitas bisnis dimana entitas terlibat business activities in which the entity
dan lingkungan ekonomi dimana entitas engages and the economic environments
beroperasi. in which it operates.
af. Transaksi dan Saldo dengan Pihak-pihak af. Transactions and Balances with Related
Berelasi Parties
Bank dan entitas anaknya melakukan The Bank and its subsidiaries enter into
transaksi dengan pihak-pihak berelasi. transactions with related parties. In these
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, consolidated financial statements, the term
istilah pihak berelasi sesuai dengan related parties are defined under PSAK 7
PSAK 7 (Revisi 2010) tentang (Revised 2010) on “Related Party
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Disclosures”.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas A related party is a person or entity that is
yang terkait dengan entitas yang related to the entity that is preparing its
menyiapkan laporan keuangannya (entitas financial statements (reporting entity).
pelapor). Pihak berelasi adalah sebagai Related parties are:
berikut:
i) Orang atau anggota keluarga dekatnya i) A person or a close member of that
mempunyai relasi dengan entitas person’s family is related to a reporting
pelapor jika orang tersebut: entity if that person:
a) Memiliki pengendalian atau a) Has control or joint control of the
pengendalian bersama atas entitas reporting entity;
pelapor;
b) Memiliki pengaruh signifikan atas b) Has control or joint control of the
entitas pelapor; atau reporting entity;
af. Transaksi dan Saldo dengan Pihak-pihak af. Transactions and Balances with
Berelasi (lanjutan) Related Parties (continued)
Transaksi ini dilakukan berdasarkan The transactions are made based on terms
persyaratan yang disetujui oleh kedua agreed by the parties, whereby such terms
belah pihak, dimana persyaratan tersebut may not be the same as those transactions
mungkin tidak sama dengan transaksi with non-related parties.
yang dilakukan dengan pihak-pihak yang
tidak berelasi.
Semua transaksi dan saldo yang signifikan All significant transactions and balances
dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan with related parties, whether or not
dengan syarat normal sebagaimana conducted under terms and conditions
dilakukan dengan pihak ketiga, maupun similar to those granted to third parties, are
tidak, telah diungkapkan pada catatan atas disclosed in the notes to the consolidated
laporan keuangan konsolidasian. financial statements.
3. Kas 3. Cash
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Rupiah 826,458 799,503 Rupiah
Mata uang asing: Foreign currencies:
DoIar Amerika Serikat 5,840 14,289 United States Dollar
Dolar Singapura 2,648 1,206 Singapore Dollar
Dolar Australia 530 464 Australian Dollar
Euro Eropa 475 635 European Euro
Lain-lain 241 153 Others
9,734 16,747
Total 836,192 816,250 Total
Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang The Rupiah balance includes cash in ATMs
pada ATM (Anjungan Tunai Mandiri) pada (Automated Teller Machines) amounting to
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing- Rp135,753 and Rp130,220 as of
masing sebesar Rp135.753 dan Rp130.220. December 31, 2019 and 2018, respectively.
Kas dalam mata uang asing lain-lain terdiri dari Cash in other foreign currencies is
Yen Jepang, Pound Sterling Inggris, Dolar denominated in, Japanese Yen, Great Britain
Hong Kong, China Yuan, Won Korea Selatan, Pound Sterling, Hong Kong Dollar, China
Dolar Amerika Serikat, Dolar Singapura, Dolar Yuan, South Korean Won,United States Dollar,
Australia, dan Euro Eropa. Singapore Dollar, Australian Dollar, and
European Euro.
Draft/April 13, 2020 paraf:
91
646
PT BANK BUKOPIN Tbk PT BANK BUKOPIN Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN NOTES TO THE CONSOLIDATED
KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 December 31, 2019 and 2018
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in million Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Rupiah 3,656,968 3,611,149 Rupiah
DoIar Amerika Serikat 444,449 419,915 United States Dollar
Total 4,101,417 4,031,064 Total
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, As of December 31, 2019 and 2018, current
saldo giro pada Bank Indonesia termasuk giro accounts with Bank Indonesia include
yang berdasarkan pada prinsip perbankan amounts under Sharia Banking principles
Syariah masing-masing sebesar Rp256.377 dan amounting to each Rp256,377 and
Rp253.230. Rp253,230, respectively.
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan Current accounts with Bank Indonesia are
untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib maintained to comply with Bank Indonesia
Minimum (GWM) dari Bank Indonesia. minimum statutory reserve requirement.
Bank dipersyaratkan untuk memiliki Giro Wajib The Bank is required to maintain minimum
Minimum (GWM) dalam mata uang Rupiah dan statutory reserves in Rupiah and in foreign
mata uang asing. currency.
Rasio GWM Bank Bukopin pada tanggal As of December 31, 2019 and 2018, the
31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai minimum statutory reserves ratios of Bank
berikut (tidak diaudit): Bukopin are as follows (unaudited):
31 Desember/
December 31,
2019 2018
% %
Konvensional Conventional
Rupiah Rupiah
- Giro Wajib Minimum 6.02% 6.52% - Minimum Statutory Reserves
- Giro Wajib Minimum Harian 4.69% 5.00% - Daily Minimum Statutory Reserves
- Giro Wajib Minimum Rata-rata 1.33% 1.52% - Average Minimum Statutory Reserves
Mata Uang Asing Foreign currency
- Giro Wajib Minimum 8.00% 8.00% - Minimum Statutory Reserves
Penyangga Likuiditas Makroprudensial - Macroprudential Liquidity Reserve
d/h Giro Wajib Minimum Sekunder 5.44% 9.62% d/h Secondary minimum statutory reserves
Usaha Syariah Sharia Business
- Giro Wajib Minimum 4.61% 5.39% - Minimum Statutory Reserves
- Giro Wajib Minimum Harian 1.50% 2.00% - Daily Minimum Statutory Reserves
4. Giro pada Bank Indonesia (lanjutan) 4. Current Accounts with Bank Indonesia
(continued)
Bank Indonesia (BI) menerbitkan peraturan Bank Indonesia (BI) issued Bank Indonesia
Bank Indonesia (PBI) Nomor 15/15/PBI/2013 regulation (PBI) 15/15/PBI/2013 dated
tanggal 24 Desember 2013 sebagaimana telah December 24, 2013 which has been amended
diubah beberapa kali dengan PBI No. several times with PBI No, 17/11/PBI/2015
17/11/PBI/2015 tanggal 25 Juni 2015, PBI No. dated June 25, 2015, PBI No. 17/21/PBI/2015
17/21/PBI/2015 tanggal 25 November 2015, dated November 25, 2015, PBI No.
PBI No. 18/3/PBI/2016 tanggal 10 Maret 2016, 18/3/PBI/2016 dated March 10, 2016, PBI No.
PBI No. 18/14/PBI/2016 18 Agustus 2016, PBI 18/14/PBI/2016 dated August 18, 2016, PBI
No. 19/6/PBI/2017 tanggal 17 April 2017, No. 19/6/PBI/2017 dated April 17,2017, and
perubahan terakhir PBI No. 20/3/PBI/2018 the latest amandement by PBI No. 20/3/2018
tanggal 29 Maret 2018 dan Peraturan Anggota dated March 29, 2018 and Regulations of
Dewan Gubernur (PADG) No. Members of the Board of Governors (PADG)
20/10/PADG/2018 tanggal 31 Mei 2018 20/10/PADG/2018 dated May 31,2018 which
sebagaimana telah diubah beberapa kali has been amended several times with PADG
dengan PADG No. 20/30/PADG/2018 tanggal No. 20/30/PADG/2018 dated November 30,
30 November 2018 dan perubahan terakhir 2018 and the latest amandement by PADG No.
PADG No. 21/14/PADG/2019 tanggal 26 Juni 21/14/PADG/2019 dated June 26, 2019
2019 tentang “Giro Wajib Minimum dalam “Minimum Statutory Reserve Requirements in
Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Rupiah and Foreign Currencies of
Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Conventional Commercial Banking, Sharia
Usaha Syariah”, yang masing-masing sebesar: Commercial Banking and Sharia Business
Units”, which are as follows.
31 Desember/
December 31,
2019 2018
% %
Rupiah: Rupiah:
- Giro wajib minimum 6.00 6.50 - Minimum Statutory Reserves
- Giro wajib minimum secara harian 3.00 3.50 - Daily Minimum Statutory Reserves
- Giro wajib minimum secara rata-rata 3.00 3.00 - Average Minimum Statutory Reserves
4. Giro pada Bank Indonesia (lanjutan) 4. Current Accounts with Bank Indonesia
(continued)
RIM adalah rasio hasil perbandingan antara: RIM is the ratio of the results of the comparison
between:
a. Kredit yang diberikan kepada pihak ketiga a. Loans to third parties in Rupiah and foreign
dalam Rupiah dan valuta asing, dan currencies, and
b. Surat berharga korporasi dalam Rupiah dan b. Corporate securities in Rupiah and foreign
valuta asing yang memenuhi persyaratan currencies owned by the Bank that meet
tertentu yang dimiliki Bank. certain requirement.
terhadap: to:
a. DPK Bank dalam bentuk giro, tabungan dan a. The Bank’s TPF in the form of demand
simpanan berjangka/deposito dalam rupiah deposits, savings deposits and time
dan valuta asing, tidak termasuk dana antar deposits/ deposits in rupiah and foreign
Bank; dan currencies, excluding interbank funds; and
b. Surat berharga dalam rupiah dan valuta b. Marketable securities in rupiah and foreign
asing yang memenuhi persyaratan tertentu currencies that meet certain requirements,
yang diterbitkan oleh Bank untuk issued by the Bank for funding sources.
memperoleh sumber pendanaan.
Pada tanggal 31 Desember 2019, Loan to As of December 31, 2019, the Bank’s Loan to
Funding Ratio (LFR) Bank berada dibawah Funding Ratio (LFR) were below the Minimum
Batas Minimum Target sehingga Bank Target hence Bank got Minimum Statutory
mendapatkan GWM disinsentif, Bank telah Reserves disincentive, and the Bank has met
memenuhi kewajiban GWM disinsentif tersebut minimum stationary required disincentive as of
sebesar 0,202%. Sedangkan pada tanggal 0.202%. While on December 31, 2018, the
31 Desember 2018, Bank telah memenuhi Bank has fulfilled within the prevailing range
dalam kisaran yang telah ditetapkan sehingga therefore the Bank did not get disincentive.
Bank tidak mendapatkan disinsentif.
4. Giro pada Bank Indonesia (lanjutan) 4. Current Accounts with Bank Indonesia
(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, As of December 31, 2019 and 2018, Minimum
persentase GWM untuk Usaha Syariah dalam Statutory Reserves percentage for Sharia
Rupiah masing-masing sebesar 4,01% dan Business Unit in Rupiah currency are 4.01%
5,01%. and 5.01%.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, As of December 31, 2019 and 2018, the Bank
Bank dan entitas anaknya telah memenuhi and its subsidiaries has complied with BI
ketentuan BI mengenai GWM. regulation on the Minimum Statutory Reserves.
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and 2018,
2018, giro yang berdasarkan pada prinsip current accounts with other banks include
perbankan Syariah adalah masing-masing amounts under Sharia Banking principles
sebesar Rp748 dan Rp2.369. amounting to Rp748 dan Rp2,369,
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and 2018, there
2018, tidak terdapat giro pada Bank lain is no current account with other Banks
yang dijaminkan. pledged as collateral.
5. Giro pada Bank Lain (lanjutan) 5. Current Accounts with Other Banks
(continued)
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
5. Giro pada Bank Lain (lanjutan) 5. Current Accounts with Other Banks
(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan All current accounts with other banks are
2018, semua giro pada Bank lain classified as current as of December 31,
diklasifikasikan lancar. 2019 and 2018.
Rupiah: Rupiah:
Saldo awal 1,425 370 Beginning balance
Penyisihan selama Provision during
tahun berjalan (Catatan 31) -- 1,055 the year (Note 31)
Saldo akhir 1,425 1,425 Ending balance
31 Desember/
December 31,
2019 2018
% %
Rupiah 1.53 1.48 Rupiah
Mata uang asing 0.15 0.07 Foreign currencies
6. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank 6. Placements with Bank Indonesia and Other
Lain Banks
a. Berdasarkan jenis, mata uang, dan a. By type, currency, and Banks
Bank
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Pihak ketiga Third parties
Rupiah: Rupiah:
Penempatan pada Bank Indonesia, Placements with Bank Indonesia,
setelah dikurangi bunga yang net of unearned
ditangguhkan 1,226,796 4,303,283 interest
Interbank call money Interbank call money
PT Bank OCBC NISP Tbk 200,000 -- PT Bank OCBC NISP Tbk
PT BPD Daerah Istimewa Yogyakarta 100,000 PT BPD Daerah Istimewa Yogyakarta
PT Bank Pan Indonesia, Tbk 80,000 -- PT Bank Pan Indonesia, Tbk
380,000 --
6. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank 6. Placements with Bank Indonesia and Other
Lain (lanjutan) Banks (continued)
a. Berdasarkan jenis, mata uang, dan a. By type, currency, and Banks
Bank (lanjutan) (continued)
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Deposito Berjangka Time deposits
PT BPD Jawa Tengah 265,000 30,000 PT BPD Jawa Tengah
PT Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk 225,000 50,000 PT Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk
PT BPD Sumatera Utara 190,000 110,000 PT BPD Sumatera Utara
PT BPD Kalimantan Barat 160,000 60,000 PT BPD Kalimantan Barat
PT BPD Sulawesi Selatan dan PT BPD Sulawesi Selatan and
Sulawesi Barat 150,000 130,000 Sulawesi Barat
PT BPD Sumatera Barat 150,000 70,000 PT BPD Sumatera Barat
PT BPD Riau Kepri 145,000 60,000 PT BPD Riau Kepri
PT BPD Sumatera Selatan dan PT BPD Sumatera Selatan dan
Bangka Belitung 150,000 50,000 Bangka Belitung
PT BPD Kalimantan Selatan 125,000 -- PT BPD Kalimantan Selatan
PT Bank Victoria International Tbk 120,000 50,000 PT Bank Victoria International Tbk
PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk 110,000 40,000 PT BPD Jawa Barat and Banten Tbk
PT Bank QNB Indonesia Tbk 110,000 -- PT Bank QNB Indonesia Tbk
PT BPD Kalimantan Timur dan PT BPD Kalimantan Timur and
Kalimantan Utara 105,000 20,000 Kalimantan Utara
PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
Agroniaga Tbk 100,000 50,398 Agroniaga Tbk
PT BPD Jawa Timrur TBk 85,000 80,000 PT BPD Jawa Timur Tbk
PT Bank CTBC Indonesia Nasional Tbk 75,000 -- PT Bank CTBC Indonesia Nasional Tbk
PT Bank Woori Saudara PT Bank Woori Saudara
Indonesia 1906 Tbk 70,000 -- Indonesia 1906 Tbk
PT Bank Capital Indonesia 60,000 -- PT Bank Capital Indonesia
PT Bank Mega Tbk 55,000 10,000 PT Bank Mega Tbk
PT Bank JTrust Indonesia Tbk 50,000 50,000 PT Bank JTrust Indonesia Tbk
PT BPD Sulawesi Tengah 50,000 50,000 PT BPD Sulawesi Tengah
PT Bank Ganesha Tbk 50,000 50,000 PT Bank Ganesha Tbk
PT BPD Sulawesi Utara 50,000 50,000 PT BPD Sulawesi Utara
PT BPD Banten Tbk 50,000 -- PT BPD Banten Tbk
PT BPD Jambi 50,000 40,000 PT BPD Jambi
PT BPD Sulawesi Tenggara 50,000 -- PT BPD Sulawesi Tenggara
PT Bank Yudha Bhakti Tbk 40,000 40,000 PT Bank Yudha Bhakti Tbk
PT BPD Kalimantan Timur 40,000 -- PT BPD Kalimantan Timur
PT Bank DKI 35,000 10,000 PT Bank DKI
PT Bank Aceh Syariah 35,000 -- PT Bank Aceh Syariah
PT Bank Tabungan Negara Syariah 30,000 -- PT Bank Tabungan Negara Syariah
PT BPD Bengkulu 30,000 20,000 PT BPD Bengkulu
PT BPD Nusa Tenggara Timur 30,000 -- PT BPD Nusa Tenggara Timur
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi 20,000 10,000 PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
PT Bank Victoria Syariah 20,000 10,000 PT Bank Victoria Syariah
PT BPD Lampung 20,000 10,000 PT BPD Lampung
PT Bank Jabar PT Bank Jabar
Banten Syariah 20,000 10,000 Banten Syariah
PT Bank BRI Syariah 10,000 -- PT Bank BRI Syariah
PT BPD Riau Kepri - Unit Syariah 10,000 -- PT BPD Riau Kepri - Sharia Unit
PT Bank Muamalat PT Bank Muamalat
Indonesia Tbk 10,000 100,000 Indonesia Tbk
PT Bank Amar Indonesia 2,000 -- PT Bank Amar Indonesia
PT Bank Mayapada Internasional Tbk -- 10,000 PT Bank Mayapada Internasional Tbk
6. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank 6. Placements with Bank Indonesia and Other
Lain (lanjutan) Banks (continued)
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
PT BPD Kalimantan Barat - Unit Syariah -- 10,000 PT BPD Kalimantan Barat - Unit Syariah
PT BPD Kalimantan Selatan - Unit Syariah -- 10,000 PT BPD Kalimantan Selatan - Unit Syariah
PT Bank Sumatera Utara - Unit Syariah -- 10,000 PT Bank Sumatera Utara - Unit Syariah
3,152,000 1,300,398
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan As Of December 31, 2019 and 2018, there
2018, terdapat penempatan pada Bank are placement with Bank Indonesia and
Indonesia dan Bank lain yang berdasarkan other Banks under sharia banking
prinsip syariah masing-masing sebesar principles amounting to Rp1,013,170 and
Rp1.013.170 dan Rp627.713. Rp627,713.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and 2018, there
2018, tidak terdapat penempatan pada is no placement with Bank Indonesia and
Bank Indonesia dan bank lain yang other banks pledged as collateral.
dijaminkan.
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Rupiah: Rupiah:
≤ 1 bulan 3,748,797 5,157,411 ≤ 1 month
> 1 - 3 bulan 869,747 426,270 > 1 - 3 months
> 3 - 6 bulan 160,000 66,542 > 3 - 6 months
4,778,544 5,650,223
6. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank 6. Placements with Bank Indonesia and Other
Lain (lanjutan) Banks (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan All placements with Bank Indonesia and
2018, semua penempatan pada Bank other banks are classified as current as of
Indonesia dan bank lain diklasifikasikan December 31, 2019 and 2018.
lancar.
31 Desember/
2019 2018
% %
Rupiah: Rupiah:
Interbank call money 5.48 3.23 Interbank call money
Deposito berjangka 7.50 5.63 Time deposits
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Pihak ketiga Third parties
Rupiah Rupiah
Diperdagangkan: Trading:
Obligasi Pemerintah 29,801 -- Government Bonds
29,801 --
Tersedia untuk dijual: Available-for-sale:
Sertifikat Bank Indonesia 288,701 168,970 Bank Indonesia Certificates
Bunga diterima dimuka (6,813) (9,588) Unamortized interest
Keuntungan yang belum direalisasi 563 -- Unrealized gain
282,451 159,382
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Pihak ketiga Third parties
Rupiah Rupiah
Sertifikat Deposito Bank Indonesia -- 361 Bank Indonesia Certificates of Deposits
Diskonto yang belum diamortisasi -- (3) Unamortized discount
-- 358
Obligasi pemerintah 231,353 361,353 Government Bonds
Diskonto yang belum diamortisasi (10,263) (21,893) Unamortized discount
Kerugian yang belum direalisasi (5,204) (21,736) Unrealized loss
215,886 317,724
Surat Perbendaharaan Negara -- 454,030 Treasury bills
Diskonto yang belum diamortisasi -- (2,085) Unamortized discount
Kerugian yang belum direalisasi -- (640) Unrealized loss
-- 451,305
--
Obligasi korporasi 263,000 298,000 Corporate bond
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi 3,004 (1,822) Unrealized gain (loss)
266,004 296,178
--
764,341 1,224,947
--
Nilai wajar melalui Fair value through
penghasilan komprehensif lain: other comprehensive income:
Obligasi Sukuk Ijarah Negara Indonesia 450,000 370,000 Indonesia Sukuk Ijarah Bonds
Premi yang belum diamortisasi 1,996 8,021 Unamortized premium
Kerugian yang belum direalisasi (1,989) (31,590) Unrealized loss
450,007 346,431
--
Kredit yang diberikan dan piutang: Loans and receivable:
Wesel SKBDN 56,905 77,530 Domestic Letters of Credit (SKBDN)
Diskonto yang belum diamortisasi (196) (1,814) Unamortized discount
56,709 75,716
--
Dimiliki hingga jatuh tempo: Held-to-maturity:
Obligasi Pemerintah 5,234,727 4,329,070 Government Bonds
Diskonto yang belum diamortisasi (32,609) (40,854) Unamortized discount
5,202,118 4,288,216
Obligasi korporasi 254,600 135,000 Corporate bonds
Obligasi Ritel Indonesia -- 147,940 Indonesia Retail Bond
Diskonto yang belum diamortisasi -- (2) Unamortized discount
-- 147,938
5,456,718 4,571,154
--
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Pihak ketiga Third parties
Rupiah Rupiah
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 40,000 40,000 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
Keuntungan yang belum direalisasi 797 -- Unrealized gain
40,797 40,000
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Pihak ketiga Third parties
Rupiah Rupiah
Biaya Perolehan: Amortized Cost:
Government of
Negara Republik Indonesia 2,136,497 1,472,667 the Republic of Indonesia
Premium yang belum diamortisasi 31,202 27,869 Unamortized premium
2,167,699 1,500,536
PT Indosat Tbk -- 30,000 PT Indosat Tbk
2,167,699 1,530,536
8,925,275 7,748,784
Dolar Amerika Serikat United States Dollar
Kredit yang diberikan dan piutang: Loans and receivable:
PT Protech Asia Engineering 23,184 -- PT Protech Asia Engineering
PT Cahaya Semesta Energy 6,076 -- PT Cahaya Semesta Energy
PT Anugerah Putra -- 2,709 PT Anugerah Putra
Youngsin Arena -- 166 Youngsin Arena
Lain-lain 3,208 -- Others
32,468 2,875
Diskonto yang belum diamortisasi (190) -- Unamortized discount
32,278 2,875
Dimiliki hingga jatuh tempo: Held-to-maturity:
Government of
Negara Republik Indonesia - Sukuk 87,460 90,892 the Republic of Indonesia - Sukuk
Premi Diskonto yang belum diamortisasi 402 -- Unamortized premium (discount)
87,862 90,892
Euro Eropa European Euro
Kredit yang diberikan dan piutang: Loans and receivable:
PT Putra Tirta Nusantara 24,518 -- PT Putra Tirta Nusantara
Diskonto yang belum diamortisasi (540) -- Unamortized discount
23,978 --
144,118 93,767
Total 9,069,393 7,842,551 Total
Penyisihan kerugian penurunan nilai -- (300) Allowance for impairment losses
Total - Bersih 9,069,393 7,842,251 Total - Net
*) Terdiri dari Wesel SKBDN, Obligasi Pemerintah, Obligasi *) Consist of Domestic Letter of Credit (SKBDN),
Ritel Indonesia, Obligasi Sukuk Ijarah Negara Indonesia, Government Bonds, Indonesia Retail Bond, Indonesia
Surat Utang Negara, dan Sertifikat Deposito Bank Sukuk Ijarah Bonds, State Promissory Notes, and Bank
Indonesia. Indonesia Certificates of Deposits.
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Rupiah Rupiah
≤ 1 bulan 264,164 1,900,008 ≤ 1 month
> 1 - 3 bulan 222,205 176,134 > 1 - 3 months
> 3 bulan - 1 tahun 485,528 485,206 > 3 months - 1 year
> 1 - 5 tahun 2,887,895 2,453,683 > 1 - 5 years
> 5 - 10 tahun 2,787,058 1,978,310 > 5 - 10 years
> 10 tahun 2,278,425 755,442 > 10 years
8,925,275 7,748,783
Dolar Amerika Serikat United States Dollar
≤ 1 bulan -- 2,109 ≤ 1 month
> 1 - 3 bulan 27,438 766 > 1 - 3 months
> 3 bulan - 1 tahun 4,840 -- > 3 months - 1 year
> 1 - 5 tahun 4,260 4,268 > 1 - 5 years
> 5 - 10 tahun 83,602 86,625 > 5 - 10 years
120,140 93,768
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Tanggal 31 Desember/
jatuh tempo/ December 31,
Maturity date 2019 2018
Obligasi Berkelanjutan III 22 Maret 2020/ idAAA idAAA Bonds Adira Finance
Adira Finance tahap V March 22, 2020 shelf III Phase V
Tahun 2017 Seri B Year 2017 Series B
Obligasi Berkelanjutan III Bond Bank Tabungan Negara
Bank Tabungan Negara 13 Jul. 2020/ idAA+ idAA+ Shelf III Phase I
Tahun 2017 Tahap I Seri A Jul. 13, 2020 Year 2017 Series A
Obligasi Berkelanjutan II Bonds Wahana Ottomitra
Wahana Ottomitra Multiartha 22 Agustus 2020/ AA-(idn) AA- Multiartha Shelf II Phase II
Tahap II Tahun 2017 Seri B August 22, 2020 Year 2017 Series B
Obligasi II Bank Maluku 8 Desember 2020/ A(idn) A(idn) Bond II Bank Maluku
Tahun 2017 Seri B December 8, 2020 Year 2017 Series B
Obligasi Berkelanjutan I 30 June 2021/ idAA- idA+ Bond Bank DKI Shelf I
Bank DKI Tahap I Tahun 2016 June 30, 2021 Phase I Year 2016
Obligasi IV Bank Lampung 7 July 2022/ A(idn) idA- Bond Bank Lampung IV
July 7, 2022
Obligasi Berkelanjutan I Bank 11 July 2022/ idA- idA- Bond Bank Victoria Shelf I
Victoria Tahap I Tahun 2017 Jul y 11, 2022 Phase I Year 2017
Obligasi Berkelanjutan Bank 5 June 2021/ idA- idA- Bond Bank Victoria 2018 Series A
Viktoria 2018 Seri A June 5, 2021
Obligasi MTN II Bank Jambi 2017 6 June 2020/ A(idn) idA- Medium Term Notes of Bank Jambi
Tahap II Tahun 2017 June 6, 2020 Phase II Year 2017
Obligasi MTN II Bank Sumitomo 14 June 2020/ idAAA idA+ MTN Bonds Phase II
Mitsui June 14, 2020 Sumitomo Mitsui Bank
Obligasi MTN I 6 Maret 2020/ idAAA -- MTN Bonds Phase I Year 2019
Bank Danamon 2019 March 6, 2020 Danamon Bank
Obligasi Clipan Finance 28 Maret 2021/ idAA- idAA- Bonds of Clipan Finance
Indonesia 2018 March 28, 2021 Year 2018
Wesel SKBDN 7 November 2019- Tanpa peringkat/ Tanpa peringkat/ Domestic Letters of Credit (SKBDN)
10 Oktober 2020/ Not rated Not rated
Nov 7, 2019-
October 10, 2020
Obligasi Pemerintah - Rupiah 15 Juni 2021- Tanpa peringkat/ Tanpa peringkat/ Government Bonds - Rupiah
15 Februari 2038/ Not rated Not rated
June 15, 2021-
February 15, 2038
Obligasi Pemerintah - 17 Oktober 2023- Baa3 Baa3 Government Bonds -
Dolar Amerika Serikat 29 Maret 2027/ United States Dollar
October 17, 2023- Tanpa peringkat/ Tanpa peringkat/
March 29, 2027 Not rated Not rated
Obligasi Sukuk Ijarah 15 September 2020- Tanpa peringkat/ Tanpa peringkat/ Indonesia Sukuk Ijarah Bonds
Negara Indonesia 15 Februari 2023/ Not rated Not rated
September 15, 2020-
February 15, 2037
Sertifikat Bank Indonesia 3 Januari 2020- Tanpa peringkat/ Tanpa peringkat/ Certificates of Bank Indonesia
14 Agustus 2020/ Not rated Not rated
January 3, 2020-
August 14, 2020
Sukuk Bank Indonesia 9 Januari 2020/ Tanpa peringkat/ Tanpa peringkat/ Bank Indonesia Sukuk
January 9, 2020 Not rated Not rated
Peringkat untuk obligasi yang terdaftar di The ratings of the bonds which are
Bursa Efek lndonesia berdasarkan registered in the Indonesia Stock
peringkat yang dilaporkan oleh Exchange are determined by
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
dan PT Fitch Ratings Indonesia, and PT Fitch Ratings Indonesia,
sedangkan peringkat untuk obligasi lain meanwhile the ratings of the bonds which
yang tidak terdaftar di Bursa Efek are not registered in the Indonesia Stock
Indonesia berdasarkan peringkat obligasi Exchange are determined by Moody’s and
yang dilaporkan oleh Moody’s dan Fitch Fitch Ratings.
Ratings.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan All marketable securities owned by the
2018, surat-surat berharga yang dimiliki Bank are classified as current as of
oleh Bank diklasifikasikan lancar. December 31, 2019 and 2018.
31 Desember/
December 31,
2019 2018
% %
Rupiah Indonesia Rupiah
Obligasi korporasi 6.98 8.95 Corporate bonds
Wesel SKBDN 6.35 8.75 Domestic Letters of Credit (SKBDN)
Sertifikat Bank Indonesia 6.68 1.71 Bank Indonesia Certificates
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 5.29 5.16 Bank Indonesia Certificates of Deposits
Obligasi Pemerintah, 7.76 -- Government Bonds
Obligasi Ritel Indonesia - Indonesia Retail Bond -
tingkat bunga tetap 6.53 7.49 fixed rate
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Rupiah: Rupiah:
Saldo awal 300 1,553 Beginning balance
(Pemulihan) penyisihan selama (Reversal) Provision
tahun berjalan (Catatan 31) (300) 18,747 during the year (Note 31)
Penghapusbukuan -- (20,000) Write off
Saldo akhir -- 300 Ending balance
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and 2018, the
2018, Bank menjaminkan sebagian surat Bank has pledged part of marketable
berharga berupa obligasi pemerintah securities in form of government bonds
dengan nilai tercatat Rp4.272.736 dan with carrying amount of Rp4,272,736 and
Rp1.605.279 untuk transaksi surat Rp1,605,279, respectively, for marketable
berharga yang dijual dengan janji dibeli securities sold with agreement to
kembali. repurchase transactions.
Pada tanggal 31 Desember 2019 tidak terdapat There is no marketable securities purchased
surat–surat berharga yang dibeli dengan janji with agreements to resell on December 31,
dijual kembali. 2019.
Pada tanggal 31 Desember 2018 seluruh All of marketable securities purchased with
surat-surat berharga yang dibeli dengan janji agreement to resell are classified as current
dijual kembali diklasifikasikan sebagai lancar. as of December 31, 2018.
Rupiah: Rupiah:
Modal kerja 19,999,391 7,133,555 56,837 474,186 1,836,702 29,500,671 Working capital
Investasi 15,306,108 4,677,257 52,157 90,638 555,775 20,681,935 Investment
Konsumsi 14,471,904 1,048,628 100,788 175,804 581,706 16,378,830 Consumer
Program pemerintah 79,449 232 -- -- 6,473 86,154 Government program
Sindikasi -- -- -- 126,123 4,349 130,472 Syndicated
Direksi dan karyawan 98,526 -- -- -- -- 98,526 Directors and employees
Total Rupiah 49,955,378 12,859,672 209,782 866,751 2,985,005 66,876,588 Total Rupiah
Penyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai (402,187) (207,466) (26,044) (109,178) (937,015) (1,681,890) impairment losses
Total - Bersih 49,553,191 12,652,206 183,738 757,573 2,047,990 65,194,698 Net
Rupiah: Rupiah:
Modal kerja 22,354,176 3,768,671 1,039,348 63,061 1,705,422 28,930,678 Working capital
Investasi 18,034,401 1,402,191 35,107 16,078 588,095 20,075,872 Investment
Konsumsi 13,101,579 803,395 78,827 143,809 466,044 14,593,654 Consumer
Program pemerintah 101,770 2,789 -- -- 12,810 117,369 Government program
Sindikasi 126,123 -- -- 4,354 130,476 260,953 Syndicated
Direksi dan karyawan 95,281 -- -- -- -- 95,281 Directors and employees
Bank lain 443 -- -- -- -- 443 Other banks
Total Rupiah 53,813,773 5,977,046 1,153,282 227,302 2,902,847 64,074,250 Total Rupiah
Penyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai (370,749) (280,998) (173,081) (78,543) (1,010,278) (1,913,649) impairment losses
Neto 53,443,024 5,696,048 980,201 148,759 1,892,569 62,160,601 Net
Rupiah: Rupiah:
Perdagangan 7,898,944 3,173,170 55,487 102,541 1,358,461 12,588,603 Trading
Jasa 9,677,586 2,728,919 16,291 63,124 286,021 12,771,941 Business service
Konstruksi 7,856,252 2,862,277 824 502,791 286,654 11,508,798 Construction
Pertanian 1,842,392 458,452 263 -- 35,210 2,336,317 Agriculture
Manufaktur 2,817,570 794,871 31,279 13,746 246,341 3,903,807 Manufacturing
Transportasi 2,363,156 1,709,096 5,587 10,196 106,876 4,194,911 Transportation
Tenaga listrik 1,848,398 47,135 -- -- 27,542 1,923,075 Power supply
Pertambangan 1,299,362 35,681 -- -- 44,869 1,379,912 Mining
Lain-lain 14,351,718 1,050,071 100,051 174,353 593,031 16,269,224 Others
Total Rupiah 49,955,378 12,859,672 209,782 866,751 2,985,005 66,876,588 Total Rupiah
Penyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai (402,187) (207,466) (26,044) (109,178) (937,015) (1,681,890) impairment losses
Neto 49,553,191 12,652,206 183,738 757,573 2,047,990 65,194,698 Net
Rupiah: Rupiah:
Perdagangan 7,850,614 1,987,088 14,314 54,957 1,300,082 11,207,055 Trading
Jasa 9,288,592 817,511 1,039,020 20,287 297,589 11,462,999 Business service
Konstruksi 9,937,037 1,434,456 2,255 5,786 340,790 11,720,324 Construction
Pertanian 1,778,904 79,693 -- -- 35,847 1,894,444 Agriculture
Manufaktur 3,203,084 574,346 12,845 573 269,719 4,060,567 Manufacturing
Transportasi 4,615,429 250,742 8,723 6,860 116,483 4,998,237 Transportation
Tenaga listrik 2,042,491 13,303 -- -- 29,563 2,085,357 Power supply
Pertambangan 1,156,465 26,191 528 -- 45,850 1,229,034 Mining
Lain-lain 13,941,156 793,717 75,597 138,839 466,924 15,416,233 Others
Total Rupiah 53,813,772 5,977,047 1,153,282 227,302 2,902,847 64,074,250 Total Rupiah
Penyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai (370,749) (280,998) (173,081) (78,543) (1,010,278) (1,913,649) impairment losses
Neto 53,443,023 5,696,049 980,201 148,759 1,892,569 62,160,601 Net
9. Kredit yang Diberikan dan Pembiayaan 9. Loans and Sharia Financing/ Receivables
/Piutang Syariah (lanjutan) (continued)
c. Berdasarkan jangka waktu c. By maturity
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Rupiah: Rupiah:
≤ 1 tahun 5,644,689 10,872,183 ≤ 1 year
> 1 - 2 tahun 5,924,803 5,029,808 > 1 - 2 years
> 2 - 5 tahun 12,450,430 12,811,929 > 2 - 5 years
> 5 tahun 42,856,666 35,360,330 > 5 years
66,876,588 64,074,250
Mata uang asing: Foreign currencies:
≤ 1 tahun 119,289 109,613 ≤ 1 year
> 1 - 2 tahun 12,518 126,274 > 1 - 2 years
> 2 - 5 tahun 40,580 1,372,764 > 2 - 5 years
> 5 tahun 2,496,570 761,308 > 5 years
2,668,957 2,369,959
Total 69,545,545 66,444,209 Total
Penyisihan kerugian penurunan nilai (1,709,772) (2,078,902) Allowance for impairment losses
Neto 67,835,773 64,365,307 Net
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Rupiah 66,876,587 64,074,250 Rupiah
Mata uang asing: Foreign currencies:
Dolar Amerika Serikat 2,666,960 2,367,850 United States Dollar
Euro Eropa 1,998 2,109 Euro European
2,668,958 2,369,959
Total 69,545,545 66,444,209 Total
Penyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai (1,709,772) (2,078,902) impairment losses
Neto 67,835,773 64,365,307 Net
Pada tanggal 31 Desember 2019, rasio As of December 31, 2019, the ratios of
kredit bermasalah - kotor dan neto consolidated non-performing loans - gross
konsolidasian berdasarkan peraturan Bank and net based on Bank Indonesia regulation
Indonesia masing-masing adalah 5,97% are 5.97% and 4.40%, respectively
dan 4,40% (31 Desember 2018 : 6,58% dan (December 31, 2018 : 6.58% and 4.65%).
4,65%).
Rincian kredit yang bermasalah As of December 31, 2019 and 2018, the
berdasarkan sektor ekonomi pada tanggal details of non-performing loans by
31 Desember 2019 dan 2018 adalah economic sector are as follows:
sebagai berikut:
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Rincian pembiayaan/piutang syariah pada As of December 31, 2019 and 2018, the
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 details of sharia financing/receivables are
sebagai berikut: as follows:
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Kredit sindikasi merupakan kredit yang Syndicated loans represent loans and
diberikan dan pembiayaan/piutang syariah sharia financing/receivables provided to
kepada nasabah berdasarkan perjanjian customers under syndication agreements
pembiayaan bersama dengan bank-bank with other banks. The Bank’s shares as a
lain. Keikutsertaan Bank sebagai anggota member in syndicated loans were 45% to
sindikasi dengan persentase penyertaan 55% as of December 31, 2019 and 2018 of
berkisar antara 45% sampai dengan 55% the total syndicated loans. Risks from
pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 syndicated loans are shared
dari total kredit sindikasi. Risiko atas kredit proportionately by the participating banks.
sindikasi ditanggung secara proporsional
oleh bank-bank peserta.
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk The average interest rates per annum on
kredit yang diberikan adalah sebagai loans are as follows:
berikut:
31 Desember/
December 31,
2019 2018
% %
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
*) Lain-lain termasuk selisih kurs karena *) Others includes foreign exchange translation.
penjabaran mata uang asing
Total kredit yang diberikan dan total The total loans and allowance for
penyisihan kerugian penurunan nilai yang impairment losses which impairment
evaluasi penurunan nilainya dilakukan evaluation is individually and collectively
secara individual dan kolektif pada tanggal assessed as of December 31, 2019 and
31 Desember 2019 dan 2018 adalah 2018 are as follows:
sebagai berikut:
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Individual/ Kolektif/ Individual/ Kolektif/
Individual Collective Individual Collective
Rp Rp Rp Rp
Pinjaman yang diberikan dan Loans and sharia
pembiayaan/piutang syariah 18,057,168 51,488,377 14,516,861 51,927,348 financing/receivables
Pemulihan (penyisihan) Reversal (provision) for
kerugian penurunan nilai (1,457,155) (252,617) (1,088,549) (990,353) impairment losses
Neto 16,600,013 51,235,760 13,428,312 50,936,995 Net
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and 2018, the
2018, piutang pembiayaan konsumen consumer financing receivables balances
masing-masing sebesar Rp457.377 dan pledged as collateral for borrowings
Rp211.531, digunakan sebagai jaminan amounted to Rp457,777 and Rp211,531
atas pinjaman yang diterima (Catatan 23). respectively (Note 23).
31 Desember/
December 31,
2019 2018
% %
Produk Products
Mobil 16,09% - 39,09% 16.08% - 25.69% Automobiles
Motor 20,65% - 39,09% 20.65% - 50.01% Motorcycles
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Setelah terjadinya penjualan dan Subsequent to the sale and transfer of the
pengalihan kumpulan tagihan tersebut, pool of receivables, credit risks on the
risiko kredit atas kumpulan tagihan telah pool of receivables were transferred from
beralih dari Bank kepada pembeli. the Bank to the buyer.
(i) EBA Kelas A1 senilai Rp1 (nominal (i) Class A1 ABS amounting to Rp1 (full
penuh) yang dicatat pada Bursa Efek amount) which are registered in the
Indonesia dan ditawarkan kepada Indonesia Stock Exchange, and
publik dengan nilai 91,1% dari nilai offered to the public at 91.1% of the
pokok EBA Kelas A1 dengan tingkat nominal value of class A1 ABS with
bunga tetap sebesar 9,25% per tahun interest at the annual fixed rate of
dengan tanggal jatuh tempo 9.25% per annum and due on
4 September 2022. EBA Kelas A1 September 4, 2022. The Class A1 ABS
mendapatkan hasil pemeringkatan was rated idAAA (triple A; Stable
atas efek beragun dari Outlook) by PT Pemeringkat Efek
PT Pemeringkat Efek Indonesia Indonesia (Pefindo). The Registration
(Pefindo) yaitu idAAA (triple A; Stable Statement Letter from KIK-DSMF-I
Outlook). Surat Pernyataan became effective based on Letter No.
Pendaftaran dari KIK-EBA BB telah S-1026/PM.21/2019 dated Agustus 28,
mendapatkan pernyataan efektif dari 2019 of the Chairman of BAPEPAM-
Badan Pengawas Pasar Modal dan LK;
Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK)
melalui surat No. S-1026/PM.21/2019
tanggal 28 Agustus 2019;
(ii) EBA Kelas A2 senilai Rp1 (nominal (ii) Class A2 ABS amounting to Rp1 (full
penuh) yang ditawarkan dengan nilai amount) which are offered at 91.1% of
91,1% dari nilai pokok EBA Kelas A2. the nominal value of class A2 ABS.
EBA Kelas A2 tidak dicatat pada Class A2 ABS are not registered in the
Bursa Efek Indonesia namun Indonesia Stock Exchange but are
ditawarkan kepada calon pembeli offered to prospective buyer with the
dengan ketentuan bahwa pemegang condition that the holder of Class A2
EBA kelas A2 mempunyai hak untuk ABS has the first priority to be paid
dibayar terlebih dahulu dari than the holder of Class B ABS.
Pemegang EBA Kelas B.
(iii) EBA Kelas B dengan nilai pokok (iii) Class B ABS with nominal value of
sebesar Rp119.600 memiliki jangka Rp119,600 with due date of 7 years
waktu 7 tahun dan mewakili sebesar- and represent maximal 9.2% of
besarnya 9,2% dari aset keuangan financial asset of KIK-EBA BB. The
KIK-EBA BB. EBA Kelas B tidak Class B ABS are not registered in the
dicatat pada Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange but are
namun ditawarkan kepada calon offered to prospective buyer with the
pembeli dengan ketentuan bahwa condition that class B ABS holders
pemegang EBA Kelas B berhak atas have the right on the residual cash flow
semua arus kas tersisa sesuai based on the payment priorities. On
dengan urutan prioritas pembayaran. December 31, 2019, Bank recorded
Pada tanggal 31 Desember 2019, Class B ABS as held-to-maturity
Bank telah mencatat EBA Kelas B securities on the Bank’s balance
sebagai efek yang dimiliki hingga sheets (Note 7).
jatuh tempo pada neraca Bank
(Catatan 7).
Transaksi penjualan Kumpulan Tagihan A true sale opinion was rendered on the
telah memperoleh opini penjualan putus sale of the pool of receivables from
(true sale) dari pihak independen yang independent parties which consisted of
terdiri dari pendapat dari segi akuntansi accounting opinion from an independent
oleh Akuntan Independen dan pendapat accountant and legal opinion from an
dari segi hukum oleh kantor konsultan independent legal consulting firm. Based on
hukum independen. Atas dasar opini the opinions of the above two independent
kedua pihak independen tersebut, Bank parties, the Bank has excluded the pool of
telah mengeluarkan Kumpulan Tagihan receivables amounting to Rp1,300,000 from
sebesar Rp1.300.000 dari neraca Bank its balance sheets (derecognition).
(penghentian pengakuan).
Atas transaksi sekuritisasi atas Kumpulan Based on the Service Provider Agreement
Tagihan tesebut di atas, Bank juga dated August 29, 2019, the Bank also acts
bertindak sebagai Penyedia Jasa as a collecting service provider in the
pengumpul sebagaimana tertuang dalam above securitization transaction of the pool
perjanjian penyediaan jasa tanggal of receivables. The Bank’s primary role as
29 Agustus 2019. Peran utama Bank a collective service provider, among
sebagai penyedia jasa pengumpul antara others, is to collect the principal and
lain mengumpulkan pembayaran pokok interest payments from debtors on each
dan bunga dari para debitur untuk setiap collection period, to transfer monthly the
periode penagihan, mentransfer secara proceeds from collection to the KIK-EBA
bulanan hasil penagihan kepada KIK-EBA BB and to maintain the good, safe, orderly
BB dan mengadministrasikannya dengan and professional administration of the
baik, aman dan teratur serta profesional debtors’ accounts for the interest of KIK-
untuk kepentingan KIK-EBA BB yang EBA BB, which represents the ABS
merupakan representasi dari para holders.
pemegang EBA.
q. Kredit yang dibeli dari BPI (sekarang q. Loans purchased from BPI (currently
PT Bank Syariah Bukopin) PT Bank Syariah Bukopin)
Bank telah melakukan perjanjian The Bank entered into assets sale
pembelian atas sejumlah portofolio kredit agreements on loan portfolio with BPI.
dari BPI. Portofolio kredit tersebut dijamin These loans are secured with BPI’s current
dengan giro dari BPI. accounts.
Pembelian portofolio kredit ini dilakukan The loan purchase was conducted in
dalam beberapa tahap. Tahap I sebesar several tranches. Tranche I amounting to
Rp78.688 dilakukan pada tanggal Rp78,688 was performed on
9 Agustus 2005, tahap II sebesar August 9, 2005, tranche II amounting to
Rp132.012 dilakukan pada tanggal Rp132,012 was performed on August 12,
12 Agustus 2005, dan tahap III sebesar 2005, and tranche Ill amounting to
Rp93.432 dilakukan pada tanggal 31 Juli Rp93,432 was performed on July 31, 2007.
2007.
Perjanjian ini telah sesuai dengan Akta These agreements were notarized in the
Perjanjian Pengalihan Piutang No. 8 Asset Sale Agreement No. 8 dated
tertanggal 9 Agustus 2005, No. 18 August 9, 2005, No. 18 dated August 12,
tertanggal 12 Agustus 2005, dan No. 55 2005, and No. 55 dated July 31, 2007 of
tertanggal 31 Juli 2007 dari Notaris Tetty Notary Tetty Herawati Soebroto, S.H.
Herawati Soebroto, S.H.
Seperti yang telah diungkapkan pada As described in Note 1c, since March 31,
Catatan 1c, sejak tanggal 31 Maret 2008, 2008, BPI’s financial statements have
laporan keuangan BPI telah been consolidated to the Bank’s
dikonsolidasikan kedalam laporan consolidated financial statements in
keuangan konsolidasian Bank sehubungan relation with the acquisition of
dengan akuisisi 2.000.000.000 lembar 2,000,000,000 series C shares with a total
saham seri C senilai Rp100.000. Pada of Rp100,000. When the financial
saat laporan keuangan dikonsolidasi, statements are consolidated, cash
agunan tunai dari BPI dieliminasi, dan collateral from BPI is eliminated, and the
Bank membentuk 100% penyisihan Bank provided 100% allowance for losses
kerugian berdasarkan saldo tersebut. based on the outstanding balance. The
Penyisihan kerugian yang dibentuk allowance for losses is considered as
tersebut diperhitungkan sebagai adjustment on fair value of the loans and
penyesuaian nilai wajar atas kredit yang became part of the recognized goodwill
diberikan dan menjadi bagian dari goodwill during the acquisition.
yang diakui pada saat akuisisi.
i. Pada tanggal 15 Desember 2009, Bank i. On December 15, 2009, the Bank
melakukan perjanjian Investasi entered into an agreement of
Mudharabah Subordinasi dengan Subordinated Mudharabah Investment
PT Bank Syariah Bukopin (BSB) financing with PT Bank Syariah Bukopin
dimana Bank akan menyediakan dana (BSB) whereby the Bank will provide
investasi sebesar Rp100.000 dengan investment fund of Rp100,000 for 72
jangka waktu 72 (tujuh puluh dua) (seventy two) months period.
bulan.
Pada tanggal 28 Desember 2009, BSB On December 28, 2009, BSB has
telah melakukan pencairan pertama performed the first withdrawal
sebesar Rp50.000 berdasarkan amounting to Rp50,000 based on the
perjanjian tersebut. Pada tahun 2016 agreement. On 2016 this facility has
pinjaman ini telah diperpanjang. been extended.
ii Kredit yang diberikan dijamin dengan ii. Certain loans are secured by registered
agunan yang diikat dengan hak mortgages, powers of attorney to sell,
tanggungan atau surat kuasa or by other guarantees acceptable to
membebankan hak tanggungan atau the Bank. The loans secured by
surat kuasa untuk menjual, atau demand deposits, savings deposits,
jaminan lain yang umumnya diterima and time deposits as of December 31,
oleh Bank. Jumlah kredit yang 2019 and 2018 amounted to
diberikan yang dijamin dengan giro, Rp3,724,133 and Rp3,996,242 (Notes
tabungan, dan deposito berjangka 17, 18, and 19).
pada tanggal 31 Desember 2019 dan
2018 adalah sebesar Rp3.724.133 dan
Rp3.996.242 (Catatan 17, 18, dan 19).
iii. Kredit modal kerja merupakan fasilitas iii.Working capital loans consist of
kredit rekening koran, cerukan, dan demand loans, overdraft, and regular
kredit reguler. loan facilities.
iv. Kredit konsumsi terdiri dari kredit iv. Consumer loans consist of housing
pemilikan rumah, kredit pemilikan loan, car loan, credit card receivables,
mobil, kartu kredit, dan kredit and personal loans including loans
perorangan termasuk kredit yang secured by cash collateral.
dijamin dengan agunan tunai.
v. Kredit program Pemerintah terdiri dari v. Government program loans consist of
kredit usaha rakyat, kredit investasi, farming loans, investment loans,
kredit modal kerja, kredit program working capital loans, cooperative
kepada sektor koperasi, dan kredit loans, and housing loans.
pemilikan rumah.
vi. Pinjaman karyawan Bank terdiri dari vi. Loans to the Bank’s employees consist
kredit yang dibebani bunga khusus of loans granted with special interest
dengan jangka waktu berkisar antara rates and with terms between 1 (one)
1 (satu) sampai dengan 15 (lima belas) to 15 (fifteen) years, and are collected
tahun yang dilunasi melalui through monthly salary deductions. The
pemotongan gaji setiap bulannya. difference between the employee
Perbedaan antara tingkat bunga loan’s interest rates and market interest
pinjaman karyawan dan suku bunga rate is expensed and recorded as
pasar dibebankan dan dicatat sebagai personnel expenses.
beban tenaga kerja.
10. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi 10. Acceptances Receivable and Payable
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Rupiah: Rupiah:
< 1 bulan 12,661 21,548 < 1 months
> 1 - 3 bulan 42,617 58,448 > 1 - 3 months
> 3 - 6 bulan 14,160 12,498 > 3 - 6 months
> 6 -12 bulan 4,427 6,500 > 6 -12 months
73,865 98,994
Mata uang asing: Foreign currencies:
< 1 bulan 3,147 34,883 < 1 months
> 1 - 3 bulan 29,452 1,038 > 1 - 3 months
> 3 - 6 bulan 4,857 -- > 3 - 6 months
37,456 35,921
Total 111,321 134,915 Total
Jumlah saldo liabilitas akseptasi adalah Acceptances payable represent the same
sama seperti yang tercatat dalam saldo amount as acceptances receivable as of
akun tagihan akseptasi pada tanggal December 31, 2019 and 2018.
31 Desember 2019 dan 2018.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan All acceptances receivable are classified
2018, seluruh tagihan akseptasi as current as of December 31, 2019 and
diklasifikasikan lancar. 2018.
11. Tagihan dan Liabilitas Derivatif 11. Derivative Receivable and Payable
Pada tanggal 31 Desember 2019 tidak There is no derivative receivable and payable
terdapat tagihan dan liabilitas derivatif. Rincian as of December 31, 2019. Details of foreign
transaksi derivatif atas swap mata uang asing currency swaps as of December 31, 2018 is as
pada tanggal 31 Desember 2018 adalah follows:
sebagai berikut:
Kontrak tersebut di atas jatuh tempo pada These contract are due on January 23, 2019.
23 Januari 2019.
Persentase Biaya
kepemilikan/ perolehan/ Nilai tercatat/
Jenis usaha/ Percentage of Cost Carrying value
Name of company
Nama perusahaan/N Nature of business ownership Rp Rp
Simpanan keanggotaan/
Membership deposits:
PT Aplikanusa Lintasarta Jasa Komunikasi/
Communication Services 0% 15 15
Total 15
Keuntungan bersih dari penjualan aset tetap Net gain on sale of fixed assets is as follows:
adalah sebagai berikut:
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Hasil penjualan 46,992 35,740 Proceeds from sale
Nilai buku (41,672) (31,927) Net book value
Keuntungan bersih dari Net gain on sale of
penjualan aset tetap (Catatan 34) 5,320 3,813 fixed asset (Note 34)
Pada tanggal 1 Maret 2016, Bank dan entitas On March 1, 2016, the Bank and its
anaknya mengubah kebijakan akuntansi terkait subsidiaries change their accounting policy
pengukuran setelah pengakuan awal untuk related to subsequent measurement of land
tanah dari model biaya ke model revaluasi. from the cost model to the revaluation model.
Pada tahun 2018, Bank melakukan kembali In 2018, Bank perform revaluation for its land
revaluasi atas aset tanahnya. of asset.
Nilai wajar dari tanah yang dimiliki Bank dinilai The fair values of land owned by the Bank are
oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) determined by Kantor Jasa Penilai Publik
Bambang & Ernasapta, penilai properti (KJPP) Bambang & Ernasapta, an
independen. independent property appraiser.
Tabel berikut menyajikan informasi mengenai The following table presents the information on
revaluasi tanah pada tanggal revaluasi: the revaluation of the land on the date of
revaluation:
Nilai buku bersih Nilai wajar pada
sebelum revaluasi/ tanggal revaluasi/ Surplus
Net book value Fair value on the revaluasi//
before revaluation date of revaluation Revaluation
Total Percentage of surplus
completion
Rp Rp Rp
Tanah 1,523,345 1,726,951 203,606 Land
Tabel berikut menyajikan perbandingan antara The following table presents the comparison of
nilai tanah berdasarkan model revaluasi dan land value based on revaluation model and
model biaya pada tanggal 31 Desember 2019 : cost model as of December 31, 2019:
Bank dan entitas anak memiliki beberapa The Bank and subsidiaries owned several
bidang tanah dengan hak kepemiIikan berupa parcels of land with Building Use Rights (Hak
Hak Guna Bangunan (HGB) yang akan jatuh Guna Bangunan or “HGB”) which will expire
tempo antara tahun 2020 dan 2042 yang between year 2020 to 2042 which spread all
tersebar di seluruh Indonesia di mana cabang over Indonesia where the Bank’s branches are
Bank berada. Manajemen berpendapat hak located. Management believes that the land
atas tanah tersebut dapat diperpanjang pada rights can be extended upon expiration.
saat jatuh tempo.
Aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan Fixed assets, except land, are insured against
terhadap risiko kebakaran dan risiko Iainnya losses by fire and other risks under blanket
berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan policies with several insurance companies
beberapa perusahaan asuransi diantaranya including PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika, PT
adalah PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika, Asuransi Jasindo, PT Asuransi Mega Pratama, PT
PT Asuransi Jasindo, PT Asuransi Mega Asuransi Bosowa Periskop, PT Asuransi
Pratama, PT Asuransi Bosowa Periskop, Jasaraharja Putera, PT Jasa Tania, PT Asuransi
PT Asuransi Jasaraharja Putera, PT Jasa Ramayana, PT Asuransi Reliance Indonesia, PT
Asuransi Central Asia, and PT Asuransi Tugu
Tania, PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi
Kresna Pratama which are third parties of the
Reliance Indonesia, PT Asuransi Central Asia,
Bank. The total insurance coverage as of
dan PT Asuransi Tugu Kresna Pratama yang
December 31, 2019 and 2018 are amounted to
merupakan pihak ketiga dari Bank. Nilai
Rp2,768,491 and Rp 2,889,426. Management
pertanggungan seluruhnya pada tanggal
believes that the insurance coverage is
31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebesar
adequate to cover losses arising from such
Rp2.768.491 dan Rp2.889.426. Manajemen
risks.
berpendapat bahwa nilai pertanggungan
tersebut cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
Aset takberwujud terdiri dari piranti lunak dan Intangible assets consist of computer
goodwill. softwares and goodwill.
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Rupiah Rupiah
Piranti lunak 214,773 162,236 Software
Goodwill 296,190 296,190 Goodwill
510,963 458,426
Dikurangi: Less:
Akumulasi amortisasi dan Accumulated amortization and
penurunan nilai (263,073) (232,089) impairment losses
Neto 247,890 226,337 Net
b. Goodwill b. Goodwill
Goodwill timbul dari akuisisi entitas anak Goodwill arose from the acquisition of
(Catatan 1c). Perubahan atas saldo subsidiaries (Note 1c). Movements in
goodwill pada tanggal 31 Desember 2019 goodwill balance as of December 31, 2019
dan 2018 adalah sebagai berikut: and 2018 are as follows:
*) Akumulasi amortisasi sampai dengan 1 Januari *) Accumulated amortization until January 1, 2011
2011
Bank telah melakukan uji penurunan nilai The Bank has performed impairment
atas goodwill yang terbentuk dari akuisisi testing on goodwill resulting from
PT Bank Syariah Bukopin (BSB) dengan acquisition of PT Bank Syariah Bukopin
asumsi utama yang digunakan adalah (BSB) with the key assumptions are used
sebagai berikut: by the Bank:
31 Desember/
December 31,
2019 2018
% %
Tingkat diskonto 10.79 10.79 Discount rate
Proyeksi tingkat pertumbuhan 3.87 3.87 Projected growth rate
Produk Domestik Bruto 5.13 5.13 Gross Domestic Product
Tingkat inflasi 4.40 4.40 Inflation rate
Pembiayaan transaksi perdagangan terdiri dari Trade financing consists of trade UPAS, flexy
tagihan perdagangan UPAS, tagihan flexy gas, gas, flexy bill, flexy health, and trade invoice
flexy bill dan flexy health, serta tagihan invoice financing. With these facilities, debtors can
financing. Dengan fasilitas ini debitur dapat receive short term financing from the Bank by
memperoleh pembiayaan jangka pendek dari using its invoices to customer as collateral, and
Bank dengan menjaminkan tagihan pelanggan debtors have the options to repay the financing
kepada Bank, dan debitur dapat memilih untuk by themselves or the Bank can collect the
melunasi pinjaman tersebut sendiri atau Bank amount required from the customers. The
yang akan menagih kepada pelanggan. Bank has only started these financing facilities
Fasilitas pembiayaan ini mulai dilaksanakan in 2019.
Bank pada tahun 2019.
Biaya dibayar di muka sebagian besar terdiri Prepaid expenses consist mainly of prepaid
atas biaya-biaya sewa gedung, rumah, building rent, housing rent, car rent, office
kendaraan, peralatan kantor, dan asuransi. equipment rent, and insurance.
Agunan yang diambil alih merupakan agunan Foreclosed assets consist of collaterals which
yang diambil alih oleh Bank sehubungan were acquired by the Bank in the settlement of
dengan penyelesaian kredit yang terdiri atas loans in form of lands, buildings, vehicles, and
tanah, bangunan, kendaraan, dan lain-lain. others.
Nilai wajar agunan yang diambil alih Fair value of foreclosed assets as appraised by
berdasarkan penilaian penilai independen independent appraiser is Rp3,184,358 and
adalah sebesar Rp3.184.358 dan Rp4.344.796 Rp4,344,796 as of December 31, 2019 and
per tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. 2018, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat Management believes that the carrying value
agunan yang diambil alih merupakan nilai neto of foreclosed assets represents their net
yang dapat direalisasi. realizable values.
Perubahan penyisihan kerugian untuk agunan The movements in allowance for losses on
yang diambil alih adalah sebagai berikut: foreclosed assets were as follows:
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Uang muka terdiri dari uang muka yang Advance payments consist of payments which
dikeluarkan sehubungan dengan pembukaan relate to the opening of new branch offices,
cabang-cabang baru, relokasi cabang, branch relocation, office building renovation,
renovasi gedung kantor, dan uang muka biaya and other advance payments.
lain-lain.
Tagihan pajak penghasilan badan merupakan Refundable corporate income tax represents
cicilan pembayaran Surat Ketetapan Pajak installment payment of Assessment of Tax
(Catatan 21f). Letter (Note 21f).
Pendapatan masih akan diterima merupakan Accrued revenue represents fees from third
pendapatan yang berasal dari penerimaan parties for electricity, water, telephone, tax,
imbalan dari pihak ketiga atas pembayaran and other payments made through the Bank.
listrik, air, telepon, pajak, dan lain-lain melalui
Bank.
Setoran jaminan terdiri dari setoran yang Guarantee deposits consist of payment to third
diberikan Bank kepada pihak ketiga sebagai parties as collateral on services or license that
jaminan atas pemakaian jasa atau perizinan is delivered by third parties.
yang diberikan oleh pihak ketiga.
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Pihak ketiga Third parties
Rupiah: Rupiah:
Titipan pembayaran dari nasabah 238,635 195,502 Payments from customers
Deposit pembukaan rekening 114,312 28 Deposit for opening accounts
Kiriman uang yang belum direalisasi 68,914 76,007 Unsettled money transfer
Titipan pajak sebagai bank persepsi 21,673 15,177 Tax collection received as collecting bank
Lain-lain 34,512 7,604 Others
478,046 294,318 Unsettled money transfer
Titipan pembayaran dari nasabah terdiri dari Payments from customers consists of
pembayaran kepada beberapa rekanan payments to several payment points partners.
payment point.
Lain-lain terdiri dari deposito berjangka yang Others consist of matured time deposits,
telah jatuh tempo, setoran jaminan jatuh matured guarantee deposits, and others.
tempo, dan lain-lain.
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and 2018
2018, giro yang berdasarkan pada prinsip demand deposits under Sharia Banking
perbankan Syariah adalah sebesar principles amounted to Rp290,574 and
Rp290.574 dan Rp365.510. Rp365,510, respectively.
31 Desember/
December 31,
2019 2018
% %
Rupiah 1.40 1.60 Rupiah
Mata uang asing 1.45 0,10 Foreign currencies
Lain-lain terdiri dari Tabungan Rencana Others consist of Tabungan Rencana and
dan Tabunganku. Tabunganku.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 As of December 31, 2019 and 2018
tabungan yang berdasarkan pada prinsip savings deposits under sharia banking
perbankan syariah adalah sebesar principles amounted to Rp527,011 and
Rp527.011 dan Rp552.528. Rp552,528, respectively.
Tabungan yang berdasarkan pada prinsip Savings deposits under sharia banking
perbankan syariah yang dijadikan sebagai principles amounting to Rp1.705 and
jaminan atas pembiayaan/piutang syariah Rp5,900 are pledged as collateral to sharia
kepada beberapa debitur pada tanggal financing/receivables granted to debtors as
31 Desember 2019 dan 2018 adalah of December 31, 2019 and 2018,
sebesar Rp1.705 dan Rp5.900. respectively.
31 Desember/
December 31,
2019 2018
% %
Rupiah 2.96 2.96 Rupiah
Mata uang asing 3.00 3.00 Foreign currencies
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and 2018 time
2018, deposito berjangka yang deposits under sharia banking principles
berdasarkan pada prinsip perbankan amounted to Rp4,269,709 and
syariah adalah sebesar Rp4.269.709 dan Rp3,625,627, respectively.
Rp3.625.627.
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
c. Tingkat bunga rata-rata per tahun c. Average annual interest rate by contract
berdasarkan periode penempatan period
20. Simpanan dari Bank Lain 20. Deposits from Other Banks
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Pihak ketiga Th i r d p a r t i e s
Rupiah: Ru p i a h :
Interbank call money 982,000 2,578,000 Interbank call money
Deposito berjangka 80,445 439,371 Time deposits
Giro 72,767 83,089 Demand deposits
Tabungan 19,136 21,344 Savings deposits
Total 1,154,348 3,121,804 Total
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and 2018
2018, terdapat simpanan dari bank lain deposits from other banks under sharia
yang berdasarkan pada prinsip perbankan banking principles amounted to Rp32,862
syariah sebesar Rp32.862 dan Rp91.416. and Rp91,416, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and 2018, there
2018, tidak terdapat simpanan dari Bank were no deposits from other Banks
lain yang dijadikan sebagai jaminan atau pledged as collateral or blocked by the
diblokir oleh Bank. Bank.
20. Simpanan dari Bank Lain (lanjutan) 20. Deposits from Other Banks (continued)
b. Tingkat bunga rata-rata per tahun b. Average annual interest rates
31 Desember/
December 31,
2019 2018
% %
Rupiah: Ru p i a h :
Interbank call money 5.27 5.92 Interbank call money
Deposito berjangka 6.00 6.45 Time deposits
Tabungan 2.04 2.25 Savings deposits
Giro 1.39 1.44 Demand deposits
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Rupiah: Ru p i a h :
Sampai dengan 1 bulan 925,853 3,114,304 Up to 1 month
1 bulan - 3 bulan 228,470 4,500 1 months - 3 months
3 bulan - 12 bulan 25 3,000 3 months - 12 months
Total 1,154,348 3,121,804 To t a l
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Tagihan pajak penghasilan Refundable corporate income
badan - neto (Catatan 15) tax - net (Note 15)
-2019 50,381 -- 2019 -
-2017 3,688 168,270 2017 -
-2016 158,531 12,818 2016 -
-2010 22,601 24,944 2010 -
Total 235,201 206,032 Total
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Beban pajak kini - Bank -- (44,077) Current tax expense - the Bank
Penyesuaian pajak tahun sebelumnya 120,246 -- Adjustment on Prior Year Income Tax
Beban pajak kini - Current tax expense -
entitas anak (5,447) (3,271) subsidiaries
Total beban pajak kini 114,799 (47,348) Total current tax expense
Manfaat pajak
tangguhan - Bank (32,121) 20,098 Deferred tax benefit - the Bank
Manfaat pajak
tangguhan - Entitas Anak 277 885 Deferred tax benefit - subsidiaries
Total manfaat
pajak tangguhan (31,844) 20,983 Total deferred tax benefit
Total Manfaat (Beban) Pajak Total Tax Benefit (Expense)
Tahun Berjalan 82,955 (26,365) Current Year
31 Desember/December 31
2019 2018
Rp Rp
Laba sebelum beban Income before income tax
pajak penghasilan dalam expense in the consolidated
laporan laba rugi dan penghasilan statement of profit or loss
komprehensif lain konsolidasian 133,794 216,335 and other comprehensive income
Bagian (laba)/rugi Net (income)/loss of
bersih entitas anak (17,014) (14,478) subsidiaries
Laba sebelum pajak
penghasilan - Bank 116,780 201,857 Income before income tax - the Bank
Beban pajak sesuai tarif Tax expense based on
pajak yang berlaku (29,195) (40,371) applicable tax rate
Biaya-biaya yang tidak
dapat dikurangkan (31,035) (16,408) Non-deductible expenses
Pendapatan dari investasi Income from mutual fund
Reksadana yang tidak investment
dikenakan pajak 28,109 28,685 exempted from tax
Penyesuaian tarif pajak Adjustment in corporate
penghasilan badan -- 4,115 income tax rate
Penyesuaian Adjustment in
penghasilan badan tahun sebelumnya 120,246 -- corporate income prior year
88,125 (23,979)
Beban pajak entitas anak Tax expenses of subsidiaries
- Kini (5,447) (3,271) Current -
- Tangguhan 277 885 Deferred -
(5,170) (2,386)
Beban pajak penghasilan - neto 82,955 (26,365) Income tax expense - net
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban The reconciliation between income before
pajak penghasilan, seperti yang disajikan income tax expense, as shown in the
dalam laporan laba rugi dan penghasilan consolidated statement of profit or loss
komprehensif lain konsolidasian dengan and other comprehensive income and
taksiran penghasilan kena pajak untuk estimated taxable income for the years
tahun yang berakhir pada tanggal ended December 31, 2019 and 2018 are
31 Desember 2019 dan 2018 adalah as follows:
sebagai berikut:
31 Desember/December 31
2019 2018
Rp Rp
Laba Sebelum Beban Income before income tax
pajak penghasilan dalam expense in the consolidated
laporan laba rugi dan penghasilan statement of profit or loss and other
komprehensif lain konsolidasian 133,794 216,335 comprehensive income
Bagian laba bersih entitas anak (17,014) (14,478) Net income of subsidiaries
Laba sebelum pajak
penghasilan - Bank 116,780 201,857 Income before income tax - the Bank
Perbedaan tetap: Permanent differences:
- Representasi 38,680 21,725 Representations -
- Sumbangan dan hadiah 19,436 12,597 Donations and gifts -
- Aktivitas karyawan 2,764 2,792 Employee activities -
- Reksadana yang tidak dikenakan pajak (112,436) (143,425) Investment exempted from tax -
- Lain-lain 63,261 44,460 Others -
Total perbedaan tetap 11,705 (61,851) Total permanent differences
Perbedaan waktu: Timing differences:
- Penyisihan kerugian Provision for impairment losses on -
Kredit yang diberikan dan piutang (386,333) 398,923 Loans and receivables
- Penyusutan aktiva tetap 4,730 8,327 Depreciation of fixed assets -
- Beban untuk kesejahteraan Employee service -
karyawan 20,491 24,804 entitlements expense
- Cadangan bonus (38,533) 37,043 Bonus allowance -
- Lain-lain (11,982) (42,247) Others -
Total perbedaan waktu (411,627) 426,849 Total timing differences
(283,142) 566,855
Kompensasi rugi pajak tahun lalu -- (346,468) Previous year tax loss compensate
(Rugi)/penghasilan kena pajak (283,142) 220,387 Taxable (loss)/income
Laba kena pajak hasil rekonsiliasi telah Taxable income from the reconciliation has
menjadi dasar dalam pengisian Surat been the basis for filling Annual Corporate
Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak Tax Return for the year ended December
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31, 2018.
31 Desember 2018.
Pada tahun 2019, Bank tidak lagi As of 2019, Bank has no longer meet the
memenuhi kriteria untuk mendapatkan criteria for getting tax rate reduction,
pengurangan tarif dan karenanya Bank therefore Banks is using normal rate in
menggunakan tarif normal dalam Corporate Income Tax Return calculation.
perhitungan PPh Badan.
2018
Dikreditkan
(dibebankan)
ke laporan laba rugi
dan penghasilan
komprehensif lain
konsolidasian//
Credited (charged)
to consolidated
statement of profit
or loss and other
1 Januari/ comprehensive 31 Desember/
January 1 income December 31
Rp Rp Rp
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets
Penyisihan kerugian
penurunan nilai Allowance for impairment
kredit yang diberikan losses on
dan pembiayaan/ loans and Sharia
piutang Syariah (102,279) 99,730 (2,549) financing/receivable
Beban untuk kesejahteraan Employee service
karyawan 54,922 (7,485) 47,437 entitlement expenses
Penyusutan aset tetap 13,208 2,045 15,253 Depreciation of fixed assets
Tax loss 86,617 (86,617) -- Tax loss
Lain-lain (4,153) 19,229 15,076 Others
Aset pajak tangguhan -
Bank 48,315 26,902 75,217 Deferred tax assets - Bank
Aset pajak tangguhan - Deferred tax assets -
Entitas anak 4,842 182 5,024 Subsidiaries
Aset pajak tangguhan -
neto 53,157 27,084 80,241 Deferred tax assets - net
Pada bulan September 2008, berdasarkan In September 2008, based on Tax Audit for
pemeriksaan Tahun Pajak 2003, 2004 dan years 2003, 2004 and 2006, Tax Service
2006, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Office (KPP) issued Tax Underpayment
menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Assessment Letters (SKPKB) for VAT on
Kurang Bayar (SKPKB) PPN atas foreclosed Assets and VAT on Murabahah
penjualan AYDA dan tranksaksi amounting to Rp74,700.
Murabahah, total senilai Rp74.700.
Atas SKPKB tersebut, pada bulan For that SKPKB, in December 2008, the
Desember 2008, Bank mengajukan Bank proposed an objection, because
keberatan karena menurut Bank, baik according to the Bank, both foreclosed
transaksi penjualan AYDA maupun Assets and Murabahah transactions were
murabahah bukanlah merupakan objek not object of VAT. Murabahah transactions
PPN. Transaksi murabahah bukan are not buying and selling transactions, but
merupakan transaksi jual beli, melainkan financing transactions under sale and
transaksi pembiayaan dengan akad jual purchase contracts. As stipulated in Law
beli. Sebagaimana diatur dalam Undang- No. 7 of 1992 concerning Banking which
Undang (UU) No. 7 Tahun 1992 tentang has been amended by Law No. 10 of 1998
Perbankan yang telah diubah dengan UU and Law No. 21 of 2008 concerning Sharia
No. 10 Tahun 1998 dan UU No. 21 Tahun Banking, murabahah financing is financial
2008 tentang Perbankan Syariah, services in the area of financing. In
pembiayaan murabahah adalah jasa accordance with Law No. 8 of 1983 which
keuangan di bidang pembiayaan. Sesuai was amended by Law No. 18 of 2000
dengan UU No. 8 Tahun 1983 yang telah concerning VAT on Goods and Services
diubah dengan UU No. 18 Tahun 2000 and Sales Tax on Luxury Goods, financial
tentang PPN atas Barang dan Jasa dan services in the financing sector included in
Pajak Penjualan atas Barang Mewah, jasa the service category that is not subject to
keuangan bidang pembiayaan masuk VAT. On October 19, 2009, the DGT
dalam katagori jasa yang tidak dikenai rejected the Bank's objection.
PPN. Pada tanggal 19 Oktober 2009, DJP
menolak keberatan Bank.
2003, 2004, dan 2006 (lanjutan) 2003, 2004, and 2006 (continued)
Atas penolakan tersebut, pada tanggal For this refusal, on December 30, 2009,
30 Desember 2009, Bank mengajukan the Bank filed an appeal to the Tax Court,
banding ke Pengadilan Pajak, baik both for the imposition of VAT on the sale
terhadap pengenaan PPN atas penjualan of the foreclosed assets and murabahah
AYDA maupun transaksi murabahah. Pada transactions. In June 2011, the Tax Court
bulan Juni 2011, Pengadilan Pajak rejected the appeal submitted by the Bank.
menolak permohonan banding yang
diajukan Bank.
Selama proses sengketa pajak During the tax dispute process (2009 -
berlangsung (2009 – 2010), Pemerintah 2010), the Government issued a law /
mengeluarkan undang-undang/peraturan regulation related to the imposition of VAT
terkait pengenaan PPN atas transaksi on murabahah transactions. On
murabahah. Pada tanggal 15 Oktober October 15, 2009, the Government issued
2009, Pemerintah menerbitkan UU No. 42 Law No. 42 of 2009 concerning the Third
tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Amendment to Law No. 8 of 1983
Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang concerning Value Added Goods and
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Services Tax and Sales Tax on Luxury
dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. Goods. The law stipulates that starting
UU tersebut menegaskan bahwa terhitung April 1, 2010, financing services based on
sejak 1 April 2010, jasa pembiayaan sharia principles are not subject to VAT.
berdasarkan prinsip syariah yang tidak
dikenai PPN.
2003, 2004, dan 2006 (lanjutan) 2003, 2004, and 2006 (continued)
Pada tanggal 25 Mei 2010, Pemerintah On May 25, 2010, the Government issued
menerbitkan UU No. 2 tahun 2010 tentang Law No. 2 of 2010 concerning
Perubahan atas Undang-Undang Nomor Amendments to Law Number 47 of 2009
47 Tahun 2009 tentang Anggaran concerning the State Budget (APBN)
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Budget Year 2010, which states that
Tahun Anggaran 2010, yang menyatakan Murabahah VAT of sharia banks (including
bahwa PPN Murabahah Bank syariah Bank Bukopin), is borne by the
(termasuk Bank Bukopin), ditanggung oleh Government, with a budget ceiling for Bank
Pemerintah, dengan pagu anggaran untuk Bukopin of Rp76,414.
Bank Bukopin sebesar Rp76.414.
2003, 2004, dan 2006 (lanjutan) 2003, 2004, and 2006 (continued)
Berdasarkan pada UU No. 2 tahun 2010 Based on Law No. 2 of 2010 and PMK No.
dan PMK No. 251/PMK.011/2010 tersebut, 251/PMK.011/2010, on March 22, 2017,
pada tanggal 22 Maret 2017, Bank the Bank submitted an application for the
mengajukan permohonan pengembalian return of excess tax payments that should
atas kelebihan pembayaran pajak yang not be payable under Article 17 paragraph
seharusnya tidak terutang berdasarkan (2) of Law No. 6 of 1983 concerning
Pasal 17 ayat (2) Undang-undang No. 6 General Provisions and Procedures for
Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Taxation as amended several times, the
Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah latest by Law No. 16 of 2009. On April 7,
beberapa kali diubah terakhir dengan 2017, the Directorat General of Taxation
Undang-undang No. 16 Tahun 2009. Pada (DGT) rejected the Bank's request. In
tanggal 7 April 2017, Direktorat Jendderal connection with the refusal, the Bank filed a
Pajak (DJP) menolak permohonan Bank. claim with the Tax Court.
Sehubungan dengan penolakan tersebut,
Bank mengajukan gugatan ke Pengadilan
Pajak.
Pada tanggal 13 Februari 2018, Bank telah On February 13, 2018, the Bank has
menerima keputusan Pengadilan Pajak accepted the decision of the Tax Court to
yang menolak gugatan Bank. Atas reject the Bank's claim. For the decision,
keputusan tersebut, pada tanggal on April 30, 2018, the Bank has submitted
30 April 2018, Bank telah mengajukan a request for a judicial review to the
permohonan peninjauan kembali ke Supreme Court.
Mahkamah Agung.
Dengan ditolaknya permohonan Bank atas Due to the rejection by the Supreme Court
sengketa PPN Murabahah Tahun 2003, for the VAT Murabahah years 2003, 2004,
2004, dan 2006 oleh Mahkamah Agung, and 2006, the Bank will proceed with the
maka Bank akan melanjutkan gugatan lawsuit through the State Administrative
hukum melalui Pengadilan Tata Usaha Court (PTUN).
Negara (PTUN).
2010 2010
Pada tahun 2015, Bank telah menerima In 2015, the Bank has received the results
hasil pemeriksaan pajak dari Kantor Pajak of a tax audit from the Tax Office in
sehubungan dengan PPh, Pajak connection with Income Tax, Corporate
Penghasilan Badan, dan PPN untuk tahun Income Tax and VAT for the 2010 tax year.
pajak 2010. Dari hasil pemeriksaan pajak, From the tax audit results, the Tax Office
Kantor Pajak telah menerbitkan beberapa has issued several SKPKB and STP,
SKPKB dan Surat Tagihan Pajak (STP), totaling Rp36,723. The SKPKB and Tax
total sebesar Rp36.723. SKPKB dan STP Collection Letter (STP), totaling Rp36,723.
sebesar Rp36.723 tersebut seluruhnya The SKPKB and STP amounting to
sudah dilunasi oleh Bank. SKPKB yang Rp36,723 will have been fully paid by the
tidak disetujui dan diajukan Keberatan oleh Bank. SKPKB that was not approved and
Bank total senilai Rp27.995 yang terdiri submitted by the Bank for objection valued
dari SKPKB PPN senilai Rp1.359, SKPKB amounting to Rp27,995, consisting of
PPh Pasal 4 ayat (2) senilai Rp197 dan SKPKB VAT of Rp1,359, SKPKB income
SKPKB PPh Badan senilai Rp26.439. tax Article 4 paragraph (2) of Rp197 and
Pembayaran atas SKPKB yang diajukan SKPKB Corporate income tax amounting
Keberatan dicatat sebagai Uang Muka. to Rp26,439. Payments for SKPKB
Setelah Bank mengajukan Keberatan, submitted for Objection are recorded as
pada bulan April 2016, DJP melakukan Advances. After the Bank submits an
pembetulan secara jabatan atas SKPKB objection, in April 2016, the DGT carries
PPN yang sedang diajukan Keberatan out office corrections on the VAT SKPKB
(masa Juni, Juli, Agustus, November, dan that are being submitted for Objections
Desember), baik terhadap nominal (during June, July, August, November and
maupun objek koreksi (sengketa). December), both for nominal and
correction objects (disputes).
Terhadap SKPKB PPN masa Juni, Juli, Regarding VAT SKPKB for June, July,
Agustus, dan November, DJP August, and November, DGT added the
menambahkan nilai PPN Yang Masih value of the VAT that must be paid from
Harus Dibayar dari semula total Rp1.359 the original amount of Rp1,359 to Rp1,078.
menjadi Rp1.078. Terhadap SKPKB PPN For December, VAT SKPKB amounting to
masa Desember senilai Rp662, DJP Rp662, the DGT made a correction to
melakukan pembetulan menjadi SKP Nihil. become Nil Tax Assessment. The nominal
Nominal sebesar Rp662 yang sudah amounting of Rp662 that has been paid by
dibayar oleh Bank tersebut, telah the Bank, has been returned and
dikembalikan dan efektif diterima oleh effectively received by the Bank.
Bank.
Atas jumlah keberatan PPh Badan yang For the number of objections to the
tidak disetujui senilai Rp21.326, Bank telah unapproved corporate income tax
mengajukan banding. Atas surat amounting to Rp21,326, the Bank has filed
keputusan keberatan PPN, Bank juga telah an appeal. For the VAT objection letter, the
mengajukan banding yang isinya konsisten Bank has also filed an appeal that is
dengan keberatan yang diajukan Bank, consistent with the objection filed by the
baik menyangkut nominal maupun objek Bank, both concerning the nominal and the
sengketa. object of the dispute.
Pada tanggal 24 September 2019, Bank On September 24, 2019 the Bank received
menerima Surat Keputusan Pengadilan the Tax Court Decree on the VAT Appeal,
Pajak atas Banding PPN, dengan hasil with the result agreeing to all of the
menyetujui seluruh permohonan Banding Appeals submitted by the Bank.
yang diajukan Bank.
Pada tanggal 24 September 2019, Bank On September 24, 2019, the Bank also
juga menerima Surat Keputusan received the Tax Court Decree on
Pengadilan Pajak atas Banding PPh Corporate Income Tax Appeals, with the
Badan, dengan hasil menyetujui sebagian result agreeing some of the Appeals
permohonan Banding yang diajukan Bank, submitted by the Bank, amounting to
yaitu sebesar Rp21.242 (yang tidak Rp21,242 (of which Rp 84 was not
disetujui Rp 84). approved).
2013 2013
Pada tanggal 27 Agustus 2018, Bank telah On August 27, 2018, the Bank has
menerima beberapa SKP Nihil, SKPKB, received Notices of Nil Tax Assessment,
dan STP atas pemeriksaan PPN tahun SKPKB and STP for VAT assessment
pajak 2013. Total nilai SKPKB dan STP fiscal year 2013. The total amount of
adalah Rp3.638 dan seluruhnya telah SKPKB and STP is Rp3,638 which has
dibayar pada tahun 2018. Dari total been fully paid. From the total amount of
SKPKB dan STP senilai Rp3.638 tersebut, Rp3,638, the amount being approved and
jumlah yang disetujui dan tidak diajukan didn’t request the objection is Rp1,568. For
keberatan adalah sebesar Rp1.568. Atas the rest amount of SKPKB amountning to
SKPKB yang tidak disetujui dan diajukan Rp2,069, which is not approved, the Bank
keberatan sebesar Rp2.069 pada tanggal filed the objection on November 21, 2018.
21 November 2018, Bank telah On September 23, 2019, the Bank had
mengajukan keberatan. Pada tanggal accepted the objection decision, with the
23 September 2019, Bank telah menerima result of rejecting the Bank's objection
keputusan keberatan, dengan hasil request.
menolak permohonan keberatan Bank.
2014 2014
Pada tanggal 30 Agustus 2019, Bank telah On August 30, 2019, Bank received
menerima SKP dan STP atas hasil SKPKB and STP of tax audit in all taxes
pemeriksaan seluruh jenis pajak (PPh (Corporate Income Tax, Withholding Tax,
Badan, PPh dan PPN) untuk tahun pajak and VAT) for fiscal year 2014.
2014.
Total nilai SKPKB dan STP yang Total amount of SKPKB and STP that were
diterbitkan oleh DJP untuk seluruh jenis released by the DGT for all kind of taxes is
pajak adalah sebesar Rp12.174. SKPKB Rp12,174. Those SKPKB and STP were
dan STP tersebut seluruhnya disetujui oleh fully approved by the Bank and has been
Bank dan sudah dilunasi sebelum jatuh paid off before due date.
temponya pembayaran.
2016 2016
Pada tanggal 30 Agustus 2019, Bank dan On August 30, 2019, the Bank and the Tax
Pemeriksa melakukan pembahasan akhir Auditor conducted a final discussion of the
hasil pemeriksaan yang diikuti dengan audit results which was followed by signing
penandatanganan Berita Acara Official Report of Investigation, Summary
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, of the Final Discussion result and Minutes
Ikhtisar Hasil Pembahasan Akhir dan of Discussion.
Risalah Pembahasan.
Bank telah menerima SKP dan STP atas The Bank received SKP and STP of tax
hasil pemeriksaan seluruh jenis pajak (PPh audit results in all aspects (Corporate
Badan, PPh dan PPN) untuk tahun pajak Income Tax, Witholding Tax and VAT) for
2016. fiscal year 2016.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Based on the tax audit result, from total of
dari total permohonan restitusi PPh badan corporate income tax refund requested by
yang diajukan Bank (Rp159.087), Kantor the Bank (Rp159,087), Tax Office only
Pajak menyetujui sebagian besarnya, yaitu approved Rp143,281. The Bank has
Rp143.281. Bank telah menerima restitusi received the tax refund on February 4,
pajak tersebut pada tanggal 4 Februari 2020 amounted to Rp119,749, while for
2020 sebesar Rp119.749, sedangkan the rest amounted to Rp23,532 was
sisanya sebesar Rp23.532 compensated with various taxes payable
dikompensasikan dengan berbagai utang and STP for fiscal year of 2014 – 2018.
pajak dan STP untuk tahun pajak 2014-
2018.
Total nilai SKPKB dan STP yang Total amount of SKPKB and STP that were
diterbitkan oleh Kantor Pajak untuk Pph released by the tax office for withholding
dan PPN adalah sebesar Rp26.306. tax and VAT amounting to Rp26,306.
Sedangkan SKPKB yang tidak disetujui Whereas SKPKB not agreed by the Bank
oleh Bank adalah senilai Rp15.250 terdiri amounting to Rp15,250 consisting of
dari SKPKB PPh Pasal 23, PPh Pasal 26, SKPKB Article 23, Article 26, and VAT. All
dan PPN. Seluruh SKPKB yang tidak disagreed SKPKB have been paid by the
disetujui tersebut telah dilunasi oleh Bank Bank on October 8, 2019. For the not
pada tanggal 8 Oktober 2019. Atas SKPKB agreed SKPKB, the Bank has filed an
yang tidak disetujui tersebut, Bank telah Objection on December 6, 2019 for the
mengajukan Keberatan pada tanggal 6 amount of Rp8,079.
Desember 2019 dengan nilai sengketa
sebesar Rp8.079.
2017 2017
Pada tanggal 26 April 2019, Bank telah On April 26, 2019, Bank received SKP and
menerima Surat SKP dan STP atas hasil STP of tax assessment in all aspects
pemeriksaan seluruh jenis pajak (PPh (Corporate Income Tax, Withholding Tax,
Badan, Pph dan PPN) untuk tahun pajak and VAT) for fiscal year 2017.
2017.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Based on the tax asessment’s result, the
Kantor Pajak menyetujui seluruh Tax Office approved all of the Corporate
permohonan restitusi PPh Badan yang Income Tax refund submitted by the Bank,
diajukan oleh Bank, total senilai amounting to Rp162,472. The
Rp162.472. Lebih bayar sebesar overpayment for amount Rp162,472 has
Rp162.472 tersebut telah efektif diterima been received by the Bank in July 2019.
oleh Bank pada bulan Juli 2019.
Total nilai SKPKB dan STP yang Total amount of SKPKB and STP released
diterbitkan oleh DJP untuk Pph dan PPN by the the DGT for Withholding Tax and
adalah sebesar Rp18.065. Seluruh SKPKB VAT amounting to Rp18,065. All of the
dan STP tersebut telah dilunasi oleh Bank. SKPKB and STP already fully paid by the
SKPKB yang tidak disetujui dan diajukan Bank. The amount disapproved SKPKB
Keberatan oleh Bank adalah senilai are being submitted by the Bank for
Rp3.688, terdiri dari SKPKB PPN. objecting amounting to Rp3,688, consisting
Pembayaran atas SKPKB yang diajukan of VAT SKPKB. Payments for it, was
Keberatan dicatat sebagai Uang Muka. recorded as Advanced. Until the date of
Sampai dengan tanggal laporan keuangan these consolidated financial statements’
konsolidasian diterbitkan, proses released, the objection is still ongoing.
keberatan masih berlangsung.
22. Surat Berharga yang Dijual dengan Janji 22. Marketable Securities Sold with
Dibeli Kembali Agreements to Repurchase
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli Marketable securities sold with agreements to
kembali pada tanggal 31 Desember 2019 dan repurchase as of December 31, 2019 and 2018
2018 terdiri dari: are as follow:
31 Desember 2019/Desember 31, 2019
Suku Harga beli Bunga belum
Jangka Tanggal Tanggal bunga/ kembali/ diamortisasi/ Nilai
waktu/ dimulai/ jatuh tempo/ Interest Repurchase Unamortized neto/
Period Start date Due date rate price interest Net Value
% Rp Rp Rp
Bank Indonesia
Obligasi Pemerintah/
Government Bonds
-Seri/Series hari/ 23 Des 2019/ 6 Jan 2020/
Repo SUKUK PBS012 days Dec 23, 2019 Jan 6, 2020 5.27 419,616 (368) 419,248
-Seri/Series hari/ 30 Des 2019/ 6 Jan 2020/
Repo SUKUK PBS011 days Dec 30, 2019 Jan 6, 2020 5.25 312,152 (273) 311,879
-Seri/Series hari/ 30 Des 2019/ 6 Jan 2020/
Repo SUKUK PBS022 days Dec 30, 2019 Jan 6, 2020 5.25 305,736 (267) 305,469
1,037,504 (908) 1,036,596
22. Surat Berharga yang Dijual dengan Janji 22. Marketable Securities Sold with
Dibeli Kembali (lanjutan) Agreements to Repurchase (continued)
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Pihak ketiga Third parties
Rupiah: Rupiah:
PT Sarana Multigriya Finansial PT Sarana Multigriya Finansial
(Persero) 476,600 500,000 (Persero)
Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah Kementerian Koperasi Menengah Kementerian Koperasi
dan UMKM 75,024 125,480 dan UMKM
Badan Layanan Umum Pusat Badan Layanan Umum Pusat
Pembiayaan Perumahan 49,501 55,714 Pembiayaan Perumahan
BPJS Ketenagakerjaan 11,689 13,786 BPJS Ketenagakerjaan
Lain-lain 303,155 386,687 Others
915,969 1,081,667
i) Bank mendapat fasilitas pinjaman dari i) The Bank received borrowing facility
pemerintah melalui Lembaga from government through Lembaga
Pembiayaan Dana Bergulir Koperasi Pembiayaan Dana Bergulir Koperasi
dan Usaha Mikro, Kecil, dan dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Menengah Kementerian Koperasi dan Kementerian Koperasi dan UMKM
UMKM dalam rangka penyaluran dana related to distribution of low cost fund
murah kepada Koperasi, Swamitra, to Cooperatives, Swamitra, and Small
dan Usaha Kecil dan Menengah. Medium Enterprise. This agreement
Perjanjian ini ditandatangani pada was signed on November 30, 2015
tanggal 30 November 2015 dengan with plafond of Rp189,250 and a term
plafon Rp189.250 dan jangka waktu 60 of 60 months since disbursement date.
bulan dari tanggal pencairan. Pinjaman This facility bears interest rate at 4%
ini dikenakan tingkat bunga 4% per annum with quarterly payment of
setahun, dengan pembayaran principal and monthly payment of
kewajiban pokok dibayar 3 bulan sekali interest. As of December 31, 2019 and
dan untuk bunga dibayarkan 2018 the outstanding balance of this
setiap bulan. Pada tanggal borrowing amounted to Rp25,244 and
31 Desember 2019 dan 2018 saldo Rp75,700, respectively.
pinjaman ini adalah sebesar Rp25.244
dan Rp75.700.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 dan 2018 the
2018, saldo pinjaman ini masing-masing outstanding balance of this borrowing is
sebesar Rp476.600 dan Rp500.000. amounted to Rp476,600 and Rp500,000,
respectively.
Bank memberikan jaminan berupa fidusia The Bank provides collateral on form of
aset atas keuangan KPR, yaitu fiduciary of Housing Loan Facilities, that is
tagihan/piutang yang akan ada saat ini bills/receivables that will exist at this time
dan/atau akan ada di kemudian hari yang and/or will be available later obtained from
diperoleh dari penerbitan KPR, termasuk the issuance of the Housing Loan
hak agunan yang melekat padanya. Facilities, including the collateral rights
attached to them.
Penyaluran dana akan dilakukan secara Fund distribution will be done in phases
bertahap sesuai dengan kebutuhan based on loan granting needs. The term of
penyaluran kredit. Jangka waktu fasilitas this facility is up to December 31, 2028
ini adalah sampai dengan 31 Desember with interest rate of 2% per annum.
2028 dengan tingkat bunga 2% per tahun. Installment shall be made every month in
Pembayaran angsuran dilakukan setiap 10 years after drawdown date. As of
bulan selama 10 tahun sejak tanggal December 31, 2019 and 2018 the
pencairan. Pada tanggal 31 Desember outstanding balance of this borrowing
2019 dan 2018 saldo pinjaman ini adalah amounted to Rp11,689 and Rp13,786,
sebesar Rp11.689 dan Rp13.786. respectively.
f. Lain-lain f. Others
Pinjaman lain-lain adalah pinjaman yang Other borrowings represent borrowings
diterima oleh PT Bukopin Finance (entitas received by PT Bukopin Finance
anak) dalam Rupiah yang berasal dari: (a subsidiary) in Rupiah from:
Pinjaman digunakan untuk pembiayaan The borrowings were for motor vehicle
kendaraan bermotor kepada konsumen consumer financing which are guaranteed
dan dijamin oleh piutang pembiayaan by consumer financing receivables
konsumen (Catatan 9n). (Note 9n).
24. Surat Berharga yang Diterbitkan (lanjutan) 24. Securities Issued (continued)
Rupiah: Ru p i a h :
Obligasi Subordinasi Shelf-registered
Berkelanjutan I Subordinated Bond I
Bank Bukopin Tahap I PT Bank Mandiri idA 6 Maret 2019/ Bank Bukopin Tranche I
Tahun 2012 (Persero) Tbk (Pefindo) March 6 , 2019 84 9.25 1,500,000 Year 2012
Obligasi Subordinasi Shelf-registered
Berkelanjutan II Subordinated Bond II
Bank Bukopin Tahap I PT Bank Mandiri idA- 30 Juni 2022/ Bank Bukopin Tranche I
Tahun 2015 (Persero) Tbk (Pefindo) June 30 , 2022 84 12 400,000 Year 2015
Obligasi Subordinasi Shelf-registered
Berkelanjutan II Subordinated Bond II
Bank Bukopin Tahap II PT Bank Mandiri idA- 28 Februari 2024/ Bank Bukopin Tranche II
Tahun 2017 (Persero) Tbk (Pefindo) February 28, 2024 84 11 1,405,000 Year 2017
Dikurangi: Biaya emisi
yang belum Less: Unamortized
diamortisasi (9,494) issuance cost
3,295,506
Pada tanggal 6 Maret 2012, Bank On March 6, 2012, the Bank issued Shelf-
menerbitkan dan mencatatkan Obligasi registered Subordinated Bond I Bank
Subordinasi Berkelanjutan I Bank Bukopin Bukopin Tranche I Year 2012 amounting to
Tahap I Tahun 2012 sebesar Rp1.500.000 Rp1,500,000 which bears fixed interest
dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,25% rate at 9.25% per annum and has
per tahun dan berjangka waktu 7 (tujuh) 7 (seven) years tenor since issuance date.
tahun sejak tanggal emisi. Obligasi ini The bond is listed on the Indonesia Stock
dicatat di Bursa Efek Indonesia. Bunga Exchange. The bond’s interest will be paid
obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. on quarterly basis. The first interest
Pembayaran bunga obligasi pertama telah payment was made on June 6, 2012, while
dilakukan pada tanggal 6 Juni 2012, the last interest payment and due date of
sedangkan pembayaran bunga obligasi the bond’s principal has been made on
terakhir sekaligus jatuh tempo pokok March 6, 2019.
obligasi telah dilakukan pada tanggal
6 Maret 2019.
Pada tanggal 30 Juni 2015, Bank On June 30, 2015 the Bank issued Shelf-
menerbitkan dan mencatatkan Obligasi registered Subordinated Bond II Bank
Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Bukopin Tranche I Year 2015 amounting to
Tahap I tahun 2015 sebesar Rp400.000 Rp400,000 which bears fixed interest rate
dengan tingkat bunga tetap sebesar 12% 12% per annum and has 7 (seven) years
per tahun dan berjangka waktu 7 (tujuh) tenor since issuance date. The bond is
tahun sejak tanggal emisi. Obligasi ini listed on the Indonesia Stock Exchange.
dicatat di Bursa Efek Indonesia. Bunga The bond’s interest will be paid on
obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. quarterly basis. The first interest payment
Pembayaran bunga obligasi pertama telah was made on September 30, 2015, while
dilakukan pada tanggal 30 September the last interest payment and due date of
2015, sedangkan pembayaran bunga the bond’s principal will be made on
obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo June 30, 2022.
pokok obligasi akan dilakukan pada
tanggal 30 Juni 2022.
24. Surat Berharga yang Diterbitkan (lanjutan) 24. Securities Issued (continued)
Pada tanggal 28 Februari 2017, Bank On February 28, 2017, the Bank issued
menerbitkan dan mencatatkan Obligasi Shelf-registered Subordinated Bond II
Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Bank Bukopin Tranche II Year 2017
Tahap II tahun 2017 sebesar Rp1.405.000 amounting to Rp1,405,000 which bears
dengan tingkat bunga tetap sebesar 11% fixed interest rate 11% per annum and has
per tahun dan berjangka waktu 7 (tujuh) 7 (seven) years tenor since issuance date.
tahun sejak tanggal emisi. Obligasi ini The bond is listed on the Indonesia Stock
dicatat di Bursa Efek Indonesia. Bunga Exchange. The bond’s interest will be paid
obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. on quarterly basis. The first interest
Pembayaran bunga obligasi pertama telah payment was made on May 29, 2017,
dilakukan pada tanggal 29 Mei 2017, while the last interest payment and due
sedangkan pembayaran bunga obligasi date of the bond’s principal will be made
terakhir sekaligus jatuh tempo pokok on February 28, 2024.
obligasi akan dilakukan pada tanggal
28 Februari 2024.
Obligasi subordinasi ini tidak dijamin The bond is not guaranteed with specific
dengan suatu agunan khusus, akan tetapi collateral, but guaranteed with all assets of
dijamin dengan seluruh harta kekayaan the Bank, that exist in the present or in the
Bank, yang telah ada maupun yang akan future, whether fixed or non-fixed assets in
ada di kemudian hari, baik barang accordance with the provisions of article
bergerak maupun barang tidak bergerak 1131 and 1132 of the Civil Laws.
sesuai dengan ketentuan dalam pasal
1131 dan 1132 Kitab Undang-undang
Hukum Perdata.
Selama tahun 2019 dan 2018, Bank telah During the years 2019 and 2018, the Bank
memenuhi ketentuan tentang pembatasan has fulfilled the clauses related to the
kewajiban sebagaimana disepakati dalam covenant and obligations according to the
Perjanjian Perwaliamanatan. Bonds Trustee Agreements.
Selama tahun 2019 dan 2018, Bank telah During the years 2019 and 2018, the Bank
melakukan pembayaran bunga obligasi has paid the interest of the bond on a timely
secara tepat waktu. basis.
24. Surat Berharga yang Diterbitkan (lanjutan) 24. Securities Issued (continued)
a. Berdasarkan jenis (lanjutan) a. By Type (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and 2018, there
2018, terdapat obligasi subordinasi Bank is Bank’s subordinated bond held by related
yang dimiliki oleh pihak berelasi dengan party with nominal amount of Rp54,650 and
nilai nominal masing-masing sebesar Rp78,975, respectively (Note 37).
Rp54.650 dan Rp78.975 (Catatan 37).
Untuk keperluan perhitungan rasio For the purpose of calculating the Capital
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Adequacy Ratio (CAR), the subordinated
(KPMM), obligasi subordinasi di atas bond is included as supplementary capital
diperhitungkan sebagai modal pelengkap after the Bank received approval letter from
setelah Bank menerima surat persetujuan Financial Services Authority No. S-
dari Otoritas Jasa Keuangan 56/PB.31/2015 dated July 7, 2015 and from
No. S-56/PB.31/2015 tanggal 7 Juli 2015 Bank Indonesia No. 14/24/DPB1/TPB1-4
dan dari Bank Indonesia No. dated March 14, 2012.
14/24/DPB1/TPB1-4 tanggal 14 Maret
2012.
Semua surat berharga yang diterbitkan All marketable securities issued are
adalah dalam mata uang Rupiah. denominated in Rupiah.
Bunga masih harus dibayar merupakan beban Interests payable represent interest expense
bunga simpanan nasabah, simpanan dari Bank for customer deposits, deposits from other
lain, pinjaman yang diterima, dan surat Banks, borrowings, and securities issued.
berharga yang diterbitkan.
Draft/April 13, 2020 paraf:
718 163
PT BANK BUKOPIN Tbk PT BANK BUKOPIN Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN NOTES TO THE CONSOLIDATED
KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 December 31, 2019 and 2018
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in million Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Titipan debitur merupakan dana dari debitur Debtor’s deposit represents fund from debtors
untuk administrasi kredit, seperti biaya notaris for loan administration, such as notary and
dan asuransi, yang akan dibayarkan kepada insurance expenses, which will be paid to third
pihak ketiga. party.
Setoran jaminan merupakan titipan debitur Guarantee deposits represent debtor’s funds
terkait dengan penerbitan Bank garansi, for issuance of Bank guarantee, Letters of
Letters of Credit, Surat Kredit Berdokumen Credit, Domestic Letters of Credit (SKBDN),
Dalam Negeri (SKBDN), dan safe deposit box. and safe deposit box.
Lain-lain terdiri dari pendapatan provisi Letters Others consist of fees and commission from
of Credit yang diamortisasi sesuai dengan Letters of Credit which are amortized during
jangka waktu dan lain-lain. the period and others.
Deddy SA. Kodir (Komisaris) 134,500 0.00 13 Deddy SA. Kodir (Commissioner)
Adhi Brahmantya (Direktur) 85,995 0.00 9 Adhi Brahmantya (Director)
Rivan A Purwantono (Direktur) 50,500 0.00 5 Rivan A Purwantono (Director)
Total saham biasa kelas B 11,630,570,770 99.82 1,163,057 Total common B shares
Total saham biasa 11,651,908,748 100.00 1,376,437 Total common shares
Semua saham yang dikeluarkan oleh All shares issued by the Bank entitle the
Bank adalah saham atas nama dan setiap holder to have 1 (one) vote per share.
saham mempunyai 1 (satu) hak suara.
Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV The Limited Public Offering (LPO) IV was
dilaksanakan pada tanggal 13 Juli sampai held on July 13, 2018 to July 25, 2018.
dengan 25 Juli 2018. Hingga tanggal Until July 27, 2018 the Bank has received
27 Juli 2018, Bank telah menerima dana proceed from LPO IV amounting to
dari PUT IV sebesar Rp1.462.214 yaitu Rp1,462,214 from Kookmin Bank as of
dari Kookmin Bank sebesar Rp1.460.910 Rp1,460,910 and from Public as of
dan dari Publik sebesar Rp1.304. Rp1,304. Based on letter from PT Datindo
Berdasarkan surat dari PT Datindo Entrycom regarding the composition of
Entrycom mengenai komposisi pemegang shareholders as of July 30, 2018, the
saham pada tanggal 30 Juli 2018, dana proceed from Kookmin Bank has been
dari Kookmin Bank telah dicatatkan registered as increase in paid-up capital
sebagai peningkatan modal disetor amounting to 2,565,288,316 common B
sebesar 2.565.288.316 saham biasa kelas shares. As of August 6, 2018, the Bank
B. Pada tanggal 6 Agustus 2018, Bank recorded proceed from Kookmin Bank as
mencatat dana dari Kookmin Bank sebagai advance for future shares subscription.
dana setoran modal.
Pada tanggal 30 September 2018 dana On September 30, 2018 the proceed from
dari PUT IV seluruhnya telah dicatatkan LPO IV has been registered as increase in
sebagai peningkatan modal ditempatkan issued and fully paid capital.
dan disetor penuh.
Berdasarkan hasil keputusan rapat Dewan Based on the decisions of the Board of
Direksi dan Dewan Komisaris yang Directors and Board of Commissioners
dinyatakan dalam akta notaris No. 2 meetings which were covered by notarial
tanggal 8 Agustus 2018 dari Notaris deed No. 2 dated August 8, 2018 of Notary
Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, SH, MH.,
M.H, jumlah modal ditempatkan dan the number of fully paid capital consists of
disetor penuh terdiri dari 21.337.978 21,337,978 common A shares with a total
saham kelas A dengan total sebesar value of Rp213,379,780,000 (full amount)
Rp213.379.780.000 (nilai penuh) dan and 11,641,054,305 common B shares with
11.641.054.305 saham kelas B dengan a total value of Rp1,164,105,430,500 (full
total sebesar Rp1.164.105.430.500 (nilai amount). These changes have been
penuh). Perubahan ini telah diterima oleh accepted by the Minister of Justice and
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Human Rights of the Republic of Indonesia
Republik Indonesia dengan Surat with Decision Letter No. AHU-AH.01.03-
Keputusan No. AHU-AH.01.03-0230683 0230683 dated August 9, 2018.
tanggal 9 Agustus 2018.
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Lembar saham awal 11,651,908,748 9,086,620,432 Beginning shares
Penambahan: Addition:
PUT IV -- 2,565,288,316 LPO IV
Lembar saham akhir 11,651,908,748 11,651,908,748 Ending Shares
Tambahan modal disetor berupa agio Additional paid-in capital arise from
saham berasal dari penerbitan saham issuance of shares in IPO, LPO I, LPO II,
pada saat IPO, PUT I, PUT II, PUT III dan LPO III and LPO IV as follows:
PUT IV sebagai berikut:
28. Pendapatan Bunga dan Syariah 28. Interest and Sharia Income
Pendapatan bunga diperoleh dari: Interest income is derived from the following:
Rupiah: Rupiah:
Kredit yang diberikan 6,355,179 6,557,604 Loans
Surat-surat berharga 612,924 724,638 Marketable securities
Penempatan pada Placements with Bank
Bank Indonesia dan bank lain 169,106 22,745 Indonesia and other banks
Giro pada bank lain 19,770 4,427 Current accounts with other banks
Surat-surat berharga yang dibeli Marketable securities purchased
dengan janji dijual kembali 13,587 36,101 with agreements to resell
Giro pada Bank Current accounts with
Indonesia -- 4,222 Bank Indonesia
Tagihan lainnya 4,834 6,437 Other Receivables
7,175,400 7,356,174
Mata uang asing: Fo r e i g n c u r r e n c i e s :
Kredit yang diberikan 81,152 111,266 Loans
Penempatan pada Bank Placements with Bank
Indonesia dan bank lain 29,116 7,034 Indonesia and other banks
Surat-surat berharga 1,710 16,483 Marketable securities
Giro pada bank lain 974 739 Current accounts with other banks
Tagihan lainnya 1,109 203 Other Receivables
114,061 135,725
Total pendapatan bunga 7,289,461 7,491,899 Total interest income
Pendapatan Syariah 475,397 488,993 Sharia income
Total 7,764,858 7,980,892 Total
28. Pendapatan Bunga dan Syariah (lanjutan) 28. Interest and Sharia Income (continued)
Pendapatan bunga dan syariah berdasarkan Interest and sharia income based on the
klasifikasi aset keuangan adalah sebagai classification of financial assets is as follows:
berikut:
Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit Interest income from loan include fees and
yang diberikan adalah provisi dan komisi yang commission related to lending activities
berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit amortized using effective interest rate method
yang diamortisasi berdasarkan metode suku amounted to Rp207,208 and Rp199,219 for the
bunga efektif sebesar Rp207.208 dan years ended December 31, 2019 and 2018,
Rp199.219 untuk tahun yang berakhir pada respectively.
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.
Termasuk dalam pendapatan syariah adalah Sharia income include income from sharia
pendapatan atas pembiayaan syariah dan financing and marketable securities.
surat-surat berharga.
29. Beban Bunga dan Syariah 29. Interest Expense and Sharia Charges
Beban bunga dan syariah berasal dari: Interest expense and sharia charges are
derived from the following:
30. Provisi dan Komisi Lainnya 30. Other Fees and Commissions
Imbalan jasa merupakan pendapatan yang Fees represent fees for electricity, water,
berasal dari penerimaan imbalan atas telephone, tax, trade financing, and other
pembayaran listrik, air, telepon, pajak, payments made through the Bank and fees
transaksi perdagangan, dan lain-lain melalui from ATM transaction with other banks.
Bank dan pendapatan imbalan atas transaksi
ATM dengan bank lain.
Lain-lain merupakan pendapatan dari jasa-jasa Others consist of fees from services provided
yang diberikan oleh Bank yang antara lain by the Bank, which include among others
meliputi pendapatan jasa pelayanan nasabah income from customer service and credit card
dan transaksi kartu kredit. transactions.
32. Beban Umum dan Administrasi 32. General and Administrative Expenses
Interchange kartu merupakan biaya yang Card interchange is cost from the transaction
timbul dari transaksi kartu kredit dan debit of credit and debit cards with Visa Electron and
dengan Visa Electron dan MasterCard. MasterCard.
33. Beban Gaji dan Tunjangan Karyawan 33. Salaries and Employee Benefits Expenses
33. Beban Gaji dan Tunjangan Karyawan 33. Salaries and Employee Benefits Expenses
(lanjutan) (continued)
Berikut ini adalah beban gaji dan tunjangan- Outlined below are asalaries other benefits for
tunjangan untuk pengurus dan pejabat the management and executive officers
eksekutif (tidak diaudit) (Catatan 37): (unaudited) (Note 37):
31 Desember / December 31,
2019 2018
Rp Rp
Dewan Komisaris 12,108 29,051 Board of Commissioners
Direksi 25,444 59,373 Board of Directors
Lain-lain *) 68,614 70,390 Others *)
106,166 158,814
Pajak 14,224 30,041 Tax
Total 120,390 188,855 To t a l
*) Termasuk pejabat eksekutif, komite audit, dan lain- *) Including executive officers, audit committee, and
lain. others.
Lain-lain terdiri dari denda yang timbul dari Others consist of tax penalty, loan commitment
transaksi perpajakan, komitmen kredit, dan penalty, and others.
lain-lain.
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada For the years ended December 31, 2019
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, and 2018 there are no interest incomes
tidak terdapat pendapatan bunga dari from transactions with a single external
salah satu konsumen eksternal yang customer amounted to 10% or more of the
mencapai 10% atau lebih dari total Bank’s total interest.
pendapatan bunga Bank.
Berikut adalah informasi segmen Bank dan Following is the business segment
entitas anak berdasarkan segmen operasi: information of the Bank and subsidiaries,
which are based on operating segment:
31 Desember/December 31
2019 2018
% Rp % Rp
31 Desember/December 31
2019 2018
% Rp % Rp
31 Desember / December 31 ,
2019 2018
% Rp % Rp
31 Desember/December 31
2019 2018
% Rp % Rp
31 Desember/December 31
2019 2018
% Rp % Rp
36. Program Dana Pensiun dan Kesejahteraan 36. Pension Plan and Employee Service
Karyawan Entitlements
Beban pensiun iuran pasti yang telah Defined contribution pension expense that was
dibebankan pada laba rugi untuk tahun-tahun charged to the profit or loss for the years
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 ended December 31, 2019 and 2018, are
dan 2018, masing-masing sebesar Rp25.558 amounted to Rp25,558 and Rp36,606,
dan Rp36.306. respectively.
36. Program Dana Pensiun dan Kesejahteraan 36. Pension Plan and Employee Service
Karyawan (lanjutan) Entitlements (continued)
Sejak tanggal 20 Desember 2013, Bank Starting December 20, 2013, the Bank
memberikan asuransi kesehatan pensiun provides pension health insurance for
kepada karyawan yang telah memasuki usia employees and their spouses during 2 (two)
pensiun dan pasangannya selama 2 (dua) years after the employee’s pension date.
tahun setelah tanggal karyawan pensiun. Insurance benefits are granted by
Manfaat-manfaat asuransi diberikan melalui reimbursement system to the employees.
sistem penggantian kepada karyawan.
Perhitungan aktuaria atas liabilitas estimasi The actuarial calculations for estimated
untuk kesejahteraan karyawan Bank employee service entitlement liabilities of the
saja pada tanggal 31 Desember 2019 Bank only as of December 31, 2019 and 2018
dan 2018 didasarkan atas laporan dari were based on PT Milliman Indonesia’s report
PT Milliman Indonesia No. 0263/MI-PA- No. 0263/MI-PA-REP/HGII/2020 dated
REP/HGII/2020 tertanggal 31 Januari 2020 January 31, 2020 and report No. 0404/MI-PA-
dan No. 0404/MI-PA-REP/HG/II/2019 REP/HG/II/2019 dated February 20, 2019,
tertanggal 20 Februari 2019 dengan respectively, using the Projected Unit Credit
menggunakan metode Projected Unit Credit. Method.
Perhitungan aktuaria atas liabilitas estimasi The actuarial calculation for estimated
untuk kesejahteraan karyawan BSB pada employee service entitlement liabilities of BSB
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, as of December 31, 2019 and 2018 were
didasarkan atas laporan dari PT Milliman based on PT Milliman Indonesia’s report dated
Indonesia masing-masing tertanggal January 31, 2020 and February 20, 2019,
31 Januari 2020 dan 20 Februari 2019 dengan respectively, using the Projected Unit Credit
metode Projected Unit Credit. Method.
Perhitungan aktuaria atas liabilitas estimasi The actuarial calculation for estimated
untuk kesejahteraan karyawan untuk BF pada employee service entitlement liabilities of BF
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, as of December 31, 2019 and 2018 were
didasarkan atas laporan dari PT Milliman based on PT Milliman Indonesia’s report dated
Indonesia tertanggal masing-masing January 30, 2020 and February 20, 2019,
30 Januari 2020 dan 20 Februari 2019 dengan respectively, using the Projected Unit Credit
metode Projected Unit Credit. Method.
Beban yang diakui pada laba rugi adalah The expenses recognized in the profit or loss
sebagai berikut: are as follows:
36. Program Dana Pensiun dan Kesejahteraan 36. Pension Plan and Employee Service
Karyawan (lanjutan) Entitlements (continued)
Perubahan liabilitas estimasi untuk The changes in estimated liability for employee
kesejahteraan karyawan adalah sebagai service entitlements are as follows:
berikut:
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
37. Transaksi dan Saldo dengan Pihak-Pihak 37. Transactions and Balances with Related
Berelasi Parties
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank In the normal course of business, the Bank and
dan entitas anaknya melakukan transaksi- its subsidiaries entered into certain
transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. transactions with related parties.
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Aset As s et s
Kredit yang diberikan
dan pembiayaan/ Loans and Sharia financing/
piutang Syariah - bruto (Catatan 9k): receivables - gross (Note 9k):
PT Haka Sarana Investama 149,542 149,995 PT Haka Sarana Investama
Kopelindo Infrastruktur Indonesia 49,997 42,000 Kopelindo Infrastuktur Indonesia
PT Bosowa Berlian Motor 32,902 -- PT Bosowa Berlian Motor
PT Karya Ratu Mulia 32,450 32,468 PT Karya Ratu Mulia
PT Bosowa Amal Taksi 29,781 29,990 PT Bosowa Amal Taksi
PT Mallomo 28,435 31,172 PT Mallomo
PT Legalino Lines 28,483 28,968 PT Legalino Lines
PT Bosowa Utama 27,841 28,060 PT Bosowa Utama
Dinasti Batubara Indonesia 20,000 -- Dinasti Batubara Indonesia
PT Anisbi Nunggal Bhakti 5,900 5,100 PT Anisbi Nunggal Bhakti
PT Gerin Surya Gemilang 3,426 -- PT Gerin Surya Gemilang
PT Bantimurung Indah 1,500 1,500 PT Bantimurung Indah
PT Merpati Wahana Taksi 938 1,434 PT Merpati Wahana Taksi
PT Oto Rental Nusantara 60 86 PT Oto Rental Nusantara
PT Bosowa Tambang Indonesia 49 71 PT Bosowa Tambang Indonesia
PT Jasa Kelola Artha area VIII -- 34,510 PT Jasa Kelola Artha area VIII
Direksi, Dewan Komisaris, Directors, Commissioners, Sharia
Dewan Pengawas Syariah, Supervisory Board, and
dan Pejabat Eksekutif 23,667 20,284 Executive Officers
Total aset untuk pihak berelasi 434,971 405,638 Total related parties assets
Persentase terhadap total aset 0.43% 0.42% Percentage to total assets
37. Transaksi dan Saldo dengan Pihak-Pihak 37. Transactions and Balances with Related
Berelasi (lanjutan) Parties (continued)
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Beban operasional lainnya Other operating expenses
Gaji dan tunjangan karyawan, Salaries and benefits for employee
pengurus dan pejabat management and executive
eksekutif (Catatan 33) 120,390 188,855 officers (Note 33)
Persentase terhadap Percentage to other operating
beban operasional lainnya 4.30% 6.84% expenses
©©nbn
Hubungan dengan pihak berelasi adalah The relationships with related parties are as
sebagai berikut: follows:
Manajemen kunci yang sama/Same key management MKKM PDM Kota Surakarta
PT Mitramass Infosys Global
PT Mitra Data Sarana
PT Mitra Usaha Sarana
PT Bukaka Teknik Utama
PT Kelola Jasa Artha Area VIII
Gerlin Surya Gemilang
Dana pensiun Bank/The Bank’s pension fund Dana Pensiun Bank Bukopin
Manajemen dan karyawan kunci/ Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah,
Management and key employees dan Pejabat Eksekutif/Board of Directors,
Board of Comissioners, Sharia Supervisory Board,
and Excecutive Officers
Bank memiliki komitmen dan kontinjensi The Bank has commitments and contingencies
sebagai berikut: as follows:
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Komitmen Commitments
Pihak ketiga Third parties
Liabilitas komitmen Commitment liabilities
Fasilitas kredit yang diberikan
dan pembiayaan/piutang Unused loans and Sharia
Syariah yang belum digunakan (7,094,415) (7,317,921) financing/receivable facilities
L/C dan SKBDN yang
masih berjalan dan Outstanding irrevocable L/C
tidak dapat dibatalkan (336,713) (563,168) and domestic L/C
Komitmen - neto (7,431,128) (7,881,089) Commitments - net
Kontinjensi Contingencies
Pihak ketiga Third parties
Tagihan kontinjensi Contingent receivables
Pendapatan bunga Interest receivables on
dalam penyelesaian 1,651,026 1,520,428 non-performing loans
Liabilitas kontinjensi Contingent liabilities
Bank garansi yang diterbitkan (8,743,353) (6,452,844) Bank guarantees issued
Kontinjensi - neto (7,092,327) (4,932,416) Contingencies - net
Manajemen risiko mempunyai peranan penting Risk management has an important role in
dalam pengelolaan risiko Bank dan bersifat proactive and forward looking risk
proaktif serta forward looking dalam management in supporting sustainable bank
mendukung pertumbuhan dan kegiatan bisnis business growth and activities The risk
Bank secara berkelanjutan Proses manajemen management process includes identifying,
risiko meliputi identifikasi, pengukuran, measuring, monitoring and controlling risks
pemantauan dan pengendalian terhadap risiko inherent in all products and activities of the
yang melekat pada seluruh produk dan Bank. Board of Commissioners and Board of
aktivitas Bank. Dewan Komisaris dan Dewan Directors always increase active supervision in
Direksi senantiasa meningkatkan pengawasan implementing risk management. In carrying out
aktif dalam penerapan manajemen risiko. this task, Board of Directors and Board of
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Dewan Commissioners are supported by a risk
Direksi dan Dewan Komisaris didukung oleh management work unit consist of Enterprise
satuan kerja manajemen risiko yang terdiri dari Risk Management Division, Operational Risk
Divisi Enterprise Risk Management, Divisi Management Division, and Credit Policy and
Manajemen Risiko Operasi, Divisi Kebijakan Portfolio Management Division. In addition,
Perkreditan, dan Manajemen Portofolio. Selain there are several committees, including the
itu, terdapat beberapa komite antara lain Risk Management Committee, Risk Monitoring
Komite Manajemen Risiko, Komite Pemantau Committee, Assets and Liabilities Committee,
Risiko, dan Komite Aset dan Liabilitas yang which are tasked with providing
bertugas memberikan rekomendasi kepada recommendations to Board of Directors and
Direksi dan Dewan Komisaris dalam Board of Commissioners in making decisions
pengambilan keputusan dan penyusunan and preparing risk management policies.
kebijakan manajemen risiko.
Bank menggunakan konsep Enterprise Risk The Bank using the concept of Enterprise Risk
Management (ERM) sebagai salah satu Management (ERM) as a comprehensive and
strategi manajemen risiko yang komprehensif integrated risk management strategy, which is
dan terintegrasi, yang disesuaikan dengan acceptable to the business and operational
kebutuhan bisnis dan operasional Bank. needs of the Bank. The implementation of
Penerapan ERM akan memberikan nilai ERM will provide added value for the Bank and
tambah (value added) bagi Bank dan stakeholders. The Bank will have a systematic
stakeholders. Bank akan memiliki kerangka and comprehensive risk management
kerja pengelolaan risiko yang sistematis dan framework (credit risk, market risk and
menyeluruh (risiko kredit, risiko pasar, dan operational risk) by linking capital management
risiko operasional) dengan menghubungkan and business process faced the whole risk that
pengelolaan modal dan proses bisnis dengan incurred.
risiko yang dihadapi.
Bank terus menyempurnakan seluruh The Bank continuously improves all internal
ketentuan internal terkait pengelolaan risiko, policies related to risk management, including
baik dari sisi kebijakan, prosedur, dan policies, procedures and limitations. This is
penetapan limit. Hal ini diperkuat dengan reinforced by the internalization of the
langkah internalisasi atas ketentuan eksternal applicable external provisions, among others,
yang berlaku, antara lain terkait dengan related to the Determination of Risk Appetite
Penetapan Risk Appetite dan Risk Tolerance. and Risk Tolerance.
Laporan profil risiko merupakan salah satu The risk profile report is one of factors in
faktor dalam penilaian tingkat kesehatan Bank. determining the Bank’s soundness rating
Laporan disusun secara self assessment assessment. The report prepared based on
dengan menggunakan pendekatan risiko (risk self assessment using risk based Bank rating,
based Bank rating), sebagaimana diatur dalam as regulated in Circular Letter of Financial
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. Services Authority No. 14/SEOJK.03/2017
14/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 dated March 17, 2017 regarding Assessment
perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank of Soundness Rating for Commercial Bank.
Umum. Dari hasil self assessment profil risiko Based on quarterly risk profile self assessment
triwulanan yang disampaikan kepada Otoritas submitted to the Financial Services Authority
Jasa Keuangan, untuk posisi Desember 2019, for December 2019 position, the overall Bank’s
risiko Bank secara keseluruhan tetap berada risk profile is at the low to moderate composite
pada tingkat risiko komposit low to moderate. risk level.
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan Credit risk is the risk by debtors and/or
debitur dan/atau pihak lain (counterparty) counterparty failure to fulfil their obligations to
dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. the Bank. Credit organizations is continuously
Organisasi perkreditan terus disempurnakan to be refined with an emphasis on the "four
dengan penekanan terhadap prinsip “empat eyes principle" where credit decisions are
mata” (“four eyes principle”) dimana keputusan made based on two-sided decisions, business
kredit diambil berdasarkan keputusan dua sisi development and business risk.
yaitu pengembangan bisnis dan risiko bisnis.
Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman The Bank has credit policies and guidelines,
perkreditan, sesuai dengan ketentuan in accordance with regulatory provisions and
regulator dan peraturan eksternal lainnya. other external regulations. Credit risk
Pengelolaan risiko kredit mencakup aktivitas management includes lending activities and
penyaluran kredit serta eksposur risiko kredit other credit risk exposures such as
Iainnya seperti penempatan, pembelian placement, purchase of securities, and
surat-surat berharga, dan penyertaan, yang investments, which are managed
dikelola secara komperehensif baik pada comprehensively at both portfolio and
tingkat portofolio maupun transaksi. transaction levels.
Bank secara berkelanjutan mengelola risiko The Bank continuously manages its credit
kreditnya melalui penetapan dan evaluasi risk through the establishment and evaluation
proses dan kebijakan kredit, pengaturan dan of credit processes and policies, limit
evaluasi limit, yang didukung dengan regulation and evaluation, which are
mekanisme pelaporan secara berkala supported by a mechanism for periodic
kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Bank reporting to the Directors and Board of
juga terus melakukan penyempurnaan Commissioners. The Bank also continues to
terkait kebijakan Bank Indonesia dan make improvements regarding Bank
Otoritas Jasa Keuangan dalam implementasi Indonesia and Financial Services Authority
Basel. policies in Basel implementation.
Bank melakukan evaluasi atas tingkat risiko The Bank evaluates the credit risk level related
kredit terkait pemberian fasilitas kepada to financing to customers or projects by
nasabah atau proyek, dengan considering various factors, among others:
mempertimbangkan berbagai faktor, antara
lain:
i. Historis dan proyeksi kondisi keuangan, i. Historical and projected financial condition,
termasuk laporan posisi keuangan, laba including statement of financial position,
rugi, dan arus kas nasabah; income statements, and cash flows of
customers;
ii. Riwayat hubungan kredit; ii. Credit history;
iii. Kualitas, kinerja, dan pengalaman dari iii. Quality, performance, and experience of
pengelolaan nasabah; the customers’ management;
iv. Posisi nasabah dalam persaingan di iv. Customers’ competitive position in the
industri sejenis industry.
v. Kondisi ekonomi secara umum; serta. v. General economic condition;and.
vi. Sektor industri nasabah. vi. Customers’ industry sector.
Bank mengimplementasikan berbagai model The Bank has implemented various models to
sesuai dengan standar regulasi Bank fulfil the Bank Indonesia regulation standard or
Indonesia maupun best practice internasional. international best practices. The Bank has
Bank mengembangkan model secara mandiri developed the models independently or by
atau bekerjasama dengan pihak ketiga. entering into an agreement with third parties.
Persetujuan fasilitas kredit dilakukan melalui Credit facility approval is carried out through
Komite Kredit dan/atau komite lainnya. the Credit Committee and/or other committees.
Komposisi dan formasi anggota komite kredit The composition and formation of credit
bergantung kepada fasilitas yang diajukan. committee members depend on the proposed
Komite Kredit dibentuk untuk membantu facilities. The Credit Committee is formed to
Direksi mengevaluasi dan/atau memberikan
keputusan kredit sesuai batas wewenangnya help the Directors evaluate and/or provide
melalui Rapat Komite Kredit. credit decisions according to their authority
limits through the Credit Committee Meeting.
Fungsi pokok Komite Kredit adalah: The main functions of Credit Committee are:
i. memberikan pengarahan lebih lanjut i. provide further guidance if a
apabila diperlukan suatu analisis kredit comprehensive credit analysis is needed;
yang komprehensif;
ii. memberikan keputusan atau rekomendasi ii. provide a decision or recommendation on
atas rancangan keputusan kredit yang the draft credit decision submitted by the
diajukan oleh pemberi rekomendasi; dan recommendation from credit sponsor; and
iii. melakukan koordinasi dengan Komite iii. coordinate with the ALCO Committee,
ALCO, khususnya berhubungan dengan especially for funding resources.
sumber pendanaan kredit.
Untuk menjaga agar kualitas kredit tetap To maintain credit quality maintained, the
terjaga, Bank telah melakukan pemantauan Bank has carried out routine and consistent
rutin dan konsisten baik untuk setiap jenis monitoring of each type of credit
kredit (Komersial, UKM, Konsumer) maupun (Commercial, SME, Consumer) and the
portofolio kredit secara keseluruhan. overall credit portfolio.
Dalam rangka mengurangi eksposur risiko In order to reduce the risk of credit risk
kredit yang bermasalah dilakukan langkah exposure, credit restructuring measures have
penyehatan kredit antara lain melalui been carried out, among others, through
restruktur, dan langkah penyelesaian kredit restructuring, and steps to settle credit through
melalui pengambilalihan jaminan hingga taking over guarantees to the implementation
pelaksanaan hapus buku. Proses pengelolaan of write-offs. The process of managing non-
kredit bermasalah diatur dalam kebijakan yang performing loans is regulated in specific
bersifat khusus, termasuk pembentukan unit policies, including the establishment of a
kerja khusus yang menanganinya. Bank special work unit that handles it. The Bank
memastikan kecukupan pencadangan untuk ensures the adequacy of reserves to cover
menutup potensi kerugian yang timbul dari potential losses arising from non-performing
kredit bermasalah. loans.
Untuk mengetahui ketahanan Bank dalam To find out the Bank's resilience in facing a
menghadapi suatu skenario kejadian ekstrim scenario of extreme events but may occur, the
tetapi mungkin terjadi, Bank melakukan stress Bank conducts stress tests regularly. In
test secara berkala. Selain itu, Bank terus addition, the Bank continues to increase risk
berupaya meningkatkan kesadaran risiko (risk awareness among all Bank employees.
awareness) pada seluruh karyawan Bank.
Stress testing bermanfaat bagi Bank sebagai Stress testing is useful for the Bank as a tool to
alat untuk memperkirakan besarnya dampak estimate the magnitude of the potential impact
potensi risiko pada “stressful condition” of risks on "stressful conditions" so that the
sehingga Bank dapat membuat strategi yang Bank can make appropriate strategies to
sesuai untuk memitigasi potensi risiko tersebut mitigate these potential risks as part of
sebagai bagian dari pelaksanaan “contingency implementing a "contingency plan".
plan”.
Untuk memperkuat pengendalian risiko kredit, To strengthen credit risk control, the Bank
Bank menerapkan manajemen risiko tidak applies risk management not only to risk taking
hanya pada risk taking unit namun juga pada units but also to supporting work units such as
unit kerja pendukung seperti fungsi analis credit analyst functions and Quality Assurance
kredit dan fungsi Quality Assurance. Fungsi functions. The function of the credit analyst is
analis kredit melakukan analisa terhadap to analyze the credit proposal while the Quality
proposal pengajuan kredit sementara fungsi Assurance function ensures that risk
Quality Assurance memastikan pelaksanaan management in the risk taking unit has been
manajemen risiko di risk taking unit telah running as it should.
berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam aset keuangan yang diakui di For financial assets recognised in the
laporan posisi keuangan konsolidasian, consolidated statements of financial
eksposur maksimum terhadap risiko kredit position, the maximum exposure to credit
sama dengan nilai tercatatnya. Untuk bank risk generally equals their carrying
garansi yang diterbitkan dan fasilitas Letter amount. For bank guarantees and
of Credit (LC) atau SKBDN yang tidak irrevocable Letters of Credit issued, the
dapat dibatalkan, eksposur maksimum maximum exposure to credit risk is the
terhadap risiko kredit adalah nilai yang maximum amount that the bank would
harus dibayarkan oleh Bank jika kewajiban have to pay if the obligations of the bank
atas bank garansi yang diterbitkan dan guarantees and irrevocable Letters of
fasilitas LC atau SKBDN yang tidak dapat Credit issued are called upon. For credit
dibatalkan terjadi atau terealisasi. Untuk commitments, the maximum exposure to
komitmen kredit, eksposur maksimum atas credit risk is the full amount of the unused
risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas committed loan facilities granted to
yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas customers.
kredit yang telah disepakati (committed)
kepada nasabah.
Tabel berikut menyajikan eksposur The following table presents the maximum
maksimum terhadap risiko kredit untuk exposure to credit risk of on-balance sheet
instrumen keuangan pada laporan posisi financial instruments and off-balance sheet
keuangan (on-balance sheet) dan rekening accounts, without taking into account any
administratif (off-balance sheet), tanpa collateral held or other credit
memperhitungkan agunan yang dimiliki enhancement:
atau perlindungan kredit lainnya:
31 Desember/
December 31,
2019 2018
Rp Rp
Laporan Posisi Keuangan Consolidated Statement
Konsolidasian of Financial Position
Current accounts with
Giro pada Bank Indonesia 4,101,417 4,031,064 Bank Indonesia
Giro pada bank lain 866,508 803,296 Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain 4,847,957 6,354,843 and other banks
Surat-surat berharga Marketable securities
Diperdagangkan 29,801 -- Trading
Tersedia untuk dijual 764,341 1,224,947 Available-for-sale
Nilai wajar melalui penghasilan Fair value through other
komprehensif lain 450,007 346,431 comprehensive income
Kredit yang diberikan dan piutang 112,965 78,591 Loans and receivables
Dimiliki hingga jatuh tempo 5,544,580 4,662,046 Held-to-maturity
Biaya perolehan 2,167,699 1,530,536 Acquisition cost
Surat-surat berharga yang Marketable securities purchased
dibeli dengan janji dijual kembali -- 1,001,302 with agreements to resell
Tagihan derivatif -- 113 Derivative receivables
Kredit yang diberikan Loans and sharia financing/
dan pembiayaan/piutang Syariah 67,835,773 64,365,307 receivables
Tagihan akseptasi 111,321 134,915 Acceptances receivable
Penyertaan saham 15 15 Investments in shares
Aset lain-lain 4,942,519 1,816,484 Other assets
Rekening Administratif Administrative Accounts
Fasilitas kredit yang diberikan Unused loans
dan pembiayaan/piutang and Sharia financing/
Syariah yang belum digunakan 7,094,415 7,317,921 receivables facilities
L/C dan SKBDN yang
masih berjalan dan Outstanding irrevocable L/C
tidak dapat dibatalkan 336,713 563,168 and domestic L/C
Bank garansi yang diterbitkan 8,743,353 6,452,844 Bank guarantees issued
Total 107,949,384 100,683,823 Total
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and 2018, the
2018, pengungkapan risiko kredit disclosure on the maximum credit risk by
maksimum berdasarkan konsentrasi concentration without taking into account
sebelum memperhitungkan agunan yang any collateral held and master netting
dimiliki dan perjanjian master netting agreement is as follow:
adalah sebagai berikut:
Eksposur kredit Bank kepada satu debitur The Banks’ credit exposure to a single
pada tanggal 31 Desember 2019 dan debtor as of December 31, 2019 and 2018
2018, masing-masing sebesar is amounted to Rp608,270 and Rp917,523,
Rp608.270 dan Rp917.523 sebelum respectively, before taking into account of
memperhitungkan agunan dan collateral and other credit enhancements.
perlindungan kredit lainnya. Eksposur atas This exposure guaranted by the
kredit ini dijamin oleh Pemerintah Republik Government of the Republic of Indonesia.
Indonesia.
c. Agunan dan perlindungan kredit lainnya c. Collateral and other credit enhancements
Agunan dipergunakan oleh Bank untuk Collateral is held to mitigate credit risk
memitigasi eksposur risiko kredit dan perihal exposures and risk mitigation policies
jenis agunan yang dapat diterima oleh Bank determine the eligibility of collateral types
ditentukan dalam kebijakan mitigasi risiko that can be accepted by the Bank (second
kredit (second way out). Bank dapat way out). The Bank can accept various
menerima beragam jenis agunan yang types of collateral that are regulated by
diatur oleh kebijakan mitigasi risiko. risk mitigation policies. The Bank
Umumnya Bank menerima jenis agunan generally accepted collateral in the form of
dalam bentuk kas dan deposit, rumah cash and deposits, residential,
tinggal, properti komersial dan industri serta commercial and industrial property and
kendaraan. Nilai agunan ditentukan vehicles. The collateral value is
berdasarkan hasil penilaian pada saat kredit determined based on the results of the
diberikan dan ditinjau ulang secara berkala appraisal at the time the credit is given
dan konsisten. and is regularly and consistently reviewed.
Untuk fasilitas Kredit Pemilikan Rumah For mortgage facility (KPR), the Bank
(KPR), Bank mensyaratkan bahwa seluruh requires that all facilities should be
fasilitas harus ditunjang dengan agunan supported by collateral properties
properti (tanah/bangunan). Bank (land/building). The Bank applies the Loan-
memberlakukan aturan Loan-to-Value to-Value (“LTV”) regulation. Value of the
(LTV). Nilai agunan untuk KPR dihitung collateral for KPR is calculated based on
berdasarkan nilai agunan pada saat kredit the collateral value when credit is granted.
diberikan. Untuk fasilitas Kredit Pemilikan For auto loan facility (KPM), the Bank
Mobil (KPM), Bank mensyaratkan bahwa requires that all facilities should be
seluruh fasilitas harus ditunjang dengan supported by collateral vehicles. The Bank
agunan kendaraan tersebut. Bank applied the down payment rule, in
memberlakukan aturan uang muka (down accordance with the regulation imposed by
payment), sesuai dengan aturan yang the regulator.
diberlakukan oleh regulator.
Bank menetapkan rasio nilai agunan Collateral coverage ratio to credit limit,
terhadap plafon kredit yang diberikan minimum at 1.25:1 of liquidation value.
adalah minimal sebesar 1,25:1 dari nilai
likuidasi.
Kualitas aset keuangan dikelola oleh Bank The quality of financial assets is managed
dengan menggunakan panduan dari Bank by the Bank using the guidance from Bank
Indonesia dan diungkapkan pada Catatan Indonesia and disclosed in Notes 5, 6, 7, 8,
5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12 atas laporan 9, 10, 11, and 12 to the consolidated
keuangan konsolidasian. financial statements.
Bank memiliki kebijakan terkait tingkat The Bank has policy related risk appetite
risiko yang akan diambil (risk appetite) dan and risk tolerance to maintain accurate and
toleransi risiko (risk tolerance) untuk consistent rating across the portfolio of
mempertahankan peringkat risiko di financial assets, so Bank will focused on
seluruh portofolio aset keuangan secara the applicable risks and the comparison of
akurat dan konsisten, sehingga Bank fokus credit exposures across all lines of
atas risiko dengan peringkat tertentu dan business, geographic regions, and
perbandingan eksposur kredit di seluruh products. The rating system is supported
lini bisnis, daerah geografis, dan produk. by a variety of financial analytics,
Sistem peringkat ini didukung oleh combined with processed market
berbagai analisis keuangan, information to provide the main inputs for
dikombinasikan dengan informasi pasar the measurement of counterparty risk. Risk
sebagai masukan utama untuk ratings are tailored to the various
pengukuran risiko pihak lawan categories and are derived in accordance
(counterparty). Peringkat risiko with the Bank Indonesia’s rating guidance
disesuaikan dengan berbagai kategori dan which are assessed and updated regularly.
ditentukan sesuai dengan panduan
peringkat Bank Indonesia yang dinilai dan
diperbaharui secara berkala.
Bank menggunakan model incurred loss The Bank uses an incurred loss model for
untuk pengakuan kerugian penurunan nilai the recognition of losses on impaired
aset keuangan. Hal ini berarti kerugian financial assets. This means that losses
hanya dapat diakui jika terdapat bukti can only be recognized when objective
objektif atas peristiwa kerugian spesifik. evidence of a specific loss event has been
observed.
Pertimbangan utama evaluasi penurunan The main considerations for the loan
nilai kredit yang diberikan termasuk impairment assessment include whether
adanya pembayaran pokok atau bunga any payments of principal or interest are
yang jatuh tempo lebih dari 90 hari, overdue by more than 90 days or there are
terdapat kesulitan atau pelanggaran dari any known difficulties, or infringement of
persyaratan yang terdapat dalam kontrak the original terms of the contract. The Bank
awal yang diketahui. Bank melakukan addresses impairment assessment in two
evaluasi penurunan nilai dalam dua aspek: aspects: individually assessed allowances
evaluasi penurunan nilai secara individual and collectively assessed allowances.
dan evaluasi penurunan nilai secara
kolektif.
Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan Below are credit risk based on allowance
klasifikasi evaluasi penurunan nilai pada for impairment losses assesment
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018: classification as of December 31, 2019 and
2018:
Penempatan pada Bank Indonesia dan Placements with Bank Indonesia and other
Bank lain Banks
31 Desember/ December 31,
2019 2018
Tidak Tidak
mengalami Mengalami mengalami Mengalami
penurunan penurunan penurunan penurunan
nilai/ nilai/ nilai/ nilai/
Non-impaired Impaired Total Non-impaired Impaired Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Rupiah: Rupiah:
Penempatan pada Placement with
Bank Indonesia 1,226,796 -- 1,226,796 4,303,283 -- 4,303,283 Bank Indonesia
Interbank call money 380,000 -- 380,000 -- -- -- Interbank call money
Deposito berjangka 3,171,748 -- 3,171,748 1,346,940 -- 1,346,940 Time deposits
Tabel di bawah menunjukkan kualitas aset The table shows quality of financial assets
keuangan (di luar penyisihan kerugian (gross of allowance for impairment losses):
penurunan nilai):
Aset keuangan dan liabilitas keuangan Financial assets and financial liabilities
yang dapat saling hapus sesuai dengan subject to offsetting under enforceable
perjanjian induk untuk penyelesaian master netting agreements and similar
secara neto (master netting agreements) agreements as of December 31, 2019 and
atau perjanjian serupa per tanggal 2018 are as follows:
31 Desember 2019 dan 2018 adalah
sebagai berikut:
Risiko pasar adalah risiko pada laporan posisi Market risk is risk on statement of financial
keuangan dan rekening administratif termasuk position and administrative accounts including
transaksi derivatif, akibat perubahan secara derivative transactions due to overall changes
keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko in market condition, including change in option
perubahan harga option. Variabel pasar adalah price. Market variables are interest rate and
suku bunga dan nilai tukar. Risiko suku bunga exchange rate. Interest rate risk is risk arising
adalah risiko akibat perubahan harga from changes in financial instrument value from
instrumen keuangan dari posisi trading book trading book position or changes in economic
atau akibat perubahan nilai ekonomis dari value from Banking book position due to
posisi Banking book, yang disebabkan oleh changes in interest rate. Exchange rate risk is
perubahan suku bunga. Risiko nilai tukar risk arising from changes in trading book and
adalah risiko akibat perubahan nilai posisi Banking books position due to changes in
trading book dan Banking book yang foreign exchange rate.
disebabkan oleh perubahan nilai tukar valuta
asing.
Pengelolaan risiko pasar dijalankan The overall market risk management is
berdasarkan kebijakan dan prosedur yang performed based on the policies and
berkaitan dengan produk, jasa, dan aktivitas procedures related to the products, services,
treasury serta bisnis yang terpapar risiko and activities in the treasury and business
tersebut. Pengendalian risiko nilai tukar mata exposed to that risk. The management of
uang asing dan risiko suku bunga Bank pada foreign exchange rate and interest rate risks in
trading book antara lain melalui analisis risiko the trading book is performed through risk and
dan limit untuk aktivitas trading seperti limit analysis for trading activities such as
transaksi money market, foreign exchange, money market, foreign exchange, and fixed
dan fixed income securities (surat-surat income securities transactions. Furthermore,
berharga). Selain itu, dilakukan proses mark to the trading book position has been marked-to-
market untuk posisi trading book, monitoring market and the net open position and Value at
posisi devisa neto dan Value at Risk (VaR) Risk (VaR) on that position are monitored.
atas posisi tersebut.
Risiko suku bunga Interest rate risk
Dalam rangka mengidentifikasi risiko secara In order to identify the risk potential more
lebih akurat pada produk dan aktivitas Bank accurately towards the Bank’s products and
yang sensitif terhadap suku bunga pasar yang activity that were affected by market’s interest
dapat mempengaruhi tingkat risiko Bank dan rate which may affect risk level of the Bank and
untuk mewujudkan sistem perbankan yang to make a good sound practice, the Bank
sehat maka Bank perlu mengelola risiko suku needs to manage interest rate risk for both
bunga yang tidak hanya terbatas pada components either in the trading book or
komponen trading book namun juga pada Banking book component according to the
komponen Banking book sesuai dengan conservatism principles.
prinsip kehati-hatian.
Pengelolaan risiko suku bunga dalam Banking The Interest Rate Risk in the Banking Book
book (interest rate risk in the (IRRBB) management is performed by
banking book/IRRBB) dilakukan dengan monitoring the movement of interest rate in
memperhatikan pergerakan suku bunga di market not in same direction with Banking
pasar yang berlawanan dengan posisi Banking Book Position that may impact the Bank’s
Book, yang berpotensi memberikan dampak capital and earning, in current condition and
terhadap permodalan dan rentabilitas the future.
(earnings) Bank, baik untuk saat ini maupun
pada masa mendatang.
IRRBB bersumber dari 3 (tiga) aspek dasar IRRBB come from three basic aspects related
yang terkait dengan tingkat dan karakteristik to characteristic and structure of interest rate,
struktur suku bunga, serta dampak dari tingkat and also the impact of yield curve changes.
dan karakteristik tersebut terhadap perubahan The basic aspects are gap risk, basis risk, dan
atas kurva imbal hasil (yield curve). Ketiga option risk.
aspek dasar dimaksud adalah gap risk, basis
risk, dan option risk.
Dalam melakukan pengukuran risiko, Bank In measuring risks, the Bank has performed
melakukan stress test dengan beberapa stress tests based on several scenarios,
skenario, termasuk skenario terburuk (worst including the worst case scenario. This is
case scenario) untuk mengetahui tingkat intended to assess the Bank’s ability during
kemampuan Bank dalam menghadapi various levels of market movements to
berbagai tingkat pergerakan hingga kondisi abnormal market conditions. The stress test
pasar yang tidak normal. Hasil stress test results was used as a consideration in
tersebut digunakan sebagai pertimbangan determining changes in policies and limit
pada saat penetapan atau perubahan related to market risk. The Bank periodically
kebijakan dan limit risiko pasar. Bank performs back testing to validate methodology,
melakukan back testing untuk validasi pada formula, model, and assumptions used on
metodologi, formula, model, dan penggunaan each scenario of risk measurement model.
asumsi pada setiap skenario dalam model
pengukuran risiko.
Tabel berikut mengikhtisarkan eksposur risiko The table below summarizes the Bank’s
suku bunga Bank atas aset keuangan dan interest rate risk exposure on non-trading
liabilitas keuangan yang tidak untuk financial assets and liabilities as of
diperdagangkan pada tanggal 31 Desember December 31, 2019 and 2018 (Bank only).
2019 dan 2018 (Bank saja).
Manajemen risiko suku bunga atas limit The management of interest rate risk against
repricing gap dilakukan dengan memonitor repricing gap limits is supplemented by
sensitivitas aset dan liabilitas keuangan Bank monitoring the sensitivity of the Bank’s financial
atas berbagai skenario tingkat bunga baik assets and liabilities to various standard and
standar dan non-standar. Analisa sensitivitas non-standard interest rate scenarios. An
Bank atas kenaikan atau penurunan tingkat analysis of the Bank’s sensitivity to an increase
bunga pasar, dengan asumsi bahwa tidak ada or decrease in market interest rates, assuming
pergerakan asimetris di kurva imbal hasil dan no asymmetrical movement in curves and a
posisi laporan posisi keuangan yang tetap, constant position of statement of financial
adalah sebagai berikut (tidak diaudit): position, is as follows (unaudited):
Penilaian risiko nilai tukar mata uang asing The foreign exchange risk valuation is
dilakukan dengan memperhatikan Posisi performed by monitoring the Net Open Position
Devisa Neto (PDN) dan volatilitas mata uang (NOP) and foreign exchange volatility
asing yang dikelola Bank. Pengendalian risiko maintained by the Bank. Risk control is
dilakukan melalui monitoring mutasi transaksi performed through monitoring the foreign
valuta asing di seluruh kantor cabang dan unit exchange transaction movement in all
bisnis. Informasi mengenai PDN diungkapkan branches and business units. The information
pada Catatan 42. related with NOP is disclosed in Note 42.
Tabel berikut mengindikasikan posisi aset dan The table below indicates the foreign
liabilitas moneter dalam mata uang asing yang currencies position of non-trading monetary in
tidak untuk diperdagangkan pada tanggal assets and liabilities as of December 31, 2019,
31 Desember 2019 dan 2018, di mana Bank and 2018 which the Bank has significant
memiliki eksposur signifikan terhadap arus kas exposure against its forecast cash flows. The
masa depan. Analisa tersebut menghitung analysis calculates the effect of a reasonably
dampak pergerakan nilai tukar wajar yang possible movement of the currency rate
mungkin terjadi terhadap Rupiah, dengan against the Indonesian Rupiah, with all
seluruh variabel dianggap konstan, terhadap variables held constant, on the profit or loss
laba rugi (akibat perubahan nilai wajar aset (due to change in the fair value of currency
dan liabilitas moneter yang tidak untuk sensitive non-trading monetary assets and
diperdagangkan yang sensitif terhadap nilai liabilities) (unaudited).
tukar) (tidak diaudit).
31 Desember 2019/December 31, 2019
Kenaikan
(penurunan)
dalam nilai Sensitivitas Sensitivitas
tukar/ terhadap laporan terhadap
Increase laba rugi/ ekuitas/
(decrease) Sensitivity in Sensitivity
in exchange rate profit or loss in equity
Mata uang Currency
Dolar Amerika Serikat 10/(10) 9,78 / (9,78) -- United States Dollar
Euro Eropa 10/(10) 3,40 / (3,40) -- European Euro
Dolar Australia 10/(10) 3,05 / (3,05) -- Australian Dollar
Yen Jepang 10/(10) 0,57 / (0,57) -- Japanese Yen
Risiko likuiditas adalah risiko akibat Liquidity risk is the risk which is caused by the
ketidakmampuan Bank untuk memenuhi Bank’s inability to fulfill its obligations when
liabilitas yang jatuh tempo dari sumber they become due from cash flow financing
pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid sources and/or high quality liquid assets that
berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa can be pledged without affecting the Bank’s
mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan activities and financial condition.
Bank.
Sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas Residual contractual maturities of financial
keuangan liabilities
Tabel di bawah ini menyajikan ekspektasi arus The table below shows the expected
kas yang tidak didiskontokan dari liabilitas undiscounted cash flows on the Bank’s
keuangan Bank berdasarkan jatuh tempo financial liabilities on the basis of their earliest
kontraktual yang terdekat pada tanggal laporan possible contractual maturity as at the
posisi keuangan konsolidasian. consolidated statement of financial position
date.
31 Desember 2019/December 31, 2019
Kurang dari Lebih dari Lebih dari
3 bulan/ 1 - 5 tahun/ 5 tahun/
Less than 3 - 12 bulan/ More than More than
Total 3 months months 1 - 5 years 5 years
Rp Rp Rp Rp Rp
Liabilitas segera 488,661 488,661 -- -- -- Liabilities immediately payable
Simpanan nasabah 80,813,460 75,592,358 5,221,102 -- -- Deposits from customers
Simpanan dari bank lain 1,154,348 1,154,348 -- -- -- Deposits from other banks
Surat-surat berharga Marketable securities
yang dijual dengan janji sell with agreement
dibeli kembali - bruto 4,275,068 4,275,068 -- -- -- to repurchase - gross
Surat berharga yang diterbitkan 1,797,946 -- -- -- 1,797,946 Securities issued
Liabilitas akseptasi 111,321 87,877 23,444 -- -- Acceptance payable
Pinjaman yang diterima 1,072,147 49,501 25,244 997,402 -- Borrowings
Neto 89,712,951 81,647,813 5,269,790 997,402 1,797,946 Net
Monitoring dan evaluasi atas limit-limit yang The monitoring and evaluation of limits related
terkait dengan risiko likuiditas dilakukan secara to liquidity risk are performed periodically and
berkala dan disesuaikan dengan kondisi in accordance with the Bank’s internal
internal Bank serta ketentuan Regulator. condition and external regulation. In measuring
Dalam melakukan pengukuran risiko, Bank risks, the Bank has performed stress testing
telah melakukan stress test dengan beberapa with several scenarios, including worst case
skenario, diantaranya skenario terburuk (worst scenario. Stress tests are intended to describe
case scenario). Stress test ditujukan untuk the Bank's ability to meet liquidity needs in a
menggambarkan kemampuan Bank untuk crisis. The information related to the maturity
memenuhi kebutuhan likuiditas dalam kondisi profile of assets and liabilities is disclosed in
krisis. Informasi mengenai jatuh tempo aset Note 40.
dan liabilitas sesuai kontrak diungkapkan pada
Catatan 40.
Untuk memastikan kemampuan Bank dalam To ensure the Bank’s ability in fulfilling its
memenuhi kewajibannya kepada nasabah/ obligations to customers/counterparties, the
counterparty, Bank menerapkan kebijakan Bank implements liquidity management
pengelolaan likuiditas yang selalu dilakukan policies which is regularly reviewed in line with
kaji ulang secara berkala sesuai dengan the current Banks’ condition and current
kondisi Bank maupun pengaturan oleh regulation. The Bank implements liquidity
Regulator yang terkini. Bank menerapkan management policies through monitoring of
kebijakan pengelolaan likuiditas diantaranya limits, such as Minimum Reserve Requirement,
monitoring terhadap limit, seperti Giro Wajib Macroprudential Intermediary Ratio (RIM),
Minimum, Rasio Intermadiasi Makroprudensial Macroprudential Liquidity Buffer (PLM),
(RIM), Penyangga Likuiditas Makroprudensial Liquidity Coverage Ratio (LCR), and Net
(PLM), Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Stable Funding Ratio. The Bank also has a
Coverage Ratio/LCR), dan Rasio Pendanaan Contingency Funding Plan policy which
Stabil Bersih (Net Stable Funding Ratio). contains steps that must be taken in
Selain itu, Bank memiliki kebijakan Rencana anticipating and facing liquidity shortfall
Pendanaan Darurat, yang berisi langkah yang therefore the Bank are able to fulfill contractual
harus dilakukan oleh Bank dalam rangka financial liability and ensure the continuity of
mengantisipasi dan menghadapi perubahan the Bank’s business process. The Bank
kondisi likuiditas harian sehingga Bank dapat measures liquidity risk using the Liquidity Risk
tetap memenuhi setiap kewajiban finansial Model with maturity profile gap methodology.
yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu Daily liquidity condition management is
sehingga menjaga kelangsungan proses bisnis performed by Treasury Unit and external and
Bank. Bank melakukan pengukuran risiko macro economic changes are immediately
likuiditas menggunakan Liquidity Risk Model informed, strategy and internal policies are
dengan metodologi maturity profile gap. taken through, among others, through Asset
Pengelolaan kondisi likuiditas harian dilakukan and Liabilities Committee (ALCO) mechanism.
oleh Unit Treasury dan perubahan eksternal
serta makro ekonomi yang terjadi dengan
segera diinformasikan dan diambil strategi
serta kebijakan internal antara lain melalui
mekanisme Asset and Liabilities Committee
(ALCO).
Bank telah memiliki Kebijakan Manajemen The Bank has an Operational Risk
Risiko Operasional, Penetapan risk appetite Management Policy, setting of risk appetite
dan risk tolerance, dan penetapan limit Risiko and risk tolerance, and Operational Risk
Operasional. Di dalam mengelola risiko Limits. ln managing operational risk, the risk
operasional, risk taking unit bertanggung jawab owner is responsible for the risk that occurs in
atas risiko yang terjadi pada unitnya masing- the respective units. The operational risk
masing. Tata cara pengendalian risiko tersebut management procedures are regulated in a
diatur dalam kebijakan Bank secara comprehensive Bank’s policy for each unit that
menyeluruh dalam suatu ketentuan dan include of provisions and procedures and they
prosedur operasional pada setiap unit dan are reviewed periodically.
dilakukan review secara berkala.
Bank telah melakukan beberapa hal dalam The Bank has done several things to manage
rangka pengelolaan risiko operasional, yaitu: operational risk, as follows:
i. Menetapkan risk governance pengelolaan i. Stipulate risk governance for operational
risiko operasional; risk management;
ii. Menetapkan kebijakan dan prosedur serta ii. Stipulate policies and procedures and
melakukan review secara berkala sebagai conduct periodic reviews as a basis for
landasan penerapan manajemen risiko; implementing risk management;
iii. Menetapkan operational risk appetite; iii. Stipulate operational risk appetite;
iv. Menyusun metodologi dan perangkat iv. Develop operational risk management
pengelolaan risiko operasional; methodologies and tools;
v. Membangun Risk Awareness di seluruh lini v. Building Risk Awareness in all lines of
organisasi termasuk mewujudkan Risk organization including realizing Risk
Culture dalam aktivitas bisnis Bank; Culture in Bank’s business activities;
vi. Menjalankan implementasi pengelolaan vi. Carry out the implementation of
risiko operasional ke seluruh unit kerja operational risk management to all
Kantor Pusat dan Branch termasuk Headquarters and Branch work units
implementasi Operational Risk including the implementation of
Management Tools (ORM Tools) dan Operational Risk Management Tools
sistem aplikasi Loss Event Database; (ORM Tools) and Loss Event Database
application systems;
vii. Menyusun Disaster Recovery Plan sebagai vii. Develop a Disaster Recovery Plan as an
langkah antisipasi atas kejadian internal anticipatory measure for internal and
maupun eksternal yang berpotensi external events that have the potential to
menimbulkan kerugian termasuk kejadian cause losses; including events of
bencana; disasters.
viii. Melakukan penilaian (assessment) viii. Assess the adequacy of risk management
kecukupan pengelolaan risiko Produk for Bank’s New Products and / or Activities
dan/atau Aktivitas Baru (PAB); (PAB);
ix. Melakukan perhitungan atas Aset ix. Calculate the Risk Weighted Assets (RWA)
Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) for Operational Risk;
untuk Risiko Operasional;
x. Menyediakan kajian risiko terkait x. Provide the risk studies related to business
dengan proses bisnis, aktivitas process, operational, and transactional
operasional dan transaksional activities;
xi. Melaksanakan peningkatan atas xi. Improves the ability of Human Resources
kapabilitas Sumber Daya Manusia regularly;
secara berkelanjutan;
xii. Menyelenggarakan Forum xii. Arrange an internal control forum (FPI) to
Pengendalian Internal (FPI) untuk discuss issues that have the potential to
membahas suatu permasalahan yang increase the risk of bank exposure.
dapat meningkatkan eksposur risiko
Bank.
xiii. Melaksanakan monitoring secara xiii. Carry out periodic monitoring of the
berkala atas keamanan sistem security of information technology systems
teknologi informasi yang dipergunakan; used;
xiv. Melaksanakan monitoring dan xiv. Carry out internal and external (regulator)
pelaporan internal maupun eksternal monitoring and reporting.
(regulator).
Bank telah menerapkan operational risk The bank has implemented operational risk
governance, melalui: governance, through
i. Modul Risk Control Self Assessment i. The web based of Risk Control Self
(RCSA) berbasis web yang digunakan Assessment (RCSA) module, that is
untuk mengidentifikasi, mengukur, dan used to identify, measure, and monitor
memonitor risiko operasional pada setiap the operational risk in each unit
unit kerja secara triwulanan; quarterly;
ii. Modul Loss Event Data (LED) berbasis ii. The web based of Loss Event Data
web yang digunakan untuk pencatatan (LED), that is used to record and collect
data kerugian Bank yang sudah terjadi bank’s losses data that have occurred or
atau berpotensi menimbulkan kerugian have the potential to cause losses for
bagi Bank, baik atas kerugian finansial the Bank, both in financial and non-
maupun non-finansial; financial losses;
iii. Action Plan sebagai langkah-langkah iii. The Action Plan as an operational risk
mitigasi risiko operasional; mitigation step;
iv. Dashboard Manajemen Risiko Operasional iv. The Dashboard Risk Management that is
yang digunakan sebagai indikator tingkat used as an indicator of operational risk
risiko operasional dalam suatu aktivitas level of banking activities.
perbankan.
Pengelolaan Risiko Operasional juga dilakukan The Operational Risk Management is also
melalui penyediaan kecukupan modal minimum carried out through the provision of minimum
berdasarkan ketentuan dari Regulator dengan capital adequacy based on the Regulator ratio,
menggunakan Pendekatan Indikator using the Basic Indicator Approach (BIA). The
Dasar/Basic Indicator Approach (BIA). BIA Approach uses the calculation of the
Pendekatan BIA tersebut menggunakan average gross income of the Bank over the
perhitungan rata-rata gross income Bank past three years.
selama tiga tahun terakhir.
Hasil perhitungan beban modal risiko The results of the calculation of the Bank's
operasional secara individual Bank sebesar individual operational risk capital charge are
Rp548.883, dengan demikian diperoleh nilai Rp548,883, therefor the RWA of operational
ATMR risiko operasional sebesar Rp6.861.033. risk are Rp6,861,033.
Dalam pengelolaan risiko hukum, Bank In managing legal risk, the Bank forms a
membentuk Divisi Hukum Perusahaan dengan Corporate Legal Division with a focus on
fokus kepada penyelesaian tuntutan hukum. resolving lawsuits. The division is responsible
Divisi tersebut bertanggungjawab untuk for ensuring the strengthening of the
memastikan penguatan posisi perusahaan company's position in all agreements made
dalam seluruh perikatan yang dilakukan dan and acting as corporate legal.
bertindak sebagai corporate legal.
Dalam rangka meningkatkan efektivitas In order to improve the effectiveness of legal
pengelolaan risiko hukum, maka Divisi Hukum risk management, the Corporate Legal Division
Perusahaan melaksanakan Legal Watch actively implements the Legal Watch or other
ataupun Forum Pengendalian lainnya secara Control Forums. Furthermore, the Corporate
aktif. Selain itu Divisi Hukum Perusahaan Legal Division manages the civil law and the
melakukan penanganan permasalahan hukum criminal law that occurs both at the Head Office
perdata dan hukum pidana baik yang terjadi di and Branch Offices.
Kantor Pusat maupun Kantor Cabang.
Identifikasi risiko hukum dilakukan pada Legal risk identification is performed in all
seluruh aktivitas fungsional yang melekat pada functional activities that are inherent to loan
perkreditan (penyediaan dana), treasury dan (lending), treasury and investment, operational
investasi, operasional dan jasa, trade finance and services, trade finance services,
services, sistem informasi teknologi dan information technology system and
Management Information System (MIS), serta Management Information System (MIS), and
pengelolaan sumber daya manusia. human resources management.
Identifikasi serta pengukuran risiko hukum juga Legal risk identification and measurement are
dilakukan melalui perhitungan risiko performed through risk calculation based on
berdasarkan accounting loss data dengan accounting loss data by using loss distribution
perhitungan capital charges yang approach for calculating capital charges.
menggunakan pendekatan loss distribution.
Bank telah memiliki beberapa unit kerja yang The Bank already has several unit that have
memiliki fungsi dan wewenang dalam functions and authority of legal risk control
penerapan pengendalian risiko hukum. Selain application. In addition, Bank continued the
itu Bank terus melanjutkan upaya perbaikan effort to improve and complete several
dan penyempurnaan atas sejumlah kebijakan corporate policies in relation with action plan of
perusahaan dalam rangka rencana kerja improvement on risk management process and
(action plan) perbaikan proses manajemen corporate governance.
risiko dan corporate governance.
Risiko reputasi adalah risiko akibat Reputation risk is risk due to decrease in
menurunnya tingkat kepercayaan pemangku stakeholders’ trust that comes from negative
kepentingan (stakeholder) yang bersumber perception on the Bank, among others derived
dari persepsi negatif terhadap Bank, yang from events that resulting loss to the Bank,
antara lain disebabkan adanya kejadian yang such as negative news in mass media,
telah merugikan reputasi Bank, misalnya violation of business ethics, customers
pemberitaan negatif di media massa, complaints, and other matters resulting
pelanggaran etika bisnis, keluhan nasabah, reputation risk, such as the weaknesses in
serta hal lain yang dapat menyebabkan risiko corporate governance, corporate culture, and
reputasi, misalnya kelemahan pada tata kelola, the Bank’s business practices.
budaya perusahaan, dan praktik bisnis Bank.
Bank melakukan analisis atas setiap The Bank analyzes each customer complaint
pengaduan nasabah ataupun persepsi negatif or negative perception that is published
yang disampaikan melalui media untuk through the media to ascertain the cause and
memastikan penyebab serta penyelesaiannya. its resolution.
Bank membentuk unit kerja khusus Bank yang
bertanggung jawab terhadap pengelolaan The Bank forms a special unit that is
risiko reputasi, terutama terkait dengan responsible for managing the reputation risk,
pengaduan nasabah yang dapat disampaikan especially related to customer complaints that
melalui unit customer care. can be delivered through customer care units.
Untuk memastikan pengendalian risiko To ensure the reputation risk management, the
reputasi, Bank telah melakukan langkah Bank has performed the anticipated actions
antisipasi antara lain: that include:
Penggunaan aplikasi Complaint Tracking Use of Complaint Tracking System (CTS)
System (CTS) untuk memonitor application to monitor resolution of
penyelesaian keluhan nasabah; customer complaints;
Penerapan Service Level Agreement Implementation of Service Level
(SLA) di tiap unit kerja untuk memastikan Agreement in all business units to ensure
aktivitas layanan kepada nasabah telah that the service activities meets the
sesuai dengan standar waktu; maximum service time standards;
Bekerja sama dengan pihak independen Collaboration with independent parties to
untuk melakukan survey pelayanan Bank; survey the Bank’s service;
Melaksanakan pelatihan kepada karyawan Conduct training for employees to improve
untuk meningkatkan kualitas pelayanan the quality of Bank's services to customers.
Bank kepada nasabah.
Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi Compliance risk is risk incurred due to the
karena Bank tidak mematuhi dan/atau tidak Bank has not complied and/or not implemented
melaksanakan ketentuan internal, peraturan the applicable internal policies, laws, and
perundang-undangan, dan ketentuan yang regulations. In practice, compliance risk is
berlaku secara umum. Pada prakteknya risiko inherent to the Bank’s risk related to
kepatuhan melekat pada risiko Bank yang regulations, prudential provisions, and other
terkait pada peraturan perundang-undangan, provisions, such as:
ketentuan kehati-hatian, dan ketentuan lain
yang berlaku, seperti:
Pemenuhan ketentuan Kewajiban Fulfillment of Minimum Capital
Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Requirement (CAR), Assessment of Bank
Penilaian Kualitas Aset Bank, Asset Quality, Formation of Allowance for
Pembentukan Cadangan Kerugian Impairment Losses, Calculation of Risk
Penurunan Nilai (CKPN), Analisa Weighted Assets for Operational Risk and
Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risiko Legal Lending Limit (LLL) regulations.
Operasional dan Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK);
Pemenuhan ketentuan Rencana Bisnis Fulfillment of Bank’s Business Plan
Bank (RBB); regulation;
Risiko operasional terkait pemenuhan Operational risks due to The Know Your
ketentuan terkait Know Your Customer Customer Principles (KYCP) and Anti
(KYC) dan Anti Pencucian Uang dan Money Laundering and Prevention of
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU- Terrorism Funding (APU-PPT).
PPT).
Risiko operasional terkait internal proses Operational risks are related to internal
bisnis; business process;
Risiko denda atas pelaporan kepada Operational risks are related to fines on
regulator. regulatory report.
Risiko strategis adalah risiko akibat Strategic risk is the risk due to inaccuracy in
ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau making and/or implementing a strategic
pelaksanaan suatu keputusan strategis serta decision and failure to anticipate changes in
kegagalan dalam mengantisipasi perubahan the business environment, among others
lingkungan bisnis yang antara lain disebabkan derived from the weaknesses in the strategy
kelemahan dalam proses formulasi strategi dan formulation process, inaccuracies in the
ketidaktepatan dalam perumusan strategi, formulation of strategy, inadequate information
sistem informasi yang kurang memadai, system, inaccuracies in strategy
ketidaktepatan dalam implementasi strategi implementation, and setting the strategic goals
dan penetapan tujuan strategis yang terlalu that are too aggressive.
agresif.
Pengelolaan risiko stratejik dilaksanakan Strategic risk management is carried out
melalui monitoring, analisis dan evaluasi atas through monitoring, analysis and evaluation of
pencapaian target dan sasaran Bank secara the achievement of the Bank's goals and
detail dan rutin. targets in detail and routinely.
Bank telah membentuk Divisi Perencanaan The Bank has developed Corporate Strategic
Strategis Perusahaan sebagai salah satu Planning Division in order to implement
langkah dalam penerapan manajemen risiko strategic risk management.
strategis.
40. Analisis Jatuh Tempo Aset Dan Liabilitas 40. Maturity Profile Based On Remaining
Berdasarkan Periode Yang Tersisa Period To Maturity
31 Desember 2019/December 31, 2019
Tidak
> 3 bulan - memiliki
1 tahun/ jatuh tempo/
≤ 1 bulan/ > 1 - 3 bulan/ > 3 months - > 1- 5 tahun/ > 5 tahun/ Without
Total ≤ 1 months > 1 - 3 months 1 year > 1 - 5 years > 5 years maturity
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Kas 836,192 836,192 -- -- -- -- -- Cash
Giro pada Current accounts with
Bank Indonesia 4,101,417 4,101,417 -- -- -- -- -- Bank Indonesia
Giro pada bank Current accounts with
lain - bruto 867,933 867,933 -- -- -- -- -- other banks - gross
Penempatan pada Placements with
Bank Indonesia Bank Indonesia
dan bank lain - bruto 4,847,957 4,847,957 -- -- -- -- -- and other banks - gross
Surat-surat Marketable securities -
berharga - bruto 9,069,393 288,142 249,643 490,368 2,892,155 5,149,085 -- gross
Kredit yang diberikan
dan pembiayaan/ Loans and sharia
piutang syariah - financing/receivables -
bruto 69,545,545 1,766,802 275,508 3,052,361 24,518,633 39,932,241 -- gross
Tagihan akseptasi - Acceptances receivable -
bruto 111,321 15,808 72,069 23,444 -- -- -- gross
Investments in shares -
Penyertaan saham - bruto 15 -- -- -- -- -- 15 gross
Aset tetap - neto 3,012,215 -- -- -- -- -- 3,012,215 Fixed assets - net
Aset pajak
tangguhan - neto 21,717 -- -- -- -- -- 21,717 Deferred tax assets - net
Aset tak berwujud - neto 247,890 -- -- -- -- -- 247,890 Intangible assets - net
Aset lain-lain - bruto 9,311,797 315,623 -- -- -- -- 8,996,174 Other assets - gross
Total 101,973,392 13,039,874 597,220 3,566,173 27,410,788 45,081,326 12,278,011 Total
Penyisihan kerugian (1,628,280) Allowance for
penurunan nilai 100,345,112 impairment losses
Liabilitas Liabilities
Liabilities
Liabilitas segera 488,661 488,661 -- -- -- -- -- immediately payable
Simpanan nasabah 80,813,460 62,209,170 13,383,188 5,221,102 -- -- -- Deposits from customers
Simpanan dari bank lain 1,154,348 1,154,348 -- -- -- -- -- Deposits from other banks
Surat-surat berharga yang Marketable securities
dijual dengan janji sell with agreements
dibeli kembali - bruto 4,275,068 4,275,068 -- -- -- -- -- to repurchase - gross
Liabilitas akseptasi 111,321 15,808 72,069 23,444 -- -- -- Acceptances payable
Pinjaman yang diterima 1,072,147 -- 49,501 25,244 997,402 -- -- Borrowings
Utang pajak 89,179 -- -- -- -- -- 89,179 Taxes payable
Surat berharga yang
diterbitkan 1,797,946 -- -- -- -- 1,797,946 -- Marketable securities issued
Liabilitas lain-lain 1,556,633 15,372 -- -- -- -- 1,541,261 Other liabilities
Total 91,358,763 68,158,427 13,504,758 5,269,790 997,402 1,797,946 1,630,440 Total
Perbedaan jatuh tempo 10,614,629 (55,118,553) (12,907,538) (1,703,617) 26,413,386 43,283,380 10,647,571 Maturity gap
Aset neto 8,986,349 Net assets
z
40. Analisis Jatuh Tempo Aset Dan Liabilitas 40. Maturity Profile Based On Remaining
Berdasarkan Periode Yang Tersisa Period To Maturity (continued)
(lanjutan)
Liabilitas Liabilities
Liabilities
Liabilitas segera 296,666 296,666 -- -- -- -- -- immediately payable
Simpanan nasabah 76,149,550 60,104,125 11,164,236 4,881,189 -- -- -- Deposits from customers
Simpanan dari bank lain 3,121,804 3,121,804 -- -- -- -- -- Deposits from other banks
Surat-surat berharga yang Marketable securities
dijual dengan janji sell with agreements
dibeli kembali - bruto 1,606,714 1,606,714 -- -- -- -- -- to repurchase - gross
Liabilitas derivatif -- -- -- -- -- -- -- Derivatives payable
Liabilitas akseptasi 134,915 56,431 59,486 18,998 -- -- -- Acceptances payable
Pinjaman yang diterima 1,279,392 -- -- 69,500 1,012,167 197,725 -- Borrowings
Utang pajak 116,184 116,184 -- -- -- -- -- Taxes payable
Surat berharga yang
diterbitkan 3,295,506 -- -- -- -- 3,295,506 -- Marketable securities issued
Liabilitas lain-lain 1,048,755 713,132 -- 143,805 -- 191,818 -- Other liabilities
Total 87,049,485 66,015,056 11,223,722 5,113,492 1,012,167 3,685,049 -- Total
Perbedaan jatuh tempo 10,552,474 (44,391,313) (9,340,580) 5,355,772 21,106,255 27,965,969 9,856,370 Maturity gap
Aset neto 8,471,385 Net assets
Bank telah mengambil langkah-Iangkah untuk The Bank undertakes actions to overcome the
mengatasi perbedaan jatuh tempo (gap) antara maturity gap, among others by trying to shift
lain dengan cara menggeser simpanan jangka short-term deposits to long-term deposits with
pendek menjadi simpanan jangka panjang positive yield curve against deposit pricing and
dengan membuat yield curve positif terhadap by managing withdrawal pattern of deposits
pricing deposito dan disamping itu Bank telah from customers. The Bank believes that based
mengelola pola penarikan simpanan nasabah. on past experience, short-term deposits were
Bank meyakini berdasarkan pengalaman always extended.
bahwa simpanan nasabah jangka pendek
senantiasa diperpanjang.
Sasaran utama atas kebijakan pengelolaan The primary objectives of the Bank’s capital
permodalan yang dilakukan oleh Bank adalah management policy are to ensure that the
untuk mematuhi ketentuan permodalan Bank complies with externally imposed capital
eksternal yang berlaku dan untuk requirements and that the Bank maintains
mempertahankan rasio permodalan yang sehat healthy capital ratios in order to support its
agar dapat mendukung usaha dan business and to maximize shareholder value.
memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.
Bank mengelola struktur modal dan melakukan The Bank manages its capital structure and
penyesuaian atas struktur tersebut terhadap makes adjustments to it in the light of changes
perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik in economic conditions and the risk
risiko aktivitasnya. Untuk mempertahankan characteristics of its activities. In order to
atau menyesuaikan struktur modal tersebut, maintain or adjust the capital structure, the
Bank dapat menyesuaikan jumlah pembayaran Bank may adjust the amount of dividend
dividen kepada pemegang saham, payment to shareholders, return capital to
mengembalikan modal kepada pemegang shareholders or issue capital securities.
saham atau mengeluarkan saham baru.
Bank telah melakukan perhitungan kecukupan The Bank calculated its capital adequacy
modal berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, requirements using the prevailing BI regulation,
dimana modal yang dimiliki diklasifikasikan where the regulatory capital is classified into
dalam 2 Tier yaitu Modal Tier 1 dan Modal Tier two tiers, Tier 1 Capital and Tier 2 Capital.
2.
Bank tidak memiliki modal tambahan yang The Bank does not have any other
memenuhi kriteria Modal Tier 3 sesuai dengan supplementary capital which meets the criteria
peraturan BI yang berlaku. of Tier 3 Capital under prevailing BI regulation.
Modal Capital
Tier I 6,355,978 6,472,401 Tier I
Tier II 1,878,170 2,251,711 Tier II
Jumlah Modal 8,234,148 8,724,112 Total Capital
Bank mematuhi semua persyaratan modal The Bank has complied with all externally
yang ditetapkan oleh pihak eksternal imposed capital requirements throughout the
sepanjang periode pelaporan, khususnya reporting period, particularly regarding Capital
berkenaan dengan perhitungan Kewajiban Adequacy Ration (CAR) and calculation of Risk
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dan Weighted Assets (RWA).
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).
Perhitungan Posisi Devisa Neto Bank The Net Open Position calculations for the
berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia Bank only are based on Bank Indonesia
No. 17/5/PBI/2015 tanggal 29 Mei 2015. Regulation No. 17/5/PBI/2015 dated May 29,
Berdasarkan peraturan tersebut, Bank hanya 2015. Based on such regulation, the Bank is
diwajibkan untuk menjaga posisi devisa neto only required to maintain the overall net open
secara keseluruhan maksimum 20% dari total position at a maximum of 20% from total
modal. capital.
Rasio posisi devisa neto secara keseluruhan The overall net open position ratio is the sum
adalah penjumlahan nilai absolut dari selisih of the absolute values of the net difference
bersih antara aset dan liabilitas dalam mata between the assets and liabilities denominated
uang asing dan selisih bersih dari tagihan dan in each foreign currency and the net difference
liabilitas komitmen dan kontinjensi, yang dicatat of the receivables and payables of both
dalam akun administratif yang didenominasi commitments and contingencies recorded in
dalam setiap mata uang asing, yang the administrative accounts denominated in
dinyatakan dalam Rupiah. each foreign currency, which are stated in
Rupiah.
42. Posisi Devisa Neto (Lanjutan) 42. Net Open Position (Continued)
Posisi devisa neto Bank pada tanggal Net open positions for the Bank as of
31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai December 31, 2019 and 2018 are as follows:
berikut:
31 Desember 2019/December 31, 2019
Aset/ Liabilitas/ Nilai neto/
Mata uang Assets Liabilities Net value Currency
Rp Rp Rp
*) Merupakan penjumlahan absolut dari selisih *) Sum of the absolute values of the difference
antara aset dan liabilitas beberapa mata uang between assets and liabilities in several other
asing lainnya. foreign currencies.
Bank menandatangani beberapa perjanjian The Bank entered into several significant
penting seperti yang tersebut di bawah ini: agreements as follows:
Melalui kerjasama ini, Bank ditunjuk Based on the agreement, the Bank is
sebagai salah satu Bank Pemberi Kredit appointed as one of the Lending Banks to
untuk menyalurkan kredit secara langsung disburse loan, both based on this directly
(direct) maupun tidak langsung (linkage) or indirectly (linkage), to UMKMK which
kepada UMKMK yang tidak sedang are not receiving loans/financing from
menerima kredit dari perbankan atau Banks or a new debtor based on Debtor
merupakan debitur perbankan baru Information System in loan application.
berdasarkan Sistem Informasi Debitur
pada saat permohonan diajukan.
Tingkat bunga yang ditetapkan adalah Interest rate is charged at market interest
sebesar tingkat bunga pasar yang berlaku rate for the same type of loan, maximum at
untuk kredit sejenis, maksimal sebesar the interest rate of deposit on regular
suku bunga penjaminan simpanan pada Banks enacted by Indonesia Deposit
Bank umum yang ditetapkan oleh Insurance Corporation, increased by 6%,
Lembaga Penjamin Simpanan ditambah except for Sugar Development whereby
6%, kecuali untuk Pengembangan Tebu maximum increased is 5%. This agreement
dimana maksimum penambahannya will be ended after the predetermined
sebesar 5%. Perjanjian ini akan berakhir outstanding loan balance has been
setelah tercapainya saldo yang ditentukan reached or based on further arrangement.
atau berdasarkan kesepakatan bersama.
44. Jaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban 44. Government Guarantee for the Payment of
Pembayaran Bank Umum Obligations of Commercial Banks
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden On October 13, 2008, the President of the
Republik Indonesia menetapkan Peraturan Republic of Indonesia approved Government
Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang Regulation No. 66 Year 2008 regarding the
besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga amount of deposits guaranteed by Lembaga
Penjaminan Simpanan. Berdasarkan Peraturan Penjaminan Simpanan. Based on such
tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk Regulation, the guaranteed deposit amount in
setiap nasabah pada satu Bank yang semula a Bank which previously according to Law No.
berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 24 Year 2004 amounted to a maximum of
2004 ditetapkan maksimum Rp100 diubah Rp100 was amended to a maximum amount of
menjadi maksimum Rp2.000. Rp2,000.
45. Nilai Wajar Instrumen Keuangan 45. Fair Value of Financial Instruments
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan The tables present the comparison, of the
atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari carrying amounts and fair value of the Bank
instrumen keuangan Bank dan entitas anak and its subsidiaries financial instruments that
yang tercatat dalam laporan keuangan are recognized in the consolidated financial
konsolidasian: statements:
31 Desember 2019/December 31, 2019
Nilai wajar
Diukur pada melalui
nilai wajar penghasilan
melalui komprehensif lain/ Kredit yang Dimiliki Biaya Total nilai
laba rugi/ Tersedia Fair value diberikan dan hingga perolehan tercatat/
Fair value untuk dijual through other piutang jatuh tempo/ diamortisasi/ Total
through Available comprehensive Loans and Held-to- Amortized carrying Nilai wajar/
profit or loss for sale income receivable maturity cost amount Fair value
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Aset Assets
Kas -- -- -- 836,192 -- -- 836,192 836,192 Cash
Giro pada Current accounts with
Bank Indonesia -- -- -- 4,101,417 -- -- 4,101,417 4,101,417 Bank Indonesia
Giro pada bank Current accounts with
lain - neto -- -- -- 866,508 -- -- 866,508 866,508 other banks - net
Penempatan pada Placements with
Bank Indonesia Bank Indonesia
dan bank lain - neto -- -- -- 4,847,957 -- -- 4,847,957 4,847,957 and other banks - net
Surat-surat Marketable
berharga - neto 29,801 764,341 450,007 112,965 5,544,580 2,167,699 9,069,393 9,069,393 securities - net
Kredit yang diberikan
dan pembiayaan/ Loans and sharia
piutang syariah - financing/
neto -- -- -- 67,835,773 -- -- 67,835,773 67,835,773 receivables - net
Tagihan akseptasi - Acceptances
neto -- -- -- 111,321 -- -- 111,321 111,321 receivable - net
Penyertaan saham - Investments in
neto -- -- -- 15 -- -- 15 15 shares - net
Aset lain-lain -- -- -- 4,942,519 -- -- 4,942,519 4,942,519 Other asset
29,801 764,341 450,007 83,654,667 5,544,580 2,167,699 92,611,095 92,611,095
Liabilitas Liabilities
Liabilities
Liabilitas segera -- -- -- -- -- 488,661 488,661 488,661 immediately payable
Deposits from
Simpanan nasabah -- -- -- -- -- 80,813,460 80,813,460 80,813,460 customers
Simpanan dari bank Deposits from
lain -- -- -- -- -- 1,154,348 1,154,348 1,154,348 other banks
Surat-surat berharga
yang dijual dengan Marketable securities
janji dibeli kembali - sold with agreement
neto -- -- -- -- -- 4,275,068 4,275,068 4,275,068 to repurchase - net
Liabilitas akseptasi -- -- -- -- -- 111,321 111,321 111,321 Acceptances payable
Pinjaman yang
diterima -- -- -- -- -- 1,072,147 1,072,147 1,072,147 Borrowings
Surat berharga yang
diterbitkan -- -- -- -- -- 1,797,946 1,797,946 1,797,946 Marketable securities issued
-- -- -- -- -- 89,712,951 89,712,951 89,712,951
45. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan) 45. Fair Value of Financial Instruments
(continued)
31 Desember 2018/December 31, 2018
Nilai wajar
Diukur pada melalui
nilai wajar penghasilan
melalui komprehensif lain/ Kredit yang Dimiliki Biaya Total nilai
laba rugi/ Tersedia Fair value diberikan dan hingga perolehan tercatat/
Fair value untuk dijual through other piutang jatuh tempo/ diamortisasi/ Total
through Available comprehensive Loans and Held-to- Amortized carrying Nilai wajar/
profit or loss for sale income receivable maturity cost amount Fair value
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Aset Assets
Kas -- -- -- 816,250 -- -- 816,250 816,250 Cash
Giro pada Current accounts with
Bank Indonesia -- -- -- 4,031,064 -- -- 4,031,064 4,031,064 Bank Indonesia
Giro pada bank Current accounts with
lain - neto -- -- -- 803,296 -- -- 803,296 803,296 other banks - net
Penempatan pada Placements with
Bank Indonesia Bank Indonesia
dan bank lain - neto -- -- -- 6,354,843 -- -- 6,354,843 6,354,843 and other banks - net
Surat-surat Marketable
berharga - neto -- 1,224,947 346,431 78,591 4,662,046 1,530,536 7,842,551 7,842,551 securities - net
Marketable securities
Tagihan Surat-surat receiveables purchased
berharga yang dibeli with agreements
dengan janji dijual kembali -- -- -- 1,001,302 -- -- 1,001,302 1,001,302 to resell–net
Tagihan derivatif -- -- -- 113 -- -- 113 113 Derivative receivables
Kredit yang diberikan
dan pembiayaan/ Loans and sharia
piutang syariah - financing/
neto -- -- -- 64,365,307 -- -- 64,365,307 64,365,307 receivables - net
Tagihan akseptasi - Acceptances
neto -- -- -- 134,915 -- -- 134,915 9,134,915 receivable - net
Penyertaan saham - Investments in
neto -- -- -- 15 -- -- 15 15 shares - net
Aset lain-lain -- -- -- 608,717 -- -- 608,717 608,717 Other asset
-- 1,224,947 346,431 78,194,413 4,662,046 1,530,536 85,958,373 94,958,373
Liabilitas Liabilities
Liabilities
Liabilitas segera -- -- -- -- -- 296,666 296,666 296,666 immediately payable
Deposits from
Simpanan nasabah -- -- -- -- -- 76,149,550 76,149,550 76,149,550 customers
Simpanan dari bank Deposits from
lain -- -- -- -- -- 3,121,804 3,121,804 3,121,804 other banks
Liabilitas derivatif -- -- -- -- -- -- -- -- Derivatives payable
Surat-surat berharga
yang dijual dengan Marketable securities
janji dibeli kembali - sold with agreement
neto -- -- -- -- -- 1,606,714 1,606,714 1,606,714 to repurchase - net
Liabilitas akseptasi -- -- -- -- -- 134,915 134,915 134,915 Acceptances payable
Pinjaman yang
diterima -- -- -- -- -- 1,279,392 1,279,392 1,279,392 Borrowings
Surat berharga yang
diterbitkan -- -- -- -- -- 3,296,491 3,296,491 3,296,491 Marketable scurities issued
Liabilitas lain-lain -- -- -- -- -- 205,168 205,168 205,168 Other liabilities
-- -- -- -- -- 86,090,700 86,090,700 86,090,700
45. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan) 45. Fair Value of Financial Instruments
(continued)
Berikut metode dan asumsi yang digunakan The following methods and assumptions are
untuk perkiraan nilai wajar: used to estimate the fair value:
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tertentu Fair values of certain financial assets and
selain surat berharga yang dimiliki hingga jatuh liabilities other than held-to-maturity and
tempo dan biaya perolehan, pinjaman yang acquisition cost marketable securities,
diterima, dan surat berharga yang diterbitkan borrowings, and securities issued approximate
mendekati nilai tercatat, karena instrumen their carrying amounts due to short-term
keuangan tersebut memiliki jangka waktu jatuh maturities of these financial instruments, due to
tempo yang singkat dan memiliki tingkat bunga the interest rate is at market rate and carried at
sesuai pasar. fair value.
Nilai wajar dari surat berharga yang dimiliki The fair value of held-to-maturity and
hingga jatuh tempo dan biaya perolehan acquisition cost marketable securities is
ditentukan berdasarkan harga kuotasi pasar determined on the basis of quoted market price
yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2019 as of December 31, 2019 and 2018.
dan 2018.
Nilai wajar dari pinjaman yang diterima dan The fair value of borrowings and securities
surat berharga yang diterbitkan dihitung issued is calculated using discounted cash
menggunakan arus kas yang didiskonto flows using market rate.
berdasarkan suku bunga pasar.
Tabel di bawah ini menyajikan nilai wajar The table below shows the fair value of
instrumen keuangan berdasarkan hirarki yang financial instruments based on the hierarchy
digunakan Bank untuk menentukan dan used by the Bank in determining and disclosing
mengungkapkan nilai wajar dari instrumen the fair value of financial instruments:
keuangan:
a. Tingkat 1: Dikutip dari harga di pasar aktif a. Level 1: Quoted (unadjusted) prices in
untuk aset atau liabilitas keuangan yang active markets for identical financial assets
identik; or liabilities;
b. Tingkat 2: Yang melibatkan input selain b. Level 2: Those involving inputs other than
dari harga kuotasi yang termasuk dalam quoted prices included in Level 1 that are
Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk observable for the asset or liability, either
aset dan liabilitas, baik secara langsung directly (as prices) or indirectly (derived
(seperti harga) atau tidak langsung from prices);
(berasal dari harga);
c. Tingkat 3: Input untuk aset dan liabilitas c. Level 3: Those with inputs for the asset or
yang tidak berdasarkan pada data yang liability that are not based on observable
dapat di observasi di pasar (Input yang market data (unobservable inputs).
tidak dapat diobservasi).
45. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan) 45. Fair Value of Financial Instruments
(continued)
45. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan) 45. Fair Value of Financial Instruments
(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 As of December 31, 2019 and 2018 there is no
tidak terdapat aset keuangan atau liabilitas financial assets and financial liabilities transfer
keuangan yang ditransfer dari/ke tingkat 2 out of or into level 2 and/or level 3.
dan/atau tingkat 3.
Berikut adalah perhitungan laba bersih per The following presents the computations of
saham dasar dan dilusian: basic and diluted earnings per share (EPS):
Pada tanggaI-tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and 2018, additional
2018, informasi tambahan untuk Bank adalah information regarding the Bank is as follows
sebagai berikut (Bank saja): (Bank only):
31 Desember/December 31,
2019 2018
% %
Pada tanggal 31 Desember 2018, tidak As of December 31, 2018, there was no
terdapat pelampauan BMPK kepada pihak excess of LLL to both related parties and non
terkait maupun pihak tidak terkait. Pada related parties. As of December 31, 2019,
tanggal 31 Desember 2019, terdapat there was an excess of LLL for non related
pelampauan BMPK kepada pihak tidak terkait. parties. Excess on these LLL is an impact of
Pelampauan BMPK ini merupakan dampak dari new issued POJK No. 38/POJK.03/2019
terbitnya POJK No. 38/POJK.03/2019 tentang related to the changes of POJK No.
Perubahan atas POJK No. 32/POJK.03/2018 32/POJK.03/2018 related to Maximum Limit of
tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Credit Extesion and Provision of Large Funds
dan Penyediaan Dana Besar Bagi Bank for Commercial Banks. These excess of Bank
Umum. Pelampauan BMPK yang dialami Bank related to credit guarantee regarding
berkaitan dengan penjaminan kredit dalam implementation of Credit Risk Management.
rangka penerapan teknik Manajemen Risiko
Kredit.
49. Aset dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing 49. Assets and Liabililities in Foreign
Currencies
Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata The balances of monetary assets and liabilities
uang asing adalah sebagai berikut: in foreign currencies are as follows :
49. Aset Dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing 49. Assets And Liabilities In Foreign
(lanjutan) Currencies (continued)
50. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 50. Issued and Revised Statements of Financial
(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Accounting Standards (PSAK) and
Keuangan (ISAK) yang Dikeluarkan dan Interpretation of Financial Accounting
Direvisi Standards (ISAK)
Standar baru dan amandemen atas standar New standards and amendment to standards
yang berlaku efektif untuk periode yang dimulai which effective for periods beginning on or
pada atau setelah 1 Januari 2020, dengan after January 1, 2020, with early adoption is
penerapan dini diperkenankan yaitu: permitted, are as follows :
50. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 50. Issued and Revised Statements of Financial
(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Accounting Standards (PSAK) and
Keuangan (ISAK) yang Dikeluarkan dan Interpretation of Financial Accounting
Direvisi (lanjutan) Standards (ISAK) (continued)
Standar Akuntansi dan Interpretasi Standar New Accounting Standard and
yang Telah Disahkan Namun Belum Berlaku Interpretation of Standard which Has Issued
Efektif (lanjutan) but Not Yet Effective (continued)
Standar Baru dan amandemen atas standar New Standards and amendment to standards
yang berlaku fektif untuk periode yang dimulai which effective for periods beginning on or after
pada atau setelah 1 Januari 2021, dengan January 1, 2021, with early adoption is
penerapan dini diperkenankan yaitu: permitted, are as follows:
PSAK 112: “Akuntansi Wakaf”; PSAK 112: “Accounting for Endowments”;
PSAK 22 (Amandemen 2019): “Kombinasi PSAK 22 (Amendment 2019): “Business
Bisnis tentang Definisi Bisnis”. Combinations regarding Definition of
Business”.
Hingga tanggal laporan keuangan Until the date of the consolidated financial
konsolidasian ini diotorisasi, Bank masih statements is authorized, the Bank is still
melakukan evaluasi atas dampak potensial dari evaluating the potential impact of the adoption
penerapan standar baru, amandemen standar of new standards, amendments to standards
dan interpretasi standar tersebut. and interpretations of these standards.
51. Informasi Tambahan Arus Kas 51. Additional Information on Cash Flow
Rekonsiliasi liabilitas yang timbul dari aktivitas Reconciliation of liabilities that arising from
pendanaan adalah sebagai berikut: financing activities is as follows:
Perubahan non kas/
Non cash changes
Amortisasi Pergerakan
biaya emisi/ kurs mata
Amortization uang asing/
31 Desember/ Arus Kas/ of issurance Foreign 31 Desember/
December 31 , Cash Flow cost Exchange December 31, 2019
2018 rate
Rp Rp Rp Rp Rp
52. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 52. Events After Reporting Date
a. Berdasarkan akta notaris Dr. Yurisa a. Based on Notarial deed of Dr. Yurisa
Martianti, SH, MH, atas Pernyataan Martianti, SH, MH, of the Decree of the
Keputusan Rapat PT Bank Bukopin Tbk Meeting dated February 21, 2020, Bank
No. 06 tanggal 21 Februari 2020, Bank has appointed Mr. Geger Nuryaman M as
telah menunjuk Bapak Geger Nuryaman M Bank’s Director, and shall be effective as
sebagai Direktur Bank, dan terhitung stipulation specified by the company after
efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan
obtained approval for fit and proper by
setelah diperolehnya persetujuan
Kemampuan dan Kepatutan (fit and OJK .
proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
Pada awal tahun 2020, Badan Nasional In early 2020, National Agency for Disaster
Penanggulangan Bencana Republik Management of the Republic of Indonesia
Indonesia mengumumkan berlakunya announced the enactment of “Status of the
“Status Keadaan Tertentu Darurat Certain Disaster Emergency Conditions
Bencana Wabah Virus Corona.” Wabah Due to Corona Virus Pandemic”. The
virus corona menjadi pandemi global yang corona pandemic, that become global
berdampak terhadap perekonomian pandemic may had impacted domestic
Indonesia dan dunia, antara lain ditandai economy, which was characterized by
dengan melemahnya nilai tukar rupiah dan weakening of the rupiah exchange rate
menurunnya harga-harga sekuritas di and decline in the prices of securities on
pasar modal the capital market.
Berdasarkan akta notaris No. 25 tanggal Based on Notarial deed No. 25 dated
24 Oktober 2019 dari Notaris Dr. Yurisa October 24, 2019 from notary Dr. Yurisa
Martanti, S.H., M.H. atas hasil keputusan Martanti, S.H., M.H for decision of Annual
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan General Shareholders Meeting of
PT Bank Bukopin Tbk, para pemegang PT Bank Bukopin Tbk, the shareholders
saham menyetujui pelaksanaan agreed for implementation of Limited
Penawaran Umum Terbatas (PUT) V Public Offering (LPO) V with the issuance
dengan memberikan Hak Memesan Efek of pre-emptive rights to the shareholders.
Terlebih Dahulu.
52. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 52. Events After Reporting Date (continued)
(lanjutan)
53. Informasi Keuangan Tersendiri Bank 53. Financial Information of the Bank
Bank menerbitkan laporan keuangan The Bank published the consolidated financial
konsolidasian yang merupakan laporan statements as its primary financial statements.
keuangan utama, informasi keuangan The supplementary financial statements of
tambahan PT Bank Bukopin Tbk (Entitas PT Bank Bukopin Tbk (Parent Entity) which
Induk) ini, dimana investasi pada Entitas Anak account for investment in Subsidiaries using
dicatat dengan metode harga perolehan, the cost method, and have been prepared in
disajikan untuk menganalisa hasil usaha order that the parent entity’s result of
entitas induk saja. Informasi keuangan operations can be analyzed. The
tambahan PT Bank Bukopin Tbk (Entitas supplementary financial information of
Induk) berikut ini (Lampiran I – Lampiran V) PT Bank Bukopin Tbk (Parent Entity)
harus dibaca bersamaan dengan laporan (Attachment I – Attachment V) should be read
keuangan konsolidasian PT Bank Bukopin Tbk in conjunction with the consolidated financial
dan Entitas Anak. statements of PT Bank Bukopin Tbk and
Subsidiaries.
54. Tanggung Jawab dan Otorisasi Penerbitan 54. Responsibilities and Authorized Issuance
Laporan Keuangan Financial Statements
Manajemen Bank bertanggung jawab atas Management of the Bank is responsible for the
penyusunan dan penyajian laporan keuangan preparation and presentation of the financial
yang diotorisasi Direksi untuk terbit pada statements that are authorized by Directors for
tanggal 31 Maret 2020. issuance on March 31, 2020.
ASET ASSETS
Kas 783,886 772,093 Cash
Giro pada Bank Indonesia 3,845,040 3,777,835 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 847,617 902,370 Current accounts with other b anks
Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain 909,056 4,653,445 and other b anks
Surat-surat berharga Marketab le securities
Diperdagangkan 29,801 -- Trading
Tersedia untuk dijual 3,930,903 2,528,017 Availab le-for-sale
Nilai wajar melalui penghasilan Fair value through other
komprehensif lain 450,007 346,430 comprehensive income
Kredit yang diberikan dan piutang 112,965 78,591 Loans and receivab les
Dimiliki hingga jatuh tempo 5,544,580 4,662,046 Held-to-maturity
Biaya perolehan 1,882,484 1,415,142 Acquisition cost
Surat-surat berharga - neto 11,950,740 9,030,226 Marketab le securities - net
Surat-surat berharga yang dibeli Marketab le securities purchased with
dengan janji dijual kembali - neto -- 1,001,302 agreements to resell - net
Tagihan derivatif -- 113 Derivative receivab les
Kredit yang diberikan 64,247,853 61,712,609 Loans
Dikurangi: Penyisihan Less: Allowance for
kerugian penurunan nilai (1,259,863) (1,659,347) impairment losses
Kredit yang diberikan - neto 62,987,990 60,053,262 Loans - net
Tagihan akseptasi 111,321 134,915 Acceptances receivab les
Penyertaan saham 1,032,615 1,031,215 Investments in shares
Dikurangi: Less
Akumulasi amortisasi dan Accumulated amortization and
penurunan nilai goodwill (106,229) (106,229) impairment losses of goodwill
Penyertaan saham - neto 926,386 924,986 Investments in shares - net
Aset tetap 3,536,392 3,482,822 Fixed assets
Dikurangi: Akumulasi penyusutan (792,496) (725,550) Less: Accumulated depreciation
Aset tetap - neto 2,743,896 2,757,272 Fixed assets - net
Aset pajak tangguhan - neto 17,201 75,217 Deferred tax assets - net
Aset tak berwujud 214,772 162,235 Intangib le assets
Dikurangi: Akumulasi amortisasi (156,364) (125,380) Less: Accumulated amortization
Aset tak berwujud - neto 58,408 36,855 Intangib le assets - net
Aset lain-lain - neto 9,615,116 6,399,380 Other assets - net
TOTAL ASET 94,796,657 90,519,271 TOTAL ASSETS
DR/
787
Lampiran 1 Attachment 1
EKUITAS EQUITY
Modal saham Share capital
Saham biasa kelas A - niIai Common A share -
nominal Rp10.000 Rp10,000 (full amount)
(nilai penuh) par value
Saham biasa kelas B - niIai Common B share - Rp100
nominal Rp100 (full amount)
(nilai penuh) par value
Modal dasar Authorized capital
Saham biasa kelas A - Common A shares -
21.337.978 saham 21,337,978 shares
Saham biasa kelas B - Common B shares -
22.866.202.200 saham 22,866,202,200 shares
Modal ditempatkan dan Issued and fully paid
disetor penuh capital
Saham biasa kelas A - Common A shares -
21.337.978 saham 21,337,978 shares
Saham biasa kelas B - Common B shares -
11.630.570.770 per 11,630,570,770 shares
31 Desember 2019 dan 2018 1,376,437 1,376,437 as of Desemb er 31,2019 and 2018
Tambahan modal disetor 2,923,938 2,923,938 Additional paid-in capital
Surplus revaluasi aset 1,339,559 1,339,559 Asset revaluation surplus
Keuntungan (kerugian) Unrealized gain (losses)
yang belum direalisasi on availab le-for-sale
atas surat-surat marketab le
berharga dalam kelompok securities - net
tersedia untuk dijual - of deferred
setelah pajak tangguhan 12,937 (39,170) tax
Saldo laba 3,101,380 2,859,404 Retained earnings
TOTAL EKUITAS 8,754,251 8,460,168 TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 94,796,657 90,519,271 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
DR/
788
Lampiran 2 Attachment 2
Pemulihan/(Pembentukan) Recovery/(Provision)
penyisihan kerugian penurunan nilai allowance for impairment losses
atas aset keuangan - neto 146,666 (398,591) on financial assets - net
Beban penyisihan Provision for allowance
kerugian penurunan nilai atas for impairment losses
aset non-keuangan - neto (3,701) (832) on non-financial assets - net
Keuntungan dari Gain from changes
perubahan nilai wajar in fair value of
aset keuangan 226 -- financial assets
Keuntungan (kerugian) transaksi Gain (loss) from foreign
mata uang asing - neto 2 (2,846) exchange transactions - net
Beban operasional lainnya Other operating expenses
Umum dan administrasi (1,616,299) (1,501,099) General and administrative
Gaji dan tunjangan karyawan (772,106) (889,649) Salaries and employee b enefits
Premi program Premium on government
penjaminan pemerintah (140,160) (147,415) guarantee program
Total beban operasional Iainnya (2,528,565) (2,538,163) Total other operating expenses
LABA OPERASIONAL 79,511 129,410 INCOME FROM OPERATIONS
PENDAPATAN NON-OPERATING
NON-OPERASIONAL - NETO 37,269 72,447 INCOME - NET
LABA SEBELUM INCOME BEFORE
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 116,780 201,857 INCOME TAX EXPENSE
DR/
789
Lampiran 2 Attachment 2
DR/
790
Lampiran 3 Attachment 3
©
Kerugian
yang belum
direalisasi
atas surat-surat
berharga dalam
kelom pok
tersedia
untuk dijual -
setelah pajak
Modal tangguhan/
ditem patkan Unreal i zed
dan disetor Tam bahan l osses on
penuh/ m odal Surplus avai l abl e-for-sal e
Issued and disetor/ revaluasi aset/ marketabl e Saldo laba/
ful l y pai d Addi ti onal Asset reval uati on securi ti es - Retai ned
capi tal pai d-i n capi tal surpl us net of deferred tax earni ngs Total
Saldo per 31 Desem ber 2018 1,376,437 2,923,938 1,339,559 (39,170) 2,859,404 8,460,168
DR/
791
Lampiran 3 Attachment 3
PT BANK BUKOPIN TBK PT BANK BUKOPIN TBK
(INDUK) (PARENT)
LAPORAN PERUBAHAAN EKUITAS (lanjutan) STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir tanggal For the Years Ended
31 Desember 2019 dan 2018 December 31, 2019 and 2018
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions Rupiah, unless otherwise stated)
Kerugian
yang belum
direalisasi
atas surat-surat
berharga dalam
kelom pok
tersedia
untuk dijual -
setelah pajak
Modal tangguhan/
ditem patkan Unreal i zed
dan disetor Tam bahan l osses on
penuh/ m odal Surplus avai l abl e-for-sal e
Issued and disetor/ revaluasi aset/ marketabl e Saldo laba/
ful l y pai d Addi ti onal Asset reval uati on securi ti es - Retai ned
capi tal pai d-i n capi tal surpl us net of deferred tax earni ngs Total
Saldo per 31 Desem ber 2017 1,119,908 1,724,069 1,132,214 38,359 2,640,467 6,655,017
Peningkatan modal disetor
dan agio saham berasal dari
eksekusi opsi saham 256,529 1,199,869 -- -- -- 1,456,398
Keuntungan yang belum direalisasi
atas surat-surat berharga dalam
kelompok tersedia untuk dijual
dan nilai w ajar melalui
penghasilan komprehensif lain -
setelah pajak tangguhan -- -- -- (77,529) -- (77,529)
Cadangan revaluasi aset tetap -- -- 207,345 -- -- 207,345
Pengukuran kembali
atas program imbalan pasti -
setelah pajak tangguhan -- -- -- -- 41,059 41,059
Laba tahun berjalan -- -- -- -- 177,878 177,878
1,376,437 2,923,938 1,339,559 (39,170) 2,859,404 8,460,168
© Saldo per 31 Desem ber 2018
792
DR/
Lampiran 4 Attachment 4
DR/
793
Lampiran 4 Attachment 4
DR/
794
Lampiran 4 Attachment 4
Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:
Kas 783,886 772,093 Cash
Giro pada Bank Indonesia 3,845,040 3,777,835 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 847,617 902,370 Current accounts with other Banks
Penempatan pada Placements with Bank Indonesia and
Bank Indonesia dan bank lain yang other b anks with original maturities
jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang of 3 months or less
sejak tanggal perolehan 889,309 4,606,903 from acquisition date
Total 6,365,852 10,059,201 Total
DR/
795
Lampiran 5 Attachment 5
Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan Statements of financial position, statements of
penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan profit or loss and other comprehensive income,
ekuitas dan laporan arus kas Entitas Induk adalah changes in equity and cash flows of the parent is
laporan keuangan tersendiri yang merupakan a separate financial statements which
informasi tambahan atas laporan keuangan represents additional information to the
konsolidasian consolidated financial statements.
924,492
DR/
796
n
p ora
La unan
Tah 2019
www.bukopin.co.id