Rancang Bangun Dan Uji Kinerja Biodigester
Rancang Bangun Dan Uji Kinerja Biodigester
Rancang Bangun Dan Uji Kinerja Biodigester
LAMPIRAN
60
Lampiran 1. Observasi Kebutuhan
Menurut data populasi KUD Mandiri Cisurupan tahun 2003, jumlah sapi perah
mencapai 5835 ekor dari 1449 peternak dan rata-rata kepemilikan sapi adalah 4
ekor sapi. Sedangkan hasil survey ke kelompok ternak Cidatar, terdapat 25
peternak dan rata rata jumlah kepemilikan sapi 3 ekor, walaupun demikian
kepemilikan sapi sama dengan atau lebih dari 4 mencapai 14 orang atau 56 %.
Jumlah anggota keluarga rata-rata peternak adalah 4 orang.
Bahan bakar yang digunakan penduduk desa cidatar adalah minyak tanah dan
kayu bakar. Kebutuhan energi untuk memasak didapat dari konsumsi energi untuk
memasak di pedesaan Indonesia /kapita /tahun menurut Hadi (1979) seperti yang
tertulis di Tabel 7.
Tabel 7. Konsumsi energi untuk memasak di pedesaan Indonesia /kapita/tahun
Bahan bakar
Jumlah
Kg
Jumlah
m3 / lt
Nilai
kalor
103 kkal
Eff.
%
Kebutuhan Energi
Memasak
103 kkal
1. Kayu bakar 879.3 1758 m3 3077.5 22.4 689.36
2. Semak dan
nabati lain.
162.4 0.325 m3 568.5 22.4 127.34
Jumlah 1041.7 2083 3645.9 816.70
3. Minyak tanah 19.074 lt 186.9 35 65.43
Jumlah 3832.92 882.13
Sumber : Hadi, 1979.
Konsumsi energi menurut Hadi (1979) pada Tabel 7 adalah berdasarkan
survey pada konsumsi bahan bakar, sedangkan efisiensi kompor atau tungku tidak
diperhitungkan maka untuk memperhitungkan kebutuhan energi untuk memasak
/kapita perlu diperhitungkan efisiensi.
Menurut Kojima (2002) kompor minyak tanah (wick stove) memiliki efisiensi
35%, sedangkan menurut Hadi (1979) efisiensi pembakaran anglo tradisional
untuk kayu bakar adalah 22,4 %.
Biodigester plastik dirancang untuk memenuhi kebutuhan memasak satu
rumah tangga dengan 4 – 5 anggota keluarga (berdasarkan Tabel 9). Berdasarkan
61
perhitungan pada Tabel 7, kebutuhan energi untuk memasak di pedesaan
Indonesia adalah sebesar 882,13 kkal /kapita/tahun. Apabila disetarakan dengan
kebutuhan gas bio yang memiliki nilai kalor 20 – 26 joule/cm3 atau 4785 – 6220
kkal/m3 (Meynell 1976) adalah sebesar 184.35 – 141.82 m3 biogas/kapita/tahun
atau 0.3885 – 0.505 m3 biogas /kapita/hari.
Dengan menghitung jumlah volatil solid didalam bahan dan mengetahui
aliran produksi gas bio maka kita dapat mengetahui jumlah gas bio yang
terbentuk. Jumlah volatil solid dari 1 kg kotoran segar adalah sebesar 14,34%
atau 0,1434 kg, sedangkan aliran produksi gas bio menurut Meynell (1976) adalah
0,094 – 0,31 m3/ kg volatil solid.
Satu ekor sapi perah menghasilkan kotoran 22 kg/hari dan akan dihasilkan
gas bio sebesar 0,297 m3 – 0.978 m3. Jumlah gas bio sebesar 0,297 – 0,978 m3
/hari dapat mencukupi kebutuhan energi memasak untuk satu orang. Maka 5 ekor
sapi perah (produksi gas bio 1,485 – 4,89 m3) diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan memasak untuk 4 – 5 orang anggota keluarga.
62
Tabel 8. Perkembangan Populasi Sapi Perah KUD Mandiri Cisurupan Tahun 2003
Dewasa
Tahun Laktasi Dara Muda Pedet
Jumlah
Peternak
Tdk
BTG
BTG
MD
BTG
TUA Btg
Tdk
BTG JTN BTN JTN BTN
Jumlah
Januari 1448 1189 721 520 599 330 15 440 969 949 5732
Februari 1448 1191 723 520 599 331 15 447 969 951 5746
Maret 1448 1201 733 531 590 334 13 447 970 953 5772
April 1448 1207 728 671 450 329 13 450 972 950 5770
Mei 1449 1252 739 670 451 325 13 453 1002 975 5880
Juni 1449 1356 733 533 451 326 13 450 997 977 5836
Juli 1449 1349 735 537 450 328 13 452 995 974 5833
Agustus 1449 1343 734 536 451 326 13 449 996 975 5823
September 1449 1344 740 536 451 329 13 445 993 985 5836
Sumber: KUD Mandiri Cisurupan Tahun 2003
63
Tabel 9. Data Peternak Cidatar (Ketua kelompok : Iyom)
Alamat Anggota (x-xi)2 Jumlah (x-xi)2
No Peternak Rt/Rw Keluarga Sapi
1 Didih Cidatar 02 / 07 4 0 5 2.82
2 Ubus Cidatar 04 / 07 4 0 2 1.74
3 Dudu Cidatar 04 / 07 5 1 4 0.46
4 Ajun Cidatar 01 / 07 4 0 4 0.46
5 Warno Cidatar 04 / 07 3 1 4 0.46
6 Eman Cidatar 01 / 07 5 1 4 0.46
7 Kosim Cidatar 02 / 07 3 1 2 1.74
8 Anang Cidatar 02 / 07 4 0 6 7.18
9 Nanan Cidatar 01 / 07 6 4 4 0.46
10 Encur Cidatar 02 / 07 2 4 1 5.38
11 Ikin Cidatar 01 / 07 5 1 4 0.46
12 Muman Cidatar 06 / 07 5 1 3 0.10
13 Mumun Cidatar 06 / 07 3 1 2 1.74
14 Undang Cidatar 01 / 07 3 1 1 5.38
15 Erom Cidatar 03 / 07 4 0 4 0.46
16 Dayat Cidatar 04 / 07 4 0 4 0.46
17 Empat Cidatar 06 / 07 5 1 6 7.18
18 Uus Cidatar 02 / 07 3 1 4 0.46
19 Jeje Cidatar 04 / 07 3 1 2 1.74
20 Iya Cidatar 01 / 07 3 1 4 0.46
21 Aan Cidatar 04 / 07 4 0 2 1.74
22 Iim Cidatar 02 / 07 5 1 3 0.10
23 Toha Cidatar 02 / 07 6 4 2 1.74
24 Osad Cidatar 01 / 07 4 0 4 0.46
25 Dedi Cidatar 04 / 07 3 1 2 1.74
Rata-rata (x) 4 3.32
Simpangan baku 1.04 1.4
Pada Tabel 9, terlihat bahwa rata – rata jumlah anggota keluarga adalah 4 orang
simpangan baku 1 orang, dan rata – rata jumlah sapi adalah 3 sapi dengan
simpangan baku 2 ekor sapi.
64
Tabel 10. Data wawancara dengan peternak kelompok Cidatar
Nama Alamat Jumlah Jumlah Lahan 12x2 Pemanfaatan
Sapi Keluarga kotoran
1 Ibu Aam Rt 02 Rw 07 6 4 lahan jauh dari rumah dibuang
2 Ibu Dede Rt 02 Rw 07 4 3 tersedia pupuk
3 Ibu Anisah Rt 02 Rw 07 5 4 tersedia dibuang
4 Ibu Lilis Rt 04 Rw 07 8 4 lahan jauh dari rumah pupuk dan dibuang
5 Ibu Elim Rt 01 Rw 07 4 4 tersedia pupuk dan dibuang
6 Pak Ikin Rt 01 Rw 07 4 5 tersedia pupuk
7 Ibu Yuyun Rt 04 Rw 07 2 4 tersedia dibuang
8 Pak Dedi Rt 04 Rw 07 2 3 tersedia dibuang
Rata-rata 4
65
Tabel 11. Kebutuhan bahan bakar/bulan dan minat pada gas bio
Bahan Bakar
Elpiji Minyak Tanah Kayu Bakar
Harapan
Minat
membangun
instalasi biogas Dana 300 ribu
1 1 tbg/bln 0.5 liter/hari
6 m3/bulan=40
ribu menggantikan b bakar Berminat -
2 - 2 lt/hari 15 ribu/10 hari menggantikan b bakar Berminat -
3 - 1 lt/hari 2500/hari menggunakan gas mudah Berminat -
4 - 1 lt/hari - - Berminat -
5 - 1.5 lt/hari - menggantikan b bakar - -
6 - 1 lt/hari 3m3/bulan menggantikan b bakar Berminat positif
7 - 1 lt/hari - - tidak tahu -
8 - 2 lt/hari - - tidak tahu -
66
Tabel 12. Jumlah kotoran sapi gram/hari dengan beberapa kombinasi Pakan
A B C D E rata-rata
1 27820 28630 26760 16760 22200 24434
2 20560 22880 23040 21590 27860 23186
3 19490 21140 32480 31270 17860 24448
4 15240 21890 15270 16580 16210 17038
Rata-rata 22276,5
1. (Ampas tahu + konsentrat) + Jerami + Hijauan Jagung
2. (Ampas tahu + konsentrat) + Jerami + Rumput gajah
3. (Ampas tahu + konsentrat) + Hijauan Ubi jalar + Rumput gajah
4. (Ampas tahu + konsentrat) +Hijauan Jagung + Hijauan Jagung
Tabel 13. Berat jenis kotoran : air = 1 liter : 1 liter
Ulangan Berat jenis bahan gram /liter
1 1050
2 1025
3 1050
4 1075
5 1050
6 850
7 990
8 975
9 1000
10 1005
Rata-rata 1,007 kg/liter
Tabel 14. Temperatur Tanah
Waktu Ulangan Rata – rata
123
Pagi 19 19 19
6.00 – 8.00 19 19 20
20 21 21
Rata-rata 19,33 19,67 20 19,67
Sore 20 20 21
17.00 – 18.00 21 21 21
Rata-rata 20,5 20,5 21 20,67
67
Tabel 15. Uji Total Solid
Bahan segar
gram
Total solid
gram
Total Solid
%
Air
gram
Persentase Air
%
A 100 19,663 19,66 80,337 80,34
B 100 24,563 24,56 75,437 75,44
C 100 17,926 17,93 82,074 82,07
D 100 25,072 25,07 74,928 74,93
E 100 19,488 19,49 80,512 80,51
Rata-rata 21,342 21,34 78,658 78,66
Berat kotoran sapi 100 gram memiliki kadar air 79 %, dan berat kering 21 %,
untuk mendapatkan kadar air bahan masukan 90 % maka perlu ditambah air
sebagai berikut :
90 g 0,9 air 79 g air 0,1 air 11 g air 110 g air
0,9 (100g air) 79 g air
100 g air
100 % 0,9 79 g air
(78 21)g air
90 % 79 g air
100%
Bk Ba
Ka Ba
+=+⇒=⇒=
⇒+=+
+
+
×⇒=
++
+
=
×
+
=
Maka perbandingan campuran kotoran dan air adalah 1 : 1,1 atau 1 : 1
68
Tabel 16. Uji Volatil Solid pendahuluan
Ulangan
Abu
( gram )
Bahan organik
( gram )
Abu ( % ) VS ( % )
A 1 0,366 0,679 35,02 64,98
2 0,339 0,666 33,73 66,27
3 0,309 0,709 30,35 69,65
B 1 0,355 0,675 34,47 65,53
2 0,334 0,682 32,87 67,13
3 0,343 0,674 33,73 66,27
C 1 0,32 0,704 31,25 68,75
2 0,32 0,682 31,94 68,06
3 0,318 0,69 31,55 68,45
D 1 0,333 0,682 32,81 67,19
2 0,334 0,699 32,33 67,67
3 0,341 0,679 33,43 66,57
E 1 0,345 0,685 33,50 66,50
2 0,334 0,693 32,52 67,48
3 0,339 0,708 32,38 67,62
Rata-rata 0,335 0,687 32,79 67,21
Persentase VS = Total Solid % - {(Berat Padatan Kering (600 C)/ Berat Bahan
Basah )* 100%}
= 21.34 % - { (21.34 g * 32.79%) / 100 g) * 100% } = 21.34 % - 7 %
= 14.34 %
69
Lampiran 2. Pengujian Sifat Fisik Dan Keadaan Lingkungan
Kemiringan antara inlet dan outlet dihitung berdasarkan sudut alir bahan
dimana bahan mulai bergerak. Percobaan ini menggunakan miniatur biodigester
dengan panjang 100 cm, diameter 8 cm, dan beda tinggi 1 sampai 3 cm. Bahan
yang digunakan sebagai percobaan adalah bahan dengan perbandingan air dan
kotoran 1: 1, dan massa jenis bahan adalah 1kg/liter. Dari hasil percobaan bahan
sudah dapat mengalir pada kemiringan 0,6o.
Gambar 23 adalah ilustrasi dari perbandingan kemiringan biodigester
terhadap tinggi permukaan bahan pada lubang inlet. Gambar tersebut
memperlihatkan perbandingan kemiringan terhadap tinggi bahan didalam
biodigester. Dengan kemiringan >2o, maka tinggi permukaan bahan di ujung inlet
terdapat dibawah lubang inlet, sehingga gas dapat terlepas, yang seharusnya
keluar melalui outlet gas.
Jumlah produksi kotoran dilakukan dengan melakukan pengukuran pada 5
ekor sapi dengan 4 kombinasi pakan. Hasil pengukuran menunjukkan rata-rata
berat kotoran sapi /ekor/hari adalah 22 kg. Hasil ini dibawah produksi kotoran
sapi menurut Fontenot yaitu 29 kg (Sufyandi, 2001). Hal ini dapat diakibatkan
beberapa variabel yang mempengaruhi yaitu perbedaan jenis pakan, jumlah pakan
dan berat sapi.
a. Digester dengan kemiringan 2 o
b. Digester dengan kemiringan 1 o
Gambar 23. Perbandingan Kemiringan digester
Biogas Permukaan bahan
70
Keadaan lingkungan yaitu temperatur lingkungan biodigester dimana yang
sangat berpengaruh adalalah temperatur tanah diukur pada lubang dengan
kedalaman 80 cm, pada pukul 06.00 – 08.00 pagi dan pukul 17.00 – 18.00, dengan
3 kali ulangan. Seperti yang ditunjukkan Tabel 14. temperatur tanah hasil
pengukuran menunjukkan rata – rata temperatur di pagi hari adalah 19,67 oC,
sedangkan sore hari rata – rata 20,67 oC.
71
Lampiran 3. Analisa Teknik
3.1 Bak pencampur
Volume kotoran = 110 kg/hari ( 5 ekor sapi perah)
Volume air ( 1:1) = 110 liter
Volume bahan = Volume kotoran + Volume air …….………..( 9 )
Volume bahan = 220 kg
Tinggi dan diameter bak pencampur diketahui dengan rumus volume
silinder yaitu:
Volume silinder= 3,14 × r2 x tinggi …………………..( 10 )
0,22 m3 = 3,14 × 0,42m × tinggi
Daerah operasi minimum tangan laki-laki yaitu 40 – 50 cm. Pengadukan
dilakukand dengan menggunakan tongkat pengaduk sehingga bak pencampur
yang memiliki bentuk silinder maksimum diameter 100 cm. Diameter silinder
ditentukan 80 cm.
Tinggi = 0,22 m3 /3,14 × 0,42m
Tinggi = 0,44 m
Tinggi silinder ditambah 20 cm untuk pengadukan sehingga bahan tidak
meluap. Sehingga tinggi silinder adalah 64 cm.
3.2 Digester
Gambar 2. Perbandingan tingkat produksi gas pada 15°C dan 35°C (Diadaptasi
dari Fry (1973)).
35oC
15 oC
72
Lama proses ditentukan melalui pendekatan Gambar 14, yaitu dengan
membandingkan tingkat produksi gas pada temperatur (15o–35oC) sesuai gambar
dengan temperatur lingkungan. Kemudian dari temperatur lingkungan dapat
ditarik lama proses yang memiliki hari terbaik dari produksi dan setelah itu
sludge/ lumpur dapat dikeluarkan. Dari gambar tersebut dapat diperkirakan bahwa
hari yang optimal adalah 40 hari untuk temperatur bahan yang bekerja pada 19 –
20 oC.
a. Volume digester
Volume total = (lama proses × aliran bahan) / 80% ...........................( 14 )
5 ekor sapi @kotoran 22 kg/hari
Perbandingan air dan kotoran 1:1
Maka aliran perhari adalah 220 kg
Lama proses 40 hari
Volume basah = 220 liter × 40 =8800 liter
Volume total = (8800 liter) / 80%
= 11000 liter = 11 m3
b. Panjang digester
Penentuan panjang digester didasarkan pada volume digester yang telah
diketahui sebelumnya dan diameter plastik polyethilene yang digunakan.
V= π x r2 × panjang ...………………………( 15 )
Diameter plastik = 0,954 m ; r = 0,477 m ; Volume 11 m3
Panjang = 11 m3 / π × 0,4772 m= 15,39 m = 15,4 m
c. Kebutuhan plastik untuk digester
Panjang Plastik = a + b + c ………………...….( 16 )
Panjang digester = 15,4 m
Panjang untuk pengikatan dan diameter plastik ( 0,50 m × 2 ) + 0,954 m
Panjang plastik = 17,354 m.
73
Untuk menjaga kemungkinan plastik tergesek maka sebaiknya plastik
dirangkap dua sehingga kebutuhan plastik untuk digester adalah 34,7 m atau
dibulatkan menjadi 35 m.
d. Lubang digester dan kemiringan
Volume bahan basah = 8,8 m3
Lebar atas = 90 cm
Panjang digester = 15,4 m
Tinggi = 80 % × 0,954 m = 0,76 cm = 80 cm
Vp = A × p .............................…………......…...( 17 )
8,8 m3 = A × 15,4 m
A = 0,57 m2
A = (a+b) / 2 × t ........................…………..……( 18 )
0,57 m2 = (0,9 m + b)/ 2 × 0,8 m
b = 0,53 m
Jadi lubang biodigester memiliki bentuk prisma dengan ukuran lebar atas
0,9 m, lebar bawah 0,53 m, tinggi 0,8 m, panjang 15,4 m.
Kemiringan antara inlet dan outlet dihitung berdasarkan sudut alir bahan
dimana bahan mulai bergerak.
Tg θ =
x
y
Diketahui dari model digester dibuat dengan skala yang lebih kecil,
adalah: X = 100 cm
Y = 1 cm dan 3 cm
Maka tg θ =
100
1 θ = 0,57o = 0,6 o
tg θ =
100
3 θ = 1,7 o
Plastik
x
y
Bahan
θ
74
Dari hasil percobaan bahan dengan berat jenis 1kg/liter (Tabel 14) sudah
dapat mengalir pada kemiringan 0,6o.
3.3 Penampung gas
Kotoran sapi memiliki tingkat produksi gas 0,094 – 0,31 m3 / kg VS.
Dengan mengetahui jumlah volatil solid yang terdapat pada bahan dapat dihitung
kebutuhan volume penampung gas sebagai berikut (Meynell, 1976):
Volume gas = jumlah VS/m3 (Kg) × tingkat produksi gas (m3 / kg VS)
Jumlah volatil solid dari 1 kg kotoran segar adalah sebesar 14,34% atau
0,1434 kg (lihat Lampiran uji VS). Jumlah volatil solid dari dari 5 ekor sapi atau
yang menghasilkan kotoran sebesar 110 kg /hari adalah 15,774 kg VS.
Maka dari 15,774 kg VS/hari dengan aliran gas 0,094 – 0,31 m3 / kg VS
akan dihasilkan gas bio sebesar 1,48 – 4,89 m3/hari.
Volume penampung gas yang dibutuhkan adalah untuk menampung gas
selama setengah hari karena gas digunakan setiap hari. Maka volume penampung
gas adalah 4,89m3 / 2 yaitu 2,5m3.
a. Penentuan panjang penampung gas didasarkan pada volume gas yang
ditampung dan diameter plastik polyethilene yang digunakan.
Diameter plastik = 0,954 m ; r = 0,477 m
Volume gas 2,445 m3
V= π × r2 × panjang …………...……..……( 15 )
Panjang = 2,445 m3 / π × 0,4772 m = 3,42 m =3,4 m.
b. Kebutuhan plastik untuk penampung gas
Panjang plastik yang dibutuhkan untuk penampung gas dengan volume
2,445 m3 dan panjang 3,4 m adalah:
Panjang Plastik = a + b + c ………….......…….( 16 )
Panjang penampung= 3,4 m
panjang untuk pengikatan + Diameter plastik = ( 0,30 m × 2) + 0,954 m
Panjang plastik = 4,954 m.= 5 m
75
3.4 Tekanan Yang Terjadi Pada Biodigester
a. Tekanan pada digester di dalam lubang
Tekanan Hidrostatik
Tekanan pada dasar digester oleh bahan adalah sebagai berikut:
P = γbahan . H
P = 1000 kg/m3. 9,8 m/det2. 0,8 m
= 7840kg m/det2. m2 = 7,84 kN/m2.
Tekanan Air Tanah
P = γair . H
P = 998 kg/m3. 9,8 m/det2. 0,8 m
= 7824,3 kg m/det2. m2= 7,82 kN/m2
Apabila keadaan lubang kering
Ptanah = tekanan akibat gaya normal hidrostatik bahan = 7,84 kN/m2.
Ptotal = Phidrostatik – Ptanah
Ptotal = 7,82 kN/m2 – 7,82 kN/m2 = 0 kN/m2
Apabila keadaan lubang tergenang air
Ptotal = Phidrostatik – ( Ptanah + P air tanah)
Ptotal = 7,84 kN/m2 – 7,82 kN/m2
Ptotal = 0 0,2 kN/m2
Sedangkan berat bahan di digester adalah
G = γbshsn .V = (γbshsn .V)bahan + (γbshsn .V)air
= 1000 kg/m3 . 9,8 m/det2 . 8,8 m3 + 2,2 m3. 0,666 kg/m3
= 86240 kg m/det2 + 1,4 kg m/det2= 86,2414 kN
Dan berat air yang terdesak atau gaya angkat air adalah
F = γair .V
= 998 kg/m3 . 9,8 m/det2. 8,8 m3
= 86,067 kg m/det2 =86,067 kN
Berat bahan dibanding dengan gaya angkat air adalah G>F sehingga dapat
dipastikan bahwa digester tidak terangkat oleh gaya angkat air.
76
b. Tekanan pada penampung gas
Tekanan Gas dihasilkan dari pemberat yang memiliki berat 5,7 kg.
P = F / A ...............................................( 24 )
Melalui pengukuran dengan manometer didapat tekanan dalam tabung adalah
tekanan pengukuran 78, 4 Pa dan tekanan absolut 101,3784 kPa.
P + ρ gasbio gXi + ρgX = Pa + ρgH
Pa = 101,3 kPa
Xi = 12,6 cm
X = 42,6 cm
H = 43,4 cm
Ρair = 998 kg/m3
ρgasbio =% metana × ρMetana + % CO2 × ρCO2 + % N2 × ρN2 + % O2 ×
ρO2
= 34.47% . 0.68 kg/m3 + 15.11% . 0,28 kg/m3 + 37% . 1.185 kg/m3 +
13,14% . 1,354 kg/m3]
= 0.23+0.28+0.44+0.18 = 1.14 kg/m3
P +ρgasbio gXi + ρgX = Pa + ρgH
P = Pa + ρgH- ρgX – ρgasbio gXi
= 101,3 kPa + (998kg/m3 . 10 m/s . 0,8 10-2 m ) – 1,14 kg/m3 . 10 m/s . 12,6 .
10-2
= 101,3 kPa + (79,84 – 1,44 ) kg /m3s = 101,3 kPa + 78.4 Pa.
= 101,3784 kN/m2 = 10340 kgf/m2 = 1,001 atm
XH
P
ρ
Pa
Xi
78,204 N/m 78,2 Pa
. (0,477)
F 5,7 kg 9,8 m/s 2
2
2
==
×
=
π
77
Selain tekanan dalam penampung terdapat juga tekanan atmosfer yang
menekan plastik polyethilene, maka tekanan total adalah:
Ptotal = Pabsolute – Patmosfer
Ptotal = 101,3784 kN/m2 – 101,3 kN/m2
Ptotal = 78,4 N/m2
Kekuatan tarik plastik polyethilene tekanan/ gaya yang terjadi
diperhitungkan dengan Rumus 27 dan 28.
Tegangan tangensial dan longitudinal
1. Tegangan tangensial dan longitudinal dari bahan di dalam digester
2. Tegangan tangensial dan longitudinal di penampung gas dari beban
penekan
Berdasarkan perhitungan tegangan tangensial dan longitudinal tegangan
yang menahan gaya pecah dan sobek pada digester adalah tegangan tangensial
sebesar 31,8 kN/m2 dan tegangan longitudinal sebesar 63,6 kN/m2. Sedangkan
pada penampung gas tegangan tangensial sebesar 124,656 kN/m2 dan tegangan
longitudinal sebesar 249,312 kN/m2. Tekanan tersebut masih dibawah kekuatan
tarik plastik polyethilene yaitu sebesar 5 – 15 MN/m2, Berdasarkan itu plastik
polyethilene ini aman digunakan sebagai biodigester plastik.
249312 N/m
2 0,15 10 m
78,4 N/m 0,954 m
2
pD 2
-3
2
=
××
×
==
tt
σ
63600 N/m
2 0,15 10 m
0,02 kN/m 0,954 m
2
pD 2
-3
2
=
××
×
==
tt
σ
31800 N/m
4 0,15 10 m
0,02 kN/m 0,954 m
4
pD 2
-3
2
=
××
×
==
tl
σ
124656 N/m
4 0,15 10 m
78,4 N/m 0,954 m
4
pD 2
-3
2
=
××
×
==
tl
σ
78
Lampiran 4. Pengujian
4.1 Parameter yang diamati
Tabel 17. Parameter yang diamati
ulangan lubang inlet Lubang 1 Lubang 2 Lubang 3 Lubang outlet
1 pH T pH T T tanah pH T T tanah pH T T tanah pH T
Pagi 7.78 19 7.1 19 19 6.8 20 19 6.57 20 19 6.25 19
T lingkungan 17
Siang 7.78 19 7.27 20 19 6.84 20 19 6.66 20 20 6.67 20
T lingkungan 21
Sore 7 20 7.27 20 20 6.85 20 19 6.66 20 20 6.67 19
T lingkungan 19
2
Pagi 7.02 17 7.22 19 19 7.05 20 19 6.64 20 20 6.68 16
T lingkungan 17
Siang 7.9 19 7.25 20 20 7.25 20 20 6.94 20 20 6.66 20
T lingkungan 23
Sore 7.8 20 7.06 19.5 19 6.92 19.5 20 6.65 20 20 6.63 20
T lingkungan 20
3
Pagi 8.16 17 7.05 19 19 6.92 19.5 19.5 6.63 19 20 6.53 19
T lingkungan 15
Siang 7.91 19 7.16 20 19 7.03 20 19 6.65 19 19.5 6.5 20
T lingkungan 22
Sore 7.96 19 7.2 19.5 19 6.9 20 19.5 6.68 20 20 6.64 20
T lingkungan 21
19.44 7.70 18.78 7.18 19.56 19.22 6.95 19.89 19.33 6.68 19.78 19.83 6.58 19.22
79
T rata-rata 19,4 oC, pH rata-rata = 7,02
Tabel 18. Pengujian Jumlah Koloni (1×1012)
4.2 Uji VS Bahan
Tabel 19. Pengujian Total solid dan Volatil Solid Bahan Segar
Sampel Persentase
TS
Persentase
air
Persentase
Abu dari TS
Persentase
VS
A1 12 88 27.00 8.57
A2 12 88 29.00 8.53
A3 12 88 26.00 8.78
C1 8 92 27.00 6.14
C2 8 92 25.00 6.16
C3 8 92 26.00 6.17
E1 10 90 26.00 7.17
E2 9 91 25.00 6.86
E3 9 91 25.00 6.84
Rata-rata 10 90 26.00 7.28
Tabel 20. Pengujian Total solid dan Volatil Solid Bahan Terproses
Sampel Persentase
TS
Persentase
air
Persentase
Abu dari TS
Persentase
VS
b1 6 94 28.00 4.65
b2 6 94 28.10 4.39
b3 6 94 29.00 4.52
d1 7 93 28.90 4.79
d2 7 93 29.40 4.98
d3 7 93 26.80 5.42
f1 7 93 27.90 4.95
f2 6 94 29.70 4.52
f3 7 93 29.30 4.82
Rata-rata 7 93 28.57 4.78
Sampel 1 Ulang2a n 3 Rata-rata
Inlet 14.2 63.6 26.2 34.67
lubang 1 29.9 45.5 53.5 42.97
lubang 2 69.2 44.8 91.9 68.63
lubang 3 24.25 51.8 53.6 43.22
outlet 33.15 59.4 28.6 40.38
80
Persentase VS = Total Solid % - {(Berat Padatan Kering (600 C)/ Berat Bahan
Basah )* 100%}
=10% - { (10g * 26%) / 100 g) * 100% = 10 % - 2,6 % = 7,4 %
Persentase VS = Total Solid % - {(Berat Padatan Kering (600 C)/ Berat Bahan
Basah )* 100%}
=7% - { (7g * 29%) / 100 g) * 100% = 7 % - 2,03 % = 4,97 %
Persentase VS terdekomposisi = 7.28-4.78 / 7.28 * 100% = 34.31%
4.3 Pengujian Gas Bio
Tabel 21. Hasil uji komposisi gas pada gas bio yang diproduksi
KONSENTRASI (%)
GAS 1 2 3 Rata-rata
CH4 38,5503 14,4101 50,4585 34,47297
CO2 15,4574 7,464 22,4154 15,11227
N2 30,0766 61,7329 19,2003 37,00327
O2 15,9155 16,3929 7,9255 13,4113
Tabel 22. Produksi gas yang dihasilkan selama 24 jam
Pukul 7:00 13:00 19:00 7:00
Waktu(jam) 0 6 12 24
Tinggi
m
Vol
m3
Tinggi
m
Vol
m3
Tinggi
m
Vol
m3
Tinggi
m
Vol
m3
1 0 0 0,95 0,67 1,35 0,96 2,25 1,59
2 0 0 0,40 0,28 1,05 0,74 2,15 1,52
3 0 0 0,55 0,39 0,90 0,64 1,70 1,20
rata-rata 0 0 0,63 0,45 1,10 0,78 2,03 1,44
81
4.4 Penghitungan massa gas dari volume yang dihasilkan
PV = mRT
Dimana : P = 101,4 kN/m2
V = 1,44 m3
m = massa, kg
T = 21oC + 273 = 294 K
R = konstanta gas, 518 J/kg.K
0,96 kg
152292 Nm/kg
m 146016 Nm
101400 N/m2 1,44 m3 m 518 Nm/kg.K 294 K
==
×=××
4.5 Penghitungan persentase gas metana dan nilai kalor bersih gas bio
Nilai Kalor bersih = 0,33 x 50 % metana Joules /cm3
= 16.5 Joules /cm3
4.6 Pengujian Aplikasi
Tabel 23. Penggunaan gas bio untuk memasak air
Storage
Volume
air, liter Diameter,
m
Tinggi,
cm
Volume,
liter
Waktu,
menit
Debit,
Liter/menit
1 6 0,954 40 285,78 50 5,72
2 6 0,954 52 371,51 40 9,29
3 6 0,954 55 392,94 45 8,73
rata2 6 350,08 45 7,91
Tabel 24. Penggunaan gas bio untuk memasak nasi
Storage
Massa Beras,
kg
Waktu,
menit Diameter,
m
Tinggi,
cm
Volume,
liter
Debit
Liter/menit
1 1,5 60 0,954 70 500,11 8,34
2 1,5 55 0,954 65 464,39 8,44
3 1,5 60 0,954 75 535,83 8,93
500,1087
82
Lampiran 5. Analisis Ekonomi
5.1 Analisis Biaya Investasi
Tabel 25. Harga bahan-bahan pembuatan biodigester
Nama Barang Satuan Jumlah
Harga
Satuan (Rp) Harga (Rp)
Plastik polyethylene150x0,15 m 45 4.500 202.500
Pipa PVC lente 4 6.000 24.000
Hong tanah liat, d=5 inch buah 2 3.500 7.000
Stop kran buah 2 12.500 25.000
Sambungan L buah 4 1.250 5.000
Sambungan T buah 2 625 1.250
Samb Drat luar buah 1 1.250 1.250
Samb Drat Dalam buah 2 1.250 2.500
Naple ½ in buah 2 1.500 3.000
Tali karet ban m 20 1.000 20.000
karet ban dalam 1.000
Plastik Lembar 3.500
Lem PVC tube 1 3.500 3.500
Seal tape 2 1.500 3.000
Burner
Pipa galvanis m 0.5 5.000 5.000
Stop kran 1 12.500 12.500
Konektor 2 3.500 7.000
Klem 2 1.000 2.000
Dan lain-lain 3.500
Jumlah 30.000
Triplek 3 mm lbr 1 26.000 26.000
Bambu (5 - 7 cm) btg 5 10.000 50.000
Katrol buah 1 7.000 7.000
Tali katrol m 9 1.000 9.000
Tali plastik m 5 1.000 5.000
Paku 7 cm 1.000
Jumlah 430.500
83
Satuan Harga Pekerjaan di Kabupaten Garut, tahun 2003
1 m3 Pekerjaan Galian Tanah Biasa Max kedalaman 1m
Koef Satuan Rp Rp
Tukang gali 0,4 orang 22.500 9.000
Mandor 0,04 orang 26.750 1.070
Alat Bantu 0,05 lot 10.070 503,5
Jumlah 10.573,5
1 m2 Pasangan bata merah 1:2
Koef Satuan Rp Rp
bata merah 70 bh 175 12.250
p.c. 50 kg 0,544 zak 29.300 15.939,2
pasir pasang 0,047 m3 59.000 2.773
Pekerja 1/2 terampil 0,429 org 19.000 8.151
Tukang bata 1/2 terampil 0,214 org 22.500 4.815
Kepala tukang batu 0,021 org 25.600 537,6
Mandor 0,011 org 26.750 294,25
Jumlah 44.760,05
1 m2 1 m2 plesteran dinding 1:2 + Acian
Koef Satuan Rp Rp
p.c. 50 kg 0,2368 zak 29.300 6.938,24
pasir pasang 0,019 m3 59.000 1.121
Pekerja 1/2 terampil 0,286 org 19.000 5.434
Tukang bata 1/2 terampil 0,214 org 22.500 4.815
Kepala tukang batu 0,021 org 25.600 537,6
Mandor 0,02 org 26.750 535.00
Jumlah 19.380,84
Pemasangan rangka storage
Tukang kayu 1/2 terampil 22.750
Tabel 26. Volume pekerjaan
Jenis pekerjaan Volume
m3
1 Pekerjaan Galian Tanah Biasa Max kedalaman 1m
volume galian 13,86
2 Pemasangan batu bata dinding mixer 1,47
3 Plesteran dinding mixer 1,47
4 Acian 1,47
84
Tabel 27. Biaya Investasi
No Uraian
Volume
m3
Harga
Satuan (Rp)
Harga Kesatuan
(Rp)
1 Penggalian 13,86 10.573,50 146.548,71
2 Pemasangan batu bata 1,47 44.760,05 65.797,27
3 Plesteran + acian 1,47 19.380,84 28.489,83
4 Pemasangan biodigester taksir 50.000,00
5 Bahan biodigester 430.500,00
Jumlah 721.335,82
Tabel 28. Spesifikasi
1 Investasi biodigester Rp720.000
2 Volume total biodigester 11 m3
3 Volume efektif 8,8 m3
4 Umur teknis plastik PE 2 tahun
5 Waktu proses 40 hari
6 Jumlah sapi (1 ekor=22 kg kotoran) 5 ekor
7 Isian /hari 220 liter
8 Produksi gas bio /hari 1,44 m3
9 Hari kerja 365
10 Jam operasi/hari 24 jam
11 Nilai rongsok Rp 0
12 Pajak -
13 Asuransi -
14 Biaya perawatan dan perbaikan alat/tahun (5 %) Rp35,316.79
15 Suku bunga modal (i%) 18%
85
5.2 Analisis Ekonomi Investasi Biodigester dengan nilai kesetaraan kalor
minyak tanah
A. Biaya tetap per tahun
1. Depresiasi
d=
N
P−S
=
Umur teknis
Biaya awal − Nilai rongsok
=
2
Rp 720.000 − Rp 0
=
Rp 360.000 /tahun
2. Bunga modal 18%
Rp 97.200
2. 2
0,18 . Rp 720.000 (2 1)
2.N
I i . P (N 1) =
+
=
+
= /tahun
3. Biaya perawatan = 5% .P = 0,05 . Rp 720.000 = Rp 36.000 /tahun
B. Biaya variabel
Biaya variabel meliputi biaya air yang digunakan, tetapi berhubung air
tidak secara langsung digunakan untuk mencampur tetapi merupakan sisa dari
air yang digunakan untuk membersihkan sapi, maka biaya tersebut dianggap
tidak ada. Biaya pekerja tidak dimasukkan ke dalam biaya variabel, karena
dengan adanya biodigester tidak menambah pekerjaan. Pengadukan bahan
untuk dimasukkan ke dalam biodigester termasuk ke dalam pemeliharaan
kandang, karena sebelum biodigester dibangun hal ini dilakukan oleh peternak
untuk mengalirkan kotorannya ke sungai.
C. Biaya pokok produksi gas bio
Biaya pokok = Biaya tetap + Biaya variabel = Rp 493.200/tahun
D. Harga gas bio
Harga gas bio didapat dengan membandingkan nilai kalor bahan bakar yang
ada di pasaran, dalam hal ini minyak tanah dengan nilai kalor gas bio.
Nilai kalor biogas 4785 kkal/m3 = 4,785 kkal/liter.
Nilai kalor minyak tanah = 9122 kkal /liter
Harga minyak tanah =1100/liter
Rp 0.6 / liter
9122 kkal/liter
Harga biogas = 4,785 kkal/liter x Rp 1100/liter =
E. Pendapatan tahunan
Produksi biogas /tahun = produksi biogas/hari x 365 hari/tahun
= 1440 liter/hari x 365 hari/tahun
86
= 525600 liter/tahun
Pendapatan/tahun = Rp 0,6 /liter x 525600 liter/tahun
= Rp315.360/tahun
F. Analisis Kelayakan Ekonomi
1. Net Present Value
A = Biaya investasi = Rp 720.000
B = Biaya pokok produksi gas bio
= Rp 493.200/tahun
C = Pendapatan tahunan
= Produksi biogas /tahun = Rp315.360
D = Nilai rongsok = Rp 0.
Discount Factor = (1+i) -n
Tabel 29. Cash flow investasi biodigester dengan kesetaraan kalor minyak tanah
Tahun Pendapatan Pengeluaran
Discount
Factor
%
PV
Pendapatan
PV
Pengeluaran
Net
Flow
0 710000 100 0 710000 -710000
1 315360 493200 84,7 267254.24 417966 -150712
2 315360 493200 71,8 226486.64 354209 -127722
493740.88 1482175 -988434
NPV = PV pendapatan – PV pengeluaran
= Rp 493.740,88 – Rp 1.482.175 = Rp – 988.434
2. Internal Rate of Return
Nilai NPV 18% memiliki nilai yang negatif (Rp – 988.434), hal ini berarti
IRR harus dibawah bunga pinjaman untuk memperoleh nilai NPV positif.
Nilai NPV dengan bunga pinjaman 7% tetap memiliki nilai negatif (Rp -
924.142) dan B/C 0,38, dibawah kelayakan ekonomi (B/C 1).
menunjukkan bahwa investasi masih berada di bawah kelayakan ekonomi.
BB
CC
D
A
012
87
-151 %
- 1,51
Rp - 924.142 Rp - 988.434
0,18 - Rp - 988.434 x (0,18 - 0,07)
( NPV - NPV )
IRR i NPV x (i - i )
21
121
1
=
=
+
=−=
3. Benefit Cost Ratio ( BCR )
0,33
Rp 1.482.175
Rp 493.740
PV pengeluaran
BCR = PV pendapatan = =
5.3 Analisis Ekonomi Investasi Biodigester dengan nilai kesetaraan kalor
LPG
A. Harga gas bio
Harga gas bio didapat dengan membandingkan nilai kalor gas bio dan nilai
kalor bahan bakar yang ada di pasaran dalam hal ini gas elpiji.
Nilai kalor biogas 4785 kkal/m3 = 4,785 kkal/liter.
Nilai kalor LPG = 10882 kkal/m3 = = 10,882 kkal/liter
Harga LPG = Rp 36.000/ 12 kg. X 500 liter /kg = Rp 6 / liter
Rp 3 / liter
10,882 kkal/liter
Harga biogas = 4,785 kkal/liter x Rp 6/liter =
B. Pendapatan tahunan
Produksi biogas /tahun = 525600 liter/tahun
Pendapatan/tahun = Rp 3 /liter x 525600 liter/tahun
= Rp1.576.800 /tahun
C. Analisis Kelayakan Ekonomi
1. Net Present Value
A = biaya investasi = Rp 720.000
B = biaya pokok produksi
= Biaya pokok produksi biogas
= Rp 493.200/tahun
C = Pendapatan tahunan= Produksi biogas /tahun = Rp1.576.800 /tahun
D = Nilai rongsok = Rp 0
Discount Factor = (1+i) -n
88
Tabel 30. Cash flow investasi biodigester dengan kesetaraan LPG
Tahun Pendapatan Pengeluaran
Discount
Factor
%
PV
Pendapatan
PV
Pengeluaran
Net
Flow
0 710000 100 0 710000 -710000
1 1576800 493200 84,7 1336271,19 417966 918305
2 1576800 493200 71,8 1132433,21 354209 778225
2468704,40 1482175 986530
NPV = PV pendapatan – PV pengeluaran
= Rp 2.468.704,40– Rp 1.482.175 = Rp 986.530
2. Internal Rate of Return
Nilai NPV 18% memiliki nilai yang positif, hal ini berarti IRR berada
diatas bunga pinjaman untuk memperoleh nilai NPV positif. Nilai NPV
dengan bunga pinjaman 73 % memiliki nilai positif Rp 7.504 dengan B/C
1.01. Menunjukkan bahwa IRR berada di atas bunga pinjaman.
73 %
0,73
Rp 7.504 - Rp 986.530
0,18 - Rp 986.530 x (0,18 - 0,73)
( NPV - NPV )
IRR i NPV x (i - i )
21
121
1
=
=−==
3. Benefit Cost Ratio ( BCR )
1,67
Rp 1.482.175
Rp 2.468.704
PV pengeluaran
BCR = PV pendapatan = =
5.4 Analisis Ekonomi Investasi Biodigester dengan nilai kesetaraan Kalor
Kayu Bakar
A. Harga gas bio
Nilai kalor biogas 4785 kkal/m3 = 4,785 kkal/liter.
Nilai kalor kayu bakar = 4700 kkal /kg
Harga kayu bakar = Rp 40.000/6 m3/300kg/m3 = Rp 133/kg
Rp 0.14 / liter
4700 kkal/kg
Harga biogas = 4,785 kkal/liter x Rp 133/kg =
89
B. Pendapatan tahunan
Produksi biogas /tahun = 525600 liter/tahun
Pendapatan/tahun = Rp 0.14/liter x 525600 liter/tahun
= Rp 74.000
C. Analisis Kelayakan Ekonomi
1. Net Present Value
A = biaya investasi = Rp 720.000
B = biaya pokok produksi
= Biaya pokok produksi biogas = Rp 493.200/tahun
C = Pendapatan tahunan
= Produksi biogas /tahun = Rp 74.000
D = Nilai rongsok = 0
Discount Factor = (1+i) – n
Tabel 31. Cash flow investasi biodigester dengan kesetaraan kayu bakar
Tahun Pendapatan Pengeluaran Discount
Factor %
PV
Pendapatan
PV
Pengeluaran
Net
Flow
0 710000 100 0 710000 -710000
1 74000 493200 84,7 62711,86 417966 -355254
2 74000 493200 71,8 53145,65 354209 -301063
115857,51 1482175 -1366317
NPV = PV pendapatan – PV pengeluaran
= Rp 115.857,51 – Rp 1.482.175 = Rp – 1.366.317
2. Internal Rate of Return
Nilai NPV 18% memiliki nilai yang negatif, hal ini berarti IRR harus
dibawah bunga pinjaman untuk memperoleh nilai NPV positif. Nilai NPV
dengan bunga pinjaman 7% memiliki nilai negatif Rp 1.360.525.
menunjukkan bahwa IRR masih berada di bawah bunga pinjaman.
- 2577 %
- 25,77
Rp -1.360.525 - Rp -1.366.317
0,18 - Rp -1.366.317 x (0,18 - 0,07)
( NPV - NPV )
IRR i NPV x (i - i )
21
121
1
=
=−==
90
3. Benefit Cost Ratio ( B/C )
0.08
Rp 1.482.175
Rp 115.858
PV pengeluaran
BCR = PV pendapatan = =