Chapter 2 AKUNTANSI MANAJEMEN
Chapter 2 AKUNTANSI MANAJEMEN
Chapter 2 AKUNTANSI MANAJEMEN
Objek biaya adalah suatu entitas yang digunakan untuk mengukur dan membebankan
biaya atau segala sesuatu yang menimbulkan biaya. Objek biaya berupa seperti produk,
pelanggan, departemen, proyek, aktivitas, dan berupa apapun yang digunakan untuk
mengukur dan membebankan biaya.
Contoh : Biaya tenaga kerja produksi : departemen produksi, Biaya penjualan produk :
departemen pemasaran/sales, Biaya listrik mesin : departemen produksi.
contoh: sepeda merupakan obyek biaya ketika manajer pabrik sepeda ingin memgetahui berapa
biaya produksi untuk setiap sepeda
Dalam melakukan pembebanan biaya harus diperhatikan hubungan sebab akibat antara biaya dan
obyek biaya.
- Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat dibebankan secara langsung
kepada objek biaya atau produk.
Contoh biaya langsung adalah bahan langsung (bahan baku), upah pekerja yang langsung
terlibat dalam proses produksi barang di pabrik, iklan, ongkos angkut, dan sebagainya.
- Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biya yang sulit atau tidak dapat dihubungkan
dan dibebankan secara langsung dengan unit produksi, dan secara akurat ditelusuri ke
objek biaya. Biaya yang dapat ditelusuri pada objek biaya akan meningkatkan keakuratan
pembebanan biaya.
Contoh biaya tidak langsung adalah gaji pimpinan, gaji mandor, iklan untuk lebih dari
satu macam produk, dan sebagainya. Buya tidak langsung sering disebut biaya overhead.
yang terbagi lagi menjadi biaya overhead pabrik, biaya penjualan, serta biaya umum dan
administrasi.
Tracing (Penelusuran) adalah pembebanan aktual biaya pada objek biaya dengan menggunakan
ukuran yang dapat diamati atas sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya.
Metode Penelusuran :
1. DIRECT TRACING (PENELUSURAN LANGSUNG)
Adalah proses pengidentifikasian atau pembebanan biaya secara spesifik yang berkaitan
secara khusus dan fisik dengan suatu objek biaya. Sering dikerjakan melalui pengamatan
secara fisik. Menghasilkan informasi biaya yang lebih akurat.
Contoh : Objek biaya : produk sepeda. Produk tersebut menggunakan bahan baku dan
tenaga kerja. Salah satu bahan baku nya adalah roda. Biaya untuk 2 roda sebesar Rp 200
ribu, maka mengamati biaya roda untuk setiap sepeda akan sangat mudah karena dapat
diamati secara fisik.
3. Allocation (Alokasi) adalah pembebanan biaya tidak langsung pada objek baya. Biaya
tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dibebankan pada objek-objek biaya baik
dengan direct tracing maupun driver tracing. Pengalokasian biaya tidak langsung
didasarkan pada kemudahan karena tidak ada hubungan sebab akibat atau berdasarkan
asumsi.
Contoh : dalam pembuatan sepeda tersebut, ternyata terdapat biaya sewa bangunan
sebesar RP12.000.000/tahun.
Sewa bangunan per tahun : 12.000.000
Sewa bangunan per bulan : 1.000.000
Alokasi sewa bangunan ke produk berdasarkan jumlah produk : Rp. 31.250 juta di bagi 32 unit
sepeda.
CONTOH :
4 orang ini makan di suatu restoran dengan total biaya sebagai berikut.
Berapa besar biaya yang dibebankan kepada setiap orang?
JAWABAN :
Harga pokok produk (product cost) adalah pembebanan biaya yang mendukung tujuan
manajerial yang spesifik, menunjukkan tujuan yang akan dicapai, manajemen tertarik untuk
melakukan analisis tingkat laba yang spesifik, sehingga perlu informasi pendapatan dan biaya
terkait dengan produk.
Different Cost for Different Purpose berarti jika setiap produk diproduksi untuk tujuan
yang berbeda-beda, maka product cost setiap produk juga akan berbeda-beda.
Contoh : Seorang ahli teknik akan berbeda memberikan konsep biaya dengan seorang
akuntan. Ibu rumah tangga berbeda konsep dengan seorang sopir mengenai biaya.
Konsep biaya dikemukakan tergantung dari latar belakang dan tujuan si pemakai konsep
biaya tersebut.
Biaya produk adalah suatu pembebanan biaya yang mendukung objek manajerial
tertentu. Definisi biaya produk tergantung pada tujuan manajerial yang ingin dicapai. Hal
ini sesuai dengan prinsip dasar manajemen biaya, yakni “biaya yang berbeda untuk
tujuan berbeda (different cost for different purposes)“.
Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan adalah keuntungan yang
maksimal. Perencanaan biaya yang baik/tepat harus dipusatkan pada hubungan antara
tingkat pengeluaran/ biaya dengan manfaat yang diperoleh dari pengeluaran/biaya
tersebut.
Artinya, seorang manager atau pimpinan perusahaan harus menganggap perencanaan dan
pengendalian biaya sebagai suatu keharusan untuk mempertahankan tingkat biaya yang
wajar guna mendukung pencapaian tujuan dan program perusahaan yang telah
direncanakan. Perencanaan biaya tidak boleh menekankan penurunan biaya, tetapi lebih
ditujukan pada pemanfaatan sumber daya yang terbatas dengan lebih baik.
- Strategic Profitability Analysis
Menggunakan informasi semua biaya dan pendapatan
- Short Run (tactical) Profitability Analysis
Menggunakan informasi biaya produksi, pemasaran, distribusi, pelayanan
- External Financial Reporting
Hanya menggunakan informasi biaya produksi
Rantai Nilai Internal Perusahaan adalah seperangkat aktifitas yang dibutuhkan untuk mendesain,
mengembangkan, memproduksi, memasarkan, mendistribusikan dan melayani produk.
HARGA POKOK PRODUK & PELAPORAN KEUANGAN EKSTERNAL
1. BIAYA PRODUKSI : yaitu biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan
penyediaan jasa.
2. BIAYA NON PRODUKSI
Adalah biaya periode yang manfaatnya dikonsumsi dalam satu periode.
Dibagi dalam dua kategori umum, yaitu :
Biaya penjualan, yang mencakup biaya pemasaran, distribusi dan layanan
pelanggan.
Biaya administrasi, yang mencakup biaya desain, pengembangan dan
administrasi umum.
3. BIAYA PRODUKSI (BIAYA MANUFAKTUR)
Biaya Produksi dapat diklasifikasikan sebagai :
a. Bahan Baku Langsung
Adalah bahan baku produk yang secara langsung mudah ditelusuri ke
produk karena secara fisik dan spesifik dapat diobservasi dengan jelas.
Contoh : baja dalam produk mobil, kayu dalam produk furniture, alcohol
dalam produk cologne, kain denim untuk produk jeans.
b. Tenaga Kerja Langsung
Adalah biaya tenaga kerja yang dapat secara langsung ditelusuri ke produk.
Contoh : pekerja perakir pada pers Toyota, chef di restoran, perawat yang
mengikuti proses operasi bedah jantung, pilot pada persh penerbangan
c. Overhead Pabrik
Adalah biaya produksi lainnya.
Contoh : depresiasi gedung dan peralatan, pemeliharaan, supplies, supervise,
tenaga, PBB, dll
Dalam pelaporan keuangan eksternal, hanya ketiga elemen biaya ini yang dapat
dibebankan kepada produk.
4. PRIME COST & CONVERSION COST)
a. Biaya Utama (Prime Cost) : jumlah dari biaya bahan baku langsung dan biaya
tenaga kerja langsung.
b. Biaya Konversi (Conversion Cost) : jumlah dari biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead.
c. Untuk perusahaan manufaktur, biaya konversi diinterpretasikan sebagi biaya
untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi.
5. KLASIFIKASI BIAYA
a. Berdasarkan Traceability : Biaya langsung dan Biaya tidak langsung
b. Berdasarkan relevansi dalam pengambilan keputusan : Biaya relevan dan
Biaya tidak relevan
c. Biaya dalam hubungannya dengan periode akuntansi : Capital Expenditure
dan Periode Cost