Sejarah Berdirinya Muhammadiyah
Sejarah Berdirinya Muhammadiyah
Sejarah Berdirinya Muhammadiyah
Nama Muhammadiyah
Nama Muhammadiyah pada mulanya diusulkan oleh kerabat dan
sekaligus sahabat Kyai Haji Ahmad Dahlan yang bernama Muhammad
Sangidu. Muhammad Sangidu merupakan seorang Ketib Anom Keraton
Yogyakarta dan tokoh pembaharuan yang kemudian menjadi penghulu
Keraton Yogyakarta. Nama Muhammadiyah kemudian diputuskan Kyai Haji
Ahmad Dahlan setelah melalui shalat istikharah. Artinya, untuk mendirikan
Muhammadiyah memiliki dimensi spiritualitas yang tinggi. Sebagaimana
tradisi kyai atau dunia pesantren. Pemberian nama Muhammadiyah oleh Kyai
Haji Ahmad Dahlan diharapkan warga Muhammadiyah dapat mengikuti Nabi
Muhammad SAW dalam segala tindakannya.
Jadi Secara etimologis, Muhammadiyah berasal dari bahasa arab, dari
kata “Muhammad“ yaitu nama Nabi dan Rasul Allah terakhir. Muhammad itu
sendiri berarti: yang terpuji. Kemudian mendapatkan tambahan “yah”, yang
berfungsi menjeniskan atau membangsakan atau bermakna pengikut. Jadi
Muhammadiyah adalah kelompok Pengikut Nabi Muhammad SAW.
Berdirinya Muhammadiyah
Gagasan untuk mendirikan organisasi Muhammadiyah, selain untuk
mengaktualisasikan pikiran-pikiran pembaruan Kyai Haji Ahmad Dahlan,
juga untuk mewadahi sekolah Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah yang
didirikannya pada 1 Desember 1911.
Maka pada tanggal 18 November 1912 Miladiyah bertepatan dengan 8
Dzulhijah 1330 Hijriyah di Yogyakarta berdiri sebuah organisasi bernama
Muhammadiyah. Organisasi ini mengajukan pengesahannya pada tanggal 20
Desember 1912 dengan mengirim Statuten Muhammadiyah (Anggaran Dasar
Muhammadiyah yang pertama, tahun 1912). Kemudian baru disahkan oleh
Gubernur Jenderal Belanda pada 22 Agustus 1914.