PROPOSAL
PROPOSAL
PROPOSAL
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
C. Batasan Masalah
D. Manfaat penulisan
Bagi instansi
a. dapat lebih menyempurnakan pengembangan dalam
meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan pada ada
karyawan di PT Angkasa Pura terhadap kepuasan dan
kenyamanan penumpang.
b. agar dapat memberikan upaya upaya pelayanan maksimal
kepada para penumpang sesuai kebutuhan.
c. menjadikan informasi si dari hasil penelitian penulis sebagai
referensi peningkatan pelayanan karyawan PT Angkasa Pura.
Bagi ama Yogyakarta
a. kampus dapat mempererat tali persaudaraan dengan an tempat
Mahasiswa praktek.
b. sebagai tempat memperkenalkan kampus ke dunia luar
c. dapat menyalurkan para mahasiswanya Untuk bekerja di
tempat Mahasiswa praktek
bagi mahasiswa
a. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung proses pekerjaan
di suatu perusahaan.
b. Mahasiswa dapat mencari gambaran tentang dunia usaha
yang paling tepat.
c. menumpuk kerja keras dan semangat untuk mencari peluang
usaha.
d. mahasiswa akan lebih bersungguh-sungguh dalam belajar
karena dunia usaha tidaklah mudah.
e. Mahasiswa dapat mengajukan berbagai pertanyaan dan
mendapatkan jawaban secara langsung dari perusahaan.
E. Sistematika penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah rumusan
masalah,batasan masalah, tujuanpenulisan, manfaat penulisan,
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi kajian teori-teori tentang pengertian pelayanan,
pengertian jasa, pengertian trans-portasi, pengertian check in,
pengertian boarding gate, bandar udara cara dan penulisan yang
terdahulu.
BAB III METODE PENULISAN
berisi tentang jenis penulisan, subjek dan objek penulisan, lokasi
dan waktu pengumpulan data, Sumber data, teknik pengumpulan
data, metode analisis data.
BAB IV PEMBAHASAN
pada bab ini berisi tentang gambaran umum objek penulisan dan
pembahasan
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pelayanan
Pelayanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
sebagai suatu usaha untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa
yang diperlukan orang lain. Sedangkan menurut Moenir (2010:26)
pelayanan adalah kegiatan yang dil-akukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan landasan factor materi me-lalui sistem,
prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepent-
ingan orang lain dengan haknya. Pelayanan hakikatnya adalah
serangkaian kegiatan, karena itu pelayanan merupakan sebuah proses.
Sebagai proses, pela-yanan berlangsung secara rutin dan
berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan orang dalam
masyarakat.
Sedangkan menurut Groonros dalam Ratminto dan Atik (2005:2)
pelayanan ada-lah suatu aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak
dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara
konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh
perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkam un-tuk memecahkan
permasalahan konsumen atau pelanggan.
Berbeda dengan Supranto dalam Sartika (2019:10) mengatakan bahwa
pelayanan atau jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak
terwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki,
serta pelamggan lebh dapat berpartisipasi akhir dalam proses
mengonsumsi jasa.
2. Jasa
Menurut Kotler dan Keller (2012:214). Jasa merupakan setiap
aktivitas, manfaat atau performance yang ditawarkan oleh satu pihak ke
pihak lain yang bersifat in-tangible dan tidak menyebabkan perpindahan
kepemilikan apapun dimana dalam produksinya dapat terikat maupun
tidak dengan produk fisik.
Menurut Chistoper and Lurent, dalam Sartika (2019:12) “Jasa
adalah kegiatan ekonomi yang ditawarkan oleh salah satu pihak kepada
pihak lain, paling sering menggunakan berbasis waktu pertunjukan
untuk membawa hasil yang diinginkan pada penerima sendiri atau
dalam benda atau asset lainnya yang memiliki tanggung jawab
pembeli.” Sedangkan menurut Zeithaml dan Bitner dalam Sartika
(2019:12) “Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan
output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi
pada saat bersa-maan , memberikan nilai tambah dan secara prinsip
tidak berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya.”
Menurut Djaslim Saladin (2004:134), jasa adalah setiap aktivitas
atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain yang mana
pada dasarnya kasat mata atau tidak berwujud, serta tidak menyebabkan
kepemilikan sesuatu yang mana proses produksinya mungkin &
mungkin juga tidak terikat dengan produk fisik.
3. Transportasi
Menurut Nasution (2004:15), transportasi diartikan sebagai
pemindahan barang manusia dan manusia dari tempat asal ke tempat
tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal, dari
mana kegiatan angkatan dimulai, ke tempat tujuan, kemana kegiatan
pengangkutan diakhiri. Sedangkan menurut Rustian Kamaludin
(2003:3), transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan
penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Unsur-unsur transportasi
meliputi:
Manusia yang membutuhkan Barang yang dibutuhkan Kendaraan
sebagai alat/sarana.Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi
Organisasi (pengelola Transportasi)
Transportasi sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi dan
perkembangan masyarakat serta pertumbuhan industrilisasi. Dengan
adanya transportasi me-nyebabkan adanya spesialisasi atau pembagian
perkerjaan menurut keahlian sesuai dengan budaya suatu bangsa dan
daerah kebutuhan akan angkutan tergantungan fungsi bagi kegunaan
seseorang (Peronal Place Utility).
4. Check in Counter
Menurut Wulandari (2010). check-in counter merupakan
prosespendataan dan proscs screening lerhadap calon penumpang
beserta bagasiyang akan melakukan penerbangan sesuai data-data pada
ticket.Check-incounter merupakan tempat di-mana penumpang bisa
mendapatkanboarding pass dari staf check-in. ketika di check in counter
penumpangdiperiksa mengenai kelengkapan dokumen perjalanan dan
bagasi sebelumon board.
Menurut Majid dan Warpani (2009:52) Check in Counter
di.Bandara adalah tem-pat pendanaran atau pelaporan bagi para
(calon)penumpang yang akan berangkatl/naik pesawat di Bandar Udara.
DiBandara/gedung terminal check in counter berlokasi di wilayah
restrictedpublic area.
5. Boarding Gate
Boarding gate adalah tempat dimana penumpang menunggu
keberangkatan pe-sawat dan sebagai filter terbaik dari
proseskeberangkatan penumpang (Wulandari, 2010).
6. Bandar Udara
Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation
Organization) Bandar Udara adalah area tertentu di daratan atau
perairan (termasuk bangunan, instansi dan peralatan) yang diperuntukan
baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan,keberangkatan
dan pergerakan pe-sawat.
Menurut Atmaji dalam Sartika (2019:16) Bandar Udara atau
Bandara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas
landas dan mendarat.Bandara yang paling sederhana minimal memiliki
sebuah landasan pacu namun bandara-bandara besar biasanya
dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan
penerangan maupunbagi penggunanya.
Perundang-undangan Bandar Udara Landasan teori yang cukup
kuat dalam pe-layanan di Bandar udara untuk memecahkan permasalahn
dalam rumusan masalah terdapat pada Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 tentang penerbangan antara lain:
1. Penerbangan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas pemanfaatan
wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan udara, navigasi
penerbangan, keselamatan dan keamanan, lingkungan hidup, serta
fasilitas penunjang dan fasili-tas umum lainnya.Kebandarudaraan
adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan bandar
udara dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi keselamatan,
keamanan, kelancaran, dan ketertiban arus lalu lintas pesawat udara,
penumpang, kargo dan/atau pos, tempat perpindahan intra dan/atau
antarmoda serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan
daerah.
2. Tatanan Kebandarudaraan Nasional adalah sistem kebandar udaraan
secara na-sional yang menggambarkan perencanaan bandar udara
berdasarkan rencana tata ruang, pertumbuhan ekonomi, keunggulan
komparatif wilayah, kondisi alam dan geografi, keterpaduan intra dan
antarmoda transportasi, kelestarian lingkungan, keselamatan dan
keamanan penerbangan, serta keterpaduan dengan sektor pem-bangunan
lainnya.
3. Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan
batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara
mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat
barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan kea-manan penerbangan,
serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
4. Bandar Udara Umum adalah bandar udara yang digunakan untuk
melayani kepentingan umum.
5. Bandar Udara Khusus adalah bandar udara yang hanya digunakan untuk
mela-yani kepentingan sendiri untuk menunjang kegiatan usaha
pokoknya.
6. Bandar Udara Domestik adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai
bandar udara yang melayani rute penerbangan dalam negeri.
7. Bandar Udara Internasional adalah bandar udara yangditetapkan sebagai
bandar udara yang melayani rute penerbangan dalam negeri dan rute
penerbangan dari dan ke luar negeri.
8. Bandar Udara Pengumpul (hub) adalah bandar udara yang mempunyai
cakupan pelayanan yang luas dari berbagai bandar udara yang melayani
penumpang dan/atau kargo dalam jumlah besar dan mempengaruhi
perkembangan ekonomi secara nasional atau berbagai provinsi.
BAB III
METODE PENULISAN
A. Jenis penulisan
1. Subyek
Menurut (siswantoro,2005:125) subyek penelitian adalah hal yang
dikaji,di dalamnya terangkum gejala atau variable yang menjadi problem
peneliti. Dalam Laporan Tugas Akhir (LTA) ini penulis mengambil
beberapa orang karyawan atau staf Terminal Service PT Angkasa Pura 1
Ambon.
2. Objek
Objek penelitian adalah sebagaian atau wakil dari subyek yang
diteliti. Dengan kata lain objek penelitan merupakan anggota-anggota dari
subjek peneliti (Siswantoro,2005:125).Dalam Laporan Tugas Akhir (LTA)
ini objek yang di ambil yaitu di Bandar Udara Internasional Pattimura
Ambon pada bagian check in, boarding gate yang dilaksanakan sejak 1
Februari sampai 27 Maret 2021.
D. Sumber Data
1. Data primer
Menurut saryono,dalam (sartika 2019:25) Data primer disebut juga
data tangan pertama, data primer diperoleh langsung dari subyek
penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat penagmbilan
data, langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari.
Kelebihan data primer adalah akurasinya lebih tinggi sedangkan
kelemahannya adalah tidak efisien,untuk memperolehnya memerlukan
sumber daya yang lebih besar seperti hasil observasi dan wawancara
terhadap karyawan atau staf terminal bagian check in, boarding gate serta
pengelolan social distancing data yang didapatkan meliputi data proses
pelayanan di bagian check in,boarding gate dan penerapan sosial
distancing.
2. Data Sekunder
Menurut Saryono,dalam (sartika 2019:25) mengemukakan bahwa
data sekunder adalah data yang di peroleh lewat pihak lain tidak langsung
diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitianya. Biasanya berupa data
dokumentasi atas laporan yang tersedia.Penulis mendapatkan data
sekunder melalui jurnal-jurnal office PT Angkasa Pura dan studi
kepustakaan.
1. Metode Wawancara
Menurut Sugiyono (2015:137) wawancara digunakan sebagai
teknis pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apbila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Wawancara merupakan suatu cara untuk memperoleh data dengan
mengadakan Tanya jawab secara langsung oleh penulis. Memperoleh data
dengan mengajukan pertanyan dari pihak-pihak yang terkait.penulis
melakukan wawancara langsung dengan staf bagian check in,boarding gate
dan kantor kesehatan pelabuan PT Angkasa pura di Bandar Udara
Internasional Pattimura Ambon.
3. Dokumentasi
Dalam (sugiyono,2010:422) Metode Dokumentasi merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan
gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang
berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan,biografi,
peraturan kebijakan. Dokumentasi yang berbentuk gambar misalnya foto
gambar kehidupan,sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya
misalnya, seni yang dapat berupa gambar, patung film dan lain-lain.
Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penguna metode observasi
dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
4. Studi pustaka
Menurut Notoatmojo(2007:31)studi pustaka adalah mengumpulkan
data dengan mempelajari data dari buku-buku literature, laporan-laporan
dan dokumen lainnya yang telah ada di perpustakaan.
Studi pustaka adalah segala usaha yang telah dilakukan oleh
peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topic atau
masalah yang akan atau sedang diteliti. Studi kepustakaan merupakan
suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Teoro-
teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan di teliti dapat di
temukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu seorang peneliti
dapat memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau
yang ada kaitannya dengan penelitiannya dan penelitian-penelitian yang
telah di lakukan sebelumnya. Dengan melakukan studi kepustakaan
peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dari pemikiran-pemikiran
yang relevan dengan penelitiannya.
BAB IV
PEMBAHASAN
1) Menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil
dalam kurun waktu maksimal 2 x 24 jam atau hasil negatif rapid test antigen yang
sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1 x 24 jam sebelum keberangkatan,
untuk penerbangan menuju Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar; dan
2) Menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil
dalam kurun waktu maksimal 3 x 24 jam atau hasil negatif rapid test antigen yang
sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2 x 24 jam sebelum keberangkatan,
untuk penerbangan dari dan ke daerah selain sebagaimana diatur pada butir 1).
a. Menurut keputusan Direksi no. KEP. 11/KU. 10.2/2007 Pelayanan jasa penumpang
pesawat udara ( PJP2U ) adalah jasa pelayanan yang diberikan kepada setiap
penumpang di Bandar udara yang dikelola oleh PT. (PERSERO) Angkasa Pura. PJP2U
merupakan Pajak bandara yang dibebankan hanya kepada para calon penumpang
pesawat udara, ini merupakan pendapatan bandara yang sangat besar dimana hasil dari
PJP2U tersebut digunakan untuk menyediakan sarana dan prasarana bagi para calon
penumpang pesawat udara, sehingga para calon penumpang pesawat udara akan
merasa nyaman selama berada di bandara. Setiap pembayaran PJP2U akan diberikan
kupon PJP2U sebagai bukti telah memenuhi kewajiban membayar PJP2U. Bagi
penumpang yang mengalami pembatalan penerbangan dapat menguangkan kembali, di
counter PJP2U dengan menunjukan boarding pass dan sobekan kupon PJP2U. Jadi dapat
disimpulkan bahwa PJP2U adalah pelayanan jasa penumpang pesawat udara yang
dibebankan hanya kepada para calon penumpang pesawat udara yang dikelola oleh PT.
(PERSERO) Angkasa Pura.