Proposal Penelitian Dicky Saputra - 30052021
Proposal Penelitian Dicky Saputra - 30052021
Proposal Penelitian Dicky Saputra - 30052021
OLEH
DICKY SAPUTRA
E10018030
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
USULAN PENELITIAN
OLEH
DICKY SAPUTRA
E10018030
Menyetujui :
Pembimbing Utama
Mengetahui :
Ketua Jurusan / Program Studi Pembimbing Pendamping
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat serta
kasih-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan usulan penelitian ini yang berjudul:
“Pengaruh Penggunaan Tepung Kemangi (Ocimum basilicum) sebagai Feed
Additive dalam Ransum Terhadap Pertambahan Bobot Badan Ayam Kampung
Super”.
Terima kasih saya sampaikan kepada bapak Dr. Ir. Noferdiman, M.P.
selaku pembimbing utama dan ibu Ir. Sestilawarti, M.P. selaku pembimbing
pendamping, yang telah memberikan saran dan arahan kepada saya selama
pembuatan proposal usulan penelitian sehingga usulan ini dapat terselesaikan.
Saya menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam proposal ini, oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan proposal ini. Akhir kata saya mengucapakan terima kasih, semoga
proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Dicky Saputra
i
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL........................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah.............................................. 4
1.3. Hipotesis...................................................................................... 5
1.4. Tujuan.......................................................................................... 5
1.5. Manfaat........................................................................................ 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 6
2.1. Ayam Kampung Super................................................................ 6
2.2. Kemangi (Ocimum basilicum)..................................................... 7
2.3 Konsumsi Ransum....................................................................... 9
2.4. Pertambahan Bobot Badan (PBB)............................................... 10
2.5. Konversi Ransum........................................................................ 11
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kebutuhan zat – zat nutrisi dalam ransum ayam kampung umur (0 – 8
minggu).................................................................................................... 14
2. Kandungan Zat Makanan Bahan Penyusun Ransum............................... 14
3. Komposisi bahan penyusun ransum ........................................................ 15
4. Kandungan zat makanan ransum ............................................................ 15
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Tanaman Kemangi .................................................................................. 8
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Feed additive adalah zat yang sengaja ditambahkan ke dalam pakan atau
air minum untuk mempengaruhi karakteristik pakan, palatabilitas dan antioksidan
yang dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan hewan. Feed additive
merupakan suatu zat yang secara alami tidak terdapat pada pakan, yang tujuan
pemakaiannya terutama sebagai pemacu pertumbuhan produk ternak (Peraturan
Menteri Pertanian, 2007). Pemberian feed additive alami sangat dianjurkan untuk
mengantikan pemberian feed additive sintetis karena dapat menimbulkan
penimbunan residu dan gangguan kesehatan bagi ternak yang yang telah dilarang
dalam Permentan No.14 Tahun 2017. Feed additive juga mampu mempengaruhi
mikrobia pada saluran pencernaaan dan meningkatkan daya cerna bahan pakan.
Selain untuk mempertahankan imunitas yang baik dan jauh dari residu pakan,
maka dilakukan pencampuran pakan dengan bahan pakan tambahan yang
memiliki peran sebagai penambah nafsu makan dan antibiotik, salah satu bahan
yang bisa digunakan sebagai feed additive adalah tanaman kemangi (Ocimum
basilicum).
2
menetralkan kolesterol dan bersifat antikanker. Senyawa ini juga bersifat
antibiotik yang mampu mencegah masuknya bakteri, virus atau jamur yang
membahayakan tubuh. Sedangkan kandungan minyak atsiri dalam kemangi dapat
digunakan untuk mencegah pertumbuhan mikroba penyebab penyakit seperti
Staphylococcus aureus, Salmonella enteritidis dan Escherichia coli. Selain itu
minyak atsiri dalam tanaman kemangi juga dapat menangkal adanya infeksi akibat
virus Basillus subtilis, Salmonella paratyphi dan Proteus vulgaris (Adnyana dan
Firmansyah, 2006).
3
ayam tersebut. Larangan tersebut telah disampaikan dalam Permentan No.14
Tahun 2017. Maka diperlukan penambahan feed additive alami yang dapat
memacu pertumbuhan dan dapat memperbaiki konversi pakan tampa
menimbulkan permasalahan pada kesehatan ayam kampung.
Salah satu feed additive alami yang berpotesi sebagai growth promoters
adalah Tanaman Kemangi (Ocimum basilicum). Kemangi diketahui memiliki
multi efek formakologis yang mampu menurunkan panas, anti disentri, menambah
nafsu makan dan memperbaiki saluran pencernaan. Keuntungan dari penggunaan
tepung kemangi pada unggas / ternak antara lain adalah dapat memacu
pertumbuhan, memperbaiki konversi pakan, mengontrol kesehatan antara lain
dengan mencegah terjadinya gangguan pencernaan. Penambahan tepung daun
kemangi pada ayam kampung super akan dapat memperbaiki pertambahan bobot
badan, angka konversi serta meningkatkan kesehatan ternak. Kandungan minyak
atsirin didalam kemangi mampu meningkatkan relaksasi usus halus sehingga
penyerapan zat-zat nutrisi untuk pertumbuhan menjadi optimum. Minyak atsiri
dalam kemangi tersebut juga dapat menghambat bakteri penyebab diare sehingga
proses pencernaan dan penyerapan makanan menjadi lebih sempurna serta dapat
memperbaiki saluran pencernaan.
1.3. Hipotesis
4
1.4. Tujuan
1.5. Manfaat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Metazoa
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Divisi : Carinathae
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Family : Phasianidae
Genus : Gallus
Spesies : Gallus gallus domestica sp
6
Menurut Suprijatna et al. (2008), Pemeliharan ayam kampung super bagi
sebagian besar masyarakat dilakukan secara ekstensif sehingga hasil yang
diperoleh kurang mencakupi kebutuhan konsumen, baik dalan hal kualitas dan
kwantitas produksinya dan untuk memperbaiki dan maningkatkan produksi ayam
kampung diperlukan pemeliharan internsif dengan perbaikan potensi dan juga
dikuti dengan perbaikan lingkungan, utama perkandangan dan pakan yang bargizi.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha ternak ayam pada umumnya
adalah pakan (feed), pembibitan (breeding), dan tatalaksana (management). Pakan
merupakan unsur terpenting untuk menunjang kesehatan, pertumbuhan dan suplai
energi sehingga proses metabolisme dapat berjalan dengan baik serta tumbuh dan
berkembang dengan baik. Diperjelas dengan pernyataan Roboh (2015), Ayam
kampung super dalam pemeliharaannya membutuhkan pakan yang berkualitas
untuk pemenuhan nutrisinya, sebab pakan yang sempurna dengan kandungan zat
nutrisi yang seimbang akan memberikan hasil yang optimal. Kenyataan yang di
hadapi saat ini bahwa harga pakan komersial di pasaran sangat mahal.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Lamiaceae
Genus : Ocimum
Spesies : Ocimum sanctum L.
7
Gambar 1. Tanaman Kemangi
8
Diperkuat dengan pernyataan Negoro (2009) menyatakan bahwa penambahan
tepung kemangi (Ocimum basilicum) ditunjukan untuk mengurangi jumlah
mikroba yang ada di dalam saluran pencernaan.
9
konsumsi ransum yaitu faktor lingkungan dan ternak itu sendiri serta faktor pakan.
Pernyataan ini sesuai dengan pernyataan Wicaksono (2015) menyatakan rata –
rata konsumsi ransum ayam kampung super umur 3 – 7 minggu yang diberikan
ransum ad libitum sebesar 400,98 g/ekor/minggu. Hardjosworo dan Rukmiasih
(2000) menyatakan kebutuhan zat nutrisi ayam kampung umur 0-4 minggu
membutuhkan pakan dengan kandungan energi 2.800 kkal/kg, protein 20%,
methionine 0,30%, lisin 0,85%, Ca 0,80%, P0,40%.
10
tersebut sesuai dengan pendapat Rasyaf (2002) menyatakan bahwa bobot badan
unggas dipengaruhi antara lain oleh kualitas dan kuantitas makanan yang
diberikan.
11
BAB III
MATERI DAN METODA
Materi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 200 ekor anak ayam
kampung super umur 1 hari (DOC) dari PT. Sumber Unggas Indonesia. Bahan
pakan yang digunakan adalah Jagung, Dedak, bungkil Kedelai, tepung Ikan,
bungkil Kelapa, Premix dan tepung Kemangi (Ocimum basilicum) yang
didapatkan tanaman kemangi yang dibudidayakan oleh petani di Desa Kasang
Lopak Alai, Kecamatan Kumpe Ulu, Kabupaten Muaro Jambi.
3.3. Metode
12
Selanjutnya 2 jam sebelum ayam datang terlebih dahulu menyediakan
pakan dan air minum serta menghidupkan lampu yang berfungsi sebagai
pemanas. Kandang diberi kode perlakuan secara acak, kemudian masukkan 200
ekor DOC ayam kampung super berumur 1 hari ke dalam 20 unit kandang yang
diambil secara acak dengan setiap kandang berisi 10 ekor ayam kampung super.
13
Tabel 1. Kebutuhan zat – zat nutrisi dalam ransum ayam kampung umur (0 – 8
minggu).
Kebutuhan Zat Makanan
Zat Makanan (%)
PK 20
LK 4–7
SK 3–6
Ca 0.9 – 1.1
P 0.7 – 0.9
Metionin 0.37
Lisin 0.87
ME (kkal/kg) 2600
Sumber : (Nawawi dan Nurrohman, 2002).
BK EM PK LK SK Ca P
Bahan Pakan
No (%) (kkal/kg) (%) (%) (%) (%) (%)
1 Jagung 86.3a 3321a 8.3a 4,1a 2,2a 0.83a 0.25a
2 B. Kedelai 95.56a 3458a 48.8 a
0,9 a
3,36 a
0.32a 0.2a
3 B.Kelapa 88,6b 1540b 21,2b 1,9b 14,2b 0,16b 0,62b
4 Dedak 89.37a 2200a 8.9a 4,2a 13,21a 0,46a 1.1a
5 T.Ikan 92.58a 3190a 52.6a 10a 0,7a 2.29a -
6 Minyak - 8600a - - - - -
a
7 Mineral - - - - - 32.5 10a
8 Premix - - - - - 32.5a 1a
9 T.Kemangi 92,72c 1.903,4c 24,64c 3,82c 16,933 - -
Sumber:
a. Standar Nasional Indonesia (2008).
b. Miskiyah et al (2006).
c. Hasil Analisis Laboratorium Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi
Pakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor dalam Sugiarto
(2008).
14
Tabel 3. Komposisi bahan penyusun ransum basal.
15
3.3.4.2. Pengambilan Data
Peubah yang diamati dalam penelitian ini, antara lain yaitu Konsumsi
Ransum, Pertambahan Bobot Badan dan Konversi Ransum.
16
Konsumsi Ransum (gram/ekor/minggu) =
Pertambahan bobot badan (PBB) dihitung dari selisih antara bobot badan
saat penimbangan dengan bobot badan penimbangan sebelumnya yang
dinyatakan dalam g/ekor/minggu. Pertambahan bobot badan dihitung
berdasarkan rumus berikut:
PBB (g/ekor/hari) =
17
3.6. Analisis Data
18
DAFTAR PUSTAKA
Adnyana, I.K. dan A. Firmansyah, 2006. Dari Pecel Lele, Obat Herba sampai
Parfum.hhtp://www.pikiranrakyat.com/cetak/2006/012006/26/cakrawala/la
innya.html (9 Juni 2006).
Azizi, B, G., Sadeghi, A., Karimi, F., Abed. 2011. Effect of dietary energy and
protein dilution and time of feed replacement from starter to grower on
broiler chickens performance. Jurnal of Central European Agriculture. 12
(1) : 44 – 52.
Dewi, K, I., dan Bambang, Y. (2016). Uji Efektivitas Sediaan Hand Sanitizer
Kombinasi Ekstrak Daun Kemangi (Ocinum sanctum) dan Ekstrak Kulit
Jeruk Purut (Citrushystrix). Kementrian Kesehatan Politeknik Kesehatan
Surakarta Jurusan Jamu.
Dattani M. Ocimum sanctum and its therapeutic applications. [online] 2008 [cited
25 Februari 2021]. Available from:
http://www.pharmainfo.net/keywords/ocimum-sanctum.
Koni, T.N.I., T.A.Y. Foenay & Asrul. (2019). The nutrient value of banana peel
fermented by tape yeast as poultry feedstuff. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan,
29(1), 234–240. https://doi.org/10.21776/ub.jiip.2019.029.03.05.
North, M.O. And D.D. Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual. 4 th
Edition. Van Nostrand. Reinhold, New York.
Rasyaf, M., 2002. Beternak Ayam Pedaging. Edisi Revisi. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Roboh H Rivon. 2015. Level Penambahan Nasi Aking Dalam Ransum Terhadap
Pertambahan Bobot Badan, Konsumsi Dan Konversi Ransum Ayam
Kampung Fase Stater Skripsi Fakultas Pertanian Jurusan Peternakan
Universitas Gorontalo, Gorontalo.
Rodiallah dkk.2018.Performa Ayam Broiler Fase Starter yang Diberi Tepung
Keong Mas (Pomacea Spp) Dalam Ransum Standar Komersia..Jurnal
Peternakan. ISSN1829 – 8729 Vol 15 No 1 (15-21).
Suprijatna, Umiyati dan Ruhyat. 2008. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar
Swadaya. Cetakan Kedua, Jakarta.
Trasarti, F., A.J. Marchi, and C.R. Apesteguia. 2004. Highly selective syntheses
of menthols from citral in a one – step one process. Journal of Catalysis.
224(2): 484-488.
Udjianto, A., (2018). Beternak Ayam Kampung Paling Unggul, Pedaging dan
Petelur KUB. Jakarta: Penebar Swadaya.
Vieria, R.F. and J.E. Simon. 2006. Chemical characterization of basil (Ocimum
spp.) based on volatile oils. Flavour and Fragrance Journal. 21(2): 214-
221.