Bahan Ajar Cerita Fantasi 4.4

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

MODUL

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Disusun oleh:
Joko Prasetyo, S.Pd. Untuk SMP/MTs

KELAS VII

1
BAHAN AJAR

BAB
MENYAJIKAN TEKS CERITA FANTASI
2
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam 4.4.1 Menentukan ide penulisan cerita fantasi sebagai bahan penyusunan
bentuk cerita fantasi secara lisan dan kerangka teks cerita fantasi
tulis dengan memerhatikan struktur, 4.4.2 Merancang kerangka teks cerita fantasi berdasarkan ide penulisan cerita
penggunaan bahasa, atau aspek lisan. 4.4.3 Memproduksi teks cerita fantasi berdasarkan kerangka cerita yang telah
disusun dengan memerhatikan struktur dan penggunaan bahasa

Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran ini, peserta didik mampu:
1. menentukan ide penulisan cerita fantasi sebagai bahan penyusunan kerangka teks cerita fantasi
2. merancang kerangka teks cerita fantasi berdasarkan ide penulisan cerita
3. memproduksi teks cerita fantasi berdasarkan kerangka cerita yang telah disusun dengan memerhatikan struktur dan
penggunaan bahasa.

Nilai Karakter
peduli, jujur, tanggung jawab, toleran, kerja sama, proaktif, dan kreatif

URAIAN MATERI

A. Pengertian Teks Cerita Fantasi


Teks cerita fantasi merupakan teks yang hampir sama dengan teks narasi jika dilihat dari ciri-ciri dan
strukturnya, yakni sebuah cerita karangan yang memiliki alur normal namun bersifat imajinatif.
Umumnya teks ini dibuat dengan alur, unsur-unsur dan struktur cerita yang terkesan dilebih-lebihkan
yang jika dilogika dengan pikiran tidak akan pernah terjadi di dunia nyata.

B. Ciri-Ciri Cerita Fantasi


Ciri-ciri cerita fantasi adalah sebagai berikut.
1. Ide cerita yang terbuka
Ide cerita dalam cerita fantasi umumnya tidak memiliki batasan realita (kenyataan) dan dapat
dikembangkan sesuka pengarang. Tema dan ide yang diusung oleh cerita fantasi biasanya adalah
mistis, supranatural, scifi, futuristik, dan sebagainya.

2. Terdapat keanehan, misterius, dan keajaiban


Jika sebuah teks cerita mengandung unsur keanehan, bersifat misterius, seperti mengandung
unsur mistis atau terdapat keajaiban yang tidak dapat dilogika oleh pikiran, maka itu dapat menjadi
ciri-ciri cerita fantasi. Umumnya, segala keanehan dan keajaiban yang timbul dalam cerita bersifat
berlebihan, misalnya manusia bersayap dan bisa terbang tinggi.
Cerita fantasi adalah cerita yang dapat mengubah apa pun yang tidak mungkin menjadi
mungkin dengan cara menghidupkannya dalam bentuk cerita. Hal ini karena teks cerita fantasi
merupakan cerita yang bersifat imajinatif (imajinasi yang diciptakan oleh pengarang).

3. Mempunyai Latar
Latar yang digunakan dalam cerita fantasi dapat menembus ruang dan waktu. Menembus ruang
dan waktu di sini dalam artian adalah terjadi di suatu tempat dan suatu waktu tertentu, seperti contoh
cerita Guardian of The Galaxy yang memiliki latar cerita di planet Jupiter di jaman masa depan.
Padahal, jika dilogika lebih cermat, di planet Jupiter tidak terdapat udara sama sekali. Namun,
dengan cerita fantasi ini, segala yang tidak mungkin dapat menjadi mungkin.

4. Tokoh yang unik


Tokoh dalam teks cerita fantasi umumnya memiliki kelebihan tersendiri yang unik dan berbeda
dari yang lain. Seperti dalam cerita Superman yang tokoh utamanya yakni Clark Kent (Superman)

2
memiliki kekuatan super untuk terbang, mengangkat beban jutaan kilogram, dan mengeluarkan sinar
laser dari matanya.

5. Fiksi atau khayalan


Karena bersifat fiksi dan merupakan cerita khayalan semata, maka cerita fantasi ini tidak akan
bisa dinalar oleh akal pikiran jika dibandingkan dengan kehidupan di dunia nyata.

6. Gaya bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam cerita ini umumnya tidak harus selalu terikat menggunakan
bahasa yang formal, melainkan menggunakan bahasa yang bervariasi.

C. Struktur dan Bahasa Cerita fantasi


1. Ciri Bagian-bagian Struktur Cerita fantasi
a. Orientasi, ciri isi: pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik
b. Komplikasi, ciri isi: Berisi hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah
memuncak.
c. Resolusi, ciri isi: Berisi penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi.

2. Variasi Pengungkapan Struktur Cerita fantasi


a. Orientasi
1) Dikembangkan dari deskripsi latar
Contoh kutipan:
Tiga rumah bergaya kerucut menyambut mataku. Ketika aku memandanginya satu persatu,
ternyata rumah itu memiliki model yang sama. Hanya satu hal yang membedakan ketiga
rumah itu. Warna pintunya. Setiap pintu mengikuti gradasi warna seperti yang kulihat di
cuctom calor laptopku.

2) Dikembangkan dari pengenalan tokoh


Contoh kutipan:
Alien itu berhidung mancung. Dengan hidungnya yang menjulang, ia mengendus sekeliling.
Sepertinya ia bingung dan mencoba mengenali tempatnya tempat baru. Matanya yang sebesar
biji kemiri berkedip-kedip memamerkan matanya yang kehijauan. Aku tahu dia bukan
manusia sepertiku. Tapi ia datang bukan untuk mengganggu.

3) Dikembangkan dari pengenalan konflik


Contoh kutipan:
“Kau harus membawanya kembali!” Erza berteriak kalang kabut. Aku gugup. Bingung. Tak
tahu apa yang harus kuperbuat, sedangkan manusia dengan wajah setengah kera itu
memandang sekeliling. Manusia purba itu menemukanku ketika aku menelitinya dan tanpa
kusadari ia mengikutiku. Manusia purba itu akan mati jika tidak dalam waktu 12 jam.

b. Komplikasi
1) Dikembangkan dengan menghadirkan tokoh lain
Contoh kutipan:
Tiba-tiba seorang alien yang berukuran lebih besar datang. Perutnya buncit dan bibirnya
berwarna merah. Matanya merah. Alien berhidung besar itu tiba-tiba mengeluarkan cahaya
merah dari tangannya yang membuat alien kecil kepanasan.

2) Dikembangkan dengan mengubah latar


Contoh kutipan:
Laut yang tadinya tenang dan berwarna biru muda kehijauan bergelombang berbuih. Gerakan
air itu menandakan sedang ada yang terjadi di dunia samudera. Aku harus memeriksa apa
yang terjadi. Aku tak ingin melihat warga bumi terluka karena pertempuran samudera.

3) Dikembangkan dengan melompat pada zaman yang berbeda (masa lampau atau masa depan)
Contoh kutipan:
Di tengah saya asyik mengamati candi, tiba-tiba bumi bergoncang dan bluuum! Saya
terdorong ke sebuah tempat kemilau yang serba keemasan. Baunya harum dan indah. Sebuah
kerajaan megah ada di hadapanku.

3
c. Resolusi
1) Dikembangkan dengan lompatan waktu
Contoh kutipan:
Dua tahun kemudian, Farta telah sampai di galaksi Andromeda dan bertemu dengan Ozi. Ia
akhirnya menemukan saudaranya di planet yang berbeda. Perjalannya tak sia-sia.

2) Dikembangkan sebab- akibat yang unik


Contoh kutipan:
Setelah saya menyebutkan semua perilaku baik yang pernah saya lakukan, pintu terbuka. Dan
tanpa kuduga saya sudah berada di depan meja belajarku. Akhirnya, Doni bisa kembali ke
dunia asalnya.

3) Dikembangkan dengan surprise (kejutan)


Contoh kutipan:
“Hoooaaii….” Putri Candy menguap.
Puteri terbangun dari tiga tahun tidur panjangnya.

D. Ciri kebahasaan pada Cerita fantasi


1. Penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan (aku, mereka, dia, Erza,
Doni)
2. Penggunaan kata yang mencerap pancaindra untuk deskripsi latar (tempat, waktu, suasana)
3. Menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus.
4. kata sambung penanda urutan waktu
Kata sambung urutan waktu setelah itu, kemudian, sementara itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba,
ketika, sebelum, dan sebagainya. Penggunaan kata sambung urutan waktu untuk menandakan
datangnya tokoh lain atau perubahan latar, baik latar suasana, waktu, dan tempat.
5. Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan
Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan berfungsi untuk menggerakkan cerita (memulai masalah)
6. Penggunaan dialog/ kalimat langsung dalam cerita

E. Langkah-langkah Menyusun Teks Cerita Fantasi


1. Menemukan ide penulisan
Ide cerita merupakan sumber bahan yang akan dijadikan sebagai dasar cerita. Ide cerita fantasi
hendaklah suatu gagasan yang dapat menimbulkan daya imajinasi tinggi. Contoh ide yang dapat
dijadikan sebagai dasar cerita fantasi di antaranya:
a. Lingkungan
Lingkungan dapat menjadi ide cerita fantasi. Kita dapat mengimajinasikan lingkungan pada masa
depan, misalnya penuh dengan sampah dan polusi sehingga menimbulkan konflik sosial.
b. Kecanggihan teknologi
Teknologi canggih yang saat ini belum ada akan menjadi ide menarik dalam penulisan cerita
fantasi, misalnya adanya mesin penjelajah waktu, mobil terbang, dan lain-lain.
c. Kekuatan unik yang dimiliki tokoh
Banyak cerita fantasi bersumber dari ide bahwa manusia dapat mempunyai kekuatan unik,
misalnya cerita pahlawan super. Ada manusia yang bisa menghilang, dapat mengeluarkan petir,
dapat berlari dengan kecepatan cahaya, bisa terbang, kebal peluru, dan lain-lain.
d. Keunikan latar yang menakjubkan
Ide cerita dari keunikan latar tempat akan menarik jika dijadikan cerita fantasi, misalnya adanya
hutan ajaib, kota-kota di masa depan dengan teknologi tinggi, atau kehidupan di planet lain.
Keunikan latar waktu juga dapat menjadi ide penulisan cerita fantasi, misalnya terlempar ke waktu
masa lampau atau masa depan.

2. Menggali informasi yang mendukung ide cerita


Setelah kita menentukan ide cerita, langkah selanjutnya adalah menggali informasi untuk
mengembangkan ide cerita. Penggalian ide ini dapat dilakukan dengan observasi langsung terhadap
objek kemudian diimajinasikan. Kegiatan membaca buku referensi juga sangat penting untuk
mengembangkan ide cerita. Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya untuk mendukung ide cerita
agar pengembangan cerita fantasi tidak tersendat. Daya fantasi/imajinasi penulis sangat menentukan
keberlangsungan penulisan teks fantasi.

4
Penggalian ide juga dapat dilakukan dengan menonton film-film bertema fantasi atau scifi atau
membaca novel bertema cerita fantasi, seperti Harry Potter, The Lord Of The Ring, Novel Serial
“Bumi”, dan lain-lain.

3. Menentukan tema cerita


Jika bahan-bahan cerita sudah tersedia, langkah selanjutnya adalah menentukan unsur-unsur cerita
fantasi. Unsur yang pertama di tentukan ialah tema. Tema merupakan pokok cerita, hal yang mendasari
cerita. Tema dapat ditentukan dengan sebuah pernyataan, misalnya
a. Bertemu dengan pahlawan di masa lampau
b. Kehidupan di kota ajaib
c. Kisah pangeran tampan yang bertempur dengan pasukan naga
d. Pahlawan super dari planet X

4. Menentukan latar peristiwa


Latar cerita merupakan unsur yang dapat menjadi pembeda antara cerita fantasi dengan teks narasi
yang lain. Kemampuan berimajinasi menentukan latar yang unik akan menguatkan cerita fantasi yang
akan ditulis. Contoh latar unik dalam cerita fantasi:
a. Sebuah hutan ajaib yang pohon-pohonnya dapat berbicara dan daun-daunnya bercahaya pada
malam hari.
b. Sebuah kota di masa depan dengan teknologi serbacanggih.
c. Kehidupan di planet X yang sumber daya alamnya hampir habis dieksploitasi oleh penduduknya.
5. Menentukan tokoh dan karakternya
Dalam menentukan tokoh dan karakternya, harus memperhatikan ciri khas cerita fantasi, yakni
tokoh mempunyai sifat unik. Keunikan tokoh dapat diciptakan dengan berimajinasi. Contoh
menentukan tokoh beserta karakternya:
a. Seorang anak yang dapat berbicara dengan pohon
b. Rhino mempunyai kekuatan dapat menghancurkan benda-benda keras dengan pukulan tangan.
c. Siska mempunyai sarung tangan yang dapat menciptakan portal menuju masa depan.

6. Membuat garis besar cerita atau rangkaian peristiwa untuk dijadikan kerangka cerita
Rangkaian peristiwa merupakan unsur intrinsik teks fantasi berupa alur. Membuat rangkaian cerita
disesuaikan dengan struktur teks cerita fantasi, yaitu orientasi, komplikasi, dan resolusi. Contoh garis
besar cerita:
a. Bagian orientasi
1) Tiga orang anak bernama Tito, Siska, dan Charen yang sedang mengikuti perkemahan
pramuka, tiba-tiba tersesat di sebuah hutan aneh.
2) Pohon-pohon di hutan itu ternyata dapat berbicara. Pada malam hari, daun-daun di pohon itu
dapat memancarkan cahaya berwarna-warni.
b. Bagian komplikasi
1) Mereka tidak dapat kembali ke perkemahan sebelum memecahkan tiga teka-teki.
2) Mereka dibimbing oleh pohon yang dapat berbicara untuk menemukan teka-teki tersebut.
3) Teka-teki pertama, salah satu orang harus dapat memetik buah di sebuah pohon besar yang
dijaga oleh monyet-monyet seram.
4) Teka-teki kedua, salah satu orang lagi harus dapat menyeberangi sungai lebar yang dijaga oleh
buaya-buaya buas.
5) Teka-teki ketiga, seorang anak yang tersisa harus dapat menemukan sarung tangan ajaib yang
dapat membuka portal menuju tempat dan waktu yang dikehendaki.
c. Bagian resolusi
1) Satu persatu, ketiga anak tersebut dapat menemukan dan memecahkan teka-teki hutan ajaib
tersebut.
2) Akhirnya mereka bertiga dapat kembali ke perkemahan melalui portal yang diciptakan oleh
sarung tangan yang ditemukan pada teka-teki ketiga.

7. Mengembangkan kerangka menjadi teks cerita fantasi yang utuh


Setelah garis besar cerita sesuai struktur teks cerita fantasi disusun, langkah berikutnya adalah
mengembangkan bagian-bagian kerangka cerita tersebut menjadi cerita yang utuh. Dalam
mengembangkan kerangka, harus memperhatikan peristiwa demi peristiwa yang ditentukan. Jangan
sampai cerita berbelok keluar dari jalan cerita dalam kerangka.

8. Memberi judul yang menarik


5
Setelah teks cerita fantasi selesai disusun, langkah berikutnya adalah memberikan judul yang sesuai
dan menarik. Judul teks harus menggambarkan keseluruhan isi cerita. Di samping itu, judul harus
mempunyai daya tarik agar memunculkan minat pembaca. Contoh judul cerita fantasi:
a. Tiga Sekawan dan Hutan Ajaib
b. Rhino Pahlawan Super dari Planet X
c. Tersesat di Kota Masa Depan

9. Menyunting hasil pengembangan teks cerita fantasi


Langkah terakhir dalam penulisan teks cerita fantasi adalah menyunting. Hasil pengembangan
kerangka cerita menjadi teks yang utuh dibaca kembali. Temukan kosakata yang kurang tepat, ejaan
dan tanda baca yang kurang tepat, atau kalimat-kalimat yang tidak efektif. Perbaikilah kesalahan-
kesalahan tersebut. Gunakan Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar dan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI).

F. Rangkuman

1. Skema struktur teks imajinasi adalah sebagai berikut:

orientasi

Teks Cerita
komplikasi
fantasi

resolusi

2. Skema unsur-unsur kebahasaan teks cerita fantasi adalah sebagai berikut.

penggunaan
penggunaan
kata ganti
kata ganti orang
orang

penggunaan
penggunaan
penggunaan
penggunaan kata
kata yang
yang
kalimat
kalimat mencerap
mencerap
langsung
langsung pancaindra
pancaindra

unsur
unsur
kebahasaan
kebahasaan
teks cerita
teks cerita
fantasi
fantasi

penggunaan
penggunaan penggunaan
penggunaan
ungkapan
ungkapan pilihan
pilihan kata
kata
keterkejutan
keterkejutan bermakna kias
bermakna kias

pengggunaan
pengggunaan
kata sambung
kata sambung
penanda urutan
penanda urutan
waktu
waktu

3. Skema langkah-langkah menulis teks cerita fantasi

6
6. Membuat garis besar 7. Mengembangkan
1. Menemukan ide
rangkaian peristiwa kerangka menjadi teks
penulisan
menjadi kerangka cerita cerita fantasi yang utuh

2. Menggali informasi
5. Menentukan tokoh 8. Memberi judul yang
yang mendukung ide
dan karakternya menarik
cerita

9. Menyunting hasil
3. Menentukan tema 4. Menentukan latar
pengembangan teks cerita
cerita peristiwa
fantasi

Anda mungkin juga menyukai