Bahan Konstruksi Atap Baja Ringan Dan Bahan Penutup Atap (Gabung) Kelompok 1
Bahan Konstruksi Atap Baja Ringan Dan Bahan Penutup Atap (Gabung) Kelompok 1
Bahan Konstruksi Atap Baja Ringan Dan Bahan Penutup Atap (Gabung) Kelompok 1
Disusun Oleh :
Beniq Arda 051.0014.00019
Muhammad Ilham Akbar 051.0015.00077
Sarah Mutia 051.0015.00107
Bella Yustisiana 051.0016.00014
Dosen Pembimbing :
Ir. Susianti Winoto, MT.
Puji dan Syukur Kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan
tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Tak lupa kami berterimakasih
kepada Ibu Ir. Susianti Winoto, MT. yang telah memberikan ilmunya. Dalam
tugas ini kami membahas mengenai bahan konstruksi atap baja ringan.
Laporan ini kami buat dengan sedemikian mungkin guna memperlancar
proses belajar mengajar, serta sebagai jembatan penambah ilmu dan juga sebagai
media penilaian. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
mendasar pada laporan ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran serta kritik
yang membangun untuk penyempurnaan tugas ini.
Demikian kata pengantar untuk laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat
dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi para pembacanya.
Penulis
2|Baja Ringan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................1
1.2 TUJUAN PENULISAN............................................................................2
1.3 METODE PENULISAN...........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 BAJA RINGAN ........................................................................................3
2.2 JENIS PROFIL .........................................................................................4
2.3 TABEL PROFIL .......................................................................................8
2.4 PROSES PEMBUATAN...........................................................................13
2.5 HARGA KONSTRUKSI ..........................................................................14
2.6 PERBEDAAN MATERIAL .....................................................................16
2.7 SISTEM STRUKTUR...............................................................................16
2.8 CARA PEMASANGAN...........................................................................17
2.9 BAHAN PENDUKUNG...........................................................................18
2.10 LAPISAN ANTI KARAT.........................................................................18
2.11 ALAT UNTUK MENYAMBUNG RANGKA BAJA RINGAN.............19
2.12 PRODUSEN BAJA RINGAN...................................................................20
BAB III STUDI KASUS DATA LAPANGAN
3.1 HASIL PENGAMATAN LAPANGAN...................................................21
3.2 PENGUNAAN .........................................................................................22
3.3 PROFIL YANG DIGUNAKAN ..............................................................23
BAB 1V PENUTUP
4.1 KESIMPULAN.........................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1 LATAR BELAKANG
Pada saat ini pemakaian baja struktural baja ringan (cold form steel)
semakin banyak digunakan dalam konstruksi bangunan, hal ini diakibatkan karena
semakin sulitnya memperoleh kayu sebagai bahan konstruksi dan terutama juga
karena beratnya yang ringan, kemudahan dalam pabrikasi dan konstruksi serta
kemampuannya untuk dibentuk dalam berbagai jenis ukuran dan tampang
(section). Selain itu pemakaian material baja ringan dapat juga untuk struktur
sekunder sampai struktur utama misalnya untuk balok lantai, rangka atap dan
dinding pada bangunan industri, gudang, bangunan komersial maupun rumah
tinggal.
Rangka atap baja ringan untuk rumah mulai banyak dikenal dan
dipergunakan 10 tahun terakhir, dan baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang
memiliki sifat ringan dan tipis, namun memiliki fungsi setara baja konvensional.
Rangka atap baja ringan diciptakan untuk memudahkan perakitan dan konstruksi.
Meskipun tipis, baja ringan memiliki derajat kekuatan tarik 550 MPa, sementara
baja biasa sekitar 300 Mpa.
Cold formed steel structural members (rangka atap baja ringan) memiliki
keunggulan bila dibandingkan dengan material lain, antara lain: berat relatif
ringan, kekuatan (strength) dan kekakuan (stiffness) yang tinggi, mudah dalam
fabrikasi dan produksi dalam jumlah besar, pembangunan dan pemasangan yang
mudah dan cepat, keterlambatan pelaksanaan akibat cuaca dapat dieliminasi, dan
lain-lain.
Penggunaan baja ringan sebagai rangka atap menarik untuk dikaji.
Banyaknya kelebihan baja ringan dibandingkan material lain yang biasa
digunakan untuk struktur rangka atap hendaknya menjadikan baja ringan sebagai
pilihan utama masyarakat dalam hal pembuatan rangka atap untuk bangunan-
bangunan. Munculnya tren baru penggunaan baja ringan sebagai material
pembuatan rangka atap mendorong nalar kami untuk mengkaji lebih dalam
fenomena ini.
4
Untuk itu dalam kesempatan ini, akan dibahas tentang baja ringan.
Masalah ini diangkat karena ingin mengetahui jenis-jenis baja ringan, tata cara
pemasangan atap baja ringan, dan lain-lain.
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.1 BAJA RINGAN
Baja ringan adalah baja berkualitas tinggi yang bersifat ringan dan tipis,
namun kekuatannya tidak kalah dari baja konvensional. Meskipun tipis,
baja ringan memiliki derajat kekuatan tarik 550 MPa, sementara baja biasa sekitar
300 MPa. Kekuatan tarik dan tegangan ini untuk mengompensasi bentuknya yang
tipis. Ada beberapa macam baja ringan yang terbagi berdasarkan nilai tegangan
tariknya (tensile strength). Kemampuan tegangan tarik ini umumnya didasari pada
fungsi akhir dari baja ringan tersebut. Contohnya untuk berbagai produk struktur
seperti rangka atap baja ringan haruslah menggunakan baja ringan
dengan tegangan tarik tinggi (G550). Namun untuk berbagai produk
home appliances misalnya, diperlukan baja ringan dengan tegangan tarik lebih
rendah (G300,G250,dll) dan yang lebih lentur dan lunak sehingga lebih mudah
dibentuk.
Baja G550 bisa diartikan sebagai baja yang mempunyai kuat tarik 550 MPa.
Uji kualitas ini hanya dapat dibuktikan di laboratorium. Untuk ketebalan baja
ringan umumnya berkisar antara 0,2-2,0 mm.Variasi ketebalan ini ditentukan
oleh fungsi besar beban yang ditopang dan ukuran bentangan baja itu sendiri.
Dengan adanya variasi ketebalan yang ditentukan oleh faktor-faktor diatas, baja
ringan memiliki tingkat efektivitas yang lebih baik. Baja ringan memang lebih
tipis dibanding baja konvensional yang memiliki ketebalan 3 mm atau
lebih. Dengan ketipisannya, kita mungkin meragukan kekuatan material ini.
Namun kita tidak perlu khawatir, kekuatannya sangat bisa diandalkan
karna baja ringan terbuat dari baja bermutu tinggi. Masalah yang timbul
karna ketipisan baja ringan adalah, kurang kakunya struktur rangka baja
itu sendiri dan disinilah pengaku (bracing) dibutuhkan. Karna berbahan baja,
maka baja ringan juga bisa berkarat, agar awet, tahan lama dan tidak mudah
berkarat, baja ringan biasanya sudah dilapis antikarat.
6
2.2 JENIS PROFIL
2. UNP
Penggunaan UNP hampir sama dengan WF, kecuali untuk kolom jarang
digunakan karena relatif lebih mudah mengalami tekuk. Istilah lain: Kanal U, U-
channel, Profil U.
7
3. Equal Angel (Hot Rolled)
Biasa digunakan untuk member pada truss,bracing, balok, dan struktur
ringan lainnya. Istilah lain : profil siku, profil L, L-shape.
5. Lipped Channel
Biasa digunakan untuk purlin (balok dudukan penutup atap), girts (elemen
yang memegang penutup dinding misalnya metal sheet, dan lain-lain), member
pada truss, rangka komponen arsitektural. Istilah lain : balok purlin, kanal C, C-
channel, profil C.
8
6. Equal Angel (Cold Formed)
Biasa digunakan untuk bracing struktur ringan (kecil), rangka komponen
arsitektural, support komponen-komponen ME. Istilah lain : hampir sama dengan
EA hot rolled.
9
9. SHS (Square Hollow Section) Cold Formed
Pengunaan : komponen rangka arsitektural (ceiling, partisi gipsum, dan lain-
lain), rangka dan support ornamen-ornamen non struktural. Istilah lain : besi
hollow (istilah pasar), profil persegi.
10
11. T-Beam (Hot Rolled)
Pengunaan : balok lantai, balok kantilever (kanopi). Istilah lain : balok T.
11
TABEL UNP
12
TABEL UNEQUAL ANGEL
TABEL CANAL
13
TABEL RHS
TABEL SHS
14
TABEL STEEL PIPE
TABEL T-BEAM
15
2.4 PROSES PEMBUATAN
1. PRESS BRAKE
2. ROLL FORMING
16
baru sudah terkomputerisasi sehingga dapat melubangi, dan mencetak label di
ujung proses setelah profil terbentuk. Produktivitas proses roll forming sangatlah
tinggi sehingga dalam waktu singkat profil dapat segera terbentuk, itulah
kelebihannya. Namun kekurangannya adalah satu mesin dengan roll set yang telah
disiapkan hanya dapat membuat satu bentuk yang telah ditetapkan sehingga harus
memesan mesin baru jika menginginkan bentuk baru meski hanya sekedar
menambah tekukan atau lipatan.
3. PUNCHING
17
Pemasangan Rangka Atap Baja Rp. 150.000/m2
Ringan Material CNP 1,00 mm
Bahan Zincalume
18
2.6 PERBEDAAN MATERIAL
Misalnya, perbedaan baja dengan besi:
Besi dan baja sendiri tidaklah sama. Memang jenis logamnya serupa yakni
termasuk ke dalam unsur Fe (ferrum) yaitu logam ferrous yang berbahan dasar unsur
Fe namun keduanya tidaklah sama. Kalau besi itu merupakan material alami yang
terbuat dari unsur Fe.
Perbedaan lain yang mencolok sebagai perbedaan besi dan baja adalah pada
kekuatannya. Kekuatan material baja lebih besar dibandingkan besi begitu pula
dengan tingkat keuletannya. Bahkan kekuatan dari baja ini bisa mencapai 1000 kali
lebih kuat dibandingkan dengan material besi murni. Namun daya redam baja lebih
kecil jika dibandingkan dengan material besi.
19
2.8 CARA PEMASANGAN
1. Skor pengaku (WEB)
20
5. Memasang Reng baja ringan
21
2.11 ALAT UNTUK MENYAMBUNG RANGKA BAJA RINGAN
1. Self drilling screw
2. Dynabolt
22
Tumpuan konstruski atap baja ringan adalah kuda-kuda yang di sambung
ke ring balok (beton yang terletak di atas dinding yang tingginnya kurang lebih
20 cm dan panjang sesuai dengan dinding) menggunakan dynabolt. Cara
pemasangannya adalah dynabolt di masukan kedalam beton yang sebelumnya
sudah dibor yang lubangnya sesuai dengan ukuran dynabolt kemudian baut
dikencangkan sehingga batang dynabolt akan tertarik dan bagian sayapnya akan
mencengkeram kuat ke beton.
23
BAB III
STUDI KASUS DATA LAPANGAN
24
Pada gambar diatas ini rangka atap baja ringan masih terlihat jelas
dikarenakan atap masih dalam tahap pembangunan terlihat kerangka bajanya
tetapi jika dilihat secara detail atap atas tersebut memiliki bentuk atap pelana.
Bangunan yang masih dalam tahan penyelesaian tersebut terletak di Jl. Tanjung
Gedong, Jakarta Barat.
3.2 PENGGUNAAN
Penggunaan baja ringan dalam konstruksi bangunan umumnya digunakan
sebagai bahan penyusun atap dan kanopi. Adapun beberapa faktor yang
menyebabkan banyaknya penggunaan baja ringan sebagai kanopi dan rangka atap
rumah, yakni:
1. Pemasangan baja ringan yang mudah
Penggunaan kanopi dan atap baja ringan sangat cocok untuk yang memiliki
keterbatasan dana dan waktu pembangunan. Pemasangan kanopi baja ringan
ini cukup mudah karena hanya dirakit menggunakan baut khusus, tidak
seperti kanopi besi yang harus dirakit menggunakan mesin las. Bobotnya pun
tidak terlalu berat seperti besi sehingga bisa dikerjakan oleh 2 hingga 3
pekerja saja. Proses pemasangan yang mudah dan cepat ini akan menghemat
dana untuk membayar para pekerja bangunan saat ingin membangun rumah.
2. Kanopi baja ringan anti karat
Hal ini dikarenakan baja ringan sudah dilapisi dengan Galvanum, pelapis anti
karat yang terbuat dari karbon, Zinc, dan alumunium Zinc. Kanopi baja
ringan ini cocok untuk digunakan di bagian garasi yang sering terkena panas
25
dan hujan. Tidak perlu melakukan perawatan rutin seperti melapisi zat anti
karat setiap saat.
3. Kanopi dan atap baja ringan anti rayap
Tidak seperti kanopi kayu yang mudah diserang oleh rayap, kanopi baja
ringan tidak akan mengalami serangan rayap karena materialnya tidak bisa
dimakan oleh rayap. Dengan demikian, kanopi baja ringan akan awet dalam
jangka waktu panjang.
4. Biaya yang dikeluarkan terjangkau
Biaya yang dikeluarkan untuk kanopi baja ringan secara keseluruhan pada
saat mulai pembangunan hingga perawatan bisa dibilang sangat terjangkau
dibandingkan dengan kanopi bahan lainnya. Dilihat dari harga bahan
bakunya saja sudah jelas kalau kanopi baja ringan ini lebih murah dari bahan
besi.
Biasanya, besi kanal C digunakan sebagai rangka atap bangunan. Besi ini
akan dipasang menyerupai 2 sisi samping pada segitiga untuk menopang atap dari
bangunan gedung, gudang, atau pabrik. Selain itu, juga banyak bentuk penataan
besi dengan jenis ini yang berbeda, sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Dilihat
dari sisi kegunaannya memang harus menggunakan profil C karena rangka atap
memerlukan banyak keterkaitan antara batang satu dengan batang lainnya.
Sedangkan reng digunakan sebagai perletakan atap.
26
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan
bahwasanya baja ringan merupakan salah satu bahan yang tepat untuk digunakan
sebagai penyusun rangka atap dalam suatu konstruksi bangunan. Adapun
keunggulan pengunaan baja ringan sebagai rangka atap antara lain: Pemasangan
yang relatif mudah, bahannya yang anti karat, anti rayap, serta biaya yang
dikeluarkan relatif terjangkau. Adapun jenis-jenis profil baja ringan yaitu: Profil
WF, UNP, Equal Angel, Unequal Angel, Lipped channel, RHS, SHS, Steel pipe,
dan T-Beam.
Untuk menghasilkan baja ringan dengan kualitas yang tinggi, diperlukan
ketelitian dalam proses pembuatannya. Perlu diketahui bahwa proses pembuatan
baja ringan yakni Press breake, roll forming, dan punching.
27
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.propertykita.com/arsitektur/pengertian-baja-ringan-dan-beberapa-
alasan-memilih-baja-ringan/
http://www.infobangunan.com/component/content/article/69-umum/140-
penggunaanstruktur-baja-dalam-konstruksi.html?directory=1
http://www.crayonpedia.org/mw/
TEKNIK_STRUKTUR_BANGUNAN_DENGAN_KONSTRUKSI_BAJA_12.1
http://proyeksipil.blogspot.com/2012/11/bahan-apa-saja-yang-dipakai-pada.html
http://www.megatrussglobal.com/2012/05/tips-trik-cara-pasang-rangka-baja.html
http://jayawan.com/cara-pasang-rangka-atap-baja-ringan/
28
Makalah Bahan Bangunan
Bahan Penutup Atap
Disusun Oleh :
Beniq Arda 051.0014.00019
Muhammad Ilham Akbar 051.0015.00077
Sarah Mutia 051.0015.00107
Bella Yustisiana 051.0016.00014
Dosen Pembimbing :
Ir. Susianti Winoto, MT.
Puji syukur penyusun ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya penyusun masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah bahan penutup atap dengan baik dan lancar. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dalam
proses penyusunan makalah ini serta teman-teman yang telah memberikan
dukungan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca agar dapat menjadikan palajaran bagi kami.
Semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca
dan teman-teman semua terutama mengenai masalah bahan penutup atap.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................1
1.2 BATASAN MASALAH............................................................................2
1.3 TUJUAN PENULISAN............................................................................2
1.4 METODE PENULISAN...........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENUTUP ATAP .....................................................................................3
2.2 SEJARAH BAHAN PENUTUP ATAP....................................................3
2.3 SYARAT BAHAN PENUTUP ATAP......................................................3
2.4 JENIS-JENIS MATERIAL PENUTUP ATAP.........................................4
2.5 PABRIK PENUTUP ATAP......................................................................8
BAB III STUDI KASUS DATA LAPANGAN
3.1 HASIL PENGAMATAN LAPANGAN...................................................9
BAB 1V PENUTUP
4.1 KESIMPULAN.........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 BATASAN MASALAH
Laporan ini memuat pengertian penutup atap, jenis jenis material penutup
atap, pabrik penjual penutup atap.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Terbuat dari bahan yang ringan
Memiliki durabilitas yang lama atau awet
Tahan terhadap beban yang dikhususkan untuk atap itu sendiri
Kemiringan sudut dan bahan yang digunakan harus sesuai
Jenis dan fungsi atap harus sesuai dengan bangunan tersebut
2. Genteng Beton
Memiliki bahan dasar mortar (campuran air, semen, pasir) atau beton
agregat kasar yang lebih kecil. Biasanya dilapisi pasta semen atau cat
tembok sesuai keinginan pemakai. Genteng tipe ini bisa bertahan sampai
50 tahun.
4
3. Genteng Glasur/Keramik
Terbuat dari tanah liat press yang sudah melalui proses finishing pada
permukaannya sehingga kedap air. Lapisan kedap air membuat genteng
tipe ini bertahan cukup lama karena tidak mudah ditumbuhi jamur, lumut
ataupun organisme lainnya yang merusak lapisan material.
5. Genteng Metal
Genteng yang terbuat dari logam tipis dan mempunyai berat ringan dan
dilapisi baja ringan dan “galvanis”. Genteng metal ini ada yang berlapis
pasir dan ada yang tidak. Fungsi lapisan pasir disini adalah untuk meredam
suara. Pemasangannya relative mudah dan cepat.
5
6. Pelat Beton
Jenis penutup atap berupa konstruksi pelat beton bertulang, sehingga
konstruksi penopang atapnya berupa balok-balok yang mendukung pelat
tersebut. Karena bahan material ini bisa bocor dikarenakan pengecoran
yang salah, dapat diatasi dengan melapisi aspal atau lapisan anti air di
bagian atasnya.
7. Plastik Komposit
Terbuat dari bahan plastik (polycarbonate dan poly prophylene).
Berbentuk polos atau ada juga yang bergelombang. Biasa digunakan pada
struktur pelengkap rumah, karena bahannya yang tidak terlalu tahan panas.
8. Seng
Terbuat dari lembaran baja tipis yang dilapisi (seng) agar tidak mudah
korosi. Pemasangan seng secara langsung tanpa gording ataupun reng.
Karena beratnya relatif ringan, bisa dipasang pada bidang datar, namun
6
harus terpasang kuat dengan rangka atap karena beratnya yang ringan bisa
membuatnya terbawa angin.
9. Sirap
Lembaran tipis terbuat dari kayu ulin yang bisa digunakan sampai 25
tahun. Pemasangannya hanya boleh datar dan sangat cocok untuk rumah
tradisional yang ingin menyatu dengan alam.
10. Ijuk
Ijuk digunakan sebagai bahan penutup atap dengan dibentuk ikatan
sepanjang 120cm dan diameter 6cm. Ikatan tersebut dijepit dengan bilah
bambu, lalu diikatkan ke reng. Lapisan ijuk minimal 2 lapis, semakin tebal
lapisannya akan semakin lama daya tahannya. Atap ijuk dengan kualitas
yang baik bisa mencapai umur hingga 30 tahun.
7
2.5 PABRIK PENUTUP ATAP
Pabrik-pabrik yang membuat material-material penutup atap antara lain:
PT. Kim Gemilang Bersama
PT. Bajana Muliatama
CV. Maestro
PT. Solusi Baja Indonesia
CV. Abadi Jaya Isolasi
CV. Pilar Mas Tangguh
PT. Mitranda Bangun Griya Mandiri
PT. Supra Sarana Teknik
8
BAB III
STUDI KASUS DATA LAPANGAN
9
3. Penutup Atap pada Bangunan Listrik Pintar
Pada studi lapangan ini, kelompok kami mengunjungi Bangunan Listrik
Pintar, yang terletak di Jl. Muwardi, Grogol. Atap bangunan ini mempunyai
penutup yang berbahan Beton. Atap ini sangat kuat dan tidak mudah bocor, atap
ini pun butuh waktu yang lama untuk membuatnya karena butuh proses
pengeringan dalam waktu lama dan cuaca yang cukup panas. Atap bangunan
dengan bahan Beton ini mempunyai ukuran 5 x 5 meter.
10
5. Penutup Atap pada SMK Pariwisata
Pada studi lapangan ini, kelompok kami mengunjungi SMK Pariwisata,
yang terletak di Jl. Dr. Muwardi II/13, Grogol. Atap sekolah ini mempunyai
penutup yang berbahan dari Asbes. Atap ini dari dahulu hingga sekarang masih
banyak yang menggunakan karena kuat dan cukup tahan lama, atap ini pun
harganya ekonomis. Atap sekolah dengan bahan Asbes ini mempunyai ukuran 25
x 5 meter.
11
7. Penutup Atap pada Kosan
Pada studi lapangan ini, kelompok kami mengunjungi Kosan yang terletak
di Jl. Dr. Susilo, Grogol. Atap kosan ini mempunyai penutup yang berbahan dari
Polikarbonat. Atap Kosan ini mempunyai ukuran 17 x 8 meter.
12
10. Penutup Atap pada Jembatan Penyebrangan
Pada studi lapangan ini, kelompok kami mengunjungi JPO yang terletak di
Jalan Raya, Grogol, Jakarta Barat. Atap JPO ini mempunyai penutup yang
berbahan dari Polikarbonat. Atap ini sangat bagus dan cocok untuk di pakai di
JPO dan cukup tahan lama. Atap JPO dengan bahan Polikarbonat ini mempunyai
ukuran 5 x 1,5 meter.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Atap merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
pembuatan bangunan. Selain berfungsi sebagai penutup ruangan, atap juga dapat
memperindah rumah penghuninya. Pemilihan bentuk dan pemasangan atap yang
kurang baik berisiko terjadinya kebocoran sehingga penghuni bangunan tersebut
akan merasa tidak nyaman. Memang hal ini dapat diperbaiki, tetapi diperlukan
biaya dan energi cukup banyak. Adapun jenis bahan penutup atap antara lain:
Asbes, genteng beton, genteng glasur, genteng tanah liat, genteng metal, plat
beton, plastik komposit, seng, sirap dan ijuk.
14
Daftar Pustaka
https://www.indotrading.com/company/spandek-atap
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/departemen-
bangunan-30/1286-h
http://ww.slideshare.net/vini93/penutup-atap-materi-bahan-bangunan
http://blogkrisna123.blogspot.com/2016/05/bahan-dan-pengertian-penutup-
atap.html
15