Bab 2 Skripsi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 36

12

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pariwisata


Pengertian pariwisata menurut A.J Burkat dalam Damanik (2006),parwisata
adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke
tujuan-tujuan diluar tempat dimana mereka biasa hidup dan bekerja dan juga
kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di suatu tempat tujuan.
Menurut mathieson & Wall dalam Pitana dan Gyatri (2005), bahwa
pariwisata adalah kegiatan perpindahan orang untuk sementara waktu ke destinasi
diluar tempat tinggal dan tempat bekerjanya dan melaksanakan kegiatan selama di
destinasi dan juga penyiapan-penyiapan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan
mereka.
Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Youti, (1991:103). Pariwisata
berasal dari dua kata yaitu Pari dan Wisata. Pari dapat diartikan sebagai banyak,
berkali-kali,berputar-putar atau lengkap. Sedangkan Wisata dapat diartikan sebagi
perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata “reavel” dalam
bahasa Inggris. Atas dasar itu maka kata “pariwisata” dapat juga diartikan sebagai
perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatun tempat
ketempat yang lain yang dalam bahsa Inggris didebut juga dengan istilah “Tour”
Menurut Mill dan Morisson (1985). Ada bebrapa variabul sosioekonomi
yang mempengaruhi permintaan pariwisata, yaitu :
a. Umur
Hubungan antara pariwisata dan juga umur mempunyai dua komponen
yaitu : besarnya waktu luang dan aktifitas yang berhubungan dengan tingkatan
umur tersebut. Terdapat juga beberapa perbedaan pola konsumsi antara
kelompok yang lebih tua dengan kelompok yang lebih muda.
b. Pendapatan
Pendapatan merupakan faktor terpenting dalam membentuk permintaan
untuk mengadakan sebuah perjalanan wisata. Bukan hanya perjalanan itu
sendir yang memakan biaya wistawan juga harus mengeluarkan uang untuk

12
13

jasa yang terdpat pada tujuan wisata dan juga di semua aktifitas selama
mengadakan perjalanan.
c. Pendidikan
Tingkat pendidikan mempengaryhi tipe dari waktu yang luang untuk
digunakan dalam perjalanan yang dipilih. Selain itu juga pendidikan
merupakan suatu motivasi untuk melakuakan perjalanan wisata. dapat juga
dismpulkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi pandangan
seseorang dan memberikan lebih banyak pilihan yang bisa diambil oleh
seseorang.
Sedangkan berdasarkan undang-undang no 10 Tahun 2009 tentang
kepariwisataan, bahwa keadaan alam, flora, dan fauna sebagai karunia tuhan yang
maha esa, serta peninggalan sejarah, seni, dan juga budaya yang dimiliki bangsa
Indonesia merupakan sumber daya dan modal pembangunan kepariwisataan untuk
peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat sebagiman terkandung dalam
Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Definisi pariwisat memang tidak pernah persis diantara para ahli. Pada
dasarnya pariwisata merupakan perjalanan dengan tujuan untuk menghibur yang
dilakukan diluar kegiatan sehari-hari yang dilakukan guna untuk memberikan
keuntungan yang bersifat permanen ataupun sementara. Tetapi apabila dilihat dari
segi ko0nteks pariwisata bertujuan untuk menghibur dan juga mendidik.
Berdasarkan definisa pariwisata diatasa maka disimpulkan bahwa kegiatan
pariwisata mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. Terdapat dua lokasi yang saling terkait yaitu daerah asal dan juga daerah
tujuan (destinasi).
2. Sebagai daerah tujuan pasti memiliki objek dan juga daya tarik wisata.
3. Sebagai daerah tujuan pasti memiliki sarana dan prasarana pariwisata.
4. Pelaksana perjalananan ke daerah tujuan dilakukan dalam waktu
sementara.
5. Terdapat dampak yang ditimbulkan,khususnya daerah tujuan segi sosiala
budaya,ekonomi dan lingkungan.
14

2.2 Kebijakan Pengembangan Pariwisata


2.2.1 Kebijakan Pokok
a. Mewadahi, membangun dan juga mengembangkan manfaat potensi
pariwisata sebagai kegiatan ekonomi yang bisa menciptakan lapangan
kerja.
b. Meningkatkan kemampuan dan juga keterampilan apartur serta
pemberdayaan tugas dan fungsi organisasi daripada sebagai fasilitator
regulator yang bisa menjadi pengembangan pariwisata.
c. Meningkatkan kesempatan berusaha dan keterlibatan seorang dalam
mengembangkan kawasan wisata.
d. Mengantarakan kerjasama pariwisata antar daerah dan juga dunia
usaha.
2.2.2 Kebijakan Spasial (keruangan) Pariwisata
a. Memberikan arahan yang jelas agar bisa menjadi pengembangan
pariwisata berdasarkan Karakteristik keruangana melalui zonasi
pengembangan.
b. Untuk kemudahan pembanguanan dan pengolahan yang perlu
dilakuakan adalah pengelompokan obyek daya tarik wisata pada
Satuan Kawasan Wisata(SKW). Satuan-satuan kawasan wisata tesebut
merupakan kawasan yang memiliki pusat-pusat kegiatan wisatawan
agar mempunyai keterkaitan sirkuit atau jalur wisata.
c. Melakukan urutan proiritas pengembangan satuan kawasan wisata
dengan memperhatikan dampknya terhadap perkembangan obyek dan
juga daya tarik wisata.
2.2.3 Kebijakan Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata
a. Pengembangan obyek dan daya tarik wisata menyangkut aspek
pemanfaatan dan penegndalian yang satu dengan yang lainnya
merupakan satu kesatuan yang terintegrasi oleh karenanya
pembangunan obyek dan daya tarik wisata harus sesuai dengan dasar-
dasar pada sistem perencanaan.
15

b. Pengembangan obyek dan daya tarik wisata dilakukan dengan dasar


pendekatan pembangunan Satuan Kawaan Wisata dengan nuansa nilai
agama, budaya estetika dan moral yang dianut oleh masyarakat.
c. Penegmbangan obyek dan daya tarik wisata dilakukan sesuai dengan
mekanisme pasar dan meliputi wisata alam, wisata budaya, wisata
minat khusu, wisata pantai dan juga wisata petualanagan.

2.2.4 Kebijakan Pengembangan Sarana dan Prasarana Wisata


a. Menyiapkan sistem perencanaan Tata Ruang Kawasan Wisata.
b. Meningkatkan aksesibilitas ke kawasan wisata
c. Pemenuhan fasilitas standar (fasilitas kesehatan, keamanan,
kebersihan, komunikasi) di kawasan wisata sesuai dengan kebutuhan.
d. Menarik investor untuk membangun akomodasi dan juga fasilitas
penunjang lainnya.
2.3 Sarana dan Prasarana Pariwisata
Sarana dan prasarana pariwisata merupakan salah satu indicator
perkembangan pariwisata. Sarana atau prasarana dapat diartikan sebagai proses
tanpa hambatan dari pengadaan dan juga peningkatan hotel, retoran, tempat
hiburan dan sebagainya serta prasarana jalan dan transportasi yang lancer dan juga
bisa terjangkau oleh wisatawan. Tim Peneliti PMB-LIPI (2006:339)
2.3.1 Prasarana Kepariwisataan
Prasarana(infrastructures) adalah semua fasilitas yang dapat
memungkinkan proses perekonomian bisa berjalan dengan lancar aedemikian
rupa, sehingga dapat memudahkan manusia untuk dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri.
Prasarana pariwisata adalah sebuah sumber daya alam dan juga sumberb
daya manusia yang bisa mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalananya
di daerah tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal,
jembatan, dan lain sebagainya. Suwantoro (2004:21).
Lothar A. Kreck dalam bukunya Internasional Turism dalam Yoeti
(1996:186). Prasarana kepariwisataan diantarnya adalah :
a. Receptive Tourist Plan
16

Receptive Tourist Plan adalah segala sesuatu tentang bentuk badan usaha
tani atau organisasi yang kegiatannya khusus untuk mempersiapkan
kedatangan para wisatawan pada suatu daerah wisata.
b. Recidental tourist plan
Recidental tourist plan adalah semua fasilitas yang dapat menampung
kedatangan para wisatawan untuk menginap dan tinggal di daerah tujuan
wisata untuk sementara waktu.
c. Recreative and sportive plan
Recreative and sportive plan adalah semua fasilitas yang dapat digunakan
untuk tujuan rekreasi dan olahraga.

2.3.2 Sarana Kepariwisataan


Sarana kepariwisataan (tourism infrastructure). Adalah semua fasilitas
yang memungkinkan agar prasarana kepariwisataan dapat hidup dan juga
berkembang serta dapat memberikan pelayanan kepada para wisatawan yang
berkinjung ke tempat wisata dan juga memehi kebutuhan mereka yang beraneka
ragam.
Sarana pariwisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang di
perlukan untuk melayani kebutuhan wisatwan dalam menikmati perjalanan
wisatanya. Suwantoro (2004:22)
Pembangunan sarana wisata didalam daerah tujuan wisata maupun objek
wisata tertentu harus disesuaikan dengan kebutuhan wisata baik itu secara
kuantitatif maupun kualitatif. Sarana pariwisata secara kualitatif menunjukan
pada jumlah sarana wisata yang harus disediakan, dan secara kuantitatif yang
menunjukan pada mutu pelayanan yang telah diberikan dan yang tercermin pada
kepuasan wisatawan yang memperoleh pelayanan. Dalam hubungannya dengan
jenis pelayanan sarana wisata di daerah tujuan wisata telah disusun pada suatu
standar wisata yang baku, baik itu secara nasional dan juga secara internasional,
sehingga penyediaan sarana pariwisata tinggal memilih atau menentukan jenis
dan juga kualitas yang akan disediakan. Menurut Lothar A. Kreck dalm(Yoeti,
1996:197) Sarana produk kepariwisataan yaitu semua bentuk perusahaan yang
dapat memberikan pelayanan kepada wisatawan. Misalnya :
17

a. Dibidang usaha jasa pariwisata, seperti: biro perjalanan wisata, agen


perjalanan wisata, pramuwisata, konvensi, perjalanan intensif dan
pameran, konsultan pariwisata, informasi pariwisata
b. Dibidang usaha sarana pariwisata yang terdiri dari: akomondasi, rumah
makan, bar, angkutan wisata dan sebagainya.

2.4 Tujuan dan Manfaat Kepariwisataan


Kepariwisataan merupakan sebuah kegiatan usaha dalam melayani
kebutuhan atau memenuhi jeinginan seorang wisatawan yang akan memulai atau
sedang dalam melakukan sebuah perjalanan wisata. Menurut Oka A. Youti dalam
bukunya “ Pengantar Ilmu Kepariwistaan “ yang menyatakan bahwa: “ Pariwsata
adalah suatau perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang di
selenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan maksud bukan untuk
berusaha ataupun untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi tetapi semata-
mata hanya untuk menikmati perjalanan bertamasya dan berekreasi atau
memenuhi keinginan yang beraneka ragam.”
Setelah kita mengetahui berbagai macam pengertian mengenai
“Kepariwistaan” dari berbagai macam sumber yang telah memudahkan kita semua
dalam memhami apa itu kepariwistaan secara baik tanpa merasa ragu untuk
mengaplikasijkannya dalam kehidupan bermasyarakat.
Selain itu penegertian dari kepariwistaan masih ada tujuan serta manfaatnay
sesuai dengan intruksi presiden nomor 9 tahun 1969 yang dikutip dari buku
“perencanaan penegenbanagan pariwisata” pleh Oka A. Youti (1997:halaman 35)
dikatakan bahwa tujuan dari penegmbangan kepariwistaan adalah sebagai berikut
:
 Meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan Negara
serta masyarakat pada umumnya. Memperluas kesempatan serta lapangan
kerja dan mendorong kegiatan-kegiatan industri penunjang dan industri
sampingan lainnya.
 Memperkenalkan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia.
 Meningkatkan persaudaraan atau persahabatan nasional dan internasional.
18

Selain itu manfaat yang didapat dari bidang kepariwistaan yang mencakup
dalam berbagai bidang yaitu ekonomi budaya politik, lingkungan hidup, nilai
pergaulan dan ilmu penegtahuan peluang dan juga kesempatan kerja diantaranya
adalah :
a. Manfaat Kepariwisataan dari segi ekonomi
Pariwisata bisa menghasilkan devisa bagi Negara sehingga dapat
meningkatkan perekonomian suatu Negara.(Yoeti, Oka .A. 1997.
Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita)
b. Manfaat Kepariwisataan dari segi Budaya
Membawa sebuah pemahaman dan pengertian anatar budaya deng acara
lewat interaksi wisatawan dengan masyarakat lokal tempat daerah wisata
tersebut berada. Sehingga dari segi interaksi inilah para wisatawan dapat
menegenal dan juga mengahargai budaya masyarakat setempat dan juga
latar belakang kebudayaan lokal yang dianut oleh masyarakat tersebut (
Yoeti, Oka .A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa)
c. Manfaat Kepariwisataan dari segi Politik
Memelihara hubungan internasional dengan baik yaitu dalam
penegmbangan pariwisata dalam mancannegara. Sehingga terjadinya
kunjungan antar bangsasebagai wisatawan seperti halnya dalam pariwisata
nusantara. Sehingga dapat memberikan inspirasi untuk selalu mengadakan
pendekatan dan saling menegrti.(www.majalahpendidikan.com)
d. Manfaat Kepariwisataan dari segi lingkungan hidup
Setiap tempat pariwisata apabila ingin dikunjungi oleh banyak wisatawan
harus terjaga kebersihannya sehingga masyarakat secara bersama-sama
harus sepakat untk merawat serta memelihara lingkungan atau daerah yang
bisa dijadikan sebuah objek wisata(www.majalahpendidikan.com)
e. Manfaat Kepariwisataan dari segi nilai pergaulan dan ilmu
pengetahuan
Memiliki teman dari berbagai macam Negara sehingga dapat menegtahui
kebiasaan meraka sehingg bisa mempelajari kegiatan baik dari Negara
mereka. Sedangkan dari segi ilmu pengetahuan kita bisa mempelajari
19

pariwisata serta dapat mengetahui diman letak keunggulan dari sebuah


objek wisata sehingga dapat menerapkan di daerah objek wisata daerah
yang belum berkembang dengan baik. (www.pariwisatadan
teknologi.blogspot.com)
f. Manfaat Kepariwisataan dari segi peluang dan kesempatan kerja
Menciptakan berbagai macam kesempatan kerja, serta mendirikan
berbagai macam usaha yang bisa mendukung objek pariwisata menjadi
lebih baik dan juga menarik.(www.rafansdetik.blogdetik.com)
2.5 Kawasan
Kawasan merupakan daerah yang memiliki ciri khas tertentu atau
berdasarkan pengelompokan fungsional kegiatan tertentu, seperti kawasan
industri, kawasan, perdagangan dan kawasan rekreasi.Kawasan adalah wilayah
yang memiliki fungsi utama lindung atau budi daya.Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

2.6 Kawasan Wisata


Kawasan Wisata bila dilihat dari segi struktur kata-nya terdiri dari dua kata
dasar, yaitu Kawasan dan juga Wisata.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) edisi keempat (2008), masing-masing definisi dari kata-kata diatas adalah
sebagai berikut; Kawasan adalah daerah tertentu yang mempunyai ciri tertentu,
seperti tempat tinggal, pertokoan, industri, Sedangkan untuk Wisata yaitu
bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang).
Dan jika digabungkan kedua definisi kata tersebut maka Kawasan Wisata dapat
diartikan sebagai Daerah tertentu yang mempunyai ciri sebagai tempat tujuan
bepergian bersama-sama, baik untuk memperluas pengetahuan ataupun
bersenang-senang dan lain sebagainya.
Menurut Irawan (2010:11), untuk memperjelas tentang kepariwisataan, ia
menjabarkan kata-kata yang berkaitan dengan kepariwisataan sebagai berikut;
Wisata yaitu perjalanan, Travel (eng). Pariwisata yaitu perjalanan yang dilakukan
dari satu tempat ke tempatlain,Tour(eng). Wisatawan yaitu orang yang melakukan
20

perjalanan, Travelers (eng).Dan Kepariwisataan adalah hal-hal yang berhubungan


dengan pariwisata, Tourism (eng).
Kawasan Wisata bisa juga dikategorikan sebagai Objek Wisata. Definisi
Objek Wisata menurut SK. MENPARPOSTEL No.: KM. 98 / PW.102 / MPPT-87
adalah semua tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang
dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan
sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.
2.7 Pengertian Obyek Wisata
Pengertian obyek dan daya tarik wisata menurut Marpaung (2002:78) adalah
suatu bentuk dari aktifitas dan fasilitas yang berhubungan, yang menarik minat
wisatawan atu pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau tempat tertentu.
Obyek dan daya tarik wisata sangat erat hubungannya dengan travel motivation
dan travel fasion, karena wisatawan ingin mendapatkan suatu pengalamn tertentu
dalam kunjungannya ke suatu obyek wisata.
Menurut UU no 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, bahwa keadaan
alam, flora, dan fauna sebagai karunia tuhan yang maha esa, serta peninggalan
sejarah, seni, dan juga budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber
daya dan modal pembangunan kepariwisataan untuk peningkatan kemakmuran
dan kesejahteraan rakyat sebagiman terkandung dalam Pancasila dan Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam undang-
undang diatas, yang termasuk obyek dan daya tarik wisata diantaranya adalah :
1. Objek daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud
keadaan alam serta flora dan fauna, seperti : pemandangan alam, panorama
indah, hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis serta binanatng-binatang
langka.
2. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum,
peningglan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, pertanian (wisata
agro), wisata tirta (air), wisata petualngan, taman rekreasi, dan tempat
hiburan lainnya.
21

3. Sasaran wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua,


industry, dan juga kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-
tempat ibadah, tempat ziah dan lain-lain.
4. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,
termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang
terkait di bidang-bidang tersebut. Dengan demikian pariwisata meliputi
semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata.
Menurut SK Menspasportel No. KM 98 PW. 102 MPPT-87 yaitu “ Objek
Wisata adalah suatu tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya alam
yang dibangun dan juga dikembangkan sehing bisia mempunyai daya tarik yang
diusahakan sebaga tempat yang dikunjungi para wisatawan “.
2.8 Pengertian Wisata
Menurut Soetomo (1994), yang didasarkan pada ketentuan WATA (World
Association of Travel Agent), wisata adalah perjalanan keliling selama lebih dari
tiga hari, yang diselenggarakan oleh suatu kantor perjalanan di dalam kota dan
acaranya antara lain melihat-lihat di berbagai tempat atau kota baik di dalam
maupun diluar negeri.
Sehingga pada pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian
wisata lebih menekankan pada kegiatan yang dilakukan wisatawan dalam suatu
perjalanan pariwisata. Dalam suatu perjalanan wisata, wisatawan mengunjungi
suatu tempat wisata sejarah maka wisatawan tersebut dapat dikatakan telah
melakukan kegiatan wisata sejarah. Dalam artian kegitan dilakukan adalah untuk
menikmati objek-objek bersejarah. Hal terseburt merupakan gambaran dari
kegiatan dalam suatau perjalanan pariwisata.
Dimana kegiatan dalam pariwisata ini sangat ditentukan oleh minat dari
wisatawan itu sendiri. Tidak hanya ditentukan oleh minat wisatawan melainkan
berdasarkan sumber daya pariwisata yang tersedia. Oleh karena itu banyak
muncul iustilah wisata sejarah,wista budaya, wisata alam, wisata edukasi dan jenis
wisata lainnya.
Wisata memiliki karakterik-karakteristik diantaranya adalah :
22

1. Bersifat sementara, dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan


kembali ke tempat asalnya.
2. Melibatkan komponen-komponen wisata, seperti sarana transportasi,
akomodasi, restoran, objek wisata, tiki cinderamata dan lain-lain.
3. Umumnya dilakukan dengan mengunjungi objek wisata dan juga
atraksi wisata.
4. Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan.
5. Tidak untuk mencari nafkah ditempat tujuan, bahkan keberadaannya dapat
memberikan konstribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah yang
dikunjungi (Suyitno, 2001)
2.9 Klasifikasi Motif dan Tipe Wisata
Beragam bentuk pariwisata yang bisa mendorong para wisata untuk
melakukan sebuah perjalanan wisata. Akan tetapi tidak banyak kepastian yang
bisa menjadi sebua motid wisata. Pada hakikatnya motif seorang untuk melakukan
pariwisata itu tidak terbatas dan juga tidak bisa dibatasi. Mc Intosh
mengklasifikasikan motif-motif wisata yang dikelompokkan menjadi empat
bagian, yaitu :
1. Motif Fisik, yaitu motif-motif yang berhubungan dengan kebutuhan
badaniah seperti olahraga, istirahat, kesehatan, dan sebagainya.
2. Motif Budaya, merupakan sebiah motif yang bersifat budaya seperti
sekedar untuk menegnal ataupun hanya untuk memahami tata cara dan
kebudayaan bangsa atau daerah lain : kebiasaannya, kehidupannya sehari-
hari, kebudayaannya yang berupa bangunan, musik, tarian dan sebagainya.
3. Motif Interpersonal, merupakan sebuah motif yang berhubungan dengan
keinginan untuk bertemu dengan keluarga, teman, tetangga, atau sekedar
dapat menilai tokoh-tokoh terkenal seperti penyanyi, penari, bintang film,
tokoh politik dan sebagainya.
4. Motif Status atau motif prestisi, yaitu motif yang banyak beranggapan
bahwa orang yang pernah mengunjungi tempat lain itu dengan sendirinya
melebihi sesame yang tidak berpergian. Orang yang pernah berpergian ke
daerah-daerah lain dianggap atau merasa naik gengsinya atau statusnya.
23

Klasifikasi McIntosh tersebut sudah dapat disbklasifikasikan menjadi


kelompok-kelompok motif yang lebih kecil. Motif-motif yang lebih kecil tersebut
biasanya digunakan untuk menentukan tipe perjalanan wisata. Misalnya tipe
wisata rekreasi, olahraga,ziarah, atau kesehatan.
Dibawah ini merupakan sebuah subkelas tipe motif wisata serta tipe
wisatanya yang sering disebut, yaitu :
1. Motif Bersenang-senang atau Bertamasya, Motif bersenang-senang atu
tamasya, melahirkan tipe wisata tamsya. Wisatawan tipe ini biasanya ingin
mengumpulkan tpengalaman sebanyak-banyaknya, mendengarkan dan
menikmati apa saja yang bisa menarik perhartiannya. Dan wisatawan juga
tidak terikat pada satu sasaran saja yang sudah ditentukan dari rumah.
Wisatawan tamasya biasanya berpindah-pinah dari tempat satu ke tempat
lain dengan menikmati pemandangan alam, adat istiadat, pesta rakyat,
ketenagan tempat yang sepi, monumen peninggalan, sejarah dan
sebagainya. Wisatawan inipun sukar dibedakan denagan tipe wisatawan
berikutnya.
2. MotifRekreasi,motif rekreasi merupakan kegiatan yang menyelenggarakan
sebuah kegiatan menyenangkan agar bisa memulihkan kesegaran jasmani
dan rohani manusia. Kegiatan-kegiatannya dapat berupa olah raga,
membaca, dan lain sebagainya. Kegiatan rekreasi juga dapat diisi dengan
perjalanan tamasya singakat untuk menimati keadaan disekitar tempat
menginap (Sightseeng).Bedanya dengan wisata tipe wisata adalah:
wisatawan tipe rekereas biasanaya mengahabiskan waktunya di satu tempt
saja, sedangkan tipe wisata tamasya berpindah-pindah tempat.
3. Motif Kebudayaan, Dalam wisata kebudayaan orang hanya sekedar
mengunjungi suatu tempat untuk menyaksiakan pertunjukan atau
menikmati sebuah atraksi, akan tetapi lebih dari itu. Wisatawan mungkin
untuk mempelajari atau untuk melakukan penelitian tentang keadaan
disekitarnya. Para seniman biasanya mengadakan perjalanan wisata
budaya untyuk menambah pengalamannya dan juga untuk mempertajam
kemampuannya. Pelukis-pelukis sering menjelajahi daerah-daerah tertentu
24

mencari dan mengumpulkan objek lukisan. Mereka itu semua mengadakan


perjalanan berdasarkan motif kebudayaan. Jelaslah bahwa atraksi tidak
selalu berupa kebudayaan, dapat juga berupa keindahan alam, atau
seniman, atau guru yang terkenal, untuk mengadakan wawancara, bertukar
pikiran dan sebagainya. Dalam wisata budaya itu juga termasuk
kunjungan wisatawan ke berbagai peristiwa khusus (special events) seperti
upacara keagamaan, penobatan raja, pemakaman tokoh tersohor,
pertunjukan rombongan kesenian yang terkenal dan sebagainya.
4. Wisata Olahraga, merupakan sebuah pariwisata dimana wisatawan
mengadakan suatu perjalanan karena motif olahraga. Wisata olahraga
merupakan bagian yang paling penting dalam kegiatan pariwisata.
Olahraga dewasa ini merata di kalangan rakyat dan tersebar di seluruh
dunia, dengan bermacam-macam organisasi baik yang bersifat nasional
maupun internasional. Dalam hubungan dengan olahraga, harus dibedakan
antara pesta olahraga atau pertandingan olahraga (sporting events).
5. Wisata Bisnis, merupakan motif yang didalamnya terjadi banyak
hubungan dengan orang-orang bisnis. Ada kunjungan bisnis, ada juga
pertemuan-pertemuan bisnis, ada pekan raya dagang yang perlu dikunjungi
dan sebagainya, ada yang besar, ada yang kecil. Semua peristiwa itu bisa
mengundang kedatanagan orang-orang bisnis baik dari dalam negri
maupun dari luar negri. Arus wisatawan itu tidak hanya bertambah besar
pada waktu peristiwa-peristiwa itu terjadi.
6. Wisata Konvensi, banyak pertemuan-pertemuan nasional maupun
internasional untuk membicarakan bermacam-macam masalah : kelaparan
dunia, pelestarian hutan, pemberantasan penyakit tertentu, sekedar untuk
pertemuan tahunan antara ahli-ahli di bidang tertentu, dan sebagainya.
Perjalanan wisata yang timbul karenanya pada umumnya disebut wisata
konvensi.
7. Motif Spiritual, merupakan salah satu tipe wisata yang tertua. Sebelum
orang mengadakan perjalanan atau rekreasi, bisnis,olahraga, dan
sebagainya, orang sudah mengadakann perjalanan untuk berziarah
25

(pariwisata ziarah) atau untuk melakuakan keperluan keagamaan. Tempat-


tempat ziarah seperti Palestina, Roma, Mekkah dan Madinah merupakan
tempat-tempat tujuan perjalanan pariwisata yang penting.
8. Motif Interpersonal, Istilah ini belum mapan dalam literatur
kepariwisataan. Maksudnya jelas, yaitu bahwa orang dapat mengadakan
perjalanan untuk bertemu dengan orang lain. orang dapat tertarik oleh
orang lain untuk mengadakan perjalanan wisata, atau dengan istilah
kepariwisataan: manusia pun dapat merupakan atraksi wisata.
9. Motif Kesehatan, merupakan wisata yang ada sejak zaman dahulu. Selalu
ada kegiatan-kegiatan penting yang selalu berhubungan dengan pariwisata
yang dianggap meiliki khasiat untuk menyembuhkan sebuah penyakit.
Atau wisata kesehatan seperti yang sekarang sering dilakukan pasien
Indonesia yang berobat ke Singapura, Jepang, check up ke Amerika
Serikat, dan sebagainya. Perjalanan pasien-pasien tersebut adalah
perjalanan wisata kesehatan.
10. Wisata Sosial (Social Turism). Wisata yang dimaksud bukanlah wisata
yang berdasarkan motif sosial. Seperti motif wisata pada umumnya, motif
wisata sosial ialah reakreasi, bersenang-senang (pleasure tourism) atau
sekadar mengisi waktu libur. Akan tetapi perjalanan yang dilaksanakan
biyasanya dengan bantuan pihak-pihak tertentu yang diberikan secara
sosial. Bantuan itu dapat berupa kendaraan, tempat penginapan seperti
wisma peristirahatan atau hotel, yang hanya menarik sewa yang rendah
sekali. Sebagai contohnya, wisata sosial buruh suatu pabrik untuk mengisi
waktu liburan yang diberi subsidi oleh perusahaan, berupa angkutan,
makan, dan wisma peristirahatan.

2.10 Pengertian Wisata Alam


Wisata alam adalah sebuah bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang
memanfaatkan potensi sumberdaya alam, baik itu dalam keadaan alami maupun
dalam bentuk budidaya, sehingga memungkinkan para wisatawan agar bisa
memperoleh kesegaran jasmaniah maupun rohaniah, manfaat lain dari wisata alam
26

adalam agar bisa mendapatkan pengetahuan dan juga pengalaman serta


menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Anymous, 1982 dalam Saragih,
1993).
Wisata alam merupakan kegiatan rekereasi dan pariwisata yang
memanfaatkan potensi alam untuk menikmati keindahan alambaik yang masih
alami ataupun sudah ada usaha budidaya., agar ada daya tarik wisatawan ke
tempat tersebut. Wisata alam biasanya digunkan untuk penyeimbang hidup setelah
melakukan aktifitas yang padat, dan suasana keramaan di kota. Sehingga setelah
melakukan wisata alam tubuh dan pikiran bisa menjadi segar kembali dan setelah
itu bisa bekerja dengan lebih kreatif lagi karena dengan melakukan wisata alam
kita bisa mendapatkan kesenangan jasmani maupun rohani. Dalam melakukan
wisata alam melakukan wisata alami kita harus bisa melestarikan area yang masih
alam, dan juga nbisa memberikan manfaat secara ekonomi serta mempertahankan
kebutuhan budaya masyarakat setempat sehingga bisa menjadi tempat wisata yang
memiliki poensi yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti alat
transportasi atau penginapan (animous).
Berikut adalah beberapa kegiatan wisata alam :
a. Atv Riding
Atv riding merupakan sebuah kegiatan yang menawarkan program
untuk naik sepeda motor beroda empat dengan rute yang cukup
menantang. Bali ATV Ride merupakan salah satu wisata petualang yang
lagi di gemari oleh para wisatawan domestik maupun asing yang memang
ingin mengadu nyali di Bali. Selama program ini,Andaakan mengendarai
ATV Di tepi sungai Melangit dan mengikuti aliran sungai,melewati
semak-semak di sekitarnya di mana terdapat banyak fauna di sekitarnya,
termasuk monyet, burung dan banyak lainnya. Setelah selesai melintasi
sungai melangit, petualangan akan dilanjutkan ke daerah-daerah pertanian
dan perkebunan. akan mampu mengamati dari dekat dekat petani setempat
mengolah tanah dan bekerja secara gotong royong. Setelah itu, anda akan
menikmati suasana setempat bersama dengan penduduk dan kegiatan
sehari-harinya. Jangan khawatir bagi anda yang belum bisa atau belum
27

pernah mengendarai roda dua karena Motor ATV ini dibuat khusus
sehingga mudah dikendarai oleh siapa saja, meski belum pernah naik
motor sekalipun. Petualangan diakhiri dengan melalui Taman Gajah untuk
menyaksikan kegiatan gajah yang sudah jinak dan terlatih yang tinggal di
tengah-tengah masyarakat Desa Bakas. Selanjutnya, kita akan beristirahat
sambil menikmati makan siang yang telah disediakan.

Gambar 2 . 1Kegiatan Atv Riding di Bali


Sumber : http://www.bali-atv-ride.com/
b. Jembatan Gantung
Si Anak dapat merasakan sensasi Jembatan goyang AWC dimana
tidak hanya untukmemuaskan jiwa petualangan anak tetapi juga untuk
melatih otok motorik anak anda melalui tangga naik menuju jembatan
yang khusus diciptakan seperti layaknya attebing profesional. Tidak hanya
itu saja jembatan ini bisa melatih keseimbangan badan anak andadalam
menyusuri pijakan jembatan tersebut, dan jangan khawatir crew outbond
AWCakan mendampingi anak anda untuk keselamatan.
28

Gambar 2 . 2Permainan Jembatan Goyang


Sumber : https://www.google.co.id/search?q=jembatan+goyang+bali
c. Pemancingan
Memancing merupakan kegiatan yang menyenangkan cocok untuk
anda dan keluarga menghilangkan penat bekerja sehari-hari dengan
ditemani pemandu dari AWC( Alam Wisata Cimahi )yang sudah ahli
dibidangnya kita akan diberikan pengetahuan tips memancing yang
handal. Tidak ketinggalan kita dapat membawahasil pancingan anda
kerumah atau crew AWC (Alam Wisata Cimahi) akan menyajikannya
ditempat untuk anda santap langsung secara gratis tentunya.
Selain untuk orang dewasa, kolam AWC (Alam Wisata Cimahi)
ada untuk anak juga, dimana tujuan utama AWC (Alam Wisata Cimahi)
adalah agar otot motorik anak dapat dilatih sedemikian efektif guna
pertumbuhan anak yang maksimal dan menjadikan anak lebih aktif ke arah
yang positif.
Permainan seru yang di AWC (Alam WisataCimahi) sisipkan di
kolam lumpur ini adalah lomba menangkap ikan dan belut didalam
lumpur, bila ada penasaran ingin mencobanya untuk anak anda segera
hubungi marketing AWC (Alam Wisata Cimahi).
29

Gambar 2 . 3Pemancingan di Salah Satu Lokasi Wisata


Sumber : https://www.google.co.id/ 8#q=pemancingan+lokasi+wisata
d. Flying Fox
Flying Fox adalah game tantangan individu yang diadaptasi dari
pelatihan militer.Game ini dilakukan dengan cara meluncur dari ketinggian
tertentu melalui wire(cabelbaja).Tidak usah khawatir jika Anda mau
mencoba,sang peluncur nanti akanmemakaisejumlah pengaman berupa :
 Carnmantel(ropes) sebagai alat safety dan belayer
 seat harness alat pengaman tubuh dari ikatan tali
 figure of eight sebagai alat safety dan i
 carabiner sebagai kunci pengaman dan conector sling dan katrol

Gambar 2 . 4 Kegiatan Flying Fox di Salah satu Lokasi Wisata


Sumber:https://www.google.co.id/search?q=alam+wisata+cimahi&oq=alam+wisata+cimahi&aqs
30

2.11 Material Ramah Lingkungan


Bahan baku yang ramah lingkungan berperan penting dalam
menjagakelestarian lingkungan bumi. Beragam inovasi teknologi proses produksi
terusdikembangkan agar industri bahan baku tetap mampu bersahabat dengan
alam.Industri bahan bangunan sangat berperan penting untuk menghasilkan
bahanbangunan yang berkualitas sekaligus ramah lingkungan.
Bahan bangunan ramah lingkungan dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Bahan bangunan yang dapat dibudidayakan kembali (regeneratif)
Seperti bahan bangunan nabati misalnya kayu, rotan, rumbia, alang-
alang, serabut kelapa, ijuk, kulit kayu, kapas, kapuk, dan lain-lain. Adapun
bahan dari hewani seperti kulit binatang, wool dan sebagainya. Semua bahan
bangunan tersebut dapat dibudidayakan kembali misalnya, kayu membusuk
atau terbakar menjadi karbon yang pada tanah bisa berfungsi sebagai pupuk
pohon kayu generasi berikutnya. Persiapan dan penggunaan bahan bangunan
ini dilakukan ditempat pelaksaan bangunan dengan penggunaan energi yang
kecil dan dengan teknologi pertukangan yang sederhana.
2. Bahan bangunan alam yang dapat digunakan kembali
Bahan bangunan alam yang dapat digunakan kembali adalah bahan
bangunan yang tidak dapat dihasilkan lagi (regeneratif), akan tetapi karena
kebutuhan bahan tersebut dengan persiapan khusus dapat digunakan lagi.
Contoh bahan bangunan ini adalah tanah, tanah liat (lempung), tras, kapur,
batu kali, batu alam, pasir, dan sebagainya.
3. Bahan bangunan buatan yang dapat digunakan kembali (Recycling)
Bahan bangunan ini didapat dari seperti limbah, potongan, sampah,
ampas, dan sebagainya dari perusahaan industri. Biasanya material ini dalam
bentuk: bahan pembungkus/kemasan (misalnya kardus dan kertas, kaleng
bekas, botol bekas, dan sebagainya), mobil bekas (atap mobil bekas, kaca
mobil bekas dan sebagainya), ban mobil bekas, serbuk kayu, potongan kain
sintetis, potongan kaca, potongan seng dan sebagainya. Golongan bahan
bangunan ini lambat laun akan hilang apabila pembangunan ekologis telah
31

tercapai di dalam masyarakat yang hidup seimbang dengan lingkungan


alamnya.
4. Bahan bangunan alam yang mengalami perubahan transformasi sederhana
Bahan bangunan ini disediakan secara industri rumah, seperti
misalnya batu bata, genteng tanah liat. Kedua bahan bangunan tersebut
berbahan mentah tanah liat yang terdapat dimana saja. Setelah dibentuk
tanah liat ini kemudian dibakar. Bahan bangunan ini adalah bahan bangunan
tertua yang diciptakan manusia.
5. Bahan bangunan yang mengalami beberapa tingkatperubahan transformasi
Ialah bahan bangunan sintetik (plastik). Bahan bangunan sintetik
mamakai bahan mentah fosil (minyak bumi, arang atau gas). Dalam proses
pembuatannya bahan bangunan sintetik banyak memerlukan energi. Contoh
bahan bangunan ini misalnya, pipa air bersih dan kotor dari PVC, lapisan
lantai, selang, zat pelengkap cat, peralatan listrik, profil plastik, busa yang
elastis, topi pelindung, pelat transparan plastik bergelombang, alat
perlengkapan pintu dan jendela, perekat yang tahan cuaca, karet sintetis,
bahan penutup celah bangunan, cat kedap air, dan sebagainya. Bahan
bangunan sintetik ini tergolong mengkhawatirkan dalam masalah
lingkungan hidup dikarenakan:
a) Mengandung zat pelunak yang membahayakan bagi kesehatan manusia
(PVC)
b) PVC dan PE yang banyak dipakai bahan bangunan sintetik agak sukar
didaur ulang (PVC) dan agak mahal didaur ulang (PE).
c) Pengolahan harus melewati beberapa proses yang ternyata tidak bisa
dibalik (irreversible).
d) Menggunakan bahan baku minyak bumi yang tidak bisa diperbarui.
e) Dalam pengolahannya banyak membutuhkan energi.
Bangunan yang menggunakan pendekatan material ramah
lingkungan juga harus didesain sesuai dengan iklim lingkungan setempat,
karena contoh yang sudah ada, banyak bangunan – bangunan di Indonesia
yang banyak menggunakan elemen kaca yang sebenarnya sangat tidak cocok
32

dengan iklim tropis dan dapat mengakibatkan efek rumah kaca yang juga
salah satu faktor penyebab global warming. Selain itu, perlu juga
disosialisasikan untuk bangunan – bangunan yang menggunakan energi
alternatif / energi yang bisa diperbaharui seperti sel surya / cahaya matahari,
energi angin atau energi biofuel.
6. Bahan bangunan komposit
Merupakan bahan bangunan yang tercampur menjadi satu kesatuan
dan tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian bangunan. Contohnya, batu
buatan yang tidak dibakar (batako genteng beton dan conblock) yaitu
campuran antara pasir dan semen. Bahan bangunan batu buatan yang tidak
dibakar ini meskipun tergolong bahan bangunan komposit dan kurang ramah
terhadap lingkungan, material ini biasanya diproses oleh industri rumah
yang dimiliki oleh rakyat. Jadi, masih tergolong agak ramah lingkungan.
Tabel 2 . 1Penggolongan bahan bangunan ramah lingkungan
Penggolongan bahan bangunan Bahan bangunan
Bahan bangunan yang dapat Kayu, bambu, rotan, rumbia,
dibudidayakan kembali alang-alang, serabut
(regeneratif) kelapa, kulit kayu, kapas, kapuk,
kulit binatang, wol
Bahan bangunan alam yang dapat Tanah, tanah liat, lempung, tras,
digunakan kembali kapur, batu kali,
batu alam
Bahan bangunan yang dapat Limbah, potongan, sampah,
digunakan kembali (recycling) ampas, bahan kemasan,
mobil bekas, serbuk kayu,
potongan kaca
Bahan bangunan alam yang Batu merah, genting tanah liat,
mengalami batako, conblock,
perubahan tranformasi sederhana logam, kaca, semen
Bahan bangunan alam yang Plastik, bahan sintesis, epoksi
mengalami
beberapa tingkat perubahan
tranformasi
Bahan bangunan komposit Beton bertulang, pelat serat semen,
beton komposit,
cat kimia, perekat
33

Sumber: Frick dan Suskiyatno, 2007


Pada umumnya, desainrancang bangunan ramah lingkungan memerhatikan
banyak bukaan untuk memaksimalkansirkulasi udara dan cahaya alami. Dengan
demikian, pembangunan ramah lingkungan dapatdikatakan sebagai bangunan
yang hemat energi dimana sistem bangunan didesain sedemikianrupa sehingga
dapat mengurangi pemakaian listrik untuk pencahayaan dan tata udara.
Sedikitmungkin menggunakan penerangan lampu dan pengondisi udara pada
siang hari. Disamping itu,desain bangunan hemat energi berorientasi pada
membatasi lahan terbangun, layout sederhana,ruang mengalir, kualitas bangunan
bermutu, efisiensi bahan, dan material ramah lingkungan.Dan untuk atap-atap
bangunannya, banyak dikembangkan menjadi taman atap (roof garden,green roof)
yang memiliki nilai ekologis tinggi (suhu udara turun, pencemaran berkurang,
ruanghijau bertambah).
Material ramah lingkungan memiliki kriteria sebagai berikut menurutI Putu
Gede AndyPandy:
1. Tidak beracun sebelum maupun sesudah digunakan.
2. Dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya bagi
lingkungan.
3. Dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti makin dekat dengan al
am karena kesan alami dari material tersebut (misalnya bata
mengingatkan kita pada tanah,kayu pada pepohonan).
4. Bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau p
rosesmemindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM untuk
memindahkan materialtersebut ke lokasi pembangunan).
5. Dapat terurai dengan mudah secara alami.
Material yang ramah lingkungan menurut kriteria diatas misalnya; batu bata,
semen, batualam, keramik lokal, kayu, dan sebagainya. Ramah lingkungan atau
tidaknya material bisa diukurdari kriteria tersebut atau dari salah satu kriteria saja,
seperti kayu yang makin sulit didapat, tapi bila dipakai dengan hemat dan benar
bisa membuat kita merasa makin dekat dengan alam karenamengingatkan kita
pada tumbuh-tumbuhan.
34

Semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku
utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan
konsep bangunan ramah lingkungan.

Gambar 2 . 5Kaca Insulasi


Sumber : www.academia.edu/9015306/Material_Ramah_Lingkungan

Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai
digantikanmaterial baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging) akibat
pembabatan kayu hutan yangtak terkendali menempatkan bangunan berbahan
kayu mulai berkurang sebagai wujudkepedulian dan keprihatinan terhadap
penebangan kayu dan kelestarian bumi. Peran kayu pun perlahan mulai digantikan
oleh baja ringan dan aluminium.
Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung
dari bahan bakunya baha`n bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja
memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, anti keropos, anti rayap, lentur, mudah
dipasang dan lebih ringan sehingga tidak membebani kontruksi dan fondasi, serta
dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan kalkulasi teknik sipil.
35

Gambar 2 . 6Rangka Atap Baja Ringan


Sumber : https://www.academia.edu/9015306/Material_Ramah_Lingkungan

Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan


aluminium sebagaigenerasi bahan bangunan masa datang. Aluminium
memiliki keunggulan dapat didaur ulang(digunakan ulang), bebas racun dan
zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis(sesuai gayahidup modern),
dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan bising
(hematenergi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu
diganti sama sekali hanyakaret pengganjal saja, tersedia beragam warna,
bentuk, dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik,kayu).
Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari
dengan baik. Batu bataalami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir,
kapur, semen, dan bahan lain) memilikikarakteristik tahan api, kuat terhadap
tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, danmenyerap panas
matahari secara signifikan.
36

Gambar 2 . 7 Batu Bata Ringan


Sumber : https://www.academia.edu/9015306/Material_Ramah_Lingkungan
Kehalusan permukaan dan warna bahan bangunan sangat
menentukan iklim mikro disekitar bangunan, warna cerah dan permukaan
licin adalah pemantul sinar matahari yang baikdan menaikkan suhu sekitar.
Warna gelap dan permukaan kasar akan membantu meredam danmenyerap
sinar dan panas matahari. Bahan bangunan berpori mudah meluncurkan
panasdanmeluncurkannya kembali jika suhu udara disekitarnya menurun.
Sangat bijaksana jikamemanfaatkan bahan-bahan bangunan alami seperti
aslinya untuk pelapis dinding dan lantai luar.
Dalam hal sanitasi, septic tank dengan penyaring biologis
(biological filter septictank) berbahan fiberglass dirancang dengan teknologi
khusus untuk tidak mencemari lingkungan,memiliki sistem penguraian
secara bertahap, dilengkapi dengan sistem desinfektan, hemat
lahan,antibocor atau tidak rembes, tahan korosi, pemasangan mudah dan
cepat, serta tidakmembutuhkan perawatan khusus.
Di samping itu diperlukan teknik insulasi yang baik untukmeredam
pancaran panasgenteng ke ruang di bawahny (kasur ijuk sangat baik sebagai
isolasi atap di bawah gentengdaripada nylon wool). Dalam ruang atap yang
tertutup rapat, terjadi udara yang lebih panas darisinar matahari atau suhu
37

udara luar. Panas pada ruang atap akan dipancarkan ke bawah ke langit-
langit dan dipancarkan lagi ke ruang fungsional di bawahnya.

Gambar 2 . 8 Biofil
Sumber : https://www.academia.edu/9015306/Material_Ramah_Lingkungan

Kotoran diproses penguraian secara biologis dan filterisasi secara


bertahap melalui tigakompartemen. Media kontak yang dirancang khusus
dan sistem desinfektan sarana pencuci hamayang digunakan sesuai
kebutuhan membuat buangan limbah kotoran tidak
menyebabkan pencemaran pada air tanah dan lingkungan.

2.12 Resort
Resort adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi seseorang
diluar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kesegaran
jiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan
kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olahraga, kesehatan, konvensi,
38

keagamaan serta keperluanusaha lainnya.(Dirjen Pariwisata, Pariwisata Tanah


Air Indonesia, Hal 13 November 1988)
Resort merupakan sebuah tempat untuk menginap dimana tempat tersebut
mempunyai fasilitas khusus untuk kegiatan berolahraga seperti tennis, golf, spa,
tracking dan juga jogging. Bagian concierge berpengalaman dan juga
menegetahui betul lingkungan resrot agar tamu tyang datang dapat menikmati
keindahan alam saat hitch-hiking di sekitar resort. (http://www.hallovilla.com)
Resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering dikunjungi dimana
pengunjung yang datang biasanya bertujuan untuk menikmati potensi alam yang
ada . ( A.S Hornby, Oxford Leaner’s Dictionary of Current English, Ocford
University Press, 1974)
Resort adalah sebuah kawasan terencana yang bukan hanya untuk sekedar
menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi .(Chuck Y. Gee, Resort
Development and Management, Watson Guptil Publication 1988)
Resort adalah tempat peristirahatan di musim panas, di tepi pantai atu di
pegunungan yang banyak dikunjungi.(John M. Echols, Kamus Inggris-Indonesia,
Gramedia, Jakarta 1987). Sebuah resort sebaiknya mempunyai lahan yang ada
kaitannya dengan obyek wisata, oleh sebab itu resort berada di perbukitan,
pegunungan, lembah, pulung kecil, dan juga pinggiran pantai. . (Nyoman.S Pendit.
Ilmu Pariwisata, Jakarta: Akademi Pariwisata)
Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditemukan beberapa kata kunci
yang membentuk pengertian resort secara menyeluruh yaitu bangunan atau
kawasan terencana yang berlokasi pada lahan yang ada kaitannya dengan obyek
wisata. Bnagunan atau kawasan ini menyediakan jasa penginapan, makan dan
minum, fasilitas rekreasi dan istirahat. Tmbahan fasilitas yang dapat disertakan
yaitu fasilitas khusus dan fasilitas lain secara konvensional.
1. Faktor Penyebab munculnya Resort
Faktor timbulnya resort adalah sebuah alasan dibalik dibangunnya
sebuah resort. Faktor penyebab ini penting untuk diketahui karena menjadi
penyebab bagaimana seharusnya resort dibangun dan juga menjadi faktor-
39

faktor dibangunnya resort dapat terpenuhi. Berikut faktor-faktor yang


menyebabkan fasilitas resort, yaitu:
a. Berkurangnya waktu istirahat
Bagi masyarakat kesibukan mereka selalu menyita waktu sehingga
membuat manusiacenderung kehilangan waktu untuk dapat beristirahat
dengan tenang, sehingga pada saat-saat tertentu kebutuhan akan
ketenangan menjadi sangat penting. Maka munculah resort sebagai
sebuahpenginapan dengan konsep sebagai tempat berlibur dan melepas
ketegangan atau kesibukan kerja dan juga bisa menikmati perubahan
suasana sehari-hari dengan tujuan untuk mendapatkan pengalaman
baru. Hal ini pun menjadi dasar munculnya bentuk-bentuk kegiatan
yang disediakan resort berupa fasilitas-fasilitas rekreasi, olahraga dan
sebagainya yang bertujuan sebagai sarana melepas ketegangan.
b. Kebutuhan manuisa akan rekreasi
Manusia pada umumnya cenderung membutuhkan waktu untuk
rekreasi agar dapat bersantai dan juga menghilangkan kejenuhan yang
diakibatkan oleh aktivitas mereka. Maka munculah resort yang dapat
mengutamakan relaksasi, pengalaman yang unik dan atraksi yang
ditawarkan. Resort dituntut agar bisa menyediakan fasilitas-fasilitas
rekreasi dan mengisi waktu senggang. Bahkan para grup resor
menjadikannya sebagai konsep utama, seperti sebuah resort yang ada
di tengah perkebunan teh, dimana setiap harinya para pengunjung
resort bisa mengikuti kegiatan para pemetik teh.
c. Faktor Kesehatan
Gejala-gejala stress dapat timbul akibat pekerjaan yang melelahkan
sehingga dapat mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Agar dapat
memulihkan kesehatan dibutuhkan jiwa dan raga yang dapat di
peroleh di tempat berhawa sejuk dan juga mempunyai pemandangan
indah yang disertai dengan akomodasi penginapan sebagai sarana
peristirahatan.
d. Keinginan menikmati potensi alam
40

Keberadaan potensi alam yang indah dan sejuk sanagat sulit


ditemukan diperkotaan. Dengan demikian keinginan masayarakat
untuk menikmati potensi alam menjadi permasalahan tersendiri. Oleh
ksrens itu resort menawarkan pemandangan alam yang indah dan juga
bebas polusi. Penciptaan lingkungan yang bisa bersahabat dengan alam
biasanya dapat dilakukan dengan konservasi karakteristik sumber-
sumber alam dan juga poitensi yang ada, peningkatan mutu
lingkungan, dan peningkatan pengenalan terhadap lingkungan.
Dengan demikian berdasarkan faktor penyebabnya, latar belakang
untuk membangun sebuah resort dapat didasarkan pada hal-hal seperti
kebutuhan akan rekreasi melepaskan diri dari rutinitas perkotaan. Inti
dari faktor-faktor tersebut adalah masalah waktu istirahat, kebutuhan
akan rekreasi, kesehatan dan keinginan untuk menikmati alam. Pada
akhirnya perencanaan sebuah resort juga harus bersesarkan dari
keempat inti persoalan tersebut.
2. Fungsi dibangunnaya Resort
Resort dibagi menjadi 2 macam yaitu Resort umum dan juga Wedding
Ressort. Untuk resort umum biyasa digunakan sebagaio tempat
peristirahatan bagai para wisatawan, baik itu wisatawan dari dalam negri
maupun dari luar negri. Sedangkan Wedding Resort merupakan resort yang
dikhususkan bagi pasangan yang ingin berbulan madu.
3. Karakteristik Resort
Terdapat empat karakteristik resort sehingga dapat dibedakan
menurut jenisnya, yaitu:
a. Lokasi
Umumnya lokasi resort biyasanya berada di tempat-tempat yang
mempunyai pemandangan indah, tepi pantai dan sebagainya, yang
tidak dirusak oleh keramaian kota, lalu lintas yang padat dan bising.
Pada resort kedekatan dengan atraksi utama yang berhubungan dengan
kegiatan rekreasi dapat menjadikannya sebuah tuntutan pasar dan juga
akan berpengaruh pada harga resort tersebut.
41

b. Fasilitas
Motivasi pengunjung untuk bersenang-senang dengan mengisi
waktu luang akan menuntut ketersediaanya fasilitas pokok serta
fasilitas rekreatif indoor atau outdooragar bisa meningkatkan kepuasan
bagi para pengunjung. Fasilitas pokok adalah ruang tidur sebagai area
privasi fasilitas rekreasi indoor merupakan ruang public seperti
restoran, sedangkan fasilitas rekreasi outdoor meliputi kolam renang,
lapangan tennis, dan juga penataan lanskap.
c. Segmen Pasar
Sasaran yang ingin dijangkau adalah wisatawan atu pengunjung
yang ingin berlibur, bersenang-senang, meikmati pemandangan alam,
pantai, gunung, dan juga tempat-tempat lainnya yang mempunyai
panorama yang indah yang bisa dinikmati oleh para pengunjung.
d. Arsitektur dan Suasana
Tamu yang berkunjung biasanaya cenderung mencari akomodasi
bernuansa khusus, baik susasananya maupun bentuk arsitekturnya.Hal
ini diambil dengan alasan agar suasana liburannya juga terasa berbeda
dengan aktifitas yantg dilakukan setiap harinya, sehingga tercipta
kenyamanan yang tak mudah dilupakan. Oleh karena itu resort akan
lebih dinikmati ketika tersedia ruang sebagai area privasi dan juga
penataan lanskap yang menarik.
4. Jenis-jenis Resort
Resort memiliki beberapa jenis diantaranya adalah :

 Mountain Resort, merupakan suatu resort yang berada di pegunungan


dengan fasilitas utama yang diseseuaikan dengan keadaan fisik
pegunungan tersebut. Misal: Ski es(pada pegunungan es), Berkuda,
mendaki gunung agrowisata dan sebagainya.
 Seaside Resort,Yaitu resort yang lokasinya berada di daerah tepi pantai
dengan fasilitas utama wisata bahari yang disesuaikan dengan potensi
yang ada di perairan setempat. Misal: Surfing, diving, fishing.
42

 Spa’s and Health Resort, Yaitu kawasan wisata yang khusu untuk
penyegaran fisik, maupun mental, dengan fasilitas pengunjung
kesehatan yang lengkap.
 Wedding Resort, Resort yang menampilkan tema wedding. Diman
resort tersebut dikhususkan bagi pasanagan yang ingin berbulan madu,
biasanya resort tersebut terdapatpaket pernikahan bagi pengantin yang
ingin memesannya.
5. Konsep Resort sebagai tempat tujuan wisata
Konsep resort pada dasarnya adalah mengolah keberadaan bangunan
dalam lokasi sehingga dapat menciptakan lingkungan yang bisa
meningkatakan dan juga menumbuhkan rasa tenang, menyenangkan dan
juga mendapatkan pengalaman baru. Perencanaan pada resort harus
memperhatikan beberapa hal, diantaranya adalah :
a. Rekreasi dan waktu senggang
Perbedaan dan tipe hotel lainnya adalah bahwa tamu yang berkunjung
biasanya mengutamakan relaksasi dan juga menikmati aktifitas,
hiburan, rekreasi, pengalaman unik, dan juga atraksi yang ditawarkan
oleh resort tsersebut. Resort biasanya dituntut untuk menyediakan
berbagai fasilitas rekreasi dan juga untuk mengisi waktu luang.
Beberapa grup resort kemudian menjadikannya sebagai konsep utama
dalam perancangan suatu resort.
b. Kepuasan Total Bagi Wisatawan
Prinsip dalam pengembangan resort pada dasarnya mencakup bebrapa
hal yaitu faktor tuntutan ataupun kebutuhan wisatawan dan juga
pelayanan. Agar dapat memberikan kepuasan bagi para wisatwan,
mkaa yang perlu diketahui adalah alasan utama wisatawan memilih
menginap di sebuah resort, yaitu untuk berlibur melepas ketegangan
atau kesibukan kerja dan juga untuk menikmati perubahan suasana
sehari-hari dengan tujuan agar dpat mendapatkan pengalaman baru.
Alasan inilah yang menjadi dasar meunculnya tuntutan para
wisatawan agar dapat ditranformasikan ke bentuk kegiatan-kegiatan yang
43

disediakan resort berupa fasilitas meliputi: akomodasi, panagn, rekreasi,


olahraga, kesehatan, dan juga pendidikan. Tuntutan wisatwan pada resort
agar pengunjung bisa mendapatkan kepuasan total meliputi 3 hal :
 Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar dalam bentuk kegiatan.
 Mendapatkan pengalaman baru yang jarang ditemui di kegiatan sehari-
hari
 Mendapatkan pelayanan yang optimal
a. Pengalaman Unik
Pengalaman unik bagi wisatawan merupakan suatu perubahan
tempat dan juga suasana berberda dalam kehidupan sehari-hari.
Wisatawan biasanya mendapatkan pengalaman yang unik pada sebuah
resort melaui :
 Image fisik bangunan
 Keaslian alam dan juga komunitas lingkungan sekitar
b. Image
Image bisa juga disebut dengan citra yang artinya adalah pantulan
jiwa dan cita-cita manusia yang bisa menunjukkan pada tingkat
kebudayaan, derajat, dan martabat manusia. Citra sebuah kawasan
biyasanya ditentukan persepsi dan juga pengamat atau pengguna
dan perasaannya terhadap lingkungan fisik kawasan tersebut. Citra
resort harus murni berasal dari resort itu sendiri, dengan demikian akan
memberikan identitas bagi resort tersebut. Untuk memberikan citra
yang murni dapat dilakukan dengan cara diantaranya adalah :
 Memanfaatkan dan memantulkan karakter lingkungan sekitar serta
penggunaan bahan-bahan lokal.
 Memanfaatkan potensi kebudayaan masyarakat setempat
 Menonjolkan hal yang paling unik dari lokasi dilingkungan sekitar
c. Kontak Dengan Alam
Kontak dengan alam adalah interaksi antara wisatawan dengan
alam, baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi secara
langsung yaitu melalui aktifitas langsung dengan alam seperti renang,
44

menyelam, sedangkan interaksi secara tidak langsung yaitu melalui


pengamatan terhadap flora, fauna, dan juga keindahan alam lainnya.
Alam sekitar berupa elemen-elemen maupun kebudayaan tradisiomnal
setempat. Elemen-elemen alamn yang dapat memberikan pengalaman
interaksi antara alam dan manusia meliputi elemen biostik (bentuk
lahan, bantuan, iklim, dan juga lingkungan binaan)
6. Kategori Pengunjung yang Datang
a. Wisatawan (tourism) adalah penggunjung sementara yang datang dan
tinggal paling sedikit 24 jam (semalam) di Negara yang dikunjungi.
Wisatawan dibagi menjadi 2 bagian yaitu wisatawan domestic dan
wisatawan asing dengan jenis-jenisnya :
 Wisatawan domestic modern idealis
Yaitu wisatawan yang datang untuk menambah wawasan
dan untuk memperkaya pengalaman. Mereka sangat menaruh
minat terhadap budaya multinasional baik itu dari segi arsitektur,
interior ataupun dari segi pelayanan. Dan wisatawan ini lebih
menyukai eksplorasi alam secara individual.
 Wisatawan modern minimalis
Merupakan wisatawan yang terdiri dari dua golongan, yaitu
wisatawan hedonism (yang datang hanya untuk mencari
kesenangan) dan materialsm. Ciri dasri wisatawan adalah yang
berkarakter liar seperti night club, perjudian dan hiburan seksual.
Wisatawan jenis ini biasanya menyukai wisata yang berkelompok.

 Wisatawan tradisional idealis


Yaitu wisatawan yang menaruh minat terhadap kehidupan
sosial budaya yang bersifat tradisonal. Wistawan ini juga sangat
45

menghargai sentuhan alam yang tidak terlalu tercemar oleh arus


modernisasi.

 Wisatawan tradisional materialistic


Yaitu wisatawan yang mempunyai cirri prilaku sangat
standard dan juga mempunyai kecenderungan yang berpandangan
koinservatif. Keterjangakauan atraksi, pemurahan dan juga
keamanan merupakan pertimbangan yang sangat penting.

b. Excursionist yaitu pengunjung sementara yang tinggal sementara atau


kurang dari 24 jam dengan maksud untuk berkunjung saja dan tidak
untuk bermain. Yang termasuk Excursionist adalah cruiser passenger
(penumpang kapal pesiar atau pesawat terbang yang singgah)

7. Perencanaan Resort(Lawson,Fred,1980)
Perencanaan Resort menurut Lawren dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu :
a. Ruang Privat
Fasilitas untuk ruang pribadi meliputi : kamar tidur, kamar mandi,
teras atau balkon. Kamar tidur harus dapat memberikan suasana
tenang, bersih, sehat, nyaman dan bisa menyatu dengan alam.
b. Ruang Publik
 Enterence, harus mudah dicapai oleh pengunjung yang datang baik
itu pengunjung yang berjalan kaki atupun yang berkendara, serta
berhubungan langsung dengan resepsionis. Enterence harus
didesain secara menarik karena Enterence merupakan visual
pertama bagi pengunjung yang datang.
 Lobby/Receptio Hall, merupakan ruangan yang menyerupai ruang
keluarga yang proporsional dengan skala manusia. Suasana Lobby
harus hangat dan bersahabat, dengan langit-langit yang rendah dan
juga prabot yang khas lebih sesuai untuk Lobby pada resort.
46

 Toilet, bisanya diletakkan berdekatan dengan Lobby,


pencapaiannya pun mudah dan juga tidak tersembunyi,
dilengkapi dengan urinoir untuk tamu pria, closed dan
urinoir pun tidak boleh terlihat dari luar ketika pintu toilet
dibuka.

 Pertokoan, disediakan dengan alasan untuk berbelanja dan


juga merupakan kegiatan rekreasi bagi sebagian
pengunjung yang datang. Pertokoan harus memiliki akses
yang mudah dijangkau oleh para pengunjung.

 Restaurant, harus mudah dicapai dari dalam dan luar karena


restoran juga melayani tamu dari luar juga. Restoran bisa
juga memanfaatkan potensi pemandangan alam, sinar
matahari dan angin. Tipe ruang juga disesuaikan dengan
pelayanan.

 Ruang rekreasi, dapat juga berada di dalam atu di luar


ruangan dengan suasana yang menunjang rekreasi.

c. Ruang Belakang
Yang termasuk kelompok ruang belakang adalah ruang
servis,yaitu:
 Dapur utama, yaitu ruangan yang berguna untuk melayani
pengunjung retoran, letak dapur harus mudah dicapai dari
servis enterence
 Gudang, adalah ruangan yang biyasa dipakai untuk
menyimpan peralatan, letaknya dekat dengan servis
enterence
 Ruang generator, ruangan ini biyasanya menimbulkan suara
dan getaran karena mesin yang ada didalam ruangan
tersebut. Sehingga harus jauh dari bangunan agar tidak
mengganggu tamu dan juga lingkungan sekitar.]
47

2.13 Restoran
Restoran adalah sebuah Sebuah istitusiyang menyediakan makanan dan
minuman untuk dipesan,untuk dikonsumsi ditempat. Restoran memiliki berbagai
macam tipe seperti restoran dengan makanan yang simple dan penyajian yang
sederhana namun berharga murah, restoran fastfood, hingga restoran yang
menyajikan makanan mewah dengan anggur serta bersuasana formal dimana
konsumen biasanya mengenakan pakaian semi-formal hingga formal.restoran juga
menawarkan gaya masakan tertentu (secara spesifik) seperti restoran khusus
seafood,vegetarian ataupun restorant etnik sesuai dengan lokasinya (misalnya :
Chinese restaurant dan freanch restaurant).tergantung dari budaya setempat
restorant juga dapat menyajikan ataupun tidak menyajikan minuman beralkohol.

Anda mungkin juga menyukai