JURNAL KANDUNGAN Zw. DALAM DAUN ASAM JAWA
JURNAL KANDUNGAN Zw. DALAM DAUN ASAM JAWA
JURNAL KANDUNGAN Zw. DALAM DAUN ASAM JAWA
I. Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Resales
Suku : Leguminosae
Marga : Tamaridus
Jenis : Tamarindus indica L.
III. Deskripsi
Habitus :
Pohon, tinggi ± 25 cm.
Batang :
Tegak, berkayu, bulat, permukaan banyak lentisel, percabangan simpodal,
coklat muda.
Daun :
Majemuk, lonjong, berhadapan, panjang 1-2,5 cm, lebar 0,5-1 cm, tepi rata,
ujung tumpul, pangkal membulat, pertulangan menyirip, halus, hijau, tangkai
panjang ± 0,2 cm, hijau.
Bunga :
Majemuk, bentuk tandan, di ketiak daun, tangkai panjang ± 0,6 cm, kuning,
kelopak bentuk tabung, hijau kecoklatan, benang sari jumlah banyak, putih,
putik putih, mahkota kecil, kuning.
Buah :
Polong, panjang ± 10 cm, lebar ± 2 cm, hijau kecoklatan.
Biji:
Bentuk kotak, pipih, coklat.
Akar :
Tunggang, coklat kotor.
V. Hipotesa
Daun tanaman asam jawa mengandung flavonoida dan tanin yang
dapat dipergunakan dalam industri tekstil, yaitu untuk pewarnaan yang
menggunakan zat warna alam. Selain itu daun asam jawa mengandung
senyawa kimia aktif yaitu : saponin, asam tartrat, gula invert, dan pektin.
Tetapi kandungan kimia yang dapat mewarnai serat adalah flavonoida dan
tanin.
Tanin
Tanin dinamakan juga asam tanat dan asam galotanat, ada yang tidak
berwarna tetapi ada juga yang berwarna kuning atau coklat. Asam tanat
mempunyai berat molekul 1.701. Tanin terdiri dari sembilan molekul asam
galat dan molekul glukosa (Harborne, 1984). Menurut teori warna, struktur
tanin dengan ikatan rangkap dua yang terkonjugasi pada polifenol sebagai
kromofor (pengemban warna) dan adanya gugus (OH) sebagai auksokrom
(pengikat warna) dapat menyebabkan warna coklat. Pada tanin atau naftol bila
digunakan sebagai zat warna pada tekstil harus direaksikan dengan garam
diazonium, maka zat warna azo yang terjadi memberikan warna coklat.
Tanin dapat diisolasi dengan ekstrak air, yaitu daun asam jawa
dikeringkan kemudian dihaluskan. Merebus bubuk halus daun asam jawa
dalam air, perebusan dilakukan sampai mendidih selama 3 jam. Hasil rebusan
disaring untuk memisahkan endapan daun asam jawa dari tanin yang
terekstrasi.
Flavonoida
Flavonoid sering terdapat sebagai glikosida. Golongan terbesar
flavonoid berciri mempunyai cincin piran yang menghubungkan rantai tiga-
karbon dengan salah satu dari cincin benzena, selain itu terdapat gugus
hidroksil yang terletak pada cincin aromatik, atau tergabung sebagai gugus
metoksi atau glikosida. Flavonoid tertentu meerupakan komponen aktif
tumbuhan yang digunakan secara pengobatan maupun sebagai zat warna alam.
Flavonoid tidak larut dalam air atau etil asetat, tetapi dapat diekstraksi
dengan aseton. Oksidasi senyawa yang semula berupa polimer tanwarna
menghasilkan polimer berwarna yang dikenal sebagai “flobafen” atau “merah
tanin” yang strukturnya sebagian besar tak diketahui. Pada pemanasan dengan
asam katekin membentuk polimer serupa berwarna coklat.
Flavon dan flovonol merupakan senyawa yang dapat dipergunakan
sebagai zat warna alam, dan paling tersebar luas dari semua tumbuhan.
Bahkan senyawa ini merupakan zat warna pertama yang dipakai di Eropa.
Senyawa ini biasanya larut dalam air panas dan alkohol meskipun beberapa
flavonoid yang sangat termetilasi tidak larut dalam air.
VI. Literatur
1. Internet, dari situs http://www.suaramerdeka.com/harian/0206/15/ragam2.
2. Departemen Kesehatan, Akademi Perawatan, Pemanfaatan tanaman obat,
Drs. Sirad Atmodjo, dkk., 1980, Jakarta.
3. ITB, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Trevor Robinson, Terjemahan
Kosasih Padmawinata, 1995, Bandung.
4. ITB, Herbal Modern, Mr. Grieve, 1994, Bandung.