CBR Kel 1 Pasar Uang Dan Pasar Modal

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 31

CRITICAL BOOK REVIEW

“PASAR UANG DAN PASAR MODAL”

DOSEN PENGAMPU : TUTI SRIWEDARI, S.E., M.Si., Ak., CA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
ABIDAN NASUTION 7181142021

ELSA ARITONANG 7181142016


JUNITA TRSIA SIAGIAN 7183342030
ROHANI LIMBONG 7182142024
ROVITA NILASARI SIPAHUTAR 7183342002

PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book
Review yang berjudul “Pasar Uang Dan Pasar Modal” ini dengan baik untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Manajemen Keuangan dan Penganggaran
Perusahaan.. Terimakasih kepada Dosen Pengampu yang telah membimbing penulis
dalam melacarkan proses pembuatan Critical Book Review ini.
Critical Book Review ini disusun berdasarkan buku-buku yang relevan
dengan materi. Tulisan ini dapat dijadikan acuan bagi pembaca khususnya kelompok
penulis dan bagi pembaca .Terlepas dari itu, penulis menyadari bahwa masih ada
kekurangan dan kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki tulisan ini di waktu yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap Critical Book Review ini dapat memberikan
manfaat kepada para pembaca. Terima Kasih

Medan, Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................................................ii

BAB I..............................................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................................................................................1

I.I Latar Belakang Masalah........................................................................................................................................1

I.2 Tujuan...................................................................................................................................................................2

I.3 Manfaat.................................................................................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................................................3

IDENTITAS BUKU.......................................................................................................................................................3

2.1 Buku Utama..........................................................................................................................................................3

2.2 Buku Pembanding I..............................................................................................................................................3

Buku Pembanding II...................................................................................................................................................3

BAB III...........................................................................................................................................................................4

RINGKASAN BUKU.....................................................................................................................................................4

3.1 BUKU UTAMA...................................................................................................................................................4

3.2 BUKU PEMBANDING II...................................................................................................................................9

3.3 BUKU PEMBANDING III................................................................................................................................12

BAB IV.........................................................................................................................................................................23

PEMBAHASAN...........................................................................................................................................................23

4.1 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU..................................................................................................23

BAB V..........................................................................................................................................................................25

PENUTUP.....................................................................................................................................................................25

4.1 KESIMPULAN..................................................................................................................................................25

4.2 SARAN...............................................................................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................................26

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi sekarang ini, pertumbuhan ekonomi terasa semakin meningkat dan
komplek, bentuk-bentuk surat berharga juga turut mengalami berbagai macam kemajuan dan
semakin berkembang pesat. Dalam bidang perdagangan dan jasa saat ini diperlukan bentuk-
bentuk transaksi yang sangat mudah dan cepat.

Salah satu jenis transaksi yang sedang berkembang belakangan ini adalah pasar uang dan
pasar modal yang telah dikenal di Indonesia, dan juga merupakan salah satu alternatif pendanaan
yang paling mudah dan cepat saat ini. Sejak awal tahun 1980-an pemerintah telah mengeluarkan
serangkaian paket kebijakan deregulasi pada sektor riil, sektor finansial, sektor investasi dan
perdagangan. Pada dasarnya pengembangan sektor finansial di Indonesia dapat dikelompokkan
dalam tiga upaya, yaitu sistem pengembangan yang berlandaskan pada mekanisme pasar,
pengembangan instrumen-instrumen pasar finansial serta pengembangan aktifitas-aktifitas
pendukung kedua hal tersebut merupakan salah satu bentuk pengembangan pasar finansial. Pasar
uang merupakan suatu kelompok pasar dimana instrumen kredit jangka pendek, yang umumnya
berkualitas tinggi diperjual-belikan. Jangka waktu instrumen pasar uang biasanya jatuh tempo
dalam waktu satu tahun atau kurang. Pasar uang biasanya menyediakan sarana pengalokasian
dan pinjaman jangka pendek, karena itu pasar uang merupakan pasar likuiditas primer. Transaksi
pasar uang dilakukan dengan menggunakan sarana telekomunikasi. Sehingga pasar uang sering
disebut pula dengan pasar abstrak karena pelaksanaan transaksi tidak dilakukan di tempat
tertentu sebagaimana halnya dengan bursa efek pada pasar modal.

Pasar modal merupakan suatu psar keuangan untuk melakukan kegiatan investasi jangka
panjang suatu perusahaan yang dapat diperjualbelikkan dalam bentuk modal sendiri atau hutang
yang berupa sekuritas atau lembar-lembar saham atau obligasi. Dalam pembangunan
perekonomian suatu negara dibutuhkan dana atau biaya yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat
diperoleh dari pinjaman maupun modal sendiri, yang dalam penggunaan dana dapat dialokasikan
sebagai suatu investasi, dimana investasi disini dapat diartikan sebagai penanaman modal untuk
satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lamadengan harapan
mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Peran pasar modal bagi individu,
perusahaan, maupun perekonomian, maka suatu negara harus memiliki pasar modal yang baik
(sehat). Pasar modal yang baik akan meningkatkan kinerja ekonomi melalui peningkatan
pendapatan nasional, terciptanya kesempatan kerja, dan meratanya hasil-hasil pembangunan
yang dirasakan oleh masyarakat.
1
Pemerintah Indonesia beranggapan bahwa pasar uang dan psar modal mendukung
percepatan pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar uang dan psar
modal menggalang pergerakan dana jangka pendek dan jangka panjang dari masyarakat
(investor) yang kemudian disalurkan pada sektor-sektor yang produktif dengan harapan sektor
tersebut dapat berkembang dan menghasilkan lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat.

I.2 Tujuan

- Untuk mengetahui pasar uang dan pasar modal dalam membangun perekonomian
- Untuk mengetahui pengertian, fungsi, jenis-jenis, karakteristik serta produk pasar uang
- Untuk mengetahui pengertian, fungsi, manfaat, peran, contoh pasar modal
- Untuk mengetahui persamaan dan perbedaaan antara pasar uang dan pasar modal
- Untuk mengetahui kondisi perkembangan psar uang dan pasar modal di Indonesia saat ini
- Untuk mengetahui perbandingan kelebihan dan kekurangan buku

I.3 Manfaat

- Memberikan informasi dan masukan mengenai pasar uang dan pasar modal di Indonesia
- Menambah wawasan pembaca mengenai pasar uang dan pasar modal
- Sebagai refrensi dalam pemahaman terkait kondisi pasar uang dan pasar modal saat ini

BAB II

IDENTITAS BUKU

2
2.1 Buku Utama

Judul Buku : Pengantar Pasar Uang Dan Pasar Modal


Penulis : Dr. Teddy Hikmat Fauzi, M.Si
Penerbit : Universitas Pasundan Press Bandung
Tahun : 2015
ISBN : 978-979-8973-51-2

2.2 Buku Pembanding I


Judul Buku : Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya

Penulis : Ardhansyah Putra Hrp, S.Pd., M.Si. dan Dwi Saraswati, S.Pd., M.Si.

Penerbit : CV. Jakad Media Publishing

Tahun terbit : 2014

ISBN : 978-623-7681-19-9

3
Buku Pembanding II
Judul Buku : Modul Pengantar Pasar Modal

Penulis : Achmad Ramadhoni, SE, MM

Penerbit : Universitas Persada Indonesia

Tahun terbit : 2018

4
BAB III

RINGKASAN BUKU

3.1 BUKU UTAMA

PASAR UANG DAN PASAR MODAL


1. PASAR UANG (MONEY MARKET)
A. Pengertian Pasar Uang
Pasar uang (bahasa Inggris: money market) merupakan pertemuan dalam suatu pasar
yang abstrak untuk memperoleh demand dan supply dana jangka pendek. Dalam pasar uang,
valuta asing diperlukan untuk membayar kegiatan ekspor impor dan utang luar negeri.
B. Ciri-ciri Pasar Uang:
1. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.
2. Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai
kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.
3. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya Pasar Modal.
C. Pelaku Pasar Uang:
1. Bank
2. Yayasan
3. Dana pensiun
4. Perusahaan asuransi
5. Perusahaan-perusahaan besar
6. Lembaga pemerintah
7. Lembaga keuangan lain
8. Individu masyarakat
D. Instrumen-instrumen pasar uang
Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjual belikan di pasar uang ada beberapa
macam,yaitu :
1. Treasury Bills

5
Treasury Bills (T-Bills), merupakan instrumen hutang yang diterbitkan oleh
pemerintah atau Bank Sentral (di Amerika Serikat ) atas tunjuk dengan jumlah tertentu yang
akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan. T-Bills tidak
memberikan bunga secara langsung tetapi dijual atas dasar diskonto, dengan jumlah diskonto
ditetapkan melalui proses pelelangan. T-Bills tidak dimanfaatkan sebagai sarana investasi
bagi lembaga keuangan maupun perusahaan non keuangan yang memiliki kelebihan dana.
Dengan penempatan kelebihan dana tersebut di samping memperoleh penghasilan (bunga)
juga sebagai cadangan likuiditas. Sebagai sarana investasi instrumen pasar uang ini
mempunyai berbagai kelebihan, yaitu:
 Tidak beresiko karena diterbitkan oleh lembaga pemerintah (Bank Sentral).
 Mempunyai pasar sekunder sehingga mudah diperjualbelikan.
 Kemungkinan terjadi kerugian apabila investor menjual surat berharga ini untuk
memenuhi kebutuhan likuiditasnya adalah sangat kecil.
2. Banker’s Acceptance
Banker’s Acceptance (BA) merupakan wesel bank yang ditarik oleh seorang eksportir
atau importir atas suatu bank untuk membayar sejumlah barang atau untuk membeli valuta
asing yang diberi tanda “accepted” apabila bank menyetujui wesel tersebut, dan dapat
diperjualbelikan di pasar uang sebagai salah satu sumber pendanaan jangka pendek. BA
merupakan instrumen jangka pendek yang dapat dipindahtangankan. Pada dasarnya
memberikan alternatif untuk mendapatkan kredit pada saat barang-barang yang diekspor
dikapalkan untuk segera dikirimkan ke luar negeri. BA pada umumnya digunakan pada
proses L/C dalam perdagangan luar negeri. Jangka waktu jatuh tempo BA berkisar antara 30
hari sampai 180 hari.
3. Bill of Exchange
Bill of exchange atau wesel adalah suatu perintah tertulis tak bersyarat yang ditujukan
oleh seseorang kepada pihak lainnya untuk membayar sejumlah uang pada saat diperlihatkan
atau pada tanggal tertentu kepada penarik atau order atau pembawa. Surat wesel harus
berisikan hal-hal sebagai berikut, dalam kaitannya dengan penarikan wesel ini:
 Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
 Nama orang yang yang harus membayar (tertarik atau pembayar).
 Penetapan hari bayarnya.
 Penetapan tempat di mana pembayaran harus dilakukan.
 Nama orang atau pihak lain yang ditunjuk untuk dilakukan pembayaran.
 Tanggal dan tempat surat wesel ditarik.
 Tanda tangan orang yang mengeluarkannya (penarik).
 Jangka waktu jatuh tempo wesel ini umumnya berkisar 6 hari sampai 180 hari.
4. Repurchase Agreement (Repo)
Repo merupakan transaksi jual beli surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa
penjual akan membeli kembali surat-surat berharga yang telah dijual tersebut pada tanggal
dan dengan harga yang telah ditetapkan lebih dahulu. Surat berharga yang sering digunakan
6
untuk transaksi Repo adalah surat berharga yang dapat diperjualbelikan secara diskonto.
Misalnya SBI, SPBU, CD dan T-Bills.
5. Commercial Paper
Commercial Paper (CP) merupakan promes yang tidak disertai dengan jaminan, yang
diterbitkan oleh perusahaan / bank untuk mendapatkan dana jangka pendek. CP dijual kepada
investor dalam pasar uang. Dengan demikian CP pada dasarnya merupakan promes di mana
penerbit berjanji akan membayar sejumlah tertentu uang pada saat CP jatuh tempo. Jangka
waktu CP ini berkisar mulai dari beberapa hari samapi 270 hari.Penjualan CP pada umumnya
dengan sistem diskonto, namun beberapa di antaranya menggunakan bunga.Penerbitan CP
tidak perlu menggunakan penjamin (underwriter) emisi, tetapi beberapa penerbit karena
alasan tertentu menggunakan arranger dalam penerbitannya. Arranger ini pada umumnya
merupakan bank-bank umum yang berfungsi sebagai perantara antara pemodal dan penerbit,
namun mereka tidak tidak bertanggung jawab atas terjual atau tidak terjualnya CP yang
diterbitkan.

2. PASAR MODAL (CAPITAL MARKET)


A. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif
bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas,
asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung.
Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun
institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi,
saham, dan lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce Lliyd, 1976), adalah
meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan "kriteria pasarnya" secara
efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.
Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal adalah kegiatan
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan
dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga profesi yang berkaitan dengan efek.
B. Pelaku Pasar Modal
1. Emiten
2. Investor
3. Lembaga Penunjang
4. Penjamin emisi
5. Perantara perdagangan efek
6. Pedagang efek

7
7. Penanggung (guarantor)
8. Wali amanat (trustee)
9. Perusahaan surat berharga (securities company)
10. Perusahaan pengelola dana (investment company)
C. Perbedaan Dan Persamaan Pasar Uang Dengan Pasar Modal
A. Perbedaan Pasar Uang Dan Pasar Modal
1. Jangka waktu
Pasar uang biasanya dimanfaatkan untuk keperluan dana jangka pendek, baik itu oleh
investor maupun oleh para pencari modal, lembaga keuangan, perusahaan non keuangan, serta
peserta lainnya. Dana jangka pendek ini berarti kurang dari satu tahun. Biasanya para pencari
modal memanfaatkan pasar uang untuk memenuhi kebutuhan dana untuk ekspansi bisnis ataupun
kebutuhan lain yang butuh cepat. Begitupun dengan investor, biasanya memanfaatkan pasar uang
ini untuk menempatkan dana, yang kemudian berharap bisa mendapatkan imbal bunga dalam
waktu yang cepat pula. Pasar modal biasanya dimanfaatkan oleh para investor dan pencari modal
untuk memutar dana dalam jangka waktu yang panjang. Biasanya dana ini dimanfaatkan untuk
pengembangan usaha, ekspansi jangka panjang, penambahan modal kerja, dan seterusnya.
Bentuk imbal yang akan diberikan pada investor berupa dividen atau capital gain.
2. Produk yang diperjual belikan
Perbedaan pasar uang dan pasar modal yang kedua adalah produk atau instrumen yang
diperjualbelikan yaitu :
Pasar uang memperdagangkan :
a) Sertifikat Bank Indonesia (SBI): surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia
sebagai bentuk utang dengan jangka waktu yang pendek, yaitu 1 – 3 bulan dengan sistem
bunga. Tingkat suku bunganya ditentukan oleh mekanisme pasar dengan sistem lelang.
Rata-rata tingkat suku bunga SBI adalah jumlah tingkat suku bunga periode harian
selama 1 bulan yang dibagi dengan jumlah periode waktu selama 1 bulan.
b) Surat Berharga Pasar Uang, yaitu surat utang yang diterbitkan oleh badan usaha swasta
ataupun pemerintah, dengan jangka waktu maksimal setahun
c) Sertifikat Deposito, yang diterbitkan oleh bank dengan jumlah, jangka waktu, dan suku
bunga tertentu, yang akan diperjualbelikan ke pihak lembaga maupun umum
Sedangkan pasar modal memperdagangkan :
a) Saham, dapat dikatakan sebagai surat tanda seseorang atau suatu badan/lembaga ikut
memiliki suatu perusahaan. Saham ini adalah instrumen yang paling sering
diperjualbelikan oleh investor di pasar modal.

8
b) Obligasi, yaitu semacam surat kontrak antara pemodal atau pemberi pinjaman dengan
emiten atau si peminjam, dalam hal ini perusahaan yang menerbitkan surat obligasi
tersebut. Bisa dibilang, obligasi ini prinsipnya mirip dengan deposito berjangka, tapi
dapat diperjualbelikan.
c) Reksa dana, yang pastinya sudah dikenal oleh para investor-investor pemula di pasar
modal. Reksa dana dikenal berisiko minim, tidak terlalu sulit dalam menggunakannya,
dan dapat tidak mahal/murah.
3. Otoritas
Otoritas tertinggi pasar uang terletak di Bank Indonesia, yang berwenang mengatur,
mengizinkan, mengembangkan, hingga mengawasi setiap kegiatan yang terjadi di pasar uang.
Sedangkan, otoritas tertinggi pasar modal terletak pada Otoritas Jasa Keuangan yang
berkoordinasi dengan Bursa Efek Indonesia, dimana mereka bertanggung jawab langsung atas
semua regulasi dan aktivitas transaksi yang terjadi dalam pasar modal.
4. Risiko
Risiko yang dapat timbul dari investasi di pasar uang di antaranya adalah fluktuasi nilai
surat berharga, yang dapat mengakibatkan gagal bayar, inflasi, capital loss, hingga perubahan
nilai mata uang. Tidak seperti reksa dana tidak membutuhkan dana yang terlalu besar untuk
memulai investasi dapat dimulai dari Rp 100.000. Keamanannya lebih terjamin karena dikelola
oleh manajemen investasi, yang biasanya terdiri atas orang-orang profesional dan pengalaman.
Sementara itu, di pasar modal, risiko yang bisa terjadi adalah harga saham yang bisa anjlok
sewaktu-waktu, yang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Di antaranya adalah kinerja
perusahaan pemilik saham, likuiditas, kondisi ekonomi dan politik negara, hingga sentimen
pribadi investor. Sangat lebih fluktuatif dibandingkan pasar uang.
B. Persamaan Pasar Uang Dan Pasar Modal

- Pasar uang dan pasar modal menjalankan fungsi yang sama yaitu fungsi pasar keuangan
yakni menjembatani para kas surplus yang minim atau tidak punya proyek investasi
dengan para kas defisit yang memiliki banyak peluang investasi.

- Pasar uang dan pasar modal merupakan sumber pembiayaan untuk mereka yang kas
defisit,dan dan tempat investasi yang utama untuk kas surplus. Tanpa adanya kedua pasar
itu,alternatif pembiayaan hamper tidak ada sementara alternatif investasi menjadi sangat
terbatas yaitu hanya dalam tanah, rumah, emas, dan ternak.

3.2 BUKU PEMBANDING II

A. PENGERTIAN PASAR UANG DAN PASAR MODAL

9
1. Pengertian Pasar Uang

Pasar uang (money market) adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana,
surat-surat berharga, atau instrumen finansial jangka pendek yang mempunyai jangka waktu satu
tahun atau kurang dari satu tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan.
Pasar uang sering juga disebut pasar kredit jangka pendek.

2. Pengertian Pasar Modal

Didalam Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, pengertian pasar modal
dijelaskan lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan
Perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.

Pasar Modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang
terorganisasi di mana efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek. Pengertian bursa efek
atau stock exchange adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan
pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun dengan wakil-wakilnya. Definisi
pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkrit atau abstrak yang
mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka
satu tahun keatas dengan pihak yang memiliki kelebihan dana (investor).

Menurut Syahrir, pasar modal sangat sulit atau tidak mungkin berkembang pesat jika
dalam suatu negara berlangsung perekonomian makro sebagai berikut:

a. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang negatif/stagnan.

b. Tingkat inflasi dengan dua digit atau sampai dengan hyperinflation.

c. Cadangan devisa yang amat tipis yang disertai defisit neraca transaksi berjalan sangat
tinggi.

3. Fungsi Pasar Uang Dan Pasar Modal

1) Fungsi Pasar Uang

Pasar uang memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek untuk membiayai


modal kerja atau keperluan jangka pendek lainnya;

b. Memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan dengan membeli


Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU); dan

c. Menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat

10
c. Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek

d. Sebagai penghimpun dana berupa surat-surat berharga jangka pendek

e. Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahan untuk melakukan investasiSebagai perantara


bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka pendek kepada perusahaan di
Indonesia.

2) Fungsi Pasar Modal

Pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang memiliki dana dengan pihak
memerlukan dana jangka panjang (perusahaan), mempunyai dua fungsi yaitu: Ekonomi dan
keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari
pemilik dana ke pihak yang memerlukan dana jangka panjang. Dengan menginvestasikan
dananya para pihak pemilik dana mengharapkan adanya imbalan atau returndari penyerahan
dana tersebut. Sedangkan bagi perusahaan sebagai pihak yang memerlukan dana jangka panjang,
adanya dana dari luar dapat digunakan untuk usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu
dana dari hasil operasi perusahaannya. Di dalam keuangan, dengan cara menyediakan dana yang
diperlukan oleh perusahaan atau pihak yang memerlukan dana dan para pemilik dana tanpa harus
terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil.

4. Instrumen Pasar Uang Dan Pasar Modal

1) Instrumen Pasar Uang

a. Interbank call money

b. Sertifikat bank indonesia

c. Sertifikat deposito

d. Surat berharga pasar uang (SPBU)

e. Banker's accaptance

f. Commersial paper

g. Treasury bills

h. Repuchase agreement

2) Instrument Pasar Modal

a. Saham biasa

b. Saham preferen
11
c. Obligasi

d. Obligasi konvrensi

e. Right

f. Waran

g. Reksadana

5. Lembaga Yang Terlibat Dalam Pasar Modal

1) Lembaga-lembaga pemerintah

a. Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam)

b. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

c. Departemen Teknis

d. Departement kehakiman

e. Pelaksanaan RUPS

2) Lembaga Swasta

a. Notaris

b. Akuntan publik

c. Konsultan hukum

d. Penilai (appraiser)

e. Konsultan efek

6. Para Pemain Di Dalam Pasar Modal

1) Emiten

2) Investor

3) Lembaga Penunjang

12
3.3 BUKU PEMBANDING III

PASAR MODAL DAN PASAR UANG

A. PASAR MODAL

1. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal adalah lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan berupa penawaran dan
perdagangan efek (surat berharga). Pasar modal juga merupakan lembaga profesi yang berkaitan
dengan transaksi jual beli efek dan perusahaan publik yang berkaitan dengan efek. Dengan
demikian pasar modal dikenal sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli modal/dana.
Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh
pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Pasar modal memberikan berbagai
alternatif untuk para investor selain berbagai investasi lainnya, seperti: menabung di bank,
membeli tanah, asuransi, emas dan sebagainya. Pasar modal merupakan penghubung antara
investor (pihak yang memiliki dana) dengan perusahaan (pihak yang memerlukan dana jangka
panjang) ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang,
seperti surat berharga yang meliputi surat pengakuan utang, surat berharga komersial
(commercial paper), saham, obligasi, tanda bukti hutang, waran (warrant), dan right issue. Pasar
modal juga merupakan salah satu cara bagi perusahaan dalam mencari dana dengan menjual hak
kepemilikan perusahaan kepada masyarakat.

2. Fungsi Pasar Modal

Pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang memiliki dana dengan pihak
memerlukan dana jangka panjang (perusahaan), mempunyai dua fungsi yaitu: ekonomi dan
keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari
pemilik dana ke pihak yang memerlukan dana jangka panjang. Dengan menginvestasikan
dananya para pihak pemilik dana mengharapkan adanya imbalan atau return dari penyerahan
dana tersebut. Sedangkan bagi perusahaan sebagai pihak yang memerlukan dana jangka panjang,
adanya dana dari luar dapat digunakan untuk usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu
dana dari hasil operasi perusahaannya. Di dalam keuangan, dengan cara menyediakan dana yang
diperlukan oleh perusahaan atau pihak yang memerlukan dana dan para pemilik dana tanpa harus
terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil.

13
Instrumen Pasar Modal

1) Saham

Saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan perseroan terbatas. Manfaat
yang diperoleh dari pemilikan saham adalah deviden (bagian dari keuntungan yang dibagikan
kepada pemilik saham); capital gain (keuntungan yang diperoleh dari selisih positif harga beli
dan harga jual saham), dan manfaat nonfinansial, yaitu mempunyai hak suara dalam aktivitas
perusahaan.

2) Obligasi

Obligasi adalah surat pengakuan hutang suatu perusahaan yang akan dibayar pada waktu
jatuh tempo sebesar nilai nominalnya. Penghasilan yang diperoleh dari obligasi berupa tingkat
bunga yang akan dibayarkan oleh perusahaan penerbit obligasi tersebut pada saat jatuh tempo.

3) Surat Berharga Lainnya

Selain dari dua jenis efek yang telah diuraikan di atas yang sudah banyak digunakan sebagai
media hutang di bursa efek Indonesia, terdapat beberapa jenis efek yang juga dapat digunakan
sebagai media hutang, seperti warrant, option dan right issue. Warrant adalah surat berharga
yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli
saham perusahaan dengan persyaratan yang telah ditentukan sebelumnya. Persyaratan tersebut
biasanya mengenai harga, jumlah, dan masa berlakunya warrant tersebut.

3. Jenis Pasar Modal

Berdasarkan fungsinya, pasar modal dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: pasar
perdana dan pasar sekunder.

1) Pasar Perdana

Pasar perdana adalah penjualan perdana efek atau penjualan efek oleh perusahaan yang
menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual melalui bursa efek. Pada pasar perdana, efek
dijual dengan harga emisi, sehingga perusahaan yang menerbitkan emisi hanya memperoleh dana
dari penjualan tersebut. Pasar perdana merupakan penawaran saham pertama kali dari emiten
kepada para pemodal selama waktu yang telah ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum
saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder. Harga saham di pasar perdana dijamin
ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis fundamental
perusahaan yang bersangkutan. Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang
diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan danahasil emisi untuk mengembangkan dan
memperluas barang modal untuk memproduksi barang dan jasa. Harga saham pasar perdana

14
tetap, pihak yang berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan
pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.

2) Pasar Sekunder

Pasar sekunder adalah penjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana berakhir. Pada
pasar sekunder ini harga efek ditentukan berdasarkan kurs efek tersebut.Naik turunnya kurs suatu
efek ditentukan oleh daya tarik menarik antara permintaan dan penawaran efek tersebut.Pada
pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat. Manfaat pasar
sekunder bagi perusahaan sebagai tempat untuk menghimpun investor lembaga dan
perseorangan. Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar, pihak
yang berwewenang adalah pialang, adanya beban komisi untuk penjualan dan pembelian,
pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa, jangka waktunya tidak terbatas.

Terdapat 2 (dua) tempat terjadinya pasar sekunder, yaitu: bursa reguler dan bursa paralel.
Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa efek Indonesia (BEI). Sedangkan bursa
paralel atau over the counter adalah suatu sistem perdagangan efek yang terorganisir di luar
bursa efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder yang diatur dan diselenggarakan oleh
Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh Bapepam yang
sekarang diawasi dan dibina oleh OJK. Over the counter karena pertemuan antara penjual dan
pembeli tidak dilakukan di suatu tempat tertentu tetapi tersebar diantara kantor para broker atau
dealer. Bentuk pasar lainnya adalah pasar keempat (fourth market), yaitu bentuk perdagangan
efek antar pemodal atau pengalihan saham dari satu pemegang saham ke pemegang saham
lainnya tanpa melalui perantara pedagang efek. Bentuk transaksi dalam perdagangan semacam
ini biasanya dilakukan dalam jumlah besar (block sale)

4. Entitas yang Terlibat (Pelaku) Pasar Modal

1) Emiten

Emiten adalah perusahaan yang menjual pemilikannya kepada masyarakat (go public). Ada
beberapa tujuan suatu perusahaan yang go public, yaitu: memperoleh tambahan dana yang
digunakan dalam perluasan usaha, melakukan pengalihan pemegang saham, dan mengubah/
memperbaiki komposisi modal.

2) Investor

Investor (pemilik dana atau pemodal) adalah badan atau perorangan yang membeli
pemilikan suatu perusahaan go public. Pemodal perorangan adalah orang atau individu yang atas
namanya sendiri melakukan penanaman modal (investasi), sedangkan pemodal badan (lembaga)
15
adalah investasi yang dilakukan atas nama lembaga, seperti perusahaan, koperasi, yayasan, dana
pensiun, dan lain-lain. Segala keuntungan dan risiko atas efek yang dibeli atas nama lembaga
merupakan hak dan beban lembaga tersebut.

3) Lembaga Penunjang

Lembaga Penunjang berfungsi sebagai penunjang atau pendukung bekerjanya pasar modal.
Lembaga penunjang tersebut yaitu: Penjamin Emisi (underwriter), Penanggung (Guarantor),
Wali Amanat (Trustee), Perantara Perdagangan Efek (Broker, Pialang), Pedagang Efek (Dealer),
Perusahaan Surat Berharga (Securities Company), Perusahaan Pengelola Dana (Invesment
Company), dan Biro Administrasi Efek.

a) Penjamin Emisi (Underwriter)

Penjamin emisi berfungsi sebagai penjamin dalam penjualan efek yang diterbitkan oleh
perusahaan go public. Jaminan yang dikeluarkan oleh penjamin emisi mengandung risiko jika
efek yang dijual tidak Iaku dan sebaliknya akan memperoleh imbalan jika Iaku. Besarnya
imbalan sesuai dengan yang telah disepakati sebelumnya.Karena terdapat risiko yang mungkin
diderita penjamin emisi, maka biasanya penjamin emisi tidak mutlak menjamin penjualan efek
secara keseluruhan. Ada 4 macam bentuk penjaminan efek oleh penjamin emisi, yaitu Full Firm
Commitment, Best Effort Commitment, Standby Commitment, dan All or None Commitment.

b) Penanggung (Guarantor)

Lembaga penengah antara si pemberi kepercayaan dengan si penerima kepercayaan.


Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan dananya.

c) Wali Amanat (Trustee)

Wali amanat ini hanya diperlukan hanya jika perusahaan menerbitkan efek dalam bentuk
obligasi. Lembaga ini akan bertindak sebagai wali si pemberi amanat. Pemberi amanat dalam
penerbitan obligasi adalah investor, sehingga wali amanat mewakili kepentingan investor.

d) Perantara Perdagangan Efek (Broker, Pialang)

Perantara perdagangan efek adalah pihak yang melakukan jual beli efek yang listing di bursa
efek. Pialang memperoleh balas jasa dari layanan yang ia berikan kepada investor. Layanan
tersebut berupa informasi yang dibutuhkan investor untuk mengambil keputusan dalam
pengelolaan keuangan (financial management). Badan atau perorangan dapat menjadi perantara
perdagangan efek

e) Pedagang Efek (Dealer)

Pedagang efek melakukan perdagangan efek di lantai bursa. Berbeda dengan Broker,
Pedagang Efek dapat membeli efek atas namanya sendiri, selain itu juga bisa memberi informasi
16
kepada kliennya tentang kondisi pasar modal. Walaupun Pedagang Efek ini juga dapat
memperjual belikan efek selain memberi informasi kepada klien, dalam praktiknya ia harus
mengutamakan pesanan kliennya. Dari aktivitas perdagangan efek tersebut, Pedagang Efek
dimungkinkan untuk memperoleh keuntungan atau kerugian. Jika harga efek (saham/obligasi)
yang ia jual lebih tinggi dibandingkan dengan harga efek tersebut pada saat ia beli, maka
pedagang efek akan memperoleh keuntungan (capital gain) dan apabila harga efek yang ia jual
lebih rendah dibandingkan dengan harga efek tersebut pada saat ia beli, maka pedagang efek
menderita kerugian modal (capital loss).

f) Perusahaan Surat Berharga (Securities Company)

Perusahaan surat berharga bergerak di bidang perdagangan efek-efek yang tercatat di bursa
efek. Perusahaan Surat Berharga ini didukung oleh tenaga profesional dalam mekanisasi
perdagangan efek, seperti underwriter, broker, fund management. Jadi, perbedaannya dengan
Pedagang Efek (Dealer) adalah bahwa pedagang efek mempunyai aktivitas jual beli efek dan
memberi informasi dan konsultasi kepada klien saja, sedangkan perusahaan surat berharga tidak
hanya itu, tetapi juga menyediakan jasa profesional yang lain, seperti underwriter, fund
management.

g) Perusahaan Pengelola Dana (Invesment Company)

Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan


investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.

h) Biro Administrasi Efek

Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka memperlancar
administrasinya.

5. Instrumen Pasar Modal Indonesia

1. Saham

Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan
pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perrusahaan. Nilai saham
terbagi atas: 1) nilai nominal (nilai yang tercantum dalam sertifikat saham), 2) nilai dasar (harga
perdana saat saham tersebut diterbitkan), 3) nilai pasar (harga suatu saham pada pasar). Jenis
Saham

a. Berdasarkan atas cara peralihan, terbagi atas:

∼ Saham atas unjuk (saham yang tidak ditulis nama pemiliknya)

17
∼ Saham atas nama (saham yang ditulis dengan jelas nama pemiliknya)

b. Berdasarkan manfaat yang diperoleh pemegang saham, terdiri atas:

∼ Saham Biasa (Common Stock), dibedakan menjadi 6:

1) Blue Chip Stock

2) Income Stock

3) Growth Stock

4) Cyclical Stock

5) Defensive Stock

6) Speculative Stock

∼ Saham Preferen (Preferred Stock) adalah sekuritas yang berbentuk gabungan antara obligasi
dan saham. Saham preferen dibedakan menjadi 3, yaitu:

1) Commulative Preferred Stock

2) Non Commulative Preferred Stock

3) Participating Preferred Stock

2. Obligasi dan Obligasi Konversi

Obligasi adalah sertifikat yang berisi kontrak antara investor dan perusahaan, yang
menyatakan bahwa investor/pemegang obligasi telah meminjamkan sejumlah dana kepada
perusahaan. Sedangkan obligasi konversi adalah obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham
biasa pada harga tertentu sesuai perjanjian.

3. Produk Derivatif

Derivative terdiri dari efek yang diturunkan dari instrument efek lainnya yang disebut
“underlying” Beberapa macam instrument derivative di Indonesia:

a. Bukti Right (Right Issue), yaitu HMETD pada harga yang telah ditetapkan selama periode
tertentu.

b. Waran, yaitu efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada
pemegang efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu, dengan
jangka waktu yang diperjanjikan.

18
c. Kontrak Berjangka Indeks Saham (KBIS), yaitu perjanjian antara 2 pihak yang mengharuskan
mereka untuk menjual atau membeli produk yang menjadi variable pokok di masa yang akan
datang dengan harga yang telah ditetapkan sebelumnya. Obyek yang dipertukarkan disebut
“Underlying Asset”.

d. Reksadana, yaitu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi pada
pasar uang atau pasar modal.

B. PASAR UANG

Pasar uang adalah suatu kelompok pasar dimana instrumen kredit jangka pendek, yang
umumnya berkualitas tinggi diperjualbelikan. Fungsi pasar uang sebagai sarana alternatif bagi
lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan non keuangan untuk memenuhi kebutuhan
dana jangka pendek maupun untuk menempatkan dana atas kelebihan likuiditasnya.

Ciri-ciri Pasar Uang

- Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.

- Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai


kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.

- Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal.

Pelaku Pasar Uang

1. Bank

2. Yayasan

3. Dana Pensiun

4. Perusahaan Asuransi

5. Perusahaan-perusahaan besar

6. Lembaga Pemerintah

7. Lembaga Keuangan lain

8. Individu Masyarakat

B. Kebutuhan Adanya Pasar Uang


19
Alasan kenapa pasar uang dibutuhkan dalam sistem perekonomian adalah banyaknya
perusahaan serta individu yang mengalami arus kas yang tidak sesuai antara inflows dan
outflows. Misalnya, perusahaan melakukan penagihan dari klien pada periode tertentu dan pada
waktu yang lain ia harus mengeluarkan uang untuk menutupi biaya operasionalnya. Untuk
mengatasi masalah tersebut (perusahaan pada saat kasnya mengalami defisit), maka perusahaan
tersebut sementara dapat memasuki pasar uang sebagai peminjam dengan mencari lembaga
keuangan atau pihak lain yang memiliki surplus (kelebihan) dana. Selanjutnya, pada saat
perusahaan tersebut mengalami surplus dana, maka perusahaan tersebut menjadi kreditor dalam
pasar uang untuk memperoleh pendapatan daripada membiarkan danaya tak terpakai atau idle.
Perbedaan dengan Pasar Modal Secara general atau umum perbedaan pasar uang dan pasar
modal terletak pada jangka waktu atau jatuh tempo produknya. Pasar uang dikenal sebagai pasar
yang menyediakan sarana peminjaman dana dalam jangka pendek (jatuh tempo kurang atau sama
dengan satu tahun). Sedangkan pasar modal kebalikannya yakni mempunyai jangka waktu
panjang, atau lebih dari satu tahun. Perbedaan yang lain dijabarkan sebagai berikut.

a) Ditinjau dari produk (instrumen) yang dihasilkan dari kedua pasar tersebut berbeda
produk utama pasar uang yakni surat promes, surat perbendaharaan negara, surat
berharga yang diterbitkan oleh pemerintah, surat wesel yang diaskep oleh bank, sertifikat
deposito, dan sertifikat yang dikeluarkan oleh bank sentral (SBI), SBPU, dan commercial
paper. Sedangkan Pasar modal bersifat jangka panjang dengan produk obligasi dan
obligasi konvertibel, saham, reksadana, dan instrumen derivatif (right, warrant, option,
dan future).

b) Ditinjau dari tingkat return dan resikonya, pasar uang tingkat resikonya rendah dengan
tingkat return yang rendah, sedangkan pasar modal tingkat resikonya tinggi dengan
tingkat return yang tinggi pula.

c) Ditinjau dari hasilnya, pasar uang berupa bunga sedangkan pasar modal berupa dividen
dan capital gain.

d) Ditinjau dari otoritasnya maka otoritas tertinggi pasar uang ialah Bank Sentral yaitu Bank
Indonesia, sedangkan pasar modal adalah Kementerian Keuangan melalui badan yang
berwenang yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu pasar modal memliki pasar
sekunder, sedangkan pasar uang tidak selalu ada.

e) Ditinjau dari peranannya, pasar uang sebagai peranti Operasi Pasar Terbuka, sedangkan
pasar modal sebagai alternatif pendanaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi
investor. Perbedaan lainya terletak pada fungsinya, dimana pasar uang melakukan
kegiatan mengalokasikan dana secara efektif dan efesien dari pihak yang mempunyai
kelebihan dana kepada pihak yang kekurangan sehingga terjadi keseimbangan antara
penawaran dan permintaan dana. Surat berharga yang diperdagangkan dalam pasar uang

20
terdiri dari surat berharga jangka panjang, menengah, dan pendek, namun transaksi yang
dilakukan tetap jangka waktu pendek.

C. Mekanisme Pasar Uang

Pasar Uang berbeda dengan Pasar Modal yang tradingnya dilakukan melalui Bursa atau
Stock Exchange, Pasar Uang sifatnya abstrak, tidak ada tempat khusus seperti halnya dengan
Pasar Modal, transaksi pada Pasar Uang dilakukan secara OTC (Over The Counter Market),
dilakukan oleh setiap peserta (partisipan) melalui Desk atau Dealing Room masing-masing
peserta.

D. FUNGSI PASAR UANG

- Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek

- Sebagai penghimpun dana berupa surat-surat berharga jangka pendek

- Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahan untuk melakukan investasi

- Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka pendek
kepada perusahaan di indonesia

Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatarbelakangi adanya kebutuhan untuk mendapatkan
sejumlah dana dalam jangka pendek atau sifatnya harus segera dipenuhi. Dengan demikian pasar
uang merupakan sarana alternatif khususnya bagi lembaga lembaga keuangan, perusahaan-
perusahaan non keuangan, dan peserta-peserta lainnya, baik dalam memenuhi kebutuhan dana
jangka pendeknya maupun dalam rangka melakukan penempatan dana atas kelebihan
likuiditasnya.Pasar uang juga merupakan sarana pengendali moneter (secara tidak langsung) oleh
otoritas moneter dalam melaksanakan operasi terbuka, karena di Indonesia pelaksanaan operasi
pasar terbuka oleh Bank Sentral yaitu Bank Indonesia dilakukan melalui pasar uang dengan
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) sebagai instrumennya.

E. TUJUAN PASAR UANG

Dari pihak yang membutuhkan dana:

- Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek

- Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas

- Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja

21
- Sedang mengalami kalah kliring

Dari pihak yang menanamkan dana:

- Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu

- Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan

- Spekulasi

F. JENIS-JENIS RISIKO INVESTASI DALAM PASAR UANG

1. Risiko pasar (interest-rate risk)

2. Risiko reinvestment

3. Risiko gagal bayar

4. Risiko inflasi

5. Risiko valuta (currency or exchange rate risk)

6. Risiko politik

7. Marketability atau Liquidity risk

Jenis-jenis Resiko Investasi di Pasar Keuangan

a) Resiko Pasar (interest rate risk), yaitu resiko yang berkaitan dengan turunnya harga surat
berharga (dan tingkat bunga naik) mengakibatkan investor mengalami capital loss.

b) Resiko Reinvestment, yaitu resiko terhadap penghasilan-penghasilan suatu aset finansial


yang harus di re-invest dalam aset yang berpendapatan rendah (resiko yang memaksa
investor menempatkan pendapatan yang diperoleh dari bunga kredit atau surat-surat
berharga ke investasi yang berpendapatan rendah akibat turunnya tingkat bunga.

c) Resiko Gagal Bayar (default risk atau credit risk), yaitu resiko yang terjadi akibat
peminjam (debitur) tidak mampu memenuhi kewajibannya sesuai dengan yang
diperjanjikan.

d) Resiko Inflasi (resiko daya beli atau purchasing power risk). Untuk menghadapi hal
tersebut kreditur biasanya berusaha mengimbangi proyeksi inflasi dengan mengenakan
tingkat bunga yang lebih tinggi.

22
e) Resiko Valuta (currency risk atau exchange rate risk), yaitu resiko yang timbul karena
fluktuasi kurs valuta.

f) Resiko Politik, ini berkaitan dengan kemungkinan adanya perubahan ketentuan


perundangan yang berakibat turunnya pendapatan yang diperkirakan dari suatu investasi
atau bahkan akan terjadi kerugian total dari modal yang diinvestasikan.

g) Marketability atau Liquidity Risk, ini dapat terjadi apabila instrument pasar uang yang
dimiliki sulit untuk dijual kembali sebelum jatuh tempo. Sulitnya menjual kembali surat
berharga tersebut memberi resiko untuk tidak dapat mencairkan kembali instrument pasar
uang dalam bentuk uang tunai pada saat membutuhkan likuiditas sebelum jatuh tempo.

G. INSTRUMEN PASAR UANG

 Interbank call money

 Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

 Sertifikat Deposito

 Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

 Banker’s Acceptance

 Commercial Paper

 Treasury Bills

 Repurchase Agreement

H. Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Pasar Modal Indonesia telah ada sejak zaman Hindia Belanda, tepatnya pada tanggal 14
Desember 1912 di Batavia, namun perkembangannya mengalami masa pasang – surut akibat
berbagai faktor, mulai dari Perang Dunia I dan II hingga perpindahan kekuasaan dari pemerintah
kolonial kepada Pemerintah Republik Indonesia (RI). Selanjutnya, pihak Pemerintah RI
melakukan pembentukan ulang PasarModal Indonesia melalui Undang-Undang Darurat No. 13
tahun 1951 yang kemudian dipertegas oleh Undang-Undang Republik Indonesia No. 15 tahun
1952. Dalam 2 dasawarsa selanjutnya, perkembangan Pasar Modal Indonesia mengalami
stagnasi sehubungan dengan dihentikannya kegiatan Pasar Modal sepanjang dekade 1960-an
hingga akhir pertengahan 1970-an. Pada tahun 1977, Pemerintah mengaktifkan kembali Pasar
Modal Indonesia dengan ditandai go public-nya PT Semen Cibinong. Namun, dunia Pasar Modal
Indonesia baru benar-benar mengalami perkembangan pada sekitar akhir dekade 1980-an, yang
antara lain ditandai dengan pendirian PT Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 1989 dan
swastanisasi PT Bursa Efek Jakarta (BEI) pada tahun 1992.
23
BAB IV

PEMBAHASAN

24
4.1 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

BUKU 1
Kelebihan

1. Isi buku dijelaskan secara rinci, sehingga mudah dipahami


2. Struktur penulisan isi buku ditulis dengan baik dan rapi, sehingga mudah dibaca dan
dipahami .
3. Bahasa yang digunakan juga sangat baik dan ilmiah, sehingga dapat menunjang hasil
pemikiran yang luas.
4. Isi buku ini juga mencakup khusus membahas seputar pasar uang dan pasar modal
sehingga mempermudah pemahaman dalam cakupan yang luas .
5. Penjelasan disertai dengan struktur-struktur gambaran pasar uang dan pasar modal dalam
pemahaman yang luas.

Kekurangan

1. Jumlah halaman isi buku sangat banyak sehingga sedikit membosankan untuk dibaca.

BUKU 2

Kelebihan

1. Isi buku dijelaskan secara rinci, sehingga mudah dipahami


2. Struktur penulisan isi buku ditulis dengan baik dan rapi, sehingga mudah dibaca dan
dipahami.
3. Bahasa isi buku dijelaskan dengan Bahasa yang baik dan ilmiah, sehingga mudah
dipahami .
4. Isi dalam buku ini memang hanya khusus membahas seputar materi pasar uang dan pasar
modal .
5. Serta jumlah halaman buku tidak begitu banyak walaupun disertai contoh-contoh sebagai
penunjang hasil belajar , sehingga tidak membosankan .

Kurangan

1. Penjelasan isi dari buku ini tidak dilandasi menurut beberapa ahli, seperti pengertian
pasar modal, fungsinya, instrumennya, dan lain-lain, sehingga sedikit sulit untuk

25
dipercaya penelaah buku tersebut karena melihat dari hasil daftar pustaka yang dibuat
oleh penyaji.
2. Penjelasan dari struktur pasar modal dalam buku ini juga hanya diberikan gambaran
tanpa ada penjelasan sehingga sulit untuk memahami apalagi sebagai pemula.

BUKU 3
Kelebihan

1. Struktur penulisan isi buku ditulis dengan baik dan rapi, sehingga mudah dipahami.
2. Penjelasan dari isi buku dijelaskan dengan baik
3. Bahasa yang digunakan juga baik dan ilmiah
4. Ada salah satu ahli yang memberikan pendapat mengenai pasar modal dalam negara yang
berlangsung dalam perekonomian makro itu sangat sulit.

Kekurangan

1. Isi dari buku ini tidak ada memberikan struktur yang menggambarkan pasar modal atau
pasar uang .

26
BAB V

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Pasar uang dan pasar modal merupakan komponen luas dari system keuangan global
yang dapat mendorong perekonomian suatu Negara. Perbedaan pasar uang dan pasar modal
dapat dilihat dari produk yang diperjualbelikkan, pihak yang memgang otoritas pengaasan,
hingga risikonya. Penting untuk memahami pasar uang dan pasar modal demi memilih strategi
investasi yang lebih tepat. Pasar uang wadah bagi individu, bank, perusahaan dan pemerintah
untuk menempatkan uang tunai dalam aktu singkat, biasanya selama satu tahun atau kurang.
Sementara pasar modal mencakup perdagangan saham dan obligasi, yang meliputi pasar untuk
asset jangka panjang yang dibeli oleh lembaga keuangan, broker professional dan investor
individu. Karena itu, pasar modal lebih berisiko daripada pasar uang dan memiliki potensi
keuntungan dan kerugian yang lebih besar.

4.2 SARAN

Semoga critical book review ini bermanfaat bagi pembaca mengenai pasar uang dan
pasar modal agar lebih bijak dalam memilih investasi antara pasar uang dan pasar modal. Serta
memberikan wawasan mengenai seluk beluk pasar uang dan pasar modal.

27
DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, Teddy Hikmat. 2015. Pengantar Pasar Uang Dan Pasar Modal. Bandung : Universitas
Pasundan Press Bandung
Ardhansyah Putra Hrp dan Dwi Saraswati, 2014. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. CV.
Jakad Media Publishing. ISBN : 978-623-7681-19-9

Achmad Ramadhoni, 2018. Modul Pengantar Pasar Modal. Universitas Persada Indonesia

28

Anda mungkin juga menyukai