SOP Pemasangan HD - Ika Dewi Maharani - NIM 2030049
SOP Pemasangan HD - Ika Dewi Maharani - NIM 2030049
SOP Pemasangan HD - Ika Dewi Maharani - NIM 2030049
DISUSUN OLEH :
Ika Dewi Maharani
2030049
2 Av blood line
3 Infus set
4 Av Fistula
5. Cairan Normal saline 0.9% 1000ml
6. Spuit 3ml (1), 5ml (2), 20 ml (1)
7. Heparin
8. Kasa steril
9. Sarung tangan bersih
10. Termometer
11. Timbangan BB
12. Gelas ukur
PERSIAPAN 1 Identitas pasien dan surat persetujuan tindakan HD
KONDISI 2 Riwayat penyakit yang pernah diderita (penyakit lain)
PASIEN 3 Keadaan umum pasien
4 Keadaan psikososial
5 Keadaan fisik (ukur TTV, BB, warna kulit, extremitas
edema
+/-)
6 Data laboratorium: darah rutin,GDS,ureum, creatinin,
HBsAg, HCV, HIV, CT, BT
7 Pastikan bahwa pasien benar-benar siap untuk dilakukan HD
PROSEDUR A. Priming
TINDAKAN 1 Cuci tangan 6 langkah
2 Mesin dihidupkan
3 Lakukan setting dengan cara: keluarkan dialyzer dan AV
blood line dari bungkusnya, juga slang infus / transfusi set
dan NaCl (perhatikan sterilitasnya)
4 Sambungkan normal saline dengan seti infus, set infus
dengan selang arteri, selang darah arteri dengan dialyzer,
dialyzer dengan selang darah venous
5 Masukkan selang segmen ke dalam pompa darah, putarlah
pump dengan menekan tombol tanda V atau Λ (pompa
akan
otomatis berputar sesuai arah jarum jam)
5 Bukalah klem pada set infus, alirkan normal saline ke selang
darah arteri, tampung cairan ke dalam gelas ukur
6 Setelah selang arteri terisi normal saline, selang arteri diklem
B. Memulai Hemodialisa
Sebelum dilakukan punksi dan memulai hemodialisa,
ukur tanda-tanda vital dan berat badan pre hemodialisa
1. Setelah selesai punksi, sirkulasi dihentikan, pompa
dimatikan, ujung AV blood line diklem
2. Lakukan reset data untuk menghapus program yang
telah dibuat, mesin otomatis menunjukkan angka
nol (0) pada UV, UFR, UFG dan time left
3. Tentukan program pasien dengan menghitung BB
datang – BB standar + jumlah makan saat
hemodialisa
4. Tekan tombol UFG = target cairan yang akan
ditarik
5. Tekan tombol time left = waktu yang akan
deprogram
6. Atur concentrate sesuai kebutuhan pasien (jangan
merubah Base Na + karena teknisi sudah mengatur
sesuai dengan angka yang berada di gallon. Na =
140 mmol)
7. Tekan tombol temperatur (suhu mesin = 360C –
370C)
8. Buatlah profil yang sesuai dengan keadaan pasien
9. Berikan kecepatan aliran darah 100 rpm
10. Menyambung selang fistula inlet dengan selang
darah arteri
a. Matikan (klem) selang infuse
b. Sambungkan selang arteri dengan fistula arteri
(inlet)
c. Masing-masing kedua ujung selang darah arteri
dan fistula di-swab dengan kassa betadine
sebagai desinfektan
d. Ujung selang darah venous masukkan dalam
gelas ukur
e. Hidupkan pompa darah dan tekan tombol V atau
Λ 100 rpm
f. Perhatikan aliran cimino apakah lancar, fixasi
dengan micropore. Jika aliran tidak lancar,
rubahlah posisi jarum fistula
g. Perhatikan darah, buble trap tidak boleh penuh
(kosong), sebaiknya terisi ¾ bagian
h. Cairan normal saline yang tersisa ditampung
dalam gelas ukur namanya cairan sisa priming
i. Setelah darah mengisi semua selang darah dan
dialyzer, matikan pompa darah
j. Menyambung selang darah venous dengan fistula
outlet
k. Sambung selang darah venous ke ujung AV
fistula outlet (kedua ujungnya diberi kassa
betadine sebagai desinfektan). Masing-masing
sambungan dikencangkan)
l. Klem pada selang arteri dan venous dibuka,
sedangkan klem infus ditutup
m. Pastikan pada selang venous tidak ada udara, lalu
hidupkan pompa darah dari 100 rpm sampai
dengan yang diinginkan
n. Tekan tombol UF pada layar monitor terbaca
“dialysis”
o. Selama proses hemodialisa ada 7 lampu hijau
yang menyala (lampu monitor, on, dialysis start,
pompa, heparin, UF dan Flow)
p. Rapikan peralatan
q. Cuci tangan
STANDAR STIKES Hang Tgl
OPERASIONAL Tuah Surabaya
Pembuatan :……
PROSEDUR