Proposal Program Kreativitas Mahasiswa Jelordent
Proposal Program Kreativitas Mahasiswa Jelordent
Proposal Program Kreativitas Mahasiswa Jelordent
KELOR PEPSODENT)
Diusulkan Oleh :
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh secara
keseluruhandan tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum. Masalah
kesehatan gigiyang banyak dijumpai adalah karies. Karies adalah penyakit dalam
rongga mulut yangdiakibatkan oleh aktivitas perusakan bakteri terhadap jaringan keras
gigi (Sherlyta, 2017).Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang penting bagi
kesehatan secara umum seseorang, karena gigi dan mulut yang sehat memungkinkan
seseorang untuk makan, berbicara dan bersosialisasi dengan nyaman. Pada
kenyataannya kondisi ini sulit dicapai dan hal ini tergambar lewat banyaknya masalah
kesehatan gigi dan mulut yang ditemukan di masyarakat seperti penyakit periodontal,
karies gigi, dan penyakit infeksi lainnya (Toy, 2015).
Karies merupakan suatu kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh adanya
aktivitas fermentasi karbohidrat oleh bakteri penghasil asam yang mengakibatkan
proses demineralisasi. Terganggunya keseimbangan demineralisasi dengan proses
remineralisasi mengakibatkan terjadinya lubang pada gigi atau kerusakan yang
terlokalisir pada jaringan tersebut (Yunita, 2015).
Jeruk merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Asia Tenggara, salah satunya di
Indonesia. Spesies genus Citrus yang penting adalah Citrus maxima atau Jeruk Bali.
Pada kulit buah Jeruk Bali berkhasiat mengeluarkan dahak, menghentikan batuk,
mengatur arus energi vital dan meredakan nyeri. Biji buahnya memiliki rasa pahit
dengan sifat hangat dan berguna meredakan nyeri hernia (Orwa, 2009). Sumber
antioksidan alami yang dimanfaatkan sebagai bahan baku pangan fungsional adalah
Jeruk Bali merupakan tanaman buah yang mengandung banyak komponen nutrisi yang
terkandung didalamnya. Sebagian besar komponen Jeruk Bali terletak pada kulitnya,
diantaranya terdapat senyawa alkaloid, flavonoid, likopen, vitamin C, serta yang paling
dominan adalah pektin dan tannin (Silvikasari, dkk 2010).
Tanaman kelor (moringa oleifera L) merupakan tanaman khas daerah tropis yang
juga mudah tumbuh. Tanaman kelor di Indonesia sudah banyak dijumpai di Aceh,
Kalimantan, Ujung Pandang dan Kupang (Fahey, 2005). Tanaman kelor juga sudah
menyebar di luar negeri yakni di daerah Afrika dan seluruh Asia yang sebagian besar
memiliki iklim tropis seperti di Indonesia. Pohon kelor sudah dikenal luas di Indonesia
sebagai tanaman obat khususnya di daerah pedesaan, tetapi belum dimanfaatkan secara
maksimal dalam kehidupan (Hariana, 2008). Kelor menjadi sumber antioksidan alami
yang baik karena kandungan dari berbagai jenis senyawa antioksidan seperti vitamin C,
3
flavonoid, phenolic dan karotenoid (Becker & Makkar, 1996). Tingginya konsentrasi
vitamin C, zat estrogen dan β-sitosterol, besi, kalsium, fosforus, tembaga, vitamin A, B,
α-tokoferol, riboflavin, nikotinik, asam folat, piridoksin, β-karoten, protein, dan
khususnya asam amino esensial seperti metionin, sistin, triptofan dan lisin yang terdapat
dalam daun dan polong yang membuatnya menjadi suplemen makanan yang hampir
ideal (Fahey, 2005).
Kandungan kalsium dari buah kelor sangat tinggi sehingga sangat dimungkinkan
untuk bahan dasar pasta gigi karena kalsium berperan sebagai bahan abrasif yang
terdapat dalam pasta gigi yang berfungsi untuk membersihkan dan memoles permukaan
gigi tanpa merusak email, mempertahankan ketebalan pelikel, serta mencegah
akumulasi stain. Bentuk dan jumlah bahan abrasif dalam pasta gigi membantu untuk
menambah kekentalan pasta gigi (Cahyadi, 2006).
Pasta gigi adalah salah satu produk kosmetik yang digunakan tidak hanya untuk
orang dewasa tetapi juga anak-anak. Fungsinya untuk membersihkan gigi dari sisa-sisa
makanan atau minuman, menjaga kesehatan gigi dan gusi dan menghilangkan bau yang
disebabkan oleh aktivitas bakteri di dalam mulut (Maharani, dkk., 2009).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang
dibahas dalam program ini adalah:
1. Bagaimana cara pembuatan JELORDEN (Jeruk Kelor Pepsodent) ?
2. Apakah manfaat apabila masyarakat mengkonsumsi JELORDEN (Jeruk Kelor
Pepsodent) ?
3. Bagaiaman strategi pemasaran JELORDEN (Jeruk Kelor Pepsodent) ?
Tujuan umum kegiatan PKM Kewirausahaan ini adalah untuk menghasilkan usaha
JELORDEN (Jeruk Kelor Pepsodent) sebagai Pasta Gigi yang kaya manfaat untuk
semua golongan masyarakat. Tujuan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
4
1. Terciptanya peluang usaha kecil masyarakat yang bergerak di sektor
ekonomi.
2. Meningkatkan kreativitas inovatif mahasiswa dan masyarakat dalam rangka
bereksperimen serta menemukan hasil karya yang bermanfaat dan tepat
guna.
3. JELORDEN (Jeruk Kelor Pepsodent) ini diharapkan dapat menjadi Pasta
Gigi Favorit sehingga laris dipasaran dengan bentuk yang menarik dan
banyak manfat.
5
BAB 2
Dari sisi harga, penetapan harga sangatlah penting. Terlebih dalam hal
keuntungan perusahaan yang menghasilkan laba serta pertimbangan konsumen untuk
membeli. Sehingga perlu pertimbangan khusus untuk penentuan harga. Apalagi
konsumen sangat sensitif dengan harga produk yang diinginkan. Dari penetapan harga,
pasta gigi Jelordent perlu mempertimbangkan apakah harga tersebut sesuai dengan
kualitas yang diperoleh, biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan, pangsa dan
keadaan pasar, serta persaingan harga oleh competitor.
Pasta gigi Jelordent yang beredar dipasaran terdapat bermacam manfaat dan
ukuran. Dari masing-masing manfaat dan ukuran tersebut memiliki harga yang beragam
berdasarkan manfaat dan ukuran secara kuantitas. Maka harga dapat diteliti sebagai
salah satu barometer untuk keputusan konsumen untuk membeli produk yang
dikonsumsinya.
Untuk mencapai keberhasilan dalam usaha ini strategi yang kami lakukan adalah
dengan melakukan analisis-analisis dari beberapa segi baik itu dari segi intern maupun
dari segi ekstern (analisis SWOT yaitu meliputi Strenghts atau kekuatan, Weaknesses
atau kelemahan, Opportunities atau kesempatan, dan threaths atau ancaman). Hasil
analisis tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a Strengths – Kekuatan
- Kandungan pasta gigi dari hebal yaitu dari ekstrak “Jeruk Bali dan Biji
Kelor”
- Harga premium
b. Weaknesses – Kelemahan
- Pesaing paling tangguh dalam segmen pasta gigi adalah Pepsodent.
- Keterbatasan konsumen.
6
c. Opportunities – Peluang
- Membuat dan mengiklankan yang banyak dan diharapkan
mampu untukbersaing di pasar dan menjangkau berbagai konsumen.
d. Threats – Ancaman
- Loyalitas pelanggan terhadap produk Himalaya yang masih kurang
- Pesaing sangat agresif dan pasar yang ketat
- Tidak banyak variasi harga yang ditawarkan.
Sebuah inovasi produk baru yaitu pasta gigi herbal dengan ekstrak madu dan
kayumanis harus memiliki konsep tentang strategi pemasaran yang tepat. Hal ini
disebabkan oleh terbentuknya brand image tentang pasta gigi yang aman
dannyaman untuk dikonsumsi oleh konsumen. Kami mempunyai strategi-strategi
pemasaran yaitu : memasarkan produk kami
7
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
Pada tahap ini dilakukan mencari informasi tentang kandungan yang terdapat dalam
pasta gigi. Menganalisa dan survey lokasi pembelian bahan baku dan peralatan dalam
pembuatan JELORDENT.
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Potonglah kulit jeruk kering yang telah dikeringkan.
3. Potonglah biji kelor yang telah dikeringkan.
4. Haluskan kulit jeruk yang sudah dikeringkan dan biji kelor tersebut dengan blender.
5. Setelah dihaluskan, ambil 1 sendok makan bubuk kulit jeruk dan biji kelor tersebut dan
letakkan di atas mangkok.
6. Masukan 1/2 sendok teh soda kue.
7. Masukkan Gliserin 3/4 sendok teh.
8. Masukkan air secukupnya, lalu aduk.
9. Masukkan 4 1/2 sendok teh Essence jeruk.
10. Aduk kembali dan biarkan sementara sampai mengental.
11. Setelah mengental, pasta gigi siap digunakan.
8
3.3 Pengemasan JELORDENT
JELORDENT pasta gigi tampak seperti pasta gigi pada umumnya. Namun, kami
menawarkan JELORDENT pasta gigi herbal ini dalam satu kemasan dengan desain
artistik yaitu kemasan berbentuk pipa segi enam agar dengan terlihat lebih khas dan
menarik.
4. Promosi pada internet seperti pemasangan iklan pada blog-blog atau website
serta jejaring social seperti Facebook dan Twitter
Tahapan akhir yang dilakukan adalah kegiatan pelaporan yang berada pada tahap pasca
produksi. Tahap pelaporan berisikan laporan data kegiatan mulai dari tahap pasca
produksi dan tahap produksi dengan durasi waktu tertentu. Tahap pelaporan ditujukan
untuk mengetahui rangkaian kegiatan usaha dan keuntungan yang didapat, sehingga
diperoleh data yang akurat sebagai bahan evaluasi.
9
BAB 4
1. Peralatan penunjang
3. Perjalanan
4. Lain-lain
Jumlah
1. Perencanaan Konsep
Dan Keuangan
2. Pembelian Peralatan
Dan Perlengkapan
Produksi
3. Proses Produksi
10
4. Promosi Dan
Pemasaran
6. Pembuatan Laporan
Akhir
11
DAFTAR PUSTAKA
- Sherlyta, Monica. 2017. Tingkat Kebersihan Gigi Dan Mulut Siswa Sekolah
Dasar Negri di Desa Tertinggal Kabupaten Bandung. Jurnal kedokteran gigi
unpad ; 29 : 69-76
- Toy, S. S. T, Lampus, B. &Hut agalung, B. 2015. Uji Daya Hambat Ekstrak Rumput Laut
(GracilariaSp) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus. Jurnal e-GiGi
(eG), Volume 3, Nomor 1
- Yunita, D. P. 2015. Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut dalam Menunjang
Produktivitas Atlet. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume 5 Nomor 1,
Edisi Juli 2015.
- Orwa. 2009. Citrus Maxima .Agroforestry Database 4.0. hal 2-5 2
- Silvi kasari, Wafa, N.I., Utami, O.Y., Nurhaini, R., dan Faris, M. 2010. Uji Efektifitas
Katekin dari Kulit Jeruk Bali sebagai Bahan Alternatif Pengawet Tahu di kabupaten
Bogor. Institut Pertanian Bogor. Bogor
- Fahey, J.W. (2005). Moringa oleifera: a review of the medical evidence for its
nutritional, therapeutik, and prophylactic properties. Part 1.
- Hariana. (2008). Tumbuhan obat dan khasiatnya. Jakarta: Niaga Swadaya.
- Becker, K.,&Makkar, H.P.S. (1996). Nutritional value and antinutritional component of
whole and ethanol extracted moringa oleifera leaves. Journal of Feed Science and
Tecnology, 63, 211-228.
12