Jurnal 3 - Ita Prawesti - FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAHAMAN UMKM DALAM MENYUSUN LK
Jurnal 3 - Ita Prawesti - FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAHAMAN UMKM DALAM MENYUSUN LK
Jurnal 3 - Ita Prawesti - FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAHAMAN UMKM DALAM MENYUSUN LK
ITA PRAWESTI
Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta
ABSTRAK
Kata kunci: Skala usaha, Latar Belakang Pendidikan, UMKM dan SAK ETAP.
ABSTACT
The purpose of this research are: 1) To find out the influence of business scale
towards Micro Small and Medium Enterprises comprehension on arranging financial report
based on Financial Accounting Standards of Entitas Without Public Accountability; 2) To find
out the influence of the information and socialization towards Micro Small and Medium
Enterprises comprehension on arranging financial report based on Financial Accounting
Standards of Entitas Without Public Accountability ; 3) To find out the influence of
educational background towards Micro Small and Medium Enterprises comprehension on
arranging financial report based on Financial Accounting Standards of Entitas Without Public
Accountability.
The research sample is the owner of Micro Small and Medium Enterprises in Sleman
regency. This research method was use random sampling. The sample number which is
used in this research around 42 respondents. The data was analyzed by using multiple
linear regression analysis.
The research result represent that business scale, socialization and information were
not affect to Micro Small and Medium Enterprises comprehension on arranging financial
report based on Financial Accounting Standards of Entitas Without Public Accountability .
The educational background only positively affect to Micro Small and Medium Enterprises
comprehension on arranging financial report based on Financial Accounting Standards of
Entitas Without Public Accountability .
Keywords: Business Scale, Educational Background, Micro Small and Medium Enterprises,
Financial Accounting Standards of Entitas Without Public Accountability.
PENDAHULUAN
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah hasil usaha suatu perusahaan pada saat
(UMKM) merupakan kegiatan ekonomi tertentu, selain itu laporan keuangan
rakyat yang berdiri sendiri dan berskala menyediakan informasi yang menyangkut
kecil serta dikelola oleh kelompok posisi keuangan, kinerja serta perubahan
masyarakat atau keluarga. UMKM sangat posisi keuangan (Sofyan Syafri Harahap,
mempengaruhi perekonomian nasional, 2009).
karena dapat menyerap jumlah Praktek akuntansi pada UMKM di
pengangguran yang sangat tinggi dan Indonesia masih rendah dan memiliki
memberikan kontribusi tinggi terhadap banyak kelemahan. Penelitian yang
Produk Domestik Bruto (PDB). Pada dilakukan oleh Benjamin (1990); Sri
tahun 2015, jumlah UMKM di Indonesia Mulyani (2014) menyimpulkan bahwa
mencapai 57,9 juta. UMKM di Indonesia rendahnya penggunaan dan pemahaman
mampu menyerap tenaga kerja sebanyak praktek akuntansi tersebut di Indonesia
97,30% dari total tenaga kerja yang ada disebabkan rendahnya pendidikan dan
saat ini di Indonesia. Usaha kecil seperti kurangnya pemahaman terhadap Standar
koperasi dan UMKM memberikan Akuntansi Keuangan (SAK) dari manajer
kontribusi yang sangat besar bagi pemilik (owner manager). Said (2009);
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yaitu Nurita Budi dan Rustam Hanafi (2016)
sebesar 58,92% (Kementrian Koperasi menyatakan bahwa keterbatasan
dan Usaha Kecil Menengah Republik pengetahuan pembukuan akuntansi,
Indonesia, 2015). rumitnya proses akuntansi, dan anggapan
Pelaku UMKM sering menghadapi bahwa laporan keuangan bukanlah hal
masalah pendanaan, pemasaran produk, yang penting membuat proses
teknologi, pengelolaan keuangan, dan pembukuan laporan keuangan terhambat.
kualitas sumber daya manusia. Pelaku Dewan Standar Akuntansi (DSAK)
bisnis UMKM sering mengabaikan mengesahkah Standar Akuntansi untuk
pengelolaan keuangan dampak Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
diabaikannya pengelolaan keuangan tidak ETAP) pada 19 Mei 2009 untuk mengatasi
terlihat secara jelas, namun tanpa metode permasalahan pembukuan akuntansi pada
akuntansi yang efektif suatu usaha yang UMKM. SAK ETAP diharapkan mampu
dimiliki untuk berhasil dapat menjadi memberikan kemudahan pada UMKM
bangkrut (Nurhayati Sofiah dan Aniek dalam menyusun laporan keuangan dan
Murniati, 2014). menyelesaikan masalah internal
Akuntansi merupakan kunci dari perusahaannya. SAK ETAP memberikan
indikator kinerja suatu usaha. Informasi banyak kemudahan untuk suatu entitas
yang disediakan oleh catatan–catatan dibandingkan dengan SAK Umum dengan
akuntansi berguna bagi pengambilan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks.
keputusan sehingga dapat meningkatkan SAK ETAP ditujukan untuk entitas tanpa
pengelolaan perusahaan. Informasi– akuntanbilitas publik yaitu entitas yang
informasi tersebut memungkinkan pelaku tidak memiliki akuntanbilitas publik yang
UMKM dapat mengidentifikasi dan signifikan dan entitas yang menerbitkan
memprediksi area–area permasalahan laporan keuangan usaha untuk keperluan
yang mungkin timbul, kemudian kegiatan eksternal. SAK ETAP akan
mengambil tindakan koreksi tepat waktu. berlaku mulai 1 Januari 2011 apabila
Tanpa informasi akuntansi, masalah– penerapannya sebelum tanggal efektif
masalah yang sedianya dapat dihindari diperbolehkan (Nurita Budi dan Rustam
atau dipecahkan justru menjadi penyebab Hanafi, 2016).
kebangkrutan usaha tersebut. Pengusaha Kenyataannya tingkat kebutuhan
diharapkan dapat membaca dan SAK ETAP bagi UMKM masih sangat
menafsirkan informasi akuntansi, sehinga rendah dan SAK ETAP juga masih
setiap pengusaha dapat menghitung dianggap memberatkan UMKM. Hal ini
untung ruginya. Laporan keuangan dikarenakan tingkat pendidikan yang
menggambarkan kondisi keuangan dan rendah, kurangnya pengetahuan dan
keterampilan dalam bidang akuntansi, ukuran usaha berpengaruh terhadap
tidak memiliki tenaga ahli yang dapat penerapan SAK ETAP.
melakukan pembukuan sesuai standar, Berdasarkan latar belakang
adanya persepsi bahwa pembukuan tidak tersebut penulis tertarik untuk
penting dalam usahanya, persepsi bahwa membahasnya dalam sebuah skripsi
akuntansi terlalu rumit untuk dilakukan berjudul “Faktor-Faktor Yang
hingga tidak ada pemisahan dana pribadi Mempengaruhi Pemahaman UMKM
dan dana yang digunakan dalam proses Dalam Menyusun Laporan Keuangan
bisnis (Rias Tuti dan S. Patricia Febrina, Berdasarkan SAK ETAP”.
2014). Penelitian mengenai pemahaman
UMKM dalam menyusun laporan Identifikasi Masalah
keuangan berdasarkan SAK ETAP telah Berdasarkan latar belakang diatas
banyak dilakukan. Hasil penelitian maka dapat diidentifikasi masalah sebagai
terdahulu hasilnya berbeda – beda. berikut:
Penelitian dari Pratiwi Sariningtyas dan 1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Tituk Diah W (2011) terdapat pengaruh (UMKM) belum menggunakan
positif antara tingkat pendidikan pemilik, laporan keuangan dengan Standar
pemahaman teknologi informasi, Akuntansi Keuangan Entitas
karakteristik kualitatif laporan keuangan Tanpa Akuntanbilitas Publik.
terhadap kebutuhan Standar Akuntansi 2. Skala usaha merupakan
Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas kemampuan perusahaan dalam
Publik (SAK ETAP) bagi Usaha Kecil dan mengelola aset, jumlah
Menengah (UKM). Sri Mulyani (2014) pendapatan dan jumlah karyawan.
menyatakan bahwa ukuran usaha 3. Sosialisasi dan informasi dapat
berpengaruh terhadap kualitas laporan memberikan pengetahuan kepada
keuangan UMKM di Kabupaten Kudus, Usaha Mikro Kecil dan Menengah
sedangkan jenjang pendidikan, latar (UMKM) mengenai penyusunan
belakang pendidikan, dan lama usaha laporan keuangan.
tidak berpengaruh terhadap kualitas 4. Latar belakang pendidikan
laporan keuangan. akuntansi atau ekonomi
Penelitian Rias Tuti dan S. Patricia mempunyai kemampuan dalam
Febrina (2014), menunjukkan bahwa tidak pembukuan.
semua variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen Pembatasan Masalah
hanya lama usaha yang memiliki Batasan Peneliti ini adalah
pengaruh signifikan terhadap pemahaman pengaruh skala usaha, sosialisasi dan
UMKM dalam menyusun laporan informasi, latar belakang pendidikan
keuangan berdasarkan SAK ETAP, latar terhadap pemahaman Usaha Mikro Kecil
belakang pendidikan dan jenjang dan Menengah (UMKM) dalam menyusun
pendidikan tidak berpengaruh signifikan laporan keuangan berdasarkan SAK
terhadap variabel dependen. Penelitian ETAP di Kabupaten Sleman. Penelitian ini
Nurhayati Sofiah dan Aniek Murniati ditujukan kepada pemilik Usaha Mikro
(2014), mengenai perbedaan persepsi Kecil dan Menengah (UMKM) di
pengusaha kecil atas informasi akuntansi Kabupaten Sleman.
keuangan berbasis SAK ETAP bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara Rumusan Masalah
persepsi pengusaha kecil menengah Berdasarkan latar belakang yang
sebelum mengikuti sosialisasi SAK ETAP telah ditemukan diatas, maka dapat
dengan persepsi-persepsi pengusaha disimpulkan bahwa laporan keuangan
kecil setelah mengikuti sosialisasi SAK sangat diperlukan oleh pemilik Usaha
ETAP. Nurita Budi dan Rustam Hanafi Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
(2016) menyatakan bahwa pendidikan Masalah yang dirumuskan sebagai
pemilik, teknologi informasi pemilik, berikut:
karakteristik kualitatif lapora UMKM, dan
1. Apakah skala usaha dan dapat digunakan sebagai
mempengaruhi pemahaman bahan referensi dalam melakukan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah penelitian selanjutnya.
(UMKM) dalam menyusun laporan
keuangan berdasarkan SAK LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
ETAP? Laporan keuangan
2. Apakah sosialisasi dan informasi menggambarkan kondisi keuangan dan
mempengaruhi pemahaman hasil usaha suatu perusahaan pada saat
Usaha Mikro Kecil dan Menengah tertentu atau jangka waktu tertentu
(UMKM) dalam menyusun laporan (Sofyan Syafri Harahap, 2009 hal:105).
keuangan berdasarkan SAK Catatan atas laporan keuangan
ETAP? memberikan penjelasan naratif atau
3. Apakah latar belakang pendidikan rincian jumlah yang disajikan dalam
mempengaruhi pemahaman laporan keuangan dan informasi pos – pos
Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang tidak memenuhi kriteria pengakuan
(UMKM) dalam menyusun laporan dalam laporan keuangan (SAK-ETAP bab
keuangan berdasarkan SAK 8 paragraf 1, 2009).
ETAP? Di Indonesia telah ditetapkan
peraturan yang mewajibkan usaha kecil
Tujuan Penelitian untuk melakukan pencatatan akuntansi
Tujuan penelitian ini adalah yang baik. Peraturan Pemerintah Republik
1. Mengetahui pengaruh skala usaha Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang
terhadap pemahaman Usaha pelaksanaan Undang – Undang Nomor 20
Mikro Kecil dan Menengah Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil
(UMKM) dalam menyusun laporan dan Menengah. Pasal 48 menyatakan
keuangan berdasarkan SAK pembinaan dan pengawasan terhadap
ETAP. usaha mikro, usaha kecil dan usaha
2. Mengetahui pengaruh sosialisasi menengah yang telah memperoleh izin
dan informasi terhadap usaha dilakukan oleh pejabat secara
pemahaman Usaha Mikro Kecil teratur dan berkesinambungan sesuai
dan Menengah (UMKM) dalam dengan kewenangannya. Pada pasal 49
menyusun laporan keuangan ditegaskan dalam rangka pembinaan dan
berdasarkan SAK ETAP. pengawasan sebagaimana yang
3. Mengetahui pengaruh latar dimaksud dalam pasal 48, pemegang izin
belakang pendidikan terhadap usaha wajib menyusun pembukuan
pemahaman Usaha Mikro Kecil kegiatan usaha.
dan Menengah (UMKM) dalam Menurut Ikatan Akuntansi
menyusun laporan keuangan Indonesia dalam SAK ETAP (2009) jenis
berdasarkan SAK ETAP. laporan keuangan terdiri dari:
a. Neraca
Manfaat Hasil Penelitian Neraca yaitu laporan keuangan
Penelitian ini dilakukan guna memberikan suatu perusahaan yang dihasilkan
manfaat bagi pihak–pihak yang pada satu periode akuntansi yang
membutuhkan seperti pengusaha Usaha menunjukkan posisi keuangan
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perusahaan pada akhir periode
penulis. Manfaat dari penelitian ini adalah: tersebut. Neraca meliputi kas,
1. Bagi Pengusaha UMKM piutang usaha, piutang lainnya,
Penelitian ini diharapkan dapat persediaan, properti investasi, aset
membantu pihak pemilik UMKM tetap, aset tidak berwujud, utang
dalam menyadari pentingnya usaha, utang lainnya, kewajiban,
laporan keuangan bagi dan ekuitas.
perkembangan UMKM. b. Laporan Laba Rugi
2. Bagi Pihak Lain Laporan laba rugi menyajikan
Hasil penelitian ini diharapkan hubungan antara penghasilan dan
dapat memperluas pengetahuan beban dari ekuitas. Laba
digunakan untuk mengukur kinerja Dimana pemberian informasi dan
atau sebagai dasar pengukuran sosialisasi merupakan cara yang efektif
lain, unsur – unsur laporan dalam meningkatkan pemahaman UMKM,
keuangan secara langsung terkait sedangkan latar belakang pendidikan
dengan pengukuran laba adalah adalah dapat membedakan tingkat rendah
penghasilan dan beban. Laporan dan tingkat pemahaman yang dimiliki oleh
laba rugi meliputi pendapatan, pengusaha UMKM (Rizki Rudiantoro dan
beban keuangan, bagian dari laba Sylvia Veronika Siregar, 2012).
atau rugi dari investasi yang
menggunakan metode ekuitas, Pemahaman SAK ETAP
beban pajak, laba atau rugi neto. Standar Akuntansi Keuangan
c. Laporan Perubahan Ekuitas untuk Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik
Laporan perubahan ekuitas (SAK ETAP) merupakan entitas yang tidak
menunjukan seluruh perubahan memiliki akuntabilitas publik signifikan dan
dalam ekuitas untuk suatu periode menerbitakan laporan keuangan untuk
temasuk dalam pos pendapatan bertujuan umum bagi pengguna eksternal.
dan beban yang diakui secara SAK ETAP bertujuan untuk menciptakan
langsung dalam ekuitas tersebut. fleksibelitas dalam penerapan dan
Perubahan ekuitas selain memberikan kemudahan akses ETAP
perubahan yang timbul dari kepada pendanaan dan perbankan (Ikatan
transaksi dengan pemilik dalam Akuntansi Indonesia 2009).
kapasitas sebagai pemilik Standar Akuntansi Entitas Tanpa
termasuk jumlah investasi, Akuntabilitas Publik (SAK ETAP ) yang
perhitungan dividen dan distribusi telah diberlakukan efektif per 1 januari
lain ke pemilik ekuitas selama 2011 diharapkan dapat menjadi suatu
suatu periode. pedoman pelaporan keuangan bagi
d. Laporan Arus Kas UMKM serta dapat memberikan
Laporan arus kas menyajikan kemudahan untuk UMKM dalam
informasi perubahan historis atas menyajikan laporan keuangan. Selain itu
kas dan setara kas entitas yang SAK ETAP diharapkan menjadi solusi
menunjukkan secara terpisah permasalahan internal perusahaan,
perubahan terjadi selama satu terutama bagi manajemen yang hanya
periodedari aktivitas operasi, melihat hasil laba yang diperoleh tanpa
investasi dan pendanaan. melihat kondisi keuangan yang
e. Catatan Atas Laporan Keuangan sebenarnya (Nurhayati Sofiah dan Aniek
Catatan atas laporan keuangan Murniati, 2014).
berisi tentang informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan Skala Usaha
dan memberikan penjelasan Skala usaha merupakan
rincian jumlah yang disajikan kemampuan perusahaan dalam
sdalam laporan keuangan serta mengelola usahanya dengan melihat total
informasi pos – pos yang tidak aset, berapa jumlah karyawan yang
memenuhi criteria pengakuan dipekerjaan dan berapa besar pendapatan
dalam laporan keuangan. yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode akuntansi (Holmes dan Nicholls,
Pemahaman UMKM 1988 dalam Sri Mulyani, 2014).
Pemahaman UMKM terhadap
laporan keuangan SAK ETAP, akan Sosialisasi dan Informasi Akuntansi
mendukung proses implementasi laporan Sosialisasi dan informasi
keuangan berdasarkan SAK ETAP yang merupakan cara untuk mengenalkan dan
dapat membantu UMKM dalam membantu UMKM dalam mengetahui
mengembangkan usaha. Peningkatan serta memahami tentang SAK ETAP (Rias
pemahaman UMKM tersebut dapat Tuti dan S. Patricia Febrina, 2014).
dilakukan dengan Pemberian informasi Infomasi akuntansi merupakan alat yang
dan sosialisasi tentang SAK ETAP. digunakan oleh pengguna informasi
akuntansi (Holmes dan Nicholss 1989, dalam menyusun laporan keuangan
dalam Linear Diah S ,2013). Informasi berdasarkan SAK ETAP.
akuntansi sebagai informasi kuantitatif
tentang entitas ekonomi yang bermanfaat METODE PENELITIAN
untuk mengambil keputusan ekonomi Penelitian ini merupakan penelitian
dalam menentukan pilihan diantara primer. Penelitian ini dilakukan pada
alternatif-alternatif tindakan (Belkaoui, Usaha Kecil Mikro dan Menengah
Riahi Ahmed, 2010). (UMKM) di daerah Kapubaten Sleman.
Pengumpulan data penelitian ini pada
Latar Belakang Pendidikan bulan Agustus 2017 sampai dengan bulan
Latar belakang pendidikan adalah September 2017.
jurusan atau bidang studi yang ditempuh
oleh pelaku UMKM (Rias Tuti dan S. Populasi dan Sampel Penelitian
Patricia Febrina, 2014). Pengusaha Populasi dalam penelitian ini
dengan latar belakang ekonomi diyakini adalah Usaha Kecil Mikro dan Menengah
akan mempunyai presepsi yang lebih baik di daerah Kabupaten Sleman. Sampel
pembukuan dan pelaporan keuangan dalam penelitian ini dengan menggunakan
dibandingkan pengusaha dengan latar metode random sampling.
belakang pendidikan non ekonomi (Rizki populasi (Sugiyono, 2014:64).
Rudiantoro dan Sylvia Veronika Siregar , Kriteria sampel penelitian yaitu pengusaha
2012). UMKM yang memiliki pemahaman
mengenai Standar Akuntansi Keuangan.
Kerangka Berpikir Kuesioner yang disebar sebanyak 50
Kerangka berpikir penelitian ini dapat responden.
digambarkan sebagai berikut:
Tabel 1
Jumlah Responden Jumlah Kuesioner
Penelitian
Tabel 5
Uji Hipotesis
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda