Dokumen tersebut memberikan panduan dasar tentang ventilasi mekanik, meliputi penyakit dasar yang menyebabkan gagal nafas, tujuan pemasangan ventilator, parameter setting yang sesuai, strategi weaning, dan kasus-kasus pasien.
100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
90 tayangan20 halaman
Dokumen tersebut memberikan panduan dasar tentang ventilasi mekanik, meliputi penyakit dasar yang menyebabkan gagal nafas, tujuan pemasangan ventilator, parameter setting yang sesuai, strategi weaning, dan kasus-kasus pasien.
Dokumen tersebut memberikan panduan dasar tentang ventilasi mekanik, meliputi penyakit dasar yang menyebabkan gagal nafas, tujuan pemasangan ventilator, parameter setting yang sesuai, strategi weaning, dan kasus-kasus pasien.
Dokumen tersebut memberikan panduan dasar tentang ventilasi mekanik, meliputi penyakit dasar yang menyebabkan gagal nafas, tujuan pemasangan ventilator, parameter setting yang sesuai, strategi weaning, dan kasus-kasus pasien.
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 20
Pelatihan Dasar
Ventilasi Mekanik Case Study
HIPERCCI JATENG Identitas Diri
Nama : Failasuf Wibisono
Panggilan : Wibi TTL : Batang, Desember 1981 Status : Menikah (2 anak) Alamat : Ds. Jamus RT 03 RW II Mranggen Demak Telp : 08562664736 Email : [email protected] ; [email protected] Pendidikan : Ners Pelatihan : BTCLS, ACLS, Kardiologi Dasar, Manajemen Ka Ru, Preceptopship, TOT, TPPK, QMR, Organisasi : PPNI, HIPERCCI, MDMC Pekerjaan : ICU RS Roemani Muhammadiyah 2006 sampai sekarang Aplikasi Klinis Hal-hal yang perlu diperhatikan • Penyakit Dasar yang menjadi latar belakang terjadinya gagal nafas • Tujuan Pemasangan Ventilator • Setting ventilator sesuai kebutuhan • Strategi weaning yang tepat • Pencegahan komplikasi Penyakit Dasar penyebab gagal nafas • Problem Bedah : Craniotomy, Laparotomy, Toracotomy • Problem Paru : Asma, PPOK, Pneumonia, Udema Paru • Problem diluar paru : CKD, KAD, CHF, GBS Tujuan Pemasangan Ventilator Memperbaiki Kinerja Ventilasi ; 1. Memperbaiki Oksigenasi 2. Mengeliminasi PaCO2 3. Meringankan beban Kerja otot pernafasan Setting sesuai Kebutuhan Pasien • Target aman VTE 6-8 cc/kg dan Ppeak < 35 • Pilih Mode yang sesuai • Atur parameter setting sesui tujuan pemasangan • Atur sistem alarm • Selesaikan permasalahan yang muncul • Early weaning bila memungkinkan Strategi Weaning Ventilator • Kaji Kesiapan Weaning • Penyakit dasar mulai perbaikan • Hemodinamik stabil • PaO2 ≥ 60 mmHg dengan FiO2 < 40% • PF Rasio > 200 • Peep < 5 • VTE tercapai > 5 cc/kgBB • RR < 30-35 x/mnt • RSBI < 105 • Tidak diaporesis • Kooperatif • Tingkat Kesadaran baik (relatif) Selalu lakukan evaluasi terhadap kegagalan weaning Permasalahan yang sering muncul • VTE (terlalu tinggi/ terlalu rendah) • Ppeak (terlalu tinggi/ terlalu rendah) • RR (terlalu tinggi/ terlalu rendah) • PaO2 (terlalu tinggi/ terlalu rendah) • PaCO2 (terlalu tinggi/ terlalu rendah) • AaDO2 dan PF Rasio (terlalu tinggi/ terlalu rendah) Kinerja Ventilasi • Kinerja Ventilasi dapat dilihat dari capaian Minute Volume • Minute Voume (MV) = Tidal Volume (TV) x RR MV TV RR 6000 600 10 6000 400 15 6000 300 20 6000 200 30 6000 150 40 6000 100 60 • Akan terjadi Hub saling mempengaruhi antara TV dg RR Tidal Volume • Merupakan sejumlah volume udara yang keluar masuk dalam sekali nafas • Normal Lung : 10-12 cc/Kg IBW • Obstructive Lung : 8-10 cc/Kg IBW • ARDS : 6-8 cc/Kg IBW • Infant/ Child : 5-10 cc/Kg IBW RR (Respiratory Rate) • Merupakan Jumlah frekuensi bernafas dalam 1 menit • Menentukan jumlah bantuan/ Mandatory yang diberikan oleh mesin ke pasien RR Jml Bantuan/ Mnt Siklus 4 4x 15 5 5x 12 6 6x 10 10 10 x 6 12 12 x 5 15 15 x 4 20 20 x 3 60 60 x 1 Siklus Bernafas • Terbagi menjadi fase inspirasi (Inspiration Time) dan fase ekspirasi (Ekspiration Time) • Inspiration Time : Jatah waktu yang digunakan utk Inspirasi • Waktu utk Oksigenasi • Waktu utk mencapai TV • Waktu utk Difusi • Ekspiration Time : Jatah waktu yang digunakan utk Ekspirasi • Waktu utk Eliminasi CO2 • Waktu istirahat utk otot pernafasan • Perbandingan Insp Time dg Eksp Time disebut IE Rasio Hubungan RR dg IE Rasio IE Rasio IE Rasio IE Rasio IE Rasio RR Siklus 1 2 1 3 1 4 1 5 Insp Time Eksp Time Insp Time Eksp Time Insp Time Eksp Time Insp Time Eksp Time 8 7,5 2,50 5,00 1,88 5,63 1,50 6,00 1,25 6,25 10 6,0 2,00 4,00 1,50 4,50 1,20 4,80 1,00 5,00 12 5,0 1,67 3,33 1,25 3,75 1,00 4,00 0,83 4,17 15 4,0 1,33 2,67 1,00 3,00 0,80 3,20 0,67 3,33 16 3,8 1,25 2,50 0,94 2,81 0,75 3,00 0,63 3,13 18 3,3 1,11 2,22 0,83 2,50 0,67 2,67 0,56 2,78 20 3,0 1,00 2,00 0,75 2,25 0,60 2,40 0,50 2,50 30 2,0 0,67 1,33 0,50 1,50 0,40 1,60 0,33 1,67 40 1,5 0,50 1,00 0,38 1,13 0,30 1,20 0,25 1,25 60 1,0 0,33 0,67 0,25 0,75 0,20 0,80 0,17 0,83 Hipoventilasi Vs Hiperventilasi
PaCO2 Tinggi Hiperventilasi
Hipoventilasi PaCO2 Rendah
Bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan
PaCO2 Pasien Rumus Penghitungan
1. MV aktual 4000 menghasilkan PaCO2 55, berapa
setting MV yang direkomendasikan ? 2. MV aktual 6000 menghasilkan PaCO2 25, berapa setting MV yang direkomendasikan ? Identifikasi Faktor2 VTE • Mode P A/C • Mode V A/C • Mode P SIMV • Mode V SIMV • Mode Spontan Identifikasi Faktor2 PPeak • Mode P A/C • Mode V A/C • Mode P SIMV • Mode V SIMV • Mode Spontan Terima Kasih Case Study A Tn. A umur 60 th, dengan IBW 50 Kg masuk ICU dengan gelisah dan sesak nafas, TD 90/60 mmHg, HR 145 x/mnt, Suhu 39 C, RR 42 x/mnt, SpO2 86%, Suara nafas Wheezing, riwayat diare 5 hari sebelum masuk RS, hasil AGD menunjukkan PH 7,44/PaCO2 65/PaO2 74/ BE +6/ HCO3 34/ AaDO2 156/PF Rasio 210/ Na 155/ Cl 100/ K 2,1/ Ca 8,6 Terpasang Ventilator Mode P-A/C dengan setting RR 10/ Insp Press 10/ Insp Time 2 dtk/ Peep 7/ FiO2 75%/ Trigger 5 dan dengan Respon yang muncul VTE 240/ Ppeak 26 • Identifikasi Permasalahan yang muncul • Jelaskan analisis klinis yang terjadi pada pasien tersebut • Sesuaikan setting ventilator yang tepat • Berikan Rekomendasi tambahan Case Study B Tn. B umur 56 th dengan IBW 50 Kg, masuk ke ICU karena Hipertensi dan Udema Paru, TD 220/110 mmHg, HR 110 x/mnt, RR 52 x/mnt, SpO2 82%, Suhu 38,5 C, suara nafas Ronckhi, hasil lab menunjukkan Hb 8,5/ Ht 33/ Leko 10.000/ Tr 156.000/ Ureum 110/ Creat 8,1/ Na 135/Cl 100/ K 5,5/ Ca 7,6/ PH 7,22/ PaCO2 28/PaO2 65/ BE -6/ HCO3 18/ AaDO2 420/ PF Rasio 150, terpasang Ventilator P-SIMV dengan Setting RR 14/ Insp Press 15/ IE rasio 1:2/ Press Supp 10/ Peep 7/ FiO2 65%/ Trigger 3 dan dengan respon yang muncul VTE 600/ Ppeak 24 • Identifikasi Permasalahan yang muncul • Jelaskan analisis klinis yang terjadi pada pasien tersebut • Sesuaikan setting ventilator yang tepat • Berikan Rekomendasi tambahan