Modul 3 PA
Modul 3 PA
Modul 3 PA
Analasis Transaksi
Jurnal
Posting ke Ledger (Buku Besar)
Trial Balance
03
FEB S1 Akuntansi MK84080 Minanari, SE. M.Si
Abstract Kompetensi
Menganalisa transaksi Mahasiswa menganalisa transaksi.
Menjurnal dan memposting Kemudian menjurnal dan
Menyusun trial balance mempostingnya sampai dihasilkan
trial balance
Tahapan Siklus Akuntansi
Tahapan dalam pengerjaan akuntansi adalah berikut ini:
Bukti transaksi yang digunakan sebagai sumber pencatatan dalam jurnal antara lain
adalah: Cek, Faktur, Kuitansi dan Bilyet giro.
Neraca saldo
stl penutupan
Sebelum kita membahas mengenai jurnal, alangkah baiknya kita mengenal bahwa
secara garis besar akun atau rekening dalam akuntansi terbagi atas akun-akun:
Bertamba Berkuran
No rekening Akun/ Rekening h g
100 - 199 AKTIVA Debet Kredit
200 - 299 KEWAJIBAN Kredit Debet
300 - 399 MODAL Kredit Debet
400 - 499 PENDAPATAN Kredit Debet
500 - 599 BEBAN Debet Kredit
JURNAL
Untuk melihat keseimbangan debit dan kredit maka seluruh saldo akun
diiktisarkan dalam Neraca Saldo. Neraca saldo juga diperlukan untuk melihat akun-
akun yang perlu dikoreksi atau disesuaikan atau direklasifikasi.
Setelah dilakukan pemindahan catatan angka-angka dari jurnal kebuku besar,
selanjutnya diperlukan penyusunan neraca saldo atau disebut juga Trial balance.
Langkah-langkah penyusunan neraca saldo dilakukan sebagai berikut :
menjumlahkan sebelah debet dan kredit setiap perkiraan buku besar.
membandingkan jumlah debet dan kredit setiap perkiraan apabila jumlah
debet lebih besar dari kredit : jumlah diletakkan di debet neraca saldo dan
sebaliknya , masing-masing perkiraan untuk disusun dalam bentuk neraca
saldo.
Memindahkan saldo debet atau saldo kredit perkiraan buku besar ke dalam
neraca saldo.
Dari perkiraan-perkiraan dalam contoh diatas yaitu Biro Jasa Akuntansi milik Anita akan
disusun Neraca-saldo akan tampak sebagai berikut :
Biasanya bila jumlah debet dan kredit sama/setimbang dapat dikatakan, benar
apabila angka-angka diatas dicatat sesuai perkiraan-perkiraan masing-masing. Dalam
keseimbangan diatas dapat saja neraca saldo salah, apa bila dalam mencatat dalam
sebelah debet atau sebelah kredit dengan perkiraan salah. Contohnya. pendebetan
untuk perkiraan “Perlengkapan” didebet pada perkiraan “peralatan”
Bila neraca saldo tidak setimbang, antara jumlah debet dan jumlah kreditnya,
kemungkinan besar kesalahan terdapat pada :
kesalahan menulis angka pada saat memindahkan dari jurnal ke buku
besar/ledger.
kesalahan menjumlah sebelah debet atau kredit neraca saldo.
kesalahan memindahkan/menulis yang mestinya didebet tetapi dibuku
sebelah kredit.
Bila terjadi kesalahan dalam neraca-saldo ( neraca saldo tidak setimbang) kita
harus dengan segera meneliti kembali pencatatan yang sudah kita lakukan, baik dalam
jurnal maupun dalam memindahkan ke buku besar. Kita memeriksa kembali
keseluruhan proses akuntansi antara lain:
memeriksa kembali kebenaran jumlah debet dan jumlah kredit buku besar dan
menghitung saldonya. (mana kala kita mempergunakan buku besar dengan
dua kolom)
memeriksa kembali kebenaran jumlah debet dan jumlah kredit di neraca
saldo.
mencocokkan angka-angka yang ada di jurnal dengan yang ada di buku besar
memeriksa kembali keseimbangan jurnal.
Jadi dapat dikatakan neraca saldo dibuat sebagai alat yang berfungsi sebagai
penguji untuk menguji keseimbangan antara jumlah debet dan jumlah kredit dalam buku
besar pada akhir periode tertentu. Disamping itu neraca saldo sebagai dasar dalam
menyusun laporan keuangan.
Berikut ini adalah contoh menjurnal, posting ke buku besar sampai neraca saldo Anita,
SE Ak. membuka Biro Jasa Akuntansi dengan menanamkan uang pribadi kedalam
usahanya sebesar Rp. 6.000.000,00 sebagai modal, dengan nama “ Biro Jasa
Akuntansi Anita “, usaha dimulai 1 April 2000.
2 April 2000, membayar sewa kantor untuk 1 tahun Rp. 1.200.000,00
5 April 2000, membeli peralatan kantor Rp. 1.500.000,00 dibayar tunai
6 April 2000, membeli perlengkapan kantor Rp. 150.000,00
9 April 2000, menyelesaikan masalah akuntansi untuk tiga langganan baru
dengan menerima jasa sebesar Rp. 900.000,00
13 April 2000, memasang iklan / advertensi di RADAR Madiun Rp. 80.000,00
16 April 2000, menerima jasa Rp. 400.000,00 dari langganan yang urusan
akuntansinya diselesaikan
18 April 2000, membayar biaya rupa-rupa Rp. 60.000,00
21 April 2000, membayar biaya transportasi Rp. 40.000,00
25 April 2000, membeli kontan perlengkapan kantor Rp. 30.000,00
28 April 2000, menerima jasa dari langganan Rp. 600.000,00
29 April 2000, membayar gaji pegawai Rp. 650.000,00
30 April 2000, membeli peralatan kantor dengan secara kredit Rp. 300.000,00
30 April 2000, telah menyelesaikan tugas, tetapi jasa belum diterima dan
dianggap sebagai piutang Rp. 200.000,00
30 April 2000, diambil untuk kepentingan pribadi sebesar Rp. 150.000,00
Dari transaksi diatas setelah di jurnal dan di posting ke perkiraan-perkiraan dalam buku
besar akan tampak sebagai berikut :
Jurnal Umum
Kas No. 11
Tgl Debet Tgl Kredit
2000 2000
April 1 6.000.000,00 April 2 1.200.000,00
9 900.000,00 5 1.500.000,00
16 400.000,00 6 150.000,00
28 600.000,00 13 80.000,00
18 60.000,00
21 40.000,00
25 30.000,00
29 650.000,00
30 150.000,00