Makalah Konsep Dasar Cahaya
Makalah Konsep Dasar Cahaya
Makalah Konsep Dasar Cahaya
OLEH:
KELOMPOK 4
1. DINA.KOPMALA
2. JHONY.MLAZMENE
PRODI : PGSD
SEMESTER :T IGA
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan yang telah memberikan petunjuknya
sehingga dengan semangat yang ada penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep Dasar Sains Cahaya”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada guru bidang studi yang telah memberikan
arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Penulis menyadari
makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Semoga dengan selesainya
makalah ini dapat menambah ilmu.
Aimas, 12 November 2023
PENYUSUN
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan ................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................
A. Konsep Dasar Cahaya.........................................................................................2
B. Sifat- Sifat Cahaya dan Contohnya.....................................................................2
C. Peralatan Yang Memanfaatkan Sifat- Sifat Cahaya............................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................8
B. Saran....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cahaya tergolong suatu gelombang namun cahaya tidak tergolong gelombang
mekanik, seperti halnya gelombang air atau gelombang tali. Melainkan gelombang
elektromagnetik. Gelombang jenis ini dapat merambat ke dalam ruang hampa. Contohnya
cahaya matahari dapat sampai ke bumi. Karena cahaya tergolong gelombang, maka cahaya
juga memiliki difraksi, interferensi cahaya, pemantulan, dan pembiasan.
Cahaya juga merupakan gelombang transversal. Teori gelombangnya menerangkan
mengenai interferensi cahaya dengan cara memproyeksikan sinar violet ke atas kertas
perak klorida dan menghasilkan pola interferensi. Cahaya sangat dibutuhkan oleh manusia,
hewan, dan tumbuhan. Bulan bukanlah sumber cahaya, ia hanya memantulkan cahaya yang
diterimanya dari matahari. Jadi selain dipancarkan cahaya dapat dipantulkan. Cahaya
merambat lurus seperti yang dapat kita lihat pada cahaya yang keluar dari sebuah lampu
teater di ruangan yang gelap atau laser yang melintasi asap atau debu. Oleh karenanya cahaya
yang merambat digambarkan sebagai garis lurus berarah yang disebut sinar cahaya,
sedangkan berkas cahaya terdiri dari beberapa garis berarah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yaitu sebagai
berikut:
1. Jelaskan tentang konsep dasar cahaya?
2. Jelaskan tentang sifat-sifat cahaya dan contohnya?
C. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagagi berikut:
1. Untuk mengetahui tentang tentang konsep dasar cahaya.
2. Untuk mengetahui tentang sifat-sifat cahaya dan contohnya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
bumi memiliki pancaran sinar yang lurus. Hal tersebut terjadi karena adanya perambatan
cahaya matahari ke bumi maka terjadi siang dan malam.
Selain itu adapun fenomena gerhana matahari dan gerhana bulan yang membuktikan
bahwa cahaya dapat merambat lurus. Pada fenomena tersebut sinar matahari dihalangi
oleh bulan sehingga membuat sebagian bumi menjadi gelap. Contoh sifat cahaya yang
merambat lurus juga bisa Grameds temukan dalam kehidupan sehari- hari yakni pada
cahaya senter ke arah depan maka akan memancar lurus sesuai dengan yang kita arahkan
senter tersebut.
2) Dapat Dipantulkan Atau Refleksi
Cahaya dapat dipantulkan dengan cara terpancarnya kembali cahaya tersebut dari bagian
permukaan benda yang terkena cahaya. Sifat pemantulan yang dimiliki cahaya ini dapat
dibagi menjadi dua, yakni pemantulan teratur dan pemantulan baur atau difus. Pada
proses pemantulan teratur, berkas cahaya akan memantul sejajar, seperti ketika Grameds
bermain di siang hari membawa cermin untuk memantulkan cahaya. Saat mengarahkan
cermin ke arah datangnya cahaya maka bisa dipantulkan ke segala arah dari cahaya
pantul sinar matahari tersebut.
Sedangkan pemantulan baur adalah pemantulan cahaya yang terjadi pada permukaan
yang tidak rata. Misalnya pemantulan cahaya pada air, batu, pohon, sepatu, dan aspal.
Cermin yang menggunakan sifat refleksi cahaya terbagi menjadi cermin datar, cermin
cembung, dan cermin cekung.
3) Dapat Menembus Benda Bening
Benda yang bersifat bening atau transparan bisa ditembus oleh cahaya. Benda yang
memiliki partikel tidak berwarna atau transparan dapat dirambati cahaya dengan mudah.
Hal ini bisa terjadi karena benda bening atau transparan mampu meneruskan cahaya.
Contohnya pada kaca bening jendela yang tidak bisa menghalangi cahaya matahari
masuk ke dalam rumah. Kita masih bisa melihat ke luar jendela kaca karena cahaya
masih bisa merambat masuk ke luar kaca yang bening dan tertangkap oleh mata kita.
4) Dapat Mengalami Interferensi
Cahaya dapat mengalami interferensi, yakni dapat digabungkan dari dua gelombang atau
lebih. Cahaya bisa merambat lebih dari satu gelombang karena cahaya termasuk salah
satu energi yang kuat. Contohnya cahaya bisa merambat lewat udara, air, dan padat
sekaligus dengan gelombang yang berbeda-beda.
3
5) Dapat Dibiaskan Atau Dibelokkan (Refraksi)
Cahaya dapat dibiaskan ketika cahaya bergerak miring melalui medium yang berbeda
kepadatannya, seperti dari udara kemudian melewati air, sehingga cahaya mengalami
pembiasan dan pembelokan dalam medium tersebut. Sifat cahaya yang bisa dibiaskan
atau dibelokkan ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai alat optik. Contoh yang bisa
Grameds temukan adalah melihat kolam yang tampak dangkal karena airnya yang
jernih, padahal kolam tersebut bisa saja memiliki kedalaman.
Selain itu Grameds juga bisa memperhatikan saat berenang dan meletakan sebuah
tongkat di dalam bagian air yang terkena cahaya matahari, maka jika dilihat dari atas
tongkat tersebut akan terlihat lebih besar dari ukuran aslinya. Lebih sederhana lagi,
Grameds bisa membuktikan bahwa cahaya memiliki sifat refraksi atau bisa dibiaskan
lewat segelas air bening yang diletak sebuah pensil. Coba perhatikan, pensil akan terlihat
patah atau bengkok karena cahaya matahari melewati udara dan air dalam gelas tersebut
dan mengalami pembengkokan arah rambat.
6) Dapat Diuraikan Atau Dispersi
Cahaya dapat diuraikan atau dispersi secara alami, contohnya seperti yang terjadi pada
pelangi. Warna pelangi sebenarnya berasal dari satu warna saja, yakni warna putih dari
sinar matahari. Kemudian warna cahaya matahari tersebut dibiaskan oleh titik air hujan
sehingga mengakibatkan warna pelangi menjadi terurai dan menghasilkan berbagai
macam warna yang indah. Warna putih matahari menjadi warna cahaya merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Cahaya yang bisa diuraikan adalah bentuk pemisahan cahaya yang tampak menjadi
cahaya dengan warna- warna berbeda. Contoh penguraian cahaya selain pelangi adalah
sebuah prisma yang disinari oleh cahaya senter maka satu warna cahaya senter akan
terurai menjadi berbagai warna jika menembus prisma tersebut.
7) Dapat Mengalami Difraksi Atau Pelenturan
Cahaya dapat mengalami difraksi atau pelenturan pada bidang yang sempit. Gelombang
cahaya yang mengalami pelenturan karena merambat ke arah cahaya yang melewati
celah sempit. Contoh cahaya yang memiliki sifat difraksi adalah cahaya bisa masuk pada
lobang sekecil apapun pada ruangan. Misalnya Grameds masih bisa menemukan cahaya
yang masuk ke dalam ruangan meskipun semua sudut sudah tertutup karena cahaya bisa
masuk meski pada celah sempit sekalipun. Pembelokan cahaya yang terdifraksi ini akan
membuat daerah gelap dan terang pada ruangan tertentu yang terkena cahaya.
4
8) Dapat Mengalami Polarisasi
Cahaya juga dapat mengalami polarisasi, yakni menyerap sebagian arah getar cahaya
sehingga cahaya tersebut dapat kehilangan arah getarnya sebagian. Cahaya dapat
diserahkan atau terpolarisasi dengan merambat ke segala arah secara tegak lurus dengan
arah rambat yang dimilikinya. Contohnya cahaya tersebut dapat dikatakan mengalami
polarisasi jika hanya merambat di satu arah bidang saja.
9) Dapat Diserap Atau Absorpsi
Cahaya dapat diserap saat masuk dalam material transparan. Sebagian energi cahaya
akan terdisipasi atau berkurang energy panasnya. Hal inilah yang menunjukkan bahwa
intensitas cahaya akan berkurang atau absorpsi pada material tertentu. Contohnya cahaya
akan lebih mudah menembus benda yang transparan dibandingkan menembus benda
yang memiliki material lebih padat.
10) Memiliki Energi
Cahaya tentu memiliki energi karena dapat merambat pada gelombang tertentu dan
memiliki wujud massa, meskipun bukan wujud zat, yakni bukan padat, cair, dan gas. Hal
yang membuktikan bahwa cahaya memiliki energi adalah sinar matahari yang memiliki
panas atau suhu tertentu yang dapat merubah zat tertentu. Contohnya jika Grameds
menjemur baju yang basah di bawah sinar matahari, maka lama kelamaan baju akan
kering karena terjadi penguapan air di dalam pakaian karena panas yang muncul dari
sinar matahari.
Panas yang muncul dari matahri tersebut ditandai pula dengan kemunculan cahaya
matahari itu sendiri. Contoh lain adalah ada pemanfaatan cahaya matahari sebagai tenaga
tata surya sebagai energi panas dan listrik yang berasal dari cahaya sinar matahari.
11) Dapat Merambat Tanpa Medium
Umunya, gelombang energy tertentu memerlukan medium untuk merambat, seperti
energy bunyi yang membutuhkan udara agar bisa merambat dan menghasilkan suara.
Berbeda dengan energy cahaya yang tetap bisa merambat meskipun tidak memiliki
medium perantara. Contohnya sinar matahari yang bisa sampai ke bumi padahal jarak
yang sangat jauh dari bumi dan melewati ruang hampa di luar angkasa.
Jika Cahaya tidak bisa merambat tanpa medium, maka sinar matahari tidak akan pernah
sampai ke bumi. Selain itu Grameds tetap bisa melihat cahaya di ruang kedap udara
sekalipun asalkan ada celah untuk cahaya tersebut bisa menyinari ruangan tersebut.
5
12) Bersifat Dualisme
Cahaya memiliki sifat dualisme karena bisa disebut sebagai gelomang sekaligus sebuah
partikel tertentu. Cahaya dapat disebut sebagai sebuah gelombang karena cahaya
memang memiliki panjang gelombang tertentu. Sedangkan cahaya juga tersusun oleh
partikel- partikel tertentu yang membentuknya, meskipun bukan bersifat zat, seperti
padat, cair, dan gas.
Cahaya memiliki partikel pernah diungkapkan oleh seorang ilmuwan asal Amerika
bernama Arthur Compton yang mengungkapkan bahwa ada tumbukan antara partikel
penyusunan cahaya dengan electron tertentu. Sifat dualisme cahaya dapat muncul secara
alami atau buatan, yakni sinar matahari dan cahaya yang berasal dari lampu karena
listrik, cahaya dari lilin karena api, dan sebagainya.
13) Dapat Dipancarkan Dalam Bentuk Radiasi
Cahaya dapat berbentuk radiasi karena memiliki energy yang bisa dipancarkan dalam
bentuk gelombang dan kalor tertentu tanpa medium atau perantara sekalipun. Bukti
bahwa cahaya bisa berbentuk radiasi adalah cahaya memiliki energi dan bentuk panas.
Contohnya Grameds akan terasa panas jika berlama-lama dibawah sinar matahari atau
berada disekitar lampu , atau laser yang berdaya tinggi. Kita semua ketahui bahwa sinar
matahari memiliki radiasi yang juga bisa berdampak buruk bagi kulit manusia, yaksi
sinar UV.
14) Terdiri Dari Berbagai Warna
Apakah Grameds mengetahui apa warna cahaya matahari? Perlu Grameds ketahui bahwa
warna cahaya matahari adalah putih. Sebenarnya warna cahaya ada berbagai macam
yang kemudian disebut dengan cahaya polikromatik. Contoh cahaya yang memiliki sifat
berwarna dapat Grameds temukan pada warna pelangi yang merupakan pembiasan dan
penguraian cahaya lewat tetesan air hujan di awan.
Cahaya yang muncul dari hasil pembiasaan disebut cahaya tunggal. Hasil warna cahaya
ini sudah tidak bisa lagi diuraikan atau dibiaskan dan disebut dengan cahaya
monokromatik. Contoh warna cahaya bisa Grameds kenali dari warna pelangi, yakni
merah, jingga, kuning, biru, hijau, nila, dan ungu.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cahaya adalah salah satu energi yang memiliki gelombang elektromagnetik yang
kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380 sampai 750 nm. Gelombang cahaya tidak
membutuhkan medium untuk merambat, itulah sebabnya cahaya tetap dapat merambat
meskipun dalam ruang yang hampa. Contohnya cahaya matahari tetap bisa sampai ke bumi
meskipun melewati ruang hampa udara di luar angkasa dalam hitungan waktu 300 juta m/s.
Adapun Sifat- Sifat Cahaya dan contohnya adalah sebagai berikut:
1. Dapat Merambat Lurus
Cahaya dapat merambat lurus jika melewati satu medium perantara yang memiliki
partikel yang sama atau setara. Contoh sifat cahaya yang merambat lurus juga bisa
Grameds temukan dalam kehidupan sehari- hari yakni pada cahaya senter ke arah
depan maka akan memancar lurus sesuai dengan yang kita arahkan senter tersebut.
2. Dapat Dipantulkan Atau Refleksi
Cahaya dapat dipantulkan dengan cara terpancarnya kembali cahaya tersebut dari
bagian permukaan benda yang terkena cahaya. Misalnya pemantulan cahaya pada air,
batu, pohon, sepatu, dan aspal. Cermin yang menggunakan sifat refleksi cahaya
terbagi menjadi cermin datar, cermin cembung, dan cermin cekung.
3. Dapat Menembus Benda Bening
Benda yang bersifat bening atau transparan bisa ditembus oleh cahaya. Contohnya
pada kaca bening jendela yang tidak bisa menghalangi cahaya matahari masuk ke
dalam rumah. Kita masih bisa melihat ke luar jendela kaca karena cahaya masih bisa
merambat masuk ke luar kaca yang bening dan tertangkap oleh mata kita.
4. Dapat Mengalami Interferensi
Cahaya dapat mengalami interferensi, yakni dapat digabungkan dari dua gelombang
atau lebih. Contohnya cahaya bisa merambat lewat udara, air, dan padat sekaligus
dengan gelombang yang berbeda-beda.
5. Dapat Dibiaskan Atau Dibelokkan (Refraksi)
Cahaya dapat dibiaskan ketika cahaya bergerak miring melalui medium yang berbeda
kepadatannya, seperti dari udara kemudian melewati air, sehingga cahaya mengalami
pembiasan dan pembelokan dalam medium tersebut. Contoh yang bisa Grameds
temukan adalah melihat kolam yang tampak dangkal karena airnya yang jernih,
padahal kolam tersebut bisa saja memiliki kedalaman.
6. Dapat Diuraikan Atau Dispersi
Cahaya dapat diuraikan atau dispersi secara alami, contohnya seperti yang terjadi
pada pelangi. Contoh penguraian cahaya selain pelangi adalah sebuah prisma yang
disinari oleh cahaya senter maka satu warna cahaya senter akan terurai menjadi
berbagai warna jika menembus prisma tersebut.
8
7. Dapat Mengalami Difraksi Atau Pelenturan
Cahaya dapat mengalami difraksi atau pelenturan pada bidang yang sempit. Contoh
cahaya yang memiliki sifat difraksi adalah cahaya bisa masuk pada lobang sekecil
apapun pada ruangan.
8. Dapat Mengalami Polarisasi
Cahaya juga dapat mengalami polarisasi, yakni menyerap sebagian arah getar cahaya
sehingga cahaya tersebut dapat kehilangan arah getarnya sebagian. Contohnya cahaya
tersebut dapat dikatakan mengalami polarisasi jika hanya merambat di satu arah
bidang saja.
9. Dapat Diserap Atau Absorpsi
Cahaya dapat diserap saat masuk dalam material transparan. Contohnya cahaya akan
lebih mudah menembus benda yang transparan dibandingkan menembus benda yang
memiliki material lebih padat.
10. Memiliki Energi
Cahaya tentu memiliki energi karena dapat merambat pada gelombang tertentu dan
memiliki wujud massa, meskipun bukan wujud zat, yakni bukan padat, cair, dan gas.
Contohnya pemanfaatan cahaya matahari sebagai tenaga tata surya sebagai energi
panas dan listrik yang berasal dari cahaya sinar matahari.
11. Dapat Merambat Tanpa Medium
Umunya, gelombang energy tertentu memerlukan medium untuk merambat, seperti
energy bunyi yang membutuhkan udara agar bisa merambat dan menghasilkan suara.
Contohnya sinar matahari yang bisa sampai ke bumi padahal jarak yang sangat jauh
dari bumi dan melewati ruang hampa di luar angkasa.
12. Bersifat Dualisme
Cahaya memiliki sifat dualisme karena bisa disebut sebagai gelomang sekaligus
sebuah partikel tertentu. Sifat dualisme cahaya dapat muncul secara alami atau
buatan, yakni sinar matahari dan cahaya yang berasal dari lampu karena listrik,
cahaya dari lilin karena api, dan sebagainya.
13. Dapat Dipancarkan Dalam Bentuk Radiasi
Cahaya dapat berbentuk radiasi karena memiliki energy yang bisa dipancarkan dalam
bentuk gelombang dan kalor tertentu tanpa medium atau perantara sekalipun.
Contohnya Grameds akan terasa panas jika berlama-lama dibawah sinar matahari
atau berada disekitar lampu , atau laser yang berdaya tinggi. Kita semua ketahui
bahwa sinar matahari memiliki radiasi yang juga bisa berdampak buruk bagi kulit
manusia, yaksi sinar UV.
14. Terdiri Dari Berbagai Warna
Sebenarnya warna cahaya ada berbagai macam yang kemudian disebut dengan cahaya
polikromatik. Contoh cahaya yang memiliki sifat berwarna dapat Grameds temukan
pada warna pelangi yang merupakan pembiasan dan penguraian cahaya lewat tetesan air
hujan di awan.
Peralatan Yang Memanfaatkan Sifat- Sifat Cahaya
1. Periskop
2. Lensa Kaca Pembesar
9
3. Mikroskop
4. Kamera
B. Saran
Kami menyarankan kepada para pembaca agar lebih banyak mencari referensi
mengenai materi tentang konsep dasar cahaya. Supaya memiliki pemahaman yang benar dan
dapat dengan mudah mengenali sifat-sifat cahaya.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://kumparan.com/berita-hari-ini/14-sifat-sifat-cahaya-dan-contoh-pemanfaatannya-
21EWDJVneNy
https://www.gramedia.com/literasi/sifat-cahaya/
https://www.academia.edu/35606192/MAKALAH_CAHAYA
11