Perbaikan Mesin Katup

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: PERAWATAN

BERKALA MEKANISME KATUP

A. Tujuan
Melalui pembelajaran secara mandiri, diharapkan guru mampu:
1. Menelaah prinsip kerja mekanisme katup
2. Merawat berkala mekanisme katup

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menelaah prinsip kerja mekanisme katup
2. Merawat berkala mekanisme katup

C. Uraian Materi
1. Bagian-Bagian Mekanisme Katup

Gambar 1. 1 Mekanisme Katup Standar

Mekanisme katup pada mesin kendaraan berfungsi untuk mengatur pemasukan


gas baru (campuran bahan bakar dan udara) secara optimal ke dalam silinder
dan mengatur pembuangan gas bekas ke saluran buang.
2. Mekanisme Katup dengan Poros Kam Di Bawah

Gambar 1. 2 Katup di Samping (Side Valve atau SV)

a. Katup di Samping (Side Valve atau SV)


Konstruksi SV memiliki ciri katup berdiri dan berada di samping blok motor serta
poros kam terletak di bawah. Keuntungannya konstruksi mesin sederhana, mesin
pendek/tidak memakan tempat, suara tidak berisik, namun bentuk ruang bakar
kurang menguntungkan bagi proses pembakaran yang ideal dan penyetelan
celah katup sulit.

Gambar 1. 3 Katup di Kepala Silinder (Over Head Valve atau OHV)

b. Katup di Kepala Silinder (Over Head Valve atau OHV)


Katupnya menggantung di kepala silinder, poros kam terletak di blok silinder
bagian samping bawah. Keuntungannya bentuk ruang bakar yang baik, namun
kerugiannya adalah banyak komponen/bagian-bagian yang bergerak, berarti
kelembaman massa besar sehingga tidak ideal untuk mesin putaran tinggi.
3. Mekanisme Katup Dengan Poros Kam Di Atas
a. Satu Poros Kam di Kepala (Single Over Head Camshaft atau SOHC)
Pada konstruksi SOHC atau OHC, poros kam berada di kepala silinder dan
langsung menggerakkan tuas katup (A) atau tuas ayun katup (B).
Keuntungannya sedikit komponen/ bagian-bagian yang bergerak, berarti
kelembaman massa kecil, sehingga baik untuk putaran tinggi.
Kerugiannya adalah konstruksi motor menjadi tinggi karena ada mekanisme tuas
ayun

Gambar 1. 4 Satu Poros Kam di Kepala (SOHC)

b. Dua Poros Kam Di Kepala (Double Over Head Camsaft atau DOHC)

Gambar 1. 5 Dua Poros Kam Di Kepala (DOHC)

Konstruksi DOHC memiliki dua kam di kepala silinder, kam langsung


menggerakkan mangkok penumbuk katup. Keuntungannya bentuk ruang bakar
baik dan susunan katup-katup bentuk V menguntungkan bagi performance atau
unjuk kerja mesin. Kelembaman massa paling kecil, sehingga baik untuk motor
putaran tinggi. Kerugiannya konsrtuksi mesin mahal, mesin lebih berat dan
penyetelan celah katup lebih sulit.
4. Celah Katup dan Penyetelnya
a. Fungsi celah katup
Agar supaya katup-katup dapat menutup dengan sempurna pada semua
keadaan temperature mesin.

Gambar 1. 6 Celah Katup

b. Mengapa celah katup harus distel ?


Saat mesin hidup komponen mekanisme katup yang jumlahnya banyak bergerak
bergesekan dan mendapat gaya ke berbagai arah serta beban panas, maka
semakin lama komponen semakin aus pada sistem penekan katup dan pada
daun katup dan dudukannya serta pengikat-pengikat menjadi kendor, sehingga
celah katup menjadi berubah besar, Karena keausan-keausan tersebut tidak
merata, celah katup berubah dan perlu distel, sekitar setiap 20.000 km
kendaraan berjalan. Celah katup berpengaruh terhadap unjuk kerja mesin,
seperti berikut :
1) Celah terlalu besar
a) Penggerak katup berisik (ada suara pukulan-pukulan logam)
b)Bagian penggerak katup bisa patah (pukulan dan kejutan)
c) Waktu pembukaan katup lebih sedikit dari waktu semestinya
d)Tenaga mesin berkurang.
2) Celah terlalu kecil
a) Waktu pembukaan katup lebih lama dari waktu semestinya
b) Gerak gunting juga lebih lama, kerugian gas baru yang keluar bersama gas
buang besar. Akibatnya : putaran Idle kurang stabil (motor bergetar)
3) Tidak ada celah katup
a) Katup tidak menutup dengan sempurna
b) Ada kerugian gas baru yang keluar bersama gas buang, tenaga motor
berkurang
c) Pembakaran dapat merambat ke karburator
d) Katup-katup dapat terbakar karena pemindahan panas pada daun katup
tidak sempurna.

5. Macam-Macam Konstruksi Penyetel Katup


a. Konstruksi umum

Gambar 1. 7 Penyetel Katup Umum

Penyetelan celah katup dengan mengendorkan mur pengunci dan memutar


skrup penyetel. Untuk penyetelan celah katup, posisi penumbuk pada kam harus
pada lingkaran dasar

b. Melalui Tuas Ayun ( mis. Marcedes, Ford, Nissan )


Pengukuran celah harus antara tuas ayun dan kam, bukan antara ujung tuas
ayun dan ujung batang katup.

Gambar 1. 8 Penyetel Katup Melalui Tuas Ayun

c. Dengan plat penyetel ( mis. Volvo, Fiat, VW )


Pada sistem ini, penyetelan dilaksanakan dengan penggantian plat penyetel
yang tersedia dalam bermacam macam ketebalan. Untuk menyetel celah katup,
diperlukan satu set plat penyetel dan alat khusus untuk menekan mangkok
penekan katup

Gambar 1. 9 Penyetel Katup Dengan Plat Penyetel

d. Tuas Katup Dengan Eksenter Penyetel (mis. BMW)

Gambar 1. 10 Penyetel Katup Dengan Eksenter Penyetel

e. Penyetel Celah Katup Pada Motor Neptune (Colt T-120)

Gambar 1. 11 Penyetel Celah Katup Melalui Mur

1. Fuler
2. Mur penyetel ( mur stop yang mengunci sendiri )
3. Tuas katup dari pelat yang di pres
6. Pengencangan Kepala Silinder Dan Penyetelan Celah Katup
a. Peralatan
Peralatan yang dipergunakan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran
yang baik dan harus dipersiapkan sebelumnya adalah :
 Peralatan servis dalam kotak alat
 Kunci sok 3/8”
 Kunci momen

b. Bahan
Bahan yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran yang baik
dan harus dipersiapkan sebelumnya adalah :
 Kendaraan atau stan motor/mesin hidup
 Paking tutup kepala silinder
 Kain lap

c. Langkah kerja
 Cari besar celah katup di dalam buku data / manual. Besarnya celah katup
pada mesin panas / dingin biasanya tidak sama.
 Lepas tutup kepala silinder.
 Kencangkan baut-baut kepala silinder dengan kunci momen sesuai dengan
urutan pengencangan yang benar seperti gambar. Data kekuatan
pengencangan baut lihat di Modul manual.

Gambar 1. 12 Urutan Pengencangan Baut Kepala Silinder

 Kencangkan baut atau mur unit tuas penekan katup dengan kunci momen
sesuai dengan urutan pengencangan yang benar seperti gambar.
 Pengencangan jangan terlalu keras. Data kekuatan pengencangan baut lihat
di buku manual.

Gambar 1. 13 Urutan Pengencangan Baut /Mur Unit Tuas Penekan Katup

 Putar motor searah dengan putarannya sampai tanda TMA tepat. Tanda TMA
terletak pada puli motor (gambar) atau pada roda gaya.

Gambar 1. 14 Penepatan Tanda TMA

 Tentukan posisi saat akhir langkah kompresi pada silinder 1.

Ketika tanda TMA tepat maka torak silinder 1 (silinder yang posisinya terjauh
dari roda gaya) pada posisi TMA, namun terdapat 2 kemungkinan
langkah/proses yang terjadi, yaitu akhir langkah kompresi atau akhir langkah
buang/awal langkah isap (katup overlaping). Akhir langkah kompresi dapat
diketahui dari adanya celah pada kedua katupnya, karena posisi kedua katup
tertutup atau tidak ada penekanan pada komponen penekan katup.
Sementara untuk akhir langkah buang/awal langkah isap dapat diketahui dari
adanya penekanan pada komponen penekan katup isap dan buang atau
adanya pergerakan katup isap dan buang (overlaping) jika puli digerakkan
bolak-balik pada daerah sekitar TMA.
1). Penyetelan Katup Motor 4 dan 6 Silinder
a). Motor 4 Silinder Sebaris
Jika silinder pertama pada saat akhir langkah kompresi, maka katup
yang dapat disetel ( X ) adalah :

M Katup masuk
B Katup buang
X Katup yang dapat
distel
1...6 = Nomor urut
Gambar 1. 15 Katup Motor 4 Silinder Yang Dapat silinder
Disetel

b). Motor 6 silinder


Jika silinder keenam pada saat akhir langkah kompresi, maka katup yang
dapat disetel ( X ) adalah :

Gambar 1. 16 Katup Yang Dapat Disetel Motor 6 Silinder

 Kemudian penyetelan setengah dari jumlah katup yang belum distel dilakukan
dengan cara yang sama, yaitu setelah puli motor diputar satu putaran lagi /
tanda TMA tepat.
 Pasang tutup kepala silinder.
 Hidupkan motor dan kontrol dudukan/kebocoran paking tutup kepala silinder
serta sambungan-sambungan ventilasi karter.

2). Cara Menyetel Katup Yang Benar


Fuler harus dapat didorong dan ditarik dengan agak rapat/seret. Fuler yang tidak
rata / berombak dan tidak halus.
Gambar 1. 17 Cara Menyetel Katup Yang Benar

5). Tempat Mengukur Celah Katup


Pengukuran celah katup pada penggerak katup yang menggunakan tuas ayun
harus antara tuas dengan kam, bukan antara ujung tuas dengan ujung batang
katup.

Gambar 1. 18 Tempat Mengukur Celah Katup

6). Penyetelan Katup dengan Plat Penyetel


Pada sistem ini, penyetelan plat penyetel dilaksanakan melalui mengganti plat
penyetel dengan bermacam- macam ketebalan. Untuk menyetel celah katup,
diperlukan satu set plat penyetel, mikrometer dan alat khusus untuk menekan
mangkok penumbuk katup.

plat penyetel

Gambar 1. 19 Penyetelan Katup dengan Plat Penyetel


a). Cara menyetel

Untuk mencegah bercampurnya pelat penyetel dari sejumlah katup yang ada,
stel katup satu persatu, seperti berikut :
 Ukurlah besar celah katup yang ada (A) dan catat.
 Catatlah kesalahan celah (C), yaitu perbedaan ukuran celah antara besar
celah yang seharusnya (B) dan besar celah yang telah diukur. Kesalahan
celah ini ( C = B – A ) digunakan untuk menentukan pelat penyetel dengan
tebal yang tepat (D).
 Tekan mangkok penumbuk dengan alat khusus.
 Keluarkan plat penyetel dengan tang khusus atau obeng.

Gambar 1. 20 Cara Menyetel Katup dengan Plat Penyetel

 Ukurlah tebal plat yang telah dilepas (E) dengan mikrometer, kemudian
masukkan ke kotak set yang sesuai dengan ketebalannya.
 Cari plat penyetel yang tebalnya sesuai (D) untuk menghasilkan celah katup
yang benar, yaitu D = E + C.
 Kontrol ketebalan plat baru dengan mikrometer.
 Pasang plat penyetel yang baru pada mangkok.
 Kontrol celah katup kembali.

D. Rangkuman
Mekanisme katup pada mesin kendaraan berfungsi untuk mengatur pemasukan
gas baru (campuran bahan bakar dan udara) secara optimal ke dalam silinder
dan mengatur pembuangan gas bekas ke saluran buang. Mekanisme katup
terdiri atas mekanisme katup dengan kam yang berada dibawah, di blok mesin
yaitu jenis SOHC atau OHC dan mekanisme katup dengan kam yang berada
diatas, di kepala silinder, yaitu OHC dan DOHC.
Fungsi adanya celah katup adalah supaya katup-katup dapat menutup dengan
sempurna pada semua keadaan temperature. Celah katup harus distel pada saat
pemeliharaan berkala dalam interval kendaraan telah berjalan sekitar 10.000 km.
Perubahan celah katup disebabkan oleh saat mesin hidup komponen mekanisme
katup yang jumlahnya banyak bergerak bergesekan dan mendapat gaya ke
berbagai arah serta beban panas, maka semakin lama komponen semakin aus
pada sistem penekan katup, daun katup dan dudukannya serta pengikat kendor,
sehingga celah katup menjadi berubah.

E. Cara Menentukan Penyetelan Celah Klep Berdasarkan


Firing Order

Penyetelan celah klep pada mesin 4 silinder yang baru selesai dirakit terkadang membuat kita
sedikit bingung dalam menentukan mana klep-klep yang celahnya dapat di setel. Untuk
mempermudah penentuan mana celah klep yang bisa disetel, kita bisa meanfaatkan Firing
Order pada mesin tersebut

Untuk mesin 4 silinder,Firing order yang umum digunakan adalah 1-3-4-2, yaitu dimulai dari
silinder 1, silinder 3,silinder 4 dan terakhir silinder 2.
Ciri-ciri mesin silinder yang menggunakan FO 1-3-4-2 adalah susunan piston pada silinder 1
dan piston silinder no 4 memiliki gerakan yang sama. Misalnya piston no 1 bergerak ke
atas,maka piston no 4 juga bergerak ke atas,begitu pula untuk piston pada silinder no 2 dan 3.

Namun begitu ada baiknya merujuk kembali Firing order yang benar pada buku pedoman
perbaikan kendaraan masing-masing untuk menghindari kesalahan penyetelan.

CELAH KLEP SAAT PISTON TOP 1


Untuk menentukan celah klep yang dapat di setel saat piston top 1 pada FO 1-3-4-2 adalah
dengan menambahkan angka 1 tepat dibelakang susunan Firing Order 1-3-4-2 sehingga
menjadi 1-3-4-2-1.

Setelah itu perhatikan cara menentukan celah klep saat piston top 1 di bawah ini.

 Bagian tengah (angka 4 ) dicoret sebagai tanda bahwa silinder no 4 celah klepnya tidak dapat
di setel
 Sisi sebelah kiri menandakan klep exhaust ( klep buang) sebagai klep yang bisa di setel,yaitu
pada silinder 1 dan silinder 3.
 Sisi sebelah kanan menandakan klep intake (klep hisap) sebagai klep yang bisa di setel, yaitu
pada silinder 2 dan silinder 1.

Dari langkah diatas bisa kita gambarkan langkah langkahnya seperti gambar berikut.

Jadi, untuk celah klep yang bisa disetel pada piston top 1 untuk, FO 1-3-4-2 adalah

 Exhaust = Silinder 1 dan silinder 3


 Intake = Silinder 2 dan silinder 1
 Untuk silinder 4 kedua katup intake dan exhaust tidak dapat disetel

CELAH KLEP SAAT PISTON TOP 4

Jika untuk menentukan top 1 kita menyusun Fo mulai dari angka 1, maka untuk
menentukan celah klep yang bisa disetel saat piston top 4 adalah dengan menyusun FO
dimulai dari angka 4 sehingga top 4 untuk FO adalah dengan menyusun FO dimulai dari
angka 4 sehingga top 4 untuk FO 1-3-4-2 memiliki susunan 4-2-1-3-4.
Dan untuk menentukan posisi celah klep yang bisa di setel adalah dengan
menambahkan angka 4 lagi dibelakang susunan 4-2-1-3 tadi sehingga menjadi 4-2-1-3-4
Setelah itu perhatikan cara menentukan celah klep saat piston top 4 di bawah ini
 Bagian tengah (angka 1) dicoret sebagai tanda bahwa silinder no 1 celah klepnya tidak dapat
di setel
 Sisi sebelah kiri menandakan klep exhaust ( klep buang) sebagai klep yang bisa di setel,yaitu
pada silinder 4 dan silinder 2.
 Sisi sebelah kanan menandakan klep intake (klep hisap) sebagai klep yang bisa di setel, yaitu
pada silinder 3 dan silinder 4.

Dari langkah diatas bisa kita gambarkan langkah –langkahnya seperti gambar berikut

Jadi,Untuk celah klep yang bisa disetel pada piston Top 4 untuk FO 1-3-4-2 adalah
 Exhaust = Silinder 4 dan silinder 2
 Intake = Silinder 3 dan silinder 4
 Untuk silinder 1 kedua katup intake dan exhaust tidak dapat disetel

Berikut tabel lengkap urutan celah klep yang bisa disetel pada mesin 4 silinder dengan FO 1-
3-4-2
F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Tabel 1. 1 Umpan Balik dan Tindak Lanjut
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda mampu menjelaskan pengertian dan
fungsi mekanisme katup ?
2 Apakah anda mampu menjelaskan macam-macam
sistem mekanisme katup?
3 Apakah anda mampu membedakan mekanisme katup
OHV dan OHC?
4 Apakah anda mampu menjelaskan mengapa celah
katup harus disetel?
5 Apakah anda mampu menjelaskan akibat jika celah
katup disetel terlalu besar?
6 Apakah anda mampu menjelaskan akibat jika celah
katup disetel terlalu kecil?
7 Apakah anda mampu menjelaskan cara menyetel katup
OHV dan OHC?
8 Apakah anda mampu menjelaskan cara kerja
memeriksa tali kipas?
9 Apakah anda mampu menjelaskan cara kerja
memeriksa sabuk timing?
10 Apakah anda mampu menjelaskan cara kerja mengetes
tekanan kompresi ?

Anda mungkin juga menyukai