Jurnal 3 - Ita Prawesti - FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAHAMAN UMKM DALAM MENYUSUN LK

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAHAMAN

UMKM DALAM MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN


BERDASARKAN SAK ETAP

ITA PRAWESTI
Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk; 1) Mengetahui pengaruh skala usaha terhadap


pemahaman UMKM dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP; 2)
Mengetahui pengaruh sosialisasi dan informasi terhadap pemahaman UMKM dalam
menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP; 3) Mengetahui pengaruh latar
belakang pendidikan terhadap pemahaman UMKM dalam menyusun laporan keuangan
berdasarkan SAK ETAP.
Sampel penelitian ini adalah pemilik UMKM di Kabupaten Sleman. Metode
penentuan sampel ini menggunakan random sampling atau pengambilan sampel secara
acak. Jumlah sampel yang digunakan penelitian ini sebanyak 42 responden. Data dianalisis
dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skala usaha, sosialisasi dan informasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap pemahaman UMKM dalam menyusun laporan keuangan
berdasarkan SAK ETAP. Hanya latar belakang pendidikan yang berpengaruh positif
signifikan terhadap pemahaman UMKM dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan
SAK ETAP.

Kata kunci: Skala usaha, Latar Belakang Pendidikan, UMKM dan SAK ETAP.

ABSTACT

The purpose of this research are: 1) To find out the influence of business scale
towards Micro Small and Medium Enterprises comprehension on arranging financial report
based on Financial Accounting Standards of Entitas Without Public Accountability; 2) To find
out the influence of the information and socialization towards Micro Small and Medium
Enterprises comprehension on arranging financial report based on Financial Accounting
Standards of Entitas Without Public Accountability ; 3) To find out the influence of
educational background towards Micro Small and Medium Enterprises comprehension on
arranging financial report based on Financial Accounting Standards of Entitas Without Public
Accountability.
The research sample is the owner of Micro Small and Medium Enterprises in Sleman
regency. This research method was use random sampling. The sample number which is
used in this research around 42 respondents. The data was analyzed by using multiple
linear regression analysis.
The research result represent that business scale, socialization and information were
not affect to Micro Small and Medium Enterprises comprehension on arranging financial
report based on Financial Accounting Standards of Entitas Without Public Accountability .
The educational background only positively affect to Micro Small and Medium Enterprises
comprehension on arranging financial report based on Financial Accounting Standards of
Entitas Without Public Accountability .

Keywords: Business Scale, Educational Background, Micro Small and Medium Enterprises,
Financial Accounting Standards of Entitas Without Public Accountability.
PENDAHULUAN
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah hasil usaha suatu perusahaan pada saat
(UMKM) merupakan kegiatan ekonomi tertentu, selain itu laporan keuangan
rakyat yang berdiri sendiri dan berskala menyediakan informasi yang menyangkut
kecil serta dikelola oleh kelompok posisi keuangan, kinerja serta perubahan
masyarakat atau keluarga. UMKM sangat posisi keuangan (Sofyan Syafri Harahap,
mempengaruhi perekonomian nasional, 2009).
karena dapat menyerap jumlah Praktek akuntansi pada UMKM di
pengangguran yang sangat tinggi dan Indonesia masih rendah dan memiliki
memberikan kontribusi tinggi terhadap banyak kelemahan. Penelitian yang
Produk Domestik Bruto (PDB). Pada dilakukan oleh Benjamin (1990); Sri
tahun 2015, jumlah UMKM di Indonesia Mulyani (2014) menyimpulkan bahwa
mencapai 57,9 juta. UMKM di Indonesia rendahnya penggunaan dan pemahaman
mampu menyerap tenaga kerja sebanyak praktek akuntansi tersebut di Indonesia
97,30% dari total tenaga kerja yang ada disebabkan rendahnya pendidikan dan
saat ini di Indonesia. Usaha kecil seperti kurangnya pemahaman terhadap Standar
koperasi dan UMKM memberikan Akuntansi Keuangan (SAK) dari manajer
kontribusi yang sangat besar bagi pemilik (owner manager). Said (2009);
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yaitu Nurita Budi dan Rustam Hanafi (2016)
sebesar 58,92% (Kementrian Koperasi menyatakan bahwa keterbatasan
dan Usaha Kecil Menengah Republik pengetahuan pembukuan akuntansi,
Indonesia, 2015). rumitnya proses akuntansi, dan anggapan
Pelaku UMKM sering menghadapi bahwa laporan keuangan bukanlah hal
masalah pendanaan, pemasaran produk, yang penting membuat proses
teknologi, pengelolaan keuangan, dan pembukuan laporan keuangan terhambat.
kualitas sumber daya manusia. Pelaku Dewan Standar Akuntansi (DSAK)
bisnis UMKM sering mengabaikan mengesahkah Standar Akuntansi untuk
pengelolaan keuangan dampak Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
diabaikannya pengelolaan keuangan tidak ETAP) pada 19 Mei 2009 untuk mengatasi
terlihat secara jelas, namun tanpa metode permasalahan pembukuan akuntansi pada
akuntansi yang efektif suatu usaha yang UMKM. SAK ETAP diharapkan mampu
dimiliki untuk berhasil dapat menjadi memberikan kemudahan pada UMKM
bangkrut (Nurhayati Sofiah dan Aniek dalam menyusun laporan keuangan dan
Murniati, 2014). menyelesaikan masalah internal
Akuntansi merupakan kunci dari perusahaannya. SAK ETAP memberikan
indikator kinerja suatu usaha. Informasi banyak kemudahan untuk suatu entitas
yang disediakan oleh catatan–catatan dibandingkan dengan SAK Umum dengan
akuntansi berguna bagi pengambilan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks.
keputusan sehingga dapat meningkatkan SAK ETAP ditujukan untuk entitas tanpa
pengelolaan perusahaan. Informasi– akuntanbilitas publik yaitu entitas yang
informasi tersebut memungkinkan pelaku tidak memiliki akuntanbilitas publik yang
UMKM dapat mengidentifikasi dan signifikan dan entitas yang menerbitkan
memprediksi area–area permasalahan laporan keuangan usaha untuk keperluan
yang mungkin timbul, kemudian kegiatan eksternal. SAK ETAP akan
mengambil tindakan koreksi tepat waktu. berlaku mulai 1 Januari 2011 apabila
Tanpa informasi akuntansi, masalah– penerapannya sebelum tanggal efektif
masalah yang sedianya dapat dihindari diperbolehkan (Nurita Budi dan Rustam
atau dipecahkan justru menjadi penyebab Hanafi, 2016).
kebangkrutan usaha tersebut. Pengusaha Kenyataannya tingkat kebutuhan
diharapkan dapat membaca dan SAK ETAP bagi UMKM masih sangat
menafsirkan informasi akuntansi, sehinga rendah dan SAK ETAP juga masih
setiap pengusaha dapat menghitung dianggap memberatkan UMKM. Hal ini
untung ruginya. Laporan keuangan dikarenakan tingkat pendidikan yang
menggambarkan kondisi keuangan dan rendah, kurangnya pengetahuan dan
keterampilan dalam bidang akuntansi, ukuran usaha berpengaruh terhadap
tidak memiliki tenaga ahli yang dapat penerapan SAK ETAP.
melakukan pembukuan sesuai standar, Berdasarkan latar belakang
adanya persepsi bahwa pembukuan tidak tersebut penulis tertarik untuk
penting dalam usahanya, persepsi bahwa membahasnya dalam sebuah skripsi
akuntansi terlalu rumit untuk dilakukan berjudul “Faktor-Faktor Yang
hingga tidak ada pemisahan dana pribadi Mempengaruhi Pemahaman UMKM
dan dana yang digunakan dalam proses Dalam Menyusun Laporan Keuangan
bisnis (Rias Tuti dan S. Patricia Febrina, Berdasarkan SAK ETAP”.
2014). Penelitian mengenai pemahaman
UMKM dalam menyusun laporan Identifikasi Masalah
keuangan berdasarkan SAK ETAP telah Berdasarkan latar belakang diatas
banyak dilakukan. Hasil penelitian maka dapat diidentifikasi masalah sebagai
terdahulu hasilnya berbeda – beda. berikut:
Penelitian dari Pratiwi Sariningtyas dan 1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Tituk Diah W (2011) terdapat pengaruh (UMKM) belum menggunakan
positif antara tingkat pendidikan pemilik, laporan keuangan dengan Standar
pemahaman teknologi informasi, Akuntansi Keuangan Entitas
karakteristik kualitatif laporan keuangan Tanpa Akuntanbilitas Publik.
terhadap kebutuhan Standar Akuntansi 2. Skala usaha merupakan
Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas kemampuan perusahaan dalam
Publik (SAK ETAP) bagi Usaha Kecil dan mengelola aset, jumlah
Menengah (UKM). Sri Mulyani (2014) pendapatan dan jumlah karyawan.
menyatakan bahwa ukuran usaha 3. Sosialisasi dan informasi dapat
berpengaruh terhadap kualitas laporan memberikan pengetahuan kepada
keuangan UMKM di Kabupaten Kudus, Usaha Mikro Kecil dan Menengah
sedangkan jenjang pendidikan, latar (UMKM) mengenai penyusunan
belakang pendidikan, dan lama usaha laporan keuangan.
tidak berpengaruh terhadap kualitas 4. Latar belakang pendidikan
laporan keuangan. akuntansi atau ekonomi
Penelitian Rias Tuti dan S. Patricia mempunyai kemampuan dalam
Febrina (2014), menunjukkan bahwa tidak pembukuan.
semua variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen Pembatasan Masalah
hanya lama usaha yang memiliki Batasan Peneliti ini adalah
pengaruh signifikan terhadap pemahaman pengaruh skala usaha, sosialisasi dan
UMKM dalam menyusun laporan informasi, latar belakang pendidikan
keuangan berdasarkan SAK ETAP, latar terhadap pemahaman Usaha Mikro Kecil
belakang pendidikan dan jenjang dan Menengah (UMKM) dalam menyusun
pendidikan tidak berpengaruh signifikan laporan keuangan berdasarkan SAK
terhadap variabel dependen. Penelitian ETAP di Kabupaten Sleman. Penelitian ini
Nurhayati Sofiah dan Aniek Murniati ditujukan kepada pemilik Usaha Mikro
(2014), mengenai perbedaan persepsi Kecil dan Menengah (UMKM) di
pengusaha kecil atas informasi akuntansi Kabupaten Sleman.
keuangan berbasis SAK ETAP bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara Rumusan Masalah
persepsi pengusaha kecil menengah Berdasarkan latar belakang yang
sebelum mengikuti sosialisasi SAK ETAP telah ditemukan diatas, maka dapat
dengan persepsi-persepsi pengusaha disimpulkan bahwa laporan keuangan
kecil setelah mengikuti sosialisasi SAK sangat diperlukan oleh pemilik Usaha
ETAP. Nurita Budi dan Rustam Hanafi Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
(2016) menyatakan bahwa pendidikan Masalah yang dirumuskan sebagai
pemilik, teknologi informasi pemilik, berikut:
karakteristik kualitatif lapora UMKM, dan
1. Apakah skala usaha dan dapat digunakan sebagai
mempengaruhi pemahaman bahan referensi dalam melakukan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah penelitian selanjutnya.
(UMKM) dalam menyusun laporan
keuangan berdasarkan SAK LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
ETAP? Laporan keuangan
2. Apakah sosialisasi dan informasi menggambarkan kondisi keuangan dan
mempengaruhi pemahaman hasil usaha suatu perusahaan pada saat
Usaha Mikro Kecil dan Menengah tertentu atau jangka waktu tertentu
(UMKM) dalam menyusun laporan (Sofyan Syafri Harahap, 2009 hal:105).
keuangan berdasarkan SAK Catatan atas laporan keuangan
ETAP? memberikan penjelasan naratif atau
3. Apakah latar belakang pendidikan rincian jumlah yang disajikan dalam
mempengaruhi pemahaman laporan keuangan dan informasi pos – pos
Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang tidak memenuhi kriteria pengakuan
(UMKM) dalam menyusun laporan dalam laporan keuangan (SAK-ETAP bab
keuangan berdasarkan SAK 8 paragraf 1, 2009).
ETAP? Di Indonesia telah ditetapkan
peraturan yang mewajibkan usaha kecil
Tujuan Penelitian untuk melakukan pencatatan akuntansi
Tujuan penelitian ini adalah yang baik. Peraturan Pemerintah Republik
1. Mengetahui pengaruh skala usaha Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang
terhadap pemahaman Usaha pelaksanaan Undang – Undang Nomor 20
Mikro Kecil dan Menengah Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil
(UMKM) dalam menyusun laporan dan Menengah. Pasal 48 menyatakan
keuangan berdasarkan SAK pembinaan dan pengawasan terhadap
ETAP. usaha mikro, usaha kecil dan usaha
2. Mengetahui pengaruh sosialisasi menengah yang telah memperoleh izin
dan informasi terhadap usaha dilakukan oleh pejabat secara
pemahaman Usaha Mikro Kecil teratur dan berkesinambungan sesuai
dan Menengah (UMKM) dalam dengan kewenangannya. Pada pasal 49
menyusun laporan keuangan ditegaskan dalam rangka pembinaan dan
berdasarkan SAK ETAP. pengawasan sebagaimana yang
3. Mengetahui pengaruh latar dimaksud dalam pasal 48, pemegang izin
belakang pendidikan terhadap usaha wajib menyusun pembukuan
pemahaman Usaha Mikro Kecil kegiatan usaha.
dan Menengah (UMKM) dalam Menurut Ikatan Akuntansi
menyusun laporan keuangan Indonesia dalam SAK ETAP (2009) jenis
berdasarkan SAK ETAP. laporan keuangan terdiri dari:
a. Neraca
Manfaat Hasil Penelitian Neraca yaitu laporan keuangan
Penelitian ini dilakukan guna memberikan suatu perusahaan yang dihasilkan
manfaat bagi pihak–pihak yang pada satu periode akuntansi yang
membutuhkan seperti pengusaha Usaha menunjukkan posisi keuangan
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perusahaan pada akhir periode
penulis. Manfaat dari penelitian ini adalah: tersebut. Neraca meliputi kas,
1. Bagi Pengusaha UMKM piutang usaha, piutang lainnya,
Penelitian ini diharapkan dapat persediaan, properti investasi, aset
membantu pihak pemilik UMKM tetap, aset tidak berwujud, utang
dalam menyadari pentingnya usaha, utang lainnya, kewajiban,
laporan keuangan bagi dan ekuitas.
perkembangan UMKM. b. Laporan Laba Rugi
2. Bagi Pihak Lain Laporan laba rugi menyajikan
Hasil penelitian ini diharapkan hubungan antara penghasilan dan
dapat memperluas pengetahuan beban dari ekuitas. Laba
digunakan untuk mengukur kinerja Dimana pemberian informasi dan
atau sebagai dasar pengukuran sosialisasi merupakan cara yang efektif
lain, unsur – unsur laporan dalam meningkatkan pemahaman UMKM,
keuangan secara langsung terkait sedangkan latar belakang pendidikan
dengan pengukuran laba adalah adalah dapat membedakan tingkat rendah
penghasilan dan beban. Laporan dan tingkat pemahaman yang dimiliki oleh
laba rugi meliputi pendapatan, pengusaha UMKM (Rizki Rudiantoro dan
beban keuangan, bagian dari laba Sylvia Veronika Siregar, 2012).
atau rugi dari investasi yang
menggunakan metode ekuitas, Pemahaman SAK ETAP
beban pajak, laba atau rugi neto. Standar Akuntansi Keuangan
c. Laporan Perubahan Ekuitas untuk Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik
Laporan perubahan ekuitas (SAK ETAP) merupakan entitas yang tidak
menunjukan seluruh perubahan memiliki akuntabilitas publik signifikan dan
dalam ekuitas untuk suatu periode menerbitakan laporan keuangan untuk
temasuk dalam pos pendapatan bertujuan umum bagi pengguna eksternal.
dan beban yang diakui secara SAK ETAP bertujuan untuk menciptakan
langsung dalam ekuitas tersebut. fleksibelitas dalam penerapan dan
Perubahan ekuitas selain memberikan kemudahan akses ETAP
perubahan yang timbul dari kepada pendanaan dan perbankan (Ikatan
transaksi dengan pemilik dalam Akuntansi Indonesia 2009).
kapasitas sebagai pemilik Standar Akuntansi Entitas Tanpa
termasuk jumlah investasi, Akuntabilitas Publik (SAK ETAP ) yang
perhitungan dividen dan distribusi telah diberlakukan efektif per 1 januari
lain ke pemilik ekuitas selama 2011 diharapkan dapat menjadi suatu
suatu periode. pedoman pelaporan keuangan bagi
d. Laporan Arus Kas UMKM serta dapat memberikan
Laporan arus kas menyajikan kemudahan untuk UMKM dalam
informasi perubahan historis atas menyajikan laporan keuangan. Selain itu
kas dan setara kas entitas yang SAK ETAP diharapkan menjadi solusi
menunjukkan secara terpisah permasalahan internal perusahaan,
perubahan terjadi selama satu terutama bagi manajemen yang hanya
periodedari aktivitas operasi, melihat hasil laba yang diperoleh tanpa
investasi dan pendanaan. melihat kondisi keuangan yang
e. Catatan Atas Laporan Keuangan sebenarnya (Nurhayati Sofiah dan Aniek
Catatan atas laporan keuangan Murniati, 2014).
berisi tentang informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan Skala Usaha
dan memberikan penjelasan Skala usaha merupakan
rincian jumlah yang disajikan kemampuan perusahaan dalam
sdalam laporan keuangan serta mengelola usahanya dengan melihat total
informasi pos – pos yang tidak aset, berapa jumlah karyawan yang
memenuhi criteria pengakuan dipekerjaan dan berapa besar pendapatan
dalam laporan keuangan. yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode akuntansi (Holmes dan Nicholls,
Pemahaman UMKM 1988 dalam Sri Mulyani, 2014).
Pemahaman UMKM terhadap
laporan keuangan SAK ETAP, akan Sosialisasi dan Informasi Akuntansi
mendukung proses implementasi laporan Sosialisasi dan informasi
keuangan berdasarkan SAK ETAP yang merupakan cara untuk mengenalkan dan
dapat membantu UMKM dalam membantu UMKM dalam mengetahui
mengembangkan usaha. Peningkatan serta memahami tentang SAK ETAP (Rias
pemahaman UMKM tersebut dapat Tuti dan S. Patricia Febrina, 2014).
dilakukan dengan Pemberian informasi Infomasi akuntansi merupakan alat yang
dan sosialisasi tentang SAK ETAP. digunakan oleh pengguna informasi
akuntansi (Holmes dan Nicholss 1989, dalam menyusun laporan keuangan
dalam Linear Diah S ,2013). Informasi berdasarkan SAK ETAP.
akuntansi sebagai informasi kuantitatif
tentang entitas ekonomi yang bermanfaat METODE PENELITIAN
untuk mengambil keputusan ekonomi Penelitian ini merupakan penelitian
dalam menentukan pilihan diantara primer. Penelitian ini dilakukan pada
alternatif-alternatif tindakan (Belkaoui, Usaha Kecil Mikro dan Menengah
Riahi Ahmed, 2010). (UMKM) di daerah Kapubaten Sleman.
Pengumpulan data penelitian ini pada
Latar Belakang Pendidikan bulan Agustus 2017 sampai dengan bulan
Latar belakang pendidikan adalah September 2017.
jurusan atau bidang studi yang ditempuh
oleh pelaku UMKM (Rias Tuti dan S. Populasi dan Sampel Penelitian
Patricia Febrina, 2014). Pengusaha Populasi dalam penelitian ini
dengan latar belakang ekonomi diyakini adalah Usaha Kecil Mikro dan Menengah
akan mempunyai presepsi yang lebih baik di daerah Kabupaten Sleman. Sampel
pembukuan dan pelaporan keuangan dalam penelitian ini dengan menggunakan
dibandingkan pengusaha dengan latar metode random sampling.
belakang pendidikan non ekonomi (Rizki populasi (Sugiyono, 2014:64).
Rudiantoro dan Sylvia Veronika Siregar , Kriteria sampel penelitian yaitu pengusaha
2012). UMKM yang memiliki pemahaman
mengenai Standar Akuntansi Keuangan.
Kerangka Berpikir Kuesioner yang disebar sebanyak 50
Kerangka berpikir penelitian ini dapat responden.
digambarkan sebagai berikut:
Tabel 1
Jumlah Responden Jumlah Kuesioner
Penelitian

Keterangan Jumlah Presentase


Kuesioner yang 100%
50
disebar
Kuesioner yang 84%
42
kembali
Kuesioner yang 16%
8
tidak kembali
Kuesioner yang 84%
42
dapat diolah
Perumusan Hipotesis Kuesioner yang
16%
tidak dapat 8
Berdasarkan kerangka berfikir
diolah
terebut maka dapat dirumuskan hipotesis
Sumber: data primer diolah tahun 2017
sebgai berikut:
H1 : Skala usaha berpengaruh positif
signifikan terhadap UMKM dalam Adapun karakteristik responden sebagai
menyusun laporan keuangan beriku
berdasarkan SAK ETAP.
H2 : Informasi dan sosialisasi
berpengaruh positif signifikan
terhadap pemahaman UMKM
dalam menyusun laporan
keuangan berdasarkan SAK ETAP.
H3 : Latar belakang pendidikan
berpengaruh positif signifikan
terhadap pemahaman UMKM
Tabel 3 karena memiliki titik aman dalam
Karakteristik Responden penentuan reliabilitas instrument dan
juga secara umum digunakan dalam
Karakteristik Frekuensi % penelitian.
Jenis Laki-laki b. 22 52,38% 2. Uji Hipotesis
Kelamin Perempuan c.
20 47,62% a. Analisis Regresi Linier Berganda
20-29 19 45,24% Analisis regresi linier
30-39 8 19,05% berganda digunakan untuk
Umur 40-49 10 23,80% mengetahui pengaruh faktor lebih
50-59 3 7,14% dari satu variabel independen
60-69 2 4,77% terhadap variabel dependen.
Pemilik 24 57,14% Variabel independen yaitu skala
Jabatan
Karyawan 18 42,86% usaha, sosialisasi dan informasi,
Pertambangan 3 7,14% latar belakang pendidikan ,serta
Manufaktur 2 4,77%
variabel dependen yaitu
Kontruksi 2 4,77%
Jenis pemahaman UMKM dalam
Perdagangan 27 64,28%
Usaha menyusunan laporan keuangan
Jasa
Perorangan 3 7,14%
berbdasarkan SAK ETAP. Rumus
Jasa Umum 5 11,90% regresi yang digunakan adalah:
Sumber: data primer diolah tahun 2017
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3
Teknik Analisis Data Keterangan:
Analisis data merupakan bagian Y =Pemahaman UMKM dalam
dari proses pengujian data setelah tahap menyusun laporan keuangan
pemilihan dan pengumpulan data berdasarkan SAK ETAP
penelitian. Pengujani kualitas data dalam
penelitian ini menggunakan bantuan X1 = Skala Usaha
software SPSS for windows versi 16,
analisis data yang digunakan dalam X2 = Sosialisasi dan Informasi
penelitian ini sebagai berikut:
a. Uji validitas X3 = Latar Belakang Pendidikan
Uji validitas digunakan untuk β = Koefisien regresi
mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kouesioner. Suatu kuesioner dikatakan α = alpha
valid jika pernyataan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang b. Uji Statistik F
akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Apabila tingkat signifikasi di bawah 0,05 Uji statistik F pada
maka kuesioner dinyatakan valid. dasarnya menunjukkan apakah
Uji reliabilitas adalah alat untuk semua variabel independen atau
mengukur suatu kuesioner yang bebas yang dimasukkan dalam
merupakan indikator dari variabel. Suatu model mempunyai pengaruh
kuesioner dikatakan reliabel atau handal secara bersama-sama terhadap
jika jawaban seseorang terhadap variabel dependen atau terikat. Uji
pernyataan adalah konsisten atau stabil statistik F digunakan untuk menguji
dari waktu ke waktu. Dalam penelitian ini apakah semua variabel
menggunakan "One Shot" atau independen yang dimasukkan ke
pengukuran sekali saja yaitu dalam model regresi mempunyai
pengukurannya hanya sekali dan pengaruh secara bersama-sama
kemudian hasilnya dibandingkan dengan terhadap variable dependen. Jika
pernyataan lain atau mengukur korelasi dari hasil pengujian diperoleh nilai
antar jawaban pertanyaan. Suatu signifikan kurang dari 0,05 maka
variabel dikatakan reliable jika dapat disimpulkan bahwa variabel
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60 independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Hasil Uji Validitas Sosialisasi
d. Uji Statistik t dan Informasi
uji statistik t digunakan untuk
menguji pengaruh variable
independen secara terpisah terhadap Variabel (X2)
Pearson P
variabel dependen. Uji statistik t Correlation Value
menunjukkan pengaruh variabel Pertanyaan 1 1,000** 0,000
independen secara terpisah dalam Pertanyaan 2 1,000** 0,000
menerangkan variabel dependen. Jika S Pertanyaan 3 1,000** 0,000
dari hasil pengujian diperoleh nilai
Sumber: data primer diolah tahun
signifikansi dari masing-masing
variabel kurang dari 0,05, maka dapat
2017
disimpulkan bahwa masing-masing
variabel independen berpengaruh Hasil Uji Validitas Latar
terhadap variabel dependen. Belakang Pendidikan

e. Koefisien Determinasi (R2) Pearson


Koefisien determinasi (R2) Variabel (X3) Correlation
P Value
pada intinya mengukur seberapa jauh
Pertanyaan 1 0,846** 0,000
kemampuan model dalam
menerangkan variabel dependen. Pertanyaan 2 0,850** 0,000
Nilai koefisien determinasi diukur Sumber: data primer diolah tahun
dengan R2. Nilai R2 yang kecil berarti 2017
kemampuan variabel-variabel Hasil Uji Validitas Pemahaman
independen dalam menjelaskan
UMKM dalam Menyusun
variasi variabel dependen amat
terbatas. Kelemahan penggunaan R2 Laporan Keuangan Berdasarkan
dalam penelitian adalah bias terhadap SAK ETAP
jumlah variabel independen yang
dimasukkan ke dalam model. Setiap Pearson
penambahan satu variabel Variabel (Y) P Value
Correlation
independen, maka R2 akan meningkat Pertanyaan 1 0,726** 0,000
tidak mempertimbangkan apakah
Pertanyaan 2 0,370** 0,000
variabel independen tersebut
berpengaruh terhadap variabel Pertanyaan 3 0,665** 0,000
dependen. Pertanyaan 4 0,544** 0,000
Pertanyaan 5 0,657** 0,000
HASIL PENELITIAN DAN
Pertanyaan 6 0,639** 0,000
PEMBAHASAN
Uji Validitas Pertanyaan 7 0,770** 0,000

Tabel 3 Sumber: data primer diolah tahun


Hasil Uji Validitas Skala Usaha 2017
Berdasarkan tabel di atas
dapat dilihat bahwa semua
Pearson
Variabel (X1)
Correlation
P Value pertanyaan dalam semua variabel
Pertanyaan 1 0,704** 0,000 menghasilkan p-value <0,05 maka
Pertanyaan 2 0,876** 0,000 dapat dinyatakan semua butir
Pertanyaan 3 0,727** 0,000 pertanyaan valid.
Sumber: data primer diolah tahun 2017
Uji Reliabilitas

Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas


Cronbach
Variabel
Alpha
Skala Usaha (X1) 0,661
Sumber: data primer diolah tahun 2017
Berdasarkan tabel di atas bahwa
Sosialisasi dan Informasi
(X2)
1,000 semua variabel dalam penelitian
Latar Belakang Pendidikan menghasilkan cronbach alpa >0,6 maka
0,610
(X3) dapat dinyatakan semua variabel reliabel.
Pemahaman UMKM dalam
Menyusun Laporan
0,730
Keuangan Berdasarkan SAK
ETAP (Y)

Tabel 5
Uji Hipotesis
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP


Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig. Ket.
Std.
B Beta (β)
Error
Tidak
(Constant) 1,450 1,160 1,249 0,291
Sigifikan
Skala Tidak
0,482 0,259 0,263 1,860 0,071
Usaha(X1) Sigifikan
Sosialisasi dan Tidak
0,517 0,417 0,176 1,240 0,222
Informasi (X2) Sigifikan
Latar Belakang
0,830 0,325 0,361 2,554 0,015 Sigifikan
Pendidikan(X3)
Sumber: data primer diolah tahun 2017 sebesar 51,7% dengan asumsi variable
yang lain dianggap tetap. Nilai koefisien
berada positif dan nilai signifikansi >0,05,
Dengan melihat tabel di atas hasil pengujian maka sosialisasi dan informasi tidak
regresi linear berganda dapat disimpulkan berpengaruh terhadap pemahaman UMKM
sebagai berikut: dalam menyusun laporan keuangan
berdasarkan SAK ETAP.
1) Nilai koefisien pada X1 bernilai positif 3) Nilai koefisien variabel X3 bernilai regresi
sebesar 0,482. Hal ini menunjukkan positif sebesar 0,830. Hal ini
peningkatan skala usaha atau X1 sebesar menunjukkan peningkatan latar belakang
1% akan meningkatkan pemahaman pendidikan atau X3 sebesar 1% akan
UMKM dalam menyusun laporan keuangan meningkatkan pemahaman UMKM
sebesar 48,2% dengan asumsi variabel dalam menyusun laporan keuangan
yang lain dianggap tetap. Nilai koefisien berdasarkan SAK ETAP sebesar 83%
bertanda positif dan signifikansi >0,05 dengan asumsi variabel lain dianggap
menunjukkan bahwa skala usaha tidak tetap. Nilai koefisien berada positif dan
berpengaruh terhadap pemahaman UMKM nilai signifikansi <0,05, maka latar
dalam menyusun laporan keuangan belakang pendidikan berpengaruh positif
berdasarkan SAK ETAP. signifikan terhadap pemahaman UMKM
2) Nilai koefisien variabel X2 bernilai regresi dalam menyusun laporan keuangan
positif sebesar 0,517. Hal ini menunjukkan berdasarkan SAK ETAP.
peningkatan sosialisasi dan informasi atau
X2 sebesar 1% akan meningkatkan
pemahaman UMKM dalam menyusun
Uji F Laporan Keuangan Berdasarkan SAK
Tabel 6 ETAP
Hasil Uji F (Overall Significance Test) Hasil pengujian hipotesis
pertama yaitu skala usaha tidak
Sum of Mean berpengaruh signifikan terhadap
Model Df F Sig.
Square Square pemahaman UMKM dalam
Regression 36,172 3 12,057 4,080 0,013 menyusun laporan keuangan
berdasarkan SAK ETAP di
Residual 112,304 38 2,955
Kabupaten Sleman. Hal ini dapat
Total 148,476 41 dilihat dari nilai signifikansi skala
Sumber: data primer diolah tahun 2017 usaha (X1), terhadap pemahaman
UMKM dalam menyusun laporan
Berdasarkan hasil uji F tabel di atas yang keuangan berdasarkan SAK
bertujuan untuk mengetahui pengaruh ETAP (Y) lebih besar dari nilai
semua variabel yang diteliti menunjukkan signifikan 5% (0,071 > 0,05) yang
nilai 0,013 dengan nilai tingkat signifikansi menunjukkan variabel skala
<0,05 maka dapat diartikan bahwa variabel usaha tidak berpengaruh
indepen skala usaha, sosialisasi dan signifikan terhadap pemahaman
informasi, latar belakang pendidikan secara UMKM dalam menyusun laporan
simultan mempengaruhi terhadap keuangan berdasarkan SAK
pemahaman UMKM dalam menyusun ETAP.
laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP.
Penelitian ini konsisten
Koefisien Determinasi (R2) dengan penelitian Rias Tuti dan S.
Patricia Febrina (2014) menyatakan
Hasil Uji Koefisien Determinasi Model bahwa skala usaha tidak
Summary berpengaruh terhadap pemahaman
UMKM dalam menyusun laporan
Adjusted Std. Error keuangan berdasarkan SAK ETAP.
Model R R S quare R of the Skala usaha merupakan
Square Estimate kemampuan perusahaan dalam
1 0,494 0,244 0,184 1,719 mengelola usahanya dengan
Sumber: data primer diolah tahun 2017 melihat total aset, berapa jumlah
karyawan yang dipekerjaan dan
Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil berapa besar pendapatan yang
pengujian skala usaha, sosialisasi dan diperoleh perusahaan dalam satu
informasi, latar belakang pendidikan, dan periode akuntansi.
pemahaman Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) dalam menyusun 2. Pengaruh Sosialisasi dan
laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP Informasi Terhadap Pemahaman
memiliki koefisien Adjusted R2 sebesar UMKM dalam Menyusun Laporan
0,184. Hal tersebut berarti bahwa variabel Keuangan Berdasarkan SAK
pemahaman Usaha Mikro, Kecil dan ETAP. Hasil pengujian hipotesis
Menengah (UMKM) dalam menyusun kedua yaitu sosialisasi dan
laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP informasi tidak berpengaruh
dapat dijelaskan oleh variasi variabel skala signifikan terhadap pemahaman
usaha, sosialisasi dan informasi, latar UMKM dalam menyusun laporan
belakang pendidikan sebesar 18,4% keuangan berdasarkan SAK
sedangkan sisanya sebesar 81,6% ETAP di Kabupaten Sleman. Hal
dipengaruhi faktor lain diluar model ini dapat dilihat dari signifikansi
penelitian. Sosialisasi dan informasi (X2)
terhadap pemahaman UMKM
Pembahasan Hasil Penelitian dalam menyusun laporan
keuangan berdasarkan SAK
1. Pengaruh Skala Usaha Terhadap
ETAP (Y) lebih besar dari nilai
Pemahaman UMKM dalam Menyusun
signifikan 5% (0,222 > 0,05) Berdasarkan pengujian
yang menunjukkan bahwa hipotesis dan pembahasan
variabel sosialisasi dan informasi pengaruh pemahaman UMKM
tidak berpengaruh signifikan dalam menyusun laporan keuangan
terhadap pemahaman UMKM berdasarkan SAK ETAP yang
dalam menyusun laporan dilakukan, dapat diperoleh
keuangan berdasarkan SAK kesimpulan sebagai berikut:
ETAP. Hasil penelitian ini 1. Skala usaha tidak berpengaruh
konsisten dengan penelitian Rias signifikan terhadap pemahaman
Tuti dan S. Patricia Febrina UMKM dalam menyusun laporan
(2014) menyatakan bahwa keuangan SAK ETAP di
sosialisasi dan informasi tidak Kabupaten Sleman, dilihat dari
berpengaruh signifikan terhadap nilai signifikan lebih besar dari
pemahaman UMKM dalam 0,05 pada taraf 5% yaitu 0,071.
menyusun laporan keuangan Hasil ini menunjukkan
berdasarkan SAK ETAP. pemahaman UMKM dalam
3. Pengaruh Latar Belakang menyusun laporan keuangan
Pendidikan Terhadap Pemahaman berdasarkan SAK ETAP tidak
UMKM dalam Menyusun Laporan dipengaruhi dengan besarnya
Keuangan Berdasarkan SAK skala usaha.
ETAP 2. Sosialisasi dan informasi tidak
Hasil pengujian hipotesis berpengaruh signifikan terhadap
tiga yaitu latar belakang pemahaman UMKM dalam
menunjukkan latar belakang menyusun laporan keuangan
pendidikan berpengaruh positif berdasarkan SAK ETAP di
signifikan terhadap pemahaman Kabupaten Sleman, dilihat dari
UMKM dalam menyusun laporan nilai signifikan lebih besar dari
keuangan berdasarkan SAK ETAP 0,05 pada taraf 5% yaitu 0,222.
di Kabupaten Sleman. Hal ini Hasil penelitian ini menunjukkan
dapat dilihat dari nilai signifikansi pemahaman UMKM dalam
latar belakang pendidikan (X3) menyusun laporan keuangan
terhadap pemahaman UMKM berdasarkan SAK ETAP tidak
dalam laporan keuangan dipengaruhi dengan sosialisasi
berdasarkan SAK ETAP (Y) lebih dan informasi suatu usaha.
kecil dari nilai signifikan 5% (0,015 3. Latar belakang pendidikan
< 0,05) yang menunjukkan bahwa berpengaruh positif signifikan
variabel latar belakang pendidikan terhadap pemahaman UMKM
berpengaruh positif signifikan berdasarkan SAK ETAP di
terhadap pemahaman UMKM Kabupaten Sleman, dilihat dari
dalam menyusun laporan nilai signifikan lebih kecil dari
keuangan berdasarkan SAK 0,05 pada taraf 5% yaitu
ETAP. Hasil penelitian ini 0,015.Hasil penelitian ini
konsistent dengan penelitian Eka menunjukkan bahwa pemahaman
Maharani (2013) menyatakan UMKM dalam menyusun laporan
bahwa latar belakang pendidikan keuangan berdasarkan SAK
berpengaruh positif signifikan ETAP dipengaruhi dengan latar
terhadap pemahaman UMKM belakang pendidikan pengusaha
dalam menyusun laporan UMKM.
keuangan berdasarkan SAK B. Implikasi
ETAP. Peneliti berharap dengan
adanya faktor-faktor yang
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN mempengaruhi pemahaman UMKM
dalam menyusun laporan keuangan
berdasarkan SAK ETAP pada
A. Simpulan pengusaha dapat memberikan
kontribusi bagi pengusaha UMKM untuk pengusaha UMKM di
agar bisa memperhatikan hal-hal Kabupaten Sleman sangat
berikut ini: kurang, karena sebagian besar
1. Pengusaha UMKM dapat pengusaha UMKM berasal dari
menerapkan Standar Akuntansi pendidikan non Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa sehingga diperlukan
Akuntanbilitas karena Standar pengetahuan pembukuan atau
Akuntansi Keuangan dapat pencatatan sederhana untuk
mempermudah pengusaha mengelola usahanya. Oleh
dalam mengelola laporan karena itu, bagi pihak yang
keuangan secara sederhana. terkait dengan pengembangan
2. Pengusaha akan lebih dan pemberdayaan UMKM di
mendukung penerapan Standar Kabupaten Sleman diharapkan
Akuntansi Keuangan Entitas dapat memberikan pelatihan
Tanpa Akuntanbilitas Publiik maupun pengarahan mengenai
dengan melakukan pembukuan akuntansi untuk pengelolaan
laporan keuangan secara usaha pada UMKM.
sederhana agar dapat 4. Sosialisasi mengenai
membantu UMKM dalam penggunaan Standar Akuntansi
pencatatan untuk internal Entitas Tanpa Akuntanbilitas
maupun untuk mempermudah Publik nampaknya sangat
pengajuan kredit. diperlukan dan diberikan
Hasil penelitian ini kepada pemilik UMKM agar
diharapkan dapat bermanfaat pemilik usaha tersebut
sebagai bahan pertimbangan bagi pengetahuan tentang Standar
UMKM dalam meningkatkan Akuntansi.
Standar Akuntansi Keuangan. D. Keterbatasan
Penerapan Standar Akuntansi Keterbatasan dalam
Keuangan dalam suatu usaha dapat penelitian ini antara lain :
berpengaruh pada pengusaha 1. Keterbatasan peneliti pada teknik
dalam melakukan pencatatan, yang digunakan dalam
sehingga pengusaha dapat mengumpulkan data
melakukan pembukuan untuk menggunakan kuesioner,
internal maupun untuk memper sehingga informasi yang
mudah pengajuan kredit. diperoleh mengenai pemahaman
C. Saran UMKM belum sempurna.
Berdasarkan keterbatasan 2. Keterbatasan peneliti dalam
tersebut, peneliti memberikan membandingkan kuesioer yang
beberapa saran untuk penelitian akan digunakan karena tidak
selanjutnya: banyak penelitian dengan metode
1. Terkait dengan metode teknik penelitian kali ini.
penelitian data sebaiknya tidak 3. Keterbatasan peneliti dalam
hanya menggunakan kuesioner, menyebar kuesioner kepada
tetapi dapat melalui teknik pengusaha UMKM di Kabupaten
wawancara atau observasi Sleman, ada beberapa
sehingga data yang diperoleh pengusaha UMKM tidak mau
lebih kompeks. untuk dimintai informasi dengan
2. Sebaiknya banyak alasan usaha tersebut bersifat
menggunakan referensi pribadi tidak untuk penelitian.
kuesioner dari penelitian lain 4. Keterbatasan waktu peneliti untuk
yang dapat menjadi mendapatkan data dari Dinas
pembanding dalam menyusun Koperasi dan UKM di Kabupaten
kuesioner menjadi sempurna Sleman.
dalam mengukur variabel.
3. Terkait pengetahuan akuntansi
DAFTAR PUSTAKA KUB Sido Rukun Semarang).
Jurnal ISSN. Vol. 2, No. 3.
Belkaoui, Riahi Ahmed. 2010. Teori Nurhayati Sofiah dan Aniek Murniati.
Akuntansi Buku 1. Jakarta: Salemba 2014. Persepsi Pengusaha
Empat. UMKM Keramik Dinoyo Atas
Informasi Akuntansi Keuangan
Elyana Ayu Soraya dan Amir Mahmud. Berbasis Entitas Tanpa
2016. Faktor- Faktor yang Akuntabilitas Publik (SAK
Mempengaruhi Kebutuhan ETAP). Jurnal JIBEKA. Vol. 8,
Standar Akuntasi Reuangan No. 1.
Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publiks. Jurnal ISSN. Vol. 5, Nurita Budi dan Rustam Hanafi.
No. 1. 2016.Analisis Faktor Yang
Mempengaruhi Penerapan
Eka Maharani. 2013. Faktor – Faktor Standar Akuntansi Keuangan
yang Mempengaruhi Entitas Tanpa Akuntabilitas
Pemahaman Usaha Mikro Publik (SAK ETAP) Pada
Kecil dan menengah dalam Usaha Mikro Kecil dan
Menyusun Laporan Keuangan Menengah (UMKM). Jurnal
Berdasarkan Standar Akuntansi Indonesia. Vol. 5,
Akuntansi Keuangan Entitas No. 1.
Tanpa Akuntanbilitas Publik.
Jurnal Fakultas Ekonomi. Pemerintahan Indonesia. Peraturan
Jember: Universitas Pemerintah Republik
Muhammadiyah. Indonesia Nomor 17 Tahun
2013 tentang pelaksanaan
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Undang – Undang Nomor 20
Standar Akuntansi Keuangan Tahun 2008 tentang Usaha
Entitas Tanpa Akuntanbilitas Mikro, Kecil dan Menengah.
Publik. Jakarta.
Pratiwi Sariningtyas dan Tituk Diah W.
Imam Ghozali. 2009. Aplikasi Analisis 2011. Standar Akuntansi
Multivariate dengan Program Keuangan Entitas Tanpa
SPSS. Edisi Keempat. Akuntabilitas Publik Pada
Semarang: Badan Penerbit Usaha Kecil dan Menengah.
Universitas Diponegoro. Jurnal JAKI. Vol. 1, No. 1.
Irham Fahmi. 2011. Analisis Laporan Rakhmad Ady Firmansyah. 2013.
Keuangan. Bandung: Alfabeta. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Penggunaan
Iskandar. 2008.Metodologi Penelitian
Sistem Informasi Akuntansi
Pendidikan dan Sosial
pada Usaha Kecil dan
(Kualitatif dan Kuantitati),
Menengah. Jurnal Imiah FEB.
Jakarta: Gaung Persada
Vol.2, No. 2.
Press.
Renaldo, M.N.H. 2012. Penerapan
Linear Diah S. 2013. Faktor – Faktor
Akuntansi Pada Usaha Kecil
yang Mempengaruhi
Menengah. Jurnal Ilmiah. Vol.
Penggunaan Informasi
Akuntansi Pada Usaha Kecil 1 No. 2.
dan Menengah (Studi pada
Rias Tuti dan S, Patricia Febrina.
2014. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pemahaman
UMKM Dalam Menyusun
Laporan Keuangan
Berdasarkan SAK ETAP.
Jurnal ISSN, No. 1978-6522.
Rizki Rudiantoro dan Sylvia Veronica
Siregar. 2012. Kualitas
Laporan Keuangan UMKM
Serta Prospek Implementasi
SAK ETAP. Jurnal Akuntansi
dan Keuangan Indonesia. Vol.
9, No. 1.
Sri Mulyani. 2014.Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kualitas
Laporan Keuangan Pada
UMKM di Kabupaten Kudus.
Jumal Dinamika Ekonomi &
Bisnis . Vol. 11, No. 2.
Sofyan Syafri Harahap. 2009. Analisis
Kritis Atas Laporan Keuangan.
Jakarta: Raja Grafindo, hal:
105.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta,
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sutrisno Hadi. 1989. Metodologi
Research Jilid I & II.
Yogyakarta: Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai