Tugas Kelompok 3 - Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor Dan Tiga Sektor - Ekonomi Makro Bisnis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK

( KESEIMBANGAN DUA SEKTOR,TIGA SEKTOR DAN MULTIPLIER )

Nama Anggota Kelompok 3 :


- Injilia Assa 20031104133
- Maelani Ai Kaban 20031104134
- Kartika Kawulur 20031104145
- Stenli Sakulat 20031104121
- Mario Helbert Kalew Wangko 20031104141

DOSEN PENAMPU :
Nci Ir. Ellen Grace Tangkere M. Si

MK EKONOMI MAKRO BISNIS ( E )

UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO


ANGKATAN 2020
A. Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor

Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan
perusahaan.

Ciri-ciri aliran pendapat dalam perekonomian dua sektor yaitu :

- Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga. Faktor-
faktor produksi memperoleh pendapatan berupa gaji dan upah,sewa,bunga dan untung.
- Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi.
- Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam
institusi-institusi keuangan.
- Pengusaha yang ingin melakukan investasi akan meminjam tabungan rumah tangga yang
dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan.

Hubungan Antara Konsumsi dan Pendapatan

Keterangan :

 Pada pendapatan yang rendah Rumah Tangga Menggorek Tabungan. Pada waktu pendapatan
disposable adalah (Yd=0), pengeluaran konsumsi adalah 125 ribu.
 Kenaikan pendapatan menaikkan Pengeluaran Konsumsi. Bisanya pertambahan pendapatan
adalah lebih tinggi daripada pertambahan konsumsi.
 Pada pendapatan yang tinggi Rumah Tangga Menabung. Pertambahan pedapatan selalu lebih
besar dari pertumbuhan konsumsi.

Kecondongan Mengkonsumsi dan Menabung

Konsep kecondongan mengkonsumsi dibedakan menjadi dua pengertian yaitu :

- Kocondangan mengkonsumsi marginal atau MPC ( Marginal Propensity to consume)


“Perbandingan di antara pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan pertambahan
pendapatan disposebel”
- Kocondongan mengkonsumsi rata-rata atau APC ( Average Propensity to consume )
“Perbandingan di antara tingkat konsumsi dengan tingkat pendapatan disposebel”

Fungsi Konsumsi dan Tabungan


Fungsi Konsumsi adalah adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara
tingkat konsumsi rumah tanggga dalam perekonomian .
Sedangan Fungsi Tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara
tingkat hubungan rumah tangga dalam perekonomian.

Fungsi Konsumsi dan Tabungan memiliki rumus yang sama yaitu :


Rumus :
Y=C+S
Keterangannya:
Y disebut sebagai pendapatan
C disebut sebagai konsumsi
S disebut sebagai tabungan

( Fungsi Konsumsi )

( Fungsi Tabungan )

Penentu-penentu lain konsumsi dan tabungan

- Kekayaan yang telah terkumpul


- Suku Bunga
- Sikap Berhemat
- Keadaan Perekonomian
- Distribusi Pendapatan
- Tersedia tidaknya Dana Pensiun yang Mencukupi

Investasi ( Penanaman Modal )

Adalah pengeluaran penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan
perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan
jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.

Faktor-Faktor utama yang menentukan tingkat investasi yaitu :

i. Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh


ii. Suku Bunga
iii. Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan
iv. Kemajuan Teknologi
v. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
vi. Keuntung yang diperoleh perusahaan

Tingkat Pengembalian Modal

Dalam pendapatan Nasional, investasi meliputi hal-hal berikut :


a.Seluruh nilai pembelian para pengusaha atas barang-barang modal dan perbelanjaan untuk
mendirikan industri
b. Pengeluaran masyarakat untuk mendirikan rumah-rumah tempat tinggal,
c. Pertambahan dalam nilai stok-stok barang perusahaan berupa bahan mentah, barang yang belum
selesai diproses dan barang jadi.

Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi


Proses penentuan tingkat keseimbangan perekonomian negara digunakan tig acara yaitu :
- Dengan menggunakan contoh angka yang membandingkan pendapatan nasional dan
pengeluaran agregat
- Dengan menggunakan grafik yang menunjukkan (a) kesamaan pengeluaran dan penawaran
agregat (b) kesamaan antara investasi dan tabungan.
- Dengan menggunakan cara penentuan secara aljabar

B. Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor


Perekonomian tiga sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor- sektor yang berikut :
rumah tangga,perusahaan,dan pemerintah.

Aliran Pendapatan dan Syarat Keseimbangan

Aliran Pendapatan dan Pengeluaran

Ada tiga jenis aliran campur tangan pemerintah dalam perekonomian:

i. Pembayaran pajak oleh rumah tangga dan perusahaan kepada pemerintah.

                     ii. Pengeluaran dari sektor pemerintah ke sektor perusahaan.


                            iii.  Aliran pendapatan dari sektor pemerintah sektor rumah tangga.
Pembayaran oleh sektor perusahaan sekarang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
- Pembayaran kepada sektor rumah tangga sebagai pendapatan kepada faktor-faktor produksi.
Pembayaran pajak pendapatan perusahaan kepada pemerintah.
- Pendapatan yang diterima rumah tangga sekarang berasal dari dua sumber yaitu :
Dari pembayaran gaji dan upah, sewa, bunga dan utang oleh perusahaan.
Dari pembayaran gaji dan upah oleh pemerintah.

Jenis-Jenis Pajak
Pajak adalah iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak berdasarkan norma-norma hukum untuk
membiayai pengeluaran untuk meningkatkan kesejahteraan umum .
Adapun jenis-jenis pajak yaitu :
- Pajak Objektif
- Pajak Subjektif
- Pajak Langsung
- Pajak Tidak Langsung

Bentuk-Bentuk Pajak Pendapatan


- Pajak Agresif
- Pajak Proporsional
- Pajak Progresif

Efek Pajak Ke Atas Konsumsi dan Tabungan

       Pengaruh pajak terhadap konsumsi dan tabungan pada perekonomian tiga sektor ada dua, yaitu
sebagai berikut.

1. Pengaruh pajak tetap (yaitu jumlahnya sama pada berbagai tingkat pendapatan nasional) atas
pengeluaran konsumsi dan tabungan.
2. Pengaruh pajak proporsional atas pengeluaran konsumsi dan tabungan.

Pengeluaran Pemerintah
Penentu-penentu pengeluaran pemerintah
a.       Proyeksi jumlah pajak yang di terima: Makin banyak jumlah pajak yang akan dapat di kumpulkan,
makin banyak pula perbelanjaan pemerintah yang akan di lakukan.
b.      Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai: Mengatasi masalah pengangguran, menghidari inflasi dan
mempercepat pembangunan ekonomi.
c.       Pertimbangan politik dan keamanan: Kekacauan politik, keamanan. Keadaan seperti itu akan
menyebabkan kenaikan perbelanjaan pemerintah yang sangat besar.

C. Efek Multiplier
Multiplier adalah faktor pelipat ganda (angka pengganda) sebagia akibat perubahan (tambahan atau
pengurangan). Multiplier bertujuan untuk menerangkan pengaruh dari kenaikan atau kemerosotan
dalam pengeluaran agregat atas tingkat keseimbangan dan terutama ke atas tingkat pendapatan
nasional.
Menentukan Besarnya Multiplier
Nilai multiplier menggambarkan perbandingan di antara jumlah pertambahan/pengurangan falam
pendapatan nasional dengan jumlah pertambahan/pengurangan agregat yang telah menimbulkan
perubahan dalam pendapat nasional tersebut.

Formula untuk Menentukan Multiplier


1 1
ΔY = ΔI atau ΔY = ΔI
1−MPC MPS

Multiplier Investasi
Untuk mengetahui nilai multiplier investasi, dimisalkan nilai investasi bertambah dari I menjadi I 1 dan
besar pertambahanyya adalah ∆ I
1. Sistem pajak tetap
1
Multiplier Investasi (pajak tetap) ∆ I =
1−b
2. Sistem Pajak Proporsional
1 1
Multiplier Investasi (pajak proporsional)∆ I = =
1−b+ bt 1−b (1−t)

Multiplier Pengeluaran Pemerintah


Tahap pertama dari proses multiplier pertambahan pengeluaran pemerintah akan menaikkan
pendapatan nasional yang sama besarnya. Sebagai akibat dari keadaan ini maka nilai multiplier dari
perusahaan investasi adalah sama dengan nilai multiplier dari perubahan pengeluaran pemerintah.
1
1. Sistem Pajak Tetap ΔY = ΔG
1−b
1
2. Sistem Pajak Proposional ΔY = ΔG
1−b+bt

Multiplier Pajak
Apabila dimisalkan pajak mengalami kenaikan besar ∆ T maka pendapatan disposebel akan turun
sebanyak ∆ Y =∆ T seterusnya konsumsi akan turun sebanyak :
∆ C=∆ ∆ E=MPC x ∆T

∆Y b
1. Sistem Pajak Tetap MT= =
∆ T 1−b
1 b
2. Sistem Pajak Proposional ∆Y = (b ∆ T ) atau ∆Y = (∆ T )
1−b+bt 1−b+bt

Anda mungkin juga menyukai