Askep Konstipasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Asuhan Keperawatan Pada Ny.

K
Dengan Gangguan Konstipasi, Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Dan Nyeri
Akut
Pada Pasien Konstipasi Di Ruangan Indah
Di RS Sehat Abadi
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Metodologi Keperawatan
Dosen : Dr. Siti Badriah, M.Kep,Ns,Sp.Kep.Kom

Oleh,
Ferdy Ilham
P2.06.20.1.19.014

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
Jl. Cilolohan no.35 Kel.Kahuripan, Kec.Tawang, Kota Tasikmalaya,
Jawa Barat 46115
Tlp. 0265 – 340186 – 7035678 Fax. 0265 – 338939
Email : direktorat@poltekkestasikmalaya

2019/2020
1. Pengkajian Keperawatan

1.1. Identitas

a. Nama : Ny. K
b. Tempat / tanggal lahir : Cikatomas ( 75 tahun )
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Status Perkawinan : Janda
e. Agama : Islam
f. Suku : Sunda
g. Pendidikan : SD
h. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
i. Alamat : tamansari ,tasikmalaya

1.2 Riwayat Kesehatan saat ini


Saat ini Ny. K tampak kurang sehat.Ny K tampak lemas. Ny.K mengatakansudah lima hari
ini ia tidak BAB sehingga menyebabkan perutnya merasa tidak enak. Ny.K juga mengatakan
nyeri saat buang air besar. Feses keras dan kering.
1.3 Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Sewaktu Ny.K masih muda, Ny. K pernah di rawat di RS karena terserang penyakit magh.
Ny. K mengatakan ia di beri obat oleh dokter dan mematuhi semua anjuran yang dikatakan
oleh dokter. Sudah lebih dari 10 tahun Ny.K menggunakan laksatif yang di beli diwarung dan
obat ini di beli jika Ny.K tidak tahan dengan kondisi perutnya
1.4 Riwayat sehari – hari

a. Persepsi lansia terhadap sehat sakit


Ny.K mengatakan bahwa dirinya sehat jika Ny.K dapat melakukan aktifitas sehari-hari dan
Ny.K beranggapan bahwa sakit menurut nya adalah ketika ia tidak bisa BAB secara teratur.
b. Kebiasaan
Kebiasaan Ny.K setiap hari yaitu Ny.K suka duduk di depan rumahnya dan Ny.K suka
menggunakan “ laksatif ” jika ia susah untuk BAB.
c. Pola nutrisi
Ny.K makan 2 kali sehari (pagi dan sore hari) kebiasaan makan 3 kali sehari (BB 80 kg).
Ny.K mengatakan tidak selera untuk makan hanya 4-6 sendok saja,sedikit sayur dan lauk
tidak bisa makan yang terlalu pedas (BB 64 kg). Makan nasi keras. Ny.K minum air teh
hangat dan teh manis tetapi jarang minum, sekitar 1-2 gelas perhari, tidak suka minum
banyak karena sering BAK.
d. Pola istirahat / tidur
Ny.K tidur pada malam hari jam 10.00 Wib dan bangun pagi jam 5.00 Wib. Ny.K bisa tidur
lagi walau terbangun pada malam hari untuk BAK. Ny.K tidak bisa tidur siang, jika
dipaksakan untuk tidur siang kepala Ny.K akan terasa sakit. Ny.K lebih suka duduk di depan
rumahnya.
e. Pola Eliminasi
BAK : lancar, frekuensi 5-7 kali sehari, tidak ada rasa tertahan, warna urin kuning. BAB :
Ny.K mengatakan susah untuk BAB, frekuensi 1 x dalam 5 hari kebiasaan BAB 1 x dalam 2
hari, perut teraba keras, terasa tidak nyaman, saat BAB sakit, feses keras, warnanya coklat
kehitaman.
f. Kebiasaan olah raga
Ny.K tidak pernah melakukan olah raga. Ny. K merasa letih jika terlalu banyak pergerakan.
g. Kemampuan melakukan aktifitas
Ny.K setiap harinya hanya membantu adik beserta anak adiknya menyapu rumah, dan kadang
– kadang membantu adiknya memasak.
h. Rekreasi
Ny.K melakukan rekreasi sekitar rumah. Ny.K tidak pernah lagi melakukan bepergian jauh.
Ny.K hanya berjalan – jalan sekitar rumah, berbicara dengan tetangga dan menonton televisi.
1.5 Riwayat psikologi
Ny.K selalu mengingat kajadian yang tidak enak yang menimpanya. Tiga bulan yang lalu
Ny.K kehilangan uang di dalam dompetnya di rumah. Ny.K merasa bahwa uangnya telah di
ambil oleh anak adiknya. Semenjak kejadian itu Ny.K kurang suka melihat anak adik nya
tersebut.
1.6 Riwayat Sosial
Ny.K tidak mengikuti kegiatan yang ada di lingkungannya, Ny.K juga tidak mengikuti acara
perwiritan, Ny.K bersosial baik dengan tetangga nya. Ny.K juga mengatakan ia tetap
menyayangi keluarganya walau ia kurang suka melihat anak adiknya.
1.7 Riwayat spiritual dan cultural
Ny.K melakukan shalat 5 waktu dirumah, Ny.K tidak pergi ke Mesjid.
1.8 Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
Keadaan Ny.K lemas, penglihatan Ny.K masih jelas, begitupun pendengarannya, masih dapat
mendengar dengan jelas. Kuku tangan dan kaki terlihat bersih. Memakai songkok dengan
penampilan rapi. Kulit kepala agak bersih, rambut berwarna putih (uban), kulit sudah keriput,
dan sering gatal – gatal. Hal ini disebabkan karena Ny.K malas untuk mandi. Ny.K berbicara
dengan jelas, walau gigi Ny.K tinggal dua buah.
b. Tanda – tanda vital
TD : 120/90 mmHg
HR : 96 x/menit
RR : 22 x/menit
Temp : 37oC
c. Sistem pernafasan
Ny.K tidak mengeluhkan batuk, sesak napas, tidak ada riwayat sakit asma
d. Sistem kardiovaskuler
Ny.K tidak mengeluhkan nyeri pada dadanya. Denyut nadi normal, begitupun dengan tekanan
darahnya.
e. Sistem gastrointestinal
Ny.K tidak dapat mencerna makanan dengan baik, kadang – kadang perut Ny.K tepatnya di
ulu hati terasa sakit jika Ny.K jarang makan, BAB 5 hari sekali. Perut Ny.K terasa tegang dan
keras saat di palpasi.
f. System genitourinary
Ny.K sudah menoupose.
g. System muskuloskeletal
Ny.K dapat menggerakkan kedua tangan dan kakinya. Walau kedua kakinya sering nyeri.
Kekuatan otot Ny.K 3 yaitu mampu menahan tegak walaupun sedikit didorong tetapi tidak
mampu melawan tekanan. Bising usus tidak terdengar saat di auskultasi
h. Sistem neurologi
Ny.K dapat mengingat kejadian puluhan tahun lalu, tetapi lupa dengan kejadian sebulan yang
lalu yang telah di lakukan. Terkadang Ny.K mengalami sakit kepala di siang hari, otot wajah
Ny.K dapat terlihat baik ketika Ny.K dapat tersenyum.
1.9 Pemeriksaan Penunjang
Ny.K lebih dari 10 tahun ini tidak pernah memeriksakan kesehatannya ke Rumah Sakit,
ataupun tempat pengobatan terdekat. Apabila Ny.K sakit, ia hanya membeli obat di warung.
1.10 Riwayat Terapi
Klien tidak mengalami terapi khusus.
2. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1. Ds : Gangguan kebutuhan
- Pasien mengatakan Pola BAB Pola BAB tidak teratur eliminasi : konstipasi
tidak teratur, frekuensi 1 x
dalam 5 hari kebiasaan BAB 1 Nafsu makan menurun
x dalam 2 hari
- Pasien mengatakan Perut terasa penuh
Pengeluaran feses sulit dan
nyeri Pembesaran abdomen
- Pasien merasa perasaan penuh
pada perut Tekanan pada rectum
Do:
- Feses pasien keras dan kering Pengeluaran feses
- Tekanan pada rectum pasien
- Perut pasien terasa tegang dan sulit dan nyeri
keras saat di palpasi.
- Bising usus pasien tidak Konstipasi
terdengar

2. Ds : Sulit BAB Nutrisi kurang dari


- Pasien mengatakan nafsu
kebutuhan
makan menurun , pasien
Abdomen keras
mengatakan tidak selera untuk
makan hanya 4-6 sendok
Bising usus tidak terdengar
saja,sedikit sayur dan lauk
tidak bisa makan yang terlalu
Perut terasa penuh
pedas
- Pasien merasa perasaan penuh
Nafsu makan menurun
pada perut
- pasien merasa letih jika terlalu
Nutrisi kurang dari
banyak pergerakan
kebutuhan
Do :
- BB pasien menurun ( BB 80 ke
64 kg)
- Pasien tampak lemas
- Bising usus pasien tidak
terdengar

3. Ds : Kekakuan sendi saat BAB Nyeri akut


- Pasien mengatakan nyeri saat ( posisi jongkok)
buang air besar.
- Pasien mengatakan dapat Pengeluaran feses sulit dan
menggerakkan kedua tangan nyeri
dan kakinya. Walau kedua
kakinya sering nyeri saat Feses keras
jongkok
Do: Tekanan pada rectum
- Tekanan pada rectum pasien
- Feces pasien keras Nyeri abdomen

3. Diagnose keperawatan

1. Gangguan pola eliminasi : Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi tidak teratur
ditandai dengan
Ds :
- Pasien mengatakan Pola BAB tidak teratur, frekuensi 1 x dalam 5 hari kebiasaan BAB 1 x
dalam 2 hari
- Pasien mengatakan Pengeluaran feses sulit dan nyeri
- Pasien merasa perasaan penuh pada perut
Do:
- Feses pasien keras dan kering
- Tekanan pada rectum pasien
- Perut pasien terasa tegang dan keras saat di palpasi.
- Bising usus pasien tidak terdengar

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hilangnya nafsu makan
ditandai dengan
Ds :
- Pasien mengatakan nafsu makan menurun , pasien mengatakan tidak selera untuk makan
hanya 4-6 sendok saja,sedikit sayur dan lauk tidak bisa makan yang terlalu pedas
- Pasien merasa perasaan penuh pada perut
- pasien merasa letih jika terlalu banyak pergerakan
Do :
- BB pasien menurun ( BB 80 ke 64 kg)
- Pasien tampak lemas
- Bising usus pasien tidak terdengar

3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera bilogis ditandai dengan


Ds :

- Pasien mengatakan nyeri saat buang air besar.


- Pasien mengatakan dapat menggerakkan kedua tangan dan kakinya. Walau kedua kakinya
sering nyeri saat jongkok
Do:
- Tekanan pada rectum pasien
- Feces pasien keras
4. Perencanaan
No Diagnose Perencanaan
(DX) Tujuan (noc) Intervensi (nic) Rasional
1. Gangguan pola eliminasi : Konstipasi  Eliminasi usus 1. instruksikan klien untuk 1. Makanan yang
berhubungan dengan pola defekasi lebih banyak mengandung tinggi
tidak teratur ditandai dengan Setelah dilakukan tindakan mengonsumsi makanan serat meningkatkan
Ds : keperawatan dalam waktu 2x yang menstimulasi peristaltic dan
peristaltic ( gandum, membantu
- Pasien mengatakan Pola BAB 24 jam diharapkan eliminasi roti, apel, selada, seledri menggerakkan isi
tidak teratur, frekuensi 1 x dalam 5 usus dapat membaik. 2. Berikan cairan adekuat usus di dalam saluran
(6 – 8 gelas ) GI, dengan
hari kebiasaan BAB 1 x dalam 2 Dengan kriteria hasil: 3. Dorong klien meningkatkan masa
hari 1. Pola eliminasi pasien mengambil waktu untuk feses dan kandungan
defekasi 30 sampai 60 cairannya.
- Pasien mengatakan Pengeluaran kembali membaik menit ssetelah sarapan. 2. Membantu feses
feses sulit dan nyeri 2. Pasien merasa mudah 4. Berikan pendidikan lebih lunak
kesehatan : 3. Refleks gastrokolik
- Pasien merasa perasaan penuh dalam mengeluarkan feces a. Personal hygiene paling sensitife pada
pada perut 3. Feses lunak dan berbentuk b. Kebiasaan diet pagi hari dan setelah
c. Cairan dan makanan makan.
Do: 4. Mengeluarkan feses tanpa d. yang mengandung 4. Mengurangi /
- Feses pasien keras dan kering bantuan gas menghindari
e. Aktifitas inkontinensia
- Tekanan pada rectum pasien 5. Tidak adanya nyeri saat f. Kebiasaan buang air 5. Kontrak tentang
- Perut pasien terasa tegang dan defekasi besar perilaku yang
5. Minta klien mengatakan dilakukan antara
keras saat di palpasi.
komitmennya untuk klien dan perawat
- Bising usus pasien tidak terdengar berupaya melakukan Memperlihatkan
defekasi dalam 5 menit keberhasilan
setelah merasakan modifikasi
keinginan untuk perilaku.
defekasi 6. Membantu
pengeluaran feces
6. Berikan obat seseuai cepat lancar
resep dokter:
- Dulcolax 1 tab/per
suppo

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh  Mempertahankan massa 1. Buat perencanaan 1. Menjaga pola makan
berhubungan dengan hilangnya nafsu tubuh dan berat badan makan dengan klien pasien sehingga klien
makan ditandai dengan dalam batas normal untuk dimasukkan ke makan secara teratur
Ds : dalam jadwal makan. 2. klien merasa nyaman
Setelah dilakukan tindakan
- Pasien mengatakan nafsu makan 2. Dukung anggota dengan makanan
keperawatan dalam waktu 2x keluarga untuk yang disukainya
menurun , pasien mengatakan 24 jam diharapkan massa menyediakan makanan sehingga dapat
tidak selera untuk makan hanya 4- tubuh dan berat badan dalam kesukaan klien di meningkatkan nafsu
batas normal rumah. makan klien.
6 sendok saja,sedikit sayur dan
Hasil yang di harapkan: 3. Tawarkan makanan 3. Dengan pemberian
lauk tidak bisa makan yang terlalu 1. Toleransi terhadap diet porsi besar disiang hari porsi yang besar
ketika nafsu makan dapat menjaga
pedas yang dibutuhkan
tinggi keadekuatan nutrisi
- Pasien merasa perasaan penuh 2. Melaporkan keadekuatan 4. Pastikan diet memenuhi yang masuk.
tingkat energi kebutuhan tubuh sesuai 4. Tinggi karbohidrat,
pada perut
indikasi. protein, dan kalori
- pasien merasa letih jika terlalu 5. Pastikan pola diet yang diperlukan atau
klien sukai atau tidak dibutuhkan selama
banyak pergerakan
disukai. perawatan.
Do : 6. Jelaskan jenis-jenis 5. Untuk mendukung
- BB pasien menurun ( BB 80 ke 64 makanan yang baik peningkatan nafsu
kg) dikonsumsi makan klien
- Pasien tampak lemas 6. Menjaga keadekuatan
- Bising usus pasien tidak terdengar asupan nutrisi yang
dibutuhkan
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen  pengendalian nyeri/ 1. Bantu klien untuk lebih 1. Klien dapat
cedera bilogis ditandai dengan menunjukkan nyeri hilang berfokus pada aktivitas mengalihkan
Ds : atau terkontrol dari nyeri perhatian dari nyeri
- Pasien mengatakan nyeri saat Setelah dilakukan tindakan 2. Perhatikan bahwa lansia 2. Hati-hati dalam
buang air besar. keperawatan dalam waktu 2x mengalami peningkatan pemberian analgesik
24 jam diharapkan dapat sensitifitas terhadap opiate
- Pasien mengatakan dapat efek analgesik opiat 3. Hati-hati dalam
mengontrol nyeri.
menggerakkan kedua tangan dan Hasil yang diharapkan: 3. Perhatikan pemberian obat-
kakinya. Walau kedua kakinya 1. Menunjukkan teknik kemungkinan interaksi obatan pada lansia
relaksasi secara individual obat – obat dan obat 4. Mengetahui tingkat
sering nyeri saat jongkok
yang efektif untuk penyakit pada lansia nyeri yang dirasakan
Do: mencapai kenyamanan 4. Minta klien untuk klien
- Tekanan pada rectum pasien 2. Mempertahankan tingkat menilai nyeri atau
nyeri pada skala kecil ketidak nyaman pada
- Feces pasien keras
3. Melaporkan kesehatan fisik skala 0 – 10
dan psikologisi
4. Mengenali faktor penyebab
dan menggunakan tindakan
untuk mencegah nyeri
5. Menggunakan tindakan
mengurangi nyeri dengan
analgesik dan non-
analgesik secara tepat

5. Implementasi dan evaluasi

No Implementasi Evaluasi
1. 1. Meinstruksikan klien untuk lebih banyakmengonsumsi S:
makanan yang menstimulasi peristaltic ( gandum, roti, apel, Klien mengatakan tidak bisa BAB selama 5 hari ini.
selada, seledri O:
2. Memerikan cairan adekuat ( 6 – 8 gelas ) Klien mampu menyebutkan pentingnya sayur, buah, dan
3. Mendorong klien mengambil waktu untuk defekasi 30 sampai minum banyak untuk melancarkan BAB.
60 menit ssetelah sarapan. A:
4. Memberikan pendidikan kesehatan : Tujuan tercapai sebagian
a. Personal hygiene P:
b. Kebiasaan diet Intervensi dilanjutkan
c. Cairan dan makanan yang mengandung gas
d. Aktifitas
e. Kebiasaan buang air besar
f. Meminta klien mengatakan komitmennya untuk berupaya
melakukan defekasi dalam 5 menit setelah merasakan
keinginan untuk defekasi
2. 1. Membuat perencanaan makan dengan klien untuk S:
dimasukkan ke dalam jadwal makan. Klien mengatakan nafsu makan menurun.
2. Mendukung anggota keluarga untuk menyediakan makanan O:
kesukaan klien di rumah. Klien menyatakan kesangupan untuk mencoba
3. Menawarkan makanan porsi besar disiang hari ketika nafsu makan sesuai jadwal yang ditetapkan.
makan tinggi A:
4. Memastikan diet memenuhi kebutuhan tubuh sesuai indikasi. Tujuan tercapai sebagian
5. Memastikan pola diet yang klien sukai atau tidak disukai. P:
6. Memastikan Klien terbiasa makan dengan terencana dan Intervensi di lanjutkan
teratur.
3. 1. Membantu klien untuk lebih berfokus pada aktivitas dari S:
nyeri. Klien mengatakan nyeri saat
2. Memperhatikan bahwa lansia mengalami peningkatan BAB
sensitifitas terhadap efek analgesik opiate. O:
3. Memperhatikan kemungkinan interaksi obat – obat dan obat Klien menyebutkan skala
penyakit pada lansia. nyeri : 2
4. Meminta klien untuk menilai nyeri atau ketidak nyaman pada A:
skala 0 – 10 Tujuan tercapai sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai