Rekayasa Genetika (Wulan Anggraini)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

DAMPAK REKAYASA GENETIKA

(Mata Kuliah Biologi)


Dosen Pengampu : Dr. Dewi M., S.P., M.Si

Oleh

Nama : Wulan Anggraini

NIM : 2001027.P

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN SRIWIGAMA
PALEMBANG
1. Pengertian Genetika

Genetika disebut juga ilmu keturunan, berasal dari kata “genos” (bahasa
latin) yang artinya suku bangsa atau asal-usul. Dalam ilmu ini dipelajari sifat-sifat
keturunan (hereditas) itu diwariskan kepada generasi penerus, disertai dengan
kompleksitas variasi yang mungkin timbul di dalamnya.
Melalui genetika, kita dapat mengetahui sifat-sifat keturunan kita sendiri
serta setiap makhluk hidup yang berada di lingkungan kita, karena manusia tak
hidup otonom dan terlahir dari makhluk lain di sekitarnya, melainkan menjalin
suatu ekosistem dengan mereka.
Genetika bisa dipakai sebagai ilmu pengetahuan murni, bisa pula sebagai
ilmu pegetahuan terapan. Sebagai ilmu pengetahuan murni ia harus ditunjang oleh
ilmu pengetahuan dasar lain seperti: Bioselluler, Histologi, Biokimia, Fisiologi,
Anatomi, Emvriologi, Taksonomi dan Evolusi. Sebagai ilmu pengetahuan terapan
ia menunjang banyak bidang kegiatan ilmiah dan pelayanan kebutuhan masyarakat.
Dalam bidang peternakan dan pertanian genetika amat diperlukan untuk
mendapatkan bibit-bibit unggul / strain unggul dari suatu jenis tanaman atau hewan.
Dengan demikian produksi dari peternakan dan pertanian ini akan meningkat, baik
dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Dalam bidang medis, genetika diperlukan untuk mengetahui kelainan atau
penyatik keturunan seseorang serta usaha untuk menanggulanginya, menjaga sifat
keturunan seseorang yang diperlukan untuk penelitian warisan harta dan
kriminalitas.

2. Sejarah Singkat Perkembangan Ilmu Genetika

Jauh sebelum teori pewarisan sifat ditemukan oleh Mendel, manusia telah
berusaha mengartikan dan memahami bagaimana sifat-sifat diturunkan dari induk
ke keturunannya. Konsep tentang pewarian sifat sebenarnya sudah diketahui oleh
peradaban manusia bahkan pada masa mesir kuno. Dalam perspektif sejarah, ilmu
genetika berkembang sebagai ilmu pengetahuan setelah melalui berbagai tahapan
dan penemuan yang mendahuluinya.

a. Periode sebelum 1860


Penemuan yang berkontribusi perkembangan ilmu genetika sebelum tahaun
1860 diantaranya adalah penemuan mikroskop cahaya, teori tentang sel, dan
publikasi oleh Charles Darwin dengan bukunya The Origin of Species.
Sebelumnya, Robert Hooks dengan teori selnya dan Antonie van Leeuwenhoek
melaporkan pengamatan adanya organisme renik (protozoa dan bakteria) pada air
hujan. Pada tahun 1833, Robert Bown melaporkan pengamatan inti sel dan pada
tahun 1839-an Hugo von Mohl mendeskripsikan mitosis pada inti sel. Sampai pada
akhir 1858, Rudolf Virchow menyimpulkan semua penemuan tersebut dalam
teorinya tentang sel yang terkenal dalam bahasa latin aphorism omnis cellula
ecellula yang berarti semua sel berasal dari sel sebelumnya. Sampai pada akhirnya
di tahun 1858, ahli biologi memahami bagaimana sel berkembang dan mengetahui
tentang inti sel.

b. Periode 1900 - 1944


Pada periode ini, para ahli menemukan teori tentang kromosom, yang
menyatakan bahwa kromosom merupakan untaian dari gen-gen. Pada masa ini pula
dasar-dasar evolusi modern dan genetika molekuler berkembang. Pada tahun 1900,
tulisan Mendel tentang hukum pewarisan sifat yagn diterbitkan 1866, secara
terpisah ditemukan kembali oleh tiga ahli berbeda, yakni oleh Hugode Vries, Carl
Correns, and Erich von Tschermak. Selanjutnya Water Sutton di tahun 1903
mengeluarkan hipotesis perilaku kromosom yang dapat menjelaskan teori
pewarisan sifat Mendel. Hipotesis ini pada akhirnya menuntun ditemukan teori
bahwa gen terletak di kromosom. Dilanjutkan oleh Alferd Stuertevant yang
menciptakan peta genetik pertama yang mengambarkan bagaimana gen-gen
tersusun dan terpaut dalam suatu pautan pada kromosom.
c. Periode 1944- sekarang
Periode yang ditandai dengan ditemukannya konsep material genetik (DNA)
dan genetika molekuler. Pada periode ini banyak ahli genetik yang melaporkan
bukti-bukti penemuan mereka bahwa material genetik adalah DNA bukan substansi
lainyan (Avery, Mc Claude). Dan yang paling fenomenal adalah penemuan struktur
DNA oleh Watson dan Crick yang menyatukan teka teki tentang DNA sebagai
materi genetik yang sudah ditemukan oleh ahli-ahli sebelumnya (Chargaff,
Rosalind Franklin). Sejak itu teori dan ilmu pengetahuan tentang gen dan
pemanfaatannya terus berkembang menciptakan ilmu-ilmu baru.

3. Rekayasa Genetika

Rekayasa genetika (Inggris: genetic engineering) dalam guna sangat luas


merupakan penerapan genetika kepada keperluan manusia. Dengan pengertian ini
cara pemuliaan hewan atau tanaman melintasi seleksi dalam populasi dapat diisi.
Demikian pula penerapan mutasi hasil pekerjaan tanpa target dapat pula diisi.
Walaupun demikian, masyarakat ilmiah sekarang bertambah bersepakat dengan
batas yang bertambah ketat, yaitu penerapan teknik-teknik biologi molekular
kepada mengubah yang dibangun genetik dalam kromosom atau mengubah sistem
ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.

Obyek rekayasa genetika mencakup hampir seluruh golongan organisme, mulai


dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-
tumbuhan. Anggota kedokteran dan farmasi sangat jumlah berinvestasi di anggota
yang relatif baru ini. Sementara itu anggota lain, seperti ilmu pangan, kedokteran
hewan, pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik sekeliling yang
terkait juga sudah melibatkan ilmu ini kepada mengembangkan anggota masing-
masing.
3.1. Manfaat Rekayasa Genetika

Pada dasarnya keinginan untuk memperoleh suatu produk yang diinginkan


melalui teknologi DNA rekombinan atau rekayasa genetika melibatkan beberapa
tahapan. Dengan adanya tahapan yang matang sehingga perkembangan teknik
rekayasa genetika ini sangat bermanfaat bagi perkembangan kehidupan manusia,
teknik rekayasa genetika ini sering juga disebut sebagai bioteknologi.
Beberapa manfaat yang didapatkan dari adanya rekayasa genetika dalam
kehidupan manusia seperti:
1. Dalam bahan pangan serta minuman,
2. Produksi senyawa kimia,
3. Peningkatan hasil pertanian,
4. Peningkatan hasil peternakan,
5. Pemeliharaan kesehatan, dan
6. Pengolahan limbah.
Karena rekayasa genetika disebut juga sebagai metode bioteknologi yang
pemanfaatannya sangat banyak digunakan dalam masyarakat yang tentunya
memiliki pengaruh yang serius. Sudah menjadi kenyataan bahwa industri raksasa
genetika yang jumlahnya sudah tidak terhitung lagi memanfaatkan mikroba untuk
menghasilkan barang serta jasa. Manfaat rekayasa genetika untuk meningkatkan
hasil pangan, dalam pembuatannya melibatkan mikroorganisme. Mulai dari olahan
pangan yang difermentasi secara tradisional sampai pada pengolahan bioteknologi
pangan secara modern. Untuk memproduksi senyawa kimia dalam hal bahan
mentah terlebih dahulu harus diperlakukan secara kimia, fisika, serta dengan cara
enzimatis sebelum siap untuk digunakan.
Dalam upaya peningkatan hasil pertanian dilakukan beberapa upaya yang
dilakukan dengan cara memilih bibit unggul, baik unggul secara kualitas ataupun
kuantitasnya, pengolahan lahan, dan sistem budidaya tanaman. Untuk
pemberantasan hama, teknik rekayasa genetika memiliki peran penting dalam
menentukan insektisida, herbisida, serta pestisida yang digunakan. Pemulihan
secara revolusioner dengan cara menerapkan antibodi monoclonal sebagai sarana
pembantu diagnosik.
Dalam upaya peningkatan pemeliharaan kesehatan masyarakat, rekayasa
genetika juga memiliki peran yang penting seperti dapat mengetahui penyakit sejak
dini, hal ini terjadi karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga
pengobatan yang diberikan juga akan lebih spesifik. Begitu juga dengan obat akan
lebih mudah diperoleh.
Dalam perannya untuk menyelamatkan lingkungan, rakayasa genetika juga
berpotensi untuk mengupayakan penyelamatan keanekaragan hayati. Bahkan
dalam penangan lingkungan yang sudah terlanjur rusak.

3.2. Dampak Positif Rekayasa Genetika

Berikut dampak positif dari rekayasa genetika.


1. Tanaman hasil rekayasa genetika biasanya tahan lebih lama terhadap hama
serta dapat meningkatkan hasil panen.
2. Mamalia GMO seperti tikus dan kelinci digunakan dalam penelitian kesehatan.
3. Virus dimodifikasi secara genetik yang digunakan dalam terapi gen untuk
memberikan gen ke dalam tubuh manusia yang dapat menyembuhkan penyakit
manusia.
4. Insulin sintetis telah diproduksi dan digunakan dalam perawatan pasien
diabetes. Hal tersebut menjadi rekayasa genetik.

3.3. Dampak Negatif Rekayasa Genetika

Selain dampak positif tersebut, ternyata rekayasa genetika juga memiliki


dampak negatif dalam kehidupan. Dampak negatif tersebut sebagai berikut.

1. Pengaruh Bioteknologi dalam pertanian


Walaupun terlihat bahwa pangan hasil dari rekayasa genetika dapat
menjawab permasalahan pangan. Ternyata organisme ataupun makhluk hidup
memiliki kecacatan dan dikhawatirkan dapat menimbulkan permasalahan
kesehatan. Adanya efek samping dari penggunaan pembasmi hama akan
berpengaruh pada kadar oksigen di dalam tanah.

2. Dampak dalam bidang kesehatan


Tanaman transgenik dicurigai dapat menyebabkan keracunan bagi manusia.
Sebab tanaman transgenik yang disisipi gen tahan hama ternyata tidak hanya
bersifat racun bagi serangga, tetapi juga racun pada tubuh manusia.

3. Dampak dalam bidang agama


Produksi bahan makanan dengan penggunaan gen dari babi menimbulkan
kekhawatiran pemeluk agama islam. Selain itu juga penggunaan gen dari hewan
yang disisipkan dalam produksi makanan untuk meningkatkan kualitas
makanan akan menimbulkan kekhawatiran bagi para vegetarian. Sementara itu,
yang paling banyak dibicarakan adalah terkait cloning manusia. Baik secara
parsial ataupun keseluruhan, jika hal tersebut telah terwujud, pasti akan
menimbulkan kontroversi, baik dari segi agama ataupun dari nilai-nilai moral.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Yunus. 2020. Buku Ajar Genetika Dasar. Magelang (ID): Pustaka Rumah
C1nta.

Kompas. 2020. Rekayasa Genetik: Pengertian, Manfaat, dan Dampaknya.


https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/02/100000069/rekayasa-
genetik-pengertian-manfaat-dan-dampaknya.. Diakses pada07 Oktober 2021.

Siswa Pedia. 2018. Keuntungan dan Dampak Negatif Rekayasa Genetika.


https://www.siswapedia.com/keuntungan-dan-dampak-negatif-rekayasa-
genetika. Diakses pada 07 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai