Feni Febrianti
Feni Febrianti
Feni Febrianti
FENI FEBRIANTI
NIM C1051161007
FENI FEBRIANTI
NIM C1051161007
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan
rahmat-Nya maka laporan magang ini dapat diselesaikan. Adapun judul dari
kegiatan magang ini adalah Kegiatan Pertanian Organik dan Agroforestry Di
Wilayah Cagar Alam Gunung Nyiut (CAGN) Kabupaten Landak yang disusun
berdasarkan data dan kegiatan langsung di lapangan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gunung Nyiut adalah sebuah Gunung yang terletak di Kabupaten Landak,
Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Gunung ini adalah Gunung tertinggi di
Provinsi Kalimantan Barat dengan ketinggian mencapai 1.701 meter diatas
permukaan air laut. Gunung Nyiut berada di bagian barat dari Pegunungan
Kapuas Hilir. Gunung Nyiut juga merupakan tugu Triangulasi berkode P 123
setinggi 1,5 m. Secara administrasi, Gunung Nyiut berada di Desa Tengon Pelaik,
Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak. Gunung Nyiut juga dilindungi melalui
Cagar Alam Gunung Nyiut (CAGN).
1
pada kawasan ini adalah tipe hutan dataran rendah, perbukitan dan tipe vegetasi
pegunungan.
Salah satu wilayah yang menjadi mitra Yayasan Planet Indonesia adalah
Dusun Engkangin, Desa Engkangin, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak.
Dusun Engkangin wilayahnya berada di kawasan penyangga CAGN. Mayoritas
masyarakatnya mempunyai lahan pribadi di daerah kawasan CAGN, sehingga
mereka banyak mengandalkan keberlangsungan hidupnya dari bertani dan
2
berladang. Namun, tak jarang dari mereka masih mengelola pertanian dengan
sistem pertanian. Beberapa persoalan yang dihadapi dalam bermata pencaharian
pertanian dan berkebun adalah kurangnya informasi dan inovasi tentang
penerapan di bidang pertanian atau perkebunan. Program Pertanian Organik dan
Agroforestry dari Yayasan Planet Indonesia ini dapat menjadi wadah
pembelajaran dan pusat informasi maupun inovasi bagi masyarakat setempat.
Dimana tujuan utama dari program ini adalah untuk menyejahterakan masyarakat
namun mengedepankan kesehatan lingkungan di kawasan CAGN.
Agroforestry berasal dari dua kata yaitu agros dan forestry. Agros adalah
bahasa Yunani yang berarti bentuk kombinasi kegiatan pertanian dengan kegiatan
lainnya pada sebuah lahan, sedangkan forestry berasal dari bahasa Inggris yang
berarti segala sesuatu yang berkenaan dengan hutan (kehutanan). Forestry
meliputi segala usaha, ilmu, proses, dan semua pola tingkah dalam mengelola
hutan dan penggunaan sumberdaya alam untuk kepentingan dan kesejahteraan
manusia. Agroforestry sebagai sebuah teknik penanaman campuran memiliki
ruang lingkup beragam dimana memiliki pola tanam dinamis bukan statis, artinya
setiap kombinasi elemen berbeda menghasilkan sistem yang berbeda pula
Menurut Mahendra (2009).
3
B. Tujuan Magang
1. Tujuan Umum
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan magang di LSM
Yayasan Planet Indonesia adalah :
a. Mengetahui dan memperoleh pengalaman secara langsung kegiatan
yang dilakukan di LSM Yayasan Planet Indonesia pada kegiatan
Pertanian Organik dan Agroforestry.
b. Sebagai studi banding antara teori dan praktek yang didapatkan di
bangku kuliah dengan kegiatan lapangan di LSM Yayasan Planet
Indonesia.
c. Meningkatkan keterampilan diri, mentalitas dan pengetahuan praktis
serta memperoleh pengalaman kerja sesuai dengan bidang yang
ditekuninya.
d. Melatih mahasiswa di dalam mengintegritaskan diri dengan
masyarakat di sekitar lokasi magang.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui
kegiatan Pertanian Organik dan Agroforestry yang dilakukan oleh LSM
Yayasan Planet Indonesia di Kawasan Cagar Alam Gunung Nyiut.
C. Manfaat Magang
Manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan magang ini baik untuk
mahasiswa maupun Lembaga adalah :
4
II. PELAKSANAAN MAGANG
5
3. Struktur organisasi Lembaga
Lembaga Swadaya Masyarakat Yayasan Planet Indonesia dipimpin
oleh Executive International dan Chief Executive yang ada di Indonesia.
Dibawahnya ada Director Yayasan Planet Indonesia yaitu bagian
Conservation Department, Finance and Administration Staff, Community
Local Business dan Community Service.
6
4. Ruang Lingkup Operasional Lembaga
Planet Indonesia membahas masalah ketimpangan sosial-ekonomi
yang mendorong hilangnya keanekaragaman hayati, mengkonservasi
ekosistem dan spesies yang berisiko melalui Mitra Kerja di beberapa Desa.
Adapun ruang lingkup operasional Yayasan Planet Indonesia ini adalah :
- Konservasi :
Penyelamatan dan rehabilitasi satwa liar, perlindungan satwa liar,
perawatan satwa liar, pemantauan satwa liar (biodiversity), advokasi
dan kerangka peraturan dan perikanan.
- Keuangan dan Administrasi :
Publikasi dan komunikasi, manajemen Sumber Daya Manusia dan
administrasi
- Pelayanan Usaha Masyarakat berbasis Konservasi :
Komunitas pelayanan usaha masyarakat dan komunitas lokal
- Pemberdayaan Masyarakat :
Agroforestry, Pertanian Organik dan Literasi.
C. Batasan Masalah
Dalam menulis laporan kegiatan magang ini, penulis hanya membatasi
permasalahan yang berhubungan dengan Pertanian Organik dan Agroforestry
terkhusus pada topografi di wilayah Cagar Alam Gunung Nyiut (CAGN)
Kabupaten Landak, yaitu :
- Umum :
1. Pembuatan dan pengaplikasian pupuk organik padat, pupuk organik cair
dan pestisida nabati (Pertanian Organik)
2. Monitoring Pertumbuhan Tanaman (Agroforestry).
7
D. Metode Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan magang ini digunakan beberapa metode pendekatan
yaitu :
1. Observasi Lapangan
Metode ini dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di
lapangan untuk mengetahui kegiatan aktualnya yang berhubungan dengan
kegiatan Pertanian Organik dan Agroforestry di wilayah mitra kerja LSM
Yayasan Planet Indonesia
2. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan dialog kepada
Koordinator Lapangan, Penanggung jawab Kegiatan praktek magang, para
petani di wilayah mitra kerja, serta karyawan/staf yang bekerja di LSM
Yayasan Planet Indonesia.
3. Dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan cara pengambilan gambar dan video
tentang kegiatan-kegiatan yang ada di lapangan, yang berkaitan dengan
kegiatan Pertanian Organik dan Agroforestry.
4. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan untuk memperkuat laporan magang melalui
referensi buku-buku yang berkaitan dengan kegiatan di lapangan dan
pencatatan data – data di kantor LSM Yayasan Planet Indonesia.
E. Pelaksanaan Kegiatan
Berdasarkan surat dari Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas
Tanjungpura, jadwal program kegiatan magang telah ditentukan dan sebelum
Mahasiswa magang mulai melaksanakan kegiatan magang di LSM Yayasan
Planet Indonesia, Mahasiswa diminta untuk membuat proposal kegiatan magang
kepada Lembaga tersebut, didalam proposal magang tersebut, Mahasiswa
meminta untuk mengambil kegiatan yang berhubungan dengan pertanian yaitu
Pertanian Organik dan Agroforestry.
8
1. Pertanian Organik :
a. Pembuatan pupuk organik
Dalam pelaksanaan magang, pembuatan pupuk organik dilakukan
pada saat di Dusun Semadum, Desa Pisak, Kecamatan Tujuhbelas,
Kabupaten Bengkayang. Kegiatan pembuatan pupuk ini menggunakan
teknis gotong royong bersama masyarakat setempat. Pupuk organik ini
di gunakan untuk lahan masyarakat setempat, guna dalam mengolah
lahan Pertanian Organik. Untuk di daerah Dusun Tauk, Desa
Semadum juga telah membuat pupuk organik, namun pada saat kami
magang, pembuatan pupuk sudah selesai dan siap diaplikasikan.
b. Monitoring lahan warga di wilayah Cagar Alam Gunung Nyiut
Kegiatan monitoring ke lahan warga khususya di Kabupaten
Landak, dilakukan setiap bulan, guna untuk melihat sudah sampai
mana pertumbuhan tanaman yang di tanam di lahan pertanian organik.
c. Pertemuan pendampingan pertanian organik
2. Agroforestry :
a. Monitoring pertumbuhan tanaman
Kegiatan Agroforestri adalah mengkombinasikan tanaman
pertanian dan tanaman kehutanan, Sistem ini menggunakan lahan
dimana tanaman keras berkayu ditanam bersamaan dengan tanaman
pertanian. Teknis dari kegiatan Agroforestry yang pertama adalah
pembenihan, penanaman, perawatan dan hasil. Monitoring
pertumbuhan tanaman termasuk di bagian perawatan. Koordinator
lapangan Agroforestry mengukur diameter batang tanaman dan tinggi
tanaman untuk mendapatkan data pengukuran tanaman. Kegiatan
9
monitoring ini berlangsung setelah 3 sampai 5 bulan setelah
penanaman.
b. Input data pengukuran tanaman
Penginputan data pengukuran tanaman dilakukan setelah
monitoring pertumbuhan tanaman di lahan petani wilayah Cagar Alam
Gunung Nyiut yang sedari awal sudah mengikuti program
Agroforestry. Penginputan data pengukuran tanaman dilakukan guna
untuk mengetahui perkembangan tanaman yang ditanam di wilayah
Cagar Alam Gunung Nyiut.
10
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pertanian Organik
Pertanian organik adalah sebuah bentuk solusi baru guna menghadapi
kebuntuan yang dihadapi petani sehubungan dengan maraknya intervensi barang-
barang sintetis atas dunia pertanian sekarang ini. Dapat kita saksikan, mulai dari
pupuk, insektisida, perangsang tumbuh, semuanya telah dibuat dari bahan-bahan
yang disintesis dari senyawa-senyawa murni (biasanya anorganik) di
laboratorium. Pertanian Organik sangat ramah lingkungan, oleh sebabnya
Pertanian Organik sangat baik terhadap pelestarian Ekosistem Cagar Alam
Gunung Nyiut. Kegiatan Pertanian Organik sendiri, berada di dua Kabupaten di
Wilayah Cagar Alam Gunung Nyiut. Salah satunya adalah di Dusun Tauk, Desa
Engkangin, Kabupaten Landak. Selain di Kabupaten Landak, Mahasiswa magang
juga di bawa ke Kabupaten Bengkayang untuk mengikuti program Yayasan Planet
11
Indonesia ini, yaitu Pertanian Organik. Dalam pelaksanaan magang di kegiatan
Pertanian Organik, Mahasiswa magang mendapatkan ilmu dan praktek yaitu :
Alat :
1. Terpal
2. Cangkul/ Sekop
3. Parang
4. Karung
Bahan :
12
4. Hijauan (rumput atau daun) 10 karung
5. EM4/MOL 1 liter (untuk 1 ton bahan)
Cara Pembuatan :
1. Siapkan semua alat dan bahan
2. Campurkan 1 liter EM4/MOL dengan air 100 liter
3. Bentang terpal, kemudian campurkan kotoran kambing, sekam padi,
tanah sekitar bambu, dan hijauan rumput/daun hingga rata tercampur
semua.
4. Siramkan air yang telah dicampur dengan EM4/MOL sampai rata
keseluruh bahan sambil diaduk.
5. Tutup rapat menggunakan terpal, simpan di tempat yang teduh.
6. Aduk setiap satu minggu sekali, dan biarkan sampai ±4 minggu.
7. Jika bahan sudah kering dan tidak berbau maka itu tandanya
pembuatan pupuk padat berhasil.
8. Kemas kedalam karung dengan berat ±15 kg
9. Pupuk organik padat siap digunakan.
Cara Pengaplikasian :
Pupuk organik padat atau bokashi diaplikasikan pada saat
pengolahan lahan untuk penanaman. Untuk pembuatan bedengan, setelah
bedengan jadi, pupuk organik padat ditabur di atas bedengan, lalu
dicangkul, dibolak-balik hingga rata. Saat pemberian pupuk organik,
direkomendasikan menambahkan kapur/abu guna menaikkan ph yang
rendah hingga mendekati netral. Penggunaan pupuk bisa sampai satu
karung atau sama dengan 15 kg untuk satu bedengan dengan 10 meter.
13
b. Pembuatan dan Pengaplikasian Pupuk Organik Cair
Pupuk Organik Cair adalah laruran dari pembusukan bahan-bahan
organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang
kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk
organik ini adalah dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara, tidak
masalah dalam pencucian hara, dan mampu menyediakan hara secara cepat.
Dibandingkan dengan pupuk cair anorganik, pupuk organik cair umumnya
tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering mungkin.
Selain itu, pupuk ini juga memiliki bahan pengikat, sehingga larutan pupuk
yamg diberikan ke permukaan tanah bisa langsung digunakan oleh tanaman.
Dengan menggunakan pupuk organik cair dapat mengatasi masalah
lingkungan dan membantu menjawab kelangkaan dan mahalnya harga
pupuk anorganik saat ini. Berikut adalah cara pembuatan dan
pengaplikasian Pupuk Organik Cair.
Alat :
1. Ember/ Drum
2. Plastik
3. Tali ban karet
4. Selang
5. Alat Pengaduk
6. Botol
7. Parang
8. Saringan
9. Corong
Bahan :
1. Gula merah 1 kg
2. Air kelapa 2 liter
3. Sabut kelapa 1,5 kg
4. Batang dan bonggol pisang 3 buah (9 kg)
5. Air 100 liter
14
6. EM4/MOL ½ liter
Cara Pembuatan :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masak 4 liter air, masukan gula merah 1 kg, kemudian dinginkan.
3. Cacah bonggol pisang 9 kg sampai lembut.
4. Kupas tipis-tipis sabut kelapa.
5. Campurkan cacahan batang dan bonggol pisang dengan kupasan sabut
kelapa secara merata.
6. Masukan campuran bahan ke dalam drum.
7. Masukan air gula, air kelapa, dan air ke dalam drum
8. Campurkan juga EM4/MOL sebanyak ¼ liter kemudian diaduk
hingga merata.
9. Tutup drum dengan plastik dan ikat kuat menggunakan tali ban karet
hingga tidak ada udara masuk.
10. Buat lubang untuk selang dan hubungkan ke lubang botol yang berisi
air, tutup rapat menggunakan isolatip agar udara jamur dan bekteri
lain tidak masuk.
11. Simpan di tempat yang teduh. Biarkan selama ±3 minggu.
12. Aduk setiap satu minggu sekali.
13. Setelah ±3 minggu ambil airnya dan saring, kemudian masukan dalam
botol.
14. Pupuk Organik Cair siap digunakan.
Cara Pengaplikasian :
Setelah satu minggu tanam, Pupuk Organik Cair dapat diaplikasian.
Rekomendasi pengaplikasian Pupuk Organik Cair yang bagus adalah tiga
hari sekali atau satu minggu sekali, sesuai kebutuhan tanaman dalam
menyerap hara dari tanah. Ada dua metode dalam pengaplikasian pupuk
organik cair ini, yang pertama diaplikasian ke daun atau ke tanaman yang
kedua langsung diberi ke tanah disekitaran perakaran tanaman dengan cara
melingkar. Pemberian pupuk tergantung kebutuhan tanaman.
15
c. Pembuatan dan Pengaplikasian Pestisida Nabati
Alat :
1. Ember/ Drum/ Jerigen
2. Plastik
3. Corong
4. Saringan
5. Alat Pengaduk
6. Tali Ban Karet
Bahan :
1. Tembakau (¼ kg)
2. Daun Sirih 15 lembar
3. Daun Pepaya 15 lembar
4. Daun Serai Wangi 15 lembar
5. Air 10 L
Cara Pembuatan :
16
2. Haluskan daun sirih, daun pepaya, daun serai wangi dan tembakau
dengan cara ditumbuk.
3. Masukan daun sirih, daun pepaya, daun serai wangi dan tembakau
yang sudah halus ke dalam drum/jerigen.
4. Masukan air sebanyak 10 liter ke dalam drum/jerigen.
5. Aduk semua bahan menjadi satu sampai tercampur semua.
6. Tutup drum/jerigen dengan rapat menggunakan plastik dan diikat
menggunakan tali ban karet atau cukup dengan tutup jerigen.
7. Simpan ditempat yang teduh dan biarkan selama 24 jam.
8. Ambil air tembakau dan saring kemudian masukkan ke dalam botol.
Cara Pengaplikasian :
Pengaplikasian Pestisida Nabati adalah dengan cara disemprotkan
atau disiramkan pada tanah sekeliling tanaman / daun. Karena Pestisida
Nabati ini adalah pengendalian preventif atau pencegahan, oleh sebab itu
setelah tanaman berumur satu minggu atau dua minggu sudah bisa diberi
pestisida nabati. Dosis pemberian pestisida nabati disesuaikan dengan
tanaman.
2. Agroforestry
Agroforestry merupakan suatu sistem pengelolaan tanaman hutan
(perennial) yang dikombinasikan dengan pertanian atau disebut juga sistem
wanatani. Praktek agroforestry sudah lama dilaksanakan di berbagai wilayah
Indonesia dengan berbagai tipe kombinasi antara agro dan forest-nya, antara lain
di jawa dikenal istilah mratani, di propinsi Maluku dusung, di Krui (Lampung)
repong damar, dan di Kalimantan Barat tembawang. Selain fungsi ekonomi
sebagai salah satu tujuan utama, agroforestry juga berperan dalam
mempertahankan fungsi hidrologi melalui proses intersepsi air hujan, mengurangi
daya pukul air hujan, infiltrasi air, serapan air dan drainase lanskap. Dalam bidang
konservasi, agroforestry berperan dalam pelestarian sumberdaya genetik tanaman,
habitat satwa, konservasi tanah dan air dan menjaga kesetimbangan biodiversity.
Kunci utama keberhasilan agroforestry adalah pemilihan jenis dan kombinasi
17
yang tepat, yang disesuaikan dengan kondisi tanah dan sosial ekonomi masyarakat
setempat.
18
B. Hasil Kegiatan Khusus Magang : Manfaat pertanian organik terhadap
tanah di wilayah CAGN
Kegiatan khusus adalah kegiatan yang ruang lingkup nya semakin diperkecil
sesuai jurusan dari mahasiswa magang itu sendiri. Kegiatan khusus ini
harapannya dapat membantu Lembaga dan masyarakat di Wilayah CAGN
tersebut guna menambah wawasan dalam menjalani kegiatan pertanian organik
Seperti yang sudah kita ketahui pertanan organik adalah sistem produksi
pertanian yang holistik dan terpadu yang mengoptimalkan kesehatan dan
produktivitas agro-ekosistem secara alami, sehingga mampu menghasilkan
pangan dan serat yang cukup, berkualitas dan berkelanjutan. Tak hanya kesehatan
saja yang ada di pertanian organik, namun yang paling menonjol adalah terhadap
lingkungan, dimana lingkungan tersebut memengaruhi kualitas tanah, kualitas
udara, kualitas air, dan tentu makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Manfaat pertanian organik terhadap tanah adalah dapat menjaga sifat fisik ,
kimia dan biologi tanah. Sifat-sifat tanah yang baik merupakan hal yang penting
dalam pertanian organik. Untuk itu dalam pertanian organik diutamakan cara
pengelolaan tanah yang meminimalkan erosi, meningkatkan kandungan bahan
organik tanah serta mendorong kuantitasn dan diversitas biologi tanah. Dalam
pertanian organik peningkatan kesuburan tanah dilakukan tanpa menggunakan
pupuk kimia sintetis. Sebagai gantinya digunakan teknik-teknik yang dapat
menjadikan pertanian organik sebagai hal yang dapat menigkatkan produktivitas
tanaman serta menjaga lingkungan. Teknik-teknik yang dilakukan dalam
pertanian organik diantaranya adalah :
- Rotasi tanaman secara tepat, mixed cropping dan integrasi tanaman dengan
ternak
- Meningkatkan populasi mikroorganisme tanah melalui penggunaan pupuk
organik
- Memilimalkan pengolahan tanah yang mengganggu aktivitas biota tanah
- Menjaga tanah selalu tertutup dengan mulsa organik
- Menghindari pengolahan tanah yang berlebihan pada tanah yang miring
untukmencegah erosi
19
- Menggunakan tanaman dalam strip dan tumpang sari
- Menghindari penggembalan yang berlebihan
- Tidak menggunakan bahan kimia sintetis yang meracuni mikroorganisme
tanah dan merusak struktur tanah.
Dalam pertanian organik, tentu tak jauh dengan pupuk organik itu sendiri.
Usaha yang dilakuan untuk memperbaiki kesuburan tanah adalah dengan
melakukan pemupukan menggunakan pupuk organik. Kandungan unsur hara
dalam pupuk dapat memperbaiki sifat-sifat tanah. Pupuk yang digunakan dalam
kegiatan pertanian organik ini adalah pupuk organik padat atau bokashi dan pupuk
organik cair. Untuk pestisida nya adalah petisida nabati.
20
Karena pemberian pupuk organik tidak akan mmberikan dampak negatif bagi
lingkungan terkhusus bagi tanah. Sedangkan pemberian pupuk kimia kedalam
tanah dapat berdampak buruk bagi tanah dan lingkungan. Bokashi memiliki
manfaat penting bagi tanah dan tanaman, karena bahan-bahan pembuatannya yang
kaya akan unsur hara. Manfaat bokashi bagi tanah adalah dapat membantu
menggemburkan tanah karena porositas tanah terbuka, sehingga tanah tidak
lengket disaat basah dan tidak keras disaat tanah kering, dengan diberikannya
bokashi ini struktur tanah akan menjadi gembur dan menyimpan air lebih lama.
Selain itu, dengan diberikannya pupuk bokashi dapat membantu menghidupkan
kembali mikroorganisme yang ada didalam tanah. Mikroorganisme itu sendiri
berguna untuk memudahkan melakukan proses pembentukan bahan-bahan
organik didalam tanah. Manfaat bokashi bagi tanaman adalah dapat
memberikannya unsur hara yang cukup bagi tanaman untuk proses pertumbuhan.
Membantu dalam pertumbuhan akar tanaman sehingga tanaman bisa tumbuh
dengan baik dan diharapkan bisa meningkatkan hasil panen.
Pupuk organik cair juga sangat penting dalam kesuburan dan kesehatan
tanah. Fungsi utama dari pupuk organik cair adalah untuk merangsang
pertumbuhan tanaman pada fase generatif. Pupuk organik cair juga dapat
berfungsi sebagai perangsangan bunga dan buah yang baik sesuai kandungan dari
bahan pembuatan pupuk organik cair itu sendiri.
21
C. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan magang Pertanian Organik dan Agroforestry
telah dilaksanakan di wilayah Cagar Alam Gunung Nyiut mitra kerja dari
Lembaga Swadaya Masyarakat Yayasan Planet Indonesia, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
22
B. Saran
Adapun saran yang harus disampaikan melalui laporan magang ini antara lain
sebagai berikut :
23
DAFTAR PUSTAKA
24
LAMPIRAN
25
Lapangan
Gambar 10. Pemberian Pestisida Nabati Gambar 11. Pertemuan bersama Warga
Gambar 12. Panen Kacang Buncis Gambar 13. Kunjungan ke lahan warga
26
Gambar 14. Pembuatan Pupuk Organik Gambar 15. Sortasi Buah Petai yang
Padat, Pupuk Oganik Cair dan Pestisida akan dipasarkan
Nabati
27
Lampiran 2. Jadwal Kegiatan Magang
No Tanggal Kegiatan
1 01/07/2019 Input data Tanaman dan Uang Tenaga Penanaman
2 02/07/2019 Pembekalan Pelatihan Budidaya Madu Kelulut
Simulasi Pembuatan Sarang Kelulut
3 03/07/2019
Berangkat ke Lapangan (Landak)
Pemberian uang pengganti kepada penanam di Desa
4 04/07/2019
Engkangin, Cagar Alam Gunung Nyiut (CAGN)
Koordinasi dengan Pak Kator untuk Monitoring pertumbuhan
5 05/07/2019
tanaman
Monitoring pertumbuhan tanaman Dusun Tauk, Desa
6 06/07/2019
Engkangin Kecamatan Air Besar
Monitoring pertumbuhan tanaman Dusun Tauk, Desa
7 07/07/2019
Engkangin Kecamatan Air Besar
Pengenalan dan pengaplikasian Pupuk Organik
8 08/07/2019
Pengenalan gejala hama dan penyakit tanaman
Pertemuan bersama warga Dusun Tauk, Desa Engkangin,
Kecamatan Air Besar :
9 09/07/2019 Perencanaan Penanaman
Evaluasi Kegiatan
Pengenalan Herbisida Oplos
10 10/07/2019 Kunjungan ke Lahan warga di Dusun Tauk (Pak Kator)
11 11/07/2019 Pulang Ke Pontianak
Input data Monitoring Pertumbuhan Tanaman Dusun Tauk,
12 12/07/2019
Desa Engkangin, Kecamatan Air Besar
13 13/07/2019 Libur
14 14/07/2019 Libur
15 15/07/2019 Klasifikasi Jenis-jenis Kelulut
16 16/07/2019 Berangkat ke Lapangan (Bengkayang)
Pertemuan bersama warga RT 03 Umbo, Dusun Simpang 4
Desa Bengkawan, Kecamatan Seluas:
17 17/07/2019
Pendampingan Pertanian Organik
Dokumentasi kegiatan Yayasan Planet Indonesia
Proses Pembalikan Pupuk Organik Padat
Pembuatan Pestisida Nabati
18 18/07/2019
Pengaplikasian Pupuk Organik dan Pestisida Nabati
Penanaman Bibit Kemiri (Agroforestri)
Pertemuan bersama warga Dusun Dawar, Desa Pisak,
Kecamatan Tujuh Belas :
19 19/07/2019
Pendampingan Pertanian Organik
Pembuatan Pupuk Organik Rotasi ke II
Kunjungan ke Lahan Warga di Dusun Dawar (Pak Iron dan
20 20/07/2019
Pak Siboy)
21 21/07/2019 Pembuatan Pupuk Organik Padat dan Pupuk Organik Cair
28
Rotasi ke II
Kunjungan ke Lahan Warga di Dusun Semadum (Pak
Hamran) : Panen Petai
22 22/07/2019
Pertemuan bersama warga Dusun Semadum, Desa Pisak,
Kecamatan Tujuh Belas
23 23/07/2019 Memasang Pancang Buncis Bu Tuti
Monitoring pertumbuhan tanaman Dusun Semadum, Desa
24 24/07/2019
Pisak, Kecamatan Tujuh Belas
Monitoring pertumbuhan tanaman Dusun Semadum, Desa
25 25/07/2019 Pisak, Kecamatan Tujuh Belas
Pulang ke Pontianak
Input data Monitoring Pertumbuhan Tanaman Dusun
26 26/07/2019
Semadum, Desa Pisak, Kecamatan Tujuh Belas
27 27/07/2019 Libur
28 28/07/2019 Libur
Input data Monitoring Pertumbuhan Tanaman Dusun
29 29/07/2019 Semadum, Desa Pisak, Kecamatan Tujuh Belas
Buat Presentasi Magang
Koordinasi dengan HRD YPI
30 30/07/2019
Konsultasi Laporan kepada anggota/staff YPI
31 31/07/2019 Menyelesaikan Presentasi Magang
32 01/08/2019 Menyelesaikan Presentasi Magang
29
Lampiran 3. Peta Lahan Penanaman Pertanian Organik
30
Lampiran 4. Peta Lahan Agroforestry
31
Lampiran 5. Izin Kegiatan Magang
32
Lampiran 6. Lembar Kendali Magang Mahasiswa
33
Lampiran 7. Surat Keterangan Jalan
34
Lampiran 8. Surat Tugas Dinas Lapangan 1
35
Lampiran 9. Surat Tugas Dinas Lapangan 2
36
Lampiran 10. Surat Tugas Dinas Lapangan 3
37
Lampiran 11. SK Pembimbing/Penguji Magang Mahasiswa
38
39