Metodologi JALAN

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI

1. PENDEKATAN TEKNIS

1.1 TINJAUAN UMUM


Di dalam pembangunan suatu jalan diperlukan perencanaan yang dimaksudkan untuk
merencanakan fungsi struktur secara tepat, dan bentuk bentuk yang sesuai serta mempunyai
fungsi estetika. Begitu pula dengan pembanguan suatu jalan diperlukan urutan kegiatan
yang dapat mempermudah dalam proses perencanan. Oleh karena itu dibutuhkan
metodologi dalam perencanaannya yang akan mengarahkan urutan proses perencanaan dari
mulai persiapan sampai dengan dibuatnya dokumen lelang.

1.2. METODE PERENCANAAN


Metode perencanaan adalah penelitian yang informasi utamanya diperoleh dari hasil
observasi di lapangan sehingga ditemukannya identifikasi masalah yang kemudian di
inventarisasi menjadi sebuah data primer dan sekunder.

2. METODOLOGI
Metodologi yang akan digunakan sebagai berikut :

A. PERMASALAHAN
Tahap permasalahan merupakan rangkaian kegiatan sebelum identifikasi masalah.
Permasalahan tersebut timbul karena pada Kondisi ruas jalan yang ada banyak yang
mengalami kerusakan, sehingga diperlukan kondisi ruas jalan yang layak untuk menunjang
pertumbuhan perekonomian.

B. OBSERVASI LAPANGAN
Observasi lapangan adalah kegiatan yang dilaksanakan secara langsung di lapangan
dengan tujuan untuk mengetahui kondisi secara umum, aktual pada lokasi yang menjadi
objek studi sehingga akan mendapatkan gambaran yang lebih riil.

C. IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam perencanaan jalan tentunya didasari dengan permasalahan yang muncul pada
lokasi perencanaan jalan tersebut. Pada tahap identifikasi ini merupakan tahap dimana
seorang perencana jalan mendapat masukan permasalahan baik dari hasil pengamatan
langsung maupun dari informasi pihak-pihak yang terkait dan masyarakat sekitar lokasi
perencanaan. Dari permasalahan tersebut kemudian diidentifikasi faktor-faktor yang
melatarbelakangi permasalahan dan dikaji sebesar apa permasalahan itu berdampak pada
perencanaan sehingga akan memunculkan beberapa alternatif solusi.

D. INVENTARISASI KEBUTUHAN DATA


Inventarisasi kebutuhan data adalah mencatat, mencari serta mengklasifikasikan
data-data yang diperlukan dalam perencanaan jalan, seperti data tanah, data hidrologi,
maupun peta topografi.

E. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data merupakan tahap untuk menentukan penyelesaian suatu masalah
secara ilmiah. Hal ini tentunya didasari dengan dasar teori dan peranan instansi yang terkait.
Ada beberapa metode pengumpulan data yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
 Metode Literatur
Metode literatur adalah mengumpulkan, mengidentifikasi serta mengolah data tertulis dan
metode kerja yang digunakan
 Metode Observasi
Dengan survey langsung ke lapangan, agar dapat diketahui kondisi riil di lapangan sehingga
dapat diperoleh gambaran sebagai pertimbangan dalam perencanaan deain struktur.
 Metode Wawancara
Metode wawancara yaitu dengan mewawancarai narasumber yang dapat dipercaya untuk
memperoleh data yang diperlukan.

Untuk mempermudah dalam proses perencanaan suatu jalan, maka terlebih dahulu
ditentukan kebutuhan data yang tentunya berdasarkan pada dasar teori / studi pustaka.
Penentuan kebutuhan data ini dilakukan dengan cara mencatat data yang diperlukan untuk
perencanaan jalan. Dalam perencanaan jalan lingkungan permukiman perdesaan, jenis-jenis
data yang diperlukan antara lain :
I. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari peninjauan dan pengamatan langsung di
lapangan yang dilakukan dengan beberapa pengamatan. Pengamatan langsung tersebut
menghasilkan data-data antara lain :
1. Data Umum
Data umum meliputi penentuan segmen, dan data identifikasi segmen. Yang dimaksud
segmen itu sendiri adalah panjang jalan yang mempunyai karekteristik yang hampir sama.
Sedangkan yang dimaksud dengan data identifikasi segmen adalah data-data umum yang
meliputi tanggal, propinsi, nama kota, jumlah penduduk, nama jalan, kode segmen, tipe
daerah, panjang segmen, dan tipe jalan.
2. Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan menggambarkan kondisi visual lingkungan sekitar jalan lingkar pada
saat ini, apakah jalan sudah ada atau belum dan bagaimana kondisi fisik saat ini. Hal perlu
ditinjau yaitu keadaan medan sekitar apakah jalan rencana melewati hutan, sawah, sungai,
lahan kosong, dan sebagainya, sehingga akan mempengaruri terhadap pembebasan lahan.
3. Kondisi Perkerasan Eksisting
Kondisi perkerasan eksisting menggambarkan kondisi perkerasan jalan yang sudah ada di
daerah sekitar sebelum di bangun jalan lingkar luar ini.
4. Kondisi Sistem Drainase
Dalam bagian ini akan dibahas mengenai jenis/tipe system drainase yang sudah ada
sebelumnya, meliputi drainase permukaan ( surface drainage) dan drainase bawah
(subsurface drainage ).

II. DATA SEKUNDER


Selain dari data Primer yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat juga Data Sekunder yang
meliputi :
A. Data hidrologi
Data ini berupa data curah hujan dari stasiun terdekat.
B. Data tanah
Data ini berupa data CBR tanah asli yang diperlukan untuk mengetahui daya dukung
tanah asli. Data ini berfungsi untuk menganalisa tebal perkerasan jalan yang
dibutuhkan.
C. Peta topografi
Peta topografi menggambarkan kontur di daerah sekitar lokasi studi sehingga
nantinya didapatkan evaluasi jalan yang paling tepat dan efisien.
Dari rincian data yang diperlukan diatas termasuk data sekunder. Data Sekender
adalah data yang diperoleh dari instansi terkait. Data sekunder ini sangat membantu
dalam perencanaan jalan.

Dalam perencanaan jalan memiliki beberapa prinsip antara lain perkerasan struktur
jalan, keawetan, keamanan, kenyamanan, kemudahan dalam pelaksanaan, ekonomis dan
estetis. Untuk mendapatkan perencanaan sesuai dengan prinsip perencanaan, kebutuhan
akan data lokasi perencanaan harus mencukupi. Karena bila terjadi kekurangan data akan
menghambat perencanaan dan yang lebih fatal lagi adalah salah dalam perencanaan. Oleh
karena itu dibutuhkan data yang cukup, seimbang dan tepat / akurat untuk merencanakan
jalan.

Kelengkapan akan kebutuhan data dalam perencanaan sangatlah penting. Oleh karena
itu sebelum melangkah pada proses selanjutnya data yang sudah didapatkan dicek
kelengkapannya. Apabila hasil cek terdapat data yang belum lengkap / kurang maka proses
pengumpulan data dilakukan kembali. Akan tetapi apabila data yang didapat diras sudah
cukup untuk menentukan perencanaan jalan, maka proses analisa dan pengolahan dapat
dilakukan.

3. RENCANA KERJA

1.1 GAMBAR PERENCANAAN


Gambar perencanaan merupakan visualisasi dari analisa dan perencanaan struktur jalan.
Tujuan dari gambar perencanaan adalah :
1. Mempermudah dalam pembuatan estimasi volume dan biaya pekerjaan
2. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan
3. Mempermudah dalam pengawasan saat pelaksanaan

Dalam gambar perencanaan dibuat dengan benar dan selengkap mungkin, sehingga
mempermudah dalam pembacaan. Beberapa hal yang dapat dituangkan alam gambar
perencanaan adalah sebagai berikut :
1. Gambar peta lokasi pekerjaan
2. Gambar trase jalan
3. Gambar penampang melintang jalan
4. Gambar alinyemen horizontal jalan
5. Gambar alinyemen vertikal jalan
6. Gambar bangunan drainase jalan
7. Gambar bangunan pelengkap dan fasilitas jalan
8. Gambar lapis perkerasan jalan baru
9. Gambar lapis perkerasan jalan lama

1.2. RENCANA ANGGARAN BIAYA


Rencana Anggaran Biaya berisikan tentang besarnya volume pekerjaan, serta
biaya pekerjaan. Besarnya volume perkerjaan dihitung dari volume tiap item pekerjaan,
sedangkan biaya pekerjaan ditentukan dari harga upah pekerjaan, harga bahan, analisa
tiap item pekerjaan, dan harga penggunaan alat berat yang digunakan, dari pengolahan
data tersebut ditambah keuntungan dan biaya PPN dalam pelaksanaan pekerjaan.

1.3. TIME SCHEDULE DAN NETWORK PLANNING


Time schedule merupakan fase menterjemahkan suatu perencanaan kedalam
suatu diagram-diagram yang sesuai dengan skala waktu. Dalam time schedule
menentukan kapan aktivitas-aktivitas dimulai, ditunda, dan diselesaikan sehingga
pengendalian sumber daya akan disesuaikan waktunya menurut kebutuhan yang telah
ditentukan.

Fungsi time schedule adalah sebagai berikut :


a. Menentukan durasi proyek
b. menentukan lintasan dan kegiatan kritis
c. Menentukan proses pelaksanaan ( kurva S )
d. Dasar untuk menentukan aliran kas
e. Pengendalian proyek Data yang dipergunakan untuk pembuatan time schedule.

4. Program Kerja
Berangkat dari uraian pendekatan dan metodologi sebelumnya, berikut ini dapat
dikemukakan uraian program kerja yang terkait dengan uraian jenis kegiatan, tahapan
waktu pelaksanaan dan target keluarannya.

5. Jangka Waktu Pelaksanaan


Kegiatan Perencanaan dilaksanakan sejak diterbitkannya SPMK (Surat Perintah Mulai
Kerja). Dalam hal ini waktu yang disediakan untuk melaksanakan tugas kajian yang
diberikan kepada Konsultan adalah selama 30 (tiga puluh) hari kalender.

6. Personil/ Tenaga Ahli dan Pendukung


Pelaksanaan pekerjaan Survey, Identifikasi Design ini dapat berhasil dengan baik jika
pihak pelaksanan pekerjaan mampu menyediakan tenaga professional dibidang/disiplin
ilmu yang dibutuhkan untuk tujuan proyek tersebut. Tenaga-tenaga ahli ini bekerjasama
dalam satu tim kerja (team work) dibantu oleh beberapa tenaga penunjang (supporting
staff). Susunan tenaga ahli yang diperlukan dalam pekerjaan inidapat diihat pada tabel
berikut:
JUMLA
PEND POSISI
NAMA H
IDIK DIUSULK URAIAN PEKERJAAN
PERSONIL ORANG
AN AN
BULAN
 Mengkoordinir pelaksanaan seluruh
kegiatan tim, identifikasi dan evaluasi
data sekunder dan menyusun jadwal
realisasi pelaksanaan dan
mengevaluasi berdasarkan rencana
jadwal pelaksanaan.
S1,  Melaksanakan, memberikan arahan
Ketua Tim /
Rojana, ST Teknik dan pertimbangan terhadap 0.25
Ahli Sipil
Sipil perhitungan dan desain yang telah
dikerjakan.
 Melakukan koordinasi dengan
instansi terkait dengan pekerjaan.
 Bertanggungjawab sepenuhnya
mengenai kualitas seluruh hasil
pelaksanaan pekerjaan.
 Mengumpulkan dan menganalisis
data kependudukan, sosial dan
ekonomi untuk wilayah studi dan
sekitarnya.
 Mempersiapkan kriteria dan
- Faisal Rizki,
indikator-indikator dan sumsi-asumsi
ST
yang akan digunakan dalam
pekerjaan ini, untuk dibahas dan
S1,
disetujui bersama pengguna jasa.
Teknik Surveyor 0.25
 Melaksanakan survey ke masyarakat
Sipil
calon pengguna fasilitas maupun
kepada masyarakat yang lahan
- Arrozak, ST
dan/atau tempat tinggalnya akan
terkena dampak pembangunan.
 Mendampingi team leader dalam
diskusi dengan pihak proyek/pemilik
pekerjaan berhubungan dengan
masalah sosek masyarakat.
 Membantu Ketua Tim dalam
S1, pelaporan serta administrasi
Umum Administras pekerjaan 0.25
David Prasetya
non i  Melakukan penyusunan laporan
Teknik keuangan

S1,  Membant ketua tim dalam memeriksa


Siska Dewi Umum penyajian data
Operator 0.25
Utami Putri non  Entry data
Teknik  Membantu dalam mengatur dokumen

Anda mungkin juga menyukai