Kelompok 1 - Makalah Limbah Minyak Bumi
Kelompok 1 - Makalah Limbah Minyak Bumi
Kelompok 1 - Makalah Limbah Minyak Bumi
Disusun Oleh:
Nurhakiki Inda Kumala Putri (1807124749)
Umi Sovia (1807195442)
Vini Alvia Sari (1707122955)
Yola Afrilia (1807124799)
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Adrianto Ahmad, MT
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
berbagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup yang kami jalani akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini maupun kehidupan akhirat
kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kami capai menjadi lebih
mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada orang tua serta
dosen sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun materil,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangannya baik dari segi tata bahasa maupun dalam
hal yang pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, untuk itu
besar harapan kami jika ada kritik maupun saran dari dosen maupun teman-teman
sekalian yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makalah kami.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah mudah-mudahan
apa yang kami susun memberikan manfaat baik untuk pribadi, teman-teman, serta
orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah
dari judul ini (Limbah Minyak Bumi) sebagai tambahan dalam referensi yang telah
ada.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..............................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 ........................................................................................................ Lat
ar Belakang..................................................................................................1
1.2 ........................................................................................................ Per
umusan Masalah ..........................................................................................3
1.3 ........................................................................................................ Tu
juan Pembelajaran .......................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Limbah Minyak Bumi .................................................................................4
2.2 Sumber Limbah Minyak Bumi ...................................................................4
2.3 Dampak Pencemaran Minyak Bumi ...........................................................5
2.4 Bakteri Pada Proses Bioremediasi ..............................................................6
2.5 Faktor-Faktor Yangmempengaruhi Biodegradasi .......................................7
2.6 Penaggulangan Pencemaran Limbah Minyak Bumi ...................................8
2.7 Bioremediasi dengan Berbagai Metode ......................................................9
2.7.1 Biopile ................................................................................................9
2.7.2 Bulking Agent dan Isolaso Bakteri Petrofilik .....................................10
2.7.3 Konsorsium Bakteri ...........................................................................10
2.7.4 Bioremediasi Ex-Situ .........................................................................11
2.7.5 Land Farming ....................................................................................11
2.7.6 Bioremediasi In-Vitro ........................................................................11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
4
5
Kasus limbah minyak yang menyebabkan bau ikan tidak enak terjadi pada ikan-ikan
yang diolah di pelabuhan Osaka. Hal ini juga terjadi pada ikan-ikan belanak yang
berasal dari suatu tambak yang diisi air yang mengandung limbah minyak dari
lapangan terbang Iwakuni. Ikan belut dan ikan sebelah yang ditangkap beberapa
kilometer dari pelabuhan Yokkaichi juga berbau minyak karena masuknya limbah
minyak dari pabrik minyak. Hasil penelitian terhadap kedua jenis ikan tersebut dapat
diketahui bahwa batas toleransi minyak pada air laut berada antara 0,001-0,01 ppm.
Apabila batas tertinggi kadar tersebut sudah terlewati maka bau minyak mulai timbul.
Di beberapa tempat di Australia telah ditemukan bahwa zat hidrokarbon dari minyak
tanah terdapat pada ikan belanak yang diduga berasal dari air limbah pabrik
penggilingan minyak yang dibuang ke laut.
Seperti yang diungkapkan di atas bahwa senyawa hidrokarbon aromatik ini
bersifat racun, salah satunya adalah PAH yakni senyawa aromatik dengan dua atau
lebih cincin benzen. PAH yang larut pada konsentrasi 0,1-0,5 ppm dapat
menyebabkan keracunan pada makhluk hidup ( Connel dan Miller, 1981), sedangkan
PAH dalam kadar rendah dapat menurunkan laju pertumbuhan, perkembangan, dan
makan makhluk perairan (Neff, 1979). Keadaan ini telah diungkapkan oleh (Connel
dan Miller, 1981) untuk ikan, hewan berkulit keras dan moluska.
oleh bakteri aerob berlangsung optimum pada suhu berkisar antara 15–30°C (Englert,
1993). Suhu yang lebih tinggi dapat meningkatkan kecepatan degradasi hidrokarbon
secara maksimum, biasanya pada kisaran 30–40°C. Suhu yang melebihi titik ini dapat
meningkatkan toksisitas membran mikroorganisme (Bossert dan Bartha, 1984).
Faktor biologis meliputi mikroorganisme yang ada, karakter, jumlah sel, serta
enzim yang dimiliki oleh organisme tersebut (Atlas, 1981; Atlas & Bartha, 1992;
Leahy & Colwell, 1990; Udiharto, 1992).
2.7.1 Biopile
Biopile merupakan salah satu teknik bioremediasi tanah tercemar minyak bumi
dengan biaya pengolahan relatif rendah dan ramah lingkungan (Arifudin et al., 2016).
Kelebihan teknik biopile antara lain tidak memerlukan lahan yang luas dan dapat
dilakukan proses aerasi sehingga pertumbuhan dan aktivitas bakteri agen
bioremediasi dapat terjaga (Diplock et al., 2010). Tipe ini dilakukan dengan
mengalirkan oksigen untuk aerasi melalui pipa. Oksigen digunakan bakteri untuk
proses metabolisme hidrokarbon. Distribusi oksigen dalam biopile akan terhambat
bila tanah yang diolah bertekstur lumpur. Pada kelembaban tinggi tanah bertekstur
lumpur sulit mengalirkan udara sehingga distribusi nutrisi dalam tanah tidak merata
dan berdampak pada pertumbuhan dan aktivitas bakteri pendegradasi (Charlena et al.,
2010) sedangkan tekstur tanah berubah kering ketika kelembaban berkurang
(Arifudin et al., 2016). Penambahan pasir dapat meningkatkan porositas dan aerasi
tanah. Untuk meningkatkan kegemburan dan kemampuan tanah dalam menahan air
10
dapat ditambahankan kompos. Metode ini memiliki kelemahan berupa laju aliran
yang terbatas melalui tanah (Arifudin et al., 2016). Berdasarkan penelitian Arifudin et
al (2016), tipe biopile mampu menurunkan TPH (Total Petroleum Hydrocarbon) dari
4,22% menjadi 1% dalam 63 hari serta meningkatkan populasi bakteri dari 1x106
menjadi 1,43x1011 CFU/g.
mencapai 9,67 ± 2,357 dan penurunan rata-rata nilai TPH tertinggi yaitu sebesar
2,85%.
3.1 Kesimpulan
1. Limbah minyak bumi dapat terjadi di semua lini aktivitas perminyakan mulai
dari eksplorasi sampai ke proses pengilangan dan berpotensi menghasilkan
limbah berupa lumpur minyak bumi (oily sludge).
2. Bakteri yang umum digunakan dalam proses bioremidiasi limbah pengilangan
minyak buni adalah bakteri hidrokarbonoklastik. Bakteri ini memiliki
kemampuan mendegradasi senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam limbah
tersebut.
3. Faktor fisika-kimia yang berpengaruh terhadap biodegradasi hidrokarbon antara
lain komposisi dan struktur kimia hidrokarbon, konsentrasi hidrokarbon, suhu,
oksigen, salinitas, pH, nutrisi, cahaya dan tekanan osmotik. Faktor biologis
meliputi mikroorganisme yang ada, karakter, jumlah sel, serta enzim yang
dimiliki oleh organisme tersebut.
4. Salah satu alternatif penanggulangan lingkungan tercemar minyak adalah
dengan teknik bioremediasi, yaitu suatu teknologi yang ramah lingkungan,
efektif dan ekonomis dengan memanfaatkan aktivitas mikroba seperti bakteri.
5. Ada beberapa metode dalam bioremediasi minyak bumi yaitu biopile, bulking
agent dan isolasi bakteri petrofilik, konsorsium bakteri, bioremediasi ex-situ,
land farming, dan bioremediasi in-vitro.
12
DAFTAR PUSTAKA
Arifudin, A., Yani, M., & Murtilaksono, K. 2016. Bioremediasi Tanah Bertekstur
Klei Terkontaminasi Minyak Bumi: Aplikasi Teknik Biopile Dengan
Penambahan Pasir. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
(Journal of Natural Resources and Environmental Management), 6(1), 13.
Ashok, B. T., Saxena, S., & Susarrat, J. 1995. Isolation and Characterization of Four
Polycyclic Aromatic Hydrocarbon Degrading Bacteria From Soil Near on Oil
Refinery. Letter in Applied Microbiology. The Society for Aplied Bacteriology.
21, 246 – 248.
Assegaf, 1993. Nilai Normal Faal Paru Orang Indonesia Pada Usia Sekolah dan
Pekerja Dewasa Berdasarkan Rekomendasi American Thoracic Society
(ATS) 1987, Airlangga University Press. Surabaya.
Atlas, R. M., & Bartha, R. 1992. Microbial Ecology. Benyamin Cummings Science,
California. Bossert, I., and Bartha, R. 1984. The Fate of Petroleum Soil
Ecosystems. Petroleum Microbiology. Mcmillan, New York.
Charlena, Z. M. Alim, I. Anas, Y. Setiadi, & Yani. M. 2010. Produksi gas karbon
dioksida selama proses bioremediasi limbah heavy oil dengan teknik
landfarming. Chem. Prog. 3(1), pp. 1-5.
Connel, D.W. & G.J. Miller. 1995. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. Jakarta.
UI Press.
13
14
Diplock, E., E, Mardlin, D., P., Killham, K., S., & Paton, G., I. 2010. The Role of
Decision Support for Bioremediation Strategies, Exempli fi ed by
Hydrocarbons for In Site and Ex Situ Procedures. Pp 201–217 in Cummings
SP (ed) Bioremediation Methods and Protocols. New York: Humana Press
Imaddudin, F. 2011. Hubungan Antara Laju Konsentrasi Oil and Grease dan Bulking
Agent (Sekam Padi dan Bintaro) pada proses Bioremediasi. Teknik Sipil dan
Lingkungan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Karwati. 2009. Degradasi Hidrokarbon Pada Tanah Tercemari Minyak Bumi Dengan
Isolat A10 Dan D8. Skripsi. IPB. Bogor.
Maila, M., P., & Cloete, T., E. 2004. Bioremediation of petroleum hydrocarbons
through landfarming: Are simplicity and costeffectiveness the only advantages.
Rev. Environ. Sci. Biotechnol. 3: 349-360.
Marsandi, F., & Estuningsih, S., P. 2016. Asosiasi Konsorsium Bakteri Pseudomonas
Pseudoalcaligenes dan Micrococus Luteus dengan Lamtoro (Leucaena
Leucocephala (Lamk.) De Wit) dalam Upaya Meningkatkan Bioremediasi
Minyak Bumi. In Prosiding Seminar Biologi. Vol. 13, No. 1, pp. 807- 813.
Munawar, M., & Zaidan, Z. 2016. Bioremediasi Limbah Minyak Bumi dengan
Teknik Biopile di Lapangan Klamono Papua. Jurnal Sains & Matematika, 1(2).
Nugroho, A. 2006. Biodegradasi ‘Sludge’ Minyak Bumi Dalam Skala Mikrokosmos.
Makara Teknologi. 10 (2): 82-89.
Thouand, G., Bauda, P., Oudot, J., Kirsch, G., Sutton, C., & Vidalie, J., F. 1999.
Laboratory evaluation of crude oil biodegradation with commercial or natural
microbial inocula. Can. Jurnal. Microbiol. 45: 106–115.
Udiharto, M., S., A., Rahayu, A. Haris & Zulkifliani. 1995. Peran bakteri dalam
degradasi minyak dan pemanfaatannya dalam penanggulangan minyak bumi
buangan. Jakarta: Lemigas
15
Zam, S., I. 2011. Bioremediasi Tanah Yang Tercemar Limbah Pengilangan Minyak
Bumi Secara In Vitro Pada Konsentrasi pH Berbeda. Jurnal Agroteknologi.
1(2), 1-8.