Proposal Skripsi Elisa 150421
Proposal Skripsi Elisa 150421
Proposal Skripsi Elisa 150421
PROPOSAL
SKRIPSI
Oleh
Nor Ellisa
NIM: 11194761920108
PROPOSAL
SKRIPSI
Oleh
Nor Ellisa
NIM: 11194761920108
Pembimbing I Pembimbing II
ii
KATA PENGANTAR
nikmat, karunia, dan petunjuk-Nya yang tiada terkira sehingga peneliti dapat
proposal skripsi yang merupakan salah satu syarat kelulusan untuk mencapai
Universitas Sari Mulia. Pada penyusunan dan penyelesaian Proposal Skripsi ini,
peneliti banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan motivasi dari berbagai pihak,
maka dengan penuh kerendahan hati, peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. DR. Dwi Sogi Sri Redjeki, S.KG.,M.Pd selaku Ketua Yayasan Indah
Banjarmasin.
3. Anggrita Sari, S.Si.T., M.Pd., M.Kes selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik
5. Dr. Ir. Agustinus Hermino Superma Putra, M.Pd selaku Wakil Rektor III
6. Dini Rahmayani, S.Kep., Ns., MPN selaku Ketua LPPM Universitas Sari Mulia
iii
9. Apt. Mustaqimah, M.Si selaku pembimbing I yang senantiasa memberikan
Skripsi ini.
10. Rifa’atul Mahmudah, Ns., MSN selaku pembimbing II yang telah memberikan
proposal skripsi.
11. Apt. Darini Kurniawati, Sp.FRS selaku penguji yang senantiasa memberikan
12. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang selalu memberikan doa dan
Nur karyani Safitri, Nur Fitriyanti, Aida Aprillia, Norlatrisha Dewi, Siti Rudiah
dan Devi Nurvia Rahmawati yang telah memberikan bantuan, motivasi, dan
dan saling memberikan motivasi satu sama lain yang tidak bisa peneliti
sebutkan satu per satu, semoga kebersamaan kita menjadi kenangan dan
15. Serta semua pihak yang telah membantu peneliti selama ini
ridho dari Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan
iv
Proposal Skripsi ini memiliki banyak kekurangan sehingga dengan segala
kerendahan hati peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan. Aamiin
Peneliti
v
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 8
A. Apotek .......................................................................................................... 8
BAB III.................................................................................................................. 17
vi
B. Metode Penelitian....................................................................................... 17
LAMPIRAN .......................................................................................................... 36
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sendiri tidak dapat terlepas dari upaya pelayanan kesehatan dan sarana pelayanan
2018). Konsumen atau pasien apabila merasa puas dengan jasa pelayanan yang
menggunakan kembali jasa tersebut dimasa yang akan datang (Prabandari, 2017).
1
2017). Berdasarkan kewenangan pada peraturan perundang-undangan, Pelayanan
kefarmasian pada saat ini telah bergeser orentasinya yaitu yang semula hanya
komprehensif meliputi pelayanan Obat dan pelayanan farmasi klinik yang bertujuan
penggunaan obat (drug related problems). oleh sebab itu apoteker apoteker dalam
menjalankan praktiknya harus sesuai dengan standar yang ada, apoteker juga harus
bisa berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lainya dalam menetapkan terapi untuk
hukum bagi tenaga kefarmasian dan melindungi pasien dan masyarakat dari
penggunaan Obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient
2
safety), untuk menjamin mutu Pelayanan Kefarmasian di Apotek, harus dilakukan
(perasaan senang atau puas) pada pasien karena terpenuhinya harapan atau
farmasis. Pasien merupakan individual yang tidak mampu mengatasi peristiwa atau
gejala yang berkaitan dengan kesehatan dan harus membutuhkan pertolongan dari
pihak kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan tujuan
karena menjadi salah satu cerminan dari keberhasilan pelayanan kefarmasian yang
2017).
pelayanan mempunyai hak unntuk mendapatkan pelayanan yang baik dan sesuai
standar dengan data jumlah penduduk di Banjarmasin Timur 125.953 jiwa dan
jumlah pasien yang berkunjung di Apotek Kimia Farma dalam 3 bulan terakhir
dan tenaga kefarmasian dalam memberikan pelayanan kepada pasien apakah sesuai
standar atau tidak. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk
3
acuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian kepada pasien ke
depannya dan sebagai bahan evaluasi bagi tenaga kefarmasian agar lebih optimal
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Banjarmasin Timur.
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
4
Diharapkan kuesioner ini dapat digunakan sebagai acuan untuk
2. Manfaat praktis
a. Bagi Mahasiswa
untuk pasien.
b. Bagi Masyarakat
baik.
d. Bagi Apotek
tenaga farmasi memberikan informasi yang lengkap dan pasien puas atas
layanannya.
5
E. Keaslian Penelitian
6
meningkatkan kepuasan ketanggapan petugas dalam
pasien. Penelitian dan pelayanan, dimensi
pengambilan data dilakukan responsiveness yaitu
pada bulan November – kepastian lama pengerjaan
Desember 2016. Penelitian resep, respon petugas apotek
dilaksanakan di Apotek terhadap keluhan/pertanyaan
“X”. Populasi dalam pasien, dimensi assurance
penelitian ini adalah semua yaitu kualitas dan mutu obat
pasien yang berkunjung di yang diberikan, pemberian
Apotek “X”. Sampel informasi obat yang lengkap
penelitian ini adalah semua dan jelas, pengetahuan
pasien yang berusia ≥ 20 petugas apotek tentang obat,
sampai < 60 tahun yang dimensi emphaty yaitu
membeli obat dengan resep keramahan dan kesopanan
di Apotek “X”. petugas apotek, kesediaan
petugas apotek dalam
meminta maaf kepada pasien,
dan dimensi tangibles yaitu
sarana dan prasana apotek,
penampilan petugas apotek.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Apotek
kefarmasian oleh apoteker. Sarana dan prasarana apotek dapat menjamin mutu
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai serta kelancaran
penerimaan resep, 1 (satu) set meja dan kursi, serta 1 (satu) set komputer.
timbangan obat, air minum (air mineral) untuk pengencer, sendok obat,
salinan resep, etiket dan label obat. Ruang ini diatur agar mendapatkan
cahaya dan sirkulas udara yang cukup, dapat dilengkapi dengan pendingin
ruangan
8
d. Ruang konseling sekurang-kurangnya memiliki satu set meja dan kursi
informasi obat dan konseling. Maka dari itu peran apoteker dituntut untuk
interaksi langsung dengan pasien, dimana bentuk interaksi tersebut yaitu pemberian
9
2. Membuat dan menyebarkan buletin/brosur/leaflet, pemberdayaan
masyarakat (penyuluhan)
pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817.
Nama perusahaan ini pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp &
Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan
10
C. Evaluasi Kepuasan Pasien di Apotek
seorang setelah mendapat pelayanan yang diterima atau dialami secara langsung.
Kepuasan pasien dipengaruhi atas dua aspek yakni aspek pelanggan dan aspek
pendidikan, dan lain-lain. Sedangkan aspek pelayanan kesehatan terdiri dari dua
faktor, yaitu aspek medis, seperti tersedianya peralatan yang memadai, dan aspek
non medis yang mencakup layanan petugas kesehatan, kenyamaan dan kebersihan
pelayanan. Hal ini dikarenakan kepuasan pasien atau pengguna layanan kesehatan
berkaitan erat dengan hasil pelayanan kesehatan baik secara medis maupun non
Kepuasan akan terpenuhi bila pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan
dampak yang sangat penting seperti munculnya sebuah loyalitas pasien sehingga
Sebaliknya, bila pelayanan yang diberikan belum sesuai dengan harapan pasien
maka pasien tidak akan puas. Ketidakpuasan terhadap pelayanan akan berdampak
11
terhadap jumlah kunjungan di rumah sakit serta mendorong pasien untuk
menggunakan jasa pesaing dan pada akhirnya akan mengakibatkan penurunan laba
(Oswita, 2016).
diri seorang setelah mendapat pelayanan yang diterima dan dialami secara
langsung. Analisis kepuasan pasien dilakukan agar lima dimensi kualitas layanan
dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpecaya. Kinerja harus sesuai
sama untuk semua pasien tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan
pelayanan.
para karyawan di Apotek menumbuhkan rasa percaya para pasien. Hal ini
12
4. Bukti langsung (tangibles), kemampuan Apotek menunjukan eksistensinya
pada kualitas dari pelayanan yang diberikan, yang mana dalam kualitas pelayanan
adalah :
objek evaluasi.
13
e. Mengambil keputusan mengenai objek yang evaluasi.
f. Akuntabilitas.
g. Memberikan saran.
kefarmasian dan melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang
Apotek juga harus didukung oleh ketersediaan sumber daya kefarmasian yang
Pakai.
a. Perencanaan
b. Pengadaan
c. Penerimaan
d. Penyimpanan
e. Pemusnahan
f. Pengendalian
14
g. Pencatatan dan pelaporan
a. Pengkajian Resep
b. Dispensing
d. Konseling
G. Kerangka teori
Standar Pelayanan
Kepuasan Pasien Mutu Pelayanan Kefarmasian
Standar Pelayanan
1. Keandalan 1. Ketanggapan Kefarmasin
2. Daya Tanggap 2. Kehandalan
3. Jaminan/Keyakinan 1. Perencanaan
3. Jaminan
4. Bukti Langsung 4. Empati 2. Pengadaan
3. Penerimaan
5. Empati
4. Penyimpanan
5. Pemusnahan
6. Pengendalian
= Diteliti 7. Pencatatan dan
Pelaporan
= Tidak Diteliti
15
Sumber : Yuniar, 2016 : 2
Gambar 1 Kerangka Teori
H. Kerangka Konsep
Pelayanan Kepuasan
Independen Dependen
16
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Lokasi penelitian
Banjarmasin Timur.
3. Sasaran penelitian
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode cross sectional
1. Populasi
5.044 jiwa dalam 3 bulan terakhir berdasarkan data di Apotek Kimia Farma
tersebut.
2. Sampel
17
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
itu. Teknik pengambilan sampel terbagi atas dua teknk yaitu probability
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi angota sampel, sedangkan untuk non
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota pupulasi untuk dipilih
digunakan pada penelitian ini adalah teknik Simple Random Sampling yang
teknik yang digunakan untuk pengambilan anggota sampel dari propulası yang
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.
Kelebihan dari metode ini yaitu dapat mengurangi bias dan dapat mengetahui
N
n = N (d)2+1
Keterangan :
n= sampel
18
N = populasi
Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
5.044
𝑛 = 5.044 (0,05)2+1
5.044
n =13,61 = 370,6 orang = 371 orang
dan ekslusi. Kriteria inklusi dan eklusi pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah ciri-ciri suatu objek atau sampel yang bisa
Banjarmasin Timur
b. Kriteria eksklusi
Kriteria ekslusi adalah ciri-ciri suatu objek atau sampel yang tidak bisa
19
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variable Penelitian
a. Variabel bebas
b. Variable terikat
muncul sebagai akibat dari adanya variabel bebas atau variabel dependen
2. Definisi Operasional
20
Pelayanan Kemampuan Kuesioner 1.Sangat Ordinal
responden dalam (google form) tidak puas =
menjawab 0 % - 25%
pertanyaan 2.Kurang puas
kuesioner dengan = 26% -
sepengetahuan 50%
responden tentsng 3.Puas = 51%
pelayanan - 75%
kefarmasian di 4.Sangat puas
Apotek tersebut = 76% -
meliputi 100%
pengelolaan
sumber (SDM,
Sarpras,
pengelolaan
sediaan) dan
penyimpanan obat
(konseling,
promosi dan
edukasi,
homecare).
Variabel Dependen
Evaluasi kepuasan Evaluasi kepuasan Kuesioner 1. Sangat tidak Ordinal
pasien terhadap (google form) puas = 0% -
pelayanan 25%
kefarmasian di 2. Kurang puas
Apotek Kimia = 26%-50%
Farma Kecamatan 3. Puas = 50%
Banjarmasin - 75%
Timur meliputi 4. Sangat
dimensi waktu puas= 76%-
dan adanya 100%
dokumen
prosedur.
E. Pengumpulan Data
Jenis dan sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif.
didapatkan dari hasil pengukuran atau nilai yang diperoleh dari suatu data
(Notoatmodjo, 2010)
21
2. Sumber Data
(Saryono, 2011). Data primer pada penelitian ini diperoleh dari responden
dari subjek penelitian. Data sekunder didapatkan dari data laporan atau data
3. Instrument Penelitian.
22
1. Pernyataan positif, terdiri dari :
Puas (P) :3
Puas (P) :3
Hasil perhitungan skor dari Skala Likert dimasukkan ke dalam garis kontinum
dimana tiap-tiap jarak titik pada garis kontinum ditentukan oleh jumlah responden
yang dikalikan dengan empat Skala Likert. Garis kontinum tersebut digambarkan
sebagai berikut :
SP P CP KP SKP
Keterangan :
SP = Sangat Puas
23
P = Puas
CP = Cukup Puas
KP = Kurang Puas
Dari hasil penghitungan diatas akan diketahui pada titik kontinum mana suatu
STP KP CP P SP
Jumlah responden yang memilih masing-masing opsi (misal : STP, KP, P dan
SP) dibagi jumlah total responden dikali seratus persen. Hasilnya “X%”. Hasil X%
ini selanjutnya akan menentukan dimana posisinya dalam kontinum 0 – 25% artinya
sangat tidak puas, sampai dengan kontinum 76% - 100% artinya sangat puas.
apotek. Penilaian dilakukan dengan memberikan nilai 4 untuk jawaban sangat puas
(SP), nilai 3 untuk jawaban puas (P), nilai 2 untuk jawaban cukup puas (CP), nilai
1 untuk jawaban kurang puas (KP) dan nilai 0 untuk jawaban kuesioner sangat tidak
puas (STP). Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
dengan model Skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
24
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang phenomena sosial
(Sugiyono, 2014).
menjadi sampel
responden”.
form.
sampai selesai.
h. Menganalisis data
1. Uji Validitas
25
merupakan tepat ukur dan reliabel. Uji validitas digunakan untuk menguji dan
hendak diteliti. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan rumus pearson
N (∑xy)- (∑x∑y)
rxy =
√[N∑x2 – (∑x)2] [N∑y2 – (∑y)2
Keterangan :
x = skor pertanyaan
y = skor total
N = jumlah subjek
∑ = jumlah
Selanjutnya dihitungan dengan uji t atau uji signifikansi, uji ini adalah
r √n−2
thitung = ; db = n - 2
√1−r2
Keterangan :
r = Koefisien korelasi
n = Banyak populasi
Menurut (Janti, 2014) dasar penelitian keputusan dalam uji validitas adalah :
26
a. Jika nilain rhitung > rtabel, maka item pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan
valid.
b. Jika nilai rhitung < rtabel, maka item pertanyaan di dalam kuesioner dinyatakan
tidak valid.
2. Uji Realibitas
alat ukur yang digunakan dalam penelitian dapat dipercaya atau dapat
2015):
α=
Keterangan :
Α = reliabilitas instrument
27
0.50 – 0.69 Reliabilitas sedang
Hasil reliabilitas data nilai mutu pelayanan pada responden, sebagai berikut :
DIMENSI NO PERNYATAAN
belit
dari pasien
jelas
diterima
aty
ph
28
14 Petugas apotek memberi kesempatan anda menyampaikan
keluhannya
pasien
kesalahan
G. Pengelolaan Data
Metode pengolahan data dapat dilakukan setelah data yang diperlukan sudah
terkumpul. Data yang telah didapatkan , diolah terlebih dahulu dan kemudian disajikan
dalam bentuk tabel menggunakan program SPSS (Statistical Package for the Social
Sciences). Proses pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai
a. Memeriksa (editing)
Hasil dari kuesioner google form dari responden harus dilakukan penyuntingan
(editing) terlebih dahulu. Secara umum editing merupakan kegiatan untuk pengecekan
atau coding yaitu dengan mengubah data yang berbentuk kalimat atau huruf menjadi
29
data, angka atu bilangan. Koding atau pemberian kode ini sangat berguna dalam
Menentukan skor atau nilai untuk setiap pertanyaan dan menentukan nilai terendah
dan tertinggi untuk setiap pertanyaa yang ditanyakan. Peneliti memberikan nilai pada
Clening atau pembersihan data dilakukan apabila semua data sudah dimasukkan, hal
tersebut dilakukan dengan tujuan untuk melihat kemungkinan adanya terjadi kesalahan
dalam pengkodean yang kemudian akan dilakukan pembetulan atau korelasi .
H. Metode Analisis.
Metode analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode
ilmiah karena analisis data dapat memberikan arti dan makna yang berguna dalam
(Notoatmodjo, 2012).
n
X = N x 100%
Keterangan :
X : nilai persentase
30
b. Analisis bivariat adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui
Chi Square ini hanya dapat memberikan informasi tentang ada atau
b) Apabila p > 0,05 = Ho diterima, berarti tidak ada hubungan antara faktor
1) Bila tabelnya 2 x 2, tidak ada nilai E < 5, maka uji yang dipakai
31
2) Bila tabelnya 2 x 2, dan ada nilai E < 5, maka uji yang dipakai adalah
Square
X2
C = √X2+N
Keterangan :
C = Koefisien kontigensi
N = jumlah responden
32
DAFTAR PUSTAKA
Atta NS et al., dkk., 2016., Kekuatan Pembuktian Rekam Medis Konversional dan
Elektronik., Magister Hukum Kesehatan., Universitas Katolik Soegijapranata
semarang.
Aziz Alimul Hidayat, September 2011. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma
Kuantitatif. Surabaya.
Dep Kes RI, 2002, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1332/Menkes/SK/X/2002
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Pemberian Ijin Apotek .
Elmiawati, 2016. penerapan standar pelayanan kefarmasian di Apotek Kota
Magelang
Fitri Mayang Sari, 2017. Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian
di apotek Global Medan
Handayani RS, Raharni, Retno G, 2009, Persepsi Konsumen Apotek Terhadap
Pelayanan Apotek Di Tiga Kota Di Indonesia, Makara Kesehatan,
Helni, 2015. Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Apotek
di Kota Jambi
Kurniati. Kepuasan Pasien Rawat Inap Lontara Kelas III Terhadap Pelayanan
Kesehatan Di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Makassar: Universitas
Hasanuddin, 2013.
Notoatmojo, S. (2010b). Metodelogi Penelitian Kesehatan (S. Notoatmodjo (Ed)).
Rineka Citra.
Novaryatiin, Susi., dkk. 2018. Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan
Kefarmasian di RSUD dr. Murjani Sampit. Borneo Jurnal of Pharmacy,
Volume I Issue May 2018, Page 22-26. Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 72 Tahun 2016. Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta : Kementerin Kesehatan Republik
Indonesia
Prabandi.S.2017. Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Berdasarkan Pelayanan
Informasi Obat di Apotek Nur Bunda Tegal. Tegal
Prasetyo, B., & Jannah, L. M. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi.
Rajawali Pers.
33
Prasetyo, B., & Jannah, L. M. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi.
Rajawali Pers.
Rahman, R. T. A. (2015). Analisis Statistik Penelitian Kesehatan. IN MEDIA.
Rantucci, JS 2007, Pharmacist Talking with Paatien : A Guide to Patisent
Counseling, British Columbia, Canada.
Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. Jakarta: Departemen
Kesehatan, 2014.
Republik Indosia Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek , DepKes RI, Jakarta
Riyanto, A. (2011). Buku Ajar Metodologi Penelitian. Jakarta: EGC.
Sari, I., 2010. Manajemen Pemasaran Usaha Kesehatan, Nuha Medica, Jogjakarta
Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan Penunutun Praktis Bagi Pemula. Mitra
Cendikia Press.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Tjiptono, Fandy. Service, Quality Satisfaction, Manajemen Jasa, Management
Mewujudkan Layanan Prima Service, Quality and Satisfaction, Yogyakarta :
Andi, 2006.
Wirawan. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Teori, Aplikasi dan Penelitian.
,Jakarta : Salemba Empat, 2009.
Yuniar, Yuyun. Kepuasan Pasien Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional
terhadap Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Jurnal Kefarmasian,
2016
Zainuddin, M. (2011). Metodologi Penelitian Kefarmasian dan Kesehatan. Pusat
Penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga
Novaryatiin, Susi et al., 2018. Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan
Kefarmasian di RSUD dr. Murjani Sampit. Borneo Jurnal of Pharmacy,
Volume I Issue May 2018, Page 22-26. Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya
Dianita Septie Puspita.,Latifah Elmiawati. 2017. Tingkat Kepuasan Pasien
Terhadap Pelayanan Obat Di Apotek Wilayah Kecamatan Mertoyudan
Kabupaten Magelang. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, Vol. III, No. 2,
November 2017. Universitas Muhammadyah Magelang
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 73 Tahun 2016. Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
34
Sari, R. P. (2017). Evaluasi kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di
Apotek X. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (1), 122-133, 122-133.
35
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Rencana Penelitian
1. Persiapan Proposal
Sidang Proposal
2.
penelitian dan revisi
3. Pelaksanaan penelitian
Di Tempat
Dengan Hormat
Nim : 11194761920108
Adalah mahasiswi dari Universitas Sari Mulia Program Studi Sarjana Farmasi
yang akan melakukan penelitian dengan Judul Evaluasi Kepuasan Pasien Terhadap
Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian bagi responden dan segala informasi
penelitian, pada surat ini calon responden boleh menolak berpartisipasi dalam
penelitian ini.
Atas bantuan dan kerja sama yang baik, saya ucapkan terima kasih.
Lampiran 6. Lembar persetujuan menjadi responden
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia menjadi
informan dalam penelitian yang dilakukan oleh saudari Nor Ellisa yang berjudul
Kecamatan Banjarmasin Timur. Saya memahami bahwa penelitian ini tidak akan
berakibat negative terhadap diri saya dan akan dijaga kerahasiannya oleh peneliti
serta hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Oleh karena itu saya bersedia
Demikan surat pernyataan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana mestinya
Tertanda
Respond
Lampiran 7. Kuesioner penelitian
KUESIONER PENELITIAN
memberikan jawaban yang sejujur - jujurnya dan sesuai dengan keadaan yang
terima kasih.
Hormat saya
Nor Ellisa
11194761920108
43
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Responden dapat memberikan jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada
salah satu pilihan jawaban yang tersedia. Hanya satu jawaban saja yang
2. Puas (P) = 3
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Usia :
4. Tingkat Pendidikan :
44
5. Pekerjaan :
No Pernyataan SP P CP KP TP
45
10 Obat yang diterima pasien dalam
tentang obat
tunggu apotek
sampah
sopan
(misal speaker)
46
Lampiran 8. Lembar Konsul Pembimbing I
47
Lampiran 9. Lembar Konsul Pembimbing II
48
Lampiran 10. Nonton siding 3 kali
49
Lampiran 11. Riwayat hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Riwayat Hidup
Timur
: 3. SMKN 1 AMUNTAI
Pengalaman Organisasi :-
50