Tt2 - Strategi Pembelajaran Di SD - Alfi Syifa Nipa Muna

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-2

4105/STRATEGI PEMBEALAJARAN DI SD/4 SKS


PROGRAM STUDI S1 PGSD

Nama : ALFI SYIFA NILA MUNA


NIM : 857675522

1. Terdapat berbagai macam metode mengajar. Dari berbagai macam metode mengajar
tersebut, manakah metode mengajar yang menurut Anda cocok diterapkan di kondisi
pembelajaraan saat ini? Berikan alasannya!
2. Berbagai macam media pembelajaran dapat digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran. Menurut Anda, manakah media pembelajaran yang menurut Anda dapat dan
tepat digunakan dalam pembelajaraan saat ini? Berikan alasannya!
3. Buatlah skenario mengajar keterampilan bertanya dan berikan keterangan komponen-
komponen keterampilan bertanya.
4. Buatlah skenario mengajar keterampilan membuka dan menutup pelajaran dan berikan
keterangan komponen-komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran.

--- SELAMAT MENGERJAKAN ---

JAWABAN :
1. Menurut saya, metode yang cocok diterapkan dikondisi pandemi saat ini adalah
metode daring. Karena dengan metode ini kegiatan pembelajaran dapat tetap
berlangsung meskipun tidak ada pertemuan tatap muka.
2. Menurut saya, media pembelajaran yang dapat digunakan saat ini adalah google
classroom atau aplikasi sejenisnya. Karena dengan media ini dapat memudahkan
guru dalam memberikan informasi dan membagikan materi meskipun tanpa tatap
muka, contohnya dengan menampilkan power point kemudian menerangkan pada
siswa.
3. Komponen keterampilan bertanya dasar, meliputi:
a. Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat
Pertanyaan guru harus diungkapkan secara jelas dan singkat dengan menggunakan
kata-kata yang dapat dipahami oleh siswa sesuai dengan taraf perkembangannya.
Skenario :
Guru : “Anak-anak, siapa yang bertugas piket hari ini?”
b. Pemberian acuan
Sebelum memberikan pertanyaan, kadang-kadang guru perlu memberikan acuan
yang berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang
diharapkan dengan siswa.
Skenario :
Guru : “Kita ketahui bahwa pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli
untuk melakukan transaksi jual beli. Coba kamu sebutkan faktor penyebab lain
yang mengakibatkan orang untuk berbelanja ke pasar!”
c. Pemindahan giliran
Adakalanya satu pertanyaan perlu dijawab oleh lebih dari seorang siswa karena
jawaban siswa benar atau belum memadai.
Skenario :
Guru : “Apa yang kalian ketahui tentang simbiosis?”
Siswa : “Simbiosis adalah semua jenis interaksi jangka panjang dan dekat antara
dua organisme biologis yang berbeda dan dibedakan menjadi beberapa jenis.”
Guru : “Nah, apa perbadaan dari jenis-jenis tersebut?”
d. Penyebaran
Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya didalam pelajaran, guru perlu
menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak.Ia hendaknya berusaha
semua siswa mendapat giliran secara merata. Perbedaannya dengan pemindahan
giliran adalah pemindahan giliran, beberapa siswa secara bergilir diminta
menjawab pertanyaan yang sama, sedangkan pada penyebaran, beberapa pertnyaan
yang berbeda, disebarkan giliran menjawabnya kepada siswa yang berbeda pula.
Skenario :
Guru : “Coba mas Andi jelaskan apa itu simbiosis mutualisme!”
Guru : “Coba mbak Susi jelaskan apa itu simbiosis komensalisme!”
e. Pemberian waktu berpikir
Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa, guru perlu memberi waktu
beberapa detik untuk berpikir sebelum menunjuk salah seorang siswa untuk
menjawabnya
Skenario :
Guru : “Ibu beri waktu 5 menit untuk menyelesaikan 3 soal yang ibu berikan.”
f. Pemberian tuntunan
Bila siswa itu menjawab salah satu atau tidak dapat menjawab, guru hendaknya
memberikan tuntunan kepada siswa agar ia dapat menemukan sendiri jawaban yang
benar
Skenario : “Coba anak-anak buka buku halaman 5 kembali untuk menemukan
jawaban dari pertanyaan yang ibu berikan!”

Adapun Komponen-Komponen Keterampilan Bertanya Lanjutan adalah sebagai berikut:


a. Pengubahan tuntunan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan
Pertanyaan yang dikemukakan guru dapat mengandung proses mental yang
berbeda-beda, dari proses mental yang rendah sampai proses mental yang tinggi.
Oleh karena itu guru dalam mengajukan pertanyaan hendaknya berusaha mengubah
tuntunan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan dari tingkat mengikat
kembali fakta-fakta ke berbagai tingkat kognitif lainnya yang lebih tinggi seperti
pemahaman, penerapan, analisis sintesis, dan evaluasi. Guru dapat pula
mengajukan pertanyaan pelacak (probing)
Skenario :
Guru : “Setelah membaca paragraf yang ada di buku, menurut kalian apa
kesimpulan dari paragraf tersebut?”
b. Pengaturan urutan pertanyaan
Untuk mengembangkan tingkat kognitif dari yang sifatnya rendah yang lebih tinggi
dan kompleks guru hendaknya dapat mengatur pertanyaan yang diajukan kepada
siswa dari tingkat mengikat, kemudian pertanyaan pemahaman,penerapan, analisis,
sintesis, dan evaluasi. Usahakan agar jangan memberikan pertanyaan yang tidak
menentu atau yang bolak-balik, misalnya sudah sampai kepada pertanyaan analisis,
kembali lagi kepada pertanyaan ingatan, dan kemudian melonjak kepada
pertanyaan evaluasi. Hal ini akan mengakibatkan kebingungan kepada siswa dan
partisipasi siswa dalam belajar menurun.
Skenario :
Guru : “Setelah ibu menerangkan materi tentang organ tubuh, coba anak-anak
sebutkan nama organ tubuh! Sebutkan fungsi dari masing-masing organ tersebut!
Dan apabila salah satu dari organ tersebut rusak, apakah akan mengganggu fungsi
organ lain?”
c. Penggunaan pertanyaan pelacak
Jika jawaban yang diberikan oleh siswa dinilai benar oleh guru, tetaoi masih dapat
ditingkatkan menjadi lebih sempurna, guru dapat mengajukan pertanyaan-
pertanyaan pelacak kepada siswa tersebut.
Skenario :
Guru : “Anak-anak, setelah membaca teks paragraf tersebut, sudut pandang apa
yang digunakan oleh penulis? Dan apa alasannya?”
d. Peningkatan terjadinya interaksi
Agar siswa lebih terlibat secara pribadi dan lebih bertanggung jawab atas kemajuan
dan hasil diskusi, guru hendaknya mengurangi atau menghilangkan peranannya
sebagai penanya sentral dengan cara mencegah pertanyaan dijawab oleh seorang
siswa. Jika siswa mengajukan pertanyaan, guru tidak segera menjawab, tetapi
melotarkannya kembali kepada siswa lainnya
Skenario :
Guru : “Coba anak-anak apakah ada yang bisa menjawab pertanyaan dari teman
kalian?”

4. Komponen-komponen Keterampilan Membuka Pelajaran


a. Menarik perhatian siswa
Skenario :
Guru : “Anak-anak apa yang kalian ketahui tentang perkembangbiakan?
Jika tidak ada siswa yang menjawab lalu guru mengajukan pertanyaan Lagi
Nah anak-anak apakah hewan juga melakukan perkembangbiakan?
Apa fungsi dari perkembangbiakanya?”
b. Menimbulkan motivasi
Skenario :
Guru : “Anak-anak yang baik, hari ini bersama ibu akan belajar mengenai organ
tubuh manusia. Disini Siapa yang sudah hafal nama-nama organ pada manusia?”
c. Memberi acuan
Skenario :
Guru : “Hari ini akan memperlihatkan film tentang siklus kehidupan nyamuk.
Silakan anak-anak menonton lalu menuliskan kembali apa yang kamu pahami pada
siklus nyamuk dalam video tersebut.”
d. Membuat Kaitan
Skenario :
Guru : “Selamat pagi anak-anak, hari ini bersama ibu kita akan belajar matematika
mengenai pembagian, nah sebelum kita lanjut ke materi tentang pembagian apakah
anak-anak sudah paham mengenai pengurangan?”

Komponen-komponen Keterampilan Menutup Pelajaran


a. Meninjau Kembali
Skenario : 
Guru : “Nah anak-anak sebelum ibu menutup pembelajaran hari ini apakah anak-
anak sudah paham mengenai materi yang sudah ibu ajarkan tadi?
b. Menilai (mengevaluasi)
Skenario :
Guru : “Anak-anak, sebelum kegiatan belajar hari ini ibu tutup, ibu akan
memberikan satu soal tentang bangun ruang, nanti yang sudah paham dan bisa
mengerjakan silahkan maju dan menuliskan jawaban di papan tulis ya!”
c. Memberi tindak lanjut.
Skenario :
Guru : “Anak-anak sekian pembelajaran hari ini, untuk tugas di rumah nanti
silahkan anak anak bisa mengerjakan soal yang ada di buku tematik halaman 7 ya,
jawaban bisa kita bahas saat pertemuan selanjutnya.”

Anda mungkin juga menyukai