Eliza Alifia Putri C1M020041 AGRO A 4
Eliza Alifia Putri C1M020041 AGRO A 4
Eliza Alifia Putri C1M020041 AGRO A 4
DISUSUN OLEH :
NAMA : ELIZA ALIFIA PUTRI
NIM : C1M020041
KELAS : AGROEKOTEKNOLOGI A
Laporan ini disusun dan disahkan sebagai salah satu bukti telah
menyelesaikan praktikum.
Penyusun, Menyetujui,
Asisten Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 31 Mei 2021 dimulai dari
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah spatula, cawan,
timbangan dan toples.
3.4.2 Bahan
Adapun bahan-bahann yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanah dan
air.
3.6.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adlah papan kaca,
cawan, toples, timbangan.
3.6.2 Bahan
3.8.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cawan, toples
pengganti gelas beker, papan dan timbangan.
3.8.2 Bahan
Adapun bahan-bahann yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanah dan
air.
4.1. Hasil
1. Batas Cair
KL KLU = ( b−c
c−a )
x 100 %
¿( 16.26−12.54
12.54−3.93 )
x 100 %
3.72
¿(
8.61 )
x 100 %
¿ 43.20 %
2. Batas Lekat
KL KLU = ( b−c
c−a )
x 100 %
¿( 9,86−8,27
8,27−3.98 )
x 100 %
1.59
¿(
4.29 )
x 100 %
¿ 37.06 %
3. Batas Golek
KL KLU = ( b−c
c−a )
x 100 %
¿( 10,58−9,05
9,05−4,58 )
x 100 %
1.53
¿(
4.47 )
x 100 %
¿ 34.22 %
4. Batas Berubah Warna
KL KLU = ( b−c
c−a )
x 100 %
¿( 10,33−8,90
8,90−3,79 )
x 100 %
1.4 3
¿(
5.11 )
x 100 %
¿ 27.98 %
5. Indeks Plastisitas KLU
IP = BC - BG
¿ 43.20 %−34.22 %
¿ 8.98 %
6. Jangka Olah KLU
JO=BL−BG
¿(37.06−34.22)%
¿ 2.84 %
7. Persediaa Air Maksimum KLU
PAM=BBW −BC
¿( 27.98−43.20)%
¿ 15.22 %
4.2. Pembahasan
Konsistensi tanah menunjukkan adanya daya kohesi dan daya adhesi pada
tanah dengann berbagia kelembaban yang dapat ditentukan secara kuliatatif dan
kuantitatif. Tanah yang mempunyai konsistensi yang baik umumnya mudah
diolah dan tidak melekat pada alat pengolah tanah. Sifat-safat rheologi tanah
dipelajari dengan menentukan angka-angka aterberg yaitu angka-angka kadar air
tanah pada beberapa macam keadaan. Angka-angka ini penting dalam
menentukan tindakan kalau tanah terlalu kering ataupun terlalu basah.
Pada praktikum ini ditentukan konsistensi tanah menggunakan cont#oh tanah
Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Tengah dengann cara kuantitatif.
Diperoleh kadar lengah Batas Cair (BC) tanah Loteng yaitu sebesar 44.46%
dengan harkat angka atterberg sedang dimana batas cair adalah kandungan lengas
tanah saat tanah dapat mengalir tanpa ada tekanan di bawah standar. Batas lekat
(BL) tanah KLU lebih tinggi dibandingkan dengan Batas Lekat dari tanah Loteng
yaitu sebesar 37.06% denga harkat atterberg sedang dimana batas lekat adalah
kandungan lengas tanah saat masih kering dan perlahan dibasahi. Sedangkan nilai
batas cair pada daerah KLU yaitu sebesar 43.20% dan batas lekat pada daerah
Loteng yaitu sebesar 36.12%. Batas gulung merupakan kadar dimana gulungan
tanah tidak dapat digolek-holekkan lagi karena tanah akan pecah, dan pada
praktikum didapatkan nilai batas gulung (BG) pada tanah KLU adalah 34.77%
dan nilai batas gulung (BG) tanah Loteng adalah 34.22%. Perbedaan dari kedua
batas gulung sangatlah tipis. . Pada batas berubah warna (BBW) bagian tepi lebih
mudah mengering daripada bagian tengahnya, karena bagian tepi terkena angin
lebih banyak daripada bagian tengahnya. Kadar lengas batas berubah warna
(BBW) yang didapatkan adalah pada tanah KLU 27.98% dan pada tanah Loteng
35.73%.
Indeks plastisitas menunjukkan perbedaan kadar air pada batas cair dan batas
gulung dan didapatkan nilai IP pada tanah KLU dan tanah Loteng adalah 8.98%
dan 9.69% dengan harkat atterberg rendah. Hal itu menandakan bahwa kedua
tanah tersebut bertesktur pasir.
Jangka olah adalah besarnya perbedaan kandungan air pada batas penggolek
dengan batas lekat. Berdasarkan perrhitungan didapatkan nilai jangka olah (JO)
pada tanah KLU adalah 2.84% dan pada tanah Loteng adalah 1.35%. Dari hasil
perhitungan tanah KLU dan tanah Loteng termasuk keadalam jangka olah sangat
rendah sehingga tanah KLU dan tanah Loteng sukar diolah.
Persediaan air maksimim (PAM) merupakan kadar air atau ketersediaan air
dalam tanah yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Berdasarkan perhitungan,
diperolah PAM pada tanah KLU dan Loteng adalah 15.22% dan 8.73%. Data
tersebut menunjukkan bahwa persediaan air maksimum tanah KLU dan Loteng
sangat rendah jika dilihat dari angka atterberg karena berdasarkan angka atterberg.
Tanah yang tergolong rendah persediaan airnya adalah yang kadar lengasnya
berkisar antara <20-30 %.
Adalpun faktor-faktor yang mempengaruhi konsistensi tanah adalah kadar air,
bila kadar air tinggi konsistensi tanah rendah. Tekstur tanah juga mempengaruhi
konsistensi tanah, jika tekstur tanah dominan pasir maka konsistensi tanah rendah.
Selain itu, bahan organik juga mempengaruhi, jika bahan organik tinggi maka
konsistensi rendah. Adapun manfaat mengetahui konsistensi tanah dalam bidang
pertanian adalah dapat memperoleh atau mempermudah pengolahan tanah yang
mempunyai konsistensi tanah yang berbeda-beda.
BAB V PENNUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan:
1. Batas cair tanah (BC) merupakan kandungan lengas tanah dapat mengalir
tanpa tekanan dibawah standar getar. Nilai BC pada tanah KLU 43.20%
dan pada tanah Loteng 44.46%.
2. Batas lekat tanah (BL) merupakan kandungan lengas pada saat tanah
masih dibasahi secara perlahan dan mulai melekat. Nilai BL pada tanah
KLU dan Loteng adalah 37.06% dan 36.12%.
3. Batas gulung tanah (BG) merupakan kandungan lengas pada saat tanah
keliatan mulai terasa dan dapat dibentuk. Niali BG tanah KLU dan Loteng
adalah 34.22% dan 34.77%.
4. Batas berubah warna (BBW) merupakan kandungan lengas tanah pada
pasta mulai kering. Nilai BBW tanah KLU dan Loteng adalah 27.98% dan
35.73%
5. Indeks plastisitas (IP) menunjukkan perbedaan kadar air pada batas cair
dan batas gulung. Nilai IP pada tanah KLU dan Loteng adalah 8.98%dan
9.69%
6. Jangka olah (JO) menunjukkan besarnya perbedaan kandungan air pada
batas lekat dan batas gulung. Nilai JO tanah KLU dan Loteng adalah
2.84% dan 1.35%.
7. Persediaan air maksimum (PAM) menunjukkan perbedaan antara batas
cair dan batas berubah warna. Nilai PAM pada tanah KLU dan Loteng
adalah 15.22% dan 8.73%.
5.2. Saran
Sebaiknya dalam menganalisis data hasil diberikan penjelasan rumus yang jelas.
DAFTAR PUSTAKA