Tugas Resume Farmakologi Ice Amelia
Tugas Resume Farmakologi Ice Amelia
Tugas Resume Farmakologi Ice Amelia
FARMAKOLOGI
Disusun Oleh :
NIM : P05140120066
Kelas : 1B
Prodi : D3 Kebidanan
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021
PENGGOLONGAN OBAT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
Obat Bebas adalah obat yang dapat dijual bebas kepada masyarakat tanpa resep
dokter, tidak termasik dalam daftar narkotika, psikotropika, obat keras, dan obat bebas
terbatas, dan sudah terdaftar di Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Obat bebas
disebut juga obat OTC (Over The Counter).
Obat bebas dapat dijual bebas di warung kelontong, toko obat berizin, supermarket
serta apotek. Dalam pemakaiannya, penderita dapat membeli dalam jumlah sangat sedikit
saat obat diperlukan, jenis zat aktif pada obat golongan ini relatif aman sehingga
pemakaiannnya tidak memerlukan pengawasan tenaga medis selama diminum sesuai
petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Oleh karena itu, sebaiknya obat golongan ini tetap
dibeli dengan kemasnnya.
Obat Bebas Terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih
dapat dijual dan dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Obat
bebas terbatas atau obat yang termasuk dalam daftar “W”, Menurut bahasa belanda “W”
singkatan dari “Waarschuwing” artinya peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket
obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam.
Seharusnya obat jenis ini hanya dijual bebas di toko obat berizin (dipegang seorang
asisten apoteker) serta apotek (yang hanya boleh beroperasi jika ada apoteker (No Pharmacist
No Service), karena diharapkan pasien memperoleh informasi obat yang memadai saat
membeli obat bebas terbatas.
Obat keras disebut juga obat daftar “G”, yang diambil dari bahasa Belanda. “G”
merupakan singkatan dari “Gevaarlijk” artinya berbahaya, maksudnya obat dalam golongan
ini berbahaya jika pemakainnya tidak berdasarkan resep dokter.
Golongan obat yang hanya boleh diberikan atas resep dokter, dokter gigi dan dokter
hewan ditandai dengan tanda lingkaran merah dan terdapat huruf K di dalamnya. Yang
termasuk golongan ini adalah beberapa obat generik dan Obat Wajib Apotek (OWA). Juga
termasuk di dalamnya narkotika dan psikotropika tergolong obat keras.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Untuk Narkotika Golongan I adalah Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai
potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan seperti opium, ganja, heroin, amfetamin,
metamfetamin, etkatinon, tanaman KHAT dll.
Obat Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah atau sintetis, bukan narkotik yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada SSP (Susunan Saraf Pusat) yang
menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku.
Untuk penandaan psikotropika sama dengan penandaan untuk obat keras, hal ini
sebelum diundangkannya UU RI No. 5 Tahun 1997 tentang psikotropika, maka obat-obat
psikotropika termasuk obat keras yang pengaturannya ada di bawah ordonansi.
1. Golongan I : Adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Psikotropika terdiri dari 26 macam, antara
lain Brolamfetamin, Etisiklidina, Psilobina, Tenosiklidina.
2. Golongan II : Adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan
dalam terapi dan/atau ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Psikotropika golongan II terdiri dari 14 macam, antara lain,
Amfetamin, Deksanfentamin, Levamfetamin, Metamfetamin.
3. Golongan III : Adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/atau ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Psikotropika golongan III terdiri dari 9
macam, antara lain: Amobarbital, Pentobarbital, Siklobarbital, Butalbital.
4. Golongan IV : Adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantunagn. Psikotropika golongan IV
terdiri dari 60 macam, antara lain: Allobarbital, Bromazepam, Diazepam, Nitrazepam.