Kesehatan Matra
Kesehatan Matra
Kesehatan Matra
NIM : P20620119014
Tingkat : 3A
Dosen : Dr.Betty Suprapti SKp.MKes
TUGAS implementasi penyelenggaran kesehatan matra dan tugas perawat dalam implementasi
kesehatan matra
1. Implementasi penyelenggaraan kesehatan matra
Implementasi penyelengaraan kesehatan matra dijelaskan pada bab ke-3 pasal 4 dan 5 sebagai
berikut :
PENYELENGGARAAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 4
(1) Kesehatan Matra diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat.
(2) Dalam penyelenggaraan Kesehatan Matra sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bekerja
sama dengan negara lain dan/atau lembaga internasional baik secara bilateral maupun
multilateral.
Pasal 5
(1) Lingkup penyelenggaraan Kesehatan Matra sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 meliputi
a. pengurangan potensi Risiko Kesehatan;
b. peningkatan kemampuan adaptasi; dan
c. pengendalian Risiko Kesehatan.
(2) Pengurangan potensi Risiko Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan upaya yang dilakukan terhadap semua variabel atau faktor untuk mencegah dan
mengurangi Risiko Kesehatan.
(3) Peningkatan kemampuan adaptasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan
upaya untuk meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri dengan Kondisi Matra agar tidak
menimbulkan Risiko Kesehatan.
(4) Pengendalian Risiko Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan
upaya yang dilakukan untuk menurunkan dan menghilangkan variabel atau faktor dalam
rangka mencegah terjadinya penyakit, kecacatan, dan/atau gangguan kesehatan serta
melakukan pengobatan.
Berdasarkan pasal 4 dan 5 dapat kita ketahui bahwa implementasi kesehatan matra adalah berupa
segala upaya kesehatan dalam bentuk khusus yang diselenggarakan untuk meningkatkan
kemampuan fisik dan mental guna menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang serba berubah
secara bermakna, baik di lingkungan darat, laut, maupun udara. Sesuai dengan pasal 1 mengenai
pengertian kesehatan matra dengan lingkup :
Melalui ketiga lingkup tersebut kesehatan matra diimplementasikan pada jenis-jenis kesehatan
matra diantaranya terdiri dari :
Pasal 3
(2) Kesehatan Lapangan sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas:
a. kesehatan perpindahan penduduk;
b. kesehatan migran;
c. kesehatan haji dan umrah;
d. kesehatan penanggulangan bencana;
e. kesehatan bawah tanah;
f. kesehatan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat;
g. kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di darat;
h. kesehatan pada arus mudik;
i. kesehatan pada kegiatan di area tertentu; dan
j. kesehatan dalam penugasan khusus kepolisian.
(3) Kesehatan Kelautan dan Bawah Air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas:
a. kesehatan penyelaman;
b. kesehatan pelayaran dan lepas pantai; dan
c. kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di laut.
(4) Kesehatan Kedirgantaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri atas:
a. kesehatan penerbangan dan ruang angkasa; dan
b. kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di udara.
Berdasarkan penjelasan pasal-pasal diatas maka dapat kita ketahui bahwa implementasi
kesehatan matra di Indonesia diimplementasikan dalam; 1. kesehatan lapangan sebagaimana
pelaksanaanya disebutkan dalam pasal (2), 2. kesehatan kelautan dan bawah air sebagaimana
pelaksanaanya disebutkan dalam pasal (3), 3. kesehatan kedirgantaraan sebagaimana
pelaksanaanya disebutkan dalam pasal (4)
Lalu oleh siapa implementasi kesehatan matra dilakukan? Penyelenggara kesehatan matra
dilakukan oleh semua warga negara. Sesuai dengan pasal (4) “Kesehatan Matra diselenggarakan
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat.” Termasuk diantranya para tenaga
kesehatan.
Peran / tugas perawat dalam kesehatan perpindahan penduduk dijelaskan pada pasal 7 ayat
(3),(4),(5),dan (6) adalah sebagai :
(3) Kegiatan sebelum perpindahan dilakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a paling
sedikit terdiri atas:
a. pendataan demografi;
b. Surveilans Kesehatan;
c. penyuluhan kesehatan;
d. pemberian informasi lokasi tujuan;
e. pemeriksaan kesehatan; dan
f. pelayanan kesehatan primer.
(4) Kegiatan selama proses perpindahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling
sedikit terdiri atas:
a. penyuluhan kesehatan terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat;
b. pelayanan kesehatan primer;
c. Surveilans Kesehatan; dan
d. penyediaan dukungan logistik.
(5) Kegiatan setelah menempati tempat baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c paling
sedikit terdiri atas:
a. peningkatan kualitas media lingkungan;
b. penyuluhan kesehatan terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat;
c. pelayanan kesehatan primer;
d. Surveilans Kesehatan;
e. pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;
f. pelayanan kesehatan jiwa; dan
g. penyediaan dukungan logistik.
(6) Dalam hal terjadi kedaruratan medik dan/atau kejiwaan pada kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) dan ayat (5), dapat dilakukan:
a. pelayanan kegawatdaruratan dan rujukan; dan
b. tindakan karantina dan/atau isolasi;
c. pelayanan kesehatan jiwa.
Peran / tugas perawat dalam kesehatan migran dijelaskan pada pasal 8 ayat (2),(3),(4),dan (5)
adalah sebagai :
(2) Kegiatan sebelum keberangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a paling sedikit
terdiri atas:
a.pendataan demografi;
b. Surveilans Kesehatan;
c.penyuluhan kesehatan;
d. pemberian informasi kondisi tempat tujuan;
e.pemeriksaan kesehatan; dan
f. pelayanan kesehatan primer.
(3) Kegiatan selama proses perjalanan keberangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b paling sedikit terdiri atas:
a.penyuluhan kesehatan;
b. pelayanan kesehatan primer;
c.Surveilans Kesehatan; dan
d. penyediaan dukungan logistik.
(4) Kegiatan setelah kembali ke tanah air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c paling
sedikit terdiri atas:
a.penyuluhan kesehatan;
b. pemeriksaan kesehatan;
c.Surveilans Kesehatan; dan
d. inspeksi sanitasi dan perbaikan kualitas air bersih dan sanitasi pada instalasi
penampungan sementara.
(5) Dalam hal terjadi kedaruratan medik dan/atau kejiwaan pada kegiatan kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4), dapat dilakukan:
a.pelayanan kegawatdaruratan dan rujukan;
b. tindakan karantina dan/atau isolasi; dan/atau
c.pelayanan kesehatan jiwa.
Peran / tugas perawat dalam kesehatan haji dan umrah adalah sebagai pengurangan potensi
Risiko Kesehatan; peningkatan kemampuan adaptasi; dan pengendalian Risiko Kesehatan. Pada
saat segala pelaksanaan haji dan umrah
Peran / tugas perawat dalam kesehatan bawah tanah berdasarkan pasal 11 ayat 2,3,4,5,6,7,8
adalah sebagai a. penyuluhan keselamatan dan kesehatan; b. penyediaan peralatan keselamatan;
c. petugas pengawas dan/atau pendamping; d. sistem rujukan kesehatan; e. jejaring keselamatan
dan kesehatan; f. komunikasi dan informasi; dan g. penyediaan sarana pelayanan kesehatan. a.
penyuluhan keselamatan dan kesehatan bagi pekerja; b. pendataan demografis pekerja; c.
pemeriksaan kesehatan pekerja; d. pelatihan kesehatan menghadapi situasi kerja di bawah tanah;
e. kesiapan pelayanan kesehatan di sekitar tempat kerja bawah tanah; dan f. jejaring pelayanan
kesehatan dan rujukan. a. pemberian informasi keselamatan dan kesehatan bagi pekerja; b.
penemuan kasus; c. pelayanan kesehatan bagi pekerja; dan d. Surveilans Kesehatan. a. penemuan
kasus; b. pelayanan kesehatan bagi pekerja; c. Surveilans Kesehatan; dan d. pemulihan
kesehatan.
Peran / tugas perawat dalam kesehatan Situasi Gangguan Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat berdasarkan pasal 12 ayat 2,3,4,5 adalah sebagai d. pemetaan sumber daya
kesehatan; e. sistem rujukan kesehatan; f. mobilisasi sumber daya kesehatan; g. unit identifikasi
korban; h. koordinasi dan jejaring kerja; i. komunikasi dan informasi; dan j. rencana
penanggulangan kedaruratan kesehatan. a. mobilisasi bantuan kesehatan; b. penemuan dan
pertolongan korban dan musibah massal; c. pelayanan korban di pos depan pelayanan kesehatan
lapangan dan pelayanan rujukan; d. pelayanan medis korban di unit pelayanan kesehatan
terdekat; e. pengamanan terhadap pos kesehatan lapangan dan unit pelayanan kesehatan rujukan;
f. pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang harus mengungsi dari wilayah yang terdampak
gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat; g. Surveilans Kesehatan; h. inspeksi sanitasi dan
perbaikan kualitas air bersih dan sanitasi di wilayah yang terdampak.
Peran / tugas perawat dalam kesehatan Dalam Tugas Operasi dan Latihan Militer Di
Darat berdasarkan pasal 13 ayat 3 dan 4 adalah sebagai a. kegiatan kesehatan promotif dan
preventif lapangan; b. kegiatan kesehatan kuratif dan rehabilitatif; c. kegiatan pembekalan
kesehatan; dan d. kegiatan administrasi kesehatan. a. pendataan kondisi kesehatan lingkungan; b.
Surveilans Kesehatan; c. prediksi sebaran risiko kesehatan dampak latihan; d. pelayanan
kesehatan primer; dan e. penyuluhan kesehatan.
8. Dalam Kesehatan Pada Arus Mudik
Kesehatan Pada Arus Mudik Pasal 14
(1) Kesehatan pada arus mudik merupakan Kesehatan Matra bagi masyarakat terpajan pada arus
mudik dan arus balik yang diselenggarakan pada saat:
a.persiapan; dan
b. selama arus mudik dan arus balik.
Peran / tugas perawat dalam kesehatan Pada Arus Mudik berdasarkan pasal 14 ayat 2,3,4
adalah sebagai a. penyuluhan kesehatan tentang kesiapan kebugaran fisik dan perilaku sehat; b.
pemetaan Faktor Risiko Kesehatan dan lingkungan; c. pemeriksaan kesehatan; d. inspeksi
sanitasi dan perbaikan kualitas air bersih dan sanitasi; e. penyiapan sumber daya manusia
kesehatan dan unit pelayanan kesehatan di sepanjang jalur arus mudik; f. pengaturan sistem
rujukan kesehatan; a. penyuluhan kesehatan; b. pelayanan kesehatan primer; c. pemeriksaan
kesehatan operator alat angkutan umum; d. Surveilans Kesehatan; e. penemuan kasus; f. inspeksi
sanitasi dan perbaikan kualitas air bersih dan sanitasi; a. pelayanan kegawatdaruratan dan
rujukan; b. tindakan karantina dan/atau isolasi; dan/atau c. pelayanan kesehatan jiwa.
Peran / tugas perawat dalam kesehatan Pada Kegiatan di Area Tertentu berdasarkan pasal
15 ayat 3,4,5 adalah sebagai a. penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat; b. komunikasi
Risiko Kesehatan; c. pemeriksaan kesehatan; d. penyiapan pelayanan kesehatan primer; e.
penyiapan rumah sakit rujukan; f. penyiapan dan mobilisasi sumber daya; g. Surveilans
Kesehatan; dan h. inspeksi sanitasi dan perbaikan kualitas air bersih dan sanitasi. a. pelayanan
kegawatdaruratan dan rujukan; b. tindakan karantina dan/atau isolasi; dan/atau c. pelayanan
kesehatan jiwa.
Peran / tugas perawat dalam Kesehatan Dalam Penugasan Khusus Kepolisian berdasarkan
pasal 16 ayat 5 adalah sebagai a. pendataan kondisi kesehatan lingkungan; b. Surveilans
Kesehatan; c. prediksi sebaran Risiko Kesehatan dampak penugasan khusus; d. pelayanan
kesehatan primer; dan e. penyuluhan kesehatan.
Peran / tugas perawat dalam kesehatan Penyelaman berdasarkan pasal 17 ayat 4,5,6,7,8
adalah sebagai a. penyuluhan kesehatan dan keselamatan; b. penyediaan peralatan keselamatan;
c. petugas pengawas dan pendamping; d. sistem rujukan kesehatan; e. jejaring keselamatan dan
kesehatan; f. komunikasi dan informasi; dan g. penyediaan sarana pelayanan kesehatan. d.
pemeriksaan kesehatan peselam; e. penyediaan pelayanan kesehatan penyelaman dan ruang
hiperbarik; f. pelatihan kesehatan menghadapi situasi kerja di laut dan bawah air; a. pelayanan
kegawatdaruratan dan rujukan; dan/atau b. pelayanan kesehatan jiwa.
Peran / tugas perawat dalam kesehatan Pelayaran dan Lepas Pantai berdasarkan pasal 19
ayat 4,5,6,7 adalah sebagai a. penyuluhan kesehatan dan keselamatan; b. penyediaan peralatan
keselamatan penumpang; c. petugas pengawas dan pendamping; d. sistem rujukan kesehatan; e.
sistem komunikasi dan informasi kesehatan; dan f. perlengkapan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K). a. penyuluhan kesehatan di pelabuhan embarkasi dan debarkasi; b. pendataan
demografis awak angkutan pelayaran; c. pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi; d. penyediaan
peralatan dan perbekalan kesehatan; e. pelayanan kesehatan di pelabuhan embarkasi dan
debarkasi; f. sistem rujukan kesehatan; g. inspeksi sanitasi dan perbaikan kualitas air bersih dan
sanitasi di sarana pelayaran; h. perencanaan kontinjensi kedaruratan kesehatan pelayaran; dan i.
simulasi kedaruratan kesehatan pelayaran. a. penyuluhan kesehatan; b. pemeriksaan kesehatan; c.
penemuan kasus; d. pelayanan kesehatan jiwa; e. pelayanan kesehatan primer; dan f. Surveilans
Kesehatan.
13. Dalam Kesehatan Dalam Tugas Operasi dan Latihan Militer Di Laut
Kesehatan Dalam Tugas Operasi dan Latihan Militer Di Laut Pasal 21
(1) Kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di laut merupakan Kesehatan Matra untuk
mendukung kesehatan prajurit di satuan militer dan pemberian pertolongan medik kepada
korban dalam kegiatan operasi militer perang dan selain perang, serta tugas latihan militer di
laut.
Peran / tugas perawat dalam Kesehatan Dalam Tugas Operasi dan Latihan Militer Di Laut
berdasarkan pasal 21 ayat 3 adalah sebagai a. pelayanan kesehatan; b. kegiatan kesehatan
promotif dan preventif; c. kegiatan kesehatan kuratif dan rehabilitatif; d. kegiatan pembekalan
kesehatan; dan e. kegiatan administrasi kesehatan.
Peran / tugas perawat dalam Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa berdasarkan
pasal 22 ayat 5,6,7,8,9 adalah sebagai a. penyuluhan kesehatan dan keselamatan; b. penyediaan
peralatan keselamatan; c. petugas pengawas dan atau pendamping; d. penyediaan sarana dan
prasarana kedaruratan kesehatan penerbangan; e. sistem rujukan kesehatan; f. jejaring
keselamatan dan kesehatan; dan g. kegiatan lain untuk menunjang kesiapan penyelenggara
kesehatan. f. pelatihan kesehatan penerbangan bagi petugas kesehatan b. pemeriksaan dan
pengujian kesehatan; c. pemeriksaan kelaikan terbang bagi penumpang; d. pelayanan kesehatan
primer; e. Surveilans Kesehatan; dan f. pemulihan kesehatan.
Peran / tugas perawat dalam Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa berdasarkan
pasal 23 ayat 3 adalah sebagai a. pelayanan kesehatan; b. kegiatan kesehatan promotif dan
preventif; c. kegiatan kesehatan kuratif dan rehabilitatif; d. kegiatan pembekalan kesehatan; dan
e. kegiatan administrasi kesehatan.
Referensi :
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2013 Tentang Kesehatan
Matra