Laporan Geolistrik Kampung Cibentar Pasir Impun Atas
Laporan Geolistrik Kampung Cibentar Pasir Impun Atas
Laporan Geolistrik Kampung Cibentar Pasir Impun Atas
Pengukuran Geolistrik
KAMPUNG CIBENTAR
KATA PENGANTAR
DAPTAR ISI
HALAMAN
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1 UMUM 1
1.2 LOKASI PROYEK DAN WAKTU PENYELIDIKAN 2
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN 2
1.4 METODAPENYELIDIKAN 2
1.5 TAHAPAN PENYELIDIKAN 2
BAB II 4
GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI 4
II.1 PENCAPAIAN LOKASI 4
II.2 KONDISI GEOLOGI 4
II.3 KONDISI HIDROGEOLOGI 5
BAB III 8
PELAKSANAAN INVENTARISASI DATA 8
III.1 KEGIATAN PERSIAPAN 8
III.2 KEGIATAN SURVEY LAPANGAN 8
III.3 ANALISA TEKNIS 11
BAB IV 13
PEMBAHASAN 13
IV.1 AIR BAWAH TANAH 13
BAB V 17
KESIMPULAN DAN SARAN – SARAN 17
V.1 KESIMPULAN 17
V.2 SARAN – SARAN 17
DAPTAR GAMBAR
GAMBAR 1 AREAL LOKASI PENGUKURAN GEOLISTRIK 6
GAMBAR 2 PETA HIDROGEOLOGI REGIONAL KOTA BANDUNG
DAN SEKITARNYA 7
GAMBAR 3 PENAMPANG TEGAK TAHANAN JENIS 15
Laporan Geolistrik
DAPTAR TABEL
Tabel 1. hasil penaf siran dan korelasi antara Geologi, Hidrogeologi
dan Pendugaan geolistrik 16
LAMPIRAN
Lampiran I. Hasil Interpretasi Komputer
Lampiran II. Foto pengambilan data dilokasi penyelidikan
Laporan Geolistrik
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 UMUM
Dalam rangka memenuhi kebutuhan air baku untuk pertanian maupun air
minum di wilayah yang air permukaannya kurang, maka air tanah merupakan
alternatif yang sangat diandalkan. Keberadaan air tanah sangatlah spesifik dan
tidak menyebar merata, tergantung kepada keadaan geologi bawah tanah (lapisan
pembawa air atau lapisan kedap air). Untuk mengetahui keberadaan air tanah
tersebut perlu dilakukan penyelidikan geologi tanah tersebut.
Dari hasil pemboran dan pengembangan air tanah untuk pemenuhan air bersih
yang telah dilaksanakan di beberapa tempat yang tersebar di wilayah Kabupaten
Bandung dapat dilihat bahwa tanggapan masyarakat sangat baik yang terbukti
dari tindak lanjut masyarakat berupa pemakaian, pengoperasian, pemeliharaan
dan pemanfaatannya.
Untuk menduga ada tidaknya potensi air tanah banyak cara yang dapat
dilakukan, seperti studi peta hidrogeologi dan penyelidikan langsung di lapangan.
Salah satu cara penyelidikan langsung di lapangan yang paling mudah tapi cukup
efektif untuk penelitian potensi air tanah adalah dengan cara geolisrik, yaitu
pendugaan tahanan jenis batuan di bawah permukaan tanah dengan alat
resistivity meter.
1
Laporan Geolistrik
Selain itu studi potensi sumber daya air ini juga bertujuan untuk
mengidentifikasi, menginventarisasi dan mengevaluasi data-data air (airtanah) di
lapangan, seperti : topografi/geomorfologi (bentang alam), dan mata air yang
berada di daerah tersebut.
1.5.1 Persiapan
2
Laporan Geolistrik
3
Laporan Geolistrik
BAB II
GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI
Tufa dari G. Tangkuban perahu ( Qyt) terdiri ; Pasir tufaan, lapili bom
– bom, lava berongga dan kepingan andesit yang bersudut.
Hasil Gunung Api tua tak teruraikan ( Qvu) terdiri dari: Breksi
gunung api lahar dan lava
Bila dikaitkan dengan geologi regional, maka hidrogeologi atau muka air
tanah di daerah ini berkaitan dengan kondisi batuan yang terbentuk di
sekitar daerah ini. Kondisi hidrogeologi umumnya berkaitan erat dengan
sistem akuifer tertentu.
4
Laporan Geolistrik
Air tanah pada lapisan tersebut mengalir melalui ruang antar butir batuan
dengan tingkat kelulusan sedang - tinggi.
5
Laporan Geolistrik
G L.1
E le v a s i : 8 3 1 m dpl
796568 mE
9 2 3 8 113 m S
Keterangan :
6
Laporan Geolistrik
0m 5 km 10 km
9230000
Keterangan :
Akuifer dengan aliran melalui ruang antar butir
Akuifer produktif dan luas sebarannya
Akuifer produktif sedang dan luas sebarannya
Setempat, akuifer produktif sedang
Akuifer dengan aliran melalui celah dan antar butir
Akuifer produktif dan luas sebarannya
Akuifer produktif sedang dan luas sebarannya
9220000
Setempat akuifer produktif
Akuifer dengan aliran melalui rekahan, kekar
dan rongga
Setempat akuifer produktif
Akuifer Produktif kecil dan langka
Akuifer produktif kecil, setempat berarti
Daerah air tanah langka
7
Laporan Geolistrik
BAB III
PELAKSANAAN INVENTARISASI
DAN PEMETAAN
Urut-urutan kegiatan pelaksanaan studi secara teknis secara garis besar dapat
dipisahkan dalam 3 (tiga) Tahapan yang meliputi :
Kegiatan persiapan pada dasarnya adalah kegiatan awal sebelum tim memulai
kegiatan, yaitu meliputi :
b. Pengumpulan Data
Pelaksanaan Pekerjaan
Sesuai dengan Kerangka Acuan, dan berdasarkan penjelasan pekerjaan
maupun hasil pembahasan kami, maka pekerjaan yang akan dilakukan adalah
meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
- Pekerjaan Pendahuluan berupa survey lapangan
Melakukan peninjauan lapangan bersama direksi pekerjaan, diskusi
dilapangan untuk rencana kerja dan teknis pelaksanaan sehingga
didapatkan lokasi yang harus diukur tahanan jenisnya sesuai dengan
kondisi geologi daerah tersebut.
- Pekerjaan Penentuan titik penyelidikan
8
Laporan Geolistrik
9
Laporan Geolistrik
Alat ukur dari logam tidak boleh dipakai dalam pengukuran jarak dan jika
harus mempergunakan arus bolak – balik ( A/C ) maka perlu diperhatikan
pengaruh induksinya hilang, untuk itu perlu diperhatikan berupa :
1. Menjaga kabel-kabel potensial
2. Jarak kabel arus minimum 3 meter dari elektroda
3. Pembacaan pada tempat terbuka bebas hambatan.
Cara Kerja
• Arus searah dialirkan pada elektroda arus A dan B sehingga beda
10
Laporan Geolistrik
Pada daerah titik dekat dengan titik sounding harus diplot pengukuran
ketinggian muka air sumur penduduk setempat.
Pengukuran pertama kali dilakukan pada lokasi yang telah diketahui kondisi
geologinya. Data yang diperoleh langsung diplot di kertas logaritma ganda
pada saat pengukuran di lapangan sehingga kememungkinan terjadi
kesalahan dalam pengukuran dapat dikontrol secara langsung.
11
Laporan Geolistrik
12
Laporan Geolistrik
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil pengukuran tahanan jenis (geolistrik) di lapangan, data diolah dengan
program komputer untuk mengetahui sebaran lapisan batuan baik secara vertikal
(tegak) maupun horisontal (mendatar) dan kemudian dibuat penampang tahanan
jenis secara tegak ( Gambar 3.)
Interpretasi dan analisis yang didapat menunjukkan bahwa kondisi litologi dan
hidrogeologi di daerah penyelidikan mempunyai nilai tahanan jenis antara 8.36 -
106 Ohm-meter. Dari kisaran harga tahanan jenis tersebut secara umum dapat
dikelompokan dengan berdasarkan perbedaan kontras harga tahanan jenisnya,
yaitu :
TAHANAN PERKIRAAN
JENIS Litologi Hidrogeologi
< 25.9 Ωm Tufa, tufa lempungan Diduga lapisan kedap air
25.9 - 31 Ωm Pasir, kerikil dan kerakal Diduga lapisan akuifer
> 31 Ωm Breksi Diduga lapisan kedap air
13
Laporan Geolistrik
14
Laporan Geolistrik
GL.1 15. 8
0 0
8.36
10 10
136
82
20 20
30 30
45. 3
16. 7
40 40
50 50
25. 9
60 60
70 70
80 80
106
90 90
5. 98
100 100
110 110
33
11.6
120 120
130 130
9.8
7. 5
140 140
?
150 150
Ket er ang an :
T anah Penut up
T uf a, t uf alemp ung an ( 8 .3 6 - 9 .8 O hm - met er ) d id ug a lap isan ked ap air
Pasir , ker ikil, ker akal ( 2 5.9 - 3 1 o hm - met er ) d id ug a akuif er
B r eksi ( 8 2 - 10 6 o hm - met er ) d id ug a lap isan ked ap air
15
Laporan Geolistrik
Tabel 1 Hasil penafsiran dan korelasi antara Geologi, Hidrogeologi dan Pendugaan geolistrik
16
Laporan Geolistrik
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
2. Kondisi hidrogeologi daerah ini termasuk dalam sistem akuifer terdiri pasir
, kerikil dan kerakal.
V.2 SARAN-SARAN
1. Pembuatan sumur bor dalam untuk memenuhi kebutuhan air bersih dilokasi
penyelidikan dapat dilaksanakan dengan kedalaman ± 140 meter.
3. Akuifer yang akan disadap disarankan berasal dari akuifer tertekan yang
kemungkinan akan ditemukan pada kedalaman 46.1 – 82 meter dan pada
kedalaman 108 – 135 meter.
17
Laporan Geolistrik
18
Laporan Geolistrik
Lampiran I
Hasil Interpretasi Komputer
Laporan Geolistrik
Lampiran II
Foto pengambilan data dilokasi penyelidikan
Laporan Geolistrik