3.makalah Hakikat Pendidikan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita semua telah menyepakati bahwa Pendidikan merupakan bagian yang sangat
penting bagi kehidupan dan diperlukan oleh semua orang . Dengan adanya pendidikan
derajat manusia lebih tinggi dibandingkan makhluk lainnya. Pada dasarnya hewan juga
belajar, tetapi menggunakan instingnya. Sedangkan manusia menggunakan akal pikiran
yang telah diberikan oleh Allah SWT untuk digunakan dalam setiap tindakan yang akan
dilakukan. Pada hakikatnya pendidikan itu sebuah usaha untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan baik itu dilingkungan formal maupun informal.
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sangat universal dalam kehidupan
manusia, karena dimanap pun dan kapan pun kita berada terdapat pendidikan. Selain
bersifat universal pendidikan juga bersifat nasional karena dalam setiap kehidupan kita
memilika pandangan hidup atau filsafat yang berbeda-beda dari satu bangsa dengan
bangsa lain atau masyarakat dan bahkan individu sehingga timbulah perbedaan dalam
menyelenggarakan pendidikan. Dari sifat nasional itu akan mewarnai penyelenggaraan
pendidikan dari setiap bangsa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian pendidikan?
2. Apa yang dimaksud dengan hakikat pendidikan?
3. Apa saja asas pengendalian kependidikan?
4. Apa saja faktor-faktor pendidikan?
5. Apa saja manfaat dari pendidikan?
6. Sebutkan jenis-jenis pendidikan!
7. Apa saja unsure-unsur dalam pendidikan?
8. Jelaskan batasan- batasan pendidikan !
9. Apa perbedaan antara mendidik dan mengajar

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui dan menjelaskan arti pendidikan dan hakikat pendidikan.
2. Mengetahui apa saja asas-asas pengendalian kependidikan.
3. Mengetahui apa saja faktor-faktor pendidikan.
4. Mengetahui faktor faktor pendidikan.
5. Mengetahui dan menjelaskan jenis-jenis pendidikan.
6. Mengetahui dan menjelaskan kompenen– kompenen pendidikan.

1
7. Mengetahui dan menjelaskan batasan-batasan pendidikan.
8. Mengetahui apa saja perbedaan konsep antara mendidik dan mengajar.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari pembahasan makalah ialah adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan hakikat- hakikat pendidikan. Berbicara tentang pendidikan,
sebetulnya menyangkut usaha sadar membantu anak menuju kedewasaan baik dari segi
fisik maupun psikis, yang dilaksanakan oleh orang dewasa secara sadar dan penuh
tanggung jawab. Jadi pada dasarnya hakikat pendidikan sangatlah luas. Hakikat
pendidikan bukan hanya sekedar mengetahui pengertian dan definisi, akan tetapi dalam
hakikat pendidikan ini terdapat banyak hal yang menarik yang dapat dipelajari seperti
unsur- unsur pendidikan, serta konsep-konsep mendidik, mengajar dan belajar,
hubungan sekolah dan pendidikan, serta kompenen dalam pendidikan.
.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu metode untuk mengembangkan
keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang
menjadi lebih baik.
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur
hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Karena itu
pendidikan merupakan tanggung-jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan
pemerintah.
Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang
berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala
situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu. Pendidikan adalah suatu
proses interaksi manusiawi antara pendidikan dengan subjek didik untuk mencapai
tujuan pendidikan. Proses itu berlangsung dalam lingkungan tertentu dengan
menggunakan bermacam-macam tindakan yang disebut alat pendidikan. Istilah
pendidikan adalah berasal dari Bahasa Yunani “paedagogie” yang akar katanya “pais”
berarti anak dan “again” berarti bimbingan. Jadi “paedagogie” berarti bimbingan yang
diberikan kepada anak. Dalam Bahasa Inggris pendidikan diterjemahkan menjadi
“Education”. Education berasal dari Bahasa yunani “educare” yang berarti membawa
keluar yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar tumbuh dan berkembang.
Pengertian pendidikan menurut beberapa para ahli
a) Carter V Good dalam Dictionary of Education:
Pendidikan adalah Keseluruhan proses dimana seseorang mengembangkan
kemampuan, sikap & bentuk tingkahlaku lain yang bernilai positif dalam masyarakat
dimana dia hidup.
Pendidikan juga merupakan Proses sosial dimana orang dihadapkan pada
pengaruh lingkungan yang terpilih & terkontrol, sehingga memperoleh atau
mengalami perkembangan kemampuan sosial & individual yang optimal.
b) Ki Hadjar Dewantara,
Pendidikan berguna menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak
itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya.

3
c) Prof. H. Mahmud Yunus
Yang dimaksud pendidikan ialah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk
mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak
kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang
bahagia dan apa yang dilakukanya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri,
masyarakat, bangsa, negara dan agamanya.
d) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Pendidikan yaitu sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk
mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek tertentu
dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh secara formal tersebut berakibat pada
setiap individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku dan akhlak yang sesuai dengan
pendidikan yang diperolehnya.
e) GBHN ( Tap MPR No.II/MPR/1988 )
Menyatakan bahwa “pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk
mengembangkan kepribadian dengan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan
berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga,sekolah,dan
masyarakat. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara
keluarga,masyarakat,dan pemerintah”.
f) Undang-undang Sistem pendidikan Nasional ( UUSPN ) No. 20 tahun 2003 Bab I,
pasal 1,
menggariskan pengertian: “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.

2.2 Pengertian Hakikat Pendidikan


Hakikat pendidikan adalah proses menumbuh kembangkan ekstensi peserta didik
yang memasyarakat, membudaya, dalam tata kehidupan yang berdemensi local,
nasional dan global. Hakikat pendidikan sangat ditentukan oleh nilai-nilai, motivasi dan
tujuan dari pendidikan itu sendiri
Hakikat pendidikan tidak akan terlepas dari hakikat manusia, sebab urusan utama
pendidikan adalah manusia. Bebarapa asumsi dasar yang berkenaan dengan hakikat
pendidikan dinyatakan oleh Raka Joni pendidikan ialah:

4
1. Pendidikan merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh keseimbangan
antara kedaulatan subjek didik dan kewibawaan pendidik
2. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subyek didik menghadapi lingkungan
hidup yang mengalami perubahan semakin pesat
3. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
4. Pendidikan berlangsung seumur hidup.
5. Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan
dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya.
Pada dasarnya pendidikan harus dilihat sebagai proses dan sekaligus sebagai
tujuan. Pendidikan sebagai kegiatan kehidupan dalam masyarakat mempunyai arti
penting baik bagi individu maupun masyarakat. Sebab antara masyarakat dan invidu
saling berkaitan.

2.3 Asas-asas Pengendalian Kependidikan


KI Hajar Dewantara merumuskan pengelolaan situasi pendidikan dengan asas
pengendalian kependidikan, yakni:
1. Ing ngarso sung tuladha
Ing ngarso sung tuladha artinya Ing ngarso itu didepan / dimuka, Sun
berasal dari kata Ingsun yang artinya saya, Tulodo berarti tauladan. Jadi makna
Ing Ngarso Sung Tulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu
memberikan suri tauladan bagi orang – orang disekitarnya. Sehingga yang harus
dipegang teguh oleh seseorang adalah kata suri tauladan.
2. Ing Madya Mangun Karsa
Ing Madya Mangun Karsa artinya di tengah-tengah, Mbangun berarti
membangkitan atau menggugah dan Karso diartikan sebagai bentuk kemauan atau
niat. Jadi makna dari kata itu adalah seseorang ditengah kesibukannya harus juga
mampu membangkitkan atau menggugah semangat .
3. Tut Wuri Handayani
Tut wuri Handayani artinya tut wuri adalah mengikuti dari belakang dan
handayani berarti memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Sehingga
artinya Tut Wuri Handayani ialah seseorang harus memberikan dorongan moral
dan semangat kerja dari belakang. Dorongan moral ini sangat dibutuhkan oleh
orang – orang disekitar kita menumbuhkan motivasi dan semangat.

Jadi secara tersirat Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut


Wuri Handayani berarti figur seseorang yang baik adalah disamping menjadi suri

5
tauladan atau panutan, tetapi juga harus mampu menggugah semangat dan memberikan
dorongan moral dari belakang agar orang – orang disekitarnya dapat merasa situasi yang
baik dan bersahabat . Sehingga kita dapat menjadi manusia yang bermanfaat di
masyarakat.

2.4 Faktor-faktor Pendidikan


1. Faktor Tujuan
Fakor Tujuan merupakan sebuah target atau goal yang akan di capai, dengan
menetapkan suatu tujuan maka kita bisa memiliki tolak ukur keberhasilan dalam
menjalankan sebuah pendidikan yang baik.
2. Faktor Pendidik
Merupakan sebuah faktor dalam pendidikan yang memiliki fungsi sebagai
pengajar atau pendidik yang akan menuntun atau membimbing suatu murid atau
siswa yang di ajar bisa mencapai tujuannya.
3. Faktor Yang Dididik
Faktor ini mencakup siswa atau kalangan yang mendapatkan pengajaran oleh
pendidik.
4. Faktor Isi/Materi Pendidikan
Merupakan suatu faktor berupa materi yang akan di ajarkan oleh pendidik dan
diterima oleh peserta didik.
5. Faktor cara/metode dan alat
Merupakan penunjang dalam menyampaikan materi, metoda pendidikan yang
baik adalah yang bisa cepat di serap oleh siswa, mudah dipahami dan memiliki
manfaat ilmu yang besar.
6. Faktor situasi lingkungan
Unsur lingkungan yang baik akan menunjang sarana dan proses belajar dengan
positif sehingga dapat merangsang minat belajar siswa dan materi pelajaran yang
diberikan dapat terserap dan diterima dengan baik.

2.5 Manfaat Pendidikan


Adapun manfaat dari pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Membentuk kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang Maha Esa.
2. Mendapatkan ilmu yang akan kita butuhkan untuk masa yang akan datang.
3. Dengan mendapatkan ilmu dan wawasan yang lebih luas kita bisa meraih cita-cita
yang kita impikan

6
4. Dengan kita belajar diluar sekolah kita bisa menambah wawasan yang lebih luas
sehingga penggetahuan kita bertambah.
5. Kita dapat mengembangkan nilai-nilai baru untuk sehingga kita dapat melestarikan
nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat dan Negara.

2.6 Jenis-Jenis Pendidikan


Jenis pendidikan terbagi tiga yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal dan
pendidikan informal.
1. Pendidikan formal adalah pendidikan pendidikan yang diselenggarakan disekolah
dan bersifat resmi. Ciri- cirinya: Memiliki jenjang tertentu. Seperti TK,SD, SMP,
SMA, dan Perguruan Tinggi, Ijazah yang diperoleh memiliki nilai, mempunyai
kurikulum dan sistemnya terstruktur.
2. Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang berlangsung didalam masyarakat.
Ciri-cirinya : bersifat resmi, tapi ada juga yang tidak bersifat resmi misalnya ada
orang yang ikhlas mengajarkan anak-anak miskin/pengemis untuk mengajar dan
membagi ilmu.tidak memiliki jenjang tertentu, dapat diikuti oleh segala usia,
mendapatkan sertifikat misalnya yang mengikuti krusus computer, maka akan
mendapatkan sertifikat
3. Pendidikan informal adalah pendidikan yang diberikan oleh orang tua dan
masyarakat, yang mengutamakan nilai etika, moral dan norma. Ciri-cirinya: bersifat
tidak resmi, biasanya berupa nasihat lisan dan perbuatan. Tidak terpaku pada
jenjang tertentu dan tidak terpaku pada jenis pendidikan tertentu.

2.7 Unsur-Unsur Pendidikan


Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1. Subjek yang dibimbing(peserta didik)
Orang yang menerima pendidikan(anak didik,murid/siswa/mahasiswa, dari
anak-anak sampai orang dewasa)
2. Orang yang membimbing(pendidik)
Pendidik adalah orang yang memberikan pendidikan dan bertanggung
jawabterhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasarannya adalah peserta didik.
semua orang bisa menjadi pendidik tidak pandang jenis kelamin dan usia(teman,
orang tua, guru dan lain-lain)
3. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan(materi pendidikan)

7
Perihal yng akan diberikan/didikan untuk dimengerti dan dipelajari serta
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, dari pendidik kepada peserta didik.
4. Cara /teknik yang digunakan dalam bimbingan(alat dan metode)
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun
diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan dengan cara
menyampaikan materi kepada peserta didik.
5. Tempat dimana peristiwa berlangsung(lingkungan pendidikan)
Lingkungan pendidikan disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah
dan masyarakat.

2.8 Batas–Batas Pendidikan


Batas-batas pendidikan terbagi kedalam tiga bagian diantaranya:
a. Batas pendidikan pada peserta didik
Peserta didik sebagai manusia dapat memiliki perbedaan dalam kemampuan,
bakat, minat, motivasi, watak, ketahanan, semanagat dan sebagainya.
b. Batas pendidikan pada pendidik
Sebagai manusia biasa, pendidik memiliki keterbatasan. Namun yang menjadi
permasalahan adalah apakah keterbatasan itu dapat ditolerir atau tidak. Keterbatasan
yang dapat ditolerir ialah apabila keterbatasan itu menyebabkan tidak dapat
terwujudnya interaksi antara pendidik dan peserta didik misalnya pendidik yang
sangat ditakuti oleh peserta didik datang berhadapan dengannya. Pendidik yang tidak
tahu apa yang ingin dibicarakan /interaksi antara peserta didik akan menjadi
kekosongan dan kebingungan dalam berinteraksi. Pendidik yang bermoral adalah
pendidik yang tidak dapat ditolerir, karena pada dasarnya pendidikan dilandasi
moral.
c. Batas – batas pendidikan dalam lingkungan dan sarana pendidikan
Lingkungan dan sarana pendidikan merupakan sumber yang dapat menentukan
kualitas dan berlangsungnya usaha pendidikan.

2.9 Perbedaan antara Mendidik dan Mengajar


Terdapat perbedaan yang sangat mendasar antara mendidik dan mengajar,
sebagian orang mungkin bisa terjebak dengan dengan definisi mendidik dan mengajar.
Mengajar adalah member pelajaran, misalnya seorang guru member pelajaran bahasa
inggris kepada anak didiknya, agar yang diajar itu mengetahui dan paham tentang apa
yang diajarkan. Secara umum Mengajar adalah usaha guru untuk menyampaikan dan

8
menanamkan pengetahuan kepada siswa/anak didik. Jadi mengajar lebih cenderung
kepada transfer of knowledge.
Kenyataan mengajar yang lebih menakankan transfer of knowledge, inilah justru
banyak berkembang disekolah-sekolah. Kebanyakan guru dan orang tua wali merasa
puas jika anak didiknya mendapatkan nilai yang baik pada hasil ulangannya. Jadi dalam
hal ini siswa lebih dituntut kepada kecerdasaan otaknya bukan kecerdasaa emotional
dan spiritual sehingga anak didik jarang mendapatkan perhatian secara serius. Cara yang
dilakukan oleh guru hanya melakukan evaluasi melihat seberapa besar tingkat
keberhasilan yang diajarkan. Ini semua sangat mendukung jika mengajar itu hanya
terbatas pada soal kognitif dan paling – paling ditambahkan keterampilan.
Sedangkan mendidik adalah usaha untuk mengantarkan anak didik kearah
kedewasaan baik secara jasmani, maupun rohani. Oleh sebab itu mendidik dikatakan
sebagai upaya pimpinan pribadi, sikap, mental, dan akhlak anak didik. Dibandingakan
pengertian mengajar , maka mendidik lebih mendasar. Mendidik itu bukan hanya
transfer of knowledge, tapi juga transfer of values. Mendidik diartikan secara utuh, baik
disegi kognitif, psikomotor maupun efektif, agar tumbuh sebagai manusia yang
berpribadi.
Sebagai contoh seorang guru mengajarkan ilmu matematika kepada anak didiknya
pintar dalam menghitung, tapi anak tersebut tidak perhitungan dalam segala
tindakannya. Maka kegiatan yang dilakukan oleh guru itu bukan mendidik tapi
mengajar. Mengajar lebih ditekankan pada penguasaan pengetahuan tertentu, sedangkan
mendidik lebih ditekankan pada pembentukan manusianya (penanaman sikap dan nilai-
nilai).

9
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hakikat pendidikan adalah proses menumbuh kembangkan ekstensi peserta didik
yang memasyarakat, membudaya dalam tata kehidupan yang berdimensi local,
nasional, dan global. Hakikat pendidikan sangat ditentukan oleh nilai-nilai, motivasi dan
tujuan dari pendidikan itu sendiri. Hakikat pendidikan itu akan terwujud melalui
beerbagai macam proses pengajaran, pembelajaran, dan latihan dengan memperhatikan
kompetensi paedagogie( pendidikan). Pendidikan menumbuhkan budi pekerti, kekuatan
batin , karakter, pikiran. Dan beberapa faktor yang mempengaruhi proses pendidikan
yaitu: Faktor Tujuan, Faktor Pendidik, Faktor Yang Dididik, Faktor Isi/Materi
Pendidikan, Faktor cara/metode dan alat, Faktor situasi lingkungan

3.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah kita sebaiknya harus mengetahui apa
saja hakikat pendidikan yang sebenarnya, bukan hanya sekedar pengertian, tetapi
masih banyak yang harus kita pahami karena untuk kedepannya kita adalah seorang
pendidik selain itu, kita juga dapat lebih mudah untuk melakukan praktek dilapangan.

10
Daftar Pustaka

http://www.slideshare.net/masgar1/makalah-pengertian-pendidikan-dan-tujuannya
http://mawarmerahtakberdurii.wordpress.com/2012/12/07/hakikat-pendidikan/
http://gitabahasa.wordpress.com/category/macam-macam-pendidikan/
http://ikhsanputroeaceh.wordpress.com/2011/10/24/makalah-hakikat-pendidikan/

11

Anda mungkin juga menyukai