LKPD
LKPD
LKPD
Membicarakan interaksi peserta didik difabel di sekolah inklusi merupakan sesuatu yang
menarik. Peserta didik difabel adalah peserta didik yang mengalami keterbatasan, baik
dari segi fisik maupun mental. Dikutip dari laman halodoc.com, difabel adalah bentuk
halus untuk menggambarkan kondisi seseorang yang mengalami disabilitas atau
keterbatasan, baik dari segi fisik, mental, maupun intelektual. Mereka disebut difabel
karena mempunyai kemampuan yang berbeda dibanding anak-anak lainnya. Jadi, sekolah
inklusi memberikan layanan khusus terhadap peserta didik difabel dalam berinteraksi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2010: xv), interaksi terhadap
peserta didik difabel dapat dilakukan dengan interaksi simbolik atau interaksi
menggunakan simbol-simbol, seperti dengan puzzle, gambar, dan simbol-simbol
pendukung lainnya.
Peserta didik difabel sudah selayaknya mendapat layanan khusus saat berinteraksi di
sekolah inklusi. Layanan ini seharusnya tidak hanya datang dari guru pendamping, tetapi
juga dari semua pihak yang ada di sekolah.
Guru-guru yang bukan guru pendamping, peserta didik yang bukan peserta didik difabel,
petugas perpustakaan, penjaga keamanan sekolah, pemilik kantin, sampai masyarakat
sekitar sekolah juga harus mendukung layanan interaksi khusus untuk peserta didik
difabel.
Jika sewaktu-waktu peserta didik difabel keluar dari sekolah dengan alasan apa pun,
masyarakat diharapkan memperlakukan mereka dengan baik. Artinya, semua pihak saling
bersinergi menerima keberadaan peserta didik difabel di sekolah inklusi. Apabila sudah
ada interaksi yang baik antara peserta didik difabel dan semua pihak di sekolah inklusi,
mereka akan merasa nyaman di sekolah. Dengan demikian, kemungkinan mereka juga
dapat meraih prestasi dan mengharumkan nama sekolah, seperti peserta didik yang lain.
Berbekal bacaan tersebut, bersama teman sebangku kalian, diskusikanlah jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan berikut.
1. Bagaimana interaksi peserta didik difabel di sekolah inklusi?
2. Mengapa peserta didik difabel memerlukan layanan khusus?
3. Informasi penting apa yang disampaikan teks tersebut?
4. Apakah di sekolah kalian juga terdapat peserta didik difabel? Jika ada, bagaimana perlakuan yang
mereka terima selama berinteraksi di sekolah?
Berdasarkan pengertian tersebut, kalian dapat mengambil kesimpulan bahwa, artikel ilmiah populer
adalah karya tulis yang mengandung ilmu pengetahuan dan ditulis dengan bahasa Indonesia yang
ringan serta mudah dipahami. Artikel ilmiah populer pada umumnya diterbitkan di media massa,
baik cetak maupun elektronik (web).
B. Memahami Ciri-Ciri Artikel Ilmiah Populer
INTERAKSI PESERTA DIDIK DIFABEL DI SEKOLAH INKLUSI
Membicarakan interaksi peserta didik difabel di sekolah inklusi merupakan sesuatu yang
menarik. Peserta didik difabel adalah peserta didik yang mengalami keterbatasan, baik
dari segi fisik maupun mental. Dikutip dari laman halodoc.com, difabel adalah bentuk
halus untuk menggambarkan kondisi seseorang yang mengalami disabilitas atau
keterbatasan, baik dari segi fisik, mental, maupun intelektual. Mereka disebut difabel
karena mempunyai kemampuan yang berbeda dibanding anak-anak lainnya. Jadi, sekolah
inklusi memberikan layanan khusus terhadap peserta didik difabel dalam berinteraksi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2010: xv), interaksi terhadap
peserta didik difabel dapat dilakukan dengan interaksi simbolik atau interaksi
menggunakan simbol-simbol, seperti dengan puzzle, gambar, dan simbol-simbol
pendukung lainnya.
Peserta didik difabel sudah selayaknya mendapat layanan khusus saat berinteraksi di
sekolah inklusi. Layanan ini seharusnya tidak hanya datang dari guru pendamping, tetapi
juga dari semua pihak yang ada di sekolah.
Guru-guru yang bukan guru pendamping, peserta didik yang bukan peserta didik difabel,
petugas perpustakaan, penjaga keamanan sekolah, pemilik kantin, sampai masyarakat
sekitar sekolah juga harus mendukung layanan interaksi khusus untuk peserta didik
difabel.
Jika sewaktu-waktu peserta didik difabel keluar dari sekolah dengan alasan apa pun,
masyarakat diharapkan memperlakukan mereka dengan baik. Artinya, semua pihak saling
bersinergi menerima keberadaan peserta didik difabel di sekolah inklusi. Apabila sudah
ada interaksi yang baik antara peserta didik difabel dan semua pihak di sekolah inklusi,
mereka akan merasa nyaman di sekolah. Dengan demikian, kemungkinan mereka juga
dapat meraih prestasi dan mengharumkan nama sekolah, seperti peserta didik yang lain.
Artikel berjudul “Fasilitas Sekolah untuk Peserta Didik Difabel” yang kalian baca merupakan artikel
ilmiah populer. Artikel seperti ini membahas sebuah topik dengan data yang lengkap dan benar.
Penulisan artikel ilmiah bertujuan untuk menjelaskan sebuah ide atau gagasan disertai dengan bukti-
bukti yang meyakinkan. Hasil akhir yang diharapkan penulis artikel adalah agar pembaca memahami
gagasannya. Sebuah artikel ilmiah populer memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Ada pendapat penulis
Pendapat merupakan sudut pandang atau penilaian penulis tentang suatu hal.
2. Ada bukti
Pernyataan diikuti bukti-bukti yang mendukung pendapat penulis.
3. Ada alasan
Alasan berupa penjelasan tentang pernyataan dan bukti-bukti. Sebuah artikel ilmiah populer
kadang disertai dengan keterangan ilmiah.
Wawancara dapat dilakukan secara tatap muka maupun tidak tatap muka, yaitu menggunakan
telepon video (video call), telepon suara, ataupun surat. Hasil wawancara dapat dicatat di buku
atau direkam dengan alat perekam elektronik. Catatlah hasil wawancara sesegera mungkin
agar tidak ada data yang terlewatkan.
b. Memperkenalkan diri dengan bahasa yang baik dan memberikan informasi tentang diri
secukupnya.
Contoh: Saya Ahmad dari SMP 1, Kelas VIIIC
2. Menggunakan kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang dibuat untuk mendapatkan sebuah informasi. Daftar
pertanyaan disusun menggunakan kalimat yang mengandung kata tanya. Kata tanya adalah
kata yang berfungsi memberi respons dan tanggapan. Jika menggunakan kuesioner, kalian
dapat menggunakan bermacam-macam kata tanya untuk menyusun daftar tanyaan, seperti
apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana, yang disingkat dengan adiksimba. Kata
tanya ini juga dapat ditambahkan dengan bentuk yang lain, seperti berapa, seperti apa, dan
sejauh mana.
Sebelum menyusun daftar pertanyaan kuesioner, kalian juga harus memperhatikan dua hal
berikut ini.
a. Menentukan orang atau pihak yang akan mengisi kuesioner.
b. Menentukan daftar pertanyaan yang akan diajukan.
2. Analogi
Membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dan dengan cara kiasan atau
perbandingan tidak langsung
Kata kunci: bak, bagai, umpama, seumpama, laksana.
Lampiran 3 : Glosarium
Artikel ilmiah populer, fakta, dan opini.