Askep Konstipasi
Askep Konstipasi
Askep Konstipasi
K
Dengan Gangguan Konstipasi, Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Dan Nyeri
Akut
Pada Pasien Konstipasi Di Ruangan Indah
Di RS Sehat Abadi
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Metodologi Keperawatan
Dosen : Dr. Siti Badriah, M.Kep,Ns,Sp.Kep.Kom
Oleh,
Ferdy Ilham
P2.06.20.1.19.014
2019/2020
1. Pengkajian Keperawatan
1.1. Identitas
a. Nama : Ny. K
b. Tempat / tanggal lahir : Cikatomas ( 75 tahun )
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Status Perkawinan : Janda
e. Agama : Islam
f. Suku : Sunda
g. Pendidikan : SD
h. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
i. Alamat : tamansari ,tasikmalaya
3. Diagnose keperawatan
1. Gangguan pola eliminasi : Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi tidak teratur
ditandai dengan
Ds :
- Pasien mengatakan Pola BAB tidak teratur, frekuensi 1 x dalam 5 hari kebiasaan BAB 1 x
dalam 2 hari
- Pasien mengatakan Pengeluaran feses sulit dan nyeri
- Pasien merasa perasaan penuh pada perut
Do:
- Feses pasien keras dan kering
- Tekanan pada rectum pasien
- Perut pasien terasa tegang dan keras saat di palpasi.
- Bising usus pasien tidak terdengar
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hilangnya nafsu makan
ditandai dengan
Ds :
- Pasien mengatakan nafsu makan menurun , pasien mengatakan tidak selera untuk makan
hanya 4-6 sendok saja,sedikit sayur dan lauk tidak bisa makan yang terlalu pedas
- Pasien merasa perasaan penuh pada perut
- pasien merasa letih jika terlalu banyak pergerakan
Do :
- BB pasien menurun ( BB 80 ke 64 kg)
- Pasien tampak lemas
- Bising usus pasien tidak terdengar
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Mempertahankan massa 1. Buat perencanaan 1. Menjaga pola makan
berhubungan dengan hilangnya nafsu tubuh dan berat badan makan dengan klien pasien sehingga klien
makan ditandai dengan dalam batas normal untuk dimasukkan ke makan secara teratur
Ds : dalam jadwal makan. 2. klien merasa nyaman
Setelah dilakukan tindakan
- Pasien mengatakan nafsu makan 2. Dukung anggota dengan makanan
keperawatan dalam waktu 2x keluarga untuk yang disukainya
menurun , pasien mengatakan 24 jam diharapkan massa menyediakan makanan sehingga dapat
tidak selera untuk makan hanya 4- tubuh dan berat badan dalam kesukaan klien di meningkatkan nafsu
batas normal rumah. makan klien.
6 sendok saja,sedikit sayur dan
Hasil yang di harapkan: 3. Tawarkan makanan 3. Dengan pemberian
lauk tidak bisa makan yang terlalu 1. Toleransi terhadap diet porsi besar disiang hari porsi yang besar
ketika nafsu makan dapat menjaga
pedas yang dibutuhkan
tinggi keadekuatan nutrisi
- Pasien merasa perasaan penuh 2. Melaporkan keadekuatan 4. Pastikan diet memenuhi yang masuk.
tingkat energi kebutuhan tubuh sesuai 4. Tinggi karbohidrat,
pada perut
indikasi. protein, dan kalori
- pasien merasa letih jika terlalu 5. Pastikan pola diet yang diperlukan atau
klien sukai atau tidak dibutuhkan selama
banyak pergerakan
disukai. perawatan.
Do : 6. Jelaskan jenis-jenis 5. Untuk mendukung
- BB pasien menurun ( BB 80 ke 64 makanan yang baik peningkatan nafsu
kg) dikonsumsi makan klien
- Pasien tampak lemas 6. Menjaga keadekuatan
- Bising usus pasien tidak terdengar asupan nutrisi yang
dibutuhkan
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen pengendalian nyeri/ 1. Bantu klien untuk lebih 1. Klien dapat
cedera bilogis ditandai dengan menunjukkan nyeri hilang berfokus pada aktivitas mengalihkan
Ds : atau terkontrol dari nyeri perhatian dari nyeri
- Pasien mengatakan nyeri saat Setelah dilakukan tindakan 2. Perhatikan bahwa lansia 2. Hati-hati dalam
buang air besar. keperawatan dalam waktu 2x mengalami peningkatan pemberian analgesik
24 jam diharapkan dapat sensitifitas terhadap opiate
- Pasien mengatakan dapat efek analgesik opiat 3. Hati-hati dalam
mengontrol nyeri.
menggerakkan kedua tangan dan Hasil yang diharapkan: 3. Perhatikan pemberian obat-
kakinya. Walau kedua kakinya 1. Menunjukkan teknik kemungkinan interaksi obatan pada lansia
relaksasi secara individual obat – obat dan obat 4. Mengetahui tingkat
sering nyeri saat jongkok
yang efektif untuk penyakit pada lansia nyeri yang dirasakan
Do: mencapai kenyamanan 4. Minta klien untuk klien
- Tekanan pada rectum pasien 2. Mempertahankan tingkat menilai nyeri atau
nyeri pada skala kecil ketidak nyaman pada
- Feces pasien keras
3. Melaporkan kesehatan fisik skala 0 – 10
dan psikologisi
4. Mengenali faktor penyebab
dan menggunakan tindakan
untuk mencegah nyeri
5. Menggunakan tindakan
mengurangi nyeri dengan
analgesik dan non-
analgesik secara tepat
No Implementasi Evaluasi
1. 1. Meinstruksikan klien untuk lebih banyakmengonsumsi S:
makanan yang menstimulasi peristaltic ( gandum, roti, apel, Klien mengatakan tidak bisa BAB selama 5 hari ini.
selada, seledri O:
2. Memerikan cairan adekuat ( 6 – 8 gelas ) Klien mampu menyebutkan pentingnya sayur, buah, dan
3. Mendorong klien mengambil waktu untuk defekasi 30 sampai minum banyak untuk melancarkan BAB.
60 menit ssetelah sarapan. A:
4. Memberikan pendidikan kesehatan : Tujuan tercapai sebagian
a. Personal hygiene P:
b. Kebiasaan diet Intervensi dilanjutkan
c. Cairan dan makanan yang mengandung gas
d. Aktifitas
e. Kebiasaan buang air besar
f. Meminta klien mengatakan komitmennya untuk berupaya
melakukan defekasi dalam 5 menit setelah merasakan
keinginan untuk defekasi
2. 1. Membuat perencanaan makan dengan klien untuk S:
dimasukkan ke dalam jadwal makan. Klien mengatakan nafsu makan menurun.
2. Mendukung anggota keluarga untuk menyediakan makanan O:
kesukaan klien di rumah. Klien menyatakan kesangupan untuk mencoba
3. Menawarkan makanan porsi besar disiang hari ketika nafsu makan sesuai jadwal yang ditetapkan.
makan tinggi A:
4. Memastikan diet memenuhi kebutuhan tubuh sesuai indikasi. Tujuan tercapai sebagian
5. Memastikan pola diet yang klien sukai atau tidak disukai. P:
6. Memastikan Klien terbiasa makan dengan terencana dan Intervensi di lanjutkan
teratur.
3. 1. Membantu klien untuk lebih berfokus pada aktivitas dari S:
nyeri. Klien mengatakan nyeri saat
2. Memperhatikan bahwa lansia mengalami peningkatan BAB
sensitifitas terhadap efek analgesik opiate. O:
3. Memperhatikan kemungkinan interaksi obat – obat dan obat Klien menyebutkan skala
penyakit pada lansia. nyeri : 2
4. Meminta klien untuk menilai nyeri atau ketidak nyaman pada A:
skala 0 – 10 Tujuan tercapai sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan