Lam 6 Ronde Keperawatan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN DIRUANG CENDANA RST

WIRASAKTI KUPANG

KELOMPOK II

1. DESINTAWATI HIMU TADE


2. YENI DENDO
3. MARIA TARU
4. REXI KOTA
5. MARIA BANO NAHAK
6. YUDIANTO DIMA DJARA
7. BRUCEE LEE THOMAS
8. RODIANUS T. BERE
9. IGNASISU KOLLO
10. TONI OEMATAN
11. FIDELIS LANMANI
12. SARCI TALAN
13. MARIA BHARA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANTHA KUPANG


2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka perlu pengembangan dan
pelaksanaan suatu model asuhan keperawatan professional yang efektif dan efesien
(Nursalam, 2012).
Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberian pelayanan
keperawatan dimana salah satu kegiatannya adalah ronde keperawatan , yaitu suatu
metode untuk menggali dan membahas secara mendalam masalah keperawatan yang
terjadi pada pasien dan kebutuhan pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat primer atau pun perawat pelaksana, konselor, kepala ruangan dan seluruh tim
keperawaatan dengan melibatkan pasien secara langsung sebagai focus kegiatan
( Nursalam, 2012).
Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk membahas
lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu proses belajar bagi
perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotor.

Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu
transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori kedalam praktik keperawatan
( Nursalam, 2012).

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis
2. Tujuan Khusus
a. Menumbuhkan cara berpikir kritis daan sistematis
b. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
c. Meningktkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan
d. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien
e. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
f. Meningkatkan kemampuan justifikasi
g. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

1.3 Manfaat
1. Masaalah pasien dapat teratasi
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang professional
4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawan dengan tepat dan benar.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat di samping melibatkan pasien
untuk membahas daan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus
dilakukan oleh ketua tim dan atau konselor, kepala ruangan yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2012).
2.2 Karakteristik Ronde Keperawatan
Menurut Nursalam (2012), karakteristik ronde keperawatan meliputi :
1. Pasien dilibatkan secara langsung
2. Pasien merupakan fokus kegiatan
3. Ketua tim, anggota tim dan konselor melakukan diskusi bersama
4. Konselor memfasilitasi kreativitas
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan ketua tim dan anggota tim
dalam meningkatkan kemapuan mengatasi masalah.
2.3 Tujuan Ronde Keperawatan
Menurut Nursalam (2012), tujuan dari ronde keperawatan , meliptuti :
1. Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis
2. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
3. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
4. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
5. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah pasien
6. Meningkatkan kemapuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
7. Meningkatkan kemampuan justifikasi
8. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
2.4 Manfaat Ronde Keperawatan
Manfaat dari ronde keperawatan (Nursalam, 2012), yaitu :
1. Masalah pasien dapat teratasi
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
3. Terciptanya komunitas keperawatan ynag professional
4. Terjalinnya kerja sama antar tim kesehatan
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar
2.5 Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang
memiliki kriteria sebagai berikut berikut (Nursalam, 2012), yaitu :
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan
2. Pasien dengan kasus baru atau langkah
2.6 Langkah-Langkah Kegiatan Ronde Keperawatan
Pra ronde keperawatan : langkah – langkah dalam ronde keperawatan adalah
sebagai berikut :
Tahap pra

PP

Penetapan pasien
pak

Persiapan pasien :

1. Informed concent
2. Hasil pengkajian / validasi data

Penyajian masalah

Tahap Pelaksanaan 1. Apa diagnosis keperawatan ?


Di Nurse Station 2. Data apa yang mendukung ?
3. Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan ?
4. Apa hambatan yang ditemukan ?

Validasi data
Tahap Pelaksanaan Di
PP, konselor, KARU
Kamar Pasien

Lajutan- diskusi di nurse station

Pasca Ronde
Kesimpulan dan rekomendasi
solusi masalaah
Keterangan :
1. Tahap pra
a. Menentukan kasus dan topic ( masalah yang tidak teratasi dan masalah yang
langkah)
b. Menentukan tim ronde
c. Membuat proposal
d. Mempersiapkan pasien ; infomend concent
e. Diskusi tentang diagnose keperawatan , data yang mendukung, asuhan keperawatan
yang dilakukan dan hambat selama keperawaatan
2. Pelaksanaan ronde :
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang fokuskan pada masalaah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaaksanakaan dan atau telah
dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan
b. Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan tentang
masalah pasien serta rencana tindakan yang akaan dilakukan
3. Pasca ronde :
a. Evaluasi, revisi dan perbaaikan
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnose, intervensi keperawatan
selanjutnya
2.7 Peran Masing-Masing Anggota Tim
1. Peran perawat primer dan perawat pelaksana :
a. Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien
b. Menjelaskan diagnose keperawatan
c. Menjelaskan intervensi yang dilakukan
d. Menjelaskan hasil yang didapat
e. Menjelaskan rasional ( alasan ilmiah) tindakan yang diambil
f. Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji
2. Peran perawat konselor :
a. Memberikan justifikasi
b. Memberikan reinforcement
c. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta
rasional tindakan
d. Mengarahkan dan koreksi
e. Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari
2.8 Kriteria Evaluasi
1 Struktur
a. Persyaratan administratif ( informend concent, alat dan lainnya)
b. Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya
2 Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperaan aktif dalam kegiatan rondes sesuai dengan
peran yang telah ditentukan
3 Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berpikir krtitis
2) Meningkatkan cara berpikir yang sistematis
3) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnose keperawatan
5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalaah pasien
6) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana aasuhan
keperawatan
7) Meningkatkan kemampuan justifikasi
8) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
BAB III
KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN
3.1 Pelaksanaan ronde keperawatan
Hari/ Tanggal : Selasa, 20 April 2021
Pukul : Pukul 11:00 WITA
Penanggung Jawab : Sarci Talan, S,Kep
Topik : Febris
Sasaran : Mahasiwa/I profesi Ners
3.2 Pengorganisasian ronde keperawatan
Kepala ruangan : Desintawati Himu Tade
Konselor :
1. Dokter
2. Ahli gizi
3. Tim farmasi klinis
Ketua tim : Fidelis Lanmani, S.Kep

3.3 Media

1. Sarana diskusi : buku, pulpen


2. Status/ dokumentasi keperawatan pasien
3. Materi yang disampaikan secara lisan
3.4 susunan acara
1. Persiapan anggota dalam kegiatan ronde keperawatan terutama yang
bertindak sebagai kepala ruangan, ketua tim, serta konselor, serta pihak yang
terkait
2. Pelaksanaan role play diawasi oleh para pembimbing dan supervisor
3. Diskusi jalannya kegiatan ronde keperawatan bersama pembimbing dan
supervisor
Kegiatan ronde keperawatan

Waktu Tahap Kegiatan pelaksana Kegiatan Tempat


pasien

1 hari Pra Pra ronde : Penanggung


sebelu ronde 1. Menentukan kasus jawab
m ronde dan topic
2. Menetukan tim
ronde
3. Menentukan
literature
4. Membuat proposal
5. Mempersiapkan
pasien
6. Diskusi pelaksanaan
5 menit Ronde Pembukaan : Kepala
1. Salam pembuka ruangan
2. Memperkenalkan (KARU)
tim ronde
3. Menyampaikan
identitas dan
masalah pasien
4. Menjelaskan tujuan
ronde
30 Penyajian masalah : PP Mendegarka Nurse
menit 1. Memberi salam dan n station
memperkenalkan pasien
dan keluarga kepada tim
ronde
2. Menjelaskan riwayat
penyakit dan
keperawatan pasien
3. Menjelaskan masalah
pasien dan rencana
tindakan yang telah
dilaksanakan serta
menetapkan prioritas
yang perlu didiskusikan
Validasi data :
4. Mencocokan dan
menjelaskan kembali
data yang telah
disampaikan
5. Diskusikan antar Ruang
anggota tim dan pasien Karu, PP, Memberikan perawatan
tentang masalah perawat respon dan
keperawatan tersebut konselor menjawab
6. Pemberian justifikasi pertanyaan
oleh perawat primer atau
konselor atau kepala
ruangan tentang masalah
pasie serta rencana
tindakan yang akan
dilakukan
7. Menentukan tindakan
keperawatan pada
masalah prioritas yang
ditetapkan
10 Pasca 1. Evaluasi dan Karu, Nurse
menit ronde rekomendasi intervensi supervisor, station
keperawatan perawat
2. penutup konselor,
pembimbing

Kriteria evaluasi
1. struktur
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di ruangan cendana
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya

2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
1.) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis
2.) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
3.) Meningkatkan kemampuan menetuntukan diagnose keperawatan
4.) Menumbuhka pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah pasien
5.) Meningkatkan kemapuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
6.) Meningkatkan kemampuan justifikasi
7.) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

Daftar Pustaka
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Medika Salemba
Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai