Pengetahuan, Sikap Dan Praktik TTG Obat B Dan BT Pada Mahasiswa Farmasi
Pengetahuan, Sikap Dan Praktik TTG Obat B Dan BT Pada Mahasiswa Farmasi
Pengetahuan, Sikap Dan Praktik TTG Obat B Dan BT Pada Mahasiswa Farmasi
2019
Harahap, Daimah W S
Universitas Sumatera Utara
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/24049
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK TENTANG
PENGGUNAAN OBAT BEBAS DAN OBAT BEBAS TERBATAS
PADA MAHASISWA TINGKAT SARJANA FARMASI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
OLEH:
DAIMAH W S HARAHAP
NIM 151501221
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
OLEH:
DAIMAH W S HARAHAP
NIM 151501221
Puji dan syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
rahmat, karunia, dan ridhoNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengetahuan, Sikap dan Praktik tentang Penggunaan Obat Bebas dan
Obat Bebas Terbatas pada Mahasiswa Tingkat Sarjana Farmasi”. Skripsi ini
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada
Obat Jalur Khusus bab 1 pasal 1 ayat 1, dinyatakan bahwa obat adalah bahan atau
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan, sikap, praktik
penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas pada mahasiswa program studi S1
penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas adalah baik, sikap penggunaan obat
bebas dan obat bebas terbatas adalah baik dan praktik penggunaan obat bebas dan
obat bebas terbatas adalah cukup. Serta terdapat hubungan yang signifikan antara
semester dengan pengetahuan dan sikap mahasiswa terkait penggunaan obat bebas
Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Masfria, M.S., Apt., yang telah memberikan
iv
Universitas Sumatera Utara
bantuan dan fasilitas selama masa pendidikan. Ibu Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si.,
Apt., dan Bapak Hari Ronaldo Tanjung, S.Si., M.Sc., Apt., yang telah membimbing
dengan penuh kesabaran, tulus dan ikhlas selama penelitian dan penulisan skripsi
ini berlangsung. Ibu Prof. Dra. Azizah Nasution, M.Sc., Ph.D., Apt., dan Ibu
Khairunnisa, S.Si., M.Pharm., Ph.D., Apt., selaku dosen penguji yang telah
memberikan kritik, saran dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini. Bapak dan Ibu staf pengajar Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara yang
telah mendidik selama perkuliahan dan Bapak Hari Ronaldo Tanjung, S.Si., M.Sc.,
Apt., selaku penasehat akademik yang selalu memberi bimbingan, perhatian dan
Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada
kedua orangtua, Ayahanda Machiruddin Harahap, SH., dan Ibunda Dra. Roslaini,
S.PdI., yang telah memberikan cinta dan kasih sayang, do’a, semangat, dorongan
dan pengorbanan baik moril maupun materil kepada penulis selama ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis
menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Daimah W S Harahap
NIM 151501221
v
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK TENTANG PENGGUNAAN
OBAT BEBAS DAN OBAT BEBAS TERBATAS PADA MAHASISWA
TINGKAT SARJANA FARMASI
ABSTRAK
Latar Belakang: Mahasiswa tingkat sarjana farmasi sebagai calon penerus bangsa
memiliki peranan sebagai penyebar informasi yang akan bertanggung jawab dalam
hal swamedikasi yang dilakukan oleh diri sendiri dan keluarga. Mahasiswa tingkat
sarjana farmasi yang nantinya akan menjadi pelaku swamedikasi harus mampu
mengetahui tentang obat.
Tujuan: Untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan praktik tentang penggunaan
obat bebas dan obat bebas terbatas pada mahasiswa semester 2, 4 dan 6 tingkat
sarjana farmasi.
Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional deskriptif.
Sampel merupakan mahasiswa semester 2, 4 dan 6 tingkat sarjana farmasi pada
April 2019 dengan 270 responden yang dipilih menggunakan stratified random
sampling. Data dikumpulkan menggunakan instrumen kuesioner untuk mengetahui
pengetahuan, sikap dan praktik mahasiswa tentang penggunaan obat bebas dan obat
bebas terbatas. Data yang diperoleh diorganisir pada program SPSS kemudian data
dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan pengetahuan, sikap dan praktik
mahasiswa tentang penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas
Hasil: Pengetahuan mahasiswa tentang penggunaan obat bebas dan obat bebas
terbatas adalah baik dengan persentase 60%, sikap mahasiswa penggunaan obat
bebas dan obat bebas terbatas adalah baik dengan persentase 55,2% dan praktik
mahasiswa penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas adalah cukup dengan
persentase 64,4%. Terdapat hubungan yang signifikan antara semester dengan
pengetahuan dan sikap mahasiswa terkait penggunaan obat bebas dan obat bebas
terbatas dilihat dari masing-masing signifikansi (p value) yaitu 0,025 dan 0,035.
Kesimpulan: Pengetahuan mahasiswa tentang penggunaan obat bebas dan obat
bebas terbatas adalah baik, sikap mahasiswa penggunaan obat bebas dan obat bebas
terbatas adalah baik dan praktik mahasiswa penggunaan obat bebas dan obat bebas
terbatas adalah cukup. Terdapat hubungan yang signifikan antara semester dengan
pengetahuan dan sikap mahasiswa terkait penggunaan obat bebas dan obat bebas
terbatas.
Kata Kunci: obat bebas, obat bebas terbatas, pengetahuan, penggunaan, praktik,
sikap
vii
Universitas Sumatera Utara
KNOWLEDGE, ATTITUDE AND PRACTICE REGARDING THE USE OF
OVER THE COUNTER DRUGS TO UNDERGRADUATE PHARMACY
STUDENTS
ABSTRACT
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
ix
Universitas Sumatera Utara
3.8 Analisis Data ....................................................................................................22
3.8.1 Analisis deskriptif (univariat) .......................................................................23
3.8.2 Analisis analitik (bivariat) .............................................................................23
3.9 Definisi Operasional Kuesioner Penelitian ......................................................24
3.10 Prosedur Penelitian.........................................................................................28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................29
4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ................................................29
4.2 Karakteristik Responden ..................................................................................30
4.3 Karakteristik Indikasi Pembelian Obat, Tempat Pembelian Obat, Harga
Obat yang Digunakan Responden ....................................................................32
4.3.1 Indikasi pembelian obat yang digunakan responden ....................................32
4.3.2 Tempat pembelian obat yang digunakan responden .....................................33
4.3.3 Harga pembelian obat yang digunakan responden........................................33
4.4 Karakteristik Kesesuain Pemilihan Obat dengan Indikasi Obat yang
Digunakan Responden .....................................................................................34
4.5 Pengetahuan Responden tentang Penggunaan Obat Bebas dan Obat
Bebas Terbatas .................................................................................................34
4.5.1 Distribusi frekuensi tanggapan responden pada pertanyaan
pengetahuan tentang obat bebas dan obat bebas terbatas. ............................34
4.5.2 Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang obat bebas
dan obat bebas terbatas .................................................................................35
4.6 Sikap Responden tentang Penggunaan Obat Bebas dan Obat
Bebas Terbatas .................................................................................................37
4.6.1 Distribusi frekuensi tanggapan responden pada pernyataan sikap
dalam penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas ................................37
4.6.2 Distribusi frekuensi sikap responden dalam penggunaan obat bebas
dan obat bebas terbatas .................................................................................38
4.7 Praktik Responden tentang Penggunaan Obat Bebas dan Obat
Bebas Terbatas .................................................................................................39
4.7.1 Distribusi frekuensi jawaban responden pada pertanyaan praktik
penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas ...........................................39
4.7.2 Distribusi frekuensi praktik penggunaan obat bebas dan obat
bebas terbatas oleh responden ......................................................................40
4.8 Hubungan Antara Usia, Jenis Kelamin, Semester, Tempat Tinggal
dan Penghasilan Orangtua dengan Pengetahuan Penggunaan
Responden Terkait Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas ...............................41
4.8.1 Hubungan antara usia dengan pengetahuan responden tentang
obat bebas dan obat bebas terbatas ...............................................................42
4.8.2 Hubungan antara jenis kelamin dengan pengetahuan responden
tentang obat bebas dan obat bebas terbatas ..................................................42
4.8.3 Hubungan antara semester dengan pengetahuan responden
tentang obat bebas dan obat bebas terbatas ..................................................43
4.8.4 Hubungan antara tempat tinggal dengan pengetahuan responden
tentang obat bebas dan obat bebas terbatas ..................................................43
4.8.5 Hubungan antara penghasilan orangtua dengan pengetahuan
responden tentang obat bebas dan obat bebas terbatas .................................44
4.9 Hubungan Antara Usia, Jenis Kelamin, Semester, Tempat Tinggal
dan Penghasilan Orangtua dengan Sikap Responden Terkait
Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas ..............................................................44
x
Universitas Sumatera Utara
4.9.1 Hubungan antara usia dengan sikap responden tentang obat bebas
dan obat bebas terbatas .................................................................................45
4.9.2 Hubungan antara jenis kelamin dengan sikap responden tentang
obat bebas dan obat bebas terbatas ...............................................................45
4.9.3 Hubungan antara semester dengan sikap responden tentang
obat bebas dan obat bebas terbatas ...............................................................46
4.9.4 Hubungan antara semester dengan sikap responden tentang
obat bebas dan obat bebas terbatas ...............................................................47
4.9.5 Hubungan antara penghasilan orangtua dengan sikap responden
tentang obat bebas dan obat bebas terbatas ..................................................47
4.10 Hubungan Antara Usia, Jenis Kelamin, Semester, Tempat Tinggal
dan Penghasilan Orangtua dengan Praktik Penggunaan Responden
Terkait Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas................................................48
4.10.1 Hubungan antara usia dengan pengetahuan responden tentang
obat bebas dan obat bebas terbatas .............................................................48
4.10.2 Hubungan antara jenis kelamin dengan praktik penggunaan
responden tentang obat bebas dan obat bebas terbatas ..............................49
4.10.3 Hubungan antara semester dengan praktik penggunaan responden
tentang obat bebas dan obat bebas terbatas ................................................49
4.10.4 Hubungan antara tempat tinggal dengan praktik penggunaan
responden tentang obat bebas dan obat bebas terbatas ..............................50
4.10.5 Hubungan antara penghasilan orang tua dengan praktik
penggunaan responden tentang obat bebas dan obat bebas terbatas ..........50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................52
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................52
5.2 Saran .................................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................53
LAMPIRAN ...........................................................................................................55
xi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
xii
Universitas Sumatera Utara
4.26 Hubungan antara tempat tinggal dengan praktik responden
tentang obat bebas dan obat bebas terbatas ....................................................50
4.27 Hubungan antara penghasilan orangtua dengan praktik responden
tentang obat bebas dan obat bebas terbatas ....................................................51
xiii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
xiv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
xv
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
Obat merupakan semua zat baik kimiawi, hewani maupun nabati yang
berikut gejalanya (Tan dan Rahardja, 2006). Salah satu yang penting tentang
penggunaan obat adalah tentang dosisi. Dosis obat yang harus diberikan pada
pasien untuk menghasilkan efek yang diharapkan tergantung dari banyak faktor,
antara lain usia, bobot badan, kelamin, luas permukaan bada, beratnya penyakit dan
menjaga kesehatan dan untuk mengatasi penyakit dan kecacatan dengan atau tanpa
dosis obat, tidak adanya efek samping, tidak adanya kontraindikasi, tidak adanya
peranan sebagai penyebar informasi yang akan bertanggung jawab dalam hal
1
Universitas Sumatera Utara
memberikan informasi obat yang objektif dan rasional. Swamedikasi boleh
kegunaan dari tiap obat, sehingga dapat mengevaluasi perkembangan rasa sakit,
menggunakan obat secara benar (cara, aturan, lama pemakaian) dan mengetahui
batas kapan harus menghentikan swamedikasi, mengetahui efek samping obat yang
kemudian hari, merupakan suatu penyakit baru atau efek samping obat, mengetahui
siapa yang tidak boleh menggunakan obat tersebut, terkait dengan kondisi
seseorang.
pengetahuan, sikap dan praktik tentang penggunaan obat bebas dan obat bebas
c. Bagaimana praktik penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas pada
2
Universitas Sumatera Utara
d. Apakah faktor-faktor (usia, jenis kelamin, semester, tempat tinggal dan
Helvetia tentang obat bebas dan obat bebas terbatas adalah baik.
c. Praktik penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas pada mahasiswa
Institut Kesehatan Helvetia tentang obat bebas dan obat bebas terbatas.
c. Untuk mengetahui praktik penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas
3
Universitas Sumatera Utara
d. Untuk mengetahui faktor-faktor (usia, jenis kelamin, semester, tempat
Untuk lebih meningkatkan pengetahuan pada obat bebas dan obat bebas
obat-obatan.
4
Universitas Sumatera Utara
1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Kerangka pikiran dan kerangka penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.1
- Pengetahuan Pengetahuan
RESPONDEN
Te
pada responden pada
− Usia (<20 penggunaan penggunaan obat
tahun, 20-22 obat bebas dan bebas dan obat
tahun, >22 obat bebas bebas terbatas
tahun) terbatas - Baik
− Jenis kelamin - Sikap pada - Cukup
(laki-laki atau penggunaaan - Kurang
perempuan) obat bebas dan
− Semester (II, obat beabs
IV, VI) terbatas
− Tempat - Praktik pada Sikap
tinggal (Kos penggunaan responden pada
atau bersama obat bebas dan penggunaan obat
orangtua) obat bebas bebas dan obat
− Penghasilan terbatas bebas terbatas
orangtua (<3 - Baik
juta, 3-5 juta, 5- - Cukup
7,5 juta, 7,5-10 - Kurang
juta, >10 juta)
Praktik
responden pada
penggunaan obat
bebas dan obat
bebas terbatas
- Baik
- Cukup
- Kurang
5
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Obat
Obat adalah bahan atau panduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk
kesehatan dan kontrasepsi (BPOM, 2002). Obat merupakan senyawa kimia yang
sangat kuat. Disamping manfaat yang besar, obat juga berpotensi untuk
dan bagaimana cara menggunakannya secara tepat dan aman, akan lebih banyak
memperoleh manfaatnya.
Obat dapat merugikan kesehatan bila tidak memenuhi persyaratan atau bila
digunakan secara tidak tepat sesuai dosis yang ditentukan dan atau disalahgunakan.
Obat yang dapat diserahkan tanpa resep harus memenuhi kriteria berikut (Menkes
No. 919/Menkes/Per/XI/1993):
kelanjutan penyakit.
c. Penggunaanya tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus
Indonesia.
6
Universitas Sumatera Utara
Golongan obat yang dapat diperoleh tanpa resep dokter adalah dari
golongan obat bebas, obat bebas terbatas yang dilengkapi dengan tanda peringatan
yang tepat, aman dan rasional khususnya pada swamedikasi dapat ditempuh melalui
Jadi, bahwa yang dimaksud dengan golongan obat adalah penggolongan yang
pengamanan distribusi yang terdiri dari Obat Bebas, Obat Bebas Terbatas, Obat
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan boleh dibeli tanpa
resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah lingkaran
hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Obat ini biasa menjadi pilihan saat ada
dibeli bebas di apotek, toko obat dan warung (Depkes RI, 2007).
adalah: apakah obatnya masih baik atau tidak, lihat tanggal kadaluarsa obatnya,
bacalah dengan baik keterangan tentang obat tadi pada brosurnya, lihat indikasi
7
Universitas Sumatera Utara
dengan baik dosis yang digunakan, untuk dewasa atau anak-anak, lihat pula dengan
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tapi
masih dapat dijual atau dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan
etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam
(Depkes RI, 2007). Kenapa disebut ‘terbatas’ karena ada batasan jumlah dan kadar
isinya. Terdapat pula tanda peringatan ‘P’ dalam labelnya. Label ‘P’ ada beberapa
macam yaitu:
Contoh: Molexdine
8
Universitas Sumatera Utara
e. P.No. 5: Awas! Obat Keras. Tidak boleh ditelan.
Contoh: Dulcolax
Contoh: Ambeven
Semua obat yang termasuk dalam golongan obat bebas dan obat bebas
kandungan zat berkhasiat, kegunaan, aturan pakai dan pernyataan lain yang
peringatan ‘apabila sakit berlanjut segera hubungi dokter (SK Menkes No.
386/1994).
Apotek yaitu obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker kepada pasien di
apotek tanpa resep dokter. Obat yang termasuk dalam obat wajib apotek ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan. Surat keputusan tersebut dilampiri dengan Daftar Obat
berdasarkan Daftar Obat Wajib Apotek No.2, sebagai lampiran dari surat Menkes
9
Universitas Sumatera Utara
tanggal 23 Oktober 1993 yang dilampiri Daftar Perubahan Golongan Obat No.1,
beberapa obat dari Daftar Obat Wajib Apotek No. 1 diubah golongannya.
3. Heksetidin sebagai obat luar untuk mulut dan tenggorokan dengan kadar
a. Tolnaftat sebagai obat luar untuk infeksi jamur lokal dengan kadar sama
samping, kontraindikasi dan interaksi sangat diperlukan. Oleh karena beberapa obat
yang ditetapkan sebagai obat wajib apotek merupakan obat yang dapat
maka obat-obat yang digolongkan dalam OWA adalah obat yang diperlukan bagi
(asam mefenamat), obat alergi kulit (salep hidrokotison), infeksi kulit dan mata
termasuk obat keras yang dapat diberikan tanpa resep dokter. Berdasarkan Surat
10
Universitas Sumatera Utara
Menkes No.1176/Menkes/SK/X/1999 tanggal 07 Oktober 1999 yang dilampiri
Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep
dokter. Obat keras mempunyai tanda khusus berupa lingkaran bulat merah dengan
garis tepi berwarna hitam dan huruf K ditengah yang menyentuh garis tepi. Contoh
mempengaruhi susunan syaraf pusat. Obat ini dapat menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas mental dan perilaku. Obat golongan ini hanya boleh dijual dengan
resep dokter dan diberi tanda huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi
berwarna hitam. Contoh dari obat psikotropika antara lain: diazepam, phenobarbital
11
Universitas Sumatera Utara
2.2.6 Obat Narkotika
Obat narkotika adalah obat yang berasal dari turunan tanaman atau bahan
ketergantungan. Obat ini hanya dapat diperoleh dengan resep dari dokter. Contoh
2.3 Pengetahuan
seseorang pada objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
b. Memahami (Comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu pada objek tersebut, tidak sekedar
12
Universitas Sumatera Utara
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud
d. Analisis (Analysis)
yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa
pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila
tersebut.
e. Sintesis (Synthesis)
telah ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
atau penilaian pada suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya
13
Universitas Sumatera Utara
2.4 Sikap
Sikap adalah juga respon tertutup seseorang pada stimulus atau objek tertentu,
yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak
senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik dan sebagainya). Newcob, salah seorang
ahli psikologi sosial menyatakan, bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan
untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata lain,
fungsi sikap belum merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau aktivitas, akan tetapi
2010).
1. Kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep pada objek, artinya bagaimana
utuh (total attitude). Dalam menentukan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran,
a. Menerima (receiving)
14
Universitas Sumatera Utara
b. Menanggapi (responding)
c. Menghargai (valuing)
positif pada objek atau stimulus dalam arti membahasnya dan bahkan
Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertangggung jawab pada apa
terwujud dalam tindakan, sebab untuk mewujudkannya tindakan perlu faktor lain
seperti adanya fasilitas atau saranan dan prasarana. Praktik atau tindakan ini dapat
15
Universitas Sumatera Utara
c. Adopsi
Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang. Artinya
apa yang dilakukan tidak sekedar rutinitas atau mekanisme saja tetapi sudah
(Notoatmodjo, 2010).
Pengetahuan
Sikap
Praktik
Pengukuran atau cara mengamati perilaku dapat dilakukan melalui dua cara
yaitu; secara langsung maupun tidak langsung. Pengukuran perilaku paling baik
adalah secara langsung, yakni dengan pengamatan atau observasi yaitu mengamati
16
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODE PENELITIAN
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional melalui teknik survei. Teknik survei
mahasiswa, pengetahuan, sikap dan praktik tentang penggunaan obat bebas dan
3.3.1 Populasi
Farmasi Institut Kesehatan Helvetia Medan angkatan 2016, 2017 dan 2018.
3.3.2 Sampel
slovin dengan margin kesalahan 5%, tingkat kepercayaan 95%. Dengan rumus
slovin yaitu:
17
Universitas Sumatera Utara
𝑁
𝑛=
(1 + 𝑁𝑒 2 )
(Sedarmayanti, 2011).
N= ukuran populasi
dengan persen kepercayaan yang diinginkan 95%, dan e = 0,05, maka diperoleh
750
𝑛=
(1 + 750 (0,05)2 )
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria eksklusi
sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 270 sampel. Pengambilan sampel
18
Universitas Sumatera Utara
kemudian menentukan strata atau lapisan dari jenis karakteristik unit-unit tersebut
(Notoatmodjo, 2012).
penelitian ini data primer diperoleh secara langsung melalui pengisian kuesioner
secara langsung.
Data sekunder diperoleh lewat pihak lain dan tidak langsung diperoleh oleh
peneliti dari subjek penelitiannya. Adapun dalam penelitian ini data sekunder yaitu
data jumlah mahasiswa Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Helvetia Medan yang
diperoleh dari Sub Bagian Akademik Fakulatas Farmasi Institut Kesehatan Helvetia
Medan.
19
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan editing dilakukan untuk meneliti kembali isian formulir atau
untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat
entry data.
Setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar, serta sudah melewati
yang sudah dientry dapat dianalisis. Pemprosesan data dilakukan dengan cara
(Hastono, 2006).
penelitian tergantung pada kualitas data yang dianalisis dan instrumen yang
20
Universitas Sumatera Utara
digunakan untuk mengumpulkan data tersebut. Ada dua konsep yang mengukur
kualitas instrumen penelitian yaitu reliabilitas dan validitas. Hal ini berarti bahwa
kesimpulan hasil penelitian akan menghasilkan kesimpulan yang bias jika datanya
Salah satu masalah dalam suatu penelitian adalah bagaimana data diperoleh
akurat dan objektif. Hal ini sangat penting dalam penelitian karena kesimpulan
penelitian hanya akan dapat dipercaya jika data yang diperoleh akurat dan objektif.
Data yang kita kumpulkan tidak berarti jika alat pengukur yang digunakan untuk
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Secara umum, validitas
dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu validitas internal dan validitas eksternal.
Validitas internal dibagi menjadi tiga yaitu content validity (validitas isi), construct
Pada penelitian ini, uji validitas yang digunakan adalah validitas konstruk
(construct validity) yaitu menguji seberapa tinggi kesesuaian antara data yang
terkumpul dengan teori yang digunakan dan dijadikan dasar dalam rancangan
apabila skor variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya.
Teknik korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi pearson
21
Universitas Sumatera Utara
product moment dengan keputusan uji yaitu bila r hitung lebih besar dari r tabel
maka Ho ditolak, artinya variabel valid begitu juga sebaliknya (Hastono, 2006).
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan
sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih pada gejala yang sama, dengan
formula rulon, formula hoyt, formula K-R 20, formula K-R 21 dan koefisien alpha
Pada penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan adalah koefisien alpha
dikatakan reliabel apabila r hasil lebih besar dari r tabel (Hastono, 2006).
Analisis data merupakan suatu proses lanjutan dari proses pengolahan data
dari hasil yang sudah ada pada tahap hasil pengolahan data dan menampilkannya
paket program statistik yang berguna untuk mengolah dan menganalisis data
22
Universitas Sumatera Utara
penelitian. Kemampuan yang dapat diperoleh dari SPSS meliputi pemprosesan
segala bentuk file data, modifikasi data, membuat tabulasi berbentuk distribusi
datanya. Untuk data numerik digunakan nilai mean (rata-rata), median, standard
deviasi, minimal dan maksimal, sedangkan untuk data kategorik tentunya hanya
yang didapat melalui perintah frenquencies atau explore. Dalam analisis data
kuantitatif kita dihadapkan pada kumpulan data yang besar/banyak yang belum
data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. Peringkasan tersebut berupa
masing variabel, maka dapat dilakukan analisis lebih lanjut. Apabila diinginkan
analisis hubungan antar dua variabel, maka analisis dilanjutkan pada tingkat
23
Universitas Sumatera Utara
statistik. Jenis uji statistik yang digunakan sangat tergantung jenis data/variabel
yang dihubungkan. Untuk data katagorik dan katagorik digunakan uji kai kuadrat
(chi square) dan fisher exact, untuk data katagorik dan numerik digunakan uji T
dan ANOVA, serta untuk data numerik dan numerik digunakan uji korelasi dan
Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji kai kuadrat (chi
kategorik dan kategorik. Prinsip dasar uji kai kuadrat (chi square) adalah
(ekspektasi). Bila nilai frekuensi observasi dengan nilai frekuensi harapan berbeda,
bermakna (signifikan) jika hasil signifikasi (p value) yang diperoleh < alpha (0,05)
(Hastono, 2006).
antara usia, jenis kelamin, semester, tempat tinggal dan penghasilan orangtua
dengan pengetahuan, sikap dan praktik penggunaan obat bebas dan obat bebas
bawah:
24
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Definisi operasional kuesioner penelitian
Definisi
Variabel Hasil ukur Skala ukur
operasional
I. Karakteristik
responden
25
Universitas Sumatera Utara
Definisi
Variabel Hasil ukur Skala ukur
operasional
dalam
menanggapi 9
pertanyaan.
Setiap
pertanyaan diberi
bobot:
Benar = 1
Salah = 0
III. Sikap dalam Repon tertutup 1. Baik, apabila Ordinal
penggunaan dari responden responden
obat bebas dalam memperoleh
dan obat penggunaan obat skor (6-8)
bebas bebas dan obat 2. Cukup,
terbatas bebas terbatas apabila
yang dalam hal responden
ini sikap memperoleh
responden dilihat skor (4-5)
berdasarkan 3. Kurang,
tanggapannya apabila
dalam responden
menanggapi 8 memperoleh
pernyataan sikap skor (1-3)
dalam
penggunaan obat
bebas dan obat
bebas terbatas
Pertanyaan
nomor 1,2,6,7
diberi bobot:
Ya = 1
Tidak = 0
Pertanyaan
nomor 3,4,5,8
diberi bobot:
Tidak = 1
Ya = 0
IV. Praktik Pelaksanaan 1. Baik, apabila Ordinal
penggunaan secara nyata oleh responden
obat bebas responden dalam memperoleh
dan obat penggunaan obat skor (10-14)
bebas bebas dan obat 2. Cukup,
terbatas bebas terbatas apabila
uang dalam hal responden
ini praktik memperoleh
responden dilihat skor (5-9)
berdasarkan 3. Kurang,
jawabannya apabila
26
Universitas Sumatera Utara
Definisi
Variabel Hasil ukur Skala ukur
operasional
dalam menjawab responden
7 pertanyaan memperoleh
yang diberikan skor (1-4)
tentang praktik
penggunaan obat
bebas dan obat
bebas terbatas,
setiap pertanyaan
diberi bobot:
Benar = 2
Ragu-ragu = 1
Salah = 0
27
Universitas Sumatera Utara
3.10 Prosedur Penelitian
Persiapan Penelitian
Menentukan permasalahan
Izin Penelitian
Pengambilan Data
Mengumpulkan data
Mengolah data
Hasil
28
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
apabila skor variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya.
Teknik korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi pearson
product moment dengan keputusan uji yaitu bila r hitung lebih besar dari r tabel
maka Ho ditolak, artinya variabel valid begitu juga sebalinya (Hastono, 2006).
Tabel 4.1 Hasil uji validitas pernyataan dan pertanyaan pada kuesioner
P r tabel r hitung Hasil
Pengetahuan 1 0,814
Pengetahuan 2 0,836
Pengetahuan 3 0,706
Pengetahuan 4 0,687
Pengetahuan 5 0,633
Pengetahuan 6 0,718
Pengetahuan 7 0,658
Pengetahuan 8 0,606
Pengetahuan 9 0,836
Sikap 1 0,792
Sikap 2 0,769
Sikap 3 0,769
0,444 Valid
Sikap 4 0,778
Sikap 5 0,709
Sikap 6 0,727
Sikap 7 0,711
Sikap 8 0,522
Praktik 1 0,789
Praktik 2 0,741
Praktik 3 0,866
Praktik 4 0,899
Praktik 5 0,778
Praktik 6 0,726
Praktik 7 0,650
29
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai r hasil dari seluruh
pernyataan dan pertanyaan pada kuesioner lebih besar dari nilai r tabel, maka Ho
ditolak. Hal ini dapat diartikan seluruh pernyataan dan pertanyaan pada kuesioner
dinyatakan valid.
cara membandingkan nilai r hasil (cronbach’s alpha) dengan nilai r tabel. Pada uji
kuesioner diperoleh nilai r hasil (cronbach’s alpha) dari seluruh pernyataan dan
pertanyaan pada kuesioner lebih besar dari nilai r tabel, yaitu pada pertanyaan
pengetahuan mahasiswa tentang obat bebas dan obat bebas terbatas 0,882 ;
pernyataan sikap mahasiswa dalam penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas
0,864 dan pertanyaan praktik penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas pada
mahasiswa 0,888 . Hal ini dapat diartikan seluruh pernyataan dan pertanyaan pada
Farmasi Institut Kesehatan Helvetia Medan yaitu terdiri dari 270 responden. Dari
kelamin, semester, tempat tinggal dan penghasilan orangtua. Secara garis besar
30
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Karakteristik Responden
No Variabel Jumlah responden Persentase (%)
1 Usia
<20 Tahun 128 47,4
20-22 Tahun 136 50,4
>22 Tahun 6 2,2
Total 270 100
2 Jenis Kelamin
Laki-laki 31 11,5
Perempuan 239 88,5
Total 270 100
3 Semester
II 94 34,8
IV 94 34,8
VI 82 30,4
Total 270 100
4 Tempat Tinggal
Kos 208 77,0
Orangtua 62 23,0
Total 270 100
5 Penghasilan Orangtua
< 3 Juta
3-5 Juta 119 44,1
5-7,5 Juta 91 33,7
7,5-10 Juta 43 15,9
>10 Juta 6 2,2
11 4,1
Total 270 100
20-22 tahun yaitu 50,4%. Menurut Muliyawan dan Suriana (2013), usia 20-30 tahun
tergolong dalam fase dewasa muda, dimana fase ini si anak mulai berdikari dan
peranan orangtua sudah mulai berkurang. Dapat dikatakan bahwa si anak dalam hal
ini responden sudah menentukan apa yang mereka inginkan termasuk dalam
memilih obat, salah satunya adalah obat bebas dan obat bebas terbatas.
31
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tempat tinggal, dapat disimpulkan, responden paling banyak
banyak memiliki orangtua yang berpenghasilan <3 juta per bulannya yaitu 44,1%.
2019 penetapan Upah Minimum Regional (UMR) Kota Medan Tahun 2019 adalah
kategori baik. Semakin baik tingkat ekonomi keluarga, semakin besar kemungkinan
untuk mampu menyediakan uang tersendiri untuk membeli obat, salah satunya obat
untuk indikasi demam, lalu diikuti sakit kepala, batuk, sakit gigi, flu dan lainnya.
32
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. Tempat Pembelian Obat yang Digunakan Responden
digunakaannya dari apotek, warung obat, toko obat dan pasar. Sedangkan menurut
adalah di warung dan diikuti dari apotekm supermarket dan toko obat (Herawati,
33
Universitas Sumatera Utara
4.4 Karakteristik Kesesuain Pemilihan Obat dengan Indikasi Obat yang
Digunakan Responden
Tabel 4.6 Karakteristik Kesesuaian Pemilihan Obat dengan Indikasi Obat yang
Digunakan Responden
Responden
Kesesuaian
Jumlah %
Ya 162 60,0
Tidak 108 40,0
Total 270 100
Salah satu parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah pengetahuan
responden tentang penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas. Terdapat 9
bebas dan obat bebas terbatas dapat dilihat pada Tabel 4.7:
34
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi tanggapan responden pada pertanyaan pengetahuan
tentang obat bebas dan obat bebas terbatas
Tanggapan responden
Benar Salah
Pertanyaan pengetahuan
Persentase Persentase
Jumlah Jumlah
(%) (%)
Definisi obat bebas 266 98,5 4 1,5
Tanda khusus obat bebas 254 94,1 16 5,9
terbatas
Tanda khusus obat bebas 255 94,4 15 5,6
Indikasi obat 13 4,8 257 95,2
Durasi obat 230 85,2 40 14,8
Penyimpanan obat 165 61,1 105 38,9
Efek samping obat 83 30,7 187 69,3
Penggunaan obat 259 95,9 11 4,1
Indikasi obat 255 94,4 15 5,6
Keterangan: Benar = Skor 1, Salah = Skor 0
yang dijawab salah oleh responden. Pertanyaan yang paling banyak dijawab salah
indikasi obat (P4). Hal ini dapat disimpulkan responden paling banyak menjawab
dengan salah tentang indikasi obat. Artinya, banyak responden yang belum
samping obat (P7). Hal ini dapat disimpulkan responden paling banyak menjawab
dengan salah tentang efek samping obat. Artinya, banyak responden yang belum
obat bebas dan obat bebas terbatas pada Tabel 4.7 maka pengetahuan responden
tentang obat bebas dan obat bebas terbatas dapat dikategorikan pada Tabel 4.8:
35
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang obat bebas dan
obat bebas terbatas
Pengetahuan tentang obat bebas dan obat bebas Persentase
Jumlah
terbatas (%)
Baik 162 60,0
Cukup 106 39,3
Kurang 2 0,7
Total 270 100
Pengetahuan tentang obat bebas dan obat bebas terbatas merupakan hasil
dari tahu/segala informasi yang diketahui dan dipahami responden. Secara umum,
secara Eksperiental Reality (ER) dan Agreement Reality (AR). Eskperiental Reality
(ER) adalah sumber pengetahuan yang kita dapatkan dengan cara mengalaminya
sendiri. Melalui pengalaman yang kita miliki, kita menjadi tahu akan sesuatu.
pada kesepakatan-kesepakatan antara diri kita pribadi dengan orang lain (informasi
yang diperoleh dari orang/media lain), misalnya dari dosen, media cetak
(buku,koran dan majalah), televisi ataupun akses internet (Prasetyo dan Lina,
2005).
obat bebas terbatas melalui pengalaman pribadi mereka yang pernah mengonsumsi
obat bebas dan obat bebas terbatas dan dapat juga melalui informasi yang mereka
peroleh dari orang/media lain seperti media cetak (buku, koran dan majalah),
36
Universitas Sumatera Utara
televisi ataupun melalui akses internet. Hal ini dapat diartikan pengetahuan
responden tentang obat bebas dan obat bebas terbatas didapat dari kombinasi
4.6 Sikap Responden tentang Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas
Terbatas
Salah satu parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah sikap responden
tentang penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas. Terdapat 8 pernyataan
penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas dapat dilihat pada Tabel 4.9:
Tabel 4.9 Distribusi frekuensi tanggapan responden pada pernyataan sikap dalam
penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas
Tanggapan responden
Pernyataan sikap Ya Tidak
Jlh (%) Jlh (%)
Menggunakan obat bebas dan obat bebas
261 96,7 9 3,3
terbatas karena mudah didapatkan
Menggunakan obat bebas dan obat bebas
226 83,7 44 16,3
terbatas karena harganya murah
Menggunakan obat bebas dan obat bebas
170 63,0 100 37,0
terbatas karena lebih aman digunakan
Menggunakan obat bebas dan obat bebas
22 8,1 248 91,9
terbatas karena diberitahu oleh teman
Menggunakan obat bebas dan obat bebas
terbatas karena sudah sering 153 56,7 117 43,3
menggunakannya
Menggunakan obat bebas dan obat bebas
terbatas sesuai petunjuk yang tertera pada 250 92,6 20 7,4
kemasan
Bertanya kepada tugas terkait cara
pengobatan obat bebas dan obat bebas 174 64,4 96 35,6
terbatas
Lebih suka menggunakan obat bebas dan
obat bebas terbatas daripada obat resep 129 47,8 141 52,2
dokter
37
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui masih terdapat beberapa pernyataan
yang dijawab salah oleh responden. Pernyataan yang paling banyak dijawab salah
menggunakan obat bebas dan obat bebas terbatas karena lebih aman digunakan
menggunakan obat bebas dan obat bebas terbatas karena sudah sering
obat bebas dan obat bebas terbatas pada Tabel 4.9 maka sikap responden tentang
obat bebas dan obat bebas terbatas dapat dikategorikan pada Tabel 4.10:
Tabel 4.10 Distribusi frekuensi sikap responden tentang obat bebas dan obat
bebas terbatas
Sikap tentang obat bebas dan obat bebas
Jumlah Persentase (%)
terbatas
Baik 149 55,2
Cukup 114 42,2
Kurang 7 2,6
Total 270 100
Sikap tentang penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas merupakan
tindakan (reaksi terbuka) atau aktivitas. Seperti halnya pengetahuan, sikap juga
38
Universitas Sumatera Utara
menanggapi (responding), menghargai (valuing) dan bertanggung jawab
4.7 Praktik Responden tentang Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas
Terbatas
Salah satu parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah praktik responden
penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas dapat dilihat pada Tabel 4.11:
yang dijawab salah oleh responden. Dan terdapat beberapa pertanyaan yang
tentang indikasi penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas (P2). Artinya,
banyak responden yang belum mengetahui indikasi penggunaan obat bebas dan
39
Universitas Sumatera Utara
Sebanyak 83,0% responden yang menanggapi dengan ragu-ragu pertanyaan
tentang penyimpanan penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas (P5), Artinya,
tentang efek samping penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas (P6). Artinya,
banyak responden yang belum mengetahui efek samping penggunaan obat bebas
tentang efek samping penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas (P7). Artinya,
banyak responden yang belum mengetahui efek samping penggunaan obat bebas
4.7.2 Distribusi Frekuensi Praktik Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas
Terbatas oleh Responden
bebas dan obat bebas terbatas pada Tabel 4.11 maka praktik penggunaan obat bebas
Tabel 4.12 Distribusi frekuensi praktik penggunaan obat bebas dan obat bebas
terbatas pada responden
Praktik penggunaan obat bebas dan obat bebas
Jumlah Persentase (%)
terbatas
Baik 88 32,6
Cukup 174 64,4
Kurang 8 3,0
Total 270 100
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat disimpulkan, responden memiliki praktik
penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas terbanyak dalam kategori cukup
40
Universitas Sumatera Utara
Praktik merupakan pelaksanaan secara nyata oleh responden dalam
penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas. Suatu sikap belum otomatis
terwujud dalam suatu praktik, untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan
nyata diperlukan fasilitas atau kondisi yang memungkinkan. Contohnya saja sikap
ibu yang positif pada imunisasi harus mendapat konfirmasi dari suaminya serta
Menurut peneliti, cukupnya praktik penggunaan obat bebas dan obat bebas
terbatas dikarenakan kurangnya sikap responden dalam penggunaan obat bebas dan
tentang obat bebas dan obat bebas terbatas serta faktor-faktor lain pembentuk sikap
4.8 Hubungan Antara Usia, Jenis Kelamin, Semester, Tempat Tinggal dan
Penghasilan Orangtua dengan Pengetahuan Penggunaan Responden
Terkait Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas
terkait obat bebas dan obat bebas terbatas digunakan analisis bivariat yaitu
menggunakan uji kai kuadrat (chi square), dengan prinsip dasar membandingkan
frekuensi yang terjadi (observasi) dengan frekuensi harapan (ekspektasi). Bila nilai
frekuensi observasi dengan nilai frekuensi harapan berbeda, maka dikatakan ada
(signifikan) jika hasil signifikasi (p value) yang diperoleh < alpha (0,05) (Hastono,
2006).
41
Universitas Sumatera Utara
4.8.1 Hubungan Antara Usia dengan Pengetahuan Responden Tentang Obat
Bebas dan Obat Bebas Terbatas
Tabel 4.13 Hubungan antara usia dengan pengetahuan responden tentang obat
bebas dan obat bebas terbatas
Pengetahuan Responden
Total Signifikansi
Usia Baik Cukup Kurang
(p value)
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
< 20 tahun 69 53,9 58 45,3 1 0,8 128 100
20 – 22 tahun 89 65,4 46 33,8 1 0,7 136 100
0,430
>22 tahun 4 66,7 2 33,3 0 0 6 100
Total 162 60 106 39,3 2 0,7 270 100
yang signifikan antara usia dengan pengetahuan tentang obat bebas dan obat bebas
terbatas. Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikasi (p value) yang diperoleh
bebas dan obat bebas terbatas dapat dilihat pada Tabel 4.14:
yang signifikan antara jenis kelamin dengan pengetahuan tentang obat bebas dan
obat bebas terbatas. Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikasi (p value) yang
diperoleh (0,208), yang berarti nilai signifikansi (p value) > alpha (0,05).
42
Universitas Sumatera Utara
4.8.3 Hubungan Antara Semester dengan Pengetahuan Responden Tentang
Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas
bebas dan obat bebas terbatas dapat dilihat pada Tabel 4.15:
signifikan antara semester dengan pengetahuan tentang obat bebas dan obat bebas
terbatas. Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikasi (p value) yang diperoleh
(0,025), yang berarti nilai signifikansi (p value) < alpha (0,05). Hal ini berarti,
matakuliah tentang obat bebas dan obat bebas terbatas sudah sesuai dengan
pengetahuan praktis responden tentang obat bebas dan obat bebas terbatas.
obat bebas dan obat bebas terbatas dapat dilihat pada Tabel 4.16:
yang signifikan antara tempat tinggal dengan pengetahuan tentang obat bebas dan
43
Universitas Sumatera Utara
obat bebas terbatas. Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikasi (p value) yang
diperoleh (0,732), yang berarti nilai signifikansi (p value) > alpha (0,05).
tentang obat bebas dan obat bebas terbatas dapat dilihat pada Tabel 4.17:
bebas dan obat bebas terbatas. Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikasi (p
value) yang diperoleh (0,781), yang berarti nilai signifikansi (p value) > alpha
(0,05).
4.9 Hubungan Antara Usia, Jenis Kelamin, Semester, Tempat Tinggal dan
Penghasilan Orangtua dengan Sikap Responden Terkait Obat Bebas
dan Obat Bebas Terbatas
tinggal dan penghasilan orangtua dengan sikap penggunaan responden terkait obat
bebas dan obat bebas terbatas digunakan analisis bivariat yaitu menggunakan uji
kai kuadrat (chi square), dengan prinsip dasar membandingkan frekuensi yang
44
Universitas Sumatera Utara
observasi dengan nilai frekuensi harapan berbeda, maka dikatakan ada
(signifikan) jika hasil signifikasi (p value) yang diperoleh < alpha (0,05) (Hastono,
2006).
4.9.1 hubungan Antara Usia dengan Sikap Responden Tentang Obat Bebas
dan Obat Bebas Terbatas
Hubungan antara usia dengan sikap responden tentang obat bebas dan obat
Tabel 4.18 Hubungan antara usia dengan sikap responden tentang obat bebas dan
obat bebas terbatas
Sikap Responden
Total Signifikansi
Usia Baik Cukup Kurang
(p value)
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
< 20 tahun 78 60,9 46 35,9 4 3,1 128 100
20 – 22
68 50,0 65 47,8 3 2,2 136 100
tahun 0,390
>22 tahun 3 50,0 3 50,0 0 0 6 100
Total 149 55,2 114 42,2 7 2,6 270 100
yang signifikan antara usia dengan sikap. Hasil uji statistik menunjukkan nilai
signifikasi (p value) yang diperoleh (0,390), yang berarti nilai signifikansi (p value)
Hubungan antara jenis kelamin dengan sikap responden tentang obat bebas
45
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.19 Hubungan antara jenis kelamin dengan sikap responden tentang obat
bebas dan obat bebas terbatas
Sikap Responden
Jenis Total Signifikansi
Baik Cukup Kurang
Kelamin (p value)
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
Laki-laki 17 54,8 14 45,2 0 0 31 100
Perempu
132 55,2 100 41,8 7 2,9 239 100 0,613
an
Total 149 55,2 114 42,2 7 2,6 270 100
yang signifikan antara jenis kelamin dengan sikap. Hasil uji statistik menunjukkan
nilai signifikasi (p value) yang diperoleh (0,613), yang berarti nilai signifikansi (p
Hubungan antara semester dengan sikap responden tentang obat bebas dan
Tabel 4.20 Hubungan antara semester dengan sikap responden tentang obat bebas
dan obat bebas terbatas
Sikap Responden
Total Signifikansi
Semester Baik Cukup Kurang
(p value)
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
II 53 56,4 36 38,3 5 5,3 94 100
IV 59 62,8 34 36,2 1 1,1 94 100
0,035
VI 37 45,1 44 53,7 1 1,2 82 100
Total 149 55,2 114 42,2 7 2,6 270 100
signifikan antara semester dengan sikap. Hasil uji statistik menunjukkan nilai
signifikasi (p value) yang diperoleh (0,035), yang berarti nilai signifikansi (p value)
< alpha (0,035). Hal ini berarti, matakuliah tentang obat bebas dan obat bebas
terbatas sudah sesuai dengan praktik praktis responden tentang obat bebas dan obat
bebas terbatas.
46
Universitas Sumatera Utara
4.9.4 Hubungan Antara Tempat Tinggal dengan Sikap Responden Tentang
Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas
Hubungan antara tempat tinggal dengan sikap responden tentang obat bebas
Tabel 4.21 Hubungan antara tempat tinggal dengan sikap responden tentang obat
bebas dan obat bebas terbatas
Sikap Responden
Tempat Total Signifikansi
Baik Cukup Kurang
Tinggal (p value)
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
Kos 108 51,9 94 45,2 6 2,9 208 100
Orangtua 41 66,1 20 32,3 1 1,6 62 100 0, 140
Total 149 55,2 114 42,2 7 2,6 270 100
yang signifikan antara tempat tinggal dengan sikap. Hasil uji statistik menunjukkan
nilai signifikasi (p value) yang diperoleh (0,140), yang berarti nilai signifikansi (p
obat bebas dan obat bebas terbatas dapat dilihat pada Tabel 4.22:
yang signifikan antara penghasilan orangtua dengan sikap. Hasil uji statistik
47
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan nilai signifikasi (p value) yang diperoleh (0,876), yang berarti nilai
4.10 Hubungan Antara Usia, Jenis Kelamin, Semester, Tempat Tinggal dan
Penghasilan Orangtua dengan Praktik Penggunaan Responden Terkait
Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas
obat bebas dan obat bebas terbatas digunakan analisis bivariat yaitu menggunakan
uji kai kuadrat (chi square), dengan prinsip dasar membandingkan frekuensi yang
(signifikan) jika hasil signifikasi (p value) yang diperoleh < alpha (0,05) (Hastono,
2006).
Hubungan antara usia dengan praktik responden tentang obat bebas dan obat
Tabel 4.23 Hubungan antara usia dengan praktik responden tentang obat bebas
dan obat bebas terbatas
Praktik Responden
Total Signifikansi
Usia Baik Cukup Kurang
(p value)
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
< 20 tahun 39 30,5 83 64,8 6 4,7 128 100
20 – 22 tahun 47 34,6 87 64,0 2 1,5 136 100
0,585
>22 tahun 2 33,3 4 66,7 0 0 6 100
Total 88 32,6 174 64,4 8 3,0 270 100
48
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.23 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara usia dengan praktik tentang obat bebas dan obat bebas
terbatas. Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikasi (p value) yang diperoleh
bebas dan obat bebas terbatas dapat dilihat pada Tabel 4.24:
Tabel 4.24 Hubungan antara jenis kelamin dengan praktik responden tentang obat
bebas dan obat bebas terbatas
Praktik Responden
Total Signifikansi
Jenis Kelamin Baik Cukup Kurang
(p value)
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
Laki-laki 5 16,1 25 80,6 1 3,2 31 100
Perempuan 83 34,7 149 62,3 7 2,9 239 100 0,114
Total 88 32,6 174 64,4 8 3,0 270 100
yang signifikan antara jenis kelamin dengan praktik tentang obat bebas dan obat
bebas terbatas. Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikasi (p value) yang
diperoleh (0,114), yang berarti nilai signifikansi (p value) > alpha (0,05).
Hubungan antara semester dengan praktik responden tentang obat bebas dan
Tabel 4.25 Hubungan antara semester dengan praktik responden tentang obat
bebas dan obat bebas terbatas
Praktik Responden
Total Signifikansi
Semester Baik Cukup Kurang
(p value)
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
II 28 29,8 62 66,0 4 4,3 94 100
IV 29 30,9 64 68,1 1 1,1 94 100
0,481
VI 31 37,8 48 58,5 3 3,7 82 100
Total 88 32,6 174 64,4 8 3,0 270 100
49
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.25 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara usia dengan praktik tentang obat bebas dan obat bebas
terbatas. Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikasi (p value) yang diperoleh
(0,481), yang berarti nilai signifikansi (p value) > alpha (0,05). Hal ini berarti,
matakuliah pada tiap semester belum sesuai dengan praktik responden tentang obat
bebas dan obat bebas terbatas dapat dilihat pada Tabel 4.26:
Tabel 4.26 Hubungan antara tempat tinggal dengan praktik responden tentang
obat bebas dan obat bebas terbatas
Praktik Responden
Total Signifikansi
Tempat Tinggal Baik Cukup Kurang
(p value)
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
Kos 70 33,7 133 63,9 5 2,4 208 100
Orangtua 18 29,0 41 66,1 3 4,8 62 100 0,521
Total 88 32,6 174 64,4 8 3,0 270 100
yang signifikan antara semester dengan praktik tentang obat bebas dan obat bebas
terbatas. Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikasi (p value) yang diperoleh
obat bebas dan obat bebas terbatas dapat dilihat pada Tabel 4.27:
50
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.27 Hubungan antara penghasilan orangtua dengan praktik responden
tentang obat bebas dan obat bebas terbatas
Praktik Responden
Penghasilan Total Signifikansi
Baik Cukup Kurang
Orangtua (p value)
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
<3 Juta 38 31,9 77 64,7 4 3,4 119 100
3-5 Juta 31 34,1 58 63,7 2 2,2 91 100
5-7,5 Juta 13 30,2 29 67,4 1 2,3 43 100
0,653
7,5-10 Juta 4 66,7 2 33,3 0 0 6 100
>10 Juta 2 18,2 8 72,7 1 9,1 11 100
Total 88 32,6 174 64,4 8 3,0 270 100
yang signifikan antara penghasilan orangtua dengan praktik tentang obat bebas dan
obat bebas terbatas. Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikasi (p value) yang
diperoleh (0,653), yang berarti nilai signifikansi (p value) > alpha (0,05).
51
Universitas Sumatera Utara
BAB V
5.1 Kesimpulan
Helvetia tentang obat bebas dan obat bebas terbatas adalah baik.
5.2 Saran
obat bebas dan obat bebas terbatas selain mahasiswa program studi S1
agar matakuliah tentang obat bebas dan obat bebas terbatas dijadikan
menggunakannya.
3. Bagi mahasiswa sebaiknya mencari lebih banyak lagi informasi tentang obat
bebas dan obat bebas terbatas melalui berbagai media yang ada serta
52
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
53
Universitas Sumatera Utara
Lofholm, P.W., Katzung, B.G. 1997. Peresepan Rasional dan Penulisan Resep.
Dalam: Katzung, B.G (Editor). Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi
Keenam. Penerjemah: Staf Dosen Farmakologi FK Universitas Sriwijaya.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Halaman 10 -15.
Muliyawan, D., Suriana, N. 2013. A-Z tentang Kosmetik. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia. Halaman 118-119.
Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan. Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka
Cipta. Halaman 50-59.
Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Halaman 37-38, 125, 168.
Permenkes RI. 1993. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:
917/MENKES/PER/X/1993 tentang Wajib Daftar Obat Jadi. Jakarta:
Menteri Kesehatan RI. Halaman 1-16.
Permenkes RI. 1993. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:
919/MENKES/PER/X/1993 tentang Kriteria Obat yang Dapat Diserahkan
tanpa Resep. Jakarta: Menteri Kesehatan RI. Halaman 1-3.
Prasetyo, B., Lina, M.J. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Raja Grafindo Persada. Halaman 168.
Sedarmayanti., Syarifuddin H. 2011. Metode Penelitian. Bandung: Mandar Maju.
Halaman 143.
Sinulingga, S. 1997. Metode Penelitian. Edisi Pertama. Medan: USU Press.
Halaman 194, 206-207.
Tan, H. T., Rahardja, K. R. 2002. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan
Efek Sampingnya. Edisi Keenam. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Halaman 262-265.
World Health Organization. 2015. Role of community pharmacist in patiens’
selfcare and selfmedication. Integrated Pharmacy Research and Practice.
15(4): 57-65.
54
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Surat Keterangan Kelayakan Etik
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Surat Persetujuan Komisi Etik
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Surat Balasan Izin Penelitian Institut Kesehatan Helvetia
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Surat Keterangan Selesai Penelitian Institut Kesehatan Helvetia
59
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Persetujuan Responden
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk ikut
berpartisipasi dalam mengumpulkan data yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas
Farmasi Universitas Sumatera Utara yang bernama Daimah W S Harahap, NIM
151501221 dengan penelitian yang berjudul “Pengetahuan, Sikap dan Praktik
tentang Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas Terhadap Mahasiswa
Tingkat Sarjana Farmasi”. Saya menyatakan bahwa informasi yang saya berikan ini
benar dengan tujuan agar informasi tersebut dapat bermanfaat bagi peningkatan
ilmu pengetahuan khususnya di bidang farmasi.
Responden
( )
60
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Kuesioner penelitian
NO:
Kuesioner Penelitian
Petunjuk:
I. Identitas Pribadi
(Isi identitas pribadi anda sesuai data yang ada, apabila ada pilihan
beri tanda centang { } )
▪ Tanggal Pengisian :
▪ Nama :
▪ Usia :
▪ Jenis Kelamin :
▪ Semester :
▪ Tempat tinggal :
Kos
Bersama orang tua
▪ Penghasilan Orang Tua :
< Rp 3.000.000
Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000
Rp 5.000.000 – Rp 7.500.000
Rp 7.500.000 – Rp 10.000.000
> Rp 10.000.000
61
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. (lanjutan)
II. Pengetahuan Mahasiswa Tentang Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas
(Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar selanjutnya tandailah
(X) pada jawaban yang dipilih)
1. Obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter
disebut
a. Obat bebas
b. Obat bebas terbatas
c. Obat keras / psikotropika
d. Obat narkotika
2. Obat yang diberi tanda khusus pada kemasan dan etiket lingkaran biru
dengan garis tepi berwarna hitam dan disertai tanda peringatan
adalah
a. Obat bebas
b. Obat bebas terbatas
c. Obat keras / psikotropika
d. Obat narkotika
3. Obat yang diberi tanda khusus pada kemasan dan etiket lingkaran hijau
dengan garis tepi berwarna hitam adalah
a. Obat bebas
b. Obat bebas terbatas
c. Obat keras / psikotropika
d. Obat narkotika
62
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. (lanjutan)
7. Yang di bawah ini adalah efek samping dari meminum obat CTM
ialah, kecuali
a. Mengantuk
b. Nyeri
c. Mual dan sakit kepala
d. Ruam-ruam pada kulit
63
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. (lanjutan)
64
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. (lanjutan)
III. Sikap Mahasiswa Tentang Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas
(Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar selanjutnya tandailah
( ) pada kolom jawaban yang dipilih)
No Pernyataan Ya Tidak
Saya menggunakan obat bebas dan obat bebas terbatas
1
karena mudah didapatkan
Saya menggunakan obat bebas dan obat bebas terbatas
2
karena harganya murah
Saya menggunakan obat bebas dan obat bebas terbatas
3
karena lebih aman digunakan
Saya menggunakan obat bebas dan obat bebas terbatas
4
karena diberitahu oleh teman saya
Saya menggunakan obat bebas dan obat bebas terbatas
5
karena saya sudah sering menggunakannya
Saya menggunakan obat bebas dan obat bebas terbatas
6
sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan
Saya bertanya kepada petugas terkait cara pengobatan
7
obat bebas dan obat bebas terbatas
Saya lebih suka menggunakan obat bebas dan obat
8
bebas terbatas daripada obat resep dokter
1. Apakah anda pernah menggunakan obat bebas dan obat bebas terbatas?
a. Ya
b. Tidak
65
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. (lanjutan)
2. Obat bebas dan obat bebas terbatas apa yang pernah anda gunakan?
(boleh sebut merek)
Jawab:
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
3. Dimanakah anda membeli obat bebas dan obat bebas terbatas tersebut?
Jawab:
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
5. Berapa lama anda menggunakan obat bebas dan obat bebas terbatas
tersebut?
Jawab:
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
6. Anda menggunakan obat bebas dan obat bebas terbatas tersebut untuk
mengatasi keluhan/ gejala penyakit?
Jawab:
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
66
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. (lanjutan)
7. Anda menggunakan obat bebas dan obat bebas terbatas tersebut berapa
kali sehari?
Jawab:
…………………………………………………………………………
………………………………………………..........................................
9. Dimana anda menyimpan obat bebas dan obat bebas terbatas tersebut?
Jawab:
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
10. Efek samping apa yang anda rasakan ketika mengkonsumsi obat bebas
dan obat bebas terbatas tersebut?
Jawab:
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
11. Ketika mengalami efek samping tersebut, tindakan apa yang anda
lakukan?
Jawab:
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
67
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian
68
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
69
Universitas Sumatera Utara