Proposal Sesi 5 Terapi Aktivitas Kelompok

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULUS PERSEPSI HALUSINASI : SESI V

A. Topik
Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam
kelompok secara bertahap.

2. Tujuan Khusus :
a. Klien mampu memahami pentingnya patuh minum obat.
b. Klien mampu memahami akibat tidak patuh minum obat.
c. Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat.

C. Landasan Teori
Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat emosional, psikologi dan sosial yang
terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang
efektif, konsep diri yang positif, dan kestabilan emosi. Upaya kesehatan jiwa dapat
dilakukan perorangan, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan
pekerjaan, lingkungan masyarakat yang didukung sarana pelayanan kesehatan jiwa
dan sarana lain seperti keluarga dan lingkungan sosial. Lingkungan tersebut selain
memunjang upaya kesehatan jiwa juga merupakan stressor yang dapat mempengaruhi
kondisi jiwa seseorang, pada tingkat tertentu dapat menyebabkan seseorang jatuh
dalam kondisi gangguan jiwa (Videbeck, 2008).

Penatalaksanaan keperawatan klien dengan gangguan jiwa adalah pemberian terapi


modalitas yang salah satunya adalah Terapi Aktivitas Kelompok (TAK). Terapi
aktivitas merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat pada
sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktifitas
digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan (Fortinash
& Worret, 2004).
Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan
waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu fokus terapi adalah
membuat sadar diri (self-awareness). Peningkatan hubungan interpersonal, membuat
perubahan, atau ketiganya. Kelompok adalah suatu sistem sosial yang khas yang
dapat didefinisikan dan dipelajari. Sebuah kelompok terdiri dari indivdu yang saling
berinteraksi, interelasi, interdependensi, dan saling membagikan norma sosial yang
sama (Stuart & Sundeen, 2008).

D. Klien
1. Karakteristik / kriteria klien
a. Klien dengan riwayat skizofrenia dengan disertai gangguan halusinasi :
pendengaran
b. Klien yang mengikuti TAK tidak mengalami perilaku gangguan agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang.
c. Klien dapat diajak kerjasama (kooperatif)
d. Klien yang sehat fisik
2. Proses Seleksi
a. Mau diajak TAK
b. Sudah kontrak sebelumnya
c. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
d. Klien-Klien kasus kelolaan dan resume
3. Daftar Nama Klien
a. Ny. I
b. Ny. K
c. Ny. N
d. Ny. A
e. Ny. Y
f. Ny. I
E. Pengorganisasian
1. Leader : Nur Sari Saidah
Tugas
a. Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
b. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
d. Memimpin diskusi kelompok

2. Co. Leader : M. Farhan Herjanto


Tugas
a. Mendampingi leader
b. Menngingatkan leader jika leader bloking
c. Menyerahkan kembali posisi kepada leader

3. Fasilitator : Fitri Deviani, Chatrien Novia. P, Dahlena Nasution, Intan


Febriani, Ade Pratiwi Liberty, Kania Suito
Tugas
a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
b. Memberikan stimulus dan motivasi pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti jalannya terapi

4. Observer : Ovi Oktaviani Putri


Tugas
a. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia)
b. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga
penutupan.

F. Waktu Pelaksanaan
Hari, Tanggal : Selasa, 14 November 2017
Waktu : 09.30 s/d 10.00 WIB
Tempat : Ruang Kresna Wanita RS Dr. Marzoeki Mahdi
G. Metode Pelaksanaan dan Media
1. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain atau stimulasi
2. Metode dan alat
a. Beberapa contoh obat
3. Tata Tertib
a. Peserta bersedia mengikuti TAK
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai
c. Peserta berpakaian rapi, bersih, dan sudah mandi
d. Tidak diperbolehkan makan, minum, merokok selama kegiatan sedang
berlangsung
e. Jika ingin mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, peserta
mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh leader
f. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai
g. Saat TAK dimulai tidak ada peserta yang meminta izin ke toilet, peserta
diperbolehkan sebelum acara dimulai.
h. Jika ada yang izin ke toilet diwajibkan izin terlebih dahulu ke leader.

H. Seting Tempat

PAPAN TULIS

Keterangan :
Leader
Co. Leader
Fasilitator
Klien
Observer
I. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 5
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam Terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi atau Validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini.
2) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang telah
dipelajari (menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan terarah) untuk
mencegah halusinasi.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan patuh
minum obat
2) Menjelaskan aturan main berikut :
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta
izin kepada terapis
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah kambuh
karena obat memberi perasaan tenang, dan memperlambat kambuh
b. Terapis memjelaskan kerugian tidak patih minum obat, yaitu penyebab
kambuh
c. Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu
memakannya. Buat daftar di whiteboard.
d. Menjelaskan lima benar minum obat, yaitu benar obat, benar watu minum
obat, benar orang, benar cara, benar dosis obat.
e. Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat, secara bergiliran.
f. Berikan pujian pada klien yang benar.
g. Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (catat di
whiteboard).
h. Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (catat di
whiteboard).
i. Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu cara mencegah
halusinasi/kambuh.
j. Menjelaskan akibat/kerugian tidak patuh minum obat, yaitu kejadian
halusinasi/kambuh.
k. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat dan dan
kerugian tidak patuh minum obat.
l. Memberi pujian tiap kali klien benar.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
- Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah
dipelajari.
- Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak Lanjut
Menganjurkan klien menggunakan empat cara mengontrol halusinasi, yaitu
menghardik, melakukan kegiatan harian, bercakap-cakap, dan patuh minum
obat.
c. Kontrak yang akan datang
- Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol
halusinasi.
- Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi
klienn.

J. Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung. Khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk sesi V
dievaluasi kemampuan yang diharapkan adalah menyebutkan 5 benar minum obat,
keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat.
Sesi 5 : TAK
Stimulasi Persepsi : Halusinasi
Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi
Menyebutkan Menyebutkan akibat
Menyebutkan 5 Benar
No Nama Klien keuntungan tidak patuh minum
cara Obat
minum obat obat
1
2
3
4
5
6
7
8

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan 5 benar cara minum
obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh obat.
3. Beri tanda () jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang di miliki klien pada catatan proses keperawatan tiap klien.
contoh : klien mengikuti Sesi V, TAK stimulasi persepsi halusinasi. Klien mampu
menyebutkan 5 benar cara minum obat, manfaat minum obat, dan akibat tidak patuh minum
obat (kambuh). Anjurkan klien minum obat dengan cara yang benar.
Lampiran.
HASIL OBSERVASI TAK R. KRESNA WANITA
STIMULUS PERSEPSI HALUSINASI SESI : V
MENGONTROL HALUSINASI DENGAN PATUH MINUM OBAT

A. Observasi Pembukaan :
1. Klien kooperatif
2. Co-Leader menjelaskan peraturan tata tertib TAK dengan jelas
3. Leader menjelaskan materi dengan jelas
4. Semua anggota bekerja sama dengan baik
B. Observasi tahap kerja :
1. TAK dimulai pukul 09.30 WIB
2. TAK berakhir pukul 10.00 WIB
3. Ada satu klien yang mengantuk (Ny. I)
4. Klien terlihat antusias menjawab pertanyaan dari perawat (Leader TAK)
5. Sebagian besar klien hanya mengetahui warna obat tanpa tahu namanya
C. Observasi penutupan :
1. Semua klien masih antusias hingga penutupan
2. Semua klien terlihat ceria
3. Klien senang mendapatkan reward dan reinforcement positif
LEMBAR OBSERVASI
TAK STIMULASI PERSEPSI SESI V DI RUANG KRESNA WANITA
MENGONTROL HALUSINASI DENGAN PATUH MINUM OBAT

Menyebutkan keuntungan Menyebutkan akibat tidak patuh


No Nama Klien Menyebutkan 5 Benar cara Obat
minum obat minum obat

1 NY. Y  X 

2 NY. K   

3 NY. I   X

4 NY. I   X

5 NY. N  X 

6 NY. A   

Anda mungkin juga menyukai