Makalah Konsep Cahaya - Kelompok 3

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KONSEP CAHAYA

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas :

Mata Kuliah Dasar-dasar IPA dan Kegiatan Laboratorium


Dosen Pembimbing : Lastama Sinaga, S.Pd., M.Ed

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3

1. ARPIN JUSMANTO PAKPAHAN (4203151011)


2. AZZAHRA SIREGAR (4203151042)
3. MIRANDA NIHDATUL ZAHWA (4203351011)
4. VANYA ULFIA PUTRI (4203151004)
5. PUTRI LASMIDA MARPAUNG (4203351020)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kekuatan dan petunjuk untuk
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya Kami tidak akan bisa menyelesaikan
tugas ini dengan baik.

Makalah ini disusun berdasarkan tugas dan proses pembelajaran yang telah diberikan
kepada kelompok kami. Makalah ini disusun dengan menghadapi berbagai rintangan, namun
dengan penuh kesabaran kami mencoba untuk menyelesaikan menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini memuat tentang “Konsep Cahaya”. Butuh waktu yang cukup panjang
Untuk mendalami materi ini sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen


pembimbing yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Semoga
makalah yang kami buat ini dapat dinilai dengan baik dan dihargai oleh para pembaca meski
laporan ini masih mempunyai kekurangan. Kami selaku penyusun, mohon kritik dan
sarannya. Terima kasih.

Medan, april 2021

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i


DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A.Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B.Rumusan masalah ........................................................................................................... 1
C.tujuan ............................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 2
A.Pengertian Cahaya........................................................................................................... 2
B.Sifat-sifat Cahaya ............................................................................................................ 3
C.Pembentukan Cahaya ...................................................................................................... 6
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 12
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... .13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cahaya tergolong suatu gelombang namun cahaya tidak tergolong gelombang


mekanik, seperti halnya gelombang air atau gelombang tali. Melainkan gelombang
elektromagnetik. Gelombang jenis ini dapat merambat ke dalam ruang hampa. Contohnya
cahaya matahari dapat sampai ke bumi. Karena cahaya tergolong gelombang, maka cahaya
juga memiliki difraksi, interferensi cahaya, pemantulan, dan pembiasan.

Cahaya juga merupakan gelombang transversal. Teori gelombangnya menerangkan


mengenai interferensi cahaya dengan cara memproyeksikan sinar violet ke atas kertas
perak klorida dan menghasilkan pola interferensi. Cahaya sangat dibutuhkan oleh manusia,
hewan, dan tumbuhan. Bulan bukanlah sumber cahaya, ia hanya memantulkan cahaya yang
diterimanya dari matahari. Jadi selain dipancarkan cahaya dapat dipantulkan. Cahaya
merambat lurus seperti yang dapat kita lihat pada cahaya yang keluar dari sebuah lampu
teater di ruangan yang gelap atau laser yang melintasi asap atau debu. Oleh karenanya cahaya
yang merambat digambarkan sebagai garis lurus berarah yang disebut sinar cahaya,
sedangkan berkas cahaya terdiri dari beberapa garis berarah.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yg dimaksud dengan cahaya?


2. Bagaimana proses pembentukan cahaya?
3. Apa saja sifat-sifat cahaya ?

c. Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mendapatkan wawasan atau pengetahuan lebih
dalam lagi mengenai pengertian cahaya,proses pembentukan cahaya serta sifat –sifat cahaya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Cahaya.

Cahaya merupakan sejenis energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang bisa dilihat
dengan mata dan gelombang ini tentunya membawa energi. Jadi sebenarnya cahaya itu
sendiri merupakan salah satu bentuk energi. Energi ini bergerak bersama gelombang itu
sendiri. Cahaya juga merupakan dasar ukuran meter: 1 meter adalah jarak yang dilalui cahaya
melalui vakum pada 1/299,792,458 detik. Kecepatan cahaya adalah 299,792,458 meter per
detik. Cahaya juga memiliki sifat sebagai partikel yang biasa disebut foton. Karena itulah
cahaya bisa juga dipandang sebagai kumpulan banyak partikel yang tidak bermassa yang
bergerak dengan kecepatan 3×10^8 m/s.

Gelombang elektromagnetik dapat digambarkan sebagai dua buah gelombang yang


merambat secara transversal pada dua buah bidang tegak lurus yaitu medan magnetik dan
medan listrik. Merambatnya gelombang magnet akan mendorong gelombang listrik, dan
sebaliknya, saat merambat, gelombang listrik akan mendorong gelombang magnet. Diagram
di atas menunjukkan gelombang cahaya yang merambat dari kiri ke kanan dengan medan
listrik pada bidang vertikal dan medan magnet pada bidang horizontal.

Cahaya diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Matahari adalah sumber cahaya utama
diBumi. Tumbuhan hijau memerlukan cahaya untuk membuat makanan. Sifat-sifat cahaya
ialah, cahaya bergerak lurus ke semua arah. Buktinya adalah kita dapat melihat sebuah lampu
yang menyala dari segala penjuru dalam sebuah ruang gelap. Apabila cahaya terhalang,
bayanganyang dihasilkan disebabkan cahaya yang bergerak lurus tidak dapat berelok, namun
cahaya dapat dipantulkan. Keadaan ini disebut sebagai pantulan cahaya. Cahaya dipesongkan
apabila bergerak secara serong melalui medium yang berbeza seperti melalui udara melalui
kaca melalui air . Keadaan ini disebut sebagai pembiasan cahaya. Cahaya bergerak lebih laju
melalui udara daripada melalui air .

Cahaya juga bergerak lebih laju melalui udara daripada melalui kaca. Oleh itu cahaya
yang bergerak secara serong dipesong kanapa bila melalui dua medium yang berbeda.
Cahaya yang bergerak lurus melalui medium yang berbeda tidak dibiaskan. Cahaya dibiaskan
apabila bergerak miring melalui medium yang berbeda seperti dari udara ke kaca lalu
melewati air. Keadaan ini disebut padat. Namun cahaya yang datang dengan sudut datang 90

2
derajat, (tegak lurus) melalui medium sebagai pembiasan cahaya. Hal ini karena cahaya
bergerak lebih cepat di medium yang kurang yang berbeda tidak dibiaskan. Contoh
hal pembiasan dalam hal sehari-hari adalah seperti pada kasus sedotan minuman yang
kelihatan bengkok dan lebih besar di dalam air , atau pada kasus dasar kolam kelihatan lebih
cetek dari kedalaman sebenarnya.

B. SIFAT-SIFAT CAHAYA

1. Cahaya Merambat Menurut Garis Lurus

Dikutip dari buku Mengenal Alam Sekitar, tulisan Edi Tarwoko yang diterbitakan oleh
Departemen Pendidikan Nasional, matahari sebagai sumber cahaya terbesar di bumi,
memiliki pancaran sinar yang lurus. Karena adanya rambatan cahaya matahari ke bumi itulah,
terjadi siang dan malam. Salah satu bukti bahwa cahaya merambat menurut garis lurus adalah
adanya gerhana matahari, dan juga gerhana bulan. Sinar matahari yang dihalangi oleh bulan
membuat sebagian bumi menjadi gelap.

2. Cahaya dapat Menembus Benda Bening

Saat cahaya melewati benda bening, maka ia dapat menembusnya. Misalnya pada kaca
bening, kaca mata, air jernih, dan lainnya.

3
3. Cahaya dapat Dipantulkan (Refleksi)

Jika suatu benda tidak menerima pantulan cahaya, maka mata tak bisa melihat benda
tersebut. Sehingga, proses „melihat‟ terjadi karena adanya pantulan cahaya dari benda ke
mata. Pemantulan cahaya dibedakan menjadi dua:

- Pemantulan teratur: adalah pantulan yang terjadi pada permukaan benda yang rata (cermin,
kaca, permukaan benda mengkilap seperti lantai keramik, dan lainnya.)

- Pemantulan tidak teratur: adalah pemantulan yang terjadi pada permukaan benda tak rata
(misalnya jalan berbatu, pohon, sepatu, dan lainnya.)

4. Cahaya dapat Dibiaskan/Dibelokkan (Refraksi).

Mengapa bisa terjadi pembiasan/pembelokkan cahaya? Karena dua zat yang dilewati
oleh cahaya mempunyai kerapatan partikel berbeda.

Contohnya :pensil yang diletakkan di dalam gelas berisi air bening. Pensil akan terlihat
bengkok atau patah, karena cahaya yang melewati udara dan air dalam gelas mengalami
pembengkokan arah rambat. Contoh lain pembiasan cahaya: dasar kolam renang yang terlihat
lebih dangkal dari pada sebenarnya.

5. Cahaya dapat Diuraikan (Dispersi)

pemisahan cahaya tampak, menjadi cahaya dengan warna berbeda. Cahaya putih adalah
hasil dari gabungan berbagai warna cahaya lainnya, ini bisa dibuktikan pada pelangi. Pelangi
yang berwarna-warni sebenarnya terbentuk karena penguraian cahaya matahari oleh titik-titik
air hujan

4
. Pembuktian lain: jika prisma kaca disinari oleh senter, maka cahaya senter yang semula
hanya putih, akan menembus prisma dan diuraikan menjadi berbagai warna lain seperti
pelangi.

6. Cahaya dapat Diserap (Absorpsi)

saat sinar datang masuk ke dalam material transparan, maka sebagian energinya akan
terdisipasi (berkurang) menjadi energi panas. Intensitas cahaya akan berkurang atau absorpsi.

7. Cahaya dapat Disearahkan (Polarisasi)

cahaya normal yang merambat ke segala arah tegak lurus dengan arah rambatannya.
Jika cahaya terbatas untuk hanya merambat di satu arah bidang, maka cahaya tersebut dapat
dikatakanterpolarisasi.

5
C. PEMBENTUKAN BAYANGAN

Pembentukan bayangan pada cermin dapat diuraikan dalam 3 jenis cermin.


Yaitu pembentukan bayangan pada cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung.
Bayangan yang idhasilkan oleh cermin yang berbeda ini memiliki karakteristik yang berbeda
sebagai berikut.

A) CERMIN DATAR

1. Pembentukan Bayangan Pada Cermin Datar

Pada pemantulan terhadap cermin datar, ukuran


benda sama dengan ukuran bayangan dan jarak
benda sama dengan jarak bayangan.

2.Lukisan Bayangan pada Cermin Datar

Lukisan bayangan pada cermin datar dapat dilihat pada gambar berikut.

Untuk melukis bayangan digunakan aturan


hukum pemantulan.

Sifat bayangan:

a.maya/semu/virtuil
b.tegak
c. sama besar

6
3.Rumus Cermin Datar

 Panjang Cermin Minimum

Agar seluruh bayangan terlihat pada cermin


datar, maka panjang cermin (ρ) adalah setengah
dari tinggi benda (ho)

P= 0

dengan :

ρ=panjang cermin(m)
ho = tinggi benda (m)

Tinggi cermin yang diperlukan untuk melihat seluruh bayangan anak adalah setengah tinggi
anak tersebut.
 Dua Buah Cermin Datar yang Membentuk Sudut

Jumlah bayangan yang dihasilkan kedua cermin dihitung


dengan rumus:

N=

dengan :
n=jumlah bayangan
α = sudut antara kedua cermin datar (o)

B) CERMIN CEKUNG

1.Pembentukan Bayangan pada Cermin Cekung

Cermin cekung adalah cermin yang bidang pantulnya melengkung ke dalam. Sendok dan
mangkuk merupakan contoh benda yang permukaannya cekung. Tampak pada mangkok dan
sendok bayangan dari apel. Untuk memahami bagaimana bayangan terbentuk, terlebih dulu
harus memahami sifat, bagian-bagian cermin dan sinar-sinar istimewa yang berlaku pada
cermin tersebut.

7
2. Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cekung

1. Sinar datang sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan melalui titik fokus F.
2. Sinar datang melalui titik fokus F akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan M akan dipantulkan kembali melalui
titik M.

3. Lukisan Bayangan Pada Cermin Cekung


Untuk melukis bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung dapat digunakan 2 di antara 3
sifat sinar-sinar istimewa.

Sifat bayangan:
1. nyata
2. terbalik
3. diperkecil
4. Pada cermin cekung berlaku “aturan 5”, yaitu:
1. Jika benda di ruang (1), bayangan di ruang (4)
2. Jika benda di ruang (2), bayangan di ruang (3)
3. Jika benda di ruang (3), bayangan di ruang (2)

4. Bagian-bagian Cermin Cekung/Konvergen

8
F=

Dengan :
O = titik pusat bidang cermin
F = titik fokus
M = titik pusat kelengkungan cermin
f = jarak fokus cermin (cm)
R = jari-jari cermin (cm)
SU = sumbu utama

3) CERMIN CEMBUNG
1. Pembentukan Bayangan Pada Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin yang bidang pantulnya melengkung keluar. Contoh lain
dari cermin cembung adalah kaca spion. Bagaimanakah proses terbentuknya bayangan?
Untuk itu kita harus memahami sifat, bagian-bagian cermin, dan sinar-sinar istimewa yang
berlaku pada cermin cembung.

2. Sifat Cermin Cembung


Bila berkas sinar sejajar sumbu utama dijatuhkan pada cermin cembung maka berkas
sinar akan dipantulkan menyebar (divergen) seolah-olah berasal dari titik fokus.

Oleh karena itu, cermin cembung disebut


cermin divergen. Selain itu karena nilai R
negatif, maka cermin cembung disebut juga
cermin negatif.

3. Bagian-bagian Cermin Cembung/Negatif/Divergen

Pada cermin cembung, benda selalu di ruang (4) sehingga bayangan di ruang (1).

9
4. Sinar-sinar Istimewa Pada Cermin Cembung

1. Sinar datang sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan seolah-olah berasal dari
titik fokus F.

2. Sinar datang menuju titik fokus F akan dipantulkan sejajar sumbu utama

3. Sinar datang menuju ke titik pusat kelengkungan M akan dipantulkan kembali seolah-
olah berasal dari titik M.

10
5) Lukisan Bayangan Pada Cermin Cembung

Sifat bayangan yang dibentuk selalu:


1. maya
2. tegak
3. diperkecil

6) Rumus-rumus yang berlaku pada cermin cembung

Rumus-rumus yang berlaku pada cermin cembung sama seperti rumus cermin cekung, yaitu:

11
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Cahaya merupakan sejenis energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang bisa dilihat
dengan mata. Cahaya juga merupakan dasar ukuran meter: 1 meter adalah jarak yang dilalui
cahaya melalui vakum pada 1/299,792,458 detik. Kecepatan cahaya adalah 299,792,458
meter per detik.Sifat-sifat cahaya ialah cahaya bergerak lurus ke semua arah. Buktinya
adalah kita dapat melihat sebuah lampu yang menyala dari segala penjuru dalam sebuah
ruang gelap.Indeks bias pada medium didefinisikan sebagai perbandingan antara cepat
rambat cahaya di udara dengan cepat rambat cahaya di medium tersebut.

SARAN

Saya berharap kepada semua pembaca agar dapat untuk memahami materi ini yang
membahas tentang konsep cahaya .Mudah-mudahan dapat berguna kita semua pada
Umumnya dan perguruan tinggi UNIMED khususnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya

http://info.gexcess.com/id/info/Pengertian_dan_Arti_dari_Cahaya.info

http://fisikazone.com/pembentukan-bayangan/

https://rumusrumus.com/sifat-sifat-cahaya/

13

Anda mungkin juga menyukai