BAB I 16 Oktober 2019
BAB I 16 Oktober 2019
BAB I 16 Oktober 2019
PENDAHULUAN
Upaya kesehatan wajib puskesmas yang disebut juga sebagai basic six meliputi
usaha promosi kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak
2011).
sebagaimana yang tercantum dalam Permenkes 75 tahun 2014 terdiri dari dua
bagian yaitu Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial dan Upaya Kesehatan
berbeda dengan tujuan umum yang sama yaitu mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang optimal, namun secara prinsip ada hal mendasar yang
1
anggaran, dan keadaan geografis yang ada di puskesmas tersebut. Jumlah UKM
atas. Jadi UKM Pengembangan antara satu puskesmas dengan puskesmas yang
lain bisa saja berbeda. Salah satu program UKM Pengembangan yang ada di
yang setinggi- tingginya, baik fisik, mental dan sosial bagi masyarakat pekerja
preventif, promotif, dan kuratif terhadap gangguan kesehatan akibat kerja atau
membangun budaya Keamanan pasien yang telah dilakukan adalah seperti oleh
Amerika sejak tahun 2007, yaitu menetapkan penilaian tahunan terhadap budaya
keselamatan sebagai langkah pertama dari ”Seven Steps to Patient Safety” dalam
Perawat adalah salah satu dari tenaga kesehatan yang memiliki peran
yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan
2
penyakit, juga memandang klien secara komprehensif. Perawat menjalankan
keputusan klinik dan etika, pelindung dan advokat bagi klien, manajer kasus,
utama sesuai wewenang, tanggung jawab dan etika profesi keperawatan. Dalam
pernyataan Alimul yang dikutip oleh Selvia (2013) Bahwa di dalam etika
yang rendah). Sebagaimana yang tertuang pada PMK RI No 52 tahun 2018 pada
3
menjamin dan melindungi sumber daya manusia fasilitas pelayanan kesehatan,
lingkungan Fasilitas Pelayanan Kesehatan agar sehat, selamat, dan bebas dari
Risiko pekerja kesehatan tertular HIV semakin besar dalam dua dekade
bahwa 82,8% mengalami pajanan jarum suntik (Simbar, 2011). WHO pada tahun
paparan darah mengandung HIV, estimasi tersebut akan lebih tinggi pada wilayah
Asia jika dibandingkan dengan wilayah lainnya di dunia. Survei yang dilakukan
pada bidan di Amerika selama enam bulan menunjukkan bahwa 74% bidan
pernah menyentuh darah pasien dengan tangan telanjang, 51% pernah mengami
percikan darah atau cairan tubuh di wajah, 24% mengami pajanan jarum suntik,
dan hanya 55% bidan yang memiliki perilaku kesehatan dan keselamatan kerja
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauzi tahun 2018
Terhadap Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit USU Tahun
sampel sebanyak 100 orang. Alat pengumpulan data berupa kuesioner yang terdiri
4
dari 27 item pernyataan. Hasil penelitian didapatkan tenaga perawat perempuan
lebih dominan dari laki-laki dengan usia 26-35 tahun sebanyak 81 orang
sebanyak 69 orang (0,69%) dan mayoritas tenaga perawat telah bekerja >5 tahun
hubungan signifikan antara tindakan tenaga perawat dengan sikap terhadap aspek
K3 (p = 0,016).
SPO Kesehatan dan Keselamatan Kerja sehingga hal tersebut melandasi penulis
Gorontalo.
5
dan Thailand. Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan daya
rendah).
Gorontalo”?
Gorontalo
Gorontalo
Gorontalo
6
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas
Kerja.
2. Bagi Perawat
3. Bagi Peneliti