Perbaikan Mesin Katup
Perbaikan Mesin Katup
Perbaikan Mesin Katup
A. Tujuan
Melalui pembelajaran secara mandiri, diharapkan guru mampu:
1. Menelaah prinsip kerja mekanisme katup
2. Merawat berkala mekanisme katup
C. Uraian Materi
1. Bagian-Bagian Mekanisme Katup
b. Dua Poros Kam Di Kepala (Double Over Head Camsaft atau DOHC)
1. Fuler
2. Mur penyetel ( mur stop yang mengunci sendiri )
3. Tuas katup dari pelat yang di pres
6. Pengencangan Kepala Silinder Dan Penyetelan Celah Katup
a. Peralatan
Peralatan yang dipergunakan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran
yang baik dan harus dipersiapkan sebelumnya adalah :
Peralatan servis dalam kotak alat
Kunci sok 3/8”
Kunci momen
b. Bahan
Bahan yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran yang baik
dan harus dipersiapkan sebelumnya adalah :
Kendaraan atau stan motor/mesin hidup
Paking tutup kepala silinder
Kain lap
c. Langkah kerja
Cari besar celah katup di dalam buku data / manual. Besarnya celah katup
pada mesin panas / dingin biasanya tidak sama.
Lepas tutup kepala silinder.
Kencangkan baut-baut kepala silinder dengan kunci momen sesuai dengan
urutan pengencangan yang benar seperti gambar. Data kekuatan
pengencangan baut lihat di Modul manual.
Kencangkan baut atau mur unit tuas penekan katup dengan kunci momen
sesuai dengan urutan pengencangan yang benar seperti gambar.
Pengencangan jangan terlalu keras. Data kekuatan pengencangan baut lihat
di buku manual.
Putar motor searah dengan putarannya sampai tanda TMA tepat. Tanda TMA
terletak pada puli motor (gambar) atau pada roda gaya.
Ketika tanda TMA tepat maka torak silinder 1 (silinder yang posisinya terjauh
dari roda gaya) pada posisi TMA, namun terdapat 2 kemungkinan
langkah/proses yang terjadi, yaitu akhir langkah kompresi atau akhir langkah
buang/awal langkah isap (katup overlaping). Akhir langkah kompresi dapat
diketahui dari adanya celah pada kedua katupnya, karena posisi kedua katup
tertutup atau tidak ada penekanan pada komponen penekan katup.
Sementara untuk akhir langkah buang/awal langkah isap dapat diketahui dari
adanya penekanan pada komponen penekan katup isap dan buang atau
adanya pergerakan katup isap dan buang (overlaping) jika puli digerakkan
bolak-balik pada daerah sekitar TMA.
1). Penyetelan Katup Motor 4 dan 6 Silinder
a). Motor 4 Silinder Sebaris
Jika silinder pertama pada saat akhir langkah kompresi, maka katup
yang dapat disetel ( X ) adalah :
M Katup masuk
B Katup buang
X Katup yang dapat
distel
1...6 = Nomor urut
Gambar 1. 15 Katup Motor 4 Silinder Yang Dapat silinder
Disetel
Kemudian penyetelan setengah dari jumlah katup yang belum distel dilakukan
dengan cara yang sama, yaitu setelah puli motor diputar satu putaran lagi /
tanda TMA tepat.
Pasang tutup kepala silinder.
Hidupkan motor dan kontrol dudukan/kebocoran paking tutup kepala silinder
serta sambungan-sambungan ventilasi karter.
plat penyetel
Untuk mencegah bercampurnya pelat penyetel dari sejumlah katup yang ada,
stel katup satu persatu, seperti berikut :
Ukurlah besar celah katup yang ada (A) dan catat.
Catatlah kesalahan celah (C), yaitu perbedaan ukuran celah antara besar
celah yang seharusnya (B) dan besar celah yang telah diukur. Kesalahan
celah ini ( C = B – A ) digunakan untuk menentukan pelat penyetel dengan
tebal yang tepat (D).
Tekan mangkok penumbuk dengan alat khusus.
Keluarkan plat penyetel dengan tang khusus atau obeng.
Ukurlah tebal plat yang telah dilepas (E) dengan mikrometer, kemudian
masukkan ke kotak set yang sesuai dengan ketebalannya.
Cari plat penyetel yang tebalnya sesuai (D) untuk menghasilkan celah katup
yang benar, yaitu D = E + C.
Kontrol ketebalan plat baru dengan mikrometer.
Pasang plat penyetel yang baru pada mangkok.
Kontrol celah katup kembali.
D. Rangkuman
Mekanisme katup pada mesin kendaraan berfungsi untuk mengatur pemasukan
gas baru (campuran bahan bakar dan udara) secara optimal ke dalam silinder
dan mengatur pembuangan gas bekas ke saluran buang. Mekanisme katup
terdiri atas mekanisme katup dengan kam yang berada dibawah, di blok mesin
yaitu jenis SOHC atau OHC dan mekanisme katup dengan kam yang berada
diatas, di kepala silinder, yaitu OHC dan DOHC.
Fungsi adanya celah katup adalah supaya katup-katup dapat menutup dengan
sempurna pada semua keadaan temperature. Celah katup harus distel pada saat
pemeliharaan berkala dalam interval kendaraan telah berjalan sekitar 10.000 km.
Perubahan celah katup disebabkan oleh saat mesin hidup komponen mekanisme
katup yang jumlahnya banyak bergerak bergesekan dan mendapat gaya ke
berbagai arah serta beban panas, maka semakin lama komponen semakin aus
pada sistem penekan katup, daun katup dan dudukannya serta pengikat kendor,
sehingga celah katup menjadi berubah.
Penyetelan celah klep pada mesin 4 silinder yang baru selesai dirakit terkadang membuat kita
sedikit bingung dalam menentukan mana klep-klep yang celahnya dapat di setel. Untuk
mempermudah penentuan mana celah klep yang bisa disetel, kita bisa meanfaatkan Firing
Order pada mesin tersebut
Untuk mesin 4 silinder,Firing order yang umum digunakan adalah 1-3-4-2, yaitu dimulai dari
silinder 1, silinder 3,silinder 4 dan terakhir silinder 2.
Ciri-ciri mesin silinder yang menggunakan FO 1-3-4-2 adalah susunan piston pada silinder 1
dan piston silinder no 4 memiliki gerakan yang sama. Misalnya piston no 1 bergerak ke
atas,maka piston no 4 juga bergerak ke atas,begitu pula untuk piston pada silinder no 2 dan 3.
Namun begitu ada baiknya merujuk kembali Firing order yang benar pada buku pedoman
perbaikan kendaraan masing-masing untuk menghindari kesalahan penyetelan.
Setelah itu perhatikan cara menentukan celah klep saat piston top 1 di bawah ini.
Bagian tengah (angka 4 ) dicoret sebagai tanda bahwa silinder no 4 celah klepnya tidak dapat
di setel
Sisi sebelah kiri menandakan klep exhaust ( klep buang) sebagai klep yang bisa di setel,yaitu
pada silinder 1 dan silinder 3.
Sisi sebelah kanan menandakan klep intake (klep hisap) sebagai klep yang bisa di setel, yaitu
pada silinder 2 dan silinder 1.
Dari langkah diatas bisa kita gambarkan langkah langkahnya seperti gambar berikut.
Jadi, untuk celah klep yang bisa disetel pada piston top 1 untuk, FO 1-3-4-2 adalah
Jika untuk menentukan top 1 kita menyusun Fo mulai dari angka 1, maka untuk
menentukan celah klep yang bisa disetel saat piston top 4 adalah dengan menyusun FO
dimulai dari angka 4 sehingga top 4 untuk FO adalah dengan menyusun FO dimulai dari
angka 4 sehingga top 4 untuk FO 1-3-4-2 memiliki susunan 4-2-1-3-4.
Dan untuk menentukan posisi celah klep yang bisa di setel adalah dengan
menambahkan angka 4 lagi dibelakang susunan 4-2-1-3 tadi sehingga menjadi 4-2-1-3-4
Setelah itu perhatikan cara menentukan celah klep saat piston top 4 di bawah ini
Bagian tengah (angka 1) dicoret sebagai tanda bahwa silinder no 1 celah klepnya tidak dapat
di setel
Sisi sebelah kiri menandakan klep exhaust ( klep buang) sebagai klep yang bisa di setel,yaitu
pada silinder 4 dan silinder 2.
Sisi sebelah kanan menandakan klep intake (klep hisap) sebagai klep yang bisa di setel, yaitu
pada silinder 3 dan silinder 4.
Dari langkah diatas bisa kita gambarkan langkah –langkahnya seperti gambar berikut
Jadi,Untuk celah klep yang bisa disetel pada piston Top 4 untuk FO 1-3-4-2 adalah
Exhaust = Silinder 4 dan silinder 2
Intake = Silinder 3 dan silinder 4
Untuk silinder 1 kedua katup intake dan exhaust tidak dapat disetel
Berikut tabel lengkap urutan celah klep yang bisa disetel pada mesin 4 silinder dengan FO 1-
3-4-2
F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Tabel 1. 1 Umpan Balik dan Tindak Lanjut
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda mampu menjelaskan pengertian dan
fungsi mekanisme katup ?
2 Apakah anda mampu menjelaskan macam-macam
sistem mekanisme katup?
3 Apakah anda mampu membedakan mekanisme katup
OHV dan OHC?
4 Apakah anda mampu menjelaskan mengapa celah
katup harus disetel?
5 Apakah anda mampu menjelaskan akibat jika celah
katup disetel terlalu besar?
6 Apakah anda mampu menjelaskan akibat jika celah
katup disetel terlalu kecil?
7 Apakah anda mampu menjelaskan cara menyetel katup
OHV dan OHC?
8 Apakah anda mampu menjelaskan cara kerja
memeriksa tali kipas?
9 Apakah anda mampu menjelaskan cara kerja
memeriksa sabuk timing?
10 Apakah anda mampu menjelaskan cara kerja mengetes
tekanan kompresi ?