Kel 3 Landasan Hukum Dan Berbagai Lembaga Terkait Reksadana

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

PASAR MODAL DAN REKSADANA SYARIAH

LANDASAN HUKUM DAN LEMBAGA YANG TERKAIT DENGAN


REKSADANA SYARIAH

Oleh :
Kelompok 2
Ananda Salva Salsabila
Putri Maisarah
Mutiara Sakinah

Dosen Pembimbing:
Faisal Umardani Hasibuan, M.M

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puja dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan seru sekalian alam,
berkat hidayah dan pertolongan-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan para
yang setia hingga hari pembalasan.
Makalah Pasar Modal dan Reksadana Syariah yang dibuat untuk memenuhi tugas dari
dosen pembimbing. Dalam melaksanakan tugas tersebut, tidak sedikit kendala yang penulis
hadapi, namun berkat semangat dan kerja keras penulis serta dorongan berbagai pihak, maka
kesulitan dan hambatan itu dapat diatasi dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Penulis yakin bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat keselahan-kesalahan,
baik secara metodologinya maupun dalam pemaparan kata-kata dan isinya. Untuk itu, kritik
yang membangun dari pembaca selalu penulis harapkan. Segala kekeliruan dan kesalahan
dalam makalah ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Langsa, 03 Mei 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULIAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2

A. Pengertian Reksa Dana Syariah......................................................................................2

B. Dasar Hukum Reksa Dana Syariah................................................................................3

C. Lembaga-Lembaga Fasilitator Reksadana Syariah......................................................5

BAB III PENUTUP..................................................................................................................7

Kesimpulan...............................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULIAN

A. Latar Belakang

Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi di pasar modal yang popularitasnya
semakin meningkat setiap tahunnya. Yang menarik dari investasi reksa dana adalah bahwa
instrumen ini bisa dimiliki oleh pemodal yang hanya memiliki sedikit dana. Reksadana juga
merupakan produk investasi pasar modal yang dianggap ideal oleh para investor (Domestic)
mengingat tingkat keuntungan yang ditawarkan relatif cukup tinggi. Reksadana dirancang
sebagai sarana bagi para calon investor yang memiliki keinginan untuk berinvestasi, akan
tetapi memiliki waktu dan pengetahuan terbatas.

Di Indonesia, reksa dana mulai dikenal sejak dikeluarkannya UU No. 8 tahun 1995
tentang Pasar Modal. Sejak saat itu reksa dana terus mendapat perhatian di kalangan
masyarakat dan menjadi salah satu pilihan dalam berinvestasi. Instrumen investasi pada
reksadana dapat menjangkau kalangan pemodal kecil dengan dana terbatas dan tidak
memiliki banyak waktu serta keahlian maupun pengetahuan yang cukup untuk menghitung
risiko atas investasinya. Ada banyak jenis reksa dana di Indonesia, salah satunya adalah reksa
dana saham.

Pada reksadana, manajemen investasi mengelola dana-dana yang ditempatkannya pada


surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian dan menerima dividen atau
bunga yang dibukukannya ke dalam “Nilai 2 Aktiva Bersih” (NAB) reksadana tersebut. NAB
(Nilai Aktiva Bersih) merupakan salah satu tolok ukur dalam memantau hasil dari suatu
reksadana. NAB per saham/unit penyertaan adalah harga wajar dari portofolio suatu
Reksadana setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah saham/unit
penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dasar hokum reksadana Syariah?
2. Apa saja Lembaga fasilitator reksadana Syariah?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Reksa Dana Syariah

Reksa Dana Syariah merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal,
khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak mempunyai banyak keahlian dan waktu
untuk menghitung atas investasi mereka. Reksa Dana Syariah dirancang sebagai sarana untuk
menghimpun dana dari masyarakat hal tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan peran
pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Secara istilah, menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal, Reksa
Dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya di investasikan dalam portofolio efek oleh manejer investasi. Dari definisi di atas
Reksa Dana dapat dipahami sebagai suatu wadah dimana masyarakat dapat menginvestasikan
dananya dan oleh pengurusnya, yaitu manajer investasi, dana tersebut diinvestasikan ke
portofolio efek. Portofolio efek adalah kumpulan (kombinasi) sekuritas, surat berharga atau
efek, atau instrument yang dikelola!?

Reksa Dana Syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1995 oleh
National Commercial Bank di Saudi Arabia dengan nama Global Trade Equity
dengan kapitalisasi sebesar $150 juta. Menurut fatwa Dewan Syariah Nasional
(DSN) No. 20/DSN-MUI/IV/2001, Reksa Dana Syariah (Islamic Investment Funds) sebagai
Reksa Dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariat Islam, baik dalam bentuk
akad antara pemodal sebagai milik harta (Şahib al mål/rabb al-mal) degan manajer investasi
sebagai wakil Şahib al-mål, maupun antara manajer investasi sebagai wakil Şahib al-mal
dengan pengguna investasi.

Sedangkan Reksa Dana sendiri dapat diartikan sebagai wadah yang


dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam potofolio efek oleh manajer investasi. Atau pola pengelolaan
dana bagi sekumpulan investor pasar dengan cara membeli unit penyertaan Reksa
Dana. Dana ini kemudian dikelola oleh manajer investasi ke dalam portofolio
investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek atau sekuritas
lainnya. Jika membandingkan dengan Reksa Dana konvensional, keduanya tidak

2
memiliki banyak perbedaan. Perbedaan mendasar yaitu hanya terletak pada cara
pengelolaan dan prinsip kebijakan investasi yang diterapkan.

Kebijakan investasi Reksa Dana Syariah adalah berbasis instrumen investasi


dengan cara-cara pengelolaan yang halal. Halal disini berarti bahwa perusahaan yang
mengeluarkan instrumen investasi tersebut tidak boleh melakukan usaha usaha yang
bertentangan dengan prinsip Islam. Misalnya, tidak melakukan perbuatan riba
(membungakan uang) dan tidak memakai strategi investasi berdasarkan spekulasi, saham,
obligasi dan sekuritas lainnya tidak berhubungan dengan produk minuman keras, produk
yang mengandung babi, bisnis hiburan berbau maksiat, perjudian, pornografi, dan
sebagainya.

Tujuan utama investasi Reksa Dana Syariah adalah untuk memenuhi kebutuhan
kelompok investor yang ingin memperoleh pendapatan dari sumber dan dengan cara yang
bersih, sejalan dengan prinsip syariah, dan dapat dipertanggungjawabkan secara religius.
Oleh karena itu, Reksa Dana Syariah merupaka wadah yang digunakan oleh masyarakat
untuk berinvestasi dengan mengacu pada syariat Islam.

B. Dasar Hukum Reksa Dana Syariah


a) Firman Allah swt. antara lain:

Artiya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah.

3
Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya. QS. Al-Baqarah [2]: 275.

Artiya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah agad-agad itu. Dihalalkan bagimu
binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan
tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah
menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya. QS. An Nisa [4]: 29.

Artiya: Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah,
bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari
pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak
(pula) dianiaya. QS. Al-Baqarah [2]: 279.

Artiya: Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari
Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di
Masy'arilharam. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang
ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk
orang-orang yang sesat. QS. Al-Baqarah [2]: 198.

4
b) Hadist Nilai Aktiva Bersihi S.A.W, antara lain:

Artiya: “Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perdamaian


yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin
terikat dengan syarat-syaratmereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau
menghalalkan yang haram”. HR. Tirmizi dari 'Amr bi 'Auf,

Artiya: "Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh pula membahayakan
orang lain”. HR. Ibn Majah dari 'Ubadah bin Shamit, Ahmad dari Ibn Abbas, dan Malik
dari Yahya

Artinya: “Pada dasarnya, segala bentuk mu'amalah boleh dilakukan sepanjang tidak
ada dalil yang mengharamkannya.” HR. Ibn Majah dari 'Ubadah bin Shamit, Ahmad
dari Ibn Abbas, dan Malik dari Yahya

C. Lembaga-Lembaga Fasilitator Reksadana Syariah


a) Bapepam-LK, bertugas untuk membina, mengatur, dan mengawasi kegiatan sehari-hari
pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis
dibidang lembaga keuangan.
b) Pengelola Investasi (Manajer Investasi), perusahaan ini haruslah mendapat izin dari
Bapepam-LK.

5
c) Perusahaan efek yang secara umum berbentuk divisi tersendiri atau PT yang khusus
menangani reksa dana, selain dua divisi yang lain yakni pedagang efek dan penjamin
emisi.
d) Perusahaan secara khusus yang bergerak sebagai Perusahaan Manajemen Investasi (PMI)
atau manajer investasi (MI).
e) Bank Kustodian, berwenang dan bertanggungjawab dalam menyimpan, menjaga dan
mengadministrasikan kekayaan, baik dalam pencatatan serta pembayaran/penjualan
kembali suatu reksa dana berdasarkan kontrak yang telah dibuat dengan manajer
investasi.
f) Notaris, berwenang mengeluarkan akta badan hukum pengelola investasi baik pendirian
maupun pembubaran, menyaksikan pengesahan dokumen kontrak investasi pada tahap
persiapan dan perikatan lainnya.
g) Konsultan Hukum, bertugas meneliti aspek-aspek hukum emiten dan memberikan
pendapat segi hukum (legal opinion) tentang keadaan dan keabsahan usaha emiten.
h) Akuntan Publik, disahkan oleh BKKP, melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan
perusahaan dan memberikan pendapatnya, memeriksa pembukuan, apakah sesuai dengan
prinsip akuntansi Indonesia dan ketentuan Bapepam-LK serta memberi petunjuk
pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik (apabila diperlukan).
i) Agen Penjual, pihak yang menjualkan produk-produk yang dikelola oleh manajer
investasi kepada nasabah baik perorangan maupun badan hukum.

6
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Tujuan utama investasi Reksa Dana Syariah adalah untuk memenuhi kebutuhan
kelompok investor yang ingin memperoleh pendapatan dari sumber dan dengan cara yang
bersih, sejalan dengan prinsip syariah, dan dapat dipertanggungjawabkan secara religius.
Oleh karena itu, Reksa Dana Syariah merupaka wadah yang digunakan oleh masyarakat
untuk berinvestasi dengan mengacu pada syariat Islam. Dasar hokum dari reksadana Syariah
yaitu terdapat pada QS. Al-Baqarah [2]: 275. yang berisikan tentang larangan memakan harta
riba, QS. An Nisa [4]: 29. 16 QS. Al-Baqarah [2]: 279. 17 QS. Al-Baqarah [2]: 198. HR.
Tirmizi dari 'Amr bi 'Auf, HR. Ibn Majah dari 'Ubadah bin Shamit, Ahmad dari Ibn Abbas,
dan Malik dari Yahya. Adapun lembaga-lembaga fasilitator reksadana syariah yaitu,
Bapepam-LK, Pengelola Investasi (Manajer Investasi), Perusahaan efek yang secara umum
berbentuk divisi tersendiri atau PT yang khusus menangani reksa dana, selain dua divisi yang
lain yakni pedagang efek dan penjamin emisi. Perusahaan secara khusus yang bergerak
sebagai Perusahaan Manajemen Investasi (PMI) atau manajer investasi (MI). Bank
Kustodian, Notaris, Konsultan Hukum, Akuntan Publik, dan Agen Penjual,

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Manan, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah


Indonesia, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2009.

file:///G:/BAB%25202%2520Rizqo.pdf

http://yantithifal.blogspot.com/2017/05/reksadana-syariah.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai