Bab Iv-Sampling

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

BAB IV.

SISTEM PENGAMBILAN CONTOH DAN ANALISIS MUTU

A. Pendahuluan

Dalam kegiatan pengawasan mutu industri pertanian seringkali dilakukan pengujian mutu
baik untuk pemeriksaan mutu maupun analisa mutu. Dengan berbagai pertimbangan
seringkali pekerjaan tersebut tidak dilakukan terhadap seluruh populasi, namun cukup
diwakili oleh bagian dari populasi yang disebut dengan contoh/sampel.

Pengambilan atau penarikan contoh kegiatan yang harus dilakukan terhadap suatu barang
atau sekelompok barang, jika barang atau kelompok barang tersebut diperlukan informasi
tentang karakteristiknya. Pengambilan contoh dapat dilakukan pada barang yang berada di
line produksi, alat transportasi, pada gudang bahan baku atau pada gudang penyimpanan hasil
(produk) dan barang yang ada di tempat-tempat distribusi atau pemasarannya.

Program Pengambilan Contoh adalah program yang memuat tata cara dan persyaratan atau
kualifikasi petugas. Di dalamnya terdapat prosedur tertentu yang harus diikuti, bahan dan alat
yang harus digunakan serta dokumen-dokumen yang harus dilengkapi. Pengambilan contoh
harus didasarkan pada metode statistik dan ditujukan pada faktor-faktor yang harus
dikendalikan untuk memastikan keabsahan hasil pengujian dan kalibrasi. Bila dikehendaki,
penyimpangan, penambahan atau pengecualian dari prosedur pengambilan contoh yang
ditetapkan, hal tersebut harus direkam secara rinci.

Pelaksanaan pengambilan contoh berdasarkan perencanaan harus memperhatikan faktor-


faktor yang berpengaruh pada proses, kondisi barang dan hasil dari pengambilan contoh.
Metode, peralatan dan cara penanganan contoh harus dapat menjamin bahwa kondisi contoh
pada saat diambil di lapangan harus tetap sama sampai dengan proses pengujian atau
pengamatan dilakukan. Kesalahan atau penyimpangan dalam proses pengambilan contoh
berakibat pada hasil uji atau pengamatan contoh tidak sesuai dengan keadaan bahan atau
populasi.

Tujuan dan cara pengambilan contoh harus jelas. Berisi antara lain untuk apa contoh diambil
( diuji, diamati, dijadikan arsip, dijadikan pembanding), bagaimana cara contoh diambil, cara
contoh ditangani ( dikemas, disimpan dan dikirim).
37
Informasi yang penting tercantum dalam rencana pengambilan contoh dan pelaksanaan
pengambilan contoh antara lain adalah :
1. Tujuan dari pengujian atau pemeriksaan termasuk informasi tentang komponen bahan
atau mikroganisme yang akan ditetapkan.
2. Pihak-pihak terkait, pelanggan, petugas pengambil contoh, laboratorium dan lain-lain.
3. Sifat bahan contoh, lokasi dan waktu pengambilan contoh.
4. Jumlah contoh, metode pengambilan contoh, pengemasan dan cara tranportasi.
Termasuk di dalamnnya persyaratan contoh aseptis.
5. Berbagai persyaratan untuk prapenanganan contoh dan pemilihan metode pengujian.
6. Waktu dan biaya yang diperlukan ( termasuk biaya pemeriksaan, pengambilan contoh
dan biaya analisa laboratorium).
7. Persyaratan legal formal dan kesepakatan internasional untuk observasi dll.
8. Persyaratan untuk dokumentasi.
9. Aspek jaminan mutu penyelidikan atau pengujian ( aktivitas pelanggan pemilik
contoh, persyaratan petugas pengambil contoh, dan pihak-pihak yang terlibat).

Contoh umumnya diambil untuk dianalisis mutunya dalam rangka mengetahui mutu dari
populasi. Pada dasarnya analisa mutu dilakukan dengan metoda standar ataupun metoda
yang dikembangkan namun bisa dipertanggungjawabkan.

Bab ini akan membahas berbagai metoda pengambilan contoh serta metoda analisis yang
umum digunakan pada lingkup industri pertanian. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa
diharapkan dapat menjelaskan dan memilih metoda pengambilan contoh dan analisis mutu
yang benar untuk kasus-kasus di industri pertanian.

B. Pengertian

Pengertian-pengertian yang perlu dipahami terkait dengan metode pengambilan contoh dan
analisis mutu antara lain adalah :
1. Populasi adalah keseluruhan obyek psikologis yang dibatasi kriteria-kriteria tertentu.
Dalam suatu industri, populasi adalah seluruh individu produk atau seluruh materi
yang menjadi fokus perhatian atau cakupan atau tanggung jawab atau lingkupnya
untuk dinilai. Populasi ini dalam prakteknya sering dikenal dengan istilah tanding/lot.

38
2. Contoh adalah sebagian populasi yang diambil dengan cara tertentu agar mewakili
keseluruhan populasi.
3. Contoh primer adalah contoh yang diambil dari tanding/lot.
4. Contoh campuran adalah kumpulan dari contoh-contoh yang diambil dari contoh
primer.
5. Contoh sekunder adalah contoh yang diambil dari contoh campuran
6. Contoh Laboratorium adalah contoh yang dikirim ke laboratorium merupakan bagian
dari contoh yang mewakili tanding/lot
7. Bentuk curah adalah padatan yang berbentuk serbuk atau butiran tanpa dikemas
8. Bentuk kemasan adalah padatan maupun cairan yang terkemas dalam bentuk kemasan
kecil
9. Pengambilan contoh adalah suatu sistem atau metoda untuk menarik sebagian
populasi yang dapat mewakili keseluruhan populasi. Tatacara dan urutan lengkap
dalam melaksanakan penarikan contoh disebut tatacara penarikan contoh (sampling
procedure)
10. Ukuran contoh adalah seberapa besar satuan contoh agar mewakili populasi. Pada
produk curah yang homogen, satu contoh dapat dianggap cukup. Namun pada produk
yang heterogen, satu contoh tidak cukup mewakili populasi.

Bentuk Curah Bentuk Kemasan


Tanding/lot

Contoh primer

Contoh campuran

Contoh sekunder

Contoh laboratorium

Gambar 9. Bagan proses pengambilan contoh

39
C. Teknik pengambilan Contoh

Teknik pengambilan contoh untuk padatan (SNI 19-0428-1998) berbeda dengan teknik
pengambilan contoh cairan/semipadat (SNI 19-0429-1989). Demikian juga peralatan yang
digunakan.

Peralatan untuk pengambilan contoh padatan dapat berbentuk :


1. Tombak yang terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat-sifat kimia dari contoh.
Alat pengambil contoh bentuk tombak ada tombak tunggal dan tombak ganda. Tombak
tunggal biasanya dibuat dengan ujung runcing untuk mengambil contoh dari karung
dengan cara menusukanya ke karung, contoh yang diambil keluar dari pangkal tombak.
Sedangkan tombak ganda terdiri dari dua lapis logam yang ukuran salah satunya lebih
kecil dan dapat masuk ke logam yang lebih besar, dilengkapi 3-4 buah lubang sepanjang
tombak dengan pangkal berbentuk T. Tombak ganda digunakan untuk mengambil contoh
berupa bubuk, butiran kecil dalam karung dengan cara menusukan tombak ke dalam
karung dan memutar pipa bagian dalam.
2. Sekop dapat berupa sekop bergagang panjang dan sekop bergagang pendek. Sekop
digunakan untuk mengambil contoh dalam bentuk curah.
3. Alat pengambil contoh otomatis seperti pasak vakum dengan prinsip kerja sedot vakum.
Alat ini digunakan untuk mengambil contoh dalam bentuk curah.

Gambar 10. Peralatan untuk mengambil contoh padatan

Sedangkan alat yang digunakan untuk mengambil contoh cairan/semipadat adalah:


1. Botol logam

40
Alat ini cocok untuk mengambil cairan dari tangki. Botol dilengkapi pemberat dan
dapat diturunkan sampai ke kedalaman yang diinginkan kemudian rantai/tali pengikat
sumbat ditarik sehingga cairan masuk ke dalam botol.
2. Silinder dengan klep
Alat ini cocok untuk mengambil contoh cairan dari tangki/drum. Pada waktu silinder
dibenamkan klep akan terbuka karena terdorong oleh cairan sehingga cairan masuk
mengisi silinder. Klep akan menutup kembali pada waktu silinder dihentikan pada
ketinggian yang diinginkan dan akan tetap tertutup pada waktu silinder ditarik ke atas.
3. Botol logam “Go Devil”
Alat ini cocok untuk mengambil cairan dari tangki/drum. Alat ini berukuran diameter 5-
7 cm, panjang 30 cm dengan lubang mulut 2,5 cm, bagian bawahnya berat, digantung
dengan rantai. Botol ini meluncur cepat ke dalam cairan tanpa sempat terisi sampai
dihentikan pada ketinggian yang diinginkan baru cairan masuk melalui mulut botol.
4. Tabung/pipa pengambil contoh
Alat ini terdiri dari 2 tabung konsentris, yang satu dapat masuk pas ke dalam tabung
yang lain dan tabung sebelah dalam dapat mudah diputar melalui tangkainya. Kedua
tabung mempunyai celah-celah sepanjang badanya dengan lebar celah kurang lebih 1/3
keliling penampang lintang tabung. Diameter bagian dalam 1,88 – 3,75 cm dengan
ruang bagian dalam tanpa sekat atau bersekat 3-10 bagian ketinggian sehingga bisa
mengasilkan satu sampel campuran atau 3-10 sampel berdasar ketinggian. Tinggi
tabung bervariasi, harus cukup untuk mencapai dasar drum/tangki.
Pada waktu dicelupkan, tabung bagian dalam diputar sedemikian rupa sehingga celah
tabung luar tertutup dan baru dibuka dengan memutar tabung dalam bila ujungnya
sudah mencapai dasar drum/tangki. Setelah terisi, tabung bagian dalam diputar lagi
sehingga celah tertutup, lalu tabung ditarik keluar dari drum/tangki.
Jenis tabung pengambil contoh yang lain adalah tabung dengan klep pada bagian
bawah, buka tutup klep dialkukan dengan memutar/menarik tangkainya. Cara kerja alat
ini adalah dicelupkan dengan klep dalam keadaan terbuka sehingga cairan masuk
tabung dan kemudian ditutup dan ditarik keluar.
5. Sekop tangan
Alat ini dipergunakan misalnya untuk mengambil contoh lemak padat dalam cairan.
Sekop ini terbuka dan berpenampang lintang seperti huruf C
6. Pipa berkran pengambil contoh

41
Pipa berkran dipasang, disambungkan di antara pipa-pipa penyalur. Contoh diambil
dengan dengan membuka kran pada waktu cairan dialirkan ke/dari tangki. Selang
waktu pengambilan contoh tergantung pada lamanya pengisian/pengeluaran tangki.

Cara pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan alat yang bersih dan kering.
Pengambilan contoh dilakukan di tempat yang terlindung dari hal-hal yang dapat
mempengaruhi contoh seperti debu, hujan, panas dan sebagainya.

Gambar 11. Peralatan pengambilan contoh cairan/semipadat

Cara pengambilan contoh padatan dapat diuraikan sebagai berikut :


1. Pengambilan contoh dari tanding/lot berbentuk curah
a. Dalam alat pengangkut atau lini produksi
Contoh diambil pada waktu bahan atau produk yang sedang bergerak melalui saluran
pengangkut dari ruang produksi ke gudang atau sebaliknya. Contoh diambil beberapa
kali dengan periode dan berat contoh sama.
b. Dalam tumpukan atau gudang
Contoh diambil berdasarkan jumlah lot/tanding dan sesuai dengan jenis uji yang akan
dilakukan. Contoh diambil di beberapa tempat dari seluruh lapisan secara acak
dengan berat contoh masing-masing sama.
2. Pengambilan contoh dari tanding/lot berbentuk kemasan
a. Dalam alat pengangkut atau lini produksi
Contoh diambil pada waktu bahan atau produk yang sedang bergerak melalui saluran
pengangkut dari ruang produksi ke gudang atau sebaliknya. Contoh diambil beberapa
kemasan pada periode waktu yang sama.
b. Dalam tumpukan atau gudang
3. Dalam karung atau kemasan karton/peti kemas

42
Contoh primer diambil dari beberapa karung/karton/peti tergantung dari banyaknya
karung/karton/peti. Apabila jumlah tanding lebih dari 1000 kemasan harus dibuat tanding
dengan jumlah sama, kemudian diambil akar dua jumlah karung/peti secara acak
menggunakan Tabel 1.

Tabel 1. Daftar Nomor Acak


Line 1 2 3 4 5 6 7 8
1 78994 36224 32673 25475 84953 61792 50243 63423
2 04909 58485 70686 93930 34880 73059 06825 80257
3 46582 73570 33004 61795 86477 46736 60460 70345
4 29242 89792 88634 60285 07190 07795 27011 85941
5 68104 81339 97090 20601 78940 20228 22083 96070
6 17156 02182 82504 19880 93747 80910 78260 25136
7 50711 94789 07171 02103 99057 98775 37997 18325
8 35449 52409 75095 77720 39729 03025 09313 43545
9 75622 82729 76916 72657 58992 32756 01154 84890
10 01020 55151 36132 51971 32165 60735 64867 35424
11 08337 89989 24260 08618 66798 25889 52860 57375
12 76829 47229 19706 30094 69430 92399 98749 22081
13 89708 30641 21267 56501 95182 72442 21445 17276
14 89836 55817 56747 75195 06818 83043 47403 58266
15 25903 61370 66081 54076 67442 52964 23823 02718
16 71345 03422 01015 68025 19703 77313 04555 83425
17 61454 92263 14547 08473 34124 10740 40839 05620
18 80376 08909 30470 40200 46448 61742 11643 92121
19 46144 54373 05505 90074 24783 86299 20900 15144
20 12191 88527 58852 51175 11534 87218 04876 85584
21 62936 59120 73957 35969 21598 47287 39394 08778
22 31588 96798 43668 12611 01714 77266 55079 24690
23 20787 96048 84726 17512 39450 43618 30629 24356
24 45063 00745 84635 43079 52724 14262 05750 89373
25 31606 64782 34027 56734 09365 20008 93559 78384
26 10452 33074 76718 99556 16026 00013 73411 95107
27 37016 64633 67301 50949 91298 74969 73631 57397
28 66725 97865 25409 37498 00816 99261 14471 10232
29 07380 74438 82120 17890 40963 55757 13492 68294
30 71621 57688 58266 47702 74724 89419 08025 68519
31 03466 13263 23917 20417 11315 52805 33072 07723
32 12692 32931 97387 34822 53776 91674 76549 37635
33 52192 30941 44998 17833 94563 23062 95725 38463
34 56691 72529 66063 73570 86860 68125 40436 31303
35 74952 43042 58869 16677 78598 43520 97521 83248
36 18752 43693 32867 53017 22661 39610 03796 02622
37 61961 04944 43111 28325 82319 65589 96048 98198
38 49197 63948 78947 60207 70667 39843 60607 15328
39 19436 87291 71884 74859 76501 93456 95714 92518
40 39143 64803 14605 13643 09621 68301 69817 52140
41 82244 67549 76491 09761 74494 91307 64222 66592
42 55847 56155 42878 23708 97999 40131 52360 90390
43 94095 95970 97826 25991 37584 56966 68623 83454
44 11751 69469 25521 44097 07511 88996 30122 67542
45 69902 08995 27821 11758 46989 61920 32121 28165
46 21850 25352 25556 92161 23592 43294 10479 37879
47 75850 46992 25165 55906 62339 88958 91717 15766
48 29648 22086 42581 85677 20251 39641 66786 80689
49 82740 28443 42734 25518 82827 35325 90288 32911
50 36842 42092 52075 83926 42875 71500 69216 01350

43
Bila jumlah tanding kurang dari 100, pengambilan contoh menggunakan Tabel 2.

4. Dalam kemasan kecil


Pengambilan contoh yang dikemas dalam kemasan kecil, jumlah contoh yang
diambil menggunakan Tabel 3 dan Tabel 4.

Tabel 2. Jumlah contoh yang harus diambil dengan jumlah tanding kurang dari 100

Jumlah contoh per lot Jumlah contoh yang diambil


Karung/peti Karung/peti
s/d 10 Semua contoh
11 – 25 5
26 - 50 7
51 - 100 10
>100 Akar pangkat dua dari
jumlah contoh

Catatan: Untuk jumlah per lot s/d 5 karung/peti diambil semua, 6 –25 diambil 5.

Tabel 3. Jumlah kemasan kecil yang harus diambil dari jumlah yang ada

Jumlah kemasan kecil Jumlah kemasan


kecil untuk contoh
10.000 200
20.000 250
40.000 300
60.000 350
>100.000 400

Catatan: Jika jumlah kemasan kecil berada di antara angka yang tertera dalam
tabel, maka contoh yang diambil mengikuti angka yang di atasnya.

Tabel 4. Jumlah kemasan kecil yang diambil untuk setiap karton

Jumlah kemasan kecil Maksimum jumlah kemasan


dalam karton kecil yang diambil dari masing-
masing karton
>24 15
12 - 24 10
<12 Semua kemasan kecil dalam
karton

Penentuan jumlah karton yang dibuka dengan rumus x/y


X adalah angka dari tabel 3
Y adalah dari tabel 4

44
Sedangkan cara pengambilan contoh cairan/semi padat adalah sebagai berikut :
1. Pengambilan contoh dari tanding berbentuk curah
Contoh sebaiknya diambil ketika bahan dialirkan melalui pipa penyalur ke dalam
tangki terutama bila bahan berbentuk semi padat (lemak, minyak sawit dan
sebagainya). Bagi cairan yang telah tertampung dalam bak/tangki, pengambilan
contoh dilakukan dengan menggunakan salah satu alat pengambil contoh yang sesuai.
a. Pengambilan contoh dari pipa penyalur
Kecepatan aliran dalam pipa harus diatur sedemikian rupa sehingga menyebabkan
gerakan yang mengaduk cairan. Contoh diambil dari pipa kran dengan selang
waktu tertentu tergantung sifat bahan dengan volume yang sama sehingga
diperoleh jumlah contoh yang dikehendaki.
Batas ukuran tanding yang dapat diwakili oleh satu contoh maksimum 500 ton.
Bila besar tanding lebih dari 500 ton, kelebihannya dianggap tanding lain.
b. Pengambilan contoh dari tangki
Bila tangki berbentuk silinder vertikal, berada di darat atau tangki kapal,
pengambilan contoh dilakukan sebagai berikut :
Contoh diambil pada jarak tiap 30 cm dari dasar sampai permukaan cairan dengan
volume sama tiap pengambilan, kemudian dijadikan satu contoh.
Bila isi tangki homogen, contoh diambil dari lima tempat ketinggian (satu kali
pada jarak 1/10 tinggi cairan dari dasar, tiga kali dari pertengahan tinggi cairan
dan satu kali dari 9/10 tinggi cairan dari dasar). Kelima volume contoh kemudian
dicampur menjadi satu contoh.
Bila tangki merupakan tangki mobil/silinder horizontal, pengambilan contoh
dilakukan sebagai berikut :
Beberapa bagian contoh diambil dengan perbandingan volume tertentu seperti
pada Tabel 5. Banyaknya pengambilan bagian contoh dan berapa perbandingan
volumenya ditentukan oleh berapa persen tinggi tangki terisi cairan. Bagian-
bagian tersebut dicampur menjadi satu contoh.

45
Tabel 5. Tempat dan volume contoh yang diambil dari silinder horizontal

Tinggi cairan Tempat contoh diambil Volume tiap pengambilan


terhadap tinggi (tinggi dari dasar, % terhadap tinggi (% dari seluruh volume contoh)
tangki (%) tangki)
Lapisan Atas Tengah Bawah Lapisan Atas Tengah Bawah
10 - - 5 - - 100
20 - - 10 - - 100
30 - 20 10 - 60 40
40 - 25 10 - 70 30
50 - 30 10 - 80 20
60 55 35 10 10 80 10
70 65 40 10 10 80 10
80 65 45 10 10 80 10
90 85 50 10 10 80 10
100 90 50 10 10 80 10

2. Pengambilan contoh dari tanding berbentuk kemasan


Cairan bisa dikemas dalam tangki/drum, botol, kaleng dan lain-lain yang kemudian
beberapa botol/kaleng dikemas dalam dus/peti.
a. Cairan dikemas dalam drum/tangki kecil berkapasitas 20-200 liter.
Tergantung sifat bahan bila perlu drum terlebih dahulu digoyang-goyangkan atau
isi diaduk terlebih dahulu hingga homogen, kemudian contoh diambil misalnya
menggunakan tabung pengambil contoh.
Berapa drum yang diambil contohnya tergantung jumlah drum dalam tanding
seperti pada Tabel 6. Pemilihan drum-drum mana yang diambil contohnya
dilakukan secara acak menggunakan Daftar Nomor Acak. Dari setiap drum
diambil cairan dengan volume sama kemudian dicampur menjadi satu contoh.

Tabel 6. Pengambilan drum yang diambil contoh


Jumlah drum dalam tanding Jumlah drum yang diambil contohnya
Kurang dari 4 Semua drum
4-100 20% dari jumlah drum, minimal 4
Lebih dari 100 10% dari jumlah drum, minimal 20

b. Cairan dikemas dalam wadah kecil

46
Tergantung jumlah wadah dalam dalam tanding dan ukuran masing-masing
wadah, jumlah contoh yang diambil adalah seperti pada Tabel 7.
Contoh : Tanding terdiri dari 400 kotak masing-masing berisi 48 kaleng berukuran
No.300. Berarti jumlah kaleng seluruhnya = 19200 buah (400 x 48 buah).
Berdasarkan Tabel 7, contoh yang harus diambil adalah 13 wadah yang diambil
secara acak menggunakan Daftar Nomor Acak. Sejumlah 13 wadah tersebut
kemudian diperiksa/analisa.

Tabel 7. Jumlah pengambilan contoh terkemas


Kelompok Jumlah wadah dalam tanding
I. Ukuran wadah </=3600 3601- 14401- 48001- 96001- 156001- 228001- 300001- >420.000
< kaleng
14400 48000 96000 156000 228000 300000 420000
N0.300 (300 x
407)
II. Ukuran wadah </=2400 2401- 12001- 24001- 48001- 72001- 108001- 168001- >240.000
=/ > kaleng
12000 24000 48000 72000 108000 168000 240000
N0.300 tapi
tidak > dari
No.3(404 x 700)
III. Ukuran wadah </=1200 1201- 7201- 15001- 24001- 36001- 60001- 84001- >120.000
> N0.3 tapi
7200 15000 24000 36000 60000 84000 120000
tidak > No.12
(603 x 812)
IV. Ukuran wadah </= 200 201- 801- 1601- 2401- 3601- 8001- 16001- >28000
>kaleng tapi
800 1600 2400 3600 8000 16000 28000
tidak > kaleng
5 galon
V. Ukuran wadah </= 25 26-80 81-200 201- 401- 801- 1.201- 2001- >3200
> 5 galon 400 800 1200 2000 3200
Pengambilan wadah untuk satu contoh
Jumlah 3 6 13 21 29 38 48 60 72
wadah/kantong
Jumlah kaleng yang 0 1 2 3 4 5 6 7 8
mutu isinya kurang
tapi tanding masih
dianggap baik

D. Penanganan dan Penyajian Contoh

Penanganan dan penyajian contoh padatan adalah sebagai berikut :


1. Contoh dalam bentuk curah
Contoh primer berupa butir atau serbuk kemudian dilakukan pengambilan contoh
sekunder. Untuk keperluan uji mikrobiologi, pengambilan contoh sekunder dilakukan
menggunakan alat jenis tombak yang steril dan contoh sekunder segera dimasukkan
ke dalam wadah secara aseptik.

47
Sedangkan untuk keperluan uji kimia atau fisik, timbunan contoh primer diratakan
dan dibagi empat kemudian diambil dua bagian dengan diagonal berlawanan. Dua
bagian tadi dicampur rata dan dibuat timbunan lagi, dibagi empat dan diambil dua
bagian lagi. Hal ini dilakukan sampai didapat berat contoh yang diperlukan untuk
keperluan analisa
.

Siap analisis Dan seterusnya

Gambar 12. Cara pengambilan contoh sekunder/laboratorium

2. Contoh dalam kemasan


Masing-masing kemasan kecil yang diambil sebagai contoh primer disatukan kembali
dalam karton/peti sesuai kemasan aslinya. Contoh ini diusahakan terlindung selama
dalam pengangkutan dan penyimpanan serta diberi label.

Sedangkan penanganan dan penyajian contoh untuk cairan/semi padat adalah sebagai berikut:
1. Contoh dari tanding berbentuk curah
Bagian-bagian contoh yang berasal dari satu tanding dicampur rata kemudian diambil
sejumlah tertentu sesuai keperluan pengujian (misalnya 1 liter), dimasukan ke dalam
wadah bersih dan kering bertutup rapat serta terbuat dari bahan yang tidak
mempengaruhi contoh secara kimiawi.
Wadah diberi label dengan keterangan : tanggal dan waktu pengambilan contoh, nama
orang/petugas yang menugaskan, merk/cap bahan yang diambil contohnya, simbol
atau identifikasi dan lain-lain sesuai ketentuan yang berlaku.
Wadah dipak sedemikian rupa sehingga selama pengangkutan dan penyimpanan
terlindung dari pengaruh benturan dan cuaca dan disegel.

48
2. Contoh dari tanding berbentuk kemasan
Semua contoh kemasan dikirim ke laboratorium dan diperiksa satu persatu atau
kemasan-kemasan tadi dibuka dan isinya dijadikan satu dicampur rata kemudian
diambil sejumlah contoh laboratorium. Contoh tersebut kemudian dikemas
sedemikian rupa sehingga terlindung selama pengangkutan dan penyimpanan.

Contoh dikirim ke laboratorium sesegera dan secepat mungkin. Suhu saat pengiriman dijaga
tetap dingin (0-10oC). Suhu udara ruang penyimpanan, alat pengangkut atau keadaan
lingkungan lainnya sebaiknya dicatat pada saat pengumpulan contoh. Suhu contoh saat
pengambilan dicatat. Jika produk dikemas dalam kaleng, gelas, plastik atau berbentuk kering,
pendinginan contoh tidak perlu dilakukan tetapi perlu dihindari suhu di atas 40oC. Produk
kalengan yang mungkin menggembung sebaiknya disimpan di lemari es.

E. Pengambilan contoh dari pasar

Seorang peneliti ataupun inspektor lapang seringkali perlu melakukan pengambilan contoh
produk/bahan yang beredar luas di pasar. Pada kasus ini dapat diadopsi rancangan
pengambilan contoh pasar sesuai ISO 8243:1991.

Tempat penjualan berupa kota, kabupaten, kecamatan, desa atau wilayah. Untuk tiap-tiap
sampling point diambil sampel sebanyak satuan terkecil pembelian (carton, pack).
Pengambilan contoh dapat dilakukan dengan menggunakan Gambar 13.

Jumlah Lokasi Pemasaran


(Kota, Propinsi dst)

= 20 Tempat 11 - 20 Tempat 5 - 10 Tempat


5 Tempat Pemasaran 4 Tempat Pemasaran 3 Tempat Pemasaran 2 Tempat Pemasaran 1 Tempat Pemasaran
Pemasaran Pemasaran Pemasaran

5 Tempat 4 Tempat 3 Tempat 2 Tempat 1 Tempat


Pilih 20 Tempat Pilih 10 Tempat Pilih 5 Tempat
(100% inspection) (100% inspection) (100% inspection) (100% inspection) (100% inspection)

2 x 20 4 x 10 5x5 5x5 10 x 4 14 x 3 20 x 2 40 x 1
Sampling Plan Sampling Point Sampling Point Sampling Point Sampling Plan Sampling Plan Sampling Plan Sampling Plan

Gambar..... Pengambilan contoh pasar

Gambar 13. Pengambilan contoh tepung terigu dari pasar sesuai ISO 8243

49
Jika area dimana terigu dijual memiliki lebih dari 20 tempat penjualan, diambil 2
contoh dari 20 tempat penjualan secara acak.
Jika area dimana terigu dijual memiliki 11 – 20 tempat penjualan, diambil 4 contoh
dari 10 tempat penjualan secara acak.
Jika area dimana terigu dijual memiliki 6 – 10 tempat penjualan, diambil 8 contoh
dari 5 tempat penjualan secara acak.
Jika area dimana terigu dijual memiliki 1, 2, 3, 4 atau 5 tempat penjualan, diambil
40, 20, 14, 10 dan 8 contoh dari 1, 2, 3, 4 dan 5 tempat penjualan.

F. Analisis Mutu

Analisis mutu bertujuan untuk mengetahui mutu dari suatu populasi melalui pengujian contoh
yang telah diambil dengan benar (mewakili populasi). Analisis bisa bersifat fisik, kimia,
mikrobiologi maupun sensori. Analisis mutu umumnya dilakukan oleh laboratorium yang
kompeten apakah laboratorium pihak pertama (laboratorium kepunyaan produsen),
laboratorium pihak kedua (laboratorium pihak pembeli) maupun laboratorium pihak ketiga
(laboratorium yang indipenden, tidak berpihak pada produsen maupun pembeli).

Apapun parameter yang diuji sebaiknya menggunakan metode baku/standar untuk


menghindari perbedaan hasil uji antar laboratorium untuk produk/bahan yang sama. Metode
yang digunakan minimal mengacu pada metode terkait yang telah ditetapkan BSN, contohnya
Penentuan Kadar Air (SNI 01-3182-1992), Cara Uji Pemanis Buatan (SNI 01-2893-1992)
dan seterusnya. Selain metode yang baku, kompetensi analis, bahan yang digunakan serta
kondisi alat uji ataupun alat penunjang pengujian harus standar. Untuk menunjukkan bahwa
suatu laboratorium kompeten di bidang pengujian tertentu dan hasil ujinya dapat
dipercaya/diakui maka laboratorium tersebut harus menerapkan sistem manajemen mutu
laboratorium ISO 17025 dan telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional.

Ringkasan
1. Cara pengambilan contoh padatan berbeda dengan cara pengambilan contoh
cairan/semi padat, demikian juga peralatan pengambilan contoh yang digunakan.
2. Cara pengambilan contoh untuk tanding berbentuk curah juga berbeda dengan
cara pengambilan contoh untuk tanding dalam bentuk kemasan.

50
3. Cara pengambilan contoh di pasar sangat dipengaruhi jumlah lokasi pemasaran
produk.
4. Analisa mutu pada prinsipnya harus dilakukan dengan menggunakan metoda
standar, personel yang kompeten serta bahan dan peralatan yang standar dan
terkalibrasi.

Tugas
1. Suatu lot/tanding terdiri dari 1200 peti karton, dalam setiap peti karton terdapat 12
kemasan kecil @ berat 2.5 lb. Tentukan secara detail cara dan satuan contoh untuk
pengujian mutu di laboratorium.
2. Wilayah pemasaran (area) produk kopi bubuk Merk XYZ meliputi 7 Kecamatan di
suatu kabupaten. Jelaskan cara pengambilan contohnya dan berapa total contoh yang
harus diambil untuk diuji mutunya!
3. Cari beberapa contoh cara pengambilan contoh yang dilakukan oleh suatu perusahaan
atau oleh suatu lembaga pengawas mutu hasil pertanian dan olahanya.

Daftar Pustaka
1. SNI 19-0428-1998. Petunjuk Pengambilan contoh padatan. Badan Standardisasi
Nasional.

2. SNI 19-0429-1989. Petunjuk pengambilan contoh cairan dan semi padat. Badan
Standardisasi Nasional.

3. Soekarto, Soewarno T. 1990. Dasar-dasar Pengawasan dan Standarisasi Mutu


Pangan. PAU Pangan dan Gizi IPB.

51

Anda mungkin juga menyukai