Mini Case - Skizoafektif Tipe Depresif - GABRIELA FEBRIANI MUDA - 112018089
Mini Case - Skizoafektif Tipe Depresif - GABRIELA FEBRIANI MUDA - 112018089
Mini Case - Skizoafektif Tipe Depresif - GABRIELA FEBRIANI MUDA - 112018089
Oleh :
Gabriela Febriani Muda
112018089
Pembimbing :
KEPANITRAAN KLINIK
STATUS ILMU KESEHATAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
HARI/TANGGAL UJIAN/PRESENTASI KASUS : 05 APRIL 2021
SMF ILMU KESEHATAN JIWA
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT
Nama : Gabriela Febriani Muda Tanda Tangan
NIM : 112018089
.…………………..
Dr. Pembimbing/ Penguji : dr. Susi Wijayanti, Sp.KJ
……………………
I. IDENTITAS PASIEN:
Nama (inisial) : Ny. IN
Tempat & tanggal lahir : Sumedang, 28 Oktober 1998 (22 tahun)
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Dusun Sukamaju, Cisitu, Sumedang
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
(cantumkan tanggal dan jam)
Autoanamnesis : 1 April 2021, Jam 11.00
Alloanamnesis : Tante pasien pada 1 April 2021, jam 11.00
A. KELUHAN UTAMA:
Kontrol dengan gejala halusinasi
E. RIWAYAT KELUARGA:
Gambar pohon keluarga
Keterangan :
- Laki-laki :
- Perempuan :
- Pasien :
PS
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi :
i. Halusinasi visual: pasien mengaku melihat bayangan hitam
namun tidak begitu jelas
ii. Halusinasi auditorik: pasien mendengarkan suara bisikan
namun tidak mengenal asal suara tersebut dan pasien tidak
mengerti apa isi bisikan tersebut. Pasien mengatakan setelah
pulang rawat dari RSJ Provinsi Jawa Barat pasien tidak
mendengar suara bisikan-bisikan lagi.
iii. Halusinasi olfaktorik: tidak ada
iv. Halusinasi gustatorik: tidak ada
v. Halusinasi taktil: tidak ada
b. Ilusi : tidak ada
c. Depersonalisasi : tidak ada
d. Derealisasi : tidak ada
6. Daya ingat:
a. Tingkat:
i. Jangka panjang : Pasien dapat mengingat waktu masa
kanak-kanak dimana pasien memiliki sedikit teman.
ii. Jangka pendek : Pasien mampu mengingat kejadian
menu sarapannya dan juga mengingat bagaimana cara
pasien tiba di RSJ Provinsi Jawa Barat.
iii. Segera : Pasien dapat mengigat buah apel dan
mangga yang disebutkan oleh pemeriksa di awal
percakapan.
b. Gangguan : tidak ada gangguan
7. Pikiran abstraktif : Pasien dapat memberikan penjelasan umum terkait
pernyataan pemeriksa tentang buah-buahan.
8. Visuospatial : Dapat menggambar jarum jam 12 tepat
9. Bakat kreatif : Pasien suka masak
10. Kemampuan menolong diri sendiri : pasien dapat makan dan mandi sendiri
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
a. Prodiktifitas : Hanya menjawab ketika pertanyaan diajukan.
b. Kontinuitas : Baik, jawaban pasien sesuai dengan
pertanyaan.
c. Hendaya bahasa : tidak ada
2. Isi pikir:
a. Preokupasi dalam pikiran : tidak ada
b. Waham : waham kebesaran
c. Obsesi : tidak ada
d. Fobia : tidak ada
e. Gagasan rujukan : tidak ada
f. Gagasan pengaruh: tidak ada
F. PENGENDALIAN IMPULS
Baik
G. DAYA NILAI
a. Daya nilai sosial:
Pasien tahu kalau memukul teman itu salah.
b. Uji daya nilai:
Jika ada dompet jatuh pasien akan membantu untuk mengembalikan
dompet tesebut.
c. Daya nilai realibilitas:
Baik
H. TILIKAN:
Tilikan 6
I. RELIABILITAS:
Baik, karena pasien mengetahui jika marah-marah tanpa sebab itu merupakan
suatu kesalahan.
B. SISTEM NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : dalam batas normal
2. Gejala rangsang meningeal: dalam batas normal
3. Mata : dalam batas normal
4. Pupil : dalam batas normal
5. Oftalmoscopy : dalam batas normal
6. Motorik : dalam batas normal
7. Sensibilitas : dalam batas normal
8. Sistem saraf vegetatif : dalam batas normal
9. Fungsi luhur : Baik
10. Gangguan khusus : Tidak ada
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
IX. PROGNOSIS
Ad vitam : Bonam
Ad fungsionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
X. DAFTAR PROBLEM
a. Organobiologik : tidak ada
b. Psikologi/psikiatrik : Halusinasi
c. Sosial/keluarga : Berpisah dengan suami
XI. TERAPI:
Medikamentosa
- Risperidon 2x3mg
- Haloperidol 2x5mg
- Triheksifenidil 2x2mg
- Sertralin 1x50mg
- Lorazepam 1x2mg
Nonmedikamentosa
- Psikoterapi
o Psikoedukasi
Dilakukan psikoedukasi pada pasien dan keluarganya dengan
memberikan pengertian dan penjelasan kepada keluarga pasien
mengenai penyakit yang dialami pasien, gejala yang mungkin
terjadi, rencana tatalaksana yang diberikan, pilihan obat, dan
prognosis penyakit. Hal ini bertujuan agar keluarga pasien dapat
lebih berpartisipasi dalam memantau dan mengingatkan pasien
agar teratur minum obat, serta mengantar pasien saat kontrol.
o Sosioterapi
Mengikut sertakan pasien dalam kegiatan rohani dan kegiatan
sosial di lingkungan pasien. Menganjurkan pasien untuk mau
bersosialisasi dengan orang disekitarnya.
XII. LAMPIRAN:
Resep Obat