Terapi Keluarga 2 PDF Free
Terapi Keluarga 2 PDF Free
Terapi Keluarga 2 PDF Free
Emosi
Virginia Satir
Carl Whitaker
Virginia Satir
• Virginia Satir adalah salah satu pemimpim
dalam perkembangan terapi keluarga. Dalam
teorinya Satir menyadari dalam
mengembangkan pola hubungan di keluarga
dibutuhkan kongruensi komunikasi.
• Seperti Rogers, Satir menggaris bawahi
pentingnya kongruensi dalam semua
komunikasi yang secara langsung melibatkan
emosi.
Konsep Teoritis
• Beberapa konsep penting berdasarkan model
terapi keluarga virginia satir:
1. Humanistik
2. Proses/eksperiental
3. komunikasi
• Satir percaya bahwa setiap hubungan didasari
oleh kepercayaan, dan jika kepercayaan itu
tidak ada atau terancam, maka akan
menimbulkan stress. Ketika stress individu
akan mengembangkan pola pertahanan diri
yang akan menjadi dasar dari pola
komunikasinya.
5 cara Pertahanan Diri menurut Satir
• Menenangkan
• Menyalahkan
• Memberikan rasionalisasi
• Tidak relevan
• Kongruensi
Proses treatmen
• Treament terapi ini merupakan persatuan
antara Gestalt, psikodrama, bermain peran,
modelling, family sculpting, perekaman video,
atau permainan lain yang mengungkap luka
atau masakah dan membantu keluarga
mengembangkan kepekaan, mengganti
persepsi yang tidak sama, dan
mengembangkan empati satu sama lain.
Beberapa teknik Inovatif Satir
• Latihan yang berstruktur dalam dan diantara
sesi
• Teknik untuk menstabilkan pola komunikasi
yang efektif
• Koreografi
• Humor
• Grup terapi
Carl Withaker
Asumsi dasar yang menjadi konsep dalam
terapinya adalah bahwa keluarga diubah
sebagai hasil dari pengalaman mereka, tidak
seluruhnya dari pendidikan. Karena
kebanyakan dari pengalaman terjadi di luar
kesadaran. Individu hanya mampu
memperoleh pesan yang berupa simbol atau
nonverbal sifatnya tidak tetap tetapi
berdampak pada proses keluarga.
Konsep Teoritis
• Terapi yang berbasis emosi secara sistematis
telah disinkronisasikan dengan pendekatan
eksperiental dengan teori kelekatan dewasa,
dengan bahasa perubahan emosi.
Empat Konsep Umum
• Sistemik
• Pengalaman Humanistik
• Attachment / kelekatan
• Emosi
Asumsi Utama alam Terapi berbasis
emosi
• Isu utama dalam permasalahan marital adalah
sekuritas emosi yang terikat antara dua partner.
• Emosi mendasari pola perilaku kelekatan dan
menjadi penggerak utama dibalik perubahan
interpersonal
• Dalam hubungan, masalah dihadapi dengan
emosi dominan dari masing-masing partner.
• Kebutuhan kelekatan akan partner yang secara
umum sehat dan adaptif.
• Perubahan tidak selalu merupakan hasil dari
negosiasi, katarsis emosional dan insight.
Tahapan Terapi
• De-escalating
• Change in interactional positions
• Consolidation and intergation
Intervensi
Terapi yang berfokus pada emosi itu simple,
tetapi merupakan pergerakan revolusioner
dibidang terapi pasangan. Pasangan tidak
dididik untuk berkomunikasi secara lebih
efektif, tetapi dilatih untuk memahami
perasaan dan menemukan alternatifnya pada
diri sendiri dan pasangan.
Intervensi spesifik
• Menanyakan pertanyaan yang menggugah
• Merefleksikan respon emosional
• Penyusunan ulang pola kedekatan dan siklus
negatif
• Menemukan momen penting
• Menciptakan ajakan yang membuat pasangan
membuat pola mereka menjadi eksplisit
• Secara perlahan mendukung cara baru untuk
berhubungan
• Memvalidasi dan menghubungkan respon
Evaluasi
• Terapi yang berbasis emosi adalah salah satu
yang secara empiris paling valid teorinya
untuk diaplikasikan pada pasangan. Karena
EFT mendasari pemikiran kenetralan gender
dan kesamaan gender, terdiri dari treatment
yang konstruktif termasuk mengenai feminis
terapi dan naratif terapi.
• EFT juga konsisten dengan perkembangan
baru dalam neurosiens yang menghubungkan
kesehatan dan emosi, stress, dan ikatan.
• Jelas, EFT menawarkan lebih banyak opsi bagi
terapis untuk diaplikasikan pada terapi
pasangan.
Terapi Keluarga yang Berfokus
pada Pikiran dan Tindakan
• Terapi keluarga yang berbasis perilaku dan
kognitif menawarkan keberagaman dalam
pilihan jenis treatmen.
• Merupakan kombinasi dari dua teori yang
berfokus pada pikiran dan tindakan.
• Lebih pas dan cocok untuk diaplikasikan dalam
terapi keluarga dengan sistem intervensi.
Pendekatan treatmen
• Terapi keluarga fungsional
• Terapi keluarga kognitif-perilaku
• Modifikasi perilaku
• Pelatihan orang tua dan pengembangan skill
orang tua
• Terapi perilaku pada disfungsi seksual
• Terapi pasangan kognitif-perilaku
• Terapi keluarga
• Terapi sistem perilaku keluarga
• REBT untuk perilaku anak yang bermasalah.
Pelatihan Perilaku untuk Orang Tua
• Pelatihan ini berfokus pada bagaimana caranya
agar orang tua mampu berasosiasi dan mengatur
anak dengan lebih efektif. Ini didasari oleh teori
perilaku klasik oleh B.F Skinner dan Albert
Bandura yang diikuti oleh premis bahwa perilaku
didukung oleh apa yang terjadi setelahnya untuk
menguatkan perilaku secara spesifik.
• Konsisten dengan teori yang berfokus pada
tindakan, terapi ini berfokus pada perubahan
perilaku, bukan menganalisa apa yang
menyebabkan perilaku tersebut.
Intervensi
• Menjelaskan hubungan dasar teori belajar
sosial
• Menjelaskan target perubahan perilaku
• Menilai pendahulu dan menguatkan perilaku
yang sedang terjadi
• Menyeimbangkan dasar dari frekuensi
perilaku
• Melatih orang tua secara spesifik untuk
merubah perilaku yang bermasalah
Hal yang Harus Diperhatikan dalam
Pelatihan Perilaku bagi Orang Tua
• Apakah lingkungan mendukung kontrol dari
perilaku yang bermasalah?
• Apa ada masalah dalam hubungan orang tua
yang memungkinkan orang tya bekerja
sebagai partner secara tidak stabil dalam
masalah?
• Apakah orang tua memiliki masalah?
• Bagaimana cara terbaik agar anak dibantu
untuk mengembangkan pengendalian diri?
Evaluasi
• Terapi perilaku sangat efektif untuk anak
dengan gangguan, atau ada anggota keluarga
yang mengidap skizofrenia, mengurangi
konflik pernikahan, dan untuk terapi seks.
• Juga terbukti lebih efektif untuk keluarga
dengan anggota bipolar disorder.
• Merupakan intervensi yang efektif untuk
diaplikasikan pada pola pengasuhan.
Pendekatan Postmodern pada
Terapi Keluarga
• Peran terapi dalam terapi keluarga
postmodern adalah untuk mengumpulkan
informasi dan sebagai agen perubahan.
Melalui skill mendengarkan, informasi
dikumpulkan dari semua anggota keluarga,
dan berperan sebagai observer. Terapis
bekerja sama dengan keluaga secara interaktif
untuk sampai pada solusi alternatif bagi
masalah mereka.
Beberapa jenis strategi terapi keluarga
yang dikembangkan:
• Mental Research Institute (MRI) brief therapy
model
• Model penyelesaian masalah
• Terapi Sistematis Milan
• Terapi keluarga singkat yang berfokus pada
solusi
Mental Research Institute Model
Dikembangkan di California oleh Gregory
Bateson, Jay Haley, John Weakland, Paul
Watzlawick, Don Jackson dan dipengaruhi oleh
Milton Erickson dan hasil kerjanya mengenai
hipnoterapi dan aplikasinya dalam teknik
paradoks keluarga di tahun 1950an.
Konsep Teurapetik
• Pada dasarnya keluarga dinilai sehat dan
mampu menyelesaikan masalah mereka
sendiri, namun terjebak dalam solusi yang
melulu sama namun kurang efektif. Oleh
karena itu butuh bantuan profesional.
• Terapi dimulai dengan mengidentifikasi
sistem, aturan, dan pola dalam keluarga yang
kemudian berkontribusi pada masalah.
Aplikasi, Proses Treatmen, dan Teknik
• Pengenalan treatmen
• Menjelaskan masalah
• Mengidentifikasi berilaku yang menyebabkan
masalah
• Membuat tujuan
• Mengembangkan dan mengiplikasikan
intervensi
• Menghentikan terapi
• Setelah masalah diidentifikasi, terapis
mengeksplorasi sejarah bagaimana cara
keluarga menyelesaikan masalah, dan
bagaimana kontribusi tersebut menciptakan
pola yang disfungsi.
Kategori solusi yang umumnya muncul
• Solusi yang terus menerus ada biasanya
sebagai berikut:
1. Penolakan bahwa masalah itu ada
2. Keluarga berfokus pada masalah yang
berbeda, masalah yang tidak ada
hubungannya.
3. Ada tindakan yang dilakukan, namun dalam
level yang kurang tepat.
Contoh Tipe Paradoks yang Dipakai
dalam Terapi Keluarga
• Reframing
• Restraining
• Prescribing the symptoms
• Declaring hopelessness
Problem Solving Therapy
• Problem solving therapy berfokus pada pola
komunikasi keluarga. Secara spesifik, Haley
membuat catatan bahwa sistem keluarga bisa
saja dideterminasi oleh cara bagaimana
individu berkomunikasi dalam keluarga, dan
pola aliansi atau kerjasama dengan anggota
keluarga.
Kerjasama Teurapetik
• Problem solving konseling sifatnya langsung
dan konkrit. Konselor mengambil peran
sebagai edukator dan pengatur, menyediakan
dan membuat tugas, mengajarkan skill baru,
dan menawarkan saran. Terapis berfokus pada
“disini dan sekarang”, dan bagaimana pola
berjuang dan berkomunikasi dalam keluarga.
Milan Systemic Therapy
• Dikembangkan di Itali oleh Mara Selvini
Palazzoli, Luigi Boscolo, Gianfranco Cecchin
dan Giuliana Prata.
• Mengembangkan intervensi dengan cara
wawancara yang melingkar dan konotasi
positif untuk membantu keluarga melihat
bahwa mereka memiliki disfungsi pola
perilaku hanya sedikit.
Solution Focused Brief Family Therapy
• Steve de Shazer dan Insoo Kim Berg membagi
fokus dari terapi dari masalh ke menemukan
solusinya. Jenis terapi ini percaya bahwa
realitas dibagi oleh waktu dan kultur.
• SFGT membantu keluarga untuk membuat
tujuan yang bisa menciptakan perilaku baru
dan menggunakan solusi yang berfokus pada
bahasa untu efek perubahan.
• SFBFT treatmennya dilakukan antara 5 hingga
12 sesi, dan percaya bahwa keluarga sangat
ingin berubah. Dan hanya sedikit perubahan
yang dibutuhkan untuk menaikan kepercayaan
dan meningkatkan antusiasme yang
menggiring keluarga pada perubahan yang
lebih besar.
Pembatasan
• Terlalu sederhana, dan banyak pengulangan
dalam intervensi. Juga tidak banyak penelitian
yang mendukung jenis terapi ini.
Narrative Therapy with Family
• Meskipun terapi ini bukan bagian dari sistem
terapi keluarga, namun terapi ini melihat
masalah sebagai simtom iteraksi yang terjadi
di keluarga.
• Pendekatan terapi naratif White dan Epson
telah diaplikasikan untuk anak, dewasa, dan
untuk keluarga.
Konsep Teoritis
• Memandang masalah sebagai cerita yang bisa
dideskontruk. Selama proses, terapis membantu
orang tua dan anak menyuarakan cerita, dan
menganalisa melalui sudut pandang mereka,
menantang asumsi, sehingga diharapkan makin
banyak cerita yang bisa didapatkan.
• Simtom tidak dianggap sebagai masalah
individual, tapi berdampak pada seluruh
keluarga.
Aliansi Teurapetik
• Terapis menghindari judgement dan
pengkategorian, membantu keluarga untuk
melihat pengecualian dan waktu di masa lalu
dimana masalah tidak terjadi pada mereka.
• Afirmasi positif secara teratur digunakan oleh
terapis untuk menguatkan dan
mendokumentasikan kemajuan.