Makalah Masalah Pendidikan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MASALAH-MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan

Dosen Pengampu:

Dr.Emmy Budiartati, M.Pd

Sony Zulfikasari,S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh:

Khoiriyyah Ana Mulyaningrum

(4201418049)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta anugerah-Nya, sehingga saya mampu untuk
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Masalah-Masalah Pendidikan di
Indonesia” dengan lancer dan dapat diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah
Pengantar Ilmu Pendidikan. Tak lupa shalawat serta salam saya curahkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya ke alam yang berilmu
pengetahuan seperti saat sekarang ini.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca


untuk lebih mengetahui tentang masalah-masalah pendidikan di Indonesia dan
solusi untuk mengatasinya. Semoga dengan makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas lagi kepada kita semua. Saya sangat menyadari, bahwa
makalah yang telah saya buat ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini sangat saya harapkan supaya
selanjutnya dapat diperbaiki dan disempurnakan..

Semarang, 4 Juni 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………….………….… i

KATA PENGANTAR…………..…………………………………. ii

DAFTAR ISI………………………………………………….…….. iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang………………………………………………… 1


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………... 1
1.3 Tujuan………………………………………………………..… 1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………… 2

2.1 Pengertian Pendidikan………………………………………… 2


2.2 Masalah-Masalah Pokok Pendidikan………………………… 3
2.3 Jenis-Jenis Permasalahan Pendidikan…………………….…. 4
2.4 Solusi Masalah Pendidikan……………………………………. 8

BAB III PENUTUP………………………………………………… 11

3.1 Kesimpulan…………………………………………….…….…. 11
3.2 Saran……………………………………………….…………… 11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………. 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia
untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan
seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu
memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan
sebelumnya.
Indonesia merupakan negara yang mutu pendidikannya masih
rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain bahkan sesama
anggota negara ASEAN pun kualitas SDM bangsa Indonesia masuk
dalam peringkat yang paling rendah. Hal ini terjadi karena pendidikan di
Indonesia belum dapat berfungsi secara maksimal.
Hal ini disebabkan karena perhatian pemerintah kita masih terasa
sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah
pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar
kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU
pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita
kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari
kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional,
propinsi, maupun kota dan kabupaten.
Oleh karena itu penulis akan menjelaskan tentang masalah yang
terjadi dalam dunia pendidikan dalam bentuk makalah yang berjudul
“Masalah-Masalah Pendidikan di Indonesia dan Solusinya”.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
 Apa pengertian dari pendidikan?
 Apa saja permasalahan pendidikan di Indonesia?
 Bagaimana solusi terhadap masalah pendidikan di Indonesia?

1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
 Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan
 Untuk mengetahui masalah pokok pendidikan di Indonesia
 Untuk mengetahui solusi terhadap masalah pendidikan di Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan


Pengertian Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan
sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik.
Secara etimologi atau asal asul kata. Kata pendidikan dalam bahasa Inggris
disebut education yang berasal dari bahas latin yaitu 'educatum' yang
tersusun atas dua kata yaitu 'E' dan "Duco". Kata E berarti sebuah
perkembangan dari dalam ke luar atau dari sedikit menjadi banyak,
sementara 'Duco' berarti perkembangan atau sedang berkembang. Hal ini
secara etimologi, pengertian pendidikan adalah menjadi berkembang atau
bergerak dari dalam keluar, atau dengan kalimat lain, pendidikan berarti
proses mengembangkan kemampuan diri sendiri (inner abilities) dan
kekuatan individu. Kata Education sering juga dihubungkan dengan
'Educere' (Latin) yang berarti dorongan (propulsion) dari dalam keluar.
Artinya untuk memberikan pendidikan melalui perubahan yang
diusahakan melalui latihan ataupun praktik. Oleh karena itu definisi
pendidikan mengarahkan untuk suatu perubahan terhadap seseorang untuk
menjadi lebih baik.
Pengertian pendidikan menurut Undang Undang SISDIKNAS no.
20 tahun 2003, adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa
supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif
supaya memiliki pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dalam
bermasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak
mulia. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa pendidikan
berasal dari kata “didik” dan mendapat imbuhan berupa awalan ‘pe’ dan
akhiran ’an’ yang berarti proses atau cara perbuatan mendidik. Maka
definisi pendidikan menurut bahasa yakni perubahan tata laku dan sikap
seseorang atau sekelokmpok orang dalam usahanya mendewasakan
manusia lewat pelatihan dan pengajaran.

Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli sebagai berikut:


 Ki Hadjar Dewantara
Pendidikan yaitu tuntutan dalam hidup tumbuhnya anak-anak yang
bermaksud menuntun segala kekuatan kodrati pada anak-anak itu
supaya mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat mampu
menggapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
 Plato

2
Pendidikan adalah proses yang dilakukan seumur hidup (life-long)
yang dimulai dari seseorang lahir hingga kematiannya, yang
membuat seseorang bersemangat dalam mewujudkan warga negara
yang ideal dan mengajarkannya bagaimana cara memimpin dan
mematuhi yang benar. Plato pun menambahkan bahwa pendidikan
tidak hanya menyediakan ilmu pengetahuan dan kemampuan akan
tetapi nilai, pelatihan insting, membina tingkah laku dan sikap
yang benar. Pendidikan yang sejati (true education), akan memiliki
kecenderung terbesar dalam membentuk manusia yang beradab dan
memanusiakan manusia dalam hubungan mereka bermasyarakat
dan mereka yang berada dalam perlindungannya.
 Comenius
Pada abad pertengahan, bahwa pendidikan adalah proses dimana
individu mengembangkan kualitasnya  terhadap agama, ilmu
pengetahuan dan moralnya, yang membuatnya mampu mengklaim
dirinya sebagai manusia.
 Martinus Jan Langeveld
Pendidikan adalah upaya menolong anak untuk dapat melakukan
tugas hidupnya secara mandiri supaya dapat bertanggung jawab
secara susila. Pendidikan merupakan usaha manusia dewasa dalam
membimbing manusia yang belum dewasa menuju kedewasaan.
 Gunning dan Kohnstamm
Pendidikan adalah proses pembentukan hati nurani. Sebuah
pembentukan dan penentuan diri secara etis yang sesuai dengan
hati nurani

2.2 Masalah-Masalah Pokok Pendidikan


Sistem pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
kehidupan social budaya dan masyarakat sebagai suprasistem.
Pembangunan sistem pendidikan tidak mempunyai arti apa-apa jika tidak
singkron dengan pembanguan nasional. Kaitan yang erat  antara bidang
pendidikan sebagai sistem dengan sistem sosial budaya sebagai
suprasistem tersebut di mana sistem pendidikan menjadi bagiannya,
menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga permasalahakn intern
sistem kondisi pendidikan itu menjadi sanggat kompleks, artinya suatu
permasalahan intern dalam sistem pendidikan selalu ada kaitan dengan
masalah-masalah di luar sistem pendidikan itu sendiri.
Misalnya masalah mutu hasil belajar suatu sekolah tidak dapat
dilepaskan dari kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat di
sekitarnya, dari mana murid-murid sekolah tersebut berasal, serta masih

3
banyak lagi faktor-faktor lainnya di luar sistem persekolahan yang
berkaitan dengan mutu hasil belajar tersebut.
Berdasarkan kenyataan tersebut maka penanggulangan masalah
pendidikan juga sanggat kompleks, menyangkut banyak komponen dan
melibatkan banyak pihak.
Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang di hadapi oleh dunia
pendidikan di tanah air kita yaitu :
a. Bagaimana semua warga Negara dapat menikmati kesempatan
pendidikan
b. Bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan
keterampilan  kerja yang mantap untuk dapat terjun ke dalam kancah
kehidupan bermasyarakat.
Dari kedua masalah pokok tersebut, maka permasalahan pokok
yang pertama yaitu mengenai masalah pemerataan pendidikan dan
masalah pokok yang ke kedua menyangkut masalah mutu, efisiensi dan
relevansi pendidikan.

2.3 Jenis-Jenis Permasalahan Pendidikan


Dalam lingkup nasional, telah ditetapkan empat masalah pokok
pendidikan yang dirasa perlu untuk diprioritaskan penanggulangannya.
Empat masalah pokok tersebut yaitu:
1. Masalah pemerataan pendidikan
Dalam rangka memajukan bangsa dan kebudayaan nasional
serta melaksanakan fungsi dalam mencetak sumber daya manusia
yang berkualitas demi pembangunan, maka perlu ditekankan bahwa
pendidikan di  Indonesia harus mampu menerapkan pelaksanaan
pendidikan yang merata. Adapun yang dimaksud pelaksanaan
pendidikan yang merata adalah  pelaksanaan program pendidikan
yang dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi
seluruh warga negara Indonesia untuk dapat memperoleh pendidikan
atau biasa disebut perluasan kesempatan belajar. Pemerataan
pendidikan mencakup dua aspek penting yaitu equality dan equity.
Equality atau persamaan mengandung arti persamaan kesempatan
untuk memperoleh pendidikan, sedangkan equity bermakna keadilan
dalam memperoleh kesempatan pendidikan yang sama diantara
berbagai kelompok dalam masyarakat. Sehingga dalam hal ini
masalah pemerataan pendidikan dikatakan  timbul apabila masih
banyak warga negara khususnya anak usia sekolah yang tidak dapat
mengenyam pendidikan atau dapat dikatakan tidak dapat ditampung
di dalam sistem atau lembaga pendidikan karena kurangnya fasilitas
pendidikan yang tersedia.

4
Sejak awal perhatian terhadap pemerataan pendidikan telah
mulai digancarkan secara yuridis.  Bagi anak-anak usia sekolah,
mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan terutama
SD merupakan hal yang sangat penting. Diharapkan mereka dapat
memperoleh bekal dasar seperti kemampuan membaca, menulis dan
berhitung sehingga mampu mengikuti perkembangan bangsa.
Permasalahan Pemerataan dapat terjadi karena kurang
tergorganisirnya koordinasi antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah, bahkan hingga daerah terpencil. Hal ini
menyebabkan terputusnya komunikasi antara pemerintah pusat
dengan daerah. Sehingga menyebabkan kontrol pendidikan yang
dilakukan pemerintah pusat dan daerah tidak menjangkau daerah-
daerah terpencil. Jadi hal ini akan mengakibatkan mayoritas
penduduk Indonesia yang dalam usia sekolah, tidak dapat
mengenyam pelaksanaan pendidikan sebagaimana yang diharapkan.

2. Masalah Mutu Pendidikan


Mutu diartikan sama halnya dengan memiliki kualitas dan
bobot. Pendidikan yang bermutu yaitu pelaksanaan pendidikan yang
dapat menghasilkan tenaga profesional yang berkualitas sesuai
dengan kebutuhan negara dan bangsa pada saat ini. Dalam dunia
pendidikan, mutu pendidikan menjadi sorotan karena sangat
berperan besar dalam menentukan kualitas sumber daya manusia
yang telah tercetak melalui pendidikan. Sejalan dengan proses
pemerataan pendidikan, peningkatan mutu untuk setiap jenjang
pendidikan melalui persekolahan juga dilaksanakan. Peningkatan
mutu ini diarahkan kepada peningkatan mutu masukan dan lulusan,
proses, guru, sarana dan prasarana, dan anggaran yang digunakan
untuk menjalankan pendidikan.
Mutu pendidikan menjadi suatu permasalahan apabila hasil
dari pendidikan tersebut belum mampu mencapai taraf yang
diharapkan yaitu menghasilkan keluaran berupa tenaga profesional
yang berguna bagi bangsanya. Penetapan mutu hasil pendidikan
pertama dilakukan oleh lembaga penghasil sebagai produsen tenaga
terhadap calon luaran, dengan system sertifikasi. Selanjutnya jika
luaran tersebut terjun ke lapangan kerja. Penilaian dilakukan oleh
lembaga pemakai sebagai konsumen tenaga dengan system tes unjuk
kerja.
Jika tujuan dari pendidikan nasional dijadikan sebagai kriteria
kelulusan suatu mutu pendidikan, maka keluaran dari suatu system
pendidikan menjadikan pribadi yang bertaqwa, mandiri dan
berkarya, anggota masyarakat yang yang social dan bertanggung

5
jawab, warga Negara yang cinta pada tanah air dan memiliki rasa
kesetiakawanan social. Dengan demikian keluaran tersebut
diharapkan mampu mewujudkan diri sebagai manusia-manusia
pembangunan yang dapat membangun dirinya dan juga lingkungan
Terkadang orang-orang melakukan penilaian salah terhadap
mutu pendidikan. Banyak yang berpendapat bahwa mutu pendidikan
dapa dinilai melalui hasil akhir belajar siswa, misalkan saja nilai UN
(Ujian Nasional). Sesungguhnya mutu pendidikan yang baik hanya
akan didapatkan oleh seseorang setelah melalui proses belajar yang
baik pula. Memahami dan mengikuti dengan baik proses belajar
sehingga diharapkan dapat menunjukkan hasil belajar yang bermutu.
Meskipun hasil tes akhir terlihat memuaskan dari segi nilai, namun
jika tidak mengikuti proses dengan baik maka hal hasil tidak akan
tercipta keluaran yang berumutu secara pribadi masing-masing.
Sehingga proses suatu pendidikan sangat menentukan mutu
pendidikan.
Masalah mutu pendidikan yang harus disoroti dan diusahan
penanggulangannya di Indonesia adalah masalah pemerataan mutu
pendidikan teruama antara daerah perkotaan dan daerah pedesaan.
Pemerataan ini sangat penting adanya agar peningkatan mutu
pendidikan dirasakan oleh semua siswa di berbagai pelosok tanah air
sehingga nantinya memberi dampak posiif terhadap munculnya
banyak keluaran yang professional di tanah air ini.

3. Masalah Efesiensi Pendidikan


Masalah efisiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana
suatu sistem pendidikan menggunakan sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan pendidikan. Jika penggunaannya hemat dan tepat
sasaran dikatakan efisisennya tinggi. Jika terjadi sebaliknya
efisiensinya berarti rendah.
Beberapa masalah efisiensi pendidikan yang penting adalah :
a. Bagaimana tenaga pendidikan difungsikan
b. Bagaimana prasarana dan sarana pendidikan digunakan
c. Bagaimana pendidikan diselenggarakan
d. Masalah efisiensi dalam memfungsikan tenaga
Jika penggunaannya tepat sasaran maka dapat dikatakan
efisiensinya tinggi. Namun jika terjadi yang sebaliknya maka
dikatakan pendidikan memiliki efisiensi rendah.
Jika dikaitkan dengan permasalahan nyata di masyarakat,
maka masalah efisiensi pendidikan yang pelu memperoleh sorotan
yaitu prihal pengangkatan, penempatan dan pengembangan tenaga.

6
Pengangkatan yang dimaksud disini adalah pengangkatan
tenaga kependidikan untuk memenuhi kebutuhan dilapangan. Namun
masalah yang terjadi dalam pengangkatan ini adalah kesenjangan
antara tenaga yang berlomba-lomba untuk mendapakan
pengangkatan dengan kuota pengangkatan yang sangat terbatas.
Kebutuhan lapangan tidak mampu menampung semua tenaga
kependidikan yang ada sehingga hal ini berarti keberadaan tenaga
tersebut tidak dapat segera difungsikan.
Begitu pula dengan masalah penempatan, di Indonesia
masalah penempatan guru masih saja terjadi dalam lingkungan
pendidikan. Seringkali ditemukan bahwa seorang guru mengajar
suatu bidang studi yang tidak sesuai dengan lulusannya. Hal ini juga
dikarenakan oleh masalah jatah pengangkatan  yang kurang efisien
sehingga ada sekolah dengan jumlah guru bidang studi tertentu
berlebihan namun kekurangan guru untuk suatu bidang studi.
Sehingga kebberadaan guru yang berlebihan akan dialokasikan oleh
sekolah untuk mengajarkan bidang studi yang gurunya kurang
meskipun diluar kewenangan guru tersebut. Misalkan saja guru IPA
harus mengajarkan budi pekerti atau agama. Hal ini tentu
menunjukkan bahwa kurangnya efisiensi dalam pemanfaatan atau
memfungsikan tenaga kependidikan.
Jika ditinjau dari masalah pengembangan tenaga
kependidikan maka kaitannya adalah penanganan pengembangan
tenaga pelaksana di lapangan sangat lambat. Sebagai salah satu
contohnya yaitu kesiapan tenaga kependidikan dalam menyambut
kurikulum baru. Meskipun ada suatu pembekalan namun para tenaga
kependidikan seringkali beranggapan bahwa perubahan kurikulum
terlalu cepat dan tidak dibarengi oleh kesiapan dari tenaga pendidik.
Kesiapan ini kurang dikarenakan pengembangannya dilapangan juga
sangat lambat yaitu berupa penggalakan penyuluhan, latihan,
lokakarya serta penyebaran buku panduan baru yang kurang cepat
dalam pelaksanaannya. Sehingga masih ada istilah keterlambatan.
Keputusan untuk memberlakukan kurikulum ini pun menjadi
perbincangan pro dan kontra sehingga memerlukan waktu lama
untuk menyepakatinya. Sehingga hal ini dianggap bahwa proses
pendidikan kurang efektif dan efisien.
Masalah efisiensi dalam penggunaan sarana dan prasarana
sering juga terjadi dalam dunia pendidikan. Kurangnya perencanaan
dalam pengadaan sarana dan prasarana dapat menjadi satu factor
penyebabnya. Sebagai salah satu contoh yaitu adanya pengadaan
sarana pembelajaran tanpa dibarengi dengan pembekalan
kemampuan dan keterampilan dari pemakai.

7
4. Masalah Relevasi Pendidikan
Sesuai dengan tujuan dari pendidikan ialah menyiapkan
sumber daya manusia untuk pembangunan. Oleh karena itu sistem
pendidikan harus dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan. Jika hal itu tidak dapat teratasi maka telah
mencakup masalah relevansi pendidikan.
Masalah relevensi adalah masalah yang timbul karena tidak
sesuainya sistem pendidikan dengan keperluan pembangunan
nasional. Masalah ini berkenaan dengan rasio antara tamatan yang
dihasilkan satuan pendidikan dengan yang diharapkan satuan
pendidikan di atasnya atau indtitusi yang membutuhkan tenaga kerja,
baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Masalah relevansi terlihat dari banyaknya lulusan dari
satuan pendidikan tertentu yang tidak siap secara kemampuan
kognitif dan teknikal untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di
atasnya. Masalah relevansi juga dapat diketahui dari banyaknya
lulusan dari satuan pendidikan tertentu, yaitu sekolah kejuruan dan
pendidikan tinggi yang belum atau bahkan tidak siap untuk bekerja.
Pendidikan merupakan faktor penunjang bagi pembangunan
ketahanan nasional. Oleh sebab itu, perlu keterpaduan di dalam
perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dengan pembangunan
nasional tersebut. Sebagai contoh pendidikan di sekolah harus di
rencanakan berdasarkan kebutuhan nyata dalam pembangunan
nasional kedepannya yang telah terencana, serta memperhatikan ciri-
ciri ketenagaan yang di perlukan sesuai dengan keadaan lingkungan
di wilayah-wilayah lingkungan tertentu.
Luaran pendidikan dalam hal ini diharapkan dapat mengisi
beraneka ragam sektor pembangunan seperti produksi, sektor jasa
dan lain-lain baik dari segi jumlah maupun dari segi kualitas. Jika
sistem pendidikan mampu memmenuhi segala tuntutan
pembangunan nasional tersebut maka relevansi pendidikan dianggap
tinggi.

2.4 Solusi Masalah Pendidikan


1. Solusi Masalah Pemerataan Pendidikan
Demi mewujudkan generasi-generasi bangsa yang cerdas dan
berguna bagi pembangunan, maka pemerintah tentu berfikir keras
guna memecahkan permasalahan pemerataan pendidikan di
Indonesia. Untuk itu ada dua cara yang diupayakan yaitu cara
konvensional dan cara inovatif.
a. Cara konvensional

8
1) Membangun gedung sekolah seperti SD Inpres dan atau
ruangan belajar.
2) Menggunakan gedung sekolah untuk double shift (sistem
bergantian pagi dan sore)
b. Cara inovatif
1) Sistem pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang tua, dan
guru) atau Inpacts system (Instructionar Management by
parent, community and, teacher). sistem tersebut dirintis di
solo dan didiseminasikan ke beberapa provinsi.
2) SD kecil pada daerah terpencil.
3) Sistem Guru Kunjung.
4) SMP Terbuka (ISOSA _ In School Out off School
Approach),
5) Kejar Paket A dan B.
6) Belajar Jarak Jauh, seperti Universitas Terbuka.
2. Solusi Masalah Mutu Pendidikan
Meskipun untuk tiap-tiap jenis dan jenjang pendidikan
masing-masing memiliki kekhususan, namun pada dasarnya
pemecahan masalah mutu pendiidkan bersasaran pada perbaikkan
kualitas komponen pendidikan serta mobilitas komponen-komponen
tersebut. Upaya tersebut pada gilirannya diharapkan dapat
meningkatkan kualitas proses pendidikan dan pengalaman belajar
peserta didik, dan menghasilkan hasil pendidikan.
Upaya pemecahan masalah masalah mutu pendidikan dalam
garis besarnya meliputi hal-hal yang bersifat sebagai fisik dan lunak,
personalia, dan manajemen. Sebagai berikut:
1) Seleksi yanglebih rasional terhadap masukan mentah, khususnay
untuk Slta dan PT.
2) Pengembanagn kemanpuan tenaga kependidikan melalui studi
lanjut.
3) Penyempurnaaan kurikulum.
4) Pengembanagan prasarana yang menciptakan lingkungan yang
tenteram untuk belajar.
5) Penyempurnaan sarana belajar seperti buku paket, media
pembelajaran.
6) Peniungkatan adminisrasi manajemen khususnya yang mengenai
anggaran.
7) Kegiatan pengendalian mutu.
Dari keempat macam masalah pendidikan tersebut masing-
masing dikatakan teratasi jika pendidikan:

9
a) Dapat menyediakan kesempatan pemerataan belajar, artinya
semua warga Negara yang butuh pendidikan dapat ditampung
daalm suatu satuan pendidikan.
b) Dapat mencapai hasil yang bermutu artinya: perencanaan,
pemprosesan pendidikan dapat mencapai hasil sesuai dengan
tujuan yang telah dirumuskan.
c) Dapat terlaksana secara efisien artinya: pemrosesan pendidikan
sesuai dengan rancangan dan tujuan yang ditulis dalam
rancangan.
d) Produknya yang bermutu tersebut relevan, artinya: hasil
pendiidkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
pembangunan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengertian Pendidikan| Pendidikan adalah usaha sadar dan
sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik.
Pengertian pendidikan menurut Undang Undang SISDIKNAS no. 20
tahun 2003, adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta
didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif supaya memiliki
pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dalam bermasyarakat,
kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia.
Di Indonesia sekarang menganut system pendidikan
nasional,beberapa sistem pendidikan Indonesia yang telah dilaksanakan,
di antaranya adalah Sistem Pendidikan yang berorientasi pada nilai,
sistem pendidikan terbuka, Sistem pendidikan beragam, Sistem
pendidikan yang efisien dalam pengelolaan waktu, Sistem pendidikan
yang disesuaikan dengan perubahan zaman.
Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia
pendidikan di Indonesia yaitu mengenai bagaimana pengupayaan agar
semua warga Negara dapat menikmati kesempatan pendidikan serta
pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja
yang mantap untuk dapat terjun kedalam kancah kehidupan
bermasyarakat. Jenis-jenis permasalah pokok pendidikan yang
diprioritaskan penanggulangannya di Indonesia yaitu masalah
pemerataan pendidikan, masalah mutu pendidikan, masalah efisiensi
pendidikan dan masalah relevansi pendidikan.

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini
adalah semua pihak harus bekerjasama dalam upaya penanggulangan
permasalahan pokok pendidikan. Untuk meminimalisir dampak negaif
yang disebabkan oleh permasalahan pokok tersebut maka harus ada
perencanaan yang baik terhadap system pendidikan. Meningkatkan
kualitas pendidik dalam usaha peningkatan mutu pendidikan. Serta
penyediaan sarana dan prasarana yang lebih efektif dan efisien.
Sebagai mahasiswa khususnya calon pendidik, kita harus
menyadari dan memahami berbagai macam permasalahan pendidikan
yang terjadi dilapangan sehingga dapat merumuskannya serta mencari
alternatif pemecahannya. Jadilah, Mahasiswa sekaligus Calon Pendidik
yang peka terhadap berbagai permasalahan pendidikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Liem, Jay. Pengertian Pendidikan Menurut Para Pakar


Pendidikan.http://9wiki.net/pengertian-pendidikan/.
Anonym. 2015. Pengertian Pendidikan: Pendapat Ahli tentang
Pendidikan.http://www.apapengertianahli.com/2015/01/pengertian-pendidikan-
pendapat-ahli-pendidikan.html
Akram, gio.2013.Permasalahan Pokok Pendidikan Dan
Penanggulangannya.http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/permasalahan-
pokok-pendidikan-dan.html
Dewa, Apriantika. 2014. Makalah Pengantar Pendidikan Permasalahan
Pendidikan.http://suksesseluruhtest.blogspot.com/2014/07/makalah-pengantar-
pendidikan.html
Filandu Pandu K. 2013. Sistem Pendidikan dan Problematika Pendidikan
di Indonesia.http://sistempendidikannegarakita.blogspot.com/
Abraham. 2012. Problematika Pendidikan Di
Indonesia.https://abraham4544.wordpress.com/umum/problematika-pendidikan-
di-indonesia/
Heryana Embrienk Yayan.2011. Permasalahan Actual Pendidikan dan
Penanggulangannya di Indonesia.
https://www.scribd.com/doc/47441887/Permasalahan-Aktual-Pendidikan-Dan-
Penanggulangannya-Di-Indonesia
Sudrajat,Edi. 2015. Masalah Pokok Pendidikan dan Cara
Menanggulanginya.http://edhay76.blogspot.com/2015/03/masalah-pokok-
pendidikan-dan-cara.html

12

Anda mungkin juga menyukai