Chapter 5 AKUNTANSI MANAJEMEN

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

CHAPTER 5

MANAJEMEN BERBASIS AKTIVITAS

- ABM : Pendekatan manajemen secara menyeluruh dan terintegrasi yang berfokus pada
aktivitas untuk menciptakan nilai pelanggan dan laba.

- ABM Model : Dimensi Biaya


Dimensi yang menyajikan informasi biaya secara akurat yang bertujuan untuk membuat
keputusan yang lebih baik.
Manfaat : memberikan informasi biaya, produk, pelanggan, aktivitas, dan obyek lainnya
secara akurat.
- ABM Model : Dimensi Proses
Menyajikan informasi tentang:
 Apa saja aktivitas yang dilakukan
 Mengapa aktivitas tersebut dilakukan
 Seberapa baik aktivitas tersebut dilakukan
Tujuan : pengurangan biaya
Manfaat : Menciptakan continous improvement

- ABM dan ABC


ABC merupakan bagian dari ABM
Tujuan ABM :
 Memperbaiki pengambilan keputusan melalui informasi biaya yang akurat
 Melakukan pengurangan biaya melalui penciptaan continous improvement

- Perencanaan Sistem
Berkaitan dengan :
 Tujuan dikembangkannya sistem ABM
 Posisi kompetitif perusahaan saat ini dan yang diharapkan
 Proses bisnis dan komposisi produk perusahaan
 Jadwal , penanggung jawab, sumber daya yang dibutuhkan dalam implementasi
 Kemampuan perusahaan dalam mengimplementasi, mempelajari dan
menggunakan sistem yang baru

- Aktivitas
Mendefinisikan aktivitas dengan jelas bisa membantu menciptakan efisiensi.
Mengklasifikasikan aktivitas ke dalam aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah
dapat menghubungkan ABM kepada upaya-upaya continous improvement lainnya.
 JIT manufacturing
 TQM
 Total environmental quality cost management

- Mengapa ABM sering gagal?


Pada umumnya kegagalan disebabkan oleh:
 Kurangnya dukungan dari manajemen puncak
 Seringkali hasil tidak sesuai dengan yang diharapkan
 Investasi yang besar dalam pendidikan dan training
 Resisten terhadap perubahan
 Gagal untuk mengintegrasikan sistem yang baru

- Akuntansi Pertanggungjawaban
Responsibility accounting (akuntansi pertanggungjawaban) merupakan alat yang vital
dalam proses pengendalian manajemen.
Akuntansi pertanggungjawaban terkait dengan Process Value Analysis (PVA)
Alat vital dalam pengendalian manajemen yang mengidentifikasi, mengklasifikasikan,
mengukur dan melaporkan kinerja berdasarkan pusat pusat pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungjawaban meliputi :
 Assigning responsibility (Pembentukan pertanggungjawaban)
 Establishing performance measures benchmarks (penyusunan ukuran kinerja
 Evaluating performance (evaluasi kinerja)
 Assigning rewards (pemberian penghargaan)
3 jenis sistem akuntansi pertanggungjawaban :
 Financial (functional)-based system
 Activity-based system
 Strategic-based system (Ch. 16)

- Financial Based System


 Pertanggungjawaban pada umumnya diukur melalui terminologi terminologi
keuangan.
 Bermanfaat pada lingkungan bisnis yang stabil dan tidak banyak perubahan

- Activity Based System


 Dirancang untuk lingkungan bisnis yang dinamis
 Pertanggungjawaban dibentuk berdasarkan proses
 Menggunakan ukuran kinerja keuangan dan non keuangan
 Cocok untuk perusahaan yang menghasilkan teknologi

- PROCESS VALUE ANALYSIS (Analisis Proses Value)


Sistem penilaian kinerja yang ditekankan pada kinerja aktivitas dan berfokus pada kinerja
oranganisasi secara menyeluruh.
Suatu cara metode untuk melakukan efisiensi biaya pengurangan biaya dengan cara
melakukan analisis aktivitas dan pengukuran kinerja yang lebih menekankan pada
pertanggungjawaban aktivitas daripada pertanggungjawaban biaya.
PVA Concerns :
 Driver analysis
 Activity analysis
 Activity performance measurement

- Root Causes / Activity Driver


Pemahaman terhadap akar penyebab terjadinya aktivitas memudahkan identifikasi
hubungan antara input dan output.
Mengapa perlu mencari akar penyebab aktivitas? Untuk mengetahui hubungan antara
input dan output.

- Activity Analysis
Proses untuk mengidentifikasi aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah.
Apa saja yang dilakukan dalam aktivitas analisis?
 Berapa orang yang terlibat dalam aktivitas tersebut
 Berapa waktu yang dibutuhkan
 Apa sumber daya yang dibutuhkan
 Melakukan penilaian aktivitas
 Value-added (bernilai tambah)
 Non-value-added (tidak bernilai tambah)

- Aktivitas Bernilai Tambah


Mandatory untuk memenuhi peraturan
Discretionary
 Menghasilkan perubahan
 Tidak bisa dilakukan oleh aktivitas sebelumnya
 Menyebabkan aktivitas setelahnya bisa dilakukan
Menghasilkan biaya bernilai tambah dan
Menghasilkan efisiensi

- Aktivitas Tidak Bernilai Tambah


 Tidak diperlukan dalam proses bisnis
 Gagal memenuhi tiga kriteria aktivitas bernilai tambah
 Menyebabkan terjadinya biaya tidak bernilai tambah dan inefisiensi
Contoh :
 Scheduling
 Moving
 Waiting
 Inspecting
 Storing

- Cara mengurangi biaya


 Activity elimination
 Fokus pada aktivitas tidak bernilai tambah
 Activity selection
 Memilih rangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai tambah
 Activity reduction
 Mengurangi waktu = mengurangi sumber daya
 Activity sharing
 Memanfaatkan skala ekonomi

- Ukuran kinerja aktivitas


 Efficiency : hubungan antara input dan output
 Quality : doing it right the first time
 Time : memperpendek waktu aktivitas
Financial measures of activity performance :
o Value- & non-value-added activity cost reports
o Trends in activity cost reports
o Kaizen standard setting : Upaya mengurangi biaya dengan cara menyusun standar
yang selalu berubah yang mencerminkan adanya pengurangan biaya tidak bernilai
tambah.
o Benchmarking : Menggunakan “best practice” sebagai standar untuk menilai
kinerja aktivitas.
o Life-cycle costing

- COST REPORT
1. STEP ONE

Activity Activity Driver Standard Actual Standard Price


Quantity Quantity
Welding Welding hours 10.000 12.000 $40
Rework Rework hours - 10.000 $9
Set up Set up hours - 6.000 $60
Inspection Inspections - 4.000 $15

Formulas :
Value-added = SQ x SP
Non-value-added costs = (AQ – SQ)SP

2. STEP TWO

Activity Value-Added Costs Non-Value-Added Actual Costs


Costs
Welding $400.000 $80.000 $480.000
Rework - $90.000 $90.000
Set up - $360.000 $360.000
Inspection - $60.000 $60.000
Total $400.000 $590.000 $990.000

3. STEP THREE

Activity Last Year Current Year Change


Welding $80.000 $50.000 $30.000
Rework $90.000 $70.000 $20.000
Set up $360.000 $200.000 $160.000
Inspection $60.000 $350.000 $250.000
Total $590.000 $3550.000 $235.000
- Activity-Based Customer dan Supplier Costing
Contoh :
Perusahaan menjual produk kepada dua jenis customer (large customer dan small customer)
Biaya bersama :
Order filling cost : $404.000
Sales force cost : $220.000

Large customer Ten smaller customers


(50% of sales) (50% of sales)
Units purchased 500.000 500.000
Orders placed 2 200
Number of sales 10 210
calls
Manufacturing cost $3.000.000 $3.000.000

The activity rate :


Order filling activity :

Sales force activity :

Large Customer 10 Smaller Customers


Order-filling costs $4.000 $400.000
Sales force costs $10.000 $210.000
Manufacturing cost $3.000.000 $3.000.000
Total cost $3.014.000 $3.610.000
Unit cost $6,028 $7,22

Contoh 2 :
Pembelian manajer menggunakan dua pemasok, Murray Inc. dan Plata Associates sebagai
sumber dari dua mesin bagian : Bagian A1 dan bagian B2.
Aktivitas :
Repairing products : $800.000
Expediting products : $200.000

Murray Inc Plata Associates


Part A1 Part B2 Part A1 Part B2
Unit purchase price $20 $52 $24 $56
Units purchased 80.000 40.000 10.000 10.000
Failed units 1.600 380 10 10
Late shipments 60 40 0 0

Repair rate =

Expediting rate =

Murray Inc Plata Associates


Part A1 Part B2 Part A1 Part B2
Purchase cost $1.600.000 $2.080.000 $240.000 $560.000
Repairing $640.000 $152.000 $4.000 $4.000
products
Expediting $120.000 $80.000 - -
products
Totals costs $2.360.000 $2.312.000 $244.000 $564.000
Units 80.000 40.000 10.000 10.000
Total unit cost $29,50 $57,80 $24,40 $56,40

Anda mungkin juga menyukai