Cover Pameran
Cover Pameran
Cover Pameran
Oleh :
Siti Salma (160544613261)
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Cover ………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR……………………………………………… ii
DAFTAR ISI………………………………………………………... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………. 1
B. Tujuan………………………………………………………… 2
…
iii
7. Pola……………………………………………………….. 31
8. Rancangan Harga dan Bahan…………………………….. 31
11. Langkah Pembuatan Busna 1…………………..…………… 31
12. Hasil Produksi Busana 1…..………………………………... 43
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………… 44
.
Daftar Rujukan…….………………………………………………... 45
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Busana merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Perhatian
manusia terhadap busana sangat besar, karena busana dipergunakan selama
hidupnya. Busana yang melekat pada diri seseorang adalah cermin jiwa dan
watak seseorang. Busana sangat penting bagi kehidupan manusia, karena busana
berguna untuk menjaga kesusilaan, selain itu busana berguna untuk melindungi
diri dari pengaruh luar yang tidak baik untuk kesehatan seseorang sebagai alat
melindungi kulit dari sengatan matahari serta melindungi dari udara dingin dan
alat memperindah serta mempercantik diri (Arifah A. Riyanto, 2003:90)
Busana yang memenuhi syarat tidaklah mudah, hal itu memerlukan
pengetahuan tentang bahan tekstil, model, cara membuat, waktu memakai dan
cara pemeliharaannya serta tidak lepas dari rasa keindahan, kesopanan dan
fungsi kesehatan. Pengetahuan tentang bahan tekstil yang dimaksud merupakan
pengetahuan pada kualitas suatu bahan tersebut sesuai kebutuhan terutama pada
kenyamanan kain.
Perkembangan busana selalu terjadi setiap saat. Untuk itu desainer harus
mampu memahami kebutuhan sesuai perkembangan tersebut. Setiap tahun ada
trend canter yang selalu muncul. Untuk ini desainer memilih konsep besar “Sea
Celebration Of Colors” Sea Celebration Of Colors berarti perayaan warna laut
dimana desainer terinspirasi dari laut , Terinspirasi dari langit, dan
menggunakan tone-nya lebih gelap dan akan ada sesuatu ada yang
sparkling, dan sentuhan kain tradisional
Busana ini dibuat sebagai prasyarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
pagelaran. Busana yang dibuat adalah jenis busana ready to wear. Ready-to-
Wear atau Prêt-à-Porter adalah busana siap pakai yang diproduksi massal dan
diproduksi dalam berbagai ukuran dan warna berdasarkan satu desain yang
membawa label nama seorang desainer. Busana ini dapat langsung dibeli dan
dikenakan tanpa harus melakukan pengukuran badan terlebih dahulu. Busana
Ready-to-Wear ini tidak hanya busana yang bergaya street style, tetapi busana
1
pesta maupun kerja pun dapat termasuk ke dalam kategori busana Ready-to-
Wear. Biasanya busana ini menggunakan potongan yang minimalis, pola yang
tidak rumit, penggunaan bahan yang efisien, serta harga jual yang dapat
dijangkau oleh pembeli (Poespo, 2009).
Dalam pembuatan busana ready to wear ini dibuat pada saat desainer
praktik industri di Noor Arfa Batik Sdn.Bhd yang berlokasi di Kuala
Trengganu, Malaysia. Busana yang dibuat terinspirasi dari keindahan laut di
Kuala Terengganu Malaysia dan juga menyesuaikan dengan budaya asli
setempat yakni menggunakan budaya asli setempat yang mayoritas
masyarakatnya beragama Islam. Bahan yang digunakan dalam pembuatan
busana ready to wear merupakan produk batik dari Noor Arfa Sdn. Bhd yang
tidak lolos quality control. Untuk itu, desainer dituntuk untuk dapat berkreasi
mengembangkan ide dengan ketersediaan kain yang terbatas.
Berdasarkan latar belakang tersebut, munculah judul “Pembuatan
Busana Wanita Ready to Wear “Genuine” yang berarti keaslian dan Busana
Kaftan “Olducta pastelia “ keindahan sebagai prasyarat untuk memenuhi
tugas mata kuliah pagelaran.
B. TUJUAN
Tujuan umum penulisan laporan ini adalah sebagai berikut.
2
BAB II
ISI
3
1. Story Board
Inspirasi
keindahan alam pantai dan budaya dari baju
kurung, yaitu dari potongan baju dan roknya
yang panjang serta potongan lengan yang
panjang dan lebar
Konsep
Menggabungkan unsur alam, tradisional dengan modern,
unsur lembut dan keras, serta penggunaan warna muda
dan tua. Jadi dalam satu busana, kedua unsur yang
bertolak belakang tersebut digabung menjadi satu
kesatuan. berpenampilan sopan, mengerti akan konsep
modesty, up to date mengenai fesyen serta menyenangi
hasil kebudayaan daerah Malaysia
Pemilihan Bahan
Menggunakan bahan polyester dipadukan
dengan Batik jumputan produk dari Noor
Arfa Sdn. Bhd dan juga dengan aksen
menggunakan kain katun
4
2. Mood Board
5
yang terkadang hening.
3) Mermaidmerupakan inspirasi desainer untuk membuat rok duyung
pada bagian bawah bsanak.
4) Motif jemputan terinspirasi dari buih ombak
5) Bentuk busana terinspirasi dari baju kurung yang sehaihari
digunakan masyarakat Malaysia budaya setempat yang
menjunjung nilai Islami
6) Pemilihan warna biru dan Biru tua terinspirasi dari air laut dan
putih buih ombak. Perpaduan warna putih merukapan buih ombak
6
3. Desain Sketsa
7
Keterangan:
1) Jenis Busana desain ini adalah Ready to Wear
2) Tema dari busana adalah “Natural Of Sea”
3) Bentuk busana two piece terdiri dari atasan dan bawahan rok
4) Warna busana dominan biru tua dipadukan dengan motif batik
jumputan
5) Bahan busana yang dipakai adalah perpaduan dari bahan batik celup
semi sutera, dan katun
4. Technical Drawing
A. Desain Produksi
Depan
Jenis Bahan
Katun
8
B. Desai Produksi 2
Bagian Depan Bagian Belakang
Memiliki Kerah rebah Garis hiasan sambungan kain
9
C. Desain Produksi 3
Bagian Baju
Depan Belakang
Kerah rebah
sambungan
Saku tempel
Kupnat
Opening kancing
sembunyi
10
Bagian Rok
Depan Belakang
Ban Pinggangt
Kupnat
Resleting Jepang
Rok duyung
11
Busana dengan tema Natural Of Beach memiliki desain two pieces
dengan bagian atas berupa tunik jacket dan rok duyung. Busana ini
merupakan perpaduan dari kain polos dengan variasi motif Batik
Malaysia.
6. Ukuran
Ukuran yang dipakai dalam busana tema “Natural Of Beach” adalah
size S sebab keterbatasan bahan yang dialami desainer. Adapun ukuran
yang digunakan sebagai berikut
a. Ukuran Atasan
Lingkar badan : 80 cm
Lingkar Pinggang : 70 cm
Lebar muka : 34cm
Panjang Muka : 32 cm
Lingar Panggul : 90 cm
Lingkar leher : 36 cm
Panjang lengan : 50 cm
½ Lingkar kerung lengan : 22 ½ cm
Lingkar Pergelangan : 24 cm
Panjang punggung : 37 cm
Lebar punggung : 37 cm
b. Ukuran Rok
Panjang rok : 92 cm
Lingkar pinggang : 70 cm
Lingkar panggul : 90 cm
Tinggi panggul : 18 cm
Tinggi duduk : 28 cm
12
7) Lingkar Pergelangan
Diukur mengelilingi kepalan tangan
8) Panjang punggung
Diukur dari tengkuk leher sampai batas pinggang.
9) Panjang rok
Diukur dari pinggang kebawah sampai batas yang diinginkan.
10) Lingkar pinggang
Diukur mengelilingi pinggang terkecil
11) Lingkar panggul
Diukur mengelilingi panggul terbesar
12) Tinggi panggul
Diukur dari batas pinggang terkecil sampai pinggang terbesar
13) Panjang lutut
Diukur dari pinggang sampai lutut
14) Tinggi duduk
Diukur dari pinggang sampai kursi pada saat posisi duduk
13
7. Pola
a. Pola Dasar
14
1. Pecah Pola Badan
Depan Belakang
3 cm 4 cm 2 cm
11 cm
13 cm
TB
TM
11 cm
15
2. Pecah Pola Rok
Depan Belakang
T
T B
M
Ban Pinggang
3 cm
75 cm
16
b. Rancangan Bahan Utama
1) Bahan Utama semi sutera
Ukuran kain
P 1,25 cm
L 115 cm
17
2) Bahan Utama Katun Ekslusif
Ukuran kain
P 1,25 cm
L 115 cm
Ukuran kain
P 100 cm
L 115 cm
18
9. Langkah Pembuatan Busana 1
a. Alat dan bahan
No Nama Barang Fungsi Jumlah
Alat :
1. Mesin Jahit Digunakan untuk menjahit kain- 1 set
kain yang telah terpotong
2. Mesin Obras Mennyelesaikan tepi atau tiras 1 set
kain dengan jahitan obras
3. Mesin Jahit Jelujur Membuat jahitan jelujur hias 1 set
19
menopang tekstur kain agar lebih
bagus.
4. M32 Melapisi ban pinggang, klep saku,dan 0,5 m
lidah penutup bagian
depan.
5. Kertas Pola Membuat pola busana Beautiful 3 buah
Bandar
6. Benang Jahit Menjahit dan membuat hiasan 3
pada busana Beautiful Bandar gulung
7. Karet Elastik Digunakan pada bagian pinggang dan 1, 25 m
manset
20
a. Memotong
1) Menyiapkan alat dan bahan untuk memotong
2) Mengklasifikasikan pola berdasarkan bahan yang akan dipotong
3) Melakukan spreading kain yang akan dipotong
4) Meletakkan bahan sesuaidengan rancangan bahan
5) Menyemat pola dengan menggunakan jarum pentul
6) Memotong bahan sesuai dengan pola menggunakan gunting kain
7) Memberi tanda pada kain yang telah dipotong
menggunakan bantuan rader,kertas karbon, dan kapur
jahit.
b. Pressing pesiapan jahit
Sebelum menjahit, bahan yang telah dipotong dipress dengan
bahan pelapis. Hal ini dilakukan agar tidak memperlambat
proses menjahit. Adapun bagian yang dilakukan pressing
adalah sebagai berikut.
1) Badan depan dan badan belakang jaket dipress dengan pelapis kain
tricot
2) Bagian lidah bukaan depan dipress menggunakan pelapis M32
3) Bagian ban pinggang dipress dengan menggunakan pelapis M32
4) Bagian kerah dipress dengan menggunakan pelapis M32
c. Proses jahit
Proses menjahit jaket busana dengan tema Bandar adalah sebagai
berikut.
1) Menjahit kupnat bagian depan dan belakang dan rok
Lipat kain pada pertengahan kupnat dan pastikanmasing-masing
sisi berada dalam posisi sejajajar, jahit kupnat dari ujung ke atas.
2) Menjahit bagian bahu depan dan belakang
21
4) Menjahit Klim Atas Saku
22
Dijahit keliling degan
kampuh 1,5 cm
7) Menyelesaikan lengan
23
9) Menyambung kerung lengan ke badan
24
10. Hasil Produksi Pembuatan Busana 1
25
1. Mood Board
OLDUCA PASTELIA
Keterangan :
Desain busana berbentuk kaftan yang sangat sederhana
1) Pembuatan motif terinspirasi dari keberagaman yang ada di
Malaysia dan keindahannya
2) Bunga hibiscus yang menjadi bunga kebangsaan Malaysia
diambil sebagai gambar hiasan motif batik lukis pada busana
3) Bunga hibiscus atau lebih dikenal dngan bunga sepatu
memiliki makna persahabatan, dan ungkapan segala macam
perasaan kasih sayang
4) Penggunaan warna dalam busana ini adalah warna-warna
yang ceria warna-warna pastel
26
2. Desain Sketsa
27
Keterangan :
1) Busana olduca yang berarti keindaha berjenis busana Ready to Wear
2) Bentuk busana adalah kaftan
3) Warna busana terdiri dari warna dominan biru pastel pink,
ungu muda ungu tua dan hijau
4) Busana dibuat menggunakan bahan jenis katun fuji
3. Technikal Drawing
Penyelesaian rompok
dengan mesin corong
Panjang belahan 8
cm
Jahitan badan
Penyelesaian neci
28
4. Technikal Drawing
29
6. Ukuran
Ukuran yang digunakan dalam pembuatan busana kaftan tema
“Olduca Pastelia” adalah sebagai berikut.
a. Lingkar badan : 61 cm
b. Panjang baju depan : 95 cm
c. Panjang baju sisi : 88 cm
d. Lingkar kerung leher : 38 cm
7. Pola
a. Pola kaftan
b. Pola leher
30
8. Rancangan Harga
31
4) Kuas
Kuas digunakan pada saat proses melukis pewarna remasol pada
kain
5) Botol bekas
Botol bekas digunakan untuk tempat cat remasol
32
6) Besi penerap
Besi penerap digunakan sebagai midangan pada proses membatik kain
7) Kompor gas
Kompor gas berfungsi sebagai alat pemanas malam pada proses mencanting
8) Kain perca
Kain perca digunakan pada saat proses mencanting agar malam yang
menetes dari canting terserap kain perca sehingga tidak terkena kain utma
atau terkena tangan.
9) Kain fuji
Merupakan bahan utama dalam pembuatan busana kaftan tema “Serumpun”
10) Cat remasol
Cat berfungsi untuk memberi warna pada kain
11) Malam
Malam berfungsi untuk memblok warna agar tidak masuk pada kain,
sehingga dapat tercipta motif yang diinginkan.
33
12) Soda abu
Soda abu berfungsi pada proses melorot agar malam mudah hilang atau
luruh dari kain
13) Waterglass
Waterglass berfiungsi untuk penguat warna batik agar tidak mudah luntur.
34
3) Menggambar motif pada kain.
Motif digambar pada kain sesuai dengan desin kaftan yang telah dibuat.
Pada saat menggambar harus memperhatikan letak motif pada kaftan dan
arah motif. Motif yang akan dilukis digambar menggunakan pensil warna
kuning, atau warna yang muda sehingga bekas pensil tidak terlihat pada
hasil jadi kain batik. Selain itu, cara menggambar motif harus diperhatikan
agar tidak terlalu tebal dan coretan, sehingga kain tetap terjaga
kebersihannya.
35
6) Melukis motif menggunakan kuas dan pewarna
Setelah kain di canting, kain siap untuk dilukis. Kain dilukis sesuai dengan
warna yang telah ditentukan dalam desain busana. Untuk itu, pemahaman
pelukis mengenai pencampuran warna sangat dibutuhkan karena warna
yang disediakan hanya warna dasar.
36
8) Menunggu kain sampai benar-benar kering
Kain yang telah di lukis akan menjadi basah karena cairan cat yang
digunakan. Untuk itu, sebelum kain diangkat dari besi penerap kain harus
dalam keadaan benar-benar kering untuk menghindari kerusakan warna
pada kain. Jika musim hujan, pengeringan kain dapat dilakukan dalam
ruangan lampu agar terhindar dari udara yang dingin atau embun.
9) Mencelupkan kain pada waterglass
Pencelupan kain pada waterglass berfungsi untuk menguatkan warna batik
agar tidak mudah luntur. Cara mencelup kain pada waterglass adalah
dengan mencampur cairan waretglass dengan air dengan perbandingan
50:50, kemudian masukkan kain kedalam larutan tersebut, lalu tunggu
sampai cairan benar-benar meresap dalam kain baru kemudian diangkat.
10) Melorot kain
Pelorotan kain bertujuan untuk menghilangkan malam yang ada pada kain.
Proses melorot dilaksanakan dengan cara memasukkan kain batik kedalam
air panas yang telah dicampur dengan soda abu,kemudian kain di celup-
celup sampai malam benar-benar hilang. Setelah malam hilang, kemudian
kain batik dibilas dalam air bersih.
11) Menjemur kain yang telah bersih dari malam
Setelah kain dibersihkan dari malam, kain dikeringkan. Cara
mengeringkan kain yaitu dengan menggantung kain dalam ruangan sampai
kain kering.kain tidak boleh dijemur dibawah sinar matahari langsung agar
warna kain tidak rusak.
37
b. Memotong kaftan
Sebelum kaftan dipotong,jahit terlebih dahulu bagian bahu kaftan, setelah itu
dapat dilakukan langkah memotong kaftan sebagai berikut.
1) Memotong bagian sisi depan dan belakang
2) Spreading atau menata kain kaftan pada meja potong. Kain dilipat
antara bagian muka dan belakang disatukan, kemudian dilipat lagi
menjadi dua, sehingga bagian bahu dan bagian tengah muka adalah
lipatan. Posisi bagian depan kaftan berada didalam lipatan, agar pada
saat menandai jahitan badan tanda jatuh pada bagian belakang
kaftan. Setelah kain sudah tertata rapih, beri bedi penguat pada
bagian bahu agar tidak bergeser.
38
3) Menyetrika kain yang telah dispreading agar lebih halus
39
9) Memotong leher sesuai dengan pola
c. Menjahit kaftan
1) Menjahit neci keliling kaftan mulai dari bagian bawah kaftan
bagian belakang dan juga sisi kaftan.
2) Menjahit sisi kaftan sesuai dengan tanda jahitan sisi badan yang
telah dibuat pada proses potong. Pada saat menjahit sisi badan,
posisi kain harus sedikit ditarik agar jahitan tidak berkerut.
40
3) Menjahit leher kaftan menggunakan rompok dengan bantuan sepatu
corong. Pada saat menjahit bagian leher sekaligus menyematkan
label pada bagian tengah belakang leher.
41
d. Finishing
Proses yang dilakukan pada tahap finishing kaftan yaitu sebagai
berikut.
1) Trimming
Merupakan proses membuang sisa benang yang tersisa pada
jahitan. Proses ini bertujuan agar busana terlihat lebih bersih
dan rapih.
2) Pressing
Merupakan proses menyetrika busana agar terlihat lebih licin dan
halus.
3) Packing
Merupakan proses pembungkusan busana menggunakan plastik
kemas,sebelum dipacking busana diberi hangtag dan stiker harga,
kemudian busana dilipat sesuai dengan ukuran plastik kemas.
42
10. Hasil Produksi Pembuatan Busana 2
43
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Desain pada busana pertama terinspirasi dari keindahan pantai di Kuala
Terengganu , terinspirasi dari warna-warna yang ada di pantai, terinspirasi dari
baju kurung Malaysia, konsep busana muslim wanita yang cocok digunakan untuk
semua usia dari 15-50 tahun. Tampilan yang longgar dan tidak membentuk lekuk
tubuh akan tetapi tetap fashionable, Bentuk dari busana ini adalah two piece
dengan bagian atas berupa tunik dan bagian bawah rok duyung , menggunakan
bahan utama semi sutera kain batik celup produk Noor Arfa dan di padukan
dengan kain katun ekslusif,
Busana Kaftan dengan tema “Olduca Pastelia” terinspirasi oleh warna-
warna pastel yang begitu anggun jika di gunakan dan layaknya perempuan melayu
begitu anggun dengan , kemudian kaftan ini bermotif bunga kembang sepatu
44
Makna Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus) yaitu melambangkan kemurnian,
kecantikan dan keanggunan. Kbahagian dan keberuntungan, yang. Pemilihan
materi dari desain busana “Olduca Pastelia” adalah menggunakan jenis kain
Katun Fuji. Kain ini dipilih karena jenis kain yang nyaman, menyerap keringat,
dan juga melangsai. Walaupun dari jenis kain katun, namun katun fuji terkesan
mewah karena berkilau. Kaftan ini diberi aksen pada bagian depan dengan
menggunakan teknik batik lukis
DAFTAR RUJUKAN
45
46
47
48
49
50
51
52