Review Jurnal Amk

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL

Judul Analisis Kandungan Asam Retinoat Pada Sediaan Krim Malam Yang

Beredar Di Toko X Kota Klaten Dengan Spektrofotometri UV-Vis


Penulis Yenni Kusuma Wardhani , Anita Agustina Styawan, Choril Hana

Mustofa
Jurnal Ilmu Farmasi

Vol & Hal Vol. 10. No.2, Hal. 61 – 66

Tahun Desember 2019

A. PENDAHULUAN

Kosmetika merupakan suatu komponen sandang yang sangat penting peranannya

dalam kehidupan masyarakat, dimana masyarakat tertentu sangat bergantung pada

sediaan kosmetika pada setiap kesempatan. Di pasaran umumnya, banyak beredar sediaan

kosmetika yang berperan untuk keindahan kulit wajah. Perkembangan selanjutnya, suatu

sediaan kosmetika akan ditambahkan suatu zat tambahan yang akan menambah nilai

artistik dan daya jual produknya, salah satunya dengan penambahan bahan pemutih

(Widana dan Yuningrat, 2007).

Kosmetik telah menjadi sebuah lahan perdagangan yang mempunyai omzet yang

memuaskan. Kosmetik sendiri sudah menjadi bagian kebutuhan primer kebanyakan

masyarakat. Banyak dari para produsen yang tidak mementingkan kesehatan para

konsumen dengan mengesampingkan kualitas. Artinya, banyak produk yang kini beredar

di pasaran mengandung beberapa zat yang tidak memenuhi syarat kelayakan pemakaian

(Azhara dan Khasanah, 2011).


Beberapa kosmetik masih ditemukan bahan kimia yang berbahaya bagi kulit,

seperti Merkuri, Hidroquinon, Asam Retinoat dan zat warna sintetis seperti Rhodamin B

dan Merah K3. Bahan-bahan ini sebetulnya telah dilarang penggunaannya sejak tahun

1998 melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 445/MENKES/PER/V/1998. Sejauh

ini bahan-bahan kimia tersebut belum tergantikan dengan bahan-bahan lainnya yang

bersifat alami (Anonim, 2008).

Asam retinoat di pasaran kadang ditulis sebagai tretinoin. Asam retinoat adalah

bentuk asam dan bentuk aktif dari vitamin A (retinol). Asam retinoat ini sering dipakai

sebagai bentuk sediaan vitamin A topikal, yang hanya dapat diperoleh dengan resep

dokter. Bahan ini sering dipakai pada preparat untuk kulit terutama untuk pengobatan

jerawat, dan sekarang banyak dipakai untuk mengatasi kerusakan kulit akibat paparan

sinar matahari (sundamage) dan untuk pemutih (Andriyani, 2011).

B. TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui kadar asam retinoat yang terkandung dalam krim malam.

C. METODE PENELITIAN

1. Alat dan bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain erlenmeyer, gelas kimia, labu

ukur, corong, pipet volume, pipet tetes, pipa kapiler, batang pengaduk, alumunium

foil, kertas saring Whatman No.41, timbangan analitik, Spektrofotometer UV-Vis dan

kuvet. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain asam retinoat, metanol

dan krim pemutih wajah.

2. Pembuatan Larutan Baku 1000 ppm Asam Retinoat


Menimbang sebanyak 0,1 g asam retinoat, dimasukkan ke dalam gelas kimia,

kemudian dilarutkan dalam 100 mL methanol.

3. Pembuatan Larutan Baku 500 ppm Asam Retinoat

Mengambil 25 mL larutan asam retinoat 1000 ppm, dimasukkan ke dalam labu ukur

50 mL, lalu ditambahkan metanol sampai garis tanda.

4. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Asam Retinoat

Dipipet 3 mL larutan asam retinoat 500 ppm dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10

mL (konsentrasi 30 ppm), lalu ditambahkan metanol sampai garis tanda dan

dihomogenkan. Diukur serapan maksimum pada panjang gelombang 200-400 nm

dengan menggunakan blanko. Blanko yang digunakan adalah methanol.

5. Penetapan Kadar Sampel

Menimbang 3 g sampel uji, masukkan ke dalam gelas kimia, bungkus dengan

alumunium foil, tambahkan 10 mL metanol dan kocok hingga homogen. Dinginkan

dalam es selama 15 menit dan saring melalui kertas saring Whatman No. 41. Filtrat

ditampung dalam labu ukur 50 mL, lalu tambahkan metanol sampai garis tanda dan

homogenkan. Dipipet 5 mL filtrat hasil pengenceran sampel kemudian dimasukkan

ke dalam labu ukur 10 mL, lalu tambahkan metanol sampai garis tanda dan

homogenkan.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Uji Kualitatif

Standar yang dipakai adalah standar baku asam retinoat dengan harga Rf 0,97. Pada

hasil nilai Rf antara sampel (krim malam) dalam krim A mempunyai nilai Rf 0,94;

krim B 0,90; krim C 0,92; krim D 0,94 dan krim E 0,89.

2. Panjang Gelombang

Data panjang gelombang dapat dilihat pada tabel 2.

Hasil table 2., didapat absorbansi maksimum yaitu 0,4532 dengan panjang

gelombang

341 nm.

3. Operating Time

Dari hasil percobaan tidak dilakukan pembacaan Operating Time dikarenakan tidak

ada penambahan reagen sehingga tidak mengalami perubahan warna dan warna

larutannya sudah stabil.


4. Data Kurva Baku

Hasil konsentrasi dan absorbansi larutan baku dapat dilihat pada table 3.

Berdasarkan tabel 3. larutan baku asam retinoat dibuat menggunakan 5 seri

konsentrasi yaitu 1, 2, 3, 4 dan 5 ppm. Variasi konsentrasi digunakan untuk

mengetahui perbedaan absorbansi, dimana semakin tinggi konsentrasi maka nilai

absorbansi semakin tinggi.

Berdasarkan tabel 4. kurva baku tersebut dibuat menggunakan 5 seri konsentrasi

yaitu 1, 2, 3, 4 dan 5 ppm diperoleh y = 0,087x + 0,1494 dengan nilai koefesien

korelasi (r2 ) = 0,9998. Menunjukkan bahwa nilai tersebut linear yaitu grafik yang

membentuk garis lurus.


5. Perhitungan Penetapan Kadar Asam Retinoat

Hasil penetapan kadar asam retinoat pada sampel krim malam dapat dilihat pada

tabel berikut :

Dari tabel 5 pada sampel replikasi 1, 2, 3 diperoleh hasil rata-rata sampel A

0,021%; sampel B 0,014%; sampel C 0,016%; sampel D 0,025% dan sampel E

0,023%.

E. KESIMPULAN

Penetapan kadar asam retinoat pada krim malam diperoleh hasil rata-rata yaitu

sampel A (0,021%); sampel B (0,014%); sampel C (0,016%); sampel D (0,025%);

sampel E (0,023%) dan semua melebihi batas yang diperkenankan. Dinyatakan bahwa

krim A, krim B, krim C, krim D, dan krim E positif mengandung asam retinoat.

Anda mungkin juga menyukai