Sintesis Grid PRESSURE ULCER SR

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Tabel Sintesis Grid

No Author Judul Penelitian Tujuan Penelitian Desain Sampel Hasil Kesimpulan


Penelitian
1. Biglari et al. Use of Untuk Prospective 20 sampel (15 Setelah satu minggu Madu sangat
(2012). Jerman medihoney as a mengetahui efek Observational reponden perawatan dengan madu, efektif dalam
nonsurgical medihoney dengan grade hasil swab menunjukkan manajemen luka
therapy for terhadap III dan 5 tidak memiliki dan pengendalian
chronic pressure penyembuhan responden pertumbuhan bakteri, dan infeksi
ulcers in luka dekubitus grade IV) setelah empat minggu, 18
patients with (dengan dengan lokasi responden (90%)
spinal cord mengevaluasi ulkus yang menunjukkan luka
injury pertumbuhan berbeda-beda sembuh total dengan
bakteri dan bekas luka yang
ukuran luka) dihasilkan lembut dan
elastis

2. Bahram Biglari et Multicentre Untuk mengetahu Prospevtive 104 responden Selama perawatan Madu sebagai
al. (2013). Jerman prospective efek madu Observational dari 154 luka dengan madu, rata-rata pilihan perawatan
study on terhadap dengan etiologi total area luka dari semua yang efektif
professional penyembuhan yang berbeda. responden menurun dalam manajemen
wound care luka kronik secara signifikan dari perawatan luka
using honey 29.66 ± 57.57 cm2 dan juga dapat
(medihoney) menjadi 11.32 ± 33.3cm2, mengurangi skor
dengan nilai p < 0.05 nyeri pada luka
Sedangkan pada skor kronik.
nyeri, 43 % responden
tidak mengalami nyeri
luka dan 55% mengalami
peningkatan nyeri pada
tahap awal. Secara
keseluruhan, total skor
nyeri yang dilaporkan
responden antara
perekrutan dan akhir
penelitian menurun
secara signifikan dari
1.71 ± 1.89 menjadi 0.55
± 1.22 dengan p < 0.05
3. Saha, The role of Untuk menilai Prospective 40 sampel (20 Terdapat perbedaan Madu lebih
Chattopadhyay, honey in efektivitas madu Randomized responden signifikaan secara efektif dalam
Azam, & Sur, healing of pada tingkat Study dengan statistik baik pada skor penyembuhan
(2012). India bedsores it penyembuhan menggunakan nyeri maupun status luka dan dapat
cancer patients luka dan kontrol madu + bubuk penyembuhan luka. mengurangi nyeri
nyeri pada luka metronidazole Pada hari ke tujuh, pada luka tekan
tekan pasien dan 20 pengurangan skor nyeri pasien kanker
kanker responden pada kelompok intervensi
dengan lebih cepat dibandingkan
menggunakan dengan kelompok kontrol
bubuk (p < 0.005). Sedangkan
metronidazole) pada hari ke 10, Status
penyembuhan luka pada
kelompok intervensi
lebih cepat dibandingkan
dengan kelompok kontrol
(p < 0.005)
4. Khadanga et al. Effects of Untuk Case control 40 sampel (20 Pada profil bakteri, tidak Madu secara
(2015). India topical honey membandingkan study responden menunjukkan banyak signifikan dapat
dressing in efektivitas madu intervensi perbedaan pada mengurangi nyeri
Decubitus ulcer dan povidone (madu) dan 20 kelompok intervensi (A) dan juga
iodine dalam responden dan kelompok kontrol mengurangi
penyembuhan kontrol (B) ukuran luka tapi
luka dekubitus (povidone Profil bakteri hari I: tidak signifikan.
( dengan melihat iodine) A : 8 responden (+) Sedangkan pada
profil bakteri, B : 9 responden (+) profil bakteri
ukuran luka dan Profil bakteri hari ke 10 tidak
skor nyeri) A: 2 responden (+) menunjukkan
B: 1 responden (+) banyak perbedaan
Pengurangan ukuran luka antara kelompok
tidak signifikan antara intervensi dan
kelompok intervensi (A) kelompok kontrol
dan kontrol (B)
ukuran luka. Hari I:
A: 32990.80 ± 13284.29
cm2
B: 33840 ± 12904.28 cm2
nilai p. 0.838
Ukuran luka hari ke 10
menurun,
A: 2592.90 ± 1276.05
cm2
B: 29431 ±1660.14 cm2
nilai p. 0.459
Pengurangan nyeri
signifikan secara statistik
antara kelompok
intervensi (A) dan
kontrol (B)
Penilaian nyeri hari I:
A: 6.70 ± 0.73
B : 6.75 ± 0.78
nilai p. 0.838
Penilaian nyeri hari ke 10
menurun signifikan
secara statistik, yaitu,
A: 3.30 ± 0.47
B: 3.70 ± 0.47
nilai p. 0.010
5. Dubhashi & A comparative Untuk A prospective 150 sampel Madu lebih
Sindwani. (2015). study of honey mengevaluasi Comparative terdiri dari: Pada akhir minggu efektif dalam
India and phenytoin efektivitas madu Study A: 50 ketiga, persentase penyembuhan
dressing for dan fenitoin responden penyembuhan luka pada luka, mengontrol
chronic wound terhadap proses madu kelompok A (20,66%),B nyeri dan bau
penyembuhan B: 50 ( 15.80%) dan C dibandingkan
luka responden ( 8.07%) dengan nilai p < dengan fenitoin
fenitoin 0.0001 dan pengurangan dan normal saline.
C: 50 infeksi terlihat lebih awal
responden pada kelompok A (8,4
normal hari ± 1.71), B (9.28 hari
saline ± 2.03) , C ( 14.94 ±
2.56) dengan nilai p <
0.0001. sedangkan
pengurangan nyeri
signifikan pada
kelompok madu dan
fenitoin dibandingkan
dengan kontrol, nilai p <
0.0001.

6. Zeleníková & Applying honey Untuk A Prospective 40 sampel (20 Pada awalnya, umumnya Penggunaan madu
Vyhlídalová, dressing to mengetahui Interventional responden warna dasar luka pada efektif dalam
(2019). Republik nonhealing efektivitas madu Study dengan madu kedua kelompok adalah pengelolaan luka
Ceko wounds in terhadap (intervensi) kuning dan merah dan yang susah
elderly persons manajemen luka dan 20 pada hari 40, warna sembuh pada
receiving home yang susah responden merah muda pada pasien lansia.
care sembuh pada dengan kelompok intervensi dan
pasien lansia yang povidone warna kuning merah
dirawat dirumah iodine pada kelompok kontrol,
(kontrol) tidak ada perbedaan
secara signifikan diantara
kedua kelompok dengan
p value 0.106.
Pada ukuran luka,
awalnya tidak ada
perbedaan signifikan
secara statistic, yaitu
Ukuran luka hari I
A: 15.7 cm2
B: 16. 9 cm2
dengan nilai p 0.1801.
Setelah 3 bulan (90 hari)
terdapat perbedaan
signifikan secara statistik
dalam ukuran luka yaitu:
A: 6.0 cm2
B: 9.8 cm2
dengan nilai p 0.0041
Intensitas nyeri pada
awal tidak ada perbedaan
signifikan, nilai p 0.1516
Setelah 20 hari
perawatan, terdapat
perbedaan signifikan
secara statistik dengan
nilai p. 0.0007.

7. (Chotchoungchatc The efficacy of Untuk Randomized 60 sampel (30 Pengurangan rata-rata Hasil penelitian
hai, et al. (2020). honey and a mengevaluasi Controlled responden score penilaian luka ini menunjukkan
Thailand Thai Herbal oil efek pengobatan Study dengan madu (PUSH) selama periode 6 bahwa tidak ada
preparation the Tradisional dan 30 minggu antara kelompok perbedaan
treatment of Thailand dengan responden intervensi (A) dan signifikan secara
pressure ulcers menggunakan dengan kelompok kontrol (B) statistik, namun
based on Thai madu pada luka perawatan adalah: terjadi penurunan
Traditional tekan standar) A: 2.58 ± 3.38 (95% CI skor PUSH baik
Medicine 1.34 ± 3. 82) pada Pengobatan
wound B: 3.24 ± 3.49 (95% CI Tradisional
diagnosis versus 1.91 ± 4.57) dengan nilai Thailand dengan
standard p < 0.284 menggunakan
practice madu maupun
perawatan
standar.

DAFTAR PUSTAKA

Biglari, B., Vd Linden, P. H., Simon, A., Aytac, S., Gerner, H. J., & Moghaddam, A. (2012). Use of Medihoney as a non-surgical
therapy for chronic pressure ulcers in patients with spinal cord injury. Spinal Cord, 50(2), 165–169.
https://doi.org/10.1038/sc.2011.87
Biglari, Bahram, Moghaddam, A., Santos, K., Blaser, G., Büchler, A., Jansen, G., … Simon, A. (2013). Multicentre prospective
observational study on professional wound care using honey (MedihoneyTM). International Wound Journal, 10(3), 252–259.
https://doi.org/10.1111/j.1742-481X.2012.00970.x
Chotchoungchatchai, S., Krairit, O., Tragulpiankit, P., & Prathanturarug, S. (2020). The efficacy of honey and a Thai Herbal Oil
preparation in the treatment of pressure ulcers based on Thai traditional medicine wound diagnosis versus standard practice: an
open-label randomized controlled trial. Contemporary Clinical Trials Communications, 17, 100538.
https://doi.org/10.1016/j.conctc.2020.100538
Dubhashi, S. P., & Sindwani, R. D. (2015). A Comparative Study of Honey and Phenytoin Dressings for Chronic Wounds. Indian
Journal of Surgery, 77, 1209–1213. https://doi.org/10.1007/s12262-015-1251-6
Khadanga, S., Dugar, D., Karuna, T., Khetri, R., Tim, H., Ghata, S., & Thatoi, P. K. (2015). Effects of Topical Honey Dressing in
Decubitus Ulcer. Asian Journal of Medical Sciences, 6(4), 99–101. https://doi.org/10.3126/ajms.v6i4.11616
Saha, A., Chattopadhyay, S., Azam, M., & Sur, P. (2012). The role of honey in healing of bedsores in cancer patients. South Asian
Journal of Cancer, 1(2), 66–71. https://doi.org/10.4103/2278-330X.103714
Zeleníková, R., & Vyhlídalová, D. (2019). Applying honey dressings to non-healing wounds in elderly persons receiving home care.
Journal of Tissue Viability, 28(3), 139–143. https://doi.org/10.1016/j.jtv.2019.04.002

Anda mungkin juga menyukai